laporan observasi kelompok 1.
Ketua : 1. Agita Nova Purba 131301044
Anggota : 2. Sri Hasyuni 131301016
3. Novita Sari Lubis 131301022
4. Leli Febrina Rosa 131301100
5. Ice Kristiana S. 131301124
1. Laporan Hasil Observasi
Sekolah
Kelompok 1
Ketua : 1. Agita Nova Purba131301044
Anggota : 2. Sri Hasyuni 131301016
3. Novita Sari Lubis 131301022
4. Leli Febrina Rosa 131301100
5. Ice Kristiana S. 131301124
2. Profil Sekolah
• Nama Sekolah : SMP Putri Cahaya Medan
• NPSN : 10211027
• Tahun didirikan : 1953
• Alamat Sekolah : Jl. Hayam Huruk 11,
Darat, Medan Baru, Kabupaten/Kota: Medan
Kode pos: 20153
• Nomor telepon/HP : 061-4533294
• Uang Sekolah : Rp. 400.000,- / bulan
3. Laporan Observasi
• Profil Kelas
Kelas VII 5
Wali Kelas : Lilis Hestiani Simanjuntak
Ketua Kelas : Francius Bertan Nababan
Jumlah Siswa : 40 orang
Jenis Kelas : Reguler
• Lama Observasi : 90 menit
4. Dari hasil pengamatan kami mengenai proses
belajar-mengajar di kelas, komunikasi antara guru
dan siswa sangat baik. Siswa terlihat aktif dalam
kelas dan guru juga memberikan respon dengan
baik, keduanya saling berbaur. Dalam proses
pembelajaran guru dan murid terlihat semangat.
Guru berbicara dengan jelas sehingga siswa
mudah menangkap.
Di sela-sela pengajarannya guru memberikan
sedikit joke dan siswa terlihat semakin tertarik
dan menjadi tidak bosan. Pandangan siswa
tertuju pada guru walaupun ada juga sebagian
murid yang seperti acuh tak acuh dan kurang
tertarik. Saat guru memberikan pertanyaan
mereka juga berlomba dalam menjawab.
5. Kelas VII terletak di bagian depan sekolah,
dekat dengan gerbang sekolah. Di dalam
kelas terdapat satu white board, kemudian
meja dan kursi yang tersusun terlalu rapat
dan agak sesak, begitu juga dengan meja
guru yang sangat rapat dengan meja siswa.
Lalu di meja guru terdapat vase bunga
sebagai penghias. Terdapat mading kecil di
sebelah white board yang berisi jadwal piket
dan lain sebagainya. Sebagai pendingin
ruangan terdapat kipas dan AC. Lalu juga
terdapat kalender di dalam kelas.
6. SMP Putri Cahaya memiliki satu lapangan
besar yang dikelilingi oleh gedung kelas dan
digunakan untuk upacara dan olahraga.
Jumlah kelasnya ada 15. Terdiri dari 3 lantai
dan di setiap lantai terdapat kamar mandi. Di
lantai satu terdapat kantor guru, koperasi,
ruang musik, ruang OSIS, kantin, dan kelas-
kelas. Di lantai 2 terdapat perpustakaan, lab
komputer dan kelas-kelas. Di lantai 3 terdapat
lab bahasa dan kelas-kelas. Lalu di sebelah
sekolah terdapat rumah ibadah (gereja) milik
umum tapi biasanya di gunakan oleh sekolah
untuk berbagai acara.
7. Analisis dengan Teori Belajar
Teori Lev Vygotsky
• Dalam teori ini terdapat yang namanya zone
of proximal development (ZPD) yaitu serangkaian
tugas yang terlalu sulit dikuasai anak secara
sendirian tetapi dapat dipelajari dengan bantuan
orang dewasa atau anak yang lebih mampu. Dan
ketika kami mengamati proses belajar mengajar
di kelas, teori ini terlaksanakan karena ketika guru
memberi soal, guru tersebut menjelaskan
terlebih dahulu baru siswa mengerjakan sendiri
dan jika masih belum paham boleh bertanya
kepada temannya yang sudah paham.
8. • Lalu juga terdapat Scaffolding yaitu dukungan
sementara dari pihak luar sampai anak dapat
mengerjakannya sendiri. Di dalam kelas terlihat
dukungan dari sang guru ketika anak
mengerjakan soal, seperti menanyakan hal yang
masih tidak dipahami lalu dijelaskan kembali
sampai anak tersebut benar-benar paham dan
bisa menyelesaikan sendiri.
• Lalu tentang bahasa dan pemikiran juga
terlihat di dalam kelas, ketika guru bertanya
mereka berlomba untuk menjawab, dan saat
menjawab mereka berpikir apa kata-kata yang
harus disampaikan agar jawabannya benar. Ada
yang terlihat terbata-bata namun ada juga yang
lancar dalam menjawab.
