SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
MIKROSKOP CAHAYA
 ABSTRAK
• Mikroskop cahaya mempunyai perbesaran maksimum 1000 kali.
• Mikroskop ini menggunakan cahaya sebagai sumber pembentukan bayangan.
• Biasanya digunakan untuk mengamati morfologi objek
• Mikroskop cahaya digunakan secara manual, jadi pengamat dapat secara langsung melihat bentuk,
warna, maupun gerakan objek melalui lensa okuler
• Dapat mengamati objek dengan ukuran 0,25 mikrometer, sehingga memungkinkan untuk mengamati
mitokondria maupun klorofil
 JENIS-JENIS
Ada dua jenis mikroskop cahaya berdasarkan jumlah lensa okulernya: mikroskop monokuler (berlensa
okuler 1) dan binokuler (berlensa okuler 2).
Sedangkan dari jenis cahaya yang digunakan: mikroskop cahaya konvensional yang memanfaatkan cahaya
alami dan mikroskop iluminasi cahaya lampu.
Mikroskop Monokuler Mikroskop Binokuler
Berikut bagian-bagian dari mikroskop:
1) Lensa Okuler
Lensa okuler adalah lensa yang terdapat di bagian atas tabung mikroskop dan dekat dengan mata
pengamat.
2) Tabung Mikroskop
Tabung mikroskop adalah bagian mikroskop berbentuk tabung di antara lensa okuler dan lensa objektif.
Tabung mikroskop dapat dinaik-turunkan untuk mengatur fokus bayangan.
3) Revolver
Revolver adalah bagian di bawah tabung mikroskop yang dapat diputar-putar. Fungsi revolver adalah
untuk mengatur perbesaran lensa objektif.
4) Lensa Objektif
Lensa objektif adalah lensa yang berada dekat dengan objek/preparat. Fungsi lensa objektif adalah untuk
membentuk bayangan nyata, terbalik, dan diperbesar.
Mikroskop
Konvensional
Mikroskop Iluminasi
Cahaya Lampu
5) Meja Benda
Meja benda adalah sebuah meja datar yang terletak di bawah lensa objektif. Fungsi meja mikroskop adalah
untuk meletakan objek yang akan di amati.
6) Klip (Pegangan Sedia)
Klip atau penjepit kaca adalah sebuah penjepit yang berada di atas meja mikroskop. Fungsi klip adalah
untuk menjepit kaca yang digunakan untuk menempatkan preparat yang merupakan objek yang diamati.
7) Kaki Mikroskop
Kaki mikroskop adalah bagian paling bawah mikroskop. Fungsi kaki mikroskop adalah sebagai penyangga
mikroskop dan membantu mempermudah saat membawa mikroskop.
8) Cermin
Cermin/reflektor adalah alat yang dapat memantulkan cahaya dan dapat diputar-putar sesuai kebutuhan.
Fungsi cermin adalah untuk mengarahkan cahaya agar mengenai objek dari bawah. Cahaya tersebut yang
membuat objek terlihat dari mikroskop.
9) Diafragma
Diafragma adalah sebuah cakram yang berisi lubang-lubang beraneka ukuran yang dapat diputar. Fungsi
diafragma pada mikroskop adalah untuk mengatur jumlah cahaya yang akan mengenai objek.
10) Pegangan
Pegangan mikroskop adalah bagian yang menghubungkan lensa dengan bagian yang berhubungan dengan
objek. Fungsi utama lengan mikroskop adalah mempermudah saat membawa mikroskop.
11) Pemutar Halus
Pemutar halus (mikrometer) adalah bagian yang dapat diputar dengan pelan. Fungsi pemutar halus adalah
untuk menaik-turunkan tabung mikroskop dengan pelan supaya mendapatkan fokus yang diinginkan.
12) Pemutar Kasar
Pemutar kasar (makrometer) adalah bagian yang dapat diputar dengan cepat. Fungsi pemutar kasar adalah
untuk menaik-turunkan tabung mikroskop dengan cepat. Pemutar kasar digunakan ketika pemutar kecil
saat diputar sangat lambat menaik-turunkan tabung mikroskop.
13) Kondensor
