3. Progesteron, berfungsi mempengaruhi pertumbuhan dan
ukuran alveoli.
Estrogen, berfungsi menstimulasi sistem saluran ASI untuk
membesar
Prolaktin, berperan dalam membesarnya alveoil dalam
kehamilan.
Oksitosin, berfungsi mengencangkan otot halus dalam
rahim pada saat melahirkan pasca melahirkan, oksitosin
juga mengencangkan otot halus di sekitar alveoli untuk
memeras ASI menuju saluran susu. Oksitosin berperan
dalam proses turunnya susu let-down/ milk ejection reflex.
5. Laktogenesis I
Merupakan fase penambahan dan pembesaran
lobulus-alveolus. Terjadi pada fase terakhir kehamilan.
Laktogenesis II
Pengeluaran plasenta saat melahirkan menyebabkan
menurunnya kadar hormon progesteron, esterogen
dan HPL. Akan tetapi kadar hormon prolaktin tetap
tinggi. Hal ini menyebabkan produksi ASI besar-
besaran.
6. Sistem kontrol hormon endokrin
mengatur produksi ASI selama
kehamilan dan beberapa hari pertama
setelah melahirkan. Ketika produksi
ASI mulai stabil, sistem kontrol
autokrin dimulai. Pada tahap ini,
apabila ASI banyak dikeluarkan,
payudara akan memproduksi ASI
banyak.
7. Kurang sering menyusui atau memerah payudara
Apabila bayi tidak bisa menghisap ASI secara efektif,
antara lain akibat: struktur mulut dan rahang yang
kurang baik; teknik perlekatan yang salah.
Kelainan endokrin ibu (jarang terjadi)
Jaringan payudara hipoplastik
Kelainan metabolisme atau pencernaan bayi, sehingga
tidak dapat mencerna ASI
Kurangnya gizi ibu
8. colostum dibuang
Setiap kali hendak meyusui, ibu tidak
mersa perlu membersihkan
payaudaranya terlebih dahulu
Praktik pemberian ASI segera setelah
bayi lahir tidak dikenal oleh
masyarakat tradisional.
ASI eksklusif tidak dilaksanakan
9. Menyusui dan berat badan ibu
ASI tidak cukup
Ukuran payudara
Susu pertama
ASI dan payudara ibu
Menyusui itu repot
Bayi yang mengalami diare tidak boleh
diberi ASI
10. sepasang kelenjar payudara yang beratnya kurang
lebih 200 gram, saat hamil 600 gram dan saat
menyusui 800 gram.
Terdiri dari:
Korpus (badan), yaitu bagian yang membesar.
Areola, yaitu bagian yang kehitaman di tengah.
Papilla atau puting, yaitu bagian yang menonjol di
puncak payudara.
11.
12. dalam korpus terdapat alveolus, yaitu unit terkecil
yang memproduksi susu. Bagian dari alveolus adalah
sel Aciner, jaringan lemak, sel plasma, sel otot polos
dan pembuluh darah.
Lobulus yaitu kumpulan dari alveolus. Lobus, yaitu
beberapa lobulus yang berkumpul menjadi 15-20 lobus
pada tiap payudara. ASI disalurkan dari alveolus ke
dalam saluran kecil (duktulus), kemudian beberapa
duktulus bergabung membentuk saluran yang lebih
besar (duktus laktiferus).
13. di bawah areola terdapat sinus laktiferus,
yaitu saluran di bawah areola yang besar
melebar, akhirnya memusat ke dalam
puting dan bermuara ke luar. Di dalam
dinding alveolus maupun saluran-
saluran terdapat otot polos yang bila
berkontraksi dapat memompa ASI
keluar.
14.
15. Produksi ASI (Prolaktin)
Hormon yang berperan adalah hormon esterogen dan
progesteron yang membantu maturasi alveoli. Sedangkan
hormon prolaktin berfungsi untuk produksi ASI.
Selama kehamilan hormon prolaktin dari plasenta
meningkat tetapi ASI belum keluar karena pengaruh
hormon estrogen yang masih tinggi. Kadar estrogen dan
progesterone akan menurun pada saat hari kedua atau
ketiga pasca persalinan, sehingga terjadi sekresi ASI. Pada
proses laktasi terdapat dua reflek yang berperan, yaitu
refleks prolaktin dan refleks aliran yang timbul akibat
perangsangan puting susu dikarenakan isapan bayi.
