SlideShare a Scribd company logo
1 of 101
ASKEP NIFAS
OLEH
Ns. Lili Fajria, S.Kep, M.Biomed
Adaptasi Psikologis Ibu Dalam Masa Nifas
Perubahan Psikologis
mempunyai peranan yang
sangat penting.
Ibu nifas sangat sensitif
peran perawat sangat
penting dalam hal
memberikan pengarahan
kpd keluarga.
Post Partum Blues
fenomena psikologis yang dialami
oleh wanita yang terpisah dari
keluarga dan bayinya
terjadi hari ke 3 s/d ke 5
postpartum
mulai perasaan sedih, mudah
tersinggung, sedih yang tidak jelas,
sering menangis.
Upaya mengatasinya
kontak dini dan berkelanjutan
Lakukan kedekatan fisik
berikan pujian kpd ibu dalam
merawat bayinya
penyuluhan dalam merawat
bayi
Kesedihan dan Duka Cita
Duka cita adalah : respon fisiologis
terhadap kehilangan
Kesedihan adalah : reaksi individu
terhadap kehilangan sesuatu yang
sgt bernilai, tidak hanya ketika
orang tua kehilangan bayinya tetapi
juga mengalami komplikasi dalam
persalinan.
Umumnya kesedihan berlangsung
selama 1 tahun
Tahapan Respon Berduka
Syock
Penekanan, Fase Realitas
Resolusi, membuat Hub baru yang Significan
Syock
Penolakan,Ketidakpercayaan,
Keputusasaan, Marah, Takut,
Cemas, Merasa bersalah, Kesepian,
Kesedihan, Kepahitan, Frustasi,
Kehilangan konsentrasi
Manifestasi Fisiknya : Kehilangan
berat, anoreksia, susah tidur,
kurang istirahat, sesak nafas,
mengomel, gemetaran, DLL.
Penekanan, Fase Realitas
Menyesuaikan dengan lingkungannya
Menangis adalah bentuk yang umum
Resolusi
Menerima penyesuaian kehilangan, individu menjadi
berfungsi kembali
Tindakan Yang membantu spt : melihat, menyentuh,
memegang bayi yang meninggal sampai menyelesaikan
pemakaman si bayi
Tugas Individu yang Berduka
Menerima realitas kehilangan
Menerima sakitnya rasa duka
Menyesuaikan diri dengan
lingkungan
Melanjutkan kehidupan.
Tipe suami dalam menghadapi duka cita
Tipe pria kuat
Tipe pria protektif
Tipe pria yang berperan
Peran Perawat Dlm Proses Berduka
Mengetahui ( Knowing )
Bersama dengan ( Being with )
Melakukan untuk ( Doing for )
Memampukan ( Enabling )
Mempertahankan keyakinan
( Maintening belief )
Kebutuhan Dasar Ibu dalam Masa Nifas
Nutrisi dan Cairan
Ambulasi
Eliminasai
Kebersihan Diri/ Perinium
Istirahat
Seksual
Latihan/ Senam Nifas
Nutrisi dan Cairan
Mengkonsumsi tambahan kalori 500
kalori tiap hari
Minum sedikitnya 3 liter
Pil zat besi sedikitnya selama 40 hari
pasca salin
Minum kapsul vit A ( 200.000 )
Ambulasi
Pemulihan mempercepat
membalikkan tonus otot
dan vena dan
mengencangkan perut
serta mempercepat
pengeluaran lochea
Eliminasi
Ibu harus berkemih dlm 6-8 jam pp
Jelaskan pada ibu tentang upaya
menghindari konstipasi
Kebersihan Diri /
Perinium
Anjurkan kebersihan untuk seluruh
tubuh
Anjuran bagaimana membersihkan
daerah kelamin dengan sabun dan air
Sarankan untuk ganti pembalit
minimal 2 kali sehari
Sarankan ibu untuk mencuci tangan
dengan sabun dan air setela
membersihkan daerah kelamin
Jika ibu mempubyai lika episiotomi,
sarankan untuk tidak menyentuh
luka tersebut
Istirahat
Anjuran untuk istirahat cukup
untuk mencegah kelelahan
Sarankan untuk kembali
melakukan kegiatan rumah
tangga secara perlahan- lahan,
serta untuk tidur siang atau
untuk tidur siang atau
beristirahat selagi bayi tidur
Seksual
Secara fisik aman untuk memulai
hub suami istri begitu darah merah
telah berhenti dan ibu dapat
memasukkan 1 atau 2 jari kedalam
vagina tampa rasa nyeri
Banyak budaya yang menunda hub
suami istri sampai waktu tertentu
( 40 hari/6 mgg ), tetapi keputusan
tergantung pada pasangan yang
bersangkutan
Latihan / Senam Nifas
Lakukan senam perlahan –lahan, lalu
semakin lama semakin sering / kuat
Lakukan senam KEGEL segera pada
hari 1 pp tujuannya :
- membuat jahitan lebih merapat
- Menambah sirkulasi kejalan lahir
- Mempercepat penyembuhan
- Meredakan haemoroid
- Meringankan pengendalian kandung
kemih
1. Pernapasan Perut
Berbaringlah diatas tempat
tidur dgn lutut ditekuk.
Lakukan pernapasan perut
dgn cara menarik napas
dalam dari hidung, lalu
keluarkan dari mulut secara
perlahan – lahan selama 3-
5 detik
2. Pernapasan Abdomen Campuran dan
Supine Pelvic Tilt
berbaring dgn lutut ditekuk
Sambil menarik napas dalam,
putar punggung bagian pelvis dgn
memutarkan punggung bawah di
lantai
Keluarkan napas dgn perlahan,
tetapi dgn mengerahkan tenaga
sementara mengontraksikan otot –
otot perut dan mengencangkan
bokong.
Tahan Selama 3 – 5 detik sambil
mengeluarkan napas. Rileks
3. Sentuh Lutut
Berbaring dgn lutut ditekuk
Sementara menarik napas dalam,
sentuh bagian bawah dagu ke dada
Sambil mengeluarkan napas,angkat
kepala dan bahu secara perlahan dan
halus, dan upaya kan menyentuh
lutut dengan lengan digerakkan
Tubuh hanya boleh naik pada bagian
punggung sementara bagian pinggang
tetap berada dilantai
Perlahan – lahan turunkan kepala dan
bahu ke posisi semula. Rileks.
4. Angkat Bokong
Berbaring dgn bantuan
lengan,lutut ditekuk dan kaki
mendatar
Dengan perlahan – lahn
naikkan bokong dan
lengkungkan punggung
Kembali perlahan – lahan
keposisi semula
5. Memutar Kedua Lutut
Berbaring dgn lutut ditekuk.
Pertahankan bahu mendatar
dgn kaki diam
Dgn perlahan da halus putar
lutut ke kiri sampai
menyentuh lantai
Pertahankan gerakan yang
halus, Putar lutut ke kanan
sampai menyentuh lantai
Kembali keposisi semula dan
Rileks
6. Memutar Satu Lutut
Berbaring di atas puggung dgn
tungkai kanan diluruskan dan
tungkai kiri ditekuk pada lutut.
Pertahankan bahu datar
Secara perlahan putar lutut kiri ke
kanan sampai menyentuh lantai
Kembali ke posisi semula
7. Putar Tungkai
Berbaring dgn kedua tungkai
lurus
Pertahankan bahu datar dan
kedua tugkai tetap lurus
Dgn perlahan dan halus angkat
tungkai kiri dan putar
sedemikian rupa sehingga
menyentuh lantai
Kembali keposisi semula
8. Angkat Tangan
Berbaring dgn lengan diangkat
sampai membentuk sudut 90
derjat terhadap tubuh.
Angkat lengan bersama – sama
sehingga telapak tangan dapat
bersentuh
Turunkan secara perlahan -
lahan
ASUHAN IBU NIFAS FISIOLOGIS
Pengkajian Data Fisik dan Psikologis
Riwayat Kesehatan Ibu
Pemeriksaan Fisik
Masa Nifas
Masa nifas dimulai beberapa jam setelah lahirnya
plasenta dan mencakup 6 minggu berikutnya
( Pusdiknakes 2003 )
Masa nifas ( Puerpurium ) dimulai setelah kelahiran
plasenta dan berakhir ketika alat kandungan
kembali seperti keadaan sebelum hamil ( Sarwono P
2001 )
Masa nifas adalah akhir dari periode itrapartum
yang ditandai dengan lahirnya selaput dan plasenta
dan berlangsung sekitar 6 minggu ( Varneys 1997 )
Tujuan dan Sasaran Asuhan Masa Nifas
Menjaga kesehatan ibu dan bayi, baik fisik maupun psikologis
Melaksanakan skrining yang komprehensif, mendeteksi
masalah, mengobati atau merujuk ila terjadi komplikasi pada
ibu maupu bayinya
Mendukung dan memperkuat keyakinan diri ibu dan
memungkinkan oa melaksanakan peran ibu dalam situasi
keluarga
Memberikan penkes tentang perawatan kesehatan diri,
nutrisi, KB, menyusui , pemberian imunisasi.
Penentuan Waktu Pelaksanaan Asuhan Masa
Nifas
6-8 jam setelah persalinan
6 hari setelah persalinan
2 minggu setelah persalinan
6 minggu setelah persalinan
6-8 Jam Setelah Persalinan
Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia
Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan, rujuk
jika perdarahan berlanjut
Memberikan konseling pada ibu dan keluarga bagaimana
mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri
Pemberian ASI awal
Melakukan Bonding ad attachmen
Menjaga bayi tetap sehat dengan mencegah hipotermi
Jika petugas kes menolong persalinan, petugas kes tsb harus
tinggal dgn ibu untuk 2 jam pertama setelah lahir atau ibu
dan bayi dalam keadaan normal
6 Hari Setelah Persalinan
Memastikan involusi uterus berjalan normal : uterus
berkontraksi, fundus dibawah pusat, tidak ada perdarahan
abnormal, tidak ada bau
Menilai adanya tanda – tanda demam, infeksi atau
perdarahan abnormal
Memastikan ibu mendapatkan cukup makanan, cairan dan
istirahat
Memastikan bayi menyusui dengan baik
Memberikan konseling pada ibu : Perawatan tali pusat,
menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari – hari.
