Dokumen tersebut membahas sistem reproduksi laki-laki dan perempuan, termasuk alat kelamin, hormon, proses pembentukan sel kelamin, pembuahan, kehamilan, persalinan, dan laktasi.
4. ‐ Alat kelamin luar
1. Skrotum, berupa kantung untuk menjaga suhu testis sekitar 2 derajat celcius dibawah suhu
rongga abdomen
2. Penis, merupakan alat kopulasi
‐ Alat kelamin dalam
1. Testis, berfungsi menghasilkan sperma dan hormon testosteron
2. Epididimis, saluran berkelok-kelok sebagai tempat penyimpanan dan pematangan sperma.
3. Vas deferens, saluran sperma menuju kantong sperma.
4. Vesicula seminalis, kantung penampungan semen
5. Kelenjar prostat, menghasilkan cairan basa untuk melindungi sperma
6. Kelenjar cowper, menghasilkan lendir untuk melancarkan jalannya sperma
7. Uretra, saluran terakhir sperma sebelum keluar dari tubuh
5. Hormon kelamin laki laki
1. Hormon testiskular
a. Testosteron, memiliki beberapa fungsi, yaitu:
-Pada saat janin, untuk diferensiasi saluran kelamin internal dan genitalia luar, serta menstimulasi penurunan
testis ke dalam skrotum.
-Ketika mencapai usia pubertas, testosteron berfungsi untuk pertumbuhan, perkembangan, dan pemeliharaan
ciri-ciri seks sekunder, seperti perkemangan organ genitalia; pendistribusian rambut sebagai ciri khas laki-laki;
pembesaran laring; penebalan pita suara yang menghasilkan suara rendah; meningkatkan ketebalan dan
tekstur kulit sehingga kulit menjadi lebih gelap dan kasar; meningkatkan aktivitas kelenjar keringat dan
sebasea yang terkadang memicu jerawat; serta meningkatkan massa otot dan tulang, laju metabolisme,
jumlah sel darah merah, dan kapasitas pengikatan oksigen
b. Androstenedion, sebagai perkusor untuk hormon estrogen pada laki-laki.
c. Dihidrotestosteron (DHT), untuk pertumbuhan prenatal dan diferensiasi genitalia laki-laki.
d. Inhibin dan protein pengikat androgen, dihasilkan oleh sel-sel Sertoli dan berfungsi untuk merespons
sekresi FSH.
6. 2. Hormon hipofisis
a. FSH (follicle stimulating hormone), memiliki reseptor pada sel tubulus seminiferus yang berperan
dalam spermatogenesis.
b. LH (luteinizing hormone) atau ICSH (interstitial cell stimulating hormone), memiliki reseptor
pada sel-sel interstisial yang berfungsi merangsang sel-sel interstisial di dalam testis untuk
berkembang dan menyekresikan testosteron.
3. Hormon hipotalamus, yaitu GnRH (gonadotropin releasing hormone), berfungsi merangsang kelenjar
hipofisis mengeluarkan LH dan FSH, serta mengatur mekanisme umpan balik negatif dalam sintesis
dan sekresi testosteron. Jika kadar testosteron menurun, produksi GnRH meningkat. GnRH
selanjutnya menstimulasi sekresi FSH dan LH. FSH menstimulasi spermatogenesis, sedangkan LH
menstimulasi produksi testosteron. Perkembangan pubertas dipicu oleh peningkatan sekresi GnRH.
8. Pembentukan Sperma (spermatogenesis)
Terjadi di dalam testis.
• Spermatogonium bersifat diploid dan selalu membelah diri secara metosis sehingga berjumlah
banyak.
• Sebagian spermatogonium membesar menjadi spermatosit primer.
• Spermatosit primer terus membelah diri secara meiosis membentuk spermatosis sekunder.
• Spermatosit sekunder membelah diri kembali secara meiosis menjadi spermatid.
• Spermatid berdiferensiasi menjadi sperma
• Tiap-tiap sperma memiliki jumlah kromosom setengah dari jumlah kromosom spermatogonium
10. Alat kelamin luar perempuan
1. Labia mayor dan labia minor, berupa lipatan-lipatan yang berada dibawah mons pubis. Fungsinya
sebagai pelindung vagina.
2. Klitoris, tonjolan kecil yang ada di dalam labia mayora yang terdiri atas banyak ujung-ujung syaraf.
3. Orificium erethrae, yakni muara saluran kencing yang terdapat di bawah klitoris.
4. Himen/selaput dara, bagian yang berada di ujung vagina. Berupa selaput mukosa yang
mengandung banyak pembuluh darah.
