SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
KONSEP DASAR PENELITIAN PENDIDIKAN
A. PENGERTIAN PENELITIAN PENDIDIKAN
Secara umum, penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan
analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-
tujuan tertentu. Pengumpulan dan analisis data menggunakan metode-metode
ilmiah, baik yang bersifat kuantitatif dan kualitatif, eksperimental atau
noneksperimental, interaktif atau noninteraktif. Metode-metode tersebut telah
dikembangkan secara intensif, melalu berbagai uji coba sehingga telah memiliki
prosedur yang baku.
Penelitian dapat di tinjau dari beberapa segi diantaranya :
1. Dari segi proses penelitian merupakan berbagai kegiatan yang meliputi,
mengumpulkan, mengolah, menyajikan, menganalisa data, serta interpretasi
dan pengambilan kesimpulan.
2. Dari segi pendekatan penelitian merupakan kegiatan dengan mempergunakan
pendekatan-pendekatan ilmiah (metode ilmiah).
3.Dari segi tujuan suatu penelitian dilakukan untuk menemukan dan
mengembangkan ilmu pengetahuan dalam rangka memecahkan permasalahan-
permasalahan baik untuk kebutuhan secara praktis maupun teoritis.
Penelitian merupakan upaya untuk mengembangkan pengetahuan,
mengembangkan dan menguji teori. Dalam kaitannya dengan upaya
pengembangan pengetahuan, Welberg (1986) mengemukakan lima langkah
pengembangan pengetahuan melalui penelitian, yaitu:
1. Mengidentifikasi masalah penelitian
2. Melakukan studi empiris
3. Melakukan replikasi atau pengulangan
4. Menyatukan (sintesis) atau mereviu
5. Menggunakan dan mengevaluasi (McMillan dan Schumacher, 2001: 6).
Penelitian dapat pula diartikan sebagai cara dan proses penemuan melalui
pengamatan atau penyelidikan yang bertujuan untuk mencari jawaban
permasalahan atau persoalan sebagai suatu masalah yang diteliti. Kerlinger (1986)
mengemukakan, penelitian adalah proses penemuan yang mempunyai
karakteristik sistematis, terkontrol, empiris, dan berdasarkan pada teori dan
hipotesis atau jawaban sementara. Hasil penemuan tersebut, baik discovery atau
invention. Hasil temuan sesuatu yang memang sudah ada dengan dukungan fakta
biasa disebut discovery. Sukardi (2005) mengatakan, discovery diartikan sebagai
hasil temuan memang sebetulnya sudah ada. Ia mencontohkan, misalnya
penemuan Benua Amerika. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa invention dapat
diartikan sebagai penemuan hasil penelitian yang betul-betul baru dengan
dukungan fakta, misalnya hasil kloning dari hewan yang sudah mati dan
dinyatakan punah, kemudian diteliti untuk menemukan jenis yang baru.
Penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif memiliki dasar
positivis dan banyak diterapkan dalam bidang-bidang ilmu pengetahuan alam,
sosial, ekonomi dan pendidikan. Sukardi (2005) mengemukakan beberapa ciri
penelitian yang memiliki dasar positivis, antara lain sebagai berikut:
a. Menekankan objektivitas secara universal dan tidak dipengaruhi oleh ruang
dan waktu
b. Menginterpretasi variabel yang ada melalui peraturan kuantitas atau angka
c. Memisahkan antara peneliti dengan objek yang hendak diteliti
d. Menekankan penggunaan metode statistik untuk mencari jawaban
permasalahan yang hendak diteliti
Suatu kerja penelitian menuntut obyektivitas, terfokus, memerlukan proses
yang intensif, sistematis, dan lebih formal, baik di dalam proses atau pengukuran
maupun penganalisaan dan penyimpulan hasil-hasilnya. Suatu kerja penelitian
bisa juga dilakukan dalam rangka penemuan dan pengembangan pengetahuan.
Metode ilmiah mengikuti proses identifikasi masalah, pengembangan
hipotesis, melakukan observasi, menganalisis, dan kemudian menyimpulkannya.
Proses-proses dimaksud dapat digunakan secara informal dalam kehidupan sehari-
hari dan belum tentu bisa disebut suatu kerja penelitian. Dalam metode ilmiah
yang dipentingkan ialah aplikasi berfikir deduktif-induktif didalam pemecahan
suatu masalah.
Contoh: di suatu ruang praktek, seorang dokter sedang melakukan
kegiatan mendiagnosis penyakit pasiennya. Dilihat dari cara kerjanya, dokter
tersebut bisa disebut melakukan metode ilmiah, tetapi belum dapat disebut
melakukan suatu kerja penelitian. Cara ilmiah berarti kegiatan itu dilandasi oleh
metode keilmuan. Metode keilmuan merupakan gabungan antara pendekatan
rasional dan empiris.
Pendekatan rasional memberikan kerangka berfikir yang koheran dan
logis. Sedangkan pendekatan empiris memberikan kerangka pengujian dalam
memastikan suatu kebenaran dengan cara yang ilmiah itu diharapkan data yang
objektif, vaild dan reliabel. Objektif berarti semua orang akan memberikan
penafsiran yang sama. Valid berarti adanya ketepatan antara data yang terkumpul
oleh peneliti dengan data yang terjadi sesungguhnya. Sedangkan reliabel berarti
adanya keajekan data yang didapat dari waktu ke waktu.
Untuk jelasnya, anda dapat memahami pengertian atau batasan dari istilah
penelitian itu sendiri dengan memperhatikan beberapa ciri suatu kerja penelitian
antara lain sebagai berikut ini.
a. Penelitian dirancang dan diarahkan guna memecahkan sesuatu masalah
tertentu sebagai jawaban terhadap suatu masalah yang menjadi fokus
penelitian
b. Penelitian memiliki nilai deskripsi dan prediksi serta hasil temuannya terhadap
sampel yang terfokus pada suatu kelompok atau situasi objek tertentu yang
spesifik yang penekanannya pada pengembangan generalisasi, prinsip-prinsip,
serta teori-teori.
c. Penelitian memerlukan instrumen dan prosedur pengumpulan data yang valid
sehingga membuahkan hasil analisis/penemuan yang akurat dan terpercaya.
d. Penelitian berkepentingan bukan sekedar mensistesa atau mengorganisasi hal-
hal yang telah diketahui sebelumnya tetapi lebih diarahkan untuk penemuan
baru
e. Penelitian dirancang dengan prosedur-prosedurnya secara teliti dan rasional
f. Penelitian menuntut keahlian untuk mengetahui secara memadai permasalahn
yang diselidikinya
g. Penelitian yang mengggunakan hipotesis, tekanannya pada pengujian
hipotesis, bukan pada pembuktian hipotesis
h. Penelitian menuntut kesabaran dan tak dilakukan secara tergesa-gesa.
i. Penelitian memerlukan pencatatan dan pelaporannya dilakukan secara teliti
dan cermat, baik terhadap prosedurnya maupun hasil-hasil dan kesimpulannya
disajikan atas dasar bukti-bukti yang ada secara objektif, hati-hati, dan cermat
sehingga dapat dijadikan bahan yang berharga.
Dalam dunia pendidikan, dengan penelitian bisa membawa pengertian
yang semakin baik terhadap perilaku orang perseorangan, termasuk subjek didik
atau pendidik, proses belajar mengajar serta siuais atau kondisi yang bisa
membuat lebih berhasilya proses pendidikan. Pada ilmu-ilmu tingkah laku,
penelitian mengarah pada pengembangan dan pengujian teori-teori tingkah laku.
Pemahaman terhadap tingkah laku peserta didik maupun pendidik semakin
diperlukan dari hasil-hasil penelitian dalam bidang pendiidkan, baik dari segi ilmu
maupun prakteknya.
Pada umumnya penelitian-penelitian pendidikan tergolong penelitian jenis
terapan guru mengembangkan generalisasi-generalisasi yang berkenaan dengan
proses belajar mengajar dan bahan-bahan mengajar. Karena itu, penelitian
pendidikan memberikan perhatiannnya pada pengembangan dan pengujian teori-
teori tentang bagaimana peserta didik (pelajar, mahasiswa) berperilaku dalam
seting pendidikan.
Berangkat dari hakikat penelitian yang dikemukakan di atas, penelitian
pendidikan dapat diartikan sebagai proses yang sistematis untuk memperoleh
pengetahuan (to discover knowledge) dan pemecahan masalah (problem solving)
pendidikan melalui metode ilmiah, baik dalam pengumpulan maupun analisis
datanya, serta membuat rumusan generalisasi berdasarkan penafsiran data
tersebut. Penelitian pendidikan adalah cara yang digunakan untuk mendapatkan
