SlideShare a Scribd company logo
1 of 41
L/O/G/O
CARDIOVASKULER
edyramdhani
Sistem Sirkulasi Terdiri atas :
1. SISTEM CARDIOVASKULAR
 Jantung
 Pembuluh darah arteri
 Pembuluh darah vena
 Pembuluh darah kapiler
2. SISTEM PBLH. LIMFE
Fungsi Sistem Limfe :
Mengembalikan cairan-cairan dari jaringan ke dlm aliran
darah setelah mendapatkan penambahan sel limfosit dan
faktor imunologis lainnya.
SISTEM SIRKULASI
STRUKTUR UMUM PEMBULUH
DARAH
Lapisan Pembuluh Darah t.a :
1. TUNIKA INTIMA (TUNIKA INTERNA)
 Selapis sel endotel
 Lapisan Subendotel
2. TUNIKA MEDIA
 Sel otot polos, kolagen, proteoglikan.
3. TUNIKA ADVENTITIA
 Jaringan penyambung, serabut elastin &
kolagen.
 Tunika Adventitia mendapat nutrisi dari vasa
vasorum.
 Tunika Media mendapat nutrisi dari arteriol.
 Tunika Intima (avascular) mendapat nutrisi
melalui difusi dari aliran darah.
 Pada pembuluh darah besar (Aorta/Vena
Cava) ditemu kan Vasa Vasorum yang
berfungsi :
Utk memberi nutrisi pada Tunika Media &
Tunika Adventitia yg tebal.
Vasa Vasorum pada Vena > dari pada Arteri.
ARTERI
Menurut ukurannya dibedakan atas:
1. ARTERIOL.
2. ARTERI MUSKULER / ARTERI SEDANG.
3. ARTERI ELASTIN / ARTERI SEDANG.
1. ARTERIOL
Diameter 0,5 mm, dgn lumen sempit.
Lapisannya t.a :
 Tunika Intima tanpa lapisan Subendotel, tdk
memiliki MEI (membran elastika interna).
 Tunika Media, 1-5 lapisan sel otot polos
tersusun melingkar.
 Tunika Adventitia tipis, tdk memiliki MEE.
2. ARTERI MUSKULAR / ARTERI SEDANG
 Tunika Media tebal, sel otot polos, bercampur
dengan serabut elastin, kolagen &
Proteoglikan.
3. ARTERI ELASTIN / ARTERI BESAR
 Tunika Intima Dibatasi oleh sel endotel yg
memiliki mikrovilli, vesikel pinositotik, REG,
mikrovilamen & lisosom.
o Membrana Sub endotel kadang tidak terlihat,
tetapi hubungan fibriler antara membran
plasma dasar & komponen Tunika Intima
terlihat.
o Serabut Jar. penyambung laps. subendotel
mempunyai arah longitudinal yang berguna
pada waktu kontraksi ritmis & dilatasi
pembuluh.
 Tunika Media mempunyai banyak serat Elastin
sehingga menimbulkan warna kekuningan.
o Membran elastin yg tersusun konsentris, antara
membran & sel-sel otot polos ini tedapat fibril-
fibril kolagen dan zat amorf yang terdiri
kondroitin sulfat.
 Tunika Adventitia mempunyai MEE.
Mengandung serabut elastin dan kolagen.
HISTOFISIOLOGI
 Arteri Besar : pembuluh darah pengangkut
karena berfungsi untuk mengangkut darah.
 Banyaknya serabut elastin adalah khas pada
struktur arteri besar yang berfungsi mengatur
aliran darah secara periodik melebar dan akan
mengabsorbsi tubrukan akibat denyut jantung
yg intermiten.
 Sewaktu diastole jantung, arteri besar
kembali ke ukuran normal sehingga darah
terdorong ke depan maka tekanan arteri
dan aliran darah akan berkurang.
Arteri Sedang disebut arteri penyalur
karena berfungsi utk mengatur aliran
darah ke berbagai organ.
 Kelemahan pada Tunika Media karena cacat
embrionik menyebabkan aneurisma sehingga
dinding arteri mudah pecah.
 Arteriosklerosis dimulai pada lapisan subendotel ke