Alat kelamin dalam perempuan
1. Ovarium, tempat menghasilkan ovum
2. Tuba fallopi, tempat terjadinya fertilasi dan merupakan saluran ovum menuju rahim
3. Uterus (rahim), tempat pertumbuhan dan perkembangan embrio
4. Vagina, organ kopulasi yang permukaannya terdiri dari struktur berlapis-lapis
11. Hormon Kelamin Perempuan
Estrogen
Hormon estrogen diproduksi oleh ovarium,
kemudian dalam jumlah lebih sedikit juga
diproduksi oleh korteks adrenal dan plasenta
pada ibu hamil. Hormon ini berfungsi
membantu perkembangan dan perubahan
tubuh saat pubertas, termasuk perkembangan
secara seksual, memastikan jalannya ovulasi
dalam siklus menstruasi bulanan, keluarnya
air susu ibu setelah persalinan serta
berpengaruh dalam menentukan suasana hati
dan juga proses penuaan.
Testosteron
Kadar hormon testosteron yang terdapat pada
tubuh wanita memang tidak sebanyak pada
pria, namun tetap membawa manfaat
kesehatan bagi wanita. Dengan hormon ini,
gairah seks wanita akan tetap terjaga dengan
baik, tulang tetap sehat, mengendalikan
nyeri, dan menjaga kemampuan kognitif.
Kadar testosteron dalam tubuh tiap wanita
berbeda, dalam kisaran 15-70 ng/dL.
12. Luteinizing Hormone (LH)
LH pada wanita bertugas membantu tubuh mengatur
siklus menstruasi dan ovulasi. Karenanya, hormon
ini juga memiliki peranan dalam masa pubertas.
Hormon ini diproduksi di kelenjar hipofisis
(pituitary) di otak. Umumnya, kadar hormon LH
pada wanita akan meningkat saat menstruasi dan
setelah menopause.
Follicle Stimulating Hormone (FSH)
Sama halnya dengan hormon LH, hormon
FSH juga di produksi di kelenjar hipofisis
dan berperan penting dalam sistem
reproduksi. Hormon ini membantu
mengendalikan siklus menstruasi, dan
produksi sel telur pada ovarium.
Progesteron
Hormon progesteron berpengaruh terhadap
siklus menstruasi dan ovulasi. Saat wanita
mengalami ovulasi, hormon progesteron akan
membantu mempersiapkan lapisan bagian
dalam rahim atau endometrium untuk menerima
sel telur yang telah dibuahi oleh sperma.
14. Pembentukan Ovum (oogenesis)
Terjadi di dalam ovarium.
• Oogonium bersifat diploid.
• Oogonium membelah diri secara mitosis sehingga berjumlah banyak.
• Oogonium berkembang menjadi oosit primer.
• Oosit primer membelah diri secara meiosis menjadi oosit sekunder dan badan kutub
pertama
• Oosit sekunder mengandung kuning telur dan sitoplasma, badan kutub pertama
merupakan inti sel yang kemudian membelah diri menjadi dua
• Oosit sekunder membelah diri secara meiosis menjadi otid dan badan kutub ke dua
• Otid berkembang menjadi ovum yang haploid
• Setiap oosit primer menghasilkan satu ovum.
15. Menstruasi
Menstruasi adalah peluruhan dinding rahim (endometrium) dan ovum matang yang tidak
dibuahi oleh sperma. Fase menstruasi terdiri dari:
a. Fase aliran menstruasi, fase pendarahan akibat luruhnya dinding endometrium karena
hormon estrogen dan progesteron berhenti.
b. Fase poliferasi, fase regenerasi sisa endometrium untuk menebal kembali.
c. Fase sekresi, endometrium terus menebal, mengandung lebih banyak pembuluh, dan
mengembangkan kelenjar yang mensekresikan cairan yang kaya akan glikogen.
17. Pembuahan
Fertilisasi adalah proses terjadinya pembuahan sel telur oleh sel sprma dan ditandai dengan
bergabungnya inti kedua sel kelamin tersebut. Proses fertilisasi berlangsung di dalam oviduk.
Sebelum terjadi fertilisasi, pada permulaannya terlebih dahulu terjadi proses yang dinamakan
kopulasi atau persetuuhan. Adanya kopulasi menjadikan sprma yang bercampur dengan air mani
(semen) masuk ke dalam saluran reproduksi wanita (vagina). Oleh enzim proteolitik, sprma yang
berada dalam vagina terlihat sangat motil. Kemudian, sprma tersebut bergerak menuju uterus
hingga oviduk (tuba allopi) melalui pergerakan ekornya. Di bagian atas oviduklah fertilisasi
terjadi. Agar sel telur dapat dibuahi oleh sprma, sprma mengeluarkan enzim hialuronidase dan
enzim proteinase. Oleh kedua enzim tersebut, sel telur dapat ditembus oleh sprma.
