SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
SISTEM KOORDINASI
(Indra Mata dan Telinga)
KELOMPOK 5:
Danang Kuncoro Adji (2) Shinta Rafidah (33)
Ferdiana Agustin (9) Syahrial Dwi Apriya S (34)
Roisyah Nur Arifah (31) Tabita Yuni Susanto (35)
MATA
STRUKTUR MATA
Anatomi mata :
1. Seklera
• Merupakan lapisan pembungkus bola mata yang tersusun atas jaringan ikat yang kuat
berwarna putih buram dan tidak tembus cahaya, tak berpembuluh, dengan tebal 1mm.
• Fungsi sklera : melindungi dan mempertahankan bentuk bola mata, membentuk kornea
• Letak sklera :
2. Konjungtiva
• Merupakan selaput mukosa yang tersusun atas epitel tipis yang membatasi bagian dalam
kelopak mata dan bagian depan sklera.
• Fungsi : melindungi kornea, menjaga mata dan dilumasi dengan memproduksi lendir dan
beberapa jumlah air mata
• Letak konjungtiva :
Perbedaan seklera dan konjungtiva:
• Konjungtiva adalah membran tipis yang menutupi bagian depan mata,
sedangkan sklera adalah mantel putih tebal yang membentuk lapisan luar
bola mata.
• Sklera terdiri dari lapisan putih tebal sedangkan konjungtiva adalah
lapisan tembus tipis
3. Kornea
• Kornea adalah lapisan bening yang berada di depan sklera dan dilindungi oleh
konjungtiva, kornea selalu dibasahi oleh air mata.
• Fungsi : membelokkan (membiaskan) cahaya untuk mebantu pemfokusan (pemusatan)
cahaya ke retina.
• Letak kornea :
4. Koroid
• Merupakan suatu lapisan sel-sel berpigmen hitam yang terletak di belakang retina.
• Fungsi :
 Berisi banyak kapiler darah yang memberi nutrisi dan oksigen, terutama untuk retina
 Mencegah pantulan cahaya di bagian dalam bola mata retina dengan cara menyerap
semua cahaya yang masuk ke mata
• Letak koroid : di depan sklera dan di belakang retina
5. Badan Siliaris
• Tersusun atas otot-otot melingkar dan menjari membentuk suatu cincin di sekeliling lensa pada
bagian depan mata.
• Fungsi :
 Menghubungkan koroid dengan lingkaran iris
 Kontraksi dan relaksasi otot-otot siliaris mengatur
cembung pipihny lensa untuk memfokuskan cahaya
 Memproduksi aqueous humour, yaitu cairan
berlendiryang transparan menyerupai plasma,
namun memiliki konsentrasi protein yang rendah
• Letak badan siliaris :
6. Retina
• Merupakan lapisan terdalam penyusun bola mata dan tersusun atas sel-sel saraf serta sel-
sel fotoreseptor.
• Fungsi : menerima cahaya terfokus dari lensa, mengubah cahaya menjadi sinyal saraf,
mengirim sinyal saraf itu ke otak
• Letak retina :
7. Fovea (Bintik Kuning)
• Merupakan suatu bagian kecil pada bagian tengah retina yang tersusun atas sel-sel
kerucut.
• Disebut juga pusat mata
• Fungsi : memberikan ketajaman penglihatan yang tinggi
• Letak fovea :
8. Bintik buta (blind spot)
• Merupakan suatu bagian kecil pada retina tempat serabut-serabut saraf bertemu menjadi
saraf optik
• Tidak memiliki sel-sel batang dan sel-sel kerucut
• Fungsi : tidak peka terhadap cahaya karena tidak mengandung sel konus dan sedikit sel
batang
• Letak bintik buta :
9. Iris
• Merupakan jaringan berbentuk cakram melingkar yang terdapat persis di depan lensa
• Tersusun atas serabut otot sirkuler dan radial , di dalam iris terdapat pigmen yang
bertanggung jawab terhadap warna mata
• Di bagian tengah iris terdapat pupil
• Fungsi : mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata dengan cara mengatur ukuran pupil
• Letak iris :
10. Pupil
• Merupakan lubang yang berada di tengah iris, dan memungkinkan cahaya masuk ke mata.
• Besar kecilnya pupil akan diatur oleh iris. Pada saat cahaya terang pupil mengecil dan saat
cahaya redup pupil membesar
• Pupil terlihat hitam karena semua cahaya
yang masuk ke mata diserap oleh pigmen
melanin dalam koroid
• Fungsi : mengatur banyak sedikitnya cahaya
yang masuk ke mata
• Letak pupil :
11. Lensa Mata
Bagian mata yang terletak di belakang iris dan didekat pupil. Bersifat transparan, berbentuk bikonveks serta
ditutupi oleh bagian transparan, kapsul elasltis, tempat masuk ligamen masuk ke badan siliaris. Lensa mata
disokong oleh ligamen suspensori yang membuat lensa tetap diposisinya dan merupakan media yang
digunakan otot otot siliaris untuk menarik lensa sehingga mengubah ketajaman pandangan jarak dekat dan
jarah jauh.
12. Ligamen Suspensor
Ligamen kuat yang menghubungkan otot-otot siliaris dengan lensa.
Fungsi : merubah bentuk lensa dengan kontraksi dan relaksasi otot-otot siliaris.
13. Saraf Optik
Sekumpulan serabut saraf sensori yang meninggalkan bagian belakang mata dan membawa rangsang ke otak
Fungsi : membawa rangsang dari retina menuju otak.
14. Otot Mata
Bola mata dapat melekat pada tempatnya dengan bantuan otot-otot mata. Fungsi :
Menggerakkan bola mata
FOTORESEPTOR MATA
• SEL KERUCUT
Fungsi sel kerucut adalah untuk menerima ransangan cahaya yang berwarna dan terang. Sel kerucut
ini mengandung pigmen iodopsin yang terbagi dalam 3 jenis, yaitu iodpsin merah, iodopsin hijau,
dan iodopsin biru.
• SEL BATANG
Fungsi sel batang adalah untuk menerima ransangan berupa cahaya dengan intensitas lemah dan
tidak berwarna. Sel batang ini mengandung rodopsin yaitu senyawa antara vitamin A dengan
protein. Ketika ada cahaya terang rodopsin ini akan terurai menjadi opsin dan retinal, kemudian
saat gelap rodopsin ini akan terbentuk kembali.
PROSES MELIHAT
1. Cahaya yang dipantulkan oleh benda ditangkap oleh mata, kemudian menembus kornea