6 minggu setelah persalinan
Menanyakan pada ibu tentang penyulit – penyulit
yang ia dan bayi alami.
Memberikan konseling untuk ber KB dini.
1. Pengkajian Data Fisik dan psikologis
Kesehatan Umum
Tanta – Tanda Vital
- temperatur/suhu
- denyut nadi dan
pernafasan
- Tekanan darah
Payudara
Fundus
Uterus
Kandung Kemih
Genitalia / Perinium
Lokia
Ekstremitas bawah
Temperatur
Peningkatan suhu pada 24 jam pertama pada
umumnya krn dehidrasi.
Pada umumnya setelah 12 jam pp suhu kembali
normal.
Kenaikan suhu yang mencapai lebih dari 38 derjat
merupakan hal – hal yang mengarah pada tanda –
tanda infeksi.
Denyut Nadi dan Pernapasan
Nadi berkisar antara 60 – 80 x/menit.denyut nadi diatas
100x/menit mengindikasikan adanya suatu infeksi
Pernapasan harus berada pada rentang yang normal : 20 – 30
x/menit
Tekanan darah
Pada beberapa kasus
ditemukan keadaan
hipertensi pp, tetapi
keadaan ini akan
menghilang dengan
sendirinya apabila tidak
ada penyakit – penyakit
lain yang menyertainya
dalam 2 bulan pengobatan.
Payudara
o Terjadi proses laktasi
o Lakukan perabaan pada
payudara, apakah
terdapat benjolan,
pembesaran kelenjar
atau abses, serta
bagaimana keadaan
putting susunya.
Fundus : Perubahan Fundus Selama Nifas
Uterus
Bobot Uterus Diameter Uterus Palpasi Serviks
Pada akhir Persalinan 900 gram 12,5 cm Lembut / Lunak
Pada akhir minggu ke 1 450 gram 7,5 cm 2 cm
Pada Akhir minggu ke 2 200 gram 5,0 cm 1 cm
Sesudah Akhir 6 minggu 60 gram 2,5 cm Menyempit
Perubahan yang normal di dalam uterus selama masa
nifas
Kandung Kemih
Kesulitan miksi mungkin terjadi setelah melahirkan
Kehamilan menyebabkan dilatasi dan peregangan pelvis dan
ureter tetapi akan kembali normal pada minggu ke 4 setelah
persalinan
Jika terjadi incontinensia urin sehingga ibu tdk berkemih
selama 6 jam pp, maka diperlukan kateterisasi.
Relaksasi otot kandung kemih baru menghilang setelah
minggu ke 3.
Genitalia, Perinium
Setelah persalinan, vagina meregang dan berbentuk lorong
berdinding lunak dan ukurannya perlahan akan mengecil,
tetapi jarang kembali seperti wanita yang belum pernah
melahirkan
Kadang – kadang pd persalinan yang lama ditemukan oedema
dan memar pada dinding vagina
Rugae terlihat kembali pada minggu ke 3
Lokia rubra
Muncul hari 1 s/d 4
Warna Merah
Mengandung darah
Dari robekan/ luka
Pd bekas implantasi
Plasenta dan
serabut desidua
Dan corion
Lokia rubra
Muncul hari 1 s/d 4
Warna Merah
Mengandung darah
Dari robekan/ luka
Pd bekas implantasi
Plasenta dan
serabut desidua
Dan corion
Lokia
Lokia alba
Muncul pd hari ke 10
s/d berkurang mg
Berikutnya
Warna lebih pucat
Mengandung
Leukosit, selaput
Lendir servik dan
Serabut jaringan yg
mati
Lokia alba
Muncul pd hari ke 10
s/d berkurang mg
Berikutnya
Warna lebih pucat
Mengandung
Leukosit, selaput
Lendir servik dan
Serabut jaringan yg
mati
Lokia serosa
Muncul hari ke 5
s/d ke 9
Warna kecoklatan
Lebih sedikit darah
Lebih banyak serum
Terdiri dari
Leukosit dan
Robekan atau
Laserasi plasenta
Lokia serosa
Muncul hari ke 5
s/d ke 9
Warna kecoklatan
Lebih sedikit darah
Lebih banyak serum
Terdiri dari
Leukosit dan
Robekan atau
Laserasi plasenta
Ekstremitas bawah
Lakukan pemeriksaan kaki
Apakah terdapat varises
Apakah terdapat oedema dan kemerahan pada betis
Pengkajian Psikologis Masa Nifas
Wanita mengalami banyak perubahan emosi, sementara ia
menyesuaikan diri menjadi seorang ibu.
Penyebab depresi postpartum
Kekecewaan emosional
Rasa sakit masa awal nifas
Kelelahan selama proses persalinan
Kecemasan akan kemampuannya merawat bayinya
Rasa takut menjadi tidak menarik lagi bagi suaminya
Riwayat Kesehatan Ibu
Bagaimana perasaannya dan perasaan menjadi orang tua
Keluhan atau masalah yang sekarang dirasakan
Kesulitan dalam BAB dan BAK
Persaan tentang persalinan dan kelahiran bayinya
Penjelasan tentang kelahiran : adakah komplikasi, laserasi
atau episiotomi
Suplemen zat besi : apakah ia makan ?
Pemberian ASI : adakah diberikan, berhasilkah ?
Pemeriksaan Fisik
Px TTV : TD, Suhu dan Nadi
Px Payudara :
Px Abdomen
Px Kaki
Px genitalia, perinium dan lokia.
1.GANGGUAN PERKEMIHAN
A.INKONTINENSIA
Keluarnya urin secara tidak sadar atau
mendadak yang disertai dengan keinginan
yang besar untuk berkemih.
Etiologi
• Otot –otot dasar panggul kendor
• Sistokel
• Infeksi saluran kemih
• Musculus destrusor tidak stabil
B. RETENSIO URIN
Sikap : Ibu selalu diatas tempat tidur.
Rasa malu
Takut rasa sakit
Atonia otot vesika urinaria
Pemanjangan uretra
2. GANGGUAN BAB
• Diit cairan
• Udema pada saat persalinan
• Obat – obatan analgetik
• Rasa sakit pada perenium
3. GANGGUAN HUBUNGAN SEX
Hub sexual dapat dilakukan dengan aman
ketika luka episiotomi telah sembuh dan dan
lochea telah berhenti.
Tingkat estrogen yang rendah dalam
seminggu setelah melahirkan sehingga
sel – sel pensekresi dalam vagina hanya
membentuk sedikit pelumas.
MERENCANAKAN
ASUHAN
KEBIDANAN
MERENCANAKAN ASUHAN KEBIDANAN
A.Evaluasi secara terus menerus
B.Gangguan rasa nyeri dan mengatasi nyeri
C.Mengatasi cemas
D.Pendidikan kesehatan
E.Memberikan kenyamanan pada ibu
F.Membantu ibu untuk menyusui bayinya
G.Memfasilitasi menjadi orang tua
H.Persiapan pasien pulang
I. Deteksi dini komplikasi ibu nifas
A. EVALUASI SECARA TERUS MENERUS
6-8 jam setelah persalinan
6 hari setelah persalinan
2 minggu setelah persalinan
6 minggu setelah persalinan
6-8 Jam Setelah Persalinan
Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia
Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan, rujuk
jika perdarahan berlanjut
Memberikan konseling pada ibu dan keluarga bagaimana
mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri
Pemberian ASI awal
Melakukan Bonding ad attachmen
Menjaga bayi tetap sehat dengan mencegah hipotermi
Jika petugas kes menolong persalinan, petugas kes tsb harus
tinggal dgn ibu untuk 2 jam pertama setelah lahir atau ibu
dan bayi dalam keadaan normal
6 Hari Setelah Persalinan
Memastikan involusi uterus berjalan normal : uterus
berkontraksi, fundus dibawah pusat, tidak ada perdarahan
abnormal, tidak ada bau
Menilai adanya tanda – tanda demam, infeksi atau
perdarahan abnormal
Memastikan ibu mendapatkan cukup makanan, cairan dan
istirahat
Memastikan bayi menyusui dengan baik
Memberikan konseling pada ibu : Perawatan tali pusat,
menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari – hari.
6 minggu setelah persalinan
Menanyakan pada ibu tentang penyulit – penyulit
yang ia dan bayi alami.
Memberikan konseling untuk ber KB dini.
B. GANGGUAN RASA NYERI
( AFTERPAIN ) DAN MENGATASI NYERI
• Rasa sakit pada saat kontraksi yang
dialami oleh ibu multipara selama
2 – 4 hari pp
• Biasanya terjadi pada saat
menyusui
• Berikan obat – obatan analgetik
untuk menguagi nyeri.
C. MENGATASI CEMAS
• Karena peran baru yang dialami ibu dan kondisi ibu
setelah melahirkan.
• Berikan dukungan emosional dan psikologi oleh
pasangan dan keluarga : cuti hamil, konseling
mengenai perubahan – perubahan pada masa nifas
dan membantu ibu menyelesaikan pekerjaan rumah
tangga.
Tentang gizi
• Mengkonsumsi tambahan kalori 500 kalori
tiap hari
• Minum sedikitnya 3 liter tiap hari.
• Pil zat besi sedikitnya selama 40 hari pasca
salin
• Minum kapsul vit A ( 200.000 )
Tentang KB
 Biasanya ibu tidak akan ovulasi sebelum ia
mendapatkan haid selama menyusui.
 Metode aminore laktasi dapat digunakan
 Anjurkan ibu untuk memakai alat kontrasepsi
yang mengandung progesteron.
D. Pendidikan kesehatan
• Penjelasan tentang gizi.
• Penjelasan tentang KB
• Penjelasan tentang tanda – tanda bahaya
• Penjelasan tentang hubungan sex
• Penjelasan tentang perawatan bayi sehari – hari
• Istirahat dan tidur
• Ambulasi
Tentang tanda – tanda bahaya
• HPP
• Lochea berbau
• Rasa sakit di bawah abdomen dan punggung
• Sakit kepala terus menerus, nyeri ulu hati atau
masalah penglihatan
• Bengkak diwajah dan tangan
• Demam, muntah, rasa sakit waktu Bak
LANJUTAN
• Payudara merah, panas atau terasa sakit
• hilang nafsu makan dalam waktu yang lama.
• Rasa sakit, merah, lunak dan atau pembengkakan
di kaki.
• Merasa sedih atau tidak mampu mengasuh sendiri
bayinya.
• Merasa sangat letih.
