SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Download to read offline
SISTEM REPRODUKSI I
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut.
1. Memahami tentang organ reproduksi pada laki-laki.
2. Memahami tentang hormon reproduksi pada laki-laki dan spermatogenesis.
3. Memahami tentang gangguan pada sistem reproduksi laki-laki.
4. Memahami tentang organ reproduksi pada perempuan.
5. Memahami tentang hormon reproduksi pada perempuan dan oogenesis.
Manusia melakukan reproduksi secara seksual untuk mendapatkan keturunan. Cara reproduksi
ini ditunjang oleh sistem reproduksi yang meliputi organ reproduksi dan kelenjar reproduksi.
Sistem reproduksi pada manusia dibedakan menjadi sistem reproduksi pada laki-laki dan sistem
reproduksi pada perempuan.
A. Sistem Reproduksi pada Laki-Laki
1. Organ Reproduksi pada Laki-Laki
Organ reproduksi pada laki-laki berfungsi menghasilkan sperma. Organ reproduksi pada
laki-laki dapat dibedakan menjadi alat kelamin luar dan alat kelamin dalam.
a. Alat kelamin luar
Alat kelamin luar pada laki-laki terdiri atas skrotum dan penis.
1.) Skrotum merupakan suatu kantong longgar yang tersusun dari kulit, fasia
(selaput pembungkus otot), dan otot polos. Fungsi skrotum adalah melindungi
testis. Skrotum berjumlah sepasang dan keduanya dipisahkan oleh sekat yang
biologi XI
K
e
l
a
s
Kurikulum 2006/2013
2
disebut septum internal. Setiap skrotum berisi sebuah testis. Pada bagian fasia
skrotum, terdapat dua macam otot, yaitu otot dartos dan otot kremaster.
• Otot dartos merupakan otot yang berfungsi mengerutkan dan
merelaksasikan skrotum. Jika suhu udara dingin, otot akan berkontraksi
sehingga skrotum mengerut. Akibatnya, testis ditarik ke dalam rongga
tubuh. Selain itu, kontraksi otot juga terjadi jika ada rangsangan seksual.
Sebaliknya, jika suhu udara panas, otot akan berelaksasi sehingga skrotum
menjadi longgar. Akibatnya, testis akan keluar dari rongga tubuh.
• Otot kremaster berfungsi mengatur suhu lingkungan testis agar lebih
stabil. Hal ini dikarenakan proses spermatogenesis hanya dapat berjalan
dengan baik pada suhu stabil, yaitu 3o
C lebih rendah daripada suhu tubuh.
2.) Penis merupakan organ untuk kopulasi, serta pengeluaran urine dan semen.
Kulit penis tipis dan tidak berambut, kecuali pada bagian yang dekat dengan
akar organ. Penis terdiri atas tiga bagian, yaitu akar, badan, dan glans penis.
• Akar penis merupakan bagian pangkal dari batang penis.
• Badan penis atau batang penis merupakan bagian yang tersusun dari dua
korpus kavernosum dan satu korpus spongiosum. Korpus kavernosum
dan korpus spongiosum merupakan massa jaringan erektil silindris yang
berongga-rongga dan berisi banyak pembuluh darah. Kedua korpus ini
membungkus uretra. Jika terdapat rangsangan seksual, jaringan berongga
akan terisi penuh oleh darah yang mengakibatkan penis mengembang
dan tegang. Keadaan ini disebut ereksi.
• Glans penis merupakan bagian ujung penis yang tertutup oleh lipatan
kulit longgar yang disebut prepusium (kulup). Pada saat dikhitan
(sirkumsisi), prepusium akan diangkat. Glans penis banyak mengandung
ujung-ujung saraf sensoris. Jika terjadi ereksi dan mencapai titik kulminasi,
akan terjadi ejakulasi, yaitu penyemprotan semen melalui penis. Cairan
semen berwarna abu-abu kekuningan dengan pH 6,8-8,8. Volume cairan
semen yang dikeluarkan saat ejakulasi sekitar 1-10 mL atau rata-rata 3 mL.
Setiap mL cairan semen mengandung 90% air dan 50-120 juta sel sperma.
Setelah ejakulasi, sperma mampu bertahan hidup sekitar 24-72 jam dalam
saluran reproduksi perempuan. Selain itu, sperma juga dapat disimpan
selama beberapa hari atau dibekukan untuk disimpan lebih dari satu
tahun.
b. Alat kelamin dalam
Alat kelamin dalam pada laki-laki terdiri atas testis, saluran reproduksi, dan kelenjar
aksesori.
3
1.) Testis
Testis merupakan organ lunak berbentuk oval dengan ukuran panjang 4-5 cm
dan berdiameter 2,5 cm. Testis berjumlah sepasang. Setiap testis diselubungi
oleh lapisan tunika albuginea. Tunika albuginea merupakan kapsul jaringan
ikat yang merentang hingga ke dalam testis dan membentuk 250 lobulus. Di
setiap lobulus terdapat pintalan tubulus seminiferus yang menjadi tempat
berlangsungnya proses pembentukan sperma (spermatogenesis). Di dalam
tubulus seminiferus terdapat lapisan epitelium germinal yang mengandung
sel-sel spermatogonium berbentuk batang (sel induk sperma), sel-sel Sertoli,
dan sel-sel Leydig (sel-sel interstisial). Sel-sel Sertoli berfungsi memberikan
nutrisi pada spermatozoid yang sedang berkembang dan menghancurkan
sel germinativum yang cacat (gagal). Sementara itu, sel-sel Leydig berfungsi
menyekresikan hormon androgen, yaitu testosteron dan dihidrotestosteron.
2.) Saluran reproduksi
Saluran reproduksi terdiri atas epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi, dan
uretra.
• Epididimis merupakan saluran berliku-liku yang sangat panjang, yaitu
mencapai 4-6 m. Epididimis terletak di sepanjang sisi belakang testis.
Epididimis berfungsi menyimpan sperma sekitar 6 minggu hingga menjadi
sperma dewasa yang motil dan fertil. Jika terjadi ereksi, otot polos pada
epididimis akan mendorong sperma masuk ke dalam vas deferens.
• Vas deferens merupakan saluran kelanjutan dari epididimis yang
meninggalkan skrotum hingga mencapai rongga perut melalui kanalis
inguinalis menuju vesika seminalis. Vas deferens berbentuk lurus.
• Saluran ejakulasi (duktus ejakulatorius) merupakan saluran pendek
dengan ukuran panjang 2 cm. Duktus ejakulatorius berfungsi menerima
sperma dari vas deferens dan menyalurkan sekresi vesikula seminalis.
Duktus ejakulatorius bermuara di uretra.
• Uretra merupakan saluran kelamin dari vesikula seminalis, sekaligus
saluran urine yang terletak di dalam penis. Uretra memanjang dari vesika
urinaria hingga ke ujung penis.
3.) Kelenjar aksesori
Kelenjar aksesori terdiri atas vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar
Cowper.
• Vesikula seminalis (kantong semen) merupakan kantong berkelok-
kelok dengan panjang sekitar 5 cm. Kantong ini bermuara ke dalam duktus
ejakulatorius. Vesikula seminalis menghasilkan cairan kental bersifat basa
4
yang kaya dengan fruktosa. Cairan ini berfungsi memberikan nutrisi dan
perlindungan bagi sperma.
• Kelenjar prostat merupakan kelenjar yang menghasilkan cairan basa
seperti susu yang dapat meningkatkan motilitas sperma pada pH 6,0-
6,5. Kelenjar prostat terletak di bawah vesika urinaria dan menyelubungi
bagian atas uretra. Cairan dari kelenjar prostat langsung disekresikan ke
uretra melalui beberapa saluran kecil. Pada usia remaja hingga usia 20
tahun, kelenjar prostat akan mengalami pembesaran. Namun, pada usia
70 tahun ukurannya sering kali terus bertambah, sehingga mengganggu
proses buang air kecil.
• Kelenjar Cowper (bulbouretral) merupakan kelenjar berukuran kecil
dengan bentuk seperti kacang polong. Kelenjar Cowper bermuara ke
dalam uretra dan menghasilkan cairan basa yang mengandung lendir
(mukus) untuk pelumasan.
Berikut ini adalah gambar struktur organ reproduksi pada laki-laki.
Gambar 1. Struktur organ reproduksi pada laki-laki
2. Hormon Reproduksi pada Laki-Laki
Hormon reproduksi pada laki-laki dihasilkan oleh hipofisis, hipotalamus, dan testis.
a. Hormon yang dihasilkan oleh hipofisis adalah FSH (Follicle Stimulating Hormone) dan
LH (Luteinizing Hormone).
1.) FSH (Follicle Stimulating Hormone) memiliki reseptor pada sel tubulus seminiferus
dan berperan dalam proses spermatogenesis.
2.) LH (Luteinizing Hormone) atau ICSH (Interstitial Cell Stimulating Hormone)
5
memiliki reseptor pada sel-sel interstisial. LH berfungsi merangsang sel-sel
interstisial untuk berkembang dan menyekresikan testosteron.
b. Hormon yang dihasilkan oleh hipotalamus adalah GnRH (Gonadotropin Releasing
Hormone). Fungsi hormon ini adalah sebagai berikut.
1.) Merangsang kelenjar hipofisis agar menyekresikan FSH dan LH.
2.) Mengatur mekanisme umpan balik negatif dalam sintesis dan sekresi
testosteron. Jika kadar testosteron menurun, produksi GnRH akan meningkat.
GnRH selanjutnya akan merangsang sekresi FSH dan LH. Perkembangan
pubertas dipicu oleh peningkatan sekresi GnRH.
c. Hormon yang dihasilkan oleh testis adalah testosteron, dihidrotestosteron,
androstenedion, serta inhibin dan protein pengikat androgen.
1.) Testosteron
• Saat fase janin, testosteron memiliki fungsi sebagai berikut.
o Memengaruhi proses diferensiasi saluran kelamin internal dan alat
kelamin luar.
