SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Metode Perhitungan Kecepatan
Cahaya
Armand H. L. Fizeau
Disusun oleh :
• Cicik Silvia H. R. (123184042)
• Choirul fatmawati (123184047)
• Achmad sobari (123184203)
• Evi oktavianti (123184215)
Profil Tokoh
• Lahir :September 23, 1819; Paris
• Meninggal : September 18, 1896; Venteuil
• Dikenal :Efek Doppler; Fizeau-Foucault aparat; Kapasitor
• Hippolyte Fizeau Louis Armand, seorang fisikawan Perancis, lahir
di Paris. Karyanya awal prihatin dengan perbaikan dalam proses
fotografi. Kemudian, berkaitan dengan J. B. L. Beaulieu, dia terlibat
dalam serangkaian investigasi terhadap interferensi Cahaya dan
panas. Pada 1848, dia meramalkan redshifting gelombang
elektromagnetik. Pada 1849 ia menerbitkan hasil pertama yang
diperoleh dengan metode nya untuk menentukan kecepatan
cahaya, dan pada tahun 1850 dengan E. Gounelle mengukur
kecepatan listrik. Hippolyte pada tahun 1864 membuat saran
pertama bahwa "panjang dari gelombang cahaya digunakan sebagai
standar panjang". (Fisika Bagian 1 Resnick / Halliday pg.5)
source : http://WEB-
INF.prmob.net/views/ltr/article.jspx
• Ia terlibat dalam penemuan Efek
Doppler.
• Pada 1853 ia menggambarkan
penggunaan kapasitor (kemudian
disebut kondensor) sebagai sarana
untuk meningkatkan efisiensi
kumparan induksi. Selanjutnya ia
mempelajari ekspansi termal
padatan, dan diterapkan fenomena
interferensi cahaya untuk
pengukuran dilatations kristal. Dia
menjadi anggota Acadmie des Ilmu
di 1860 dan dari Biro des
Longitudes pada tahun 1878. Dia
meninggal di Venteuilpada tanggal
18 September 1896.
• Fizeau adalah ahli ilmu
pengetahuan asal Perancis yang
pertama kali sukses dalam
pengukuran kecepatan cahaya di
bumi pada tahun 1849.
• Fizeau menggunakan sebuah roda gigi yang dapat
diputar dengan kecepatan tinggi. Jika roda dalam
keadaan diam, cahaya dapat melewati celah di antara
gigi dan mengenai cermin. Cahaya itu memantul dari
cermin menempuh kembali tempuhannya
semula, sebagian cahaya terus kesumber cahaya dan
sebagian dipantulkan ke pengamat. Bila roda dalam
keadaan berputar, cahaya yang melewatinya menjadi
seurutan rentetan gelombang yang panjangnya
tertentu. Pada dua kali lipat kecepatan sudut, cahaya
yang melewati suatu celah menuju cermin
dipantulkan kembali melewati celah berikutnya dan
titik cahayanya dapat terlihat jelas oleh pengamat.
Dengan diketahuinya kecepatan sudut, radius
roda, jarak antara celah, dan jarak antara roda ke
cermin, maka kecepatan cahaya dapat dihitung. Hasil
pengukuran kecepatan cahaya oleh Fizeau dengan
metode ini adalah 3,15 . 108 m/s.
• Pada abad kesembilan belas Hippolyte
Fizeau mencoba untuk mengukur kecepatan
cahaya di Bumi.Perangkat-Nya adalah
kerajinan kecil, tapi sangat baik
dipikirkan. Sekarang ini mesin ini disimpan
balkon di Suresnes:
Konsep kerja alat yg digunakan oleh Fizeau
Diagram Yang disederhanakan dari
perangkat Fizeau
• Prosedur dasar:mengukur
waktu tempuh cahaya yang
merambat dari beberapa
titik ke sebuah cermin yang
jauh dan kembali.
• Jika d=jarak antara sumber
cahaya ke cermin, ∆t=selang
waktu untuk 1x perjalanan
pulang-pergi, maka
kelajuan cahaya adalah :
Untuk menghitung waktu tempuhnya
digunakan roda bergigi yang berotasi, yang
mengubah sinar cahaya yang kontinu
menjadi serangkaian pulsa cahaya.
Putaran dari roda mengendalikan apa yang
dilhat oleh pengamat pada sumber
cahaya.
Contoh, jika pulsa merambat menuju
cermin dan melalui bukaan di titik A lalu
harus kembali ke roda saat gigi B telah
berputar ke posisi untuk menempuh
lintasan pulang , maka pulsanya tidak akan
mencapai pengamat.
Dengan laju rotasi yang lebih besar, bukaan di titik C dapat berpindah k posisi yang
memngkinkan pulsa yang dipantulkan mencapai pengamat.
Dengan mengetahui jarak d, jmlah gigi dalam roda dan kelajuan sudut roda, Fizeau
memperoleh nilai kecepatan cahaya sebesar 3,1 x 108 m/s.
• Metode Fizeau ini kemudian diperbaiki oleh
Foucault dengan menggunakan rotasi sebuah
cermin sebagai pengganti roda gigi.
Metode Perhitungan Kecepatan Cahaya Armand H. L. Fizeau