HPP
• Pemberian cairan intara vena
• Pemberian plasma dan darah lengkap
• Menentukan penyebab perdarahan
• Menghentikan kehilangan darah.
Pengeluaran lochea berbau
• Berikan infus RL atau NACL
• Berikan ampicilin atau amoxicilin 2 gr/ oral
• Rujuk ibu serta dampingi ibu ke tempat
rujukan.
Sakit kepala terus menerus, nyeri ulu
hati dan penglihatan kabur
• Periksa catatan antenatal dan persalinan
untuk mengetahui apakah ibu memiliki
riwayat preeklamsi.
• Tanyakan apakah ibu ada keluhan lain seperti :
demam dan kurang darah.
• Periksa TD, Suhu, HB
• Obati sesuai penyebab.
Demam, muntah, sakit BAK.
• Periksa TD dan suhu
• Periksa inkontinansia urin dan hematuri
• Nasehatkan ibu untuk minum yang banyak
serta makan yang bergizi.
• Obati sesui penyebab.
Payudara merah, panas dan terasa sakit.
• Kompres dingin jika ibu tidak menyusui.
• Kompres hangat sebelum ibu menyusui bayinya
• Jika putting susu lecet atau bengkak, peras air susu
secara manual sebelum memberikan asi.
• Gunakan BH yang menopang payudara
• Kompres dingin diantara waktu menyusui
• Berikan obat – obatan analgetik.
Rasa sakit, merah, lunak atau
pembengkakan di kaki.
• Istirahat yang cukup.
• Jalan – jalan di pagi hari
• Hindari terlalu banyak berdiri.
• Usahakan posisi kaki lebih tinggi dari kepala
• Berikan antibiotik.
Merasa sangat sedih atau tidak mampu
mengasuh bayinya.
• Perhatikan bagaimana interaksi ibu dengan bayinya
• Tanyakan mengenai bantuan di rumah, seberapa
banyak ia bisa bergerak.
• Periksa KU, status gizi serta kadar HB
• Konseling tentang gizi dan istirahat yang cukup.
Tentang hub sexual
• Secara fisik aman untuk memulai hub suami istri
begitu darah merah telah berhenti dan ibu dapat
memasukkan 1 atau 2 jari kedalam vagina tampa
rasa nyeri
• Banyak budaya yang menunda hub suami istri
sampai waktu tertentu ( 40 hari/6 mgg ), tetapi
keputusan tergantung pada pasangan yang
bersangkutan
Tentang istirahat dan tidur
• Anjuran untuk istirahat cukup untuk mencegah
kelelahan
• Sarankan untuk kembali melakukan kegiatan
rumah tangga secara perlahan- lahan, serta untuk
tidur siang atau untuk tidur siang atau
beristirahat selagi bayi tidur
Ambulasi
• Pemulihan mempercepat membalikkan
tonus otot dan vena dan mengencangkan
perut serta mempercepat pengeluaran
lochea
E. MEMBERIKAN KENYAMANAN PADA
IBU
• Jelaskan fisiologi afterpain normal pada ibu
• Berikan motivasi pada ibu untuk berkemih
secara teratur
• Berikan analgetik
• Ajarkan ibu teknik relaksasi.
F. Membantu ibu untuk menyusui
bayinya
• Untuk ibu : tingkatkan istirahat dan minum yang banyak,
yakinkan pada ibu bahwa ibu dapat memproduksi ASI dan
ASInya cukup untuk bayinya
• Untuk bayi : susui bayi tiap 2 jam atau sesui dengan
kebutuhan bayinya, bangunkan bayi, duduk selama proses
menyusui, pastikan bayi menyusui dengan posisi menempel
yang baik, susui bayi ditempat yang tenang dan nyaman serta
tidurlah bersebelahan dengan bayinya.
Tanda ASI cukup
• Bayi kencing setidaknya 6 kali sehari,warna jernih sampai
kuning muda.
• Bayi sering BAB bewarna kekuningan
• Bayi tampak puas, sewaktu – waktu merasa lapar,
bangun dan tidur cukup.
• Bayi menyusu 10 -12 kali sehari
• Payudara ibu tampak kosong dan lembut setiap kali
menyusui.
• Bayi bertambah berat badanya
• Ibu merasakan bayinya menyui dengan baik.
H. MEMFASILITASI MENJADI ORANG
TUA.
• Libatkan ayah dan klg dalam perawatan anak
serta pemeliharaan aktivitas rumah.
• Memberikan motivasi pada ibu dalam
merawat bayinya.
• Ajarkan ibu bagaimana cara perawatan bayi
yang benar.
H. PERSIAPAN PASIEN PULANG
• Lakukan pemeriksaan sebelum pasien pulang
• Berikan konseling pada ibu
• Anjuran pada ibu untuk kunjungan ulang.
I. DETEKSI DINI KOMPLIKASI IBU NIFAS.
• Gejala.
- Terasa sakit disekitar infeksi.
- Suhu meningkat, kadang – kadang disertai badan
menggigil.
- Nadi cepat.
- disertai tanda tumor, rubor, dolor, kolor dan fungsi
laesa.
Pencegahan
• Luka jalan lahir dirawat dengan baik.
• Alat – alat serta pakaian yang berhubungan
dengan persalininan harus steril
• Penderita infeksi nifas harus diisolasi
• Batasi pengunjung.
Pengobatannya
• Sebaiknya dilakukan pembiakan dari sekret
vagina untuk mendapatkan antibiotik yang
cocok.
• Berikan dosis yang sesuai
• Berikan antibiotik spektrum luas saat
menunggu hasil laboraturium.
• Untuk meningkatkan daya tahan tubuh
penderita, berikan : infus.
Kelainan – Kelainan dalam nifas
• Subinvolusi
Keadaan pengecilan uterus yang kurang baik atau
terganggu disebabkan karena adanya
endometritis, sisa urin, mioma uteri dan bekuan –
bekuan darah.
- injeksi metergin setiap hari dan ergometrin oral
- lakukan kuretase dan beri antibiotik jika ada sisa
plasenta.
• Tromboflebitis femoralis
• Adanya trombosis karena adanya perubahan
atau kerusakan pada inti pembuluh darah,
perubahan pada susunan darah, laju
peredaran darah.
• Suhu naik, nyeri, nyeri kaki atau betis bila
berjalan atau ditekan.
• Istirahat, kaki ditinggikan serta beri obat Asam
Asetil Salisilat.
PENDOKUMENTASIAN
OLEH :
Ns. Lili Fajria. S.Kep, M.Biomed
1. Pengumpulan data :anamnesa, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan khusus dan pemeriksaan penunjang.
2. Interpretasi data : diagnosa dan masalah potensial
3. Identifikasi diagnosa dan masalah potensial
4. Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera.
5. Menyusun rencana asuhan yang menyeluruh
6. Pelaksanaan asuhan
7. Evaluasi
Contoh kasus
Langkah I
- Ibu melahirkan yang pertama,6 jam yang lalu
- Bayi perempuan BB : 2900 gr,PJ : 48 cm,A/S : 9/10.
- Perdarahan kala III dan IV 150 cc.
- Perinium ruptur tk II
- Ibu belum bisa menyusui
- Kolostrum ibu belum keluar
- Perut ibu mules
- Ibu belum berani untuk duduk.
- KU dalam batas normal
Lanjutan
- Mamae tidak bengkak
- Kandung kencing penuh
- Ibu belum bisa BAK
- TFU 1 jr bwh pusat
- Kontraksi uterus baik.
Langkah II
 Diagnosanya : Ibu P1 A0 6 jam pospartum
normal.
 Masalah : Retensio urin
 Data dasar : Ibu belum bisa BAK dan kandung
kemih penuh
Langkah V
• Menganjurkan untuk BAK
• Menjelaskan bahaya bila kandung kemih penuh
• Menginformasikan tentang proses pembentukan ASI
dan faktor – faktor yang mempengaruhinya
• Menjelaskan manfaat mobilisasi dini dan motivasi
ibu untuk mobilisasi dini
• Menjelaskan tentang cara membersihkan vulva
• Menjelaskan perubahan – perubahan pada masa
nifas.
Lanjutan
• Menjelaskan tanda – tanda bahaya yang
mungkin terjadi pada masa nifas dan tindakan
yang harus dilakukan.
• Menjelaskan metode kontrasepsi yang sesuai
dan motivasi ibu untuk ber KB.
• Menjelaskan kebutuhan ibu.
• Merencanakan waktu follow up.
Langkah VI
Hari ini tanggal….( saat ini )
- Memberikan penyuluhan tentang bahaya menehan
BAK dan menganjurkan ibu untuk BAK.
- Menjelaskan pentingnya menyusui dan cara
menyusui yang baik
- Menjelaskan proses pembentukan ASI dan faktor –
faktor yang mempengaruhinya
- Menjelaskan manfaat mobilisasi dini
- Menjelaskan cara membersihkan vulva
Langkah VII
Hari I tanggal ….
- Ibu sudah BAK
- Ibu dpt menyusui bayinya dgn benar
- Ibu tidak ragu lagi untuk berjalan
- Vulva ibu bersih
Lanjutan
• Langkah VI
Hari II tanggal….
- Menerangkan perubahan – perubahan pada masa
nifas
- Memperagakan dan membimbing ibu dalam
merawat bayinya
- Menjelaskan tanda – tanda bahaya serta tindakan
yang dapat ibu lakukan
- Menjelaskan pola hidup, prilaku dan kebutuhan
bayi baru lahir
• langkah VII
Hari II tanggal….
- Ibu mengerti perubahan yang akan ia alami
- Ibu dapat merawat bayinya
- Ibu dapat menyebutkan tanda – tanda bahaya
pada masa nifas dan tindakan yang ia lakukan
- Ibu dapat menjelaskan pola hidup, peroilaku
dan kebutuhan bayi baru lahir.
Lanjutan
• Langkah VI
Hari III tanggal …
- menjelaskan kebutuhan ibu nifas
- Menjelaskan metode KB yang sesuai dan
motivasi ibu untuk ber KB
- Merencanakan hari Follow up pada hari ke 6
• Langkah VII
Hari III tanggal …
- ibu dapat menyebutkan kebutuhan pada
saat nifas
- ibu dapat menyebutkan metode
kontrasepsi yang dapat digunakan oleh
dirinya.
- ibu berjanji untuk datang memeriksakan
dirinya pada hari ke 6

