Bagi Bangsa Indonesia, liberalisme jelas merupakan ideologi yang dapat mengancam kelangsungan kebangsaan Indonesia karena secara material, di dalamnya terkandung nilai-nilai yang tidak sesuai dan bertentangan dengan sikap politik Bangsa Indonesia dalam mewujudkan cita-cita, berlandaskan Pancasila sebagai semangat nasionalisme dan UUD 1945.
Ideologi yang ideal untuk diterapkan bagi bangsa Indonesia adalah Pancasila karena Pancasila merupakan dasar negara Indonesia, selain itu Pancasila mempunyai makna dan peran penting dalam berdirinya negara Indonesia. Pancasila merupakan identitas bangsa Indonesia yang bisa diartikan pula sebagai kepribadian bangsa.
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Makalah Pendidikan Pancasila: Pancasila sebagai Semangat Nasionalisme dalam Menghadapi Liberalisme
1. MAKALAH
PENDIDIKAN PANCASILA
PANCASILA SEBAGAI SEMANGAT NASIONALISME DALAM
MENGHADAPI LIBERALISME
Disusun Oleh :
Fauziah Khoirun Nisa
17030244003
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
BIOLOGI
2017/2018
Link PPT : https://www.slideshare.net/fauziahkn/pancasila-sebagai-semangat-nasionalisme-
dalam-menghadapi-liberalisme-79836626
2. i
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas ini. Makalah yang berjudul “Pancasila sebagai Semangat Nasionalisme
dalam Menghadapi Liberalisme” ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas makalah dari
Bapak Dosen Pendidikan Pancasila Universitas Negeri Surabaya, Dr. Made Pramono, S.S.,
M.Hum. Secara garis besar, makalah ini berisi deskripsi Semangat Nasionalisme, deskripsi
Pancasila, deskripsi Liberalisme, perbedaan Pancasila dan Liberalisme dan pentingnya
menumbuhkan Semangat Nasionalisme dalam menghadapi Liberalisme. Saya hendak
mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.
Makalah ini bukanlah karya yang sempurna karena masih memiliki banyak
kekurangan, baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh sebab itu,
saya dengan senang hati menerima saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan
penyusunan makalah berikutnya di masa mendatang. Semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi saya selaku penyusun khususnya dan umumnya bagi para pembaca dan
pengguna makalah ini.
Surabaya, 12 September 2017
Penulis
3. ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………..…………….…….… i
Daftar Isi……………………………………………………………….……. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………….……. 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………….………… 1
C. Tujuan Penelitian………………………………………..……….………… 1
D. Manfaat Penelitian…...……………………………………………………. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Nasionalisme….…………………………......….……….......... 2
B. Pengertian Pancasila………………………………………………………. 3
C. Pengertian Liberalisme……………………………………………………. 4
D. Perbedaan Pancasila dan Liberalisme…………………………………….. 5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................. 6
B. Saran…………………………...………….....…….................................. 6
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 7
4. iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sebagian masyarakat Indonesia sekarang ini sudah mulai cenderung untuk bersikap
kebarat-baratan, dan membenarkan prinsip liberalisme demi mengejar tujuan hidup yang
hanya mementingkan kepuasan material saja. Bagi mereka, nilai sosial budaya yang
ditawarkan oleh gerakan globalisasi dianggap lebih modern, lebih maju dan lebih memiliki
kelas sosial yang tinggi.
Keberadaan ideologi menjadi acuan politik bersama, menjadi ukuran kebenaran atau
norma politik serta merupakan cara dari bangsa tersebut untuk memilih proses politik yang
dikehendaki guna mewujudkan cita-cita nasionalnya. Bagi bangsa Indonesia, praktik
kebangsaan diikat dalam ideologi Pancasila. Keberadaan dan relevansi Pancasila adalah
prinsip-prinsip nasionalisme yang berketuhanan, berperikemanusiaan, nasionalisme yang
mengakui adanya kedaulatan rakyat dan mencita-citakan terwujudnya sebuah keadilan sosial.
B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana pancasila sebagai semangat nasionalisme dalam menghadapi liberalisme?
C. TUJUAN
Mengetahui pancasila sebagai semangat nasionalisme dalam menghadapi liberalisme.
