SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
Download to read offline
LAPORAN HASIL PNGKAJIAN PKK 1
PEMERIKSAAN LABOLATORIUM
Bogor, 08-10-2020
FENI RATNA SOLIHA (P17324218009)
TINGKAT 3A
Poltekkes kemenkes Bandung
Prodi Kebidanan Bogor
T.A 2020/2021
Persiapan alat dan bahan laboratorium,
tujuan, prosedur tindakan pada
HB,Golongan darah, Protein Urin dan
Glukosa Urin pada ibu hamil
Penapisan Resiko pada Ibu Hamil
Tanda Bahaya dan langkah
tanda bahaya pada ibu hamil
Bismillah
PRAKTIK PEMERIKSAAN
LABORATORIUM SEDERHANA
PADA KEHAMILAN
TRIMESTER I, II, DAN III
Pemeriksaan laboratorium ini diperlukan untuk
menunjang diagnosa kebidanan yang akan
ditegakkan. Ketepatan diagnosa akan mempengaruhi
ketepatan tindakan yang akan dilakukan.
Pengkajian pada ibu hamil tentunya belum lengkap jika
hanya mendapatkan data dari anamnese dan
pemeriksaan fisik, untuk mendapatkan data yang
lengkap diperlukan data penunjang. Data penunjang
ini bisa didapatkan dari hasil pemeriksaan laboratorium.
Beberapa hal yang biasa dilakukan pemeriksaan
laboratorium sederhana pada ibu hamil meliputi
pemeriksaan Hb, urine reduksi, dan glukosa urin.
URIN PROTEIN GLUKOSA
DARAH HB
Golongan
Darah
PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN
Pemeriksaan Hb dilakukan untuk mengetahui kadar haemoglobin darah pada
ibu. Hal ini dilakukan untuk mengetahui seoeang ibu apakah menderita anemia
dalam kehamilan atau tidak. Anemia pada wanita tidak hamil didefinisikan
sebagai konsentrasi hemoglobin yang kurang dari 12 g/dl dan kurang dari 10
g/dl selama kehamilan atau masa nifas. Konsentrasi hemoglobin lebih rendah
pada pertengahan kehamilan, pada awal kehamilan dan kembali menjelang
aterm, kadar hemoglobin pada sebagian besar wanita sehat yang memiliki
cadangan besi adalah 11g/dl atau lebih. Atas alasan tersebut, Centers for
disease control (1990) mendefinisikan anemia sebagai kadar hemoglobin
kurang dari 11 g/dl pada trimester pertama dan ketiga, dan kurang dari 10,5
g/dl pada trimester kedua (Suheimi, 2007
Anemia juga menyebabkan rendahnya kemampuan jasmani karena sel-sel
tubuh tidak cukup mendapat pasokan oksigen. Pada wanita hamil, anemia
meningkatkan frekuensi komplikasi pada kehamilan dan persalinan. Risiko
kematian maternal, angka prematuritas, berat badan bayi lahir rendah, dan
angka kematian perinatal meningkat. Di samping itu, perdarahan antepartum
dan postpartum lebih sering dijumpai pada wanita yang anemis dan lebih
sering berakibat fatal, sebab wanita yang anemis tidak dapat mentolerir
kehilangan darah.
(Kemenkes, 2013)
Kadar hemoglobin ibu hamil
Normal > 11 g/dl
Anemia ringan 8-11g/dl
Anemia Berat <7 gr/dl
PROSEDUR TINDAKAN HEMOGLOBIN
PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAHTes golongan darah adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk
mengetahui golongan darah seseorang. Terdapat dua jenis
penggolongan darah, yaitu sistem ABO dan sistem rhesus (Rh).
Penggolongan darah didasarkan pada jenis antigen yang
terdapat pada permukaan sel darah merah. Antigen adalah zat yang
membantu tubuh dalam mengidentifikasi zat asing yang berpotensi
membahayakan tubuh. Zat asing yang terdeteksi dalam tubuh akan
dihancurkan oleh sistem imunitas.
Tes golongan darah diperlukan sebelum transfusi darah atau
mendonorkan darah. Pemeriksaan ini juga dibutuhkan untuk
memastikan pasien menerima jenis darah yang tepat selama atau
setelah tindakan. Apabila golongan darah pendonor dan resipien
tidak cocok, penggumpalan darah serta penghancuran sel darah
yang berbahaya dapat terjadi.
PROSEDUR TINDAKAN GOLONGAN DARAH
PEMERIKSAAN PROTEIN URINE
Protein urin merupakan salah satu komponen dari pemeriksaan laboratorium
sederhana pada ibu hamil. Pemeriksaan laboratorium protein urin bertujuan
untuk mendeteksi adanya keadaan pre eklampsi/eklampsi. Proteinuri menjadi
salah satu diantara trias tanda preeklampsia (hipertensi, udema, dan proteinuri).
Selain itu pemeriksaan proteinuria juga bertujuan untuk mengetahui status
ginjal. Pemeriksaan protein urin juga merupakan antisipasi terhadap adanya
komplikasi obstetri preeklampsi/eklampsi, maka bisa dilakuka upaya
pencegahan maupun penatalaksanaan yang tepat.
Pemeriksaan Protein urin pada ibu hamil dilakukan pada trimester kedua dan
ketiga, atas indikasi. Pemeriksaan protein urin juga harus segera dilakukan
apabila ditemukan salah satu tanda trias preeklampsi, yaitu hipertensi atau
udem.
Maka pemeriksaan protein urin menjadi komponen yang
penting untuk deteksi dini pada keadaan preeklamsi.
• jika protein urin 1+, dan tekanan darah 140/90 mmHg,
maka interpretasinya adalah preeklampsi ringan.
• Apabila hipertensi dengan tekanan darah sistol >160
mmHg, tekanan darah diastol >110 mmHg dan protein urin
2+ atau 3+ (merupakan protein setara>0,3 gram/L atau 0,3
gram/24 jam) pada pemeriksaan dipstik, menunjukkan
keadaan preeklampsi berat
PROSEDUR TINDAKAN PROTEIN URINE
PEMERIKSAAN GLUKOSA URINE
Pemeriksaan glukosa pada ibu hamil, mendeteksi adanya penyakit
pesenyerta DM pada ibu hamil, melalui pemeriksaan laboratorium sederhana.
Ibu hamil yang dicurigai menderita DM, misalnya mempunyai riwayat keluarga
DM, pertumbuhan janin cenderung lebih besar dari usia kehamilan. DM
merupakan penyakit penyerta yang memperburuk keadaan kehamilan. Risiko
terjadinya malformasi atau kecacatan meningkat secara signifikan pada ibu
hamil dengan DM pada trimester I, dan risiko bayi besar (makrosomia), sindrom
distress pernapsan meningkat pada ibu hamil DM trimester IIIII. Sehingga ibu