More Related Content

What's hot

Pemantauan kesejahteraan janin
Pemantauan kesejahteraan janinPemantauan kesejahteraan janin
Pemantauan kesejahteraan janinChiyapuri
 
08 persalinan preterm
08 persalinan preterm08 persalinan preterm
08 persalinan pretermJoni Iswanto
 
memberikan asuhan pada bayi usia 2 6 hari
memberikan asuhan pada bayi usia 2 6 harimemberikan asuhan pada bayi usia 2 6 hari
memberikan asuhan pada bayi usia 2 6 hariDemey Bd
 
PPT macam-macam syok
PPT macam-macam syokPPT macam-macam syok
PPT macam-macam syokesty lebi
 
Mekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan NormalMekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan NormalHendrik Sutopo
 
Penatalaksanaan Retensio Plasenta
Penatalaksanaan Retensio PlasentaPenatalaksanaan Retensio Plasenta
Penatalaksanaan Retensio Plasentapjj_kemenkes
 
hipertensi dalam kehamilan
hipertensi dalam kehamilanhipertensi dalam kehamilan
hipertensi dalam kehamilanRahayu Pratiwi
 
Mekanisme Persalinan
Mekanisme PersalinanMekanisme Persalinan
Mekanisme PersalinanAnna Nisa
 
08. manajemen laktasi
08. manajemen laktasi08. manajemen laktasi
08. manajemen laktasiJoni Iswanto
 
PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)
PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)
PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)Chiyapuri
 
Askeb nifas 6 jam post partum
Askeb nifas 6 jam post partumAskeb nifas 6 jam post partum
Askeb nifas 6 jam post partumcahyatoshi
 
5. tanda tanda kehamilan--
5. tanda tanda kehamilan--5. tanda tanda kehamilan--
5. tanda tanda kehamilan--Devi Narti
 
penyakit jantung dalam kehamilan
penyakit jantung dalam kehamilanpenyakit jantung dalam kehamilan
penyakit jantung dalam kehamilanRahayu Pratiwi
 
Alur Manajemen Aktif Kala III
Alur Manajemen Aktif Kala IIIAlur Manajemen Aktif Kala III
Alur Manajemen Aktif Kala IIIDokter Tekno
 
60 langkah apn
60 langkah apn60 langkah apn
60 langkah apnarfadin
 

What's hot (20)

Pemantauan kesejahteraan janin
Pemantauan kesejahteraan janinPemantauan kesejahteraan janin
Pemantauan kesejahteraan janin
 
Ppt nifas
Ppt nifasPpt nifas
Ppt nifas
 
08 persalinan preterm
08 persalinan preterm08 persalinan preterm
08 persalinan preterm
 
memberikan asuhan pada bayi usia 2 6 hari
memberikan asuhan pada bayi usia 2 6 harimemberikan asuhan pada bayi usia 2 6 hari
memberikan asuhan pada bayi usia 2 6 hari
 
PPT macam-macam syok
PPT macam-macam syokPPT macam-macam syok
PPT macam-macam syok
 
Mekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan NormalMekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan Normal
 
Penatalaksanaan Retensio Plasenta
Penatalaksanaan Retensio PlasentaPenatalaksanaan Retensio Plasenta
Penatalaksanaan Retensio Plasenta
 
hipertensi dalam kehamilan
hipertensi dalam kehamilanhipertensi dalam kehamilan
hipertensi dalam kehamilan
 
Presentasi muka
Presentasi mukaPresentasi muka
Presentasi muka
 
Mekanisme Persalinan
Mekanisme PersalinanMekanisme Persalinan
Mekanisme Persalinan
 
08. manajemen laktasi
08. manajemen laktasi08. manajemen laktasi
08. manajemen laktasi
 
PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)
PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)
PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)
 
Askeb nifas 6 jam post partum
Askeb nifas 6 jam post partumAskeb nifas 6 jam post partum
Askeb nifas 6 jam post partum
 
5. tanda tanda kehamilan--
5. tanda tanda kehamilan--5. tanda tanda kehamilan--
5. tanda tanda kehamilan--
 
penyakit jantung dalam kehamilan
penyakit jantung dalam kehamilanpenyakit jantung dalam kehamilan
penyakit jantung dalam kehamilan
 
CTG
CTGCTG
CTG
 
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normalAsuhan kebidanan pada ibu hamil normal
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal
 
Alur Manajemen Aktif Kala III
Alur Manajemen Aktif Kala IIIAlur Manajemen Aktif Kala III
Alur Manajemen Aktif Kala III
 
RETENSIO PLASENTA
RETENSIO PLASENTARETENSIO PLASENTA
RETENSIO PLASENTA
 
60 langkah apn
60 langkah apn60 langkah apn
60 langkah apn
 

Similar to ASUHAN NIFAS

Perubahan fisik dan fisiologis pada kala ii (revisi)
Perubahan fisik dan fisiologis pada kala ii (revisi)Perubahan fisik dan fisiologis pada kala ii (revisi)
Perubahan fisik dan fisiologis pada kala ii (revisi)Aning Aisyah
 
kelas ibu hamil pematang lumut.pptx
kelas ibu hamil pematang lumut.pptxkelas ibu hamil pematang lumut.pptx
kelas ibu hamil pematang lumut.pptxClient1Wardana
 