Tunika Media. Bila ini terjadi pd arteri tertentu yg
memperdarahi organ spesifik maka obstruksi
menyebabkan Infark / Nekrosis.
 Polipeptida Angiotensin menempel pada sel
endotel pembuluh darah  rangsangan diteruskan
ke sel otot polos arteri  kontraksi sehingga
meningkatkan tekanan.
 BADAN KAROTIS AORTA
 Memiliki banyak kapiler yang berbentuk
sinusoid yg dikelilingi oleh sel-sel jernih yg
berfungsi untuk mendeteksi perubahan PH &
tekanan CO2 dan O2 dalam darah.
 Ditemukan pada percabangan Arteri Carotis
Comunis & Aorta.
 Fungsi untuk Kemoreseptor.
 ANASTOMOSE ARTERIOVENOSA
Pada struktur ini arteriol yg membentuk
kontinuitas dgn venula tidak lagi memiliki MEI,
tetapi memiliki lapisan sel-sel otot polos tebal
yang tersusun longitudinal membentuk
lembaran yang secara partial atau keseluruhan
mengelilingi lumen pembuluh.
 Kontraksi lapisan otot ini menyebabkan
penutupan partial / sementara pembuluh darah,
ini berperanan pada kondisi menstruasi, ereksi &
perlindungan tubuh dari suhu rendah.
 Anastomose ini dipersyarafi oleh SSO
 Fungsi:
 Mengatur aliran darah ke organ.
 Termoregulator, misal: kulit pada ektremitas
VENA
1. VENULA
2. VENA KECIL/ SEDANG
3. VENA BESAR
1. VENULA
Dinding venula relatif tipis, dimeter 0,2-1 mm
terdiri atas :
 Tunika Intima, endotel.
 Tunika Media, sel-sel otot polos yg tebal.
 Tunika Adventitia, lapisan yg paling tebal,
jaringan penyambung kolagen.
2. VENA KECIL/ SEDANG
Diameter 1-9 mm, t.a :
 Tunika Intima mempunyai lapisan subendotel
tipis.
 Tunika Media, berkas-berkas kecil otot polos
bercampur serabut kolagen & serabut elastin.
 Tunika Adventitia, jaringan penyambung
kolagen.
3. VENA BESAR, t.a:
 Tunika Intima.
 Tunika Media lebih tipis dengan sedikit sel-sel
otot polos, banyak jaringan penyambung.
 Tunika Adventitia adalah lapisan paling tebal &
pada pembuluh yang paling besar juga
mengandung berkas longitudinal otot polos.
 Vena-vena ukuran kecil/ sedang menunjukkan
adanya katup-katup di dalamnya. Struktur ini
t.a lipatan semilunaris dari laps dalam pblh yg
menonjol kearah lumen t.a jar.penyambung
elastin & dibatasi kedua sisinya oleh sel
endotel.
 Katup-katup terutama pada vena anggota
badan (lengan & tungkai) mendorong darah
vena ke jantung karena kontraksi dari otot
rangka di sekitar vena.
KAPILER
 Menurut struktur dinding sel endotelnya, 3
jenis :
1. Kapiler Kontinyu.
2. Kapiler Fenestrata/ Perforata.
3. Kapiler Sinusoid.
KAPILER KONTINYU
Selapis sel endotel berasal dari sel mesenkim,
melingkar mengelilingi ruangan silindris
dengan diameter 7-9 µm. Sel endotel melekat
pada membran basalis.
KAPILER FENESTRATA/ PERFORATA
Memiliki pori-pori diantara dinding sel endotel.
Fenestrae ini ditutupi oleh diafragma. Dijumpai
pd jaringan tempat pertukaran zat antara darah
& jaringan misal : Ginjal, usus dan kelenjar
endokrin.
KAPILER SINUSOID
 Berkelok kelok dgn diameter bertambah besar
(30-40 µm). Aliran darahnya lambat.
 Dinding dibatasi oleh sel-sel endotel, tetapi
terbuka pada ruang-ruang antar sel tempat
