SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
OM SWASTYASTU
Kelompok 4
Ni Made Wedayani (1308205009)
Ni Komang Rai Mirayanti (1308205015)
Husnul Hatimah (1308205019)
Maulida Nirwana Islami (1308205020)
Cici Izzah Afkarina (1308205024)
Odmard Marselinus Kadymand (1308205026)
HUKUM KEPLER DAN HUKUM
NEWTON SEBAGAI DASAR
GERAK DAN LINTASAN
SATELIT
Latar Belakang
Kepler (1571-1630) merupakan salah seorang yang
mengamati perjalanan planet-planet. Beberapa konsep
telah dibangun oleh ilmuwan abad pertengahan ini.
Kini, diketahui bahwa sebuah planet mempunyai gerak
melingkar mengelilingi Matahari karena adanya gaya
yang bernama gaya berat, hal yang sama untuk gerakan
bulan mengelilingi Bumi.
Pencarian hukum dan sumber gaya gravitasi mencapai
kulminasinya ketika Newton (1642-1727) pada tahun
1687 mengemukakan hukum gravitasi. Penemuan
hukum ini sendiri dapat dipergunakan untuk
menerangkan kenapa planet dapat berputar
mengelilingi Matahari. Selain itu teori gravitasi
Newton melahirkan sebuah ilmu baru yang dinamakan
Mekanika Benda Langit. Ilmu yang sama itu pula yang
mendasari keberhasilan peluncuran wahana antariksa,
yang mengorbit ruang-ruang antar planet baik dekat
ataupun jauh.
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai konsep
hukum gaya gravitasi Newton yang mendasari gerak
dan lintasan satelit. Satelit dianggap sebagai benda
langit yang keplerian artinya semua kaedah hukum
Kepler dipenuhi oleh objek tersebut.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana gambaran hukum Kepler yang mendasari
gerak satelit?
2. Bagaimana gambaran dari hukum Newton yang
mendasari gerak satelit?
3. Bagaimana hubungan antara hukum Kepler dan hukum
Newton?
1. Hukum Kepler
Pada tahun 1610 masehi, Galileo menerbitkan
bukunya “Sideris Nuncius’. Dalam buku itu
dikemukakannya bahwa permukaan bulan terlihat
berpola dan berkerut.
Diungkapkannya pula bahwa permukaan matahari
kadang-kadang dikotori oleh bintik hitam, yang dapat
berubah menjadi besar atau kecil dan berpindah
tempat. Laporan tersebut berarti secara langsung
menyanggah konsep sebelumnya mengenai keadaan
benda langit, suatu konsep yang telah dipegang oleh
umat manusia 20 abad sebelumnya.
Galileo menunjukkan bahwa planet venus setiap saat
dapat berubah bentuk. Perubahan itu oleh Galileo
diterangkan dengan menunjukkan anggapan bahwa
planet, seperti juga bulan bersinar hanya karena
memantulkan cahaya, berputar mengedari matahari,
maka secara bergantian terdapat bagian-bagian yang
terkena cahaya matahari, tergantung dari kedudukan
relatif antara matahari-bumi dan venus.
Astronom lain yang ikut membentuk dan
menyempurnakan teori heliosentrik ialah Johanes
Kepler. Dia menghitung jarak planet-panet dengan
mempergunakan lintasan eliptis planet yang telah
diketahui.
Setelah beberapa tahun kepler menunjukkan bahwa
bidang lintasan planet ternyata melalui matahari. Pada
tahun 1609 diumumkan hukum Elip dan hukum luas
tempuhan planet-planet. Hukum tersebut kemudian
terkenal sebagai hukum Kepler pertama dan kedua.
Hukum kepler I : Lintasan planet merupakan sebuah
