1. Mekanisme dan pelaksanaan Good Corporate Governance akan sangat bermanfaat dalam
mengatur dan mengendalikan perusahaan sehingga menciptakan nilai tambah (value added)
untuk semua Stakeholders, untuk mendukung hal tsb, pelaksanaan GCG harus didukung oleh
organ perusahaan yang harus menjalankan fungsinya, sesuai dengan ketentuan, dan
melaksanakan tugas, fungsi, dan tanggung jawabnya semata - mata untuk kepentingan
perusahaan. Organ tersebut terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Direksi,
dan Dewan Komisaris, serta organ perusahaan lain yang membantu terwujudnya Good Corporate
Governance seperti Sekretaris Perusahaan, Komite Audit, dan Komite-komite lain dan seluruh
karyawan yang mempunyai komitmen yang tinggi dalam pelaksanaan Good Corporate
Governance.
Pada dasarnya Corporate Governance adalah komitmen terhadap nilai dan perilaku bisnis yang
etis. Tata kelola perusahaan yang baik tercermin dalam interaksi yang adil, transparan dan
bertanggung jawab antara manajemen perusahaan, dewan direksi, pemegang saham dan
pemangku kepentingan lainnya. Itulah mengapa penting untuk memiliki peringkat tata kelola
perusahaan oleh lembaga pemeringkat di Indonesia.
Pelaksanaan GCG di perusahaan yang pernah saya jalani sangat diperlukan dan berjalan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlandaskan pada prinsip yaitu :
1. Responsibility (Pertanggung Jawaban)
Tanggung jawab perusahaan tidak hanya diberikan kepada pemegang saham, namun juga
kepada Stakeholders.
2. Tranparency (Transparansi)
Perusahaan harus menyediakan yang material dan relevan dengan cara yang mudah di
akses dan dipahami oleh pemangku.
3. Accountability (Akuntabilitas)
Perusahaan harus dapat mempertanggung jawabkan kinerjanya secara transparant dan
wajar.
4. Fairness (Kesetaraan)
Dalam melaksanakan kegiatannya perusahaan harus senantiasa memperhatikan
kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya berdasarkan azas
kesetaraan.
5. Independency (Independensi)
Untuk melancarkan pelaksanan azas GCG, perusahaan harus dikelola secara independen
sehingga masing-masing organ perusahaan tidak saling mendominasi.
Praktek tata kelola perusahaan yang baik erat kaitannya terhadap semua pemangku kepentingan
yang berurusan dengan perusahaan seperti karyawan, supplier, pemegang saham, kreditur
dan masyarakat. Untuk itu diperlukan suatu bentuk penilaian (Governance Rating) yang dibuat
untuk menilai penerapan konsep GCG yang sudah berjalan di suatu perusahaan dan untuk
mewujudkan Good Governance yang baik.
2. Fungsi dan Tujuan Penilaian antara lain:
1. Meningkatkan kesadaran bersama dikalangan pelaku bisnis, terhadap pentingnya
pelaksanaan GCG sebagai upaya peningkatan perekonomian nasional.
2. Dapat menjadi suatu indikator yang ingin dicapai perusahaan dalam bentuk pengakuan
masyarakat terhadap penerapan Good Corporate Governance di perusahaan kita.
3. Mengembalikan kepercayaan investor untuk kembali menanam modal di perusahaan.
Fungsi Dari Governance Rating
1. Meningkatkan kinerja perusahaan melalui terciptanya proses pengambilan keputusan yang
lebih baik, meningkatkan efisiensi operasional serta lebih meningkatkan pelayanan terhadap
stakeholders.
2. Mengembalikan kepercayaan investor untuk kembali menanam modal di Indonesia.
3. Pemegang saham akan merasa puas dengan kinerja perusahaan sekaligus akan meningkatkan
shareholders value dan dividen.
4. Mempermudah mendapat dana pembiayaan sehingga dapat meningkatkan corporate value.
Mengapa Perusahaan Perlu Diberi Rating Kinerja Corporate Governance
Chief Executive dan Chief Financial Officer dari bisnis manapun memiliki banyak kekuatan
dalam sebuah perusahaan. CEO dan CFO harus bisa memimpin organisasi mereka dengan
percaya diri dan berwibawa. Tetapi ketika uang orang lain (publik pada umumnya) terlibat,
terutama di perusahaan publik besar, undang-undang dan pasar telah menciptakan serangkaian
checks and balances untuk memastikan bahwa kepentingan pemegang saham dan masyarakat
terproteksi dengan baik.Pemeriksaan dan keseimbangan ini meliputi: dewan direksi, akuntan,
pengacara, analis keamanan, penasihat provisi, bankir investasi, komite audit, regulator, bahkan
media cetak.