informasi yang berguna dan dapat dipertanggungjawabkan dalam upaya
memahami proses kependidikan dalam lingkungan formal, pendidikan informal
maupun pendidikan nonformal. Menemukan prinsip-prinsip umum atau
penafsiran tingkah laku yang dapat dipakai untuk menerangkan, meramalkan, dan
mengendalikan kejadian-kejadian dalam lingkunagn pendidikan merupakan tujuan
dari suatu kerja penelitian.
B. RASIONALISASI PERLUNYA PENELITIAN
Sekurang-kurangya ada empat sebab yang melatarbelakangi mengapa
penelitian itu perlu dilakukan, yaitu:
(1) kesadaran keterbatasan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan
(2) pemenuhan rasa ingin tahu
(3) pemecahan masalah dan
(4) pemenuhan pengembangan diri.
Pertama, peneitian didasarkan atas kesadaran keterbatasan pengetahuan,
pemahaman, dan kemampuan. Manusia tinggal di lingkungan masyarakat yang
sangat luas. Dalam kehidupan yang sangat luas tersebut banyak hal yang tidak
ketahui, tidak jelas, tidak paham sehingga menimbulkan kebingungan, karena
pengetahuan, pemahaman dan kemmapuan manusia yang sangat terbatas,
dibandingkan dengan lingkungannya yang begitu luas. Bahkan ketidaktahuan,
ketidakpahaman, dan ketidakjelasan terhadap sesuatu dalam kehidupannya,
seringkali menimbulkan kecemasan, rasa takut, dan rasa terancam. Kesadaran
atas keterbatasan pengetahuan, pemahaman, dan atau kemampuan manusia dalam
kehiudpannya perlu diatasi agar manusia dapat menyesuaikan diri di lingkungan
masyarakat.
Kedua, penelitian dilakukan karena didorong oleh pemenuhan kebutuhan
rasa ingin tahu. Manusia memiliki dorongan atau naluri ingin mengetahui tentang
sesuatu di luar dirinya. Pengetahuan dan pemahaman tentang sesuatu,
menimbilkan rasa ingin tahu baru yang lebih luas, lebih tinggi, lebih menyeluruh.
Dorongan ingin tahu disalurkan untuk menambah dan meningkatkan pengetahuan
dan pemahaman. Contohnya, manusia selalu bertanya apa itu, bagaiman aitu,
mengapa begitu, dan sebaginya. Bagi kebanyakan orang, jawaban-jawaban
sepintas dan sederhana mungkin sudah memberikan kepuasan, tetapi bagi orang-
orang tertentu, para ilmuwan, peneliti, dan mungkin juga para pemimpin,
dibutuhkan jawaban yang lebih mendalam, lebih rinci dan lebih komprehensif.
Ketiga, penelitian dilakuakn untuk pemecahan masalah. Manusia di dalam
kehidupannya selalu dihadapkan kepada maslah, tantangan, ancaman, dan bahkan
kesulitan, baik di dalam dirinya, keluarganya, masyarakat sekitarnya serta di
lingkungan kerjanya. Banyak cara yang dilakuakn manusia untuk memecahkan
masalah yang dihadapinya, antara lain:
a. Pemecahan maslaah dilakukan secara tradisional atau mengikuti
kebiasaan. Cara dan alat kerja tradisional yang merupakan kebisaan,
misalnya cara masyarakat petani memotong padi menggunakan anai-anai
yang secara turun temurun dijadikan sebagai alat potong padi
b. Pemecahan masalah secara dogmatis, baik menggunakan dogma agama,
masyarakat, hukum, dan lain-lain. Seperti pencuri dipotong tangannya, dll.
c. Pemecahan masalah intuitif yaitu berdasarkan bisikan hati, misalnya
seorang ibu kebingungan anaknya terlambat pulang sekolah, bisikan
hatinya mengecek anaknya dengan menelpon teman dekat anaknya
d. Pemecahan masalah secara emosional, umpamanya pintu terkunci dibuka
dengan didobrak
e. Pemecahan masalah secara spekulatif atau trial and error, suara radio
berhenti, lalu radionya dipukul-pukul dan ternyata bersuara lagi
f. Pemecahan maslah melalui penelitian. Pemecahan masalah dalam
penelitian dilakukan secara objektif, sistematis, menggunakan metode dan
mengikuti prosedur, serta berpegang pada prinsip-prinsip dan kaidah-
kaidah pengumpulan, penholahan data, dan pembuktian secara ilmiah.
Keempat, pemenuhan pengembangan diri. Manusia merasa tidak puas
dengan apa yang telah di capai, dikuasai, dan dimilikinya. Manusia selalu ingin
yang lebih baik, lebih sempurna, lebih memberikann kemudahan, selalu ingin
menambah dan meningkatkan “kekayaan” dan fasilitas hidupnya. Keinginan
manusia yang yang selalu ingin lebih baik itu, ada yang dicapai dalam waktu
relatif singkat dengan ruang lingkup yang lebih sempit maupun membutuhkan
waktu yang cukup lama dengan ruang lingkup yang lebih luas dan komplek
melalui penelitian. Dengan demikian pencapaian yang diinginkan manusia
melalui melalui penelitian sangat tergantung ruang lingkup penelitian yang
dirancang, baik yang dirancang dan dilaksanakan sendiri, maupun melibatkan
banyak orang.
Selain sebab-sebab latar belakang diatas masih ada faktor-faktor yang
melatarbelakangi perlunya peneilitian pendidikan yaitu ungkapan yang sering
muncul dalam penelitian adalah No Problem no research. Ungkapan ini
menunjukkan tentang pentingnya posisi masalah dalam suatu penelitian. Yang
menjadi persoalan adalah apakah masalah itu? Untuk menjawab pertanyaan
tersebut, berikut dikemukakan indikator-indikatornya :
1. Apabila sesuatu, peristiwa, atau fenomena yang terjadi menimbulkan
keraguan atau ketidakpastian.
2. Apabila terjadi kesenjangan antara harapan (sesuatu yang diinginkan, yang
bersifat dassolen), tentang sesuatu dengan kenyataan (dassein).
3. Apabila cara-cara berpikir yang berbeda menghasilkan kesimpulan-
kesimpulan yang berlawanan.
4. Apabila terjadi peristiwa-peristiwa yang mengancam (seperti epidemic, banjir,
longsor, dekadensi, moral, dsb).
Adapun masalah-masalah pendidikan yang potensial dapat menjadi objek
penelitian adalah :
a. Komponen raw input (karakteristik pribadi peserta didik, siswa, mahasiswa,
seperti: kecerdasan, motivasi belajar, kemampuan berkonsentrasi dalam
belajar, kebiasaan belajar, dan sikap belajar).
b. Komponen instrumental input (seperti karakteristik pribadi guru, kurikulum
dan sumber belajar).
c. Komponen environmental input (seperti iklim lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah, kelompok teman sebaya, kehidupan beragama, fasilitas
pembelajaran, dan kondisi kehidupan sosial-ekonomi-politik).
d. Komponen proses (seperti kualitas interaksi guru-siswa, penerapan metode-
metode pembelajaran, dan pemanfaatan teknologi pendidikan dalam
pembelajaran), dan komponen output (seperti kualitas indek prestasi belajar,
kualitas sikap dan prilaku dan keterampilan/kecakapan). Masalah penelitian
dapat bersumber dari hasil bacaan literature (buku, majalah, makalah), hasil
seminar, hasil penelitian orang lain (laporan penelitian, skripsi, tesis atau
disertasi), dan hasil pengamatan di lapangan (di lingkungan keluarga, sekolah,
kelas, dan lingkungan masyarakat).
Layak tidaknya masalah itu diteliti, pada umumnya ditinjau dari kriteria:
a. Bermanfaat bagi peningkatan mutu pendidikan, khususnya proses dan hasil
pembelajaran.
b. Mengandung nilai-nilai keilmuan atau pengetahuan ilmiah.
c. Tersedianya data atau informasi di lapangan.
d. Datanya mudah diukur, diolah dan ditafsirkan.
e. Peneliti memiliki kemampuan untuk menelitinya.
C. TUJUAN PENELITIAN PENDIDIKAN
Pada dasarnya tujuan penelitian pendidikan ialah menemukan prinsip-
prinsip umum atau penafsiran tingkah laku yang dapat dipakai untuk
menerangkan, meramalkan, dan mengendalikan kejadian-kejadian dalam
lingkungan pendidikan, baik pendidikan formal, nonformal maupun informal.
Dalam kegiatan penelitian memang mengandung kegiatan yang kadang
sulit dan melelahkan, karena memerlukan biaya, tenaga, dan waktu, tetapi
penelitian memiliki tujuan yang hendak dicapai oleh peneliti. Secara umum
beberapa tujuan penelitian yang hendak dicapai, termasuk penelitian pendidikan
antara lain:
1. Memperoleh informasi baru
Untuk menemukan sesuatu yang baru bidang pendidikan dilakukan
melalui penelitian pendidikan. Artinya, dalam perkembangan pengetahuan,
termasuk juga ilmu atau pengetahuan di bidang pendidikan, penemuan sesuatu