elip. Matahari terletak pada salah satu titik apinya.
Hukum kepler II : Vektor radius, garis hubung planet
matahari, membuat luas yang sama, untuk satuan waktu
yang sama.
Beberapa tahun kemudian kepler, mengumumkan lagi
hukumnya yang ketiga. Hukum ketiga ini sering diberi
nama Harmoni, memberikan hubungan dinamik. Yakni
hubungan periode dan setengah sumbu panjang lintasan
planet. Pada gmbar 1 diberi symbol “a”. Hukum
tersebut berbunyi sebagai berikut :
Gambar Pembantu
Keterangan gambar:
Lintasan planet mengelilingi matahari berbentuk
sebuah elips. Matahari sebagai salah satu titik fokus.
Dalam satuan waktu yang sama luas daerah yang
disapu oleh radius vector r, mempunyai harga yang
tetap. Dalam selang waktu dt, kedua daerah yang
diarsir mempunyai luas yang sama.
Hukum ketiga Kepler, dapat ditulis dalam bentuk
matematis dimana P menyatakan periode planet dan
k, suatu konstanta. Untuk satelit buatan yang mengorbit
mengelilingi bumi, hal ini dapat juga diterapkan.
2. Hukum Newton
Jauh sebelum Newton sebenarnya telah ada yang
mendengar bahwa seharusnya ada sebuah gaya yang
bekerja terus menerus yang mengikat planet untuk tetap
pada tempatnya dan berputar mengelilingi matahari.
Dan yang mengontrol bulan untuk tetap melingkar
mengelilingi bumi. Kepler menduga bahwa gerakan
planet yang berbentuk elips, karena adanya gaya
magnetik.
Untuk ringkasnya, hukum Newton itu dapat ditulis
dalam lambang matematik.
Persamaan di atas mempunyai arti bahwa gaya tarik
menarik dua titik massa dan berbanding terbalik
dengan jarak kuadrat antaranya. Arah gaya gravitasi
tersebut jelas terdapat sepanjang garis hubung kedua
benda yang bersangkutan.
Di dekat permukaan bumi, sebuah benda akan selalu
mengalami gaya gravitasi yang menariknya menuju
pusat sebesar:
dan
untuk tempat-
tempat di
ekuator
bagi daerah kutub
3. Memenuhi Hukum Newton dan Kepler
Zaman satelit (angkasa luar) diawali pada tanggal 4
Oktober tahun 1957, ketika Uni Sovyet berhasil
meluncurkan wahana tak berawak Sputnik I, yang
mengorbit mengelilingi bumi. Sejak itu negara dengan
teknologi maju bergantian mulai merancang dan
menempatkan satelitnya di angkasa bumi. Hingga pada
tahun 1967, umat manusia telah berhasil meletakkan hampir
150 buah satelit pada lintasannya. Jadi setiap tahun rata-
rata, 15 buah wahana yang telah dilontarkan, dari berbagai
jenis dan ragam kegunaan, dari yang berbobot puluhan
kilogram sampai puluhan ton. Menjelang akhir abad ke 20,
produksi satelit makin meningkat.
Kita tahu bahwa satelit diletakkan pada lintasannya
lewat sebuah roket. Dalam pembicaraan berikut ini
hanya ditinjau sesudah satelit tersebut dilontarkan dan
menempati orbitnya. Mekanisme bagaimana hal itu
dilakukan tidak akan dibahas, demikian pula dengan
teknologinya dan satelit dianggap sebagai sebuah benda
langit.
Selama perjalanannya mengelilingi bumi, satelit
mengalami beberapa gaya yang bekerja padanya. Gaya
utama yang mengontrol gerak dan lintasan satelit
adalah gaya gravitasi, dalam hal ini yang berasal dari
bumi, dimana satelit berlaku sebagai objek.
Gaya-gaya lain yang sifatnya non-gravitasionil, seperti
