SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
NAMA : FIKRI AULAWI
NIM : 55117110125
PengertianManajemenRisiko
(khampenkkhan, 2014) Secara sederhana pengertian manajemen risiko adalah
pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dalam penanggulangan risiko, terutama
risiko yang dihadapi oleh organisasi / perusahaan, keluarga dan masyarakat. Jadi
mencakup kegiatan merencanakan, mengorganisir, menyusun, memimpin /
mengkoordinir dan mengawasi (termasuk mengevaluasi) program penanggulangan
risiko.
(demonbrando, 2010) Definisi manajemen resiko (risk management), dapat
dijabarkan lebih lanjut berdasarkan kata kunci sebagai berikut:
1. On going process
Manajemen resiko dilaksanakan secara terus menerus dan dimonitor secara
berkala. Manajemen resiko bukanlah suatu kegiatan yang dilakukan sesekali
(one time event).
2. Effected by people
Manajemen resiko ditentukan oleh pihak-pihak yang berada di lingkungan
organisasi. Untuk lingkungan instansi pemerintah, manajemen resiko
dirumuskan oleh pimpinan dan pegawai institusi/departemen yang
bersangkutan.
3. Applied in strategy setting
Manajemen resiko telah disusun sejak dari perumusan strategi organisasi
oleh manajemen puncak organisasi. Dengan penggunaan manajemen resiko,
strategi yang disiapkan disesuaikan dengan resiko yang dihadapi oleh
masing-masing bagian/unit dari organisasi.
4. Applied across the enterprised
Strategi yang telah dipilih berdasarkan manajemen resiko diaplikasikan
dalam kegiatan operasional, dan mencakup seluruh bagian/unit pada
organisasi. Mengingat resiko masing-masing bagian berbeda, maka
penerapan manajemen resiko berdasarkan penentuan resiko oleh masing-
masing bagian.
5. Designed to identify potential events
Manajemen resiko dirancang untuk mengidentifikasi kejadian atau keadaan
yang secara potensial menyebabkan terganggunya pencapaian tujuan
organisasi.
6. Provide reasonable assurance
Resiko yang dikelola dengan tepat dan wajar akan menyediakan jaminan
bahwa kegiatan dan pelayanan oleh organisasi dapat berlangsung secara
optimal.
7. Geared to achieve objectives
Manajemen resiko diharapkan dapat menjadi pedoman bagi organisasi
dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan. Sasaran dari pelaksanaan
manajemen resiko adalah untuk mengurangi resiko yang berbeda-beda yang
berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat diterima
oleh masyarakat. Hal ini dapat berupa berbagai jenis ancaman yang
disebabkan oleh lingkungan, teknologi, manusia, organisasi, dan politik. Di
sisi lain, pelaksanaan manajemen resiko melibatkan segala cara yang
tersedia bagi manusia, khususnya entitas manajemen resiko (manusia, staff,
organisasi).
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DI BCA
(BCA, 2016) BCA menerapkan manajemen risiko dan system pengendalian
internal secara efektif yang disesuaikan dengan tujuan dan kebijakan usaha, ukuran
dan kompleksitas kegiatan usaha BCA dengan berpedoman pada persyaratan dan
tata cara sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI), Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan (POJK), maupun dengan mengacu kepada best practice
melalui tindakan-tindakan sebagai berikut:
1. Melakukan identifikasi dan pengendalian seluruh risiko termasuk yang
berasal dari produk baru dan aktivitas baru.
2. Memiliki Komite Pemantau Risiko (KPR) yang bertujuan untuk memastikan
bahwa kerangka kerja manajemen risiko yang ada telah memberikan
perlindungan yang memadai terhadap seluruh risiko BCA dan mempunyai
tugas pokok untuk memberikan rekomendasi serta pendapat secara
profesional yang independen mengenai kesesuaian antara kebijakan dengan
pelaksanaan kebijakan manajemen risiko kepada Dewan Komisaris, serta
memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko
(KMR) dan Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR).
3. Memiliki Komite Manajemen Risiko (KMR) yang mempunyai tugas pokok
menyusun kebijakan, strategi dan pedoman penerapan manajemen risiko,
menyempurnakan pelaksanaan manajemen risiko berdasarkan hasil evaluasi
pelaksanaan proses dan sistem manajemen risiko yang efektif, serta
menetapkan hal-hal yang terkait dengan keputusan bisnis yang menyimpang
dari prosedur normal (irregularities).
4. Memiliki Satuan Kerja Manajemen Risiko (Terintegrasi) yang dibentuk
untuk meyakinkan bahwa risiko yang dihadapi Bank dan Perusahaan Anak
secara terintegrasi dapat diidentifikasi, diukur, dipantau, dikendalikan dan
dilaporkan dengan benar melalui penerapan kerangka kerja manajemen
risiko yang sesuai.
5. Mengelola risiko dan memastikan tersedianya kebijakan dan penetapan limit
risiko yang didukung oleh prosedur, laporan, dan sistem informasi yang
menyediakan informasi dan analisis secara akurat dan tepat waktu kepada
manajemen termasuk menetapkan langkah menghadapi perubahan kondisi
pasar.
6. Memastikan bahwa penyusunan sistem dan prosedur kerja yang ada telah
memperhatikan sisi operasional maupun bisnis serta tingkat risiko yang
mungkin terjadi dalam suatu unit kerja.
7. Memastikan sistem pengendalian internal telah diterapkan sesuai ketentuan.
8. Memantau kepatuhan BCA dengan prinsip pengelolaan Bank yang sehat
sesuai dengan ketentuan yang berlaku melalui unit kerja SKK.
9. Membuat Laporan Profil Risiko BCA setiap triwulan dan Laporan Profil
Risiko Terintegrasi setiap semester dan menyampaikannya kepada OJK
secara tepat waktu.
Sistem Manajemen Risiko
(BCA, 2016) Dalam rangka pengendalian risiko, BCA telah mengimplementasikan
kerangka Dasar Manajemen Risiko (Risk Management Framework) secara terpadu
yang dituangkan dalam Kebijakan Dasar Manajemen Risiko (KDMR). Kerangka
tersebut digunakan sebagai sarana untuk penetapan strategi, organisasi, kebijakan
dan pedoman, serta infrastruktur BCA sehingga dapat dipastikan bahwa semua
risiko yang dihadapi BCA dapat dikenali, diukur, dikendalikan dan dilaporkan
dengan baik.
Agar penerapan manajemen risiko dapat berjalan dengan efektif dan optimal, BCA
telah memiliki Komite Manajemen Risiko yang berfungsi untuk membahas
permasalahan risiko yang dihadapi BCA secara keseluruhan dan
merekomendasikan kebijakan manajemen risiko kepada Direksi.
Selain Komite di atas, BCA telah membentuk beberapa Komite lain yang bertugas
untuk menangani risiko secara lebih spesifik antara lain: Komite Kebijakan
Perkreditan, Komite Kredit serta Komite Aset dan Pasiva (Asset and Liability
Committee – ALCO).
BCA senantiasa melakukan pengkajian risiko secara menyeluruh atas rencana
penerbitan produk dan aktivitas baru sesuai jenis risiko yang terdapat dalam PBI
No.5/8/ PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 beserta perubahannya antara lain melalui
PBI No.11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 dan SE BI No.11/35/DPNP tanggal 31
Desember 2009.
Risiko-risiko yang dikelola
(BCA, 2016) Risiko-risiko yang dikelola terdiri dari 10 (sepuluh) jenis risiko,
yaitu:
1. Risiko Kredit
 Organisasi perkreditan terus disempurnakan dengan berbasis prinsip
“empat mata” (“four eyes principle”) dimana keputusan kredit diambil
berdasarkan pertimbangan dari dua sisi, yaitu sisi pengembangan bisnis
dan sisi analisis risiko kredit.
 BCA telah memiliki Kebijakan Dasar Perkreditan Bank (KDPB) yang
terus mengalami penyempurnaan sejalan dengan perkembangan BCA,
PBI, POJK serta sesuai dengan “InternationalBest Practice”.
 Penyempurnaan prosedur dan system manajemen risiko perkreditan
dilakukan melalui pengembangan “Loan Origination System” atas alur
kerja proses pemberian kredit (dari awal sampai akhir) sehingga proses
kredit yang efektif dan efisien dapat tercapai. Pengembangan sistem
pengukuran profil risiko debitur terus dikembangkan agar dapat
diterapkan secara menyeluruh, demikian juga dengan proses
pembangunan database perkreditan terus dilakukan dan disempurnakan.
 Untuk menjaga kualitas kredit tetap terjaga dengan baik, maka
pemantauan terhadap kualitas kredit terus dilakukan secara rutin, baik
per kategori kredit (Korporasi, Komersial, Small & Medium Enterprise