kapiler berhubungan dengan jaringan.
 Sepanjang kapiler & arteri kecil terdapat sel
mesenkim dgn tonjolan sitoplasma panjang yg
melingkari sebagian sel-sel endotel (sel-sel
adventitia) atau perisit yang menyelubungi
membran basalis.
 Pada sel endotel yang berdekatan terdapat
gap junction yang memungkinkan terjadinya
pertukaran informasi antara sel-sel.
 Zonula Okludens juga terdapat diantara sel-sel &
penting untuk permeabilitas.
 Kapiler beranastomose secara luas, membentuk jala
antara arteri-arteri & vena-vena kecil. Arteriol
bercabang menjadi pembuluh kecil yang mempunyai
lapisan otot polos yang tidak kontinyu (Metarteriol).
Metarteriol bercabang- cabang menjadi kapiler-kapiler
membentuk jala.
 Konstriksi metarteriol membantu mengatur &
mempertahankan perbedaan tekanan dalam 2 sistem.
 Pada kapiler dari metarteriol ditemukan cincin
sederhana dari sel-sel otot polos (sfinkter).
Morfologi Dasar Permeabilitas Kapiler
Adanya pori-pori fisiologis a.l:
 Pori-pori pada kapiler fenestrata.
 Celah-celah intersel dimana tjd hubungan
antara sel-sel endotel yg berdekatan.
 Jumlah vesikel pinositotik yg menembus sel-
sel endotel sebagian besar kapiler.
o Peningkatan permeabilitas kapiler dpt
ditemukan pada peradangan, gigitan bisa
ular, lebah, histamin & bradikinin.
o Kapiler pada jaringan otak tidak punya
pori-pori & sedikit vesikel pinositotik.
JANTUNG
 3 lapisan dinding jantung yaitu:
 Tunika Interna : Endokardium
 Tunika Media : Miokardium
 Tunika Ektsterna : Perikardium
 Jantung mempunyai daerah sentral yg
merupakan rangka fibrosa yg berperan
sebagai penyokong, tempat origo dan
insersio miosit jantung
ENDOKARDIUM
 Homolog dgn Tunika Intima Vena,
dibatasi endotel.
 Pada lapisan subendotel terdapat
jaringan penyambung tipis yang
menghubungkan miokardium dengan
lapisan Subendotel yaitu Laps.
Subendokardial yang mengandung vena,
nervus & cabang SCS (special conducting
system).
MIOKARDIUM
 Sel-sel otot jantung yang tersusun oleh
lapisan -
Lapisan yg meliputi ruang jantung yang
melekat pada
rangka fibrosa jantung.
 Sel-sel otot jantung dibagi 2 kelompok yaitu:
 Sel-sel kontraktil.
 Sel-sel yg menghantarkan impuls.
EPIKARDIUM
 Membran serosa jantung yang
membentuk batas viseral perikardium.
 Bagian luar dilapisi mesotel yg disokong
Jaringan ikat tipis.
 Lapisan Subepikardial terdiri jaringan
ikat jarang yang mengandung
vena, saraf, ganglia saraf & terdapat
jaringan adiposa.
 Rangka Fibrosa Jantung terdiri jaringan
Penyambung Padat, yang komponennya
adalah:
 Septum Membranaceum
 Trigonum Fibrosum
 Anulus Fibrosus
 Katup jantung t.a:
 Bag. sentral : Jar. Fibrosa padat
 Bag.tepi dibatasi oleh Lapisan Endotel
PERSYARAFAN JANTUNG
 Susunan penghantar khusus jantung, t.a:
 SA node
 AV node
 Bundle of His
• Right Bundle Branch
• Left Bundle Branch t.a: - Fasiculus Anterior
- Fasiculus Posterior
• Serabut Purkinje
- Mempunyai 1 atau 2 inti sentral
- Sitoplasmanya penuh dgn endapan glikogen
- Mempunyai Gap Junction.
end
CARDIOVASKULER.ppt
CARDIOVASKULER.ppt