hamil dengan DM meningkatkan risiko terjadinya komplikasi persalinan.
Pertumbuhan janin harus diobservasi dengan cermat.
Kehamilan juga memperburuk keadaan DM, serta
meningkatkan potensi hipertensi pada ibu hamil. Interpretasi
adanya DM pada ibu hamil, jika hasil pemeriksaan glukosa
urin dengan visual atau dipstik menunjukkan ≥1+. Pada
keadaan ibu hamil dengan preeklampsi dan DM harus
dilakukan penatalaksanaan yang tepat, lakukan deteksi
dampak atau komplikasi kehamilan. Apabila ditemukan
kelainan yang ditemukan dari pemeriksaan
penunjang/pemeriksaan laboratorium, maka harus ditangani
sesuai dengan standar dan kewenangan bidan. Kasus-kasus
yang tidak dapat ditangani dirujuk sesuai sistem rujukan
PROSEDUR TINDAKAN GLUKOSA URINE
Tes imunitas terhadap
rubella (campak Jerman
Jika ibu hami terinfeksi rubella di
awal kehamilan, janin dalam
kandungan bisa mengalami
kecacatan yang serius, keguguran,
atau lahir dalam keadaan meninggal
(stillbirth). Oleh karena itu,
penting untuk melakukan tes ini
guna mengetahui apakah ibu hamil
sudah memiliki kekebalan terhadap
virus ini. Bila belum, ibu hamil
dianjurkan untuk menghindari
kontak dengan orang yang
terinfeksi rubella.
Tes golongan darah, antibodi,
dan faktor resus
Tes golongan darah dilakukan
untuk mengetahui golongan darah
(A, B, AB, atau O) dan resus
darah ibu hamil (resus negatif
atau positif).
Jika resusnya berbeda dengan
janin, maka ibu hamil akan
diberikan
suntikan imunoglobulin guna
mencegah pembentukan antibodi
yang dapat menyerang darah
janin.
Ibu hamil dengan perilaku seks
berisiko atau memiliki tanda gejala
penyakit menular seksual juga
disarankan untuk melakukan tes
sifilis. Sifils yang tidak ditangani
dapat menyebabkan cacat berat pada
bayi, bahkan pada kasus yang lebih
fatal, bayi bisa lahir dalam keadaan
meninggal. Bila ibu hamil didiagnosis
memiliki sifilis, dokter akan
memberikan antibiotik penisilin untuk
mengobati penyakit tersebut dan
mencegah penularan sifilis pada janin.
Tes sifilis
Virus hepatitis B dapat menyebabkan penyakit
hati yang serius. Hepatitis B dapat menular
dari ibu kepada janin selama kehamilan.
Akibatnya, bayi memiliki risiko tinggi untuk
terinfeksi virus hepatitis jangka panjang dan
menderita penyakit hati di kemudian
hari.Karenanya, ibu hamil perlu menjalani tes
darah untuk mendeteksi virus hepatitis B sejak
dini, dan mendapatkan pengobatan jika hasil
tesnya positif. Saat lahir, bayi dari ibu yang
menderita hepatitis B perlu mendapat
imunisasi hepatitis B secepatnya (paling lambat
12 jam setelah lahir).
Tes hepatitis B
Infeksi HIV penyebab AIDS pada ibu hamil bisa menular ke janin selama
kehamilan, saat melahirkan, atau selama menyusui. Di Indonesia, semua ibu hamil
di wilayah dengan angka kasus HIV yang tinggi, atau ibu hamil dengan perilaku
berisiko dianjurkan untuk menjalani tes HIV. Tidak perlu merasa khawatir atau
sungkan melakukan tes ini. Fasilitas kesehatan tempat tes HIV dilakukan akan
memberikan pelayanan VCT dan menjamin kerahasiaan status pasien saat
menjalani pemeriksaan HIV. Bila ternyata ibu hamil positif HIV, penanganan
medis akan dilakukan untuk mengurangi risiko penularan HIV kepada bayi dan
mencegah berkembangnya infeksi HIV menjadi lebih berat.
Selain itu, penting untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah setiap kali
ibu hamil kontrol ke bidan atau dokter. Kenaikan tekanan darah pada periode
akhir kehamilan bisa menjadi pertanda preeklamsia. Jika preeklamsia tidak
ditangani, akibatnya bisa berbahaya bagi ibu dan janin.
Tes HIV
Penapisan
Resiko Pada
Ibu Hamil
Tujuan Pendekatan Risiko
Pada Ibu Hamil
01
02
03
Meningkatkan mutu pelayanan dimulai pengenalan
dini faktor risiko pada semua ibu hamil.
Memberikan perhatian lebih khusus dan lebih intensif
kepada ibu risiko tinggi yang mempunyai
kemungkinan lebih besar terjadi komplikasi
persalinan dengan risiko lebih besar pula untuk
terjadi kematian, kesakitan, kecacatan,
ketidakpuasan, ketidaknyamanan (5K) pada
ibu/bayi baru lahir. Ibu dan janin/bayi merupakan
suatu kesatuan (one entity – a dyad).
Mengembangkan perilaku pencegahan proaktif
antisipatif dengan dasar Paradigma
04
Melakukan peningkatan rujukan terencana melalui
upaya pengendalian/pencegahan proaktif
terhadap terjadinya rujukan estafet dan rujukan
terlambat.
PowerPoint
Presentation
Faktor Risiko
Berdasarkan kapan ditemukan, cara pengenalan dan sifat risikonya, faktor risiko dikelompokkan
dalam:
1. Kelompok Faktor Risiko I Ada-Potensi-Gawat-Obstetrik/APGO dengan 7 Terlalu dan 3 Pernah: Tujuh
Terlalu adalah primi muda, primi tua sekunder, umur ≥ 35 tahun, grande multi, anak terkecil umur ≤2
tahun, tinggi badan rendah ≤145 cm dan 3 Pernah adalah riwayat obstetri jelek, persalinan lalu
mengalami perdarahan pasca persalinan dengan infus / tranfusi, uri manual, tindakan pervaginam,
bekas operasi cesar. Ibu Risiko Tinggi dengan kelompok FR I ini selama hamil sehat, membutuhkan
KIE pada tiap kontak berulang kali mengenai kemungkinan terjadinya komplikasi persalinan.
Contoh kasus ibu tinggi badan ≤145 cm, ada dugaan disproporsi kepala panggul, terjadi persalinan
sulit atau partus macet.
2. Kelompok FR II Ada-Gawat-Obstetrik/AGO: Penyakit ibu, pre eklamsi ringan, hamil kembar,
hidramnion, hamil serotinus, IUFD, letak sungsang, dan letak lintang. Ibu AGO dengan FR yang
kebanyakan timbul pada umur kehamilan lebih lanjut, risiko terjadi komplikasi persalinan lebih besar,
membutuhkan KIE berulang kali agar peduli sepakat melakukan rujukan terencana ke pusat
