SlideShare a Scribd company logo
Polarisasi Karena Pembiasan Ganda 
Efek polarisasi ganda/kembar/rangkap yang terjadi ketika cahaya/sinar dilewatkan 
melalui kristal Iceland spar (yang sekarang kita kenal sebagai kristal kalsit) pertama kali 
ditemukan oleh Bartholinus pada tahun1669. Lalu, kemudian pada tahun 1690, Christian 
Huygens menemukan fenomena polarisasi cahaya dengan melewatkan cahaya melalui dua 
buah kristal kalsit yang disusun secara seri. Huygens memdapatkan bahwa jika sebuah sinar 
masuk ke dalam kristal kalsit dalam berbagai sudut masuk, maka sinar itu akan terpecah 
menjadi dua buah sinar yang keluar dari kristal kalsit, yakni sinar biasa (sinar o) dan sinar 
luar biasa (sinar e). Pembelokan rangkap/ganda/rangkap dari sebuah sinar yang 
ditransmisikan melalui kalsit dinamakan refraksi ganda/kembar 
Jadi,jika cahaya melalui kaca, maka cahaya lewat dengan kelajuan sama ke segala arah. Ini 
disebabkan kaca mempunyai satu indeks bias. Tetapi dalam bahan kristal tertentu seperti 
kalsit dan kuarsa. Kelajuan cahaya tidak sama untuk ke segala arah. Ini disebabkan kristal 
mempunyai lebih dari satu nilai indeks bias. Jadi cahaya yang lewat mengalami pembiasan 
ganda. 
Jika seberkas sinar datang searah garis normal, maka sinar ini akan dibagi menjadi dua sinar. 
Sinar pertama diteruskan tanpa pembelokan disebut sebagai sinar biasa. Sinar kedua 
dibelokkan, dan disebut sebagai sinar istimewa. Peristiwa ini disebut sebagai polarisasi 
dengan pembiasan ganda. 
Jadi polarisasi pembiasan ganda terjadi pada kristal yang memiliki lebih dari satu nilai indeks 
bias. Jika seberkas sinar datang searah dengan sumbu normal, maka akan dibagi menjadi dua, 
yaitu sinar biasa dan sinar istimewa. 
Jika seberkas pola cahaya alamiah dijatuhkan pada permukan bidang batas dua medium, 
maka sebagian cahaya akan mengalami pembiasan dan sebagian lagi mengalami pemantulan. 
Sinar bias dan sinar pantul akan terpolarisasi sebagian. Jika sudut sinar datang diubah-ubah, 
pada suatu saat sinar bias dan sinar pantul membentuk sudut 90°. Pada keadaan ini, sudut 
sinar datang (i) disebut sudut polarisasi (ip) karena sinar yang terpantul mengalami polarisasi 
sempurna atau terpolarisasi linear. Menurut Hukum Snellius, 
n1 sin ip = n2 sin r, dengan r + ip = 90 atau r = 90 – ip 
selanjutnya dapat dituliskan 
n1 sin ip = n2 sin (90 – ip)= n2 cos ip 
...............................................2.20 
Sudut ip disebut sudut polarisasi atau sudut Brewster, yaitu sudut datang pada sinar bias dan 
sinar pantul membentuk sudut 90°. 
Dalam sebuah kristal tertentu, cahaya alamiah yang masuk ke dalam kristal dapat mengalami 
pembiasan ganda. Pembiasan ganda ini dapat terjadi karena kristal tersebut memiliki dua nilai
indeks bias. Perhatikan Gambar 23, tampak ada dua bagian sinar yang dibiaskan yang hanya 
mengandung E// dan yang lain hanya mengandung. Jadi, indeks bias serta laju E// dan 
adalah tidak sama. 
Gambar 2.16. Polarisasi pada pembiasan ganda. 
Polarisasi karena pembiasan ganda 
Jika berkas kaca dilewatkan pada kaca, kelajuan cahaya yang keluar akan sama ke segala 
arah. Hal ini karena kaca bersifat homogen, indeks biasnya hanya memiliki satu nilai. 
Namun, pada bahan-bahan kristal tertentu misalnya kalsit dan kuarsa, kelajuan cahaya di 
dalamnya tidak seragam karena bahan-bahan itu memiliki dua nilai indeks bias 
(birefringence). 
Cahaya yang melalui bahan dengan indeks bias ganda akan mengalami pembiasan dalam dua 
arah yang berbeda. Sebagian berkas akan memenuhi hukum Snellius (disebut berkas sinar 
biasa), sedangkan sebagian yang lain tidak memenuhi hukum Snellius (disebut berkas sinar 
istimewa).
Gambar 4. Skema polarisasi akibat pembiasan ganda. 
Aplikasi Polarisasi 
a. Warna Biru langit akibat fenomena polarisasi karena hamburan 
Sebelum sampai ke bumi, cahaya matahari telah melalui partikel – 
partikel udara di atmosfer sehingga mengalami hamburan oleh partikel – 
partikel di atmosfer itu. oleh karena cahaya biru memiliki panjang 
gelombang yang lebih pendek daripada cahaya merah, maka cahaya 
birulah yang lebih banyak dihamburkan dan warna itulah yang sampai ke 
mata kita. 
b. Kacamata anti silau 
c. Filter pada fotografi 
Penggunaan filter pada fotografi memungkinkan memperoleh gambar 
yang leih jelas dengan mereduksi cahaya-cahaya yang tidak diperlukan. 
d. Filter Polaroid 
Digunakan untuk melakukan analisis tegangan (stress) pada plastic 
transparan. Saat cahaya melewati plastic, tiap warna cahaya tampak 
akan dipolarisasi dengan arahnya masing – masing. Jika plastic semacam 