(SME), Konsumen dan Kartu Kredit) maupun portofolio kredit secara
keseluruhan.
 BCA telah mengembangkan pengelolaan risiko kredit dengan melakukan
analisis stress testing terhadap portofolio kredit serta melakukan
monitoring terhadap hasil stress testing tersebut. Sebagai respon atas
kondisi perubahan pasar dan gejolak ekonomi, BCA melakukan analisis
stress testing ini secara berkala. Stress testing bermanfaat bagi Bank
sebagai alat untuk memperkirakan besarnya dampak risiko pada
“stressful condition” sehingga BCA dapat membuat strategi yang sesuai
untuk memitigasi risiko tersebut sebagai bagian dari pelaksanaan
“contingency plan”.
 Dalam rangka pemantauan dan pengendalian risiko kredit yang terjadi di
Perusahaan Anak, BCA telah melakukan pemantauan risiko kredit
Perusahaan Anak secara rutin, sekaligus memastikan bahwa Perusahaan
Anak telah memiliki Kebijakan Manajemen Risiko Kredit yang baik dan
efektif.
2. Risiko Pasar
 Dalam mengelola risiko nilai tukar valuta asingnya, BCA memusatkan
pengelolaan posisi devisa neto pada Divisi Tresuri, yang
menggabungkan laporan posisi devisa neto harian dari semua cabang.
Secara umum, setiap cabang diharuskan untuk menutup risiko nilai tukar
valuta asingnya pada setiap akhir hari kerja, walaupun ada batas toleransi
posisi devisa neto untuk setiap cabang tergantung pada besarnya
aktivitas transaksi valuta asing di cabang tersebut. BCA membuat
laporan posisi devisa neto harian yang menggabungkan posisi devisa
neto dalam laporan posisi keuangan konsolidasian maupun rekening
administrative (off-balance sheet accounts).
 Untuk mengukur risiko nilai tukar valuta asing, BCA menggunakan
metode Value at Risk (VaR) dengan pendekatan Historical Simulation
untuk kepentingan pelaporan internal, sedangkan untuk perhitungan
pelaporan kewajiban penyediaan Modal Minimum BCA menggunakan
metode standar Bank Indonesia.
 Komponen utama kewajiban BCA yang sensitive terhadap pergerakan
tingkat suku bunga adalah simpanan nasabah, sedangkan aset BCA yang
sensitif adalah Obligasi Pemerintah, suratsurat berharga, dan kredit yang
diberikan. ALCO secara berkala memantau perkembangan pasar dan
menyesuaikan tingkat suku bunga simpanan dan kredit yang diberikan.
 BCA menentukan tingkat suku bunga simpanan berdasarkan kondisi
pasar dan persaingan dengan memantau pergerakan tingkat suku bunga
acuan dan suku bunga yang ditawarkan oleh bank pesaing.
3. Risiko Likuiditas
 BCA sangat mementingkan penjagaan kecukupan likuiditas dalam
memenuhi komitmennya kepada para nasabah dan pihak lainnya, baik
dalam rangka pemberian kredit, pembayaran kembali simpanan nasabah,
maupun untuk memenuhi kebutuhan likuiditas operasional. Fungsi
pengelolaan kebutuhan likuiditas secara keseluruhan ini dilakukan oleh
ALCO dan secara operasional oleh Divisi Tresuri.
 Pengukuran dan pengendalian risiko likuiditas dilakukan dengan
pengawasan cadangan likuiditas dan Loan to Funding Ratio (LFR),
melakukan analisis maturity profile, proyeksi arus kas, serta stress test
secara berkala untuk melihat dampak terhadap likuditas BCA dalam
menghadapi kondisi ekstrim. BCA juga memiliki contingency funding
plan untuk menghadapi kondisi ekstrim tersebut. Selain itu, sesuai
dengan ketentuan OJK, BCA sudah melakukan uji coba perhitungan
Liquidity Coverage Ratio (LCR).
 BCA telah menjalankan ketentuan terkait dengan likuiditas sebagaimana
diatur di dalam PBI yang mewajibkan Bank untuk menjaga likuiditas
rupiah (Giro Wajib Minimum) secara harian, yang terdiri dari GWM
Primer dan GWM LFR dalam bentuk giro Rupiah pada Bank Indonesia,
GWM Sekunder berupa SBI, SDBI, SUN, dan excess reserves, serta
GWM valuta asing dalam bentuk giro valuta asing pada Bank Indonesia.
4. Risiko Operasional
 Basel Accord II mewajibkan Bank untuk memasukkan risiko operasional
sebagai salah satu komponen di dalam perhitungan kecukupan modal
suatu Bank. Sehubungan dengan hal tersebut, BCA telah
mengimplementasikan Risk Control Self Assessment (RCSA) ke seluruh
Cabang/Wilayah dan ke Divisi atau Unit Kerja yang dinilai memiliki
risiko operasional yang cukup signifikan di Kantor Pusat. Salah satu
tujuan implementasi RCSA adalah untuk menanamkan risk culture
(budaya mengelola risiko) dan meningkatkan risk awareness (kesadaran
akan risiko) yang merupakan syarat utama dalam pengelolaan risiko.
 BCA juga telah memiliki database kasus/ kerugian terkait risiko
operasional yang terjadi di seluruh unit kerja yang dikenal dengan nama
Loss Event Database (LED). Tujuan utama diimplementasikannya LED
adalah sebagai salah satu sarana pencatatan kerugian operasional yang
akan dipergunakan BCA dalam memperhitungkan alokasi beban modal
(capital charge) dan pemantauan secara berkesinambungan terhadap
kejadian-kejadian yang dapat menimbulkan kerugian operasional bagi
BCA.
Selain itu LED juga digunakan BCA untuk melakukan analisis kasus
atau permasalahan yang dihadapi, sehingga dapat diambil tindakan
perbaikan/pencegahan yang diperlukan untuk meminimalkan/memitigasi
risiko kerugian operasional, yang mungkin timbul di kemudian hari.
BCA telah mengimplementasikan Key Risk Indicator (KRI) yaitu
aplikasi yang digunakan untuk memberikan suatu indikator (early
warning sign) atas kemungkinan terjadinya peningkatan risiko
operasional di suatu unit kerja.
 BCA telah menghitung kewajiban penyediaan modal minimum Bank
untuk risiko operasional berdasarkan Pendekatan Indikator Dasar, sesuai
dengan regulasi dari Bank Indonesia terkait dengan masuknya risiko
operasional dalam perhitungan risiko kecukupan modal (CAR) selain
untuk risiko kredit dan risiko pasar.
5. Risiko Hukum
 Risiko hukum inheren dinilai berdasarkan potensi kerugian atas kasus-
kasus yang terjadi di BCA dan Perusahaan Anak yang sedang dalam
proses di pengadilan dibagi dengan modal secara konsolidasi. Parameter
yang digunakan untuk menghitung potensial kerugian atas kasus yang
sedang dalam proses di pengadilan adalah dasar gugatan (kasus posisi),
nilai perkara, dan dokumentasi hukum.
 Untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko
hukum, BCA telah membentuk Grup Hukum di Kantor Pusat dan unit
kerja hukum di sebagian besar Kantor Wilayah.
 Dalam rangka memitigasi risiko hukum, Grup Hukum telah melakukan,
antara lain:
a. Membuat Kebijakan Manajemen Risiko Hukum, mempunyai
ketentuan internal yang mengatur mengenai struktur organisasi dan
job description Grup Hukum serta membuat standardisasi dokumen
hukum;
b. Mengadakan forum komunikasi hukum untuk meningkatkan
kompetensi staf hukum;
c. Melakukan sosialisasi mengenai dampak peraturan yang baru berlaku
terhadap kegiatan perbankan BCA dan berbagai modus operandi
kejahatan perbankan serta pedoman penanganannya secara hukum
kepada pejabat cabang dan unit kerja terkait;
d. Melakukan pembelaan hukum atas perkara perdata dan pidana yang
melibatkan Bank yang sedang dalam proses di pengadilan serta
memonitor perkembangan kasusnya;
e. Menyusun rencana strategi pengamanan kredit (bekerja sama dengan
unit kerja lain, antara lain Biro Penyelesaian Kredit) sehubungan
dengan permasalahan kredit macet;
f. Mendaftarkan aset-aset milik BCA antara lain hak kekayaan
intelektual (HaKI) atas produk dan jasa perbankan BCA serta hak
atas tanah dan bangunan milik BCA pada instansi yang berwenang;
g. Memonitor dan melakukan tindakan hukum atas pelanggaran
terhadap asset asset BCA termasuk pelanggaran atas hak kekayaan
intelektual (HaKI) milik BCA;
h. Memonitor dan menganalisis perkara yang sedang dalam proses di
pengadilan yang dihadapi oleh BCA dan Perusahaan Anak;
i. Melakukan inventarisasi, memonitor, menganalisis dan menghitung
potensi kerugian yang mungkin timbul terkait kasus-kasus hukum
yang terjadi.
6. Risiko Reputasi
 Penilaian atas risiko reputasi dilakukan dengan menggunakan parameter-
parameter seperti jumlah keluhan dan publikasi negatif serta pencapaian
penyelesaian keluhan. Penilaian tersebut disusun dalam laporan profil
risiko reputasi setiap triwulan.
 Untuk mengelola dan mengendalikan risiko reputasi, BCA didukung
