SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Kondisi Awal
Untuk meningkatkan peran guru dalam proses belajar mengajar dan
hasil belajar siswa, maka guru diharapkan mampu menciptakan lingkungan
belajar yang efektif dan mampu mengelola kelas dengan baik. Usaha guru
dalam menciptakan kondisi yang diharapkan akan efektif apabila :
Pertama, diketahui secara tepat faktor-faktor yang dapat menunjang
terciptanya kondisi yang menguntungkan dalam proses belajar mengajar.
kedua, dikenal masalah-masalah yang diperkirakan dan biasanya timbul
dan dapat merusak iklim belajar mengajar. Ketiga, dikuasainya berbagai
pendekatan dalam pengelolaan kelas dan diketahui pula kapan dan untuk
masalah mana suatu pendekatan digunakan
Suatu kondisi belajar optimal dapat tercapai jika guru mampu
mengatur siswa dan sarana pengajaran serta mengendalikannya dalam
suasana yang menyenangkan dalam mencapai tujuan pengajaran.
Kemampuan guru dalam pengelolaan PBM merupakan salah satu
kunci keberhasilan guru dalam mengajar. Rendahnya kualitas pengelolaan
PBM akan berakibat pada rendahnya hasil belajar siswa. Keadaan ini ada
di SMPN .................. dimana kemampuan guru dalam pengelolaan PBM
masih rendah. Hal ini dibuktikan dari hasil observasi dan penilaian
terhadap kemampuan para guru dalam pengelonaan PBM yang dilakukan
dengan terhadap 8 orang guru yaitu guru .............................................
Peneliti memperoleh informasi bahwa semua guru (8 orang) dinyatakan
belum mampu menyusun mengelola proses belajar mengajar (PBM)
dengan baik dan benar. Hasil observasi yang dilaksanakan oleh peneliti
selaku kepala sekolah di SMPN .................. yang dilaksanakan dengan
kegiatan supervisi akademik pada kondisi awal sebagaimana dijelaskan
pada tabel di bawah ini. (Penilaian lengkap per individu guru dapat dilihat
pada lampiran-lampiran)
49
Tabel 4.1
REKAPITULASI PENILAIAN SUPERVISI AKADEMIK DENGAN
PENDEKATAN KOLABORATIF
Kondisi Awal
No Nama Guru Nilai
Kriteria
Nilai
Ketuntasan Ket
1 52 C BT
2 50 C BT
3 47 K BT
4 46 K BT
5 51 C BT
6 48 K BT
7 56 C BT
8 49 K BT
Jumlah 399
Rata-rata 49,88 K BT
% Tuntas 0,00
% Belum Tuntas 100,00
Dari penjelasan tabel di atas dapat dijabarkan bahwa pada kondisi
awal, 8 orang guru atau 100% dinyatakan belum mampu mengelola proses
belajar mengajar (PBM) dengan benar. Secara klasikal peningkatan
kemampuan guru dalam melaksanakan kegiatan pengelolaan proses belajar
mengajar (PBM) belum memenuhi kriteria keberhasilan, karena baru
memperoleh angka 49,88 dengan kriteria KURANG dengan penjelasan 4
guru (50%) dalam kriteria cukup dan 4 guru (50%) dalam kriteria kurang.
Untuk lebih memperjelas disajikan dalam bentuk grafik sebagai
berikut :
Gambar 4.1 Peningkatan Kemampuan Guru dalam Pengelolaan
KBM Pada Kondisi Awal
52 50
47 46
51
48
56
49
0
10
20
30
40
50
60
Gr Kls 1 Gr Kls 2 Gr Kls 3 Gr Kls 4 Gr Kls 5 Gr Kls 6 Gr PAI Gr OR
Nilai
50
2. Siklus I
Proses pelaksanaan siklus I menempuh empat tahapan, yakni: (1)
perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Adapun
deskripsi masing-masing tahapan tersebut, sebagai berikut.
a. Perencanaan
Perencanaan tindakan siklus I dilakukan secara kolaborasi antara
peneliti, guru, dan pengawas sekolah dengan tahapan kegiatan :
1) Mengidentifikasi masalah terkait dengan kemampuan guru SMPN
.................. dalam melakukan pengelolaan proses belajar mengajar
(PBM) yang hasil menunjukkan sebagai berikut:
a) Guru kurang mampu pengelolaan proses belajar mengajar
(PBM);
b) Setiap guru kurang memiliki pengetahuan yang cukup tentang
pengelolaan proses belajar mengajar (PBM).
2) Menetapkan waktu pelaksanaan supervisi akademik dengan
pendekatan kolaboratif seperti rincian berikut.
a) Pada tanggal 20 Agustus 2016 melaksanakan kegiatan
supervisi akademik dengan teknik kelompok yang diikuti oleh
seluruh guru di SMPN ...................
b) Menyusun rencana kegiatan supervisi akademik dengan
pendekatan kolaboratif kepada masing-masing guru dengan
penjelasan sebagai berikut :
1) Tanggal 22 Agustus 2016 melaksanakan kegiatan supervisi
akademik dengan pendekatan kolaboratif
……………………
2) Tanggal 24 Agustus 2016 melaksanakan kegiatan supervisi
akademik dengan pendekatan kolaboratif pada
………………
3) Tanggal 24 Agustus 2016 melaksanakan kegiatan supervisi
akademik dengan pendekatan kolaboratif
……………………...
51
c) Menetapkan kriteria keberhasilan supervisi akademik dengan
pendekatan kolaboratif guru kelas pada siklus I dapat
meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan kegiatan
pengelolaan proses belajar mengajar (PBM)
3) Menyusun instrumen yang diperlukan, yaitu lembar observasi
untuk menilai peningkatan kemampuan guru
.................................................. dalam pengelolaan proses belajar
mengajar (PBM).
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan berlangsung sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan. Adapun deskripsi pelaksanaannya, sebagai berikut.
1) Peneliti mengadakan supervisi akademik dengan pendekatan
kolaboratif guru ............................................ sesuai jadwal yang
telah ditetapkan.
2) Kegiatan yang dilakukan pada saat pelaksanaan kegiatan supervisi
akademik dengan pendekatan kolaboratif guru pada prinsipnya
sama untuk masing-masing guru, yaitu.
a. Meminta guru untuk menunjukkan perangkat pembelajaran
yang dimilikinya untuk diberikan penilaian sesuai dengan
lembar observasi yang telah disediakan.
b. Melakukan kegiatan tanya jawab seputar kesulitan-kesulitan
yang dialami guru dalam proses belajar mengajar (PBM) yang
disusunnya.
c. Memberikan pembinaan tentang penyusunan perangkat
pembelajaran kepada tiap-tiap guru.
d. Memberikan solusi atau pemecahan masalah terhadap masalah-
masalah yang muncul atas dasar kesepakatan antara peneliti
sebagai kepala sekolah dan masing-masing guru kelas.
e. Melaksanakan kegiatan kunjungan kelas untuk menilai
kemampuan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran
di kelasnya masing-masing.
52
3) Memberikan contoh-contoh masing-masing perangkat
pembelajaran guru yang benar sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
4) Dan pada kegiatan akhir, peneliti meminta guru untuk
mempersiapkan perangkat pembelajaran guru sesuai dengan
ketentuan yang berlaku dan dikumpulkan sehari sebelum
pelaksanaan kegiatan siklus kedua.
5) Menutup kegiatan supervisi dengan mengucapkan salam dan
terima kasih atas kerjasama yang baik yang telah dilaksanakan oleh
guru-guru .............................................
c. Observasi
Observasi dilakukan oleh peneliti sejak awal hingga akhir
menggunakan lembar observasi yang telah disediakan. Berdasarkan
hasil observasi diperoleh beberapa catatan serta hasil penilaian terhadap
kemampuan masing-masing guru. Berikut ini ringkasnya hasil catatan
dan penilaian tersebut.
Tabel 4.2
REKAPITULASI PENILAIAN SUPERVISI AKADEMIK
DENGAN PENDEKATAN KOLABORATIF
Siklus Pertama
No Nama Guru Nilai
Kriteria
Nilai
Ketuntasan Ket
1 71 B T
2 66 C BT
3 64 C BT
4 58 C BT
5 70 B T
6 69 C BT
7 72 B T
8 68 C BT
Jumlah 538
Rata-rata 67,25 C BT
% Tuntas 37,50
% Belum Tuntas 62,50
53
71
66 64
58
70 69
72
68
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Gr Kls 1 Gr Kls 2 Gr Kls 3 Gr Kls 4 Gr Kls 5 Gr Kls 6 Gr PAI Gr OR
Nilai
Dari penjelasan tabel di atas dapat dijabarkan bahwa pada
pelaksanaan siklus pertama, walaupun mengalami peningkatan yang
cukup signifikan dari kondisi awal, tetapi masih belum menunjukkan
hal yang maksimal sesuai dengan harapan. Secara klasikal peningkatan
kemampuan guru dalam melaksanakan kegiatan pengelolaan proses
belajar mengajar (PBM) belum memenuhi kriteria keberhasilan, karena
baru memperoleh nilai rata-rata sebesar 67,25 dengan kriteria CUKUP
dengan penjelasan 3 guru atau 37,50% dalam kriteria baik dan 5 guru
atau 62,50% dalam kriteria cukup. Hal ini menunjukkan bahwa
perolehan hasil tersebut masih berada di bawah kriteria keberhasilan
yaitu minimal mendapat skor dalam 70-89 dengan kriteria minimal
BAIK. (Penilaian per individu masing-masing guru dapat dilihat pada
lampiran-lampiran)
Untuk lebih memperjelas disajikan dalam bentuk grafik sebagai
berikut :
Gambar 4.2 Peningkatan Kemampuan Guru dalam Pengelolaan
KBM Pada Siklus Pertama
d. Refleksi
Dalam merefleksi hasil pelaksanaan tindakan siklus I, peneliti
beserta guru-guru melaksanakan diskusi. Melalui upaya ini diperoleh
suatu kesepakatan mengenai keberhasilan dan kegagalan siklus I serta
upaya untuk mengatasi agar tidak timbul kegagalan pada hal yang sama
di siklus II. Secara umum, pada pelaksanaan kegiatan supervisi
54
akademik dengan teknik kolaboratif dengan guru-guru berjalan lancar,
walaupun menyita waktu yang agak lama, serta dari hasil diskusi ada
beberapa orang guru yang merasa belum siap dan keberatan untuk
menyiapkan perangka pembelajaran hanya dalam jangka waktu 1
minggu, tetapi setelah diberikan penjelasan mereka dapat mengikuti
dan memahami tujuan pertemuan. Penilaian terhadap proses belajar
mengajar (PBM) dilakukan oleh kepala sekolah setelah semua guru
mengumpulkan perangkat pembelajaran yang mereka miliki. Penilaian
berpedoman kepada lembar penilaian yang disediakan
Untuk mempertahankan dan meningkatkan keberhasilan siklus
I, maka pada siklus II direncanakan tindakan sebagai berikut.
1) Peneliti sebagai kepala sekolah yang bertugas menjadi supervisor
harus berusaha meningkatkan pemahaman guru SMPN .................. ,
baik dalam pengelolaan PBM yang meliputi aspek perencanaan
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi pembelajaran,
maupun upaya menindaklanjuti hasil pembelajaran.
2) Pada saat proses pembelajaran sedang berlangsung, mulai dari
menyusun rencana pembelajaran, melaksanakan pembelajaran,
mengevaluasi, dan menindaklanjuti hasilnya, peneliti sebagai kepala
sekolah yang bertugas sebagai supervisor harus selalu mendampingi
para guru, agar tidak terjadi lagi hal-hal yang diharapkan seperti
pada siklus I. Tentunya untuk itu perlu ada waktu. Oleh karena itu,
satu minggu sebelum pelaksanaan siklus II akan digunakan untuk
proses pembinaan, yang dilakukan setelah jam pelajaran efektif
berlangsung. Atas dasar itu, kepada semua guru, peneliti memohon
kesediaannya agar tidak lantas meninggalkan sekolah. Waktu yang
diperlukan untuk itu lebih kurang 1 jam. Hal ini telah disepakati
oleh para guru.
3. Siklus II
Seperti halnya proses pelaksanaan siklus I, pada siklus II pun
menempuh beberapa tahapan berikut: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3)
55
observasi, dan (4) refleksi. Untuk menggambarkan aktivitas pelaksana
tindakan dan subjek, serta aktivitas pengamat untuk mendapatkan data
yang diharapkan. Adapun penjelasan pada siklus kedua sebagaimana
diuraikan di bawah ini.
a. Perencanaan
Dalam merencanakan tindakan siklus II, peneliti, guru,
didasarkan pada hasil refleksi siklus I. Adapun hasilnya, meliputi:
1) Supervisi akademik dengan pendekatan kolaboratif guru pada
siklus II harus ditujukan pada upaya meningkatan kemampuan
guru SMPN .................. terhadap hal-hal yang kurang mampu
dipenuhi, baik terkait dengan beberapa komponen perencanaan
pembelajaran maupun tahapan-tahapan penting dalam
melaksanakan pembelajaran yang didasarkan pada suatu model
pembelajaran terpilih sebagai dasar dalam menentukan pengelolaan
proses belajar mengajar (PBM) siswa.
2) Menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan supervisi dengan teknik
