SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
ANATOMI FISIOLOGI MATA
penampang melintang
bagian-bagian dari bola mata
• Kornea
• Iris
• pupil
• Lensa
• badan siliaris
• cairan aquous humour
• cairan vitreous humour
• Retina
• Sclera
• nervus optikus.
Setiap bagian dari mata ini mempunyai fungsi dan
kegunaan yang berbeda-beda sesuai dengan
tempatnya.
Sklera
• Sklera dikenal juga sebagai putih mata,
merupakan 5/6 dinding luar bola mata dengan
ketebalan sekitar 1 mm. Sklera mempunyai
struktur jaringan fibrosa yang kuat sehingga
mampu mempertahankan bentuk bola mata dan
mempertahankan jaringan-jaringan halus pada
mata. Pada anak-anak, sklera akan terlihat
berwarna biru sedangkan pada orang dewasa
akan terlihat seperti warna kuning.
Conjungtiva
• Adalah membrana mukosa (selaput lendir) yg
melapisi kelopak & melipat ke bola mata, utk
melapisi bagian depan bola mata sampai limbus.
• Konjungtiva ada 2, yaitu konjungtiva palpebra
(melapisi kelopak) & konjungtiva bulbi (menutupi
bagian depan bola mata).
• Fungsi konjungtiva: proteksi pd sklera & memberi
pelumasan pd bola mata.
• Mengandung banyak pembuluh darah
Kornea
• Kornea adalah jaringan bening, avaskular, yang
membentuk 1/6 bagian depan bola mata, dan
mempunyai diameter 11mm. Kornea merupakan
kelanjutan dari sklera.
Lensa
• Lensa terletak di depan badan kaca dan di belakang iris. Merupakan
bangunan lunak, bening, dan bikonveks (cembung), yang dilapisi oleh
kapsul tipis yang homogen. Titik pusat permukan anterior dan
posterior disebut polus anterior & polus posterior, garis yg melewati
kedua polus disebut sumbu (aksis). Lensa dibungkus suatu kapsul, yang
merupakan membran bening yg menutup lensa dengan erat dan tebal
pada permukaan anterior. Fungsi dari kapsul ini adalah untuk
mengubah bentuk lensa dan melindungi dr badan kaca dan humor
akuos. Lensa berperan penting pd pembiasan cahaya.
Iris
• Iris terdiri dari otot polos yang tersusun sirkuler dan radier. Otot
sirkuler bila kontraksi akan mengecilkan pupil, dirangsang oleh
cahaya sehingga melindungi retina terhadap cahaya yang sangat
kuat. Otot radier dari tepi pupil, bila kontraksi menyebabkan dilatasi
pupil. Bila cahaya lemah, otot radier akan kontraksi, shg pupil
dilatasi utk memasukkan cahaya lebih banyak.
• Fungsi iris: mengatur jml cahaya yang masuk ke mata dan
dikendalikan oleh saraf otonom.
Badan siliar
• Badan siliar menghubungkan koroid dengan iris.
Tersusun dalam lipatan-lipatan yang berjalan
radier ke dalam, menyusun prosesus siliaris yang
mengelilingi tepi lensa. Prosesus ini banyak
mengandung pembuluh darah dan saraf. Badan
siliaris ini berfungsi untuk menghasilkan aquous
humour.
Koroid
• Koroid adalah membran berwarna coklat,
yang melapisi permukaan dalam sklera. Koroid
mengandung banyak pembuluh darah dan sel-
sel pigmen yang memberi warna gelap. Fungsi
koroid: memberi nutrisi ke retina dan badan
kaca, dan mencegah refleksi internal cahaya.
Vitreous Humour
• Tekanan mata dipengaruhi tekanan vitreous
humour pada posterior mata dan aquous
humour yang mengisi kamera anterior (bilik
depan). Normalnya volume vitreous humour
(badan kaca) adalah tetap.
Aquous humour
• Cairan ini bertanggung jawab mengatur tekanan
intraokuler. Perubahan kecepatan masuknya
aquous humour ke dalam mata dari prosesus
siliaris atau kecepatan keluarnya humor akuos
dari sudut filtrasi akan mempengaruhi tekanan
intraokuler.
Vitreous Humour (Badan Kaca)
• Merupakan jaringan albuminosa setengah cair yang
