SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
SISTEM REPRODUKSI 
PADA MANUSIA 
Kelompok Chameleon chameleon 
• Annisa Tria Agustina 
• Luthvi Hardrikni Rahman 
• M. Rio Febriansyah 
• Shina Putri Ardian 
• Syifa Amirah Yasmin
SISTEM 
REPRODUKSI 
Sistem reproduksi dalah berlangsungnya proses 
pembentukan individu baru yang bertujuan untuk 
melestarikan jenis agar tidak punah. 
Manusia mengalami reproduksi secara generatif 
(kawin), yang melibatkan 2 induk, yaitu pria dan 
wanita.
SISTEM 
REPRODUKSI 
Sistem Reproduksi pada Pria 
Sistem Reproduksi pada 
Wanita
A. Sistem Reproduksi pada Pria 
 Terdiri dari organ atau alat reproduksi yang berdasarkan letaknya dibagi menjadi dua, 
yakni : 
1. Organ reproduksi 
yang tampak dari luar 
(penis). 
2. Organ reproduksi yang tidak 
tampak dari luar / berada di 
dalam tubuh (testis, uretra, 
dan vesikula seminalis) 
 Organ-organ reproduksi pria akan mulai berkembang pada saat usia 9-15 tahun dan 
akan berhenti perkembangannya pada usia 20 tahun.
Alat Reproduksi 
pada Pria 
Testis 
Kelenjar 
Kelamin 
Saluran 
Reproduksi 
1. 
Penis Uretra
1.1 Testis 
 Testis merupakan tempat pembentukan sperma dan beberapa jenis hormon kelamin 
jantan (androgen). 
 Testis terletak di dalam skrotum (kantong pelir) yang berfungsi sebagai pengatur 
temperature testis agar sesuai untuk pembentukan sperma. 
 Di dalam testis terdapat banyak saluran halus yang disebut tubulus seminiferous yang 
terdiri atas jaringan epitelium dan jaringan ikat. Pada jaringan epitelium terdapat sel 
induk spermatozoa (spermatogonium). Di antara sel spermatogonium terdapat sel Sertoli 
(berfungsi sebagai pemberi makanan spermatozoa), dan sel Leydig (berfungsi sebagai 
penghasil hormone tostesteron). 
 Sperma yang telah terbentuk akan mengalir melalui saluran vasa eferensia dan masuk ke 
dalam epididimis (kantong sperma). 
 Epididimis adalah tempat penyimpanan sementara dan pematangan sperma.
1.2 Saluran Reproduksi 
Terdiri atas: 
 Epididimis, yaitu saluran panjang berkelok-kelok yang terdapat di dalam skrotum yang 
keluar dari testis. Setiap testis mempunyai satu epididimis, sehingga jumlahnya 
sepasang, kanan dan kiri. Saluran ini panjang dan berbelok-belok di dalam skrotum. Di 
dalam epididimis ini sperma disimpan untuk sementara dan menjadi matang sehingga 
dapat bergerak. 
 Vas deferens, yaitu saluran yang merupakan lanjutan dari epididimis. Bagian ujung 
saluran ini terdapat di dalam kelenjar prostata. Fungsi vas deferens ialah sebagai jalan 
sperma dari epididimis ke kantung sperma (vesicula seminalis).
1.3 Kelenjar Kelamin 
Di samping saluran kelamin, alat kelamin dilengkapi dengan kelenjar kelamin, yang 
bertugas menghasilkan sekrit (getah) yaitu: 
 Vesicula seminalis (kantung sperma): berjumlah sepasang, dan menjadi satu kantong. 
Dindingnya dapat menghasilkan cairan berwarna kekuningan yang banyak 
mengandung makanan untuk sperma. 
 Kelenjar prostat: getah yang dihasilkan dialirkan ke saluran sperma. 
 Kelenjar bulbo uretra: menghasilkan getah 
 Kelenjar Cowper: terdapat pada pangkal urethra. Getah yang diproduksi berupa 
lendir dan dialirkan ke urethra.
1.4 Penis 
 Penis tersusun dari jaringan otot, jaringan spons, pembuluh darah dan jaringan saraf. 
 Berfungsi sebagai alat kopulasi (penyalur sperma) ke dalam alat kelamin betina. 
 Sperma keluar dari penis melalui uretra.
1.3 Uretra 
 Uretra merupakan saluran dari kantong kemih yang berhubungan dengan vasa 
deferensia. 
 Sperma yang hendak di keluarkan dari tubuh mengalir melalui saluran vasa deferensia 
dan masuk ke uretra. 
 Urethra ialah saluran yang terdapat di dalam penis yang mempunyai dua fungsi, yaitu: 
