SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
Adalah proses produksi,
sekresi, dan pengeluaran ASI.
 Progesteron, berfungsi mempengaruhi pertumbuhan dan
  ukuran alveoli.
 Estrogen, berfungsi menstimulasi sistem saluran ASI untuk
  membesar
 Prolaktin, berperan dalam membesarnya alveoil dalam
  kehamilan.
 Oksitosin, berfungsi mengencangkan otot halus dalam
  rahim pada saat melahirkan pasca melahirkan, oksitosin
  juga mengencangkan otot halus di sekitar alveoli untuk
  memeras ASI menuju saluran susu. Oksitosin berperan
  dalam proses turunnya susu let-down/ milk ejection reflex.
Proses pembentukan laktogen
melalui tahapan-tahapan berikut:
  Laktogenesis I
  Laktogenesis II
  Laktogenesis III
 Laktogenesis I
 Merupakan fase penambahan dan pembesaran
 lobulus-alveolus. Terjadi pada fase terakhir kehamilan.

 Laktogenesis II
 Pengeluaran plasenta saat melahirkan menyebabkan
 menurunnya kadar hormon progesteron, esterogen
 dan HPL. Akan tetapi kadar hormon prolaktin tetap
 tinggi. Hal ini menyebabkan produksi ASI besar-
 besaran.
 Sistem kontrol hormon endokrin
 mengatur produksi ASI selama
 kehamilan dan beberapa hari pertama
 setelah melahirkan. Ketika produksi
 ASI mulai stabil, sistem kontrol
 autokrin dimulai. Pada tahap ini,
 apabila ASI banyak dikeluarkan,
 payudara akan memproduksi ASI
 banyak.
 Kurang sering menyusui atau memerah payudara
 Apabila bayi tidak bisa menghisap ASI secara efektif,
    antara lain akibat: struktur mulut dan rahang yang
    kurang baik; teknik perlekatan yang salah.
   Kelainan endokrin ibu (jarang terjadi)
   Jaringan payudara hipoplastik
   Kelainan metabolisme atau pencernaan bayi, sehingga
    tidak dapat mencerna ASI
   Kurangnya gizi ibu
 colostum dibuang
 Setiap kali hendak meyusui, ibu tidak
  mersa perlu membersihkan
  payaudaranya terlebih dahulu
 Praktik pemberian ASI segera setelah
  bayi lahir tidak dikenal oleh
  masyarakat tradisional.
 ASI eksklusif tidak dilaksanakan
 Menyusui dan berat badan ibu
 ASI tidak cukup
 Ukuran payudara
 Susu pertama
 ASI dan payudara ibu
 Menyusui itu repot
 Bayi yang mengalami diare tidak boleh
 diberi ASI
sepasang kelenjar payudara yang beratnya kurang
 lebih 200 gram, saat hamil 600 gram dan saat
 menyusui 800 gram.

Terdiri dari:
 Korpus (badan), yaitu bagian yang membesar.
 Areola, yaitu bagian yang kehitaman di tengah.
 Papilla atau puting, yaitu bagian yang menonjol di
  puncak payudara.
 dalam korpus terdapat alveolus, yaitu unit terkecil
 yang memproduksi susu. Bagian dari alveolus adalah
 sel Aciner, jaringan lemak, sel plasma, sel otot polos
 dan pembuluh darah.
 Lobulus yaitu kumpulan dari alveolus. Lobus, yaitu
 beberapa lobulus yang berkumpul menjadi 15-20 lobus
 pada tiap payudara. ASI disalurkan dari alveolus ke
 dalam saluran kecil (duktulus), kemudian beberapa
 duktulus bergabung membentuk saluran yang lebih
 besar (duktus laktiferus).
di bawah areola terdapat sinus laktiferus,
yaitu saluran di bawah areola yang besar
melebar, akhirnya memusat ke dalam
puting dan bermuara ke luar. Di dalam
dinding alveolus maupun saluran-
saluran terdapat otot polos yang bila
berkontraksi dapat memompa ASI
keluar.
 Produksi ASI (Prolaktin)
 Hormon yang berperan adalah hormon esterogen dan
 progesteron yang membantu maturasi alveoli. Sedangkan
 hormon prolaktin berfungsi untuk produksi ASI.
 Selama kehamilan hormon prolaktin dari plasenta
 meningkat tetapi ASI belum keluar karena pengaruh
 hormon estrogen yang masih tinggi. Kadar estrogen dan
 progesterone akan menurun pada saat hari kedua atau
 ketiga pasca persalinan, sehingga terjadi sekresi ASI. Pada
 proses laktasi terdapat dua reflek yang berperan, yaitu
 refleks prolaktin dan refleks aliran yang timbul akibat
 perangsangan puting susu dikarenakan isapan bayi.
Hisapan bayi sebagai reseptor mekanik

hipotalamus melalui medulla spinalis hipotalamus

        faktor pemacu sekresi prolaktin

                Hipofise anterior

                keluar prolaktin

     sel-sel alveoli untuk membuat air susu.
hisapan bayi dilanjutkan ke hipofise posterior