kolaboratif berdasarkan kesepakatan dengan masing-masing guru.
Adapun waktu yang direncanakan untuk masing-masing guru,
seperti pada rincian berikut.
a) Pada tanggal 10 September 2016 melaksanakan kegiatan
supervisi akademik dengan teknik kelompok yang diikuti oleh
seluruh guru di SMPN ...................
b) Menyusun rencana kegiatan supervisi akademik dengan
pendekatan kolaboratif kepada masing-masing guru dengan
penjelasan sebagai berikut :
1) Tanggal 13 September 2016 melaksanakan kegiatan
supervisi akademik dengan pendekatan kolaboratif pada
guru ……………
2) Tanggal 15 September 2016 melaksanakan kegiatan
supervisi akademik dengan pendekatan kolaboratif pada
guru ………………….
56
3) Tanggal 16 September 2016 melaksanakan kegiatan
supervisi akademik dengan pendekatan kolaboratif pada
guru ………………….
3) Menetapkan kriteria keberhasilan supervisi akademik dengan
pendekatan kolaboratif guru kelas pada siklus II dapat
meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan kegiatan
pengelolaan proses belajar mengajar (PBM)
4) Menyusun instrumen yang diperlukan, yaitu lembar observasi
untuk menilai peningkatan kemampuan guru
.................................................. dalam pengelolaan proses belajar
mengajar (PBM).
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan berlangsung sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan. Adapun deskripsi pelaksanaannya, sebagai berikut.
1) Memasuki kegiatan inti pelaksanaan supervisi akademik dengan
pendekatan kolaboratif guru siklus II, baik peneliti maupun guru
saling berusaha membangun karakter yang diinginkan. Sejak awal
hingga akhir kegiatan ini berlangsung, baik peneliti maupun guru
tidak lagi menghadapi hambatan seperti pada siklus sebelumnya.
Pada awal kegiatan penelitian pada siklus II, peneliti mengumpulkan
guru pada salah satu ruangan kelas, yaitu ruang guru. Kegiatan ini
dilaksanakan setelah jam efektif pembelajaran, tujuannya adalah
agar tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar siswa. Pada
tahapan ini, peneliti memberikan penjelasan tentang tata cara
penilaian terhadap proses belajar mengajar (PBM) yang telah
dikumpulkan oleh guru-guru. Kegiatan ini dimaksudkan agar guru-
guru semakin memahami tentang standar pengelolaan proses belajar
mengajar (PBM) yang baku dan benar.
2) Pada tahap tindakan, peneliti melaksanakan kegiatan diskusi tersebut
dibahas tentang proses pembelajaran yang harus dimiliki oleh para
guru, di mana sebelumnya peneliti telah menjelaskan tentang standar
57
pengelolaan proses belajar mengajar (PBM) yang baku. Para guru
diminta berdiskusi tentang dokumen-dokumen yang harus ada dalam
pengelolaan proses belajar mengajar (PBM). Guru diminta membuat
beberapa contoh tentang perangkat pembelajaran sebagaimana yang
tertuang dalam lembar observasi. Kegiatan ini dimaksudkan agar
guru yang semakin mengerti dan paham tentang standar pengelolaan
proses belajar mengajar (PBM), serta mencari tahu secara mandiri
kekurangan-kekurangan apa yang dimiliki oleh masing-masing guru
dalam proses belajar mengajar (PBM) untuk menunkang
pelaksanaan dan pengelolaan proses belajar mengajar (PBM)
kelasnya masing-masing.
3) Kegiatan selanjutnya adalah melaksanakan kegiatan penugasan
kepada guru mempersiapkan perangkat pembelajaran di kelasnya
masing-masing dan dikumpulkan sebelum pertemuan kedua. Adapun
waktu yang diberikan untuk mengumpulkan mempersiapkan
perangkat pembelajaran satu minggu dan dikumpulkan tiga hari
setelah pertemuan kedua.
4) Melaksanakan kegiatan kunjungan kelas pada pertemuan kedua
untuk menilai pelaksanaan proses belajar mengajar masing-masing
guru.
5) Menutup kegiatan supervisi dengan mengucapkan salam dan terima
kasih atas kerjasama yang baik yang telah dilaksanakan oleh guru-
guru .............................................
c. Observasi
Berdasarkan pengamatan peneliti, pada saat pelaksanaan
pertemuan, nampak semua guru sudah mengerti tentang pengelolaan
proses belajar mengajar (PBM) dengan baik. Hal tersebut nampak dari
kesiapan para guru untuk mengumpulkan buku-buku wajib dan
penunjang perangkat pembelajaran yang harus dikumpulkan untuk
diberikan penilaian oleh peneliti dalam waktu 1 minggu
58
Berdasarkan hasil observasi diperoleh beberapa catatan serta
hasil penilaian terhadap kemampuan masing-masing guru. Berikut ini
ringkasnya hasil catatan dan penilaian tersebut.
Tabel 4.3
REKAPITULASI PENILAIAN SUPERVISI AKADEMIK
DENGAN PENDEKATAN KOLABORATIF
Siklus Kedua
No Nama Guru Nilai
Kriteria
Nilai
Ketuntasan Ket
1 82 B T
2 76 B T
3 73 B T
4 70 B T
5 81 B T
6 82 B T
7 91 BS T
8 84 B T
Jumlah 639
Rata-rata 79,88 B T
% Tuntas 100,00
% Belum Tuntas 100,00
Dari penjelasan tabel di atas dapat dijabarkan bahwa pada
pelaksanaan siklus kedua, semua guru dinyatakan telah mampu
mengelola proses belajar mengajar (PBM) dengan benar. Secara
klasikal peningkatan kemampuan guru dalam melaksanakan kegiatan
pengelolaan proses belajar mengajar (PBM) telah memenuhi kriteria
keberhasilan, karena baru memperoleh angka 79,88 dengan kriteria
BAIK dengan penjelasan 1 guru atau 12,50% dalam kriteria sangat baik
dan 7 guru atau 87,50% dalam kriteria baik. Hal ini menunjukkan
bahwa perolehan hasil tersebut sudah berada di atas kriteria
keberhasilan yaitu minimal mendapat skor dalam rentang 70-89 atau
lebih dengan kriteria minimal BAIK. (Penilaian per individu masing-
masing guru dapat dilihat pada lampiran-lampiran)
Untuk lebih memperjelas disajikan dalam bentuk grafik sebagai
berikut :
59
Gambar 4.3 Peningkatan Kemampuan Guru dalam Pengelolaan
KBM Pada Siklus Kedua
d. Refleksi
Setelah melakukan serangkaian kegiatan siklus II, pada akhirnya
diperoleh suatu bahan refleksi untuk didiskusikan bersama observer dan
para guru SMPN .................. antara lain:
1) Semua guru dinyatakan meningkat kemampuannya dengan baik
dalam pengelolaan PBM. Sebagai langkah peningkatan maka guru
perlu dibekali untuk menyusun standar pengelolaan proses belajar
mengajar (PBM) yang benar agar tujuan penelitian dapat tercapai,
yaitu meningkatnya kemampuan guru dalam pengelolaan proses
belajar mengajar (PBM).
2) Semua dokumen wajib maupun pendukung telah dibuat oleh para
guru dengan baik walaupun masih ada beberapa kekurangan tetapi
secara keseluruha kinerja dan kemampuan guru dalam pengelolaan
proses belajar mengajar (PBM) meningkat dengan baik.
B. Hasil Penelitian
1) Kondisi Awal
Berdasarkan hasil observasi dan penilaian yang dilakukan oleh
peneliti terhadap proses belajar mengajar (PBM) yang dibuat guru (pada
kondisi awal) dengan pelaksanaan kegiatan supervisi akademik dengan
pendekatan kolaboratif guru, diperoleh informasi/data bahwa sebagian
besar kemampuan guru khususnya di SMPN .................. dalam
82
76 73 70
81 82
91
84
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Gr Kls 1 Gr Kls 2 Gr Kls 3 Gr Kls 4 Gr Kls 5 Gr Kls 6 Gr PAI Gr OR
Nilai
60
penyusunan standar pengelolaan proses belajar mengajar (PBM) masih
sangat rendah tentang standar pengelolaan proses belajar mengajar (PBM)
berdasarkan hasil penilaian sebagaimana tertuang dalam lembar penilaian
observasi peningkatan kemampuan pengelolaan PBM guru.
Hasil observasi yang dilakukan menunjukkan bahwa semua guru
dinyatakan belum mempunyai kemampuan yang baik dalam proses belajar
mengajar (PBM) kelasnya masing-masing, dan dibuktikan dengan hasil
dari kegiatan observasi terhadap perangkat pembelajaran yang dimiliki
oleh masing-masing guru menunjukkan nilai yang rendah.
…………………. hanya memperoleh nilai 52, 50, 51 dan 56 dengan
kategori CUKUP, demikian pula dengan guru ……………… dan guru
…………… yang hanya memperoleh nilai 47, 46, 48 dan 49 dan
semuanya masuk dalam kategori kurang.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan guru
dalam pengelolaan PBM pada kondisi awal, seluruh guru dinyatakan
belum mampu mengelola proses belajar mengajar (PBM) dengan baik.
Keadaan ini menunjukkan bahwa perlu dilakukan perbaikan terhadap
kemampuan guru dalam pengelolaan proses belajar mengajar (PBM).
Upaya yang dilakukan peneliti adalah menerapkan kegiatan supervisi
akademik dengan pendekatan kolaboratif guru sebagai upaya
meningkatkan kemampuan guru dalam standar pengelolaan proses belajar
mengajar (PBM).
2) Siklus I
Pada tahap tindakan, setelah melaksanakan kegiatan awal penelitian,
dan guna meningkatkan pemahaman guru tentang standar pengelolaan
PBM, peneliti bersama-sama dengan guru-guru melaksanakan diskusi
tentang pelaksanaan proses pengelolaan proses belajar mengajar (PBM)
yang ideal. Dalam pelaksanaan diskusi tersebut di bahas tentang standar
baku proses belajar mengajar (PBM) yang harus dimiliki oleh para guru.
Setelah memberikan penjelasan, para guru diminta berdiskusi
tentang dokumen-dokumen yang harus ada dalam pengelolaan proses
61
belajar mengajar (PBM). Guru diminta membuat beberapa contoh tentang
dokumen-dokumen penunjang, misalnya Daftar Hadir Peserta Didik,
Struktur Kurikulum yang berlaku, Leger (kumpulan nilai rapor). Kegiatan
ini dimaksudkan agar guru yang semakin mengerti dan paham tentang
standar pengelolaan proses belajar mengajar (PBM). Hasil pelaksanaan
kegiatan pada siklus pertama sebagaimana dijelaskan tabel di bawah ini.
Tabel 4.4
REKAPITULASI PENILAIAN SUPERVISI AKADEMIK DENGAN
PENDEKATAN KOLABORATIF
Kondisi Awal dan Siklus Pertama
No Nama Guru
Perolehan Nilai
Ket
Awal
Kriteria
Nilai
I
Kriteria
Nilai
1 52 C 71 B
2 50 C 66 C
3 47 K 64 C
4 46 K 58 C
5 51 C 70 B
6 48 K 69 C
7 56 C 72 B
8 49 K 68 C
Rata-rata 49,50 - 66,83 C
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa para guru dalam
pengelolaan proses belajar mengajar (PBM) meningkat cukup signifikan
dari kondisi awal. Nilai rata-rata menunjukkan bahwa terjadi peningkatan
dari 49,50 dengan kriteria kurang menjadi 66,83 dengan kriteria cukup,
dan secara individual pada siklus pertama terdapat 3 orang guru yaitu
guru ……………….. yang dinyatakan tuntas dengan kriteria nilai baik,
sedangkan 5 guru masih memperoleh nilai dalam kriteria kurang.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pada prinsipnya
pelaksanaan supervisi akademik dengan pendekatan kolaboratif yang
dilakukan oleh kepala sekolah terbukti dapat meningkatkan kemampuan
guru dalam pengelolaan proses belajar mengajar (PBM) walaupun secara
62
klasikal belum dapat dinyatakan berhasil. Secara rinci dapat dilihat pada
diagram batang di bawah ini.
Gambar 4.4 Rekapitulasi Peningkatan Kemampuan Guru dalam
Pengelolaan KBM Kondisi Awal dan Siklus Pertama
3) Siklus II
Kegiatan penelitian pada siklus II, dimulai dengan kegiatan
mengumpulkan guru pada salah satu ruangan yang ada di sekolah, yaitu
ruang perpustakaan. Kegiatan ini dilaksanakan setelah jam efektif
pembelajaran, tujuannya adalah agar tidak mengganggu kegiatan belajar
mengajar siswa. Pada tahap tindakan, peneliti melaksanakan kegiatan
diskusi tersebut di bahas tentang standar baku proses belajar mengajar
(PBM) yang harus dimiliki oleh para guru, di mana sebelumnya peneliti
telah menjelaskan tentang standar pengelolaan proses belajar mengajar
(PBM) yang baku dengan menggunakan power point melalui media LCD.
Setelah cukup memberikan penjelasan dengan menggunakan
presentasi powerpoint, para guru diminta berdiskusi tentang dokumen-
dokumen yang harus ada dalam pengelolaan proses belajar mengajar
(PBM). Guru diminta membuat beberapa contoh tentang dokumen-
dokumen wajib dan penunjang, sementara guru yang lain memperhatikan