 sebagai saluran urine dari kandung kemih (vesica urinaria) keluar tubuh 
 sebagai saluran untuk jalannya semen dari kantong semen.
2. Sperma 
Struktur Sperma 
Proses Pembentukan 
Sperma
2.1 Struktur Sperma 
Berfungsi 
sebagai 
Berfungsi 
sebagai 
Berfungsi 
sebagai 
terdiri 
atas 
terdiri 
atas 
 Terdiri atas : 
Kepala 
Inti Sel 
Akrosom 
Penghasil enzim yang berfungsi 
membantu sperma menembus sel telur 
Bagian 
Tengah 
Mitokondria 
Tempat berlangsungnya oksidasi sel untuk 
membentuk energi yang digunakan oleh 
sperma sehingga dapat bergerak aktif 
1. 
2. 
Bagian berupa 
Ekor 
Flagela 
Alat gerak 
sperma 
3.
2.2 Proses 
Pembentukan 
Sperma
B. Sistem Reproduksi pada Wanita 
o Alat Reproduksi pada Wanita 
Ovarium 
Oviduk 
(tuba falopii) 
Osteum tube 
(fimria) 
Uterus (Rahim) Vagina 
o Akan mengalami : 
Oogenesis Ovulasi Menstruasi
1.1 Alat Reproduksi pada Wanita 
Berfungsi 
sebagai 
Berfungsi 
sebagai 
Berfungsi 
sebagai 
 Terdiri atas : 
Ovarium 
1. Tempat menghasilkan dan mematangkan ovum. 
2. Menghasilkan hormon reproduksi wanita, yaitu estrogen 
dan progesteron. 
Fimbria 
(Osteum 
Tube) 
Menangkap ovum matang dari ovarium saat ovulasi. 
(Ovulasi : pelepasan ovum matang dari ovarium) 
1. 
2. 
Oviduk 
(tuba falopii) 
Tempat terjadinya fertilisasi. 
(Fertilisasi : pertemuan dan peleburan ovum dan sperma) 
3. 
Berfungsi 
sebagai 
Uterus 
(Rahim) 
Tempat 4. tumbuh dan berkembangnya embrio (janin). 
Berfungsi 
Vagina sebagai 
1. Tempat keluarnya darah menstruasi. 
2. Tempat masuknnya sperma. 
3. Tempat keluarnya bayi (melahirkan). 
5.
1.2 
Pembentukan 
Ovum
1.3 Menstruasi 
 Menstruasi disebut juga haid merupakan pendarahan yang terjadi akibat luruhnya dinding sebelah 
dalam rahim (endometrium) yang banyak mengandung pembuluh darah. Lapisan endometrium 
dipersiapkan untuk 
menerima pelekatan embrio. Jika tidak terjadi pelekatan embrio, maka lapisan ini akan luruh, 
kemudian darah keluar melalui serviks dan vagina. Pendarahan ini terjadi secara periodik, jarak 
waktu antara menstruasi yang satu dengan menstruasi berikutnya dikenal dengan satu siklus 
menstruasi. Siklus menstruasi wanita berbeda-beda, namun rata-rata berkisar 28 hari. Hari pertama 
menstruasi dinyatakan sebagai hari pertama siklus menstruasi. 
 Wanita mulai mengalami menstruasi pada usia sekitar 9-15 tahun dan terus berlanjut sampai masa 
menopause pada usia sekitar 45-49 tahun.
Siklus Menstruasi 
Siklus ini terdiri atas 4 fase, yaitu: 
1. Fase menstruasi 
Fase menstruasi ini terjadi jika ovum tidak dibuahi sperma, sehingga korpus luteum menghentikan produksi 
hormon esterogen dan progesteron. Turunnya kadar esterogen dan progesteron menyebabkan lepasnya ovum 
dari endometrium yang disertai robek dan luruhnya endometrium, sehingga terjadi pendarahan. Fase menstruasi 
ini berlangsung kurang lebih 5 hari. Darah yang keluar selama menstruasi berkisar antara 50-150 mili liter. 
2. Fase pra-ovulasi 
Fase pra-ovulasi disebut juga dengan fase poliferasi. Pada fase ini hormon pembebas gonadotropin yang 
dikeluarkan hipotalamus akan memacu hipofise untuk mengeluarkan FSH. FSH singkatan dari folikel stimulating 
hormon. FSH memacu pematangan folikel dan merangsang folikel untuk mengeluarkan hormon esterogen. 
Adanya esterogen menyebabkan pembentukan kembali (poliferasi) dinding endometrium. Peningkatan kadar 
esterogen juga menyebabkan serviks untuk mengeluarkan lendir yang bersifat basa. Lendir ini berfungsi untuk 
menetralkan suasana asam pada vagina sehingga mendukung kehidupan sperma.
Siklus Menstruasi 
3. Fase ovulasi 