                       Oksitosin

                     Kontraksi otot

memeras air susu yang telah terbuat, keluar dari alveoli
 dan masuk ke sistem duktus dan selanjutnya mengalir
 melalui duktus lactiferus masuk ke mulut bayi.
ASI dibedakan dalam tiga
stadium yaitu:
   Kolustrum,
   Air susu transisi/ peralihan,
   Air susu matur.
air susu yang pertama kali keluar (hari ke 1 -3 setelah
kelahiaran) merupakan cairan dengan viskositas kental ,
lengket dan berwarna kekuningan.
 Kolustrum mengandung tinggi protein, mineral, garam,
  vitamin A, nitrogen, sel darah putih dan antibodi yang
  tinggi daripada ASI matur. rendah lemak dan laktosa.
  Protein utama pada kolustrum adalah imunoglobulin
  (IgG, IgA dan IgM), yang digunakan sebagai zat antibodi
  untuk mencegah dan menetralisir bakteri, virus, jamur
  dan parasit
 Volume kolostrum antara 150-300 ml/24 jam
 Pencahar ideal untuk membersihkan zat yang tidak
  terpakai dari usus bayi yang baru lahir dan
  mempersiapkan saluran pencernaan makanan bagi bayi
  makanan yang akan datang
 ASI peralihan adalah ASI yang keluar
  setelah kolostrum sampai sebelum ASI
  matang, yaitu sejak hari ke-4 sampai
  hari
 Kadar imunoglobulin dan protein
  menurun, sedangkan lemak dan
  laktosa meningkat.
 disekresi pada hari ke sepuluh dan seterusnya
 berwarna putih
 Kandungan ASI matur relatif konstan, tidak
 menggumpal bila dipanaskan.
Air susu yang mengalir pertama kali
atau saat lima menit pertama
foremilk.
 lebih encer. Foremilk mempunyai
kandungan rendah lemak dan tinggi
laktosa, gula, protein, mineral dan
air.
 kaya akan lemak dan nutrisi.
 Hindmilk membuat bayi akan lebih cepat kenyang.




              bayi akan
              membutuhkan
              keduanya
 Bagi bayi
 Bagi ibu
 Bagi keluarga
 Bagi negara
Manfaat ASI untuk Bayi



   zat gizi sesuai   Mengandung
  kebutuhan bayi     zat protektif




  Meningkatkan            Efek
   Kecerdasan          Psikologis
1.Aspek kesehatan ibu.
2.Aspek keluarga berencana.
3.Aspek psikologis.
dilihat dari aspek:
 Aspek ekonomi.
 Aspek psikologis.
 Aspek kemudahan.
Manfaat ASI untuk Negara

ASI memberikan manfaat untuk negara,
  yaitu:
 Menurunkan angka kesakitan dan kematian
  anak.
 Mengurangi subsidi untuk rumah sakit.
 Mengurangi devisa dalam pembelian susu
  formula.
 Meningkatkan kualitas generasi penerus
  bangsa.
PERSIAPAN MENYUSUI
1. Tumbuhkan Niat
2. Hilangkah Stres
Persiapan menyusui:
 Pastikan dulu BAYI dalam keadaan siap
  untuk disusui
 Jika tidur, bangunkan dengan menyentuh
  pipinya
 Ketika mengganti popok, BAYI kadang
  terbangun dan minta disusui.
 posisi senyaman mungkin, baik duduk atau
    berbaring.
   Mulut BAYI harus sejajar dengan puting payudara
    ibu.
   Lakukan menyusui dengan sepenuh hati dan
    cinta.
   Untuk merangsang BAYI mau menyusu, letakan
    jari di pipinya.
   Biarkan BAYI menyusu sepuasnya.
   Susui BAYI pada kedua buah payudara setiap kali
    ia menyusu
 Masalah menyusui masa antenatal
 Masalah menyusui pada masa pasca
  persalinan dini
 Masalah menyusui pada masa pasca
  persalinan lanjut
 Masalah menyusui pada keadaan khusus
 Masalah pada bayi
 Menyusui dalam keadaan darurat
 Pemberian ASI dengan Suplementer
 Pemberian ASI dengan cangkir (cup
  feeding)
 Memeras ASI