bening, yang mengisi ruang antara lensa dan retina.
Cairan ini mengisi 4/5 bagian belakang bola mata dan
mempertahankan bentuk bola mata serta
mempertahankan retina untuk mengadakan aposisi dg
koroid.
• Badan kaca tidak mengandung pembuluh darah dan
hanya mendapat nutrisi dari jaringan sekitarnya.
Retina
• Retina merupakan lapisan paling dalam pada
mata, merupakan lapisan penerima cahaya.
Retina terdiri dari membran lunak, rapuh,
tipis. Tebal dari 0,4 mm dekat masuknya saraf
optikus smpai 0,1 mm pada orra serata.
Warna merah ungu karena adanya rodopsin.
Retina mempunyai bintik kuning (makula
lutea). Elemen peka cahaya mengandung sel-
sel batang dan kerucut.
Retina
• Sel batang untuk intensitas cahaya rendah,
sedangkan sel kerucut digunakan pada
penglihatan cahaya terang untuk penglihatan
warna. Letak di pusat retina. Sistemnya adalah
dengan mengubah rangsang cahaya mjd
impuls listrik yang berjalan sepanjang serabut
saraf sensoris menuju pusat penglihatan di
otak.
Pembiasan cahaya
 Lensa berperan penting pd pembiasan cahaya
(refraksi).  lensa membelokkan cahaya agar cahaya
dpt difokuskan di retina  dr retina cahaya diubah
mjd impuls yg dihantarkan mll n.optikus ke pusat
penglihatan di lobus occipitalis otak.
 Saat cahaya datang di bangunan bening mata (media
refrakta), mk cahaya akan dibelokkan.
 Media refrakta: kornea, lensa & badan kaca.
 Utk melihat objek dekat dg jelas 
kecembungan lensa berubah spy jarak fokus
berubah. Proses ini disebut akomodasi.
 Bila m.siliaris kontraksi  ligamentum
suspensorium relaksasi  menambah
kelengkungan lensa  konvergensi mata &
konstriksi pupil  cahaya melewati bagian
sentral lensa.
 Mata normal dpt melihat objek dekat pd jarak 25
cm.
pembiasan & lintasan penglihatan
Otot-otot Ekstraokuler
 Fungsi: menggerakkan masing-masing mata 
gerakan terkoordinir pd kedua mata.
 Ada 6 otot, 4 otot berjln lurus, 2 otot berjln
miring.
 Pd setiap gerakan bola mata, bbrp otot bergerak
bersama & mata dipertahankan pd posisi paralel
oleh refleks.
Mns mpy penglihatan binokuler, arti: mns melihat
satu benda dg kedua matanya. Kedua bayangan
difokuskan bersama utk penglihatan stereoskopi
yg penuh.
Otot-otot tersebut adalah:
o rectus medial
o rectus lateral
o rectus superior
o rectus inferor
o Oblique superior
o oblique inferior
• rectus medial ;
menggerakkan mata ke arah dalam atau mendekati
hidung (adduction)
• rectus lateral
menggerakan mata ke arah luar atau menjauhi hidung
(abduction)
• rectus superior
menggerakkan mata ke atas (elevation)
– membantu otot superior oblique memutarkan bagian atas
mata kearah mendekati hidung (intorsion)
– membantu otot medial rectus melakukan gerakan
adduction
• rectus inferor
menggerakkan mata ke bawah (depression)
– membantu otot inferior oblique memutarkan bagian tas mata ke arah menjauhi hidung
(extorsion)
– membantu oto lateral rectus melakukan gerakan abduction.
• Oblique superior
 memutarkan bagian atas mata mendekati hidung (intorsion)
 membantu gerakan depression dan abduction
• oblique inferior
memutarkan bagian atas mata menjauhi hidung (extorsion)
– membantu gerakan elevation dan abduction
Persarafan otot mata
• superior oblique (SO)—oleh nervus ke IV (Trochlear)
• inferior oblique (IO)— oleh nervus ke III (Oculomotor)
• superior rectus (SR)— oleh nervus ke III (Oculomotor)
• inferior rectus (IR)— oleh nervus ke III (Oculomotor)
• medial rectus (MR)— oleh nervus ke III (Oculomotor)
• lateral rectus (LR)— oleh nervus ke VI (Abducens)

