SlideShare a Scribd company logo
KESETIMBANGAN BENDA TEGAR
>Nesha Mutiara
>Septia Nur Rahma
XI MIPA 2
Momen Inersia
Pengertian
Momen inersia (Satuan SI : kg m2) adalah
ukuran kelembaman suatu benda untuk berotasi
terhadap porosnya.
secara matematis dapat dihitung dengan
menggunakan rumus berikut ini :
I = ∑m.R2
Dengan :
I = momen inersia (kg m2)
R = jarak ke titik poros (m)
m = massa (kg)
Untuk benda benda tertentu rumus momen inersia
adalah
Energi Kinetik
Rotasi
Ketika sebuah benda berotasi maka besar
energi kinetik rotasi yang dimilikinya adalah
sebanding dengan hasil kali momen inersia
dan kuadrat kecepatan sudutnya.
Secara matematis, besar energi kinetik rotasi
dapat dihitung dengan rumus berikut :
Ekr = ½ I.ω2
Dengan : Ekr = energi kinetik rotasi (Joule)
I = momen inersia (kg.m2)
ω = kecepatan sudut (rad/s)
Momentum Sudut
Besaran fisika pada gerak rotasi yang identik dengan
kecepatan (v) pada gerak lurus adalah kecepatan sudut.
• Besaran fisika pada gerak rotasi yang identik dengan
massa (m) pada gerak lurus adalah momen inersia.
• p = m . v
• Ket : p = momentum ( kg m/s )
m =massa ( kg )
v = kecepatan ( m/s )
( http://gurumuda.net)
• Benda yang bergerak rotasi memiliki momentum :
• L = I . ω
• Ket : L = momentum sudut ( kg m2/s )
• I = momen inersia ( kg m2 )
• ω = kecepatan sudut ( rad/s )
( http://gurumuda.net )
• L = P . R
• = m . v . R
• = m . ω . R . R
• = m . R2 . ω
Ket : A berotasi dengan sumbu putar O
• R = jarak antara O dan A
• A memiliki momentum selama berotasi ( P)
• L = momentum sudut
• ( Nurachmandani, Setya. 2009. FISIKA 2 )
• Arah Momentum Sudut
• Arah momentum sudut L tegak lurus dengan arah r
dan arah v. Arah momentum sudut sesuai dengan
arah putaran sekrup tangan kanan yang ditunjukan
gambar berikut :
• ( http://fisikazone.com )
• Momentum sudut linear akan kekal bila total gaya yang
bekerja pada sistem adalah nol. Pada gerak rotasi kita
akan menemukan apa yang disebut sebagai mometum
sudut. Dalam gerak rotasi, besaran yang analog
dengan momentum linier adalah momentum sudut.
• Hukum Kekekalan Momentum Sudut
• Resultan momen gaya pada sebuah benda tegar
yang bergerak rotasi bernilai nol maka momentum
sudut benda tegar yang bergerak rotasi selalu konstan.
• ( http://fisikazone.com )
• Contoh soal :
• 1. Sebuah roda memiliki massa 40 kg dan diameter
120 cm. Roda tersebut berputar dengan kecepatan
sudut 5 rad/s. Hitunglah besar momentum
sudutnya!
• JWB :
• L = m . R2 . ω = 40 . ( 0,6 )2 . 5 = 72 kg m2/s
• 2. Sebuah benda dengan momen inersia 3 kg.m2
mula-mula berotasi dengan kecepatan sudut 4
rad/s. Jika benda mengalami percepatan sudut
sebesar 2 rad/s2, maka tentukanlah momentum
sudut benda pada detik ke-5!
• JWB :
• ωt = ωo + α.t ⇒ ωt = 4 + 2(5) ⇒ ωt = 14 rad/s Jadi
besar momentum sudutnya adalah : L = I.ω ⇒ L = 3
(14) ⇒ L = 42 kg.m2/s.
• 3. Sebuah bola pejal bermassa 0,5 kg berjari-jari 0,1
m berotasi dengan kecepatan sudut 200 rad/s
terhadap salah satu diameternya. Hitunglah
momentum sudut bola tersebut.
• JWB :
• I = 2⁄5 m.r2 ⇒ I = 2⁄5 (0,5).(0,1)2 ⇒ I = 2 x 10-3
kg.m2 Momentum sudut bola : L = I.ω ⇒ L = 2 x 10-
3 (200) ⇒ L = 0,4 kg.m2/s.
Gerak Menggelinding
• Benda yang menggelinding di atas bidang akan
mengalami dua gerakan sekaligus : rotasi terhadap
sumbu bola dan translasi bidang yang dilalui –
sehingga benda memiliki persamaan rotasi dan
persamaan translasi.
• Besar energi kinetik benda menggelinding adalah
jumlah energi kinetik rotasi dan energi kinetik
translasi.
• ( http://fisika79.wordpress.com )
• 1. Pada Bidang Datar
• Jika benda bergulir tanpa selip, maka benda bergerak
secara translasi dan rotasi.
• Gerak translasi  F – f = m . a
• N – m . g = 0
• Gerak rotasi  τ= I x α
• ( http://fisika79.wordpress.com )
• Karena benda bergulir tanpa selip, maka terdapat
gaya gesek :
• I x α = f . R  I x α / R
• Jika α = a / R , maka f = I / R ( I / R ) = I ( a / R2 )
• ( http://fisika79.wordpress.com )
• 2. Pada Bidang Miring
• Menurut Hukum Newton :
•  Persamaan gerak dalam arah normal :
• N – mg cos Θ = 0
•  Persamaan gerak sepanjang bidang miring :
• N – mg cos Θ = 0
•  Gerak rotasi terhadap pusat massanya :
• τ= I x α
• N dan mg tidak dapat menimbulkan rotasi terhadap titik O karena garis
kerja gaya melalui titik O, sehinga lengan momennya = 0.
• ( Nurachmandani, Setya. 2009. FISIKA 2 )