Kebutuhan dasar ibu masa nifas
Kebutuhan dasar ibu masa nifasKebutuhan dasar ibu masa nifas
Kebutuhan dasar ibu masa nifasThaa Kshop
 
474640383-Kala-I-Persalinan-ppt.ppt
474640383-Kala-I-Persalinan-ppt.ppt474640383-Kala-I-Persalinan-ppt.ppt
474640383-Kala-I-Persalinan-ppt.pptlirianadp
 
Askep Bayi Baru Lahir
Askep Bayi Baru LahirAskep Bayi Baru Lahir
Askep Bayi Baru LahirAmalia Senja
 
BAK, BAB, DAN SENAM NIFAS
BAK, BAB, DAN SENAM NIFAS BAK, BAB, DAN SENAM NIFAS
BAK, BAB, DAN SENAM NIFAS Erlina Wati
 
Materi-Pertemuan-Pertama-Kelas-Ibu-Hamil.docx
Materi-Pertemuan-Pertama-Kelas-Ibu-Hamil.docxMateri-Pertemuan-Pertama-Kelas-Ibu-Hamil.docx
Materi-Pertemuan-Pertama-Kelas-Ibu-Hamil.docxDarrenOlshopp
 
Asbid nifas ( e'en)
Asbid nifas ( e'en)Asbid nifas ( e'en)
Asbid nifas ( e'en)cinta04
 
Konsep dasar masa nifas
Konsep dasar masa nifasKonsep dasar masa nifas
Konsep dasar masa nifasSumiaty Syifah
 
MATERI ASKEB II SEM III.pptx
MATERI ASKEB II SEM III.pptxMATERI ASKEB II SEM III.pptx
MATERI ASKEB II SEM III.pptxRahmiAdawiyah1
 
ppt KIH BOZS.pptx
ppt KIH BOZS.pptxppt KIH BOZS.pptx
ppt KIH BOZS.pptxbozsorie
 
Prenatal presentation
Prenatal presentationPrenatal presentation
Prenatal presentationrakkas
 
Perkembangan prakelahiran dan kelahiran
Perkembangan prakelahiran dan kelahiranPerkembangan prakelahiran dan kelahiran
Perkembangan prakelahiran dan kelahiranfernandaalvianita
 
asuhan kebidanan masa nifas
asuhan kebidanan masa nifasasuhan kebidanan masa nifas
asuhan kebidanan masa nifasbyfrs22_
 

Similar to ASUHAN NIFAS (20)

Adaptasi post partum
Adaptasi post partumAdaptasi post partum
Adaptasi post partum
 
Perubahan fisik dan fisiologis pada kala ii (revisi)
Perubahan fisik dan fisiologis pada kala ii (revisi)Perubahan fisik dan fisiologis pada kala ii (revisi)
Perubahan fisik dan fisiologis pada kala ii (revisi)
 
kelas ibu hamil pematang lumut.pptx
kelas ibu hamil pematang lumut.pptxkelas ibu hamil pematang lumut.pptx
kelas ibu hamil pematang lumut.pptx
 
Kebutuhan dasar ibu masa nifas
Kebutuhan dasar ibu masa nifasKebutuhan dasar ibu masa nifas
Kebutuhan dasar ibu masa nifas
 
474640383-Kala-I-Persalinan-ppt.ppt
474640383-Kala-I-Persalinan-ppt.ppt474640383-Kala-I-Persalinan-ppt.ppt
474640383-Kala-I-Persalinan-ppt.ppt
 
Askep Bayi Baru Lahir
Askep Bayi Baru LahirAskep Bayi Baru Lahir
Askep Bayi Baru Lahir
 
ASKEB KALA I
ASKEB KALA IASKEB KALA I
ASKEB KALA I
 
BAK, BAB, DAN SENAM NIFAS
BAK, BAB, DAN SENAM NIFAS BAK, BAB, DAN SENAM NIFAS
BAK, BAB, DAN SENAM NIFAS
 
Materi-Pertemuan-Pertama-Kelas-Ibu-Hamil.docx
Materi-Pertemuan-Pertama-Kelas-Ibu-Hamil.docxMateri-Pertemuan-Pertama-Kelas-Ibu-Hamil.docx
Materi-Pertemuan-Pertama-Kelas-Ibu-Hamil.docx
 
Asbid nifas ( e'en)
Asbid nifas ( e'en)Asbid nifas ( e'en)
Asbid nifas ( e'en)
 
Konsep dasar masa nifas
Konsep dasar masa nifasKonsep dasar masa nifas
Konsep dasar masa nifas
 
askeb 2 (1).ppt
askeb 2 (1).pptaskeb 2 (1).ppt
askeb 2 (1).ppt
 
MATERI ASKEB II SEM III.pptx
MATERI ASKEB II SEM III.pptxMATERI ASKEB II SEM III.pptx
MATERI ASKEB II SEM III.pptx
 
ppt KIH BOZS.pptx
ppt KIH BOZS.pptxppt KIH BOZS.pptx
ppt KIH BOZS.pptx
 
Prenatal presentation
Prenatal presentationPrenatal presentation
Prenatal presentation
 
Asuhan intra natal AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan  intra natal AKPER PEMKAB MUNA Asuhan  intra natal AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan intra natal AKPER PEMKAB MUNA
 
Perkembangan dan pertumbuhan janin
Perkembangan dan pertumbuhan janinPerkembangan dan pertumbuhan janin
Perkembangan dan pertumbuhan janin
 
Perkembangan prakelahiran dan kelahiran
Perkembangan prakelahiran dan kelahiranPerkembangan prakelahiran dan kelahiran
Perkembangan prakelahiran dan kelahiran
 
Maaasiihhhhh
MaaasiihhhhhMaaasiihhhhh
Maaasiihhhhh
 
asuhan kebidanan masa nifas
asuhan kebidanan masa nifasasuhan kebidanan masa nifas
asuhan kebidanan masa nifas
 

Recently uploaded

PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 

Recently uploaded (18)

PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 

ASUHAN NIFAS

  • 1. ASKEP NIFAS OLEH Ns. Lili Fajria, S.Kep, M.Biomed
  • 2. Adaptasi Psikologis Ibu Dalam Masa Nifas Perubahan Psikologis mempunyai peranan yang sangat penting. Ibu nifas sangat sensitif peran perawat sangat penting dalam hal memberikan pengarahan kpd keluarga.
  • 3. Post Partum Blues fenomena psikologis yang dialami oleh wanita yang terpisah dari keluarga dan bayinya terjadi hari ke 3 s/d ke 5 postpartum mulai perasaan sedih, mudah tersinggung, sedih yang tidak jelas, sering menangis.
  • 4. Upaya mengatasinya kontak dini dan berkelanjutan Lakukan kedekatan fisik berikan pujian kpd ibu dalam merawat bayinya penyuluhan dalam merawat bayi
  • 5. Kesedihan dan Duka Cita Duka cita adalah : respon fisiologis terhadap kehilangan Kesedihan adalah : reaksi individu terhadap kehilangan sesuatu yang sgt bernilai, tidak hanya ketika orang tua kehilangan bayinya tetapi juga mengalami komplikasi dalam persalinan. Umumnya kesedihan berlangsung selama 1 tahun
  • 6. Tahapan Respon Berduka Syock Penekanan, Fase Realitas Resolusi, membuat Hub baru yang Significan
  • 7. Syock Penolakan,Ketidakpercayaan, Keputusasaan, Marah, Takut, Cemas, Merasa bersalah, Kesepian, Kesedihan, Kepahitan, Frustasi, Kehilangan konsentrasi Manifestasi Fisiknya : Kehilangan berat, anoreksia, susah tidur, kurang istirahat, sesak nafas, mengomel, gemetaran, DLL.
  • 8. Penekanan, Fase Realitas Menyesuaikan dengan lingkungannya Menangis adalah bentuk yang umum
  • 9. Resolusi Menerima penyesuaian kehilangan, individu menjadi berfungsi kembali Tindakan Yang membantu spt : melihat, menyentuh, memegang bayi yang meninggal sampai menyelesaikan pemakaman si bayi
  • 10. Tugas Individu yang Berduka Menerima realitas kehilangan Menerima sakitnya rasa duka Menyesuaikan diri dengan lingkungan Melanjutkan kehidupan.
  • 11. Tipe suami dalam menghadapi duka cita Tipe pria kuat Tipe pria protektif Tipe pria yang berperan
  • 12. Peran Perawat Dlm Proses Berduka Mengetahui ( Knowing ) Bersama dengan ( Being with ) Melakukan untuk ( Doing for ) Memampukan ( Enabling ) Mempertahankan keyakinan ( Maintening belief )
  • 13. Kebutuhan Dasar Ibu dalam Masa Nifas Nutrisi dan Cairan Ambulasi Eliminasai Kebersihan Diri/ Perinium Istirahat Seksual Latihan/ Senam Nifas
  • 14. Nutrisi dan Cairan Mengkonsumsi tambahan kalori 500 kalori tiap hari Minum sedikitnya 3 liter Pil zat besi sedikitnya selama 40 hari pasca salin Minum kapsul vit A ( 200.000 )
  • 15. Ambulasi Pemulihan mempercepat membalikkan tonus otot dan vena dan mengencangkan perut serta mempercepat pengeluaran lochea
  • 16. Eliminasi Ibu harus berkemih dlm 6-8 jam pp Jelaskan pada ibu tentang upaya menghindari konstipasi
  • 17. Kebersihan Diri / Perinium Anjurkan kebersihan untuk seluruh tubuh Anjuran bagaimana membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air Sarankan untuk ganti pembalit minimal 2 kali sehari Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air setela membersihkan daerah kelamin Jika ibu mempubyai lika episiotomi, sarankan untuk tidak menyentuh luka tersebut
  • 18. Istirahat Anjuran untuk istirahat cukup untuk mencegah kelelahan Sarankan untuk kembali melakukan kegiatan rumah tangga secara perlahan- lahan, serta untuk tidur siang atau untuk tidur siang atau beristirahat selagi bayi tidur
  • 19. Seksual Secara fisik aman untuk memulai hub suami istri begitu darah merah telah berhenti dan ibu dapat memasukkan 1 atau 2 jari kedalam vagina tampa rasa nyeri Banyak budaya yang menunda hub suami istri sampai waktu tertentu ( 40 hari/6 mgg ), tetapi keputusan tergantung pada pasangan yang bersangkutan
  • 20. Latihan / Senam Nifas Lakukan senam perlahan –lahan, lalu semakin lama semakin sering / kuat Lakukan senam KEGEL segera pada hari 1 pp tujuannya : - membuat jahitan lebih merapat - Menambah sirkulasi kejalan lahir - Mempercepat penyembuhan - Meredakan haemoroid - Meringankan pengendalian kandung kemih
  • 21. 1. Pernapasan Perut Berbaringlah diatas tempat tidur dgn lutut ditekuk. Lakukan pernapasan perut dgn cara menarik napas dalam dari hidung, lalu keluarkan dari mulut secara perlahan – lahan selama 3- 5 detik
  • 22. 2. Pernapasan Abdomen Campuran dan Supine Pelvic Tilt berbaring dgn lutut ditekuk Sambil menarik napas dalam, putar punggung bagian pelvis dgn memutarkan punggung bawah di lantai Keluarkan napas dgn perlahan, tetapi dgn mengerahkan tenaga sementara mengontraksikan otot – otot perut dan mengencangkan bokong. Tahan Selama 3 – 5 detik sambil mengeluarkan napas. Rileks
  • 23. 3. Sentuh Lutut Berbaring dgn lutut ditekuk Sementara menarik napas dalam, sentuh bagian bawah dagu ke dada Sambil mengeluarkan napas,angkat kepala dan bahu secara perlahan dan halus, dan upaya kan menyentuh lutut dengan lengan digerakkan Tubuh hanya boleh naik pada bagian punggung sementara bagian pinggang tetap berada dilantai Perlahan – lahan turunkan kepala dan bahu ke posisi semula. Rileks.
  • 24. 4. Angkat Bokong Berbaring dgn bantuan lengan,lutut ditekuk dan kaki mendatar Dengan perlahan – lahn naikkan bokong dan lengkungkan punggung Kembali perlahan – lahan keposisi semula
  • 25. 5. Memutar Kedua Lutut Berbaring dgn lutut ditekuk. Pertahankan bahu mendatar dgn kaki diam Dgn perlahan da halus putar lutut ke kiri sampai menyentuh lantai Pertahankan gerakan yang halus, Putar lutut ke kanan sampai menyentuh lantai Kembali keposisi semula dan Rileks
  • 26. 6. Memutar Satu Lutut Berbaring di atas puggung dgn tungkai kanan diluruskan dan tungkai kiri ditekuk pada lutut. Pertahankan bahu datar Secara perlahan putar lutut kiri ke kanan sampai menyentuh lantai Kembali ke posisi semula
  • 27. 7. Putar Tungkai Berbaring dgn kedua tungkai lurus Pertahankan bahu datar dan kedua tugkai tetap lurus Dgn perlahan dan halus angkat tungkai kiri dan putar sedemikian rupa sehingga menyentuh lantai Kembali keposisi semula
  • 28. 8. Angkat Tangan Berbaring dgn lengan diangkat sampai membentuk sudut 90 derjat terhadap tubuh. Angkat lengan bersama – sama sehingga telapak tangan dapat bersentuh Turunkan secara perlahan - lahan
  • 29. ASUHAN IBU NIFAS FISIOLOGIS Pengkajian Data Fisik dan Psikologis Riwayat Kesehatan Ibu Pemeriksaan Fisik
  • 30. Masa Nifas Masa nifas dimulai beberapa jam setelah lahirnya plasenta dan mencakup 6 minggu berikutnya ( Pusdiknakes 2003 ) Masa nifas ( Puerpurium ) dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil ( Sarwono P 2001 ) Masa nifas adalah akhir dari periode itrapartum yang ditandai dengan lahirnya selaput dan plasenta dan berlangsung sekitar 6 minggu ( Varneys 1997 )
  • 31. Tujuan dan Sasaran Asuhan Masa Nifas Menjaga kesehatan ibu dan bayi, baik fisik maupun psikologis Melaksanakan skrining yang komprehensif, mendeteksi masalah, mengobati atau merujuk ila terjadi komplikasi pada ibu maupu bayinya Mendukung dan memperkuat keyakinan diri ibu dan memungkinkan oa melaksanakan peran ibu dalam situasi keluarga Memberikan penkes tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, KB, menyusui , pemberian imunisasi.
  • 32. Penentuan Waktu Pelaksanaan Asuhan Masa Nifas 6-8 jam setelah persalinan 6 hari setelah persalinan 2 minggu setelah persalinan 6 minggu setelah persalinan
  • 33. 6-8 Jam Setelah Persalinan Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan, rujuk jika perdarahan berlanjut Memberikan konseling pada ibu dan keluarga bagaimana mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri Pemberian ASI awal Melakukan Bonding ad attachmen Menjaga bayi tetap sehat dengan mencegah hipotermi Jika petugas kes menolong persalinan, petugas kes tsb harus tinggal dgn ibu untuk 2 jam pertama setelah lahir atau ibu dan bayi dalam keadaan normal
  • 34. 6 Hari Setelah Persalinan Memastikan involusi uterus berjalan normal : uterus berkontraksi, fundus dibawah pusat, tidak ada perdarahan abnormal, tidak ada bau Menilai adanya tanda – tanda demam, infeksi atau perdarahan abnormal Memastikan ibu mendapatkan cukup makanan, cairan dan istirahat Memastikan bayi menyusui dengan baik Memberikan konseling pada ibu : Perawatan tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari – hari.
