Untuk mengenali perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan, tubuh Anda dilengkapi dengan organ-organ atau alat-alat indra. Di dalam alat-alat indra terdapat sel-sel saraf sensori yang berfungsi untuk mendeteksi perubahan-perubahan tersebut. Perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan dinamakan sitimulus. Stimulus dapat berupa perubahan cahaya, suhu, ata rasa makanan. Stimulus dideteksi dan ditanggapi oleh reseptor, yaitu alat-alat indra.
4. 1. Seklera
• Merupakan lapisan pembungkus bola mata yang tersusun atas jaringan ikat yang kuat
berwarna putih buram dan tidak tembus cahaya, tak berpembuluh, dengan tebal 1mm.
• Fungsi sklera : melindungi dan mempertahankan bentuk bola mata, membentuk kornea
• Letak sklera :
5. 2. Konjungtiva
• Merupakan selaput mukosa yang tersusun atas epitel tipis yang membatasi bagian dalam
kelopak mata dan bagian depan sklera.
• Fungsi : melindungi kornea, menjaga mata dan dilumasi dengan memproduksi lendir dan
beberapa jumlah air mata
• Letak konjungtiva :
6. Perbedaan seklera dan konjungtiva:
• Konjungtiva adalah membran tipis yang menutupi bagian depan mata,
sedangkan sklera adalah mantel putih tebal yang membentuk lapisan luar
bola mata.
• Sklera terdiri dari lapisan putih tebal sedangkan konjungtiva adalah
lapisan tembus tipis
7. 3. Kornea
• Kornea adalah lapisan bening yang berada di depan sklera dan dilindungi oleh
konjungtiva, kornea selalu dibasahi oleh air mata.
• Fungsi : membelokkan (membiaskan) cahaya untuk mebantu pemfokusan (pemusatan)
cahaya ke retina.
• Letak kornea :
8. 4. Koroid
• Merupakan suatu lapisan sel-sel berpigmen hitam yang terletak di belakang retina.
• Fungsi :
Berisi banyak kapiler darah yang memberi nutrisi dan oksigen, terutama untuk retina
Mencegah pantulan cahaya di bagian dalam bola mata retina dengan cara menyerap
semua cahaya yang masuk ke mata
• Letak koroid : di depan sklera dan di belakang retina
9. 5. Badan Siliaris
• Tersusun atas otot-otot melingkar dan menjari membentuk suatu cincin di sekeliling lensa pada
bagian depan mata.
• Fungsi :
Menghubungkan koroid dengan lingkaran iris
Kontraksi dan relaksasi otot-otot siliaris mengatur
cembung pipihny lensa untuk memfokuskan cahaya
Memproduksi aqueous humour, yaitu cairan
berlendiryang transparan menyerupai plasma,
namun memiliki konsentrasi protein yang rendah
• Letak badan siliaris :
10. 6. Retina
• Merupakan lapisan terdalam penyusun bola mata dan tersusun atas sel-sel saraf serta sel-
sel fotoreseptor.
• Fungsi : menerima cahaya terfokus dari lensa, mengubah cahaya menjadi sinyal saraf,
mengirim sinyal saraf itu ke otak
• Letak retina :
11. 7. Fovea (Bintik Kuning)
• Merupakan suatu bagian kecil pada bagian tengah retina yang tersusun atas sel-sel
kerucut.
• Disebut juga pusat mata
• Fungsi : memberikan ketajaman penglihatan yang tinggi
• Letak fovea :
12. 8. Bintik buta (blind spot)
• Merupakan suatu bagian kecil pada retina tempat serabut-serabut saraf bertemu menjadi
saraf optik
• Tidak memiliki sel-sel batang dan sel-sel kerucut
• Fungsi : tidak peka terhadap cahaya karena tidak mengandung sel konus dan sedikit sel
batang
• Letak bintik buta :
13. 9. Iris
• Merupakan jaringan berbentuk cakram melingkar yang terdapat persis di depan lensa
• Tersusun atas serabut otot sirkuler dan radial , di dalam iris terdapat pigmen yang
bertanggung jawab terhadap warna mata
• Di bagian tengah iris terdapat pupil
• Fungsi : mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata dengan cara mengatur ukuran pupil
• Letak iris :
14. 10. Pupil
• Merupakan lubang yang berada di tengah iris, dan memungkinkan cahaya masuk ke mata.
