SlideShare a Scribd company logo
1 of 98
FISIKA
Untuk SMA/MA Kelas XI
Berapa waktu tempuh
yang diperlukan oleh
kereta api express
untuk menempuh jarak
dua kota?
Standar Kompetensi
Menganalisis gejala alam dan
keteraturannya dalam cakupan
mekanika benda titik.
Kompetensi Dasar
Menganalisis gerak lurus,
gerak melingkar, dan gerak
parabola dengan
menggunakan vektor.
GERAK DAN PERSAMAANNYA
A. Persamaan Gerak Lurus melalui Analisis Vektor
Persamaan gerak lurus adalah persamaan yang menyatakan hubungan antara
jarak atau kedudukan benda, kecepatan, percepatan, dan waktu.
∗ Besaran:
 Besaran skalar, hanya mempunyai nilai saja.
 Besaran vektor, mempunyai nilai dan arah.
∗ Kecepatan
 Kecepatan sesaat
waktuperubahan
posisiperubahan
dt
rdv == 








 Kecepatan rata-rata →
t
rv
∆
∆=

Vektor adalah posisi suatu materi pada suatu bidang.
2
r
1
rr −=∆
ji yxr ∆+∆=∆
( ) ( )2y2xrr ∆+∆=∆=∆

∗ Percepatan
 Percepatan rata-rata → ( )
( ) t
v
ttt
vvva
∆
∆=
−∆+
−∆+=

 Percepatan sesaat → 2dt
r2d
dt
rd
dt
da == 








∗ Gerak lurus
 Gerak lurus beraturan adalah gerak lurus dengan kecepatan tetap.
tvss 0

+=
s0
adalah jarak tempuh pada saat t = 0
 Gerak lurus berubah beraturan adalah gerak lurus dengan percepatan tetap.
tavtv 0

+=
Persamaan jarak tempuh: 2ta
2
1tvss 00

++=
B. Gerak Parabola
Menurut Galileo, gerak parabola (gerak peluru) dapat dipandang sebagai hasil
perpaduan gerak lurus beraturan pada sumbu horizontal (sumbu x) dan gerak
lurus berubah beraturan pada sumbu vertikal (sumbu y) secara terpisah.
Lintasan yang dibentuk berupa
parabola. Arah tembakan
membentuk sudut terhadap arah
horizontal yang biasa disebut
sudut elevasi.
Kurva gerak parabola sebuah
benda yang dilemparkan dengan
kecepatan awal v0
dan sudut
elevasi α.
1. Tinggi maksimum dan jarak terjauh
a. Waktu untuk mencapai tinggi maksimum, kecepatan pada arah
vertikalnya sama dengan nol, vy
= 0.
g
sinv
t 0 α
=
b. Waktu untuk mencapai jarak terjauh
g
sinv2
t 0 α
=
c. Tinggi maksimum
g2
sinv
maks
y
22
0 α
=
d. Jarak terjauh pada sumbu x
( )
g
2sinv
mx
2
0 α
=
2. Hubungan x dan y pada gerak parabola
( ) 2
22
0
x
cosv2
gxtany
α
α −=
C. Gerak Melingkar
Dalam gerak melingkar, kedudukan atau posisi sebuah titik merupakan
fungsi dari waktu dan dapat dinyatakan dengan koordinat polar dengan
posisi merupakan fungsi dari waktu.
1. Kedudukan sebuah titik dalam gerak melingkar
2. Kecepatan sudut
Kecepatan sudut rata-rata adalah hasil perbandingan dari perubahan
sudut yang ditempuh terhadap interval waktu tempuh.
a. Kecepatan sudut rata-rata
t∆
∆= θω
b. Kecepatan sudut sesaat
Kecepatan sudut sesaat merupakan besaran vektor karena putaran dari
rotasinya dapat searah dengan arah putaran jarum jam atau disebut
sebagai arah positif dan dapat pula berlawanan arah dengan arah
putaran jarum atau disebut sebagai arah negatif.
3. Percepatan sudut
a. Percepatan sudut rata-rata
2
2
dt
d
dt
d
dt
d
dt
da θθω === 







b. Percepatan sudut sesaat
Percepatan sudut sesaat didefinisikan sebagai percepatan sudut rata-
rata untuk selang waktu ∆t sangat kecil atau ∆t mendekati nol.
2
2
dt
d
dt
d
dt
d
dt
da θθω === 