pengereman oleh angkasa dan tekanan radiasi matahari
hanya berperan dalam mengganggu gerak dan lintasan
dalam skala yang jauh lebih kecil dari interaksi
gravitasi bumi itu sendiri. Dari kedua alasan tersebut
maka ia katakan memenuhi kaedah hukum Kepler dan
konsep gravitasi Newton.
4. Perwujudan hukum Kepler dan Newton
Hukum Newton selain dapat dipergunakan untuk
menerangkan adanya percepatan ke pusat, juga dapat
sekaligus dipergunakan untuk menerangkan mengapa
lintasan benda massa, menempuh tempuhan yang
berbentuk irisan kerucut. Untuk memperlihatkan
bentuk analitis akan dipergunakan gerakan pada bidang
ekuator bumi, dalam sistim koordinat polar. Kemudian,
kedua benda yang saling bekerja itu dianggap berdiri
sendiri tanpa pengaruh benda ketiga.
Beberapa gaya ganggu baik yang sifatnya gravitisionil,
maupun non-gravitisionil tidak dimasukkan dalam
perhitungan. Adapun gaya ganggu yang sifatnya
gravitisionil itu dapat ditimbulkan oleh timbunan massa
yang tidak uniform di permukaan bumi, jelasnya akibat
tidak simetrinya belahan utara dan selatan bola bumi.
Untuk lintasan tinggi, bulan dapat berperan sebagai
benda pengganggu ketiga, demikian pula manuvre
pesawat angkasa.
Berdasarkan syarat batas ini, persamaan lintasan dan
yang bertautan dengannya dapat diturunkan. Untuk
massa bumi kita beri simbol m1 dan massa satelit, m2.
Kaedah hukum Newton, menceritakan bahwa
percepatan gravitasi yang disebabkan oleh m1 terhadap
m2 yang berjarak r, persamaan vektornya adalah :
Dalam hal ini,
M = m1 +m2 dan G, konstanta gravitasi universal.
Disamping itu hukum Kepler II, mensyaratkan bahwa luas
daerah yang ditempuh oleh m2 persatuan waktu adalah
tetap.
Karena luas tersebut adalah maka bentuk ini
dapat ditulis dengan lambang , konstanta h disebut
konstanta momentum luas. Selanjutnya dari pengetahuan
tentang ukum Newton, kita dapatkan bahwa m2 dalam
perjalanannya melintasi m1 memenuhi persamaan gerak :
Kalau kita ambil perkalian skalar dengan vektor
kecepatan v dan bentuk persamaan diferensialnya kita
modulir, maka dapat ditulis dalam persamaan skalar :
E adalah faktor konstanta yang timbul pada saat
langkah di atas kita integrasi dan ini menyatakan
jumlah energi total dari sistim 2 benda. Bentuk pertama
pada ruas kiri disebut energi kinetis dan bentuk kedua
dinamakan energi potensial, jadi secara tidak langsung
telah dibuktikan bahwa energi total dari sistim 2 benda
tersebut adalah tetap.
Kesimpulan
1. Gaya tarik menarik dua titik massa dan berbanding
terbalik dengan jarak kuadrat antaranya. Tanda minus
menunjukkan makin besar jarak ke dua massa tersebut,
makin kecil pula pengaruh gaya gravitasinya.
2. Lintasan planet merupakan sebuah elip. Matahari
terletak pada salah satu titik apinya dan vektor radius,
garis hubung planet matahari, membuat luas yang
sama, untuk satuan waktu yang sama. Yang selanjutnya
dikenal dengan hukum I dan II Kepler.
3. Perubahan pada energi kinetis, akan selalu diimbangi
oleh perubahan energi potensial, sedemikian rupa
hingga jumlah energi totalnya tidak berubah.
Hukum Kepler dan Newton Mendasari Gerak Satelit