yang baru mengenai berbagai persoalan pendidikan dapat dilakukan dengan
metode atau cara penelitian yang hasilnya berupa temuan-temuan baru. Karena
itu, kegiatan penelitian harus dilakukan dengan cara-cara yang benar, dalam arti
dilakukan secara sistematis dengan menggunakan metode-metode ilmiah.
2. Mengembangkan dan menjelaskan
Mengembangkan hasil kajian dari suatu kegiatan penelitian pendidikan
berarti mengembangkan perubahan-perubahan dan kemajuan-kemajuan yang
dicapai individu, kelompok ataupun organisasi dalam kurun waktu tertentu.
Tujuan dari hasil peneltiian dianggap penting karena bermanfaat secara
signifikan ketika para peneliti berusaha memecahkan permasalahan dengan tidak
menginginkan terjadinya pengulangan kerja atau penggunaan tenaga yang sia-sia.
3. Menerangkan, memprediksi, dan mengontrol suatu perubahan
Ubahan yang didalam istilah penelitian disebut variabel. Variabel adalah
gejala yang sedang diteliti. Variabel atau perubahan adalah simbol yang
digunakan untuk mentransfer gejala ke dalam data penelitian. Biasanya variabel
muncul pada tingkat intensitas yang berbeda sehingga variabel itu adalah variabel
label. Ada beberapa variabel yang biasa digunakan dalam suatu penelitian, yaitu:
variabel bebas dan variabel terikat. Variabe bebas (independent variable) adalah
variabel yang memberi pengaruh atau diuji pengaruhnya terhadap variabel lain,
disebut juga variabel perlakuan, variabel eksperimen atau variabel intervensi.
Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel yang dipengaruhi oleh
variabel bebas, disebut juga variabel hasil, variabel pos tes atau variabel kriteria.
Selain dua variabel tersebut di atas, dalam suasana penelitian biasa
dijumpai variabel ekstranus dan variabel penyela. Variabel ekstranus (exstranus
variable) dan variabel penyela (intervening variable). Variabel ekstranus adalah
variabel-variabel yang apabila tidak dikontrol akan berpengaruh terhadap variabel
terikat. Sedangkan variabel penyela adalah variabel yang kemungkinan besar
berpengaruh terhadap hubungan antara variable bebas dan variabel terikat tetapi
sulit dikontrol.
Secara ringkas, tujuan penelitian pendidikan dapat pula dikategorikan
sebagai berikut :
a. Untuk menemukan pengetahuan, teori, konsep, atau dalil/generalisasi baru
tentang pendidikan.
b. Untuk memperbaiki atau memodifikasi teori pendidikan lama.
c. Untuk memperkokoh suatu teori atau generalisasi yang sudah ada.
Apabila dikaitkan dengan output yang ingin dicapai, Penelitian bertujuan
untuk memperoleh pengetahuan, pemecahan masalah, atau rumusan teori-teori
baru.
Sedangkan apabila dilihat dari segi prosesnya, penelitian bertujuan untuk:
1. Mencandra, mendeskripsikan, memberikan atau menggambarkan secara jelas
dan cermat tentang data, atau fakta dari permasalahan yang diteliti.
2. Menerangkan (eksplanasi) kondisi atau faktor-faktor yang mendasari,
melatarbelakangi terjadinya masalah.
3. Menyusun atau merumuskan teori-teori, hukum-hukum mengenai hubungan
antara faktor yang satu dengan yang lainnya, atau peristiwa yang satu dengan
peristiwa lainnya.
4. Membuat prediksi, estimasi, dan proyeksi mengenai peristiwa-peristiwa yang
akan terjadi atau gejala-gejala yang bakal muncul.
5. Mengendalikan peristiwa-peristiwa atau gejala-gejala berdasarkan temuan-
temuan yang diperoleh.
Tujuan lain dari tujuan pendidikan yaitu :
1. Seseorang akan mempunyai pengetahuan, dan pengertian dari dasar-dasar
penelitian yang benar.
2. Seseorang akan mengetahui kegiatan penelitian pada ruang
Iingkup permasalahan dan bidang kegiatan manusia secara spesifik (misal,
Iingkup penelitian kependidikan akan berbeda dengan Iingkup penelitian
kedokteran, penelitian sosial, penelitian agama dan lain sebagainya).
3. Menyadarkan pada diri seseorang baik mereka yang berada di dunia usaha
(perusahaan), dunia pendidikan, kependudukan dan lain sebagainya dalam
tugas menemukan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan untuk
memecahkan masaiah-masalah yang dihadapi baik kepentingan praktis
maupun teoritis.
4. Mengembangkan dan meiatih seseorang memiliki “sikap ilmiah” (kritis,
skeptis, analitis, dan logis).
5. Mampu mengembangkan diri menjadi penulis karya ilmiah yang balk, artinya
bahwa dengan kegiatan penelitian akan mampu mendidik seseorang untuk
menulis secara ilmiah dalam bentuk laporan hasil penelitian yang dapat
dipertangung-jawabkan.
6. Kegunaan-kegunaan lain baik secara pribadi maupun institusional sesuai
dengan kegiatan penelitian yang dilakukannya.
Secara khusus penelitian kependidikan mempunyai tujuan yang berbeda-
beda sesuai dengan masalah yang diteliti. Tujuan penelitian sangat besar
pengaruhnya terhadap komponen atau elemen penelitian lain, terutama metode,
teknik, alat maupun generalisasi yang diperoleh. Oleh karena itu, ketajaman
seseorang dalam merumuskan tujuan penelitian akan sangat mempengaruhi
keberhasilan penelitian yang dilaksanakan, karena tujuan penelitian pada dasarnya
merupakan titik anjak dan titik tuju yang akan dicapai seseorang melalui kegiatan
penelitian yang dilakukan. Itu sebabnya tujuan setiap kegiatan penelitian harus
mempunyai rumusan yang tegas, jelas, terperinci dan operasional.
D. Fungsi Penelitian Pendidikan
Secara umum penelitian mempunyai dua fungsi utama, yaitu
mengembangkan ilmu pengetahuan dan memperbaiki praktek.
1. Fungi penelitian berdasarkan jenis penelitian
a. Penelitian dasar
Tujuan penelitian dasar adalah: pertama menambah pengetahuan kita
dengan prinsip-prinsip dasar dan hukum-hukum ilmiah, dan kedua meningkatkan
pencarian dan metodelogi ilmiah (Nana Syaodih, 2005).Penelitian dasar (basic
research) disebut juga penelitian murni (pure research) atau penelitian pokok
(fundamental research) diarahkan pada pengujian teori, dengan hanya sedikit
atau bahkan tanpa menghubungkan hasilnya untuk kepentingan praktik. Penelitian
ini memberikan sumbangan besar terhadap pengembangan dan pengujian teori-
teori.
b. Penelitian Terapan
Penelitian terapan (applie research) berkenaan dengan kenyataan-
kenyataan praktis, penerapan dan pengembangan pengetahuan yang dihasilkan
oleh penelitian dasar dalam kehidupan nyata.Peneltian ini menguji manfaat dan
teori-teori ilmiah, mengetahui hubungan empiris dan analitis dalam bidang-bidang
tertentu. Implikasi dari penelitian terapan dinyatakan dalam rumusan yang bersifat
umum, bukan rekomendasi yang merupakan tindakan langsung.
c. Penelitian Evaluatif
Penelitian evaluatif (evaluation research) difokuskan pada suatu kegiatan
dalam suatu unit tertentu. Kegiatan tersebut dapat berbentuk berupa tempat,
organisasi atau lembaga. Penelitian ini dapat menilai manfaat atau kegunaan,
sumbangan dan kelayakan dari suatu kegiatan dalam satu unit. Apakah suatu
kegiatan, program atau pekerjaan memberikan manfaat, sumbangan atau hasil
seperti yang diharapkan? Apakah suatu kegiatan, program atu pekerjaan yang
layak dilihat dari segi biaya, pengembangan staf, dukungan masyarakat.
McMillan dan Schumacher (2001: 18) membedakan penelitian dasar,
terapan dan evaluatif berdasarkan bidang penelitian, tujuan, tingkat generalisasi
dan penggunaan hasilnya, digambarkan dalam tabel berikut ini.
Tabel 1.1
Perbedaan antara Penelitian Dasar, Terapan dan Evaluatif
Penelitian Dasar Peneltian Terapan Penelitian
Evaluatif
Bidang
Penelitian
Penelitian bidang
fisik, perilaku dan
sosial
Bidang aplikasi:
kedokteran, rekayasa,
pendidikan
Pelaksanaan
berbagai program
atau kegiatan
berbagai tempat
Tujuan 1. Menguji teori,
dalil, prinsip dasar
2. Menentukan
hubungan empiris
antar fenomena
dan mengadakan
generalisasi
analitis
1. Menguji kegunaan
teori dalam bidang
tertentu
2. Menentukan
hungan empiris
dan generalisasi
analitis dalam
bidang tertentu
1. Menilai