rujukan.
3. Kelompok FR III Ada-Gawat-Darurat-Obstetrik/AGDO: Perdarahan antepartum dan pre eklamsi
berat/ekalamsia. Ibu AGDO dalam kondisi yang berlangsung dapat mengancam nyawa ibu/janin,
harus segera dirujuk tepat waktu (RTW) ke RS dalam upaya menyelamatkan ibu/bayi baru lahir.
Sistem skoring berdasarkan analisis statistik epidemiologik didapatkan skor 2
sebagai skor awal untuk semua umur dan paritas. Skor 8 untuk bekas operasi
sesar, letak sungsang, letak lintang, pre eklampsia berat/eklampsia, perdarahan
antepartum, sedangkan skor 4 untuk faktor risiko lain.
Kelompok risiko berdasarkan jumlah skor pada tiap kontak dibagi menjadi 3
kelompok berikut ini:
1. Kehamilan Risiko Rendah/KRR yaitu jumlah skor 2 dengan kode warna hijau,
selama hamil tanpa FR.
2. Kehamilan Risiko Tinggi/KRT yaitu jumlah skor 6 – 10, kode warna kuning,
dapat dengan FR tunggal dari kelompok FR I, II, atau III, dan dengan FR
ganda 2 dari kelompok FR I dan FR II.
3. Kehamilan Risiko Sangat Tinggi/KRST yaitu ibu dengan jumlah skor ≥12 dengan
kode warna merah, ibu hamil dengan FR ganda dua atau tiga dan lebih.
SISTEM SKORING
MANFAAT SISTEM SKORING
1. Pemberdayaan ibu hamil, suami dan keluarga, yaitu (a) sarana KIE mudah
disampaikan, diterima, dimengerti, kemungkinan prakiraan berat ringannya risiko
terjadi komplikasi persalinan, (b) ukuran kebutuhan upaya untuk persalinan aman,
dan (c) pengambilan keputusan bersama rujukan terencana bila perlu.
2. Alat Peringatan Dini (Early Warning Sign) bagi tenaga kesehatan, seperti lampu
lalu lintas-Waspada, terutama Bidan di Desa jauh dari akses rujukan agar teliti
melakukan penilaian/pertimbangan klinis yaitu (a) menolong persalinan sendiri
dengan waspada pengenalan dini komplikasi persalinan misalnya pada
perdarahan pasca persalinan, menangani sendiri atau segera melakukan RTW,
dan (b) langsung Rujukan Dini Berencana / Rujukan Dalam Rahim pada ibu
Gawat-Obstetrik.
1. RIWAYAT SEKSIO SESARIA.
2. PERDARAHAN PERVAGINAM.
3. PERSALINAN KURANG BULAN (USIA KEHAMILAN < 37
MINGGU).
4. KETUBAN PECAH DINI.
5. ANEMIA BERAT.
6. TANDA/GEJALA INFEKSI.
7. PREEKLAMSI/ HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN.
8. TINGGI FUNDUS UTERI 40 CM ATAU LEBIH.
INDIKASI DILAKUKAN RUJUKAN IBU
HAMIL
PENAPISAN RISIKO PUDJI ROCHJATI
Tanda Bahaya
Dalam Pada
Ibu Hamil
PowerPoint
Presentation
TANDA BAHAYA KEHAMILAN MUDA
1. Perdarahan Pervaginam pada kehamilan <22 minggu
Perdarahan Serviks Uterus Tanda/ gejala Diagnosa
Bercak-
sedang
Tertutup Sesuai usia kehamilan a. Kram perut bawah.
b. Uterus lunak
c. Limbung/ pingsan
Abortus
iminens
Tertutup/
terbuka
Sedikit membesar dari
normal
a. Nyeri perut bawah
b. Masa adneksa
c. Cairan bebas
intraabdominal
d. Sedikit/ tanpa nyeri perut
bawah
e. Riwayat ekspulsi hasil
konsepsi
Kehamilan
Ektopik
Terganggu
Kurang dari
usia kehamilan
Abortus
komplit
Sedang-
banyak
Terbuka Sesuai usia kehamilan a. Kram/ nyeri perut bawah
b. Belum terjadi ekspulsi hasil
konsepsi
Abortus
insipiens
Terbuka Sesuai usia kehamilan a. Kram/ nyeri perut bawah
b. Ekspulsi sebagian hasil
konsepsi
Abortus
inkomplit
Lunak dan > usia
kehamilan
a. Mual/ muntah
b. Kram perut bawah
c. Sindrome mirip pre
eklamsia
Abortus
Mola
PowerPoint
Presentation
TANDA BAHAYA KEHAMILAN MUDA
2. Hipertensi Gravidarum
Gejala dan Tanda (pasti) Gejala dan
Tanda (kadang)
Diagnosa kemungkinan
a. Tekanan diastolik ≥ 90 mmHg
b. Kehamilan <20 minggun b
Hipertensi kronik
a. Tekanan diastolik 90-110 mmHg
b. Kehamilan <20 minggu
c. Proteinuria < ++
Hipertensi kronik
superimposed Preeklampsia
ringan
a. Tekanan diastolik 90-110 mmHg (2x
pengukuran berjarak 4 jam)
b. Kehamilan >20 minggu
c. Proteinuria negatif
Hipertensi dalam kehamilan
a. Tekanan diastolik 90-110 mmHg (2x
pengukuran berjarak 4 jam)
b. Kehamilan >20 minggu
c. Proteinuria ≥ ++
Pre eklampsia ringan
a. Tekanan diastolik ≥ 110 mmHg
b. Kehamilan >20 minggu
c. Hiperefleksi,nyeri epigastrium, nyeri kepala
hebat, penglihatan kabur
Pre eklampsia bert
Tanda-tanda PEB + kejang/ koma Eklampsia
PowerPoint
Presentation
TANDA BAHAYA KEHAMILAN MUDA
3. Nyeri perut bagian bawah (<22 minggu kemungkinan abortus/ektopik)
Gejala/ tanda (pasti ada) Gejala/tanda(kadang-kadang) Diagnosa kemungkinan
a. Nyeri perut
b. Tumor adneksa pada
pemeriksaan dalam
a. Massa tumordiperut bawah
b. Perdarahan pervaginal
ringan
Kista ovarium
a. Nyeri perut bawah
b. Demam
c. Nyeri lepas
a. Perut bengkak
b. Anoreksia
c. Mual/ muntah
d. Ileus paralitik
e. Lekositosis
f. Tidak teraba tumor
Apendisitis
a. Disuria
b. Demam tinggi/ menggigil
a. Nyeri retro/ supra pubik
b. Nyeri pinggang
c. Sakit dada
d. Anoreksia
e. Mual/ muntah
Pielonefritis akut
a. Disuria
b. Sering BAK
c. Nyeri perut
Nyeri retro/ supra pubik Sistitis
a. Demam
b. Nyeri perut bawah
c. Tidak ada bising usus
Nyeri lepas
Perut kembung
Anoreksia
Mual/ muntah
Syok
Peritonitis
a. Nyeri perut
b. Perdarahan sedikit
c. Servik tertutup
d. Uterus sedikit membesar
e. Uterus lunak
a. Pingsan
b. Tumor adneksa nyeri
c. Amenorea
d. Serviks nyeri goyang
Kehamilan Ektopik
PowerPoint
Presentation
TANDA BAHAYA KEHAMILAN LANJUT
1. Perdarahan Pervaginam
TANDA BAHAYA KEHAMILAN LANJUT
2. Sakit Kepala yang Hebat, Penglihatan Kabur, Bengkak di Wajah dan Jari-jari Tangan
PowerPoint
Presentation
TANDA BAHAYA KEHAMILAN LANJUT
3. Keluar Cairan Pervaginam
PowerPoint
Presentation
TANDA BAHAYA KEHAMILAN LANJUT
4. Gerakan Janin Tidak Terasa
PowerPoint
Presentation
TANDA BAHAYA KEHAMILAN LANJUT
5. Nyeri Perut yang Hebat
THANK
YOUALHAMDULILLAH