dan diteruskan melalui pupil. Diameter pupil dikendalikan oleh bagian mata yang
berwarna, terdiri dari jaringan ikat dan otot yakni retina.
2. Cahaya tersebut akan melewati lensa mata lalu ke retina.
3. Daya akomodasi lensa mata mengatur cahaya agar tepat jatuh di bintik kuning.
4. Pada bintik kuning, impuls cahaya disampaikan oleh saraf optik ke otak.
5. Cahaya yang disampaikan ke otak, akan diinterpretasikan, sehingga kita bisa
mengetahui apa yang kita lihat.
Skema Proses Melihat
Sumber cahaya
Masuk ke mata melalui kornea
Melewati pupil yang lebarnya diatur oleh iris
Dibiaskan oleh lensa
Terbentuk bayangan di retina yang bersifat nyata, terbalik, diperkecil
Sel-sel batang dan sel-sel kerucutmeneruskan sinyal cahaya melalui saraf optik
Otak membalikkan lagi bayangan yang terlihat di retina
Objek terlihat sesuai dengan aslinya
TELINGA
STRUKTUR TELINGA
Telinga Luar
• Daun telinga (Pinna)  memusatkan suara yang masuk ke lubang
telinga
• Saluran telinga(meatus akustikus eksternus)  Memberikan zat lilin
untuk melindungi dan sebagai pelumas telinga.
• Gendang telinga  Memberikan perlindungan kedap udara antara
telinga luar dan tengah.
Telinga Tengah
• Tulang tulang pendengaran:
1. Tulang martil (malleus)
2. Tulang landasan (incus)
3. Tulang sanggurdi (stapes)
• Saluran Eustashius yang menghubungkan telinga dengan pangkal
tenggorokan
• Jendela oval : Menerima getaran dari membran timpani melalui
osikel.
• Jendela bundar : mentransfer getaran dari jendela oval ke cairan di
telinga bagian dalam.
Telinga Dalam
• Telinga dalam adalah suatu rongga berisi cairan yang dikelilingi tulang yang keras yaitu tulang
tengkorak(kranium)
• Telinga dalam tersusun atas rongga-rongga(saluran) yang disebut labirin tulang dan labirin
membran
• Labirin membran merupakan membran yang melapisi labirin tulang.Labirin membran teridiri atas
koklea,vestibuli dan saluran setengah lingkaran.
• Labirin tulang merupakan rongga yang terbentuk pada tonjolan tulang pelipis yang berisikan cairan
perilimfe
A. Koklea (Rumah Siput)
• Koklea berbentuk seperti tabung yang bengkok kebelakang lalu berlilit mengelilingi tulang dan membentuk seperti
kerucut pada ujungnya
• Berfungsi sebagai reseptor karena memiliki sel-sel saraf di dalamnya
• Pada koklea terdapat penampang melintang yang terdiri atas tiga bagian yakni skala vestibuli, skala media, dan skala
timpani. Pada bagian dasar skala vestibuli akan berhubungan dengan tulang sanggurdi melalui jendela berselaput dan
disebut dengan tingkap oval. Di bagian lain yaitu pada skala timpani, bagian ini akan berhubungan dengan telinga
tengah dengan melalui yang dinamakan tingkap bulat.
• Pada wilayah skala media bagian atas telah dibatasi oleh membran vestibularis atau membran Reissner, sementara di
sebelah bawah dibatasi oleh membran basilaris. Selanjutnya pada bagian atas membran basilaris terdapat suatu organ
yang disebutorgano corti dimana Organo corti ini terdiri dari sel rambut dan sel penyokong. Organo corti mempunyai
fungsi atau bertugas mengubah getaran suara menjadi impuls. Pada sel rambut Organo corti ini, di atasnya terdapat
membran tektorial terdiri dari gelatin yang bertekstur lentur. Sel rambut akan dihubungkan dengan
saraf vestibulokoklearis ke bagian otak.
b. Vestibuli
• Vestibuli teridi atas Sakula dan Utrikula yang tersusun atas sel rambut yang memiliki struktur kusus,sel
rambut ini disebut macula acustika
• Sel rambut pada sakula tersusun secara vertikal sedangkan pada utrikula tersusun secara horizonyal
• Pada sel rambut macula acustica ini tersebar partikel serbuk protein kalsium karbonat (CaCO3) yang disebut
otolith
• Cara kerja vestiblu:
Posisi kepala berubah lalu otolith lepas dari sel rambut pada macula acustica ,lalu timbul rangsangan timbulnya
respon pendengaran yang direspon oto untuk menjaga keseimbangan
c. Saluran Setengah Lingakran
• Loop berisi cairan yang melekat pada koklea dan membantu dalam mempertahankan keseimbangan.
Getaran bunyi → daun telinga → lubang telinga → gendang
telinga bergetar → cairan limfa yang terdapat di rumah siput
bergetar → menuju otak melalui saraf pendengaran
PROSES MENDENGAR
KELAINAN PADA TELINGA
• Radang telinga (otitas media)
Penyakit ini disebabkan karena virus atau bakteri dan sering menyerang pada anak-anak.
Gejalanya adalah sakit pada telinga, demam, dan pendengaran berkurang. Telinga akan
mengeluarkan nanah dan kelainan ini dapat memecahkan gendang telinga.
• Labirintitis
Labirintitis merupakan gangguan pada labirin dalam telinga. Penyakit ini disebabkan oleh
infeksi, gegar otak, dan alergi. Gejalanya antara lain telinga berdengung, mual, muntah,
vertigo, dan berkurang pendengaran.
• Tuli
Tuli atau tuna rungu ialah kehilangan kemampuan untuk dapat mendengar. Tuli dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu tuli konduktif dan tuli saraf. Tuli konduktif terjadi
disebabkan oleh menumpuknya kotoran telinga di saluran pendengaran, sehingga mengganggu
transmisi suara ke koklea. Tuli saraf terjadi bila terdapat kerusakan syaraf pendengaran atau
kerusakan pada koklea khususnya pada organ korti.
• Presbikubis
Suatu keadaan yang ditandai dengan terjadinya pengurangan pendengaran akibat
bertambahnya usia yang normal.
• Otosklerosis
Tuli konduksi yang menahun karena tulang sanggurdi kaku dan tak dapat bergerak leluasa.