o Merangsang penurunan testis ke dalam skrotum.
• Saat fase pubertas, testosteron memiliki fungsi sebagai berikut.
o Memengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan pemeliharaan
ciri-ciri seks sekunder seperti perkembangan organ kelamin,
pembesaran jakun, penebalan pita suara, dan pertumbuhan rambut
di tempat-tempat tertentu (seperti kumis, ketiak, sekitar alat kelamin,
serta tangan dan kaki).
o Meningkatkan massa otot dan tulang, laju metabolisme, jumlah sel
darah merah, dan kapasitas pengikatan oksigen.
o Meningkatkan ketebalan dan tekstur kulit, sehingga kulit menjadi
lebih gelap dan kasar.
o Meningkatkan aktivitas kelenjar keringat dan kelenjar minyak,
sehingga dapat memicu timbulnya jerawat.
2.) Dihidrotestosteron (DHT) berfungsi memengaruhi pertumbuhan prenatal dan
diferensiasi alat kelamin laki-laki.
3.) Androstenedion berfungsi sebagai prekusor untuk hormon estrogen pada laki-
laki.
4.) Inhibin dan protein pengikat androgen berfungsi merespons sekresi FSH.
Hormon ini dihasilkan oleh sel-sel Sertoli.
6
3. Spermatogenesis
Spermatogenesis adalah proses pembentukan sperma yang berlangsung di dalam tubulus
seminiferus dalam testis. Proses ini membutuhkan waktu sekitar 74 hari. Spermatogenesis
meliputi tahap pembelahan mitosis, meiosis, spermiogenesis, dan spermiasi.
a. Pembelahan mitosis
Pada tahap ini, spermatogonium diploid (2n) mengalami pembelahan mitosis
menjadi dua spermatosit primer yang juga diploid (2n).
b. Pembelahan meiosis
1.) Meiosis I
Pada meiosis I, masing-masing spermatosit primer diploid (2n) membelah
menjadi dua spermatosit sekunder yang haploid (n).
2.) Meiosis II
Pada meiosis II, masing-masing spermatosit sekunder yang haploid (n)
membelah menjadi dua sel spermatid yang juga haploid (n). Dengan demikian,
terbentuk 4 spermatid yang haploid (n).
c. Spermiogenesis
Setiap spermatid yang terbentuk akan mengalami pematangan menjadi sperma
(spermatozoid) yang haploid (n).
d. Spermiasi
Padatahapini,terjadipelepasanspermadewasakedalamlumentubulusseminiferus
menuju tubulus rekti (tubulus lurus), rete testis (anyaman saluran testis), duktus
deferens dan masuk ke epididimis. Pergerakan sperma disebabkan oleh gerak
peristaltik dari otot saluran.
Berikut ini adalah gambar spermatogenesis.
Gambar 2. Spermatogenesis
7
4. Struktur Sperma
Sperma memiliki ukuran sekitar 60 µm yang terdiri atas kepala, leher, badan, dan ekor.
a. Kepala sperma memiliki inti sel haploid dan dilindungi oleh lapisan khusus yang
disebut akrosom. Akrosom mengandung enzim khusus yang dapat menembus
lapisan pelindung ovum. Ada dua enzim yang dihasilkan oleh akrosom, yaitu
hialuronidase dan akrosin.
1.) Enzim hialuronidase berfungsi membantu sperma menembus lapisan korona
radiata yang mengelilingi ovum.
2.) Enzim akrosin berfungsi membantu sperma menembus lapisan zona pelusida
yang mengelilingi ovum.
b. Leher sperma berfungsi menghubungkan bagian kepala dengan badan.
c. Badan sperma (bagian tengah) mengandung mitokondria berbentuk spiral yang
berfungsi menghasilkan ATP yang diperlukan oleh sperma untuk bergerak.
d. Ekor sperma berfungsi membantu pergerakan sperma di dalam saluran reproduksi
perempuan.
Berikut ini adalah gambar struktur sperma.
Gambar 3. Struktur sperma
B. Gangguan pada Sistem Reproduksi Laki-Laki
Sistem reproduksi laki-laki dapat mengalami berbagai gangguan atau penyakit, di
antaranya adalah sebagai berikut.
1. Hipogonadisme adalah penurunan fungsi testis akibat gangguan hormon.
Hipogonadisme dapat menyebabkan kemandulan, impotensi, dan berkurangnya
ciri sekunder pada laki-laki.
8
2. Kriptorkidisme adalah kegagalan testis turun ke dalam skrotum sejak masih bayi.
Akibatnya, testis berada pada lingkungan yang suhunya lebih tinggi daripada suhu
yang dibutuhkan untuk spermatogenesis.
3. Uretritis (radang uretra) dan epididimitis (radang epididimis) adalah peradangan
pada uretra dan epididimis akibat serangan bakteri Neisseria gonorrhoeae dan
Chlamydia trachomatis yang ditularkan melalui hubungan seksual.
4. Prostatitis (radang kelenjar prostat) adalah peradangan pada kelenjar prostat
yang mengakibatkan pembengkakan disertai rasa nyeri dan kesulitan buang air
kecil. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri dan sering diderita oleh laki-laki
yang berusia lanjut.
5. Ginekomastia adalah pembesaran payudara pada laki-laki akibat kelebihan hormon
estrogen.
6. Kanker penis adalah gangguan yang umumnya menyerang laki-laki dewasa yang
tidak dikhitan, sehingga terjadi penumpukan sekret kental di bawah prepusium.
Keadaan ini dapat meningkatkan risiko infeksi menular seksual.
7. Mikropenis adalah kelainan berupa penis memiliki ukuran di bawah rata-rata ukuran
penis normal.
8. Impotensi (disfungsi ereksi) adalah gangguan yang membuat penis tidak dapat
melakukan ereksi. Impotensi disebabkan oleh faktor hormonal, faktor psikologis,
atau emosional seseorang.
9. Ejakulasi dini adalah gangguan yang terjadi saat pria tidak dapat mengendalikan
proses ejakulasi.
10. Kanker prostat adalah kanker yang berkembang di bagian kelenjar prostat pada
pria. Sel kanker prostat dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya, terutama pada
tulang dan nodus limfa. Ciri-ciri kanker prostat adalah kesulitan buang air kecil, rasa
sakit di bagian prostat, impotensi, dan sebagainya.
11. Penyakit menular seksual seperti berikut.
a. Sifilis disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum.
b. Gonorea atau disebut juga kencing nanah disebabkan oleh bakteri Neisseria
gonorrhoeae.
c. Klamidiasis disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis.
d. Kutil kelamin disebabkan oleh virus HPV (human papillomavirus).
e. HIV/AIDS disebabkan oleh virus HIV.
9
C. Sistem Reproduksi pada Perempuan
1. Organ Reproduksi pada Perempuan
Organ reproduksi pada perempuan dapat dibedakan menjadi alat kelamin luar dan alat
kelamin dalam.
a. Alat kelamin luar
Alat kelamin luar pada perempuan berupa vulva (pudendum) yang terdiri atas
bagian-bagian berikut.
1.) Mons pubis adalah bantalan jaringan lemak berkulit yang merupakan
pertemuan antara kedua bibir vagina. Pada masa pubertas, bagian ini ditutupi
oleh rambut.
2.) Labia major (bibir besar) adalah dua lipatan kulit longitudinal dari mons pubis
yang merentang ke bawah dan bertemu di perineum dekat anus.
3.) Labia minor (bibir kecil) adalah dua lipatan kulit di antara kedua labia major
dan tidak ditutupi oleh rambut. Pada labia minor, terdapat kelenjar minyak dan
beberapa kelenjar keringat.
4.) Vestibula adalah area yang dikelilingi labia minor. Bagian ini berfungsi
menutupi lubang uretra, mulut vagina, dan saluran kelenjar Bartholin. Kelenjar
Bartholin menghasilkan lendir saat eksitasi seksual.
5.) Orifisium uretra adalah jalan keluarnya urine dari vesika urinaria. Di bagian
pinggir orifisium uretra terdapat dua kelenjar parauretral (skene).
6.) Klitoris merupakan bagian yang homolog dengan penis laki-laki, tetapi
berukuran kecil dan tidak memiliki lubang uretra. Klitoris juga memiliki dua
korpus kavernosum dan jaringan erektil, serta banyak mengandung ujung saraf
yang sensitif.
7.) Mulut vagina adalah bagian yang dikelilingi oleh membran yang disebut
himen atau selaput dara. Ukuran dan bentuk himen pada setiap perempuan
berbeda-beda.
b. Alat kelamin dalam
Alat kelamin dalam pada perempuan terdiri atas ovarium, tuba Fallopi, uterus, dan
vagina.
1.) Ovarium (indung telur) merupakan tempat berlangsungnya oogenesis.
Ovarium berjumlah sepasang dan terletak di rongga pelvis (panggul). Ovarium
memiliki bentuk seperti buah kenari dengan ukuran panjang 3-5 cm, lebar 2-3
cm, dan tebal 1 cm. Selain sebagai tempat berlangsungnya oogenesis, ovarium
juga berfungsi menghasilkan hormon estrogen dan progesteron. Ovarium
tersusun dari korteks dan medula.
10
• Korteks (kulit) disebut juga zona parenkimatosa. Zona ini tersusun dari
tunika albuginea (epitel berbentuk kubus), jaringan ikat stroma yang
mengandung folikel primordial dan folikel Graaf, serta sel-sel Walthard.
• Medula (inti) disebut juga zona vaskulosa. Zona ini tersusun dari jaringan
ikat stroma yang kaya dengan pembuluh darah, serabut saraf, dan otot
polos.
2.) Tuba Fallopi (oviduk) merupakan saluran dengan panjang 10 cm dan
berdiameter 0,7 cm. Tuba Fallopi berjumlah sepasang dan terdiri atas bagian
infundibulum, ampula (segmen tengah), dan ismus (segmen dekat uterus).
Infundibulum merupakan ujung terbuka yang berbentuk seperti corong
dengan fimbria untuk menangkap oosit yang terlepas dari ovarium saat