Rekomendasi dalam mewujudkan Good Corporate Governance adalah :
1. Agar penerapan Good Corporate Governance melalui kegiatan assesment dan review
tetap dilakukan guna menjamin pengelolaan perusahaan yang dilakukan sesuai dengan
prinsip-prinsip GCG
2. Setelah mencermati rekomendasi atau hasil penilaian tersebut, diperlukan tindak lanjut
lebih jauh lagi untuk melakukan perbaikan untuk kemajuan perusahaan
Daftar Pustaka :
http://desydharmawati.files.wordpress.com/2017/05/be-and-gcg-desy-dharmawati-hapzi-ali-
governance-rating-umb-2017.pdf
https://vanadam.wordpress.com/2017/05/28/be-gg-bayu-adam-prof-hapzi-ali-ethics-and-
business-governance-ratings-universitas-mercu-buana-2017/
3. Yang Dimaksud dengan Governance Rating
Governance rating merupakan sebuah bentuk penilaian yang dihasilkan dalam bentuk
pemeringkatan yang dibuat berdasarkan hasil penerapan Good Corporate Governance pada
perusahaan.
Hasil riset dan dan pemeringkatan (Rating) ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk
meningkatkan kesadaran bersama di kalangan pelaku bisnis terhadap pentingnya penerapan
Good Corporate Governance sebagai upaya pemulihan perekonomian nasional. Dan dapat
menjadi suatu indicator yang ingin dicapai perusahaan dalam bentuk pengakuan masyarakat
terhadap penerapan Good Corporate Governance di perusahaan.
Di Indonesia salah satu organisasi yang melakukan kegiatan pemeringkatan terhadap praktik
Corporate Governance yaitu The Indonesian Institute For Corporate Governance (IICG) yang
merupakan sebuah lembaga independen yang melakukan riset penerapan GCG yang dilakukan
oleh perusahaan-perusahaan. Yang kemudian hasilnya dituangkan kedalam sebuah laporan yang
disebut Corporate Governance Perception Index (CGPI).
CGPI adalah riset dan pemringkatan penerapan Good Corporate Governance di perusahaan
publik, maupun BUMN berdasarkan survey dan pemberian skor, hasil dr riset tsb dianggap
sebagai sebuah prestasi bagi perusahaan-perusahaan public dan BUMN yang masuk dalam
kategori sangat terpercaya, terpercaya dan cukup terpercaya.
Oleh karena itu hal ini akan mendorong manajemen perusahaan untuk membenahi kinerja agar
memperoleh predikat sangat terpercaya, dn menerapkan konsep dan praktik dari GCG.
Implementasinya pada perusahaan-perusahaan di Indonesia
Perusahaan-perusahaan di Indonesia mempunyai tanggung jawab untuk menerapkan standar
GCG yang telah diterapkan di tingkat international maupun nasional, namun masih rendahnya
perusahaan-perusahaan di Indonesia yang menerapkan prinsip tsb, di Indonesia masih banyak
penerapan GCG yang sekedar untuk mendongkrak citra perusahaan saja.
Masih banyak perusahaan menerapkan prinsip GCG karena dorongan regulasi dan untuk
menghindari sanksi yang ada. Dibandingkan dengan perusahaan yang menganggap prinsip tsb
sebagai bagian dari kultur perusahaan. Beberapa hasil survey international seperti yang
dilakukan oleh Credit Lyonnais Securities Asia (CLSA) yang dilakukan oleh 495 perusahaan di
25 negara berkembang menunjukan hasil survey bahwa perusahaan-perusahaan di Indonesia
memiliki nilai lebih rendah pada governance rating nya dibandingkan dengan perusahaan-
perusahaan di Negara berkembang lainnya di Asia.
Kritik :
1. Kurangnya atau belum adanya panutan atau teladan yang diberikan oleh pimpinan
sehingga belum tercipta budaya perusahaan yang mendukung terwujudnya prinsip-prinsip
Good Corporate Governance
2. Kurangnya pengendalian internal yang efektif terkait dengan upaya perusahaan untuk
mengatasi kendala internalnya.
Saran :
1. Harus ada sosialisasi dan komunikasi yang intens agar didapatkan pemikiran yang searah
mengenai penerapan dan implementasi GCG yang baik untuk perkembangan perusahaan.
4. 2. Komisaris, Direksi dan seluruh jajaran Manajemen merujuk pada Code of Conduct di
perusahaan dan harus memahami dan memiliki komitmen yang tinggi dalam
melaksanakan prinsip-prinsip Good Corporate Governance serta harus dapat sebagai
contoh perilaku bagi karyawan dibawahnya.