More Related Content

Similar to CARDIOVASKULER.ppt

kuliah kardiovasa_2020.pdf
kuliah kardiovasa_2020.pdfkuliah kardiovasa_2020.pdf
kuliah kardiovasa_2020.pdfgozali5
 
sistem kardiovaskular dan homeostasis
sistem kardiovaskular dan homeostasissistem kardiovaskular dan homeostasis
sistem kardiovaskular dan homeostasisAchmad Zaky Alfayrozy
 
Kardiovaskuler
KardiovaskulerKardiovaskuler
Kardiovaskulerkiftiah
 
Fisiologi sistem kardiovaskular
Fisiologi sistem kardiovaskular Fisiologi sistem kardiovaskular
Fisiologi sistem kardiovaskular nurdinz
 
Kardiovaskuler 01
Kardiovaskuler 01 Kardiovaskuler 01
Kardiovaskuler 01 Dedi Kun
 
sistem peredaran darah.ppt
sistem peredaran darah.pptsistem peredaran darah.ppt
sistem peredaran darah.pptDekaMuliya1
 
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala TimahLaporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala TimahUNESA
 
Sistem peredaran darah manusia
Sistem peredaran darah manusiaSistem peredaran darah manusia
Sistem peredaran darah manusiahatmaja
 
4. AnFis Kardiovaskuler. pptx.pptx
4. AnFis Kardiovaskuler. pptx.pptx4. AnFis Kardiovaskuler. pptx.pptx
4. AnFis Kardiovaskuler. pptx.pptxziaulfatwa2
 
Sistem peredaran darah
Sistem peredaran darahSistem peredaran darah
Sistem peredaran darahBhyna ChelaLu
 
Sistem kardiovaskuler (kharisma)
Sistem kardiovaskuler (kharisma)Sistem kardiovaskuler (kharisma)
Sistem kardiovaskuler (kharisma)stikesby kebidanan
 
Sistem peredaran darah manusia
Sistem peredaran darah manusiaSistem peredaran darah manusia
Sistem peredaran darah manusiaFajar Hartanto
 
Biomedik 1 peredaran darah
Biomedik 1 peredaran darah Biomedik 1 peredaran darah
Biomedik 1 peredaran darah tsuki suki
 
Sistem kardiovaskuler 04
Sistem kardiovaskuler 04 Sistem kardiovaskuler 04
Sistem kardiovaskuler 04 Dedi Kun
 
Ppt sirkulasi darah dan patologinya
Ppt sirkulasi darah dan patologinyaPpt sirkulasi darah dan patologinya
Ppt sirkulasi darah dan patologinyaIQBAL MIFTAH
 

Similar to CARDIOVASKULER.ppt (20)

kuliah kardiovasa_2020.pdf
kuliah kardiovasa_2020.pdfkuliah kardiovasa_2020.pdf
kuliah kardiovasa_2020.pdf
 
Anatomi dan fisiologi sistem kardiovaskuler
Anatomi dan fisiologi sistem kardiovaskulerAnatomi dan fisiologi sistem kardiovaskuler
Anatomi dan fisiologi sistem kardiovaskuler
 
sistem kardiovaskular dan homeostasis
sistem kardiovaskular dan homeostasissistem kardiovaskular dan homeostasis
sistem kardiovaskular dan homeostasis
 
Kardiovaskuler
KardiovaskulerKardiovaskuler
Kardiovaskuler
 
Fisiologi sistem kardiovaskular
Fisiologi sistem kardiovaskular Fisiologi sistem kardiovaskular
Fisiologi sistem kardiovaskular
 
Kardiovaskuler 01
Kardiovaskuler 01 Kardiovaskuler 01
Kardiovaskuler 01
 
sistem peredaran darah.ppt
sistem peredaran darah.pptsistem peredaran darah.ppt
sistem peredaran darah.ppt
 
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala TimahLaporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah
 
Sistem peredaran darah manusia
Sistem peredaran darah manusiaSistem peredaran darah manusia
Sistem peredaran darah manusia
 
4. AnFis Kardiovaskuler. pptx.pptx
4. AnFis Kardiovaskuler. pptx.pptx4. AnFis Kardiovaskuler. pptx.pptx
4. AnFis Kardiovaskuler. pptx.pptx
 
Sistem peredaran darah
Sistem peredaran darahSistem peredaran darah
Sistem peredaran darah
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Dokter komponen sel darah merah
Dokter komponen sel darah merahDokter komponen sel darah merah
Dokter komponen sel darah merah
 
Sistem kardiovaskuler (kharisma)
Sistem kardiovaskuler (kharisma)Sistem kardiovaskuler (kharisma)
Sistem kardiovaskuler (kharisma)
 
Sistem peredaran darah manusia
Sistem peredaran darah manusiaSistem peredaran darah manusia
Sistem peredaran darah manusia
 