Kondensor adalah bagian mikroskop yang dapat diputar dan dinaik-turunkan. Fungsi kondensor adalah
untuk mengumpulkan cahaya.
 MEMPERSIAPKAN SPESIMEN
1. Buat irisan misal batang eceng gondok secara melintang atau membujur. Irisan yang dibuat haruslah
tembus cahaya (jika menggunakan mikroskop cahaya).
2. Letakkan irisan tersebut pada gelas benda, kemudian tetesi objek dengan setetes air menggunakan pipet.
3. Tutup dengan gelas penutup. Usahakan agar tidak terdapat gelembung udara pada medium. Hal ini
dapat diusahakan dengan beberapa langkah berikut: pegang gelas penutup dengan posisi 45o terhadap
gelas benda, sentuhkan tepi bawah gelas penutup pada permukaan medium dan perlahan-lahan rebahkan
gelas penutup (dapat dengan bantuan jarum sebagai penyangga gelas penutup) sehingga gelas penutup
perlahan di atas kaca obyek. Jika masih ada gelembung udara ulangi pekerjaan tersebut sampai tidak
ada gelembung udara.
4. Amati preparat yang anda buat dibawah mikroskop dengan terlebih dahulu menggunakan perbesaran
lemah (10x10), kalau sudah diketahui obyek yang akan diamati kemudian memakai perbesaran kuat
(10x20 atau 10x40).
 CARA MENGAMATI PREPARAT
a. Pastikan meja preparat dalam keadaan datar dan lensa objektif perbesaran rendah, dipasang pada
kedudukan segaris sumbu dengan lensa okuler.
b. Melihat melalui okuler dengan satu mata (untuk mikroskop monokuler) dan dua mata (untuk mikroskop
binokuler). Sesuaikan cermin agar sinar cukup tersedia atau nyalakan lampu serta sesuaikan jumlah
sinar yang diperlukan. Sesuaikan lubang diafragma sehingga sinar yang diterima mata optimal (tidak
terlalu terang atau redup).
c. Jauhkan lensa objektif dari meja preparat dengan memutar pengatur kasar searah jarum jam. Letakkan
preparat di bawah objektif. Dengan melihat dari samping, sesuaikan lensa objektif perbesaran rendah
pada jarak kira-kira 1 cm dari preparat. Lihat lagi melalui okuler, dan naikkan meja preparat dengan
pemutar kasar kemudian gunakan pengatur halus sampai preparat jelas terlihat.
d. Lihat lagi dari samping, dengan hati-hati putar objektif dg perbesaran yg lebih tinggi (misalnya 40x)
pada kedudukannya. Perhatikan agar lensa tidak menyingung preparat, kemudian lihat lagi melalui
okuler dan fokuskan preparat dengan memutar pemutar halus secara perlahan ke arah berlawanan jarum
jam. Sesuikan pencahayaan.
e. Amati preparat, apabila perlu digambar
f. Bila pengamatan telah selesai putar revolver objektif ke perbesaran rendah, naikkan tabung atau
turunkan meja, setelah itu ambil preparat dari meja preparat.
DAFTAR PUSTAKA
Materi:
 http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/MIKROSKOP.pdf
 Yusa, dkk. 2009. IPA (Biologi, Kimia, Fisika). Jakarta : Grafindo Media.
 http://web.ipb.ac.id/~tpb/files/materi/bio100/Materi/mikroskop.html
Gambar:
 http://www.softilmu.com/2015/01/Pengertian-Fungsi-Macam-Bagian-Mikroskop-Adalah.html
 https://dosenbiologi.com/biologi-dasar/bagian-bagian-mikroskop
 http://www.ilmusiana.com/2015/08/mikroskop-cahaya-apa-itu-mikroskop.html
 http://www.thinglink.com/scene/388342868139311106
 http://web.ipb.ac.id/~tpb/files/materi/bio100/Materi/mikroskop.html
 http://praktikumbiologi.com/cara-menggunakan-mikroskop
 https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/8/88/Female_urethra_histology.jpg/800px-
Female_urethra_histology.jpg