4. Gerak melingkar beraturan dan gerak melingkar berubah
beraturan
( ) ttt .
2
1
00 αωθθ ++=
 Seperti halnya gerak lurus, pada gerak melingkar kita mengenal Gerak
Melingkar Beraturan dan Gerak Melingkar Berubah Beraturan.
 Gerak Melingkar Beraturan dan Gerak melingkar berubah Beraturan
dapat dirumuskan dengan persamaan:
Contoh Gerak Melingkar Beraturan dan Gerak Melingkar
Berubah Beraturan:
Roda sepeda yang
dikayuh dengan
kecepatan sudut tetap
atau laju linear tetap
akan bergerak melingkar
beraturan.
Roda Ferris atau kincir vertikal
merupakan mainan yang
memanfaatkan prinsip Gerak
Melingkar Beraturan (GMB) agar
para penumpang merasa nyaman
saat menaikinya.
5. Hubungan antara gerak lurus dengan gerak melingkar
Sebuah titik ∆P sampai P1
dengan
menempuh jarak s dan sudut
yang ditempuh sebesar q.
Rsatau
R
s
jarijari
lingkaranbusurpanjangditempuhyangsudut
.θθ ==
−
=
Tabel Gerak Lurus dan Gerak Melingkar
dengan Percepatan Tetap
0
2
0 0
2 2
( ) .
1( ) . .
2
2 . ( )
yy
yy
y ay y
v t v a t
y t y v t a t
v v a y
= +
= + +
= + ∆
0
2
0 0
2
0
.
1. .
2
2 . ( )
t
t
t
t a t
a
ω ω α
θ θ ω
ω ω θ
= +
= + +
= + ∆
D. Gerak Harmonik
Sebuah benda dikatakan bergetar jika benda tersebut melakukan
gerak bolak-balik di sekitar suatu titik tertentu, yang disebut titik
kesetimbangan.
Jika gerak bolak-balik terjadi dalam selang waktu yang sama, maka
gerak ini disebut gerak periodik.
1. Persamaan gerak harmonik
 Periode (T) adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu
kali lingkaran penuh.
 Frekuensi (f) adalah banyaknya putaran yang dilakukan setiap
satuan waktu.
 Amplitudo getaran (A) yaitu simpangan terjauh (maksimum) dari
getaran tersebut.
Ayunan merupakan mainan
yang menerapkan gerak
harmonik sederhana. Frekuensi
ayunan ditentukan oleh panjang
tali.
Secara matematis, hubungan periode (T)
dan frekuensi (f) dapat dituliskan:
T
fatau
f
T 11 ==
Karena gerak ini dapat dinyatakan dalam fungsi sinus atau
cosinus (fungsi harmonik), maka gerak ini biasa disebut gerak
harmonik.
2. Gerak harmonik pada pegas
Sebuah benda dengan massa m akan
bergerak harmonik di sekitar
kedudukan setimbangnya ketika diberi
gaya F ke bawah, kemudian
dilepaskan.
Gerak harmonik selalu dipengaruhi oleh sebuah gaya (F) yang
besarnya sebanding dengan simpangan (y) dan arahnya selalu
menuju titik setimbangnya.
Secara matematis, periode dan frekuensi gerak harmonik dapat
dirumuskan:
m
k
T
f
k
m
m
k
T
π
ππ
2
11
22
==
== Apa yang terjadi jika
tidak ada gaya yang
bekerja pada
pegas?
3. Gerak harmonik pada ayunan sederhana
g
T π22 =
T = periode getaran ayunan (s)
= panjang tali ayunan (m)
g = percepatan gravitasi bumi
(m/s2
)
GAYA DAN PERSAMAANNYA
Standar Kompetensi
Menganalisis gejala alam dan
keteraturannya dalam cakupan
mekanika benda titik.
Kompetensi Dasar
 Menganalisis keteraturan
gerak planet dalam tata surya
berdasarkan hukum-hukum
Newton.
 Menganalisis pengaruh gaya
pada sifat elastisitas bahan.
 Menganalisis hubungan antara
gaya dengan gerak getaran.
Mengapa seorang
astronot nampak
melayang-layang ketika
berada di luar angkasa
maupun ketika berada di
bulan?
A. Gaya Gesekan
Gaya gesekan terjadi pada dua permukaan yang saling bersentuhan dan
terdapat gerak relatif antara keduanya. Gerak tersebut menghasilkan gaya
untuk menghambat laju benda.
Gesekan akan terjadi antara
permukaan bola dengan hamparan
rumput sehingga bola akan berhenti
pada jarak yang tidak terlalu jauh.
Gaya gesekan menghambat laju
bola.
1. Menentukan gaya gesekan
Besarnya gaya gesekan tidak bergantung pada luas bidang yang
bergesekan, tetapi hanya bergantung pada kekasaran permukaan dan
besarnya gaya normal.
Saat kalian menarik meja membutuhkan tenaga yang
cukup besar. Semakin kasar permukaan lantai, semakin
besar gaya tarik yang kalian butuhkan.
Gaya gesekan dapat dibedakan menjadi dua macam,
yaitu:
 Gaya gesekan statis, timbul pada saat benda dalam keadaan diam.
 Gaya gesekan kinetis, timbul pada saat benda dalam keadaan
bergerak.
2. Gaya gesekan statis dan gaya gesekan kinetis
a. Gaya gesekan statis
Nsf makss
.µ=
b. Gaya gesekan statis benda pada bidang miring
Gaya tarik membentuk sudut α
terhadap horizontal sehingga peti
bergerak dengan kecepatan konstan.
Artinya, percepatannya nol (a = 0)
c. Gaya gesekan kinetis, adalah gaya gesekan pada saat benda bergerak.
Nf kk
.µ=
Mengapa gaya gesekan pada ban kendaraan bermotor (mobil,
truk, dan bus) yang sedang melaju melalui sebuah tikungan
merupakan gaya gesekan statis dan bukan gaya gesekan
kinetis?
3. Aplikasi gaya gesekan
Mobil yang sedang
berbelok di
tikungan jalan.
Dua buah
balok yang
dihubungkan
dengan katrol.
B. Gaya Gravitasi
1. Hukum gravitasi semesta Newton
Jika dua buah benda bermassa m1
dan m2
berjarak r satu dengan
yang lainnya, maka di antara kedua benda tersebut terjadi gaya
tarik-menarik.
2
21 .
r
mm
GF =
F = gaya tarik gravitasi kedua benda (N)
m1
dan m2
= massa benda (kg)
r = jarak antara kedua benda (m)
G = konstanta gravitasi umum (N m2
/kg2
)
2. Gaya gravitasi terhadap sebuah benda
Resultan gaya gravitasi:
αcos2 21
2
2
2
1 FFFFF ++=
Bumi mengelilingi Matahari.
M = massa Matahari (2,01 × 1030
kg)
m = massa Bumi (6 × 1024
kg)
3. Percepatan gravitasi
Semua benda di sekitar permukaan bumi akan dipengaruhi oleh
medan gravitasi bumi sehingga mempunyai gaya berat yang
besarnya sebanding dengan percepatan gravitasi di tempat itu.
Semakin jauh letak sebuah benda dari pusat bumi, semakin kecil
gaya gravitasi yang dimilikinya.
4. Kecepatan orbit satelit
Satelit alami → Bulan
Satelit buatan:
Satelit Explorer
Satelit Nimbus Satelit Palapa
Persamaan untuk menghitung kecepatan satelit agar tetap berada pada orbitnya:
2
.
r
MG
v =
m = massa bumi (kg)
r = jari-jari satelit (m)
G = konstanta gravitasi umum
(Nm2
/kg2
)
5. Hukum Keppler
 Hukum I Keppler (Hukum Lintasan Planet)
Setiap planet bergerak pada sebuah lintasan berbentuk elips dengan
matahari berada pada salah satu fokusnya.
 Hukum II Keppler (Hukum Pemetakan)
Garis khayal yang menghubungkan matahari dengan sebuah planet
menyapu luasan yang sama dalam waktu yang sama.
 Hukum III Keppler
Perbandingan kuadrat periode terhadap pangkat tiga jarak rata-rata
planet dari matahari adalah konstan.
C. Gaya Pegas
1. Sifat elastis pegas
Pegas yang bersifat elastis dapat
kembali ke bentuk asalnya jika gaya
yang mempengaruhinya ditiadakan.
Hukum Hooke menyatakan bahwa gaya yang bekerja pada
pegas sebanding dengan konstanta pegas dan pertambahan
panjang pegas.
2. Susunan beberapa pegas
 Pegas disusun secara seri
Dua buah pegas disusun secara seri masing-masing mempunyai konstanta k1
dan k2
. Jika pada ujung pegas yang disusun seri itu diberi gaya F, maka kedua
pegas tersebut akan menerima gaya yang sama besar, yaitu F.
21
21 .
kk
kk
ks
+
=
 Pegas disusun secara paralel
Dua buah pegas disusun secara paralel masing-masing pegas mempunyai
konstanta k1
dan k2
. Jika pada ujung pegas tersusun secara paralel tersebut
diberikan gaya F, maka gaya F dibagi menjadi dua pada kedua pegas itu,
misalkan F1
dan F2
.
21 kkkp +=
USAHA DAN ENERGI
Mengapa saat
mendaki gunung lama
kelamaan kita merasa
lelah?
Standar Kompetensi
Menganalisis gejala alam dan
keteraturannya dalam cakupan
mekanika benda titik.
Kompetensi Dasar
 Menganalisis hubungan antara
usaha, perubahan energi dengan
hukum kekekalan energi mekanik.
 Menerapkan hukum kekekalan
energi mekanik untuk menganalisis
gerak dalam kehidupan sehari-hari.
A. Bagaimana Gaya dapat Melakukan Usaha?
Apa yang
dimaksud dengan
usaha?
Dalam kehidupan sehari-hari, usaha atau sering
disebut juga kerja merupakan segala kegiatan yang
dilakukan untuk mencapai tujuan. Walaupun tujuan
tersebut tercapai ataupun tidak, selama kita sudah
melakukan kegiatan berarti dapat dikatakan kita telah
melakukan usaha.
Dalam fisika, usaha berkaitan dengan suatu
perubahan. Kita tahu bahwa gaya juga dapat
menghasilkan perubahan. Apabila gaya bekerja pada
sebuah benda yang diam, maka mungkin benda
akan bergerak dan mungkin saja benda akan tetap
diam.
1. Pengertian usaha
Mobil mainan yang memakai batere
baru (energi masih penuh) akan
bergerak lebih cepat dan
menempuh jarak lebih jauh
(melakukan usaha yang lebih
besar) dibanding mobil mainan
yang memakai batere setengah
pakai (energi sudah berkurang)
dalam waktu yang sama.
W = F . S
W = usaha (joule)
F = gaya (N)
s = perpindahan (m)
2. Besar gaya yang searah dan berlawanan arah
dengan perpindahan
Usaha oleh sebuah gaya F untuk menarik sebuah
balok menghasilkan perpindahan sebesar s.
Usaha akan berharga
positif jika arah gaya
searah dengan arah
perpindahan dan akan
berharga negatif jika
arah gaya berlawanan
dengan arah
perpindahan benda.
Besarnya usaha total pada sebuah balok pada bidang datar kasar sehingga
balok berpindah sejauh s oleh gaya F membentuk sudut terhadap bidang
horizontal.
fFWtotal
−= θcos
B. Energi
1. Pengertian energi
Saat mulai berlari, tenaga kita
masih penuh sehingga kita tidak
merasa kelelahan saat berlari. Akan
tetapi jika kita berlari terus-menerus,
maka lama-kelamaan kita akan
merasa kelelahan. Mengapa
demikian?
Apa yang dimaksud
dengan energi?
Energi merupakan
kemampuan untuk
melakukan usaha.
2. Energi kinetik
Apa yang terjadi ketika
kalian menendang bola
yang diam?
Bola bergerak dan berpindah dari satu
kedudukan ke kedudukan lainnya
karena adanya energi yang
menggerakkannya. Energi yang dimiliki
bola ini disebut juga energi kinetik.
2
.
2
1
vmEk =
Ek = energi kinetik
(J)
m = massa
benda (kg)
v = kecepatan
(m/s)
3. Energi potensial
Di dalam air terjun terdapat
energi potensial gravitasi.
Semakin tinggi air terjun dan
semakin besar massa air terjun,
maka besarnya energi potensial
yang dikandung semakin besar.
Setiap benda pada ketinggian tertentu memiliki energi potensial
gravitasi karena jika benda itu dilepaskan dari ketinggian tertentu,
benda itu akan bergerak menuju pusat bumi atau jatuh.
a.Energi potensial gravitasi dalam medan
gravitasi
Contoh: kerikil yang dilemparkan vertikal ke atas
W = m . g . h
m = massa benda (kg)
g = percepatan gravitasi (m/s2
)
h = tinggi benda (m)
b. Energi pegas
Besarnya energi yang diberikan untuk
meregangkan pegas sama dengan energi yang
tersimpan pada pegas, yaitu energi potensial
pegas.
2
.
2
1
xkEp ∆=
C. Gaya Konservatif
Apa yang dimaksud dengan gaya
konservatif?
Apakah gaya gravitasi termasuk gaya
konservatif?
Coba Anda angkat besi atau barbel yang memiliki berat beberapa
kilogram saja yang mampu Anda angkat. Ketika Anda mengangkat
besi atau barbel dari atas lantai dengan suatu gaya tertentu, barbel
atau besi itu terangkat ke atas.
Usaha yang sama akan dilakukan oleh barbel atau besi pada Anda
agar barbel dapat kembali ke kedudukan semula di atas lantai.
Gaya yang dapat mengembalikan barbel atau besi ke kedudukan
semula adalah gaya gravitasi.
D. Hukum Kekekalan Energi Mekanik
1. Energi mekanik di bawah pengaruh gaya gravitasi
Hukum kekekalan energi makanik → Dalam medan gravitasi, jumlah
energi potensial dan energi kinetik suatu benda adalah tetap selama
tidak ada gaya luar yang bekerja terhadap benda itu.
Energi mekanik
benda di kedudukan (1)
dan (2) adalah sama.
2. Energi mekanik pada roller coaster
Ketika sebuah kelereng kita lepaskan dengan massa m dengan
kecepatan awal v0 pada sebuah bidang lingkaran, maka
kelereng tersebut bergerak mengikuti bidang lingkaran tersebut.
Apabila terdapat gaya gesek yang menghambat kelereng itu,
maka energi mekanik yang dimiliki oleh kelereng pada setiap
kedudukannya adalah sama.
Em1 = Ep1 + Ek1
Em2 = Ep2 + Ek2
E. Daya
Reni mendorong sebuah meja dengan gaya F dalam waktu 10 sekon dan
meja berpindah sejauh s, sedangkan Rina mendorong meja yang sama
dengan gaya F yang besarnya sama dalam waktu 20 sekon. Untuk
melakukan usaha yang sama, Reni dan Rina membutuhkan waktu yang
berbeda. Bagaimana cara membedakannya?
Daya adalah usaha yang
dilakukan per satuan waktu.
t
W
P
∆
∆
=
Besarnya energi keluaran dari
perubahan energi sebanding
dengan energi masukan disebut
efisiensi pengubah energi.
%100×=
input
output
P
P
η
MOMENTUM, IMPULS, DAN
TUMBUKAN
Apa kegunaan
sarung tinju yang
digunakan oleh
seorang petinju?
Standar Kompetensi
Menerapkan konsep dan prinsip
mekanika klasik sistem kontinu
dalam menyelesaikan masalah.
Kompetensi Dasar
Memformulasikan hubungan
antara konsep torsi, momentum
sudut, dan momen inersia
berdasarkan hukum II Newton
serta penerapannya dalam
masalah benda tegar.
1. Pengertian momentum
 Momentum adalah ukuran kesulitan untuk memberhentikan suatu benda
yang sedang bergerak.
 Makin sulit memberhentikan benda, maka makin besar momentumnnya.
 Arah momentum adalah searah dengan arah
kecepatan.
p = m . v
Mengapa untuk menghentikan laju gerak bola besi
lebih sulit dibanding ketika menghentikan laju gerak
bola sepak, padahal kedua bola bergerak sama cepat
dan ukurannya sama besar?
A. Momentum dan Impuls
2. Hubungan impuls dan momentum
 Hukum II Newton menyatakan bahwa gaya (F) yang diberikan
pada suatu benda besarnya sama dengan perubahan
momentum (∆p) benda per satuan waktu (∆t).
 Impuls merupakan hasil kali besaran skalar selang waktu ∆t
dengan besaran vektor gaya F.
 Arah impuls adalah searah dengan arah angin.
3. Impuls sama dengan perubahan momentum
“Impuls yang dikerjakan pada suatu benda sama dengan perubahan
momentum yang dialami benda”.
F . ∆t = mv2 – mv1
B. Hukum Kekekalan Momentum
Hukum Kekekalan Momentum → jumlah momentum benda-benda
sebelum dan setelah tumbukan tetap selama tidak ada gaya luar yang
bekerja pada benda-benda tersebut.
Pada saat mobil bom-bom car
saling bertumbukan, berlaku hukum
Kekekalan Momentum (linear). Momentum mobil A akan
berkurang atau mungkin
hilang, sedangkan mobil B
memperoleh momentum.
Jadi, momentum sebuah
benda dapat berpindah ke
benda lain.
C. Aplikasi Hukum Kekekalan Momentum
Berdasarkan kekekalan
momentum, kecepatan akhir yang
dapat dicapai sebuah roket
bergantung pada banyaknya
bahan bakar yang dapat dibawa
oleh roket dan kelajuan pancaran
gas. Oleh karena kedua besaran
ini terbatas, maka digunakanlah
roket-roket bertahap (multistage
rockets), yaitu beberapa roket
yang digabung bersama. Begitu
bahan bakar tahap pertama telah
dibakar habis, roket ini
dilepaskan.
Prinsip kerja mesin jet serupa dengan roket, yaitu menggunakan prinsip hukum
Kekekalan Momentum. Perbedaannya, bahan pembakar oksigen pada roket
terdapat dalam tangki roket, sedangkan pada mesin jet oksigen diambil dari
udara di sekitarnya. Oleh karena itu, roket dapat bekerja di antariksa sedang
mesin jet tidak dapat. Mesin jet hanya dapat bekerja di atmosfer.
D. Tumbukan
1. Tumbukan lenting sempurna, energi kinetik sistem adalah tetap.
Pada tumbukan lenting
sempurna berlaku Hukum
Kekekalan Momentum dan
Hukum Kekekalan Energi
Mekanik. Energi kinetik total
yang dimiliki benda sebelum
dan sesudah tumbukan
adalah tetap. Energi
potensial benda tidak
diperhitungkan karena kedua
benda bergerak dalam satu
bidang datar.
2. Tumbukan lenting sebagian, tumbukan yang disertai terjadinya pengurangan
energi kinetik sistem.
Pada tumbukan lenting sebagian hanya berlaku Hukum Kekekalan
Momentum dan tidak berlaku Hukum Kekekalan Energi Mekanik, karena
energi kinetik benda berkurang selama tumbukan.
Walaupun pada jenis tumbukan ini tidak berlaku Hukum Kekekalan Energi
Mekanik, namun Hukum Kekekalan Momentum tetap berlaku, yaitu:
m1
v1
+ m2
v2
= m1
v'1
+ m2
v'2
Tahukah Anda apa yang dimaksud koefisien restitusi?
Koefisien restitusi dari sepasang benda
yang bertumbukan didefinisikan sebagai
harga negatif dari perbandingan antara
kecepatan relatif sesudah tumbukan
dengan kecepatan relatif sebelum
tumbukan.
21
21 ''
vv
vv
e
−
−
=
3. Tumbukan tidak lenting sama sekali
Apakah tumbukan antara tangan
kiper dengan bola sepak
termasuk jenis tumbukan tidak
lenting sama sekali?
Pada tumbukan tidak lenting sama sekali kedua benda bersatu setelah
tumbukan dan bergerak bersama dengan kecepatan sama.
Konsep tumbukan yang tidak
lenting sama sekali dapat
diterapkan pada ayunan balistik.
 Hukum Kekekalan Momentum
mp
vp
= (mp
+ mb
)v'
Kecepatan peluru:
( )
'v
m
mm
v
p
bp
p
+
=
 Hukum kekekalan Energi Mekanik
( )gh
m
mm
v
p
bp
2'







