SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
KATA PENGANTAR 
Pertama-tama kami mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan YME, atas 
berkat dan rahmat-NYA makalah ini dapat di buat dan disampaikan tepat pada 
waktunya. 
Adapun penulisan ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas anatomi 
fisiologi reproduksi pria dan wanita. 
Selain itu kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah 
membantu dalam penulisan makalah ini. Kami juga berharap dengan adanya 
makalah ini dapat menjadi salah satu sumber literatur atau sumber informasi 
pengetahuan bagi pembaca. 
Namun kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh 
karena itu, kami memohon maaf jika ada hal-hal yang kurang berkenan dan kami 
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk menjadikan ini lebih 
sempurna. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. 
Penyusun
DAFTAR ISI 
HALAMAN JUDUL........................................................................................ 
KATA PENGANTAR...................................................................................... 
DARTAR ISI................................................................................................... 
BAB I PENDAHULUAN......................................................................... 
A. Latar Belakang.......................................................................... ………….. 
B. Tujuan........................................................................................................... 
BAB II PEMBAHASAN............................................................................ 
A.Sistem Reproduksi Pria................................................................................ . 
B.Sistem Reproduksi Wanita............................................................................. 
C. Hormon-Hormon Reproduksi........................................................................ 
BAB III PENUTUP..................................................................................... . 
A.Kesimpulan.................................................................................................... 
B.Saran........................................................................................................... .. 
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... .
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang 
Sistem reproduksi adalah sistem yang berfungsi untuk berkembang 
biak.Terdiri dari testis, ovarium dan bagian alat kelamin lainnya. 
Reproduksi atau perkembangbiakan merupakan bagian dari ilmufaal 
(fisiologi). Reproduksi secara fisiologis tidak vital bagi kehidupan individual 
dan meskipun siklus reproduksi suatu manusia berhenti, manusia tersebut masih 
dapat bertahan hidup, 
sebagai contoh manusia yang dilakukan vasektomi pada organ reproduksinya 
(testes atau ovarium) atau mencapai menopause dan andropouse tidak akan mati. 
B. Tujuan 
1. Tujuan Umum 
Mengetahui bagaimana memahami bagian-bagian dari alat reproduksi pria 
dan wanita 
2. Tujuan Khusus 
untuk mengetahui kajian apa saja yang dapat dipecahkan dalam makalah ini 
dari bahasan alat reproduksi pria dan wanita
BAB II 
PEMBAHASAN 
A. Sistem Reproduksi Pria 
1. Organ Reproduksi Laki-laki 
Sama halnya dengan ciri sekunder dan primer. Organ reproduksi laki-laki 
dibedakan menjadi alat alat reproduksi yang tampak dari luar dan yang berada 
didalam tubuh. Berikut rinciannya : 
a) Organ Reproduksi Luar 
Penis terdiri dari jaringan-jaringan otot, jaringan spons yang lembut, pembuluh 
darah dan jaringan saraf. Fungsinya yaitu untuk kopulasi (hubungan antara alat 
kelamin jantan dan betina untuk memudahkan semen ke dalam organ reproduksi 
betina). Penis diselimuti oleh selaput tipis yang nantinya akan dioperasi padsa 
saat dikhitan/sunat. 
Buah zakar yang terdiri dari kantung zakar yang didalamnya terdapat sepasang 
testis dan bagian-bagian lainnya. Kulit luar nya disebut skrotum. Skrotum 
berfungsi melindungi testis serta mengatur suhu yang sesuai untuk spermatozoa 
(sel sperma). 
Skrotum (kantung pelir) merupakan kantung yang di dalamnya berisi testis. 
Skrotum berjumlah sepasang, yaitu skrotum kanan dan skrotum kiri. Di antara 
skrotum kanan dan skrotum kiri dibatasi oleh sekat yang berupa jaringan ikat dan 
otot polos (otot dartos). Otot dartos berfungsi untuk menggerakan skrotum 
sehingga dapat mengerut dan mengendur. Di dalam skrotum juga tedapat serat-serat 
otot yang berasal dari penerusan otot lurik dinding perut yang disebut otot 
kremaster. Otot ini bertindak sebagai pengatur suhu lingkungan testis agar 
kondisinya stabil. Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) membutuhkan 
suhu yang stabil, yaitu beberapa derajat lebih rendah daripada suhu tubuh. 
b) Organ Reproduksi Dalam 
Organ reproduksi dalam yaitu organ yang tidak tampak dari luar, penjelasannya : 
Testis sebenarnya adalah kelenjar kelenjar kelamin, berjumlah sepasang dan 
akan menghasilkan sel-sel sperma serta hormon testosteron. Skrotum dapat
menjaga suhu testis. Jika suhu terlalu panas , skrotum mengembang, jika suhu 
dingin skrotum mengerut sehingga testis lebih hangat. 
Testis (gonad jantan) berbentuk oval dan terletak didalam kantung pelir 
(skrotum). Testis berjumlah sepasang (testes = jamak). Testis terdapat di bagian 
tubuh sebelah kiri dan kanan. Testis kiri dan kanan dibatasi oleh suatu sekat yang 
terdiri dari serat jaringan ikat dan otot polos.Fungsi testis secara umum 
merupakan alat untuk memproduksi sperma dan hormon kelamin jantan yang 
disebut testoteron. 
Didalam testis terdapat terdapat saluran-saluran halus yang disebut saluran 
penghasil sperma (tubulus seminiferus). Dinding dalam saluran terdiri dari 
jaringan epitel dan jaringan ikat. Dijaringan epithelium terdapat : 
Saluran Reproduksi (Saluran Pengeluaran) 
Saluran reproduksi maksudnya tempat sperma keluar atau jalan berupa lubang 
kecil yang menghubungkan organ dalam. 
Saluran pengeluaran pada organ reproduksi dalam pria terdiri dari epididimis, vas 
deferens, saluran ejakulasi dan uretra. 
Epididimis berupa saluran panjang yang berkelok yang keluar dari 
testis. Epididimis berjumlah sepasang di sebelah kanan dan kiri. Epididimis 
berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara sperma sampai sperma 
menjadi matang dan bergerak menuju vas deferens. 
Vasa deferens, berupa saluran panjang dan lurus mengangkut sperma ke vesika 
seminalis. Vas deferens atau saluran sperma (duktus deferens) merupakan saluran 
lurus yang mengarah ke atas dan merupakan lanjutan dari epididimis. Vas 
deferens tidak menempel pada testis dan ujung salurannya terdapat di dalam 
kelenjar prostat. Vas deferens berfungsi sebagai saluran tempat jalannya sperma 
dari epididimis menuju kantung semen atau kantung mani (vesikula seminalis). 
Saluran ejakulasi merupakan saluran yang pendek dan menghubungkan 
vesikula seminalis dengan urethra. Saluran ini berfungsi untuk mengeluarkan 
sperma agar masuk ke dalam uretra 
Uretra merupakan saluran panjang terusan dari saluran ejakulasi dan terdapat di 
penis.` 
2. Kelenjar kelamin Pria
 Vesikula seminalis. 
berjumlah sepasang, terletak dibawah dan atas kantung kemih. Merupakan 
tempat untuk menampung sperma sehingga disebut dengan kantung semen. 
