1. Tuliskan definisi penelitian dari masing-masing tokoh berikut, lalu bandingkan dari beberapa definisi tersebut!
2. Persamaan dan Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
METODOLOGI PENELITIAN
1. NAMA : ENDAH NURFEBRIYANTI
NIM : 0703172051
KELAS : MATEMATIKA-2/5
MATAKULIAH : METODOLOGI PENELITIAN
TUGAS I
1. Tuliskan definisi penelitian dari masing-masing tokoh berikut, lalu bandingkan dari
beberapa definisi tersebut!
a. George J. Mouly
Educational research is “the systematic and scholarly application of the scientific
method interpreted in its broadeer sensse, to the solution of educational problems;
conversely,any systematic study designed to promote the development of education
as a science can be considered educational reseearch.”
Penelitian pendidikan adalah “aplikasi sistematis dan ilmiah dari metode ilmiah
yang ditafsirkan dalam pengertian induknya, untuk solusi masalah pendidikan;
sebaliknya, setiap studi sistematis yang dirancang untuk mempromosikan
pengembangan pendidikan sebagai ilmu dapat dianggap sebagai penelitian
pendidikan. "
b. Francis G. Cornell
“To be sure the best research is that which is reliable, verifiable and exhaustive, so
that it provides information in which we have confidence. The main point here is
that research is, literally speaking, a kind of human behaviour, an activity in which
people engange. By this definition all intelligent human behaviour involves some
research.”
“in education, teachers, administrators, or others engange in ‘educational research’
when they systematically and purposefully assmble information about schools,
school children, the social matrix in which a school system is determined, the
characteristic of the learner or the interaction between the school and pupil.”
“Yang pasti penelitian terbaik adalah yang dapat diandalkan, diverifikasi dan
lengkap, sehingga memberikan informasi yang kami percayai. Poin utama di sini
adalah bahwa penelitian adalah, secara harfiah, semacam perilaku manusia, suatu
kegiatan di mana orang terlibat. Menurut definisi ini semua perilaku manusia yang
cerdas melibatkan beberapa penelitian. ”
“Dalam pendidikan, guru, administrator, atau orang lain terlibat dalam 'penelitian
pendidikan' ketika mereka secara sistematis dan sengaja mengumpulkan informasi
2. tentang sekolah, anak-anak sekolah, matriks sosial di mana sistem sekolah
ditentukan, karakteristik pelajar atau interaksi antara sekolah dan murid. "
c. Clifford Woody
Research is not merely a search for truth, but a prolonged, intensive, purposeful
search. In the last analysis, research constitutes a method for the discovery of truth
which is really a method of critical thinking. It comprises defining and redefing
problems; formulating hypotheses or suggested solutions; colecting, organising
and evaluating data; making deducations and reaching conclusions; and at last,
carefully testing the conclusions to determine whether they fit the formulating
hypotheses.
Penelitian bukan hanya pencarian kebenaran, tetapi pencarian yang berkepanjangan,
intensif, dan terarah. Dalam analisis terakhir, penelitian merupakan metode untuk
penemuan kebenaran yang sebenarnya adalah metode berpikir kritis. Ini terdiri dari
mendefinisikan dan memperbaiki masalah; merumuskan hipotesis atau solusi yang
disarankan; mengumpulkan, mengatur, dan mengevaluasi data; membuat deduksi
dan mencapai kesimpulan; dan akhirnya, hati-hati menguji kesimpulan untuk
menentukan apakah mereka cocok dengan hipotesis yang dirumuskan.
d. C. C. Crawford
“Research is simply a systematic and refined technique of thinking, employing
specialised tools, instruments and procedures in order to obtain a more adequate
solution of a problem than would be possible under ordinary means. It starts with
a problem, collects data or facts, analyses critically and reaches decisions based
on the actual evidence. It evolves from original work instead of more exercise of
personal bias. It evolves from a genunie desire to know rather than a desire to prove
something. It is quantitative, seeking to know not only what but how much, and
measurement is, therefore, a central feature of it.”