oleh fasilitas Contact Center Halo BCA (layanan telepon 24 jam untuk
informasi, saran, dan keluhan).
7. Risiko Stratejik
 Penilaian risiko stratejik inheren dilakukan dengan menggunakan
parameter-parameter seperti kesesuaian strategi dengan kondisi
lingkungan bisnis, strategi berisiko rendah dan strategi berisiko tinggi,
posisi bisnis BCA dan pencapaian Rencana Bisnis Bank.
 Penilaian kualitas penerapan manajemen risiko stratejik dilakukan
dengan menggunakan parameter-parameter seperti tata kelola risiko,
kerangka manajemen risiko, proses manajemen risiko, SIM dan SDM,
serta kecukupan system pengendalian risiko.
8. Risiko Kepatuhan
 Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia yang berlaku, BCA telah
menunjuk salah seorang anggota Direksi sebagai Direktur yang
membawahkan fungsi kepatuhan. Dalam pelaksanaan tugasnya, Direktur
yang membawahkan fungsi kepatuhan dibantu oleh Satuan Kerja
Kepatuhan (SKK) yang bertugas untuk mengelola risiko kepatuhan
BCA. SKK juga bertanggung jawab terhadap penerapan Program Anti
Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT).
 Dalam menilai risiko kepatuhan inheren, parameter yang digunakan
adalah jenis dan signifikansi pelanggaran yang dilakukan, frekuensi
pelanggaran yang dilakukan atau track record kepatuhan, dan
pelanggaran terhadap ketentuan atas transaksi keuangan tertentu.
 BCA telah memiliki kebijakan dan prosedur kepatuhan, yang berisi
antara lain adanya proses untuk selalu menyesuaikan ketentuan dan
sistem internal dengan peraturan yang berlaku, mengomunikasikan
ketentuan kepada karyawan terkait, melakukan kajian terhadap
produk/aktivitas baru, melakukan uji kepatuhan secara berkala, pelatihan
kepada karyawan dan adanya laporan triwulan kepatuhan kepada Direksi
dan Dewan Komisaris.
 BCA juga telah memiliki dan menerapkan Program APU dan PPT.
Untuk membantu mengidentifikasi transaksi keuangan yang
mencurigakan, BCA memiliki aplikasi yang senantiasa terus
dikembangkan dalam rangka meningkatkan kemampuannya.
9. Risiko TransaksiIntra-grup
 Penilaian risiko transaksi intra-grup inheren dilakukan dengan
menggunakan parameterparameter seperti komposisi transaksi intra-grup
dalam Konglomerasi Keuangan, dokumentasi dan kewajaran transaksi
serta informasi lainnya.
 Penilaian kualitas penerapan manajemen risiko transaksi intra-grup
dilakukan dengan menggunakan parameter-parameter seperti tata kelola
risiko, kerangka manajemen risiko, proses manajemen risiko, SIM dan
SDM, serta kecukupan sistem pengendalian risiko.
10.Risiko Asuransi
 Penilaian risiko asuransi inheren dilakukan dengan menggunakan
parameter-parameter seperti risiko teknikal, dominasi risiko asuransi
terhadap keseluruhan lini usaha, bauran risiko produk dan jenis manfaat,
serta struktur reasuransi
 Penilaian kualitas penerapan manajemen risiko asuransi dilakukan
dengan menggunakan parameter-parameter seperti tata kelola risiko,
kerangka manajemen risiko, proses manajemen risiko, SIM dan SDM,
serta kecukupan system pengendalian risiko.
Peringkat profil risiko BCA dan Terintegrasi untuk posisi Desember tahun 2015
adalah “low to moderate”, merupakan hasil penilaian dari peringkat risiko inheren
“low to moderate” dan peringkat kualitas penerapan manajemen risiko
“satisfactory”.
Peringkat tingkat risiko dari 10 (sepuluh) jenis risiko yang dinilai adalah sebagai
berikut:
 Risiko yang memiliki peringkat tingkat risiko “low” adalah Risiko Pasar,
Risiko Likuiditas, Risiko Hukum, Risiko Transaksi Intra-Grup dan Risiko
Asuransi.
 Risiko yang memiliki peringkat tingkat risiko “low to moderate” adalah
Risiko Kredit, Risiko Operasional, Risiko Reputasi, Risiko Stratejik, dan
Risiko Kepatuhan.
Peringkat profil risiko BCA dan Terintegrasi yang “low to moderate” ini dapat
tercapai karena BCA dan Perusahaan Anak telah menerapkan proses manajemen
risiko secara cukup efektif dan efisien pada seluruh aktivitasnya.
Trend risiko inheren untuk periode mendatang adalah stabil karena berdasarkan
hasil proyeksi, diperkirakan tidak akan terjadi perubahan risiko inheren yang cukup
signifikan.
Trend kualitas penerapan manajemen risiko untuk periode mendatang adalah
stabil. Hal ini disebabkan karena BCA dan Perusahaan Anak secara terus menerus
meningkatkan penyesuaian pengelolaan manajemen risiko di semua aktivitasnya
sehingga BCA dan Perusahaan Anak dapat mengidentifikasi, mengukur, memantau
dan mengendalikan setiap risiko yang ada.
Daftar Pustaka :
BCA, 2016. https://www.bca.co.id/id/Tentang-BCA/Tata-Kelola-Perusahaan/Tentang-Tata-
Kelola-Perusahaan/manajemen-risiko
http://khampenkkhan.blogspot.co.id/2014/12/manajemen-resiko.html
https://demonbrando.blogspot.co.id/2010/02/pengertian-manajemen-risiko.html
Quiz :
Pengertian Risk Management :
(Atyantahenggar, 2017) Manajemen resiko memiliki arti dan fungsi sebagai sebuah ilmu yang
digunakan untuk memetakan resiko-resiko yang bisa saja timbul dengan cara mengidentifikasi,
mengukur, memetakan, mengembangkan alternatif penanganan resiko, dan memonitor dan
mengendalikan penanganan resiko. Langkah-langkah tersebut ditempuh agar perusahaan dapat
mempersiapkan kemungkinan gagal yang bisa saja dialami oleh perusahaan, sehingga
diharapkan dengan memiliki manajemen resiko yang bagi maka perusahaan akan mengurangi
dampak kerugian baik internal maupun eksternal yang akan terjadi terutama mengenai laba
perusahaan, pelanggaran hukum, penurunan produktifitas SDM dan penurunan reputasi
perusahaan.
Fungsi manajemen resiko mencakup, menemukan kerugian potensial dan mengevaluasi kerugian
potensial. Menemukan kerugian potensial, yaitu berupaya menemukan atau mengidentifikasi
seluruh resiko murni yang dihadapi oleh perusahaan, sedangkan mengevaluasi kerugian
potensial, yaitu melakukan penilaian terhadap semua kerugian potensial yang dihadapi oleh
perusahaan.
FUNGSI POKOK MANAJEMEN RISIKO (berdoauntukmati, 2013) :
1. Menemukan kerugian potensial
Mengidentifikasi seluruh risiko yang akan dihadapi oleh organisasi.
2. Mengevaluasi kerugian potensial
Mengenal dan menanggulangi besarnya frekuensi kerugian dan keparahan atau
kegawatan kerugian.
3. Menentukan cara penanggulangan risiko
Agar suatu organisasi dapat menentukan cara apa yang dapat dilakukan dan tepat untuk
menangani sebuah risiko. Apakah itu dengan mengurangi, mencegah, meretensi (
menahan sendiri ), menghindari dan memindahkan kerugian kepada pihak lain.
Manfaat manajemen risiko bagi perusahaan antara lain (Atyantahenggar, 2017) :
1. Manajemen risiko mungkin dapat mencegah perusahaan dari kegagalan sehingga
manajemen risiko dapat menunjang secara langsung peningkatan laba dan memberikan
laba secara tidak langsung.
2. Manajemen risiko melindungi perusahaan dari risiko murni, dan karena kreditur
pelanggan dan pemasok lebih menyukai perusahaan yang dilindungi maka secara tidak
langsung menolong meningkatkan public image.
3. Mampu memberikan informasi dan persektif kepada manajemen tentang semua profil
resiko, perubahan mendasar mengenai produk dan pasar, lingkungan bisnis dan
perubahan yang diperlukan dalam proses manajemen resiko
4. Mampu memberikan informasi dan persektif kepada manajemen tentang semua profil
resiko, perubahan mendasar mengenai produk dan pasar, lingkungan bisnis dan
perubahan yang diperlukan dalam proses manajemen resiko
5. Mampu memberikan informasi dan persektif kepada manajemen tentang semua profil
resiko, perubahan mendasar mengenai produk dan pasar, lingkungan bisnis dan
perubahan yang diperlukan dalam proses manajemen resiko
6. Mampu membuat cadangan yang memadai untuk mengantisipasi resiko yang sudah
diukur dan dihitung sehingga mampu menghindari potensi kerugian yang relatif lebih
besar
7. Mampu menghitung dan mengukur besarnya risk exposure serta mampu menetapkan
alokasi sumber-sumber dana sekaligus limit resiko yang lebih tepat
Daftar Pustaka :
https://atyantahenggar.wordpress.com/2017/05/14/penerapan-manajemen-resiko-perusahaan/
http://berdoauntukmati.blogspot.co.id/2013/11/manajemen-risiko.html