Menghasilkan getah berwarna kekuningan yang kaya akan nutrisi bagi sperma 
dan bersifat alkali. Berfungsi untuk menetralkan suasana asam dalam saluran 
reproduksi wanita. 
 Kelenjar prostat 
Kelenjar prostat melingkari bagian atas uretra dan terletak di bagian bawah 
kantung kemih. Kelenjar prostat menghasilkan getah yang mengandung 
kolesterol, garam dan fosfolipid yang berperan untuk kelangsungan hidup 
sperma. 
 Kelenjar Cowper (kelenjar bulbouretra) merupakan kelenjar yang salurannya 
langsung menuju uretra. Kelenjar Cowper menghasilkan getah yang bersifat 
alkali (basa). 
Gangguan pada Sistem Reproduksi Pria 
 Hipogonadisme 
Hipogonadisme adalah penurunan fungsi testis yang disebabkan oleh 
gangguan interaksi hormon, seperti hormon androgen dan testoteron. 
Gangguan ini menyebabkan infertilitas, impotensi dan tidak adanya tanda-tanda 
kepriaan. Penanganan dapat dilakukan dengan terapi hormon. 
 Kriptorkidisme 
Kriptorkidisme adalah kegagalan dari satu atau kedua testis untuk turun dari 
rongga abdomen ke dalam skrotum pada waktu bayi. Hal tersebut dapat 
ditangani dengan pemberian hormon human chorionic gonadotropin untuk 
merangsang terstoteron. Jika belum turun juga, dilakukan pembedahan. 
 Uretritis 
Uretritis adalah peradangan uretra dengan gejala rasa gatal pada penis dan 
sering buang air kecil. Organisme yang paling sering menyebabkan uretritis 
adalah Chlamydia trachomatis, Ureplasma urealyticum atau virus herpes. 
 Prostatitis 
Prostatitis adalah peradangan prostat. Penyebabnya dapat berupa bakteri, 
seperti Escherichia coli maupun bukan bakteri.
 Epididimitis 
Epididimitis adalah infeksi yang sering terjadi pada saluran reproduksi pria. 
Organisme penyebab epididimitis adalah E. coli dan Chlamydia. 
 Orkitis 
Orkitis adalah peradangan pada testis yang disebabkan oleh virus 
parotitis. Jika terjadi pada pria dewasa dapat menyebabkan infertilitas. 
B. Sistem Reproduksi Wanita 
Terdiri alat / organ eksternal dan internal, sebagian besar terletak dalam rongga 
panggul. 
Eksternal (sampai vagina) : fungsi kopulasi 
Internal : fungsi ovulasi, fertilisasi ovum, transportasi blastocyst, implantasi, 
pertumbuhan fetus, kelahiran. 
Fungsi sistem reproduksi wanita dikendalikan / dipengaruhi oleh hormon-hormon 
gondaotropin / steroid dari poros hormonal thalamus – hipothalamus – hipofisis – 
adrenal ovarium. 
Selain itu terdapat organ/sistem ekstragonad/ekstragenital yang juga dipengaruhi 
oleh siklus reproduksi : payudara, kulit daerah tertentu, pigmen dan sebagainya. 
1. GENITALIA EKSTERNA 
o Vulva 
Tampak dari luar (mulai dari mons pubis sampai tepi perineum), terdiri dari 
mons pubis, labia mayora, labia minora, clitoris, hymen, vestibulum, 
orificium urethrae externum, kelenjar-kelenjar pada dinding vagina. 
o Mons pubis / mons veneris 
Lapisan lemak di bagian anterior symphisis os pubis. 
Pada masa pubertas daerah ini mulai ditumbuhi rambut pubis. 
o Labia mayora 
Lapisan lemak lanjutan mons pubis ke arah bawah dan belakang, banyak 
mengandung pleksus vena. 
Homolog embriologik dengan skrotum pada pria. 
Ligamentum rotundum uteri berakhir pada batas atas labia mayora.
Di bagian bawah perineum, labia mayora menyatu (pada commisura 
posterior). 
o Labia minora 
Lipatan jaringan tipis di balik labia mayora, tidak mempunyai folikel rambut. 
Banyak terdapat pembuluh darah, otot polos dan ujung serabut saraf. 
o Clitoris 
Terdiri dari caput/glans clitoridis yang terletak di bagian superior vulva, dan 
corpus clitoridis yang tertanam di dalam dinding anterior vagina. 
Homolog embriologik dengan penis pada pria. 
Terdapat juga reseptor androgen pada clitoris. Banyak pembuluh darah dan 
ujung serabut saraf, sangat sensitif. 
o Vestibulum 
Daerah dengan batas atas clitoris, batas bawah fourchet, batas lateral labia 
minora. Berasal dari sinus urogenital. 
Terdapat 6 lubang/orificium, yaitu orificium urethrae externum, introitus 
vaginae, ductus glandulae Bartholinii kanan-kiri dan duktus Skene kanan-kiri. 
Antara fourchet dan vagina terdapat fossa navicularis. 
o Introitus / orificium vagina 
Terletak di bagian bawah vestibulum. Pada gadis (virgo) tertutup lapisan 
tipis bermukosa yaitu selaput dara / hymen, utuh tanpa robekan. 
Hymen normal terdapat lubang kecil untuk aliran darah menstruasi, dapat 
berbentuk bulan sabit, bulat, oval, cribiformis, septum atau fimbriae. Akibat 
coitus atau trauma lain, hymen dapat robek dan bentuk lubang menjadi tidak 
beraturan dengan robekan (misalnya berbentuk fimbriae). Bentuk himen 
postpartum disebut parous. 
Corrunculae myrtiformis adalah sisa2 selaput dara yang robek yang tampak 
pada wanita pernah melahirkan / para. 
Hymen yang abnormal, misalnya primer tidak berlubang (hymen 
imperforata) menutup total lubang vagina, dapat menyebabkan darah 
menstruasi terkumpul di rongga genitalia interna. 
o Vagina 
Rongga muskulomembranosa berbentuk tabung mulai dari tepi cervix uteri
di bagian kranial dorsal sampai ke vulva di bagian kaudal ventral. Daerah di 
sekitar cervix disebut fornix, dibagi dalam 4 kuadran : fornix anterior, fornix 
posterior, dan fornix lateral kanan dan kiri. Vagina memiliki dinding ventral 
dan dinding dorsal yang elastis. Dilapisi epitel skuamosa berlapis, berubah 
mengikuti siklus haid. 
Fungsi vagina : untuk mengeluarkan ekskresi uterus pada haid, untuk jalan 
lahir dan untuk kopulasi (persetubuhan). 
Bagian atas vagina terbentuk dari duktus Mulleri, bawah dari sinus 
urogenitalis. Batas dalam secara klinis yaitu fornices anterior, posterior dan 
lateralis di sekitar cervix uteri. 
Titik Grayenbergh (G-spot), merupakan titik daerah sensorik di sekitar 1/3 
anterior dinding vagina, sangat sensitif terhadap stimulasi orgasmus vaginal. 
o Perineum 
Daerah antara tepi bawah vulva dengan tepi depan anus. Batas otot-otot 
diafragma pelvis (m.levator ani, m.coccygeus) dan diafragma urogenitalis 
(m.perinealis transversus profunda, m.constrictor urethra). 
Perineal body adalah raphe median m.levator ani, antara anus dan vagina. 
Perineum meregang pada persalinan, kadang perlu dipotong (episiotomi) 
untuk memperbesar jalan lahir dan mencegah ruptur. 
2. GENITALIA INTERNAL 
o Uterus 
Suatu organ muskular berbentuk seperti buah pir, dilapisi peritoneum 
(serosa). 
Selama kehamilan berfungsi sebagai tempat implatansi, retensi dan nutrisi 
konseptus. 
Pada saat persalinan dengan adanya kontraksi dinding uterus dan pembukaan 
serviks uterus, isi konsepsi dikeluarkan. 
Terdiri dari corpus, fundus, cornu, isthmus dan serviks uteri. 
o Serviks uteri 
Bagian terbawah uterus, terdiri dari pars vaginalis (berbatasan / menembus 
dinding dalam vagina) dan pars supravaginalis. Terdiri dari 3 komponen
utama: otot polos, jalinan jaringan ikat (kolagen dan glikosamin) dan elastin. 
Bagian luar di dalam rongga vagina yaitu portio cervicis uteri (dinding) 
dengan lubang ostium uteri externum (luar, arah vagina) dilapisi epitel 
skuamokolumnar mukosa serviks, dan ostium uteri internum (dalam, arah 
cavum). Sebelum melahirkan (nullipara/primigravida) lubang ostium 
externum bulat kecil, setelah pernah/riwayat melahirkan (primipara/ 
multigravida) berbentuk garis melintang. Posisi serviks mengarah ke kaudal-posterior, 
setinggi spina ischiadica. Kelenjar mukosa serviks menghasilkan 
lendir getah serviks yang mengandung glikoprotein kaya karbohidrat (musin) 