itu diletakkan di antara dua pelat polarisasi, akan tampak pola warna – 
warni. Jika salah satu pelat diputar, pola warna akan berubah karena 
warna yang semula dihambat sekarang diteruskan. 
e. Pertunjukan Film 3 Dimensi 
Film 3 dimensi sebenarnya terdiri atas dua film yang dipertunjukkan 
pada saat yang sama oleh dua proyektor film. Kedua film berasal dari 
dua proyektor yang ditempatkan pada lokasi berbeda. Tiap film 
kemudian diproyeksikan dari dua sisi yang berbeda ke dalam layar 
logam. Film diproyeksikan melalui filter polarisasi. Sumbu filter 
polarisasi untuk proyektor sebelah kiri dan sumbu filter polarisasi untuk 
proyektor sebelah kanan saling tegak lurus. Akibatnya, dua film yang 
sdikit berbeda diproyeksikan ke layar. Tiap film dipancarkan oleh 
cahaya yang terpolarisasi dengan arah tegak lurus terhadap film yang 
satunya.
b) Polaroid dengan Pembiasan Ganda 
Cahaya yang melalui bahan tersebut akan mengalami pembiasaan ganda . Jika suatu 
sinar jatuh tegak lurus pada suatu bidang batas, maka menurut hukum Snellius, sinar akan 
diteruskan tanpa membelok (membias). Sinar tak terpolarisasi terpisah menjadi dua sinar, 
yang disebut sinar biasa (ordinary ray) dan sinar istimewa (extraordinary ray). Keduanya 
adalah terpolarisasi bidang dan arah getarnya saling tegak lurus. Sinar biasa mematuhi hukum 
Snellius, tetapi sinar luar biasa tidak karena sinar ini merambat dengan kelajuan berbeda 
dalam arah berbeda di dalam Kristal. 
Salah satu jenis Kristal yang dapat digunakan sebagai polaroid adalah Kristal birefringe. 
Kristal yang memiliki birefringence disebut kristal anisotropik. Pada kristal anisotropik 
elektron-elektron akan diikat dengan pegas yang berbeda, bergantung pada orientasi. 
Konstanta pegas yang berbeda akan memberikan kecepatan propagasi yang berbeda, karena 
itu indeks biasnya berbeda. Sehingga akan mengakibatkan cahaya input akan dikonvesi 
menjadi dua output.Contoh :Kristal isotropic (NaCl), Kristal anisotropic (kalsit) 
Pada awalnya kajian polarisasi cahaya sekedar bertujuan untuk menyingkap sebagian rahasia 
dari sifat-sifat cahaya. Sekarang, para fisikawan justru membalik prosedur ini dan 
mendeduksi banyak hal tentang sifat sebuah benda berdasarkan efek polarisasi cahaya, baik 
yang dipancarkan oleh benda tersebut atau dihamburkan dari benda tersebut. Beberapa 
aplikasi yang dapat menunjukan manfaat polarisasi adalah : 
1. Kacamata Polaroid. 
Kacamata ini berfungsi untuk mengurangi silau dengan cara menyeleksi salah satu arah 
polarisasi gelombang cahaya saja. 
2. Tekanan pada bahan – bahan ( material ) 
Jika material ditekan , misalnya ketika material ini membentuk bagian struktur seperti 
jembatan, beberapa bagian material boleh jadi mengalami tekanan yang lebih besar dibanding 
dengan bagian lainnya, sehingga dapat memicu kegagalan yang terduga dari sebuah struktur. 
Untuk memeriksanya, ahlinya membuat suatu model dari plastic transparan , yang jika model 
ini dilihat melalui Polaroid , area dari konsentrasi tekanan akan terlihat dimana pita – pita 
berwarna saling berdekatan satu sama lainnya. 
3. L C D ( liquid – crystal - display ) 
Beberapa tampilan layer pada laptop biasanya terpolarisasi. Kita dapat memeriksanya 
dengan meletakan selembar Polaroid di atas tampilan lalu putarlah sehingga tidak ada cahaya 
yang diteruskan ke mata lagi. Cahaya yang diterima dari langit berasal dari sinar matahari 
yang telah dihamburkan oleh atmosfer. Hamburan ini mempolarisasikan cahaya , yang tidak
dapat dilihat manusia tetapi dapat dilihat oleh beberapa jenis serangga seperti lebah , 
sehingga mereka dapat menentukan arah terbang. 
Pembiasan Ganda 
Gejala pembiasan ganda merupakan fenomena rumit yang terjadi pada kristal kalsit atau 
kristal plastik yang ditegangkan, misalnya selofen. Pada kebanyakan zat, laju cahaya adalah 
sama untuk semua arah. Pada kristal kalsit, laju cahaya bergantung arah rambat pada material 
tersebut.Zat semacam ini disebut zat isotropik. 
Ketika berkas cahaya masuk pada zat isotropik, berkas tersebut terpisah menjadi dua 
bagian yang disebut berkas sinar biasa dan sinar luar biasa. Berkas-berkas ini terpolarisasi 
dalam arah yang saling tegak lurus dan berjalan dengan kecepatan yang berbeda. 
Ada arah tertentu pada zat di mana kedua cahaya merambat dengan kecepatan yang sama. 
Arah ini disebut sumbu optik. Saat cahaya membentuk sudut terhadap sumbu optik, 
berkasberkas cahaya tersebut akan berjalan pada arah yang berbeda dan keluar secara terpisah 
pada ruang. Jika bahan tersebut diputar, berkas cahaya yang luar biasa akan berputar di ruang 
.