 +
=
DINAMIKA GERAK ROTASI DAN
KESEIMBANGAN BENDA TEGAR
Standar Kompetensi
Menganalisis gejala alam dan
keteraturannya dalam cakupan
mekanika benda titik.
Kompetensi Dasar
Menunjukkan hubungan
antara konsep impuls dan
momentum untuk
menyelesaikan masalah
tumbukan.
Mengapa dalam merancang
pembangunan sebuah
jembatan diperlukan konsep
kesetimbangan benda tegar?
A. Momen Gaya dan Momen Inersia
1. Momen gaya
Momen gaya adalah ukuran kuantitatif dari kecenderungan gaya untuk
memutar atau mengubah gerak rotasi.
F×= τ
τ = momen gaya (Nm)
 = jarak sumber putar terhadap garis kerja (m)
F = gaya (N)
Ketika kita akan membuka pintu, maka pengaruh gaya yang
diberikan tidak hanya bergantung pada besarnya gaya, tetapi juga
bergantung pada arah dan jarak titik tangkap terhadap sumbu
perputaran pintu tersebut.
2. Resultan momen gaya
Jika pada sebuah benda bekerja lebih daripada sebuah gaya, maka resultan
momen gaya yang bekerja pada benda merupakan jumlah vektor dari setiap
gaya.
( )F×Σ= τ
3. Momen kopel
Sebuah kopel dapat dipindahkan
dari satu bidang (a) ke bidang lain
(b) yang sejajar dengan bidang
asalnya dengan besar dan arah
putarannya tetap.
Resultan sebuah kopel M dengan
sebuah gaya F yang sebidang
hasilnya berupa sebuah gaya yang
besar dan arahnya sama dengan
gaya F semula, tetapi garis
kerjanya bergeser sejauh d dari
gaya awal.
4. Momen Inersia
Planet-planet dalam tata
surya mempunyai
kecenderungan untuk
tetap mempertahankan
keadaan rotasinya.
Benda yang terdiri dari susunan partikel
(titik) jika melakukan gerak rotasi memiliki
momen inersia sama dengan hasil jumlah
dari momen inersia partikel penyusunnya.
Sebuah benda tegar terdiri atas sejumlah
partikel yang terpisah satu sama lain, serta
jaraknya tetap memiliki momen inersia
yang merupakan jumlah dari momen
inersia semua partikel.
2
.rmI =
I = momen inersia (kg.m2
)
m = massa partikel atau titik (kg)
B. Dinamika Gerak Rotasi
Hukum II Newton: “kecepatan yang dialami oleh suatu benda (sistem)
berbanding lurus dengan resultan gaya yang bekerja pada benda dan
berbanding terbalik dengan massa benda.
m
F
a
Σ
=
1. Momentum dan Impuls Sudut
a.Momentum sudut
Momentum sudut sebuah partikel yang berputar terhadap sumbu putar
didefinisikan sebagai hasil kali momentum linear partikel tersebut terhadap jarak
partikel ke sumbu putarnya.
L = r × p
b. Impuls sudut
t
L
∆
∆
=τ
2. Hukum Kekekalan Momentum Sudut
“Jika tidak ada resultan gaya luar yang bekerja pada sistem ,
maka momentum sudut sistem adalah kekal (tetap besar).”
( )0=Στ
3. Beban dihubungkan dengan katrol
Beban massa m dihubungkan
dengan tali pada katrol.
m
R
mgF
a
+
−
=
2
1
4. Energi Kinetik dan Hukum Kekekalan Energi
2
2
1
ωIEk =
Apabila selama benda berotasi tidak ada
energi yang berubah menjadi kalor, maka
pada benda akan berlaku Hukum
Kekekalan Energi.
Dengan menggunakan Hukum
Kekekalan Energi, kecepatan
benda dapat dirumuskan: k
gh
v
+
=
1
2
5. Menggelinding
Menggelinding adalah peristiwa bergeraknya
sebuah benda secara translasi yang disertai
dengan gerak rotasi.
C. Keseimbangan Benda Tegar
Keseimbangan adalah keadaan tidak bergerak atau keadaan bergerak
dengan kecepatan tetap dan terbatas pada keseimbangan partikel atau
benda titik.
Syarat keseimbangan benda tegar :
 Jumlah vektor dari gaya-gaya yang bekerja pada sama dengan nol.
 Jumlah vektor dari momen gaya sama dengan nol.
D. Titik Berat
Titik sebuah benda dapat dianggap sebagai kumpulan benda kecil
yang masing-masing memiliki berat.
1. Titik berat benda homogen
Letak titik berat benda-benda homogen yang mempunyai bentuk beraturan,
seperti bola, kubus, silinder.
2. Titik berat benda berongga
( ) R
R
RR
y 3
2
3
2
2
π
π
=
3. Titik Pusat Massa
 Titik pusat massa dari suatu benda tidak dipengaruhi oleh
medan gravitasi, sedangkan titik beratnya dipengaruhi oleh
medan gravitasi.
 Titik pusat massa suatu benda adalah titik yang letaknya
sedemikian rupa sehingga momen-momen massa dari benda
tersebut sama besar terhadapnya.
∑
∑=
m
mx
x
∑
∑=
m
my
yatau
4. Macam-Macam Keseimbangan
Jenis keseimbangan suatu benda dapat diperkirakan dengan
memperlihatkan apa yang terjadi dengan kedudukan titik beratnya ketika
gangguan kecil terjadi.

a. Keseimbangan labil (tidak stabil atau goyah), jika setelah
gangguan kecil dihilangkan titik berat bergerak ke bawah.
b. Keseimbangan stabil (mantap), jika setelah gangguan kecil
dihilangkan titik berat bergerak naik.
c. Keseimbangan netral (indeferen), jika setelah gangguan kecil
dihilangkan, titik beratnya tidak mengalami kenaikan atau penurunan.
FLUIDA
Mengapa dongkrak
hidrolik mampu
mengangkat mobil
yang berukuran
besar?
Standar Kompetensi
Menerapkan konsep dan prinsip
mekanika klasik sistem kontinu
dalam menyelesaikan masalah.
Kompetensi Dasar
Menganalisis hukum-hukum yang
berhubungan dengan fluida statik
dan dinamik serta penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari.
1. Pengertian Tekanan
Tekanan didefinisikan sebagai gaya yang
bekerja tegak lurus pada suatu bidang
dibagi dengan luas bidang itu. A
F
P =
2. Tekanan Hidrostatik
Tekanan hidrostatis adalah tekanan yang terjadi di
bawah air. Tekanan ini terjadi karena adanya berat air
yang membuat cairan tersebut mengeluarkan tekanan.
Ph = ρ ×
g × h
Peristiwa ini membuktikan
pernyataan bahwa semakin dalam
letak suatu tempat di dalam zat cair,
maka semakin besar tekanan pada
tempat itu.
A. Fluida Tidak Bergerak
3. Prinsip dan Hukum Pascal
Prinsip Pascal bahwa tekanan pada
zat cair dalam ruang tertutup
diteruskan sama besar ke segala arah.
1
1
2
2 .F
A
A
F =
4. Aplikasi prinsip Pascal dalam kehidupan sehari-hari.
 Dongkrak hidrolik
 Pompa hidrolik
 Mesin hidrolik
 Mesin pengepres hidrolik
 Rem piringan hidrolik
5. Hukum Archimedes dan Gaya Apung
a. Pengertian Gaya Apung
Gaya apung (Fa) adalah selisih antara berat benda ketika di
udara wbu
dengan berat benda ketika tercelup sebagian atau
seluruhya dalam suatu fluida wbf
.
bfbua wwF −=
Fa = gaya apung (N)
wbu
= berat benda ketika di udara (N)
wbf
= berat benda sebagian atau seluruhnya dalam fluida (N)
b. Menentukan Persamaan Gaya Apung
Gaya apung terjadi disebabkan
karena semakin dalam zat cair,
maka semakin besar tekanan
hidrostatiknya. Ini menyebabkan
tekanan pada bagian bawah benda
lebih besar daripada tekanan pada
bagian atasnya.
Hukum Archimedes menyatakan bahwa:
"Gaya apung yang bekerja pada suatu benda yang dicelupkan
sebagian atau seluruhnya ke dalam suatu fluida sama dengan
berat fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut."
c. Mengapung, Melayang, dan Tenggelam
 Benda mengapung
Jika sebagian benda tercelup ke dalam zat cair, maka benda akan
mengapung.
Volume benda yang tercelup lebih kecil dari volume benda seluruhnya,
maka massa jenis zat cair lebih besar daripada massa jenis benda.
 Benda melayang
Jika seluruh benda berada dalam zat cair,
namun benda tersebut tidak sampai
menyentuh dasar tabung tempat zat cair
berada.
 Benda tenggelam
Benda tenggelam terjadi karena
berat benda yang lebih besar
daripada gaya tekan ke atas.
6. Penerapan Hukum Archimedes
a. Hidrometer
 Hidrometer adalah alat yang dipakai untuk
mengukur massa jenis cairan. Hidrometer
terbuat dari tabung kaca dan desainnya
memiliki tiga bagian.
 Agar tabung kaca terapung tegak di dalam zat
cair, bagian bawah tabung dibebani dengan butiran
timbal. Diameter bagian bawah tabung kaca dibuat
lebih besar agar volume zat cair yang dipindahkan
hidrometer lebih besar. Dengan demikian, dihasilkan
gaya apung yang lebih besar hingga hidrometer dapat
mengapung di dalam zat cair.
b. Kapal Laut
Badan kapal yang terbuat dari besi dibuat berongga. Ini menyebabkan volume air laut
yang dipindahkan oleh badan kapal menjadi sangat besar. Gaya apung sebanding
dengan volume air yang dipindahkan sehingga gaya apung menjadi sangat besar. Gaya
apung ini mampu mengatasi berat total kapal, sehingga kapal laut mengapung di
permukaan laut.
A
c. Balon udara
Ketika balon udara diisi gas panas yang
massa jenisnya lebih kecil dari massa jenis
udara, berat udara yang dipindahkan sama
dengan gaya ke atas yang bekerja pada
balon (berlaku hukum Archimedes). Oleh
karena itu balon terangkat ke atas.
7. Tegangan Permukaan
Tegangan permukaan zat cair adalah kecenderungan permukaan zat
cair untuk menegang sehingga permukaannya seperti ditutupi oleh
suatu lapisan tipis yang elastik.
8. Gejala kapilaritas
 Gejala kapilaritas yaitu peristiwa naik atau turunnya permukaan zat cair
melalui lubang-lubang kecil atau kapiler.
 Pemanfaatan gejala kapilaritas dalam kehidupan sehari-hari:
1. Naiknya minyak tanah melalui sumbu kompor.
2. Meresapnya air ke handuk.
9. Viskositas Fluida
Viskositas merupakan ukuran kekentalan
fluida yang menyatakan besar kecilnya
gesekan di dalam fluida. Gesekan dapat
terjadi di antara partikel-partikel zat cair
atau gesekan antara zat cair dengan
dinding permukaan tempat zat cair itu
berada.
Persamaan viskositas dalam
fluida dapat ditulis:
vkF ..η=
Semakin besar
viskositas suatu
fluida, semakin sulit
suatu fluida mengalir
dan semakin sulit
suatu benda bergerak
di dalam fluida
tersebut.
10. Hukum Stokes
Sebuah fluida ideal adalah fluida yang tidak memiliki viskositas
(kekentalan) sehingga jika sebuah benda bergerak dalam fluida
tersebut, tidak akan mengalami gaya gesekan. Jadi, tekanan fluida
sebelum dan sesudah melewati suatu penghalang tidak akan
berubah atau besarnya tetap.
Gaya Stokes → gaya gesekan yang terjadi antara benda lain dan
fluida yang memiliki viskositas.
rvF ...6 ηπ=
B. Fluida Bergerak
Ciri-ciri umum aliran fluida, antara lain:
1. Aliran fluida dapat merupakan aliran tunak (steady) atau tidak tunak
(non-steady).
Contoh: arus air yang mengalir dengan tenang.
2. Aliran fluida dapat termampatkan atau tidak termampatkan.
Contoh: gerak relatif udara terhadap sayap-sayap pesawat terbang.
3. Aliran fluida dapat merupakan aliran kental (viscous) atau tidak kental
(nonviscous).
Contoh: pelumasan pada mesin mobil.
Fluida ideal (tidak kompresibel) adalah fluida yang tidak terpengaruh oleh
gaya tekan yang diterimanya.
Hukum Bernoulli (Hukum Bejana Berhubungan
Hukum bejana berhubungan menyatakan bahwa permukaan zat cair di
setiap tempat sama tinggi. Ini berlaku pada zat cair yang
diam. Namun, jika zat tersebut bergerak maka keadaan demikian tidak
berlaku.
hgvP ...
2
1 2
1 ρρ ++ = konstan
Alat-alat yang menerapkan Hukum Bernoulli:
1.Alat penyemprot nyamuk
2.Karburator
3.Pipa Venturi
Energi apa yang
dimiliki balon
udara sehingga
dapat terbang?
Standar Kompetensi
Penerapan konsep
termodinamika dalam mesin
kalor.
Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan sifat-sifat gas
ideal monoatomik.
Teori kinetika gas
A. Gas Ideal
1. Pengertian gas ideal
Beberapa anggapan mengenai gas ideal secara mikroskopis yaitu:
a. Gas ideal terdiri atas partikel-partikel (atom-atom maupun
molekul-molekul) dalam jumlah yang besar sekali.
b. Partikel-partikel tersebut senantiasa bergerak, arahnya
sembarang.
c. Partikel-partikel tersebut tersebar merata dalam ruang yang
sempit.
d. Jarak antara partikel jauh lebih besar daripada ukuran partikel
sehingga ukuran partikel biasanya diabaikan.
e. Tidak ada gaya antara patikel yang satu dengan yang lain, kecuali
jika terjadi tumbukan.
f. Tumbukan antara partikel dengan partikel ataupun antara partikel
dengan dinding, terjadi secara lenting sempurna; partikel
dianggap sebagai bola kecil yang keras,dinding dianggap licin dan
tegar.
g. Hukum-hukum Newton tentang gerak berlaku.
2. Persamaan umum gas ideal
Hukum Boyle: “Jika suhu gas yang berada dalam bejana tertutup (tidak
bocor) dijaga tetap maka tekanan gas berbanding terbalik dengan
volumenya.”
P1
V1
= P2
V2
Hukum Charles – Guy Lussac: “Jika tekanan gas yang berada dalam bejana
tertutup (tidak bocor) dijaga tetap maka volume gas sebanding dengan suhu
mutlaknya.”
2
2
1
1
T
V
T
V
=
B. Tekanan Gas
1. Teori kinetik menggunakan anggapan bahwa gerak
partikelpartikel gas adalah penyebab timbulnya tekanan gas.
2. Jika dalam suatu ruang tertutup terdapat gas, maka dinding
ruang akan mengalami tekanan oleh tumbukan partikel-partikel
gas itu, karena partikel-partikel gas tersebut selalu bergerak.
Tekanan gas dalam sebuah ruang tertutup
memenuhi persamaan:






=
V
N
mvP 2
3
1
C. Energi Kinetik dan Energi Dalam
Karena dalam gas tidak ada energi lainnya selain energi kinetik,
maka energi kinetik yang dimiliki oleh gas ini disebut energi dalam.
1. Monoatomik: kTEk
2
3
=
Energi rata-rata molekul gas:
2. Diatomik: kTEk
2
3
=
kTEk
2
5
=
kTEk
2
7
=
→ suhu rendah
→ suhu sedang
→ suhu tinggi
Energi dalam suatu gas didefinisikan sebagai jumlah energi kinetik
seluruh molekul gas yang terdapat dalam sebuah ruang tertutup.
Energi dalam gas dirumuskan:
kNEkTNfU ==
2
1
Energi kinetik gas dirumuskan:
kTfEk
2
1
=
D. Kecepatan Efektif Gas
Kecepatan efektif partikel gas disebut sebagai (Root
Mean Square) atau kecepatan akar rata-rata kuadrat
RMSv
Akar rata-rata kuadrat kelajuan sebuah molekul memenuhi
persamaan:
m
kT
vRMS
3
=
Mr
RT
vRMS
3
=
ρ
P
vRMS
3
=
TERMODINAMIKA
Selain kereta api, alat-
alat apa sajakah yang
menggunakan prinsip
termodinamika?
Standar Kompetensi
Menerapkan konsep
termodinamika dalam mesin
kalor.
Kompetensi Dasar
Menganalisis perubahan
keadaan gas ideal dengan
menerapkan hukum
termodinamika.
Apa yang dimaksud dengan
termodinamika?
Termodinamika merupakan ilmu yang
mengkaji tentang suhu dan kalor serta
pengaruh suhu dan kalor terhadap sifat-sifat
zat.
Prinsip termodinamika yaitu mengubah energi kalor
menjadi energi gerak.
A. Usaha dan Kalor
1. Kalor
a.Kalor adalah suatu bentuk energi dalam perpindahan dari lingkungan ke suatu
sistem atau sebaliknya.
b.Kalor (energi) akan berpindah dari suhu yang bersuhu lebih tinggi ke bersuhu
lebih rendah.
2.Usaha juga suatu bentuk energi dalam perpindahan melalui gaya yang
dilakukan sistem pada lingkungan atau sebaliknya di mana titik tangkap gaya
mengalami perpindahan.
Hukum Kekekalan Energi  energi tidak dapat diciptakan
dan tidak dapat dimusnahkan, tetapi energi dapat berubah
bentuk dari satu bentuk energi ke bentuk energi lain.
B. Usaha oleh Sistem terhadap Lingkungan
Nilai usaha (W) dapat berharga positif maupun negatif.
Jika sistem melakukan usaha
pada lingkungan sehingga
sistem memuai (VB > VA)
yang berarti V = VB – VA
bertanda positif, maka usaha
(W) bertanda positif.
Ketika lingkungan melakukan
usaha pada sistem sehingga
sistem memampat (VB < VA)
yang berati V = VB – VA
bertanda negatif, maka usaha
(W) bertanda negatif.
C. Beberapa Proses Termodinamika Gas
1. Proses isotermal
Proses isotermal adalah suatu proses
perubahan keadaan gas pada suhu tetap.
Pada proses isotermal akan berlaku:
P1V1 = P2V2
2. Proses isokhorik
Proses isokhorik adalah proses yang
dilakukan pada volume tetap.
Persamaan keadaan gas pada proses isokhorik:
2
2
1
1
T
P
T
P
=
3. Proses isobarik
Proses isobarik adalah proses
pengubahan keadaan yang dilakukan
pada tekanan tetap (P = tetap).
Persamaan keadaan gas pada
tekanan tetap adalah:
2
2
1
1
T
V
T
V
=
4. Proses Adiabatik
Proses adiabatik adalah suatu proses perubahan keadaan gas di mana
tidak ada kalor yang masuk ke atau ke luar dari sistem (gas) yaitu Q = 0.
Usaha yang dilakukan gas pada proses
adiabatik dapat dinyatakan:
( )21
2
3
TTnRW −=
D. Hukum I Termodinamika
Hukum I Termodinamika pada hakikatnya adalah hukum kekekalan energi
dan menjelaskan hubungan antara kalor yang diterima atau yang dilepaskan
oleh suatu sistem dengan usaha luar yang dilakukan sistem, serta perubahan
energi dalam yang ditimbulkannya.
Hukum I Termodinamika menyatakan:
“Meskipun suatu bentuk energi telah berubah ke dalam bentuk energi
yang lainnya, jumlah seluruh energi itu selalu tetap.”
1221 UUWQ sistem −==→
E. Siklus Termodinamika
1. Pengertian siklus
Agar suatu sistem dapat terus-menerus melakukan usaha yang berguna,
maka sistem itu harus bekerja dalam suatu siklus, yaitu mulai dari suatu
keadaan awal dan melalui beberapa proses termodinamika kembali ke
keadaan awalnya.
Usaha pada proses isotermal Usaha pada proses isobarik
2. Siklus Carnot
“Semua perpindahan (pergerakan) berhubungan dengan kalor.
Tidak ada perbedaan apakah pergerakan ini terjadi karena
kejadian alam, seperti hujan, badai, gempa bumi, dan letusan
gunung berapi, ataukah terjadi di dalam peralatan-peralatan
mekanik seperti mesin kalor.”
Qsiklus
= Wsiklus
= Q1
– Q2
Siklus Carnot dengan
dua proses adiabatik
dan dua proses
isotermal.
Keterangan:
A → B : proses isotermal
B → C : proses adiabatik
C → D : proses isotermal
D → A : proses adiabatik
3. Efisiensi mesin
Efisiensi sebuah mesin (η) didefinisikan sebagai perbandingan usaha (W) yang
dilakukan dengan kalor yang diserap mesin (Q1).
%100
1
×=
Q
W
η
Semua mesin reversibel yang bekerja dalam siklus antara dua
reservoir yang sama memiliki efisiensi yang sama, apa pun
fluida kerjanya. Selain itu, tidak ada jenis mesin yang bekerja
di antara dua reservoir yang sama, dapat memiliki efisiensi
yang lebih besar daripada efisiensi mesin Carnot.
F. Hukum II Termodinamika
“Energi tidak dapat diciptakan atau pun dimusnahkan, melainkan
dapat diubah dari satu bentuk energi ke bentuk energi lainnya.”
Hukum II Termodinamika merupakan kesimpulan dari pengamatan-
pengamatan yang dilakukan oleh Kelvin-Planck dan Clausius.
a.Menurut Kelvin dan Planck tidak mungkin membuat mesin yang
bekerja dalam suatu siklus, menerima kalor dari satu reservoir dan
mengubah kalor ini seluruhnya menjadi usaha.
b.Menurut Clausius, tidak mungkin membuat mesin yang bekerja dalam
suatu siklus, mengambil kalor dari reservoir yang mempunyai suhu
rendah dan memberikannya pada reservoir yang mempunyai suhu tinggi
tanpa memerlukan usaha dari luar. Hukum II Termodinamika merupakan
kesimpulan dari pengamatan-pengamatan yang dilakukan oleh Kelvin-
Planck dan Clausius.
G. Aplikasi Hukum II Termodinamika pada Mesin
Pendingin
Mesin pendingin bekerja memerlukan usaha untuk
memindahkan kalor dari reservoir bersuhu rendah ke
reservoir bersuhu tinggi.
21
2
21
22
TT
T
QQ
Q
W
Q
K
−
=
−
==
Fisika sma kelas 11

More Related Content

What's hot

kumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gaskumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gas
Rfebiola
 
Momentum dan energi relativitas
Momentum dan energi relativitasMomentum dan energi relativitas
Momentum dan energi relativitas
Wuryanto Puji S
 
Laporan praktikum fisika 1
Laporan praktikum fisika 1Laporan praktikum fisika 1
Laporan praktikum fisika 1
Windawati
 

What's hot (20)

Praktikum Sel Volta
Praktikum Sel VoltaPraktikum Sel Volta
Praktikum Sel Volta
 
Laporan praktikum sel volta
Laporan praktikum sel voltaLaporan praktikum sel volta
Laporan praktikum sel volta
 
Fisika Zat Padat
Fisika Zat PadatFisika Zat Padat
Fisika Zat Padat
 
Pembuatan alat praktikum momen gaya (torsi)
Pembuatan alat praktikum momen gaya (torsi)Pembuatan alat praktikum momen gaya (torsi)
Pembuatan alat praktikum momen gaya (torsi)
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODULUS YOUNG
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODULUS YOUNGLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODULUS YOUNG
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODULUS YOUNG
 
Ppt. listrik-statis
Ppt. listrik-statisPpt. listrik-statis
Ppt. listrik-statis
 
kumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gaskumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gas
 
Laporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
Laporan Praktikum Rangkaian Seri ParalelLaporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
Laporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
 
Percobaan gerak jatuh bebas
Percobaan gerak jatuh bebasPercobaan gerak jatuh bebas
Percobaan gerak jatuh bebas
 
Momentum dan energi relativitas
Momentum dan energi relativitasMomentum dan energi relativitas
Momentum dan energi relativitas
 
Fisika inti diktat
Fisika inti diktatFisika inti diktat
Fisika inti diktat
 
Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajat
Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajatLaporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajat
Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajat
 
PPT Fisika "Hukum Newton"
PPT Fisika "Hukum Newton"PPT Fisika "Hukum Newton"
PPT Fisika "Hukum Newton"
 
79309543 solusi-osn-astro-2008
79309543 solusi-osn-astro-200879309543 solusi-osn-astro-2008
79309543 solusi-osn-astro-2008
 
Ppt1 kemagnetan
Ppt1 kemagnetanPpt1 kemagnetan
Ppt1 kemagnetan
 
KESETIMBANGAN BENDA TEGAR
KESETIMBANGAN BENDA TEGARKESETIMBANGAN BENDA TEGAR
KESETIMBANGAN BENDA TEGAR
 
Laporan praktikum fisika 1
Laporan praktikum fisika 1Laporan praktikum fisika 1
Laporan praktikum fisika 1
 
Osilasi fisika dasar 1
Osilasi fisika dasar 1Osilasi fisika dasar 1
Osilasi fisika dasar 1
 
Polarisasi karena pembiasan ganda
Polarisasi karena pembiasan gandaPolarisasi karena pembiasan ganda
Polarisasi karena pembiasan ganda
 
Makalah difraksi elektron
Makalah difraksi elektronMakalah difraksi elektron
Makalah difraksi elektron
 

Similar to Fisika sma kelas 11

4. kinematika dan_dinamika_rotasi_[compatibility_mode]
4. kinematika dan_dinamika_rotasi_[compatibility_mode]4. kinematika dan_dinamika_rotasi_[compatibility_mode]
4. kinematika dan_dinamika_rotasi_[compatibility_mode]
wiwinfit
 
4. kinematika dan_dinamika_rotasi_[compatibility_mode]
4. kinematika dan_dinamika_rotasi_[compatibility_mode]4. kinematika dan_dinamika_rotasi_[compatibility_mode]
4. kinematika dan_dinamika_rotasi_[compatibility_mode]
Edih Suryadi
 
2 grk parabola&melingkar
2 grk parabola&melingkar2 grk parabola&melingkar
2 grk parabola&melingkar
Agus Purnomo
 
Gerak melingkar makalah
Gerak melingkar makalahGerak melingkar makalah
Gerak melingkar makalah
wayanwija
 
FISIKA VINI KOMALA DEWI
FISIKA VINI KOMALA DEWIFISIKA VINI KOMALA DEWI
FISIKA VINI KOMALA DEWI
Vini Dewi
 
'Mekanika' tugas fisdas dari mner wagania
'Mekanika' tugas fisdas dari mner wagania'Mekanika' tugas fisdas dari mner wagania
'Mekanika' tugas fisdas dari mner wagania
Fani Diamanti
 