ovulasi. Dinding tuba Fallopi memiliki epitelium bersilia untuk menggerakkan
oosit menuju uterus. Proses ini biasanya memerlukan waktu 4-5 hari. Fertilisasi
umumnya terjadi di sepertiga bagian atas tuba Fallopi.
3.) Uterus merupakan organ berongga yang berbentuk seperti buah pir terbalik.
Uterus memiliki ukuran panjang 7 cm dan lebar 5 cm dengan diameter 2,3 cm.
Jumlah uterus hanya satu dan terletak di antara rektum dan vesika urinaria.
Bagian bawah dari uterus disebut serviks (leher). Dinding uterus tersusun dari
perimetrium (bagian luar), miometrium (lapisan tengah jaringan otot polos),
dan endometrium (bagian dalam). Endometrium terdiri atas dua lapisan, yaitu
stratum fungsionalis dan stratum basalis.
• Stratum fungsionalis merupakan bagian yang mengandung kelenjar
dan dapat meluruh saat peristiwa menstruasi.
• Stratum basalis merupakan bagian yang berdekatan dengan miometrium
dan tidak mengalami perubahan selama siklus menstruasi.
4.) Vagina adalah organ berbentuk tabung fibromuskular yang panjangnya
antara 8-10 cm. Fungsi vagina adalah sebagai alat kopulasi, jalan lahir bayi, dan
jalan aliran menstruasi. Dinding vagina berlipat-lipat, elastis, dan dilapisi oleh
epitelium pipih berlapis banyak yang memiliki reseptor untuk estrogen. Sebelum
masa pubertas dan setelah menopause, lapisan vagina tipis, akumulasi glikogen
pada sel-sel mukosa sedikit, dan pH menjadi basa. Pada masa reproduktif,
konsentrasi estrogen tinggi sehingga lapisan vagina menjadi tebal. Selain itu,
akumulasi glikogen yang tinggi pada sel-sel mukosa akan dimetabolisme oleh
bakteri vagina menjadi asam laktat yang memiliki pH asam, yaitu 3,5-4,0.
11
Berikut ini adalah gambar struktur organ reproduksi pada perempuan.
Gambar 4. Struktur organ reproduksi pada perempuan
2. Hormon Reproduksi pada Perempuan
Hormon reproduksi pada perempuan dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar hipofisis,
hipotalamus, ovarium, uterus, dan plasenta.
a. Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis adalah FSH, LH, dan prolaktin.
1.) FSH (Follicle Stimulating Hormone) adalah hormon yang berfungsi sebagai
berikut.
• Merangsang ovarium untuk memproduksi estrogen dan progesteron.
• Memacu pertumbuhan dan perkembangan folikel (sel telur).
2.) LH (Luteinizing Hormone) adalah hormon yang berfungsi sebagai berikut.
• Merangsang ovarium untuk memproduksi estrogen dan progesteron.
• Merangsang ovulasi.
• Memacu pertumbuhan dan perkembangan korpus luteum dan ovulasi.
3.) Prolaktin adalah hormon yang berfungsi sebagai berikut.
• Merangsang pertumbuhan duktus dan alveolus pada kelenjar susu saat
kehamilan.
• Merangsang produksi ASI selama menyusui.
b. Hormon yang dihasilkan oleh hipotalamus adalah hormon GnRH dan oksitosin.
1.) GnRH (Gonadotropin Releasing Hormone) adalah hormon yang berfungsi
merangsang hipofisis agar menyekresikan FSH dan LH.
2.) Oksitosin adalah hormon yang berfungsi sebagai berikut.
12
• Merangsang kontraksi otot-otot polos pada uterus selama proses
kelahiran.
• Merangsang kelenjar susu agar memproduksi ASI.
c. Hormon yang dihasilkan oleh ovarium (folikel dan korpus luteum) serta plasenta
adalah hormon estrogen, progesteron, dan prolaktin.
1.) Estrogen adalah hormon yang berfungsi sebagai berikut.
• Memengaruhi pertumbuhan organ reproduksi dan kelenjar susu.
• Memengaruhi sekresi cairan pada serviks yang memudahkan sperma
untuk masuk ke uterus.
• Memengaruhi proses kelahiran.
2.) Progesteron adalah hormon yang berfungsi sebagai berikut.
• Merangsang pertumbuhan endometrium uterus untuk persiapan
implantasi zigot.
• Menghambat kontraksi uterus.
• Merangsang pertumbuhan sel-sel alveolar kelenjar susu.
• Meningkatkan viskositas (kekentalan) mukus serviks untuk menghambat
masuknya sperma.
• Meningkatkan suhu tubuh.
3.) Relaksin adalah hormon yang berfungsi merelaksasikan serviks dan
fibrokartilago pada simfisis pubis (persendian tulang panggul) untuk
memudahkan proses persalinan.
d. Hormon yang dihasilkan oleh uterus adalah hormon prostaglandin yang berfungsi
sebagai berikut.
1.) Memengaruhi robeknya folikel saat ovulasi.
2.) Merangsang kontraksi uterus saat persalinan.
e. Hormon yang dihasilkan oleh plasenta adalah HPL (Human Placental Lactogen),
tirotropinkorionik,CRH(CorticotropinReleasingHormone),danHCG(HumanChorionic
Gonadotropin).
1.) HPL (Human Placental Lactogen) atau laktogen plasenta adalah hormon
yang berfungsi sebagai berikut.
• Merangsang pertumbuhan kelenjar susu untuk persiapan laktasi (menyusui).
• Menyediakan energi pada ibu hamil.
2.) Tirotropin korionik adalah hormon yang berfungsi meningkatkan laju
metabolisme pada ibu hamil.
13
3.) CRH (Corticotropin Releasing Hormone) adalah hormon yang berfungsi
memacu produksi estrogen plasenta dan perubahan paru-paru janin untuk
menghirup udara.
4.) HCG (Human Chorionic Gonadotropin) adalah hormon yang berfungsi
mempertahankan produksi estrogen dan progesteron oleh ovarium. Hormon
HCG disekresikan mulai dari hari ke-10 setelah fertilisasi. Hormon HCG yang
terdapat pada urine dapat terdeteksi oleh alat tes kehamilan.
3. Oogenesis
Oogenesis adalah proses pembentukan sel kelamin pada perempuan yang berlangsung
di dalam ovarium. Oogenesis dimulai sejak kehidupan janin di dalam kandungan, setelah
lahir, masa pubertas, hingga masa produktif sebelum menopause. Berikut ini adalah
peristiwa oogenesis pada tahap pralahir, pascalahir, dan pascapubertas.
a. Oogenesis pralahir
Tahapan-tahapan yang terjadi pada oogenesis pralahir adalah sebagai berikut.
1.) Oogonium diploid (2n) membelah secara mitosis selama kehidupan janin,
sehingga dihasilkan oosit primer diploid (2n). Jumlah oosit primer yang
dihasilkan mencapai 6-7 juta buah.
2.) Oosit primer akan tetap berada pada fase profase meiosis I setelah bayi lahir
sampai sebelum memasuki masa pubertas. Keadaan ini disebut meiotic
arrest.
3.) Oosit primer diselubungi oleh selubung yang disebut folikel primordial.
Folikel primordial sebagian akan mengalami degenerasi, sehingga jumlahnya
menurun.
b. Oogenesis pascalahir
Tahapan-tahapan yang terjadi pada oogenesis pascalahir adalah sebagai berikut.
1.) Pada saat lahir, jumlah folikel primordial di dalam ovarium sekitar 2 juta.
2.) Pada usia 7 tahun, jumlah folikel primordial menyusut menjadi sekitar 300.000
buah.
3.) Pada usia pubertas, jumlah folikel primordial juga menyusut menjadi sekitar
50.000-100.000 buah. Akan tetapi, yang mampu hidup dan berkembang hanya
350-400 buah yang akan diovulasikan satu per satu selama usia produktif.
c. Oogenesis pascapubertas
Tahapan-tahapan yang terjadi pada oogenesis pascapubertas adalah sebagai
berikut.
14
1.) Pada masa pubertas, hormon GnRH yang dihasilkan oleh hipotalamus dan
gonadotropin dari hipofisis akan memengaruhi perkembangan folikel
primordial menjadi folikel primer, dan kemudian menjadi folikel sekunder.
Setiap bulan akan dihasilkan 20-50 buah folikel sekunder, tetapi yang matang
untuk diovulasikan hanya satu buah.
2.) Sebelum diovulasikan, oosit primer diploid (2n) dalam folikel sekunder akan
mengalami pembelahan meiosis I dengan pembagian sitoplasma yang tidak
sama. Hasilnya adalah sebuah oosit sekunder haploid (n) dan badan polar I
haploid (n). Oosit sekunder memiliki ukuran yang lebih besar daripada badan
polar I.
3.) Oosit sekunder (n) selanjutnya mengalami metafase meiosis II dan berhenti.
Oosit sekunder ini dikelilingi oleh folikel yang telah masak atau disebut folikel
de Graaf. Namun, oosit sekunder dipisahkan dari folikel oleh lapisan yang
disebut zona pelusida. Folikel de Graaf akan memproduksi estrogen yang
merangsang hipofisis untuk menyekresikan LH (Luteinizing Hormone). LH akan
mendorong terjadinya pelepasan oosit sekunder dari ovarium. Peristiwa ini
disebut dengan ovulasi.
4.) Jika oosit sekunder yang diovulasikan ke dalam tuba Fallopi mengalami fertilisasi
(pembuahan) oleh sperma, oosit sekunder akan meneruskan pembelahan
meiosis yang terhenti. Pembelahan tersebut menghasilkan ootid (n) dan badan
polar II (n). Jika badan polar I belum mengalami degenerasi, pada waktu yang
bersamaan akan mengalami meiosis II menjadi dua buah badan polar II (n).
Ootid kemudian akan berdiferensiasi menjadi ovum, sedangkan badan polar II
akan mengalami degenerasi.
5.) Jika oosit sekunder yang diovulasikan tidak dibuahi, oosit akan mengalami
disintegrasi (pecah).
15
Berikut ini adalah gambar proses oogenesis dan perkembangan folikel.
Gambar 5. Proses oogenesis dan perkembangan folikel