More Related Content

What's hot

Titik berat benda homogen
Titik berat benda homogenTitik berat benda homogen
Titik berat benda homogenNita Mardiana
 
Laporan kapasitas udara paru paru
Laporan kapasitas udara paru paruLaporan kapasitas udara paru paru
Laporan kapasitas udara paru paruLaksmi_Perwira
 
Jaringan hewan oleh ismail
Jaringan hewan oleh ismailJaringan hewan oleh ismail
Jaringan hewan oleh ismailIsmail Fizh
 
Laporan praktikum bio (uji zat makanan)
Laporan praktikum bio (uji zat makanan)Laporan praktikum bio (uji zat makanan)
Laporan praktikum bio (uji zat makanan)Nida Chofiya
 
Sistem Rangka Manusia dan Hewan
Sistem Rangka Manusia dan HewanSistem Rangka Manusia dan Hewan
Sistem Rangka Manusia dan Hewanedmundtanjaya
 
Indra penglihatan (mata)
Indra penglihatan (mata)Indra penglihatan (mata)
Indra penglihatan (mata)Siti Nur Aini
 
Laporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau
Laporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang HijauLaporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau
Laporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijauanurputri
 
Laporan praktikum sel hewan dan sel tumbuhan
Laporan praktikum sel hewan dan sel tumbuhanLaporan praktikum sel hewan dan sel tumbuhan
Laporan praktikum sel hewan dan sel tumbuhanBudi Triyanto
 
MATERI Sistem reproduksi KELAS XI SMA
MATERI Sistem reproduksi KELAS XI SMAMATERI Sistem reproduksi KELAS XI SMA
MATERI Sistem reproduksi KELAS XI SMAZona Bebas
 
Laporan Praktikum Mengamati Sel
Laporan Praktikum Mengamati SelLaporan Praktikum Mengamati Sel
Laporan Praktikum Mengamati SelWien Adithya
 
Laporan Praktikum Biologi: Menentukan Denyut Jantung
Laporan Praktikum Biologi: Menentukan Denyut JantungLaporan Praktikum Biologi: Menentukan Denyut Jantung
Laporan Praktikum Biologi: Menentukan Denyut JantungUNESA
 
Presentasi sistem pernapasan
Presentasi sistem pernapasanPresentasi sistem pernapasan
Presentasi sistem pernapasanArika Sari
 
Powerpoint bekerja keras & tanggung jawab oleh nur hasyrah
Powerpoint bekerja keras & tanggung jawab oleh nur hasyrahPowerpoint bekerja keras & tanggung jawab oleh nur hasyrah
Powerpoint bekerja keras & tanggung jawab oleh nur hasyrahnur hasyrah
 

What's hot (20)

Titik berat benda homogen
Titik berat benda homogenTitik berat benda homogen
Titik berat benda homogen
 
Organel Sel
Organel SelOrganel Sel
Organel Sel
 
Mikroskop dan sel
Mikroskop dan selMikroskop dan sel
Mikroskop dan sel
 
Alat indera pada manusia
Alat indera pada manusiaAlat indera pada manusia
Alat indera pada manusia
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
 
Laporan kapasitas udara paru paru
Laporan kapasitas udara paru paruLaporan kapasitas udara paru paru
Laporan kapasitas udara paru paru
 
Jaringan hewan oleh ismail
Jaringan hewan oleh ismailJaringan hewan oleh ismail
Jaringan hewan oleh ismail
 
Laporan praktikum bio (uji zat makanan)
Laporan praktikum bio (uji zat makanan)Laporan praktikum bio (uji zat makanan)
Laporan praktikum bio (uji zat makanan)
 
Laporan praktikum biologi
Laporan praktikum biologiLaporan praktikum biologi
Laporan praktikum biologi
 
Sistem Rangka Manusia dan Hewan
Sistem Rangka Manusia dan HewanSistem Rangka Manusia dan Hewan
Sistem Rangka Manusia dan Hewan
 
Indra penglihatan (mata)
Indra penglihatan (mata)Indra penglihatan (mata)
Indra penglihatan (mata)
 
Laporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau
Laporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang HijauLaporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau
Laporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau
 
Laporan praktikum sel hewan dan sel tumbuhan
Laporan praktikum sel hewan dan sel tumbuhanLaporan praktikum sel hewan dan sel tumbuhan
Laporan praktikum sel hewan dan sel tumbuhan
 
Sel hewan dan tumbuhan
Sel hewan dan tumbuhanSel hewan dan tumbuhan
Sel hewan dan tumbuhan
 