More Related Content

What's hot

Peran pengelolaan manajemen risiko dalam pencapaian target kinerja rumah sakit
Peran pengelolaan manajemen risiko dalam pencapaian target kinerja rumah sakitPeran pengelolaan manajemen risiko dalam pencapaian target kinerja rumah sakit
Peran pengelolaan manajemen risiko dalam pencapaian target kinerja rumah sakitSonny Irawan
 
manajemen risiko coso-erm, as/nzs ISO 31000, basel, pbi, spip
manajemen risiko coso-erm, as/nzs ISO 31000, basel, pbi, spipmanajemen risiko coso-erm, as/nzs ISO 31000, basel, pbi, spip
manajemen risiko coso-erm, as/nzs ISO 31000, basel, pbi, spipReza Yudhalaksana
 
Petunjuk teknis pengisian form manajemen risiko kemenkeu
Petunjuk teknis pengisian form manajemen risiko kemenkeuPetunjuk teknis pengisian form manajemen risiko kemenkeu
Petunjuk teknis pengisian form manajemen risiko kemenkeuAhmad Abdul Haq
 
Pmk 171 tahun 2016 manajemen risiko kemenkeu iii
Pmk 171 tahun 2016 manajemen risiko kemenkeu iiiPmk 171 tahun 2016 manajemen risiko kemenkeu iii
Pmk 171 tahun 2016 manajemen risiko kemenkeu iiiDiyan Prasetyo
 
Manajemen Resiko-ISO-31000-2009
Manajemen Resiko-ISO-31000-2009Manajemen Resiko-ISO-31000-2009
Manajemen Resiko-ISO-31000-2009Ivan YULIANTO
 
si pi, dwi rintani, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian internal, ...
si pi, dwi rintani, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian internal, ...si pi, dwi rintani, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian internal, ...
si pi, dwi rintani, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian internal, ...dwi rintani
 
Risk Management - Bahasa Indonesia
Risk Management - Bahasa IndonesiaRisk Management - Bahasa Indonesia
Risk Management - Bahasa IndonesiaAngga Abyasa
 
Teknik Pencegahan dan Strategi Anti Fraud _Training FRAUD RISK ASSESSMENT
Teknik Pencegahan dan Strategi Anti Fraud _Training FRAUD RISK ASSESSMENTTeknik Pencegahan dan Strategi Anti Fraud _Training FRAUD RISK ASSESSMENT
Teknik Pencegahan dan Strategi Anti Fraud _Training FRAUD RISK ASSESSMENTKanaidi ken
 
Fasilitasi dan Implementasi Manajemen Risiko
Fasilitasi dan Implementasi Manajemen RisikoFasilitasi dan Implementasi Manajemen Risiko
Fasilitasi dan Implementasi Manajemen RisikoSujatmiko Wibowo
 
Materi II Seminar COSO dan ERM - Pusdiklat BPK 2013
Materi II Seminar COSO dan ERM - Pusdiklat BPK 2013Materi II Seminar COSO dan ERM - Pusdiklat BPK 2013
Materi II Seminar COSO dan ERM - Pusdiklat BPK 2013IPDN
 

What's hot (12)

Peran pengelolaan manajemen risiko dalam pencapaian target kinerja rumah sakit
Peran pengelolaan manajemen risiko dalam pencapaian target kinerja rumah sakitPeran pengelolaan manajemen risiko dalam pencapaian target kinerja rumah sakit
Peran pengelolaan manajemen risiko dalam pencapaian target kinerja rumah sakit
 
manajemen risiko coso-erm, as/nzs ISO 31000, basel, pbi, spip
manajemen risiko coso-erm, as/nzs ISO 31000, basel, pbi, spipmanajemen risiko coso-erm, as/nzs ISO 31000, basel, pbi, spip
manajemen risiko coso-erm, as/nzs ISO 31000, basel, pbi, spip
 
Petunjuk teknis pengisian form manajemen risiko kemenkeu
Petunjuk teknis pengisian form manajemen risiko kemenkeuPetunjuk teknis pengisian form manajemen risiko kemenkeu
Petunjuk teknis pengisian form manajemen risiko kemenkeu
 
Pmk 171 tahun 2016 manajemen risiko kemenkeu iii
Pmk 171 tahun 2016 manajemen risiko kemenkeu iiiPmk 171 tahun 2016 manajemen risiko kemenkeu iii
Pmk 171 tahun 2016 manajemen risiko kemenkeu iii
 
Fraud Risk Management
Fraud Risk ManagementFraud Risk Management
Fraud Risk Management
 
Manajemen Resiko-ISO-31000-2009
Manajemen Resiko-ISO-31000-2009Manajemen Resiko-ISO-31000-2009
Manajemen Resiko-ISO-31000-2009
 
si pi, dwi rintani, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian internal, ...
si pi, dwi rintani, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian internal, ...si pi, dwi rintani, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian internal, ...
si pi, dwi rintani, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian internal, ...
 
Risk Management - Bahasa Indonesia
Risk Management - Bahasa IndonesiaRisk Management - Bahasa Indonesia
Risk Management - Bahasa Indonesia
 
Manajemen Risiko SNIISO31000
Manajemen Risiko SNIISO31000Manajemen Risiko SNIISO31000
Manajemen Risiko SNIISO31000
 
Teknik Pencegahan dan Strategi Anti Fraud _Training FRAUD RISK ASSESSMENT
Teknik Pencegahan dan Strategi Anti Fraud _Training FRAUD RISK ASSESSMENTTeknik Pencegahan dan Strategi Anti Fraud _Training FRAUD RISK ASSESSMENT
Teknik Pencegahan dan Strategi Anti Fraud _Training FRAUD RISK ASSESSMENT
 
Fasilitasi dan Implementasi Manajemen Risiko
Fasilitasi dan Implementasi Manajemen RisikoFasilitasi dan Implementasi Manajemen Risiko
Fasilitasi dan Implementasi Manajemen Risiko
 
Materi II Seminar COSO dan ERM - Pusdiklat BPK 2013
Materi II Seminar COSO dan ERM - Pusdiklat BPK 2013Materi II Seminar COSO dan ERM - Pusdiklat BPK 2013
Materi II Seminar COSO dan ERM - Pusdiklat BPK 2013
 

Similar to Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm, cma, manajemen risiko, umb, 2017

Silabus Pelatihan "MANAJEMEN RISIKO STRATEGIS bagi BOD & BOC BUMN & Anak Peru...
Silabus Pelatihan "MANAJEMEN RISIKO STRATEGIS bagi BOD & BOC BUMN & Anak Peru...Silabus Pelatihan "MANAJEMEN RISIKO STRATEGIS bagi BOD & BOC BUMN & Anak Peru...
Silabus Pelatihan "MANAJEMEN RISIKO STRATEGIS bagi BOD & BOC BUMN & Anak Peru...Kanaidi ken
 
Manajemen Risiko berbasis Good Governance bagi Badan Penyelenggara Jaminan So...
Manajemen Risiko berbasis Good Governance bagi Badan Penyelenggara Jaminan So...Manajemen Risiko berbasis Good Governance bagi Badan Penyelenggara Jaminan So...
Manajemen Risiko berbasis Good Governance bagi Badan Penyelenggara Jaminan So...Diane Christina
 
Be & gg, ade, hapzi ali, ethics and business, risk management tugas 10, u...
Be & gg, ade, hapzi ali, ethics and business, risk management tugas 10, u...Be & gg, ade, hapzi ali, ethics and business, risk management tugas 10, u...
Be & gg, ade, hapzi ali, ethics and business, risk management tugas 10, u...Ade Caswito
 
BE & GG, Febi Nofita Sari, Prof Hapzi Ali, BE & GG Minggu 10: Executive and D...
BE & GG, Febi Nofita Sari, Prof Hapzi Ali, BE & GG Minggu 10: Executive and D...BE & GG, Febi Nofita Sari, Prof Hapzi Ali, BE & GG Minggu 10: Executive and D...
BE & GG, Febi Nofita Sari, Prof Hapzi Ali, BE & GG Minggu 10: Executive and D...Febi Nofita Sari
 
