Organ reproduksi laki-laki terdiri atas penis, testis, dan organ pendukung lainnya. Penis dan testis berperan dalam proses seks dan produksi sperma, sedangkan organ lain mendukung transportasi dan pematangan sperma. Proses produksi sperma dipengaruhi hormon seperti testosteron, LH, FSH, estrogen, dan hormon pertumbuhan.
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Sistem reproduksi pada pria (Materi Biologi)
1.
2.
3.
4. Sistem reproduksi laki-laki atau sistem kelamin
laki-laki terdiri dari sejumlah organ seks yang
merupakan bagian dari proses reproduksi
manusia. Pada laki-laki, organ-organ reproduksi
ini terletak di luar tubuh manusia, sekitar panggul
wilayah.
Organ reproduksi pada laki-laki adalah penis dan
testis yang memproduksi air mani dan sperma,
yang sebagai bagian dari hubungan seks pupuk
sebuah ovum dalam wanita tubuh dan ovum
dibuahi ( zigot ) secara bertahap berkembang
menjadi janin, yang kemudian lahir sebagai anak.
Berikut rincian dari Organ Reproduksi Laki-laki:
5.
6. Penis, berfungsi sebagai alat senggama dan sebagai
saluran untuk menyalurkan sperma dan air seni.
Glans, adalah bagian depan atau kepala penis. Glans
banyak mengandung pembuluh darah dan syaraf.
Foreskin (preputium), adalah kulit yang menutupi
bagian glans. Sunat adalah suatu kebiasaan di beberapa
negara. Sunat dianjurkan karena memudahkan
membersihan penis sehingga mengurangi kemungkinan
terkena infeksi.
Kandung Kencing, adalah tempat penampungan
sementara air yang berasal dari ginjal (air seni).
Uretra (saluran kencing), yaitu saluran untuk
mengeluarkan air seni dan air mani.
7. LANJUT....
Kelenjar Prostat, yaitu kelenjar yang menghasilkan
cairan yang berisi zat makanan untuk menghidupi
sperma.
Vesikula Seminalis, fungsinya adalah menampung
sperma yang telah matang.
Vas Deferens (saluran sperma), yaitu saluran yang
menyalurkan sperma dari testis menuju vesicle
seminalis. Panjang Vas deferens sekitar 45 cm
dengan diameter sekitar 2,5 mm.
Epidydimis, yaitu saluran-saluran yang lebih besar
dan berkelok-kelok yang membentuk bangunan
seperti topi. Sperma yang dihasilkan oleh oleh
saluran-saluran testis yang kecil akan berkumpul di
Epidydimis.
8. Testis (pelir), berjumlah dua buah untuk
mereproduksi sperma setiap hari dengan bantuan
testosteron. Testis berada di luar tubuh karena
pertumbuhan sperma membutuhkan suhu yang
lebih rendah daripada suhu tubuh.
Scrotum, adalah kantung kulit yang melindungi
testis, berwarna gelap dan berlipat-lipat. Scrotum
adalah tempat bergantungnya testis. Scrotum
mengandung otot-otot polos yang mengatur jarak
jauh testis ke dinding perut dengan maksud
mengatur suhu testis agar relatif tetap.
Tulang kemaluan, terletak di depan kandung
kencing.
Rambut kemaluan, berfungsi untuk menyaring
kotoran agar tidak langsung menempel pada kulit
kemaluan.
9. Proses spermatogenesis distimulasi oleh sejumlah hormon,
yaitu testoteron, LH (Luteinizing Hormone), FSH (Follicle
Stimulating Hormone), estrogen dan hormon pertumbuhan.
Testoteron
Testoteron disekresi oleh sel-sel Leydig yang terdapat di
antara tubulus seminiferus. Hormon ini penting bagi tahap
pembelahan sel-sel germinal untuk membentuk sperma,
terutama pembelahan meiosis untuk membentuk
spermatosit sekunder.
LH (Luteinizing Hormone)
LH disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior. LH berfungsi
menstimulasi sel-sel Leydig untuk mensekresi testoteron
FSH (Follicle Stimulating Hormone)
FSH juga disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior
dan berfungsi menstimulasi sel-sel sertoli. Tanpa stimulasi
ini, pengubahan spermatid menjadi sperma (spermiasi)
tidak akan terjadi.
10. Estrogen
Estrogen dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika
distimulasi oleh FSH. Sel-sel sertoli juga
mensekresi suatu protein pengikat androgen
yang mengikat testoteron dan estrogen serta
membawa keduanya ke dalam cairan pada
tubulus seminiferus. Kedua hormon ini tersedia
untuk pematangan sperma.
Hormon Pertumbuhan
Hormon pertumbuhan diperlukan untuk
mengatur fungsi metabolisme testis. Hormon
pertumbuhan secara khusus meningkatkan
pembelahan awal pada spermatogenesis.