Biomedik 1 peredaran darah
Biomedik 1 peredaran darah Biomedik 1 peredaran darah
Biomedik 1 peredaran darah
 
Modul 2 kb 5
Modul 2 kb 5Modul 2 kb 5
Modul 2 kb 5
 
Sistem kardiovaskuler 04
Sistem kardiovaskuler 04 Sistem kardiovaskuler 04
Sistem kardiovaskuler 04
 
PPT - Sistem Limfatik.ppt
PPT - Sistem Limfatik.pptPPT - Sistem Limfatik.ppt
PPT - Sistem Limfatik.ppt
 
Ppt sirkulasi darah dan patologinya
Ppt sirkulasi darah dan patologinyaPpt sirkulasi darah dan patologinya
Ppt sirkulasi darah dan patologinya
 

Recently uploaded

PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 

Recently uploaded (18)

PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 

CARDIOVASKULER.ppt

  • 2. Sistem Sirkulasi Terdiri atas : 1. SISTEM CARDIOVASKULAR  Jantung  Pembuluh darah arteri  Pembuluh darah vena  Pembuluh darah kapiler 2. SISTEM PBLH. LIMFE Fungsi Sistem Limfe : Mengembalikan cairan-cairan dari jaringan ke dlm aliran darah setelah mendapatkan penambahan sel limfosit dan faktor imunologis lainnya. SISTEM SIRKULASI
  • 3. STRUKTUR UMUM PEMBULUH DARAH Lapisan Pembuluh Darah t.a : 1. TUNIKA INTIMA (TUNIKA INTERNA)  Selapis sel endotel  Lapisan Subendotel 2. TUNIKA MEDIA  Sel otot polos, kolagen, proteoglikan. 3. TUNIKA ADVENTITIA  Jaringan penyambung, serabut elastin & kolagen.
  • 4.  Tunika Adventitia mendapat nutrisi dari vasa vasorum.  Tunika Media mendapat nutrisi dari arteriol.  Tunika Intima (avascular) mendapat nutrisi melalui difusi dari aliran darah.  Pada pembuluh darah besar (Aorta/Vena Cava) ditemu kan Vasa Vasorum yang berfungsi : Utk memberi nutrisi pada Tunika Media & Tunika Adventitia yg tebal. Vasa Vasorum pada Vena > dari pada Arteri.
  • 5.
  • 6.
  • 7.
  • 8. ARTERI Menurut ukurannya dibedakan atas: 1. ARTERIOL. 2. ARTERI MUSKULER / ARTERI SEDANG. 3. ARTERI ELASTIN / ARTERI SEDANG.
  • 9. 1. ARTERIOL Diameter 0,5 mm, dgn lumen sempit. Lapisannya t.a :  Tunika Intima tanpa lapisan Subendotel, tdk memiliki MEI (membran elastika interna).  Tunika Media, 1-5 lapisan sel otot polos tersusun melingkar.  Tunika Adventitia tipis, tdk memiliki MEE.
  • 10.
  • 11. 2. ARTERI MUSKULAR / ARTERI SEDANG  Tunika Media tebal, sel otot polos, bercampur dengan serabut elastin, kolagen & Proteoglikan. 3. ARTERI ELASTIN / ARTERI BESAR  Tunika Intima Dibatasi oleh sel endotel yg memiliki mikrovilli, vesikel pinositotik, REG, mikrovilamen & lisosom. o Membrana Sub endotel kadang tidak terlihat, tetapi hubungan fibriler antara membran plasma dasar & komponen Tunika Intima terlihat.
  • 12.
  • 13. o Serabut Jar. penyambung laps. subendotel mempunyai arah longitudinal yang berguna pada waktu kontraksi ritmis & dilatasi pembuluh.  Tunika Media mempunyai banyak serat Elastin sehingga menimbulkan warna kekuningan. o Membran elastin yg tersusun konsentris, antara membran & sel-sel otot polos ini tedapat fibril- fibril kolagen dan zat amorf yang terdiri kondroitin sulfat.  Tunika Adventitia mempunyai MEE. Mengandung serabut elastin dan kolagen.
  • 14. HISTOFISIOLOGI  Arteri Besar : pembuluh darah pengangkut karena berfungsi untuk mengangkut darah.  Banyaknya serabut elastin adalah khas pada struktur arteri besar yang berfungsi mengatur aliran darah secara periodik melebar dan akan mengabsorbsi tubrukan akibat denyut jantung yg intermiten.