More Related Content

What's hot

Hukum Gravitsi Umum
Hukum Gravitsi Umum Hukum Gravitsi Umum
Hukum Gravitsi Umum Dewi Purwati
 
MATERI GRAFITASI KELAS XI
MATERI GRAFITASI KELAS XIMATERI GRAFITASI KELAS XI
MATERI GRAFITASI KELAS XIerwin syagputra
 
Simulasi Eksperimen Hukum Keppler 3
Simulasi Eksperimen Hukum Keppler 3Simulasi Eksperimen Hukum Keppler 3
Simulasi Eksperimen Hukum Keppler 3Gressi Dwiretno
 
makalah hukum keppler
makalah hukum kepplermakalah hukum keppler
makalah hukum kepplerVida Archie I
 
Aplikasi hukum gravitasi ~ SMA kelas XI
Aplikasi hukum gravitasi ~ SMA kelas XIAplikasi hukum gravitasi ~ SMA kelas XI
Aplikasi hukum gravitasi ~ SMA kelas XISMA 2 KUDUS
 
Hukum gravitasi newton
Hukum gravitasi newtonHukum gravitasi newton
Hukum gravitasi newtonAnita W
 
Gravitasi universal
Gravitasi universalGravitasi universal
Gravitasi universalIka Nirva
 
Hukum gravitasi newton
Hukum gravitasi newtonHukum gravitasi newton
Hukum gravitasi newtonasepsopian23
 
Hukum newton gravitasi
Hukum newton gravitasiHukum newton gravitasi
Hukum newton gravitasiAlfi M
 
Fisika kelas xi SMA Hukum Newton Tentang Gravitasi
Fisika kelas xi SMA Hukum Newton Tentang GravitasiFisika kelas xi SMA Hukum Newton Tentang Gravitasi
Fisika kelas xi SMA Hukum Newton Tentang GravitasiWa Ode Aisyah Aisyah
 
7. gravitasi newton dan gerak planet ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA Nuru...
7. gravitasi newton dan gerak planet ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA Nuru...7. gravitasi newton dan gerak planet ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA Nuru...
7. gravitasi newton dan gerak planet ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA Nuru...Nurul Shufa
 
Hukum Newton Tentang Gravitasi
Hukum Newton Tentang GravitasiHukum Newton Tentang Gravitasi
Hukum Newton Tentang GravitasiDhimas Ilya'sa
 
Kelompok 5 sejarah pembentukan alam semesta
Kelompok 5 sejarah pembentukan alam semestaKelompok 5 sejarah pembentukan alam semesta
Kelompok 5 sejarah pembentukan alam semestaNurul Puspita Ningrum
 
Test pemahaman konsep gravitasi
Test pemahaman konsep gravitasiTest pemahaman konsep gravitasi
Test pemahaman konsep gravitasiSuta Pinatih
 
Hukum Newton Tentang Gravitasi
Hukum Newton Tentang Gravitasi Hukum Newton Tentang Gravitasi
Hukum Newton Tentang Gravitasi Jimmy Lee
 

What's hot (20)

Hukum Gravitsi Umum
Hukum Gravitsi Umum Hukum Gravitsi Umum
Hukum Gravitsi Umum
 
03 bab 2
03 bab 203 bab 2
03 bab 2
 
MATERI GRAFITASI KELAS XI
MATERI GRAFITASI KELAS XIMATERI GRAFITASI KELAS XI
MATERI GRAFITASI KELAS XI
 
Fisika
FisikaFisika
Fisika
 
Simulasi Eksperimen Hukum Keppler 3
Simulasi Eksperimen Hukum Keppler 3Simulasi Eksperimen Hukum Keppler 3
Simulasi Eksperimen Hukum Keppler 3
 
makalah hukum keppler
makalah hukum kepplermakalah hukum keppler
makalah hukum keppler
 
Aplikasi hukum gravitasi ~ SMA kelas XI
Aplikasi hukum gravitasi ~ SMA kelas XIAplikasi hukum gravitasi ~ SMA kelas XI
Aplikasi hukum gravitasi ~ SMA kelas XI
 
Hukum gravitasi newton
Hukum gravitasi newtonHukum gravitasi newton
Hukum gravitasi newton
 
Gerak Planet
Gerak PlanetGerak Planet
Gerak Planet
 
Gravitasi universal
Gravitasi universalGravitasi universal
Gravitasi universal
 
Hukum gravitasi newton
Hukum gravitasi newtonHukum gravitasi newton
Hukum gravitasi newton
 
Hukum newton gravitasi
Hukum newton gravitasiHukum newton gravitasi
Hukum newton gravitasi
 
Fisika kelas xi SMA Hukum Newton Tentang Gravitasi
Fisika kelas xi SMA Hukum Newton Tentang GravitasiFisika kelas xi SMA Hukum Newton Tentang Gravitasi
Fisika kelas xi SMA Hukum Newton Tentang Gravitasi
 
Hukum kepler
Hukum keplerHukum kepler
Hukum kepler
 
7. gravitasi newton dan gerak planet ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA Nuru...
7. gravitasi newton dan gerak planet ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA Nuru...7. gravitasi newton dan gerak planet ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA Nuru...
7. gravitasi newton dan gerak planet ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA Nuru...
 