  • 35. 6 minggu setelah persalinan Menanyakan pada ibu tentang penyulit – penyulit yang ia dan bayi alami. Memberikan konseling untuk ber KB dini.
  • 36. 1. Pengkajian Data Fisik dan psikologis Kesehatan Umum Tanta – Tanda Vital - temperatur/suhu - denyut nadi dan pernafasan - Tekanan darah Payudara Fundus Uterus Kandung Kemih Genitalia / Perinium Lokia Ekstremitas bawah
  • 37. Temperatur Peningkatan suhu pada 24 jam pertama pada umumnya krn dehidrasi. Pada umumnya setelah 12 jam pp suhu kembali normal. Kenaikan suhu yang mencapai lebih dari 38 derjat merupakan hal – hal yang mengarah pada tanda – tanda infeksi.
  • 38. Denyut Nadi dan Pernapasan Nadi berkisar antara 60 – 80 x/menit.denyut nadi diatas 100x/menit mengindikasikan adanya suatu infeksi Pernapasan harus berada pada rentang yang normal : 20 – 30 x/menit
  • 39. Tekanan darah Pada beberapa kasus ditemukan keadaan hipertensi pp, tetapi keadaan ini akan menghilang dengan sendirinya apabila tidak ada penyakit – penyakit lain yang menyertainya dalam 2 bulan pengobatan.
  • 40. Payudara o Terjadi proses laktasi o Lakukan perabaan pada payudara, apakah terdapat benjolan, pembesaran kelenjar atau abses, serta bagaimana keadaan putting susunya.
  • 41. Fundus : Perubahan Fundus Selama Nifas
  • 42. Uterus Bobot Uterus Diameter Uterus Palpasi Serviks Pada akhir Persalinan 900 gram 12,5 cm Lembut / Lunak Pada akhir minggu ke 1 450 gram 7,5 cm 2 cm Pada Akhir minggu ke 2 200 gram 5,0 cm 1 cm Sesudah Akhir 6 minggu 60 gram 2,5 cm Menyempit Perubahan yang normal di dalam uterus selama masa nifas
  • 43. Kandung Kemih Kesulitan miksi mungkin terjadi setelah melahirkan Kehamilan menyebabkan dilatasi dan peregangan pelvis dan ureter tetapi akan kembali normal pada minggu ke 4 setelah persalinan Jika terjadi incontinensia urin sehingga ibu tdk berkemih selama 6 jam pp, maka diperlukan kateterisasi. Relaksasi otot kandung kemih baru menghilang setelah minggu ke 3.
  • 44. Genitalia, Perinium Setelah persalinan, vagina meregang dan berbentuk lorong berdinding lunak dan ukurannya perlahan akan mengecil, tetapi jarang kembali seperti wanita yang belum pernah melahirkan Kadang – kadang pd persalinan yang lama ditemukan oedema dan memar pada dinding vagina Rugae terlihat kembali pada minggu ke 3
  • 45. Lokia rubra Muncul hari 1 s/d 4 Warna Merah Mengandung darah Dari robekan/ luka Pd bekas implantasi Plasenta dan serabut desidua Dan corion Lokia rubra Muncul hari 1 s/d 4 Warna Merah Mengandung darah Dari robekan/ luka Pd bekas implantasi Plasenta dan serabut desidua Dan corion Lokia Lokia alba Muncul pd hari ke 10 s/d berkurang mg Berikutnya Warna lebih pucat Mengandung Leukosit, selaput Lendir servik dan Serabut jaringan yg mati Lokia alba Muncul pd hari ke 10 s/d berkurang mg Berikutnya Warna lebih pucat Mengandung Leukosit, selaput Lendir servik dan Serabut jaringan yg mati Lokia serosa Muncul hari ke 5 s/d ke 9 Warna kecoklatan Lebih sedikit darah Lebih banyak serum Terdiri dari Leukosit dan Robekan atau Laserasi plasenta Lokia serosa Muncul hari ke 5 s/d ke 9 Warna kecoklatan Lebih sedikit darah Lebih banyak serum Terdiri dari Leukosit dan Robekan atau Laserasi plasenta
  • 46. Ekstremitas bawah Lakukan pemeriksaan kaki Apakah terdapat varises Apakah terdapat oedema dan kemerahan pada betis
  • 47. Pengkajian Psikologis Masa Nifas Wanita mengalami banyak perubahan emosi, sementara ia menyesuaikan diri menjadi seorang ibu. Penyebab depresi postpartum Kekecewaan emosional Rasa sakit masa awal nifas Kelelahan selama proses persalinan Kecemasan akan kemampuannya merawat bayinya Rasa takut menjadi tidak menarik lagi bagi suaminya
  • 48. Riwayat Kesehatan Ibu Bagaimana perasaannya dan perasaan menjadi orang tua Keluhan atau masalah yang sekarang dirasakan Kesulitan dalam BAB dan BAK Persaan tentang persalinan dan kelahiran bayinya Penjelasan tentang kelahiran : adakah komplikasi, laserasi atau episiotomi Suplemen zat besi : apakah ia makan ? Pemberian ASI : adakah diberikan, berhasilkah ?
  • 49. Pemeriksaan Fisik Px TTV : TD, Suhu dan Nadi Px Payudara : Px Abdomen Px Kaki Px genitalia, perinium dan lokia.
  • 50.
  • 51. 1.GANGGUAN PERKEMIHAN A.INKONTINENSIA Keluarnya urin secara tidak sadar atau mendadak yang disertai dengan keinginan yang besar untuk berkemih.
  • 52. Etiologi • Otot –otot dasar panggul kendor • Sistokel • Infeksi saluran kemih • Musculus destrusor tidak stabil
  • 53. B. RETENSIO URIN Sikap : Ibu selalu diatas tempat tidur. Rasa malu Takut rasa sakit Atonia otot vesika urinaria Pemanjangan uretra
  • 54. 2. GANGGUAN BAB • Diit cairan • Udema pada saat persalinan • Obat – obatan analgetik • Rasa sakit pada perenium
  • 55. 3. GANGGUAN HUBUNGAN SEX Hub sexual dapat dilakukan dengan aman ketika luka episiotomi telah sembuh dan dan lochea telah berhenti. Tingkat estrogen yang rendah dalam seminggu setelah melahirkan sehingga sel – sel pensekresi dalam vagina hanya membentuk sedikit pelumas.
  • 57. MERENCANAKAN ASUHAN KEBIDANAN A.Evaluasi secara terus menerus B.Gangguan rasa nyeri dan mengatasi nyeri C.Mengatasi cemas D.Pendidikan kesehatan E.Memberikan kenyamanan pada ibu F.Membantu ibu untuk menyusui bayinya G.Memfasilitasi menjadi orang tua H.Persiapan pasien pulang I. Deteksi dini komplikasi ibu nifas
  • 58. A. EVALUASI SECARA TERUS MENERUS 6-8 jam setelah persalinan 6 hari setelah persalinan 2 minggu setelah persalinan 6 minggu setelah persalinan
  • 59. 6-8 Jam Setelah Persalinan Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan, rujuk jika perdarahan berlanjut Memberikan konseling pada ibu dan keluarga bagaimana mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri Pemberian ASI awal Melakukan Bonding ad attachmen Menjaga bayi tetap sehat dengan mencegah hipotermi Jika petugas kes menolong persalinan, petugas kes tsb harus tinggal dgn ibu untuk 2 jam pertama setelah lahir atau ibu dan bayi dalam keadaan normal
  • 60. 6 Hari Setelah Persalinan Memastikan involusi uterus berjalan normal : uterus berkontraksi, fundus dibawah pusat, tidak ada perdarahan abnormal, tidak ada bau Menilai adanya tanda – tanda demam, infeksi atau perdarahan abnormal Memastikan ibu mendapatkan cukup makanan, cairan dan istirahat Memastikan bayi menyusui dengan baik Memberikan konseling pada ibu : Perawatan tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari – hari.
  • 61. 6 minggu setelah persalinan Menanyakan pada ibu tentang penyulit – penyulit yang ia dan bayi alami. Memberikan konseling untuk ber KB dini.
  • 62. B. GANGGUAN RASA NYERI ( AFTERPAIN ) DAN MENGATASI NYERI • Rasa sakit pada saat kontraksi yang dialami oleh ibu multipara selama 2 – 4 hari pp • Biasanya terjadi pada saat menyusui • Berikan obat – obatan analgetik untuk menguagi nyeri.
  • 63. C. MENGATASI CEMAS • Karena peran baru yang dialami ibu dan kondisi ibu setelah melahirkan. • Berikan dukungan emosional dan psikologi oleh pasangan dan keluarga : cuti hamil, konseling mengenai perubahan – perubahan pada masa nifas dan membantu ibu menyelesaikan pekerjaan rumah tangga.
  • 64. Tentang gizi • Mengkonsumsi tambahan kalori 500 kalori tiap hari • Minum sedikitnya 3 liter tiap hari. • Pil zat besi sedikitnya selama 40 hari pasca salin • Minum kapsul vit A ( 200.000 )
  • 65. Tentang KB  Biasanya ibu tidak akan ovulasi sebelum ia mendapatkan haid selama menyusui.  Metode aminore laktasi dapat digunakan  Anjurkan ibu untuk memakai alat kontrasepsi yang mengandung progesteron.
  • 66. D. Pendidikan kesehatan • Penjelasan tentang gizi. • Penjelasan tentang KB • Penjelasan tentang tanda – tanda bahaya • Penjelasan tentang hubungan sex • Penjelasan tentang perawatan bayi sehari – hari • Istirahat dan tidur • Ambulasi
  • 67. Tentang tanda – tanda bahaya • HPP • Lochea berbau • Rasa sakit di bawah abdomen dan punggung • Sakit kepala terus menerus, nyeri ulu hati atau masalah penglihatan • Bengkak diwajah dan tangan • Demam, muntah, rasa sakit waktu Bak
  • 68. LANJUTAN • Payudara merah, panas atau terasa sakit • hilang nafsu makan dalam waktu yang lama. • Rasa sakit, merah, lunak dan atau pembengkakan di kaki. • Merasa sedih atau tidak mampu mengasuh sendiri bayinya. • Merasa sangat letih.