Si pi, asalila, hapzi ali , membandingkan kerangka pengendalian internal (cos...
Si pi, asalila, hapzi ali , membandingkan kerangka pengendalian internal (cos...Si pi, asalila, hapzi ali , membandingkan kerangka pengendalian internal (cos...
Si pi, asalila, hapzi ali , membandingkan kerangka pengendalian internal (cos...ASA LILA
 
10, si pi, asalila, hapzi ali , membandingkan kerangka pengendalian internal ...
10, si pi, asalila, hapzi ali , membandingkan kerangka pengendalian internal ...10, si pi, asalila, hapzi ali , membandingkan kerangka pengendalian internal ...
10, si pi, asalila, hapzi ali , membandingkan kerangka pengendalian internal ...ASA LILA
 
Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian ...
Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian ...Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian ...
Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian ...Christina Aprilyani
 
Si pi, siti nur rohadatul 'aisy, hapzi ali,membandingkan kerangka pengendalia...
Si pi, siti nur rohadatul 'aisy, hapzi ali,membandingkan kerangka pengendalia...Si pi, siti nur rohadatul 'aisy, hapzi ali,membandingkan kerangka pengendalia...
Si pi, siti nur rohadatul 'aisy, hapzi ali,membandingkan kerangka pengendalia...Siti Nur Rohadatul Aisy
 
TERBARU...Silabus Pelatihan _"Penerapan MANAJEMEN RISIKO pada BUMN" (Permen B...
TERBARU...Silabus Pelatihan _"Penerapan MANAJEMEN RISIKO pada BUMN" (Permen B...TERBARU...Silabus Pelatihan _"Penerapan MANAJEMEN RISIKO pada BUMN" (Permen B...
TERBARU...Silabus Pelatihan _"Penerapan MANAJEMEN RISIKO pada BUMN" (Permen B...Kanaidi ken
 
BE&GG,Maya Dwi Indrawati, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA,Risk Management
BE&GG,Maya Dwi Indrawati, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA,Risk ManagementBE&GG,Maya Dwi Indrawati, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA,Risk Management
BE&GG,Maya Dwi Indrawati, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA,Risk Managementmaya indrawati
 
RISK MANAGEMENT BY MEIKA
RISK MANAGEMENT BY MEIKARISK MANAGEMENT BY MEIKA
RISK MANAGEMENT BY MEIKAguest6816b5
 
RISK MANAGEMENT BY MEIKA
RISK MANAGEMENT BY MEIKARISK MANAGEMENT BY MEIKA
RISK MANAGEMENT BY MEIKAguest6816b5
 
RISK MANAGEMENT BY MEIKA
RISK MANAGEMENT BY MEIKARISK MANAGEMENT BY MEIKA
RISK MANAGEMENT BY MEIKAguest6816b5
 

Similar to Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm, cma, manajemen risiko, umb, 2017 (20)

Pengertian manajemen risiko
Pengertian manajemen risikoPengertian manajemen risiko
Pengertian manajemen risiko
 
Pengertian manajemen risiko
Pengertian manajemen risikoPengertian manajemen risiko
Pengertian manajemen risiko
 
Pengertian manajemen risiko
Pengertian manajemen risikoPengertian manajemen risiko
Pengertian manajemen risiko
 
Pengertian manajemen risiko
Pengertian manajemen risikoPengertian manajemen risiko
Pengertian manajemen risiko
 
Silabus Pelatihan "MANAJEMEN RISIKO STRATEGIS bagi BOD & BOC BUMN & Anak Peru...
Silabus Pelatihan "MANAJEMEN RISIKO STRATEGIS bagi BOD & BOC BUMN & Anak Peru...Silabus Pelatihan "MANAJEMEN RISIKO STRATEGIS bagi BOD & BOC BUMN & Anak Peru...
Silabus Pelatihan "MANAJEMEN RISIKO STRATEGIS bagi BOD & BOC BUMN & Anak Peru...
 
Manajemen Risiko berbasis Good Governance bagi Badan Penyelenggara Jaminan So...
Manajemen Risiko berbasis Good Governance bagi Badan Penyelenggara Jaminan So...Manajemen Risiko berbasis Good Governance bagi Badan Penyelenggara Jaminan So...
Manajemen Risiko berbasis Good Governance bagi Badan Penyelenggara Jaminan So...
 
Manajemen Resiko Bank
Manajemen Resiko BankManajemen Resiko Bank
Manajemen Resiko Bank
 
Be & gg, ade, hapzi ali, ethics and business, risk management tugas 10, u...
Be & gg, ade, hapzi ali, ethics and business, risk management tugas 10, u...Be & gg, ade, hapzi ali, ethics and business, risk management tugas 10, u...
Be & gg, ade, hapzi ali, ethics and business, risk management tugas 10, u...
 
BE & GG, Febi Nofita Sari, Prof Hapzi Ali, BE & GG Minggu 10: Executive and D...
BE & GG, Febi Nofita Sari, Prof Hapzi Ali, BE & GG Minggu 10: Executive and D...BE & GG, Febi Nofita Sari, Prof Hapzi Ali, BE & GG Minggu 10: Executive and D...
BE & GG, Febi Nofita Sari, Prof Hapzi Ali, BE & GG Minggu 10: Executive and D...
 
Si pi, asalila, hapzi ali , membandingkan kerangka pengendalian internal (cos...
Si pi, asalila, hapzi ali , membandingkan kerangka pengendalian internal (cos...Si pi, asalila, hapzi ali , membandingkan kerangka pengendalian internal (cos...
Si pi, asalila, hapzi ali , membandingkan kerangka pengendalian internal (cos...
 
10, si pi, asalila, hapzi ali , membandingkan kerangka pengendalian internal ...
10, si pi, asalila, hapzi ali , membandingkan kerangka pengendalian internal ...10, si pi, asalila, hapzi ali , membandingkan kerangka pengendalian internal ...
10, si pi, asalila, hapzi ali , membandingkan kerangka pengendalian internal ...
 
Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian ...
Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian ...Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian ...
Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian ...
 
manajemen risiko kepatuhan
manajemen risiko kepatuhanmanajemen risiko kepatuhan
manajemen risiko kepatuhan
 
Si pi, siti nur rohadatul 'aisy, hapzi ali,membandingkan kerangka pengendalia...
Si pi, siti nur rohadatul 'aisy, hapzi ali,membandingkan kerangka pengendalia...Si pi, siti nur rohadatul 'aisy, hapzi ali,membandingkan kerangka pengendalia...
Si pi, siti nur rohadatul 'aisy, hapzi ali,membandingkan kerangka pengendalia...
 
Pengurusan Risiko
Pengurusan RisikoPengurusan Risiko
Pengurusan Risiko
 
TERBARU...Silabus Pelatihan _"Penerapan MANAJEMEN RISIKO pada BUMN" (Permen B...
TERBARU...Silabus Pelatihan _"Penerapan MANAJEMEN RISIKO pada BUMN" (Permen B...TERBARU...Silabus Pelatihan _"Penerapan MANAJEMEN RISIKO pada BUMN" (Permen B...
TERBARU...Silabus Pelatihan _"Penerapan MANAJEMEN RISIKO pada BUMN" (Permen B...
 
BE&GG,Maya Dwi Indrawati, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA,Risk Management
BE&GG,Maya Dwi Indrawati, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA,Risk ManagementBE&GG,Maya Dwi Indrawati, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA,Risk Management
BE&GG,Maya Dwi Indrawati, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA,Risk Management
 
RISK MANAGEMENT BY MEIKA
RISK MANAGEMENT BY MEIKARISK MANAGEMENT BY MEIKA
RISK MANAGEMENT BY MEIKA
 
RISK MANAGEMENT BY MEIKA
RISK MANAGEMENT BY MEIKARISK MANAGEMENT BY MEIKA
RISK MANAGEMENT BY MEIKA
 
RISK MANAGEMENT BY MEIKA
RISK MANAGEMENT BY MEIKARISK MANAGEMENT BY MEIKA
RISK MANAGEMENT BY MEIKA
 

More from FIkri Aulawi Rusmahafi

Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, ...FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, ...FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...FIkri Aulawi Rusmahafi
 

More from FIkri Aulawi Rusmahafi (20)

Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr, ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
 

Recently uploaded

LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contohLAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contohkhunagnes1
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda AcehTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda AcehFORTRESS
 
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptxerlyndakasim2
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxFORTRESS
 
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppterlyndakasim2
 
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaSlide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaNovrinKartikaTumbade
 
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiSeta Wicaksana
 
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2PutriMuaini
 
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank TerpercayaUnikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercayaunikbetslotbankmaybank
 
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttxSLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttxdevina81
 
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...HaseebBashir5
 
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianTentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianHaseebBashir5
 
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptxEtika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx23May1983
 
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYAPRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYALex PRTOTO
 
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelTogel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelHaseebBashir5
 
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind..."Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...HaseebBashir5
 