keberhasilan
kegiatan secara
spesifik
2. Menilai manfaat
kegiatan secara
spesifik
Tingakt
Generalisasi
1. Abstrak, umum 1. Umum tetapi
dalam bidang
tertentu
1. Konkrit, spesifik
dalam aspek
tertentu
2. Diterapkan dalam
praktik aspek
tertentu
Penggunaan
Hasil
1. Menambah
pengetahuan
ilmiah dari
prinsip-prinsip
dasar dan hukum
tertentu
2. Meningkatkan
metodologi dan
cara-cara
pencarian
1. Menambah
pengetahuan yang
didasarkan
penelitian dalam
bidang tertentu
2. Meningkatkan
penelitian dan
metodologi dalam
bidang tertentu
1. Menambah
pengetahuan yang
didasarkan
penelitian secara
spesifik
2. Meningkatkan
penelitian dan
metodologi secara
spesifik
3. Membantu dalam
pembuatan
keputusan bidang
tertentu
Sumber: Research in Education (McMillan dan Schumacher, 2001: 18)
2. Fungsi penelitian berdasarkan tujuan
a. Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif (descriptive research) ditujukan untuk
mendeskripsikan suatu keadaan atau fenomena-fenomena apa adanya pada saat
penelitian dilakukan. Dalam studi ini para peneliti tidak melakukan manipulasi
atau memberikan perlakuan-perlakuan tertentu terhadap objek penelitian, semua
kegiatan atau peristiwa berjalan seperti apa adanya. Penelitian deskriptif dapat
berkenaan dengan kasus-kasus tertentu atau suatu populasi yang cukup luas.
b. Penelitian Prediktif
Penelitian prediktif (predictive research), studi ini ditujukan uktuk
memprediksi atau memperkirakan apa yang akan terjadi atau berlangsung pada
saat yang akan datang berdasarkan hasil analisis keadaan saat ini. Penelitian
prediktif juga dapat dilakukan melalui studi kecendrungan. Dengan melihat
perkembangan selama jangka waktu tertentu, pada saat ini atau saat yang lalu
dapat dilihat kecendrungannya pada masa yang akan datang.
c. Penelitian Improftif
Penelitian improftif (improvetive research) ditujukan untuk memperbaiki,
meningkatkan atau menyempurnakan suatu keadaan, kegiatan atau pelaksanaan
suatu program.
d. Penelitian Eksplanatif
Peneltiian eksplanatif (explanative research) ditujukan untuk memberikan
penjelasan tentang hubungan antar fenomena atau variabel. Peneliti berusaha
menjelaskan melalui teori yang didukung fakta-fakta yang menunjang yang ada,
peneliti akan dapat sampai pada pemberian pernyataan sementara yang sering
disebut sebagai hipotesis penelitian.
Tyler mengemukakan lima fungsi penelitian pendidikan yang dapat
dilakukan pada masa kini. Kelima fungsi penelitian pendidikan itu mencakup :
1. Menunjukan isi dan cara mengajar serta mengorganisasikan dan menjalankan
sekolah.
2. Menilai program, prosedur dan bahan-bahan untuk menunjukan hasil
pendidikan yang telah dicapai, biaya dalam ukuran waktu, usaha dan bahan-
bahan, dan keadaan hasil-hasil yang dicapai.
3. Membentuk suatu badan informasi tentang usaha pendidikan yang bermanfaat
dalam penyusunan kebijakan dalam dua pengambilan keputusan.
4. Menyediakan pandangan, rangsangan dan penyuluhan yang berhasil untuk
pembaruan pendidikan.
5. Mengembangkan teori yang lebih memadai dan sahih (valid) tentang proses
pendidikan serta pengoperasian usaha (Dali S. Naga, 19800).
Berdasarkan kajian fungsi penelitian pendidikan ternyata penelitian sangat
besar manfaatnya bagi pengembangan sistem pendidikan maupun untuk
kepentingan praktis dalam menyelenggarakan pendidikan. Secara ringkas manfaat
penelitian pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Hasil penelitian dapat dijadikan peta yang menggambarkan keadaan
pendidikan dan melukiskan kemampuan sumber daya, kemungkinan
pengembangan serta hambatan-hambatan yang dihadapi atau mungkin
ditemukan dalam penyelenggaraan pendidikan.
2. Hasil penelitian dapat dijadikan sarana diagnosa dalam mencari sebab
kegagalan serta masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan pendidikan
sehingga dengan mudah dapat dicari upaya untuk menanggulanginya.
3. Hasil penelitian dapat dijadikan sarana untuk menyusun kebijaksanaan dalam
menyusun strategi pengembangan pendidikan.
4. Hasil penelitian dapat melukiskan kemampuan dalam pembiayaan peralatan,
pembekalan, serta tenaga kerja, baik secara kualitas maupun kuantitas yang
sangat berperan bagi keberhasilan dalam bidang pendidikan. (Muhammad
Ali,1985).
E. PROSES PENELITIAN PENDIDIKAN
Penelitian merupakan suatu siklus. Setiap tahapan akan diikuti oleh
tahapan lain secara terus menerus.Tahapan-tahapan penelitian itu adalah:
1. Identifikasi masalah
2. Perumusan masalah
3. Penelusuran pustaka
4. Rancangan penelitian
5. Pengumpulan data
6. Pengolahan data
7. Penyimpulan hasil
Tahapan ini hendaknya tidak dilihat sebagai lingkaran tertutup, tetapi
sebagai suatu spiral yang semakin lama makin tinggi. Penyimpulan hasil suatu
penelitian akan merupakan masukan bagi proses penelitian lanjutan, dan
seterusnya.
1. Identifikasi masalah
Penelitian dimulai dari pertanyaan yang belum dapat dijawab oleh seorang
peneliti. Untuk ini diperlukan adanya motivasi yang berupa rasa ingin tahu untuk
mengembangkan dan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk melihat
dengan jelas tujuan dan sasaran penelitian, perlu diadakan identifikasi masalah
dan lingkungan masalah itu.
Masalah penelitian selanjutnya dipilih dengan kriteria, antara lain apakah
penelitian itu dapat memecahkan permasalahan, apakah penelitian itu dapat diteliti
dari taraf kemajuan pengetahuan, waktu, biaya maupun kemampuan peneliti
sendiri, dan lain-lain. Permasalahan yang besar biasanya dibagi menjadi beberapa
sub-masalah.
Substansi permsalahan diidentifisikasikan dengan jelas dan konkrit.
Pengertian-pengertian yang terkandung didalamnya dirumuskan secara
operasional. Sifat konkrit dan jelas ini, memungkinkan pertanyaan-pertanyaan
yang diteliti dapat dijawab secara eksplisit, yaitu apa, siapa, mengapa, bagaimana,
bilamana, dan apa tujuan penelitian. Dengan identifikasi yang jelas peneliti akan
mengetahui variabel yang akan diukur dan apakah ada alat-alat untuk mengukur
variabel tersebut.
2. Perumusan Masalah
Setelah menetapkan berbagai aspek masalah yang dihadapi, peneliti mulai
menyusun informasi mengenai masalah yang mau dijawab atau memadukan
pengetahuannya menjadi suatu perumusan. Untuk itu, diperlukan perumusan
tujuan penelitian yang jelas, yang mencakup pernyataan tentang mengapa
penelitian dilakukan, sasaran penelitian, maupun pikiran penggunaan dan dampak
hasil penelitian. Permasalahan yang masih samar-samar dan diragukan mulai
dipertegas dalam bentuk perumusan yang fungsional.
Verbalisasi gagasan-gagasan dapat dirumuskan agar orang lain dapat
memahaminya. Pandangan-pandangan teori diuraikan secara jelas, sehingga
mudah diteliti dan dapat dijadikan titik tolak penelitian. Perumusan masalah dapat
dilakukan dengan pembuatan model. Hipotesis merupakan salah satu bentuk
konkrit dari perumusan masalah. Dengan adanya hipotesis, pelaksanaan penelitian
diarahkan untuk membenarkan atau menolak hipotesis.
Pada umumnya hipotesis dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang
menguraikan hubungan sebab-akibat antara variabel bebas dan tak bebas gejala
yang diteliti. Hipotesis mempunyai peranan memberikan arah dan tujuan
pelaksanaan penelitian, dan memandu ke arah penyelesaiannya secara lebih
efisien. Hipotesis yang baik akan menghindarkan penelitian tanpa tujuan, dan
pengumpulan data yang tidak relevan. Tidak semua penelitian memerlukan
hipotesis.
3. Penelusuran pustaka
Penelitian dimulai dengan penelusuran pustaka yang berhubungan dengan
subyek penelitian tersebut. Penelusuran pustaka merupakan langkah pertama
untuk mengumpulkan informasi yang relevan untuk penelitian. Penelusuran
pustaka dapat menghindarkan duplikasi pelaksanaan penelitian. Dengan
penelusuran pustaka dapat diketahui penelitian yang pernah dilakukan dan dimana
