Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada ibu hamil resiko tinggi. Ibu hamil resiko tinggi memiliki risiko yang lebih besar terhadap kesehatan ibu dan janin. Dokumen menjelaskan faktor-faktor penyebab resiko tinggi, penilaian resiko, dan masalah-masalah keperawatan yang mungkin timbul pada ibu hamil resiko tinggi seperti kecemasan, perubahan gizi, dan gangguan citra tubuh.
2. MDGs
Kesepakatan global (Millenium Development
Goals/MDGs) pada tahun 2015 diharapkan Angka
Kematian Ibu menurun sebesar tiga-perempatnya
dalam kurun waktu 1990-2015 dan Angka Kematian
Bayi dan Angka Kematian Balita menurun sebesar
dua-pertiga dalam kurun waktu 1990-2015
Berdasarkan data Survey Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI) tahun 2012 menyebutkan bahwa
AKI di Indonesia sebesar 359 per 100.000 kelahiran
hidup.
Menurut data Riskesdas, 2010, komplikasi
kehamilan dialami sekitar 6,5% Ibu hamil.
3. next
Kehamilan resiko tinggi (high risk pregnancy) adalah
suatu kehamilan yg membawa ancaman bagi jiwa
dan kesehatan ibu dan / atau bayi. Yang akan
dibicarakan disini adalah kehamilan resiko tinggi
(KRT) ( Mochtar, 2013).
Penyebab kematian ibu yang terbanyak (90%)
disebabkan oleh komplikasi obstetri, yaitu
perdarahan, infeksi dan eklampsia.
4. Faktor-faktor penyebab terjadinya faktor
resiko pada ibu hamil
umur ibu yang tergolong risiko tinggi ≤ 20 tahun dan ≥ 35 tahun,
paritas yang termasuk risiko tinggi adalah ibu yang pernah hamil
atau melahirkan anak 4 kali atau lebih ,
jarak anak yang tergolong risiko tinggi ≤ 2 tahun dan , tinggi badan
yang termasuk risiko tinggi 145 cm atau kurang ,
yang tergolong risiko tinggi berdasarkan riwayat obstetrik jelek
meliputi persalinan yang lalu dengan tindakan, bekas operasi
caesarea, penyakit ibu, pre-eklamsi ringan, hamil kembar,
hidramnion/ hamil kembar air, janin mati dalam kandungan, hamil
lebih bulan, kelainan letak, perdarahan antepartum, dan pre-eklamsi
berat / eklamsi.
5. Dampak yang dapat terjadi pada ibu hamil risiko
tinggi yaitu keguguran, persalinan prematur, mudah
terjadi infeksi, anemia pada kehamilan, kematian ibu
yang tinggi (Saifuddin, 2005).
Deteksi dini oleh tenaga kesehatan dan masyarakat
tentang adanya faktor resiko dan komplikasi, serta
penanganan yang adekuat sedini mungkin,
merupakan kunci keberhasilan dalam penurunan
angka kematian ibu dan bayi yang dilahirkannya .
6. Faktor Resiko Tinggi
Faktor nonmedis:
Kemiskinan, ketidaktahuan, adat, tradisi, kepercayaan
sangat mempengaruhi morbiditas dan mortalitas
termasuk status gizi buruk, status sosial ekonomi
yang rendah, kebersihan lingkungan, kesadaran
untuk memeriksakan kehamilan secara teratur,
fasilitas dan sarana kesehatan yang serba
kekurangan.
7. Faktor Medis:
Penyakit-penyakit ibu dan janin, kelainan
obstetrik, gangguan plasenta, gangguan tali
pusat, komplikasi persalinan, penyakit neonatus,
dan kelainan genetik.
8. Penilaian dari faktor-faktor tersebut menghasilkan
kategori menjadi 4 golongan kasus resiko:
1. Resiko rendah-rendah (low-low risk)
Adalah kasus-kasus yg tidak beresiko tinggi baik
pada kehamilan maupun dalam persalinan
2. Resiko tinggi-rendah (high-low risk)
Adalah kasus-kasus dengan resiko tinggi pada
kehamilan, tetapi tidak beresiko tinggi pada
persalinan
9. 3. Resiko rendah-tinggi (low-high-risk)
Adalah kasus-kasus beresiko rendah selama
kehamilan, tetapi dengan resiko tinggi pada
persalinan.
4. Resiko tinggi-tinggi (high-high risk)
adalah kasus-kasus dengan resiko tinggi baik
dalam masa kehamilan maupun pada persalinan.