More Related Content

What's hot

Tugas UAS MedTek 'Sistem Reroduksi
Tugas UAS MedTek 'Sistem ReroduksiTugas UAS MedTek 'Sistem Reroduksi
Tugas UAS MedTek 'Sistem Reroduksizia mujahidah
 
Sistem reproduksi manusia :v
Sistem reproduksi manusia :v Sistem reproduksi manusia :v
Sistem reproduksi manusia :v Hana Yoshimasa
 
SISTEM REPRODUKSI
SISTEM REPRODUKSISISTEM REPRODUKSI
SISTEM REPRODUKSISiti Farida
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusiaeuis_evha
 
Kls 9 sistem_reproduksi_pada_manusia_(23_juli_2020)
Kls 9 sistem_reproduksi_pada_manusia_(23_juli_2020)Kls 9 sistem_reproduksi_pada_manusia_(23_juli_2020)
Kls 9 sistem_reproduksi_pada_manusia_(23_juli_2020)AlImamIslamicSchool
 
9a sistem-reproduksi
9a sistem-reproduksi9a sistem-reproduksi
9a sistem-reproduksinidutkhofiyya
 
Anatomi fisiologi organ reproduksi wanita (review)
Anatomi fisiologi organ reproduksi wanita (review)Anatomi fisiologi organ reproduksi wanita (review)
Anatomi fisiologi organ reproduksi wanita (review)Elvina Salvi
 
Sistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusiaSistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusiaKrisna Mustofa
 
Sistem reproduksi-manusi-kls ix
Sistem reproduksi-manusi-kls ixSistem reproduksi-manusi-kls ix
Sistem reproduksi-manusi-kls ixAfied Grey
 
3.1 reproductive male
3.1 reproductive male3.1 reproductive male
3.1 reproductive maleMohd Arif
 
Makalah sistem reproduksi pada manusia
Makalah sistem reproduksi pada manusiaMakalah sistem reproduksi pada manusia
Makalah sistem reproduksi pada manusiaSeptian Muna Barakati
 
Sistem reproduksi manusia Biologi Kelas 9
Sistem reproduksi manusia Biologi Kelas 9Sistem reproduksi manusia Biologi Kelas 9
Sistem reproduksi manusia Biologi Kelas 9tasyaaulia
 
Makalah reproduksi manusia
Makalah reproduksi  manusiaMakalah reproduksi  manusia
Makalah reproduksi manusiaharlan88
 

What's hot (19)

Tugas UAS MedTek 'Sistem Reroduksi
Tugas UAS MedTek 'Sistem ReroduksiTugas UAS MedTek 'Sistem Reroduksi
Tugas UAS MedTek 'Sistem Reroduksi
 
Anatomi dan Fisiologi Sistem reproduksi
Anatomi dan Fisiologi Sistem reproduksiAnatomi dan Fisiologi Sistem reproduksi
Anatomi dan Fisiologi Sistem reproduksi
 
Modul 2 kb 4
Modul 2 kb 4Modul 2 kb 4
Modul 2 kb 4
 
Sistem reproduksi manusia :v
Sistem reproduksi manusia :v Sistem reproduksi manusia :v
Sistem reproduksi manusia :v
 
SISTEM REPRODUKSI
SISTEM REPRODUKSISISTEM REPRODUKSI
SISTEM REPRODUKSI
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusia
 
Kls 9 sistem_reproduksi_pada_manusia_(23_juli_2020)
Kls 9 sistem_reproduksi_pada_manusia_(23_juli_2020)Kls 9 sistem_reproduksi_pada_manusia_(23_juli_2020)
Kls 9 sistem_reproduksi_pada_manusia_(23_juli_2020)
 
Reproduksi Manusia
Reproduksi ManusiaReproduksi Manusia
Reproduksi Manusia
 
9a sistem-reproduksi
9a sistem-reproduksi9a sistem-reproduksi
9a sistem-reproduksi
 
Anatomi fisiologi organ reproduksi wanita (review)
Anatomi fisiologi organ reproduksi wanita (review)Anatomi fisiologi organ reproduksi wanita (review)
Anatomi fisiologi organ reproduksi wanita (review)
 
SISTEM REPRODUKSI WANITA
SISTEM REPRODUKSI WANITASISTEM REPRODUKSI WANITA
SISTEM REPRODUKSI WANITA
 
Sistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusiaSistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusia
 
Sistem reproduksi-manusi-kls ix
Sistem reproduksi-manusi-kls ixSistem reproduksi-manusi-kls ix
Sistem reproduksi-manusi-kls ix
 
K1. anatomi sistem reproduksi
K1. anatomi sistem reproduksiK1. anatomi sistem reproduksi
K1. anatomi sistem reproduksi
 
3.1 reproductive male
3.1 reproductive male3.1 reproductive male
3.1 reproductive male
 
Makalah sistem reproduksi pada manusia
Makalah sistem reproduksi pada manusiaMakalah sistem reproduksi pada manusia
Makalah sistem reproduksi pada manusia
 
Sistem reproduksi manusia Biologi Kelas 9
Sistem reproduksi manusia Biologi Kelas 9Sistem reproduksi manusia Biologi Kelas 9
Sistem reproduksi manusia Biologi Kelas 9
 
Makalah reproduksi manusia
Makalah reproduksi  manusiaMakalah reproduksi  manusia
Makalah reproduksi manusia
 
Anatomi fisiologi alat reproduksi pria (2)
Anatomi fisiologi alat reproduksi pria (2)Anatomi fisiologi alat reproduksi pria (2)
Anatomi fisiologi alat reproduksi pria (2)
 

Similar to Sistem Reproduksi Laki-Laki

Alat reproduksi laki-laki dan wanita.pptx
Alat reproduksi laki-laki dan wanita.pptxAlat reproduksi laki-laki dan wanita.pptx
Alat reproduksi laki-laki dan wanita.pptxRestuundefined
 
SISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdf
SISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdfSISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdf
SISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdfyeniap1
 