• Kecepatan benda di dasar bidang miring setelah
menggelinding :
Kesetimbangan Partikel
• Syarat kesetimbangan partikel adalah jika partikel
terletak pada bidang XY dan gaya-gaya yang bekerja
diuraikan dalam komponen sumbu X dan sumbu Y.
Partikel merupakan ukuran benda terkecil, sehingga
sering digambarkan sebagai titik. Akibatnya, jika ada
gaya yang bekerja pada partikel, maka gaya tepat
mengenai pada pusat massa benda. Oleh karena itu,
partikel hanya mengalami gerak translasi
(menggeser). Gerak translasi merupakan gerak yang
memenuhi hukum II Newton. Sehingga syarat
kesetimbangan partikel dapat ditulis ΣFx = 0 dan ΣFy =
0.
Kesetimbangan Benda Tegar
• Benda tegar  benda yang tidak akan berubah
bentuknya setelah diberikan gaya.
• Setiap benda tegar dianggap tersusun dari banyak
partikel di mana jarak antara setiap partikel sama.
• Kesetimbangan benda tegar  kondisi di mana suatu
benda berada dalam keseimbangan rotasi / tidak
mengalami pergerakan.
• ( http://retnopalufisika09.blogspot.co.id )
• Benda tegar akan melakukan gerak translasi apabila
gaya yang diberikan pada benda tepat mengenai suatu
titik yang yang disebut titik berat.
• Misalnya tongkat pemukul kasti, kemudian kita lempar
sambil sedikit berputar. Kalau kita perhatikan secara
aeksama, gerakan tongkat pemukul tadi dapat kita
gambarkan seperti membentuk suatu lintasan dari
gerak translasi yang sedang dijalani dimana pada kasus
ini lintasannya berbentuk parabola. Tongkat ini
memang berputar pada porosnya, yaitu tepat di titik
beratnya. Dan, secara keseluruhan benda bergerak
dalam lintasan parabola. Lintasan ini merupakan
lintasan dari posisi titik berat benda tersebut.
• ( http://retnopalufisika09.blogspot.co.id )
• Dibagi menjadi 2 : kesetimbangan statis ( ∑F = 0 ; a
= o ) dan kesetimbangan dinamik ( a = o ; v =
konstan )
• Benda tegar pada keseimbangan statis, jika tidak
mendapatkan gangguan tidak akan mengalami
percepatan translasi maupun rotasi karna resultan
semua gaya dan semua torsi yang bekerja padanya
adalah nol.
• ( http://brainly.com )
• Pusat massa  sebuah titik pada benda di mana
massa semua partikel penyusun benda dianggap
terpusat pada titik tersebut.
•
• Jenis kesetimbangan statis benda tegar :
• 1. Kesetimbangan Stabil
•  Benda kembali ke posisi semula setelah gangguan dihilangkan
karena gangguan yang dialaminya menaikkan titik beratnya (energi
potensialnya).
• Contoh :
• Sebuah kelereng mempunyai titik berat pada pusat bola. Jika
kelereng diletakkan pada sebuah wadah yang berbentuk setengah
bola ( cekung , kelereng akan diam ( setimbang) pada bagian
bawah wadah. Apabila kelereng itu diberi gangguan dengan
mendorongnya, titik berat kelereng akan naik. Hal itu ditandai
dengan naiknya kedudukan kelereng. Apabila gangguan itu
dihilangkan, kelereng akan kembali setimbang pada kedudukan
semula ; kursi malas.
( Nurachmandani, Setya. 2009. FISIKA 2 )
• 2. Kesetimbangan Labil
•  benda tetap berada di posisi setelah diberikan
gangguan dan tidak kembali ke posisi semula karena
gangguan yang dialaminya menurunkan titik beratnya
(energi potensialnya).
• Contoh : sebuah batang kayu yang berdiri tegak.
• (http://momentumsudutdanrotasibendategar.blogspo
t.co.id )
• 3. Kesetimbangan Indiferen ( Netral )
•  Posisi benda tidak berubah setelah gangguan
diberikan karena gangguan yang dialaminya tidak
menyebabkan perubahan titik beratnya (energi
potensialnya).
• Contoh : lampu gantung ; sebuah silinder yang
diletakkan di lantai datar.
• (http://momentumsudutdanrotasibendategar.blogspo
t.co.id )
• Syarat kesetimbangan statis :
• 1. Resultan Gaya terhadap Titik Sembarang = 0
• Sesuai dengan Hukum II Newton, jika terdapat gaya
total yang bekerja pada sebuah benda (benda
dianggap sebagai partikel tunggal), maka benda
akan bergerak lurus, di mana arah gerakan benda =
arah gaya total. Bisa disimpulkan bahwa untuk
membuat sebuah benda diam, maka gaya total
harus = 0.
• ( http://teori-fisika.blogspot.co.id )
• 2. Momen Gaya terhadap Titik Sembarang = 0
• Dalam dinamika rotasi, jika terdapat torsi total yang
bekerja pada sebuah benda (benda dianggap
sebagai benda tegar), maka benda akan melakukan
gerak rotasi. Dengan demikian, agar benda tidak
berotasi (baca : tidak bergerak), maka torsi total
harus = 0.
• ( http://teori-fisika.blogspot.co.id )