More Related Content

What's hot

Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)
Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)
Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)
emildaemiliano
 
Penurunan rumus pemantulan
Penurunan rumus pemantulanPenurunan rumus pemantulan
Penurunan rumus pemantulan
nooraisy22
 
Massa jenis zat cair
Massa jenis zat cairMassa jenis zat cair
Massa jenis zat cair
KLOTILDAJENIRITA
 
9 semikonduktor
9 semikonduktor9 semikonduktor
9 semikonduktor
ImrhAn Khairel
 
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
Albara I Arizona
 
Polarisasi (Fisika)
Polarisasi (Fisika)Polarisasi (Fisika)
Polarisasi (Fisika)
Muhammad Adityo Fathur Rahim
 
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentzKelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Muhammad Ridlo
 
Ikatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ikatan Kristal - Fisika Zat PadatIkatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ikatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ahmad Faisal Harish
 
Persamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamiltonPersamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamiltonKira R. Yamato
 
cacat kristal dan dislokasi
cacat kristal dan dislokasicacat kristal dan dislokasi
cacat kristal dan dislokasi
syamsul huda
 
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12
Nabila Nursafera
 
Interferensi gelombang
Interferensi gelombangInterferensi gelombang
Interferensi gelombang
Andri Nur Rochman
 
Fisika praktikum kisi difraksi
Fisika praktikum kisi difraksiFisika praktikum kisi difraksi
Fisika praktikum kisi difraksi
Ridho Pasopati
 
02. RPP FISIKA SMA KELAS X SEMESTER 1 KD. 3.6 MATERI GERAK MELINGKAR
02. RPP FISIKA SMA KELAS X SEMESTER 1 KD. 3.6 MATERI GERAK MELINGKAR02. RPP FISIKA SMA KELAS X SEMESTER 1 KD. 3.6 MATERI GERAK MELINGKAR
02. RPP FISIKA SMA KELAS X SEMESTER 1 KD. 3.6 MATERI GERAK MELINGKAR
badri rahmatulloh
 
Pusat massa dan momentum
Pusat massa dan momentum Pusat massa dan momentum
Pusat massa dan momentum
khrisna pangeran
 
1.struktur kristal(kuliah)
1.struktur kristal(kuliah)1.struktur kristal(kuliah)
1.struktur kristal(kuliah)
rina mirda
 

What's hot (20)

Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)
Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)
Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)
 
Penurunan rumus pemantulan
Penurunan rumus pemantulanPenurunan rumus pemantulan
Penurunan rumus pemantulan
 
Makalah interferensi
Makalah interferensiMakalah interferensi
Makalah interferensi
 
Massa jenis zat cair
Massa jenis zat cairMassa jenis zat cair
Massa jenis zat cair
 