dan larutan berbagai garam, peptida dan air. Ketebalan mukosa dan viskositas 
lendir serviks dipengaruhi siklus haid. 
o Corpus uteri 
Terdiri dari : paling luar lapisan serosa/peritoneum yang melekat pada 
ligamentum latum uteri di intraabdomen, tengah lapisan 
muskular/miometrium berupa otot polos tiga lapis (dari luar ke dalam arah 
serabut otot longitudinal, anyaman dan sirkular), serta dalam lapisan 
endometrium yang melapisi dinding cavum uteri, menebal dan runtuh sesuai 
siklus haid akibat pengaruh hormon-hormon ovarium. Posisi corpus 
intraabdomen mendatar dengan fleksi ke anterior, fundus uteri berada di atas 
vesica urinaria. 
Proporsi ukuran corpus terhadap isthmus dan serviks uterus bervariasi selama 
pertumbuhan dan perkembangan wanita (gambar). 
o Ligamenta penyangga uterus 
Ligamentum latum uteri, ligamentum rotundum uteri, ligamentum cardinale, 
ligamentum ovarii, ligamentum sacrouterina propium, ligamentum 
infundibulopelvicum, ligamentum vesicouterina, ligamentum rectouterina. 
o Vaskularisasi uterus 
Terutama dari arteri uterina cabang arteri hypogastrica/illiaca interna, serta 
arteri ovarica cabang aorta abdominalis. 
o Salping / Tuba Falopii
Embriologik uterus dan tuba berasal dari ductus Mulleri. Sepasang tuba kiri-kanan, 
panjang 8-14 cm, berfungsi sebagai jalan transportasi ovum dari 
ovarium sampai cavum uteri. 
Dinding tuba terdiri tiga lapisan : serosa, muskular (longitudinal dan sirkular) 
serta mukosa dengan epitel bersilia. 
Terdiri dari pars interstitialis, pars isthmica, pars ampularis, serta pars 
infundibulum dengan fimbria, dengan karakteristik silia dan ketebalan 
dinding yang berbeda-beda pada setiap bagiannya (gambar). 
o Pars isthmica (proksimal/isthmus) 
Merupakan bagian dengan lumen tersempit, terdapat sfingter uterotuba 
pengendali transfer gamet.Pars ampularis (medial/ampula) 
Tempat yang sering terjadi fertilisasi adalah daerah ampula / infundibulum, 
dan pada hamil ektopik (patologik) sering juga terjadi implantasi di dinding 
tuba bagian ini.Pars infundibulum (distal) 
Dilengkapi dengan fimbriae serta ostium tubae abdominale pada ujungnya, 
melekat dengan permukaan ovarium. Fimbriae berfungsi “menangkap” ovum 
yang keluar saat ovulasi dari permukaan ovarium, dan membawanya ke 
dalam tuba. 
o Mesosalping 
Jaringan ikat penyangga tuba (seperti halnya mesenterium pada usus). 
o Ovarium 
Organ endokrin berbentuk oval, terletak di dalam rongga peritoneum, 
sepasang kiri-kanan. Dilapisi mesovarium, sebagai jaringan ikat dan jalan 
pembuluh darah dan saraf. Terdiri dari korteks dan medula.Ovarium 
berfungsi dalam pembentukan dan pematangan folikel menjadi ovum (dari sel 
epitel germinal primordial di lapisan terluar epital ovarium di korteks), 
ovulasi (pengeluaran ovum), sintesis dan sekresi hormon-hormon steroid 
(estrogen oleh teka interna folikel, progesteron oleh korpus luteum 
pascaovulasi). Berhubungan dengan pars infundibulum tuba Falopii melalui 
perlekatan fimbriae. Fimbriae “menangkap” ovum yang dilepaskan pada saat 
ovulasi.
Ovarium terfiksasi oleh ligamentum ovarii proprium, ligamentum 
infundibulopelvicum dan jaringan ikat mesovarium. Vaskularisasi dari cabang aorta 
abdominalis inferior terhadap arteri renalis. 
C. Hormon- Hormon Reproduksi 
1. Estrogen 
Estrogen dihasilkan oleh ovarium. Ada banyak jenis dari estrogen tapiyang 
paling penting untuk reproduksi adalah estradiol. Estrogen berguna untuk 
pembentukan ciri-ciri perkembangan seksual pada wanita yaitu 
pembentukan payudara, lekuk tubuh, rambut kemaluan,dll. Estrogen juga 
berguna pada siklusmenstruasi dengan membentuk ketebalan endometrium, 
menjaga kualitas dankuantitas cairan cerviks dan vagina sehingga sesuai untuk 
penetrasi sperma. 
2. Progesterone 
Hormon ini diproduksi oleh korpus luteum. Progesteronemempertahankan 
ketebalan endometrium sehingga dapat menerima implantasizygot. Kadar 
progesterone terus dipertahankan selama trimester awal kehamilansampai 
plasenta dapat membentuk hormon HCG. 
3. Gonadotropin Releasing Hormone GNRH 
merupakan hormon yang diproduksi oleh hipotalamusdiotak. GNRH akan 
merangsang pelepasan FSH (folikl stimulating hormone) dihipofisis. Bila kada 
r estrogen tinggi, maka estrogen akan memberikanumpanbalik ke hipotalamus 
sehingga kadar GNRH akan menjadi rendah, begitupun sebaliknya. 
4. FSH (folikel stimulating hormone) dan LH (luteinizing Hormone) 
Kedua hormon ini dinamakan gonadotropoin hormon yang diproduksioleh 
hipofisis akibat rangsangan dari GNRH. FSH akan menyebabkan 
pematangan 
darifolikel. Dari folikel yang matang akan dikeluarkan ovum.Kemudian folike 
l ini akan menjadi korpus luteum dan dipertahankan untuk waktu tertentu oleh 
LH. 
5. LH (Luteinizing Hormone) / ICSH (Interstitial Cell StimulatingHormone)
Diproduksi di sel-sel kromofob hipofisis anterior. Bersama FSH, LH berfungsi 
memicu perkembangan folikel (sel-sel teka dan sel-sel granulosa) dan juga 
mencetuskan terjadinya ovulasi di pertengahan siklus (LH-surge). Selamafase 
luteal siklus, LH meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum 
pascaovulasi 
dalam menghasilkan progesteron. Pelepasannya juga periodik / pulsatif, kadar 
nya dalam darah bervariasi setiap fase siklus, waktu paruheliminasinya 
pendek (sekitar 1 jam). Kerja sangat cepat dan singkat.
BAB III 
PENUTUP 
A. KESIMPULAN 
Sistem reproduksi pria dan wanita berbeda. Pada reproduksi pria 
memiliki penis dan kelenjar testis untuk menghasilkan sperma, kematangan 
sel sperma ditandai dengan mimpi basah pada usia pubertas. Pada 
system reproduksi wanita memiliki vagina dan ovarium untuk menghasilkan 
ovum. Kematangan sel telur atuovum ditandai menarche pada usia antara 13- 
16 tahun. Apabila terjadi pertemuanantara sel sperma dan sel ovum akan 
terjadi kehamilan yang akan berkembang menjadi janin. 
B. SARAN 
1. Bagi Siswa 
Diharapkan makalah ini dapat menambah pengetahuan siswa dalam 
memberikan pelayanan kebidanan dan dapat menerapkannya dalam 
kehidupan sehari-hari. 
2. Bagi Petugas – petugas Kesehatan Diharapkan dengan makalah ini dapat 
meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya dalam bidang kebidanan 
sehingga dapat memaksimalkan kita untuk memberikan health education 
dalam perawatan. 
3. Pengetahuan mengenai seks & seksualitas hendaknya dimiliki oleh 
semuaorang. Dengan pengetahuan yang dimiliki diharapkan orang 
tersebut akan dapatmenjaga alat reproduksinya untuk tidak digunakan 
secar bebas tanpa mengatahuidampaknya, Pengetahuan yang diberikan 
harus mudah dipahami, tepat sasaran.
DAFTAR PUSTAKA 
Aaltonen, Priscilia Gaudet, 2004. “Customer Relationship Marketing and Effects 
of Demographics and Technology on Customer Satisfaction and Loyalty in 
Financial Services,” Dissertation, Old Dominion University. 
Achrol, R, 1997. “Change in The Theory of Interorganizational Relationship in 
Marketing toward a Network Paradigm,” Journal of The Academy of 
Marketing Sciences, Vol. 5, No. 1, pp. 56-71. 
 Kadaryanto et al. 2006.20.Biologi 2, Yudhistira, Jakarta 
 Saktiyono. 2004. 86-93, 96, 98.Sains : Biologi SMP 3,Esis-Penerbit 
Erlangga,Jakarta. 
 Tim IPA SMP/MTs. 2007.14. Ilmu Pengetahuan Alam 3,15-18. Galaxy 
PuspaMega, Jakarta. 
 Tim Biologi SMU.1997. 320,339-344, 
348,349, 354359. Biologi 2. GalaxyPuspa Mega. Jakarta.