Jika siklus menstruasi seorang perempuan 28 hari, maka ovulasi terjadi pada hari ke 14. Peningkatan kadar 
esterogen menghambat pengeluaran FSH, kemudian hipofise mengeluarkan LH. LH singkatan dari luternizing 
hormon. Peningkatan kadar LH merangsang pelepasan oosit sekunder dari folikel, peristiwa ini disebut ovulasi. 
4. Fase pasca ovulasi 
Fase ini berlangsung selama 14 hari sebelum menstruasi berikutnya. Walaupun panjang siklus menstruasi 
berbeda-beda, fase pasca-ovulasi ini selalu sama yaitu 14 hari sebelum menstruasi berikutnya. Folikel de Graaf 
(folikel matang) yang telah melepaskan oosit sekunder akan berkerut dan menjadi korpus luteum. Korpus 
luteum mengeluarkan hormon progesteron dan masih mengeluarkan hormon esterogen namun tidak 
sebanyak ketika 
berbentuk folikel. Progesteron mendukung kerja esterogen untuk mempertebal dan menumbuhkan 
pembuluhpembuluh darah pada endometrium serta mempersiapkan endometrium untuk menerima 
pelekatan embrio jika terjadi pembuahan atau kehamilan. Jika tidak terjadi pembuahan, korpus luteum akan 
berubah menjadi korpus albikan yang hanya sedikit mengeluarkan hormon, sehingga kadar progesteron dan 
esterogen menjadi rendah. Keadaan ini menyebabkan terjadinya menstruasi demikian seterusnya.
C. Hormon-hormon Reproduksi pada Manusia 
Hormon Reproduksi Fungsi 
Pria 
Testosteron Memacu pembentukan dan pematangan sperma. 
Androgen Mengatur perkembangan seksual sekunder pria. 
Wanita 
Estrogen 
Menstimulasi pembentukan dan pematangan ovum, 
memacu perkembangan seksual sekunder wanita, dan 
mengatur siklus ovulasi. 
Progesteron Menstimulasi penebalan dinding rahim. 
Prolaktin Memelihara kelenjar susu, merangsang produksi air susu 
Oksitosin 
Merangsang kontraksi rahim, menstimulasi pengeluaran 
air susu.
D. Embrio
1. Bagian-bagian Embrio 
1. Korion 
 Merupakan selaput terluar yang membungkus embrio. 
 Berfungsi untuk membentuk vili korion (jonjot pembuluh darah) di dalam endometrium. 
2. Amnion 
 Menghasilkan cairan ketuban yang berfungsi untuk melindungi embrio dari perbahan suhu yang 
drastic dan guncangan serta menjaga agar embrio dapat bergerak bebas. 
3. Yolk (sakus vitellinus/kantung kuning telur) 
 Merupakan tempat pembentukan sel darah dan pembuluh darah pertama embrio. 
4. Allantois 
 Berfungsi sebagai alat respirasi dan ekskresi embrio. 
5. Plasenta (tali pusat) 
 Berfungsi sebagai tempat pertukaran gas, makanan dan zat sisa antara ibu dan embrio.
2. Pertumbuhan Embrio 
Fertilisasi 
Morula 
Blastula Gastrula 
Embrio 
Mengalami pertumbuhan 
dan perkembangan 
selama 9 bulan dalam 
uterus 
menghasilkan 
Mengalami pembelahan 
Membentuk blastocoel 
Membentuk 
lapisan embrionik 
Mengalami 
diferensiasi dan 
morfogenesis 
Zigot
3. Perkembangan Embrio 
1. Usia 4 minggu, sudah tampak pertumbuhan mata dan telinga. 
2. Usia 8 minggu, sudah terbentuk janin yang mirip dengan bayi, 
mulai tampak tangan, jari tangan, hidung, dan kaki. 
3. Usia 10 minggu, panjang janin lebih kurang 6 cm dan sudah 
terlihat seperti bayi. Ukuran kepalanya lebih besar dari pada 
ukuran badan. 
Usia 16 minggu, panjang janin telah mencapai 40 cm dan 
memilliki organ yang sudah lengkap. 
4. Usia 40 minggu, janin sudah siap untuk dilahirkan. Selama dalam 
rahim, embrio mendapatkan nutrisi dari induknya melalui 
plasenta. 
Plasenta mempunyai fungsi sebagai berikut. 
 Menyalurkan zat makanan dari induk ke embrio. 
 Mengalirkan zat-zat sampah dari embrio ke dalam darah induknya. 
 Melindungi janin dari berbagai zat racun atau kuman penyakit. 
embrio usia 4 minggu 
embrio usia 8 minggu 
embrio usia 16 minggu
D. Kelainan pada Sistem Reproduksi