  • 15.  Sewaktu diastole jantung, arteri besar kembali ke ukuran normal sehingga darah terdorong ke depan maka tekanan arteri dan aliran darah akan berkurang. Arteri Sedang disebut arteri penyalur karena berfungsi utk mengatur aliran darah ke berbagai organ.
  • 16.  Kelemahan pada Tunika Media karena cacat embrionik menyebabkan aneurisma sehingga dinding arteri mudah pecah.  Arteriosklerosis dimulai pada lapisan subendotel ke Tunika Media. Bila ini terjadi pd arteri tertentu yg memperdarahi organ spesifik maka obstruksi menyebabkan Infark / Nekrosis.  Polipeptida Angiotensin menempel pada sel endotel pembuluh darah  rangsangan diteruskan ke sel otot polos arteri  kontraksi sehingga meningkatkan tekanan.
  • 17.  BADAN KAROTIS AORTA  Memiliki banyak kapiler yang berbentuk sinusoid yg dikelilingi oleh sel-sel jernih yg berfungsi untuk mendeteksi perubahan PH & tekanan CO2 dan O2 dalam darah.  Ditemukan pada percabangan Arteri Carotis Comunis & Aorta.  Fungsi untuk Kemoreseptor.
  • 18.  ANASTOMOSE ARTERIOVENOSA Pada struktur ini arteriol yg membentuk kontinuitas dgn venula tidak lagi memiliki MEI, tetapi memiliki lapisan sel-sel otot polos tebal yang tersusun longitudinal membentuk lembaran yang secara partial atau keseluruhan mengelilingi lumen pembuluh.
  • 19.  Kontraksi lapisan otot ini menyebabkan penutupan partial / sementara pembuluh darah, ini berperanan pada kondisi menstruasi, ereksi & perlindungan tubuh dari suhu rendah.  Anastomose ini dipersyarafi oleh SSO  Fungsi:  Mengatur aliran darah ke organ.  Termoregulator, misal: kulit pada ektremitas
  • 20. VENA 1. VENULA 2. VENA KECIL/ SEDANG 3. VENA BESAR 1. VENULA Dinding venula relatif tipis, dimeter 0,2-1 mm terdiri atas :  Tunika Intima, endotel.  Tunika Media, sel-sel otot polos yg tebal.  Tunika Adventitia, lapisan yg paling tebal, jaringan penyambung kolagen.
  • 21.
  • 22. 2. VENA KECIL/ SEDANG Diameter 1-9 mm, t.a :  Tunika Intima mempunyai lapisan subendotel tipis.  Tunika Media, berkas-berkas kecil otot polos bercampur serabut kolagen & serabut elastin.  Tunika Adventitia, jaringan penyambung kolagen.
  • 23.
  • 24. 3. VENA BESAR, t.a:  Tunika Intima.  Tunika Media lebih tipis dengan sedikit sel-sel otot polos, banyak jaringan penyambung.  Tunika Adventitia adalah lapisan paling tebal & pada pembuluh yang paling besar juga mengandung berkas longitudinal otot polos.
  • 25.  Vena-vena ukuran kecil/ sedang menunjukkan adanya katup-katup di dalamnya. Struktur ini t.a lipatan semilunaris dari laps dalam pblh yg menonjol kearah lumen t.a jar.penyambung elastin & dibatasi kedua sisinya oleh sel endotel.  Katup-katup terutama pada vena anggota badan (lengan & tungkai) mendorong darah vena ke jantung karena kontraksi dari otot rangka di sekitar vena.
  • 26. KAPILER  Menurut struktur dinding sel endotelnya, 3 jenis : 1. Kapiler Kontinyu. 2. Kapiler Fenestrata/ Perforata. 3. Kapiler Sinusoid. KAPILER KONTINYU Selapis sel endotel berasal dari sel mesenkim, melingkar mengelilingi ruangan silindris dengan diameter 7-9 µm. Sel endotel melekat pada membran basalis.
  • 27.