More Related Content

What's hot

Antomi Fisiologi Sistem Endokrin
Antomi Fisiologi Sistem EndokrinAntomi Fisiologi Sistem Endokrin
Antomi Fisiologi Sistem EndokrinHetty Astri
 
Konsep seksualitas
Konsep seksualitasKonsep seksualitas
Konsep seksualitasKANDA IZUL
 
Gaya pada tubuh serta analisa gaya dan kegunaan klinik,ultrasonik dan alat-al...
Gaya pada tubuh serta analisa gaya dan kegunaan klinik,ultrasonik dan alat-al...Gaya pada tubuh serta analisa gaya dan kegunaan klinik,ultrasonik dan alat-al...
Gaya pada tubuh serta analisa gaya dan kegunaan klinik,ultrasonik dan alat-al...Dian Malasari
 
Makalah gaya pada tubuh dan didalam tubuh manusia
Makalah gaya pada tubuh dan didalam tubuh manusiaMakalah gaya pada tubuh dan didalam tubuh manusia
Makalah gaya pada tubuh dan didalam tubuh manusiaOperator Warnet Vast Raha
 
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi FekalAnatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi FekalDestu Ayu Hapsari
 
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatanTeori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatanMuhammad Awaludin
 
asuhan-keperawatan-tiroid
asuhan-keperawatan-tiroidasuhan-keperawatan-tiroid
asuhan-keperawatan-tiroidMasben27
 
Anatomi fisiologi sistem reproduksi
Anatomi fisiologi sistem reproduksiAnatomi fisiologi sistem reproduksi
Anatomi fisiologi sistem reproduksiHetty Astri
 
Konsep dasar eliminasi urine
Konsep dasar eliminasi urineKonsep dasar eliminasi urine
Konsep dasar eliminasi urineValny Majid
 
Anatomi & fisiologi sistem imunologi
Anatomi & fisiologi sistem imunologiAnatomi & fisiologi sistem imunologi
Anatomi & fisiologi sistem imunologiYabniel Lit Jingga
 
Peredaran darah janin
Peredaran darah janinPeredaran darah janin
Peredaran darah janinNs. Lutfi
 
Anatomi Sistem Urinaria
Anatomi Sistem UrinariaAnatomi Sistem Urinaria
Anatomi Sistem Urinariadewisetiyana52
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienzulindarisma
 

What's hot (20)

Antomi Fisiologi Sistem Endokrin
Antomi Fisiologi Sistem EndokrinAntomi Fisiologi Sistem Endokrin
Antomi Fisiologi Sistem Endokrin
 
sistem perkemihan
sistem perkemihansistem perkemihan
sistem perkemihan
 
Adaptasi sel
Adaptasi selAdaptasi sel
Adaptasi sel
 
Konsep seksualitas
Konsep seksualitasKonsep seksualitas
Konsep seksualitas
 
Keputihan
KeputihanKeputihan
Keputihan
 
Gaya pada tubuh serta analisa gaya dan kegunaan klinik,ultrasonik dan alat-al...
Gaya pada tubuh serta analisa gaya dan kegunaan klinik,ultrasonik dan alat-al...Gaya pada tubuh serta analisa gaya dan kegunaan klinik,ultrasonik dan alat-al...
Gaya pada tubuh serta analisa gaya dan kegunaan klinik,ultrasonik dan alat-al...
 
