SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
LOGO
REVIEW ANATOMI &
FISIOLOGI SISTEM
SENSORI PERSEPSI
INDRA PENGLIHATAN
NS. Freny R Mbaloto, M.Kep
Pengertian Indra Penglihatan (Mata)
Mata adalah organ penglihatan yang
mendeteksi cahaya.
Yang dilakukan mata yang paling sederhana tak
lain hanya mengetahui apakah lingkungan
sekitarnya adalah terang atau gelap.
Mata yang lebih kompleks dipergunakan untuk
memberikan pengertian visual.
Bola mata dan struktur yang berhubungan
dilindungi dan dilingkupi dalam tulang berongga
bulat yang disebut orbita
Bola mata dilindungi dan dialasi oleh lemak
yang terletak dibelakang bola mata
Saraf dan pembuluh darah yang mensuplai
nutrisi dan menghantarkan impuls ke otak juga
berada di orbita
Lanjutan....
Lanjutan....
Bola mata digerakkan oleh 6 otot okular
(rektus superior, rektus lateralis, rektus
inferior, oblik superior, rektus medial,
oblik inferior). 4 otot rektus berfungsi
untuk menggerakkan bola mata secara
vertikal dan horizontal. 2 otot oblik
berfungsi memutar bola mata untuk
memudahkan melihat ke segala penjuru
Lanjutan....
Pergerakkan otot :
• N III >> membuka palpebra
• N VII >> menutup palpebra
• N III >> mempengaruhi muskulus rektus
superior, medial, inferior, muskulus oblik
inferior
• N IV >> mempengaruhi muskulus oblik
superior
• N VI >> mempengaruhi muskulus rektus
lateralis
Struktur Mata
Struktur Eksternal
1
Struktur Internal
2
Struktur Eksternal
1. Kelopak Mata (Palpebra)
a. Hubungan antara kelopak mata
atas dan bawah disebut kantus
(Kantus lateralis dan medialis)
b. Kantus medialis >> suatu muara
yang memungkinkan air mata
mengalir ke bagian atas sistem
lakrimal disebut puncta
Struktur Eksternal
Fungsi Kelopak Mata :
a. Melindungi bola mata bagian
depan
b. Mendistribusikan air mata yang
mencegah penguapan dan
keringnya epitelium permukaan
Struktur Eksternal
2. Kelenjar Air Mata (Kelenjar Lakrimal)
kelenjar lakrimal pada kelopak mata bagian
atas sebelah luar kantus lateralis,
menghasilkan air mata yang melalui duktus
sekretorius dialirkan mencapai bola mata.
Lubang kecil (puncta) pada kedua kelopak
mata atas dan bawah pada kantus medial
mengarahkan air mata ke kantong lakrimal.
Kemudian duktus nasolakrimal mengarahkan
aliran air mata ke hidung.
Struktur Eksternal
Lanjutan...
 Kelenjar lakrimal sebagai tempat
produksi air mata
 Air mata memiliki fungsi sebagai
pelumas, pembersih dan melindungi
permukaan mata
 Terdapat dua macam air mata yaitu air
mata pelumas (anti bakteri) dan air mata
aqueus (respon emosi dan iritasi)
Cont….
Struktur Internal
1. Konjungtiva
 lapisan mukosa tipis transparan yang melapisi
bola mata dan kelopak mata. Fungsi konjungtiva
proteksi pd sklera & memberi pelumasan pd bola
mata.
 Konjungtiva ada 2, yaitu konjungtiva palpebra
(melapisi kelopak) & konjungtiva bulbi (menutupi