hal itu dilakukan.
4. Rancangan penelitian
Rancangan penelitian mengatur sistematika yang akan dilaksanakan dalam
penelitian. Memasuki langkah ini peneliti harus memahami berbagai metode dan
teknik penelitian. Metode dan teknik penelitian disusun menjadi rancangan
penelitian. Mutu keluaran penelitian ditentukan oleh ketepatan rancangan
penelitian.
5. Pengumpulan data
Data penelitian dikumpulkan sesuai dengan rancangan penelitian yang
telah ditentukan. Data tersebut diperoleh dengan jalan pengamatan, percobaan
atau pengukuran gejala yang diteliti. Data yang dikumpulkan merupakan
pernyataan fakta mengenai obyek yang diteliti.
6. Pengolahan data
Data yang dikumpulkan selanjutnya diklasifikasikan dan diorganisasikan
secara sistematis serta diolah secara logis menurut rancangan penelitian yang telah
ditetapkan. Pengolahan data diarahkan untuk memberi argumentasi atau
penjelasan mengenai tesis yang diajukan dalam penelitian, berdasarkan data atau
fakta yang diperoleh. Apabila ada hipotesis, pengolahan data diarahkan untuk
membenarkan atau menolak hipotesis. Dari data yang sudah terolah kadangkala
dapat dibentuk hipotesis baru. Apabila ini terjadi maka siklus penelitian dapat
dimulai lagi untuk membuktikan hipotesis baru.
7. Penyimpulan hasil
Setiap kesimpulan yang dibuat oleh peneliti semata-mata didasarkan pada
data yang dikumpulkan dan diolah. Hasil penelitian tergantung pada kemampuan
peneliti untuk menfasirkan secara logis data yang telah disusun secara sistematis
menjadi ikatan pengertian sebab-akibat obyek penelitian. Setiap kesimpulan dapat
diuji kembali validitasnya dengan jalan meneliti jenis dan sifat data dan model
yang digunakan.
Secara garis besar fase-fase yang ditempuh dalam proses melaksanakan
penelitian adalah:
1. Fase perencanaan, kegiatan yang dilakukan dalam fase perencanaan
meliputi:
a.Merumuskan masalah
Pada tahap ini setelah peneliti merasakan atau menemukan masalah yang akan
diteliti, selanjutnya membuat rumusan masalah secara operasional dan membuat
pembatasannya, terutama untuk menentukan ruang lingkup masalah yang diteliti
agar batas-batas yang menjadi lingkup penelitian tidak bersifat kabur dan
menyulitkan usaha pemecahannya.
b.Mengadakan studi pendahuluan atau prelyminary study untuk mengumpulkan
data atau informasi sehubungan dengan masalah yang diteliti sehingga dapat
diketahui keadaan atau kedudukan masalah tersebut baik secara teoritis maupun
praktis. Pengetahuan yang diperoleh dari studi pendahuluan sangat berguna untuk
menyusun kerangka teoritis tentang pemecahan masalah dalam bentuk hipotesis
yang diuji kebenarannya melalui pelaksanaan penelitian. Studi pendahuluan dapat
dilakukan melalui studi dokumenter, yakni mempelajari berbagai dokumen baik
resmi maupun tidak resmi. Studi kepustakaan, yakni mempelajari berbagai buku
dan studi lapangan sehingga masalahnya bener-bener dipahami. Tanpa memahami
dan mendalami seluk-beluk masalah yang diteliti, sukar dibayangkan penelitian
akan memperoleh hasil yang berarti (signifikan).
c. Merumuskan Hipotesis.
Hipotesis merupakan kesimpulan atau jawaban terhadap masalah yang diteliti
yang bersifat sementara dalam arti belum final, dan masih memerlukan
pembuktian. Hipotesis sangat penting dalam kegiatan penelitian, sebab melalui
hipotesis tersebut peneliti berusaha mengumpulkan data untuk dijadikan dasar
dalam menarik kesimpulan akhir atau generalisasi hasil penelitian.
d. Menentukan sample penelitian.
Pada tahap ini ditentukan obyek yang akan diteliti. Keseluruhan obyek yang
diteliti disebut populasi atau univers, sedangkan bila dalam penelitian hanya
menggunakan sebagian saja dari seluruh obyek yang diteliti, maka dalam hal ini
digunakan sample.
e. Menyusun rancangan penelitian (Research Design) yang akan dijadikan
pedoman selama melaksanakan penelitian. Sebagai suatu pola perencanaan harus
dapat mengungkapkan hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan pelaksanaan
penelitian dan memuat hal-hal sebagai berikut :
1. Masalah yang diteliti dan alasan dilakukannya penelitian.
2. Bentuk atau jenis data yang diperlukan.
3. Tujuan dilakukannya penelitian.
4. Dimana dilakukannya penelitian.
5. Jangkau waktu pelaksanaan penelitian.
6. Organisasi kegiatan dan pembiayaan.
7. Hipotesa yang diajukan.
8. Teknik pengumpulan dan pengolahan data.
9. Pola atau sistematik laporan yang direncanakan.
f. Menentukan dan merumuskan alat penelitian atau teknik pengumpulan data.
Pada tahap ini ditentukan jenis alat atau teknik pengumpulan data yang digunakan
kemudian dirumuskan sehingga dapat digunakan dalam pelkasanaan penelitian
sebagai alat untuk mengumpulkan data yang diperlukan.
2. Fase pelaksanaan penelitian.
Apabila segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan penelitian
sudah dipersiapkan, selanjutnya barulah meningkat pada fase pelaksanaan.
Kegiatan dalam pelaksanaan penelitian meliputi:
a. Pengumpulan data.
Kegiatan pengumpulan data harus didasarkan pada pedoman yang sudah
dipersiapkan dalam rancanagan penelitian. Kegiatan ini erat sekali dengan metode
penelitian yang digunakan, seperti metode sejarah, eksperimenta dan deskriptif.
Data yang dikumpulkan menjadi dasar dalam menguji hipotesis.
b. Pengolahan atau analisis data.
Dari data yang terkumpul selanjutnya di analisis, dan hipotesis yang diajukan diuji
kebenarannya melalui analisis tersebut. Teknik pengujian hipotesis disesuaikan
disesuaikan dengan jenis data dan metode penelitian yang digunakan. Apabila
jenis data yang dikumpulkan itu data kualitatif maka dilakukan dengan penarikan
kesimpulan deduktif-induktif. Namun bila data yang dikumpulkan kuantitatif atau
angka-angka dapat digunakan melalui analisis statistika sebelum menarik
kesimpulan secara kualitatif (deduktif-induktif). Disamping menggunakan teknik
analisis data seperti diatas apabila tersedia dapat digunakan alat elektronik modern
atau komputer.
3. Fase laporan penelitian.
Untuk kepentingan publikasi pada umum atau orang yang berkepentingan.
Sistematik laporan penelitian dapat berupa paper laporan, skripsi, thesis atau
disertasi. Hal itu disesuaikan dengan tujuan dilakukannya penelitian sebagaimana
terumuskan dalam rancangan penelitian. Demikianlah proses dalam melaksanakan
penelitian ilmiah.
F. BEBERAPA KETERBATASAN PENELITIAN PENDIDIKAN
Keterbatasan penelitian tidak memaparkan keterbatasan waktu dan logistik
yang yang dihadapi peneliti saat melakukan penelitian. Kesulitan-kesulitan yang
mungkin dihadapi peneliti saat melakukan penelitian sudah harus diperhitungkan
sebelum merencanakan penelitian. Keterbatasan penelitian memaparkan hal-hal
atau variabel yang sebenarnya tercakup di dalam keluasan lingkup penelitian tapi
karena kesulitan-kesulitan metodologis atau prosedural tertentu sehingga tidak
dapat dicakup di dalam penelitian dan di luar kendalikan peneliti.
Adapun yang melatarbelakangi adanya beberapa keterbatasan penelitian
pendidikan yaitu :
1. Dapat terjadi salah penginterpretasian.
2. Sering kali pembuat keputusan hanya mau tahu hasil akhirnya saja.
3. Hasilnya sulit untuk dipublikasikan secara luas kepada publik.
4. Tidak mudah menemukan dan merumuskan masalah yang hendak diteliti.
5. Kurang mendalamnnya pengetahuan dan keterampilan dalam teknik-teknik
dasar penelitian pendidikan.
6. Kurangnya ketidakmampuan dalam menyakinkan bahwa model, metode,
strategi yang digunakan benar-benar berjalan secara efektif dan mampu
membawa perubahan positif.
DAFTAR PUSTAKA
Aunurrahman, dkk. 2009. Penelitian Pendidikan SD. Departemen Pendidikan
Nasional .
Emzir. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R &D. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian pendidikan . Bandung : Alfabeta.