More Related Content

What's hot

PPT Suhu dan Kalor
PPT Suhu dan KalorPPT Suhu dan Kalor
PPT Suhu dan Kalor
Ovidiantika Khairunnisa
 
Ppt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi smaPpt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi smaririsarum
 
Fluida Statis (PPT)
Fluida Statis (PPT)Fluida Statis (PPT)
Fluida Statis (PPT)
Wedha Ratu Della
 
PPT Materi gerak lurus kelas X
PPT Materi gerak lurus kelas X PPT Materi gerak lurus kelas X
PPT Materi gerak lurus kelas X
Kartika Suryaningati
 
Gerak translasi dan rotasi
Gerak translasi dan rotasiGerak translasi dan rotasi
Gerak translasi dan rotasi
universitas negri yogyakarta
 
Fisika Kelas X: Besaran, Satuan, dan Pengukuran
Fisika Kelas X: Besaran, Satuan, dan PengukuranFisika Kelas X: Besaran, Satuan, dan Pengukuran
Fisika Kelas X: Besaran, Satuan, dan Pengukuran
1000 guru
 
Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)
Rezki Amaliah
 
Gaya lorentz
Gaya lorentzGaya lorentz
Titik berat
Titik beratTitik berat
Titik berat
Suta Pinatih
 
Pelatihan Mekanika untuk OSK Fisika 2014
Pelatihan Mekanika untuk OSK Fisika 2014Pelatihan Mekanika untuk OSK Fisika 2014
Pelatihan Mekanika untuk OSK Fisika 2014
Zainal Abidin Mustofa
 
Power Point Materi Gelombang Bunyi
Power Point Materi Gelombang Bunyi Power Point Materi Gelombang Bunyi
Power Point Materi Gelombang Bunyi 240297
 
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
umammuhammad27
 
17. sma kelas xii rpp kd 3.10;4.10 inti atom dan radioaktivitas (karlina 1308...
17. sma kelas xii rpp kd 3.10;4.10 inti atom dan radioaktivitas (karlina 1308...17. sma kelas xii rpp kd 3.10;4.10 inti atom dan radioaktivitas (karlina 1308...
17. sma kelas xii rpp kd 3.10;4.10 inti atom dan radioaktivitas (karlina 1308...
eli priyatna laidan
 
Ppt gelombang
Ppt gelombangPpt gelombang
Ppt gelombangRaa Yu
 
momen inersia.ppt
momen inersia.pptmomen inersia.ppt
momen inersia.ppt
Husna631763
 
Energi Gelombang
Energi GelombangEnergi Gelombang
Energi Gelombang
Ryani Andryani
 

What's hot (20)

PPT Suhu dan Kalor
PPT Suhu dan KalorPPT Suhu dan Kalor
PPT Suhu dan Kalor
 
Ppt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi smaPpt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi sma
 
Fluida dinamis
Fluida dinamisFluida dinamis
Fluida dinamis
 
Fluida Statis (PPT)
Fluida Statis (PPT)Fluida Statis (PPT)
Fluida Statis (PPT)
 
Resonansi Bunyi
Resonansi BunyiResonansi Bunyi
Resonansi Bunyi
 
PPT Materi gerak lurus kelas X
PPT Materi gerak lurus kelas X PPT Materi gerak lurus kelas X
PPT Materi gerak lurus kelas X
 
Gerak translasi dan rotasi
Gerak translasi dan rotasiGerak translasi dan rotasi
Gerak translasi dan rotasi
 
Fisika Kelas X: Besaran, Satuan, dan Pengukuran
Fisika Kelas X: Besaran, Satuan, dan PengukuranFisika Kelas X: Besaran, Satuan, dan Pengukuran
Fisika Kelas X: Besaran, Satuan, dan Pengukuran
 
Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)
 
Gaya lorentz
Gaya lorentzGaya lorentz
Gaya lorentz
 
Titik berat
Titik beratTitik berat
Titik berat
 
Pelatihan Mekanika untuk OSK Fisika 2014
Pelatihan Mekanika untuk OSK Fisika 2014Pelatihan Mekanika untuk OSK Fisika 2014
Pelatihan Mekanika untuk OSK Fisika 2014
 
Power Point Materi Gelombang Bunyi
Power Point Materi Gelombang Bunyi Power Point Materi Gelombang Bunyi
Power Point Materi Gelombang Bunyi
 
pengukuran dasar listrik
pengukuran dasar listrikpengukuran dasar listrik
pengukuran dasar listrik
 
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
 
17. sma kelas xii rpp kd 3.10;4.10 inti atom dan radioaktivitas (karlina 1308...
17. sma kelas xii rpp kd 3.10;4.10 inti atom dan radioaktivitas (karlina 1308...17. sma kelas xii rpp kd 3.10;4.10 inti atom dan radioaktivitas (karlina 1308...
17. sma kelas xii rpp kd 3.10;4.10 inti atom dan radioaktivitas (karlina 1308...
 
Ppt gelombang
Ppt gelombangPpt gelombang
Ppt gelombang
 
momen inersia.ppt
momen inersia.pptmomen inersia.ppt
momen inersia.ppt
 
Energi Gelombang
Energi GelombangEnergi Gelombang
Energi Gelombang
 
Fisika vektor
Fisika vektorFisika vektor
Fisika vektor
 

Similar to KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

Gerak translasi dan gerak rotasi
Gerak translasi dan gerak rotasi Gerak translasi dan gerak rotasi
Gerak translasi dan gerak rotasi
Annisa Wakhidathus
 
Dinamika gerak dan gaya i
Dinamika gerak dan gaya iDinamika gerak dan gaya i
Dinamika gerak dan gaya i
Dicky Permana
 
Gaya dan Hukum Newton
Gaya dan Hukum NewtonGaya dan Hukum Newton
Gaya dan Hukum Newton
SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
Dinamika gerak
Dinamika gerakDinamika gerak
Dinamika gerak
Delisma Cagur
 
energi kinetik dan momentum sudut
energi kinetik dan momentum sudutenergi kinetik dan momentum sudut
energi kinetik dan momentum sudutFikri Irfandi
 
09. rotasi benda tegar
09. rotasi benda tegar09. rotasi benda tegar
09. rotasi benda tegar
ISTA
 
hukum-newton.pptx
hukum-newton.pptxhukum-newton.pptx
hukum-newton.pptx
priyono99
 
Dinamika Rotasi.pptx
Dinamika Rotasi.pptxDinamika Rotasi.pptx
Dinamika Rotasi.pptx
DwiWahyuningsih34
 