More Related Content

What's hot

Journal Reading : Clomiphene citrate
Journal Reading : Clomiphene citrate Journal Reading : Clomiphene citrate
Journal Reading : Clomiphene citrate Isabella Menon
 
Aaaaaaaaaaasssssssskb
AaaaaaaaaaasssssssskbAaaaaaaaaaasssssssskb
AaaaaaaaaaasssssssskbWarnet Raha
 
KB 3 Penyakit dan Kelainan yang Mempengaruhi dan Dipengaruhi Kehamilan
KB 3 Penyakit dan Kelainan yang Mempengaruhi dan Dipengaruhi KehamilanKB 3 Penyakit dan Kelainan yang Mempengaruhi dan Dipengaruhi Kehamilan
KB 3 Penyakit dan Kelainan yang Mempengaruhi dan Dipengaruhi Kehamilanpjj_kemenkes
 
169324640 case-gizi-buruk
169324640 case-gizi-buruk169324640 case-gizi-buruk
169324640 case-gizi-burukhomeworkping8
 
Persalinan Sungsang (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOg)
Persalinan Sungsang (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOg)Persalinan Sungsang (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOg)
Persalinan Sungsang (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOg)Adeline Dlin
 
Materi iv 10 langkah tata laksana gizi buruk
Materi iv 10 langkah tata laksana gizi burukMateri iv 10 langkah tata laksana gizi buruk
Materi iv 10 langkah tata laksana gizi burukJoni Iswanto
 
Deteksi dini balita gizi buruk
Deteksi dini balita gizi burukDeteksi dini balita gizi buruk
Deteksi dini balita gizi burukpkmminggir
 
Asma dan dm dalam kehamilan dan persalinan
Asma dan dm  dalam kehamilan dan persalinanAsma dan dm  dalam kehamilan dan persalinan
Asma dan dm dalam kehamilan dan persalinanneng elis
 
Laporan pendahuluan Hiperemesis Gravidarum
Laporan pendahuluan Hiperemesis GravidarumLaporan pendahuluan Hiperemesis Gravidarum
Laporan pendahuluan Hiperemesis Gravidarumnorrahmahacik
 
Induksi pada persalinan
Induksi pada persalinanInduksi pada persalinan
Induksi pada persalinanRahma Agustin
 

What's hot (20)

Preskas peb
Preskas pebPreskas peb
Preskas peb
 
72 138-1-sm
72 138-1-sm72 138-1-sm
72 138-1-sm
 
Journal Reading : Clomiphene citrate
Journal Reading : Clomiphene citrate Journal Reading : Clomiphene citrate
Journal Reading : Clomiphene citrate
 
Tugas individu tanda bahaya kehamilan
Tugas individu tanda bahaya kehamilanTugas individu tanda bahaya kehamilan
Tugas individu tanda bahaya kehamilan
 
ANC Berkualitas
ANC BerkualitasANC Berkualitas
ANC Berkualitas
 
Anemia Pada Ibu Nifas
Anemia Pada Ibu NifasAnemia Pada Ibu Nifas
Anemia Pada Ibu Nifas
 
Aaaaaaaaaaasssssssskb
AaaaaaaaaaasssssssskbAaaaaaaaaaasssssssskb
Aaaaaaaaaaasssssssskb
 
KB 3 Penyakit dan Kelainan yang Mempengaruhi dan Dipengaruhi Kehamilan
KB 3 Penyakit dan Kelainan yang Mempengaruhi dan Dipengaruhi KehamilanKB 3 Penyakit dan Kelainan yang Mempengaruhi dan Dipengaruhi Kehamilan
KB 3 Penyakit dan Kelainan yang Mempengaruhi dan Dipengaruhi Kehamilan
 
169324640 case-gizi-buruk
169324640 case-gizi-buruk169324640 case-gizi-buruk
169324640 case-gizi-buruk
 
Persalinan Sungsang (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOg)
Persalinan Sungsang (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOg)Persalinan Sungsang (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOg)
Persalinan Sungsang (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOg)
 
Materi iv 10 langkah tata laksana gizi buruk
Materi iv 10 langkah tata laksana gizi burukMateri iv 10 langkah tata laksana gizi buruk
Materi iv 10 langkah tata laksana gizi buruk
 
Askep bayi bblr
Askep bayi bblrAskep bayi bblr
Askep bayi bblr
 
Deteksi dini balita gizi buruk
Deteksi dini balita gizi burukDeteksi dini balita gizi buruk
Deteksi dini balita gizi buruk
 
226184976 case-fix
226184976 case-fix226184976 case-fix
226184976 case-fix
 
Asma dan dm dalam kehamilan dan persalinan
Asma dan dm  dalam kehamilan dan persalinanAsma dan dm  dalam kehamilan dan persalinan
Asma dan dm dalam kehamilan dan persalinan
 
Eklamsi
EklamsiEklamsi
Eklamsi
 
Materi inti iv jan-2013
Materi inti iv  jan-2013Materi inti iv  jan-2013
Materi inti iv jan-2013
 
Laporan pendahuluan Hiperemesis Gravidarum
Laporan pendahuluan Hiperemesis GravidarumLaporan pendahuluan Hiperemesis Gravidarum
Laporan pendahuluan Hiperemesis Gravidarum
 
Askep bblr
Askep bblrAskep bblr
Askep bblr
 
Induksi pada persalinan
Induksi pada persalinanInduksi pada persalinan
Induksi pada persalinan
 

Similar to laboratorium Kebidanan

Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjangPemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjangAi Aan Ani
 
Kb 2 deteksi kegawat daruratan maternal
Kb 2 deteksi kegawat daruratan maternalKb 2 deteksi kegawat daruratan maternal
Kb 2 deteksi kegawat daruratan maternalpjj_kemenkes
 
Vitamin c dan e untuk mencegah komplikasi kehamilan dihubungkan dengan hipert...
Vitamin c dan e untuk mencegah komplikasi kehamilan dihubungkan dengan hipert...Vitamin c dan e untuk mencegah komplikasi kehamilan dihubungkan dengan hipert...
Vitamin c dan e untuk mencegah komplikasi kehamilan dihubungkan dengan hipert...nadnista
 
Asuhan pada ibu hamil resiko tinggi
Asuhan pada ibu hamil resiko tinggiAsuhan pada ibu hamil resiko tinggi
Asuhan pada ibu hamil resiko tinggiAmalia Senja
 
PPT_PBL_SK1_KLP_1_BLOK_EMERGENCY.pptx
PPT_PBL_SK1_KLP_1_BLOK_EMERGENCY.pptxPPT_PBL_SK1_KLP_1_BLOK_EMERGENCY.pptx
PPT_PBL_SK1_KLP_1_BLOK_EMERGENCY.pptxve fitri
 
Tatalaksana Emergensi preeklampsia, RSPAD, 2014
Tatalaksana Emergensi preeklampsia, RSPAD, 2014Tatalaksana Emergensi preeklampsia, RSPAD, 2014
Tatalaksana Emergensi preeklampsia, RSPAD, 2014JudiEndjun Ultrasound
 
TP 2 Komorbiditas pada kehamilan - Taufiqo N S - 2106795381.pptx
TP 2 Komorbiditas pada kehamilan - Taufiqo N S - 2106795381.pptxTP 2 Komorbiditas pada kehamilan - Taufiqo N S - 2106795381.pptx
TP 2 Komorbiditas pada kehamilan - Taufiqo N S - 2106795381.pptxTezarAndrean1
 
Konsep dasar asuhan kebidanan
Konsep dasar asuhan kebidanan Konsep dasar asuhan kebidanan
Konsep dasar asuhan kebidanan Baniz Nurbaniy
 