More Related Content

What's hot

Sirkumsisi
SirkumsisiSirkumsisi
Sirkumsisiprofzi
 
hubungan etika, disiplin, dan hukum kedokteran dengan tindakan dokter
hubungan etika, disiplin, dan hukum kedokteran dengan tindakan dokterhubungan etika, disiplin, dan hukum kedokteran dengan tindakan dokter
hubungan etika, disiplin, dan hukum kedokteran dengan tindakan dokterLetitia Kale
 
Anatomy sistem pada antebrachii-palmar
Anatomy sistem pada antebrachii-palmarAnatomy sistem pada antebrachii-palmar
Anatomy sistem pada antebrachii-palmarAisyah NurHasanah
 
Anatomi dan fisiologi mata
Anatomi dan fisiologi mataAnatomi dan fisiologi mata
Anatomi dan fisiologi mataMawar Adira Lisa
 
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...Septian Muna Barakati
 
Meningokel dan Ensefalokel Poltekkes Surakarta
Meningokel dan Ensefalokel Poltekkes SurakartaMeningokel dan Ensefalokel Poltekkes Surakarta
Meningokel dan Ensefalokel Poltekkes SurakartaNindi Yulianti
 
Ppt sistem sensori
Ppt sistem sensoriPpt sistem sensori
Ppt sistem sensorinita maulida
 
Profesionalisme bidan
Profesionalisme bidanProfesionalisme bidan
Profesionalisme bidanarinips23
 
Komunikasi efektif dalam keperawatan
Komunikasi efektif dalam keperawatanKomunikasi efektif dalam keperawatan
Komunikasi efektif dalam keperawatanChanica Aninditya
 
PBL MODUL SESAK BLOK RESPIRASI
PBL MODUL SESAK BLOK RESPIRASIPBL MODUL SESAK BLOK RESPIRASI
PBL MODUL SESAK BLOK RESPIRASIRindang Abas
 
Kdpk-persiapan pemeriksaan usg abdomen
Kdpk-persiapan pemeriksaan usg abdomenKdpk-persiapan pemeriksaan usg abdomen
Kdpk-persiapan pemeriksaan usg abdomenLindarti Marsiyah
 
Sistem Muskuloskeletal full
Sistem Muskuloskeletal fullSistem Muskuloskeletal full
Sistem Muskuloskeletal fulldewisetiyana52
 
Modul Kesadaran Menurun
Modul Kesadaran Menurun Modul Kesadaran Menurun
Modul Kesadaran Menurun Aulia Amani
 
Partograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinanPartograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinanDokter Tekno
 

What's hot (20)

Sirkumsisi
SirkumsisiSirkumsisi
Sirkumsisi
 
Abortus
AbortusAbortus
Abortus
 
hubungan etika, disiplin, dan hukum kedokteran dengan tindakan dokter
hubungan etika, disiplin, dan hukum kedokteran dengan tindakan dokterhubungan etika, disiplin, dan hukum kedokteran dengan tindakan dokter
hubungan etika, disiplin, dan hukum kedokteran dengan tindakan dokter
 
Abortus
AbortusAbortus
Abortus
 
Fraktur
FrakturFraktur
Fraktur
 
Anatomy sistem pada antebrachii-palmar
Anatomy sistem pada antebrachii-palmarAnatomy sistem pada antebrachii-palmar
Anatomy sistem pada antebrachii-palmar
 