dan menanyakan apabila ditemukan kesulitan dan ketidakpahaman
terhadap jenis dan macam dokumen-dokumen wajib dan penunjang pada
perangkat pembelajaran. Kegiatan ini dimaksudkan agar guru yang
52 50
47 46
51
48
56
49
71
66 64
58
70 69
72
68
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Gr-1 Gr-2 Gr-3 Gr-4 Gr-5 Gr-6 Gr-PAI Gr-OR
Awal Siklus I
63
semakin mengerti dan paham tentang standar pengelolaan proses belajar
mengajar (PBM), serta mencari tahu secara mandiri kekurangan-
kekurangan apa yang dimiliki oleh masing-masing guru dalam mengelola
proses belajar mengajar (PBM) kelasnya masing-masing.
Hasil pelaksanaan kegiatan pada siklus kedua sebagaimana
dijelaskan tabel di bawah ini.
Tabel 4.5
REKAPITULASI PENILAIAN SUPERVISI AKADEMIK DENGAN
PENDEKATAN KOLABORATIF
Siklus Pertama dan Siklus Kedua
No Nama Guru
Perolehan Nilai
Ket
Awal
Kriteria
Nilai
I
Kriteria
Nilai
1 71 B 82 B
2 66 C 76 B
3 64 C 73 B
4 58 C 70 B
5 70 B 81 B
6 69 C 82 B
7 72 B 91 BS
8 68 C 84 B
Rata-rata 66,83 - 80,17 -
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa para guru dalam
pengelolaan proses belajar mengajar (PBM) meningkat cukup signifikan
dari siklus pertama. Nilai rata-rata menunjukkan bahwa terjadi
peningkatan dari 66,83 dengan kriteria cukup menjadi 80,17 dengan
kriteria Baik, dan secara individual pada siklus kedua terdapat 1 guru atau
12,50% yaitu guru PAI dengan kriteria nilai sangat baik, sedangkan 7 guru
atau 87,50% memperoleh nilai dalam kriteria baik. Dari penjelasan di atas
maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan kegiatan penelitian
dinyatakan berhasil dan selesai pada siklus kedua.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pada prinsipnya
pelaksanaan supervisi akademik dengan pendekatan kolaboratif yang
dilakukan oleh kepala sekolah terbukti dapat meningkatkan kemampuan
64
guru dalam pengelolaan proses belajar mengajar (PBM) bagi guru-guru di
SMPN ................... Secara rinci dapat dilihat pada diagram batang di
bawah ini.
Gambar 4.5 Rekapitulasi Penilaian Peningkatan Kemampuan Guru
dalam Pengelolaan KBM Siklus I dan Siklus II
4) Antar Siklus
Dari data-data yang diperoleh peneliti pada pada pelaksanaan
penelitian tindakan sekolah dengan kegiatan supervisi akademik dengan
pendekatan kolaboratif diperoleh rekapitulasi data-data pada kondisi awal,
siklus I dan siklus II sebagaimana tabel di bawah ini :
Tabel 4.6
Rekapitulasi Hasil Pelaksanaan Supervisi Akademik dengan
Pendekatan Kolaboratif pada Kondisi Awal, Siklus I, Siklus II
No
Guru
Kelas
Perolehan Skor Kualifikasi Hasil Kinerja
Awal Siklus I Siklus II Awal Siklus I Siklus II
1 52 71 82 C B B
2 50 66 76 C C B
3 47 64 73 K C B
4 46 58 70 K C B
5 51 70 81 C B B
6 48 69 82 K C B
7 56 72 91 C B BS
8 49 68 84 K C B
Rata-Rata 49,50 66,83 80,17 K C B
71
66 64
58
70 69 72
68
82
76 73 70
81 82
91
84
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Gr-1 Gr-2 Gr-3 Gr-4 Gr-5 Gr-6 Gr-PAI Gr-OR
Siklus I Siklus II
65
52 50 47 46
51 48
56
49
71
66 64
58
70 69
72
68
82
76
73
70
81 82
91
84
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Gr-1 Gr-2 Gr-3 Gr-4 Gr-5 Gr-6 Gr-PAI Gr-OR
Awal Siklus I Siklus II
Dari tabel di atas dapat dilihat peningkatan kemampuan guru dalam
pengelolaan proses belajar mengajar (PBM), di mana pada kondisi awal
tidak ada guru yang mampu menyusun pengelolaan proses belajar
mengajar (PBM) dengan baik hal tersebut dibuktikan dengan rendahnya
hasil nilai rata-rata yang diperoleh guru-guru yaitu 49.50 dan hanya masuk
dalam kategori kurang, pada siklus I meningkat cukup signifikan
walaupun masih belum ada guru yang dinyatakan mampu mengelola
proses belajar mengajar (PBM) dengan baik, dengan peroleh nilai rata-rata
secara klasikal sebesar 66,83 dan masuk dalam kriteria cukup dan pada
siklus terakhir menjadi guru atau 100%, dibuktikan dengan perolehan
nilai secara klasikal sebesar 80,17 dalam kriteria nilai baik.
Untuk memperjelas peningkatan kemampuan guru setelah
dilaksanakan supervisi akademik dengan pendekatan kolaboratif guru bagi
guru-guru di SMPN .................. sebagaimana grafik di bawah ini:
Gambar 4.6 Peningkatan Peningkatan Kemampuan Guru dalam
Pengelolaan KBM pada Kondisi Awal, Siklus I, dan
Siklus II
Dari pelaksanaan perbaikan kemampuan guru dalam standar
pengelolaan proses belajar mengajar (PBM) dengan kegiatan supervisi
akademik dengan pendekatan kolaboratif kelas dapat disimpulkan bahwa
kegiatan supervisi akademik dengan pendekatan kolaboratif kelas terbukti
66
mampu meningkatkan kemampuan guru di SMPN .................. dalam
pengelolaan proses belajar mengajar (PBM).
C. Pembahasan
Teknik supervisi yang digunakan kepala sekolah yaitu menggunakan
pendekatan kolaboratif. Pendekatan kolaboratif adalah perpaduan antara
pendekatan Supervisi direktif dan non direktif. Dugaan itu benar, jika
diperhatikan dari aspek tanggung jawab terlaksananya kegiatan Supervisi.
Artinya supervisor dan guru berbagi tanggung jawab. Tugas Supervisi dalam
hal ini adalah mendengarkan dan memperhatikan secara cermat keluhan guru
terhadap masalah perbaikan, peningkatan dan pengembangan pengajarannya,
dan sekaligus memperhatikan pula gagasan-gagasan guru untuk mengatasi
masalah itu selanjutnya. Supervisor dapat meminta penjelasan terhadap hal-
hal yang diungkapkan guru yang kurang dipahami. Selanjutnya ia mendorong
guru mengaktualisasikan inisiatif yang dipikirkan untuk memecahkan
masalah yang dihadapinya, atau untuk meningkatkan dan mengembangkan
pengajarannya. Selain itu, teknik kelompok dalam kegiatan supervisi
akademik juga dilakukan. Artinya terjadi diskusi antar guru terkait dengan
pembelajaran di kelas. Teknik kunjungan kelas dan observasi kelas dilakukan
oleh kepala sekolah baik sebelum proses pembelajaran hingga setelah
evaluasi proses pembelajaran. Kepala sekolah akan mengisi form pengamatan
yang terdiri dari form monitoring dan form evaluasi perencanaan
pembelajaran, form pengamatan dan evaluasi proses pembelajaran, serta form
monitoring dan evaluasi tindak lanjut dan penilaian pembelajaran.
Hasil penelitian menunjukkan beberapa hal penting mengenai
kegiatan supervisi akademik dengan pendekatan kolaboratif yang dilakukan
kepala sekolah dalam membina guru di SMPN .................. khususnya dalam
pengelolaan proses belajar mengajar (PBM). Kesimpulan akhir dari
pelaksanaan kegiatan supervisi akademik dengan pendekatan kolaboratif
terhadap pengelolaan proses belajar mengajar (PBM) membuktikan bahwa
pengelolaan proses belajar mengajar (PBM) dalam pendidikan yang tertib dan
teratur sangat diperlukan untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan
67
pembelajaran bagi pada guru. Peningkatan kemampuan tersebut akan
berakibat positif, yaitu makin meningkatnya efisiensi, mutu dan perluasan
pada kinerja di dunia pendidikan tersebut. Untuk memperlancar kegiatan di
atas agar lebih efektif dan efisien perlu informasi yang memadai. Sistem
informasi di dunia pendidikan ini menyangkut dua hal pokok yaitu kegiatan
pencatatan data (recording system) dan pelaporan (reporting system).
Hasil pelaksanaan kegiatan penelitian tindakan sekolah dengan
menerapkan kegiatan supervisi akademik dengan pendekatan kolaboratif
terhadap kemampuan guru dalam mengelola proses belajar mengajar (PBM)
di SMPN .................. menunjukkan adanya peningkatan kemampuan para
guru pada setiap siklusnya. Hal tersebut dibuktikan dengan peningkatan hasil
penilaian pada setiap siklusnya.
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap kemampuan guru dalam
mengelola proses belajar mengajar (PBM), maka kepala sekolah perlu
refleksi untuk merumuskan tindakan baru atau rencana bimbingan sebagai
bentuk tindak lanjutnya. Untuk itu, kepala sekolah harus menyusun beberapa
langkah berikut: a) melakukan identifikasi kebutuhan bimbingan kepada guru
tentang pengelolaan proses belajar mengajar (PBM), b) melakukan pertemuan
individu dengan guru secara informal dalam suasana kemitraan guna
melakukan bimbingan kepada guru untuk menyusun berbagai perangkat
pembelajaran kelas, c) melakukan kunjungan kelas/ observasi kelas untuk
menilai perkembangan kelengkapan guru dalam mengelola proses belajar
mengajar (PBM), d) melakukan evaluasi bersama dan refleksi tindak lanjut
secara berulang-ulang.
Tindak lanjut terhadap guru yang belum melengkapi perangkat
pembelajaran kelas adalah dengan memberikan teguran lisan. Teguran ini
diberikan kepala sekolah dalam suasana kemitraan disertai dengan tenggat
waktu tertentu untuk melengkapi perangkat yang kurang. Kepala sekolah
sekaligus memberikan pemahaman akan arti pentingnya perangkat
pembelajaran bagi guru khususnya proses belajar mengajar (PBM) yang
68
harus dimiliki masing-masing guru dalam pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar.
Prosedur pelaksanaan supervisi yang pertama adalah sosialisasi
dengan para guru mengenai tujuan dan jadwal supervisi, kemudian kepala
sekolah dan para guru yang ditunjuk membantu pelaksanaan supervisi akan
melakukan kunjungan kelas sesuai dengan jadwal yang telah disepakati antara
supervisor dengan guru yang bersangkutan. Kemudian hasil temuan saat
kunjungan kelas akan didiskusikan antara guru dengan kepala sekolah dan
selanjunta akan dilakukan tindak lanjut. Teknik kunjungan kelas yang
dilakukan kepala sekolah dengan melakukan penilaian kepada guru dengan
memberi skor pada setiap proses yang dilakukan oleh guru baik sebelum
hingga proses penilaian pembelajaran.
Analisis hasil supervisi akademik dengan pendekatan kolaboratif yang
dilakukan kepala sekolah dengan menganalisa secara bersama hasil supervisi
akademik yang telah dilaksanakan. Analisis dan evaluasi hasil supervisi
akademik dilakukan antara guru yang di supervisi dengan kepala sekolah.
Selanjutnya, hasil supervisi akademik terkait masalah yang sifatnya umum,
analisis dan evaluasi akan dilakukan melalui rapat antara kepala sekolah
dengan para guru. Selanjutnya, pelaksanaan analisis dan evaluasi hasil
supervisi akademik di SMPN .................. dilaksanakan kepala sekolah
dengan menyampaikan temuan-temuan kepala sekolah sewaktu melakukan
observasi kelas dan kunjungan kelas kepada guru yang bersangkutan. Hasil
temuan tersebut disampaikan melalui cara individu antara kepala sekolah
dengan guru. Selain itu, temuan yang sifatnya umum akan disampaikan
melalui rapat antara kepala sekolah dengan guru.
Peningkatan kemampuan guru dalam pengelolaan proses belajar
mengajar (PBM), di mana pada kondisi awal tidak ada guru yang mampu
menyusun pengelolaan proses belajar mengajar (PBM) dengan baik hal
tersebut dibuktikan dengan rendahnya hasil nilai rata-rata yang diperoleh
guru-guru yaitu 49,50 dan hanya masuk dalam kategori kurang, pada siklus I
meningkat cukup signifikan walaupun masih belum ada guru yang dinyatakan
69
mampu mengelola proses belajar mengajar (PBM) dengan baik, dengan
peroleh nilai rata-rata secara klasikal sebesar 66,83dan masuk dalam kriteria
cukup dan pada siklus terakhir menjadi guru atau 100%, dibuktikan dengan
perolehan nilai secara klasikal sebesar 80,17 dalam kriteria nilai baik.
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa pada prinsipnya
pelaksanaan kegiatan supervisi akademik dengan pendekatan kolaboratif yang
dilaksanakan kepala sekolah terbukti dapat meningkatkan kemampuan guru-
guru dalam mengelola proses belajar mengajar (PBM) di SMPN ..................
Kecamatan ………… Kabupaten ……………Semester I Tahun Pelajaran
2016/2017.