Hukum Newton Tentang Gravitasi
Hukum Newton Tentang GravitasiHukum Newton Tentang Gravitasi
Hukum Newton Tentang Gravitasi
 
Kelompok 5 sejarah pembentukan alam semesta
Kelompok 5 sejarah pembentukan alam semestaKelompok 5 sejarah pembentukan alam semesta
Kelompok 5 sejarah pembentukan alam semesta
 
Gravitasi
GravitasiGravitasi
Gravitasi
 
Test pemahaman konsep gravitasi
Test pemahaman konsep gravitasiTest pemahaman konsep gravitasi
Test pemahaman konsep gravitasi
 
Hukum Newton Tentang Gravitasi
Hukum Newton Tentang Gravitasi Hukum Newton Tentang Gravitasi
Hukum Newton Tentang Gravitasi
 

Similar to Hukum Kepler dan Newton Mendasari Gerak Satelit

Astronomi hk.newton tentang gravitasi
Astronomi hk.newton tentang gravitasiAstronomi hk.newton tentang gravitasi
Astronomi hk.newton tentang gravitasiyudi ananto
 
Bagi Medan Gravitasi.pps.ppt
Bagi Medan Gravitasi.pps.pptBagi Medan Gravitasi.pps.ppt
Bagi Medan Gravitasi.pps.pptDefaBayu2
 
Si stem tata surya
Si stem tata suryaSi stem tata surya
Si stem tata suryaFebri Yanto
 
Sistem tata Surya.pptx
Sistem tata Surya.pptxSistem tata Surya.pptx
Sistem tata Surya.pptxssuser8919b9
 
Percepatan gravitasi
Percepatan gravitasiPercepatan gravitasi
Percepatan gravitasialbayutie
 
Kuliah pendahuluan fisika dasar
Kuliah pendahuluan fisika dasarKuliah pendahuluan fisika dasar
Kuliah pendahuluan fisika dasarferosiscaa
 
fdokumen.com_mekanika-benda-langit-568afe8c7f582.pptx
fdokumen.com_mekanika-benda-langit-568afe8c7f582.pptxfdokumen.com_mekanika-benda-langit-568afe8c7f582.pptx
fdokumen.com_mekanika-benda-langit-568afe8c7f582.pptxyenisipangkar
 
Teori relativitas-khusus
Teori relativitas-khususTeori relativitas-khusus
Teori relativitas-khususauliarika
 
Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (Jagat Raya)
Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (Jagat Raya)Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (Jagat Raya)
Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (Jagat Raya)Dhea Yulia Ningsih
 
Powerpoin matery jagat raya
Powerpoin matery jagat rayaPowerpoin matery jagat raya
Powerpoin matery jagat rayaDe Saputra
 

Similar to Hukum Kepler dan Newton Mendasari Gerak Satelit (20)

Astronomi hk.newton tentang gravitasi
Astronomi hk.newton tentang gravitasiAstronomi hk.newton tentang gravitasi
Astronomi hk.newton tentang gravitasi
 
Bagi Medan Gravitasi.pps.ppt
Bagi Medan Gravitasi.pps.pptBagi Medan Gravitasi.pps.ppt
Bagi Medan Gravitasi.pps.ppt
 
Si stem tata surya
Si stem tata suryaSi stem tata surya
Si stem tata surya
 
Sistem tata Surya.pptx
Sistem tata Surya.pptxSistem tata Surya.pptx
Sistem tata Surya.pptx
 
Sistem tata Surya .pptx
Sistem tata Surya .pptxSistem tata Surya .pptx
Sistem tata Surya .pptx
 
Percepatan gravitasi
Percepatan gravitasiPercepatan gravitasi
Percepatan gravitasi
 
Gravitasi_Newton.pptx
Gravitasi_Newton.pptxGravitasi_Newton.pptx
Gravitasi_Newton.pptx
 
Kuliah pendahuluan fisika dasar
Kuliah pendahuluan fisika dasarKuliah pendahuluan fisika dasar
Kuliah pendahuluan fisika dasar
 
Gravitasi newton
Gravitasi newtonGravitasi newton
Gravitasi newton
 
junaedi
junaedijunaedi
junaedi
 
Tata surya 2
Tata surya 2Tata surya 2
Tata surya 2
 
fdokumen.com_mekanika-benda-langit-568afe8c7f582.pptx
fdokumen.com_mekanika-benda-langit-568afe8c7f582.pptxfdokumen.com_mekanika-benda-langit-568afe8c7f582.pptx
fdokumen.com_mekanika-benda-langit-568afe8c7f582.pptx
 