bagian depan bola mata).
Struktur Internal
2 Sklera
 Dikenal sebagai putih mata
 Struktur: jaringan fibrosa yg kuat & tidak
elastis mempertahankan bentuk bola
mata
Struktur Internal
3. Kornea
struktur transparan avaskular dengan
permukaan yang mengkilat. Berfungsi
membiaskan berkas cahaya ke retina,
menghantarkan oksigen, menghasilkan
sensasi nyeri.
4. Traktus Uveal
lapisan vaskular yang terletak pada
lapisan tengah mata. Terdiri dari 3
struktur:
Struktur Internal
a. Iris
Struktur tipis yang ditengahnya
terdapat lubang bulat (pupil) berfungsi
mengatur jumlah cahaya yang masuk
ke mata.
b. Badan Siliaris
Memproduksi dan pengaliran cairan
mata.
C. Koroid
Lapisan vaskular yang berfungsi
memberikan darah ke retina.
Struktur Internal
Struktur Internal
5. Lensa
• struktur bikonveks,
avaskular, tidak
berwarna, dan hampir
semua transparan
• Terletak dibelakang
iris dan berhubungan
dengan badan siliaris
• Fungsi memfokuskan
cahaya pada retina
Struktur Internal
6. Retina
• Lapisan jaringan saraf tipis dan
semitransparan yang menyusun lapisan
mata paling dalam.
• Mengandung reseptor, yaitu sel batang
dan sel kerucut
• 125 juta sel batang tersebar dibagian
perifer retina dengan fungsi utama pada
terang dan gelap
• 6 juta sel kerucut yang berkosentrasi
pada pusat retina, yang berfungsi dalam
penglihatan warna
Struktur Internal
Retina
PROSES MELIHAT
Proses mata melihat benda adalah sebagai berikut.
a. Cahaya yang dipantulkan oleh benda di tangkap oleh mata,
menembus kornea dan diteruskan melalui pupil.
b. Intensitas cahaya yang telah diatur oleh pupil
diteruskan menembus lensa mata.
c. Untuk menghasilkan bayangan yg optimal seluruh organ
mulai kornea, humor oques, lensa, humor vitreus harus
bening dan mampu meneruskan berkas cahaya yg baik
d. Daya akomodasi pada lensa mata mengatur cahaya supaya
jatuh tepat sel retina.
e. Pada sel retina bersifat fotoreseptor, yg mampu mengubah
berkas cahaya menjadi impuls listrik menuju otak melalui
nervus optikus
f. Impuls listrik di persepsikan sebagai penglihatan/ gambar.
GANGGUAN PADA MATA
Penglihatan normal = emetropi
Rabun dekat disebut hipermetropi. Hal ini
disebabkan oleh ukuran bola mata yang pendek
sehingga bayangan jatuh di belakang retina
lensa cembung (positif)
Rabun jauh disebut miopi. Penyebab rabun jauh
adalah ukuran bola mata terlalu panjang
dari ukuran normal sehingga bayangan benda
jatuh di depan retina. kaca mata
berlensa cekung (negatif).
Cont…..
Rabun jauh dan dekat disebut juga
presbiopi atau rabun tua ialah suatu keadaan di
mana lensa kehilangan elastisitasnya karena
bertambahnya usia kaca mata cembung dan
cekung
Rabun senja atau rabun ayam adalah
ketidakmampuan mata untuk melihat benda
yang berada di tempat remangremang dan di
malam hari. Gangguan ini disebabkan oleh