More Related Content

What's hot

Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantum
Hana Dango
 
Persamaan schroedinger bebas waktu
Persamaan schroedinger bebas waktuPersamaan schroedinger bebas waktu
Persamaan schroedinger bebas waktu
Fani Diamanti
 
Persamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamiltonPersamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamilton
Kira R. Yamato
 
Implementasi persamaan poisson dan persamaan laplace di dalam fisika
Implementasi persamaan poisson dan persamaan laplace di dalam fisikaImplementasi persamaan poisson dan persamaan laplace di dalam fisika
Implementasi persamaan poisson dan persamaan laplace di dalam fisika
Elva A Michio Thea
 

What's hot (20)

Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantum
 
Teori Pita Energi
Teori Pita EnergiTeori Pita Energi
Teori Pita Energi
 
Persamaan Schrodinger
Persamaan SchrodingerPersamaan Schrodinger
Persamaan Schrodinger
 
Fisika Statistik
Fisika StatistikFisika Statistik
Fisika Statistik
 
Fisika hukum newton
Fisika hukum newtonFisika hukum newton
Fisika hukum newton
 
Fisika inti diktat
Fisika inti diktatFisika inti diktat
Fisika inti diktat
 
Fisika modern
Fisika modernFisika modern
Fisika modern
 
Diktat fisika statistik mikrajuddin abdullah
Diktat fisika statistik   mikrajuddin abdullahDiktat fisika statistik   mikrajuddin abdullah
Diktat fisika statistik mikrajuddin abdullah
 
Optik geometri
Optik geometriOptik geometri
Optik geometri
 
Zat padat parno
Zat padat parnoZat padat parno
Zat padat parno
 
Laporan praktikum spektrometer atom
Laporan praktikum spektrometer atomLaporan praktikum spektrometer atom
Laporan praktikum spektrometer atom
 
Soal latihan-olimpiade-fisika-sma
Soal latihan-olimpiade-fisika-smaSoal latihan-olimpiade-fisika-sma
Soal latihan-olimpiade-fisika-sma
 
Persamaan schroedinger bebas waktu
Persamaan schroedinger bebas waktuPersamaan schroedinger bebas waktu
Persamaan schroedinger bebas waktu
 
Ekspansi multipole
Ekspansi multipoleEkspansi multipole
Ekspansi multipole
 
Relativitas yang belum direfisi
Relativitas yang belum direfisi Relativitas yang belum direfisi
Relativitas yang belum direfisi
 
Persamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamiltonPersamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamilton
 
STATISTIK BOSE-EINSTEIN
STATISTIK BOSE-EINSTEINSTATISTIK BOSE-EINSTEIN
STATISTIK BOSE-EINSTEIN
 
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
 
Implementasi persamaan poisson dan persamaan laplace di dalam fisika
Implementasi persamaan poisson dan persamaan laplace di dalam fisikaImplementasi persamaan poisson dan persamaan laplace di dalam fisika
Implementasi persamaan poisson dan persamaan laplace di dalam fisika
 
4.hukum gauss
4.hukum gauss4.hukum gauss
4.hukum gauss
 

Similar to Metode Perhitungan Kecepatan Cahaya Armand H. L. Fizeau

Laporan eksperimen go 5 kelompok 7
Laporan eksperimen go 5 kelompok 7Laporan eksperimen go 5 kelompok 7
Laporan eksperimen go 5 kelompok 7
Kira R. Yamato
 
Karya Ilmiah Hukum Kepler I,II Dan III
Karya Ilmiah Hukum Kepler I,II Dan IIIKarya Ilmiah Hukum Kepler I,II Dan III
Karya Ilmiah Hukum Kepler I,II Dan III
Cynthia Caroline
 
Ac fr ogdkyl7obzaat_k9dmpvfrbq8y1_vr57bjojniw3r7_n7ewugi43ya0zahrqox9e-gduudk...
Ac fr ogdkyl7obzaat_k9dmpvfrbq8y1_vr57bjojniw3r7_n7ewugi43ya0zahrqox9e-gduudk...Ac fr ogdkyl7obzaat_k9dmpvfrbq8y1_vr57bjojniw3r7_n7ewugi43ya0zahrqox9e-gduudk...
Ac fr ogdkyl7obzaat_k9dmpvfrbq8y1_vr57bjojniw3r7_n7ewugi43ya0zahrqox9e-gduudk...
10DEKY
 