'Mekanika' tugas fisdas dari mner dungus
'Mekanika' tugas fisdas dari mner dungus'Mekanika' tugas fisdas dari mner dungus
'Mekanika' tugas fisdas dari mner dungus
Fani Diamanti
 

Similar to Fisika sma kelas 11 (20)

Tugas fisika
Tugas fisikaTugas fisika
Tugas fisika
 
4. kinematika dan_dinamika_rotasi_[compatibility_mode]
4. kinematika dan_dinamika_rotasi_[compatibility_mode]4. kinematika dan_dinamika_rotasi_[compatibility_mode]
4. kinematika dan_dinamika_rotasi_[compatibility_mode]
 
4. kinematika dan_dinamika_rotasi_[compatibility_mode]
4. kinematika dan_dinamika_rotasi_[compatibility_mode]4. kinematika dan_dinamika_rotasi_[compatibility_mode]
4. kinematika dan_dinamika_rotasi_[compatibility_mode]
 
Gerak melingkar
Gerak melingkarGerak melingkar
Gerak melingkar
 
Hk. Dinamika
Hk. Dinamika Hk. Dinamika
Hk. Dinamika
 
Kinematika dan dinamika
Kinematika dan dinamikaKinematika dan dinamika
Kinematika dan dinamika
 
Fisika Dasar 1- Dinamika Partikel
Fisika Dasar 1- Dinamika PartikelFisika Dasar 1- Dinamika Partikel
Fisika Dasar 1- Dinamika Partikel
 
2. KINEMATIKA PARTIKEL.pptx
2. KINEMATIKA PARTIKEL.pptx2. KINEMATIKA PARTIKEL.pptx
2. KINEMATIKA PARTIKEL.pptx
 
2 grk parabola&melingkar
2 grk parabola&melingkar2 grk parabola&melingkar
2 grk parabola&melingkar
 
Gerak melingkar makalah
Gerak melingkar makalahGerak melingkar makalah
Gerak melingkar makalah
 
Dinamika
DinamikaDinamika
Dinamika
 
Gerak rotasi benda tegar
Gerak rotasi benda tegarGerak rotasi benda tegar
Gerak rotasi benda tegar
 
FISIKA VINI KOMALA DEWI
FISIKA VINI KOMALA DEWIFISIKA VINI KOMALA DEWI
FISIKA VINI KOMALA DEWI
 
Bab 2 hukum hukum newton tentang gerak dan gravitasi
Bab 2 hukum hukum newton tentang gerak dan gravitasiBab 2 hukum hukum newton tentang gerak dan gravitasi
Bab 2 hukum hukum newton tentang gerak dan gravitasi
 
Ppt gerak parabola dan gerak melingkar
Ppt gerak parabola dan gerak melingkarPpt gerak parabola dan gerak melingkar
Ppt gerak parabola dan gerak melingkar
 
'Mekanika' tugas fisdas dari mner wagania
'Mekanika' tugas fisdas dari mner wagania'Mekanika' tugas fisdas dari mner wagania
'Mekanika' tugas fisdas dari mner wagania
 
Buku Fisika Kela X- bab 3
Buku Fisika Kela X- bab 3Buku Fisika Kela X- bab 3
Buku Fisika Kela X- bab 3
 
FISIKA- Gerak melingkar BERATURAN
FISIKA- Gerak melingkar BERATURANFISIKA- Gerak melingkar BERATURAN
FISIKA- Gerak melingkar BERATURAN
 
'Mekanika' tugas fisdas dari mner dungus
'Mekanika' tugas fisdas dari mner dungus'Mekanika' tugas fisdas dari mner dungus
'Mekanika' tugas fisdas dari mner dungus
 
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
 

More from radar radius

More from radar radius (20)

Gas Air Mata: Zat Kimia, Metode Penyebaran, dan Efek.docx
Gas Air Mata: Zat Kimia, Metode Penyebaran, dan Efek.docxGas Air Mata: Zat Kimia, Metode Penyebaran, dan Efek.docx
Gas Air Mata: Zat Kimia, Metode Penyebaran, dan Efek.docx
 
IPA SMP_KK C.pdf
IPA SMP_KK C.pdfIPA SMP_KK C.pdf
IPA SMP_KK C.pdf
 
IPA SMP_KK B.pdf
IPA SMP_KK B.pdfIPA SMP_KK B.pdf
IPA SMP_KK B.pdf
 
الإيمان
الإيمانالإيمان
الإيمان
 
Wahyu
WahyuWahyu
Wahyu
 
Urutan peristiwa kiamat besar
Urutan peristiwa kiamat besarUrutan peristiwa kiamat besar
Urutan peristiwa kiamat besar
 
Toleransi
ToleransiToleransi
Toleransi
 
Toleransi (hadis)
Toleransi (hadis)Toleransi (hadis)
Toleransi (hadis)
 
Tauhid dalam konsep islam
Tauhid dalam konsep islamTauhid dalam konsep islam
Tauhid dalam konsep islam
 
Tajwid (mad)
Tajwid (mad)Tajwid (mad)
Tajwid (mad)
 
Qurdis 7 1
Qurdis 7 1Qurdis 7 1
Qurdis 7 1
 
Qurban
QurbanQurban
Qurban
 
Problematika dakwah
Problematika dakwahProblematika dakwah
Problematika dakwah
 
Melestarikan alam (hadis)
Melestarikan alam (hadis)Melestarikan alam (hadis)
Melestarikan alam (hadis)
 
Materi qurdis IX 2
Materi qurdis IX 2Materi qurdis IX 2
Materi qurdis IX 2
 
Materi Quran Hadits VIII 2
Materi Quran Hadits VIII 2Materi Quran Hadits VIII 2
Materi Quran Hadits VIII 2
 
Fenomena alam kiamat
Fenomena alam kiamatFenomena alam kiamat
Fenomena alam kiamat
 
Materi Quran Hadist IX 2
Materi Quran Hadist IX 2Materi Quran Hadist IX 2
Materi Quran Hadist IX 2
 
Doa nur buwwah lengkap
Doa nur buwwah lengkapDoa nur buwwah lengkap
Doa nur buwwah lengkap
 
Gerak pada Tumbuhan dan Hewan
Gerak pada Tumbuhan dan HewanGerak pada Tumbuhan dan Hewan
Gerak pada Tumbuhan dan Hewan
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
subki124
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Jajang Sulaeman
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
cupulin
 

Recently uploaded (20)

Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Fisika sma kelas 11

  • 2. Berapa waktu tempuh yang diperlukan oleh kereta api express untuk menempuh jarak dua kota? Standar Kompetensi Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik. Kompetensi Dasar Menganalisis gerak lurus, gerak melingkar, dan gerak parabola dengan menggunakan vektor. GERAK DAN PERSAMAANNYA
  • 3. A. Persamaan Gerak Lurus melalui Analisis Vektor Persamaan gerak lurus adalah persamaan yang menyatakan hubungan antara jarak atau kedudukan benda, kecepatan, percepatan, dan waktu. ∗ Besaran:  Besaran skalar, hanya mempunyai nilai saja.  Besaran vektor, mempunyai nilai dan arah. ∗ Kecepatan  Kecepatan sesaat waktuperubahan posisiperubahan dt rdv ==           Kecepatan rata-rata → t rv ∆ ∆=  Vektor adalah posisi suatu materi pada suatu bidang. 2 r 1 rr −=∆ ji yxr ∆+∆=∆ ( ) ( )2y2xrr ∆+∆=∆=∆ 
  • 4. ∗ Percepatan  Percepatan rata-rata → ( ) ( ) t v ttt vvva ∆ ∆= −∆+ −∆+=   Percepatan sesaat → 2dt r2d dt rd dt da ==          ∗ Gerak lurus  Gerak lurus beraturan adalah gerak lurus dengan kecepatan tetap. tvss 0  += s0 adalah jarak tempuh pada saat t = 0  Gerak lurus berubah beraturan adalah gerak lurus dengan percepatan tetap. tavtv 0  += Persamaan jarak tempuh: 2ta 2 1tvss 00  ++=
  • 5. B. Gerak Parabola Menurut Galileo, gerak parabola (gerak peluru) dapat dipandang sebagai hasil perpaduan gerak lurus beraturan pada sumbu horizontal (sumbu x) dan gerak lurus berubah beraturan pada sumbu vertikal (sumbu y) secara terpisah. Lintasan yang dibentuk berupa parabola. Arah tembakan membentuk sudut terhadap arah horizontal yang biasa disebut sudut elevasi. Kurva gerak parabola sebuah benda yang dilemparkan dengan kecepatan awal v0 dan sudut elevasi α.
  • 6. 1. Tinggi maksimum dan jarak terjauh a. Waktu untuk mencapai tinggi maksimum, kecepatan pada arah vertikalnya sama dengan nol, vy = 0. g sinv t 0 α = b. Waktu untuk mencapai jarak terjauh g sinv2 t 0 α = c. Tinggi maksimum g2 sinv maks y 22 0 α = d. Jarak terjauh pada sumbu x ( ) g 2sinv mx 2 0 α = 2. Hubungan x dan y pada gerak parabola ( ) 2 22 0 x cosv2 gxtany α α −=
  • 7. C. Gerak Melingkar Dalam gerak melingkar, kedudukan atau posisi sebuah titik merupakan fungsi dari waktu dan dapat dinyatakan dengan koordinat polar dengan posisi merupakan fungsi dari waktu. 1. Kedudukan sebuah titik dalam gerak melingkar 2. Kecepatan sudut Kecepatan sudut rata-rata adalah hasil perbandingan dari perubahan sudut yang ditempuh terhadap interval waktu tempuh. a. Kecepatan sudut rata-rata t∆ ∆= θω b. Kecepatan sudut sesaat Kecepatan sudut sesaat merupakan besaran vektor karena putaran dari rotasinya dapat searah dengan arah putaran jarum jam atau disebut sebagai arah positif dan dapat pula berlawanan arah dengan arah putaran jarum atau disebut sebagai arah negatif.
  • 8. 3. Percepatan sudut a. Percepatan sudut rata-rata 2 2 dt d dt d dt d dt da θθω ===         b. Percepatan sudut sesaat Percepatan sudut sesaat didefinisikan sebagai percepatan sudut rata- rata untuk selang waktu ∆t sangat kecil atau ∆t mendekati nol. 2 2 dt d dt d dt d dt da θθω ===         4. Gerak melingkar beraturan dan gerak melingkar berubah beraturan ( ) ttt . 2 1 00 αωθθ ++=  Seperti halnya gerak lurus, pada gerak melingkar kita mengenal Gerak Melingkar Beraturan dan Gerak Melingkar Berubah Beraturan.  Gerak Melingkar Beraturan dan Gerak melingkar berubah Beraturan dapat dirumuskan dengan persamaan:
  • 9. Contoh Gerak Melingkar Beraturan dan Gerak Melingkar Berubah Beraturan: Roda sepeda yang dikayuh dengan kecepatan sudut tetap atau laju linear tetap akan bergerak melingkar beraturan. Roda Ferris atau kincir vertikal merupakan mainan yang memanfaatkan prinsip Gerak Melingkar Beraturan (GMB) agar para penumpang merasa nyaman saat menaikinya.
  • 10. 5. Hubungan antara gerak lurus dengan gerak melingkar Sebuah titik ∆P sampai P1 dengan menempuh jarak s dan sudut yang ditempuh sebesar q. Rsatau R s jarijari lingkaranbusurpanjangditempuhyangsudut .θθ == − =
  • 11. Tabel Gerak Lurus dan Gerak Melingkar dengan Percepatan Tetap 0 2 0 0 2 2 ( ) . 1( ) . . 2 2 . ( ) yy yy y ay y v t v a t y t y v t a t v v a y = + = + + = + ∆ 0 2 0 0 2 0 . 1. . 2 2 . ( ) t t t t a t a ω ω α θ θ ω ω ω θ = + = + + = + ∆
  • 12. D. Gerak Harmonik Sebuah benda dikatakan bergetar jika benda tersebut melakukan gerak bolak-balik di sekitar suatu titik tertentu, yang disebut titik kesetimbangan. Jika gerak bolak-balik terjadi dalam selang waktu yang sama, maka gerak ini disebut gerak periodik. 1. Persamaan gerak harmonik  Periode (T) adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali lingkaran penuh.  Frekuensi (f) adalah banyaknya putaran yang dilakukan setiap satuan waktu.  Amplitudo getaran (A) yaitu simpangan terjauh (maksimum) dari getaran tersebut.
  • 13. Ayunan merupakan mainan yang menerapkan gerak harmonik sederhana. Frekuensi ayunan ditentukan oleh panjang tali. Secara matematis, hubungan periode (T) dan frekuensi (f) dapat dituliskan: T fatau f T 11 == Karena gerak ini dapat dinyatakan dalam fungsi sinus atau cosinus (fungsi harmonik), maka gerak ini biasa disebut gerak harmonik.
  • 14. 2. Gerak harmonik pada pegas Sebuah benda dengan massa m akan bergerak harmonik di sekitar kedudukan setimbangnya ketika diberi gaya F ke bawah, kemudian dilepaskan. Gerak harmonik selalu dipengaruhi oleh sebuah gaya (F) yang besarnya sebanding dengan simpangan (y) dan arahnya selalu menuju titik setimbangnya.
  • 15. Secara matematis, periode dan frekuensi gerak harmonik dapat dirumuskan: m k T f k m m k T π ππ 2 11 22 == == Apa yang terjadi jika tidak ada gaya yang bekerja pada pegas? 3. Gerak harmonik pada ayunan sederhana g T π22 = T = periode getaran ayunan (s) = panjang tali ayunan (m) g = percepatan gravitasi bumi (m/s2 )
  • 16. GAYA DAN PERSAMAANNYA Standar Kompetensi Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik. Kompetensi Dasar  Menganalisis keteraturan gerak planet dalam tata surya berdasarkan hukum-hukum Newton.  Menganalisis pengaruh gaya pada sifat elastisitas bahan.  Menganalisis hubungan antara gaya dengan gerak getaran. Mengapa seorang astronot nampak melayang-layang ketika berada di luar angkasa maupun ketika berada di bulan?
  • 17. A. Gaya Gesekan Gaya gesekan terjadi pada dua permukaan yang saling bersentuhan dan terdapat gerak relatif antara keduanya. Gerak tersebut menghasilkan gaya untuk menghambat laju benda. Gesekan akan terjadi antara permukaan bola dengan hamparan rumput sehingga bola akan berhenti pada jarak yang tidak terlalu jauh. Gaya gesekan menghambat laju bola.
  • 18. 1. Menentukan gaya gesekan Besarnya gaya gesekan tidak bergantung pada luas bidang yang bergesekan, tetapi hanya bergantung pada kekasaran permukaan dan besarnya gaya normal. Saat kalian menarik meja membutuhkan tenaga yang cukup besar. Semakin kasar permukaan lantai, semakin besar gaya tarik yang kalian butuhkan. Gaya gesekan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:  Gaya gesekan statis, timbul pada saat benda dalam keadaan diam.  Gaya gesekan kinetis, timbul pada saat benda dalam keadaan bergerak.
  • 19. 2. Gaya gesekan statis dan gaya gesekan kinetis a. Gaya gesekan statis Nsf makss .µ= b. Gaya gesekan statis benda pada bidang miring Gaya tarik membentuk sudut α terhadap horizontal sehingga peti bergerak dengan kecepatan konstan. Artinya, percepatannya nol (a = 0) c. Gaya gesekan kinetis, adalah gaya gesekan pada saat benda bergerak. Nf kk .µ= Mengapa gaya gesekan pada ban kendaraan bermotor (mobil, truk, dan bus) yang sedang melaju melalui sebuah tikungan merupakan gaya gesekan statis dan bukan gaya gesekan kinetis?
  • 20. 3. Aplikasi gaya gesekan Mobil yang sedang berbelok di tikungan jalan. Dua buah balok yang dihubungkan dengan katrol.
  • 21. B. Gaya Gravitasi 1. Hukum gravitasi semesta Newton Jika dua buah benda bermassa m1 dan m2 berjarak r satu dengan yang lainnya, maka di antara kedua benda tersebut terjadi gaya tarik-menarik. 2 21 . r mm GF = F = gaya tarik gravitasi kedua benda (N) m1 dan m2 = massa benda (kg) r = jarak antara kedua benda (m) G = konstanta gravitasi umum (N m2 /kg2 )
  • 22. 2. Gaya gravitasi terhadap sebuah benda Resultan gaya gravitasi: αcos2 21 2 2 2 1 FFFFF ++= Bumi mengelilingi Matahari. M = massa Matahari (2,01 × 1030 kg) m = massa Bumi (6 × 1024 kg)
  • 23. 3. Percepatan gravitasi Semua benda di sekitar permukaan bumi akan dipengaruhi oleh medan gravitasi bumi sehingga mempunyai gaya berat yang besarnya sebanding dengan percepatan gravitasi di tempat itu. Semakin jauh letak sebuah benda dari pusat bumi, semakin kecil gaya gravitasi yang dimilikinya.
  • 24. 4. Kecepatan orbit satelit Satelit alami → Bulan Satelit buatan: Satelit Explorer Satelit Nimbus Satelit Palapa Persamaan untuk menghitung kecepatan satelit agar tetap berada pada orbitnya: 2 . r MG v = m = massa bumi (kg) r = jari-jari satelit (m) G = konstanta gravitasi umum (Nm2 /kg2 )
  • 25. 5. Hukum Keppler  Hukum I Keppler (Hukum Lintasan Planet) Setiap planet bergerak pada sebuah lintasan berbentuk elips dengan matahari berada pada salah satu fokusnya.  Hukum II Keppler (Hukum Pemetakan) Garis khayal yang menghubungkan matahari dengan sebuah planet menyapu luasan yang sama dalam waktu yang sama.  Hukum III Keppler Perbandingan kuadrat periode terhadap pangkat tiga jarak rata-rata planet dari matahari adalah konstan.
  • 26. C. Gaya Pegas 1. Sifat elastis pegas Pegas yang bersifat elastis dapat kembali ke bentuk asalnya jika gaya yang mempengaruhinya ditiadakan. Hukum Hooke menyatakan bahwa gaya yang bekerja pada pegas sebanding dengan konstanta pegas dan pertambahan panjang pegas.
  • 27. 2. Susunan beberapa pegas  Pegas disusun secara seri Dua buah pegas disusun secara seri masing-masing mempunyai konstanta k1 dan k2 . Jika pada ujung pegas yang disusun seri itu diberi gaya F, maka kedua pegas tersebut akan menerima gaya yang sama besar, yaitu F. 21 21 . kk kk ks + =
  • 28.  Pegas disusun secara paralel Dua buah pegas disusun secara paralel masing-masing pegas mempunyai konstanta k1 dan k2 . Jika pada ujung pegas tersusun secara paralel tersebut diberikan gaya F, maka gaya F dibagi menjadi dua pada kedua pegas itu, misalkan F1 dan F2 . 21 kkkp +=
  • 29. USAHA DAN ENERGI Mengapa saat mendaki gunung lama kelamaan kita merasa lelah? Standar Kompetensi Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik. Kompetensi Dasar  Menganalisis hubungan antara usaha, perubahan energi dengan hukum kekekalan energi mekanik.  Menerapkan hukum kekekalan energi mekanik untuk menganalisis gerak dalam kehidupan sehari-hari.
  • 30. A. Bagaimana Gaya dapat Melakukan Usaha? Apa yang dimaksud dengan usaha? Dalam kehidupan sehari-hari, usaha atau sering disebut juga kerja merupakan segala kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan. Walaupun tujuan tersebut tercapai ataupun tidak, selama kita sudah melakukan kegiatan berarti dapat dikatakan kita telah melakukan usaha. Dalam fisika, usaha berkaitan dengan suatu perubahan. Kita tahu bahwa gaya juga dapat menghasilkan perubahan. Apabila gaya bekerja pada sebuah benda yang diam, maka mungkin benda akan bergerak dan mungkin saja benda akan tetap diam.
  • 31. 1. Pengertian usaha Mobil mainan yang memakai batere baru (energi masih penuh) akan bergerak lebih cepat dan menempuh jarak lebih jauh (melakukan usaha yang lebih besar) dibanding mobil mainan yang memakai batere setengah pakai (energi sudah berkurang) dalam waktu yang sama. W = F . S W = usaha (joule) F = gaya (N) s = perpindahan (m)
  • 32. 2. Besar gaya yang searah dan berlawanan arah dengan perpindahan Usaha oleh sebuah gaya F untuk menarik sebuah balok menghasilkan perpindahan sebesar s. Usaha akan berharga positif jika arah gaya searah dengan arah perpindahan dan akan berharga negatif jika arah gaya berlawanan dengan arah perpindahan benda. Besarnya usaha total pada sebuah balok pada bidang datar kasar sehingga balok berpindah sejauh s oleh gaya F membentuk sudut terhadap bidang horizontal. fFWtotal −= θcos
  • 33. B. Energi 1. Pengertian energi Saat mulai berlari, tenaga kita masih penuh sehingga kita tidak merasa kelelahan saat berlari. Akan tetapi jika kita berlari terus-menerus, maka lama-kelamaan kita akan merasa kelelahan. Mengapa demikian? Apa yang dimaksud dengan energi? Energi merupakan kemampuan untuk melakukan usaha.