Proses penembusan sel telur memerlukan waktu tertentu. Sebabnya, sel sprma harus
menembus tiga lapisan sel telur yang berturut-turut adalah korona radiata, zona pelusida, dan
membran plasma. Setelah sel telur dibuahi oleh satu sel sprma, segera sel telur mengeluarkan
senyawa tertentu menuju zona pelusida. Senyawa tersebut berfungsi untuk melidungi sel telur
supaya tidak tertembus kembali oleh sprma lainnya.
18. Kehamilan
Kehamilan terjadi apabila implantasi blastosit dapat dilakukan dengan sukses. Proses kehamilan pada manusia
berlangsung kira-kira 266 hari atau 38 bulan. Awalnya, blastosit terbagi menjadi tiga bagian, antara lain
tropoblas (sel-sel terluar), embrioblas (sel-sel bagian dalam), dan blastocoel (rongga yang berisi cairan).
Tropoblas merupakan sel-sel terluar dari blastosit yang mengeluarkan enzim proteolitik sehingga mampu terjadi
implantasi pada endometrium. Sementara, embrioblas merupakan sel-sel bagian dalam blastosit yang terdapat
bintik benih sebagai hasil pembelahan selnya. Antara tropoblas dan bintik benih dipisahkan oleh bagian berisi
cairan yang disebut selom.
Fase blastula akan segera berlanjut menuju fase gasterula. Pada fase ini, bintik benih tumbuh dan membelah
menjadi lapisan yang berbeda. Lapisan tersebut yakni lapisan luar (ektoderma), lapisan tengah (mesoderma),
dan lapisan dalam (endoderma). Kemudian, masing-masing lapisan tersebut akan berkembang menjadi organ-
organ yang dimiliki embrio atau mengalami organogenesis. Ektoderma mengalami perkembangan menjadi kulit,
hidung, mata, dan sistem saraf. Mesoderma membentuk tulang, peritoneum otot, pembuluh darah, jantung,
ginjal, limpa, kelenjar kelamin dan jaringan ikat. Sedang kan endoderma menjadi organ-organ yang terkait
sistem pencernaan dan sistem pernapasan. Setelah minggu kedelapan, embrio membentuk berbagai organ
tersebut dengan pesat. Embrionya dinamakan sebagai janin atau fetus. Selain itu, pada sisi luar tropoblas
terdapat bagian yang membentuk membran ekstraembrionik.
19. Persalinan
‐ Prosesnya terjadi dalam tiga tahap. Pertama, dimulai dengan pembukaan dan pemipihan serviks
(leher rahim), kemudian dilanjutkan dengan dilatasi sempurna.
‐
‐ Tahap kedua, yakni ekspulsi atau pengeluaran bayi. Adanya kontraksi yang kuat dan
terusmenerus mengakibatkan bayi mulai turun dari uterus menuju vagina. Tahapan terakhir
adalah keluarnya bayi yang berplasenta. Plasenta bayi ini akan dipotong dan dijepit sehingga
menjadi pusar.
‐ Tahapan kelahiran bayi
‐ Ada beberapa hormon yang berperan pada proses kelahiran bayi. Hormon tersebut meliputi
hormon relaksin, estrogen, prostaglandin, dan oksitosin. Hormon relaksin diproduksi oleh korpus
luteum dan plasenta. Fungsi hormon ini adalah melunakkan serviks dan melonggarkan tulang
panggul saat terjadi kelahiran. Hormon estrogen dihasilkan oleh plasenta dengan fungsi
menurunkan jumlah hormon progesteron sehingga kontraksi dinding rahim bisa berlangsung.
‐
20. Terjadinya Anak Kembar
Berdasarkan asal usul zigot, kembar dibedakan menjadi dua macam, yaitu kembar fraternal
(dizigotik) dan identik (monozigotik).
• Kembar fraternal (dizigotik), terbentuknya zigot berasal dari sel telur yang berbeda. Proses
ovulasi terkadang dapat melepaskan lebih dari satu sel telur yang matang, selanjutnya, sel-sel
telur tersebut dibuahi oleh sel-sel sperma dalam waktu yang bersamaan sehingga terdapat
lebih dari satu zigot yang akan tumbuh menjadi janin. Janin kembar fraternal mempunyai
plasenta, tali pusar, dan kantong ketuban yang berbeda. Bakat melahirkan anak kembar
dizigotik bersifat genetik (dapat diwariskan kepada keturunannya).
• Kembar identik (monozigotik) terjadi ketika suatu sel telur dibuahi oleh satu sperma yang
kemudian menghasilkansatu zigot. Zigot tersebut membelah menjadi dua embrio yang berbeda
dan berkembang menjadi dua janin yang berbagi amnion atau plasenta yang sama. Meskipun
berbagi plasena, tetapi biasanya janin memiliki tali pusar dan kantong ketuban yang berbeda.