kekurangan vitamin A, sehingga sel batang
tidak berfungsi karena protein rodopson tidak
terbentuk
Cont…..
kelainan genetik yg bs terjadi adalah blind color
(buta warna)
a. buta warna permanent (total)  tdk dpt melihat
warna dsr  merah, hijau, biru krn ketiga warna
ini terlihat hitam sementara warna kuning
terlihat spt warna terang
b. buta warna temporer  seseorang tdk dpt
membedakan warna merah tua, merah darah,
merah bit, merah tomat, merah cabe, merah
muda karena mereka hanya dapat
menyebutkan warna dasar saja yaitu merah
Cont….
Buta warna total hanya mampu melihat warna
hitam putih saja monokromat
Buta warna separuh tidak bisa melihat warna
tertentu, yaitu:
a. merah = protanopia
b. biru/kuning = tritanopia
c. hijau = deuteranopia
Cont….
Katarak atau bular mata Penyebab adalah lensa
mata keruh sehingga menghalangi masuknya
cahaya pada retina,.
Juling adalah kelainan mata yang disebabkan
oleh ketidakserasian otot-otot mata. Jika
penderitanya masih anak-anak, maka dapat
diperbaiki dengan jalan operasi.
Astigmatisme atau mata silindris adalah
gangguan mata yang disebabkan oleh ukuran
lensa mata atau kornea tidak rata, keadaan
kelengkungan permukaan kornea atau lensa
yang tidak mulus kacamata berlensa silindris
Konsep Asuhan Keperawatan
PENGKAJIAN
a. Data demografi
Usia & jenis kelamin
b. Keluhan utama
Perubahan atau
kehilangan
penglihatan. Keluhan
yang kurang spesifik
yaitu nyeri kepala
dan mata lelah
c. Manifestasi klinis
penglihatan,
penampakan,
sensasi nyeri, dan
ketidaknyamanan.
d. Riwayat Penyakit
Dahulu
RPD difokuskan
pada gangguan
sistemik terkait
manisfestasi klinik.
Penggunaan kaca
mata/lensa kontak,
ranap termasuk
trauma kepala atau
mata.
e. Riwayat
pembedahan
Op pengangkatan
katarak,
pembedahan otak
dan wajah.
f. Alergi
Catat alergi pada
pengobatan (tetes mata)
inhalan (debu, bahan
kimia) dan kontak
lingkungan (serbuk bunga)
g. Medikasi
Catat nama obat, dosis,
frekuensi penggunaan obat
dan penggunaan tetes
mata
h. Kebiasaan makan
diet kaya buah, sayur dan
ikan, suplemen antioksidan
C, E dan beta karoten
mengurangi insiden
degenerasi visual
Pengkajian
J. Riwayat
Kesehatan Keluarga.
Banyak gangguan
okular bersifat familiar
(strabismus,glaukoma,
retinoblastoma).
I. Riwayat
Sosial
riwayat.
psikososial
dan gaya
hidup
menentukan
terhadap
kesehatan
mata seperti
pekerjaan,
hobi dan
perilaku hidup
sehat
Diagnosa Keperawatan
TEXT TEXT TEXT TEXT
Penurunan
persepsi
sensori:
penglihatan
b/d
penurunan
tajam
penglihatan
dan
kejelasan
penglihatan
Nyeri b/d
Trauma
insisi,
Peningkan
TIO
Resiko
cedera b/d
Kerusakan
Fungsi
Sensori
Penglihatan
Kehilangan
vitreus,
Pandangan
kabur,
Perdarahan
intraokler
Ansietas
b/d
kurang
Pengetahuan
ttg
penyakit
Gangguan
Perawatan
diri b/d
Penurunan
penglihatan,
Pembatasan
Aktivitas
pascaoperasi.
LOGO