More Related Content

What's hot

penyusunun portofolio guru
penyusunun portofolio gurupenyusunun portofolio guru
penyusunun portofolio gurutaufik hidayat
 
Penelitian tindakan manajemen sekolah
Penelitian tindakan manajemen sekolahPenelitian tindakan manajemen sekolah
Penelitian tindakan manajemen sekolahekatrisnawati
 
Supervisi dan evalusi pendidikan
Supervisi dan evalusi pendidikanSupervisi dan evalusi pendidikan
Supervisi dan evalusi pendidikanMaman_Lukman
 
Program supervisi kepala sekolah
Program supervisi kepala sekolahProgram supervisi kepala sekolah
Program supervisi kepala sekolahabirojabi
 
Pengawas Sekolah
Pengawas SekolahPengawas Sekolah
Pengawas Sekolahfauzan74
 
Penelitian tindakan-sekolah
Penelitian tindakan-sekolahPenelitian tindakan-sekolah
Penelitian tindakan-sekolahrahman setia
 
Dokumen.tips modul las-busur kelas x
Dokumen.tips modul las-busur kelas xDokumen.tips modul las-busur kelas x
Dokumen.tips modul las-busur kelas xisan sell
 
Kinerja guru dalam mendesain pembelajaran
Kinerja guru dalam mendesain pembelajaranKinerja guru dalam mendesain pembelajaran
Kinerja guru dalam mendesain pembelajarannasutionllg
 
Penelitian tindakan sekolah
Penelitian tindakan sekolahPenelitian tindakan sekolah
Penelitian tindakan sekolahmalayadewi
 
Modul Pembelajaran Drill Practise
Modul Pembelajaran Drill PractiseModul Pembelajaran Drill Practise
Modul Pembelajaran Drill Practiseambarlestari
 
Evaluasi agung
Evaluasi agungEvaluasi agung
Evaluasi agungagung wjp
 

What's hot (20)

penyusunun portofolio guru
penyusunun portofolio gurupenyusunun portofolio guru
penyusunun portofolio guru
 
Pts sumarso
Pts sumarsoPts sumarso
Pts sumarso
 
Penelitian tindakan manajemen sekolah
Penelitian tindakan manajemen sekolahPenelitian tindakan manajemen sekolah
Penelitian tindakan manajemen sekolah
 
Supervisi dan evalusi pendidikan
Supervisi dan evalusi pendidikanSupervisi dan evalusi pendidikan
Supervisi dan evalusi pendidikan
 
Program supervisi kepala sekolah
Program supervisi kepala sekolahProgram supervisi kepala sekolah
Program supervisi kepala sekolah
 
Pengawas Sekolah
Pengawas SekolahPengawas Sekolah
Pengawas Sekolah
 
Penelitian tindakan-sekolah
Penelitian tindakan-sekolahPenelitian tindakan-sekolah
Penelitian tindakan-sekolah
 
2 pengelolaan-penilaian
2 pengelolaan-penilaian2 pengelolaan-penilaian
2 pengelolaan-penilaian
 
Supervisi klinis
Supervisi klinisSupervisi klinis
Supervisi klinis
 
Supervisi akademik
Supervisi akademikSupervisi akademik
Supervisi akademik
 
Paud
PaudPaud
Paud
 
Dokumen.tips modul las-busur kelas x
Dokumen.tips modul las-busur kelas xDokumen.tips modul las-busur kelas x
Dokumen.tips modul las-busur kelas x
 
Kinerja guru dalam mendesain pembelajaran
Kinerja guru dalam mendesain pembelajaranKinerja guru dalam mendesain pembelajaran
Kinerja guru dalam mendesain pembelajaran
 
asesmen SD
asesmen SDasesmen SD
asesmen SD
 
Penelitian tindakan sekolah
Penelitian tindakan sekolahPenelitian tindakan sekolah
Penelitian tindakan sekolah
 
Sosialisasi guru pamong
Sosialisasi guru pamongSosialisasi guru pamong
Sosialisasi guru pamong
 
Kendalian sekolah
Kendalian sekolahKendalian sekolah
Kendalian sekolah
 
Modul Pembelajaran Drill Practise
Modul Pembelajaran Drill PractiseModul Pembelajaran Drill Practise
Modul Pembelajaran Drill Practise
 
Evaluasi agung
Evaluasi agungEvaluasi agung
Evaluasi agung
 
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 6
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 6Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 6
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 6
 

Similar to 4

Supervisi Akademik Guru-Tendik 2022.pptx
Supervisi Akademik Guru-Tendik 2022.pptxSupervisi Akademik Guru-Tendik 2022.pptx
Supervisi Akademik Guru-Tendik 2022.pptxSuyatnoGanteng
 
Program_Tindak_Lanjut_Supervisi_KS.docx
Program_Tindak_Lanjut_Supervisi_KS.docxProgram_Tindak_Lanjut_Supervisi_KS.docx
Program_Tindak_Lanjut_Supervisi_KS.docxYUNIMULYANTO1
 
K13_KS_2_3_PPT_SMA_180305.ppt
K13_KS_2_3_PPT_SMA_180305.pptK13_KS_2_3_PPT_SMA_180305.ppt
K13_KS_2_3_PPT_SMA_180305.pptLadhinaFitrahSari
 
Bahan Bacaan 3 Supervisi Guru dan Tendik.pdf
Bahan Bacaan 3 Supervisi Guru dan Tendik.pdfBahan Bacaan 3 Supervisi Guru dan Tendik.pdf
Bahan Bacaan 3 Supervisi Guru dan Tendik.pdfsantopetrusjunjung
 
0.b. GBPP _ SAP Pengelolaan Supervisi Akademik.pdf
0.b. GBPP _ SAP Pengelolaan Supervisi Akademik.pdf0.b. GBPP _ SAP Pengelolaan Supervisi Akademik.pdf
0.b. GBPP _ SAP Pengelolaan Supervisi Akademik.pdfDarmiYalfita2
 
Materi PKG_22.pptx
Materi PKG_22.pptxMateri PKG_22.pptx
Materi PKG_22.pptxShofiaHida
 
Uts supervisi pendidikan
Uts supervisi pendidikanUts supervisi pendidikan
Uts supervisi pendidikanSayidina Umar
 
Laporan Supervisi Akademik
Laporan Supervisi AkademikLaporan Supervisi Akademik
Laporan Supervisi AkademikAbdul Jamil
 
BUKU PANDUAN.docx buku panduan buku panduan
BUKU PANDUAN.docx buku panduan buku panduanBUKU PANDUAN.docx buku panduan buku panduan
BUKU PANDUAN.docx buku panduan buku panduanarifrahman87863
 