Similar to Metode Perhitungan Kecepatan Cahaya Armand H. L. Fizeau (20)

Laporan eksperimen go 5 kelompok 7
Laporan eksperimen go 5 kelompok 7Laporan eksperimen go 5 kelompok 7
Laporan eksperimen go 5 kelompok 7
 
Tugas fisika
Tugas fisikaTugas fisika
Tugas fisika
 
1 Konsep Dasar Efek Fotolistrik.pptx
1 Konsep Dasar Efek Fotolistrik.pptx1 Konsep Dasar Efek Fotolistrik.pptx
1 Konsep Dasar Efek Fotolistrik.pptx
 
Sejarah perkembangan fisika modern powerpoint pdf
Sejarah perkembangan fisika modern powerpoint pdfSejarah perkembangan fisika modern powerpoint pdf
Sejarah perkembangan fisika modern powerpoint pdf
 
Karya Ilmiah Hukum Kepler I,II Dan III
Karya Ilmiah Hukum Kepler I,II Dan IIIKarya Ilmiah Hukum Kepler I,II Dan III
Karya Ilmiah Hukum Kepler I,II Dan III
 
Ac fr ogdkyl7obzaat_k9dmpvfrbq8y1_vr57bjojniw3r7_n7ewugi43ya0zahrqox9e-gduudk...
Ac fr ogdkyl7obzaat_k9dmpvfrbq8y1_vr57bjojniw3r7_n7ewugi43ya0zahrqox9e-gduudk...Ac fr ogdkyl7obzaat_k9dmpvfrbq8y1_vr57bjojniw3r7_n7ewugi43ya0zahrqox9e-gduudk...
Ac fr ogdkyl7obzaat_k9dmpvfrbq8y1_vr57bjojniw3r7_n7ewugi43ya0zahrqox9e-gduudk...
 
Presentation1.pptx
Presentation1.pptxPresentation1.pptx
Presentation1.pptx
 
Materi 01 teori relativitas khusus (i)
Materi 01   teori relativitas khusus (i)Materi 01   teori relativitas khusus (i)
Materi 01 teori relativitas khusus (i)
 
Pp relativitas
Pp relativitasPp relativitas
Pp relativitas
 
Teori relativitas einstein
Teori relativitas einsteinTeori relativitas einstein
Teori relativitas einstein
 
Gravitasi universal
Gravitasi universalGravitasi universal
Gravitasi universal
 
Galileo galilei kelas 12 IPA
Galileo galilei kelas 12 IPAGalileo galilei kelas 12 IPA
Galileo galilei kelas 12 IPA
 
Astronomi hk.newton tentang gravitasi
Astronomi hk.newton tentang gravitasiAstronomi hk.newton tentang gravitasi
Astronomi hk.newton tentang gravitasi
 
RELATIVITAS EINSTEIN.pptx
RELATIVITAS EINSTEIN.pptxRELATIVITAS EINSTEIN.pptx
RELATIVITAS EINSTEIN.pptx
 
SEJARAH FISIKA MODREN.pptx
SEJARAH FISIKA MODREN.pptxSEJARAH FISIKA MODREN.pptx
SEJARAH FISIKA MODREN.pptx
 
Teori foton
Teori fotonTeori foton
Teori foton
 
Presentasi mekanika
Presentasi mekanikaPresentasi mekanika
Presentasi mekanika
 
POSTULAT EINSTEIN KELAS 12 IPA
POSTULAT EINSTEIN KELAS 12 IPAPOSTULAT EINSTEIN KELAS 12 IPA
POSTULAT EINSTEIN KELAS 12 IPA
 
Tugas go polarisasi
Tugas go polarisasiTugas go polarisasi
Tugas go polarisasi
 
Kel 9 Gaya Sentral.pptx
Kel 9 Gaya Sentral.pptxKel 9 Gaya Sentral.pptx
Kel 9 Gaya Sentral.pptx
 

Recently uploaded

Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
SuzanDwiPutra
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
cupulin
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANGMESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 