More Related Content

What's hot

7 langkah varney
7 langkah varney7 langkah varney
7 langkah varneysicua050896
 
24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidanan24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidananshona2493
 
Upaya promkes dalam pelayanan kebidanan promotif, preventif
Upaya promkes dalam pelayanan kebidanan promotif, preventifUpaya promkes dalam pelayanan kebidanan promotif, preventif
Upaya promkes dalam pelayanan kebidanan promotif, preventifdhewychabi
 
Power point Hiperemesis Gravidarum
Power point Hiperemesis GravidarumPower point Hiperemesis Gravidarum
Power point Hiperemesis Gravidarumsyaripinsiti
 
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamilPerubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamilHetty Astri
 
Peredaran darah janin
Peredaran darah janinPeredaran darah janin
Peredaran darah janinNs. Lutfi
 
Pemeriksaan Kunjungan Ulang Kehamilan
Pemeriksaan Kunjungan Ulang KehamilanPemeriksaan Kunjungan Ulang Kehamilan
Pemeriksaan Kunjungan Ulang KehamilanMelly anti
 
Contoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etikContoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etikAl-Ikhlas14
 
Pembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOMPembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOMAffiZakiyya
 
Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan diagnostik Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan diagnostik Rahayu Pratiwi
 
Caput succedaneum dan cephalhematoma
Caput succedaneum dan cephalhematomaCaput succedaneum dan cephalhematoma
Caput succedaneum dan cephalhematomaFuji Astuti
 

What's hot (20)

Manuver leopold
Manuver leopoldManuver leopold
Manuver leopold
 
Proses laktasi dan menyusui,ppt
Proses laktasi dan menyusui,pptProses laktasi dan menyusui,ppt
Proses laktasi dan menyusui,ppt
 
Asi eksklusif
Asi eksklusifAsi eksklusif
Asi eksklusif
 
7 langkah varney
7 langkah varney7 langkah varney
7 langkah varney
 
24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidanan24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidanan
 
Upaya promkes dalam pelayanan kebidanan promotif, preventif
Upaya promkes dalam pelayanan kebidanan promotif, preventifUpaya promkes dalam pelayanan kebidanan promotif, preventif
Upaya promkes dalam pelayanan kebidanan promotif, preventif
 
KPSP & DDST
KPSP & DDST KPSP & DDST
KPSP & DDST
 
Anfis payudara
Anfis payudaraAnfis payudara
Anfis payudara
 
Leaflet senam hamil
Leaflet senam hamilLeaflet senam hamil
Leaflet senam hamil
 
Power point Hiperemesis Gravidarum
Power point Hiperemesis GravidarumPower point Hiperemesis Gravidarum
Power point Hiperemesis Gravidarum
 
Pemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopoldPemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopold
 
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamilPerubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
 
Peredaran darah janin
Peredaran darah janinPeredaran darah janin
Peredaran darah janin
 
Pemeriksaan Kunjungan Ulang Kehamilan
Pemeriksaan Kunjungan Ulang KehamilanPemeriksaan Kunjungan Ulang Kehamilan
Pemeriksaan Kunjungan Ulang Kehamilan
 
Contoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etikContoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etik
 
Pembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOMPembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOM
 
Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan diagnostik Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan diagnostik
 
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1
 
Caput succedaneum dan cephalhematoma
Caput succedaneum dan cephalhematomaCaput succedaneum dan cephalhematoma
Caput succedaneum dan cephalhematoma
 
Penyuluhan asi
Penyuluhan asiPenyuluhan asi
Penyuluhan asi
 

Viewers also liked

Menyusui: Modal dalam Parenting
Menyusui: Modal dalam ParentingMenyusui: Modal dalam Parenting
Menyusui: Modal dalam Parenting24hourparenting
 
10 Langkah Mudah Perbanyak ASI
10 Langkah Mudah Perbanyak ASI10 Langkah Mudah Perbanyak ASI
10 Langkah Mudah Perbanyak ASI24hourparenting
 
Cara Menyusui yang Benar
Cara Menyusui yang BenarCara Menyusui yang Benar
Cara Menyusui yang Benarpowerpoint2910
 
Pemberian makan bayi dan anak (pmba)
Pemberian makan bayi dan anak (pmba)Pemberian makan bayi dan anak (pmba)
Pemberian makan bayi dan anak (pmba)Mila Aria Purba
 
KEBUTUHAN GIZI BAYI DAN ANAK
KEBUTUHAN GIZI BAYI DAN ANAK KEBUTUHAN GIZI BAYI DAN ANAK
KEBUTUHAN GIZI BAYI DAN ANAK pjj_kemenkes
 