Struktur Kristal
Struktur KristalStruktur Kristal
Struktur Kristal
 
Kuat medan listrik
Kuat medan listrikKuat medan listrik
Kuat medan listrik
 
9 semikonduktor
9 semikonduktor9 semikonduktor
9 semikonduktor
 
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
 
Polarisasi (Fisika)
Polarisasi (Fisika)Polarisasi (Fisika)
Polarisasi (Fisika)
 
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentzKelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
 
Ikatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ikatan Kristal - Fisika Zat PadatIkatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ikatan Kristal - Fisika Zat Padat
 
Persamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamiltonPersamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamilton
 
cacat kristal dan dislokasi
cacat kristal dan dislokasicacat kristal dan dislokasi
cacat kristal dan dislokasi
 
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12
 
Gerak parabola
Gerak parabolaGerak parabola
Gerak parabola
 
Interferensi gelombang
Interferensi gelombangInterferensi gelombang
Interferensi gelombang
 
Fisika praktikum kisi difraksi
Fisika praktikum kisi difraksiFisika praktikum kisi difraksi
Fisika praktikum kisi difraksi
 
02. RPP FISIKA SMA KELAS X SEMESTER 1 KD. 3.6 MATERI GERAK MELINGKAR
02. RPP FISIKA SMA KELAS X SEMESTER 1 KD. 3.6 MATERI GERAK MELINGKAR02. RPP FISIKA SMA KELAS X SEMESTER 1 KD. 3.6 MATERI GERAK MELINGKAR
02. RPP FISIKA SMA KELAS X SEMESTER 1 KD. 3.6 MATERI GERAK MELINGKAR
 
Pusat massa dan momentum
Pusat massa dan momentum Pusat massa dan momentum
Pusat massa dan momentum
 
1.struktur kristal(kuliah)
1.struktur kristal(kuliah)1.struktur kristal(kuliah)
1.struktur kristal(kuliah)
 

Viewers also liked

Durhaka kepada orangtua
Durhaka kepada orangtuaDurhaka kepada orangtua
Durhaka kepada orangtua23398
 
makalah Polarisasi
makalah Polarisasimakalah Polarisasi
makalah Polarisasi
annisnuruli
 
Optik Baru
Optik BaruOptik Baru
Optik Baru
Anifah Anifah
 
Display flipchart optika geometris
Display flipchart optika geometrisDisplay flipchart optika geometris
Display flipchart optika geometris
Ovidiantika Khairunnisa
 
Sop praktikum pengkajian sistem respirasi
Sop praktikum pengkajian sistem respirasiSop praktikum pengkajian sistem respirasi
Sop praktikum pengkajian sistem respirasiocto zulkarnain
 
Pengembangan indikator, tujuan pembelajaran, pengembangan materi, kegiatan pe...
Pengembangan indikator, tujuan pembelajaran, pengembangan materi, kegiatan pe...Pengembangan indikator, tujuan pembelajaran, pengembangan materi, kegiatan pe...
Pengembangan indikator, tujuan pembelajaran, pengembangan materi, kegiatan pe...
Eka Zay
 
Adab Berbakti Kepada Orang Tua
Adab Berbakti Kepada Orang TuaAdab Berbakti Kepada Orang Tua
Adab Berbakti Kepada Orang Tua
Giffari Muslih
 
Durhaka terhadap orang tua
Durhaka terhadap orang tuaDurhaka terhadap orang tua
Durhaka terhadap orang tua
niken susilowati
 
Struktur, fungsi, histologi sistem integumen
Struktur, fungsi, histologi sistem integumenStruktur, fungsi, histologi sistem integumen
Struktur, fungsi, histologi sistem integumenocto zulkarnain
 
cahaya dan alat optik
cahaya dan alat optikcahaya dan alat optik
cahaya dan alat optik
nurainiai
 
Kumpulan Latihan Soal IPA SMP Kelas VIII Lengkap 1 Tahun
Kumpulan Latihan Soal IPA SMP Kelas VIII Lengkap 1 TahunKumpulan Latihan Soal IPA SMP Kelas VIII Lengkap 1 Tahun
Kumpulan Latihan Soal IPA SMP Kelas VIII Lengkap 1 Tahun
SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
Evaluasi cahaya dan alat optik kelas 8
Evaluasi cahaya dan alat optik kelas 8Evaluasi cahaya dan alat optik kelas 8
Evaluasi cahaya dan alat optik kelas 8Dwi Yuliana Herawati
 

Viewers also liked (12)

Durhaka kepada orangtua
Durhaka kepada orangtuaDurhaka kepada orangtua
Durhaka kepada orangtua
 
makalah Polarisasi
makalah Polarisasimakalah Polarisasi
makalah Polarisasi
 
Optik Baru
Optik BaruOptik Baru
Optik Baru
 
Display flipchart optika geometris
Display flipchart optika geometrisDisplay flipchart optika geometris
Display flipchart optika geometris
 
Sop praktikum pengkajian sistem respirasi
Sop praktikum pengkajian sistem respirasiSop praktikum pengkajian sistem respirasi
Sop praktikum pengkajian sistem respirasi
 
Pengembangan indikator, tujuan pembelajaran, pengembangan materi, kegiatan pe...
Pengembangan indikator, tujuan pembelajaran, pengembangan materi, kegiatan pe...Pengembangan indikator, tujuan pembelajaran, pengembangan materi, kegiatan pe...
Pengembangan indikator, tujuan pembelajaran, pengembangan materi, kegiatan pe...
 