  • 28. KAPILER FENESTRATA/ PERFORATA Memiliki pori-pori diantara dinding sel endotel. Fenestrae ini ditutupi oleh diafragma. Dijumpai pd jaringan tempat pertukaran zat antara darah & jaringan misal : Ginjal, usus dan kelenjar endokrin. KAPILER SINUSOID  Berkelok kelok dgn diameter bertambah besar (30-40 µm). Aliran darahnya lambat.  Dinding dibatasi oleh sel-sel endotel, tetapi terbuka pada ruang-ruang antar sel tempat kapiler berhubungan dengan jaringan.
  • 29.  Sepanjang kapiler & arteri kecil terdapat sel mesenkim dgn tonjolan sitoplasma panjang yg melingkari sebagian sel-sel endotel (sel-sel adventitia) atau perisit yang menyelubungi membran basalis.  Pada sel endotel yang berdekatan terdapat gap junction yang memungkinkan terjadinya pertukaran informasi antara sel-sel.
  • 30.  Zonula Okludens juga terdapat diantara sel-sel & penting untuk permeabilitas.  Kapiler beranastomose secara luas, membentuk jala antara arteri-arteri & vena-vena kecil. Arteriol bercabang menjadi pembuluh kecil yang mempunyai lapisan otot polos yang tidak kontinyu (Metarteriol). Metarteriol bercabang- cabang menjadi kapiler-kapiler membentuk jala.  Konstriksi metarteriol membantu mengatur & mempertahankan perbedaan tekanan dalam 2 sistem.  Pada kapiler dari metarteriol ditemukan cincin sederhana dari sel-sel otot polos (sfinkter).
  • 31.
  • 32. Morfologi Dasar Permeabilitas Kapiler Adanya pori-pori fisiologis a.l:  Pori-pori pada kapiler fenestrata.  Celah-celah intersel dimana tjd hubungan antara sel-sel endotel yg berdekatan.  Jumlah vesikel pinositotik yg menembus sel- sel endotel sebagian besar kapiler.
  • 33. o Peningkatan permeabilitas kapiler dpt ditemukan pada peradangan, gigitan bisa ular, lebah, histamin & bradikinin. o Kapiler pada jaringan otak tidak punya pori-pori & sedikit vesikel pinositotik.
  • 34. JANTUNG  3 lapisan dinding jantung yaitu:  Tunika Interna : Endokardium  Tunika Media : Miokardium  Tunika Ektsterna : Perikardium  Jantung mempunyai daerah sentral yg merupakan rangka fibrosa yg berperan sebagai penyokong, tempat origo dan insersio miosit jantung
  • 35. ENDOKARDIUM  Homolog dgn Tunika Intima Vena, dibatasi endotel.  Pada lapisan subendotel terdapat jaringan penyambung tipis yang menghubungkan miokardium dengan lapisan Subendotel yaitu Laps. Subendokardial yang mengandung vena, nervus & cabang SCS (special conducting system).
  • 36. MIOKARDIUM  Sel-sel otot jantung yang tersusun oleh lapisan - Lapisan yg meliputi ruang jantung yang melekat pada rangka fibrosa jantung.  Sel-sel otot jantung dibagi 2 kelompok yaitu:  Sel-sel kontraktil.  Sel-sel yg menghantarkan impuls.
  • 37. EPIKARDIUM  Membran serosa jantung yang membentuk batas viseral perikardium.  Bagian luar dilapisi mesotel yg disokong Jaringan ikat tipis.  Lapisan Subepikardial terdiri jaringan ikat jarang yang mengandung vena, saraf, ganglia saraf & terdapat jaringan adiposa.
  • 38.  Rangka Fibrosa Jantung terdiri jaringan Penyambung Padat, yang komponennya adalah:  Septum Membranaceum  Trigonum Fibrosum  Anulus Fibrosus  Katup jantung t.a:  Bag. sentral : Jar. Fibrosa padat  Bag.tepi dibatasi oleh Lapisan Endotel
  • 39. PERSYARAFAN JANTUNG  Susunan penghantar khusus jantung, t.a:  SA node  AV node  Bundle of His • Right Bundle Branch • Left Bundle Branch t.a: - Fasiculus Anterior - Fasiculus Posterior • Serabut Purkinje - Mempunyai 1 atau 2 inti sentral - Sitoplasmanya penuh dgn endapan glikogen - Mempunyai Gap Junction. end