Anatomi dan fisiologi mata
Anatomi dan fisiologi mataAnatomi dan fisiologi mata
Anatomi dan fisiologi mata
 
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
 
Meningokel dan Ensefalokel Poltekkes Surakarta
Meningokel dan Ensefalokel Poltekkes SurakartaMeningokel dan Ensefalokel Poltekkes Surakarta
Meningokel dan Ensefalokel Poltekkes Surakarta
 
Ppt sistem sensori
Ppt sistem sensoriPpt sistem sensori
Ppt sistem sensori
 
Profesionalisme bidan
Profesionalisme bidanProfesionalisme bidan
Profesionalisme bidan
 
Power point kegawatdaruratan
Power point kegawatdaruratanPower point kegawatdaruratan
Power point kegawatdaruratan
 
Komunikasi efektif dalam keperawatan
Komunikasi efektif dalam keperawatanKomunikasi efektif dalam keperawatan
Komunikasi efektif dalam keperawatan
 
PBL MODUL SESAK BLOK RESPIRASI
PBL MODUL SESAK BLOK RESPIRASIPBL MODUL SESAK BLOK RESPIRASI
PBL MODUL SESAK BLOK RESPIRASI
 
Nyeri sendi
Nyeri sendiNyeri sendi
Nyeri sendi
 
Kdpk-persiapan pemeriksaan usg abdomen
Kdpk-persiapan pemeriksaan usg abdomenKdpk-persiapan pemeriksaan usg abdomen
Kdpk-persiapan pemeriksaan usg abdomen
 
Sistem Muskuloskeletal full
Sistem Muskuloskeletal fullSistem Muskuloskeletal full
Sistem Muskuloskeletal full
 
Modul Kesadaran Menurun
Modul Kesadaran Menurun Modul Kesadaran Menurun
Modul Kesadaran Menurun
 
Partograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinanPartograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinan
 
Atresia Rekti Atresia Ani
Atresia Rekti Atresia AniAtresia Rekti Atresia Ani
Atresia Rekti Atresia Ani
 

Viewers also liked (20)

Makalah anatomi dan fisiologi indra penglihatan
Makalah anatomi dan fisiologi indra  penglihatanMakalah anatomi dan fisiologi indra  penglihatan
Makalah anatomi dan fisiologi indra penglihatan
 
Anatomi mata
Anatomi mataAnatomi mata
Anatomi mata
 
Anatomi mata
Anatomi mataAnatomi mata
Anatomi mata
 
ANATOMI & FISIOLOGI MATA
ANATOMI & FISIOLOGI MATAANATOMI & FISIOLOGI MATA
ANATOMI & FISIOLOGI MATA
 
Anatomi fisiologi mata dr.Adhita Dwi A
Anatomi fisiologi mata dr.Adhita Dwi AAnatomi fisiologi mata dr.Adhita Dwi A
Anatomi fisiologi mata dr.Adhita Dwi A
 
Mata merah konjuktivitis
Mata merah  konjuktivitisMata merah  konjuktivitis
Mata merah konjuktivitis
 
Penyakit mata
Penyakit mataPenyakit mata
Penyakit mata
 
Anfis penginderaan
Anfis penginderaanAnfis penginderaan
Anfis penginderaan
 
Fisiologi penglihatan dan persepsi
Fisiologi penglihatan dan persepsiFisiologi penglihatan dan persepsi
Fisiologi penglihatan dan persepsi
 
Askep konjungtivitis
Askep konjungtivitisAskep konjungtivitis
Askep konjungtivitis
 
Mo tugas2 supriadi_471415013
Mo tugas2 supriadi_471415013Mo tugas2 supriadi_471415013
Mo tugas2 supriadi_471415013
 
Persepsi dan Mekanisme penglihatan
Persepsi dan Mekanisme penglihatanPersepsi dan Mekanisme penglihatan
Persepsi dan Mekanisme penglihatan
 
Kesehatan mata telinga dan kulit
Kesehatan mata telinga dan kulitKesehatan mata telinga dan kulit
Kesehatan mata telinga dan kulit
 