Sistem reproduksi-egi praginanta
Sistem reproduksi-egi praginantaSistem reproduksi-egi praginanta
Sistem reproduksi-egi praginantaEgi Praginanta
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusiaunisparklezz
 
Kelompok7 smpn 1 bdg 9.4 BIOLOGI
Kelompok7 smpn 1 bdg 9.4 BIOLOGIKelompok7 smpn 1 bdg 9.4 BIOLOGI
Kelompok7 smpn 1 bdg 9.4 BIOLOGIRifki Nurevyan
 
AnFis Reproduksi.pdf
AnFis Reproduksi.pdfAnFis Reproduksi.pdf
AnFis Reproduksi.pdfFifi780730
 
Anatomi Fisiologis Reproduksi laki-laki Yankes.pptx
Anatomi Fisiologis Reproduksi laki-laki Yankes.pptxAnatomi Fisiologis Reproduksi laki-laki Yankes.pptx
Anatomi Fisiologis Reproduksi laki-laki Yankes.pptxEvaHidayat2
 
Organ reproduksi laki laki dan spermatogenesis
Organ reproduksi laki laki dan spermatogenesisOrgan reproduksi laki laki dan spermatogenesis
Organ reproduksi laki laki dan spermatogenesisCosmos Edwart
 
Kelompok biologi
Kelompok biologiKelompok biologi
Kelompok biologiNur Azizah
 
Kelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdg
Kelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdgKelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdg
Kelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdgNur Azizah
 
Kelompok biologi
Kelompok biologiKelompok biologi
Kelompok biologiNur Azizah
 
Human reproduction system
Human reproduction systemHuman reproduction system
Human reproduction systemNurul Wulandari
 
Bab 2 sistem reproduksi pada manusia
Bab 2 sistem reproduksi pada manusiaBab 2 sistem reproduksi pada manusia
Bab 2 sistem reproduksi pada manusiaNining Mtsnkra
 
Anatomi fisiologi.pptx
Anatomi fisiologi.pptxAnatomi fisiologi.pptx
Anatomi fisiologi.pptxdrnanang1
 
Sistem reproduksi
Sistem reproduksiSistem reproduksi
Sistem reproduksiAhmad Ali
 
Sistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusiaSistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusiadickybayu
 

Similar to Sistem Reproduksi Laki-Laki (20)

Alat reproduksi laki-laki dan wanita.pptx
Alat reproduksi laki-laki dan wanita.pptxAlat reproduksi laki-laki dan wanita.pptx
Alat reproduksi laki-laki dan wanita.pptx
 
SISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdf
SISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdfSISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdf
SISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdf
 
Sistem reproduksi-egi praginanta
Sistem reproduksi-egi praginantaSistem reproduksi-egi praginanta
Sistem reproduksi-egi praginanta
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusia
 
Mid embriologi
Mid embriologiMid embriologi
Mid embriologi
 
Kelompok7 smpn 1 bdg 9.4 BIOLOGI
Kelompok7 smpn 1 bdg 9.4 BIOLOGIKelompok7 smpn 1 bdg 9.4 BIOLOGI
Kelompok7 smpn 1 bdg 9.4 BIOLOGI
 
AnFis Reproduksi.pdf
AnFis Reproduksi.pdfAnFis Reproduksi.pdf
AnFis Reproduksi.pdf
 
Anatomi Fisiologis Reproduksi laki-laki Yankes.pptx
Anatomi Fisiologis Reproduksi laki-laki Yankes.pptxAnatomi Fisiologis Reproduksi laki-laki Yankes.pptx
Anatomi Fisiologis Reproduksi laki-laki Yankes.pptx
 
Organ reproduksi laki laki dan spermatogenesis
Organ reproduksi laki laki dan spermatogenesisOrgan reproduksi laki laki dan spermatogenesis
Organ reproduksi laki laki dan spermatogenesis
 
Makalah sistem reproduksi pada manusia
Makalah sistem reproduksi pada manusiaMakalah sistem reproduksi pada manusia
Makalah sistem reproduksi pada manusia
 
Kelompok biologi
Kelompok biologiKelompok biologi
Kelompok biologi
 
Kelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdg
Kelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdgKelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdg
Kelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdg
 
Kelompok biologi
Kelompok biologiKelompok biologi
Kelompok biologi
 
33565900 makalah-reproduksi-pria-dan-wanita-1
33565900 makalah-reproduksi-pria-dan-wanita-133565900 makalah-reproduksi-pria-dan-wanita-1
33565900 makalah-reproduksi-pria-dan-wanita-1
 
organ reproduksi jantan
organ reproduksi jantanorgan reproduksi jantan
organ reproduksi jantan
 
Human reproduction system
Human reproduction systemHuman reproduction system
Human reproduction system
 
Bab 2 sistem reproduksi pada manusia
Bab 2 sistem reproduksi pada manusiaBab 2 sistem reproduksi pada manusia
Bab 2 sistem reproduksi pada manusia
 
Anatomi fisiologi.pptx
Anatomi fisiologi.pptxAnatomi fisiologi.pptx
Anatomi fisiologi.pptx
 
Sistem reproduksi
Sistem reproduksiSistem reproduksi
Sistem reproduksi
 
Sistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusiaSistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusia
 

More from Tya Saputri

Soal sistem reproduksi
Soal sistem reproduksiSoal sistem reproduksi
Soal sistem reproduksiTya Saputri
 
Praktikum membuat telur asin
Praktikum membuat telur asinPraktikum membuat telur asin
Praktikum membuat telur asinTya Saputri
 
Soal utn plus kunci gurusd.net
Soal utn plus kunci gurusd.netSoal utn plus kunci gurusd.net
Soal utn plus kunci gurusd.netTya Saputri
 
Reproduksi smp ix
Reproduksi smp ixReproduksi smp ix
Reproduksi smp ixTya Saputri
 

More from Tya Saputri (8)

Soal sistem reproduksi
Soal sistem reproduksiSoal sistem reproduksi
Soal sistem reproduksi
 
Kaleder2020
Kaleder2020Kaleder2020
Kaleder2020
 
12. rpp 1
12. rpp 112. rpp 1
12. rpp 1
 
2. silabus
2. silabus2. silabus
2. silabus
 
Perubahan iklim
Perubahan iklimPerubahan iklim
Perubahan iklim
 
Praktikum membuat telur asin
Praktikum membuat telur asinPraktikum membuat telur asin
Praktikum membuat telur asin
 
Soal utn plus kunci gurusd.net
Soal utn plus kunci gurusd.netSoal utn plus kunci gurusd.net
Soal utn plus kunci gurusd.net
 
Reproduksi smp ix
Reproduksi smp ixReproduksi smp ix
Reproduksi smp ix
 

Recently uploaded

Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 

Recently uploaded (20)

Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 

Sistem Reproduksi Laki-Laki

  • 1. SISTEM REPRODUKSI I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami tentang organ reproduksi pada laki-laki. 2. Memahami tentang hormon reproduksi pada laki-laki dan spermatogenesis. 3. Memahami tentang gangguan pada sistem reproduksi laki-laki. 4. Memahami tentang organ reproduksi pada perempuan. 5. Memahami tentang hormon reproduksi pada perempuan dan oogenesis. Manusia melakukan reproduksi secara seksual untuk mendapatkan keturunan. Cara reproduksi ini ditunjang oleh sistem reproduksi yang meliputi organ reproduksi dan kelenjar reproduksi. Sistem reproduksi pada manusia dibedakan menjadi sistem reproduksi pada laki-laki dan sistem reproduksi pada perempuan. A. Sistem Reproduksi pada Laki-Laki 1. Organ Reproduksi pada Laki-Laki Organ reproduksi pada laki-laki berfungsi menghasilkan sperma. Organ reproduksi pada laki-laki dapat dibedakan menjadi alat kelamin luar dan alat kelamin dalam. a. Alat kelamin luar Alat kelamin luar pada laki-laki terdiri atas skrotum dan penis. 1.) Skrotum merupakan suatu kantong longgar yang tersusun dari kulit, fasia (selaput pembungkus otot), dan otot polos. Fungsi skrotum adalah melindungi testis. Skrotum berjumlah sepasang dan keduanya dipisahkan oleh sekat yang biologi XI K e l a s Kurikulum 2006/2013
  • 2. 2 disebut septum internal. Setiap skrotum berisi sebuah testis. Pada bagian fasia skrotum, terdapat dua macam otot, yaitu otot dartos dan otot kremaster. • Otot dartos merupakan otot yang berfungsi mengerutkan dan merelaksasikan skrotum. Jika suhu udara dingin, otot akan berkontraksi sehingga skrotum mengerut. Akibatnya, testis ditarik ke dalam rongga tubuh. Selain itu, kontraksi otot juga terjadi jika ada rangsangan seksual. Sebaliknya, jika suhu udara panas, otot akan berelaksasi sehingga skrotum menjadi longgar. Akibatnya, testis akan keluar dari rongga tubuh. • Otot kremaster berfungsi mengatur suhu lingkungan testis agar lebih stabil. Hal ini dikarenakan proses spermatogenesis hanya dapat berjalan dengan baik pada suhu stabil, yaitu 3o C lebih rendah daripada suhu tubuh. 2.) Penis merupakan organ untuk kopulasi, serta pengeluaran urine dan semen. Kulit penis tipis dan tidak berambut, kecuali pada bagian yang dekat dengan akar organ. Penis terdiri atas tiga bagian, yaitu akar, badan, dan glans penis. • Akar penis merupakan bagian pangkal dari batang penis. • Badan penis atau batang penis merupakan bagian yang tersusun dari dua korpus kavernosum dan satu korpus spongiosum. Korpus kavernosum dan korpus spongiosum merupakan massa jaringan erektil silindris yang berongga-rongga dan berisi banyak pembuluh darah. Kedua korpus ini membungkus uretra. Jika terdapat rangsangan seksual, jaringan berongga akan terisi penuh oleh darah yang mengakibatkan penis mengembang dan tegang. Keadaan ini disebut ereksi. • Glans penis merupakan bagian ujung penis yang tertutup oleh lipatan kulit longgar yang disebut prepusium (kulup). Pada saat dikhitan (sirkumsisi), prepusium akan diangkat. Glans penis banyak mengandung ujung-ujung saraf sensoris. Jika terjadi ereksi dan mencapai titik kulminasi, akan terjadi ejakulasi, yaitu penyemprotan semen melalui penis. Cairan semen berwarna abu-abu kekuningan dengan pH 6,8-8,8. Volume cairan semen yang dikeluarkan saat ejakulasi sekitar 1-10 mL atau rata-rata 3 mL. Setiap mL cairan semen mengandung 90% air dan 50-120 juta sel sperma. Setelah ejakulasi, sperma mampu bertahan hidup sekitar 24-72 jam dalam saluran reproduksi perempuan. Selain itu, sperma juga dapat disimpan selama beberapa hari atau dibekukan untuk disimpan lebih dari satu tahun. b. Alat kelamin dalam Alat kelamin dalam pada laki-laki terdiri atas testis, saluran reproduksi, dan kelenjar aksesori.
  • 3. 3 1.) Testis Testis merupakan organ lunak berbentuk oval dengan ukuran panjang 4-5 cm dan berdiameter 2,5 cm. Testis berjumlah sepasang. Setiap testis diselubungi oleh lapisan tunika albuginea. Tunika albuginea merupakan kapsul jaringan ikat yang merentang hingga ke dalam testis dan membentuk 250 lobulus. Di setiap lobulus terdapat pintalan tubulus seminiferus yang menjadi tempat berlangsungnya proses pembentukan sperma (spermatogenesis). Di dalam tubulus seminiferus terdapat lapisan epitelium germinal yang mengandung sel-sel spermatogonium berbentuk batang (sel induk sperma), sel-sel Sertoli, dan sel-sel Leydig (sel-sel interstisial). Sel-sel Sertoli berfungsi memberikan nutrisi pada spermatozoid yang sedang berkembang dan menghancurkan sel germinativum yang cacat (gagal). Sementara itu, sel-sel Leydig berfungsi menyekresikan hormon androgen, yaitu testosteron dan dihidrotestosteron. 2.) Saluran reproduksi Saluran reproduksi terdiri atas epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi, dan uretra. • Epididimis merupakan saluran berliku-liku yang sangat panjang, yaitu mencapai 4-6 m. Epididimis terletak di sepanjang sisi belakang testis. Epididimis berfungsi menyimpan sperma sekitar 6 minggu hingga menjadi sperma dewasa yang motil dan fertil. Jika terjadi ereksi, otot polos pada epididimis akan mendorong sperma masuk ke dalam vas deferens. • Vas deferens merupakan saluran kelanjutan dari epididimis yang meninggalkan skrotum hingga mencapai rongga perut melalui kanalis inguinalis menuju vesika seminalis. Vas deferens berbentuk lurus. • Saluran ejakulasi (duktus ejakulatorius) merupakan saluran pendek dengan ukuran panjang 2 cm. Duktus ejakulatorius berfungsi menerima sperma dari vas deferens dan menyalurkan sekresi vesikula seminalis. Duktus ejakulatorius bermuara di uretra. • Uretra merupakan saluran kelamin dari vesikula seminalis, sekaligus saluran urine yang terletak di dalam penis. Uretra memanjang dari vesika urinaria hingga ke ujung penis. 3.) Kelenjar aksesori Kelenjar aksesori terdiri atas vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar Cowper. • Vesikula seminalis (kantong semen) merupakan kantong berkelok- kelok dengan panjang sekitar 5 cm. Kantong ini bermuara ke dalam duktus ejakulatorius. Vesikula seminalis menghasilkan cairan kental bersifat basa
  • 4. 4 yang kaya dengan fruktosa. Cairan ini berfungsi memberikan nutrisi dan perlindungan bagi sperma. • Kelenjar prostat merupakan kelenjar yang menghasilkan cairan basa seperti susu yang dapat meningkatkan motilitas sperma pada pH 6,0- 6,5. Kelenjar prostat terletak di bawah vesika urinaria dan menyelubungi bagian atas uretra. Cairan dari kelenjar prostat langsung disekresikan ke uretra melalui beberapa saluran kecil. Pada usia remaja hingga usia 20 tahun, kelenjar prostat akan mengalami pembesaran. Namun, pada usia 70 tahun ukurannya sering kali terus bertambah, sehingga mengganggu proses buang air kecil. • Kelenjar Cowper (bulbouretral) merupakan kelenjar berukuran kecil dengan bentuk seperti kacang polong. Kelenjar Cowper bermuara ke dalam uretra dan menghasilkan cairan basa yang mengandung lendir (mukus) untuk pelumasan. Berikut ini adalah gambar struktur organ reproduksi pada laki-laki. Gambar 1. Struktur organ reproduksi pada laki-laki 2. Hormon Reproduksi pada Laki-Laki Hormon reproduksi pada laki-laki dihasilkan oleh hipofisis, hipotalamus, dan testis. a. Hormon yang dihasilkan oleh hipofisis adalah FSH (Follicle Stimulating Hormone) dan LH (Luteinizing Hormone). 1.) FSH (Follicle Stimulating Hormone) memiliki reseptor pada sel tubulus seminiferus dan berperan dalam proses spermatogenesis. 2.) LH (Luteinizing Hormone) atau ICSH (Interstitial Cell Stimulating Hormone)