Hipertensi dalam kehamilan
Hipertensi dalam kehamilanHipertensi dalam kehamilan
Hipertensi dalam kehamilandwirani amelia
 
Program kia di indonesia
Program kia di indonesiaProgram kia di indonesia
Program kia di indonesiaNenk Wikwik
 
referat obgyn resiko pada kehamilan (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG)
referat obgyn resiko pada kehamilan (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG)referat obgyn resiko pada kehamilan (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG)
referat obgyn resiko pada kehamilan (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG)Adeline Dlin
 
Css persalinan preterm (1)
Css persalinan preterm (1)Css persalinan preterm (1)
Css persalinan preterm (1)dila20
 

Similar to laboratorium Kebidanan (20)

Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjangPemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang
 
Kb 2 deteksi kegawat daruratan maternal
Kb 2 deteksi kegawat daruratan maternalKb 2 deteksi kegawat daruratan maternal
Kb 2 deteksi kegawat daruratan maternal
 
Vitamin c dan e untuk mencegah komplikasi kehamilan dihubungkan dengan hipert...
Vitamin c dan e untuk mencegah komplikasi kehamilan dihubungkan dengan hipert...Vitamin c dan e untuk mencegah komplikasi kehamilan dihubungkan dengan hipert...
Vitamin c dan e untuk mencegah komplikasi kehamilan dihubungkan dengan hipert...
 
Tugas 10 t
Tugas 10 tTugas 10 t
Tugas 10 t
 
Asuhan pada ibu hamil resiko tinggi
Asuhan pada ibu hamil resiko tinggiAsuhan pada ibu hamil resiko tinggi
Asuhan pada ibu hamil resiko tinggi
 
PPT_PBL_SK1_KLP_1_BLOK_EMERGENCY.pptx
PPT_PBL_SK1_KLP_1_BLOK_EMERGENCY.pptxPPT_PBL_SK1_KLP_1_BLOK_EMERGENCY.pptx
PPT_PBL_SK1_KLP_1_BLOK_EMERGENCY.pptx
 
ASKEB BERSALIN DENGAN PREEKLAMSI RINGAN
ASKEB BERSALIN DENGAN PREEKLAMSI RINGANASKEB BERSALIN DENGAN PREEKLAMSI RINGAN
ASKEB BERSALIN DENGAN PREEKLAMSI RINGAN
 
Tatalaksana Emergensi preeklampsia, RSPAD, 2014
Tatalaksana Emergensi preeklampsia, RSPAD, 2014Tatalaksana Emergensi preeklampsia, RSPAD, 2014
Tatalaksana Emergensi preeklampsia, RSPAD, 2014
 
TP 2 Komorbiditas pada kehamilan - Taufiqo N S - 2106795381.pptx
TP 2 Komorbiditas pada kehamilan - Taufiqo N S - 2106795381.pptxTP 2 Komorbiditas pada kehamilan - Taufiqo N S - 2106795381.pptx
TP 2 Komorbiditas pada kehamilan - Taufiqo N S - 2106795381.pptx
 
ppt resti fix.pptx
ppt resti fix.pptxppt resti fix.pptx
ppt resti fix.pptx
 
Konsep dasar asuhan kebidanan
Konsep dasar asuhan kebidanan Konsep dasar asuhan kebidanan
Konsep dasar asuhan kebidanan
 
Hipertensi dalam kehamilan
Hipertensi dalam kehamilanHipertensi dalam kehamilan
Hipertensi dalam kehamilan
 
ANC TERPADU.pptx
ANC TERPADU.pptxANC TERPADU.pptx
ANC TERPADU.pptx
 
Program kia di indonesia
Program kia di indonesiaProgram kia di indonesia
Program kia di indonesia
 
referat obgyn resiko pada kehamilan (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG)
referat obgyn resiko pada kehamilan (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG)referat obgyn resiko pada kehamilan (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG)
referat obgyn resiko pada kehamilan (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG)
 
Lembar balik
Lembar balikLembar balik
Lembar balik
 
Kehamilan ganda (kembar) AKPER PEMKAB MUNA
Kehamilan ganda (kembar) AKPER PEMKAB MUNA Kehamilan ganda (kembar) AKPER PEMKAB MUNA
Kehamilan ganda (kembar) AKPER PEMKAB MUNA
 
Css persalinan preterm (1)
Css persalinan preterm (1)Css persalinan preterm (1)
Css persalinan preterm (1)
 
Kti ida bagus
Kti ida bagusKti ida bagus
Kti ida bagus
 
Kehamilan tua dan muda
Kehamilan tua dan mudaKehamilan tua dan muda
Kehamilan tua dan muda
 

More from byfrs22_

Perubahan fisiolog,asuhan sayang ibu,posisi meneran
Perubahan fisiolog,asuhan sayang ibu,posisi meneranPerubahan fisiolog,asuhan sayang ibu,posisi meneran
Perubahan fisiolog,asuhan sayang ibu,posisi meneranbyfrs22_
 
masalah pada kala I,II,III dan IV
masalah pada kala I,II,III dan IVmasalah pada kala I,II,III dan IV
masalah pada kala I,II,III dan IVbyfrs22_
 
masalah laktasi dan tanda bahaya nifas
masalah laktasi dan tanda bahaya nifasmasalah laktasi dan tanda bahaya nifas
masalah laktasi dan tanda bahaya nifasbyfrs22_
 
asuhan kebidanan masa nifas
asuhan kebidanan masa nifasasuhan kebidanan masa nifas
asuhan kebidanan masa nifasbyfrs22_
 
Asi dan formula bagi bayi
Asi dan formula bagi bayiAsi dan formula bagi bayi
Asi dan formula bagi bayibyfrs22_
 
Pemeriksaan fisik Ibu hamil
Pemeriksaan fisik Ibu hamilPemeriksaan fisik Ibu hamil
Pemeriksaan fisik Ibu hamilbyfrs22_
 
Pengkajian IMT
Pengkajian IMTPengkajian IMT
Pengkajian IMTbyfrs22_
 
Pengkajian dalam ANC
Pengkajian dalam ANCPengkajian dalam ANC
Pengkajian dalam ANCbyfrs22_
 
ketidak nyamanan pada kehamilan
ketidak nyamanan pada kehamilanketidak nyamanan pada kehamilan
ketidak nyamanan pada kehamilanbyfrs22_
 
asuhan kebidanan, evidence based, manfaat senam hamil dan yoga dalam kehamilan
asuhan kebidanan, evidence based, manfaat senam hamil dan yoga dalam kehamilanasuhan kebidanan, evidence based, manfaat senam hamil dan yoga dalam kehamilan
asuhan kebidanan, evidence based, manfaat senam hamil dan yoga dalam kehamilanbyfrs22_
 

More from byfrs22_ (10)

Perubahan fisiolog,asuhan sayang ibu,posisi meneran
Perubahan fisiolog,asuhan sayang ibu,posisi meneranPerubahan fisiolog,asuhan sayang ibu,posisi meneran
Perubahan fisiolog,asuhan sayang ibu,posisi meneran
 
masalah pada kala I,II,III dan IV
masalah pada kala I,II,III dan IVmasalah pada kala I,II,III dan IV
masalah pada kala I,II,III dan IV
 
masalah laktasi dan tanda bahaya nifas
masalah laktasi dan tanda bahaya nifasmasalah laktasi dan tanda bahaya nifas
masalah laktasi dan tanda bahaya nifas
 
asuhan kebidanan masa nifas
asuhan kebidanan masa nifasasuhan kebidanan masa nifas
asuhan kebidanan masa nifas
 