• Besar kecilnya pupil akan diatur oleh iris. Pada saat cahaya terang pupil mengecil dan saat
cahaya redup pupil membesar
• Pupil terlihat hitam karena semua cahaya
yang masuk ke mata diserap oleh pigmen
melanin dalam koroid
• Fungsi : mengatur banyak sedikitnya cahaya
yang masuk ke mata
• Letak pupil :
15. 11. Lensa Mata
Bagian mata yang terletak di belakang iris dan didekat pupil. Bersifat transparan, berbentuk bikonveks serta
ditutupi oleh bagian transparan, kapsul elasltis, tempat masuk ligamen masuk ke badan siliaris. Lensa mata
disokong oleh ligamen suspensori yang membuat lensa tetap diposisinya dan merupakan media yang
digunakan otot otot siliaris untuk menarik lensa sehingga mengubah ketajaman pandangan jarak dekat dan
jarah jauh.
12. Ligamen Suspensor
Ligamen kuat yang menghubungkan otot-otot siliaris dengan lensa.
Fungsi : merubah bentuk lensa dengan kontraksi dan relaksasi otot-otot siliaris.
13. Saraf Optik
Sekumpulan serabut saraf sensori yang meninggalkan bagian belakang mata dan membawa rangsang ke otak
Fungsi : membawa rangsang dari retina menuju otak.
16. 14. Otot Mata
Bola mata dapat melekat pada tempatnya dengan bantuan otot-otot mata. Fungsi :
Menggerakkan bola mata
17. FOTORESEPTOR MATA
• SEL KERUCUT
Fungsi sel kerucut adalah untuk menerima ransangan cahaya yang berwarna dan terang. Sel kerucut
ini mengandung pigmen iodopsin yang terbagi dalam 3 jenis, yaitu iodpsin merah, iodopsin hijau,
dan iodopsin biru.
• SEL BATANG
Fungsi sel batang adalah untuk menerima ransangan berupa cahaya dengan intensitas lemah dan
tidak berwarna. Sel batang ini mengandung rodopsin yaitu senyawa antara vitamin A dengan
protein. Ketika ada cahaya terang rodopsin ini akan terurai menjadi opsin dan retinal, kemudian
saat gelap rodopsin ini akan terbentuk kembali.
18. PROSES MELIHAT
1. Cahaya yang dipantulkan oleh benda ditangkap oleh mata, kemudian menembus kornea
dan diteruskan melalui pupil. Diameter pupil dikendalikan oleh bagian mata yang
berwarna, terdiri dari jaringan ikat dan otot yakni retina.
2. Cahaya tersebut akan melewati lensa mata lalu ke retina.
3. Daya akomodasi lensa mata mengatur cahaya agar tepat jatuh di bintik kuning.
4. Pada bintik kuning, impuls cahaya disampaikan oleh saraf optik ke otak.
5. Cahaya yang disampaikan ke otak, akan diinterpretasikan, sehingga kita bisa
mengetahui apa yang kita lihat.
19. Skema Proses Melihat
Sumber cahaya
Masuk ke mata melalui kornea
Melewati pupil yang lebarnya diatur oleh iris
Dibiaskan oleh lensa
Terbentuk bayangan di retina yang bersifat nyata, terbalik, diperkecil
Sel-sel batang dan sel-sel kerucutmeneruskan sinyal cahaya melalui saraf optik
Otak membalikkan lagi bayangan yang terlihat di retina
Objek terlihat sesuai dengan aslinya
21. STRUKTUR TELINGA
Telinga Luar
• Daun telinga (Pinna) memusatkan suara yang masuk ke lubang
telinga
• Saluran telinga(meatus akustikus eksternus) Memberikan zat lilin
untuk melindungi dan sebagai pelumas telinga.
• Gendang telinga Memberikan perlindungan kedap udara antara
telinga luar dan tengah.
22. Telinga Tengah
• Tulang tulang pendengaran:
1. Tulang martil (malleus)
2. Tulang landasan (incus)
3. Tulang sanggurdi (stapes)
• Saluran Eustashius yang menghubungkan telinga dengan pangkal
tenggorokan
• Jendela oval : Menerima getaran dari membran timpani melalui
osikel.
• Jendela bundar : mentransfer getaran dari jendela oval ke cairan di
telinga bagian dalam.