Makalah kesehatan fisika gaya
Makalah kesehatan fisika gayaMakalah kesehatan fisika gaya
Makalah kesehatan fisika gaya
Septian Muna Barakati
 
GERAK MELINGKAR, GERAK PELURU DAN GERAK ANGULAR
GERAK MELINGKAR, GERAK PELURU DAN GERAK ANGULARGERAK MELINGKAR, GERAK PELURU DAN GERAK ANGULAR
GERAK MELINGKAR, GERAK PELURU DAN GERAK ANGULAR
-
 
fisika xi 1 3
fisika xi 1 3fisika xi 1 3
fisika xi 1 3
RiyanAdita
 
BAB 4-Gerak dan Gaya.pptx
BAB 4-Gerak dan Gaya.pptxBAB 4-Gerak dan Gaya.pptx
BAB 4-Gerak dan Gaya.pptx
Tarkani Abahnanda
 
Ppt dinamika rotasi kelas x
Ppt dinamika rotasi kelas xPpt dinamika rotasi kelas x
Ppt dinamika rotasi kelas x
rikaomamih
 
FISIKA VINI KOMALA DEWI
FISIKA VINI KOMALA DEWIFISIKA VINI KOMALA DEWI
FISIKA VINI KOMALA DEWIVini Dewi
 
Hk. Dinamika
Hk. Dinamika Hk. Dinamika
Hk. Dinamika
Syarifah Algadri
 
4. kinematika dan_dinamika_rotasi_[compatibility_mode]
4. kinematika dan_dinamika_rotasi_[compatibility_mode]4. kinematika dan_dinamika_rotasi_[compatibility_mode]
4. kinematika dan_dinamika_rotasi_[compatibility_mode]wiwinfit
 
4. kinematika dan_dinamika_rotasi_[compatibility_mode]
4. kinematika dan_dinamika_rotasi_[compatibility_mode]4. kinematika dan_dinamika_rotasi_[compatibility_mode]
4. kinematika dan_dinamika_rotasi_[compatibility_mode]Edih Suryadi
 

Similar to KESETIMBANGAN BENDA TEGAR (20)

Gerak translasi dan gerak rotasi
Gerak translasi dan gerak rotasi Gerak translasi dan gerak rotasi
Gerak translasi dan gerak rotasi
 
Dinamika gerak dan gaya i
Dinamika gerak dan gaya iDinamika gerak dan gaya i
Dinamika gerak dan gaya i
 
Gaya dan Hukum Newton
Gaya dan Hukum NewtonGaya dan Hukum Newton
Gaya dan Hukum Newton
 
Dinamika gerak
Dinamika gerakDinamika gerak
Dinamika gerak
 
energi kinetik dan momentum sudut
energi kinetik dan momentum sudutenergi kinetik dan momentum sudut
energi kinetik dan momentum sudut
 
Usaha dan energi
Usaha dan energiUsaha dan energi
Usaha dan energi
 
09. rotasi benda tegar
09. rotasi benda tegar09. rotasi benda tegar
09. rotasi benda tegar
 
hukum-newton.pptx
hukum-newton.pptxhukum-newton.pptx
hukum-newton.pptx
 
Dinamika Rotasi.pptx
Dinamika Rotasi.pptxDinamika Rotasi.pptx
Dinamika Rotasi.pptx
 
Makalah kesehatan fisika gaya
Makalah kesehatan fisika gayaMakalah kesehatan fisika gaya
Makalah kesehatan fisika gaya
 
GERAK MELINGKAR, GERAK PELURU DAN GERAK ANGULAR
GERAK MELINGKAR, GERAK PELURU DAN GERAK ANGULARGERAK MELINGKAR, GERAK PELURU DAN GERAK ANGULAR
GERAK MELINGKAR, GERAK PELURU DAN GERAK ANGULAR
 
fisika xi 1 3
fisika xi 1 3fisika xi 1 3
fisika xi 1 3
 
BAB 4-Gerak dan Gaya.pptx
BAB 4-Gerak dan Gaya.pptxBAB 4-Gerak dan Gaya.pptx
BAB 4-Gerak dan Gaya.pptx
 
Dinamaika rotasi
Dinamaika rotasiDinamaika rotasi
Dinamaika rotasi
 
Ppt dinamika rotasi kelas x
Ppt dinamika rotasi kelas xPpt dinamika rotasi kelas x
Ppt dinamika rotasi kelas x
 
FISIKA VINI KOMALA DEWI
FISIKA VINI KOMALA DEWIFISIKA VINI KOMALA DEWI
FISIKA VINI KOMALA DEWI
 
Hk. Dinamika
Hk. Dinamika Hk. Dinamika
Hk. Dinamika
 
4. kinematika dan_dinamika_rotasi_[compatibility_mode]
4. kinematika dan_dinamika_rotasi_[compatibility_mode]4. kinematika dan_dinamika_rotasi_[compatibility_mode]
4. kinematika dan_dinamika_rotasi_[compatibility_mode]
 
4. kinematika dan_dinamika_rotasi_[compatibility_mode]
4. kinematika dan_dinamika_rotasi_[compatibility_mode]4. kinematika dan_dinamika_rotasi_[compatibility_mode]
4. kinematika dan_dinamika_rotasi_[compatibility_mode]
 
Makalah kesehatan fisika gaya
Makalah kesehatan fisika gayaMakalah kesehatan fisika gaya
Makalah kesehatan fisika gaya
 

More from Nesha Mutiara

Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Nesha Mutiara
 
Pemantauan Terapi Obat Pasien Diabetes, Hipertensi, dan Hipoalbuminemia
Pemantauan Terapi Obat Pasien Diabetes, Hipertensi, dan HipoalbuminemiaPemantauan Terapi Obat Pasien Diabetes, Hipertensi, dan Hipoalbuminemia
Pemantauan Terapi Obat Pasien Diabetes, Hipertensi, dan Hipoalbuminemia
Nesha Mutiara
 