Teori relativitas-khusus
Teori relativitas-khususTeori relativitas-khusus
Teori relativitas-khusus
 
Udah direvisi2
Udah direvisi2Udah direvisi2
Udah direvisi2
 
Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (Jagat Raya)
Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (Jagat Raya)Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (Jagat Raya)
Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (Jagat Raya)
 
Powerpoin matery jagat raya
Powerpoin matery jagat rayaPowerpoin matery jagat raya
Powerpoin matery jagat raya
 
Ppt ipba galaksi dan alam semesta
Ppt ipba galaksi dan alam semesta Ppt ipba galaksi dan alam semesta
Ppt ipba galaksi dan alam semesta
 
Tugas fisdas pp
Tugas fisdas ppTugas fisdas pp
Tugas fisdas pp
 
Hukum newton
Hukum newtonHukum newton
Hukum newton
 
Bab 11 Tata Surya.pptx
Bab 11 Tata Surya.pptxBab 11 Tata Surya.pptx
Bab 11 Tata Surya.pptx
 

Recently uploaded

05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfssuser40d8e3
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 

Recently uploaded (9)

05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 

Hukum Kepler dan Newton Mendasari Gerak Satelit

  • 2. Kelompok 4 Ni Made Wedayani (1308205009) Ni Komang Rai Mirayanti (1308205015) Husnul Hatimah (1308205019) Maulida Nirwana Islami (1308205020) Cici Izzah Afkarina (1308205024) Odmard Marselinus Kadymand (1308205026)
  • 3. HUKUM KEPLER DAN HUKUM NEWTON SEBAGAI DASAR GERAK DAN LINTASAN SATELIT
  • 4. Latar Belakang Kepler (1571-1630) merupakan salah seorang yang mengamati perjalanan planet-planet. Beberapa konsep telah dibangun oleh ilmuwan abad pertengahan ini. Kini, diketahui bahwa sebuah planet mempunyai gerak melingkar mengelilingi Matahari karena adanya gaya yang bernama gaya berat, hal yang sama untuk gerakan bulan mengelilingi Bumi.
  • 5. Pencarian hukum dan sumber gaya gravitasi mencapai kulminasinya ketika Newton (1642-1727) pada tahun 1687 mengemukakan hukum gravitasi. Penemuan hukum ini sendiri dapat dipergunakan untuk menerangkan kenapa planet dapat berputar mengelilingi Matahari. Selain itu teori gravitasi Newton melahirkan sebuah ilmu baru yang dinamakan Mekanika Benda Langit. Ilmu yang sama itu pula yang mendasari keberhasilan peluncuran wahana antariksa, yang mengorbit ruang-ruang antar planet baik dekat ataupun jauh.
  • 6. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai konsep hukum gaya gravitasi Newton yang mendasari gerak dan lintasan satelit. Satelit dianggap sebagai benda langit yang keplerian artinya semua kaedah hukum Kepler dipenuhi oleh objek tersebut.
  • 7. Rumusan Masalah 1. Bagaimana gambaran hukum Kepler yang mendasari gerak satelit? 2. Bagaimana gambaran dari hukum Newton yang mendasari gerak satelit? 3. Bagaimana hubungan antara hukum Kepler dan hukum Newton?
  • 8. 1. Hukum Kepler Pada tahun 1610 masehi, Galileo menerbitkan bukunya “Sideris Nuncius’. Dalam buku itu dikemukakannya bahwa permukaan bulan terlihat berpola dan berkerut. Diungkapkannya pula bahwa permukaan matahari kadang-kadang dikotori oleh bintik hitam, yang dapat berubah menjadi besar atau kecil dan berpindah tempat. Laporan tersebut berarti secara langsung menyanggah konsep sebelumnya mengenai keadaan benda langit, suatu konsep yang telah dipegang oleh umat manusia 20 abad sebelumnya.