23. Telinga Dalam
• Telinga dalam adalah suatu rongga berisi cairan yang dikelilingi tulang yang keras yaitu tulang
tengkorak(kranium)
• Telinga dalam tersusun atas rongga-rongga(saluran) yang disebut labirin tulang dan labirin
membran
• Labirin membran merupakan membran yang melapisi labirin tulang.Labirin membran teridiri atas
koklea,vestibuli dan saluran setengah lingkaran.
• Labirin tulang merupakan rongga yang terbentuk pada tonjolan tulang pelipis yang berisikan cairan
perilimfe
24. A. Koklea (Rumah Siput)
• Koklea berbentuk seperti tabung yang bengkok kebelakang lalu berlilit mengelilingi tulang dan membentuk seperti
kerucut pada ujungnya
• Berfungsi sebagai reseptor karena memiliki sel-sel saraf di dalamnya
• Pada koklea terdapat penampang melintang yang terdiri atas tiga bagian yakni skala vestibuli, skala media, dan skala
timpani. Pada bagian dasar skala vestibuli akan berhubungan dengan tulang sanggurdi melalui jendela berselaput dan
disebut dengan tingkap oval. Di bagian lain yaitu pada skala timpani, bagian ini akan berhubungan dengan telinga
tengah dengan melalui yang dinamakan tingkap bulat.
• Pada wilayah skala media bagian atas telah dibatasi oleh membran vestibularis atau membran Reissner, sementara di
sebelah bawah dibatasi oleh membran basilaris. Selanjutnya pada bagian atas membran basilaris terdapat suatu organ
yang disebutorgano corti dimana Organo corti ini terdiri dari sel rambut dan sel penyokong. Organo corti mempunyai
fungsi atau bertugas mengubah getaran suara menjadi impuls. Pada sel rambut Organo corti ini, di atasnya terdapat
membran tektorial terdiri dari gelatin yang bertekstur lentur. Sel rambut akan dihubungkan dengan
saraf vestibulokoklearis ke bagian otak.
25. b. Vestibuli
• Vestibuli teridi atas Sakula dan Utrikula yang tersusun atas sel rambut yang memiliki struktur kusus,sel
rambut ini disebut macula acustika
• Sel rambut pada sakula tersusun secara vertikal sedangkan pada utrikula tersusun secara horizonyal
• Pada sel rambut macula acustica ini tersebar partikel serbuk protein kalsium karbonat (CaCO3) yang disebut
otolith
• Cara kerja vestiblu:
Posisi kepala berubah lalu otolith lepas dari sel rambut pada macula acustica ,lalu timbul rangsangan timbulnya
respon pendengaran yang direspon oto untuk menjaga keseimbangan
c. Saluran Setengah Lingakran
• Loop berisi cairan yang melekat pada koklea dan membantu dalam mempertahankan keseimbangan.
26.
27. Getaran bunyi → daun telinga → lubang telinga → gendang
telinga bergetar → cairan limfa yang terdapat di rumah siput
bergetar → menuju otak melalui saraf pendengaran
PROSES MENDENGAR
28. KELAINAN PADA TELINGA
• Radang telinga (otitas media)
Penyakit ini disebabkan karena virus atau bakteri dan sering menyerang pada anak-anak.
Gejalanya adalah sakit pada telinga, demam, dan pendengaran berkurang. Telinga akan
mengeluarkan nanah dan kelainan ini dapat memecahkan gendang telinga.
• Labirintitis
Labirintitis merupakan gangguan pada labirin dalam telinga. Penyakit ini disebabkan oleh
infeksi, gegar otak, dan alergi. Gejalanya antara lain telinga berdengung, mual, muntah,
vertigo, dan berkurang pendengaran.
29. • Tuli
Tuli atau tuna rungu ialah kehilangan kemampuan untuk dapat mendengar. Tuli dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu tuli konduktif dan tuli saraf. Tuli konduktif terjadi
disebabkan oleh menumpuknya kotoran telinga di saluran pendengaran, sehingga mengganggu
transmisi suara ke koklea. Tuli saraf terjadi bila terdapat kerusakan syaraf pendengaran atau
kerusakan pada koklea khususnya pada organ korti.
• Presbikubis
Suatu keadaan yang ditandai dengan terjadinya pengurangan pendengaran akibat
bertambahnya usia yang normal.
• Otosklerosis
Tuli konduksi yang menahun karena tulang sanggurdi kaku dan tak dapat bergerak leluasa.