MATERI Sistem reproduksi KELAS XI SMA
MATERI Sistem reproduksi KELAS XI SMAMATERI Sistem reproduksi KELAS XI SMA
MATERI Sistem reproduksi KELAS XI SMA
 
Tabel organel sel 2003
Tabel organel sel 2003Tabel organel sel 2003
Tabel organel sel 2003
 
Laporan Praktikum Mengamati Sel
Laporan Praktikum Mengamati SelLaporan Praktikum Mengamati Sel
Laporan Praktikum Mengamati Sel
 
Laporan Praktikum Biologi: Menentukan Denyut Jantung
Laporan Praktikum Biologi: Menentukan Denyut JantungLaporan Praktikum Biologi: Menentukan Denyut Jantung
Laporan Praktikum Biologi: Menentukan Denyut Jantung
 
Presentasi sistem pernapasan
Presentasi sistem pernapasanPresentasi sistem pernapasan
Presentasi sistem pernapasan
 
Powerpoint bekerja keras & tanggung jawab oleh nur hasyrah
Powerpoint bekerja keras & tanggung jawab oleh nur hasyrahPowerpoint bekerja keras & tanggung jawab oleh nur hasyrah
Powerpoint bekerja keras & tanggung jawab oleh nur hasyrah
 

Viewers also liked

Indera Pendengaran (Telinga)
Indera Pendengaran (Telinga)Indera Pendengaran (Telinga)
Indera Pendengaran (Telinga)Nathan Wijaya
 
Presentasi mata
Presentasi mataPresentasi mata
Presentasi matasahobby68
 
Sistem koordinasi dan indra
Sistem koordinasi dan indraSistem koordinasi dan indra
Sistem koordinasi dan indrakalisa nur
 
Bab 9 sistem koordinasi
Bab 9 sistem koordinasiBab 9 sistem koordinasi
Bab 9 sistem koordinasiKevin Simbolon
 
Sist koordinasi
Sist koordinasiSist koordinasi
Sist koordinasiEn Jamilah
 
koordinasi dan rentang kendali
koordinasi dan rentang kendalikoordinasi dan rentang kendali
koordinasi dan rentang kendaliArfan Ependi
 
Jaringan saraf pada hewan
Jaringan saraf pada hewanJaringan saraf pada hewan
Jaringan saraf pada hewanghea ayups
 
Fisiologi sistem saraf_(dr.imran,_sp_s)_2013[1]
Fisiologi sistem saraf_(dr.imran,_sp_s)_2013[1]Fisiologi sistem saraf_(dr.imran,_sp_s)_2013[1]
Fisiologi sistem saraf_(dr.imran,_sp_s)_2013[1]Teuku Sultan
 
SEL DALAM SISTEM SARAF DAN HUBUNGAN ANTAR NEURON
SEL DALAM SISTEM SARAF DAN HUBUNGAN ANTAR NEURONSEL DALAM SISTEM SARAF DAN HUBUNGAN ANTAR NEURON
SEL DALAM SISTEM SARAF DAN HUBUNGAN ANTAR NEURONMaharani517
 
Tugas kelompok biologi bab telinga ms 2007
Tugas kelompok biologi bab  telinga  ms 2007Tugas kelompok biologi bab  telinga  ms 2007
Tugas kelompok biologi bab telinga ms 2007WaQhyoe Arryee
 
Hortatory exposition 1
Hortatory exposition 1Hortatory exposition 1
Hortatory exposition 1sman 2 mataram
 

Viewers also liked (20)

Indera Pendengaran (Telinga)
Indera Pendengaran (Telinga)Indera Pendengaran (Telinga)
Indera Pendengaran (Telinga)
 
Presentasi mata
Presentasi mataPresentasi mata
Presentasi mata
 
Sistem koordinasi dan indra
Sistem koordinasi dan indraSistem koordinasi dan indra
Sistem koordinasi dan indra
 
Sistem saraf
Sistem saraf Sistem saraf
Sistem saraf
 
Bab 9 sistem koordinasi
Bab 9 sistem koordinasiBab 9 sistem koordinasi
Bab 9 sistem koordinasi
 
PPT Sistem Koordinasi
PPT Sistem KoordinasiPPT Sistem Koordinasi
PPT Sistem Koordinasi
 
Sist koordinasi
Sist koordinasiSist koordinasi
Sist koordinasi
 
koordinasi dan rentang kendali
koordinasi dan rentang kendalikoordinasi dan rentang kendali
koordinasi dan rentang kendali
 
Jaringan saraf pada hewan
Jaringan saraf pada hewanJaringan saraf pada hewan
Jaringan saraf pada hewan
 
Makalah sistem saraf..
Makalah sistem saraf..Makalah sistem saraf..
Makalah sistem saraf..
 
Jaringan syaraf
Jaringan syarafJaringan syaraf
Jaringan syaraf
 
Fisiologi sistem saraf_(dr.imran,_sp_s)_2013[1]
Fisiologi sistem saraf_(dr.imran,_sp_s)_2013[1]Fisiologi sistem saraf_(dr.imran,_sp_s)_2013[1]
Fisiologi sistem saraf_(dr.imran,_sp_s)_2013[1]
 
SEL DALAM SISTEM SARAF DAN HUBUNGAN ANTAR NEURON
SEL DALAM SISTEM SARAF DAN HUBUNGAN ANTAR NEURONSEL DALAM SISTEM SARAF DAN HUBUNGAN ANTAR NEURON
SEL DALAM SISTEM SARAF DAN HUBUNGAN ANTAR NEURON
 