D. MANFAAT
Menyadarkan pentingnya semangat nasionalisme
Menumbuhkan semangat nasionalisme dalam menghadapi liberalisme
Memberikan informasi kepada pembaca perbedaan diantara pancasila dan liberalisme
Menginformasikan peran pancasila sebagai semangat nasionalisme dalam menghadapi
liberalisme
5. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sebagian masyarakat Indonesia sekarang ini sudah mulai cenderung untuk bersikap
kebarat-baratan, dan membenarkan prinsip liberalisme demi mengejar tujuan hidup yang
hanya mementingkan kepuasan material saja. Bagi mereka, nilai sosial budaya yang
ditawarkan oleh gerakan globalisasi dianggap lebih modern, lebih maju dan lebih
memiliki kelas sosial yang tinggi.
Keberadaan ideologi menjadi acuan politik bersama, menjadi ukuran kebenaran atau
norma politik serta merupakan cara dari bangsa tersebut untuk memilih proses politik
yang dikehendaki guna mewujudkan cita-cita nasionalnya. Bagi bangsa Indonesia, praktik
kebangsaan diikat dalam ideologi Pancasila. Keberadaan dan relevansi Pancasila adalah
prinsip-prinsip nasionalisme yang berketuhanan, berperikemanusiaan, nasionalisme yang
mengakui adanya kedaulatan rakyat dan mencita-citakan terwujudnya sebuah keadilan
sosial.
B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana pancasila sebagai semangat nasionalisme dalam menghadapi liberalisme?
C. TUJUAN
Mengetahui pancasila sebagai semangat nasionalisme dalam menghadapi liberalisme.
D. MANFAAT
Menyadarkan pentingnya semangat nasionalisme
Menumbuhkan semangat nasionalisme dalam menghadapi liberalisme
Memberikan informasi kepada pembaca perbedaan diantara pancasila dan liberalisme
Menginformasikan peran pancasila sebagai semangat nasionalisme dalam
menghadapi liberalisme
6. 2
BABII
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN NASIONALISME
Lothrop Stoddard mengatakan bahwa Nasionalisme adalah suatu kepercayaan yang
dimiliki oleh sebagian terbesar individu di mana mereka menyatakan rasa kebangsaan
sebagai perasaan memiliki secara bersama di dalam suatu bangsa.
Hampir setiap hari kita menemukan kata Nasionalisme, akan tetapi tidak semua orang
mengerti apa arti Nasionalisme itu sendiri. Secara umum, Nasionalsme merupakan paham
yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan suatu negara yang memiliki tujuan dan
cita-cita bersama untuk kepentingan nasional.
Sifat Nasonalisme harus ada pada jiwa suatu bangsa, karena tanpa adanya rasa
nasionalisme di dalam jiwa setiap bangsa, akan terjadi adalah perang saudara, juga perang
suku. Penting bagi kita untuk terus menjaga rasa Nasionalisme di dalam diri agar terhindar
dari hal-hal yang tidak kita inginkan. Rasa nasionalisme menciptakan Masyarakat yang solid,
yang bersatu antar satu sama lain, yang berjuang bersama, tanpa Nasionalisme maka
indonesia belum tentu merdeka, karena kemerdekaan itu bisa di raih karena usaha bersama-
sama dengan satu tujuan yang sama.
Bentuk-Bentuk Nasionalisme
1. Nasionalisme Kewarganegaraan
Nasionalisme yang terjadi dimana negara memperoleh kebenaran politik dari partisipasi
aktif rakyatnya dan budaya asal atau etnis sebuah masyarakat. Keanggotaan suatu bangsa
bersifat turun-temurun. Bentuk nasionalisme dibangun pertama-tama oleh Jean-Jacques
Rousseau. Di antara tulisannya yang terkenal adalah buku yang berjudul Du Contract Social
(kontrak sosial). Nasionalisme etnis atau etnonasionalisme adalah nasionalisme terjadi
dimana negara memperoleh kebenaran politik dari budaya asal atau etnis sebuah masyarakat.
2. Nasionalisme Romantik
Bentuk nasionalisme etnis di mana negara memperoleh kebenaran politik sebagai suatu
yang alamiah dan merupakan ekspresi dari bangsa atau ras. Nasionalisme romantik
menitikberatkan pada budaya etnis yang sesuai dengan idealisme romantik. Nasionalisme
budaya, adalah nasionalisme di mana negara memperoleh kebenaran politik dari budaya
bersama dan tidak bersifat turun temurun misalnya warna kulit atau ras atau bahasa.
7. 3
3. Nasionalisme Kenegaraan
Merupakan variasi nasionalisme kewarganegaraan, yang sering dikombinasikan dengan
nasionalisme etnis. Dalam nasionalisme kenegaraan, bangsa adalah suatu komunitas yang
memberikan kontribusi terhadap pemeliharaan dan kekuatan negara. Contoh nasionalisme
kenegaraan adalah fasisme italia yang menganut slogan Mussolini: Tutto nello stato, niente
al di fuori dello stato, nulla contro lo stato (semuanya di dalam negara, tidak ada satupun
yang di luar negara, tidak ada satupun yang menentang negara).