Makalah gaya pada tubuh dan didalam tubuh manusia
Makalah gaya pada tubuh dan didalam tubuh manusiaMakalah gaya pada tubuh dan didalam tubuh manusia
Makalah gaya pada tubuh dan didalam tubuh manusia
 
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi FekalAnatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
 
aspek legal
aspek legalaspek legal
aspek legal
 
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatanTeori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatan
 
Ppt. panca indra
Ppt. panca indraPpt. panca indra
Ppt. panca indra
 
asuhan-keperawatan-tiroid
asuhan-keperawatan-tiroidasuhan-keperawatan-tiroid
asuhan-keperawatan-tiroid
 
Anatomi fisiologi sistem reproduksi
Anatomi fisiologi sistem reproduksiAnatomi fisiologi sistem reproduksi
Anatomi fisiologi sistem reproduksi
 
Konsep dasar eliminasi urine
Konsep dasar eliminasi urineKonsep dasar eliminasi urine
Konsep dasar eliminasi urine
 
Anatomi & fisiologi sistem imunologi
Anatomi & fisiologi sistem imunologiAnatomi & fisiologi sistem imunologi
Anatomi & fisiologi sistem imunologi
 
Makalah sistem muskuloskeletal
Makalah sistem muskuloskeletalMakalah sistem muskuloskeletal
Makalah sistem muskuloskeletal
 
Peredaran darah janin
Peredaran darah janinPeredaran darah janin
Peredaran darah janin
 
Sistem Perkemihan
Sistem PerkemihanSistem Perkemihan
Sistem Perkemihan
 
Anatomi Sistem Urinaria
Anatomi Sistem UrinariaAnatomi Sistem Urinaria
Anatomi Sistem Urinaria
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
 

Similar to Makalah reproduksi manusia

TUGAS MAKALAH SISTEM REPRODUKSI.docx
TUGAS MAKALAH SISTEM REPRODUKSI.docxTUGAS MAKALAH SISTEM REPRODUKSI.docx
TUGAS MAKALAH SISTEM REPRODUKSI.docxLaAyun1
 
SISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdf
SISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdfSISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdf
SISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdfyeniap1
 
Biologi sistem reproduksi manusia
Biologi sistem reproduksi manusia Biologi sistem reproduksi manusia
Biologi sistem reproduksi manusia Muhammad Rahadi
 
Biologi sistem reproduksi manusia
Biologi sistem reproduksi manusia Biologi sistem reproduksi manusia
Biologi sistem reproduksi manusia Muhammad Rahadi
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusiazia mujahidah
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusiazia mujahidah
 
Alat reproduksi laki-laki dan wanita.pptx
Alat reproduksi laki-laki dan wanita.pptxAlat reproduksi laki-laki dan wanita.pptx
Alat reproduksi laki-laki dan wanita.pptxRestuundefined
 
sitem reproduksi manusia
sitem reproduksi manusiasitem reproduksi manusia
sitem reproduksi manusiazaffiani
 
Kelompok biologi
Kelompok biologiKelompok biologi
Kelompok biologiNur Azizah
 
Kelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdg
Kelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdgKelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdg
Kelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdgNur Azizah
 
Kelompok biologi
Kelompok biologiKelompok biologi
Kelompok biologiNur Azizah
 
Sistem reproduksi i
Sistem reproduksi iSistem reproduksi i
Sistem reproduksi iTya Saputri
 
Sistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusiaSistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusiaann_budiarty
 
Alat reproduksi pada laki laki ppt
Alat reproduksi pada laki laki pptAlat reproduksi pada laki laki ppt
Alat reproduksi pada laki laki pptPrinscha Bella
 
Sistem reproduksi
Sistem reproduksiSistem reproduksi
Sistem reproduksiAhmad Ali
 
Human reproduction system
Human reproduction systemHuman reproduction system
Human reproduction systemNurul Wulandari
 

Similar to Makalah reproduksi manusia (20)

TUGAS MAKALAH SISTEM REPRODUKSI.docx
TUGAS MAKALAH SISTEM REPRODUKSI.docxTUGAS MAKALAH SISTEM REPRODUKSI.docx
TUGAS MAKALAH SISTEM REPRODUKSI.docx
 
SISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdf
SISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdfSISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdf
SISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdf
 
Biologi sistem reproduksi manusia
Biologi sistem reproduksi manusia Biologi sistem reproduksi manusia
Biologi sistem reproduksi manusia
 
Biologi sistem reproduksi manusia
Biologi sistem reproduksi manusia Biologi sistem reproduksi manusia
Biologi sistem reproduksi manusia
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusia
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusia
 
Alat reproduksi laki-laki dan wanita.pptx
Alat reproduksi laki-laki dan wanita.pptxAlat reproduksi laki-laki dan wanita.pptx
Alat reproduksi laki-laki dan wanita.pptx
 
sitem reproduksi manusia
sitem reproduksi manusiasitem reproduksi manusia
sitem reproduksi manusia
 
Mid embriologi
Mid embriologiMid embriologi
Mid embriologi
 
Alat reproduksi laki laki(1)
Alat reproduksi laki laki(1)Alat reproduksi laki laki(1)
Alat reproduksi laki laki(1)
 
Kelompok biologi
Kelompok biologiKelompok biologi
Kelompok biologi
 
Kelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdg
Kelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdgKelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdg
Kelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdg
 
Kelompok biologi
Kelompok biologiKelompok biologi
Kelompok biologi
 
Sistem reproduksi i
Sistem reproduksi iSistem reproduksi i
Sistem reproduksi i
 
Sistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusiaSistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusia
 
Alat reproduksi pada laki laki ppt
Alat reproduksi pada laki laki pptAlat reproduksi pada laki laki ppt
Alat reproduksi pada laki laki ppt
 
Sistem reproduksi
Sistem reproduksiSistem reproduksi
Sistem reproduksi
 
Human reproduction system
Human reproduction systemHuman reproduction system
Human reproduction system
 
33565900 makalah-reproduksi-pria-dan-wanita-1
33565900 makalah-reproduksi-pria-dan-wanita-133565900 makalah-reproduksi-pria-dan-wanita-1
33565900 makalah-reproduksi-pria-dan-wanita-1
 
Reproduksi manusia
Reproduksi manusiaReproduksi manusia
Reproduksi manusia
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 