More Related Content

Similar to ANFIS_Mata_pptx.pptx

Similar to ANFIS_Mata_pptx.pptx (20)

Indra mata
Indra mataIndra mata
Indra mata
 
Indra mata
Indra mataIndra mata
Indra mata
 
Indra mata
Indra mataIndra mata
Indra mata
 
5 indera
5 indera5 indera
5 indera
 
Gambar bagian mata
Gambar bagian mataGambar bagian mata
Gambar bagian mata
 
409524135-PPT-Anatomi-Fisiologi-Sistem-Penginderaan.pptx
409524135-PPT-Anatomi-Fisiologi-Sistem-Penginderaan.pptx409524135-PPT-Anatomi-Fisiologi-Sistem-Penginderaan.pptx
409524135-PPT-Anatomi-Fisiologi-Sistem-Penginderaan.pptx
 
Makalah pengobatan mata
Makalah pengobatan mataMakalah pengobatan mata
Makalah pengobatan mata
 
Presentasi mata
Presentasi mataPresentasi mata
Presentasi mata
 
Makalah pengobatan mata
Makalah pengobatan mataMakalah pengobatan mata
Makalah pengobatan mata
 
Anatomi mata
Anatomi mataAnatomi mata
Anatomi mata
 
PANCA INDERA (MATA)
PANCA INDERA (MATA)PANCA INDERA (MATA)
PANCA INDERA (MATA)
 
Mata
MataMata
Mata
 
Mata
MataMata
Mata
 
Bagian Bagian Mata
Bagian Bagian MataBagian Bagian Mata
Bagian Bagian Mata
 
Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)
Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)
Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)
 
Sistem Penginderaan
Sistem PenginderaanSistem Penginderaan
Sistem Penginderaan
 
KELOMPOK 8_PPT BIOOPTIKA PADA MANUSIA_OFF B.pptx
KELOMPOK 8_PPT BIOOPTIKA PADA MANUSIA_OFF B.pptxKELOMPOK 8_PPT BIOOPTIKA PADA MANUSIA_OFF B.pptx
KELOMPOK 8_PPT BIOOPTIKA PADA MANUSIA_OFF B.pptx
 
Sistem penglihatan
Sistem penglihatanSistem penglihatan
Sistem penglihatan
 
anatomy and physiology personal notes.pptx
anatomy and physiology personal notes.pptxanatomy and physiology personal notes.pptx
anatomy and physiology personal notes.pptx
 
Makalah alat indra
Makalah alat indraMakalah alat indra
Makalah alat indra
 

Recently uploaded

Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 

Recently uploaded (18)

Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 

ANFIS_Mata_pptx.pptx

  • 1. LOGO REVIEW ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM SENSORI PERSEPSI INDRA PENGLIHATAN NS. Freny R Mbaloto, M.Kep
  • 2. Pengertian Indra Penglihatan (Mata) Mata adalah organ penglihatan yang mendeteksi cahaya. Yang dilakukan mata yang paling sederhana tak lain hanya mengetahui apakah lingkungan sekitarnya adalah terang atau gelap. Mata yang lebih kompleks dipergunakan untuk memberikan pengertian visual.
  • 3. Bola mata dan struktur yang berhubungan dilindungi dan dilingkupi dalam tulang berongga bulat yang disebut orbita Bola mata dilindungi dan dialasi oleh lemak yang terletak dibelakang bola mata Saraf dan pembuluh darah yang mensuplai nutrisi dan menghantarkan impuls ke otak juga berada di orbita Lanjutan....
  • 4. Lanjutan.... Bola mata digerakkan oleh 6 otot okular (rektus superior, rektus lateralis, rektus inferior, oblik superior, rektus medial, oblik inferior). 4 otot rektus berfungsi untuk menggerakkan bola mata secara vertikal dan horizontal. 2 otot oblik berfungsi memutar bola mata untuk memudahkan melihat ke segala penjuru
  • 5. Lanjutan.... Pergerakkan otot : • N III >> membuka palpebra • N VII >> menutup palpebra • N III >> mempengaruhi muskulus rektus superior, medial, inferior, muskulus oblik inferior • N IV >> mempengaruhi muskulus oblik superior • N VI >> mempengaruhi muskulus rektus lateralis
  • 7. Struktur Eksternal 1. Kelopak Mata (Palpebra) a. Hubungan antara kelopak mata atas dan bawah disebut kantus (Kantus lateralis dan medialis) b. Kantus medialis >> suatu muara yang memungkinkan air mata mengalir ke bagian atas sistem lakrimal disebut puncta
  • 8. Struktur Eksternal Fungsi Kelopak Mata : a. Melindungi bola mata bagian depan b. Mendistribusikan air mata yang mencegah penguapan dan keringnya epitelium permukaan
  • 9. Struktur Eksternal 2. Kelenjar Air Mata (Kelenjar Lakrimal) kelenjar lakrimal pada kelopak mata bagian atas sebelah luar kantus lateralis, menghasilkan air mata yang melalui duktus sekretorius dialirkan mencapai bola mata. Lubang kecil (puncta) pada kedua kelopak mata atas dan bawah pada kantus medial mengarahkan air mata ke kantong lakrimal. Kemudian duktus nasolakrimal mengarahkan aliran air mata ke hidung.
  • 11. Lanjutan...  Kelenjar lakrimal sebagai tempat produksi air mata  Air mata memiliki fungsi sebagai pelumas, pembersih dan melindungi permukaan mata  Terdapat dua macam air mata yaitu air mata pelumas (anti bakteri) dan air mata aqueus (respon emosi dan iritasi)
  • 13. Struktur Internal 1. Konjungtiva  lapisan mukosa tipis transparan yang melapisi bola mata dan kelopak mata. Fungsi konjungtiva proteksi pd sklera & memberi pelumasan pd bola mata.  Konjungtiva ada 2, yaitu konjungtiva palpebra (melapisi kelopak) & konjungtiva bulbi (menutupi bagian depan bola mata).
  • 14. Struktur Internal 2 Sklera  Dikenal sebagai putih mata  Struktur: jaringan fibrosa yg kuat & tidak elastis mempertahankan bentuk bola mata
  • 15. Struktur Internal 3. Kornea struktur transparan avaskular dengan permukaan yang mengkilat. Berfungsi membiaskan berkas cahaya ke retina, menghantarkan oksigen, menghasilkan sensasi nyeri. 4. Traktus Uveal lapisan vaskular yang terletak pada lapisan tengah mata. Terdiri dari 3 struktur:
  • 16. Struktur Internal a. Iris Struktur tipis yang ditengahnya terdapat lubang bulat (pupil) berfungsi mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata. b. Badan Siliaris Memproduksi dan pengaliran cairan mata. C. Koroid Lapisan vaskular yang berfungsi memberikan darah ke retina.
  • 18. Struktur Internal 5. Lensa • struktur bikonveks, avaskular, tidak berwarna, dan hampir semua transparan • Terletak dibelakang iris dan berhubungan dengan badan siliaris • Fungsi memfokuskan cahaya pada retina
  • 19. Struktur Internal 6. Retina • Lapisan jaringan saraf tipis dan semitransparan yang menyusun lapisan mata paling dalam. • Mengandung reseptor, yaitu sel batang dan sel kerucut • 125 juta sel batang tersebar dibagian perifer retina dengan fungsi utama pada terang dan gelap • 6 juta sel kerucut yang berkosentrasi pada pusat retina, yang berfungsi dalam penglihatan warna