Jaringan saraf
Jaringan sarafJaringan saraf
Jaringan saraf
 
FISIOLOGI JARINGAN SARAF
FISIOLOGI JARINGAN SARAFFISIOLOGI JARINGAN SARAF
FISIOLOGI JARINGAN SARAF
 
Indera manusia telinga (biologi)
Indera manusia telinga (biologi)Indera manusia telinga (biologi)
Indera manusia telinga (biologi)
 
Neuroglia
NeurogliaNeuroglia
Neuroglia
 
Tugas kelompok biologi bab telinga ms 2007
Tugas kelompok biologi bab  telinga  ms 2007Tugas kelompok biologi bab  telinga  ms 2007
Tugas kelompok biologi bab telinga ms 2007
 
Hortatory exposition 1
Hortatory exposition 1Hortatory exposition 1
Hortatory exposition 1
 
NERVOUS SYSTEM
NERVOUS SYSTEMNERVOUS SYSTEM
NERVOUS SYSTEM
 

Similar to SISTEM KOORDINASI MATA DAN TELINGA (20)

Review anfis mata 1
Review anfis mata 1 Review anfis mata 1
Review anfis mata 1
 
Anatomi fisiologi mata
Anatomi fisiologi mataAnatomi fisiologi mata
Anatomi fisiologi mata
 
Sistem indera
Sistem inderaSistem indera
Sistem indera
 
Panca Indra
Panca IndraPanca Indra
Panca Indra
 
Sistem Indra Pada Manusia.ppt
Sistem Indra Pada Manusia.pptSistem Indra Pada Manusia.ppt
Sistem Indra Pada Manusia.ppt
 
Kelompok 4
Kelompok 4Kelompok 4
Kelompok 4
 
409524135-PPT-Anatomi-Fisiologi-Sistem-Penginderaan.pptx
409524135-PPT-Anatomi-Fisiologi-Sistem-Penginderaan.pptx409524135-PPT-Anatomi-Fisiologi-Sistem-Penginderaan.pptx
409524135-PPT-Anatomi-Fisiologi-Sistem-Penginderaan.pptx
 
INDRA
INDRAINDRA
INDRA
 
Anatomi Fisiologi Sistem penginderaan
Anatomi Fisiologi Sistem penginderaanAnatomi Fisiologi Sistem penginderaan
Anatomi Fisiologi Sistem penginderaan
 
ppt. Sistem penginderaan
ppt. Sistem penginderaanppt. Sistem penginderaan
ppt. Sistem penginderaan
 
Sistem penglihatan
Sistem penglihatanSistem penglihatan
Sistem penglihatan
 
Mata & telinga (matrikulasi)
Mata & telinga (matrikulasi)Mata & telinga (matrikulasi)
Mata & telinga (matrikulasi)
 
Anatomi mata
Anatomi mataAnatomi mata
Anatomi mata
 
5 indera
5 indera5 indera
5 indera
 
Mata
MataMata
Mata
 
Makalah mata
Makalah mataMakalah mata
Makalah mata
 
ANFIS_Mata_pptx.pptx
ANFIS_Mata_pptx.pptxANFIS_Mata_pptx.pptx
ANFIS_Mata_pptx.pptx
 
Struktur jantung dan peredaran darah dalam
Struktur jantung dan peredaran darah dalamStruktur jantung dan peredaran darah dalam
Struktur jantung dan peredaran darah dalam
 
Struktur jantung dan peredaran darah dalam
Struktur jantung dan peredaran darah dalamStruktur jantung dan peredaran darah dalam
Struktur jantung dan peredaran darah dalam
 
Gambar bagian mata
Gambar bagian mataGambar bagian mata
Gambar bagian mata
 

More from Ferdiana Agustin

Skenario 3 Blok 8 Infeksi Dentomaskilofasial
Skenario 3 Blok 8 Infeksi DentomaskilofasialSkenario 3 Blok 8 Infeksi Dentomaskilofasial
Skenario 3 Blok 8 Infeksi DentomaskilofasialFerdiana Agustin
 
Definisi, Etiologi, dan Faktor Risiko Penyakit Jaringan Periodontal
Definisi, Etiologi, dan Faktor Risiko Penyakit Jaringan PeriodontalDefinisi, Etiologi, dan Faktor Risiko Penyakit Jaringan Periodontal
Definisi, Etiologi, dan Faktor Risiko Penyakit Jaringan PeriodontalFerdiana Agustin
 
Skenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras Gigi
Skenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras GigiSkenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras Gigi
Skenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras GigiFerdiana Agustin
 
Struktur dan kelainan enamel
Struktur dan kelainan enamelStruktur dan kelainan enamel
Struktur dan kelainan enamelFerdiana Agustin
 
Anatomi gigi permanen premolar
Anatomi gigi permanen premolarAnatomi gigi permanen premolar
Anatomi gigi permanen premolarFerdiana Agustin
 
struktur gigi dan karies gigi
struktur gigi dan karies gigistruktur gigi dan karies gigi
struktur gigi dan karies gigiFerdiana Agustin
 
Gingival crevicular fluid (caian Sulkus GIngiva)
Gingival crevicular fluid (caian Sulkus GIngiva)Gingival crevicular fluid (caian Sulkus GIngiva)
Gingival crevicular fluid (caian Sulkus GIngiva)Ferdiana Agustin
 
Cairan Sulcus Gingiva (Gingival Crevicular Fluid)
Cairan Sulcus Gingiva (Gingival Crevicular Fluid)Cairan Sulcus Gingiva (Gingival Crevicular Fluid)
Cairan Sulcus Gingiva (Gingival Crevicular Fluid)Ferdiana Agustin
 
Fungsi mukosa rongga mulut sebagai pertahanan pertama tubuh
Fungsi mukosa rongga mulut sebagai pertahanan pertama tubuhFungsi mukosa rongga mulut sebagai pertahanan pertama tubuh
Fungsi mukosa rongga mulut sebagai pertahanan pertama tubuhFerdiana Agustin
 
