Penyakit periodontal adalah inflamasi kronis jaringan pendukung gigi. Dapat dibagi menjadi gingivitis dan periodontitis. Faktor risikonya antara lain plak bakteri, demam, defisiensi vitamin, obat-obatan, hormon, dan stres.
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
RISET PENYAKIT PERIODONTAL
1. {
Definisi, Etiologi, dan Faktor
Risiko Penyakit Periodontal
Ferdiana Agustin (171610101071)
Yuriza Adelita Yolanda (171610101079)
2. Penyakit periodontal adalah suatu inflamasi kronis
pada jaringan pendukung gigi (periodontium).
(Muleer, 1980)
Penyakit periodontal dibagi atas dua golongan yaitu
gingivitis dan periodontitis.
DEFINISI PENYAKIT
PERIODONTAL
3.
4. Faktor penyebab penyakit periodontal dapat dibagi
menjadi dua bagian yaitu faktor lokal (ekstrinsik) dan
faktor sistemik (intrinsik).
Faktor lokal merupakan penyebab yang berada pada
lingkungan disekitar gigi, sedangkan faktor sistemik
dihubungkan dengan metabolisme dan kesehatan umum
ETIOLOGI PENYAKIT
PERIODONTAL
5. Faktor Lokal1. Plak bakteri
2. Kalkulus
3. Impaksi makanan
4. Sifat fisik
makanan
5. Iatrogenik
Dentistry
6. Trauma dari
oklusi
6. 1. Plak bakteri
Plak bakteri merupakan suatu massa hasil
pertumbuhan mikroba yang melekat erat
pada permukaan gigi dan gingiva bila
seseorang mengabaikan kebersihan
mulut. Berdasarkan letak huniannya, plak
dibagi atas supra gingival yang berada
disekitar tepi gingival dan plak sub-
gingiva yang berada apikal dari dasar
gingival.
7.
8. 2. Kalkulus
Kalkulus terdiri dari plak bakteri
dan merupakan suatu massa
yang mengalami pengapuran,
terbentuk pada permukaan gigi
secara alamiah.
Kalkulus merupakan pendukung
penyebab terjadinya gingivitis
dan lebih banyak terjadi pada
orang dewasa.
9.
10. 3. Impaksi makanan
Impaksi makanan (tekanan akibat
penumpukan sisa makanan) merupakan
keadaan
Gigi yang berjejal atau miring merupakan
tempat penumpukan sisa makanan dan
juga tempat terbentuknya plak, sedangkan
gigi dengan oklusi yang baik mempunyai
daya self cleansing yang tinggi.
11.
12. 4. Sifat fisik makanan
Sifat fisik makanan merupakan hal yang penting
karena makanan yang bersifat lunak menyebabkan
debris lebih mudah melekat disekitar gigi dan bisa
berfungsi sebagai sarang bakteri serta memudahkan
pembentukan karang.
Makanan yang mempunyai sifat fisik keras tidak
dikunyah secara biasa tetapi dikulum di dalam mulut
sampai lunak bercampur dengan ludah atau makanan
cair, penumpukan makanan ini akan memudahkan
terjadinya penyakit.
13. 5. Iatrogenik Dentistry
Iatrogenik Dentistry merupakan iritasi
yang ditimbulkan karena pekerjaan
dokter gigi yang tidak hati-hati dan
adekuat sewaktu melakukan perawatan
pada gigi dan jaringan sekitarnya
sehingga mengakibatkan kerusakan
pada jaringan sekitar gigi.
14. 6. Trauma dari oklusi
Trauma dari oklusi menyebabkan
kerusakan jaringan periodonsium,
tekanan oklusal yang menyebabkan
kerusakan jaringan disebut traumatik
oklusi. Trauma dari oklusi dapat
disebabkan oleh perubahan-perubahan
tekanan oklusal.
15. Demam, karena pembersihan mulut menjadi tidak sempurna
Defisiensi vitamin, vitamin C sangat berpengaruh pada
jaringan periodontal, karena fungsinya dalam
pembentukan serat jaringan ikat.
Drugs atau pemakaian obat-obatan, dapat menyebabkan
hiperplasia gingiva
Hormonal, Penyakit periodontal dipengaruhi oleh hormon
steroid
FAKTOR RISIKO PENYAKIT
PERIODONTAL
16. Pada anak-anak sering terjadi penyakit periodontal selama
menderita demam yang tinggi, (misal disebabkan pilek,
batuk yang parah). Hal ini disebabkan anak yang sakit
tidak dapat melakukan pembersihan mulutnya secara
optimal dan makanan yang diberikan biasanya berbentuk
cair. Pada keadaan ini saliva dan debris berkumpul pada
mulut menyebabkan mudahnya terbentuk plak dan terjadi
penyakit periodontal.
Demam dapat mejadi faktor predisposisi penyakit
periodontal karena respon imun seseorang yang menderita
demam tidak bisa sepenuhnya melawan bakteri patogen
yang masuk dalam rongga mulut.
Demam
17. Di antara banyak vitamin, vitamin C sangat berpengaruh
pada jaringan periodontal, karena fungsinya dalam
pembentukan serat jaringan ikat. Defisiensi vitamin C sendiri
sebenarnya tidak menyebabkan penyakit periodontal, tetapi
adanya iritasi lokalvmenyebabkan jaringan kurang dapat
mempertahankan kesehatan jaringan tersebutvsehingga
terjadi reaksi inflamasi (defisiensi memperlemah jaringan).
Defisiensi vitamin
18. Obat-obatan dapat menyebabkan hiperplasia, hal ini sering
terjadi pada anak-anak penderita epilepsi yang
mengkomsumsi obat anti kejang, yaitu phenytoin (dilantin).
Dilantin bukan penyebab langsung penyakit jaringan
periodontal, tetapi hiperplasia gingiva memudahkan
terjadinya penyakit. Penyebab utama adalah plak bakteri.
Drugs atau obat-obatan
19. Penyakit periodontal dipengaruhi oleh hormon steroid.
Peningkatan hormon estrogen dan progesteron selama masa
remaja menyebabkan peningkatan vaskularisasi yang
menyebabkan pembuluh darah gingiva lebih permeabel dan
sensitif dalam menerima respon terhadap iritan lokal seperti
plak, kalkulus, dan karies (Hasibuan, 2004). Hal ini dapat
memperhebat inflamasi margin gingiva bila ada faktor lokal
penyebab penyakit periodontal.
Hormonal
20. Stres memiliki efek pada respon imun dan kerentanan
terhadap infeksi. Sel inang (host), T limfosit dan makrofag
merupakan sel-sel yang penting dalam pengaturan proses
imun-inflamasi. Respon psikologis terhadap pemicu stres
dapat mengubah sistem imun melalui sistem neural dan
endokrin. Oleh karena itu faktor ini dapat menyebabkan
infeksi pada jaringan periodontal menjadi lebih parah.
Psikologi
21. Bathla, Shalu. 2012. Periodontics Revisited. JP Medical Ltd
Hasibuan, Sayuti. 2004. Oral Medicine Residency Program.
Jakarta: Faculty of Dentistry, Universitas Indonesia
Larasati, Ratih. Pengaruh Stres pada Kesehatan Jaringan
Periodontal. E-jurnal Keperawatan Gigi Poltekkes
Surabaya
Newman, michael. 2012. Carranza’s Clinical Periodontology 11th
ed. Missouri: elvesier
DAFTAR PUSTAKA