  • 5. 5 memiliki reseptor pada sel-sel interstisial. LH berfungsi merangsang sel-sel interstisial untuk berkembang dan menyekresikan testosteron. b. Hormon yang dihasilkan oleh hipotalamus adalah GnRH (Gonadotropin Releasing Hormone). Fungsi hormon ini adalah sebagai berikut. 1.) Merangsang kelenjar hipofisis agar menyekresikan FSH dan LH. 2.) Mengatur mekanisme umpan balik negatif dalam sintesis dan sekresi testosteron. Jika kadar testosteron menurun, produksi GnRH akan meningkat. GnRH selanjutnya akan merangsang sekresi FSH dan LH. Perkembangan pubertas dipicu oleh peningkatan sekresi GnRH. c. Hormon yang dihasilkan oleh testis adalah testosteron, dihidrotestosteron, androstenedion, serta inhibin dan protein pengikat androgen. 1.) Testosteron • Saat fase janin, testosteron memiliki fungsi sebagai berikut. o Memengaruhi proses diferensiasi saluran kelamin internal dan alat kelamin luar. o Merangsang penurunan testis ke dalam skrotum. • Saat fase pubertas, testosteron memiliki fungsi sebagai berikut. o Memengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan pemeliharaan ciri-ciri seks sekunder seperti perkembangan organ kelamin, pembesaran jakun, penebalan pita suara, dan pertumbuhan rambut di tempat-tempat tertentu (seperti kumis, ketiak, sekitar alat kelamin, serta tangan dan kaki). o Meningkatkan massa otot dan tulang, laju metabolisme, jumlah sel darah merah, dan kapasitas pengikatan oksigen. o Meningkatkan ketebalan dan tekstur kulit, sehingga kulit menjadi lebih gelap dan kasar. o Meningkatkan aktivitas kelenjar keringat dan kelenjar minyak, sehingga dapat memicu timbulnya jerawat. 2.) Dihidrotestosteron (DHT) berfungsi memengaruhi pertumbuhan prenatal dan diferensiasi alat kelamin laki-laki. 3.) Androstenedion berfungsi sebagai prekusor untuk hormon estrogen pada laki- laki. 4.) Inhibin dan protein pengikat androgen berfungsi merespons sekresi FSH. Hormon ini dihasilkan oleh sel-sel Sertoli.
  • 6. 6 3. Spermatogenesis Spermatogenesis adalah proses pembentukan sperma yang berlangsung di dalam tubulus seminiferus dalam testis. Proses ini membutuhkan waktu sekitar 74 hari. Spermatogenesis meliputi tahap pembelahan mitosis, meiosis, spermiogenesis, dan spermiasi. a. Pembelahan mitosis Pada tahap ini, spermatogonium diploid (2n) mengalami pembelahan mitosis menjadi dua spermatosit primer yang juga diploid (2n). b. Pembelahan meiosis 1.) Meiosis I Pada meiosis I, masing-masing spermatosit primer diploid (2n) membelah menjadi dua spermatosit sekunder yang haploid (n). 2.) Meiosis II Pada meiosis II, masing-masing spermatosit sekunder yang haploid (n) membelah menjadi dua sel spermatid yang juga haploid (n). Dengan demikian, terbentuk 4 spermatid yang haploid (n). c. Spermiogenesis Setiap spermatid yang terbentuk akan mengalami pematangan menjadi sperma (spermatozoid) yang haploid (n). d. Spermiasi Padatahapini,terjadipelepasanspermadewasakedalamlumentubulusseminiferus menuju tubulus rekti (tubulus lurus), rete testis (anyaman saluran testis), duktus deferens dan masuk ke epididimis. Pergerakan sperma disebabkan oleh gerak peristaltik dari otot saluran. Berikut ini adalah gambar spermatogenesis. Gambar 2. Spermatogenesis
  • 7. 7 4. Struktur Sperma Sperma memiliki ukuran sekitar 60 µm yang terdiri atas kepala, leher, badan, dan ekor. a. Kepala sperma memiliki inti sel haploid dan dilindungi oleh lapisan khusus yang disebut akrosom. Akrosom mengandung enzim khusus yang dapat menembus lapisan pelindung ovum. Ada dua enzim yang dihasilkan oleh akrosom, yaitu hialuronidase dan akrosin. 1.) Enzim hialuronidase berfungsi membantu sperma menembus lapisan korona radiata yang mengelilingi ovum. 2.) Enzim akrosin berfungsi membantu sperma menembus lapisan zona pelusida yang mengelilingi ovum. b. Leher sperma berfungsi menghubungkan bagian kepala dengan badan. c. Badan sperma (bagian tengah) mengandung mitokondria berbentuk spiral yang berfungsi menghasilkan ATP yang diperlukan oleh sperma untuk bergerak. d. Ekor sperma berfungsi membantu pergerakan sperma di dalam saluran reproduksi perempuan. Berikut ini adalah gambar struktur sperma. Gambar 3. Struktur sperma B. Gangguan pada Sistem Reproduksi Laki-Laki Sistem reproduksi laki-laki dapat mengalami berbagai gangguan atau penyakit, di antaranya adalah sebagai berikut. 1. Hipogonadisme adalah penurunan fungsi testis akibat gangguan hormon. Hipogonadisme dapat menyebabkan kemandulan, impotensi, dan berkurangnya ciri sekunder pada laki-laki.
  • 8. 8 2. Kriptorkidisme adalah kegagalan testis turun ke dalam skrotum sejak masih bayi. Akibatnya, testis berada pada lingkungan yang suhunya lebih tinggi daripada suhu yang dibutuhkan untuk spermatogenesis. 3. Uretritis (radang uretra) dan epididimitis (radang epididimis) adalah peradangan pada uretra dan epididimis akibat serangan bakteri Neisseria gonorrhoeae dan Chlamydia trachomatis yang ditularkan melalui hubungan seksual. 4. Prostatitis (radang kelenjar prostat) adalah peradangan pada kelenjar prostat yang mengakibatkan pembengkakan disertai rasa nyeri dan kesulitan buang air kecil. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri dan sering diderita oleh laki-laki yang berusia lanjut. 5. Ginekomastia adalah pembesaran payudara pada laki-laki akibat kelebihan hormon estrogen. 6. Kanker penis adalah gangguan yang umumnya menyerang laki-laki dewasa yang tidak dikhitan, sehingga terjadi penumpukan sekret kental di bawah prepusium. Keadaan ini dapat meningkatkan risiko infeksi menular seksual. 7. Mikropenis adalah kelainan berupa penis memiliki ukuran di bawah rata-rata ukuran penis normal. 8. Impotensi (disfungsi ereksi) adalah gangguan yang membuat penis tidak dapat melakukan ereksi. Impotensi disebabkan oleh faktor hormonal, faktor psikologis, atau emosional seseorang. 9. Ejakulasi dini adalah gangguan yang terjadi saat pria tidak dapat mengendalikan proses ejakulasi. 10. Kanker prostat adalah kanker yang berkembang di bagian kelenjar prostat pada pria. Sel kanker prostat dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya, terutama pada tulang dan nodus limfa. Ciri-ciri kanker prostat adalah kesulitan buang air kecil, rasa sakit di bagian prostat, impotensi, dan sebagainya. 11. Penyakit menular seksual seperti berikut. a. Sifilis disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. b. Gonorea atau disebut juga kencing nanah disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. c. Klamidiasis disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. d. Kutil kelamin disebabkan oleh virus HPV (human papillomavirus). e. HIV/AIDS disebabkan oleh virus HIV.
  • 9. 9 C. Sistem Reproduksi pada Perempuan 1. Organ Reproduksi pada Perempuan Organ reproduksi pada perempuan dapat dibedakan menjadi alat kelamin luar dan alat kelamin dalam. a. Alat kelamin luar Alat kelamin luar pada perempuan berupa vulva (pudendum) yang terdiri atas bagian-bagian berikut. 1.) Mons pubis adalah bantalan jaringan lemak berkulit yang merupakan pertemuan antara kedua bibir vagina. Pada masa pubertas, bagian ini ditutupi oleh rambut. 2.) Labia major (bibir besar) adalah dua lipatan kulit longitudinal dari mons pubis yang merentang ke bawah dan bertemu di perineum dekat anus. 3.) Labia minor (bibir kecil) adalah dua lipatan kulit di antara kedua labia major dan tidak ditutupi oleh rambut. Pada labia minor, terdapat kelenjar minyak dan beberapa kelenjar keringat. 4.) Vestibula adalah area yang dikelilingi labia minor. Bagian ini berfungsi menutupi lubang uretra, mulut vagina, dan saluran kelenjar Bartholin. Kelenjar Bartholin menghasilkan lendir saat eksitasi seksual. 5.) Orifisium uretra adalah jalan keluarnya urine dari vesika urinaria. Di bagian pinggir orifisium uretra terdapat dua kelenjar parauretral (skene). 6.) Klitoris merupakan bagian yang homolog dengan penis laki-laki, tetapi berukuran kecil dan tidak memiliki lubang uretra. Klitoris juga memiliki dua korpus kavernosum dan jaringan erektil, serta banyak mengandung ujung saraf yang sensitif. 7.) Mulut vagina adalah bagian yang dikelilingi oleh membran yang disebut himen atau selaput dara. Ukuran dan bentuk himen pada setiap perempuan berbeda-beda. b. Alat kelamin dalam Alat kelamin dalam pada perempuan terdiri atas ovarium, tuba Fallopi, uterus, dan vagina. 1.) Ovarium (indung telur) merupakan tempat berlangsungnya oogenesis. Ovarium berjumlah sepasang dan terletak di rongga pelvis (panggul). Ovarium memiliki bentuk seperti buah kenari dengan ukuran panjang 3-5 cm, lebar 2-3 cm, dan tebal 1 cm. Selain sebagai tempat berlangsungnya oogenesis, ovarium juga berfungsi menghasilkan hormon estrogen dan progesteron. Ovarium tersusun dari korteks dan medula.