4. Nasionalisme Agama
Nasionalisme dimana negara memperoleh legitimasi politik dari persamaan agama.
Seperti semangat nasionalisme di Irlandia yang bersumber dari agama Hindu. Namun
demikian, bagi kebanyakan kelompok nasionalis. Agama hanya merupakan simbol dan
bukanlah motivasi utama.
B. PENGERTIAN PANCASILA
Notonegoro mengatakan bahwa pancasila adalah dasar falsafah negara Indonesia,
sehingga dapat diartikan kesimpulan bahwa Pancasila merupakan dasar fasafah dan ideologi
negara yang diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia, sebagai dasar
pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan, serta bagian pertahanan bangsa dan negara.
Kata Pancasila terdiri dari dua kata Bahasa Sanskerta, yaitu panca dan sila. Panca berarti
lima dan sila berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan ideologi dasar bagi Negara
Indonesia. Pancasila juga merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan
bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan
yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4 Preambule (Pembukaan) Undang-undang Dasar
1945.
Meskipun terjadi perubahan kandungan dan urutan lima sila Pancasila yang berlangsung
dalam beberapa tahap selama masa perumusan Pancasila pada tahun 1945, tanggal 1 Juni
diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila.
8. 4
Adapun pokok-pokok Pancasila :
1. Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia
2. Pancasila sebagai ideologi Negara Indonesia
3. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum Negara Indonesia
4. Pancasila sebagai pandangan hidup Bangsa Indonesia
5. Pancasila sebagai jiwa Bangsa Indonesia
6. Pancasila sebagai kepribadian Bangsa Indonesia
7. Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan Bangsa Indonesia
8. Pancasila sebagai perjanjian luhur Bangsa Indonesia
C. PENGERTIAN LIBERALISME
John Locke mengatakan bahwa liberalisme adalah hak asasi manusia mencakup hak
hidup, kemerdekaan, dan hak milik termasuk di dalamnya hak politik.
Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik
yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik
yang utama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas,
dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu.
Paham liberalisme menolak adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama.
Dalam masyarakat modern, liberalisme akan dapat tumbuh dalam sistem demokrasi, hal ini
dikarenakan keduanya sama-sama didasarkan pada kebebasan mayoritas. Banyak suatu
negara yang tidak mematuhi peraturan tersebut.
Adapun pokok-pokok Liberalisme :
1. Setiap manusia punya kesempatan yang sama dalam berbagai bidang kehidupan.
Namun dalam penerapannya, kesempatan ini juga tergantung kepada kemampuan
masing-masing individu.
2. Pemerintah tidak boleh bertindak atas kehendaknya sendiri, melainkan harus
menuntut atas kehendak rakyat
3. Setiap masalah yang dihadapi harus diselesaikan secara diskusi dan dilaksanakan
dengan persetujuan yang bertujuan untuk menghilangkan egoisme individu
9. 5
4. Negara hanyalah alat untuk mencapai ujuan-tujuan yang lebih besar dibandingkan
negara itu sendiri
5. Individu adalah pusat kepentingan
6. Berjalannya hukum sebagai fungsi negara untuk membela dan mengabdi kepada
rakyat
7. Liberalisme tidak menerima ajaran dogmatisme, sebab menurut filsafat John Locke,
semua pengetahuan didasarkan pada pengalaman. Dalam pandangan ini, kebenaran
itu adalah berubah
D. PERBEDAAN PANCASILA DAN LIBERALISME
Beberapa aspek yang bertentangan diantara pancasila dan liberalisme adalah sebagai berikut :
1. Agama : Pancasila menjunjung tinggi nilai-nilai ketuhanan dengan diakuinya lima
agama di Indonesia. Dalam negara liberal, kehidupan beragama diatur secara bebas
sehingga muncul sekelompok orang yang atheis
2. Ekonomi : Dalam pancasila, bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung dalam
bumi dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat, sedangkan liberalisme dalam aspek ekonomi menjelaskan bahwa semua
hubungan ekonomi tercipta oleh pasar bebas, tanpa adanya campur tangan pemerintah
3. Politik : Pancasila menghendaki adanya musyawarah dan mufakat dalam setiap
pengambilan keputusan, sedangkan Liberalisme menggunakan sistem demokrasi
karena sama-sama memberikan kebebasan pada individu, biasanya melakukan
pengambilan keputusan melalui sistem voting
4. Sosial dan budaya : Dalam pancasila, nilai dan norma dipegang teguh. Moral serta
perilaku merupakan hal pokok utama yang mempengaruhi diri seseorang untuk
bertindak dan berproses dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Sedangkan liberalisme cenderung lebih mengedepankan nilai-nilai kebebasan dan
tidak terlalu memandang nilai dan norma
10. 6
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bagi Bangsa Indonesia, liberalisme jelas merupakan ideologi yang dapat mengancam
kelangsungan kebangsaan Indonesia karena secara material, di dalamnya terkandung nilai-
nilai yang tidak sesuai dan bertentangan dengan sikap politik Bangsa Indonesia dalam
mewujudkan cita-cita, berlandaskan Pancasila sebagai semangat nasionalisme dan UUD
1945.