More Related Content

What's hot

Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di smaLaporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di smaSiti Khoirunika
 
PPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatifPPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatifNona Zesifa
 
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.pptFilsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.pptari susanto
 
Penilaian ranah afektif
Penilaian ranah afektifPenilaian ranah afektif
Penilaian ranah afektifEdi Candra
 
Prinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlockPrinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlockKaRen GiNting
 
Contoh sintak model pembelajaran dan aktivitas pembelajaran
Contoh sintak model pembelajaran dan aktivitas pembelajaranContoh sintak model pembelajaran dan aktivitas pembelajaran
Contoh sintak model pembelajaran dan aktivitas pembelajaranSuaidin -Dompu
 
Taraf signifikan
Taraf signifikanTaraf signifikan
Taraf signifikanRapul anwar
 
Hasil Diskusi/ Tanya Jawab Problem Solving Learning
Hasil Diskusi/ Tanya Jawab Problem Solving LearningHasil Diskusi/ Tanya Jawab Problem Solving Learning
Hasil Diskusi/ Tanya Jawab Problem Solving LearningAbdul Jamil
 
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuanpowerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuankikiismayanti
 
Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran yuni dwinovika
 
Laporan Observasi Sekolah Dasar
Laporan Observasi Sekolah DasarLaporan Observasi Sekolah Dasar
Laporan Observasi Sekolah Dasaraudiasls
 
Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SD
Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SDHakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SD
Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SDdodikdomek
 
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil BelajarModul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil BelajarNaita Novia Sari
 
Azas-azas pengembangan kurikulum
Azas-azas pengembangan kurikulumAzas-azas pengembangan kurikulum
Azas-azas pengembangan kurikulumDasrieny Pratiwi
 

What's hot (20)

Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di smaLaporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
 
PPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatifPPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatif
 
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.pptFilsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
 
Penilaian ranah afektif
Penilaian ranah afektifPenilaian ranah afektif
Penilaian ranah afektif
 
Penelitian deskriptif
Penelitian deskriptif Penelitian deskriptif
Penelitian deskriptif
 
Tanya jawab mpp
Tanya jawab mppTanya jawab mpp
Tanya jawab mpp
 
Pertanyaan presentasi
Pertanyaan presentasiPertanyaan presentasi
Pertanyaan presentasi
 
Prinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlockPrinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlock
 
Analisis Instruksional
Analisis InstruksionalAnalisis Instruksional
Analisis Instruksional
 
Contoh sintak model pembelajaran dan aktivitas pembelajaran
Contoh sintak model pembelajaran dan aktivitas pembelajaranContoh sintak model pembelajaran dan aktivitas pembelajaran
Contoh sintak model pembelajaran dan aktivitas pembelajaran
 
Taraf signifikan
Taraf signifikanTaraf signifikan
Taraf signifikan
 
Hasil Diskusi/ Tanya Jawab Problem Solving Learning
Hasil Diskusi/ Tanya Jawab Problem Solving LearningHasil Diskusi/ Tanya Jawab Problem Solving Learning
Hasil Diskusi/ Tanya Jawab Problem Solving Learning
 
Soal baru
Soal baruSoal baru
Soal baru
 
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuanpowerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
 
Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran
 
Laporan Observasi Sekolah Dasar
Laporan Observasi Sekolah DasarLaporan Observasi Sekolah Dasar
Laporan Observasi Sekolah Dasar
 
Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SD
Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SDHakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SD
Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SD
 
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil BelajarModul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
 
Azas-azas pengembangan kurikulum
Azas-azas pengembangan kurikulumAzas-azas pengembangan kurikulum
Azas-azas pengembangan kurikulum
 
Isu-Isu Perkembangan
Isu-Isu PerkembanganIsu-Isu Perkembangan
Isu-Isu Perkembangan
 

Viewers also liked

Konsep dasar penelitian pendidikan
Konsep dasar penelitian pendidikanKonsep dasar penelitian pendidikan
Konsep dasar penelitian pendidikanIBNU UBAIDILAH
 
Materi 1 - konsep dasar penelitian
Materi 1 - konsep dasar penelitianMateri 1 - konsep dasar penelitian
Materi 1 - konsep dasar penelitiantoha ardi nugraha
 
Konsep konsep di dalam penelitian
Konsep konsep di dalam penelitianKonsep konsep di dalam penelitian
Konsep konsep di dalam penelitianLearning 3.0
 
Ruang lingkup penelitian pendidikan, kurikulum dan pembelajaran
Ruang lingkup penelitian pendidikan, kurikulum dan pembelajaranRuang lingkup penelitian pendidikan, kurikulum dan pembelajaran
Ruang lingkup penelitian pendidikan, kurikulum dan pembelajaranRizka Rahayu
 
Dasar - dasar penelitian, variabel dan hipotesis
Dasar - dasar penelitian, variabel dan hipotesisDasar - dasar penelitian, variabel dan hipotesis
Dasar - dasar penelitian, variabel dan hipotesisSri Handayani
 
Konsep dasar penelitian
Konsep dasar penelitianKonsep dasar penelitian
Konsep dasar penelitianAdri Hermawan
 
Pengertian metode dan metodologi penelitian
Pengertian metode dan metodologi penelitianPengertian metode dan metodologi penelitian
Pengertian metode dan metodologi penelitianTri Ramdani
 
Bahan ajar-mata-kuliah-metodologi-penelitian
Bahan ajar-mata-kuliah-metodologi-penelitianBahan ajar-mata-kuliah-metodologi-penelitian
Bahan ajar-mata-kuliah-metodologi-penelitianJey Queenn
 
Introducing mendeley
Introducing mendeleyIntroducing mendeley
Introducing mendeleyLearning 3.0
 
merumuskan hipotesis
merumuskan hipotesismerumuskan hipotesis
merumuskan hipotesisnona_bramasta
 
Konsep dasar-penelitian
Konsep dasar-penelitianKonsep dasar-penelitian
Konsep dasar-penelitianadult415
 
Panduan penyusunan-dan-penulisan-skripsi
Panduan penyusunan-dan-penulisan-skripsiPanduan penyusunan-dan-penulisan-skripsi
Panduan penyusunan-dan-penulisan-skripsiHIMA KS FISIP UNPAD
 
PELAKSANAAN PENELITIAN KUANTITATIF- Prof. Dr. Sugiyono
PELAKSANAAN PENELITIAN KUANTITATIF- Prof. Dr. SugiyonoPELAKSANAAN PENELITIAN KUANTITATIF- Prof. Dr. Sugiyono
PELAKSANAAN PENELITIAN KUANTITATIF- Prof. Dr. SugiyonoUniversitas sriwijaya
 
Dasar-dasar dalam Penelitian Pendidikan, Variabel, dan Hipotesis
Dasar-dasar dalam Penelitian Pendidikan, Variabel, dan HipotesisDasar-dasar dalam Penelitian Pendidikan, Variabel, dan Hipotesis
Dasar-dasar dalam Penelitian Pendidikan, Variabel, dan HipotesisRahma Siska Utari
 
Makalah variabel dan definisi operasional
Makalah variabel dan definisi operasionalMakalah variabel dan definisi operasional
Makalah variabel dan definisi operasionalDewi Bahagia
 
Format proposal-tugas-akhir
Format proposal-tugas-akhirFormat proposal-tugas-akhir
Format proposal-tugas-akhirsuhendar23
 
Metodologi penelitian kelompok 1
Metodologi penelitian kelompok 1 Metodologi penelitian kelompok 1
Metodologi penelitian kelompok 1 Ryni Svinndal
 
proposal-skripsi-penerapan-e learning-stmik-amikom-purwokerto
proposal-skripsi-penerapan-e learning-stmik-amikom-purwokertoproposal-skripsi-penerapan-e learning-stmik-amikom-purwokerto
proposal-skripsi-penerapan-e learning-stmik-amikom-purwokertoAzizah Amel
 
Metodologi Penelitian (10) konsep dasar penelitian
Metodologi Penelitian (10) konsep dasar penelitianMetodologi Penelitian (10) konsep dasar penelitian
Metodologi Penelitian (10) konsep dasar penelitianjayamartha
 

Viewers also liked (20)

Konsep dasar penelitian pendidikan
Konsep dasar penelitian pendidikanKonsep dasar penelitian pendidikan
Konsep dasar penelitian pendidikan
 
Materi 1 - konsep dasar penelitian
Materi 1 - konsep dasar penelitianMateri 1 - konsep dasar penelitian
Materi 1 - konsep dasar penelitian
 
Konsep konsep di dalam penelitian
Konsep konsep di dalam penelitianKonsep konsep di dalam penelitian
Konsep konsep di dalam penelitian
 
Ruang lingkup penelitian pendidikan, kurikulum dan pembelajaran
Ruang lingkup penelitian pendidikan, kurikulum dan pembelajaranRuang lingkup penelitian pendidikan, kurikulum dan pembelajaran
Ruang lingkup penelitian pendidikan, kurikulum dan pembelajaran
 