  • 9. Galileo menunjukkan bahwa planet venus setiap saat dapat berubah bentuk. Perubahan itu oleh Galileo diterangkan dengan menunjukkan anggapan bahwa planet, seperti juga bulan bersinar hanya karena memantulkan cahaya, berputar mengedari matahari, maka secara bergantian terdapat bagian-bagian yang terkena cahaya matahari, tergantung dari kedudukan relatif antara matahari-bumi dan venus.
  • 10. Astronom lain yang ikut membentuk dan menyempurnakan teori heliosentrik ialah Johanes Kepler. Dia menghitung jarak planet-panet dengan mempergunakan lintasan eliptis planet yang telah diketahui. Setelah beberapa tahun kepler menunjukkan bahwa bidang lintasan planet ternyata melalui matahari. Pada tahun 1609 diumumkan hukum Elip dan hukum luas tempuhan planet-planet. Hukum tersebut kemudian terkenal sebagai hukum Kepler pertama dan kedua.
  • 11. Hukum kepler I : Lintasan planet merupakan sebuah elip. Matahari terletak pada salah satu titik apinya. Hukum kepler II : Vektor radius, garis hubung planet matahari, membuat luas yang sama, untuk satuan waktu yang sama.
  • 12. Beberapa tahun kemudian kepler, mengumumkan lagi hukumnya yang ketiga. Hukum ketiga ini sering diberi nama Harmoni, memberikan hubungan dinamik. Yakni hubungan periode dan setengah sumbu panjang lintasan planet. Pada gmbar 1 diberi symbol “a”. Hukum tersebut berbunyi sebagai berikut :
  • 14. Keterangan gambar: Lintasan planet mengelilingi matahari berbentuk sebuah elips. Matahari sebagai salah satu titik fokus. Dalam satuan waktu yang sama luas daerah yang disapu oleh radius vector r, mempunyai harga yang tetap. Dalam selang waktu dt, kedua daerah yang diarsir mempunyai luas yang sama.
  • 15. Hukum ketiga Kepler, dapat ditulis dalam bentuk matematis dimana P menyatakan periode planet dan k, suatu konstanta. Untuk satelit buatan yang mengorbit mengelilingi bumi, hal ini dapat juga diterapkan.
  • 16. 2. Hukum Newton Jauh sebelum Newton sebenarnya telah ada yang mendengar bahwa seharusnya ada sebuah gaya yang bekerja terus menerus yang mengikat planet untuk tetap pada tempatnya dan berputar mengelilingi matahari. Dan yang mengontrol bulan untuk tetap melingkar mengelilingi bumi. Kepler menduga bahwa gerakan planet yang berbentuk elips, karena adanya gaya magnetik.
  • 17. Untuk ringkasnya, hukum Newton itu dapat ditulis dalam lambang matematik.
  • 18. Persamaan di atas mempunyai arti bahwa gaya tarik menarik dua titik massa dan berbanding terbalik dengan jarak kuadrat antaranya. Arah gaya gravitasi tersebut jelas terdapat sepanjang garis hubung kedua benda yang bersangkutan. Di dekat permukaan bumi, sebuah benda akan selalu mengalami gaya gravitasi yang menariknya menuju pusat sebesar:
  • 20. 3. Memenuhi Hukum Newton dan Kepler Zaman satelit (angkasa luar) diawali pada tanggal 4 Oktober tahun 1957, ketika Uni Sovyet berhasil meluncurkan wahana tak berawak Sputnik I, yang mengorbit mengelilingi bumi. Sejak itu negara dengan teknologi maju bergantian mulai merancang dan menempatkan satelitnya di angkasa bumi. Hingga pada tahun 1967, umat manusia telah berhasil meletakkan hampir 150 buah satelit pada lintasannya. Jadi setiap tahun rata- rata, 15 buah wahana yang telah dilontarkan, dari berbagai jenis dan ragam kegunaan, dari yang berbobot puluhan kilogram sampai puluhan ton. Menjelang akhir abad ke 20, produksi satelit makin meningkat.
  • 21. Kita tahu bahwa satelit diletakkan pada lintasannya lewat sebuah roket. Dalam pembicaraan berikut ini hanya ditinjau sesudah satelit tersebut dilontarkan dan menempati orbitnya. Mekanisme bagaimana hal itu dilakukan tidak akan dibahas, demikian pula dengan teknologinya dan satelit dianggap sebagai sebuah benda langit.