“Penelitian hanyalah teknik berpikir sistematis dan halus, menggunakan alat,
instrumen, dan prosedur khusus untuk mendapatkan solusi masalah yang lebih
memadai daripada yang mungkin dilakukan dengan cara biasa. Dimulai dengan
masalah, mengumpulkan data atau fakta, menganalisis secara kritis dan mencapai
keputusan berdasarkan bukti aktual. Ini berevolusi dari karya asli alih-alih lebih
banyak latihan bias pribadi. Ini berevolusi dari keinginan jenius untuk tahu daripada
keinginan untuk membuktikan sesuatu. Ini kuantitatif, mencari tahu tidak hanya apa
3. tetapi berapa banyak, dan pengukuran, oleh karena itu, merupakan fitur utama dari
itu. "
e. P. M. Cook
“Research is an hosnest; exhaustive, intelligent searching for facts and their
meanings or implications with reference to a given problem. The product or
findings of a given piece of research should be an authentic, verifiable and
contribution to knowledge in the field studied. “P.M. Cook has emphasised the
following characteristics of research in his definition :
a. It is an honest and exahaustive process.
b. The facts are studied with understanding.
c. The facts are discovered in the light of problem. Research is problemcentred.
d. The findings are valid and verifiable.
e. Research work should contribute new knowledge in that field.
“Penelitian adalah yang paling sederhana; lengkap, cerdas mencari fakta dan
artinya atau implikasinya dengan mengacu pada masalah yang diberikan. Produk
atau temuan dari penelitian tertentu haruslah otentik, dapat diverifikasi, dan
kontribusi untuk pengetahuan di bidang yang dipelajari. "SORE. Cook telah
menekankan karakteristik penelitian berikut dalam definisinya:
Sebuah. Ini adalah proses yang jujur dan luar biasa.
b. Fakta-fakta dipelajari dengan pemahaman.
c. Fakta-fakta ditemukan dalam terang masalah. Penelitian bermasalah.
d. Temuan ini valid dan dapat diverifikasi.
e. Pekerjaan penelitian harus menyumbangkan pengetahuan baru di bidang itu.
f. P. D. Leedy
Penelitian adalah proses sistematis yang meliputi pengumpulan dan analisis
informasi (data) dalam rangka meningkatkan pengertian tentang fenomena yang
diminati atau yang menjadi perhatian.
g. LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)
Penelitian dasar atau penelitian murni LIPI memberikan definisi penelitian dasar
adalah setiap penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan ilmiah
atau untuk menemukan bidang penelitian baru tanpa suatu tujuan praktis tertentu.
Artinya kegunaan hasil penelitian tidak segera dipakai, namun untuk waktu jangka
panjang akan segera dipakai.
4. Penelitian terapan. Batasan yang diberikan LIPI bahwa setiap penelitian terapan
adalah setiap penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ilmiah
dengan suatu tujuan praktis. Berarti hasilnya diharapkan segera dapat dipakai untuk
keperluan praktis. Misalnya penelitian untuk menunjang kegiatan pembangunan
yang sedang berjalan, penelitian untuk melandasi kebijakan pengambilan keputusan
atau administrator.
Berdasarkan definisi yang dikemukakan oleh Clifford Woody dan C. C. Crawford
sangat jelas bahwasannya penelitian itu harus bernilai benar dan dapat dipercaya.
Tetapi dalam hal menganalisis Clifford Woody lebih memilih berfikir secara kritis,
sedangkan C. C. Crawford memilih berfikir secara sistematis dan halus. Untuk
langkah penelitian Clifford Woody memilihi untuk mengumpulkan hipotesis,
mengevaluasi data, membuat deduksi dan mencapai kesimpulan. Sedangkan pada
C. C. Crawford memulai dengan masalah, mengumpulkan data atau fakta,
menganalisis dan mencapai keputusan berdasarkan bukti yang aktual.
Dengan membandingkan definisi penelitian dari kedua tokoh tersebut, dapat ditarik
adanya kesamaan tujuan, yaitu sama-sama menegaskan bahwa penelitian itu harus
bernilai benar dan dapat dipercaya. Walau langkah ataupun pemikiran tokoh
berbeda dalam penelitian tetapi hal ini dapat menambah variasi bagi para peneliti
baru untuk mengambil langkah-langkah yang sesuai dan tidak terkesan monoton.
