Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang peningkatan minat dan prestasi belajar siswa tunagrahita materi mengenal fungsi anggota tubuh melalui model pembelajaran picture and picture.
2. Tujuan penggunaan model ini adalah meningkatkan kemampuan afektif dan kognitif siswa.
3. Diharapkan model ini dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa.
1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada era globalisasi menuntut pengembangan SDM yang unggul dan
berkualitas. Untuk merealisasikan SDM yang unggul dan berkualitas, tentu
diperlukan berbagai factor penunjang yang tepat, salah satunya adalah
pendidikan dan kurikulum. Pendidikan merupakan hak asasi yang paling
mendasar bagi manusia, tidak terkecuali bagi Anak Berkebutuhan Khusus
(ABK). Dalam Undang-Undang RI no 20 tahun 2003 tentang pendidikan
nasional bahwa Negara memberikan jaminan sepenuhnya kepada ABK atau
anak luar biasa berhak pula memperoleh kesempatan yang sama dengan anak-
anak lainnya dalam pendidikan. Namun dalam implementasikan kebijakan
pendidikan di Indonesia sampai sekarang belum mampu menjangkau semua
anak usia sekolah untuk mendapat akses pendidikan secara memadai terutama
untuk ABK yang belum terpenuhi haknya untuk memperoleh haknua
sebagaimana layaknya anak-anak lainnya.
Pada dasarnya anak berkebutuhan khusus membutuhkan metode
pembelajaran yang mudah diingat dan diterima oleh anak. Salah satu contoh
metode-metode yang digunakan media pembelajaran dengan menggunakan
game edukasi yang dapat dimengerti, menarik, dan meningkatkan minat belajar
(Irsyadi & Nugroho, 2015). Menurut kamus umum Bahasa Indonesia kata
minat berarti kesukaan (kecenderungan hati) kepada sesuatu. Hal ini berarti
kesukaaan siswa pada sesuatu harus dikondisikan sehingga siswa ada
kecenderungan senang melakukan dan minat belajar yang tinggi akan
membawa perubahan pada psikomotorik, ketrampilan dan kognisi siswa.
Adanya kemauan pada siswa untuk melakukan sesuatu itulah yang
melatarbelakangi munculnya minat. Bagi sebagian anak-anak tertentu rasa
bosan muncul karena tidak tertarik melakukan sesuatu. Ketidaktertarikan pada
sesuatu tersebut memunculkan rendahnya minat untuk belajar.
Ketidaktertarikan tersebut memunculkan rendahnya minat untuk belajar.
Dalam proses belajar, seorang guru harus mempunyai kemampuan untuk
2. 2
membangkitkan minat siswa untuk belajar. Belajar merupakan kebutuhan
manusia dan tidak bisa terlepaskan dari hidup sehari-hari. Siswa belajar karena
didorong oleh kekuatan mentalnya (Dimyati, 1994: 80).
Pengenalan anggota tubuh ilmu dasar dalam pelajaran ini karena akan
lebih mudah diajarkan pada anak usia dini. Kebanyakan anak berkebutuhan
khusus susah dalam belajar dengan metode manual yang kurang menarik dan
cenderung sangat membosankan. Mereka membutuhkan media pendukung
yang menarik minat belajar anak-anak tuna grahita sehinnga proses belajar bias
diterapkan dengan baik dan bias meningkatkan minat dan ketertarikan anak
lebih semangat belajar. Media pembelajaran yang menarik aan mempengaruhi
efektifitas proses belajar mengajar.
Dari permasalahan di atas diperlukan suatu model pembelajaran picture
and picture yang menggunakan media gambar sehingga mampu menarik
perhatian dan mempermudah pelajaran. Menurut Arief S. Sadiman (2009: 99-
187) Tujuan model pembelajaran picture and picture dalam pembelajaran
adalah Proses belajar mengajar, tujuan instruksional merupakan faktor yang
sangat penting. Tujuan ini merupakan pernyataan yang menunjukkan perilaku
yang harus dapat dilakukan siswa setelah ia mengikuti proses instruksional
tertentu. Dengan tujuan seperti itu, baik guru maupun siswa dapat mengetahui
dengan pasti perilaku apa yang harus dapat dilakukan siswa setelah proses
instruksional selesai. Dalam perumusan tujuan ada dua jenis tujuan
intruksional, yaitu tujuan intruksional umum dan tujuan instruksional khusus.
Adapun tujuan pengunaan model pembelajaran picture and picture atau
Tujuan instruksional adalah siswa mencari dan menemukan sendiri, mampu
menyimpulkan fakta-fakta, melatih siswa menggunakan logika berfikir untuk
menarik kesimpulan. Metode mengajar picture and picture adalah bentuk
pembelajaran yang kooperatif. Kooperatif artinya siswa berkerja secara aktif
dalam kelompok. Picture and picture adalah suatu pembelajaran yang aktif
dengan bahan utama dalam pembelajaran adalah media gambar. Sehingga
dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan juga dapat merangsang otak siswa
3. 3
untuk dapat mempermudah dalam memahami konsep dalam suatu
pembelajaran.
Berdasarkan pemaparan tersebut, penulis merasa terpanggil untuk
menyajikan pembelajaran yang menyenangkan dan lebih bermakna dengan
penggunaan model pembelajaran yang lebih menarik dalam bentuk Best
Practice dengan berjudul “Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Materi
Mengenal Fungsi Anggota Tubuh melalui Penerapan Model Pembelajaran
Picture And Picture ”
B. Fokus Best Practice
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka yang menjadi fokus
best practice ini ada dua aspek yang difokuskan pada:
1. Aspek afektif, yaitu peningkatan minat belajar siswa materi mengenal
fungsi anggota tubuh melalui penerapan model pembelajaran picture and
picture.
2. Aspek kognitif, yaitu peningkatan prestasi belajar siswa materi mengenal
fungsi anggota tubuh melalui penerapan model pembelajaran picture and
picture.
C. Tujuan
Dari penjelasan pada fokus best practice di atas, maka tujuan dari
penulisan best practice ini adalah :
1. Untuk meningkatkan kemampuan afektif siswa khususnya pada aspek minat
belajar pada materi mengenal fungsi anggota tubuh melalui penerapan
model pembelajaran picture and picture.
2. Untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah
yang diharapkan berdampak pada peningkatan prestasi belajar siswa pada
materi mengenal fungsi anggota tubuh melalui penerapan model
pembelajaran picture and picture.
D. Manfaat
Adapun manfaat yang diharapkan dari penulisan penulisan best practice
ini adalah :
1. Manfaat untuk Siswa
4. 4
Siswa menjadi lebih bersemangat mengikuti pembelajaran dan lebih
mampu mengeksplorasi karakter unggul yang dimilikinya
2. Manfaat untuk Guru
Menjadi lebih kreatif dan inovatif dalam memilih, membuat dan
menggunakan berbagai model, metode, teknik dan media serta bahan ajar
dalam penyajian pembelajaran
3. Manfaat untuk Sekolah
Meningkatkan mutu dan citra lembaga di masyarakat serta memiliki
siswa dan guru yang selalu bersinergi untuk melakukan perubahan ke arah
yang lebih baik
4. Manfaat untuk Masyarakat
Keberhasilan sekolah dan guru dalam proses pembelajaran tentu saja
akan memberikan manfaat yang besar kepada masyarakat dikarenakan
semua lulusan atau pun siswa adalah bagian dari masyarakat yang
diharapkan mampu memberikan manfaat bagi lingkungannya.