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana Malaria
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana MalariaFarmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana Malaria
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana Malaria
Nesha Mutiara
 
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC Kategori 1
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC Kategori 1Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC Kategori 1
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC Kategori 1
Nesha Mutiara
 
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC MDR
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC MDRFarmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC MDR
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC MDR
Nesha Mutiara
 
Farmasi Klinik - Medication Error di Bidang Onkologi
Farmasi Klinik - Medication Error di Bidang OnkologiFarmasi Klinik - Medication Error di Bidang Onkologi
Farmasi Klinik - Medication Error di Bidang Onkologi
Nesha Mutiara
 
Farmakoterapi Renal : Studi Kasus CKD (Chronic Kidney Disease)
Farmakoterapi Renal : Studi Kasus CKD (Chronic Kidney Disease)Farmakoterapi Renal : Studi Kasus CKD (Chronic Kidney Disease)
Farmakoterapi Renal : Studi Kasus CKD (Chronic Kidney Disease)
Nesha Mutiara
 
Farmakoterapi Syaraf : Studi Kasus Stroke
Farmakoterapi Syaraf : Studi Kasus StrokeFarmakoterapi Syaraf : Studi Kasus Stroke
Farmakoterapi Syaraf : Studi Kasus Stroke
Nesha Mutiara
 
Pharmaceutical Care : Evaluasi Literatur Uji Klinik
Pharmaceutical Care : Evaluasi Literatur Uji KlinikPharmaceutical Care : Evaluasi Literatur Uji Klinik
Pharmaceutical Care : Evaluasi Literatur Uji Klinik
Nesha Mutiara
 
Farmasi Klinik : Studi Kasus Diabetes Ketoasidosis
Farmasi Klinik : Studi Kasus Diabetes KetoasidosisFarmasi Klinik : Studi Kasus Diabetes Ketoasidosis
Farmasi Klinik : Studi Kasus Diabetes Ketoasidosis
Nesha Mutiara
 
Bioanalisis - Penentuan Bioekivalensi Obat Sulfametoksazol
Bioanalisis - Penentuan Bioekivalensi Obat SulfametoksazolBioanalisis - Penentuan Bioekivalensi Obat Sulfametoksazol
Bioanalisis - Penentuan Bioekivalensi Obat Sulfametoksazol
Nesha Mutiara
 
Bioanalisis - Uji Sensitivitas Metode Spektrofotometri Visible Berdasarkan Pe...
Bioanalisis - Uji Sensitivitas Metode Spektrofotometri Visible Berdasarkan Pe...Bioanalisis - Uji Sensitivitas Metode Spektrofotometri Visible Berdasarkan Pe...
Bioanalisis - Uji Sensitivitas Metode Spektrofotometri Visible Berdasarkan Pe...
Nesha Mutiara
 
Farmasi Rumah Sakit - Evaluasi Penggunaan Antibiotika dengan Metode Gyssens
Farmasi Rumah Sakit - Evaluasi Penggunaan Antibiotika dengan Metode GyssensFarmasi Rumah Sakit - Evaluasi Penggunaan Antibiotika dengan Metode Gyssens
Farmasi Rumah Sakit - Evaluasi Penggunaan Antibiotika dengan Metode Gyssens
Nesha Mutiara
 
Kapita Selekta Apoteker - Cara Penyimpanan yang Baik pada Produk Vaksin Coron...
Kapita Selekta Apoteker - Cara Penyimpanan yang Baik pada Produk Vaksin Coron...Kapita Selekta Apoteker - Cara Penyimpanan yang Baik pada Produk Vaksin Coron...
Kapita Selekta Apoteker - Cara Penyimpanan yang Baik pada Produk Vaksin Coron...
Nesha Mutiara
 
Kapita Selekta Apoteker - Implementasi Home Care Telepharmacy dalam Monitorin...
Kapita Selekta Apoteker - Implementasi Home Care Telepharmacy dalam Monitorin...Kapita Selekta Apoteker - Implementasi Home Care Telepharmacy dalam Monitorin...
Kapita Selekta Apoteker - Implementasi Home Care Telepharmacy dalam Monitorin...
Nesha Mutiara
 
Kapita Selekta Apoteker - Kompetensi Apoteker Sebagai Pendukung Kemajuan Indu...
Kapita Selekta Apoteker - Kompetensi Apoteker Sebagai Pendukung Kemajuan Indu...Kapita Selekta Apoteker - Kompetensi Apoteker Sebagai Pendukung Kemajuan Indu...
Kapita Selekta Apoteker - Kompetensi Apoteker Sebagai Pendukung Kemajuan Indu...
Nesha Mutiara
 
Farmasi Rumah Sakit - Sistem Distribusi Obat di Rumah Sakit
Farmasi Rumah Sakit - Sistem Distribusi Obat di Rumah SakitFarmasi Rumah Sakit - Sistem Distribusi Obat di Rumah Sakit
Farmasi Rumah Sakit - Sistem Distribusi Obat di Rumah Sakit
Nesha Mutiara
 
Rangkuman Obat Off Label
Rangkuman Obat Off LabelRangkuman Obat Off Label
Rangkuman Obat Off Label
Nesha Mutiara
 
Laporan Praktikum Bioanalisis - Uji Ekivalensi In Vitro
Laporan Praktikum Bioanalisis - Uji Ekivalensi In VitroLaporan Praktikum Bioanalisis - Uji Ekivalensi In Vitro
Laporan Praktikum Bioanalisis - Uji Ekivalensi In Vitro
Nesha Mutiara
 