More Related Content

What's hot

Biofarmasetik Sediaan Rektal
Biofarmasetik Sediaan RektalBiofarmasetik Sediaan Rektal
Biofarmasetik Sediaan RektalTrie Marcory
 
Stimulan sistem saraf pusat (ssp)
Stimulan sistem saraf pusat (ssp)Stimulan sistem saraf pusat (ssp)
Stimulan sistem saraf pusat (ssp)riizqii
 
Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan alkaloida (ekstrak ...
Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan alkaloida (ekstrak ...Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan alkaloida (ekstrak ...
Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan alkaloida (ekstrak ...anandajpz
 
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBATPENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBATSurya Amal
 
Penghitungan Dosis Obat
Penghitungan Dosis ObatPenghitungan Dosis Obat
Penghitungan Dosis Obatpjj_kemenkes
 
Indera Pendengaran (Telinga)
Indera Pendengaran (Telinga)Indera Pendengaran (Telinga)
Indera Pendengaran (Telinga)Nathan Wijaya
 
Skenario role play timbang terima
Skenario role play timbang terimaSkenario role play timbang terima
Skenario role play timbang terimaSulistia Rini
 
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"Sapan Nada
 
ppt presentasi proposal KTI saya tentang gangguan sistem pencernaan : post op...
ppt presentasi proposal KTI saya tentang gangguan sistem pencernaan : post op...ppt presentasi proposal KTI saya tentang gangguan sistem pencernaan : post op...
ppt presentasi proposal KTI saya tentang gangguan sistem pencernaan : post op...Faris Andrianto
 

What's hot (20)

Biofarmasetik Sediaan Rektal
Biofarmasetik Sediaan RektalBiofarmasetik Sediaan Rektal
Biofarmasetik Sediaan Rektal
 
Ppt. panca indra
Ppt. panca indraPpt. panca indra
Ppt. panca indra
 
Homeostasis
HomeostasisHomeostasis
Homeostasis
 
Gel
GelGel
Gel
 
Makalah penyakit kulit
Makalah penyakit kulitMakalah penyakit kulit
Makalah penyakit kulit
 
Stimulan sistem saraf pusat (ssp)
Stimulan sistem saraf pusat (ssp)Stimulan sistem saraf pusat (ssp)
Stimulan sistem saraf pusat (ssp)
 
Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan alkaloida (ekstrak ...
Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan alkaloida (ekstrak ...Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan alkaloida (ekstrak ...
Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan alkaloida (ekstrak ...
 
TABLET
TABLETTABLET
TABLET
 
Pengenalan resep
Pengenalan resepPengenalan resep
Pengenalan resep
 
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBATPENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
 
Saponin
SaponinSaponin
Saponin
 
Penghitungan Dosis Obat
Penghitungan Dosis ObatPenghitungan Dosis Obat
Penghitungan Dosis Obat
 
Indera Pendengaran (Telinga)
Indera Pendengaran (Telinga)Indera Pendengaran (Telinga)
Indera Pendengaran (Telinga)
 
Emulsi (7)
Emulsi (7)Emulsi (7)
Emulsi (7)
 
Gravimetri
GravimetriGravimetri
Gravimetri
 
Skenario role play timbang terima
Skenario role play timbang terimaSkenario role play timbang terima
Skenario role play timbang terima
 
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
 
FLORA NORMAL
FLORA NORMALFLORA NORMAL
FLORA NORMAL
 
ppt presentasi proposal KTI saya tentang gangguan sistem pencernaan : post op...
ppt presentasi proposal KTI saya tentang gangguan sistem pencernaan : post op...ppt presentasi proposal KTI saya tentang gangguan sistem pencernaan : post op...
ppt presentasi proposal KTI saya tentang gangguan sistem pencernaan : post op...
 
Ppt farmasi klmp 3
Ppt farmasi klmp 3Ppt farmasi klmp 3
Ppt farmasi klmp 3
 

Similar to MikroskopCahayaTeknikOperasi

Similar to MikroskopCahayaTeknikOperasi (20)

Amis
AmisAmis
Amis
 
Mikroskop
MikroskopMikroskop
Mikroskop
 
M ikroskop
M ikroskopM ikroskop
M ikroskop
 
Mikroskop dan penggunaannya2
Mikroskop dan penggunaannya2Mikroskop dan penggunaannya2
Mikroskop dan penggunaannya2
 