More Related Content

What's hot

Presentasi sistem-reproduksi-manusia
Presentasi sistem-reproduksi-manusiaPresentasi sistem-reproduksi-manusia
Presentasi sistem-reproduksi-manusia
Annisa Khoerunnisya
 
Format pengkajian pada ibu nifas AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Format pengkajian pada ibu nifas AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Format pengkajian pada ibu nifas AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Format pengkajian pada ibu nifas AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Sistem reproduksi-alat-reproduksi-pria
Sistem reproduksi-alat-reproduksi-priaSistem reproduksi-alat-reproduksi-pria
Sistem reproduksi-alat-reproduksi-pria
hendramuswara
 
08. manajemen laktasi
08. manajemen laktasi08. manajemen laktasi
08. manajemen laktasi
Joni Iswanto
 
Makalah reproduksi manusia
Makalah reproduksi  manusiaMakalah reproduksi  manusia
Makalah reproduksi manusia
harlan88
 

What's hot (20)

Bayi Tabung
Bayi TabungBayi Tabung
Bayi Tabung
 
Anatomi dan fisiologi Reproduksi Wanita
Anatomi dan fisiologi Reproduksi WanitaAnatomi dan fisiologi Reproduksi Wanita
Anatomi dan fisiologi Reproduksi Wanita
 
IPA Kelas 9 BAB 1 sistem reproduksi.pptx
IPA Kelas 9 BAB 1 sistem reproduksi.pptxIPA Kelas 9 BAB 1 sistem reproduksi.pptx
IPA Kelas 9 BAB 1 sistem reproduksi.pptx
 
Instrumen Dalam Praktik Kebidanan
Instrumen Dalam Praktik KebidananInstrumen Dalam Praktik Kebidanan
Instrumen Dalam Praktik Kebidanan
 
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA FETUS
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA FETUSSISTEM PEREDARAN DARAH PADA FETUS
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA FETUS
 
fertilisasi
fertilisasifertilisasi
fertilisasi
 
Sistem Reproduksi - Biologi Kelas XI Semester Genap
Sistem Reproduksi - Biologi Kelas XI Semester GenapSistem Reproduksi - Biologi Kelas XI Semester Genap
Sistem Reproduksi - Biologi Kelas XI Semester Genap
 
FISIOLOGI REPRODUKSI
FISIOLOGI REPRODUKSIFISIOLOGI REPRODUKSI
FISIOLOGI REPRODUKSI
 
SISTEM REPRODUKSI PRIA
SISTEM REPRODUKSI PRIASISTEM REPRODUKSI PRIA
SISTEM REPRODUKSI PRIA
 
Presentasi sistem-reproduksi-manusia
Presentasi sistem-reproduksi-manusiaPresentasi sistem-reproduksi-manusia
Presentasi sistem-reproduksi-manusia
 
Format pengkajian pada ibu nifas AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Format pengkajian pada ibu nifas AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Format pengkajian pada ibu nifas AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Format pengkajian pada ibu nifas AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
Sistem reproduksi-alat-reproduksi-pria
Sistem reproduksi-alat-reproduksi-priaSistem reproduksi-alat-reproduksi-pria
Sistem reproduksi-alat-reproduksi-pria
 
Anatomi Muskuloskeletal
Anatomi MuskuloskeletalAnatomi Muskuloskeletal
Anatomi Muskuloskeletal
 
Fisiologi Sistem Reproduksi Pria dan Wanita
Fisiologi Sistem Reproduksi Pria dan WanitaFisiologi Sistem Reproduksi Pria dan Wanita
Fisiologi Sistem Reproduksi Pria dan Wanita
 
Proses persalinan normal
Proses persalinan normalProses persalinan normal
Proses persalinan normal
 
Menstruasi (Siklus Menstruasi dan Gangguannya)
Menstruasi (Siklus Menstruasi dan Gangguannya)Menstruasi (Siklus Menstruasi dan Gangguannya)
Menstruasi (Siklus Menstruasi dan Gangguannya)
 
Anfis payudara
Anfis payudaraAnfis payudara
Anfis payudara
 
Mekanika dan gaya
Mekanika dan gayaMekanika dan gaya
Mekanika dan gaya
 
08. manajemen laktasi
08. manajemen laktasi08. manajemen laktasi
08. manajemen laktasi
 
Makalah reproduksi manusia
Makalah reproduksi  manusiaMakalah reproduksi  manusia
Makalah reproduksi manusia
 

Viewers also liked (6)