Asuhan keperawatan pada pasien stomatitis
Asuhan keperawatan pada pasien stomatitisAsuhan keperawatan pada pasien stomatitis
Asuhan keperawatan pada pasien stomatitis
 
Askep konjungtivitis as
Askep  konjungtivitis asAskep  konjungtivitis as
Askep konjungtivitis as
 
Sistem Penglihatan
Sistem PenglihatanSistem Penglihatan
Sistem Penglihatan
 
Power point anatomi_&_fisio._mata
Power point anatomi_&_fisio._mataPower point anatomi_&_fisio._mata
Power point anatomi_&_fisio._mata
 
Konjungtiva
KonjungtivaKonjungtiva
Konjungtiva
 
Anatomi sistem-panca-indra
Anatomi sistem-panca-indraAnatomi sistem-panca-indra
Anatomi sistem-panca-indra
 
Blefaritis
BlefaritisBlefaritis
Blefaritis
 

Similar to ANATOMI MATA (20)

Review anfis mata 1
Review anfis mata 1 Review anfis mata 1
Review anfis mata 1
 
PANCA INDERA (MATA)
PANCA INDERA (MATA)PANCA INDERA (MATA)
PANCA INDERA (MATA)
 
Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)
Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)
Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)
 
INDRA
INDRAINDRA
INDRA
 
Kelompok 4
Kelompok 4Kelompok 4
Kelompok 4
 
Gambar bagian mata
Gambar bagian mataGambar bagian mata
Gambar bagian mata
 
Sistem penglihatan
Sistem penglihatanSistem penglihatan
Sistem penglihatan
 
anatomy and physiology personal notes.pptx
anatomy and physiology personal notes.pptxanatomy and physiology personal notes.pptx
anatomy and physiology personal notes.pptx
 
409524135-PPT-Anatomi-Fisiologi-Sistem-Penginderaan.pptx
409524135-PPT-Anatomi-Fisiologi-Sistem-Penginderaan.pptx409524135-PPT-Anatomi-Fisiologi-Sistem-Penginderaan.pptx
409524135-PPT-Anatomi-Fisiologi-Sistem-Penginderaan.pptx
 
ANFIS_Mata_pptx.pptx
ANFIS_Mata_pptx.pptxANFIS_Mata_pptx.pptx
ANFIS_Mata_pptx.pptx
 
5 indera
5 indera5 indera
5 indera
 
4.2 struktur & fungsi mata
4.2 struktur & fungsi mata4.2 struktur & fungsi mata
4.2 struktur & fungsi mata
 
Alat indra
Alat indraAlat indra
Alat indra
 
Makalah pengobatan mata
Makalah pengobatan mataMakalah pengobatan mata
Makalah pengobatan mata
 
Makalah pengobatan mata
Makalah pengobatan mataMakalah pengobatan mata
Makalah pengobatan mata
 
Mata
MataMata
Mata
 
Sistem Indra Pada Manusia.ppt
Sistem Indra Pada Manusia.pptSistem Indra Pada Manusia.ppt
Sistem Indra Pada Manusia.ppt
 
Hipertensi okuli
Hipertensi okuliHipertensi okuli
Hipertensi okuli
 
Panca Indra
Panca IndraPanca Indra
Panca Indra
 
Makalah pengobatan mata
Makalah pengobatan mataMakalah pengobatan mata
Makalah pengobatan mata
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Recently uploaded

Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 

Recently uploaded (20)

Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 

ANATOMI MATA

  • 2.
  • 3.
  • 5. bagian-bagian dari bola mata • Kornea • Iris • pupil • Lensa • badan siliaris • cairan aquous humour • cairan vitreous humour • Retina • Sclera • nervus optikus.
  • 6. Setiap bagian dari mata ini mempunyai fungsi dan kegunaan yang berbeda-beda sesuai dengan tempatnya.
  • 7. Sklera • Sklera dikenal juga sebagai putih mata, merupakan 5/6 dinding luar bola mata dengan ketebalan sekitar 1 mm. Sklera mempunyai struktur jaringan fibrosa yang kuat sehingga mampu mempertahankan bentuk bola mata dan mempertahankan jaringan-jaringan halus pada mata. Pada anak-anak, sklera akan terlihat berwarna biru sedangkan pada orang dewasa akan terlihat seperti warna kuning.
  • 8. Conjungtiva • Adalah membrana mukosa (selaput lendir) yg melapisi kelopak & melipat ke bola mata, utk melapisi bagian depan bola mata sampai limbus. • Konjungtiva ada 2, yaitu konjungtiva palpebra (melapisi kelopak) & konjungtiva bulbi (menutupi bagian depan bola mata). • Fungsi konjungtiva: proteksi pd sklera & memberi pelumasan pd bola mata. • Mengandung banyak pembuluh darah
  • 9. Kornea • Kornea adalah jaringan bening, avaskular, yang membentuk 1/6 bagian depan bola mata, dan mempunyai diameter 11mm. Kornea merupakan kelanjutan dari sklera.
  • 10. Lensa • Lensa terletak di depan badan kaca dan di belakang iris. Merupakan bangunan lunak, bening, dan bikonveks (cembung), yang dilapisi oleh kapsul tipis yang homogen. Titik pusat permukan anterior dan posterior disebut polus anterior & polus posterior, garis yg melewati kedua polus disebut sumbu (aksis). Lensa dibungkus suatu kapsul, yang merupakan membran bening yg menutup lensa dengan erat dan tebal pada permukaan anterior. Fungsi dari kapsul ini adalah untuk mengubah bentuk lensa dan melindungi dr badan kaca dan humor akuos. Lensa berperan penting pd pembiasan cahaya.
  • 11. Iris • Iris terdiri dari otot polos yang tersusun sirkuler dan radier. Otot sirkuler bila kontraksi akan mengecilkan pupil, dirangsang oleh cahaya sehingga melindungi retina terhadap cahaya yang sangat kuat. Otot radier dari tepi pupil, bila kontraksi menyebabkan dilatasi pupil. Bila cahaya lemah, otot radier akan kontraksi, shg pupil dilatasi utk memasukkan cahaya lebih banyak. • Fungsi iris: mengatur jml cahaya yang masuk ke mata dan dikendalikan oleh saraf otonom.
  • 12. Badan siliar • Badan siliar menghubungkan koroid dengan iris. Tersusun dalam lipatan-lipatan yang berjalan radier ke dalam, menyusun prosesus siliaris yang mengelilingi tepi lensa. Prosesus ini banyak mengandung pembuluh darah dan saraf. Badan siliaris ini berfungsi untuk menghasilkan aquous humour.
  • 13. Koroid • Koroid adalah membran berwarna coklat, yang melapisi permukaan dalam sklera. Koroid mengandung banyak pembuluh darah dan sel- sel pigmen yang memberi warna gelap. Fungsi koroid: memberi nutrisi ke retina dan badan kaca, dan mencegah refleksi internal cahaya.
  • 14. Vitreous Humour • Tekanan mata dipengaruhi tekanan vitreous humour pada posterior mata dan aquous humour yang mengisi kamera anterior (bilik depan). Normalnya volume vitreous humour (badan kaca) adalah tetap.
  • 15. Aquous humour • Cairan ini bertanggung jawab mengatur tekanan intraokuler. Perubahan kecepatan masuknya aquous humour ke dalam mata dari prosesus siliaris atau kecepatan keluarnya humor akuos dari sudut filtrasi akan mempengaruhi tekanan intraokuler.