Makalah Mikroskop
Makalah MikroskopMakalah Mikroskop
Makalah Mikroskop
 
Makalah mikroskop
Makalah mikroskopMakalah mikroskop
Makalah mikroskop
 
Mikroskop
MikroskopMikroskop
Mikroskop
 
MIKROSKOP
MIKROSKOPMIKROSKOP
MIKROSKOP
 
Mikroskop_40349f8e0207129a59cb54db23044326.pptx
Mikroskop_40349f8e0207129a59cb54db23044326.pptxMikroskop_40349f8e0207129a59cb54db23044326.pptx
Mikroskop_40349f8e0207129a59cb54db23044326.pptx
 
Mikroskop
MikroskopMikroskop
Mikroskop
 
M ikroskop
M ikroskopM ikroskop
M ikroskop
 
Mikroskop dan penggunaannya
Mikroskop dan penggunaannyaMikroskop dan penggunaannya
Mikroskop dan penggunaannya
 
Mikroskop.ppt
Mikroskop.pptMikroskop.ppt
Mikroskop.ppt
 
Mikroskop
MikroskopMikroskop
Mikroskop
 
Mikroskop (mgmp)
Mikroskop (mgmp)Mikroskop (mgmp)
Mikroskop (mgmp)
 
I ia. mikroskop (tugas 1 presentation)_basrib.biologi
I ia. mikroskop (tugas 1 presentation)_basrib.biologiI ia. mikroskop (tugas 1 presentation)_basrib.biologi
I ia. mikroskop (tugas 1 presentation)_basrib.biologi
 
Bukubiologi
BukubiologiBukubiologi
Bukubiologi
 
Microscope
MicroscopeMicroscope
Microscope
 
Mikroskop, dia,azizah,nadin,nirma
Mikroskop, dia,azizah,nadin,nirmaMikroskop, dia,azizah,nadin,nirma
Mikroskop, dia,azizah,nadin,nirma
 
mikroskop.doc
mikroskop.docmikroskop.doc
mikroskop.doc
 

More from Ferdiana Agustin

Skenario 3 Blok 8 Infeksi Dentomaskilofasial
Skenario 3 Blok 8 Infeksi DentomaskilofasialSkenario 3 Blok 8 Infeksi Dentomaskilofasial
Skenario 3 Blok 8 Infeksi DentomaskilofasialFerdiana Agustin
 
Definisi, Etiologi, dan Faktor Risiko Penyakit Jaringan Periodontal
Definisi, Etiologi, dan Faktor Risiko Penyakit Jaringan PeriodontalDefinisi, Etiologi, dan Faktor Risiko Penyakit Jaringan Periodontal
Definisi, Etiologi, dan Faktor Risiko Penyakit Jaringan PeriodontalFerdiana Agustin
 
Skenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras Gigi
Skenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras GigiSkenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras Gigi
Skenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras GigiFerdiana Agustin
 
Struktur dan kelainan enamel
Struktur dan kelainan enamelStruktur dan kelainan enamel
Struktur dan kelainan enamelFerdiana Agustin
 
Anatomi gigi permanen premolar
Anatomi gigi permanen premolarAnatomi gigi permanen premolar
Anatomi gigi permanen premolarFerdiana Agustin
 
struktur gigi dan karies gigi
struktur gigi dan karies gigistruktur gigi dan karies gigi
struktur gigi dan karies gigiFerdiana Agustin
 
Gingival crevicular fluid (caian Sulkus GIngiva)
Gingival crevicular fluid (caian Sulkus GIngiva)Gingival crevicular fluid (caian Sulkus GIngiva)
Gingival crevicular fluid (caian Sulkus GIngiva)Ferdiana Agustin
 
Cairan Sulcus Gingiva (Gingival Crevicular Fluid)
Cairan Sulcus Gingiva (Gingival Crevicular Fluid)Cairan Sulcus Gingiva (Gingival Crevicular Fluid)
Cairan Sulcus Gingiva (Gingival Crevicular Fluid)Ferdiana Agustin
 
Fungsi mukosa rongga mulut sebagai pertahanan pertama tubuh
Fungsi mukosa rongga mulut sebagai pertahanan pertama tubuhFungsi mukosa rongga mulut sebagai pertahanan pertama tubuh
Fungsi mukosa rongga mulut sebagai pertahanan pertama tubuhFerdiana Agustin
 