Makalah reproduksi manusia

  • 1. KATA PENGANTAR Pertama-tama kami mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan YME, atas berkat dan rahmat-NYA makalah ini dapat di buat dan disampaikan tepat pada waktunya. Adapun penulisan ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas anatomi fisiologi reproduksi pria dan wanita. Selain itu kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini. Kami juga berharap dengan adanya makalah ini dapat menjadi salah satu sumber literatur atau sumber informasi pengetahuan bagi pembaca. Namun kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami memohon maaf jika ada hal-hal yang kurang berkenan dan kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk menjadikan ini lebih sempurna. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Penyusun
  • 2. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL........................................................................................ KATA PENGANTAR...................................................................................... DARTAR ISI................................................................................................... BAB I PENDAHULUAN......................................................................... A. Latar Belakang.......................................................................... ………….. B. Tujuan........................................................................................................... BAB II PEMBAHASAN............................................................................ A.Sistem Reproduksi Pria................................................................................ . B.Sistem Reproduksi Wanita............................................................................. C. Hormon-Hormon Reproduksi........................................................................ BAB III PENUTUP..................................................................................... . A.Kesimpulan.................................................................................................... B.Saran........................................................................................................... .. DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... .
  • 3. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem reproduksi adalah sistem yang berfungsi untuk berkembang biak.Terdiri dari testis, ovarium dan bagian alat kelamin lainnya. Reproduksi atau perkembangbiakan merupakan bagian dari ilmufaal (fisiologi). Reproduksi secara fisiologis tidak vital bagi kehidupan individual dan meskipun siklus reproduksi suatu manusia berhenti, manusia tersebut masih dapat bertahan hidup, sebagai contoh manusia yang dilakukan vasektomi pada organ reproduksinya (testes atau ovarium) atau mencapai menopause dan andropouse tidak akan mati. B. Tujuan 1. Tujuan Umum Mengetahui bagaimana memahami bagian-bagian dari alat reproduksi pria dan wanita 2. Tujuan Khusus untuk mengetahui kajian apa saja yang dapat dipecahkan dalam makalah ini dari bahasan alat reproduksi pria dan wanita
  • 4. BAB II PEMBAHASAN A. Sistem Reproduksi Pria 1. Organ Reproduksi Laki-laki Sama halnya dengan ciri sekunder dan primer. Organ reproduksi laki-laki dibedakan menjadi alat alat reproduksi yang tampak dari luar dan yang berada didalam tubuh. Berikut rinciannya : a) Organ Reproduksi Luar Penis terdiri dari jaringan-jaringan otot, jaringan spons yang lembut, pembuluh darah dan jaringan saraf. Fungsinya yaitu untuk kopulasi (hubungan antara alat kelamin jantan dan betina untuk memudahkan semen ke dalam organ reproduksi betina). Penis diselimuti oleh selaput tipis yang nantinya akan dioperasi padsa saat dikhitan/sunat. Buah zakar yang terdiri dari kantung zakar yang didalamnya terdapat sepasang testis dan bagian-bagian lainnya. Kulit luar nya disebut skrotum. Skrotum berfungsi melindungi testis serta mengatur suhu yang sesuai untuk spermatozoa (sel sperma). Skrotum (kantung pelir) merupakan kantung yang di dalamnya berisi testis. Skrotum berjumlah sepasang, yaitu skrotum kanan dan skrotum kiri. Di antara skrotum kanan dan skrotum kiri dibatasi oleh sekat yang berupa jaringan ikat dan otot polos (otot dartos). Otot dartos berfungsi untuk menggerakan skrotum sehingga dapat mengerut dan mengendur. Di dalam skrotum juga tedapat serat-serat otot yang berasal dari penerusan otot lurik dinding perut yang disebut otot kremaster. Otot ini bertindak sebagai pengatur suhu lingkungan testis agar kondisinya stabil. Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) membutuhkan suhu yang stabil, yaitu beberapa derajat lebih rendah daripada suhu tubuh. b) Organ Reproduksi Dalam Organ reproduksi dalam yaitu organ yang tidak tampak dari luar, penjelasannya : Testis sebenarnya adalah kelenjar kelenjar kelamin, berjumlah sepasang dan akan menghasilkan sel-sel sperma serta hormon testosteron. Skrotum dapat
  • 5. menjaga suhu testis. Jika suhu terlalu panas , skrotum mengembang, jika suhu dingin skrotum mengerut sehingga testis lebih hangat. Testis (gonad jantan) berbentuk oval dan terletak didalam kantung pelir (skrotum). Testis berjumlah sepasang (testes = jamak). Testis terdapat di bagian tubuh sebelah kiri dan kanan. Testis kiri dan kanan dibatasi oleh suatu sekat yang terdiri dari serat jaringan ikat dan otot polos.Fungsi testis secara umum merupakan alat untuk memproduksi sperma dan hormon kelamin jantan yang disebut testoteron. Didalam testis terdapat terdapat saluran-saluran halus yang disebut saluran penghasil sperma (tubulus seminiferus). Dinding dalam saluran terdiri dari jaringan epitel dan jaringan ikat. Dijaringan epithelium terdapat : Saluran Reproduksi (Saluran Pengeluaran) Saluran reproduksi maksudnya tempat sperma keluar atau jalan berupa lubang kecil yang menghubungkan organ dalam. Saluran pengeluaran pada organ reproduksi dalam pria terdiri dari epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi dan uretra. Epididimis berupa saluran panjang yang berkelok yang keluar dari testis. Epididimis berjumlah sepasang di sebelah kanan dan kiri. Epididimis berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara sperma sampai sperma menjadi matang dan bergerak menuju vas deferens. Vasa deferens, berupa saluran panjang dan lurus mengangkut sperma ke vesika seminalis. Vas deferens atau saluran sperma (duktus deferens) merupakan saluran lurus yang mengarah ke atas dan merupakan lanjutan dari epididimis. Vas deferens tidak menempel pada testis dan ujung salurannya terdapat di dalam kelenjar prostat. Vas deferens berfungsi sebagai saluran tempat jalannya sperma dari epididimis menuju kantung semen atau kantung mani (vesikula seminalis). Saluran ejakulasi merupakan saluran yang pendek dan menghubungkan vesikula seminalis dengan urethra. Saluran ini berfungsi untuk mengeluarkan sperma agar masuk ke dalam uretra Uretra merupakan saluran panjang terusan dari saluran ejakulasi dan terdapat di penis.` 2. Kelenjar kelamin Pria