  • 34. 2. Energi kinetik Apa yang terjadi ketika kalian menendang bola yang diam? Bola bergerak dan berpindah dari satu kedudukan ke kedudukan lainnya karena adanya energi yang menggerakkannya. Energi yang dimiliki bola ini disebut juga energi kinetik. 2 . 2 1 vmEk = Ek = energi kinetik (J) m = massa benda (kg) v = kecepatan (m/s)
  • 35. 3. Energi potensial Di dalam air terjun terdapat energi potensial gravitasi. Semakin tinggi air terjun dan semakin besar massa air terjun, maka besarnya energi potensial yang dikandung semakin besar. Setiap benda pada ketinggian tertentu memiliki energi potensial gravitasi karena jika benda itu dilepaskan dari ketinggian tertentu, benda itu akan bergerak menuju pusat bumi atau jatuh.
  • 36. a.Energi potensial gravitasi dalam medan gravitasi Contoh: kerikil yang dilemparkan vertikal ke atas W = m . g . h m = massa benda (kg) g = percepatan gravitasi (m/s2 ) h = tinggi benda (m) b. Energi pegas Besarnya energi yang diberikan untuk meregangkan pegas sama dengan energi yang tersimpan pada pegas, yaitu energi potensial pegas. 2 . 2 1 xkEp ∆=
  • 37. C. Gaya Konservatif Apa yang dimaksud dengan gaya konservatif? Apakah gaya gravitasi termasuk gaya konservatif? Coba Anda angkat besi atau barbel yang memiliki berat beberapa kilogram saja yang mampu Anda angkat. Ketika Anda mengangkat besi atau barbel dari atas lantai dengan suatu gaya tertentu, barbel atau besi itu terangkat ke atas. Usaha yang sama akan dilakukan oleh barbel atau besi pada Anda agar barbel dapat kembali ke kedudukan semula di atas lantai. Gaya yang dapat mengembalikan barbel atau besi ke kedudukan semula adalah gaya gravitasi.
  • 38. D. Hukum Kekekalan Energi Mekanik 1. Energi mekanik di bawah pengaruh gaya gravitasi Hukum kekekalan energi makanik → Dalam medan gravitasi, jumlah energi potensial dan energi kinetik suatu benda adalah tetap selama tidak ada gaya luar yang bekerja terhadap benda itu. Energi mekanik benda di kedudukan (1) dan (2) adalah sama.
  • 39. 2. Energi mekanik pada roller coaster Ketika sebuah kelereng kita lepaskan dengan massa m dengan kecepatan awal v0 pada sebuah bidang lingkaran, maka kelereng tersebut bergerak mengikuti bidang lingkaran tersebut. Apabila terdapat gaya gesek yang menghambat kelereng itu, maka energi mekanik yang dimiliki oleh kelereng pada setiap kedudukannya adalah sama. Em1 = Ep1 + Ek1 Em2 = Ep2 + Ek2
  • 40. E. Daya Reni mendorong sebuah meja dengan gaya F dalam waktu 10 sekon dan meja berpindah sejauh s, sedangkan Rina mendorong meja yang sama dengan gaya F yang besarnya sama dalam waktu 20 sekon. Untuk melakukan usaha yang sama, Reni dan Rina membutuhkan waktu yang berbeda. Bagaimana cara membedakannya? Daya adalah usaha yang dilakukan per satuan waktu. t W P ∆ ∆ = Besarnya energi keluaran dari perubahan energi sebanding dengan energi masukan disebut efisiensi pengubah energi. %100×= input output P P η
  • 41. MOMENTUM, IMPULS, DAN TUMBUKAN Apa kegunaan sarung tinju yang digunakan oleh seorang petinju? Standar Kompetensi Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah. Kompetensi Dasar Memformulasikan hubungan antara konsep torsi, momentum sudut, dan momen inersia berdasarkan hukum II Newton serta penerapannya dalam masalah benda tegar.
  • 42. 1. Pengertian momentum  Momentum adalah ukuran kesulitan untuk memberhentikan suatu benda yang sedang bergerak.  Makin sulit memberhentikan benda, maka makin besar momentumnnya.  Arah momentum adalah searah dengan arah kecepatan. p = m . v Mengapa untuk menghentikan laju gerak bola besi lebih sulit dibanding ketika menghentikan laju gerak bola sepak, padahal kedua bola bergerak sama cepat dan ukurannya sama besar? A. Momentum dan Impuls
  • 43. 2. Hubungan impuls dan momentum  Hukum II Newton menyatakan bahwa gaya (F) yang diberikan pada suatu benda besarnya sama dengan perubahan momentum (∆p) benda per satuan waktu (∆t).  Impuls merupakan hasil kali besaran skalar selang waktu ∆t dengan besaran vektor gaya F.  Arah impuls adalah searah dengan arah angin. 3. Impuls sama dengan perubahan momentum “Impuls yang dikerjakan pada suatu benda sama dengan perubahan momentum yang dialami benda”. F . ∆t = mv2 – mv1
  • 44. B. Hukum Kekekalan Momentum Hukum Kekekalan Momentum → jumlah momentum benda-benda sebelum dan setelah tumbukan tetap selama tidak ada gaya luar yang bekerja pada benda-benda tersebut. Pada saat mobil bom-bom car saling bertumbukan, berlaku hukum Kekekalan Momentum (linear). Momentum mobil A akan berkurang atau mungkin hilang, sedangkan mobil B memperoleh momentum. Jadi, momentum sebuah benda dapat berpindah ke benda lain.
  • 45. C. Aplikasi Hukum Kekekalan Momentum Berdasarkan kekekalan momentum, kecepatan akhir yang dapat dicapai sebuah roket bergantung pada banyaknya bahan bakar yang dapat dibawa oleh roket dan kelajuan pancaran gas. Oleh karena kedua besaran ini terbatas, maka digunakanlah roket-roket bertahap (multistage rockets), yaitu beberapa roket yang digabung bersama. Begitu bahan bakar tahap pertama telah dibakar habis, roket ini dilepaskan.
  • 46. Prinsip kerja mesin jet serupa dengan roket, yaitu menggunakan prinsip hukum Kekekalan Momentum. Perbedaannya, bahan pembakar oksigen pada roket terdapat dalam tangki roket, sedangkan pada mesin jet oksigen diambil dari udara di sekitarnya. Oleh karena itu, roket dapat bekerja di antariksa sedang mesin jet tidak dapat. Mesin jet hanya dapat bekerja di atmosfer.
  • 47. D. Tumbukan 1. Tumbukan lenting sempurna, energi kinetik sistem adalah tetap. Pada tumbukan lenting sempurna berlaku Hukum Kekekalan Momentum dan Hukum Kekekalan Energi Mekanik. Energi kinetik total yang dimiliki benda sebelum dan sesudah tumbukan adalah tetap. Energi potensial benda tidak diperhitungkan karena kedua benda bergerak dalam satu bidang datar.
  • 48. 2. Tumbukan lenting sebagian, tumbukan yang disertai terjadinya pengurangan energi kinetik sistem. Pada tumbukan lenting sebagian hanya berlaku Hukum Kekekalan Momentum dan tidak berlaku Hukum Kekekalan Energi Mekanik, karena energi kinetik benda berkurang selama tumbukan. Walaupun pada jenis tumbukan ini tidak berlaku Hukum Kekekalan Energi Mekanik, namun Hukum Kekekalan Momentum tetap berlaku, yaitu: m1 v1 + m2 v2 = m1 v'1 + m2 v'2 Tahukah Anda apa yang dimaksud koefisien restitusi? Koefisien restitusi dari sepasang benda yang bertumbukan didefinisikan sebagai harga negatif dari perbandingan antara kecepatan relatif sesudah tumbukan dengan kecepatan relatif sebelum tumbukan. 21 21 '' vv vv e − − =
  • 49. 3. Tumbukan tidak lenting sama sekali Apakah tumbukan antara tangan kiper dengan bola sepak termasuk jenis tumbukan tidak lenting sama sekali? Pada tumbukan tidak lenting sama sekali kedua benda bersatu setelah tumbukan dan bergerak bersama dengan kecepatan sama.
  • 50. Konsep tumbukan yang tidak lenting sama sekali dapat diterapkan pada ayunan balistik.  Hukum Kekekalan Momentum mp vp = (mp + mb )v' Kecepatan peluru: ( ) 'v m mm v p bp p + =  Hukum kekekalan Energi Mekanik ( )gh m mm v p bp 2'         + =
  • 51. DINAMIKA GERAK ROTASI DAN KESEIMBANGAN BENDA TEGAR Standar Kompetensi Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik. Kompetensi Dasar Menunjukkan hubungan antara konsep impuls dan momentum untuk menyelesaikan masalah tumbukan. Mengapa dalam merancang pembangunan sebuah jembatan diperlukan konsep kesetimbangan benda tegar?
  • 52. A. Momen Gaya dan Momen Inersia 1. Momen gaya Momen gaya adalah ukuran kuantitatif dari kecenderungan gaya untuk memutar atau mengubah gerak rotasi. F×= τ τ = momen gaya (Nm)  = jarak sumber putar terhadap garis kerja (m) F = gaya (N) Ketika kita akan membuka pintu, maka pengaruh gaya yang diberikan tidak hanya bergantung pada besarnya gaya, tetapi juga bergantung pada arah dan jarak titik tangkap terhadap sumbu perputaran pintu tersebut.
  • 53. 2. Resultan momen gaya Jika pada sebuah benda bekerja lebih daripada sebuah gaya, maka resultan momen gaya yang bekerja pada benda merupakan jumlah vektor dari setiap gaya. ( )F×Σ= τ 3. Momen kopel Sebuah kopel dapat dipindahkan dari satu bidang (a) ke bidang lain (b) yang sejajar dengan bidang asalnya dengan besar dan arah putarannya tetap. Resultan sebuah kopel M dengan sebuah gaya F yang sebidang hasilnya berupa sebuah gaya yang besar dan arahnya sama dengan gaya F semula, tetapi garis kerjanya bergeser sejauh d dari gaya awal.
  • 54. 4. Momen Inersia Planet-planet dalam tata surya mempunyai kecenderungan untuk tetap mempertahankan keadaan rotasinya. Benda yang terdiri dari susunan partikel (titik) jika melakukan gerak rotasi memiliki momen inersia sama dengan hasil jumlah dari momen inersia partikel penyusunnya. Sebuah benda tegar terdiri atas sejumlah partikel yang terpisah satu sama lain, serta jaraknya tetap memiliki momen inersia yang merupakan jumlah dari momen inersia semua partikel. 2 .rmI = I = momen inersia (kg.m2 ) m = massa partikel atau titik (kg)
  • 55. B. Dinamika Gerak Rotasi Hukum II Newton: “kecepatan yang dialami oleh suatu benda (sistem) berbanding lurus dengan resultan gaya yang bekerja pada benda dan berbanding terbalik dengan massa benda. m F a Σ =
  • 56. 1. Momentum dan Impuls Sudut a.Momentum sudut Momentum sudut sebuah partikel yang berputar terhadap sumbu putar didefinisikan sebagai hasil kali momentum linear partikel tersebut terhadap jarak partikel ke sumbu putarnya. L = r × p b. Impuls sudut t L ∆ ∆ =τ
  • 57. 2. Hukum Kekekalan Momentum Sudut “Jika tidak ada resultan gaya luar yang bekerja pada sistem , maka momentum sudut sistem adalah kekal (tetap besar).” ( )0=Στ 3. Beban dihubungkan dengan katrol Beban massa m dihubungkan dengan tali pada katrol. m R mgF a + − = 2 1
  • 58. 4. Energi Kinetik dan Hukum Kekekalan Energi 2 2 1 ωIEk = Apabila selama benda berotasi tidak ada energi yang berubah menjadi kalor, maka pada benda akan berlaku Hukum Kekekalan Energi. Dengan menggunakan Hukum Kekekalan Energi, kecepatan benda dapat dirumuskan: k gh v + = 1 2 5. Menggelinding Menggelinding adalah peristiwa bergeraknya sebuah benda secara translasi yang disertai dengan gerak rotasi.
  • 59. C. Keseimbangan Benda Tegar Keseimbangan adalah keadaan tidak bergerak atau keadaan bergerak dengan kecepatan tetap dan terbatas pada keseimbangan partikel atau benda titik. Syarat keseimbangan benda tegar :  Jumlah vektor dari gaya-gaya yang bekerja pada sama dengan nol.  Jumlah vektor dari momen gaya sama dengan nol.
  • 60. D. Titik Berat Titik sebuah benda dapat dianggap sebagai kumpulan benda kecil yang masing-masing memiliki berat. 1. Titik berat benda homogen Letak titik berat benda-benda homogen yang mempunyai bentuk beraturan, seperti bola, kubus, silinder. 2. Titik berat benda berongga ( ) R R RR y 3 2 3 2 2 π π =
  • 61. 3. Titik Pusat Massa  Titik pusat massa dari suatu benda tidak dipengaruhi oleh medan gravitasi, sedangkan titik beratnya dipengaruhi oleh medan gravitasi.  Titik pusat massa suatu benda adalah titik yang letaknya sedemikian rupa sehingga momen-momen massa dari benda tersebut sama besar terhadapnya. ∑ ∑= m mx x ∑ ∑= m my yatau
  • 62. 4. Macam-Macam Keseimbangan Jenis keseimbangan suatu benda dapat diperkirakan dengan memperlihatkan apa yang terjadi dengan kedudukan titik beratnya ketika gangguan kecil terjadi.  a. Keseimbangan labil (tidak stabil atau goyah), jika setelah gangguan kecil dihilangkan titik berat bergerak ke bawah.
  • 63. b. Keseimbangan stabil (mantap), jika setelah gangguan kecil dihilangkan titik berat bergerak naik. c. Keseimbangan netral (indeferen), jika setelah gangguan kecil dihilangkan, titik beratnya tidak mengalami kenaikan atau penurunan.
  • 64. FLUIDA Mengapa dongkrak hidrolik mampu mengangkat mobil yang berukuran besar? Standar Kompetensi Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah. Kompetensi Dasar Menganalisis hukum-hukum yang berhubungan dengan fluida statik dan dinamik serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
  • 65. 1. Pengertian Tekanan Tekanan didefinisikan sebagai gaya yang bekerja tegak lurus pada suatu bidang dibagi dengan luas bidang itu. A F P = 2. Tekanan Hidrostatik Tekanan hidrostatis adalah tekanan yang terjadi di bawah air. Tekanan ini terjadi karena adanya berat air yang membuat cairan tersebut mengeluarkan tekanan. Ph = ρ × g × h Peristiwa ini membuktikan pernyataan bahwa semakin dalam letak suatu tempat di dalam zat cair, maka semakin besar tekanan pada tempat itu. A. Fluida Tidak Bergerak
  • 66. 3. Prinsip dan Hukum Pascal Prinsip Pascal bahwa tekanan pada zat cair dalam ruang tertutup diteruskan sama besar ke segala arah. 1 1 2 2 .F A A F = 4. Aplikasi prinsip Pascal dalam kehidupan sehari-hari.  Dongkrak hidrolik  Pompa hidrolik  Mesin hidrolik  Mesin pengepres hidrolik  Rem piringan hidrolik