16. Hisapan bayi sebagai reseptor mekanik
hipotalamus melalui medulla spinalis hipotalamus
faktor pemacu sekresi prolaktin
Hipofise anterior
keluar prolaktin
sel-sel alveoli untuk membuat air susu.
17.
18. hisapan bayi dilanjutkan ke hipofise posterior
Oksitosin
Kontraksi otot
memeras air susu yang telah terbuat, keluar dari alveoli
dan masuk ke sistem duktus dan selanjutnya mengalir
melalui duktus lactiferus masuk ke mulut bayi.
19.
20. ASI dibedakan dalam tiga
stadium yaitu:
Kolustrum,
Air susu transisi/ peralihan,
Air susu matur.
21. air susu yang pertama kali keluar (hari ke 1 -3 setelah
kelahiaran) merupakan cairan dengan viskositas kental ,
lengket dan berwarna kekuningan.
Kolustrum mengandung tinggi protein, mineral, garam,
vitamin A, nitrogen, sel darah putih dan antibodi yang
tinggi daripada ASI matur. rendah lemak dan laktosa.
Protein utama pada kolustrum adalah imunoglobulin
(IgG, IgA dan IgM), yang digunakan sebagai zat antibodi
untuk mencegah dan menetralisir bakteri, virus, jamur
dan parasit
Volume kolostrum antara 150-300 ml/24 jam
Pencahar ideal untuk membersihkan zat yang tidak
terpakai dari usus bayi yang baru lahir dan
mempersiapkan saluran pencernaan makanan bagi bayi
makanan yang akan datang
22. ASI peralihan adalah ASI yang keluar
setelah kolostrum sampai sebelum ASI
matang, yaitu sejak hari ke-4 sampai
hari
Kadar imunoglobulin dan protein
menurun, sedangkan lemak dan
laktosa meningkat.
23. disekresi pada hari ke sepuluh dan seterusnya
berwarna putih
Kandungan ASI matur relatif konstan, tidak
menggumpal bila dipanaskan.
24. Air susu yang mengalir pertama kali
atau saat lima menit pertama
foremilk.
lebih encer. Foremilk mempunyai
kandungan rendah lemak dan tinggi
laktosa, gula, protein, mineral dan
air.
25. kaya akan lemak dan nutrisi.
Hindmilk membuat bayi akan lebih cepat kenyang.
bayi akan
membutuhkan
keduanya
26.
27. Bagi bayi
Bagi ibu
Bagi keluarga
Bagi negara
28. Manfaat ASI untuk Bayi
zat gizi sesuai Mengandung
kebutuhan bayi zat protektif
Meningkatkan Efek
Kecerdasan Psikologis
31. Manfaat ASI untuk Negara
ASI memberikan manfaat untuk negara,
yaitu:
Menurunkan angka kesakitan dan kematian
anak.
Mengurangi subsidi untuk rumah sakit.
Mengurangi devisa dalam pembelian susu
formula.
Meningkatkan kualitas generasi penerus
bangsa.
32. PERSIAPAN MENYUSUI
1. Tumbuhkan Niat
2. Hilangkah Stres
Persiapan menyusui:
Pastikan dulu BAYI dalam keadaan siap
untuk disusui
Jika tidur, bangunkan dengan menyentuh
pipinya
Ketika mengganti popok, BAYI kadang
terbangun dan minta disusui.
33. posisi senyaman mungkin, baik duduk atau
berbaring.
Mulut BAYI harus sejajar dengan puting payudara
ibu.
Lakukan menyusui dengan sepenuh hati dan
cinta.
Untuk merangsang BAYI mau menyusu, letakan
jari di pipinya.
Biarkan BAYI menyusu sepuasnya.
Susui BAYI pada kedua buah payudara setiap kali
ia menyusu
34. Masalah menyusui masa antenatal
Masalah menyusui pada masa pasca
persalinan dini
Masalah menyusui pada masa pasca
persalinan lanjut
Masalah menyusui pada keadaan khusus
Masalah pada bayi
Menyusui dalam keadaan darurat
35. Pemberian ASI dengan Suplementer
Pemberian ASI dengan cangkir (cup
feeding)
Memeras ASI