Ideologi yang ideal untuk diterapkan bagi bangsa Indonesia adalah Pancasila karena
Pancasila merupakan dasar negara Indonesia, selain itu Pancasila mempunyai makna dan
peran penting dalam berdirinya negara Indonesia. Pancasila merupakan identitas bangsa
Indonesia yang bisa diartikan pula sebagai kepribadian bangsa.
B. SARAN
Jika melihat kembali pada sejarah perjuangan bangsa, tersimpulkan bahwa paham
nasionalisme mampu mengakselerasikan perjuangan bangsa Indonesia guna mewujudkan
cita-cita membangun bangsa Indonesia. Nasionalisme tidak hanya untuk kebutuhan
perjuangan mewujudkan kemerdekaan politik saja tetapi, semangat nasionalisme untuk
mempertahankan bangsa.
Yang perlu dilakukan adalah menghadapi arus liberalisasi saat ini adalah :
1. Membangun kesadaran politik dengan definisi tegas bahwa liberalisasi pada dasarnya
merupakan siasat yang dilakukan oleh negara-negara yang menganut liberalisme
untuk memperjuangkan kepentingan neokolonialisme
2. Meruntuhkan ajaran-ajaran antinasionalisme untuk menumbuhkan semangat
nasionalisme kembali. Karena hanya dengan nilai-nilai nasionalisme, potensi
kekuatan nasional dapat menyelesaikan berbagai persoalan bangsa.
3. Menyesuaikan pengertian semangat nasionalisme dengan perkembangan zaman.
Karena perjuangan mempertahankan bangsa di masa selanjutnya adalah menciptakan
kemandirian politik bangsa Indonesia di segala bidang
11. 7
DAFTAR PUSTAKA
Al-Mahbubah, Yumna. 2017. Pengertian, Fungsi, dan Perananan Pancasila.
http://www.academia.edu/9182554/PENGERTIAN_FUNGSI_DAN_PERANAN_PANCASI
LA. Diakses tanggal 9 September 2017.
Anonim. 2016. Pengertian Kapitalisme dan Liberalisme.
http://www.pengertianmenurutparaahli.net/pengertian-kapitalisme-dan-liberalisme/. Diakses
tanggal 7 September 2017.
Anonim. 2017. Liberalisme dan Pengertiannya.
https://halonusantara.com/sp_faq/liberalisme-dan-pengertiannya/. Diakses tanggal 9
September 2017
Anonim. 2017. Pengertian Pancasila Menurut Tokoh Bangsa.
https://informasiana.com/pengertian-pancasila-menurut-tokoh-bangsa/. Diakses tanggal 9
September 2017.
Ilahi, Mohammad Takdir. 2015. Nasionalisme Dalam Bingkai Pluralitas Bangsa. Yogyakarta
: Ar-Ruzz Media.
Musa, Ali Masykur. 2011. Nasionalisme di Persimpangan. Jakarta : Erlangga.
Ronto. 2012. Pancasila sebagai Ideologi dan Dasar Negara. Jakarta : PT Balai Pustaka.
Soedjendro, J. Kartini. 2006. Kebangsaan dalam Arus Libealisme. Semarang : Suara
Merdeka. 18 Juli 2006.
Suciani Utari, Ayuningtyas. 2016. Paham Liberal, Idealkah Apabila Diterapkan di
Indonesia?. http://www.kompasiana.com/ayuningtyassuciani/paham-liberal-idealkah-apabila-
diterapkan-di-indonesia_569216b0e1afbdd906e566e9. Diakses tanggal 3 September 2017.
Suwardi, Moh. 2015. Ideologi Politik Pendidikan Kontemporer. Yogyakarta : Deepublish.