3. 1. ObservasiGerakJanin, ada 2 cara:
Cara Cardiff
Pemantauan dilakukan mulai jam 9 pagi, tidur miring kekiri atau duduk,
dan menghitung berapa waktu yang diperlukan untuk mencapai 10
gerakan janin. Bila hingga jam 9 malam tidak tercapai 10 gerakan,
maka pasien harus segera ke dokter/ bidan untuk penanganan lebih
lanjut.
Cara Sadovsky
Pasien tidur miring kekiri, kemudian hitung gerakan janin. Harus dapat
dicapai 4 gerakan janin dalam satu jam, bila belum tercapai, waktunya
ditambah satu jam lagi, bila ternyata tetap tidak tercapai 4 gerakan,
maka pasien harus segera berkonsultasi dengan dokter/ bidan.
6. EFM merupakan metode untuk memeriksa kondisi bayi dalam
rahim dengan mencatat setiap perubahan yang tidak biasa
dalam denyut jantungnya
7. Denyut jantung janin mengalami penyesuaian
konstan karena menanggapi lingkungan dan
rangsangan lainnya.
Monitor janin mencatat detak jantung bayi yang
belum lahir dan grafik pada selembar kertas.
Pemantauan janin elektronik biasanya
disarankan untuk kehamilan beresiko tinggi,
saat bayi berada dalam bahaya kesusahan.
9. Detak jantung bayi yang belum lahir ini biasanya berkisar 120-160 denyut per menit
(bpm)
Seorang bayi yang menerima cukup oksigen melalui plasenta akan bergerak di
sekitarnya.
Strip monitor akan menunjukkan detak jantung bayi meningkat sebentar saat ia
bergerak (seperti denyut jantung orang dewasa meningkat ketika ia bergerak).
Strip monitor bayi dianggap reaktif ketika detak jantung bayi meningkat setidaknya
20 bpm di atas denyut jantung dasar minimal 20 detik.
Hal ini harus terjadi setidaknya dua kali dalam periode 20 menit.
Pelacak denyut jantung reaktif (juga dikenal sebagai tes non-stress reaktif)
dianggap sebagai tanda baik bayi.
10. Jika denyut jantung bayi turun sangat rendah atau naik sangat tinggi, hal ini menandakan
masalah serius. Dalam kedua kasus ini jelas bahwa bayi dalam kesusahan dan harus
disampaikan segera. Namun, banyak bayi yang mengalami masalah tidak memberikan tanda-
tanda yang jelas seperti itu.
Tanda pertama bahwa bayi tidak mendapatkan cukup oksigen antara kontraksi seringkali
penurunan detak jantung bayi setelah kontraksi (diselerasi akhir). Detak jantung bayi pulih ke
tingkat normal antara kontraksi, hanya untuk drop lagi setelah kontraksi berikutnya. Ini juga
merupakan tanda lebih halus dari marabahaya.