Farmasi Rumah Sakit - Tingkat Kelulusan Akreditasi dan Manajemen Organisasi RS
Farmasi Rumah Sakit - Tingkat Kelulusan Akreditasi dan Manajemen Organisasi RS Farmasi Rumah Sakit - Tingkat Kelulusan Akreditasi dan Manajemen Organisasi RS
Farmasi Rumah Sakit - Tingkat Kelulusan Akreditasi dan Manajemen Organisasi RS
Nesha Mutiara
 

More from Nesha Mutiara (20)

Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
 
Pemantauan Terapi Obat Pasien Diabetes, Hipertensi, dan Hipoalbuminemia
Pemantauan Terapi Obat Pasien Diabetes, Hipertensi, dan HipoalbuminemiaPemantauan Terapi Obat Pasien Diabetes, Hipertensi, dan Hipoalbuminemia
Pemantauan Terapi Obat Pasien Diabetes, Hipertensi, dan Hipoalbuminemia
 
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana Malaria
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana MalariaFarmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana Malaria
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana Malaria
 
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC Kategori 1
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC Kategori 1Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC Kategori 1
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC Kategori 1
 
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC MDR
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC MDRFarmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC MDR
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC MDR
 
Farmasi Klinik - Medication Error di Bidang Onkologi
Farmasi Klinik - Medication Error di Bidang OnkologiFarmasi Klinik - Medication Error di Bidang Onkologi
Farmasi Klinik - Medication Error di Bidang Onkologi
 
Farmakoterapi Renal : Studi Kasus CKD (Chronic Kidney Disease)
Farmakoterapi Renal : Studi Kasus CKD (Chronic Kidney Disease)Farmakoterapi Renal : Studi Kasus CKD (Chronic Kidney Disease)
Farmakoterapi Renal : Studi Kasus CKD (Chronic Kidney Disease)
 
Farmakoterapi Syaraf : Studi Kasus Stroke
Farmakoterapi Syaraf : Studi Kasus StrokeFarmakoterapi Syaraf : Studi Kasus Stroke
Farmakoterapi Syaraf : Studi Kasus Stroke
 
Pharmaceutical Care : Evaluasi Literatur Uji Klinik
Pharmaceutical Care : Evaluasi Literatur Uji KlinikPharmaceutical Care : Evaluasi Literatur Uji Klinik
Pharmaceutical Care : Evaluasi Literatur Uji Klinik
 
Farmasi Klinik : Studi Kasus Diabetes Ketoasidosis
Farmasi Klinik : Studi Kasus Diabetes KetoasidosisFarmasi Klinik : Studi Kasus Diabetes Ketoasidosis
Farmasi Klinik : Studi Kasus Diabetes Ketoasidosis
 
Bioanalisis - Penentuan Bioekivalensi Obat Sulfametoksazol
Bioanalisis - Penentuan Bioekivalensi Obat SulfametoksazolBioanalisis - Penentuan Bioekivalensi Obat Sulfametoksazol
Bioanalisis - Penentuan Bioekivalensi Obat Sulfametoksazol
 
Bioanalisis - Uji Sensitivitas Metode Spektrofotometri Visible Berdasarkan Pe...
Bioanalisis - Uji Sensitivitas Metode Spektrofotometri Visible Berdasarkan Pe...Bioanalisis - Uji Sensitivitas Metode Spektrofotometri Visible Berdasarkan Pe...
Bioanalisis - Uji Sensitivitas Metode Spektrofotometri Visible Berdasarkan Pe...
 
Farmasi Rumah Sakit - Evaluasi Penggunaan Antibiotika dengan Metode Gyssens
Farmasi Rumah Sakit - Evaluasi Penggunaan Antibiotika dengan Metode GyssensFarmasi Rumah Sakit - Evaluasi Penggunaan Antibiotika dengan Metode Gyssens
Farmasi Rumah Sakit - Evaluasi Penggunaan Antibiotika dengan Metode Gyssens
 
Kapita Selekta Apoteker - Cara Penyimpanan yang Baik pada Produk Vaksin Coron...
Kapita Selekta Apoteker - Cara Penyimpanan yang Baik pada Produk Vaksin Coron...Kapita Selekta Apoteker - Cara Penyimpanan yang Baik pada Produk Vaksin Coron...
Kapita Selekta Apoteker - Cara Penyimpanan yang Baik pada Produk Vaksin Coron...
 
Kapita Selekta Apoteker - Implementasi Home Care Telepharmacy dalam Monitorin...
Kapita Selekta Apoteker - Implementasi Home Care Telepharmacy dalam Monitorin...Kapita Selekta Apoteker - Implementasi Home Care Telepharmacy dalam Monitorin...
Kapita Selekta Apoteker - Implementasi Home Care Telepharmacy dalam Monitorin...
 
Kapita Selekta Apoteker - Kompetensi Apoteker Sebagai Pendukung Kemajuan Indu...
Kapita Selekta Apoteker - Kompetensi Apoteker Sebagai Pendukung Kemajuan Indu...Kapita Selekta Apoteker - Kompetensi Apoteker Sebagai Pendukung Kemajuan Indu...
Kapita Selekta Apoteker - Kompetensi Apoteker Sebagai Pendukung Kemajuan Indu...
 