Laporan tutorial sistem cardiovascular
Laporan tutorial sistem cardiovascularLaporan tutorial sistem cardiovascular
Laporan tutorial sistem cardiovascularFerdiana Agustin
 
Laporan tutorial fisiologi sistem pencernaan
Laporan tutorial fisiologi sistem pencernaanLaporan tutorial fisiologi sistem pencernaan
Laporan tutorial fisiologi sistem pencernaanFerdiana Agustin
 
Gangguan sistem pernapasan manusia (asma)
Gangguan sistem pernapasan manusia (asma)Gangguan sistem pernapasan manusia (asma)
Gangguan sistem pernapasan manusia (asma)Ferdiana Agustin
 
Proses pencernaan pada usus besar
Proses pencernaan pada usus besarProses pencernaan pada usus besar
Proses pencernaan pada usus besarFerdiana Agustin
 

More from Ferdiana Agustin (20)

Skenario 3 Blok 8 Infeksi Dentomaskilofasial
Skenario 3 Blok 8 Infeksi DentomaskilofasialSkenario 3 Blok 8 Infeksi Dentomaskilofasial
Skenario 3 Blok 8 Infeksi Dentomaskilofasial
 
Definisi, Etiologi, dan Faktor Risiko Penyakit Jaringan Periodontal
Definisi, Etiologi, dan Faktor Risiko Penyakit Jaringan PeriodontalDefinisi, Etiologi, dan Faktor Risiko Penyakit Jaringan Periodontal
Definisi, Etiologi, dan Faktor Risiko Penyakit Jaringan Periodontal
 
Skenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras Gigi
Skenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras GigiSkenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras Gigi
Skenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras Gigi
 
Makalah Gingiva
Makalah GingivaMakalah Gingiva
Makalah Gingiva
 
Struktur dan kelainan enamel
Struktur dan kelainan enamelStruktur dan kelainan enamel
Struktur dan kelainan enamel
 
Makalah torus mandibula
Makalah torus mandibulaMakalah torus mandibula
Makalah torus mandibula
 
Struktur kelenjar limfe
Struktur kelenjar limfeStruktur kelenjar limfe
Struktur kelenjar limfe
 
Anatomi gigi permanen premolar
Anatomi gigi permanen premolarAnatomi gigi permanen premolar
Anatomi gigi permanen premolar
 
struktur gigi dan karies gigi
struktur gigi dan karies gigistruktur gigi dan karies gigi
struktur gigi dan karies gigi
 
Gingival crevicular fluid (caian Sulkus GIngiva)
Gingival crevicular fluid (caian Sulkus GIngiva)Gingival crevicular fluid (caian Sulkus GIngiva)
Gingival crevicular fluid (caian Sulkus GIngiva)
 
Cairan Sulcus Gingiva (Gingival Crevicular Fluid)
Cairan Sulcus Gingiva (Gingival Crevicular Fluid)Cairan Sulcus Gingiva (Gingival Crevicular Fluid)
Cairan Sulcus Gingiva (Gingival Crevicular Fluid)
 
Fungsi mukosa rongga mulut sebagai pertahanan pertama tubuh
Fungsi mukosa rongga mulut sebagai pertahanan pertama tubuhFungsi mukosa rongga mulut sebagai pertahanan pertama tubuh
Fungsi mukosa rongga mulut sebagai pertahanan pertama tubuh
 
Laporan tutorial sistem cardiovascular
Laporan tutorial sistem cardiovascularLaporan tutorial sistem cardiovascular
Laporan tutorial sistem cardiovascular
 
Laporan tutorial fisiologi sistem pencernaan
Laporan tutorial fisiologi sistem pencernaanLaporan tutorial fisiologi sistem pencernaan
Laporan tutorial fisiologi sistem pencernaan
 
Gangguan sistem pernapasan manusia (asma)
Gangguan sistem pernapasan manusia (asma)Gangguan sistem pernapasan manusia (asma)
Gangguan sistem pernapasan manusia (asma)
 
Proses pencernaan pada usus besar
Proses pencernaan pada usus besarProses pencernaan pada usus besar
Proses pencernaan pada usus besar
 
Pencernaan di usus besar
Pencernaan di usus besarPencernaan di usus besar
Pencernaan di usus besar
 