MATERI 1_SUPERVISI.pptx
MATERI 1_SUPERVISI.pptxMATERI 1_SUPERVISI.pptx
MATERI 1_SUPERVISI.pptxSuyatnoGanteng
 
Konsep penelitian tindakan kelas
Konsep penelitian tindakan  kelasKonsep penelitian tindakan  kelas
Konsep penelitian tindakan kelasauliyadewii
 

Similar to 4 (20)

5. bab iii
5. bab iii5. bab iii
5. bab iii
 
188690.pdf.pdf
188690.pdf.pdf188690.pdf.pdf
188690.pdf.pdf
 
Supervisi Akademik Guru-Tendik 2022.pptx
Supervisi Akademik Guru-Tendik 2022.pptxSupervisi Akademik Guru-Tendik 2022.pptx
Supervisi Akademik Guru-Tendik 2022.pptx
 
Program_Tindak_Lanjut_Supervisi_KS.docx
Program_Tindak_Lanjut_Supervisi_KS.docxProgram_Tindak_Lanjut_Supervisi_KS.docx
Program_Tindak_Lanjut_Supervisi_KS.docx
 
K13_KS_2_3_PPT_SMA_180305.ppt
K13_KS_2_3_PPT_SMA_180305.pptK13_KS_2_3_PPT_SMA_180305.ppt
K13_KS_2_3_PPT_SMA_180305.ppt
 
Bahan Bacaan 3 Supervisi Guru dan Tendik.pdf
Bahan Bacaan 3 Supervisi Guru dan Tendik.pdfBahan Bacaan 3 Supervisi Guru dan Tendik.pdf
Bahan Bacaan 3 Supervisi Guru dan Tendik.pdf
 
0.b. GBPP _ SAP Pengelolaan Supervisi Akademik.pdf
0.b. GBPP _ SAP Pengelolaan Supervisi Akademik.pdf0.b. GBPP _ SAP Pengelolaan Supervisi Akademik.pdf
0.b. GBPP _ SAP Pengelolaan Supervisi Akademik.pdf
 
Materi PKG_22.pptx
Materi PKG_22.pptxMateri PKG_22.pptx
Materi PKG_22.pptx
 
Uts supervisi pendidikan
Uts supervisi pendidikanUts supervisi pendidikan
Uts supervisi pendidikan
 
5
55
5
 
Laporan pts 3
Laporan pts 3Laporan pts 3
Laporan pts 3
 
Laporan Supervisi Akademik
Laporan Supervisi AkademikLaporan Supervisi Akademik
Laporan Supervisi Akademik
 
BAHAN TAYANG.pptx
BAHAN TAYANG.pptxBAHAN TAYANG.pptx
BAHAN TAYANG.pptx
 
BUKU PANDUAN.docx buku panduan buku panduan
BUKU PANDUAN.docx buku panduan buku panduanBUKU PANDUAN.docx buku panduan buku panduan
BUKU PANDUAN.docx buku panduan buku panduan
 
SOP_ 30.docx
SOP_ 30.docxSOP_ 30.docx
SOP_ 30.docx
 
MATERI 1_SUPERVISI.pptx
MATERI 1_SUPERVISI.pptxMATERI 1_SUPERVISI.pptx
MATERI 1_SUPERVISI.pptx
 
Apkg pkr 1 nila
Apkg pkr 1 nilaApkg pkr 1 nila
Apkg pkr 1 nila
 
Konsep penelitian tindakan kelas
Konsep penelitian tindakan  kelasKonsep penelitian tindakan  kelas
Konsep penelitian tindakan kelas
 
Bab iii
Bab iii Bab iii
Bab iii
 
Bab iii
Bab iii Bab iii
Bab iii
 

More from Narendra

Rpp k1 t2 st4 p6
Rpp k1 t2 st4 p6Rpp k1 t2 st4 p6
Rpp k1 t2 st4 p6Narendra
 
Rpp k1 t2 st4 p5
Rpp k1 t2 st4 p5Rpp k1 t2 st4 p5
Rpp k1 t2 st4 p5Narendra
 
Rpp k1 t2 st4 p4
Rpp k1 t2 st4 p4Rpp k1 t2 st4 p4
Rpp k1 t2 st4 p4Narendra
 
Rpp k1 t2 st4 p3
Rpp k1 t2 st4 p3Rpp k1 t2 st4 p3
Rpp k1 t2 st4 p3Narendra
 
Rpp k1 t2 st4 p2
Rpp k1 t2 st4 p2Rpp k1 t2 st4 p2
Rpp k1 t2 st4 p2Narendra
 
Rpp k1 t2 st4 p1
Rpp k1 t2 st4 p1Rpp k1 t2 st4 p1
Rpp k1 t2 st4 p1Narendra
 
Rpp k1 t2 st4 p6
Rpp k1 t2 st4 p6Rpp k1 t2 st4 p6
Rpp k1 t2 st4 p6Narendra
 
Rpp k1 t2 st4 p5
Rpp k1 t2 st4 p5Rpp k1 t2 st4 p5
Rpp k1 t2 st4 p5Narendra
 
Rpp k1 t2 st4 p4
Rpp k1 t2 st4 p4Rpp k1 t2 st4 p4
Rpp k1 t2 st4 p4Narendra
 
Rpp k1 t2 st4 p3
Rpp k1 t2 st4 p3Rpp k1 t2 st4 p3
Rpp k1 t2 st4 p3Narendra
 
Rpp k1 t2 st4 p2
Rpp k1 t2 st4 p2Rpp k1 t2 st4 p2
Rpp k1 t2 st4 p2Narendra
 
Rpp k1 t2 st4 p1
Rpp k1 t2 st4 p1Rpp k1 t2 st4 p1
Rpp k1 t2 st4 p1Narendra
 

More from Narendra (20)

Depan
DepanDepan
Depan
 
Best 1
Best 1Best 1
Best 1
 
Rpp k1 t2 st4 p6
Rpp k1 t2 st4 p6Rpp k1 t2 st4 p6
Rpp k1 t2 st4 p6
 
Rpp k1 t2 st4 p5
Rpp k1 t2 st4 p5Rpp k1 t2 st4 p5
Rpp k1 t2 st4 p5
 
Rpp k1 t2 st4 p4
Rpp k1 t2 st4 p4Rpp k1 t2 st4 p4
Rpp k1 t2 st4 p4
 
Rpp k1 t2 st4 p3
Rpp k1 t2 st4 p3Rpp k1 t2 st4 p3
Rpp k1 t2 st4 p3
 
Rpp k1 t2 st4 p2
Rpp k1 t2 st4 p2Rpp k1 t2 st4 p2
Rpp k1 t2 st4 p2
 
Rpp k1 t2 st4 p1
Rpp k1 t2 st4 p1Rpp k1 t2 st4 p1
Rpp k1 t2 st4 p1
 
Rpp k1 t2 st4 p6
Rpp k1 t2 st4 p6Rpp k1 t2 st4 p6
Rpp k1 t2 st4 p6
 
Rpp k1 t2 st4 p5
Rpp k1 t2 st4 p5Rpp k1 t2 st4 p5
Rpp k1 t2 st4 p5
 
Rpp k1 t2 st4 p4
Rpp k1 t2 st4 p4Rpp k1 t2 st4 p4
Rpp k1 t2 st4 p4
 
Rpp k1 t2 st4 p3
Rpp k1 t2 st4 p3Rpp k1 t2 st4 p3
Rpp k1 t2 st4 p3
 
Rpp k1 t2 st4 p2
Rpp k1 t2 st4 p2Rpp k1 t2 st4 p2
Rpp k1 t2 st4 p2
 
Rpp k1 t2 st4 p1
Rpp k1 t2 st4 p1Rpp k1 t2 st4 p1
Rpp k1 t2 st4 p1
 
Ijin+dll
Ijin+dllIjin+dll
Ijin+dll
 
Dp
DpDp
Dp
 
3
33
3
 
2
22
2
 
1
11
1
 
Depan
DepanDepan
Depan
 

Recently uploaded

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdfAfriYani29
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxMaskuratulMunawaroh
 

Recently uploaded (20)