21. Laktasi
Laktasi adlah proses produksi, sekresi dan pengeluaran ASI (air susu ibu). Laktasi dipengaruhi oleh
beberapa hormon sebagai berikut.
• Selama kehamilan, estrogen merangsang perkembangan duktus (saluran) kelenjar, dan progesteron
merangsang pembentukan alveolus lobulus dalam payudara. Sejak bulan ke-2 kehamilan, plasenta
mengeluarkan banyak HPL yang berperan dalam pertumbuhan payudara, puting, dan areola.
Prolaktin dan somatomammotropin korionik merangsang perkembangan kelenjar mamae dengan
menyintesis enzim-enzim untuk memproduksi susu.
• Penurunan mendadak estrogen dan progesteron akibat keluarnya plasenta saat kelahiran akan
memicu laktasi.
• Oksitosin merangsang pengeluaran susu. Stres psikologis ibu dapat menghambat pengeluaran
susu. sebaliknya
26. Program KB
Keluarga berencana merupakan program pemerintah untuk menanggulangi
angka pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali. Usaha yang dapat
dilakukan adalah dengan menggunakan alat kontrasepsi, menunda usia
perkawinan, dan meningkatkan kualitas penduduk.
‐ Alat kontrasepsi yang dapat digunakan antara lain:
a. Vasektomi, memotong saluran vas deferens pria
b. Tubektomi, memotong saluran oviduk perempuan
c. Kondom
d. Iud, pencegah implantasi zigot dan mencegah fertilisasi
28. Herpes genital
Penyebab: umumnya ditularkan melalui hubungan seksual (vagina, anal, dan
oral). Herpes genital bisa dikenali dengan kemunculan luka melepuh berwarna
kemerahan dan terasa sakit di sekitar area kelamin. Luka ini bisa pecah dan
menjadi luka terbuka.
Akibat: gangguan pada organ reproduksi, kulit dan menyebabkan kanker rahim
Pengobatan Herpes Genital: Tidak ada obat yang bisa digunakan untuk
menyembuhkan infeksi HSV. Obat-obatan antivirus yang digunakan hanya dapat
mengendalikan gejala yang muncul akibat infeksi virus ini. Obat-obatan antiherpes
yang paling sering digunakan di antaranya adalah asiklovir, famsiklovir, dan
valasiklovir
29. Sifilis
Penyebab: bakteri Treponema pallidum ditularkan
melalui hubungan seksual
Akibat: kerusakan organ reproduksi. Pada stadium
lanjut, sifilis menyerang hati, susunan syaraf dan
otak
Pengobatan Sifilis: Pengobatan sifilis sangat mudah
dilakukan. Pengobatan umumnya adalah dengan
menggunakan antibiotik berupa suntikan penisilin. Jika
tidak diobati, sifilis bisa menjadi penyakit yang
berbahaya dan bisa berujung kepada kematian.
30. Penyebab: virus HIV (Human Immunodedeficiency Virus) yaitu
melalui hubungan seks yang tidak aman dan bergantian untuk
pengguna narkotika suntik (penasun).
Akibat: hilangnya daya kekebalan tubuh terhadap penyakit karena
virus ini menyerang sel-sel darah putih
Penyebaran: kontak cairan tubuh dengan penderita AIDS. Orang
yang terinfeksi virus HIV akan menderita AIDS setelah 6 bulan
atau lebih tergantung daya tahan tubuh.
Pengobatan: Tidak ada obat atau vaksin untuk HIV/AIDS. Namun
ada beberapa obat yang membantu memperlambat
perkembangan penyakit.
Aids (Acquired Immune Deficiency Syndrome))
31. Keputihan (fluor albus)
Penyebab: disebabkan oleh infeksi biasanya disertai dengan rasa gatal
di dalam vagina dan di sekitar bibir vagina bagian luar. Yang
menimbulkan keputihan antara lain bakteri, virus, jamur atau juga
parasit. Infeksi ini dapat menjalar dan menimbulkan peradangan ke
saluran kencing, sehingga menimbulkan rasa pedih saat si
penderita buang air kecil.
Akibat: gangguan pada organ reproduksi wanita
Ada beberapa penanganan yang dapat dilakukan secara mandiri seperti:
‐ Kompres dingin untuk meredakan gatal dan pembengkakan
‐ Konsumsi yoghurt
‐ Gunakan krim atau gel antijamur jika memang keputihan
disebabkan infeksi jamur.
‐ Gunakan kondom atau tunda hubungan seksual hingga sepekan
setelah pengobatan.
‐ Bila keputihan yang tidak normal berlangsung lebih dari seminggu
setelah pengobatan mandiri, periksakan diri Anda ke dokter.