Farmasi Rumah Sakit - Sistem Distribusi Obat di Rumah Sakit
Farmasi Rumah Sakit - Sistem Distribusi Obat di Rumah SakitFarmasi Rumah Sakit - Sistem Distribusi Obat di Rumah Sakit
Farmasi Rumah Sakit - Sistem Distribusi Obat di Rumah Sakit
 
Rangkuman Obat Off Label
Rangkuman Obat Off LabelRangkuman Obat Off Label
Rangkuman Obat Off Label
 
Laporan Praktikum Bioanalisis - Uji Ekivalensi In Vitro
Laporan Praktikum Bioanalisis - Uji Ekivalensi In VitroLaporan Praktikum Bioanalisis - Uji Ekivalensi In Vitro
Laporan Praktikum Bioanalisis - Uji Ekivalensi In Vitro
 
Farmasi Rumah Sakit - Tingkat Kelulusan Akreditasi dan Manajemen Organisasi RS
Farmasi Rumah Sakit - Tingkat Kelulusan Akreditasi dan Manajemen Organisasi RS Farmasi Rumah Sakit - Tingkat Kelulusan Akreditasi dan Manajemen Organisasi RS
Farmasi Rumah Sakit - Tingkat Kelulusan Akreditasi dan Manajemen Organisasi RS
 

Recently uploaded

813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
lastri261
 

Recently uploaded (20)