Dasar - dasar penelitian, variabel dan hipotesis
Dasar - dasar penelitian, variabel dan hipotesisDasar - dasar penelitian, variabel dan hipotesis
Dasar - dasar penelitian, variabel dan hipotesis
 
Konsep dasar penelitian
Konsep dasar penelitianKonsep dasar penelitian
Konsep dasar penelitian
 
Pengertian metode dan metodologi penelitian
Pengertian metode dan metodologi penelitianPengertian metode dan metodologi penelitian
Pengertian metode dan metodologi penelitian
 
Bahan ajar-mata-kuliah-metodologi-penelitian
Bahan ajar-mata-kuliah-metodologi-penelitianBahan ajar-mata-kuliah-metodologi-penelitian
Bahan ajar-mata-kuliah-metodologi-penelitian
 
Introducing mendeley
Introducing mendeleyIntroducing mendeley
Introducing mendeley
 
Dasar dasar penelitian
Dasar dasar penelitianDasar dasar penelitian
Dasar dasar penelitian
 
merumuskan hipotesis
merumuskan hipotesismerumuskan hipotesis
merumuskan hipotesis
 
Konsep dasar-penelitian
Konsep dasar-penelitianKonsep dasar-penelitian
Konsep dasar-penelitian
 
Panduan penyusunan-dan-penulisan-skripsi
Panduan penyusunan-dan-penulisan-skripsiPanduan penyusunan-dan-penulisan-skripsi
Panduan penyusunan-dan-penulisan-skripsi
 
PELAKSANAAN PENELITIAN KUANTITATIF- Prof. Dr. Sugiyono
PELAKSANAAN PENELITIAN KUANTITATIF- Prof. Dr. SugiyonoPELAKSANAAN PENELITIAN KUANTITATIF- Prof. Dr. Sugiyono
PELAKSANAAN PENELITIAN KUANTITATIF- Prof. Dr. Sugiyono
 
Dasar-dasar dalam Penelitian Pendidikan, Variabel, dan Hipotesis
Dasar-dasar dalam Penelitian Pendidikan, Variabel, dan HipotesisDasar-dasar dalam Penelitian Pendidikan, Variabel, dan Hipotesis
Dasar-dasar dalam Penelitian Pendidikan, Variabel, dan Hipotesis
 
Makalah variabel dan definisi operasional
Makalah variabel dan definisi operasionalMakalah variabel dan definisi operasional
Makalah variabel dan definisi operasional
 
Format proposal-tugas-akhir
Format proposal-tugas-akhirFormat proposal-tugas-akhir
Format proposal-tugas-akhir
 
Metodologi penelitian kelompok 1
Metodologi penelitian kelompok 1 Metodologi penelitian kelompok 1
Metodologi penelitian kelompok 1
 
proposal-skripsi-penerapan-e learning-stmik-amikom-purwokerto
proposal-skripsi-penerapan-e learning-stmik-amikom-purwokertoproposal-skripsi-penerapan-e learning-stmik-amikom-purwokerto
proposal-skripsi-penerapan-e learning-stmik-amikom-purwokerto
 
Metodologi Penelitian (10) konsep dasar penelitian
Metodologi Penelitian (10) konsep dasar penelitianMetodologi Penelitian (10) konsep dasar penelitian
Metodologi Penelitian (10) konsep dasar penelitian
 

Similar to PENELITIAN PENDIDIKAN

Pertemuan 1 metode penelitian pendidikan.pptx
Pertemuan 1 metode penelitian pendidikan.pptxPertemuan 1 metode penelitian pendidikan.pptx
Pertemuan 1 metode penelitian pendidikan.pptxTrisnoSetiawan3
 
Pert 2. Pengertian Penelitian dan Karakteristik Penelitian.ppt
Pert 2. Pengertian Penelitian dan Karakteristik Penelitian.pptPert 2. Pengertian Penelitian dan Karakteristik Penelitian.ppt
Pert 2. Pengertian Penelitian dan Karakteristik Penelitian.pptRahmadRachmad
 
makalah metode penelitian ilmiah
makalah metode penelitian ilmiahmakalah metode penelitian ilmiah
makalah metode penelitian ilmiahMuhammad Idris
 
Materi Kuliah Dasar-dasar Penelitian .pptx
Materi Kuliah Dasar-dasar Penelitian .pptxMateri Kuliah Dasar-dasar Penelitian .pptx
Materi Kuliah Dasar-dasar Penelitian .pptxEkoWahyudi851376
 
Arti penelitian1
Arti penelitian1Arti penelitian1
Arti penelitian1rifan alif
 
Metode dan penderkatan penelitian
Metode dan penderkatan penelitianMetode dan penderkatan penelitian
Metode dan penderkatan penelitianSuaidin -Dompu
 
1 - Apa Itu Penelitian
1 - Apa Itu Penelitian1 - Apa Itu Penelitian
1 - Apa Itu PenelitianRatzman III
 
Pengertian metode penelitian pendidikan
Pengertian metode penelitian pendidikanPengertian metode penelitian pendidikan
Pengertian metode penelitian pendidikanZulfadli Fadli
 
Metode penelitian pendidikan
Metode penelitian pendidikanMetode penelitian pendidikan
Metode penelitian pendidikanDedi Yulianto
 
Topik 1_Pengenalan.ppt
Topik 1_Pengenalan.pptTopik 1_Pengenalan.ppt
Topik 1_Pengenalan.pptAwang891
 
Sesi 2 Pengantar Metode Penelitian_Indonesia 2024.pptx
Sesi 2 Pengantar Metode Penelitian_Indonesia 2024.pptxSesi 2 Pengantar Metode Penelitian_Indonesia 2024.pptx
Sesi 2 Pengantar Metode Penelitian_Indonesia 2024.pptxajidwiyuniarso
 
Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6A | D...
Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6A | D...Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6A | D...
Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6A | D...Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
Kelas X BAB 2 (Penelitian Sosial)-2.pptx
Kelas X BAB 2 (Penelitian Sosial)-2.pptxKelas X BAB 2 (Penelitian Sosial)-2.pptx
Kelas X BAB 2 (Penelitian Sosial)-2.pptxdaffaelanghendraalba
 

Similar to PENELITIAN PENDIDIKAN (20)

hakikat penelitian pendidikan
hakikat penelitian pendidikanhakikat penelitian pendidikan
hakikat penelitian pendidikan
 
Pertemuan 1 metode penelitian pendidikan.pptx
Pertemuan 1 metode penelitian pendidikan.pptxPertemuan 1 metode penelitian pendidikan.pptx
Pertemuan 1 metode penelitian pendidikan.pptx
 
Makna penelitian
Makna penelitianMakna penelitian
Makna penelitian
 
Pert 2. Pengertian Penelitian dan Karakteristik Penelitian.ppt
Pert 2. Pengertian Penelitian dan Karakteristik Penelitian.pptPert 2. Pengertian Penelitian dan Karakteristik Penelitian.ppt
Pert 2. Pengertian Penelitian dan Karakteristik Penelitian.ppt
 
makalah metode penelitian ilmiah
makalah metode penelitian ilmiahmakalah metode penelitian ilmiah
makalah metode penelitian ilmiah
 
MP02-1.pptx
MP02-1.pptxMP02-1.pptx
MP02-1.pptx
 
Materi Kuliah Dasar-dasar Penelitian .pptx
Materi Kuliah Dasar-dasar Penelitian .pptxMateri Kuliah Dasar-dasar Penelitian .pptx
Materi Kuliah Dasar-dasar Penelitian .pptx
 
Arti penelitian1
Arti penelitian1Arti penelitian1
Arti penelitian1
 
Metode dan penderkatan penelitian
Metode dan penderkatan penelitianMetode dan penderkatan penelitian
Metode dan penderkatan penelitian
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
1 - Apa Itu Penelitian
1 - Apa Itu Penelitian1 - Apa Itu Penelitian
1 - Apa Itu Penelitian
 
Ilmu dan penelitian
Ilmu dan penelitianIlmu dan penelitian
Ilmu dan penelitian
 
Pendekatan Penelitian
Pendekatan PenelitianPendekatan Penelitian
Pendekatan Penelitian
 
Metode penelitian
Metode penelitianMetode penelitian
Metode penelitian
 
Pengertian metode penelitian pendidikan
Pengertian metode penelitian pendidikanPengertian metode penelitian pendidikan
Pengertian metode penelitian pendidikan
 
Metode penelitian pendidikan
Metode penelitian pendidikanMetode penelitian pendidikan
Metode penelitian pendidikan
 
Topik 1_Pengenalan.ppt
Topik 1_Pengenalan.pptTopik 1_Pengenalan.ppt
Topik 1_Pengenalan.ppt
 
Sesi 2 Pengantar Metode Penelitian_Indonesia 2024.pptx
Sesi 2 Pengantar Metode Penelitian_Indonesia 2024.pptxSesi 2 Pengantar Metode Penelitian_Indonesia 2024.pptx
Sesi 2 Pengantar Metode Penelitian_Indonesia 2024.pptx
 
Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6A | D...
Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6A | D...Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6A | D...
Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6A | D...
 