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 

4

  • 1. 48 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Kondisi Awal Untuk meningkatkan peran guru dalam proses belajar mengajar dan hasil belajar siswa, maka guru diharapkan mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan mampu mengelola kelas dengan baik. Usaha guru dalam menciptakan kondisi yang diharapkan akan efektif apabila : Pertama, diketahui secara tepat faktor-faktor yang dapat menunjang terciptanya kondisi yang menguntungkan dalam proses belajar mengajar. kedua, dikenal masalah-masalah yang diperkirakan dan biasanya timbul dan dapat merusak iklim belajar mengajar. Ketiga, dikuasainya berbagai pendekatan dalam pengelolaan kelas dan diketahui pula kapan dan untuk masalah mana suatu pendekatan digunakan Suatu kondisi belajar optimal dapat tercapai jika guru mampu mengatur siswa dan sarana pengajaran serta mengendalikannya dalam suasana yang menyenangkan dalam mencapai tujuan pengajaran. Kemampuan guru dalam pengelolaan PBM merupakan salah satu kunci keberhasilan guru dalam mengajar. Rendahnya kualitas pengelolaan PBM akan berakibat pada rendahnya hasil belajar siswa. Keadaan ini ada di SMPN .................. dimana kemampuan guru dalam pengelolaan PBM masih rendah. Hal ini dibuktikan dari hasil observasi dan penilaian terhadap kemampuan para guru dalam pengelonaan PBM yang dilakukan dengan terhadap 8 orang guru yaitu guru ............................................. Peneliti memperoleh informasi bahwa semua guru (8 orang) dinyatakan belum mampu menyusun mengelola proses belajar mengajar (PBM) dengan baik dan benar. Hasil observasi yang dilaksanakan oleh peneliti selaku kepala sekolah di SMPN .................. yang dilaksanakan dengan kegiatan supervisi akademik pada kondisi awal sebagaimana dijelaskan pada tabel di bawah ini. (Penilaian lengkap per individu guru dapat dilihat pada lampiran-lampiran)
  • 2. 49 Tabel 4.1 REKAPITULASI PENILAIAN SUPERVISI AKADEMIK DENGAN PENDEKATAN KOLABORATIF Kondisi Awal No Nama Guru Nilai Kriteria Nilai Ketuntasan Ket 1 52 C BT 2 50 C BT 3 47 K BT 4 46 K BT 5 51 C BT 6 48 K BT 7 56 C BT 8 49 K BT Jumlah 399 Rata-rata 49,88 K BT % Tuntas 0,00 % Belum Tuntas 100,00 Dari penjelasan tabel di atas dapat dijabarkan bahwa pada kondisi awal, 8 orang guru atau 100% dinyatakan belum mampu mengelola proses belajar mengajar (PBM) dengan benar. Secara klasikal peningkatan kemampuan guru dalam melaksanakan kegiatan pengelolaan proses belajar mengajar (PBM) belum memenuhi kriteria keberhasilan, karena baru memperoleh angka 49,88 dengan kriteria KURANG dengan penjelasan 4 guru (50%) dalam kriteria cukup dan 4 guru (50%) dalam kriteria kurang. Untuk lebih memperjelas disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut : Gambar 4.1 Peningkatan Kemampuan Guru dalam Pengelolaan KBM Pada Kondisi Awal 52 50 47 46 51 48 56 49 0 10 20 30 40 50 60 Gr Kls 1 Gr Kls 2 Gr Kls 3 Gr Kls 4 Gr Kls 5 Gr Kls 6 Gr PAI Gr OR Nilai
  • 3. 50 2. Siklus I Proses pelaksanaan siklus I menempuh empat tahapan, yakni: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Adapun deskripsi masing-masing tahapan tersebut, sebagai berikut. a. Perencanaan Perencanaan tindakan siklus I dilakukan secara kolaborasi antara peneliti, guru, dan pengawas sekolah dengan tahapan kegiatan : 1) Mengidentifikasi masalah terkait dengan kemampuan guru SMPN .................. dalam melakukan pengelolaan proses belajar mengajar (PBM) yang hasil menunjukkan sebagai berikut: a) Guru kurang mampu pengelolaan proses belajar mengajar (PBM); b) Setiap guru kurang memiliki pengetahuan yang cukup tentang pengelolaan proses belajar mengajar (PBM). 2) Menetapkan waktu pelaksanaan supervisi akademik dengan pendekatan kolaboratif seperti rincian berikut. a) Pada tanggal 20 Agustus 2016 melaksanakan kegiatan supervisi akademik dengan teknik kelompok yang diikuti oleh seluruh guru di SMPN ................... b) Menyusun rencana kegiatan supervisi akademik dengan pendekatan kolaboratif kepada masing-masing guru dengan penjelasan sebagai berikut : 1) Tanggal 22 Agustus 2016 melaksanakan kegiatan supervisi akademik dengan pendekatan kolaboratif …………………… 2) Tanggal 24 Agustus 2016 melaksanakan kegiatan supervisi akademik dengan pendekatan kolaboratif pada ……………… 3) Tanggal 24 Agustus 2016 melaksanakan kegiatan supervisi akademik dengan pendekatan kolaboratif ……………………...
  • 4. 51 c) Menetapkan kriteria keberhasilan supervisi akademik dengan pendekatan kolaboratif guru kelas pada siklus I dapat meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan kegiatan pengelolaan proses belajar mengajar (PBM) 3) Menyusun instrumen yang diperlukan, yaitu lembar observasi untuk menilai peningkatan kemampuan guru .................................................. dalam pengelolaan proses belajar mengajar (PBM). b. Pelaksanaan Pelaksanaan tindakan berlangsung sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Adapun deskripsi pelaksanaannya, sebagai berikut. 1) Peneliti mengadakan supervisi akademik dengan pendekatan kolaboratif guru ............................................ sesuai jadwal yang telah ditetapkan. 2) Kegiatan yang dilakukan pada saat pelaksanaan kegiatan supervisi akademik dengan pendekatan kolaboratif guru pada prinsipnya sama untuk masing-masing guru, yaitu. a. Meminta guru untuk menunjukkan perangkat pembelajaran yang dimilikinya untuk diberikan penilaian sesuai dengan lembar observasi yang telah disediakan. b. Melakukan kegiatan tanya jawab seputar kesulitan-kesulitan yang dialami guru dalam proses belajar mengajar (PBM) yang disusunnya. c. Memberikan pembinaan tentang penyusunan perangkat pembelajaran kepada tiap-tiap guru. d. Memberikan solusi atau pemecahan masalah terhadap masalah- masalah yang muncul atas dasar kesepakatan antara peneliti sebagai kepala sekolah dan masing-masing guru kelas. e. Melaksanakan kegiatan kunjungan kelas untuk menilai kemampuan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelasnya masing-masing.
  • 5. 52 3) Memberikan contoh-contoh masing-masing perangkat pembelajaran guru yang benar sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 4) Dan pada kegiatan akhir, peneliti meminta guru untuk mempersiapkan perangkat pembelajaran guru sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan dikumpulkan sehari sebelum pelaksanaan kegiatan siklus kedua. 5) Menutup kegiatan supervisi dengan mengucapkan salam dan terima kasih atas kerjasama yang baik yang telah dilaksanakan oleh guru-guru ............................................. c. Observasi Observasi dilakukan oleh peneliti sejak awal hingga akhir menggunakan lembar observasi yang telah disediakan. Berdasarkan hasil observasi diperoleh beberapa catatan serta hasil penilaian terhadap kemampuan masing-masing guru. Berikut ini ringkasnya hasil catatan dan penilaian tersebut. Tabel 4.2 REKAPITULASI PENILAIAN SUPERVISI AKADEMIK DENGAN PENDEKATAN KOLABORATIF Siklus Pertama No Nama Guru Nilai Kriteria Nilai Ketuntasan Ket 1 71 B T 2 66 C BT 3 64 C BT 4 58 C BT 5 70 B T 6 69 C BT 7 72 B T 8 68 C BT Jumlah 538 Rata-rata 67,25 C BT % Tuntas 37,50 % Belum Tuntas 62,50
  • 6. 53 71 66 64 58 70 69 72 68 0 10 20 30 40 50 60 70 80 Gr Kls 1 Gr Kls 2 Gr Kls 3 Gr Kls 4 Gr Kls 5 Gr Kls 6 Gr PAI Gr OR Nilai Dari penjelasan tabel di atas dapat dijabarkan bahwa pada pelaksanaan siklus pertama, walaupun mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari kondisi awal, tetapi masih belum menunjukkan hal yang maksimal sesuai dengan harapan. Secara klasikal peningkatan kemampuan guru dalam melaksanakan kegiatan pengelolaan proses belajar mengajar (PBM) belum memenuhi kriteria keberhasilan, karena baru memperoleh nilai rata-rata sebesar 67,25 dengan kriteria CUKUP dengan penjelasan 3 guru atau 37,50% dalam kriteria baik dan 5 guru atau 62,50% dalam kriteria cukup. Hal ini menunjukkan bahwa perolehan hasil tersebut masih berada di bawah kriteria keberhasilan yaitu minimal mendapat skor dalam 70-89 dengan kriteria minimal BAIK. (Penilaian per individu masing-masing guru dapat dilihat pada lampiran-lampiran) Untuk lebih memperjelas disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut : Gambar 4.2 Peningkatan Kemampuan Guru dalam Pengelolaan KBM Pada Siklus Pertama d. Refleksi Dalam merefleksi hasil pelaksanaan tindakan siklus I, peneliti beserta guru-guru melaksanakan diskusi. Melalui upaya ini diperoleh suatu kesepakatan mengenai keberhasilan dan kegagalan siklus I serta upaya untuk mengatasi agar tidak timbul kegagalan pada hal yang sama di siklus II. Secara umum, pada pelaksanaan kegiatan supervisi
  • 7. 54 akademik dengan teknik kolaboratif dengan guru-guru berjalan lancar, walaupun menyita waktu yang agak lama, serta dari hasil diskusi ada beberapa orang guru yang merasa belum siap dan keberatan untuk menyiapkan perangka pembelajaran hanya dalam jangka waktu 1 minggu, tetapi setelah diberikan penjelasan mereka dapat mengikuti dan memahami tujuan pertemuan. Penilaian terhadap proses belajar mengajar (PBM) dilakukan oleh kepala sekolah setelah semua guru mengumpulkan perangkat pembelajaran yang mereka miliki. Penilaian berpedoman kepada lembar penilaian yang disediakan Untuk mempertahankan dan meningkatkan keberhasilan siklus I, maka pada siklus II direncanakan tindakan sebagai berikut. 1) Peneliti sebagai kepala sekolah yang bertugas menjadi supervisor harus berusaha meningkatkan pemahaman guru SMPN .................. , baik dalam pengelolaan PBM yang meliputi aspek perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi pembelajaran, maupun upaya menindaklanjuti hasil pembelajaran. 2) Pada saat proses pembelajaran sedang berlangsung, mulai dari menyusun rencana pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, mengevaluasi, dan menindaklanjuti hasilnya, peneliti sebagai kepala sekolah yang bertugas sebagai supervisor harus selalu mendampingi para guru, agar tidak terjadi lagi hal-hal yang diharapkan seperti pada siklus I. Tentunya untuk itu perlu ada waktu. Oleh karena itu, satu minggu sebelum pelaksanaan siklus II akan digunakan untuk proses pembinaan, yang dilakukan setelah jam pelajaran efektif berlangsung. Atas dasar itu, kepada semua guru, peneliti memohon kesediaannya agar tidak lantas meninggalkan sekolah. Waktu yang diperlukan untuk itu lebih kurang 1 jam. Hal ini telah disepakati oleh para guru. 3. Siklus II Seperti halnya proses pelaksanaan siklus I, pada siklus II pun menempuh beberapa tahapan berikut: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3)
  • 8. 55 observasi, dan (4) refleksi. Untuk menggambarkan aktivitas pelaksana tindakan dan subjek, serta aktivitas pengamat untuk mendapatkan data yang diharapkan. Adapun penjelasan pada siklus kedua sebagaimana diuraikan di bawah ini. a. Perencanaan Dalam merencanakan tindakan siklus II, peneliti, guru, didasarkan pada hasil refleksi siklus I. Adapun hasilnya, meliputi: 1) Supervisi akademik dengan pendekatan kolaboratif guru pada siklus II harus ditujukan pada upaya meningkatan kemampuan guru SMPN .................. terhadap hal-hal yang kurang mampu dipenuhi, baik terkait dengan beberapa komponen perencanaan pembelajaran maupun tahapan-tahapan penting dalam melaksanakan pembelajaran yang didasarkan pada suatu model pembelajaran terpilih sebagai dasar dalam menentukan pengelolaan proses belajar mengajar (PBM) siswa. 2) Menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan supervisi dengan teknik kolaboratif berdasarkan kesepakatan dengan masing-masing guru. Adapun waktu yang direncanakan untuk masing-masing guru, seperti pada rincian berikut. a) Pada tanggal 10 September 2016 melaksanakan kegiatan supervisi akademik dengan teknik kelompok yang diikuti oleh seluruh guru di SMPN ................... b) Menyusun rencana kegiatan supervisi akademik dengan pendekatan kolaboratif kepada masing-masing guru dengan penjelasan sebagai berikut : 1) Tanggal 13 September 2016 melaksanakan kegiatan supervisi akademik dengan pendekatan kolaboratif pada guru …………… 2) Tanggal 15 September 2016 melaksanakan kegiatan supervisi akademik dengan pendekatan kolaboratif pada guru ………………….