Adab Berbakti Kepada Orang Tua
Adab Berbakti Kepada Orang TuaAdab Berbakti Kepada Orang Tua
Adab Berbakti Kepada Orang Tua
 
Durhaka terhadap orang tua
Durhaka terhadap orang tuaDurhaka terhadap orang tua
Durhaka terhadap orang tua
 
Struktur, fungsi, histologi sistem integumen
Struktur, fungsi, histologi sistem integumenStruktur, fungsi, histologi sistem integumen
Struktur, fungsi, histologi sistem integumen
 
cahaya dan alat optik
cahaya dan alat optikcahaya dan alat optik
cahaya dan alat optik
 
Kumpulan Latihan Soal IPA SMP Kelas VIII Lengkap 1 Tahun
Kumpulan Latihan Soal IPA SMP Kelas VIII Lengkap 1 TahunKumpulan Latihan Soal IPA SMP Kelas VIII Lengkap 1 Tahun
Kumpulan Latihan Soal IPA SMP Kelas VIII Lengkap 1 Tahun
 
Evaluasi cahaya dan alat optik kelas 8
Evaluasi cahaya dan alat optik kelas 8Evaluasi cahaya dan alat optik kelas 8
Evaluasi cahaya dan alat optik kelas 8
 

Similar to Polarisasi karena pembiasan ganda

Sifat sifat cahaya
Sifat sifat cahayaSifat sifat cahaya
Sifat sifat cahaya
noussevarenna
 
FISIKA - PEMBIASAN CAHAYA
FISIKA - PEMBIASAN CAHAYAFISIKA - PEMBIASAN CAHAYA
FISIKA - PEMBIASAN CAHAYA
PRAMITHA GALUH
 
PRESENTASI IPS MODUL 10,11,12.pptx
PRESENTASI IPS MODUL 10,11,12.pptxPRESENTASI IPS MODUL 10,11,12.pptx
PRESENTASI IPS MODUL 10,11,12.pptx
serpong02
 
Lap. ahir-polarisasi-cahaya retno
Lap. ahir-polarisasi-cahaya retnoLap. ahir-polarisasi-cahaya retno
Lap. ahir-polarisasi-cahaya retno
Retno AppleLienna
 
PUBLIKASI Bks BAB CAHAYA KELAS 8 K 13
PUBLIKASI Bks BAB CAHAYA KELAS 8 K 13PUBLIKASI Bks BAB CAHAYA KELAS 8 K 13
PUBLIKASI Bks BAB CAHAYA KELAS 8 K 13
Hisbulloh Huda
 
Pengembangan Kemampuan Sains dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK 1
Pengembangan Kemampuan Sains dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK 1Pengembangan Kemampuan Sains dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK 1
Pengembangan Kemampuan Sains dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK 1
Sumber Belajar PPPPTK TK dan PLB
 
Fisika (polarisasi)
Fisika (polarisasi)Fisika (polarisasi)
Fisika (polarisasi)
ascaamru
 
Fisika gelombang
Fisika gelombangFisika gelombang
Fisika gelombang
Eman Kadymand
 
Tugas presentasi fisika(kelompok)
Tugas presentasi fisika(kelompok)Tugas presentasi fisika(kelompok)
Tugas presentasi fisika(kelompok)Dika Wahyu Suryadi
 
POWER POINT CAHAYA DAN SIFATNYA
POWER POINT CAHAYA DAN SIFATNYAPOWER POINT CAHAYA DAN SIFATNYA
POWER POINT CAHAYA DAN SIFATNYA
ramalanmahasiswa
 
Induksi Elektromagnetik & Cahaya dan Optika
Induksi Elektromagnetik & Cahaya dan OptikaInduksi Elektromagnetik & Cahaya dan Optika
Induksi Elektromagnetik & Cahaya dan Optika
Rizka Aprilia
 
Gelombang cahaya fisika unnes
Gelombang cahaya fisika unnesGelombang cahaya fisika unnes
Gelombang cahaya fisika unnes
Ajeng Rizki Rahmawati
 
Gelombang cahaya UNNES
Gelombang cahaya UNNESGelombang cahaya UNNES
Gelombang cahaya UNNES
Ajeng Rizki Rahmawati
 