Sistem reproduksi manusia Biologi Kelas 9
Sistem reproduksi manusia Biologi Kelas 9Sistem reproduksi manusia Biologi Kelas 9
Sistem reproduksi manusia Biologi Kelas 9
 
Siklus menstruasi
Siklus menstruasi Siklus menstruasi
Siklus menstruasi
 
SOAL DAN PEMBAHASAN BIOLOGI BAB SISTEM REPRODUKSI
SOAL DAN PEMBAHASAN BIOLOGI BAB SISTEM REPRODUKSISOAL DAN PEMBAHASAN BIOLOGI BAB SISTEM REPRODUKSI
SOAL DAN PEMBAHASAN BIOLOGI BAB SISTEM REPRODUKSI
 
53 metode pembelajaran (e-book)
53 metode pembelajaran (e-book)53 metode pembelajaran (e-book)
53 metode pembelajaran (e-book)
 
Kls 8 buku siswa ipa kurikulum 2013
Kls 8 buku siswa ipa kurikulum 2013Kls 8 buku siswa ipa kurikulum 2013
Kls 8 buku siswa ipa kurikulum 2013
 
MODUL PRAKTIK BIOLOGI Kelas X
MODUL PRAKTIK BIOLOGI Kelas XMODUL PRAKTIK BIOLOGI Kelas X
MODUL PRAKTIK BIOLOGI Kelas X
 

Similar to Biologi Kelas 9 - Sistem Reproduksi pada Manusia

Kelompok 7 yanti bio
Kelompok 7 yanti bioKelompok 7 yanti bio
Kelompok 7 yanti bio
wahyudhad
 
Sistem reproduksi dan kelainannya
Sistem reproduksi dan kelainannyaSistem reproduksi dan kelainannya
Sistem reproduksi dan kelainannya
MJM Networks
 
Sistem reproduksi dan kelainannya
Sistem reproduksi dan kelainannya Sistem reproduksi dan kelainannya
Sistem reproduksi dan kelainannya
MJM Networks
 
Bab 2 sistem reproduksi pada manusia
Bab 2 sistem reproduksi pada manusiaBab 2 sistem reproduksi pada manusia
Bab 2 sistem reproduksi pada manusia
Nining Mtsnkra
 
Kelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdg
Kelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdgKelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdg
Kelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdg
Nur Azizah
 
Materi sistem reproduksi
Materi sistem reproduksiMateri sistem reproduksi
Materi sistem reproduksi
najmitahir
 

Similar to Biologi Kelas 9 - Sistem Reproduksi pada Manusia (20)

Kelompok 7 yanti bio
Kelompok 7 yanti bioKelompok 7 yanti bio
Kelompok 7 yanti bio
 
sitem reproduksi manusia
sitem reproduksi manusiasitem reproduksi manusia
sitem reproduksi manusia
 
Sistem Reproduksi.pptx
Sistem Reproduksi.pptxSistem Reproduksi.pptx
Sistem Reproduksi.pptx
 
Alat reproduksi laki-laki dan wanita.pptx
Alat reproduksi laki-laki dan wanita.pptxAlat reproduksi laki-laki dan wanita.pptx
Alat reproduksi laki-laki dan wanita.pptx
 
Sistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusiaSistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusia
 
Kelompok 2 Sistem Reproduksi (1).pptx
Kelompok 2 Sistem Reproduksi (1).pptxKelompok 2 Sistem Reproduksi (1).pptx
Kelompok 2 Sistem Reproduksi (1).pptx
 
Sistem Reproduksi .pptx
Sistem Reproduksi .pptxSistem Reproduksi .pptx
Sistem Reproduksi .pptx
 
Sistem reproduksi dan kelainannya
Sistem reproduksi dan kelainannyaSistem reproduksi dan kelainannya
Sistem reproduksi dan kelainannya
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusia
 
Sistem reproduksi dan kelainannya
Sistem reproduksi dan kelainannya Sistem reproduksi dan kelainannya
Sistem reproduksi dan kelainannya
 
Berikut ini sistem reproduksi mmanusia kelas IX
Berikut ini sistem reproduksi mmanusia kelas IXBerikut ini sistem reproduksi mmanusia kelas IX
Berikut ini sistem reproduksi mmanusia kelas IX
 
Bab 2 sistem reproduksi pada manusia
Bab 2 sistem reproduksi pada manusiaBab 2 sistem reproduksi pada manusia
Bab 2 sistem reproduksi pada manusia
 
sistem reproduksi
sistem reproduksisistem reproduksi
sistem reproduksi
 
Kelompok biologi
Kelompok biologiKelompok biologi
Kelompok biologi
 
Kelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdg
Kelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdgKelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdg
Kelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdg
 