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024HelmyTransformasi
 
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerMengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerHaseebBashir5
 
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptxerlyndakasim2
 
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11Al-ghifari Erik
 

Recently uploaded (20)

LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contohLAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda AcehTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
 
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
 
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
 
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaSlide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
 
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
 
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
 
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank TerpercayaUnikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
 
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttxSLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
 
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
 
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianTentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
 
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptxEtika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
 
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYAPRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
 
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelTogel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
 
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind..."Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
 
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
 
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerMengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
 
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
 
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
 

Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm, cma, manajemen risiko, umb, 2017

  • 1. NAMA : FIKRI AULAWI NIM : 55117110125 PengertianManajemenRisiko (khampenkkhan, 2014) Secara sederhana pengertian manajemen risiko adalah pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dalam penanggulangan risiko, terutama risiko yang dihadapi oleh organisasi / perusahaan, keluarga dan masyarakat. Jadi mencakup kegiatan merencanakan, mengorganisir, menyusun, memimpin / mengkoordinir dan mengawasi (termasuk mengevaluasi) program penanggulangan risiko. (demonbrando, 2010) Definisi manajemen resiko (risk management), dapat dijabarkan lebih lanjut berdasarkan kata kunci sebagai berikut: 1. On going process Manajemen resiko dilaksanakan secara terus menerus dan dimonitor secara berkala. Manajemen resiko bukanlah suatu kegiatan yang dilakukan sesekali (one time event). 2. Effected by people Manajemen resiko ditentukan oleh pihak-pihak yang berada di lingkungan organisasi. Untuk lingkungan instansi pemerintah, manajemen resiko dirumuskan oleh pimpinan dan pegawai institusi/departemen yang bersangkutan. 3. Applied in strategy setting Manajemen resiko telah disusun sejak dari perumusan strategi organisasi oleh manajemen puncak organisasi. Dengan penggunaan manajemen resiko, strategi yang disiapkan disesuaikan dengan resiko yang dihadapi oleh masing-masing bagian/unit dari organisasi. 4. Applied across the enterprised Strategi yang telah dipilih berdasarkan manajemen resiko diaplikasikan dalam kegiatan operasional, dan mencakup seluruh bagian/unit pada organisasi. Mengingat resiko masing-masing bagian berbeda, maka penerapan manajemen resiko berdasarkan penentuan resiko oleh masing- masing bagian.
  • 2. 5. Designed to identify potential events Manajemen resiko dirancang untuk mengidentifikasi kejadian atau keadaan yang secara potensial menyebabkan terganggunya pencapaian tujuan organisasi. 6. Provide reasonable assurance Resiko yang dikelola dengan tepat dan wajar akan menyediakan jaminan bahwa kegiatan dan pelayanan oleh organisasi dapat berlangsung secara optimal. 7. Geared to achieve objectives Manajemen resiko diharapkan dapat menjadi pedoman bagi organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan. Sasaran dari pelaksanaan manajemen resiko adalah untuk mengurangi resiko yang berbeda-beda yang berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat diterima oleh masyarakat. Hal ini dapat berupa berbagai jenis ancaman yang disebabkan oleh lingkungan, teknologi, manusia, organisasi, dan politik. Di sisi lain, pelaksanaan manajemen resiko melibatkan segala cara yang tersedia bagi manusia, khususnya entitas manajemen resiko (manusia, staff, organisasi). PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DI BCA (BCA, 2016) BCA menerapkan manajemen risiko dan system pengendalian internal secara efektif yang disesuaikan dengan tujuan dan kebijakan usaha, ukuran dan kompleksitas kegiatan usaha BCA dengan berpedoman pada persyaratan dan tata cara sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI), Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK), maupun dengan mengacu kepada best practice melalui tindakan-tindakan sebagai berikut: 1. Melakukan identifikasi dan pengendalian seluruh risiko termasuk yang berasal dari produk baru dan aktivitas baru. 2. Memiliki Komite Pemantau Risiko (KPR) yang bertujuan untuk memastikan bahwa kerangka kerja manajemen risiko yang ada telah memberikan perlindungan yang memadai terhadap seluruh risiko BCA dan mempunyai tugas pokok untuk memberikan rekomendasi serta pendapat secara profesional yang independen mengenai kesesuaian antara kebijakan dengan pelaksanaan kebijakan manajemen risiko kepada Dewan Komisaris, serta memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko (KMR) dan Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR).
  • 3. 3. Memiliki Komite Manajemen Risiko (KMR) yang mempunyai tugas pokok menyusun kebijakan, strategi dan pedoman penerapan manajemen risiko, menyempurnakan pelaksanaan manajemen risiko berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan proses dan sistem manajemen risiko yang efektif, serta menetapkan hal-hal yang terkait dengan keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal (irregularities). 4. Memiliki Satuan Kerja Manajemen Risiko (Terintegrasi) yang dibentuk untuk meyakinkan bahwa risiko yang dihadapi Bank dan Perusahaan Anak secara terintegrasi dapat diidentifikasi, diukur, dipantau, dikendalikan dan dilaporkan dengan benar melalui penerapan kerangka kerja manajemen risiko yang sesuai. 5. Mengelola risiko dan memastikan tersedianya kebijakan dan penetapan limit risiko yang didukung oleh prosedur, laporan, dan sistem informasi yang menyediakan informasi dan analisis secara akurat dan tepat waktu kepada manajemen termasuk menetapkan langkah menghadapi perubahan kondisi pasar. 6. Memastikan bahwa penyusunan sistem dan prosedur kerja yang ada telah memperhatikan sisi operasional maupun bisnis serta tingkat risiko yang mungkin terjadi dalam suatu unit kerja. 7. Memastikan sistem pengendalian internal telah diterapkan sesuai ketentuan. 8. Memantau kepatuhan BCA dengan prinsip pengelolaan Bank yang sehat sesuai dengan ketentuan yang berlaku melalui unit kerja SKK. 9. Membuat Laporan Profil Risiko BCA setiap triwulan dan Laporan Profil Risiko Terintegrasi setiap semester dan menyampaikannya kepada OJK secara tepat waktu. Sistem Manajemen Risiko (BCA, 2016) Dalam rangka pengendalian risiko, BCA telah mengimplementasikan kerangka Dasar Manajemen Risiko (Risk Management Framework) secara terpadu yang dituangkan dalam Kebijakan Dasar Manajemen Risiko (KDMR). Kerangka tersebut digunakan sebagai sarana untuk penetapan strategi, organisasi, kebijakan dan pedoman, serta infrastruktur BCA sehingga dapat dipastikan bahwa semua risiko yang dihadapi BCA dapat dikenali, diukur, dikendalikan dan dilaporkan dengan baik. Agar penerapan manajemen risiko dapat berjalan dengan efektif dan optimal, BCA telah memiliki Komite Manajemen Risiko yang berfungsi untuk membahas permasalahan risiko yang dihadapi BCA secara keseluruhan dan merekomendasikan kebijakan manajemen risiko kepada Direksi.