Optika geometri SMA fisika unnes
Optika geometri SMA fisika unnesOptika geometri SMA fisika unnes
Optika geometri SMA fisika unnes
Ajeng Rizki Rahmawati
 

Similar to Polarisasi karena pembiasan ganda (20)

Sifat sifat cahaya
Sifat sifat cahayaSifat sifat cahaya
Sifat sifat cahaya
 
makalah hukum
makalah hukummakalah hukum
makalah hukum
 
FISIKA - PEMBIASAN CAHAYA
FISIKA - PEMBIASAN CAHAYAFISIKA - PEMBIASAN CAHAYA
FISIKA - PEMBIASAN CAHAYA
 
PRESENTASI IPS MODUL 10,11,12.pptx
PRESENTASI IPS MODUL 10,11,12.pptxPRESENTASI IPS MODUL 10,11,12.pptx
PRESENTASI IPS MODUL 10,11,12.pptx
 
Lap. ahir-polarisasi-cahaya retno
Lap. ahir-polarisasi-cahaya retnoLap. ahir-polarisasi-cahaya retno
Lap. ahir-polarisasi-cahaya retno
 
PUBLIKASI Bks BAB CAHAYA KELAS 8 K 13
PUBLIKASI Bks BAB CAHAYA KELAS 8 K 13PUBLIKASI Bks BAB CAHAYA KELAS 8 K 13
PUBLIKASI Bks BAB CAHAYA KELAS 8 K 13
 
Bks
BksBks
Bks
 
Pengembangan Kemampuan Sains dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK 1
Pengembangan Kemampuan Sains dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK 1Pengembangan Kemampuan Sains dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK 1
Pengembangan Kemampuan Sains dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK 1
 
Fisika (polarisasi)
Fisika (polarisasi)Fisika (polarisasi)
Fisika (polarisasi)
 
Fisika gelombang
Fisika gelombangFisika gelombang
Fisika gelombang
 
Tugas presentasi fisika(kelompok)
Tugas presentasi fisika(kelompok)Tugas presentasi fisika(kelompok)
Tugas presentasi fisika(kelompok)
 
Optik cahaya
Optik cahayaOptik cahaya
Optik cahaya
 
POWER POINT CAHAYA DAN SIFATNYA
POWER POINT CAHAYA DAN SIFATNYAPOWER POINT CAHAYA DAN SIFATNYA
POWER POINT CAHAYA DAN SIFATNYA
 
Cahaya dan alat optik
Cahaya dan alat optikCahaya dan alat optik
Cahaya dan alat optik
 
Induksi Elektromagnetik & Cahaya dan Optika
Induksi Elektromagnetik & Cahaya dan OptikaInduksi Elektromagnetik & Cahaya dan Optika
Induksi Elektromagnetik & Cahaya dan Optika
 
Gelombang cahaya fisika unnes
Gelombang cahaya fisika unnesGelombang cahaya fisika unnes
Gelombang cahaya fisika unnes
 
Gelombang cahaya UNNES
Gelombang cahaya UNNESGelombang cahaya UNNES
Gelombang cahaya UNNES
 
Cahaya
CahayaCahaya
Cahaya
 
Cahaya
CahayaCahaya
Cahaya
 
Optika geometri SMA fisika unnes
Optika geometri SMA fisika unnesOptika geometri SMA fisika unnes
Optika geometri SMA fisika unnes
 

Recently uploaded

0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 

Recently uploaded (20)