Kelompok biologi
Kelompok biologiKelompok biologi
Kelompok biologi
 
Tugas biologi smpn 1 bandung
Tugas biologi smpn 1 bandungTugas biologi smpn 1 bandung
Tugas biologi smpn 1 bandung
 
sistem-reproduksi-manusia-materi-ajar.pptx
sistem-reproduksi-manusia-materi-ajar.pptxsistem-reproduksi-manusia-materi-ajar.pptx
sistem-reproduksi-manusia-materi-ajar.pptx
 
Anfisman
AnfismanAnfisman
Anfisman
 
Materi sistem reproduksi
Materi sistem reproduksiMateri sistem reproduksi
Materi sistem reproduksi
 

Recently uploaded

AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
cupulin
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
EirinELS
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
furqanridha
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
ErikaPutriJayantini
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
luqmanhakimkhairudin
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
SuzanDwiPutra
 
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
GilangNandiaputri1
 

Recently uploaded (20)

Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
 
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
 

Biologi Kelas 9 - Sistem Reproduksi pada Manusia

  • 1. SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA Kelompok Chameleon chameleon • Annisa Tria Agustina • Luthvi Hardrikni Rahman • M. Rio Febriansyah • Shina Putri Ardian • Syifa Amirah Yasmin
  • 2. SISTEM REPRODUKSI Sistem reproduksi dalah berlangsungnya proses pembentukan individu baru yang bertujuan untuk melestarikan jenis agar tidak punah. Manusia mengalami reproduksi secara generatif (kawin), yang melibatkan 2 induk, yaitu pria dan wanita.
  • 3. SISTEM REPRODUKSI Sistem Reproduksi pada Pria Sistem Reproduksi pada Wanita
  • 4. A. Sistem Reproduksi pada Pria  Terdiri dari organ atau alat reproduksi yang berdasarkan letaknya dibagi menjadi dua, yakni : 1. Organ reproduksi yang tampak dari luar (penis). 2. Organ reproduksi yang tidak tampak dari luar / berada di dalam tubuh (testis, uretra, dan vesikula seminalis)  Organ-organ reproduksi pria akan mulai berkembang pada saat usia 9-15 tahun dan akan berhenti perkembangannya pada usia 20 tahun.
  • 5. Alat Reproduksi pada Pria Testis Kelenjar Kelamin Saluran Reproduksi 1. Penis Uretra
  • 6. 1.1 Testis  Testis merupakan tempat pembentukan sperma dan beberapa jenis hormon kelamin jantan (androgen).  Testis terletak di dalam skrotum (kantong pelir) yang berfungsi sebagai pengatur temperature testis agar sesuai untuk pembentukan sperma.  Di dalam testis terdapat banyak saluran halus yang disebut tubulus seminiferous yang terdiri atas jaringan epitelium dan jaringan ikat. Pada jaringan epitelium terdapat sel induk spermatozoa (spermatogonium). Di antara sel spermatogonium terdapat sel Sertoli (berfungsi sebagai pemberi makanan spermatozoa), dan sel Leydig (berfungsi sebagai penghasil hormone tostesteron).  Sperma yang telah terbentuk akan mengalir melalui saluran vasa eferensia dan masuk ke dalam epididimis (kantong sperma).  Epididimis adalah tempat penyimpanan sementara dan pematangan sperma.
  • 7. 1.2 Saluran Reproduksi Terdiri atas:  Epididimis, yaitu saluran panjang berkelok-kelok yang terdapat di dalam skrotum yang keluar dari testis. Setiap testis mempunyai satu epididimis, sehingga jumlahnya sepasang, kanan dan kiri. Saluran ini panjang dan berbelok-belok di dalam skrotum. Di dalam epididimis ini sperma disimpan untuk sementara dan menjadi matang sehingga dapat bergerak.  Vas deferens, yaitu saluran yang merupakan lanjutan dari epididimis. Bagian ujung saluran ini terdapat di dalam kelenjar prostata. Fungsi vas deferens ialah sebagai jalan sperma dari epididimis ke kantung sperma (vesicula seminalis).