2. Persamaan dan Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif
Perbedaan mendasar dari metode penelitian kuantitatif dengan metode penelitian
kualitatif yaitu terletak pada strategi dasar penelitiannya. Penelitian kuantitatif
dipandang sebagai suatu yang bersifat konfirmasi dan deduktif, sedangkan penelitian
kualitatif bersifat eksploratoris dan induktif. Perbedaan riset kualitatif dan kuantitatif
menurut Neuman (2006) seperti pada tabel berikut :
Perbedaan Riset Kualitatif Dan Kuantitatif
Pendekatan Kuantitatif Pendekatan Kualitatif
Measuring objective facts (mengukur
fakta objektif)
Constructing social reality, cultural
meaning (membangun realitas sosial,
makna budaya)
5. Focus on variables (fokus pada variabel)
Focus on interactive process, event
(fokus pada proses interaktif, kegiatan)
Reliability is the key
(keandalan/reabilitas adalah kunci)
Authenticity is the key (autentitas adalah
kunci)
Value free (bebas nilai)
Value are presents and explicit (nilai
sekarang dan eksplisit)
Theory and data are separate (teori dan
data terpisah)
Theory and data are fused (teori dan data
menyatu)
Independent of context (dalam konteks
bebas)
Situationally constrained (dibatasi
situasi)
Many cases, subjects (banyak kasus,
banyak subjek)
Faw cases, subjects (sedikit kasus,
subjek)
Statistical analysis (analisis statistik)
Thematic analysis (analisis
tematik/berkaitan)
Research is detached (peneliti tidak
terlibat)
Research is involved (peneliti terlibat)
ada pula menurut Bogdan dan Biklen (Faisal, 1990: 28-36), terlihat ada perbedaan baik
pada tatanan ilmu ataupun proses penelitiannya. Ada 15 aspek yang diperhadapkan
antara pendekatan kuantitatif dan kualitatif pada nuansa ketajaman. Kelima belas aspek
tersebut ialah sebagai berikut:
1. Aspek Pendekatan Metodologis
Pada pendekatan kuantitatif, jenis-jenis pendekatan metodologis antara lain:
eksperimen, hard data, empirik, positivistik, fakta nyata di masyarakat, statistik, survei,
interview terstruktur dan seterusnya. Pada pendekatan kualitatif, jenis-jenis bidang
pendekatan metodologis antara lain: etnografis, tugas lapangan, soft data,
interaksionisme simbolik, naturalistik, deskriptif, pengamatan dengan keterlibatan
peran, phenomenologik, data dokumenter, studi kasus, studi sejarah deskriptif, studi
lingkungan kehidupan, observasi, review dokumen, partisipan observer dan story.
2. Aspek Konseptualisasi
Pada pendekatan kuantitatif, jenis-jenis konseptual kunci antara lain: variabel, validitas,
reliabel, signifikansi, hipotesis, replikasi dan seterusnya. Pada pendekatan kualitatif,
jenis-jenis konseptual kunci antara lain: makna, akal sehat, pengertian, batasan situasi,
6. fakta kehidupan sehari-hari, proses, konstruksi sosial dan sebagainya. Pada umumnya
pendekatan kunci berasal dari objek penelitian alamiah dan biarlah apa adanya, jangan
diintervensi, ataupun diubah.
3. Aspek Tokoh-Tokoh Pelopornya
Pada pendekatan kuantitatif, tokoh-tokoh aliran positivistik seperti Emile Durkhein, L.
Guttman, Fred Karlingar, Donald Cambell dan Peter Rossi. Rata-rata beliau adalah ahli
yang percaya pada ilmu pasti dan eksak dengan rumus-rumus kuantum yang kuat. Pada
pendekatan kualitatif, tokoh-tokoh beraliran Pragmatik seperti Max Weber, Charles
Horton Cooley, Harold Garfinkel, Margaret Mead, Anselm Strauss, Herbert Blumer,
Erving Goffman, George H. Mead, dan Burney Glaser. Kebanyakan dari mereka,
walaupun ada yang ahli ilmu-ilmu eksak, ialah dari jenis-jenis ilmu kemanusiaan
misalnya kedokteran, psikologi, sosiologi, antropologi, ekonomi dan kebudayaan.