0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 

Polarisasi karena pembiasan ganda

  • 1. Polarisasi Karena Pembiasan Ganda Efek polarisasi ganda/kembar/rangkap yang terjadi ketika cahaya/sinar dilewatkan melalui kristal Iceland spar (yang sekarang kita kenal sebagai kristal kalsit) pertama kali ditemukan oleh Bartholinus pada tahun1669. Lalu, kemudian pada tahun 1690, Christian Huygens menemukan fenomena polarisasi cahaya dengan melewatkan cahaya melalui dua buah kristal kalsit yang disusun secara seri. Huygens memdapatkan bahwa jika sebuah sinar masuk ke dalam kristal kalsit dalam berbagai sudut masuk, maka sinar itu akan terpecah menjadi dua buah sinar yang keluar dari kristal kalsit, yakni sinar biasa (sinar o) dan sinar luar biasa (sinar e). Pembelokan rangkap/ganda/rangkap dari sebuah sinar yang ditransmisikan melalui kalsit dinamakan refraksi ganda/kembar Jadi,jika cahaya melalui kaca, maka cahaya lewat dengan kelajuan sama ke segala arah. Ini disebabkan kaca mempunyai satu indeks bias. Tetapi dalam bahan kristal tertentu seperti kalsit dan kuarsa. Kelajuan cahaya tidak sama untuk ke segala arah. Ini disebabkan kristal mempunyai lebih dari satu nilai indeks bias. Jadi cahaya yang lewat mengalami pembiasan ganda. Jika seberkas sinar datang searah garis normal, maka sinar ini akan dibagi menjadi dua sinar. Sinar pertama diteruskan tanpa pembelokan disebut sebagai sinar biasa. Sinar kedua dibelokkan, dan disebut sebagai sinar istimewa. Peristiwa ini disebut sebagai polarisasi dengan pembiasan ganda. Jadi polarisasi pembiasan ganda terjadi pada kristal yang memiliki lebih dari satu nilai indeks bias. Jika seberkas sinar datang searah dengan sumbu normal, maka akan dibagi menjadi dua, yaitu sinar biasa dan sinar istimewa. Jika seberkas pola cahaya alamiah dijatuhkan pada permukan bidang batas dua medium, maka sebagian cahaya akan mengalami pembiasan dan sebagian lagi mengalami pemantulan. Sinar bias dan sinar pantul akan terpolarisasi sebagian. Jika sudut sinar datang diubah-ubah, pada suatu saat sinar bias dan sinar pantul membentuk sudut 90°. Pada keadaan ini, sudut sinar datang (i) disebut sudut polarisasi (ip) karena sinar yang terpantul mengalami polarisasi sempurna atau terpolarisasi linear. Menurut Hukum Snellius, n1 sin ip = n2 sin r, dengan r + ip = 90 atau r = 90 – ip selanjutnya dapat dituliskan n1 sin ip = n2 sin (90 – ip)= n2 cos ip ...............................................2.20 Sudut ip disebut sudut polarisasi atau sudut Brewster, yaitu sudut datang pada sinar bias dan sinar pantul membentuk sudut 90°. Dalam sebuah kristal tertentu, cahaya alamiah yang masuk ke dalam kristal dapat mengalami pembiasan ganda. Pembiasan ganda ini dapat terjadi karena kristal tersebut memiliki dua nilai
  • 2. indeks bias. Perhatikan Gambar 23, tampak ada dua bagian sinar yang dibiaskan yang hanya mengandung E// dan yang lain hanya mengandung. Jadi, indeks bias serta laju E// dan adalah tidak sama. Gambar 2.16. Polarisasi pada pembiasan ganda. Polarisasi karena pembiasan ganda Jika berkas kaca dilewatkan pada kaca, kelajuan cahaya yang keluar akan sama ke segala arah. Hal ini karena kaca bersifat homogen, indeks biasnya hanya memiliki satu nilai. Namun, pada bahan-bahan kristal tertentu misalnya kalsit dan kuarsa, kelajuan cahaya di dalamnya tidak seragam karena bahan-bahan itu memiliki dua nilai indeks bias (birefringence). Cahaya yang melalui bahan dengan indeks bias ganda akan mengalami pembiasan dalam dua arah yang berbeda. Sebagian berkas akan memenuhi hukum Snellius (disebut berkas sinar biasa), sedangkan sebagian yang lain tidak memenuhi hukum Snellius (disebut berkas sinar istimewa).
  • 3. Gambar 4. Skema polarisasi akibat pembiasan ganda. Aplikasi Polarisasi a. Warna Biru langit akibat fenomena polarisasi karena hamburan Sebelum sampai ke bumi, cahaya matahari telah melalui partikel – partikel udara di atmosfer sehingga mengalami hamburan oleh partikel – partikel di atmosfer itu. oleh karena cahaya biru memiliki panjang gelombang yang lebih pendek daripada cahaya merah, maka cahaya birulah yang lebih banyak dihamburkan dan warna itulah yang sampai ke mata kita. b. Kacamata anti silau c. Filter pada fotografi Penggunaan filter pada fotografi memungkinkan memperoleh gambar yang leih jelas dengan mereduksi cahaya-cahaya yang tidak diperlukan. d. Filter Polaroid Digunakan untuk melakukan analisis tegangan (stress) pada plastic transparan. Saat cahaya melewati plastic, tiap warna cahaya tampak akan dipolarisasi dengan arahnya masing – masing. Jika