  • 16. Vitreous Humour (Badan Kaca) • Merupakan jaringan albuminosa setengah cair yang bening, yang mengisi ruang antara lensa dan retina. Cairan ini mengisi 4/5 bagian belakang bola mata dan mempertahankan bentuk bola mata serta mempertahankan retina untuk mengadakan aposisi dg koroid. • Badan kaca tidak mengandung pembuluh darah dan hanya mendapat nutrisi dari jaringan sekitarnya.
  • 17. Retina • Retina merupakan lapisan paling dalam pada mata, merupakan lapisan penerima cahaya. Retina terdiri dari membran lunak, rapuh, tipis. Tebal dari 0,4 mm dekat masuknya saraf optikus smpai 0,1 mm pada orra serata. Warna merah ungu karena adanya rodopsin. Retina mempunyai bintik kuning (makula lutea). Elemen peka cahaya mengandung sel- sel batang dan kerucut.
  • 18. Retina • Sel batang untuk intensitas cahaya rendah, sedangkan sel kerucut digunakan pada penglihatan cahaya terang untuk penglihatan warna. Letak di pusat retina. Sistemnya adalah dengan mengubah rangsang cahaya mjd impuls listrik yang berjalan sepanjang serabut saraf sensoris menuju pusat penglihatan di otak.
  • 19.
  • 20. Pembiasan cahaya  Lensa berperan penting pd pembiasan cahaya (refraksi).  lensa membelokkan cahaya agar cahaya dpt difokuskan di retina  dr retina cahaya diubah mjd impuls yg dihantarkan mll n.optikus ke pusat penglihatan di lobus occipitalis otak.  Saat cahaya datang di bangunan bening mata (media refrakta), mk cahaya akan dibelokkan.  Media refrakta: kornea, lensa & badan kaca.
  • 21.  Utk melihat objek dekat dg jelas  kecembungan lensa berubah spy jarak fokus berubah. Proses ini disebut akomodasi.  Bila m.siliaris kontraksi  ligamentum suspensorium relaksasi  menambah kelengkungan lensa  konvergensi mata & konstriksi pupil  cahaya melewati bagian sentral lensa.  Mata normal dpt melihat objek dekat pd jarak 25 cm.
  • 22. pembiasan & lintasan penglihatan
  • 23. Otot-otot Ekstraokuler  Fungsi: menggerakkan masing-masing mata  gerakan terkoordinir pd kedua mata.  Ada 6 otot, 4 otot berjln lurus, 2 otot berjln miring.  Pd setiap gerakan bola mata, bbrp otot bergerak bersama & mata dipertahankan pd posisi paralel oleh refleks. Mns mpy penglihatan binokuler, arti: mns melihat satu benda dg kedua matanya. Kedua bayangan difokuskan bersama utk penglihatan stereoskopi yg penuh.
  • 24. Otot-otot tersebut adalah: o rectus medial o rectus lateral o rectus superior o rectus inferor o Oblique superior o oblique inferior
  • 25.
  • 26. • rectus medial ; menggerakkan mata ke arah dalam atau mendekati hidung (adduction) • rectus lateral menggerakan mata ke arah luar atau menjauhi hidung (abduction) • rectus superior menggerakkan mata ke atas (elevation) – membantu otot superior oblique memutarkan bagian atas mata kearah mendekati hidung (intorsion) – membantu otot medial rectus melakukan gerakan adduction
  • 27. • rectus inferor menggerakkan mata ke bawah (depression) – membantu otot inferior oblique memutarkan bagian tas mata ke arah menjauhi hidung (extorsion) – membantu oto lateral rectus melakukan gerakan abduction. • Oblique superior  memutarkan bagian atas mata mendekati hidung (intorsion)  membantu gerakan depression dan abduction • oblique inferior memutarkan bagian atas mata menjauhi hidung (extorsion) – membantu gerakan elevation dan abduction
  • 28. Persarafan otot mata • superior oblique (SO)—oleh nervus ke IV (Trochlear) • inferior oblique (IO)— oleh nervus ke III (Oculomotor) • superior rectus (SR)— oleh nervus ke III (Oculomotor) • inferior rectus (IR)— oleh nervus ke III (Oculomotor) • medial rectus (MR)— oleh nervus ke III (Oculomotor) • lateral rectus (LR)— oleh nervus ke VI (Abducens)