  • 4. Selain Komite di atas, BCA telah membentuk beberapa Komite lain yang bertugas untuk menangani risiko secara lebih spesifik antara lain: Komite Kebijakan Perkreditan, Komite Kredit serta Komite Aset dan Pasiva (Asset and Liability Committee – ALCO). BCA senantiasa melakukan pengkajian risiko secara menyeluruh atas rencana penerbitan produk dan aktivitas baru sesuai jenis risiko yang terdapat dalam PBI No.5/8/ PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 beserta perubahannya antara lain melalui PBI No.11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 dan SE BI No.11/35/DPNP tanggal 31 Desember 2009. Risiko-risiko yang dikelola (BCA, 2016) Risiko-risiko yang dikelola terdiri dari 10 (sepuluh) jenis risiko, yaitu: 1. Risiko Kredit  Organisasi perkreditan terus disempurnakan dengan berbasis prinsip “empat mata” (“four eyes principle”) dimana keputusan kredit diambil berdasarkan pertimbangan dari dua sisi, yaitu sisi pengembangan bisnis dan sisi analisis risiko kredit.  BCA telah memiliki Kebijakan Dasar Perkreditan Bank (KDPB) yang terus mengalami penyempurnaan sejalan dengan perkembangan BCA, PBI, POJK serta sesuai dengan “InternationalBest Practice”.  Penyempurnaan prosedur dan system manajemen risiko perkreditan dilakukan melalui pengembangan “Loan Origination System” atas alur kerja proses pemberian kredit (dari awal sampai akhir) sehingga proses kredit yang efektif dan efisien dapat tercapai. Pengembangan sistem pengukuran profil risiko debitur terus dikembangkan agar dapat diterapkan secara menyeluruh, demikian juga dengan proses pembangunan database perkreditan terus dilakukan dan disempurnakan.  Untuk menjaga kualitas kredit tetap terjaga dengan baik, maka pemantauan terhadap kualitas kredit terus dilakukan secara rutin, baik per kategori kredit (Korporasi, Komersial, Small & Medium Enterprise (SME), Konsumen dan Kartu Kredit) maupun portofolio kredit secara keseluruhan.  BCA telah mengembangkan pengelolaan risiko kredit dengan melakukan analisis stress testing terhadap portofolio kredit serta melakukan monitoring terhadap hasil stress testing tersebut. Sebagai respon atas kondisi perubahan pasar dan gejolak ekonomi, BCA melakukan analisis stress testing ini secara berkala. Stress testing bermanfaat bagi Bank
  • 5. sebagai alat untuk memperkirakan besarnya dampak risiko pada “stressful condition” sehingga BCA dapat membuat strategi yang sesuai untuk memitigasi risiko tersebut sebagai bagian dari pelaksanaan “contingency plan”.  Dalam rangka pemantauan dan pengendalian risiko kredit yang terjadi di Perusahaan Anak, BCA telah melakukan pemantauan risiko kredit Perusahaan Anak secara rutin, sekaligus memastikan bahwa Perusahaan Anak telah memiliki Kebijakan Manajemen Risiko Kredit yang baik dan efektif. 2. Risiko Pasar  Dalam mengelola risiko nilai tukar valuta asingnya, BCA memusatkan pengelolaan posisi devisa neto pada Divisi Tresuri, yang menggabungkan laporan posisi devisa neto harian dari semua cabang. Secara umum, setiap cabang diharuskan untuk menutup risiko nilai tukar valuta asingnya pada setiap akhir hari kerja, walaupun ada batas toleransi posisi devisa neto untuk setiap cabang tergantung pada besarnya aktivitas transaksi valuta asing di cabang tersebut. BCA membuat laporan posisi devisa neto harian yang menggabungkan posisi devisa neto dalam laporan posisi keuangan konsolidasian maupun rekening administrative (off-balance sheet accounts).  Untuk mengukur risiko nilai tukar valuta asing, BCA menggunakan metode Value at Risk (VaR) dengan pendekatan Historical Simulation untuk kepentingan pelaporan internal, sedangkan untuk perhitungan pelaporan kewajiban penyediaan Modal Minimum BCA menggunakan metode standar Bank Indonesia.  Komponen utama kewajiban BCA yang sensitive terhadap pergerakan tingkat suku bunga adalah simpanan nasabah, sedangkan aset BCA yang sensitif adalah Obligasi Pemerintah, suratsurat berharga, dan kredit yang diberikan. ALCO secara berkala memantau perkembangan pasar dan menyesuaikan tingkat suku bunga simpanan dan kredit yang diberikan.  BCA menentukan tingkat suku bunga simpanan berdasarkan kondisi pasar dan persaingan dengan memantau pergerakan tingkat suku bunga acuan dan suku bunga yang ditawarkan oleh bank pesaing. 3. Risiko Likuiditas  BCA sangat mementingkan penjagaan kecukupan likuiditas dalam memenuhi komitmennya kepada para nasabah dan pihak lainnya, baik dalam rangka pemberian kredit, pembayaran kembali simpanan nasabah, maupun untuk memenuhi kebutuhan likuiditas operasional. Fungsi
  • 6. pengelolaan kebutuhan likuiditas secara keseluruhan ini dilakukan oleh ALCO dan secara operasional oleh Divisi Tresuri.  Pengukuran dan pengendalian risiko likuiditas dilakukan dengan pengawasan cadangan likuiditas dan Loan to Funding Ratio (LFR), melakukan analisis maturity profile, proyeksi arus kas, serta stress test secara berkala untuk melihat dampak terhadap likuditas BCA dalam menghadapi kondisi ekstrim. BCA juga memiliki contingency funding plan untuk menghadapi kondisi ekstrim tersebut. Selain itu, sesuai dengan ketentuan OJK, BCA sudah melakukan uji coba perhitungan Liquidity Coverage Ratio (LCR).  BCA telah menjalankan ketentuan terkait dengan likuiditas sebagaimana diatur di dalam PBI yang mewajibkan Bank untuk menjaga likuiditas rupiah (Giro Wajib Minimum) secara harian, yang terdiri dari GWM Primer dan GWM LFR dalam bentuk giro Rupiah pada Bank Indonesia, GWM Sekunder berupa SBI, SDBI, SUN, dan excess reserves, serta GWM valuta asing dalam bentuk giro valuta asing pada Bank Indonesia. 4. Risiko Operasional  Basel Accord II mewajibkan Bank untuk memasukkan risiko operasional sebagai salah satu komponen di dalam perhitungan kecukupan modal suatu Bank. Sehubungan dengan hal tersebut, BCA telah mengimplementasikan Risk Control Self Assessment (RCSA) ke seluruh Cabang/Wilayah dan ke Divisi atau Unit Kerja yang dinilai memiliki risiko operasional yang cukup signifikan di Kantor Pusat. Salah satu tujuan implementasi RCSA adalah untuk menanamkan risk culture (budaya mengelola risiko) dan meningkatkan risk awareness (kesadaran akan risiko) yang merupakan syarat utama dalam pengelolaan risiko.  BCA juga telah memiliki database kasus/ kerugian terkait risiko operasional yang terjadi di seluruh unit kerja yang dikenal dengan nama Loss Event Database (LED). Tujuan utama diimplementasikannya LED adalah sebagai salah satu sarana pencatatan kerugian operasional yang akan dipergunakan BCA dalam memperhitungkan alokasi beban modal (capital charge) dan pemantauan secara berkesinambungan terhadap kejadian-kejadian yang dapat menimbulkan kerugian operasional bagi BCA. Selain itu LED juga digunakan BCA untuk melakukan analisis kasus atau permasalahan yang dihadapi, sehingga dapat diambil tindakan perbaikan/pencegahan yang diperlukan untuk meminimalkan/memitigasi risiko kerugian operasional, yang mungkin timbul di kemudian hari. BCA telah mengimplementasikan Key Risk Indicator (KRI) yaitu aplikasi yang digunakan untuk memberikan suatu indikator (early
  • 7. warning sign) atas kemungkinan terjadinya peningkatan risiko operasional di suatu unit kerja.  BCA telah menghitung kewajiban penyediaan modal minimum Bank untuk risiko operasional berdasarkan Pendekatan Indikator Dasar, sesuai dengan regulasi dari Bank Indonesia terkait dengan masuknya risiko operasional dalam perhitungan risiko kecukupan modal (CAR) selain untuk risiko kredit dan risiko pasar. 5. Risiko Hukum  Risiko hukum inheren dinilai berdasarkan potensi kerugian atas kasus- kasus yang terjadi di BCA dan Perusahaan Anak yang sedang dalam proses di pengadilan dibagi dengan modal secara konsolidasi. Parameter yang digunakan untuk menghitung potensial kerugian atas kasus yang sedang dalam proses di pengadilan adalah dasar gugatan (kasus posisi), nilai perkara, dan dokumentasi hukum.  Untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko hukum, BCA telah membentuk Grup Hukum di Kantor Pusat dan unit kerja hukum di sebagian besar Kantor Wilayah.  Dalam rangka memitigasi risiko hukum, Grup Hukum telah melakukan, antara lain: a. Membuat Kebijakan Manajemen Risiko Hukum, mempunyai ketentuan internal yang mengatur mengenai struktur organisasi dan job description Grup Hukum serta membuat standardisasi dokumen hukum; b. Mengadakan forum komunikasi hukum untuk meningkatkan kompetensi staf hukum; c. Melakukan sosialisasi mengenai dampak peraturan yang baru berlaku terhadap kegiatan perbankan BCA dan berbagai modus operandi kejahatan perbankan serta pedoman penanganannya secara hukum kepada pejabat cabang dan unit kerja terkait; d. Melakukan pembelaan hukum atas perkara perdata dan pidana yang melibatkan Bank yang sedang dalam proses di pengadilan serta memonitor perkembangan kasusnya; e. Menyusun rencana strategi pengamanan kredit (bekerja sama dengan unit kerja lain, antara lain Biro Penyelesaian Kredit) sehubungan dengan permasalahan kredit macet; f. Mendaftarkan aset-aset milik BCA antara lain hak kekayaan intelektual (HaKI) atas produk dan jasa perbankan BCA serta hak atas tanah dan bangunan milik BCA pada instansi yang berwenang;