PPT Gizi Balita
PPT Gizi Balita PPT Gizi Balita
PPT Gizi Balita Chiyapuri
 
Kok Udah Kenyang, 'Kan Baru Sedikit?
Kok Udah Kenyang, 'Kan Baru Sedikit?Kok Udah Kenyang, 'Kan Baru Sedikit?
Kok Udah Kenyang, 'Kan Baru Sedikit?24hourparenting
 
Leaflet teknik menyusui yang benar
Leaflet teknik menyusui yang  benarLeaflet teknik menyusui yang  benar
Leaflet teknik menyusui yang benarMJM Networks
 
He mp asi angelin ligianto
He mp asi angelin ligiantoHe mp asi angelin ligianto
He mp asi angelin ligiantoAmelia Ligianto
 
Kohort pada ibu bersalin
Kohort pada ibu bersalinKohort pada ibu bersalin
Kohort pada ibu bersalinIrma Delima
 

Viewers also liked (20)

Manajemen laktasi
Manajemen laktasiManajemen laktasi
Manajemen laktasi
 
Managemen laktasi
Managemen laktasiManagemen laktasi
Managemen laktasi
 
Menyusui: Modal dalam Parenting
Menyusui: Modal dalam ParentingMenyusui: Modal dalam Parenting
Menyusui: Modal dalam Parenting
 
10 Langkah Mudah Perbanyak ASI
10 Langkah Mudah Perbanyak ASI10 Langkah Mudah Perbanyak ASI
10 Langkah Mudah Perbanyak ASI
 
LAKTASI
LAKTASILAKTASI
LAKTASI
 
PROSES LAKTASI DAN MENYUSUI
PROSES LAKTASI DAN MENYUSUIPROSES LAKTASI DAN MENYUSUI
PROSES LAKTASI DAN MENYUSUI
 
Menyusui itu sulit
Menyusui itu sulit  Menyusui itu sulit
Menyusui itu sulit
 
ASI, ASI EKSLUSIF, DAN MP-ASI
ASI, ASI EKSLUSIF, DAN MP-ASI ASI, ASI EKSLUSIF, DAN MP-ASI
ASI, ASI EKSLUSIF, DAN MP-ASI
 
Cara Menyusui yang Benar
Cara Menyusui yang BenarCara Menyusui yang Benar
Cara Menyusui yang Benar
 
Pemberian makan bayi dan anak (pmba)
Pemberian makan bayi dan anak (pmba)Pemberian makan bayi dan anak (pmba)
Pemberian makan bayi dan anak (pmba)
 
Asi
AsiAsi
Asi
 
Leaflet perawatan payudara akper raha
Leaflet perawatan payudara akper rahaLeaflet perawatan payudara akper raha
Leaflet perawatan payudara akper raha
 
KEBUTUHAN GIZI BAYI DAN ANAK
KEBUTUHAN GIZI BAYI DAN ANAK KEBUTUHAN GIZI BAYI DAN ANAK
KEBUTUHAN GIZI BAYI DAN ANAK
 
PPT Gizi Balita
PPT Gizi Balita PPT Gizi Balita
PPT Gizi Balita
 
Anfis laktasi
Anfis laktasiAnfis laktasi
Anfis laktasi
 
Strategi penemuan
Strategi penemuan Strategi penemuan
Strategi penemuan
 
Kok Udah Kenyang, 'Kan Baru Sedikit?
Kok Udah Kenyang, 'Kan Baru Sedikit?Kok Udah Kenyang, 'Kan Baru Sedikit?
Kok Udah Kenyang, 'Kan Baru Sedikit?
 
Leaflet teknik menyusui yang benar
Leaflet teknik menyusui yang  benarLeaflet teknik menyusui yang  benar
Leaflet teknik menyusui yang benar
 
He mp asi angelin ligianto
He mp asi angelin ligiantoHe mp asi angelin ligianto
He mp asi angelin ligianto
 
Kohort pada ibu bersalin
Kohort pada ibu bersalinKohort pada ibu bersalin
Kohort pada ibu bersalin
 

Similar to MENYUSUI

Makalah konsep dasar teori air susu ibu asi
Makalah konsep dasar teori air susu ibu asiMakalah konsep dasar teori air susu ibu asi
Makalah konsep dasar teori air susu ibu asiWarung Bidan
 
PENTINGNYA ASI BAGI KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA
PENTINGNYA ASI BAGI KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIAPENTINGNYA ASI BAGI KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA
PENTINGNYA ASI BAGI KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIASiti Farida
 