  • 6.  Vesikula seminalis. berjumlah sepasang, terletak dibawah dan atas kantung kemih. Merupakan tempat untuk menampung sperma sehingga disebut dengan kantung semen. Menghasilkan getah berwarna kekuningan yang kaya akan nutrisi bagi sperma dan bersifat alkali. Berfungsi untuk menetralkan suasana asam dalam saluran reproduksi wanita.  Kelenjar prostat Kelenjar prostat melingkari bagian atas uretra dan terletak di bagian bawah kantung kemih. Kelenjar prostat menghasilkan getah yang mengandung kolesterol, garam dan fosfolipid yang berperan untuk kelangsungan hidup sperma.  Kelenjar Cowper (kelenjar bulbouretra) merupakan kelenjar yang salurannya langsung menuju uretra. Kelenjar Cowper menghasilkan getah yang bersifat alkali (basa). Gangguan pada Sistem Reproduksi Pria  Hipogonadisme Hipogonadisme adalah penurunan fungsi testis yang disebabkan oleh gangguan interaksi hormon, seperti hormon androgen dan testoteron. Gangguan ini menyebabkan infertilitas, impotensi dan tidak adanya tanda-tanda kepriaan. Penanganan dapat dilakukan dengan terapi hormon.  Kriptorkidisme Kriptorkidisme adalah kegagalan dari satu atau kedua testis untuk turun dari rongga abdomen ke dalam skrotum pada waktu bayi. Hal tersebut dapat ditangani dengan pemberian hormon human chorionic gonadotropin untuk merangsang terstoteron. Jika belum turun juga, dilakukan pembedahan.  Uretritis Uretritis adalah peradangan uretra dengan gejala rasa gatal pada penis dan sering buang air kecil. Organisme yang paling sering menyebabkan uretritis adalah Chlamydia trachomatis, Ureplasma urealyticum atau virus herpes.  Prostatitis Prostatitis adalah peradangan prostat. Penyebabnya dapat berupa bakteri, seperti Escherichia coli maupun bukan bakteri.
  • 7.  Epididimitis Epididimitis adalah infeksi yang sering terjadi pada saluran reproduksi pria. Organisme penyebab epididimitis adalah E. coli dan Chlamydia.  Orkitis Orkitis adalah peradangan pada testis yang disebabkan oleh virus parotitis. Jika terjadi pada pria dewasa dapat menyebabkan infertilitas. B. Sistem Reproduksi Wanita Terdiri alat / organ eksternal dan internal, sebagian besar terletak dalam rongga panggul. Eksternal (sampai vagina) : fungsi kopulasi Internal : fungsi ovulasi, fertilisasi ovum, transportasi blastocyst, implantasi, pertumbuhan fetus, kelahiran. Fungsi sistem reproduksi wanita dikendalikan / dipengaruhi oleh hormon-hormon gondaotropin / steroid dari poros hormonal thalamus – hipothalamus – hipofisis – adrenal ovarium. Selain itu terdapat organ/sistem ekstragonad/ekstragenital yang juga dipengaruhi oleh siklus reproduksi : payudara, kulit daerah tertentu, pigmen dan sebagainya. 1. GENITALIA EKSTERNA o Vulva Tampak dari luar (mulai dari mons pubis sampai tepi perineum), terdiri dari mons pubis, labia mayora, labia minora, clitoris, hymen, vestibulum, orificium urethrae externum, kelenjar-kelenjar pada dinding vagina. o Mons pubis / mons veneris Lapisan lemak di bagian anterior symphisis os pubis. Pada masa pubertas daerah ini mulai ditumbuhi rambut pubis. o Labia mayora Lapisan lemak lanjutan mons pubis ke arah bawah dan belakang, banyak mengandung pleksus vena. Homolog embriologik dengan skrotum pada pria. Ligamentum rotundum uteri berakhir pada batas atas labia mayora.
  • 8. Di bagian bawah perineum, labia mayora menyatu (pada commisura posterior). o Labia minora Lipatan jaringan tipis di balik labia mayora, tidak mempunyai folikel rambut. Banyak terdapat pembuluh darah, otot polos dan ujung serabut saraf. o Clitoris Terdiri dari caput/glans clitoridis yang terletak di bagian superior vulva, dan corpus clitoridis yang tertanam di dalam dinding anterior vagina. Homolog embriologik dengan penis pada pria. Terdapat juga reseptor androgen pada clitoris. Banyak pembuluh darah dan ujung serabut saraf, sangat sensitif. o Vestibulum Daerah dengan batas atas clitoris, batas bawah fourchet, batas lateral labia minora. Berasal dari sinus urogenital. Terdapat 6 lubang/orificium, yaitu orificium urethrae externum, introitus vaginae, ductus glandulae Bartholinii kanan-kiri dan duktus Skene kanan-kiri. Antara fourchet dan vagina terdapat fossa navicularis. o Introitus / orificium vagina Terletak di bagian bawah vestibulum. Pada gadis (virgo) tertutup lapisan tipis bermukosa yaitu selaput dara / hymen, utuh tanpa robekan. Hymen normal terdapat lubang kecil untuk aliran darah menstruasi, dapat berbentuk bulan sabit, bulat, oval, cribiformis, septum atau fimbriae. Akibat coitus atau trauma lain, hymen dapat robek dan bentuk lubang menjadi tidak beraturan dengan robekan (misalnya berbentuk fimbriae). Bentuk himen postpartum disebut parous. Corrunculae myrtiformis adalah sisa2 selaput dara yang robek yang tampak pada wanita pernah melahirkan / para. Hymen yang abnormal, misalnya primer tidak berlubang (hymen imperforata) menutup total lubang vagina, dapat menyebabkan darah menstruasi terkumpul di rongga genitalia interna. o Vagina Rongga muskulomembranosa berbentuk tabung mulai dari tepi cervix uteri
  • 9. di bagian kranial dorsal sampai ke vulva di bagian kaudal ventral. Daerah di sekitar cervix disebut fornix, dibagi dalam 4 kuadran : fornix anterior, fornix posterior, dan fornix lateral kanan dan kiri. Vagina memiliki dinding ventral dan dinding dorsal yang elastis. Dilapisi epitel skuamosa berlapis, berubah mengikuti siklus haid. Fungsi vagina : untuk mengeluarkan ekskresi uterus pada haid, untuk jalan lahir dan untuk kopulasi (persetubuhan). Bagian atas vagina terbentuk dari duktus Mulleri, bawah dari sinus urogenitalis. Batas dalam secara klinis yaitu fornices anterior, posterior dan lateralis di sekitar cervix uteri. Titik Grayenbergh (G-spot), merupakan titik daerah sensorik di sekitar 1/3 anterior dinding vagina, sangat sensitif terhadap stimulasi orgasmus vaginal. o Perineum Daerah antara tepi bawah vulva dengan tepi depan anus. Batas otot-otot diafragma pelvis (m.levator ani, m.coccygeus) dan diafragma urogenitalis (m.perinealis transversus profunda, m.constrictor urethra). Perineal body adalah raphe median m.levator ani, antara anus dan vagina. Perineum meregang pada persalinan, kadang perlu dipotong (episiotomi) untuk memperbesar jalan lahir dan mencegah ruptur. 2. GENITALIA INTERNAL o Uterus Suatu organ muskular berbentuk seperti buah pir, dilapisi peritoneum (serosa). Selama kehamilan berfungsi sebagai tempat implatansi, retensi dan nutrisi konseptus. Pada saat persalinan dengan adanya kontraksi dinding uterus dan pembukaan serviks uterus, isi konsepsi dikeluarkan. Terdiri dari corpus, fundus, cornu, isthmus dan serviks uteri. o Serviks uteri Bagian terbawah uterus, terdiri dari pars vaginalis (berbatasan / menembus dinding dalam vagina) dan pars supravaginalis. Terdiri dari 3 komponen