  • 8. g. Memonitor dan melakukan tindakan hukum atas pelanggaran terhadap asset asset BCA termasuk pelanggaran atas hak kekayaan intelektual (HaKI) milik BCA; h. Memonitor dan menganalisis perkara yang sedang dalam proses di pengadilan yang dihadapi oleh BCA dan Perusahaan Anak; i. Melakukan inventarisasi, memonitor, menganalisis dan menghitung potensi kerugian yang mungkin timbul terkait kasus-kasus hukum yang terjadi. 6. Risiko Reputasi  Penilaian atas risiko reputasi dilakukan dengan menggunakan parameter- parameter seperti jumlah keluhan dan publikasi negatif serta pencapaian penyelesaian keluhan. Penilaian tersebut disusun dalam laporan profil risiko reputasi setiap triwulan.  Untuk mengelola dan mengendalikan risiko reputasi, BCA didukung oleh fasilitas Contact Center Halo BCA (layanan telepon 24 jam untuk informasi, saran, dan keluhan). 7. Risiko Stratejik  Penilaian risiko stratejik inheren dilakukan dengan menggunakan parameter-parameter seperti kesesuaian strategi dengan kondisi lingkungan bisnis, strategi berisiko rendah dan strategi berisiko tinggi, posisi bisnis BCA dan pencapaian Rencana Bisnis Bank.  Penilaian kualitas penerapan manajemen risiko stratejik dilakukan dengan menggunakan parameter-parameter seperti tata kelola risiko, kerangka manajemen risiko, proses manajemen risiko, SIM dan SDM, serta kecukupan system pengendalian risiko. 8. Risiko Kepatuhan  Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia yang berlaku, BCA telah menunjuk salah seorang anggota Direksi sebagai Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan. Dalam pelaksanaan tugasnya, Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan dibantu oleh Satuan Kerja Kepatuhan (SKK) yang bertugas untuk mengelola risiko kepatuhan BCA. SKK juga bertanggung jawab terhadap penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT).  Dalam menilai risiko kepatuhan inheren, parameter yang digunakan adalah jenis dan signifikansi pelanggaran yang dilakukan, frekuensi pelanggaran yang dilakukan atau track record kepatuhan, dan pelanggaran terhadap ketentuan atas transaksi keuangan tertentu.  BCA telah memiliki kebijakan dan prosedur kepatuhan, yang berisi antara lain adanya proses untuk selalu menyesuaikan ketentuan dan sistem internal dengan peraturan yang berlaku, mengomunikasikan
  • 9. ketentuan kepada karyawan terkait, melakukan kajian terhadap produk/aktivitas baru, melakukan uji kepatuhan secara berkala, pelatihan kepada karyawan dan adanya laporan triwulan kepatuhan kepada Direksi dan Dewan Komisaris.  BCA juga telah memiliki dan menerapkan Program APU dan PPT. Untuk membantu mengidentifikasi transaksi keuangan yang mencurigakan, BCA memiliki aplikasi yang senantiasa terus dikembangkan dalam rangka meningkatkan kemampuannya. 9. Risiko TransaksiIntra-grup  Penilaian risiko transaksi intra-grup inheren dilakukan dengan menggunakan parameterparameter seperti komposisi transaksi intra-grup dalam Konglomerasi Keuangan, dokumentasi dan kewajaran transaksi serta informasi lainnya.  Penilaian kualitas penerapan manajemen risiko transaksi intra-grup dilakukan dengan menggunakan parameter-parameter seperti tata kelola risiko, kerangka manajemen risiko, proses manajemen risiko, SIM dan SDM, serta kecukupan sistem pengendalian risiko. 10.Risiko Asuransi  Penilaian risiko asuransi inheren dilakukan dengan menggunakan parameter-parameter seperti risiko teknikal, dominasi risiko asuransi terhadap keseluruhan lini usaha, bauran risiko produk dan jenis manfaat, serta struktur reasuransi  Penilaian kualitas penerapan manajemen risiko asuransi dilakukan dengan menggunakan parameter-parameter seperti tata kelola risiko, kerangka manajemen risiko, proses manajemen risiko, SIM dan SDM, serta kecukupan system pengendalian risiko. Peringkat profil risiko BCA dan Terintegrasi untuk posisi Desember tahun 2015 adalah “low to moderate”, merupakan hasil penilaian dari peringkat risiko inheren “low to moderate” dan peringkat kualitas penerapan manajemen risiko “satisfactory”. Peringkat tingkat risiko dari 10 (sepuluh) jenis risiko yang dinilai adalah sebagai berikut:  Risiko yang memiliki peringkat tingkat risiko “low” adalah Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Hukum, Risiko Transaksi Intra-Grup dan Risiko Asuransi.  Risiko yang memiliki peringkat tingkat risiko “low to moderate” adalah Risiko Kredit, Risiko Operasional, Risiko Reputasi, Risiko Stratejik, dan Risiko Kepatuhan.
  • 10. Peringkat profil risiko BCA dan Terintegrasi yang “low to moderate” ini dapat tercapai karena BCA dan Perusahaan Anak telah menerapkan proses manajemen risiko secara cukup efektif dan efisien pada seluruh aktivitasnya. Trend risiko inheren untuk periode mendatang adalah stabil karena berdasarkan hasil proyeksi, diperkirakan tidak akan terjadi perubahan risiko inheren yang cukup signifikan. Trend kualitas penerapan manajemen risiko untuk periode mendatang adalah stabil. Hal ini disebabkan karena BCA dan Perusahaan Anak secara terus menerus meningkatkan penyesuaian pengelolaan manajemen risiko di semua aktivitasnya sehingga BCA dan Perusahaan Anak dapat mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan setiap risiko yang ada. Daftar Pustaka : BCA, 2016. https://www.bca.co.id/id/Tentang-BCA/Tata-Kelola-Perusahaan/Tentang-Tata- Kelola-Perusahaan/manajemen-risiko http://khampenkkhan.blogspot.co.id/2014/12/manajemen-resiko.html https://demonbrando.blogspot.co.id/2010/02/pengertian-manajemen-risiko.html Quiz : Pengertian Risk Management : (Atyantahenggar, 2017) Manajemen resiko memiliki arti dan fungsi sebagai sebuah ilmu yang digunakan untuk memetakan resiko-resiko yang bisa saja timbul dengan cara mengidentifikasi, mengukur, memetakan, mengembangkan alternatif penanganan resiko, dan memonitor dan mengendalikan penanganan resiko. Langkah-langkah tersebut ditempuh agar perusahaan dapat mempersiapkan kemungkinan gagal yang bisa saja dialami oleh perusahaan, sehingga diharapkan dengan memiliki manajemen resiko yang bagi maka perusahaan akan mengurangi dampak kerugian baik internal maupun eksternal yang akan terjadi terutama mengenai laba perusahaan, pelanggaran hukum, penurunan produktifitas SDM dan penurunan reputasi perusahaan. Fungsi manajemen resiko mencakup, menemukan kerugian potensial dan mengevaluasi kerugian potensial. Menemukan kerugian potensial, yaitu berupaya menemukan atau mengidentifikasi
  • 11. seluruh resiko murni yang dihadapi oleh perusahaan, sedangkan mengevaluasi kerugian potensial, yaitu melakukan penilaian terhadap semua kerugian potensial yang dihadapi oleh perusahaan. FUNGSI POKOK MANAJEMEN RISIKO (berdoauntukmati, 2013) : 1. Menemukan kerugian potensial Mengidentifikasi seluruh risiko yang akan dihadapi oleh organisasi. 2. Mengevaluasi kerugian potensial Mengenal dan menanggulangi besarnya frekuensi kerugian dan keparahan atau kegawatan kerugian. 3. Menentukan cara penanggulangan risiko Agar suatu organisasi dapat menentukan cara apa yang dapat dilakukan dan tepat untuk menangani sebuah risiko. Apakah itu dengan mengurangi, mencegah, meretensi ( menahan sendiri ), menghindari dan memindahkan kerugian kepada pihak lain. Manfaat manajemen risiko bagi perusahaan antara lain (Atyantahenggar, 2017) : 1. Manajemen risiko mungkin dapat mencegah perusahaan dari kegagalan sehingga manajemen risiko dapat menunjang secara langsung peningkatan laba dan memberikan laba secara tidak langsung. 2. Manajemen risiko melindungi perusahaan dari risiko murni, dan karena kreditur pelanggan dan pemasok lebih menyukai perusahaan yang dilindungi maka secara tidak langsung menolong meningkatkan public image. 3. Mampu memberikan informasi dan persektif kepada manajemen tentang semua profil resiko, perubahan mendasar mengenai produk dan pasar, lingkungan bisnis dan perubahan yang diperlukan dalam proses manajemen resiko 4. Mampu memberikan informasi dan persektif kepada manajemen tentang semua profil resiko, perubahan mendasar mengenai produk dan pasar, lingkungan bisnis dan perubahan yang diperlukan dalam proses manajemen resiko 5. Mampu memberikan informasi dan persektif kepada manajemen tentang semua profil resiko, perubahan mendasar mengenai produk dan pasar, lingkungan bisnis dan perubahan yang diperlukan dalam proses manajemen resiko 6. Mampu membuat cadangan yang memadai untuk mengantisipasi resiko yang sudah diukur dan dihitung sehingga mampu menghindari potensi kerugian yang relatif lebih besar 7. Mampu menghitung dan mengukur besarnya risk exposure serta mampu menetapkan alokasi sumber-sumber dana sekaligus limit resiko yang lebih tepat