  • 8. 1.3 Kelenjar Kelamin Di samping saluran kelamin, alat kelamin dilengkapi dengan kelenjar kelamin, yang bertugas menghasilkan sekrit (getah) yaitu:  Vesicula seminalis (kantung sperma): berjumlah sepasang, dan menjadi satu kantong. Dindingnya dapat menghasilkan cairan berwarna kekuningan yang banyak mengandung makanan untuk sperma.  Kelenjar prostat: getah yang dihasilkan dialirkan ke saluran sperma.  Kelenjar bulbo uretra: menghasilkan getah  Kelenjar Cowper: terdapat pada pangkal urethra. Getah yang diproduksi berupa lendir dan dialirkan ke urethra.
  • 9. 1.4 Penis  Penis tersusun dari jaringan otot, jaringan spons, pembuluh darah dan jaringan saraf.  Berfungsi sebagai alat kopulasi (penyalur sperma) ke dalam alat kelamin betina.  Sperma keluar dari penis melalui uretra.
  • 10. 1.3 Uretra  Uretra merupakan saluran dari kantong kemih yang berhubungan dengan vasa deferensia.  Sperma yang hendak di keluarkan dari tubuh mengalir melalui saluran vasa deferensia dan masuk ke uretra.  Urethra ialah saluran yang terdapat di dalam penis yang mempunyai dua fungsi, yaitu:  sebagai saluran urine dari kandung kemih (vesica urinaria) keluar tubuh  sebagai saluran untuk jalannya semen dari kantong semen.
  • 11. 2. Sperma Struktur Sperma Proses Pembentukan Sperma
  • 12. 2.1 Struktur Sperma Berfungsi sebagai Berfungsi sebagai Berfungsi sebagai terdiri atas terdiri atas  Terdiri atas : Kepala Inti Sel Akrosom Penghasil enzim yang berfungsi membantu sperma menembus sel telur Bagian Tengah Mitokondria Tempat berlangsungnya oksidasi sel untuk membentuk energi yang digunakan oleh sperma sehingga dapat bergerak aktif 1. 2. Bagian berupa Ekor Flagela Alat gerak sperma 3.
  • 14. B. Sistem Reproduksi pada Wanita o Alat Reproduksi pada Wanita Ovarium Oviduk (tuba falopii) Osteum tube (fimria) Uterus (Rahim) Vagina o Akan mengalami : Oogenesis Ovulasi Menstruasi
  • 15. 1.1 Alat Reproduksi pada Wanita Berfungsi sebagai Berfungsi sebagai Berfungsi sebagai  Terdiri atas : Ovarium 1. Tempat menghasilkan dan mematangkan ovum. 2. Menghasilkan hormon reproduksi wanita, yaitu estrogen dan progesteron. Fimbria (Osteum Tube) Menangkap ovum matang dari ovarium saat ovulasi. (Ovulasi : pelepasan ovum matang dari ovarium) 1. 2. Oviduk (tuba falopii) Tempat terjadinya fertilisasi. (Fertilisasi : pertemuan dan peleburan ovum dan sperma) 3. Berfungsi sebagai Uterus (Rahim) Tempat 4. tumbuh dan berkembangnya embrio (janin). Berfungsi Vagina sebagai 1. Tempat keluarnya darah menstruasi. 2. Tempat masuknnya sperma. 3. Tempat keluarnya bayi (melahirkan). 5.
  • 17. 1.3 Menstruasi  Menstruasi disebut juga haid merupakan pendarahan yang terjadi akibat luruhnya dinding sebelah dalam rahim (endometrium) yang banyak mengandung pembuluh darah. Lapisan endometrium dipersiapkan untuk menerima pelekatan embrio. Jika tidak terjadi pelekatan embrio, maka lapisan ini akan luruh, kemudian darah keluar melalui serviks dan vagina. Pendarahan ini terjadi secara periodik, jarak waktu antara menstruasi yang satu dengan menstruasi berikutnya dikenal dengan satu siklus menstruasi. Siklus menstruasi wanita berbeda-beda, namun rata-rata berkisar 28 hari. Hari pertama menstruasi dinyatakan sebagai hari pertama siklus menstruasi.  Wanita mulai mengalami menstruasi pada usia sekitar 9-15 tahun dan terus berlanjut sampai masa menopause pada usia sekitar 45-49 tahun.
  • 18. Siklus Menstruasi Siklus ini terdiri atas 4 fase, yaitu: 1. Fase menstruasi Fase menstruasi ini terjadi jika ovum tidak dibuahi sperma, sehingga korpus luteum menghentikan produksi hormon esterogen dan progesteron. Turunnya kadar esterogen dan progesteron menyebabkan lepasnya ovum dari endometrium yang disertai robek dan luruhnya endometrium, sehingga terjadi pendarahan. Fase menstruasi ini berlangsung kurang lebih 5 hari. Darah yang keluar selama menstruasi berkisar antara 50-150 mili liter. 2. Fase pra-ovulasi Fase pra-ovulasi disebut juga dengan fase poliferasi. Pada fase ini hormon pembebas gonadotropin yang dikeluarkan hipotalamus akan memacu hipofise untuk mengeluarkan FSH. FSH singkatan dari folikel stimulating hormon. FSH memacu pematangan folikel dan merangsang folikel untuk mengeluarkan hormon esterogen. Adanya esterogen menyebabkan pembentukan kembali (poliferasi) dinding endometrium. Peningkatan kadar esterogen juga menyebabkan serviks untuk mengeluarkan lendir yang bersifat basa. Lendir ini berfungsi untuk menetralkan suasana asam pada vagina sehingga mendukung kehidupan sperma.