Laporan tutorial sistem cardiovascular
Laporan tutorial sistem cardiovascularLaporan tutorial sistem cardiovascular
Laporan tutorial sistem cardiovascularFerdiana Agustin
 
Laporan tutorial fisiologi sistem pencernaan
Laporan tutorial fisiologi sistem pencernaanLaporan tutorial fisiologi sistem pencernaan
Laporan tutorial fisiologi sistem pencernaanFerdiana Agustin
 
Gangguan sistem pernapasan manusia (asma)
Gangguan sistem pernapasan manusia (asma)Gangguan sistem pernapasan manusia (asma)
Gangguan sistem pernapasan manusia (asma)Ferdiana Agustin
 
Proses pencernaan pada usus besar
Proses pencernaan pada usus besarProses pencernaan pada usus besar
Proses pencernaan pada usus besarFerdiana Agustin
 

More from Ferdiana Agustin (20)

Skenario 3 Blok 8 Infeksi Dentomaskilofasial
Skenario 3 Blok 8 Infeksi DentomaskilofasialSkenario 3 Blok 8 Infeksi Dentomaskilofasial
Skenario 3 Blok 8 Infeksi Dentomaskilofasial
 
Definisi, Etiologi, dan Faktor Risiko Penyakit Jaringan Periodontal
Definisi, Etiologi, dan Faktor Risiko Penyakit Jaringan PeriodontalDefinisi, Etiologi, dan Faktor Risiko Penyakit Jaringan Periodontal
Definisi, Etiologi, dan Faktor Risiko Penyakit Jaringan Periodontal
 
Skenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras Gigi
Skenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras GigiSkenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras Gigi
Skenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras Gigi
 
Makalah Gingiva
Makalah GingivaMakalah Gingiva
Makalah Gingiva
 
Struktur dan kelainan enamel
Struktur dan kelainan enamelStruktur dan kelainan enamel
Struktur dan kelainan enamel
 
Makalah torus mandibula
Makalah torus mandibulaMakalah torus mandibula
Makalah torus mandibula
 
Struktur kelenjar limfe
Struktur kelenjar limfeStruktur kelenjar limfe
Struktur kelenjar limfe
 
Anatomi gigi permanen premolar
Anatomi gigi permanen premolarAnatomi gigi permanen premolar
Anatomi gigi permanen premolar
 
struktur gigi dan karies gigi
struktur gigi dan karies gigistruktur gigi dan karies gigi
struktur gigi dan karies gigi
 
Gingival crevicular fluid (caian Sulkus GIngiva)
Gingival crevicular fluid (caian Sulkus GIngiva)Gingival crevicular fluid (caian Sulkus GIngiva)
Gingival crevicular fluid (caian Sulkus GIngiva)
 
Cairan Sulcus Gingiva (Gingival Crevicular Fluid)
Cairan Sulcus Gingiva (Gingival Crevicular Fluid)Cairan Sulcus Gingiva (Gingival Crevicular Fluid)
Cairan Sulcus Gingiva (Gingival Crevicular Fluid)
 
Fungsi mukosa rongga mulut sebagai pertahanan pertama tubuh
Fungsi mukosa rongga mulut sebagai pertahanan pertama tubuhFungsi mukosa rongga mulut sebagai pertahanan pertama tubuh
Fungsi mukosa rongga mulut sebagai pertahanan pertama tubuh
 
Laporan tutorial sistem cardiovascular
Laporan tutorial sistem cardiovascularLaporan tutorial sistem cardiovascular
Laporan tutorial sistem cardiovascular
 
Laporan tutorial fisiologi sistem pencernaan
Laporan tutorial fisiologi sistem pencernaanLaporan tutorial fisiologi sistem pencernaan
Laporan tutorial fisiologi sistem pencernaan
 
Gangguan sistem pernapasan manusia (asma)
Gangguan sistem pernapasan manusia (asma)Gangguan sistem pernapasan manusia (asma)
Gangguan sistem pernapasan manusia (asma)
 
Mikroskop cahaya
Mikroskop cahayaMikroskop cahaya
Mikroskop cahaya
 
Proses pencernaan pada usus besar
Proses pencernaan pada usus besarProses pencernaan pada usus besar
Proses pencernaan pada usus besar
 
Pencernaan di usus besar
Pencernaan di usus besarPencernaan di usus besar
Pencernaan di usus besar
 
Utang Piutang
Utang PiutangUtang Piutang
Utang Piutang
 
Berbakti pada orang Tua
Berbakti pada orang TuaBerbakti pada orang Tua
Berbakti pada orang Tua
 

Recently uploaded

adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 

Recently uploaded (20)

adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 

SISTEM KOORDINASI MATA DAN TELINGA

  • 1. SISTEM KOORDINASI (Indra Mata dan Telinga) KELOMPOK 5: Danang Kuncoro Adji (2) Shinta Rafidah (33) Ferdiana Agustin (9) Syahrial Dwi Apriya S (34) Roisyah Nur Arifah (31) Tabita Yuni Susanto (35)
  • 4. 1. Seklera • Merupakan lapisan pembungkus bola mata yang tersusun atas jaringan ikat yang kuat berwarna putih buram dan tidak tembus cahaya, tak berpembuluh, dengan tebal 1mm. • Fungsi sklera : melindungi dan mempertahankan bentuk bola mata, membentuk kornea • Letak sklera :
  • 5. 2. Konjungtiva • Merupakan selaput mukosa yang tersusun atas epitel tipis yang membatasi bagian dalam kelopak mata dan bagian depan sklera. • Fungsi : melindungi kornea, menjaga mata dan dilumasi dengan memproduksi lendir dan beberapa jumlah air mata • Letak konjungtiva :
  • 6. Perbedaan seklera dan konjungtiva: • Konjungtiva adalah membran tipis yang menutupi bagian depan mata, sedangkan sklera adalah mantel putih tebal yang membentuk lapisan luar bola mata. • Sklera terdiri dari lapisan putih tebal sedangkan konjungtiva adalah lapisan tembus tipis
  • 7. 3. Kornea • Kornea adalah lapisan bening yang berada di depan sklera dan dilindungi oleh konjungtiva, kornea selalu dibasahi oleh air mata. • Fungsi : membelokkan (membiaskan) cahaya untuk mebantu pemfokusan (pemusatan) cahaya ke retina. • Letak kornea :
  • 8. 4. Koroid • Merupakan suatu lapisan sel-sel berpigmen hitam yang terletak di belakang retina. • Fungsi :  Berisi banyak kapiler darah yang memberi nutrisi dan oksigen, terutama untuk retina  Mencegah pantulan cahaya di bagian dalam bola mata retina dengan cara menyerap semua cahaya yang masuk ke mata • Letak koroid : di depan sklera dan di belakang retina
  • 9. 5. Badan Siliaris • Tersusun atas otot-otot melingkar dan menjari membentuk suatu cincin di sekeliling lensa pada bagian depan mata. • Fungsi :  Menghubungkan koroid dengan lingkaran iris  Kontraksi dan relaksasi otot-otot siliaris mengatur cembung pipihny lensa untuk memfokuskan cahaya  Memproduksi aqueous humour, yaitu cairan berlendiryang transparan menyerupai plasma, namun memiliki konsentrasi protein yang rendah • Letak badan siliaris :
  • 10. 6. Retina • Merupakan lapisan terdalam penyusun bola mata dan tersusun atas sel-sel saraf serta sel- sel fotoreseptor. • Fungsi : menerima cahaya terfokus dari lensa, mengubah cahaya menjadi sinyal saraf, mengirim sinyal saraf itu ke otak • Letak retina :
  • 11. 7. Fovea (Bintik Kuning) • Merupakan suatu bagian kecil pada bagian tengah retina yang tersusun atas sel-sel kerucut. • Disebut juga pusat mata • Fungsi : memberikan ketajaman penglihatan yang tinggi • Letak fovea :
  • 12. 8. Bintik buta (blind spot) • Merupakan suatu bagian kecil pada retina tempat serabut-serabut saraf bertemu menjadi saraf optik • Tidak memiliki sel-sel batang dan sel-sel kerucut • Fungsi : tidak peka terhadap cahaya karena tidak mengandung sel konus dan sedikit sel batang • Letak bintik buta :
  • 13. 9. Iris • Merupakan jaringan berbentuk cakram melingkar yang terdapat persis di depan lensa • Tersusun atas serabut otot sirkuler dan radial , di dalam iris terdapat pigmen yang bertanggung jawab terhadap warna mata • Di bagian tengah iris terdapat pupil • Fungsi : mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata dengan cara mengatur ukuran pupil • Letak iris :
  • 14. 10. Pupil • Merupakan lubang yang berada di tengah iris, dan memungkinkan cahaya masuk ke mata. • Besar kecilnya pupil akan diatur oleh iris. Pada saat cahaya terang pupil mengecil dan saat cahaya redup pupil membesar • Pupil terlihat hitam karena semua cahaya yang masuk ke mata diserap oleh pigmen melanin dalam koroid • Fungsi : mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke mata • Letak pupil :
  • 15. 11. Lensa Mata Bagian mata yang terletak di belakang iris dan didekat pupil. Bersifat transparan, berbentuk bikonveks serta ditutupi oleh bagian transparan, kapsul elasltis, tempat masuk ligamen masuk ke badan siliaris. Lensa mata disokong oleh ligamen suspensori yang membuat lensa tetap diposisinya dan merupakan media yang digunakan otot otot siliaris untuk menarik lensa sehingga mengubah ketajaman pandangan jarak dekat dan jarah jauh. 12. Ligamen Suspensor Ligamen kuat yang menghubungkan otot-otot siliaris dengan lensa. Fungsi : merubah bentuk lensa dengan kontraksi dan relaksasi otot-otot siliaris. 13. Saraf Optik Sekumpulan serabut saraf sensori yang meninggalkan bagian belakang mata dan membawa rangsang ke otak Fungsi : membawa rangsang dari retina menuju otak.
  • 16. 14. Otot Mata Bola mata dapat melekat pada tempatnya dengan bantuan otot-otot mata. Fungsi : Menggerakkan bola mata
  • 17. FOTORESEPTOR MATA • SEL KERUCUT Fungsi sel kerucut adalah untuk menerima ransangan cahaya yang berwarna dan terang. Sel kerucut ini mengandung pigmen iodopsin yang terbagi dalam 3 jenis, yaitu iodpsin merah, iodopsin hijau, dan iodopsin biru. • SEL BATANG Fungsi sel batang adalah untuk menerima ransangan berupa cahaya dengan intensitas lemah dan tidak berwarna. Sel batang ini mengandung rodopsin yaitu senyawa antara vitamin A dengan protein. Ketika ada cahaya terang rodopsin ini akan terurai menjadi opsin dan retinal, kemudian saat gelap rodopsin ini akan terbentuk kembali.