Asi dan formula bagi bayi
Asi dan formula bagi bayiAsi dan formula bagi bayi
Asi dan formula bagi bayi
 
Pemeriksaan fisik Ibu hamil
Pemeriksaan fisik Ibu hamilPemeriksaan fisik Ibu hamil
Pemeriksaan fisik Ibu hamil
 
Pengkajian IMT
Pengkajian IMTPengkajian IMT
Pengkajian IMT
 
Pengkajian dalam ANC
Pengkajian dalam ANCPengkajian dalam ANC
Pengkajian dalam ANC
 
ketidak nyamanan pada kehamilan
ketidak nyamanan pada kehamilanketidak nyamanan pada kehamilan
ketidak nyamanan pada kehamilan
 
asuhan kebidanan, evidence based, manfaat senam hamil dan yoga dalam kehamilan
asuhan kebidanan, evidence based, manfaat senam hamil dan yoga dalam kehamilanasuhan kebidanan, evidence based, manfaat senam hamil dan yoga dalam kehamilan
asuhan kebidanan, evidence based, manfaat senam hamil dan yoga dalam kehamilan
 

Recently uploaded

Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 

Recently uploaded (20)

Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 

laboratorium Kebidanan

  • 1. LAPORAN HASIL PNGKAJIAN PKK 1 PEMERIKSAAN LABOLATORIUM Bogor, 08-10-2020 FENI RATNA SOLIHA (P17324218009) TINGKAT 3A Poltekkes kemenkes Bandung Prodi Kebidanan Bogor T.A 2020/2021 Persiapan alat dan bahan laboratorium, tujuan, prosedur tindakan pada HB,Golongan darah, Protein Urin dan Glukosa Urin pada ibu hamil Penapisan Resiko pada Ibu Hamil Tanda Bahaya dan langkah tanda bahaya pada ibu hamil Bismillah
  • 2. PRAKTIK PEMERIKSAAN LABORATORIUM SEDERHANA PADA KEHAMILAN TRIMESTER I, II, DAN III Pemeriksaan laboratorium ini diperlukan untuk menunjang diagnosa kebidanan yang akan ditegakkan. Ketepatan diagnosa akan mempengaruhi ketepatan tindakan yang akan dilakukan. Pengkajian pada ibu hamil tentunya belum lengkap jika hanya mendapatkan data dari anamnese dan pemeriksaan fisik, untuk mendapatkan data yang lengkap diperlukan data penunjang. Data penunjang ini bisa didapatkan dari hasil pemeriksaan laboratorium. Beberapa hal yang biasa dilakukan pemeriksaan laboratorium sederhana pada ibu hamil meliputi pemeriksaan Hb, urine reduksi, dan glukosa urin. URIN PROTEIN GLUKOSA DARAH HB Golongan Darah
  • 3. PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN Pemeriksaan Hb dilakukan untuk mengetahui kadar haemoglobin darah pada ibu. Hal ini dilakukan untuk mengetahui seoeang ibu apakah menderita anemia dalam kehamilan atau tidak. Anemia pada wanita tidak hamil didefinisikan sebagai konsentrasi hemoglobin yang kurang dari 12 g/dl dan kurang dari 10 g/dl selama kehamilan atau masa nifas. Konsentrasi hemoglobin lebih rendah pada pertengahan kehamilan, pada awal kehamilan dan kembali menjelang aterm, kadar hemoglobin pada sebagian besar wanita sehat yang memiliki cadangan besi adalah 11g/dl atau lebih. Atas alasan tersebut, Centers for disease control (1990) mendefinisikan anemia sebagai kadar hemoglobin kurang dari 11 g/dl pada trimester pertama dan ketiga, dan kurang dari 10,5 g/dl pada trimester kedua (Suheimi, 2007 Anemia juga menyebabkan rendahnya kemampuan jasmani karena sel-sel tubuh tidak cukup mendapat pasokan oksigen. Pada wanita hamil, anemia meningkatkan frekuensi komplikasi pada kehamilan dan persalinan. Risiko kematian maternal, angka prematuritas, berat badan bayi lahir rendah, dan angka kematian perinatal meningkat. Di samping itu, perdarahan antepartum dan postpartum lebih sering dijumpai pada wanita yang anemis dan lebih sering berakibat fatal, sebab wanita yang anemis tidak dapat mentolerir kehilangan darah. (Kemenkes, 2013) Kadar hemoglobin ibu hamil Normal > 11 g/dl Anemia ringan 8-11g/dl Anemia Berat <7 gr/dl
  • 5. PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAHTes golongan darah adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui golongan darah seseorang. Terdapat dua jenis penggolongan darah, yaitu sistem ABO dan sistem rhesus (Rh). Penggolongan darah didasarkan pada jenis antigen yang terdapat pada permukaan sel darah merah. Antigen adalah zat yang membantu tubuh dalam mengidentifikasi zat asing yang berpotensi membahayakan tubuh. Zat asing yang terdeteksi dalam tubuh akan dihancurkan oleh sistem imunitas. Tes golongan darah diperlukan sebelum transfusi darah atau mendonorkan darah. Pemeriksaan ini juga dibutuhkan untuk memastikan pasien menerima jenis darah yang tepat selama atau setelah tindakan. Apabila golongan darah pendonor dan resipien tidak cocok, penggumpalan darah serta penghancuran sel darah yang berbahaya dapat terjadi.
  • 7. PEMERIKSAAN PROTEIN URINE Protein urin merupakan salah satu komponen dari pemeriksaan laboratorium sederhana pada ibu hamil. Pemeriksaan laboratorium protein urin bertujuan untuk mendeteksi adanya keadaan pre eklampsi/eklampsi. Proteinuri menjadi salah satu diantara trias tanda preeklampsia (hipertensi, udema, dan proteinuri). Selain itu pemeriksaan proteinuria juga bertujuan untuk mengetahui status ginjal. Pemeriksaan protein urin juga merupakan antisipasi terhadap adanya komplikasi obstetri preeklampsi/eklampsi, maka bisa dilakuka upaya pencegahan maupun penatalaksanaan yang tepat. Pemeriksaan Protein urin pada ibu hamil dilakukan pada trimester kedua dan ketiga, atas indikasi. Pemeriksaan protein urin juga harus segera dilakukan apabila ditemukan salah satu tanda trias preeklampsi, yaitu hipertensi atau udem. Maka pemeriksaan protein urin menjadi komponen yang penting untuk deteksi dini pada keadaan preeklamsi. • jika protein urin 1+, dan tekanan darah 140/90 mmHg, maka interpretasinya adalah preeklampsi ringan. • Apabila hipertensi dengan tekanan darah sistol >160 mmHg, tekanan darah diastol >110 mmHg dan protein urin 2+ atau 3+ (merupakan protein setara>0,3 gram/L atau 0,3 gram/24 jam) pada pemeriksaan dipstik, menunjukkan keadaan preeklampsi berat