  • 67. 5. Hukum Archimedes dan Gaya Apung a. Pengertian Gaya Apung Gaya apung (Fa) adalah selisih antara berat benda ketika di udara wbu dengan berat benda ketika tercelup sebagian atau seluruhya dalam suatu fluida wbf . bfbua wwF −= Fa = gaya apung (N) wbu = berat benda ketika di udara (N) wbf = berat benda sebagian atau seluruhnya dalam fluida (N)
  • 68. b. Menentukan Persamaan Gaya Apung Gaya apung terjadi disebabkan karena semakin dalam zat cair, maka semakin besar tekanan hidrostatiknya. Ini menyebabkan tekanan pada bagian bawah benda lebih besar daripada tekanan pada bagian atasnya. Hukum Archimedes menyatakan bahwa: "Gaya apung yang bekerja pada suatu benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam suatu fluida sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut."
  • 69. c. Mengapung, Melayang, dan Tenggelam  Benda mengapung Jika sebagian benda tercelup ke dalam zat cair, maka benda akan mengapung. Volume benda yang tercelup lebih kecil dari volume benda seluruhnya, maka massa jenis zat cair lebih besar daripada massa jenis benda.
  • 70.  Benda melayang Jika seluruh benda berada dalam zat cair, namun benda tersebut tidak sampai menyentuh dasar tabung tempat zat cair berada.  Benda tenggelam Benda tenggelam terjadi karena berat benda yang lebih besar daripada gaya tekan ke atas.
  • 71. 6. Penerapan Hukum Archimedes a. Hidrometer  Hidrometer adalah alat yang dipakai untuk mengukur massa jenis cairan. Hidrometer terbuat dari tabung kaca dan desainnya memiliki tiga bagian.  Agar tabung kaca terapung tegak di dalam zat cair, bagian bawah tabung dibebani dengan butiran timbal. Diameter bagian bawah tabung kaca dibuat lebih besar agar volume zat cair yang dipindahkan hidrometer lebih besar. Dengan demikian, dihasilkan gaya apung yang lebih besar hingga hidrometer dapat mengapung di dalam zat cair.
  • 72. b. Kapal Laut Badan kapal yang terbuat dari besi dibuat berongga. Ini menyebabkan volume air laut yang dipindahkan oleh badan kapal menjadi sangat besar. Gaya apung sebanding dengan volume air yang dipindahkan sehingga gaya apung menjadi sangat besar. Gaya apung ini mampu mengatasi berat total kapal, sehingga kapal laut mengapung di permukaan laut.
  • 73. A c. Balon udara Ketika balon udara diisi gas panas yang massa jenisnya lebih kecil dari massa jenis udara, berat udara yang dipindahkan sama dengan gaya ke atas yang bekerja pada balon (berlaku hukum Archimedes). Oleh karena itu balon terangkat ke atas.
  • 74. 7. Tegangan Permukaan Tegangan permukaan zat cair adalah kecenderungan permukaan zat cair untuk menegang sehingga permukaannya seperti ditutupi oleh suatu lapisan tipis yang elastik. 8. Gejala kapilaritas  Gejala kapilaritas yaitu peristiwa naik atau turunnya permukaan zat cair melalui lubang-lubang kecil atau kapiler.  Pemanfaatan gejala kapilaritas dalam kehidupan sehari-hari: 1. Naiknya minyak tanah melalui sumbu kompor. 2. Meresapnya air ke handuk.
  • 75. 9. Viskositas Fluida Viskositas merupakan ukuran kekentalan fluida yang menyatakan besar kecilnya gesekan di dalam fluida. Gesekan dapat terjadi di antara partikel-partikel zat cair atau gesekan antara zat cair dengan dinding permukaan tempat zat cair itu berada. Persamaan viskositas dalam fluida dapat ditulis: vkF ..η= Semakin besar viskositas suatu fluida, semakin sulit suatu fluida mengalir dan semakin sulit suatu benda bergerak di dalam fluida tersebut.
  • 76. 10. Hukum Stokes Sebuah fluida ideal adalah fluida yang tidak memiliki viskositas (kekentalan) sehingga jika sebuah benda bergerak dalam fluida tersebut, tidak akan mengalami gaya gesekan. Jadi, tekanan fluida sebelum dan sesudah melewati suatu penghalang tidak akan berubah atau besarnya tetap. Gaya Stokes → gaya gesekan yang terjadi antara benda lain dan fluida yang memiliki viskositas. rvF ...6 ηπ=
  • 77. B. Fluida Bergerak Ciri-ciri umum aliran fluida, antara lain: 1. Aliran fluida dapat merupakan aliran tunak (steady) atau tidak tunak (non-steady). Contoh: arus air yang mengalir dengan tenang. 2. Aliran fluida dapat termampatkan atau tidak termampatkan. Contoh: gerak relatif udara terhadap sayap-sayap pesawat terbang. 3. Aliran fluida dapat merupakan aliran kental (viscous) atau tidak kental (nonviscous). Contoh: pelumasan pada mesin mobil. Fluida ideal (tidak kompresibel) adalah fluida yang tidak terpengaruh oleh gaya tekan yang diterimanya.
  • 78. Hukum Bernoulli (Hukum Bejana Berhubungan Hukum bejana berhubungan menyatakan bahwa permukaan zat cair di setiap tempat sama tinggi. Ini berlaku pada zat cair yang diam. Namun, jika zat tersebut bergerak maka keadaan demikian tidak berlaku. hgvP ... 2 1 2 1 ρρ ++ = konstan Alat-alat yang menerapkan Hukum Bernoulli: 1.Alat penyemprot nyamuk 2.Karburator 3.Pipa Venturi
  • 79. Energi apa yang dimiliki balon udara sehingga dapat terbang? Standar Kompetensi Penerapan konsep termodinamika dalam mesin kalor. Kompetensi Dasar Mendeskripsikan sifat-sifat gas ideal monoatomik. Teori kinetika gas
  • 80. A. Gas Ideal 1. Pengertian gas ideal Beberapa anggapan mengenai gas ideal secara mikroskopis yaitu: a. Gas ideal terdiri atas partikel-partikel (atom-atom maupun molekul-molekul) dalam jumlah yang besar sekali. b. Partikel-partikel tersebut senantiasa bergerak, arahnya sembarang. c. Partikel-partikel tersebut tersebar merata dalam ruang yang sempit. d. Jarak antara partikel jauh lebih besar daripada ukuran partikel sehingga ukuran partikel biasanya diabaikan. e. Tidak ada gaya antara patikel yang satu dengan yang lain, kecuali jika terjadi tumbukan. f. Tumbukan antara partikel dengan partikel ataupun antara partikel dengan dinding, terjadi secara lenting sempurna; partikel dianggap sebagai bola kecil yang keras,dinding dianggap licin dan tegar. g. Hukum-hukum Newton tentang gerak berlaku.
  • 81. 2. Persamaan umum gas ideal Hukum Boyle: “Jika suhu gas yang berada dalam bejana tertutup (tidak bocor) dijaga tetap maka tekanan gas berbanding terbalik dengan volumenya.” P1 V1 = P2 V2 Hukum Charles – Guy Lussac: “Jika tekanan gas yang berada dalam bejana tertutup (tidak bocor) dijaga tetap maka volume gas sebanding dengan suhu mutlaknya.” 2 2 1 1 T V T V =
  • 82. B. Tekanan Gas 1. Teori kinetik menggunakan anggapan bahwa gerak partikelpartikel gas adalah penyebab timbulnya tekanan gas. 2. Jika dalam suatu ruang tertutup terdapat gas, maka dinding ruang akan mengalami tekanan oleh tumbukan partikel-partikel gas itu, karena partikel-partikel gas tersebut selalu bergerak. Tekanan gas dalam sebuah ruang tertutup memenuhi persamaan:       = V N mvP 2 3 1
  • 83. C. Energi Kinetik dan Energi Dalam Karena dalam gas tidak ada energi lainnya selain energi kinetik, maka energi kinetik yang dimiliki oleh gas ini disebut energi dalam. 1. Monoatomik: kTEk 2 3 = Energi rata-rata molekul gas: 2. Diatomik: kTEk 2 3 = kTEk 2 5 = kTEk 2 7 = → suhu rendah → suhu sedang → suhu tinggi
  • 84. Energi dalam suatu gas didefinisikan sebagai jumlah energi kinetik seluruh molekul gas yang terdapat dalam sebuah ruang tertutup. Energi dalam gas dirumuskan: kNEkTNfU == 2 1 Energi kinetik gas dirumuskan: kTfEk 2 1 =
  • 85. D. Kecepatan Efektif Gas Kecepatan efektif partikel gas disebut sebagai (Root Mean Square) atau kecepatan akar rata-rata kuadrat RMSv Akar rata-rata kuadrat kelajuan sebuah molekul memenuhi persamaan: m kT vRMS 3 = Mr RT vRMS 3 = ρ P vRMS 3 =
  • 86. TERMODINAMIKA Selain kereta api, alat- alat apa sajakah yang menggunakan prinsip termodinamika? Standar Kompetensi Menerapkan konsep termodinamika dalam mesin kalor. Kompetensi Dasar Menganalisis perubahan keadaan gas ideal dengan menerapkan hukum termodinamika.
  • 87. Apa yang dimaksud dengan termodinamika? Termodinamika merupakan ilmu yang mengkaji tentang suhu dan kalor serta pengaruh suhu dan kalor terhadap sifat-sifat zat. Prinsip termodinamika yaitu mengubah energi kalor menjadi energi gerak.
  • 88. A. Usaha dan Kalor 1. Kalor a.Kalor adalah suatu bentuk energi dalam perpindahan dari lingkungan ke suatu sistem atau sebaliknya. b.Kalor (energi) akan berpindah dari suhu yang bersuhu lebih tinggi ke bersuhu lebih rendah. 2.Usaha juga suatu bentuk energi dalam perpindahan melalui gaya yang dilakukan sistem pada lingkungan atau sebaliknya di mana titik tangkap gaya mengalami perpindahan. Hukum Kekekalan Energi  energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, tetapi energi dapat berubah bentuk dari satu bentuk energi ke bentuk energi lain.
  • 89. B. Usaha oleh Sistem terhadap Lingkungan Nilai usaha (W) dapat berharga positif maupun negatif. Jika sistem melakukan usaha pada lingkungan sehingga sistem memuai (VB > VA) yang berarti V = VB – VA bertanda positif, maka usaha (W) bertanda positif. Ketika lingkungan melakukan usaha pada sistem sehingga sistem memampat (VB < VA) yang berati V = VB – VA bertanda negatif, maka usaha (W) bertanda negatif.
  • 90. C. Beberapa Proses Termodinamika Gas 1. Proses isotermal Proses isotermal adalah suatu proses perubahan keadaan gas pada suhu tetap. Pada proses isotermal akan berlaku: P1V1 = P2V2 2. Proses isokhorik Proses isokhorik adalah proses yang dilakukan pada volume tetap. Persamaan keadaan gas pada proses isokhorik: 2 2 1 1 T P T P =
  • 91. 3. Proses isobarik Proses isobarik adalah proses pengubahan keadaan yang dilakukan pada tekanan tetap (P = tetap). Persamaan keadaan gas pada tekanan tetap adalah: 2 2 1 1 T V T V = 4. Proses Adiabatik Proses adiabatik adalah suatu proses perubahan keadaan gas di mana tidak ada kalor yang masuk ke atau ke luar dari sistem (gas) yaitu Q = 0. Usaha yang dilakukan gas pada proses adiabatik dapat dinyatakan: ( )21 2 3 TTnRW −=
  • 92. D. Hukum I Termodinamika Hukum I Termodinamika pada hakikatnya adalah hukum kekekalan energi dan menjelaskan hubungan antara kalor yang diterima atau yang dilepaskan oleh suatu sistem dengan usaha luar yang dilakukan sistem, serta perubahan energi dalam yang ditimbulkannya. Hukum I Termodinamika menyatakan: “Meskipun suatu bentuk energi telah berubah ke dalam bentuk energi yang lainnya, jumlah seluruh energi itu selalu tetap.” 1221 UUWQ sistem −==→
  • 93. E. Siklus Termodinamika 1. Pengertian siklus Agar suatu sistem dapat terus-menerus melakukan usaha yang berguna, maka sistem itu harus bekerja dalam suatu siklus, yaitu mulai dari suatu keadaan awal dan melalui beberapa proses termodinamika kembali ke keadaan awalnya. Usaha pada proses isotermal Usaha pada proses isobarik
  • 94. 2. Siklus Carnot “Semua perpindahan (pergerakan) berhubungan dengan kalor. Tidak ada perbedaan apakah pergerakan ini terjadi karena kejadian alam, seperti hujan, badai, gempa bumi, dan letusan gunung berapi, ataukah terjadi di dalam peralatan-peralatan mekanik seperti mesin kalor.” Qsiklus = Wsiklus = Q1 – Q2 Siklus Carnot dengan dua proses adiabatik dan dua proses isotermal. Keterangan: A → B : proses isotermal B → C : proses adiabatik C → D : proses isotermal D → A : proses adiabatik
  • 95. 3. Efisiensi mesin Efisiensi sebuah mesin (η) didefinisikan sebagai perbandingan usaha (W) yang dilakukan dengan kalor yang diserap mesin (Q1). %100 1 ×= Q W η Semua mesin reversibel yang bekerja dalam siklus antara dua reservoir yang sama memiliki efisiensi yang sama, apa pun fluida kerjanya. Selain itu, tidak ada jenis mesin yang bekerja di antara dua reservoir yang sama, dapat memiliki efisiensi yang lebih besar daripada efisiensi mesin Carnot.
  • 96. F. Hukum II Termodinamika “Energi tidak dapat diciptakan atau pun dimusnahkan, melainkan dapat diubah dari satu bentuk energi ke bentuk energi lainnya.” Hukum II Termodinamika merupakan kesimpulan dari pengamatan- pengamatan yang dilakukan oleh Kelvin-Planck dan Clausius. a.Menurut Kelvin dan Planck tidak mungkin membuat mesin yang bekerja dalam suatu siklus, menerima kalor dari satu reservoir dan mengubah kalor ini seluruhnya menjadi usaha. b.Menurut Clausius, tidak mungkin membuat mesin yang bekerja dalam suatu siklus, mengambil kalor dari reservoir yang mempunyai suhu rendah dan memberikannya pada reservoir yang mempunyai suhu tinggi tanpa memerlukan usaha dari luar. Hukum II Termodinamika merupakan kesimpulan dari pengamatan-pengamatan yang dilakukan oleh Kelvin- Planck dan Clausius.
  • 97. G. Aplikasi Hukum II Termodinamika pada Mesin Pendingin Mesin pendingin bekerja memerlukan usaha untuk memindahkan kalor dari reservoir bersuhu rendah ke reservoir bersuhu tinggi. 21 2 21 22 TT T QQ Q W Q K − = − ==