plastic semacam itu diletakkan di antara dua pelat polarisasi, akan tampak pola warna – warni. Jika salah satu pelat diputar, pola warna akan berubah karena warna yang semula dihambat sekarang diteruskan. e. Pertunjukan Film 3 Dimensi Film 3 dimensi sebenarnya terdiri atas dua film yang dipertunjukkan pada saat yang sama oleh dua proyektor film. Kedua film berasal dari dua proyektor yang ditempatkan pada lokasi berbeda. Tiap film kemudian diproyeksikan dari dua sisi yang berbeda ke dalam layar logam. Film diproyeksikan melalui filter polarisasi. Sumbu filter polarisasi untuk proyektor sebelah kiri dan sumbu filter polarisasi untuk proyektor sebelah kanan saling tegak lurus. Akibatnya, dua film yang sdikit berbeda diproyeksikan ke layar. Tiap film dipancarkan oleh cahaya yang terpolarisasi dengan arah tegak lurus terhadap film yang satunya.
  • 4. b) Polaroid dengan Pembiasan Ganda Cahaya yang melalui bahan tersebut akan mengalami pembiasaan ganda . Jika suatu sinar jatuh tegak lurus pada suatu bidang batas, maka menurut hukum Snellius, sinar akan diteruskan tanpa membelok (membias). Sinar tak terpolarisasi terpisah menjadi dua sinar, yang disebut sinar biasa (ordinary ray) dan sinar istimewa (extraordinary ray). Keduanya adalah terpolarisasi bidang dan arah getarnya saling tegak lurus. Sinar biasa mematuhi hukum Snellius, tetapi sinar luar biasa tidak karena sinar ini merambat dengan kelajuan berbeda dalam arah berbeda di dalam Kristal. Salah satu jenis Kristal yang dapat digunakan sebagai polaroid adalah Kristal birefringe. Kristal yang memiliki birefringence disebut kristal anisotropik. Pada kristal anisotropik elektron-elektron akan diikat dengan pegas yang berbeda, bergantung pada orientasi. Konstanta pegas yang berbeda akan memberikan kecepatan propagasi yang berbeda, karena itu indeks biasnya berbeda. Sehingga akan mengakibatkan cahaya input akan dikonvesi menjadi dua output.Contoh :Kristal isotropic (NaCl), Kristal anisotropic (kalsit) Pada awalnya kajian polarisasi cahaya sekedar bertujuan untuk menyingkap sebagian rahasia dari sifat-sifat cahaya. Sekarang, para fisikawan justru membalik prosedur ini dan mendeduksi banyak hal tentang sifat sebuah benda berdasarkan efek polarisasi cahaya, baik yang dipancarkan oleh benda tersebut atau dihamburkan dari benda tersebut. Beberapa aplikasi yang dapat menunjukan manfaat polarisasi adalah : 1. Kacamata Polaroid. Kacamata ini berfungsi untuk mengurangi silau dengan cara menyeleksi salah satu arah polarisasi gelombang cahaya saja. 2. Tekanan pada bahan – bahan ( material ) Jika material ditekan , misalnya ketika material ini membentuk bagian struktur seperti jembatan, beberapa bagian material boleh jadi mengalami tekanan yang lebih besar dibanding dengan bagian lainnya, sehingga dapat memicu kegagalan yang terduga dari sebuah struktur. Untuk memeriksanya, ahlinya membuat suatu model dari plastic transparan , yang jika model ini dilihat melalui Polaroid , area dari konsentrasi tekanan akan terlihat dimana pita – pita berwarna saling berdekatan satu sama lainnya. 3. L C D ( liquid – crystal - display ) Beberapa tampilan layer pada laptop biasanya terpolarisasi. Kita dapat memeriksanya dengan meletakan selembar Polaroid di atas tampilan lalu putarlah sehingga tidak ada cahaya yang diteruskan ke mata lagi. Cahaya yang diterima dari langit berasal dari sinar matahari yang telah dihamburkan oleh atmosfer. Hamburan ini mempolarisasikan cahaya , yang tidak
  • 5. dapat dilihat manusia tetapi dapat dilihat oleh beberapa jenis serangga seperti lebah , sehingga mereka dapat menentukan arah terbang. Pembiasan Ganda Gejala pembiasan ganda merupakan fenomena rumit yang terjadi pada kristal kalsit atau kristal plastik yang ditegangkan, misalnya selofen. Pada kebanyakan zat, laju cahaya adalah sama untuk semua arah. Pada kristal kalsit, laju cahaya bergantung arah rambat pada material tersebut.Zat semacam ini disebut zat isotropik. Ketika berkas cahaya masuk pada zat isotropik, berkas tersebut terpisah menjadi dua bagian yang disebut berkas sinar biasa dan sinar luar biasa. Berkas-berkas ini terpolarisasi dalam arah yang saling tegak lurus dan berjalan dengan kecepatan yang berbeda. Ada arah tertentu pada zat di mana kedua cahaya merambat dengan kecepatan yang sama. Arah ini disebut sumbu optik. Saat cahaya membentuk sudut terhadap sumbu optik, berkasberkas cahaya tersebut akan berjalan pada arah yang berbeda dan keluar secara terpisah pada ruang. Jika bahan tersebut diputar, berkas cahaya yang luar biasa akan berputar di ruang .