  • 22. Selama perjalanannya mengelilingi bumi, satelit mengalami beberapa gaya yang bekerja padanya. Gaya utama yang mengontrol gerak dan lintasan satelit adalah gaya gravitasi, dalam hal ini yang berasal dari bumi, dimana satelit berlaku sebagai objek.
  • 23. Gaya-gaya lain yang sifatnya non-gravitasionil, seperti pengereman oleh angkasa dan tekanan radiasi matahari hanya berperan dalam mengganggu gerak dan lintasan dalam skala yang jauh lebih kecil dari interaksi gravitasi bumi itu sendiri. Dari kedua alasan tersebut maka ia katakan memenuhi kaedah hukum Kepler dan konsep gravitasi Newton.
  • 24. 4. Perwujudan hukum Kepler dan Newton Hukum Newton selain dapat dipergunakan untuk menerangkan adanya percepatan ke pusat, juga dapat sekaligus dipergunakan untuk menerangkan mengapa lintasan benda massa, menempuh tempuhan yang berbentuk irisan kerucut. Untuk memperlihatkan bentuk analitis akan dipergunakan gerakan pada bidang ekuator bumi, dalam sistim koordinat polar. Kemudian, kedua benda yang saling bekerja itu dianggap berdiri sendiri tanpa pengaruh benda ketiga.
  • 25. Beberapa gaya ganggu baik yang sifatnya gravitisionil, maupun non-gravitisionil tidak dimasukkan dalam perhitungan. Adapun gaya ganggu yang sifatnya gravitisionil itu dapat ditimbulkan oleh timbunan massa yang tidak uniform di permukaan bumi, jelasnya akibat tidak simetrinya belahan utara dan selatan bola bumi. Untuk lintasan tinggi, bulan dapat berperan sebagai benda pengganggu ketiga, demikian pula manuvre pesawat angkasa.
  • 26. Berdasarkan syarat batas ini, persamaan lintasan dan yang bertautan dengannya dapat diturunkan. Untuk massa bumi kita beri simbol m1 dan massa satelit, m2. Kaedah hukum Newton, menceritakan bahwa percepatan gravitasi yang disebabkan oleh m1 terhadap m2 yang berjarak r, persamaan vektornya adalah :
  • 27. Dalam hal ini, M = m1 +m2 dan G, konstanta gravitasi universal. Disamping itu hukum Kepler II, mensyaratkan bahwa luas daerah yang ditempuh oleh m2 persatuan waktu adalah tetap. Karena luas tersebut adalah maka bentuk ini dapat ditulis dengan lambang , konstanta h disebut konstanta momentum luas. Selanjutnya dari pengetahuan tentang ukum Newton, kita dapatkan bahwa m2 dalam perjalanannya melintasi m1 memenuhi persamaan gerak :
  • 28. Kalau kita ambil perkalian skalar dengan vektor kecepatan v dan bentuk persamaan diferensialnya kita modulir, maka dapat ditulis dalam persamaan skalar : E adalah faktor konstanta yang timbul pada saat langkah di atas kita integrasi dan ini menyatakan jumlah energi total dari sistim 2 benda. Bentuk pertama pada ruas kiri disebut energi kinetis dan bentuk kedua dinamakan energi potensial, jadi secara tidak langsung telah dibuktikan bahwa energi total dari sistim 2 benda tersebut adalah tetap.
  • 29. Kesimpulan 1. Gaya tarik menarik dua titik massa dan berbanding terbalik dengan jarak kuadrat antaranya. Tanda minus menunjukkan makin besar jarak ke dua massa tersebut, makin kecil pula pengaruh gaya gravitasinya. 2. Lintasan planet merupakan sebuah elip. Matahari terletak pada salah satu titik apinya dan vektor radius, garis hubung planet matahari, membuat luas yang sama, untuk satuan waktu yang sama. Yang selanjutnya dikenal dengan hukum I dan II Kepler. 3. Perubahan pada energi kinetis, akan selalu diimbangi oleh perubahan energi potensial, sedemikian rupa hingga jumlah energi totalnya tidak berubah.