  • 9. PEMERIKSAAN GLUKOSA URINE Pemeriksaan glukosa pada ibu hamil, mendeteksi adanya penyakit pesenyerta DM pada ibu hamil, melalui pemeriksaan laboratorium sederhana. Ibu hamil yang dicurigai menderita DM, misalnya mempunyai riwayat keluarga DM, pertumbuhan janin cenderung lebih besar dari usia kehamilan. DM merupakan penyakit penyerta yang memperburuk keadaan kehamilan. Risiko terjadinya malformasi atau kecacatan meningkat secara signifikan pada ibu hamil dengan DM pada trimester I, dan risiko bayi besar (makrosomia), sindrom distress pernapsan meningkat pada ibu hamil DM trimester IIIII. Sehingga ibu hamil dengan DM meningkatkan risiko terjadinya komplikasi persalinan. Pertumbuhan janin harus diobservasi dengan cermat. Kehamilan juga memperburuk keadaan DM, serta meningkatkan potensi hipertensi pada ibu hamil. Interpretasi adanya DM pada ibu hamil, jika hasil pemeriksaan glukosa urin dengan visual atau dipstik menunjukkan ≥1+. Pada keadaan ibu hamil dengan preeklampsi dan DM harus dilakukan penatalaksanaan yang tepat, lakukan deteksi dampak atau komplikasi kehamilan. Apabila ditemukan kelainan yang ditemukan dari pemeriksaan penunjang/pemeriksaan laboratorium, maka harus ditangani sesuai dengan standar dan kewenangan bidan. Kasus-kasus yang tidak dapat ditangani dirujuk sesuai sistem rujukan
  • 11. Tes imunitas terhadap rubella (campak Jerman Jika ibu hami terinfeksi rubella di awal kehamilan, janin dalam kandungan bisa mengalami kecacatan yang serius, keguguran, atau lahir dalam keadaan meninggal (stillbirth). Oleh karena itu, penting untuk melakukan tes ini guna mengetahui apakah ibu hamil sudah memiliki kekebalan terhadap virus ini. Bila belum, ibu hamil dianjurkan untuk menghindari kontak dengan orang yang terinfeksi rubella. Tes golongan darah, antibodi, dan faktor resus Tes golongan darah dilakukan untuk mengetahui golongan darah (A, B, AB, atau O) dan resus darah ibu hamil (resus negatif atau positif). Jika resusnya berbeda dengan janin, maka ibu hamil akan diberikan suntikan imunoglobulin guna mencegah pembentukan antibodi yang dapat menyerang darah janin.
  • 12. Ibu hamil dengan perilaku seks berisiko atau memiliki tanda gejala penyakit menular seksual juga disarankan untuk melakukan tes sifilis. Sifils yang tidak ditangani dapat menyebabkan cacat berat pada bayi, bahkan pada kasus yang lebih fatal, bayi bisa lahir dalam keadaan meninggal. Bila ibu hamil didiagnosis memiliki sifilis, dokter akan memberikan antibiotik penisilin untuk mengobati penyakit tersebut dan mencegah penularan sifilis pada janin. Tes sifilis Virus hepatitis B dapat menyebabkan penyakit hati yang serius. Hepatitis B dapat menular dari ibu kepada janin selama kehamilan. Akibatnya, bayi memiliki risiko tinggi untuk terinfeksi virus hepatitis jangka panjang dan menderita penyakit hati di kemudian hari.Karenanya, ibu hamil perlu menjalani tes darah untuk mendeteksi virus hepatitis B sejak dini, dan mendapatkan pengobatan jika hasil tesnya positif. Saat lahir, bayi dari ibu yang menderita hepatitis B perlu mendapat imunisasi hepatitis B secepatnya (paling lambat 12 jam setelah lahir). Tes hepatitis B
  • 13. Infeksi HIV penyebab AIDS pada ibu hamil bisa menular ke janin selama kehamilan, saat melahirkan, atau selama menyusui. Di Indonesia, semua ibu hamil di wilayah dengan angka kasus HIV yang tinggi, atau ibu hamil dengan perilaku berisiko dianjurkan untuk menjalani tes HIV. Tidak perlu merasa khawatir atau sungkan melakukan tes ini. Fasilitas kesehatan tempat tes HIV dilakukan akan memberikan pelayanan VCT dan menjamin kerahasiaan status pasien saat menjalani pemeriksaan HIV. Bila ternyata ibu hamil positif HIV, penanganan medis akan dilakukan untuk mengurangi risiko penularan HIV kepada bayi dan mencegah berkembangnya infeksi HIV menjadi lebih berat. Selain itu, penting untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah setiap kali ibu hamil kontrol ke bidan atau dokter. Kenaikan tekanan darah pada periode akhir kehamilan bisa menjadi pertanda preeklamsia. Jika preeklamsia tidak ditangani, akibatnya bisa berbahaya bagi ibu dan janin. Tes HIV
  • 15. Tujuan Pendekatan Risiko Pada Ibu Hamil 01 02 03 Meningkatkan mutu pelayanan dimulai pengenalan dini faktor risiko pada semua ibu hamil. Memberikan perhatian lebih khusus dan lebih intensif kepada ibu risiko tinggi yang mempunyai kemungkinan lebih besar terjadi komplikasi persalinan dengan risiko lebih besar pula untuk terjadi kematian, kesakitan, kecacatan, ketidakpuasan, ketidaknyamanan (5K) pada ibu/bayi baru lahir. Ibu dan janin/bayi merupakan suatu kesatuan (one entity – a dyad). Mengembangkan perilaku pencegahan proaktif antisipatif dengan dasar Paradigma 04 Melakukan peningkatan rujukan terencana melalui upaya pengendalian/pencegahan proaktif terhadap terjadinya rujukan estafet dan rujukan terlambat.
  • 16. PowerPoint Presentation Faktor Risiko Berdasarkan kapan ditemukan, cara pengenalan dan sifat risikonya, faktor risiko dikelompokkan dalam: 1. Kelompok Faktor Risiko I Ada-Potensi-Gawat-Obstetrik/APGO dengan 7 Terlalu dan 3 Pernah: Tujuh Terlalu adalah primi muda, primi tua sekunder, umur ≥ 35 tahun, grande multi, anak terkecil umur ≤2 tahun, tinggi badan rendah ≤145 cm dan 3 Pernah adalah riwayat obstetri jelek, persalinan lalu mengalami perdarahan pasca persalinan dengan infus / tranfusi, uri manual, tindakan pervaginam, bekas operasi cesar. Ibu Risiko Tinggi dengan kelompok FR I ini selama hamil sehat, membutuhkan KIE pada tiap kontak berulang kali mengenai kemungkinan terjadinya komplikasi persalinan. Contoh kasus ibu tinggi badan ≤145 cm, ada dugaan disproporsi kepala panggul, terjadi persalinan sulit atau partus macet. 2. Kelompok FR II Ada-Gawat-Obstetrik/AGO: Penyakit ibu, pre eklamsi ringan, hamil kembar, hidramnion, hamil serotinus, IUFD, letak sungsang, dan letak lintang. Ibu AGO dengan FR yang kebanyakan timbul pada umur kehamilan lebih lanjut, risiko terjadi komplikasi persalinan lebih besar, membutuhkan KIE berulang kali agar peduli sepakat melakukan rujukan terencana ke pusat rujukan. 3. Kelompok FR III Ada-Gawat-Darurat-Obstetrik/AGDO: Perdarahan antepartum dan pre eklamsi berat/ekalamsia. Ibu AGDO dalam kondisi yang berlangsung dapat mengancam nyawa ibu/janin, harus segera dirujuk tepat waktu (RTW) ke RS dalam upaya menyelamatkan ibu/bayi baru lahir.