Eva Zuli Oktavia,S.Tr.Ke., M.Tr.Keb_Fisiologi Laktasi.ppt
Eva Zuli Oktavia,S.Tr.Ke., M.Tr.Keb_Fisiologi Laktasi.pptEva Zuli Oktavia,S.Tr.Ke., M.Tr.Keb_Fisiologi Laktasi.ppt
Eva Zuli Oktavia,S.Tr.Ke., M.Tr.Keb_Fisiologi Laktasi.pptevazulioktavia1998
 
Proses laktasi dan menyusui
Proses laktasi dan menyusuiProses laktasi dan menyusui
Proses laktasi dan menyusuicahyatoshi
 
Pemeliharaan laktasi 2
Pemeliharaan laktasi 2Pemeliharaan laktasi 2
Pemeliharaan laktasi 2herniherni
 
Mekanisme reproduksi kel iii
Mekanisme reproduksi kel iiiMekanisme reproduksi kel iii
Mekanisme reproduksi kel iiiWelly Andrei
 
asuhan kebidanan masa nifas
asuhan kebidanan masa nifasasuhan kebidanan masa nifas
asuhan kebidanan masa nifasbyfrs22_
 
Pengaruh ASI terhadap tumbuh kembang Melinda 3.pptx
Pengaruh ASI terhadap tumbuh kembang Melinda 3.pptxPengaruh ASI terhadap tumbuh kembang Melinda 3.pptx
Pengaruh ASI terhadap tumbuh kembang Melinda 3.pptxSitaResmi3
 

Similar to MENYUSUI (20)

Laktasi
LaktasiLaktasi
Laktasi
 
Konsep dasar menyusui
Konsep dasar menyusuiKonsep dasar menyusui
Konsep dasar menyusui
 
Konsep dasar menyusui
Konsep dasar menyusuiKonsep dasar menyusui
Konsep dasar menyusui
 
Fisiologi laktasi
Fisiologi laktasiFisiologi laktasi
Fisiologi laktasi
 
Asi eksklusif
Asi eksklusifAsi eksklusif
Asi eksklusif
 
Fisiologi laktasi
Fisiologi laktasiFisiologi laktasi
Fisiologi laktasi
 
Makalah konsep dasar teori air susu ibu asi
Makalah konsep dasar teori air susu ibu asiMakalah konsep dasar teori air susu ibu asi
Makalah konsep dasar teori air susu ibu asi
 
PENTINGNYA ASI BAGI KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA
PENTINGNYA ASI BAGI KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIAPENTINGNYA ASI BAGI KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA
PENTINGNYA ASI BAGI KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA
 
Eva Zuli Oktavia,S.Tr.Ke., M.Tr.Keb_Fisiologi Laktasi.ppt
Eva Zuli Oktavia,S.Tr.Ke., M.Tr.Keb_Fisiologi Laktasi.pptEva Zuli Oktavia,S.Tr.Ke., M.Tr.Keb_Fisiologi Laktasi.ppt
Eva Zuli Oktavia,S.Tr.Ke., M.Tr.Keb_Fisiologi Laktasi.ppt
 
Proses laktasi dan menyusui
Proses laktasi dan menyusuiProses laktasi dan menyusui
Proses laktasi dan menyusui
 
Anfis rs
Anfis rsAnfis rs
Anfis rs
 
Pemeliharaan laktasi 2
Pemeliharaan laktasi 2Pemeliharaan laktasi 2
Pemeliharaan laktasi 2
 
Asi
AsiAsi
Asi
 
obgyn
obgynobgyn
obgyn
 
Mekanisme reproduksi kel iii
Mekanisme reproduksi kel iiiMekanisme reproduksi kel iii
Mekanisme reproduksi kel iii
 
Materi 2 ppt d4
Materi 2 ppt d4Materi 2 ppt d4
Materi 2 ppt d4
 
asuhan kebidanan masa nifas
asuhan kebidanan masa nifasasuhan kebidanan masa nifas
asuhan kebidanan masa nifas
 
Pengaruh ASI terhadap tumbuh kembang Melinda 3.pptx
Pengaruh ASI terhadap tumbuh kembang Melinda 3.pptxPengaruh ASI terhadap tumbuh kembang Melinda 3.pptx
Pengaruh ASI terhadap tumbuh kembang Melinda 3.pptx
 
GIZI_MENYUSUI.ppt
GIZI_MENYUSUI.pptGIZI_MENYUSUI.ppt
GIZI_MENYUSUI.ppt
 
Proses laktasi dan menyusui,ppt
Proses laktasi dan menyusui,pptProses laktasi dan menyusui,ppt
Proses laktasi dan menyusui,ppt
 

More from Joni Iswanto

Protap penanggulangan bencana
Protap penanggulangan bencanaProtap penanggulangan bencana
Protap penanggulangan bencanaJoni Iswanto
 