4. Aspek Orientasi Teoretik
Pada pendekatan kuantitatif dasar teorinya ialah struktural fungsional, positivisme,
behaviorisme, logika empirik dan sistem teoritik. Mereka mengutamakan teori yang
tersistematik, jelas dan pasti. Pada pendekatan kualitatif, dasar teoriknya ialah simbolik
interaksionisme, etnometodologi, phenomenologik, kebudayaan dan sebagainya. Para
kualitan ini mengutamakan bukan teori yang pasti atau mapan, mereka berteori tentang
fenomena fenomena manusia dari aspek simbol, etnik dan seterusnya. Sesuatu yang
dapat saja berubah, bahkan ada aliran ekstrim yang kualitatif dengan meniadakan teori
dalam penelitian.
5. Aspek Jenis Ilmunya
Bidang ini lebih terbaur dan berubah secara nuansa, artinya sulit untuk menspesifikan
(koridor, kotak) ilmunya. Namun kecenderungan ada ilmu-ilmu yang memiliki
pendekatan ambivalen sekaligus. Kecenderungan kuantitatif terdapat pada ilmu-ilmu
teknik, pasti dan alam, ekonomi, psikologi, sosiologi, komputer sains dan seterusnya.
Kecenderungan kualitatif terdapat pada ilmu-ilmu humaniora, sejarah, sosiologi,
antropologi, ilmu kebudayaan dan seterusnya. Akhir-akhir ini ada ilmu yang memiliki
pendekatan kedua-duanya seperti sosiologi, kedokteran, perilaku, ekonomi deskriptif
dan seterusnya.
6. Aspek Tujuan Atau Target
Pada pendekatan kuantitatif arah dan fokus suatu penelitian antara lain: melalui uji
teoritik, membangun atau menyusun fakta dan data, deskripsi statistik, kejelasan
7. hubungan dan prediksi. Berarti tiap langkah mengutamakan aksioma, rumus dan soal-
soal penyelesaian dan mengatasi persoalan secara langsung.
Pada pendekatan kualitatif arah dan fokus suatu penelitian antara lain:
membangun teori dari data atau fakta, mengembangkan sintesa interaksi dan teori-teori
yang dibangun dari fakta-fakta mendasar mengembangkan pengertian dan sebagainya.
Berarti tiap langkah mengutamakan proses, apa adanya dan tanpa di batasi norma-
norma, rumus dan seterusnya.
7. Aspek Kolerasi Dengan Responden
Pada pendekatan kuantitatif diperlukan ukuran short term atau long term, jarak dengan
yang diteliti, menilai sebagai peneliti penuh terhadap yang dililiti, dominasi pada
peneliti dan seterusnya. Mereka menghadapmukakan peneliti orang dan diteliti objek
dengan aneka ulah, aturan dan norma.
Pada pendekatan kualitatif diperlukan hubungan yang sederajat dan tidak terbatas atau
membedakan antara yang meneliti dan diteliti. Hubungan ialah emphatik, equilitarian,
kontrak yang intensif, interview mendalam dan sebagainya. Mereka yang meneliti harus
tenggelam atau sama derajat dengan yang diteliti. Bila perlu mereka berkedok sebagai
informan rahasia ditengah-tengah penelitiannya. Mereka “penetrating” (menebus) di
tengah masalahnya.
8. Aspek Instrumen Dan Perlengkapan
Pada pendekatan kuantitatif, maka perlengkapan seperti kuesioner, inventories,
komputer, indeks, pengukuran dari rumus-rumus dan seterusnya. Jelas mereka
menerapkan aplikasi teknik rumus dan kepastian. Pada pendekatan kualitatif, maka
perlengkapan seperti tabe recorder, audio visual dan seterusnya yang diperlukan.
Mereka menganggap “The research is often the only instrument”.