Utang Piutang
Utang PiutangUtang Piutang
Utang Piutang
 
Berbakti pada orang Tua
Berbakti pada orang TuaBerbakti pada orang Tua
Berbakti pada orang Tua
 
Laporan Kimia Koloid
Laporan Kimia KoloidLaporan Kimia Koloid
Laporan Kimia Koloid
 

Recently uploaded

421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 

Recently uploaded (20)

421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 

MikroskopCahayaTeknikOperasi

  • 1. MIKROSKOP CAHAYA  ABSTRAK • Mikroskop cahaya mempunyai perbesaran maksimum 1000 kali. • Mikroskop ini menggunakan cahaya sebagai sumber pembentukan bayangan. • Biasanya digunakan untuk mengamati morfologi objek • Mikroskop cahaya digunakan secara manual, jadi pengamat dapat secara langsung melihat bentuk, warna, maupun gerakan objek melalui lensa okuler • Dapat mengamati objek dengan ukuran 0,25 mikrometer, sehingga memungkinkan untuk mengamati mitokondria maupun klorofil  JENIS-JENIS Ada dua jenis mikroskop cahaya berdasarkan jumlah lensa okulernya: mikroskop monokuler (berlensa okuler 1) dan binokuler (berlensa okuler 2). Sedangkan dari jenis cahaya yang digunakan: mikroskop cahaya konvensional yang memanfaatkan cahaya alami dan mikroskop iluminasi cahaya lampu. Mikroskop Monokuler Mikroskop Binokuler
  • 2. Berikut bagian-bagian dari mikroskop: 1) Lensa Okuler Lensa okuler adalah lensa yang terdapat di bagian atas tabung mikroskop dan dekat dengan mata pengamat. 2) Tabung Mikroskop Tabung mikroskop adalah bagian mikroskop berbentuk tabung di antara lensa okuler dan lensa objektif. Tabung mikroskop dapat dinaik-turunkan untuk mengatur fokus bayangan. 3) Revolver Revolver adalah bagian di bawah tabung mikroskop yang dapat diputar-putar. Fungsi revolver adalah untuk mengatur perbesaran lensa objektif. 4) Lensa Objektif Lensa objektif adalah lensa yang berada dekat dengan objek/preparat. Fungsi lensa objektif adalah untuk membentuk bayangan nyata, terbalik, dan diperbesar. Mikroskop Konvensional Mikroskop Iluminasi Cahaya Lampu
  • 3. 5) Meja Benda Meja benda adalah sebuah meja datar yang terletak di bawah lensa objektif. Fungsi meja mikroskop adalah untuk meletakan objek yang akan di amati. 6) Klip (Pegangan Sedia) Klip atau penjepit kaca adalah sebuah penjepit yang berada di atas meja mikroskop. Fungsi klip adalah untuk menjepit kaca yang digunakan untuk menempatkan preparat yang merupakan objek yang diamati. 7) Kaki Mikroskop Kaki mikroskop adalah bagian paling bawah mikroskop. Fungsi kaki mikroskop adalah sebagai penyangga mikroskop dan membantu mempermudah saat membawa mikroskop. 8) Cermin Cermin/reflektor adalah alat yang dapat memantulkan cahaya dan dapat diputar-putar sesuai kebutuhan. Fungsi cermin adalah untuk mengarahkan cahaya agar mengenai objek dari bawah. Cahaya tersebut yang membuat objek terlihat dari mikroskop. 9) Diafragma Diafragma adalah sebuah cakram yang berisi lubang-lubang beraneka ukuran yang dapat diputar. Fungsi diafragma pada mikroskop adalah untuk mengatur jumlah cahaya yang akan mengenai objek. 10) Pegangan Pegangan mikroskop adalah bagian yang menghubungkan lensa dengan bagian yang berhubungan dengan objek. Fungsi utama lengan mikroskop adalah mempermudah saat membawa mikroskop. 11) Pemutar Halus Pemutar halus (mikrometer) adalah bagian yang dapat diputar dengan pelan. Fungsi pemutar halus adalah untuk menaik-turunkan tabung mikroskop dengan pelan supaya mendapatkan fokus yang diinginkan. 