813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 

KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

  • 1. KESETIMBANGAN BENDA TEGAR >Nesha Mutiara >Septia Nur Rahma XI MIPA 2
  • 3. Pengertian Momen inersia (Satuan SI : kg m2) adalah ukuran kelembaman suatu benda untuk berotasi terhadap porosnya.
  • 4. secara matematis dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini : I = ∑m.R2 Dengan : I = momen inersia (kg m2) R = jarak ke titik poros (m) m = massa (kg)
  • 5. Untuk benda benda tertentu rumus momen inersia adalah
  • 7. Ketika sebuah benda berotasi maka besar energi kinetik rotasi yang dimilikinya adalah sebanding dengan hasil kali momen inersia dan kuadrat kecepatan sudutnya.
  • 8.
  • 9. Secara matematis, besar energi kinetik rotasi dapat dihitung dengan rumus berikut : Ekr = ½ I.ω2 Dengan : Ekr = energi kinetik rotasi (Joule) I = momen inersia (kg.m2) ω = kecepatan sudut (rad/s)
  • 10. Momentum Sudut Besaran fisika pada gerak rotasi yang identik dengan kecepatan (v) pada gerak lurus adalah kecepatan sudut. • Besaran fisika pada gerak rotasi yang identik dengan massa (m) pada gerak lurus adalah momen inersia. • p = m . v • Ket : p = momentum ( kg m/s ) m =massa ( kg ) v = kecepatan ( m/s ) ( http://gurumuda.net)
  • 11. • Benda yang bergerak rotasi memiliki momentum : • L = I . ω • Ket : L = momentum sudut ( kg m2/s ) • I = momen inersia ( kg m2 ) • ω = kecepatan sudut ( rad/s ) ( http://gurumuda.net )
  • 12. • L = P . R • = m . v . R • = m . ω . R . R • = m . R2 . ω Ket : A berotasi dengan sumbu putar O • R = jarak antara O dan A • A memiliki momentum selama berotasi ( P) • L = momentum sudut • ( Nurachmandani, Setya. 2009. FISIKA 2 )
  • 13. • Arah Momentum Sudut • Arah momentum sudut L tegak lurus dengan arah r dan arah v. Arah momentum sudut sesuai dengan arah putaran sekrup tangan kanan yang ditunjukan gambar berikut : • ( http://fisikazone.com )
  • 14. • Momentum sudut linear akan kekal bila total gaya yang bekerja pada sistem adalah nol. Pada gerak rotasi kita akan menemukan apa yang disebut sebagai mometum sudut. Dalam gerak rotasi, besaran yang analog dengan momentum linier adalah momentum sudut. • Hukum Kekekalan Momentum Sudut • Resultan momen gaya pada sebuah benda tegar yang bergerak rotasi bernilai nol maka momentum sudut benda tegar yang bergerak rotasi selalu konstan. • ( http://fisikazone.com )
  • 15. • Contoh soal : • 1. Sebuah roda memiliki massa 40 kg dan diameter 120 cm. Roda tersebut berputar dengan kecepatan sudut 5 rad/s. Hitunglah besar momentum sudutnya! • JWB : • L = m . R2 . ω = 40 . ( 0,6 )2 . 5 = 72 kg m2/s
  • 16. • 2. Sebuah benda dengan momen inersia 3 kg.m2 mula-mula berotasi dengan kecepatan sudut 4 rad/s. Jika benda mengalami percepatan sudut sebesar 2 rad/s2, maka tentukanlah momentum sudut benda pada detik ke-5! • JWB : • ωt = ωo + α.t ⇒ ωt = 4 + 2(5) ⇒ ωt = 14 rad/s Jadi besar momentum sudutnya adalah : L = I.ω ⇒ L = 3 (14) ⇒ L = 42 kg.m2/s.
  • 17. • 3. Sebuah bola pejal bermassa 0,5 kg berjari-jari 0,1 m berotasi dengan kecepatan sudut 200 rad/s terhadap salah satu diameternya. Hitunglah momentum sudut bola tersebut. • JWB : • I = 2⁄5 m.r2 ⇒ I = 2⁄5 (0,5).(0,1)2 ⇒ I = 2 x 10-3 kg.m2 Momentum sudut bola : L = I.ω ⇒ L = 2 x 10- 3 (200) ⇒ L = 0,4 kg.m2/s.
  • 18. Gerak Menggelinding • Benda yang menggelinding di atas bidang akan mengalami dua gerakan sekaligus : rotasi terhadap sumbu bola dan translasi bidang yang dilalui – sehingga benda memiliki persamaan rotasi dan persamaan translasi. • Besar energi kinetik benda menggelinding adalah jumlah energi kinetik rotasi dan energi kinetik translasi. • ( http://fisika79.wordpress.com )
  • 19. • 1. Pada Bidang Datar • Jika benda bergulir tanpa selip, maka benda bergerak secara translasi dan rotasi. • Gerak translasi  F – f = m . a • N – m . g = 0 • Gerak rotasi  τ= I x α • ( http://fisika79.wordpress.com )
  • 20. • Karena benda bergulir tanpa selip, maka terdapat gaya gesek : • I x α = f . R  I x α / R • Jika α = a / R , maka f = I / R ( I / R ) = I ( a / R2 ) • ( http://fisika79.wordpress.com )
  • 21. • 2. Pada Bidang Miring • Menurut Hukum Newton : •  Persamaan gerak dalam arah normal : • N – mg cos Θ = 0 •  Persamaan gerak sepanjang bidang miring : • N – mg cos Θ = 0 •  Gerak rotasi terhadap pusat massanya : • τ= I x α • N dan mg tidak dapat menimbulkan rotasi terhadap titik O karena garis kerja gaya melalui titik O, sehinga lengan momennya = 0. • ( Nurachmandani, Setya. 2009. FISIKA 2 )
  • 22.
  • 23. • Kecepatan benda di dasar bidang miring setelah menggelinding :
  • 24. Kesetimbangan Partikel • Syarat kesetimbangan partikel adalah jika partikel terletak pada bidang XY dan gaya-gaya yang bekerja diuraikan dalam komponen sumbu X dan sumbu Y. Partikel merupakan ukuran benda terkecil, sehingga sering digambarkan sebagai titik. Akibatnya, jika ada gaya yang bekerja pada partikel, maka gaya tepat mengenai pada pusat massa benda. Oleh karena itu, partikel hanya mengalami gerak translasi (menggeser). Gerak translasi merupakan gerak yang memenuhi hukum II Newton. Sehingga syarat kesetimbangan partikel dapat ditulis ΣFx = 0 dan ΣFy = 0.
  • 25. Kesetimbangan Benda Tegar • Benda tegar  benda yang tidak akan berubah bentuknya setelah diberikan gaya. • Setiap benda tegar dianggap tersusun dari banyak partikel di mana jarak antara setiap partikel sama. • Kesetimbangan benda tegar  kondisi di mana suatu benda berada dalam keseimbangan rotasi / tidak mengalami pergerakan. • ( http://retnopalufisika09.blogspot.co.id )
  • 26. • Benda tegar akan melakukan gerak translasi apabila gaya yang diberikan pada benda tepat mengenai suatu titik yang yang disebut titik berat. • Misalnya tongkat pemukul kasti, kemudian kita lempar sambil sedikit berputar. Kalau kita perhatikan secara aeksama, gerakan tongkat pemukul tadi dapat kita gambarkan seperti membentuk suatu lintasan dari gerak translasi yang sedang dijalani dimana pada kasus ini lintasannya berbentuk parabola. Tongkat ini memang berputar pada porosnya, yaitu tepat di titik beratnya. Dan, secara keseluruhan benda bergerak dalam lintasan parabola. Lintasan ini merupakan lintasan dari posisi titik berat benda tersebut. • ( http://retnopalufisika09.blogspot.co.id )
  • 27. • Dibagi menjadi 2 : kesetimbangan statis ( ∑F = 0 ; a = o ) dan kesetimbangan dinamik ( a = o ; v = konstan ) • Benda tegar pada keseimbangan statis, jika tidak mendapatkan gangguan tidak akan mengalami percepatan translasi maupun rotasi karna resultan semua gaya dan semua torsi yang bekerja padanya adalah nol. • ( http://brainly.com )
  • 28. • Pusat massa  sebuah titik pada benda di mana massa semua partikel penyusun benda dianggap terpusat pada titik tersebut. •
  • 29. • Jenis kesetimbangan statis benda tegar : • 1. Kesetimbangan Stabil •  Benda kembali ke posisi semula setelah gangguan dihilangkan karena gangguan yang dialaminya menaikkan titik beratnya (energi potensialnya). • Contoh : • Sebuah kelereng mempunyai titik berat pada pusat bola. Jika kelereng diletakkan pada sebuah wadah yang berbentuk setengah bola ( cekung , kelereng akan diam ( setimbang) pada bagian bawah wadah. Apabila kelereng itu diberi gangguan dengan mendorongnya, titik berat kelereng akan naik. Hal itu ditandai dengan naiknya kedudukan kelereng. Apabila gangguan itu dihilangkan, kelereng akan kembali setimbang pada kedudukan semula ; kursi malas. ( Nurachmandani, Setya. 2009. FISIKA 2 )
  • 30. • 2. Kesetimbangan Labil •  benda tetap berada di posisi setelah diberikan gangguan dan tidak kembali ke posisi semula karena gangguan yang dialaminya menurunkan titik beratnya (energi potensialnya). • Contoh : sebuah batang kayu yang berdiri tegak. • (http://momentumsudutdanrotasibendategar.blogspo t.co.id )
  • 31. • 3. Kesetimbangan Indiferen ( Netral ) •  Posisi benda tidak berubah setelah gangguan diberikan karena gangguan yang dialaminya tidak menyebabkan perubahan titik beratnya (energi potensialnya). • Contoh : lampu gantung ; sebuah silinder yang diletakkan di lantai datar. • (http://momentumsudutdanrotasibendategar.blogspo t.co.id )
  • 32. • Syarat kesetimbangan statis : • 1. Resultan Gaya terhadap Titik Sembarang = 0 • Sesuai dengan Hukum II Newton, jika terdapat gaya total yang bekerja pada sebuah benda (benda dianggap sebagai partikel tunggal), maka benda akan bergerak lurus, di mana arah gerakan benda = arah gaya total. Bisa disimpulkan bahwa untuk membuat sebuah benda diam, maka gaya total harus = 0. • ( http://teori-fisika.blogspot.co.id )
  • 33. • 2. Momen Gaya terhadap Titik Sembarang = 0 • Dalam dinamika rotasi, jika terdapat torsi total yang bekerja pada sebuah benda (benda dianggap sebagai benda tegar), maka benda akan melakukan gerak rotasi. Dengan demikian, agar benda tidak berotasi (baca : tidak bergerak), maka torsi total harus = 0. • ( http://teori-fisika.blogspot.co.id )