  • 9. 56 3) Tanggal 16 September 2016 melaksanakan kegiatan supervisi akademik dengan pendekatan kolaboratif pada guru …………………. 3) Menetapkan kriteria keberhasilan supervisi akademik dengan pendekatan kolaboratif guru kelas pada siklus II dapat meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan kegiatan pengelolaan proses belajar mengajar (PBM) 4) Menyusun instrumen yang diperlukan, yaitu lembar observasi untuk menilai peningkatan kemampuan guru .................................................. dalam pengelolaan proses belajar mengajar (PBM). b. Pelaksanaan Pelaksanaan tindakan berlangsung sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Adapun deskripsi pelaksanaannya, sebagai berikut. 1) Memasuki kegiatan inti pelaksanaan supervisi akademik dengan pendekatan kolaboratif guru siklus II, baik peneliti maupun guru saling berusaha membangun karakter yang diinginkan. Sejak awal hingga akhir kegiatan ini berlangsung, baik peneliti maupun guru tidak lagi menghadapi hambatan seperti pada siklus sebelumnya. Pada awal kegiatan penelitian pada siklus II, peneliti mengumpulkan guru pada salah satu ruangan kelas, yaitu ruang guru. Kegiatan ini dilaksanakan setelah jam efektif pembelajaran, tujuannya adalah agar tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar siswa. Pada tahapan ini, peneliti memberikan penjelasan tentang tata cara penilaian terhadap proses belajar mengajar (PBM) yang telah dikumpulkan oleh guru-guru. Kegiatan ini dimaksudkan agar guru- guru semakin memahami tentang standar pengelolaan proses belajar mengajar (PBM) yang baku dan benar. 2) Pada tahap tindakan, peneliti melaksanakan kegiatan diskusi tersebut dibahas tentang proses pembelajaran yang harus dimiliki oleh para guru, di mana sebelumnya peneliti telah menjelaskan tentang standar
  • 10. 57 pengelolaan proses belajar mengajar (PBM) yang baku. Para guru diminta berdiskusi tentang dokumen-dokumen yang harus ada dalam pengelolaan proses belajar mengajar (PBM). Guru diminta membuat beberapa contoh tentang perangkat pembelajaran sebagaimana yang tertuang dalam lembar observasi. Kegiatan ini dimaksudkan agar guru yang semakin mengerti dan paham tentang standar pengelolaan proses belajar mengajar (PBM), serta mencari tahu secara mandiri kekurangan-kekurangan apa yang dimiliki oleh masing-masing guru dalam proses belajar mengajar (PBM) untuk menunkang pelaksanaan dan pengelolaan proses belajar mengajar (PBM) kelasnya masing-masing. 3) Kegiatan selanjutnya adalah melaksanakan kegiatan penugasan kepada guru mempersiapkan perangkat pembelajaran di kelasnya masing-masing dan dikumpulkan sebelum pertemuan kedua. Adapun waktu yang diberikan untuk mengumpulkan mempersiapkan perangkat pembelajaran satu minggu dan dikumpulkan tiga hari setelah pertemuan kedua. 4) Melaksanakan kegiatan kunjungan kelas pada pertemuan kedua untuk menilai pelaksanaan proses belajar mengajar masing-masing guru. 5) Menutup kegiatan supervisi dengan mengucapkan salam dan terima kasih atas kerjasama yang baik yang telah dilaksanakan oleh guru- guru ............................................. c. Observasi Berdasarkan pengamatan peneliti, pada saat pelaksanaan pertemuan, nampak semua guru sudah mengerti tentang pengelolaan proses belajar mengajar (PBM) dengan baik. Hal tersebut nampak dari kesiapan para guru untuk mengumpulkan buku-buku wajib dan penunjang perangkat pembelajaran yang harus dikumpulkan untuk diberikan penilaian oleh peneliti dalam waktu 1 minggu
  • 11. 58 Berdasarkan hasil observasi diperoleh beberapa catatan serta hasil penilaian terhadap kemampuan masing-masing guru. Berikut ini ringkasnya hasil catatan dan penilaian tersebut. Tabel 4.3 REKAPITULASI PENILAIAN SUPERVISI AKADEMIK DENGAN PENDEKATAN KOLABORATIF Siklus Kedua No Nama Guru Nilai Kriteria Nilai Ketuntasan Ket 1 82 B T 2 76 B T 3 73 B T 4 70 B T 5 81 B T 6 82 B T 7 91 BS T 8 84 B T Jumlah 639 Rata-rata 79,88 B T % Tuntas 100,00 % Belum Tuntas 100,00 Dari penjelasan tabel di atas dapat dijabarkan bahwa pada pelaksanaan siklus kedua, semua guru dinyatakan telah mampu mengelola proses belajar mengajar (PBM) dengan benar. Secara klasikal peningkatan kemampuan guru dalam melaksanakan kegiatan pengelolaan proses belajar mengajar (PBM) telah memenuhi kriteria keberhasilan, karena baru memperoleh angka 79,88 dengan kriteria BAIK dengan penjelasan 1 guru atau 12,50% dalam kriteria sangat baik dan 7 guru atau 87,50% dalam kriteria baik. Hal ini menunjukkan bahwa perolehan hasil tersebut sudah berada di atas kriteria keberhasilan yaitu minimal mendapat skor dalam rentang 70-89 atau lebih dengan kriteria minimal BAIK. (Penilaian per individu masing- masing guru dapat dilihat pada lampiran-lampiran) Untuk lebih memperjelas disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut :
  • 12. 59 Gambar 4.3 Peningkatan Kemampuan Guru dalam Pengelolaan KBM Pada Siklus Kedua d. Refleksi Setelah melakukan serangkaian kegiatan siklus II, pada akhirnya diperoleh suatu bahan refleksi untuk didiskusikan bersama observer dan para guru SMPN .................. antara lain: 1) Semua guru dinyatakan meningkat kemampuannya dengan baik dalam pengelolaan PBM. Sebagai langkah peningkatan maka guru perlu dibekali untuk menyusun standar pengelolaan proses belajar mengajar (PBM) yang benar agar tujuan penelitian dapat tercapai, yaitu meningkatnya kemampuan guru dalam pengelolaan proses belajar mengajar (PBM). 2) Semua dokumen wajib maupun pendukung telah dibuat oleh para guru dengan baik walaupun masih ada beberapa kekurangan tetapi secara keseluruha kinerja dan kemampuan guru dalam pengelolaan proses belajar mengajar (PBM) meningkat dengan baik. B. Hasil Penelitian 1) Kondisi Awal Berdasarkan hasil observasi dan penilaian yang dilakukan oleh peneliti terhadap proses belajar mengajar (PBM) yang dibuat guru (pada kondisi awal) dengan pelaksanaan kegiatan supervisi akademik dengan pendekatan kolaboratif guru, diperoleh informasi/data bahwa sebagian besar kemampuan guru khususnya di SMPN .................. dalam 82 76 73 70 81 82 91 84 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Gr Kls 1 Gr Kls 2 Gr Kls 3 Gr Kls 4 Gr Kls 5 Gr Kls 6 Gr PAI Gr OR Nilai
  • 13. 60 penyusunan standar pengelolaan proses belajar mengajar (PBM) masih sangat rendah tentang standar pengelolaan proses belajar mengajar (PBM) berdasarkan hasil penilaian sebagaimana tertuang dalam lembar penilaian observasi peningkatan kemampuan pengelolaan PBM guru. Hasil observasi yang dilakukan menunjukkan bahwa semua guru dinyatakan belum mempunyai kemampuan yang baik dalam proses belajar mengajar (PBM) kelasnya masing-masing, dan dibuktikan dengan hasil dari kegiatan observasi terhadap perangkat pembelajaran yang dimiliki oleh masing-masing guru menunjukkan nilai yang rendah. …………………. hanya memperoleh nilai 52, 50, 51 dan 56 dengan kategori CUKUP, demikian pula dengan guru ……………… dan guru …………… yang hanya memperoleh nilai 47, 46, 48 dan 49 dan semuanya masuk dalam kategori kurang. Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan guru dalam pengelolaan PBM pada kondisi awal, seluruh guru dinyatakan belum mampu mengelola proses belajar mengajar (PBM) dengan baik. Keadaan ini menunjukkan bahwa perlu dilakukan perbaikan terhadap kemampuan guru dalam pengelolaan proses belajar mengajar (PBM). Upaya yang dilakukan peneliti adalah menerapkan kegiatan supervisi akademik dengan pendekatan kolaboratif guru sebagai upaya meningkatkan kemampuan guru dalam standar pengelolaan proses belajar mengajar (PBM). 2) Siklus I Pada tahap tindakan, setelah melaksanakan kegiatan awal penelitian, dan guna meningkatkan pemahaman guru tentang standar pengelolaan PBM, peneliti bersama-sama dengan guru-guru melaksanakan diskusi tentang pelaksanaan proses pengelolaan proses belajar mengajar (PBM) yang ideal. Dalam pelaksanaan diskusi tersebut di bahas tentang standar baku proses belajar mengajar (PBM) yang harus dimiliki oleh para guru. Setelah memberikan penjelasan, para guru diminta berdiskusi tentang dokumen-dokumen yang harus ada dalam pengelolaan proses
  • 14. 61 belajar mengajar (PBM). Guru diminta membuat beberapa contoh tentang dokumen-dokumen penunjang, misalnya Daftar Hadir Peserta Didik, Struktur Kurikulum yang berlaku, Leger (kumpulan nilai rapor). Kegiatan ini dimaksudkan agar guru yang semakin mengerti dan paham tentang standar pengelolaan proses belajar mengajar (PBM). Hasil pelaksanaan kegiatan pada siklus pertama sebagaimana dijelaskan tabel di bawah ini. Tabel 4.4 REKAPITULASI PENILAIAN SUPERVISI AKADEMIK DENGAN PENDEKATAN KOLABORATIF Kondisi Awal dan Siklus Pertama No Nama Guru Perolehan Nilai Ket Awal Kriteria Nilai I Kriteria Nilai 1 52 C 71 B 2 50 C 66 C 3 47 K 64 C 4 46 K 58 C 5 51 C 70 B 6 48 K 69 C 7 56 C 72 B 8 49 K 68 C Rata-rata 49,50 - 66,83 C Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa para guru dalam pengelolaan proses belajar mengajar (PBM) meningkat cukup signifikan dari kondisi awal. Nilai rata-rata menunjukkan bahwa terjadi peningkatan dari 49,50 dengan kriteria kurang menjadi 66,83 dengan kriteria cukup, dan secara individual pada siklus pertama terdapat 3 orang guru yaitu guru ……………….. yang dinyatakan tuntas dengan kriteria nilai baik, sedangkan 5 guru masih memperoleh nilai dalam kriteria kurang. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pada prinsipnya pelaksanaan supervisi akademik dengan pendekatan kolaboratif yang dilakukan oleh kepala sekolah terbukti dapat meningkatkan kemampuan guru dalam pengelolaan proses belajar mengajar (PBM) walaupun secara
  • 15. 62 klasikal belum dapat dinyatakan berhasil. Secara rinci dapat dilihat pada diagram batang di bawah ini. Gambar 4.4 Rekapitulasi Peningkatan Kemampuan Guru dalam Pengelolaan KBM Kondisi Awal dan Siklus Pertama 3) Siklus II Kegiatan penelitian pada siklus II, dimulai dengan kegiatan mengumpulkan guru pada salah satu ruangan yang ada di sekolah, yaitu ruang perpustakaan. Kegiatan ini dilaksanakan setelah jam efektif pembelajaran, tujuannya adalah agar tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar siswa. Pada tahap tindakan, peneliti melaksanakan kegiatan diskusi tersebut di bahas tentang standar baku proses belajar mengajar (PBM) yang harus dimiliki oleh para guru, di mana sebelumnya peneliti telah menjelaskan tentang standar pengelolaan proses belajar mengajar (PBM) yang baku dengan menggunakan power point melalui media LCD. Setelah cukup memberikan penjelasan dengan menggunakan presentasi powerpoint, para guru diminta berdiskusi tentang dokumen- dokumen yang harus ada dalam pengelolaan proses belajar mengajar (PBM). Guru diminta membuat beberapa contoh tentang dokumen- dokumen wajib dan penunjang, sementara guru yang lain memperhatikan dan menanyakan apabila ditemukan kesulitan dan ketidakpahaman terhadap jenis dan macam dokumen-dokumen wajib dan penunjang pada perangkat pembelajaran. Kegiatan ini dimaksudkan agar guru yang 52 50 47 46 51 48 56 49 71 66 64 58 70 69 72 68 0 10 20 30 40 50 60 70 80 Gr-1 Gr-2 Gr-3 Gr-4 Gr-5 Gr-6 Gr-PAI Gr-OR Awal Siklus I