  • 69. HPP • Pemberian cairan intara vena • Pemberian plasma dan darah lengkap • Menentukan penyebab perdarahan • Menghentikan kehilangan darah.
  • 70. Pengeluaran lochea berbau • Berikan infus RL atau NACL • Berikan ampicilin atau amoxicilin 2 gr/ oral • Rujuk ibu serta dampingi ibu ke tempat rujukan.
  • 71. Sakit kepala terus menerus, nyeri ulu hati dan penglihatan kabur • Periksa catatan antenatal dan persalinan untuk mengetahui apakah ibu memiliki riwayat preeklamsi. • Tanyakan apakah ibu ada keluhan lain seperti : demam dan kurang darah. • Periksa TD, Suhu, HB • Obati sesuai penyebab.
  • 72. Demam, muntah, sakit BAK. • Periksa TD dan suhu • Periksa inkontinansia urin dan hematuri • Nasehatkan ibu untuk minum yang banyak serta makan yang bergizi. • Obati sesui penyebab.
  • 73. Payudara merah, panas dan terasa sakit. • Kompres dingin jika ibu tidak menyusui. • Kompres hangat sebelum ibu menyusui bayinya • Jika putting susu lecet atau bengkak, peras air susu secara manual sebelum memberikan asi. • Gunakan BH yang menopang payudara • Kompres dingin diantara waktu menyusui • Berikan obat – obatan analgetik.
  • 74. Rasa sakit, merah, lunak atau pembengkakan di kaki. • Istirahat yang cukup. • Jalan – jalan di pagi hari • Hindari terlalu banyak berdiri. • Usahakan posisi kaki lebih tinggi dari kepala • Berikan antibiotik.
  • 75. Merasa sangat sedih atau tidak mampu mengasuh bayinya. • Perhatikan bagaimana interaksi ibu dengan bayinya • Tanyakan mengenai bantuan di rumah, seberapa banyak ia bisa bergerak. • Periksa KU, status gizi serta kadar HB • Konseling tentang gizi dan istirahat yang cukup.
  • 76. Tentang hub sexual • Secara fisik aman untuk memulai hub suami istri begitu darah merah telah berhenti dan ibu dapat memasukkan 1 atau 2 jari kedalam vagina tampa rasa nyeri • Banyak budaya yang menunda hub suami istri sampai waktu tertentu ( 40 hari/6 mgg ), tetapi keputusan tergantung pada pasangan yang bersangkutan
  • 77. Tentang istirahat dan tidur • Anjuran untuk istirahat cukup untuk mencegah kelelahan • Sarankan untuk kembali melakukan kegiatan rumah tangga secara perlahan- lahan, serta untuk tidur siang atau untuk tidur siang atau beristirahat selagi bayi tidur
  • 78. Ambulasi • Pemulihan mempercepat membalikkan tonus otot dan vena dan mengencangkan perut serta mempercepat pengeluaran lochea
  • 79. E. MEMBERIKAN KENYAMANAN PADA IBU • Jelaskan fisiologi afterpain normal pada ibu • Berikan motivasi pada ibu untuk berkemih secara teratur • Berikan analgetik • Ajarkan ibu teknik relaksasi.
  • 80. F. Membantu ibu untuk menyusui bayinya • Untuk ibu : tingkatkan istirahat dan minum yang banyak, yakinkan pada ibu bahwa ibu dapat memproduksi ASI dan ASInya cukup untuk bayinya • Untuk bayi : susui bayi tiap 2 jam atau sesui dengan kebutuhan bayinya, bangunkan bayi, duduk selama proses menyusui, pastikan bayi menyusui dengan posisi menempel yang baik, susui bayi ditempat yang tenang dan nyaman serta tidurlah bersebelahan dengan bayinya.
  • 81. Tanda ASI cukup • Bayi kencing setidaknya 6 kali sehari,warna jernih sampai kuning muda. • Bayi sering BAB bewarna kekuningan • Bayi tampak puas, sewaktu – waktu merasa lapar, bangun dan tidur cukup. • Bayi menyusu 10 -12 kali sehari • Payudara ibu tampak kosong dan lembut setiap kali menyusui. • Bayi bertambah berat badanya • Ibu merasakan bayinya menyui dengan baik.
  • 82. H. MEMFASILITASI MENJADI ORANG TUA. • Libatkan ayah dan klg dalam perawatan anak serta pemeliharaan aktivitas rumah. • Memberikan motivasi pada ibu dalam merawat bayinya. • Ajarkan ibu bagaimana cara perawatan bayi yang benar.
  • 83. H. PERSIAPAN PASIEN PULANG • Lakukan pemeriksaan sebelum pasien pulang • Berikan konseling pada ibu • Anjuran pada ibu untuk kunjungan ulang.
  • 84. I. DETEKSI DINI KOMPLIKASI IBU NIFAS. • Gejala. - Terasa sakit disekitar infeksi. - Suhu meningkat, kadang – kadang disertai badan menggigil. - Nadi cepat. - disertai tanda tumor, rubor, dolor, kolor dan fungsi laesa.
  • 85. Pencegahan • Luka jalan lahir dirawat dengan baik. • Alat – alat serta pakaian yang berhubungan dengan persalininan harus steril • Penderita infeksi nifas harus diisolasi • Batasi pengunjung.
  • 86. Pengobatannya • Sebaiknya dilakukan pembiakan dari sekret vagina untuk mendapatkan antibiotik yang cocok. • Berikan dosis yang sesuai • Berikan antibiotik spektrum luas saat menunggu hasil laboraturium. • Untuk meningkatkan daya tahan tubuh penderita, berikan : infus.
  • 87. Kelainan – Kelainan dalam nifas • Subinvolusi Keadaan pengecilan uterus yang kurang baik atau terganggu disebabkan karena adanya endometritis, sisa urin, mioma uteri dan bekuan – bekuan darah. - injeksi metergin setiap hari dan ergometrin oral - lakukan kuretase dan beri antibiotik jika ada sisa plasenta.
  • 88. • Tromboflebitis femoralis • Adanya trombosis karena adanya perubahan atau kerusakan pada inti pembuluh darah, perubahan pada susunan darah, laju peredaran darah. • Suhu naik, nyeri, nyeri kaki atau betis bila berjalan atau ditekan. • Istirahat, kaki ditinggikan serta beri obat Asam Asetil Salisilat.
  • 89. PENDOKUMENTASIAN OLEH : Ns. Lili Fajria. S.Kep, M.Biomed
  • 90. 1. Pengumpulan data :anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan khusus dan pemeriksaan penunjang. 2. Interpretasi data : diagnosa dan masalah potensial 3. Identifikasi diagnosa dan masalah potensial 4. Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera. 5. Menyusun rencana asuhan yang menyeluruh 6. Pelaksanaan asuhan 7. Evaluasi
  • 91. Contoh kasus Langkah I - Ibu melahirkan yang pertama,6 jam yang lalu - Bayi perempuan BB : 2900 gr,PJ : 48 cm,A/S : 9/10. - Perdarahan kala III dan IV 150 cc. - Perinium ruptur tk II - Ibu belum bisa menyusui - Kolostrum ibu belum keluar - Perut ibu mules - Ibu belum berani untuk duduk. - KU dalam batas normal
  • 92. Lanjutan - Mamae tidak bengkak - Kandung kencing penuh - Ibu belum bisa BAK - TFU 1 jr bwh pusat - Kontraksi uterus baik.
  • 93. Langkah II  Diagnosanya : Ibu P1 A0 6 jam pospartum normal.  Masalah : Retensio urin  Data dasar : Ibu belum bisa BAK dan kandung kemih penuh
  • 94. Langkah V • Menganjurkan untuk BAK • Menjelaskan bahaya bila kandung kemih penuh • Menginformasikan tentang proses pembentukan ASI dan faktor – faktor yang mempengaruhinya • Menjelaskan manfaat mobilisasi dini dan motivasi ibu untuk mobilisasi dini • Menjelaskan tentang cara membersihkan vulva • Menjelaskan perubahan – perubahan pada masa nifas.
  • 95. Lanjutan • Menjelaskan tanda – tanda bahaya yang mungkin terjadi pada masa nifas dan tindakan yang harus dilakukan. • Menjelaskan metode kontrasepsi yang sesuai dan motivasi ibu untuk ber KB. • Menjelaskan kebutuhan ibu. • Merencanakan waktu follow up.
  • 96. Langkah VI Hari ini tanggal….( saat ini ) - Memberikan penyuluhan tentang bahaya menehan BAK dan menganjurkan ibu untuk BAK. - Menjelaskan pentingnya menyusui dan cara menyusui yang baik - Menjelaskan proses pembentukan ASI dan faktor – faktor yang mempengaruhinya - Menjelaskan manfaat mobilisasi dini - Menjelaskan cara membersihkan vulva
  • 97. Langkah VII Hari I tanggal …. - Ibu sudah BAK - Ibu dpt menyusui bayinya dgn benar - Ibu tidak ragu lagi untuk berjalan - Vulva ibu bersih
  • 98. Lanjutan • Langkah VI Hari II tanggal…. - Menerangkan perubahan – perubahan pada masa nifas - Memperagakan dan membimbing ibu dalam merawat bayinya - Menjelaskan tanda – tanda bahaya serta tindakan yang dapat ibu lakukan - Menjelaskan pola hidup, prilaku dan kebutuhan bayi baru lahir
  • 99. • langkah VII Hari II tanggal…. - Ibu mengerti perubahan yang akan ia alami - Ibu dapat merawat bayinya - Ibu dapat menyebutkan tanda – tanda bahaya pada masa nifas dan tindakan yang ia lakukan - Ibu dapat menjelaskan pola hidup, peroilaku dan kebutuhan bayi baru lahir.
  • 100. Lanjutan • Langkah VI Hari III tanggal … - menjelaskan kebutuhan ibu nifas - Menjelaskan metode KB yang sesuai dan motivasi ibu untuk ber KB - Merencanakan hari Follow up pada hari ke 6
  • 101. • Langkah VII Hari III tanggal … - ibu dapat menyebutkan kebutuhan pada saat nifas - ibu dapat menyebutkan metode kontrasepsi yang dapat digunakan oleh dirinya. - ibu berjanji untuk datang memeriksakan dirinya pada hari ke 6