12) Pemutar Kasar Pemutar kasar (makrometer) adalah bagian yang dapat diputar dengan cepat. Fungsi pemutar kasar adalah untuk menaik-turunkan tabung mikroskop dengan cepat. Pemutar kasar digunakan ketika pemutar kecil saat diputar sangat lambat menaik-turunkan tabung mikroskop. 13) Kondensor Kondensor adalah bagian mikroskop yang dapat diputar dan dinaik-turunkan. Fungsi kondensor adalah untuk mengumpulkan cahaya.  MEMPERSIAPKAN SPESIMEN 1. Buat irisan misal batang eceng gondok secara melintang atau membujur. Irisan yang dibuat haruslah tembus cahaya (jika menggunakan mikroskop cahaya). 2. Letakkan irisan tersebut pada gelas benda, kemudian tetesi objek dengan setetes air menggunakan pipet. 3. Tutup dengan gelas penutup. Usahakan agar tidak terdapat gelembung udara pada medium. Hal ini dapat diusahakan dengan beberapa langkah berikut: pegang gelas penutup dengan posisi 45o terhadap
  • 4. gelas benda, sentuhkan tepi bawah gelas penutup pada permukaan medium dan perlahan-lahan rebahkan gelas penutup (dapat dengan bantuan jarum sebagai penyangga gelas penutup) sehingga gelas penutup perlahan di atas kaca obyek. Jika masih ada gelembung udara ulangi pekerjaan tersebut sampai tidak ada gelembung udara. 4. Amati preparat yang anda buat dibawah mikroskop dengan terlebih dahulu menggunakan perbesaran lemah (10x10), kalau sudah diketahui obyek yang akan diamati kemudian memakai perbesaran kuat (10x20 atau 10x40).  CARA MENGAMATI PREPARAT a. Pastikan meja preparat dalam keadaan datar dan lensa objektif perbesaran rendah, dipasang pada kedudukan segaris sumbu dengan lensa okuler. b. Melihat melalui okuler dengan satu mata (untuk mikroskop monokuler) dan dua mata (untuk mikroskop binokuler). Sesuaikan cermin agar sinar cukup tersedia atau nyalakan lampu serta sesuaikan jumlah sinar yang diperlukan. Sesuaikan lubang diafragma sehingga sinar yang diterima mata optimal (tidak terlalu terang atau redup). c. Jauhkan lensa objektif dari meja preparat dengan memutar pengatur kasar searah jarum jam. Letakkan preparat di bawah objektif. Dengan melihat dari samping, sesuaikan lensa objektif perbesaran rendah pada jarak kira-kira 1 cm dari preparat. Lihat lagi melalui okuler, dan naikkan meja preparat dengan pemutar kasar kemudian gunakan pengatur halus sampai preparat jelas terlihat.
  • 5. d. Lihat lagi dari samping, dengan hati-hati putar objektif dg perbesaran yg lebih tinggi (misalnya 40x) pada kedudukannya. Perhatikan agar lensa tidak menyingung preparat, kemudian lihat lagi melalui okuler dan fokuskan preparat dengan memutar pemutar halus secara perlahan ke arah berlawanan jarum jam. Sesuikan pencahayaan. e. Amati preparat, apabila perlu digambar f. Bila pengamatan telah selesai putar revolver objektif ke perbesaran rendah, naikkan tabung atau turunkan meja, setelah itu ambil preparat dari meja preparat.
  • 6. DAFTAR PUSTAKA Materi:  http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/MIKROSKOP.pdf  Yusa, dkk. 2009. IPA (Biologi, Kimia, Fisika). Jakarta : Grafindo Media.  http://web.ipb.ac.id/~tpb/files/materi/bio100/Materi/mikroskop.html Gambar:  http://www.softilmu.com/2015/01/Pengertian-Fungsi-Macam-Bagian-Mikroskop-Adalah.html  https://dosenbiologi.com/biologi-dasar/bagian-bagian-mikroskop  http://www.ilmusiana.com/2015/08/mikroskop-cahaya-apa-itu-mikroskop.html  http://www.thinglink.com/scene/388342868139311106  http://web.ipb.ac.id/~tpb/files/materi/bio100/Materi/mikroskop.html  http://praktikumbiologi.com/cara-menggunakan-mikroskop  https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/8/88/Female_urethra_histology.jpg/800px- Female_urethra_histology.jpg