  • 18. PROSES MELIHAT 1. Cahaya yang dipantulkan oleh benda ditangkap oleh mata, kemudian menembus kornea dan diteruskan melalui pupil. Diameter pupil dikendalikan oleh bagian mata yang berwarna, terdiri dari jaringan ikat dan otot yakni retina. 2. Cahaya tersebut akan melewati lensa mata lalu ke retina. 3. Daya akomodasi lensa mata mengatur cahaya agar tepat jatuh di bintik kuning. 4. Pada bintik kuning, impuls cahaya disampaikan oleh saraf optik ke otak. 5. Cahaya yang disampaikan ke otak, akan diinterpretasikan, sehingga kita bisa mengetahui apa yang kita lihat.
  • 19. Skema Proses Melihat Sumber cahaya Masuk ke mata melalui kornea Melewati pupil yang lebarnya diatur oleh iris Dibiaskan oleh lensa Terbentuk bayangan di retina yang bersifat nyata, terbalik, diperkecil Sel-sel batang dan sel-sel kerucutmeneruskan sinyal cahaya melalui saraf optik Otak membalikkan lagi bayangan yang terlihat di retina Objek terlihat sesuai dengan aslinya
  • 21. STRUKTUR TELINGA Telinga Luar • Daun telinga (Pinna)  memusatkan suara yang masuk ke lubang telinga • Saluran telinga(meatus akustikus eksternus)  Memberikan zat lilin untuk melindungi dan sebagai pelumas telinga. • Gendang telinga  Memberikan perlindungan kedap udara antara telinga luar dan tengah.
  • 22. Telinga Tengah • Tulang tulang pendengaran: 1. Tulang martil (malleus) 2. Tulang landasan (incus) 3. Tulang sanggurdi (stapes) • Saluran Eustashius yang menghubungkan telinga dengan pangkal tenggorokan • Jendela oval : Menerima getaran dari membran timpani melalui osikel. • Jendela bundar : mentransfer getaran dari jendela oval ke cairan di telinga bagian dalam.
  • 23. Telinga Dalam • Telinga dalam adalah suatu rongga berisi cairan yang dikelilingi tulang yang keras yaitu tulang tengkorak(kranium) • Telinga dalam tersusun atas rongga-rongga(saluran) yang disebut labirin tulang dan labirin membran • Labirin membran merupakan membran yang melapisi labirin tulang.Labirin membran teridiri atas koklea,vestibuli dan saluran setengah lingkaran. • Labirin tulang merupakan rongga yang terbentuk pada tonjolan tulang pelipis yang berisikan cairan perilimfe
  • 24. A. Koklea (Rumah Siput) • Koklea berbentuk seperti tabung yang bengkok kebelakang lalu berlilit mengelilingi tulang dan membentuk seperti kerucut pada ujungnya • Berfungsi sebagai reseptor karena memiliki sel-sel saraf di dalamnya • Pada koklea terdapat penampang melintang yang terdiri atas tiga bagian yakni skala vestibuli, skala media, dan skala timpani. Pada bagian dasar skala vestibuli akan berhubungan dengan tulang sanggurdi melalui jendela berselaput dan disebut dengan tingkap oval. Di bagian lain yaitu pada skala timpani, bagian ini akan berhubungan dengan telinga tengah dengan melalui yang dinamakan tingkap bulat. • Pada wilayah skala media bagian atas telah dibatasi oleh membran vestibularis atau membran Reissner, sementara di sebelah bawah dibatasi oleh membran basilaris. Selanjutnya pada bagian atas membran basilaris terdapat suatu organ yang disebutorgano corti dimana Organo corti ini terdiri dari sel rambut dan sel penyokong. Organo corti mempunyai fungsi atau bertugas mengubah getaran suara menjadi impuls. Pada sel rambut Organo corti ini, di atasnya terdapat membran tektorial terdiri dari gelatin yang bertekstur lentur. Sel rambut akan dihubungkan dengan saraf vestibulokoklearis ke bagian otak.
  • 25. b. Vestibuli • Vestibuli teridi atas Sakula dan Utrikula yang tersusun atas sel rambut yang memiliki struktur kusus,sel rambut ini disebut macula acustika • Sel rambut pada sakula tersusun secara vertikal sedangkan pada utrikula tersusun secara horizonyal • Pada sel rambut macula acustica ini tersebar partikel serbuk protein kalsium karbonat (CaCO3) yang disebut otolith • Cara kerja vestiblu: Posisi kepala berubah lalu otolith lepas dari sel rambut pada macula acustica ,lalu timbul rangsangan timbulnya respon pendengaran yang direspon oto untuk menjaga keseimbangan c. Saluran Setengah Lingakran • Loop berisi cairan yang melekat pada koklea dan membantu dalam mempertahankan keseimbangan.
  • 26.
  • 27. Getaran bunyi → daun telinga → lubang telinga → gendang telinga bergetar → cairan limfa yang terdapat di rumah siput bergetar → menuju otak melalui saraf pendengaran PROSES MENDENGAR
  • 28. KELAINAN PADA TELINGA • Radang telinga (otitas media) Penyakit ini disebabkan karena virus atau bakteri dan sering menyerang pada anak-anak. Gejalanya adalah sakit pada telinga, demam, dan pendengaran berkurang. Telinga akan mengeluarkan nanah dan kelainan ini dapat memecahkan gendang telinga. • Labirintitis Labirintitis merupakan gangguan pada labirin dalam telinga. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi, gegar otak, dan alergi. Gejalanya antara lain telinga berdengung, mual, muntah, vertigo, dan berkurang pendengaran.
  • 29. • Tuli Tuli atau tuna rungu ialah kehilangan kemampuan untuk dapat mendengar. Tuli dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu tuli konduktif dan tuli saraf. Tuli konduktif terjadi disebabkan oleh menumpuknya kotoran telinga di saluran pendengaran, sehingga mengganggu transmisi suara ke koklea. Tuli saraf terjadi bila terdapat kerusakan syaraf pendengaran atau kerusakan pada koklea khususnya pada organ korti. • Presbikubis Suatu keadaan yang ditandai dengan terjadinya pengurangan pendengaran akibat bertambahnya usia yang normal. • Otosklerosis Tuli konduksi yang menahun karena tulang sanggurdi kaku dan tak dapat bergerak leluasa.