Metode Perhitungan Kecepatan Cahaya Armand H. L. Fizeau

  • 2. Disusun oleh : • Cicik Silvia H. R. (123184042) • Choirul fatmawati (123184047) • Achmad sobari (123184203) • Evi oktavianti (123184215)
  • 3. Profil Tokoh • Lahir :September 23, 1819; Paris • Meninggal : September 18, 1896; Venteuil • Dikenal :Efek Doppler; Fizeau-Foucault aparat; Kapasitor • Hippolyte Fizeau Louis Armand, seorang fisikawan Perancis, lahir di Paris. Karyanya awal prihatin dengan perbaikan dalam proses fotografi. Kemudian, berkaitan dengan J. B. L. Beaulieu, dia terlibat dalam serangkaian investigasi terhadap interferensi Cahaya dan panas. Pada 1848, dia meramalkan redshifting gelombang elektromagnetik. Pada 1849 ia menerbitkan hasil pertama yang diperoleh dengan metode nya untuk menentukan kecepatan cahaya, dan pada tahun 1850 dengan E. Gounelle mengukur kecepatan listrik. Hippolyte pada tahun 1864 membuat saran pertama bahwa "panjang dari gelombang cahaya digunakan sebagai standar panjang". (Fisika Bagian 1 Resnick / Halliday pg.5) source : http://WEB- INF.prmob.net/views/ltr/article.jspx
  • 4. • Ia terlibat dalam penemuan Efek Doppler. • Pada 1853 ia menggambarkan penggunaan kapasitor (kemudian disebut kondensor) sebagai sarana untuk meningkatkan efisiensi kumparan induksi. Selanjutnya ia mempelajari ekspansi termal padatan, dan diterapkan fenomena interferensi cahaya untuk pengukuran dilatations kristal. Dia menjadi anggota Acadmie des Ilmu di 1860 dan dari Biro des Longitudes pada tahun 1878. Dia meninggal di Venteuilpada tanggal 18 September 1896. • Fizeau adalah ahli ilmu pengetahuan asal Perancis yang pertama kali sukses dalam pengukuran kecepatan cahaya di bumi pada tahun 1849.
  • 5. • Fizeau menggunakan sebuah roda gigi yang dapat diputar dengan kecepatan tinggi. Jika roda dalam keadaan diam, cahaya dapat melewati celah di antara gigi dan mengenai cermin. Cahaya itu memantul dari cermin menempuh kembali tempuhannya semula, sebagian cahaya terus kesumber cahaya dan sebagian dipantulkan ke pengamat. Bila roda dalam keadaan berputar, cahaya yang melewatinya menjadi seurutan rentetan gelombang yang panjangnya tertentu. Pada dua kali lipat kecepatan sudut, cahaya yang melewati suatu celah menuju cermin dipantulkan kembali melewati celah berikutnya dan titik cahayanya dapat terlihat jelas oleh pengamat. Dengan diketahuinya kecepatan sudut, radius roda, jarak antara celah, dan jarak antara roda ke cermin, maka kecepatan cahaya dapat dihitung. Hasil pengukuran kecepatan cahaya oleh Fizeau dengan metode ini adalah 3,15 . 108 m/s.
  • 6. • Pada abad kesembilan belas Hippolyte Fizeau mencoba untuk mengukur kecepatan cahaya di Bumi.Perangkat-Nya adalah kerajinan kecil, tapi sangat baik dipikirkan. Sekarang ini mesin ini disimpan balkon di Suresnes:
  • 7. Konsep kerja alat yg digunakan oleh Fizeau
  • 8. Diagram Yang disederhanakan dari perangkat Fizeau • Prosedur dasar:mengukur waktu tempuh cahaya yang merambat dari beberapa titik ke sebuah cermin yang jauh dan kembali. • Jika d=jarak antara sumber cahaya ke cermin, ∆t=selang waktu untuk 1x perjalanan pulang-pergi, maka kelajuan cahaya adalah :
  • 9. Untuk menghitung waktu tempuhnya digunakan roda bergigi yang berotasi, yang mengubah sinar cahaya yang kontinu menjadi serangkaian pulsa cahaya. Putaran dari roda mengendalikan apa yang dilhat oleh pengamat pada sumber cahaya. Contoh, jika pulsa merambat menuju cermin dan melalui bukaan di titik A lalu harus kembali ke roda saat gigi B telah berputar ke posisi untuk menempuh lintasan pulang , maka pulsanya tidak akan mencapai pengamat. Dengan laju rotasi yang lebih besar, bukaan di titik C dapat berpindah k posisi yang memngkinkan pulsa yang dipantulkan mencapai pengamat. Dengan mengetahui jarak d, jmlah gigi dalam roda dan kelajuan sudut roda, Fizeau memperoleh nilai kecepatan cahaya sebesar 3,1 x 108 m/s.
  • 10. • Metode Fizeau ini kemudian diperbaiki oleh Foucault dengan menggunakan rotasi sebuah cermin sebagai pengganti roda gigi.