Modul 4 analisis resiko
Modul 4 analisis resikoModul 4 analisis resiko
Modul 4 analisis resikoJoni Iswanto
 
Modul 3 konsepsi bencana dan kedaruratan
Modul 3 konsepsi bencana dan kedaruratanModul 3 konsepsi bencana dan kedaruratan
Modul 3 konsepsi bencana dan kedaruratanJoni Iswanto
 
Modul 1 pengantar rencana kontijensi.
Modul 1 pengantar rencana kontijensi.Modul 1 pengantar rencana kontijensi.
Modul 1 pengantar rencana kontijensi.Joni Iswanto
 
Manajemen bencana bidang kesehatan
Manajemen bencana bidang kesehatanManajemen bencana bidang kesehatan
Manajemen bencana bidang kesehatanJoni Iswanto
 
Pemberantasan Sarang Nyamuk
Pemberantasan Sarang NyamukPemberantasan Sarang Nyamuk
Pemberantasan Sarang NyamukJoni Iswanto
 
Prosedur penyuntikan imunisasi
Prosedur penyuntikan imunisasiProsedur penyuntikan imunisasi
Prosedur penyuntikan imunisasiJoni Iswanto
 
Manajemen logistik imunisasi
Manajemen logistik imunisasiManajemen logistik imunisasi
Manajemen logistik imunisasiJoni Iswanto
 
Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (pd3 i
Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (pd3 iPenyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (pd3 i
Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (pd3 iJoni Iswanto
 
Pelayanan imunisasi
Pelayanan  imunisasiPelayanan  imunisasi
Pelayanan imunisasiJoni Iswanto
 
Rencana kontinjensi
Rencana kontinjensiRencana kontinjensi
Rencana kontinjensiJoni Iswanto
 
Nutrisi anak balita
Nutrisi anak balitaNutrisi anak balita
Nutrisi anak balitaJoni Iswanto
 
Standard kompetensi bidan
Standard kompetensi bidanStandard kompetensi bidan
Standard kompetensi bidanJoni Iswanto
 
Dasar perilaku individual
Dasar perilaku individualDasar perilaku individual
Dasar perilaku individualJoni Iswanto
 
Pengembangan program uks
Pengembangan program uksPengembangan program uks
Pengembangan program uksJoni Iswanto
 
Masalah kesehatan remaja
Masalah kesehatan remajaMasalah kesehatan remaja
Masalah kesehatan remajaJoni Iswanto
 

More from Joni Iswanto (20)

Protap penanggulangan bencana
Protap penanggulangan bencanaProtap penanggulangan bencana
Protap penanggulangan bencana
 
Modul 4 analisis resiko
Modul 4 analisis resikoModul 4 analisis resiko
Modul 4 analisis resiko
 
Modul 3 konsepsi bencana dan kedaruratan
Modul 3 konsepsi bencana dan kedaruratanModul 3 konsepsi bencana dan kedaruratan
Modul 3 konsepsi bencana dan kedaruratan
 
Modul 1 pengantar rencana kontijensi.
Modul 1 pengantar rencana kontijensi.Modul 1 pengantar rencana kontijensi.
Modul 1 pengantar rencana kontijensi.
 
Manajemen bencana bidang kesehatan
Manajemen bencana bidang kesehatanManajemen bencana bidang kesehatan
Manajemen bencana bidang kesehatan
 
Pemberantasan Sarang Nyamuk
Pemberantasan Sarang NyamukPemberantasan Sarang Nyamuk
Pemberantasan Sarang Nyamuk
 
Prosedur penyuntikan imunisasi
Prosedur penyuntikan imunisasiProsedur penyuntikan imunisasi
Prosedur penyuntikan imunisasi
 
Manajemen logistik imunisasi
Manajemen logistik imunisasiManajemen logistik imunisasi
Manajemen logistik imunisasi
 
Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (pd3 i
Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (pd3 iPenyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (pd3 i
Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (pd3 i
 
Pelayanan imunisasi
Pelayanan  imunisasiPelayanan  imunisasi
Pelayanan imunisasi
 
Napza
NapzaNapza
Napza
 
Mtbs
MtbsMtbs
Mtbs
 
Rencana kontinjensi
Rencana kontinjensiRencana kontinjensi
Rencana kontinjensi
 
Nutrisi anak balita
Nutrisi anak balitaNutrisi anak balita
Nutrisi anak balita
 
Standard kompetensi bidan
Standard kompetensi bidanStandard kompetensi bidan
Standard kompetensi bidan
 
Dasar perilaku individual
Dasar perilaku individualDasar perilaku individual
Dasar perilaku individual
 
Pengembangan program uks
Pengembangan program uksPengembangan program uks
Pengembangan program uks
 