  • 10. utama: otot polos, jalinan jaringan ikat (kolagen dan glikosamin) dan elastin. Bagian luar di dalam rongga vagina yaitu portio cervicis uteri (dinding) dengan lubang ostium uteri externum (luar, arah vagina) dilapisi epitel skuamokolumnar mukosa serviks, dan ostium uteri internum (dalam, arah cavum). Sebelum melahirkan (nullipara/primigravida) lubang ostium externum bulat kecil, setelah pernah/riwayat melahirkan (primipara/ multigravida) berbentuk garis melintang. Posisi serviks mengarah ke kaudal-posterior, setinggi spina ischiadica. Kelenjar mukosa serviks menghasilkan lendir getah serviks yang mengandung glikoprotein kaya karbohidrat (musin) dan larutan berbagai garam, peptida dan air. Ketebalan mukosa dan viskositas lendir serviks dipengaruhi siklus haid. o Corpus uteri Terdiri dari : paling luar lapisan serosa/peritoneum yang melekat pada ligamentum latum uteri di intraabdomen, tengah lapisan muskular/miometrium berupa otot polos tiga lapis (dari luar ke dalam arah serabut otot longitudinal, anyaman dan sirkular), serta dalam lapisan endometrium yang melapisi dinding cavum uteri, menebal dan runtuh sesuai siklus haid akibat pengaruh hormon-hormon ovarium. Posisi corpus intraabdomen mendatar dengan fleksi ke anterior, fundus uteri berada di atas vesica urinaria. Proporsi ukuran corpus terhadap isthmus dan serviks uterus bervariasi selama pertumbuhan dan perkembangan wanita (gambar). o Ligamenta penyangga uterus Ligamentum latum uteri, ligamentum rotundum uteri, ligamentum cardinale, ligamentum ovarii, ligamentum sacrouterina propium, ligamentum infundibulopelvicum, ligamentum vesicouterina, ligamentum rectouterina. o Vaskularisasi uterus Terutama dari arteri uterina cabang arteri hypogastrica/illiaca interna, serta arteri ovarica cabang aorta abdominalis. o Salping / Tuba Falopii
  • 11. Embriologik uterus dan tuba berasal dari ductus Mulleri. Sepasang tuba kiri-kanan, panjang 8-14 cm, berfungsi sebagai jalan transportasi ovum dari ovarium sampai cavum uteri. Dinding tuba terdiri tiga lapisan : serosa, muskular (longitudinal dan sirkular) serta mukosa dengan epitel bersilia. Terdiri dari pars interstitialis, pars isthmica, pars ampularis, serta pars infundibulum dengan fimbria, dengan karakteristik silia dan ketebalan dinding yang berbeda-beda pada setiap bagiannya (gambar). o Pars isthmica (proksimal/isthmus) Merupakan bagian dengan lumen tersempit, terdapat sfingter uterotuba pengendali transfer gamet.Pars ampularis (medial/ampula) Tempat yang sering terjadi fertilisasi adalah daerah ampula / infundibulum, dan pada hamil ektopik (patologik) sering juga terjadi implantasi di dinding tuba bagian ini.Pars infundibulum (distal) Dilengkapi dengan fimbriae serta ostium tubae abdominale pada ujungnya, melekat dengan permukaan ovarium. Fimbriae berfungsi “menangkap” ovum yang keluar saat ovulasi dari permukaan ovarium, dan membawanya ke dalam tuba. o Mesosalping Jaringan ikat penyangga tuba (seperti halnya mesenterium pada usus). o Ovarium Organ endokrin berbentuk oval, terletak di dalam rongga peritoneum, sepasang kiri-kanan. Dilapisi mesovarium, sebagai jaringan ikat dan jalan pembuluh darah dan saraf. Terdiri dari korteks dan medula.Ovarium berfungsi dalam pembentukan dan pematangan folikel menjadi ovum (dari sel epitel germinal primordial di lapisan terluar epital ovarium di korteks), ovulasi (pengeluaran ovum), sintesis dan sekresi hormon-hormon steroid (estrogen oleh teka interna folikel, progesteron oleh korpus luteum pascaovulasi). Berhubungan dengan pars infundibulum tuba Falopii melalui perlekatan fimbriae. Fimbriae “menangkap” ovum yang dilepaskan pada saat ovulasi.
  • 12. Ovarium terfiksasi oleh ligamentum ovarii proprium, ligamentum infundibulopelvicum dan jaringan ikat mesovarium. Vaskularisasi dari cabang aorta abdominalis inferior terhadap arteri renalis. C. Hormon- Hormon Reproduksi 1. Estrogen Estrogen dihasilkan oleh ovarium. Ada banyak jenis dari estrogen tapiyang paling penting untuk reproduksi adalah estradiol. Estrogen berguna untuk pembentukan ciri-ciri perkembangan seksual pada wanita yaitu pembentukan payudara, lekuk tubuh, rambut kemaluan,dll. Estrogen juga berguna pada siklusmenstruasi dengan membentuk ketebalan endometrium, menjaga kualitas dankuantitas cairan cerviks dan vagina sehingga sesuai untuk penetrasi sperma. 2. Progesterone Hormon ini diproduksi oleh korpus luteum. Progesteronemempertahankan ketebalan endometrium sehingga dapat menerima implantasizygot. Kadar progesterone terus dipertahankan selama trimester awal kehamilansampai plasenta dapat membentuk hormon HCG. 3. Gonadotropin Releasing Hormone GNRH merupakan hormon yang diproduksi oleh hipotalamusdiotak. GNRH akan merangsang pelepasan FSH (folikl stimulating hormone) dihipofisis. Bila kada r estrogen tinggi, maka estrogen akan memberikanumpanbalik ke hipotalamus sehingga kadar GNRH akan menjadi rendah, begitupun sebaliknya. 4. FSH (folikel stimulating hormone) dan LH (luteinizing Hormone) Kedua hormon ini dinamakan gonadotropoin hormon yang diproduksioleh hipofisis akibat rangsangan dari GNRH. FSH akan menyebabkan pematangan darifolikel. Dari folikel yang matang akan dikeluarkan ovum.Kemudian folike l ini akan menjadi korpus luteum dan dipertahankan untuk waktu tertentu oleh LH. 5. LH (Luteinizing Hormone) / ICSH (Interstitial Cell StimulatingHormone)
  • 13. Diproduksi di sel-sel kromofob hipofisis anterior. Bersama FSH, LH berfungsi memicu perkembangan folikel (sel-sel teka dan sel-sel granulosa) dan juga mencetuskan terjadinya ovulasi di pertengahan siklus (LH-surge). Selamafase luteal siklus, LH meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum pascaovulasi dalam menghasilkan progesteron. Pelepasannya juga periodik / pulsatif, kadar nya dalam darah bervariasi setiap fase siklus, waktu paruheliminasinya pendek (sekitar 1 jam). Kerja sangat cepat dan singkat.
  • 14. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Sistem reproduksi pria dan wanita berbeda. Pada reproduksi pria memiliki penis dan kelenjar testis untuk menghasilkan sperma, kematangan sel sperma ditandai dengan mimpi basah pada usia pubertas. Pada system reproduksi wanita memiliki vagina dan ovarium untuk menghasilkan ovum. Kematangan sel telur atuovum ditandai menarche pada usia antara 13- 16 tahun. Apabila terjadi pertemuanantara sel sperma dan sel ovum akan terjadi kehamilan yang akan berkembang menjadi janin. B. SARAN 1. Bagi Siswa Diharapkan makalah ini dapat menambah pengetahuan siswa dalam memberikan pelayanan kebidanan dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. 2. Bagi Petugas – petugas Kesehatan Diharapkan dengan makalah ini dapat meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya dalam bidang kebidanan sehingga dapat memaksimalkan kita untuk memberikan health education dalam perawatan. 3. Pengetahuan mengenai seks & seksualitas hendaknya dimiliki oleh semuaorang. Dengan pengetahuan yang dimiliki diharapkan orang tersebut akan dapatmenjaga alat reproduksinya untuk tidak digunakan secar bebas tanpa mengatahuidampaknya, Pengetahuan yang diberikan harus mudah dipahami, tepat sasaran.
  • 15. DAFTAR PUSTAKA Aaltonen, Priscilia Gaudet, 2004. “Customer Relationship Marketing and Effects of Demographics and Technology on Customer Satisfaction and Loyalty in Financial Services,” Dissertation, Old Dominion University. Achrol, R, 1997. “Change in The Theory of Interorganizational Relationship in Marketing toward a Network Paradigm,” Journal of The Academy of Marketing Sciences, Vol. 5, No. 1, pp. 56-71.  Kadaryanto et al. 2006.20.Biologi 2, Yudhistira, Jakarta  Saktiyono. 2004. 86-93, 96, 98.Sains : Biologi SMP 3,Esis-Penerbit Erlangga,Jakarta.  Tim IPA SMP/MTs. 2007.14. Ilmu Pengetahuan Alam 3,15-18. Galaxy PuspaMega, Jakarta.  Tim Biologi SMU.1997. 320,339-344, 348,349, 354359. Biologi 2. GalaxyPuspa Mega. Jakarta.