  • 17. Sistem skoring berdasarkan analisis statistik epidemiologik didapatkan skor 2 sebagai skor awal untuk semua umur dan paritas. Skor 8 untuk bekas operasi sesar, letak sungsang, letak lintang, pre eklampsia berat/eklampsia, perdarahan antepartum, sedangkan skor 4 untuk faktor risiko lain. Kelompok risiko berdasarkan jumlah skor pada tiap kontak dibagi menjadi 3 kelompok berikut ini: 1. Kehamilan Risiko Rendah/KRR yaitu jumlah skor 2 dengan kode warna hijau, selama hamil tanpa FR. 2. Kehamilan Risiko Tinggi/KRT yaitu jumlah skor 6 – 10, kode warna kuning, dapat dengan FR tunggal dari kelompok FR I, II, atau III, dan dengan FR ganda 2 dari kelompok FR I dan FR II. 3. Kehamilan Risiko Sangat Tinggi/KRST yaitu ibu dengan jumlah skor ≥12 dengan kode warna merah, ibu hamil dengan FR ganda dua atau tiga dan lebih. SISTEM SKORING
  • 18. MANFAAT SISTEM SKORING 1. Pemberdayaan ibu hamil, suami dan keluarga, yaitu (a) sarana KIE mudah disampaikan, diterima, dimengerti, kemungkinan prakiraan berat ringannya risiko terjadi komplikasi persalinan, (b) ukuran kebutuhan upaya untuk persalinan aman, dan (c) pengambilan keputusan bersama rujukan terencana bila perlu. 2. Alat Peringatan Dini (Early Warning Sign) bagi tenaga kesehatan, seperti lampu lalu lintas-Waspada, terutama Bidan di Desa jauh dari akses rujukan agar teliti melakukan penilaian/pertimbangan klinis yaitu (a) menolong persalinan sendiri dengan waspada pengenalan dini komplikasi persalinan misalnya pada perdarahan pasca persalinan, menangani sendiri atau segera melakukan RTW, dan (b) langsung Rujukan Dini Berencana / Rujukan Dalam Rahim pada ibu Gawat-Obstetrik.
  • 19. 1. RIWAYAT SEKSIO SESARIA. 2. PERDARAHAN PERVAGINAM. 3. PERSALINAN KURANG BULAN (USIA KEHAMILAN < 37 MINGGU). 4. KETUBAN PECAH DINI. 5. ANEMIA BERAT. 6. TANDA/GEJALA INFEKSI. 7. PREEKLAMSI/ HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN. 8. TINGGI FUNDUS UTERI 40 CM ATAU LEBIH. INDIKASI DILAKUKAN RUJUKAN IBU HAMIL
  • 22.
  • 23.
  • 24.
  • 25. PowerPoint Presentation TANDA BAHAYA KEHAMILAN MUDA 1. Perdarahan Pervaginam pada kehamilan <22 minggu Perdarahan Serviks Uterus Tanda/ gejala Diagnosa Bercak- sedang Tertutup Sesuai usia kehamilan a. Kram perut bawah. b. Uterus lunak c. Limbung/ pingsan Abortus iminens Tertutup/ terbuka Sedikit membesar dari normal a. Nyeri perut bawah b. Masa adneksa c. Cairan bebas intraabdominal d. Sedikit/ tanpa nyeri perut bawah e. Riwayat ekspulsi hasil konsepsi Kehamilan Ektopik Terganggu Kurang dari usia kehamilan Abortus komplit Sedang- banyak Terbuka Sesuai usia kehamilan a. Kram/ nyeri perut bawah b. Belum terjadi ekspulsi hasil konsepsi Abortus insipiens Terbuka Sesuai usia kehamilan a. Kram/ nyeri perut bawah b. Ekspulsi sebagian hasil konsepsi Abortus inkomplit Lunak dan > usia kehamilan a. Mual/ muntah b. Kram perut bawah c. Sindrome mirip pre eklamsia Abortus Mola
  • 26. PowerPoint Presentation TANDA BAHAYA KEHAMILAN MUDA 2. Hipertensi Gravidarum Gejala dan Tanda (pasti) Gejala dan Tanda (kadang) Diagnosa kemungkinan a. Tekanan diastolik ≥ 90 mmHg b. Kehamilan <20 minggun b Hipertensi kronik a. Tekanan diastolik 90-110 mmHg b. Kehamilan <20 minggu c. Proteinuria < ++ Hipertensi kronik superimposed Preeklampsia ringan a. Tekanan diastolik 90-110 mmHg (2x pengukuran berjarak 4 jam) b. Kehamilan >20 minggu c. Proteinuria negatif Hipertensi dalam kehamilan a. Tekanan diastolik 90-110 mmHg (2x pengukuran berjarak 4 jam) b. Kehamilan >20 minggu c. Proteinuria ≥ ++ Pre eklampsia ringan a. Tekanan diastolik ≥ 110 mmHg b. Kehamilan >20 minggu c. Hiperefleksi,nyeri epigastrium, nyeri kepala hebat, penglihatan kabur Pre eklampsia bert Tanda-tanda PEB + kejang/ koma Eklampsia
  • 27. PowerPoint Presentation TANDA BAHAYA KEHAMILAN MUDA 3. Nyeri perut bagian bawah (<22 minggu kemungkinan abortus/ektopik) Gejala/ tanda (pasti ada) Gejala/tanda(kadang-kadang) Diagnosa kemungkinan a. Nyeri perut b. Tumor adneksa pada pemeriksaan dalam a. Massa tumordiperut bawah b. Perdarahan pervaginal ringan Kista ovarium a. Nyeri perut bawah b. Demam c. Nyeri lepas a. Perut bengkak b. Anoreksia c. Mual/ muntah d. Ileus paralitik e. Lekositosis f. Tidak teraba tumor Apendisitis a. Disuria b. Demam tinggi/ menggigil a. Nyeri retro/ supra pubik b. Nyeri pinggang c. Sakit dada d. Anoreksia e. Mual/ muntah Pielonefritis akut a. Disuria b. Sering BAK c. Nyeri perut Nyeri retro/ supra pubik Sistitis a. Demam b. Nyeri perut bawah c. Tidak ada bising usus Nyeri lepas Perut kembung Anoreksia Mual/ muntah Syok Peritonitis a. Nyeri perut b. Perdarahan sedikit c. Servik tertutup d. Uterus sedikit membesar e. Uterus lunak a. Pingsan b. Tumor adneksa nyeri c. Amenorea d. Serviks nyeri goyang Kehamilan Ektopik
  • 28. PowerPoint Presentation TANDA BAHAYA KEHAMILAN LANJUT 1. Perdarahan Pervaginam
  • 29. TANDA BAHAYA KEHAMILAN LANJUT 2. Sakit Kepala yang Hebat, Penglihatan Kabur, Bengkak di Wajah dan Jari-jari Tangan
  • 30. PowerPoint Presentation TANDA BAHAYA KEHAMILAN LANJUT 3. Keluar Cairan Pervaginam
  • 31. PowerPoint Presentation TANDA BAHAYA KEHAMILAN LANJUT 4. Gerakan Janin Tidak Terasa
  • 32. PowerPoint Presentation TANDA BAHAYA KEHAMILAN LANJUT 5. Nyeri Perut yang Hebat