Masalah kesehatan remaja
Masalah kesehatan remajaMasalah kesehatan remaja
Masalah kesehatan remaja
 
Higiene industri
Higiene industriHigiene industri
Higiene industri
 
Info gender
Info genderInfo gender
Info gender
 

MENYUSUI

  • 1.
  • 2. Adalah proses produksi, sekresi, dan pengeluaran ASI.
  • 3.  Progesteron, berfungsi mempengaruhi pertumbuhan dan ukuran alveoli.  Estrogen, berfungsi menstimulasi sistem saluran ASI untuk membesar  Prolaktin, berperan dalam membesarnya alveoil dalam kehamilan.  Oksitosin, berfungsi mengencangkan otot halus dalam rahim pada saat melahirkan pasca melahirkan, oksitosin juga mengencangkan otot halus di sekitar alveoli untuk memeras ASI menuju saluran susu. Oksitosin berperan dalam proses turunnya susu let-down/ milk ejection reflex.
  • 4. Proses pembentukan laktogen melalui tahapan-tahapan berikut:  Laktogenesis I  Laktogenesis II  Laktogenesis III
  • 5.  Laktogenesis I Merupakan fase penambahan dan pembesaran lobulus-alveolus. Terjadi pada fase terakhir kehamilan.  Laktogenesis II Pengeluaran plasenta saat melahirkan menyebabkan menurunnya kadar hormon progesteron, esterogen dan HPL. Akan tetapi kadar hormon prolaktin tetap tinggi. Hal ini menyebabkan produksi ASI besar- besaran.
  • 6.  Sistem kontrol hormon endokrin mengatur produksi ASI selama kehamilan dan beberapa hari pertama setelah melahirkan. Ketika produksi ASI mulai stabil, sistem kontrol autokrin dimulai. Pada tahap ini, apabila ASI banyak dikeluarkan, payudara akan memproduksi ASI banyak.
  • 7.  Kurang sering menyusui atau memerah payudara  Apabila bayi tidak bisa menghisap ASI secara efektif, antara lain akibat: struktur mulut dan rahang yang kurang baik; teknik perlekatan yang salah.  Kelainan endokrin ibu (jarang terjadi)  Jaringan payudara hipoplastik  Kelainan metabolisme atau pencernaan bayi, sehingga tidak dapat mencerna ASI  Kurangnya gizi ibu
  • 8.  colostum dibuang  Setiap kali hendak meyusui, ibu tidak mersa perlu membersihkan payaudaranya terlebih dahulu  Praktik pemberian ASI segera setelah bayi lahir tidak dikenal oleh masyarakat tradisional.  ASI eksklusif tidak dilaksanakan
  • 9.  Menyusui dan berat badan ibu  ASI tidak cukup  Ukuran payudara  Susu pertama  ASI dan payudara ibu  Menyusui itu repot  Bayi yang mengalami diare tidak boleh diberi ASI
  • 10. sepasang kelenjar payudara yang beratnya kurang lebih 200 gram, saat hamil 600 gram dan saat menyusui 800 gram. Terdiri dari:  Korpus (badan), yaitu bagian yang membesar.  Areola, yaitu bagian yang kehitaman di tengah.  Papilla atau puting, yaitu bagian yang menonjol di puncak payudara.
  • 11.
  • 12.  dalam korpus terdapat alveolus, yaitu unit terkecil yang memproduksi susu. Bagian dari alveolus adalah sel Aciner, jaringan lemak, sel plasma, sel otot polos dan pembuluh darah. Lobulus yaitu kumpulan dari alveolus. Lobus, yaitu beberapa lobulus yang berkumpul menjadi 15-20 lobus pada tiap payudara. ASI disalurkan dari alveolus ke dalam saluran kecil (duktulus), kemudian beberapa duktulus bergabung membentuk saluran yang lebih besar (duktus laktiferus).
  • 13. di bawah areola terdapat sinus laktiferus, yaitu saluran di bawah areola yang besar melebar, akhirnya memusat ke dalam puting dan bermuara ke luar. Di dalam dinding alveolus maupun saluran- saluran terdapat otot polos yang bila berkontraksi dapat memompa ASI keluar.
  • 14.
  • 15.  Produksi ASI (Prolaktin) Hormon yang berperan adalah hormon esterogen dan progesteron yang membantu maturasi alveoli. Sedangkan hormon prolaktin berfungsi untuk produksi ASI. Selama kehamilan hormon prolaktin dari plasenta meningkat tetapi ASI belum keluar karena pengaruh hormon estrogen yang masih tinggi. Kadar estrogen dan progesterone akan menurun pada saat hari kedua atau ketiga pasca persalinan, sehingga terjadi sekresi ASI. Pada proses laktasi terdapat dua reflek yang berperan, yaitu refleks prolaktin dan refleks aliran yang timbul akibat perangsangan puting susu dikarenakan isapan bayi.