9. Teori Erikson
Penelitian pada guru SMP Putri Cahaya
• Dalam mengajar, guru menggunakan
kurikulum yang ada dengan metode
pengajaran yang masing-masing berbeda pada
tiap guru.
• Guru mengajar mengikuti perkembangan
teknologi memotivasi usaha belajar anak
• Menyediakan guru BP yang akan membantu
anak dalam mengeksplorasi identitas diri.
10. • Masing-masing guru mempunyai cara
mengajar berbeda dengan satu tujuan
bagaimana anak dapat berkompetisi.
• Membuat diskusi kelompok dalam pengajaran
untuk membantu anak lebih berani dalam
mengeluarkan pendapatnya.
• Membentuk karakter anak melalui
pembelajaran moral; agama dan muatan lokal;
PKN.
11. • Mengkaji kreativitas siswa melalui kegiatan
enterpreneurship
• Guru sebagai pusat belajar tetapi pada situasi
tertentu guru sebagai pendorong anak.
• Perubah kurikulum memengaruhi cara
mengajar guru membuat pelatihan kepada
guru.
12. Teori Skinner (Operant Conditioning)
• Penguatan Positif
Terjadi ketika anak-anak yang diobservasi
diberikan pertanyaan oleh gurunya, dan
gurunya berjanji memberikan nilai tambah jika
ada anak yang bisa menjawab pertanyaan
guru tersebut.
Pada akhirnya pemberian nilai tambah ini
membuat peningkatan respons anak-anak
anak bertambah dalam memberikan jawaban
atas pertanyaan itu.
13. • Penguatan Negatif
Terjadi ketika kelas ribut dan guru tersebut
akan mengurangi nilai ketika anak-anak yang
diobservasi tersebut masih tidak mau diam.
Dengan pengurangan nilai tersebutanaak-
anak itu kemudian diam dan kembali
memperhatokan guru yang sedang mengajar
dengn seksama.
14. • Hukuman
Seorang anak tidak mengerjakan pekerjaan
rumahnya. Sehingga guru yang sedang
mengajar di kelas itu memberikan hukuman
yaitu agar anak tersebut berdiri di depan
kelas selama jam pelajaran berlangsung.
Hukuman ini diberikan agar anak itu di hari
berikutnya dapat mengerjakan pekerjaan
rumahnya.
15. Teori Piaget
Tahap Operasional Formal
Sejak umur 11 tahun, anak sudah memasuki
tahap operasional formal. Pada tahap ini, individu
dapat berfikir secara lebih abstrak, idealis dan logis.
Murid pada awal tahap operasional formal :
•Berdiskusi mencari pemecahan masalah
•Aktif berinovasi
•Membayangkan kemungkinan-kemungkinan
Karena
Hypothetical Deductive Reasoning
16. Saat teori ini diaplikasikan dalam kelas,
kami melihat guru memberi pertanyaan,
kemudian banyak murid yang mengangkat
tangan dan menebak-nebak jawaban dari soal
tersebut. Hal ini dikaitkan dengan kemampuan
anak pada tahap operasional formal, yaitu :
menyusun hipotesis dan membayangkan
kemungkinan-kemungkinan.
17. Skema Pengaplikasian Teori Piaget dalam Kelas
Murid diberi pertanyaan
Murid mengangkat tangan
Murid menebak-nebak jawaban
18. Teori Bronfenbrenner
Analisis menurut teori Bronfenbrenner mengenai
hubungan guru dan orang tua murid.
Sistem Mesosistem : hubungan antar-mikrosistem
Yakni, hubungan guru dan orang tua murid.
Dalam hal ini, studi mesositem tampak pada saat
sekolah mengadakan acara yang melibatkan orang tua,
sehingga memungkinkan adanya pertemuan antara
guru dan orang tua murid.
Misalnya : pada saat penerimaan rapot.
19. Tujuan dari hal ini adalah untuk membantu
murid untuk mengkaitkan hubungan antardunia
sosial yang berbeda. Dan adanya harapan dan
tujuan moral untuk melakukan sesuatu yang
baik dalam masyarakat, seperti aktif bekerja
dalam suatu komunitas dan mengajak saudara
untuk bersekolah.
20. KESIMPULAN
• Kebanyakan model pembelajaran di sekolah
ini menggunakan teacher-centered dan dalam
beberapa kondisi mereka menggunakan
learner-centered.
• Proses belajar mengajar pada SMP Putri
Cahaya sudah cukup baik, muridnya aktif dan
fasilitas-fasilitas sekolah sudah cukup lengkap
dan mendukung pembelajaran.
21. • Sekolah ini sering mengadakan kegiatan-
kegiatan guna menjalin hubungan baik antara
guru dan orangtua serta murid diberikan
kesempatan untuk mengeksplorasi kreativitas
dan bakatnya.