  • 10. 10 • Korteks (kulit) disebut juga zona parenkimatosa. Zona ini tersusun dari tunika albuginea (epitel berbentuk kubus), jaringan ikat stroma yang mengandung folikel primordial dan folikel Graaf, serta sel-sel Walthard. • Medula (inti) disebut juga zona vaskulosa. Zona ini tersusun dari jaringan ikat stroma yang kaya dengan pembuluh darah, serabut saraf, dan otot polos. 2.) Tuba Fallopi (oviduk) merupakan saluran dengan panjang 10 cm dan berdiameter 0,7 cm. Tuba Fallopi berjumlah sepasang dan terdiri atas bagian infundibulum, ampula (segmen tengah), dan ismus (segmen dekat uterus). Infundibulum merupakan ujung terbuka yang berbentuk seperti corong dengan fimbria untuk menangkap oosit yang terlepas dari ovarium saat ovulasi. Dinding tuba Fallopi memiliki epitelium bersilia untuk menggerakkan oosit menuju uterus. Proses ini biasanya memerlukan waktu 4-5 hari. Fertilisasi umumnya terjadi di sepertiga bagian atas tuba Fallopi. 3.) Uterus merupakan organ berongga yang berbentuk seperti buah pir terbalik. Uterus memiliki ukuran panjang 7 cm dan lebar 5 cm dengan diameter 2,3 cm. Jumlah uterus hanya satu dan terletak di antara rektum dan vesika urinaria. Bagian bawah dari uterus disebut serviks (leher). Dinding uterus tersusun dari perimetrium (bagian luar), miometrium (lapisan tengah jaringan otot polos), dan endometrium (bagian dalam). Endometrium terdiri atas dua lapisan, yaitu stratum fungsionalis dan stratum basalis. • Stratum fungsionalis merupakan bagian yang mengandung kelenjar dan dapat meluruh saat peristiwa menstruasi. • Stratum basalis merupakan bagian yang berdekatan dengan miometrium dan tidak mengalami perubahan selama siklus menstruasi. 4.) Vagina adalah organ berbentuk tabung fibromuskular yang panjangnya antara 8-10 cm. Fungsi vagina adalah sebagai alat kopulasi, jalan lahir bayi, dan jalan aliran menstruasi. Dinding vagina berlipat-lipat, elastis, dan dilapisi oleh epitelium pipih berlapis banyak yang memiliki reseptor untuk estrogen. Sebelum masa pubertas dan setelah menopause, lapisan vagina tipis, akumulasi glikogen pada sel-sel mukosa sedikit, dan pH menjadi basa. Pada masa reproduktif, konsentrasi estrogen tinggi sehingga lapisan vagina menjadi tebal. Selain itu, akumulasi glikogen yang tinggi pada sel-sel mukosa akan dimetabolisme oleh bakteri vagina menjadi asam laktat yang memiliki pH asam, yaitu 3,5-4,0.
  • 11. 11 Berikut ini adalah gambar struktur organ reproduksi pada perempuan. Gambar 4. Struktur organ reproduksi pada perempuan 2. Hormon Reproduksi pada Perempuan Hormon reproduksi pada perempuan dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar hipofisis, hipotalamus, ovarium, uterus, dan plasenta. a. Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis adalah FSH, LH, dan prolaktin. 1.) FSH (Follicle Stimulating Hormone) adalah hormon yang berfungsi sebagai berikut. • Merangsang ovarium untuk memproduksi estrogen dan progesteron. • Memacu pertumbuhan dan perkembangan folikel (sel telur). 2.) LH (Luteinizing Hormone) adalah hormon yang berfungsi sebagai berikut. • Merangsang ovarium untuk memproduksi estrogen dan progesteron. • Merangsang ovulasi. • Memacu pertumbuhan dan perkembangan korpus luteum dan ovulasi. 3.) Prolaktin adalah hormon yang berfungsi sebagai berikut. • Merangsang pertumbuhan duktus dan alveolus pada kelenjar susu saat kehamilan. • Merangsang produksi ASI selama menyusui. b. Hormon yang dihasilkan oleh hipotalamus adalah hormon GnRH dan oksitosin. 1.) GnRH (Gonadotropin Releasing Hormone) adalah hormon yang berfungsi merangsang hipofisis agar menyekresikan FSH dan LH. 2.) Oksitosin adalah hormon yang berfungsi sebagai berikut.
  • 12. 12 • Merangsang kontraksi otot-otot polos pada uterus selama proses kelahiran. • Merangsang kelenjar susu agar memproduksi ASI. c. Hormon yang dihasilkan oleh ovarium (folikel dan korpus luteum) serta plasenta adalah hormon estrogen, progesteron, dan prolaktin. 1.) Estrogen adalah hormon yang berfungsi sebagai berikut. • Memengaruhi pertumbuhan organ reproduksi dan kelenjar susu. • Memengaruhi sekresi cairan pada serviks yang memudahkan sperma untuk masuk ke uterus. • Memengaruhi proses kelahiran. 2.) Progesteron adalah hormon yang berfungsi sebagai berikut. • Merangsang pertumbuhan endometrium uterus untuk persiapan implantasi zigot. • Menghambat kontraksi uterus. • Merangsang pertumbuhan sel-sel alveolar kelenjar susu. • Meningkatkan viskositas (kekentalan) mukus serviks untuk menghambat masuknya sperma. • Meningkatkan suhu tubuh. 3.) Relaksin adalah hormon yang berfungsi merelaksasikan serviks dan fibrokartilago pada simfisis pubis (persendian tulang panggul) untuk memudahkan proses persalinan. d. Hormon yang dihasilkan oleh uterus adalah hormon prostaglandin yang berfungsi sebagai berikut. 1.) Memengaruhi robeknya folikel saat ovulasi. 2.) Merangsang kontraksi uterus saat persalinan. e. Hormon yang dihasilkan oleh plasenta adalah HPL (Human Placental Lactogen), tirotropinkorionik,CRH(CorticotropinReleasingHormone),danHCG(HumanChorionic Gonadotropin). 1.) HPL (Human Placental Lactogen) atau laktogen plasenta adalah hormon yang berfungsi sebagai berikut. • Merangsang pertumbuhan kelenjar susu untuk persiapan laktasi (menyusui). • Menyediakan energi pada ibu hamil. 2.) Tirotropin korionik adalah hormon yang berfungsi meningkatkan laju metabolisme pada ibu hamil.
  • 13. 13 3.) CRH (Corticotropin Releasing Hormone) adalah hormon yang berfungsi memacu produksi estrogen plasenta dan perubahan paru-paru janin untuk menghirup udara. 4.) HCG (Human Chorionic Gonadotropin) adalah hormon yang berfungsi mempertahankan produksi estrogen dan progesteron oleh ovarium. Hormon HCG disekresikan mulai dari hari ke-10 setelah fertilisasi. Hormon HCG yang terdapat pada urine dapat terdeteksi oleh alat tes kehamilan. 3. Oogenesis Oogenesis adalah proses pembentukan sel kelamin pada perempuan yang berlangsung di dalam ovarium. Oogenesis dimulai sejak kehidupan janin di dalam kandungan, setelah lahir, masa pubertas, hingga masa produktif sebelum menopause. Berikut ini adalah peristiwa oogenesis pada tahap pralahir, pascalahir, dan pascapubertas. a. Oogenesis pralahir Tahapan-tahapan yang terjadi pada oogenesis pralahir adalah sebagai berikut. 1.) Oogonium diploid (2n) membelah secara mitosis selama kehidupan janin, sehingga dihasilkan oosit primer diploid (2n). Jumlah oosit primer yang dihasilkan mencapai 6-7 juta buah. 2.) Oosit primer akan tetap berada pada fase profase meiosis I setelah bayi lahir sampai sebelum memasuki masa pubertas. Keadaan ini disebut meiotic arrest. 3.) Oosit primer diselubungi oleh selubung yang disebut folikel primordial. Folikel primordial sebagian akan mengalami degenerasi, sehingga jumlahnya menurun. b. Oogenesis pascalahir Tahapan-tahapan yang terjadi pada oogenesis pascalahir adalah sebagai berikut. 1.) Pada saat lahir, jumlah folikel primordial di dalam ovarium sekitar 2 juta. 2.) Pada usia 7 tahun, jumlah folikel primordial menyusut menjadi sekitar 300.000 buah. 3.) Pada usia pubertas, jumlah folikel primordial juga menyusut menjadi sekitar 50.000-100.000 buah. Akan tetapi, yang mampu hidup dan berkembang hanya 350-400 buah yang akan diovulasikan satu per satu selama usia produktif. c. Oogenesis pascapubertas Tahapan-tahapan yang terjadi pada oogenesis pascapubertas adalah sebagai berikut.
  • 14. 14 1.) Pada masa pubertas, hormon GnRH yang dihasilkan oleh hipotalamus dan gonadotropin dari hipofisis akan memengaruhi perkembangan folikel primordial menjadi folikel primer, dan kemudian menjadi folikel sekunder. Setiap bulan akan dihasilkan 20-50 buah folikel sekunder, tetapi yang matang untuk diovulasikan hanya satu buah. 2.) Sebelum diovulasikan, oosit primer diploid (2n) dalam folikel sekunder akan mengalami pembelahan meiosis I dengan pembagian sitoplasma yang tidak sama. Hasilnya adalah sebuah oosit sekunder haploid (n) dan badan polar I haploid (n). Oosit sekunder memiliki ukuran yang lebih besar daripada badan polar I. 3.) Oosit sekunder (n) selanjutnya mengalami metafase meiosis II dan berhenti. Oosit sekunder ini dikelilingi oleh folikel yang telah masak atau disebut folikel de Graaf. Namun, oosit sekunder dipisahkan dari folikel oleh lapisan yang disebut zona pelusida. Folikel de Graaf akan memproduksi estrogen yang merangsang hipofisis untuk menyekresikan LH (Luteinizing Hormone). LH akan mendorong terjadinya pelepasan oosit sekunder dari ovarium. Peristiwa ini disebut dengan ovulasi. 4.) Jika oosit sekunder yang diovulasikan ke dalam tuba Fallopi mengalami fertilisasi (pembuahan) oleh sperma, oosit sekunder akan meneruskan pembelahan meiosis yang terhenti. Pembelahan tersebut menghasilkan ootid (n) dan badan polar II (n). Jika badan polar I belum mengalami degenerasi, pada waktu yang bersamaan akan mengalami meiosis II menjadi dua buah badan polar II (n). Ootid kemudian akan berdiferensiasi menjadi ovum, sedangkan badan polar II akan mengalami degenerasi. 5.) Jika oosit sekunder yang diovulasikan tidak dibuahi, oosit akan mengalami disintegrasi (pecah).
  • 15. 15 Berikut ini adalah gambar proses oogenesis dan perkembangan folikel. Gambar 5. Proses oogenesis dan perkembangan folikel