  • 16. Hisapan bayi sebagai reseptor mekanik hipotalamus melalui medulla spinalis hipotalamus faktor pemacu sekresi prolaktin Hipofise anterior keluar prolaktin sel-sel alveoli untuk membuat air susu.
  • 17.
  • 18. hisapan bayi dilanjutkan ke hipofise posterior Oksitosin Kontraksi otot memeras air susu yang telah terbuat, keluar dari alveoli dan masuk ke sistem duktus dan selanjutnya mengalir melalui duktus lactiferus masuk ke mulut bayi.
  • 19.
  • 20. ASI dibedakan dalam tiga stadium yaitu: Kolustrum, Air susu transisi/ peralihan, Air susu matur.
  • 21. air susu yang pertama kali keluar (hari ke 1 -3 setelah kelahiaran) merupakan cairan dengan viskositas kental , lengket dan berwarna kekuningan.  Kolustrum mengandung tinggi protein, mineral, garam, vitamin A, nitrogen, sel darah putih dan antibodi yang tinggi daripada ASI matur. rendah lemak dan laktosa. Protein utama pada kolustrum adalah imunoglobulin (IgG, IgA dan IgM), yang digunakan sebagai zat antibodi untuk mencegah dan menetralisir bakteri, virus, jamur dan parasit  Volume kolostrum antara 150-300 ml/24 jam  Pencahar ideal untuk membersihkan zat yang tidak terpakai dari usus bayi yang baru lahir dan mempersiapkan saluran pencernaan makanan bagi bayi makanan yang akan datang
  • 22.  ASI peralihan adalah ASI yang keluar setelah kolostrum sampai sebelum ASI matang, yaitu sejak hari ke-4 sampai hari  Kadar imunoglobulin dan protein menurun, sedangkan lemak dan laktosa meningkat.
  • 23.  disekresi pada hari ke sepuluh dan seterusnya  berwarna putih  Kandungan ASI matur relatif konstan, tidak menggumpal bila dipanaskan.
  • 24. Air susu yang mengalir pertama kali atau saat lima menit pertama foremilk.  lebih encer. Foremilk mempunyai kandungan rendah lemak dan tinggi laktosa, gula, protein, mineral dan air.
  • 25.  kaya akan lemak dan nutrisi.  Hindmilk membuat bayi akan lebih cepat kenyang. bayi akan membutuhkan keduanya
  • 26.
  • 27.  Bagi bayi  Bagi ibu  Bagi keluarga  Bagi negara
  • 28. Manfaat ASI untuk Bayi zat gizi sesuai Mengandung kebutuhan bayi zat protektif Meningkatkan Efek Kecerdasan Psikologis
  • 29. 1.Aspek kesehatan ibu. 2.Aspek keluarga berencana. 3.Aspek psikologis.
  • 30. dilihat dari aspek:  Aspek ekonomi.  Aspek psikologis.  Aspek kemudahan.
  • 31. Manfaat ASI untuk Negara ASI memberikan manfaat untuk negara, yaitu:  Menurunkan angka kesakitan dan kematian anak.  Mengurangi subsidi untuk rumah sakit.  Mengurangi devisa dalam pembelian susu formula.  Meningkatkan kualitas generasi penerus bangsa.
  • 32. PERSIAPAN MENYUSUI 1. Tumbuhkan Niat 2. Hilangkah Stres Persiapan menyusui:  Pastikan dulu BAYI dalam keadaan siap untuk disusui  Jika tidur, bangunkan dengan menyentuh pipinya  Ketika mengganti popok, BAYI kadang terbangun dan minta disusui.
  • 33.  posisi senyaman mungkin, baik duduk atau berbaring.  Mulut BAYI harus sejajar dengan puting payudara ibu.  Lakukan menyusui dengan sepenuh hati dan cinta.  Untuk merangsang BAYI mau menyusu, letakan jari di pipinya.  Biarkan BAYI menyusu sepuasnya.  Susui BAYI pada kedua buah payudara setiap kali ia menyusu
  • 34.  Masalah menyusui masa antenatal  Masalah menyusui pada masa pasca persalinan dini  Masalah menyusui pada masa pasca persalinan lanjut  Masalah menyusui pada keadaan khusus  Masalah pada bayi  Menyusui dalam keadaan darurat
  • 35.  Pemberian ASI dengan Suplementer  Pemberian ASI dengan cangkir (cup feeding)  Memeras ASI