  • 19. Siklus Menstruasi 3. Fase ovulasi Jika siklus menstruasi seorang perempuan 28 hari, maka ovulasi terjadi pada hari ke 14. Peningkatan kadar esterogen menghambat pengeluaran FSH, kemudian hipofise mengeluarkan LH. LH singkatan dari luternizing hormon. Peningkatan kadar LH merangsang pelepasan oosit sekunder dari folikel, peristiwa ini disebut ovulasi. 4. Fase pasca ovulasi Fase ini berlangsung selama 14 hari sebelum menstruasi berikutnya. Walaupun panjang siklus menstruasi berbeda-beda, fase pasca-ovulasi ini selalu sama yaitu 14 hari sebelum menstruasi berikutnya. Folikel de Graaf (folikel matang) yang telah melepaskan oosit sekunder akan berkerut dan menjadi korpus luteum. Korpus luteum mengeluarkan hormon progesteron dan masih mengeluarkan hormon esterogen namun tidak sebanyak ketika berbentuk folikel. Progesteron mendukung kerja esterogen untuk mempertebal dan menumbuhkan pembuluhpembuluh darah pada endometrium serta mempersiapkan endometrium untuk menerima pelekatan embrio jika terjadi pembuahan atau kehamilan. Jika tidak terjadi pembuahan, korpus luteum akan berubah menjadi korpus albikan yang hanya sedikit mengeluarkan hormon, sehingga kadar progesteron dan esterogen menjadi rendah. Keadaan ini menyebabkan terjadinya menstruasi demikian seterusnya.
  • 20. C. Hormon-hormon Reproduksi pada Manusia Hormon Reproduksi Fungsi Pria Testosteron Memacu pembentukan dan pematangan sperma. Androgen Mengatur perkembangan seksual sekunder pria. Wanita Estrogen Menstimulasi pembentukan dan pematangan ovum, memacu perkembangan seksual sekunder wanita, dan mengatur siklus ovulasi. Progesteron Menstimulasi penebalan dinding rahim. Prolaktin Memelihara kelenjar susu, merangsang produksi air susu Oksitosin Merangsang kontraksi rahim, menstimulasi pengeluaran air susu.
  • 22. 1. Bagian-bagian Embrio 1. Korion  Merupakan selaput terluar yang membungkus embrio.  Berfungsi untuk membentuk vili korion (jonjot pembuluh darah) di dalam endometrium. 2. Amnion  Menghasilkan cairan ketuban yang berfungsi untuk melindungi embrio dari perbahan suhu yang drastic dan guncangan serta menjaga agar embrio dapat bergerak bebas. 3. Yolk (sakus vitellinus/kantung kuning telur)  Merupakan tempat pembentukan sel darah dan pembuluh darah pertama embrio. 4. Allantois  Berfungsi sebagai alat respirasi dan ekskresi embrio. 5. Plasenta (tali pusat)  Berfungsi sebagai tempat pertukaran gas, makanan dan zat sisa antara ibu dan embrio.
  • 23. 2. Pertumbuhan Embrio Fertilisasi Morula Blastula Gastrula Embrio Mengalami pertumbuhan dan perkembangan selama 9 bulan dalam uterus menghasilkan Mengalami pembelahan Membentuk blastocoel Membentuk lapisan embrionik Mengalami diferensiasi dan morfogenesis Zigot
  • 24. 3. Perkembangan Embrio 1. Usia 4 minggu, sudah tampak pertumbuhan mata dan telinga. 2. Usia 8 minggu, sudah terbentuk janin yang mirip dengan bayi, mulai tampak tangan, jari tangan, hidung, dan kaki. 3. Usia 10 minggu, panjang janin lebih kurang 6 cm dan sudah terlihat seperti bayi. Ukuran kepalanya lebih besar dari pada ukuran badan. Usia 16 minggu, panjang janin telah mencapai 40 cm dan memilliki organ yang sudah lengkap. 4. Usia 40 minggu, janin sudah siap untuk dilahirkan. Selama dalam rahim, embrio mendapatkan nutrisi dari induknya melalui plasenta. Plasenta mempunyai fungsi sebagai berikut.  Menyalurkan zat makanan dari induk ke embrio.  Mengalirkan zat-zat sampah dari embrio ke dalam darah induknya.  Melindungi janin dari berbagai zat racun atau kuman penyakit. embrio usia 4 minggu embrio usia 8 minggu embrio usia 16 minggu
  • 25. D. Kelainan pada Sistem Reproduksi