  • 21. PROSES MELIHAT Proses mata melihat benda adalah sebagai berikut. a. Cahaya yang dipantulkan oleh benda di tangkap oleh mata, menembus kornea dan diteruskan melalui pupil. b. Intensitas cahaya yang telah diatur oleh pupil diteruskan menembus lensa mata. c. Untuk menghasilkan bayangan yg optimal seluruh organ mulai kornea, humor oques, lensa, humor vitreus harus bening dan mampu meneruskan berkas cahaya yg baik d. Daya akomodasi pada lensa mata mengatur cahaya supaya jatuh tepat sel retina. e. Pada sel retina bersifat fotoreseptor, yg mampu mengubah berkas cahaya menjadi impuls listrik menuju otak melalui nervus optikus f. Impuls listrik di persepsikan sebagai penglihatan/ gambar.
  • 22.
  • 23. GANGGUAN PADA MATA Penglihatan normal = emetropi Rabun dekat disebut hipermetropi. Hal ini disebabkan oleh ukuran bola mata yang pendek sehingga bayangan jatuh di belakang retina lensa cembung (positif) Rabun jauh disebut miopi. Penyebab rabun jauh adalah ukuran bola mata terlalu panjang dari ukuran normal sehingga bayangan benda jatuh di depan retina. kaca mata berlensa cekung (negatif).
  • 24. Cont….. Rabun jauh dan dekat disebut juga presbiopi atau rabun tua ialah suatu keadaan di mana lensa kehilangan elastisitasnya karena bertambahnya usia kaca mata cembung dan cekung Rabun senja atau rabun ayam adalah ketidakmampuan mata untuk melihat benda yang berada di tempat remangremang dan di malam hari. Gangguan ini disebabkan oleh kekurangan vitamin A, sehingga sel batang tidak berfungsi karena protein rodopson tidak terbentuk
  • 25. Cont….. kelainan genetik yg bs terjadi adalah blind color (buta warna) a. buta warna permanent (total)  tdk dpt melihat warna dsr  merah, hijau, biru krn ketiga warna ini terlihat hitam sementara warna kuning terlihat spt warna terang b. buta warna temporer  seseorang tdk dpt membedakan warna merah tua, merah darah, merah bit, merah tomat, merah cabe, merah muda karena mereka hanya dapat menyebutkan warna dasar saja yaitu merah
  • 26. Cont…. Buta warna total hanya mampu melihat warna hitam putih saja monokromat Buta warna separuh tidak bisa melihat warna tertentu, yaitu: a. merah = protanopia b. biru/kuning = tritanopia c. hijau = deuteranopia
  • 27. Cont…. Katarak atau bular mata Penyebab adalah lensa mata keruh sehingga menghalangi masuknya cahaya pada retina,. Juling adalah kelainan mata yang disebabkan oleh ketidakserasian otot-otot mata. Jika penderitanya masih anak-anak, maka dapat diperbaiki dengan jalan operasi. Astigmatisme atau mata silindris adalah gangguan mata yang disebabkan oleh ukuran lensa mata atau kornea tidak rata, keadaan kelengkungan permukaan kornea atau lensa yang tidak mulus kacamata berlensa silindris
  • 28. Konsep Asuhan Keperawatan PENGKAJIAN a. Data demografi Usia & jenis kelamin b. Keluhan utama Perubahan atau kehilangan penglihatan. Keluhan yang kurang spesifik yaitu nyeri kepala dan mata lelah c. Manifestasi klinis penglihatan, penampakan, sensasi nyeri, dan ketidaknyamanan. d. Riwayat Penyakit Dahulu RPD difokuskan pada gangguan sistemik terkait manisfestasi klinik. Penggunaan kaca mata/lensa kontak, ranap termasuk trauma kepala atau mata. e. Riwayat pembedahan Op pengangkatan katarak, pembedahan otak dan wajah. f. Alergi Catat alergi pada pengobatan (tetes mata) inhalan (debu, bahan kimia) dan kontak lingkungan (serbuk bunga) g. Medikasi Catat nama obat, dosis, frekuensi penggunaan obat dan penggunaan tetes mata h. Kebiasaan makan diet kaya buah, sayur dan ikan, suplemen antioksidan C, E dan beta karoten mengurangi insiden degenerasi visual
  • 29. Pengkajian J. Riwayat Kesehatan Keluarga. Banyak gangguan okular bersifat familiar (strabismus,glaukoma, retinoblastoma). I. Riwayat Sosial riwayat. psikososial dan gaya hidup menentukan terhadap kesehatan mata seperti pekerjaan, hobi dan perilaku hidup sehat
  • 30. Diagnosa Keperawatan TEXT TEXT TEXT TEXT Penurunan persepsi sensori: penglihatan b/d penurunan tajam penglihatan dan kejelasan penglihatan Nyeri b/d Trauma insisi, Peningkan TIO Resiko cedera b/d Kerusakan Fungsi Sensori Penglihatan Kehilangan vitreus, Pandangan kabur, Perdarahan intraokler Ansietas b/d kurang Pengetahuan ttg penyakit Gangguan Perawatan diri b/d Penurunan penglihatan, Pembatasan Aktivitas pascaoperasi.
  • 31. LOGO