  • 16. 63 semakin mengerti dan paham tentang standar pengelolaan proses belajar mengajar (PBM), serta mencari tahu secara mandiri kekurangan- kekurangan apa yang dimiliki oleh masing-masing guru dalam mengelola proses belajar mengajar (PBM) kelasnya masing-masing. Hasil pelaksanaan kegiatan pada siklus kedua sebagaimana dijelaskan tabel di bawah ini. Tabel 4.5 REKAPITULASI PENILAIAN SUPERVISI AKADEMIK DENGAN PENDEKATAN KOLABORATIF Siklus Pertama dan Siklus Kedua No Nama Guru Perolehan Nilai Ket Awal Kriteria Nilai I Kriteria Nilai 1 71 B 82 B 2 66 C 76 B 3 64 C 73 B 4 58 C 70 B 5 70 B 81 B 6 69 C 82 B 7 72 B 91 BS 8 68 C 84 B Rata-rata 66,83 - 80,17 - Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa para guru dalam pengelolaan proses belajar mengajar (PBM) meningkat cukup signifikan dari siklus pertama. Nilai rata-rata menunjukkan bahwa terjadi peningkatan dari 66,83 dengan kriteria cukup menjadi 80,17 dengan kriteria Baik, dan secara individual pada siklus kedua terdapat 1 guru atau 12,50% yaitu guru PAI dengan kriteria nilai sangat baik, sedangkan 7 guru atau 87,50% memperoleh nilai dalam kriteria baik. Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan kegiatan penelitian dinyatakan berhasil dan selesai pada siklus kedua. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pada prinsipnya pelaksanaan supervisi akademik dengan pendekatan kolaboratif yang dilakukan oleh kepala sekolah terbukti dapat meningkatkan kemampuan
  • 17. 64 guru dalam pengelolaan proses belajar mengajar (PBM) bagi guru-guru di SMPN ................... Secara rinci dapat dilihat pada diagram batang di bawah ini. Gambar 4.5 Rekapitulasi Penilaian Peningkatan Kemampuan Guru dalam Pengelolaan KBM Siklus I dan Siklus II 4) Antar Siklus Dari data-data yang diperoleh peneliti pada pada pelaksanaan penelitian tindakan sekolah dengan kegiatan supervisi akademik dengan pendekatan kolaboratif diperoleh rekapitulasi data-data pada kondisi awal, siklus I dan siklus II sebagaimana tabel di bawah ini : Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Pelaksanaan Supervisi Akademik dengan Pendekatan Kolaboratif pada Kondisi Awal, Siklus I, Siklus II No Guru Kelas Perolehan Skor Kualifikasi Hasil Kinerja Awal Siklus I Siklus II Awal Siklus I Siklus II 1 52 71 82 C B B 2 50 66 76 C C B 3 47 64 73 K C B 4 46 58 70 K C B 5 51 70 81 C B B 6 48 69 82 K C B 7 56 72 91 C B BS 8 49 68 84 K C B Rata-Rata 49,50 66,83 80,17 K C B 71 66 64 58 70 69 72 68 82 76 73 70 81 82 91 84 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Gr-1 Gr-2 Gr-3 Gr-4 Gr-5 Gr-6 Gr-PAI Gr-OR Siklus I Siklus II
  • 18. 65 52 50 47 46 51 48 56 49 71 66 64 58 70 69 72 68 82 76 73 70 81 82 91 84 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Gr-1 Gr-2 Gr-3 Gr-4 Gr-5 Gr-6 Gr-PAI Gr-OR Awal Siklus I Siklus II Dari tabel di atas dapat dilihat peningkatan kemampuan guru dalam pengelolaan proses belajar mengajar (PBM), di mana pada kondisi awal tidak ada guru yang mampu menyusun pengelolaan proses belajar mengajar (PBM) dengan baik hal tersebut dibuktikan dengan rendahnya hasil nilai rata-rata yang diperoleh guru-guru yaitu 49.50 dan hanya masuk dalam kategori kurang, pada siklus I meningkat cukup signifikan walaupun masih belum ada guru yang dinyatakan mampu mengelola proses belajar mengajar (PBM) dengan baik, dengan peroleh nilai rata-rata secara klasikal sebesar 66,83 dan masuk dalam kriteria cukup dan pada siklus terakhir menjadi guru atau 100%, dibuktikan dengan perolehan nilai secara klasikal sebesar 80,17 dalam kriteria nilai baik. Untuk memperjelas peningkatan kemampuan guru setelah dilaksanakan supervisi akademik dengan pendekatan kolaboratif guru bagi guru-guru di SMPN .................. sebagaimana grafik di bawah ini: Gambar 4.6 Peningkatan Peningkatan Kemampuan Guru dalam Pengelolaan KBM pada Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II Dari pelaksanaan perbaikan kemampuan guru dalam standar pengelolaan proses belajar mengajar (PBM) dengan kegiatan supervisi akademik dengan pendekatan kolaboratif kelas dapat disimpulkan bahwa kegiatan supervisi akademik dengan pendekatan kolaboratif kelas terbukti
  • 19. 66 mampu meningkatkan kemampuan guru di SMPN .................. dalam pengelolaan proses belajar mengajar (PBM). C. Pembahasan Teknik supervisi yang digunakan kepala sekolah yaitu menggunakan pendekatan kolaboratif. Pendekatan kolaboratif adalah perpaduan antara pendekatan Supervisi direktif dan non direktif. Dugaan itu benar, jika diperhatikan dari aspek tanggung jawab terlaksananya kegiatan Supervisi. Artinya supervisor dan guru berbagi tanggung jawab. Tugas Supervisi dalam hal ini adalah mendengarkan dan memperhatikan secara cermat keluhan guru terhadap masalah perbaikan, peningkatan dan pengembangan pengajarannya, dan sekaligus memperhatikan pula gagasan-gagasan guru untuk mengatasi masalah itu selanjutnya. Supervisor dapat meminta penjelasan terhadap hal- hal yang diungkapkan guru yang kurang dipahami. Selanjutnya ia mendorong guru mengaktualisasikan inisiatif yang dipikirkan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya, atau untuk meningkatkan dan mengembangkan pengajarannya. Selain itu, teknik kelompok dalam kegiatan supervisi akademik juga dilakukan. Artinya terjadi diskusi antar guru terkait dengan pembelajaran di kelas. Teknik kunjungan kelas dan observasi kelas dilakukan oleh kepala sekolah baik sebelum proses pembelajaran hingga setelah evaluasi proses pembelajaran. Kepala sekolah akan mengisi form pengamatan yang terdiri dari form monitoring dan form evaluasi perencanaan pembelajaran, form pengamatan dan evaluasi proses pembelajaran, serta form monitoring dan evaluasi tindak lanjut dan penilaian pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan beberapa hal penting mengenai kegiatan supervisi akademik dengan pendekatan kolaboratif yang dilakukan kepala sekolah dalam membina guru di SMPN .................. khususnya dalam pengelolaan proses belajar mengajar (PBM). Kesimpulan akhir dari pelaksanaan kegiatan supervisi akademik dengan pendekatan kolaboratif terhadap pengelolaan proses belajar mengajar (PBM) membuktikan bahwa pengelolaan proses belajar mengajar (PBM) dalam pendidikan yang tertib dan teratur sangat diperlukan untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan
  • 20. 67 pembelajaran bagi pada guru. Peningkatan kemampuan tersebut akan berakibat positif, yaitu makin meningkatnya efisiensi, mutu dan perluasan pada kinerja di dunia pendidikan tersebut. Untuk memperlancar kegiatan di atas agar lebih efektif dan efisien perlu informasi yang memadai. Sistem informasi di dunia pendidikan ini menyangkut dua hal pokok yaitu kegiatan pencatatan data (recording system) dan pelaporan (reporting system). Hasil pelaksanaan kegiatan penelitian tindakan sekolah dengan menerapkan kegiatan supervisi akademik dengan pendekatan kolaboratif terhadap kemampuan guru dalam mengelola proses belajar mengajar (PBM) di SMPN .................. menunjukkan adanya peningkatan kemampuan para guru pada setiap siklusnya. Hal tersebut dibuktikan dengan peningkatan hasil penilaian pada setiap siklusnya. Berdasarkan hasil evaluasi terhadap kemampuan guru dalam mengelola proses belajar mengajar (PBM), maka kepala sekolah perlu refleksi untuk merumuskan tindakan baru atau rencana bimbingan sebagai bentuk tindak lanjutnya. Untuk itu, kepala sekolah harus menyusun beberapa langkah berikut: a) melakukan identifikasi kebutuhan bimbingan kepada guru tentang pengelolaan proses belajar mengajar (PBM), b) melakukan pertemuan individu dengan guru secara informal dalam suasana kemitraan guna melakukan bimbingan kepada guru untuk menyusun berbagai perangkat pembelajaran kelas, c) melakukan kunjungan kelas/ observasi kelas untuk menilai perkembangan kelengkapan guru dalam mengelola proses belajar mengajar (PBM), d) melakukan evaluasi bersama dan refleksi tindak lanjut secara berulang-ulang. Tindak lanjut terhadap guru yang belum melengkapi perangkat pembelajaran kelas adalah dengan memberikan teguran lisan. Teguran ini diberikan kepala sekolah dalam suasana kemitraan disertai dengan tenggat waktu tertentu untuk melengkapi perangkat yang kurang. Kepala sekolah sekaligus memberikan pemahaman akan arti pentingnya perangkat pembelajaran bagi guru khususnya proses belajar mengajar (PBM) yang
  • 21. 68 harus dimiliki masing-masing guru dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Prosedur pelaksanaan supervisi yang pertama adalah sosialisasi dengan para guru mengenai tujuan dan jadwal supervisi, kemudian kepala sekolah dan para guru yang ditunjuk membantu pelaksanaan supervisi akan melakukan kunjungan kelas sesuai dengan jadwal yang telah disepakati antara supervisor dengan guru yang bersangkutan. Kemudian hasil temuan saat kunjungan kelas akan didiskusikan antara guru dengan kepala sekolah dan selanjunta akan dilakukan tindak lanjut. Teknik kunjungan kelas yang dilakukan kepala sekolah dengan melakukan penilaian kepada guru dengan memberi skor pada setiap proses yang dilakukan oleh guru baik sebelum hingga proses penilaian pembelajaran. Analisis hasil supervisi akademik dengan pendekatan kolaboratif yang dilakukan kepala sekolah dengan menganalisa secara bersama hasil supervisi akademik yang telah dilaksanakan. Analisis dan evaluasi hasil supervisi akademik dilakukan antara guru yang di supervisi dengan kepala sekolah. Selanjutnya, hasil supervisi akademik terkait masalah yang sifatnya umum, analisis dan evaluasi akan dilakukan melalui rapat antara kepala sekolah dengan para guru. Selanjutnya, pelaksanaan analisis dan evaluasi hasil supervisi akademik di SMPN .................. dilaksanakan kepala sekolah dengan menyampaikan temuan-temuan kepala sekolah sewaktu melakukan observasi kelas dan kunjungan kelas kepada guru yang bersangkutan. Hasil temuan tersebut disampaikan melalui cara individu antara kepala sekolah dengan guru. Selain itu, temuan yang sifatnya umum akan disampaikan melalui rapat antara kepala sekolah dengan guru. Peningkatan kemampuan guru dalam pengelolaan proses belajar mengajar (PBM), di mana pada kondisi awal tidak ada guru yang mampu menyusun pengelolaan proses belajar mengajar (PBM) dengan baik hal tersebut dibuktikan dengan rendahnya hasil nilai rata-rata yang diperoleh guru-guru yaitu 49,50 dan hanya masuk dalam kategori kurang, pada siklus I meningkat cukup signifikan walaupun masih belum ada guru yang dinyatakan
  • 22. 69 mampu mengelola proses belajar mengajar (PBM) dengan baik, dengan peroleh nilai rata-rata secara klasikal sebesar 66,83dan masuk dalam kriteria cukup dan pada siklus terakhir menjadi guru atau 100%, dibuktikan dengan perolehan nilai secara klasikal sebesar 80,17 dalam kriteria nilai baik. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa pada prinsipnya pelaksanaan kegiatan supervisi akademik dengan pendekatan kolaboratif yang dilaksanakan kepala sekolah terbukti dapat meningkatkan kemampuan guru- guru dalam mengelola proses belajar mengajar (PBM) di SMPN .................. Kecamatan ………… Kabupaten ……………Semester I Tahun Pelajaran 2016/2017.