10. Cara menentukan kehamilan resiko
tinggi
2 cara utk mengelompokkan KRT, cara kriteria
dan cara skor (nilai)
Keduanya diperoleh dari anamnesis ttg umur,
paritas, riwayat kehamilan dan persalinan yang
lalu, pemeriksaan lengkap kehamilan sekarang,
dan pemeriksaan laboratorium penunjang jika
diperlukan.
11. KRITERIA KRT
Rochayati dkk mengemukakan kriteria KT sbb:
1. Primi muda,
2. Primi tua
3. Primi tua sekunder
4. Umur 35 tahun atau lebih
5. Tinggi badan 145 cm atau kurang
6. Grandemuti
7. Riwayat persalinan buruk
8. Bekas sectio sesarea,
9. Preeklampsia
10. Hamil serotinus
11. Perdarahan antepartum
12. Kelainan letak
13. Kelainan medis, dan lain-lain
12. Faktor resiko skor Nilai
Umur:
15- 19
20 – 24
25-29
30-34
35 atau lebih
Tidak kawin
Primi muda usia
Primi tua
Primi tua sekunder
Paritas 0
Paritas 1
Paritas 2-3
Paritas 4
Paritas 5
Paritas 6 atau lebih
Tinggi badan 145 cm
Riwayat persalinan
buruk:
1 kali
2 kali
Bekas seksio sesarea
50
50
50
50
60
90
160
90
70
50
60
70
80
50
40
90
50
90
110
13. Next..
Faktor resiko Skor Nilai
Kelainan medis: kardiovaskular
Asma bronkial
TBC paru
Lain-lain
Perdarahan antepartum
Kelainan letak janin
Gemelli
Hidramnion
Pascabedah lainnya
Perdarahan post partum
Pre eklamsia
Post maturitas
70
50
60
60
160
160
150
140
130
120
170
100
14. Kesimpulan skor:
150 sebagai batas pemisah antara kehamilan
resiko tinggi dan bukan resiko tinggi .
Dasar perhitungan dibuat setelah mengadakan
penelitian dan evaluasi thdp hasil persalinan
berupa premturitas, skor APGAR kurang dari 7,
dan kematian perinatal.
15. Komplikasi akibat langsung kehamilan
(Mochtar, 2013)
Hiperemesis gravidarum
Toksemia gravidarum
abortus (keguguran) dan kelainan dalam tua
kehamilan
Kelainan letak kehamilan (kehamilan ektopik)
Penyakit trofoblas
Penyakit dan kelainan plasenta dan tali pusat
Air ketuban (liquor amnii/ amniotic fluid) dan
kelainannya
Kehamilan ganda
16. ASUHAN KEPERAWATAN
EVALUASI GAWAT DARURAT PASIEN OBSTETRI
Identifikasi: nama, gravida, para
Data subyektif
Keluhan utama
Gejala saat ini
Haid terakhir (LMP) dan perkiraan hari persalinan
(EDC), nyeri abdomen: mulainya; sifat, perdarahan
per vaginam: jumlahnya, ketuban: utuh; ruptur
Lain-lain: kejang, koma, dispnea, demam, nyeri kepala,
nausea, vomitus, penambahan berat badan, makan
minum terakhir
Riwayat dahulu: komplikasi prakelahiran, riwayat
reproduksi sebelumnya, riwayat medis dan operasi
atau rawat inap sebelumnya
17. Data Obyektif
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan umum: suhu, nadi, TD, pernafasan,
penampilan, berat badan
Pemeriksaan abdomen: palpasi besar uterus,
kontraksi, presentasi janin, auskultasi bunyi
jantung janin, bising usus
Pemeriksaan spekulum vagina
Pemeriksaan colok vagina
Tes laboratorium: hitung sel darah lengkap
dengan apusan darah, urinalisis, golongan darah
dan rhesus, serologi (VDRL)
18. Penilaian
Diagnosis atau diagnosis banding, faktor etiologi
atau predisposisi, komplikasi atau masalah
penyerta, keparahan proses penyakit
19. MASALAH KEPERAWATAN
Ansietas
Kekhawatiran thdp diri sendiri dan janin, krisis situasional/ maturasional,
perubahan fisik selam hamil
Perubahan proses keluarga
Respon keluarga thdp dx kehamilan
Kurang pengetahuan
Kurang pemahaman terhdap penatalaksanaan kesehatan dan kehamilan
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Morning sickness atau emesis gravidarum
Perubahan pola seksual
Rasa kurang nyaman pada kehamilan, rasa takut bahwa senggama akan
mencederai janin
Konflik peran keluarga
Ketidaktahuan peran yang harus dijalankan, perubahan status peran
Gangguan citra tubuh
Persepsi negatif terhadap kehamilan, perububahan fisik selama kehamilan