9. Aspek Pendekatan Terhadap Populasi
Pada pendekatan kuantitatif dipergunakan rechecking berupa kontrol, validitas,
reification, obtrusiveness dan seterusnya. Mereka mempergunakan kontrol yang jelas
dengan pengulangan proses menuju pada kebenaran tujuan penelitian. Pada pendekatan
kualitatif dipergunakan time consuming reduksi data, reliabilitas dan seterusnya.
10. Aspek Desain
pada pendekatan kuantitatif, mereka menginginkan desain yang terstruktur,
terorganisasi, urut, bagan yang sistematik. “Design is a detailed plan of operation”.
Pada pendekatan yang kualitatif, mereka menginginkan desain yang fleksibel, umum
8. dan muncul dengan sendirinya. Oleh karena itu design pendekatan kualitatif tidak
perenah uniform atau seragam.
11. Aspek Penggalian Data Lapangan
Pada pendekatan kuantitatif, penggalian data dilakukan melalui coding kuantitatif,
perhitungan, pengukuran dan statistik. Semuanya diaplikasikan pada patokan umum
dan diukur dengan patokan tersebut, untuk dinyatakan pembuktian diterima atau ditolak.
Pada pendekatan kualitatif, penggalian data dilakukan melalui deskripsi objek dan
situasi, dokumentasi pribadi, catatan lapangan, fotografis, istilah-istilah atau jargon
kerakyatan, dokumentasi resmi dan sebagainya. Tidak ada patokan absah dari peneliti,
semua proses dianggap absah asal itu terjadi benar-benar (empirik) dan patokan baru
diadakan Setelah semua peristiwa terjadi.
12. Aspek Pengambilan Sampel
Pada pendekatan kuantitatif, jumlah sampel harus terseleksi jelas, dengan cara acak
terstruktur, mana yang kelompok eksperimen dan mana yang kelompok kontrol.
Sampel harus mewakili populasi (representatif). Pada pendekatan kualitatif, jumlah
sampel tidak perlu besar, namun purposiveness dapat berwujud sistem bola salju,
analisis isi, historiografi dan biographical evidence.
13. Aspek Analisa Data
Pendekatan kuantitatif memakai penyimpulan analisa data berdasar deduksi,
kesimpulan dari suatu koleksi data, akhirnya dihitung melalui perhitungan statistik.
Analisa data kuantitatif membentuk batasan yang diterima atau ditolak oleh teori yang
telah ada. Pendekatan kualitatif memakai penyimpulan konsep, induktif, model, tematik
dan sebagainya. Analisa data kualitatif dapat membentuk teori dan nilai yang dianggap
berlaku di suatu tempat.
14. Aspek Keabsahan Data
Pendekatan kuantitatif memakai kontrol berupa alat statistik, pengukuran dan hasil -
hasil yang relevan dengan rumus yang berlaku. Pendekatan kualitatif memakai kontrol
berupa negative, evidence, triangulasi, kredibilitas, dependabilitas, transferbilitas dan
konfirmabilitas. Alat-alat pada pendekatan berupa aktivitas paska penelitian untuk lebih
meyakinkan dengan mengulang pemeriksaan data, pertanyaan objektif pada para ahli,
hubungan-hubungan yang pasti, kepercayaan yang berulang-ulang mempola dan
seterusnya.
15. Aspek Penulisan Laporan
9. Pendekatan kuantitatif menulis laporan menurut bagan formal tetap, isi yang tetap,
lengkap dan merupakan hasil laporan dan hasil uji dengan perhitungan dari lapangan
penelitian yang empirik. Pendekatan kualitatif menulis laporan menurut logika penulis
dalam urutan laporan. Isi tidak menurut formalitas yang tetap, namun rangkaian stories
yang dapat dipertanggungjawabkan oleh peneliti, terdiri dari story dengan penulisan
yang dapat saja saling tumpang tindih namun bermakna.
Sumber :
Sharma, Rajendra K. 2008. Sociological Methods and Techniques : Atlantic
Siyoto, Sandu. 2015. Dasar Metodologi Penelitian : Literasi Media Publishing