Kelas X BAB 2 (Penelitian Sosial)-2.pptx
Kelas X BAB 2 (Penelitian Sosial)-2.pptxKelas X BAB 2 (Penelitian Sosial)-2.pptx
Kelas X BAB 2 (Penelitian Sosial)-2.pptx
 

Recently uploaded

MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxintansidauruk2
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 

Recently uploaded (20)

MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 

PENELITIAN PENDIDIKAN

  • 1. KONSEP DASAR PENELITIAN PENDIDIKAN A. PENGERTIAN PENELITIAN PENDIDIKAN Secara umum, penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan- tujuan tertentu. Pengumpulan dan analisis data menggunakan metode-metode ilmiah, baik yang bersifat kuantitatif dan kualitatif, eksperimental atau noneksperimental, interaktif atau noninteraktif. Metode-metode tersebut telah dikembangkan secara intensif, melalu berbagai uji coba sehingga telah memiliki prosedur yang baku. Penelitian dapat di tinjau dari beberapa segi diantaranya : 1. Dari segi proses penelitian merupakan berbagai kegiatan yang meliputi, mengumpulkan, mengolah, menyajikan, menganalisa data, serta interpretasi dan pengambilan kesimpulan. 2. Dari segi pendekatan penelitian merupakan kegiatan dengan mempergunakan pendekatan-pendekatan ilmiah (metode ilmiah). 3.Dari segi tujuan suatu penelitian dilakukan untuk menemukan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dalam rangka memecahkan permasalahan- permasalahan baik untuk kebutuhan secara praktis maupun teoritis. Penelitian merupakan upaya untuk mengembangkan pengetahuan, mengembangkan dan menguji teori. Dalam kaitannya dengan upaya pengembangan pengetahuan, Welberg (1986) mengemukakan lima langkah pengembangan pengetahuan melalui penelitian, yaitu: 1. Mengidentifikasi masalah penelitian 2. Melakukan studi empiris 3. Melakukan replikasi atau pengulangan 4. Menyatukan (sintesis) atau mereviu 5. Menggunakan dan mengevaluasi (McMillan dan Schumacher, 2001: 6).
  • 2. Penelitian dapat pula diartikan sebagai cara dan proses penemuan melalui pengamatan atau penyelidikan yang bertujuan untuk mencari jawaban permasalahan atau persoalan sebagai suatu masalah yang diteliti. Kerlinger (1986) mengemukakan, penelitian adalah proses penemuan yang mempunyai karakteristik sistematis, terkontrol, empiris, dan berdasarkan pada teori dan hipotesis atau jawaban sementara. Hasil penemuan tersebut, baik discovery atau invention. Hasil temuan sesuatu yang memang sudah ada dengan dukungan fakta biasa disebut discovery. Sukardi (2005) mengatakan, discovery diartikan sebagai hasil temuan memang sebetulnya sudah ada. Ia mencontohkan, misalnya penemuan Benua Amerika. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa invention dapat diartikan sebagai penemuan hasil penelitian yang betul-betul baru dengan dukungan fakta, misalnya hasil kloning dari hewan yang sudah mati dan dinyatakan punah, kemudian diteliti untuk menemukan jenis yang baru. Penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif memiliki dasar positivis dan banyak diterapkan dalam bidang-bidang ilmu pengetahuan alam, sosial, ekonomi dan pendidikan. Sukardi (2005) mengemukakan beberapa ciri penelitian yang memiliki dasar positivis, antara lain sebagai berikut: a. Menekankan objektivitas secara universal dan tidak dipengaruhi oleh ruang dan waktu b. Menginterpretasi variabel yang ada melalui peraturan kuantitas atau angka c. Memisahkan antara peneliti dengan objek yang hendak diteliti d. Menekankan penggunaan metode statistik untuk mencari jawaban permasalahan yang hendak diteliti Suatu kerja penelitian menuntut obyektivitas, terfokus, memerlukan proses yang intensif, sistematis, dan lebih formal, baik di dalam proses atau pengukuran maupun penganalisaan dan penyimpulan hasil-hasilnya. Suatu kerja penelitian bisa juga dilakukan dalam rangka penemuan dan pengembangan pengetahuan. Metode ilmiah mengikuti proses identifikasi masalah, pengembangan hipotesis, melakukan observasi, menganalisis, dan kemudian menyimpulkannya.
  • 3. Proses-proses dimaksud dapat digunakan secara informal dalam kehidupan sehari- hari dan belum tentu bisa disebut suatu kerja penelitian. Dalam metode ilmiah yang dipentingkan ialah aplikasi berfikir deduktif-induktif didalam pemecahan suatu masalah. Contoh: di suatu ruang praktek, seorang dokter sedang melakukan kegiatan mendiagnosis penyakit pasiennya. Dilihat dari cara kerjanya, dokter tersebut bisa disebut melakukan metode ilmiah, tetapi belum dapat disebut melakukan suatu kerja penelitian. Cara ilmiah berarti kegiatan itu dilandasi oleh metode keilmuan. Metode keilmuan merupakan gabungan antara pendekatan rasional dan empiris. Pendekatan rasional memberikan kerangka berfikir yang koheran dan logis. Sedangkan pendekatan empiris memberikan kerangka pengujian dalam memastikan suatu kebenaran dengan cara yang ilmiah itu diharapkan data yang objektif, vaild dan reliabel. Objektif berarti semua orang akan memberikan penafsiran yang sama. Valid berarti adanya ketepatan antara data yang terkumpul oleh peneliti dengan data yang terjadi sesungguhnya. Sedangkan reliabel berarti adanya keajekan data yang didapat dari waktu ke waktu. Untuk jelasnya, anda dapat memahami pengertian atau batasan dari istilah penelitian itu sendiri dengan memperhatikan beberapa ciri suatu kerja penelitian antara lain sebagai berikut ini. a. Penelitian dirancang dan diarahkan guna memecahkan sesuatu masalah tertentu sebagai jawaban terhadap suatu masalah yang menjadi fokus penelitian b. Penelitian memiliki nilai deskripsi dan prediksi serta hasil temuannya terhadap sampel yang terfokus pada suatu kelompok atau situasi objek tertentu yang spesifik yang penekanannya pada pengembangan generalisasi, prinsip-prinsip, serta teori-teori. c. Penelitian memerlukan instrumen dan prosedur pengumpulan data yang valid sehingga membuahkan hasil analisis/penemuan yang akurat dan terpercaya.
  • 4. d. Penelitian berkepentingan bukan sekedar mensistesa atau mengorganisasi hal- hal yang telah diketahui sebelumnya tetapi lebih diarahkan untuk penemuan baru e. Penelitian dirancang dengan prosedur-prosedurnya secara teliti dan rasional f. Penelitian menuntut keahlian untuk mengetahui secara memadai permasalahn yang diselidikinya g. Penelitian yang mengggunakan hipotesis, tekanannya pada pengujian hipotesis, bukan pada pembuktian hipotesis h. Penelitian menuntut kesabaran dan tak dilakukan secara tergesa-gesa. i. Penelitian memerlukan pencatatan dan pelaporannya dilakukan secara teliti dan cermat, baik terhadap prosedurnya maupun hasil-hasil dan kesimpulannya disajikan atas dasar bukti-bukti yang ada secara objektif, hati-hati, dan cermat sehingga dapat dijadikan bahan yang berharga. Dalam dunia pendidikan, dengan penelitian bisa membawa pengertian yang semakin baik terhadap perilaku orang perseorangan, termasuk subjek didik atau pendidik, proses belajar mengajar serta siuais atau kondisi yang bisa membuat lebih berhasilya proses pendidikan. Pada ilmu-ilmu tingkah laku, penelitian mengarah pada pengembangan dan pengujian teori-teori tingkah laku. Pemahaman terhadap tingkah laku peserta didik maupun pendidik semakin diperlukan dari hasil-hasil penelitian dalam bidang pendiidkan, baik dari segi ilmu maupun prakteknya. Pada umumnya penelitian-penelitian pendidikan tergolong penelitian jenis terapan guru mengembangkan generalisasi-generalisasi yang berkenaan dengan proses belajar mengajar dan bahan-bahan mengajar. Karena itu, penelitian pendidikan memberikan perhatiannnya pada pengembangan dan pengujian teori- teori tentang bagaimana peserta didik (pelajar, mahasiswa) berperilaku dalam seting pendidikan. Berangkat dari hakikat penelitian yang dikemukakan di atas, penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai proses yang sistematis untuk memperoleh
  • 5. pengetahuan (to discover knowledge) dan pemecahan masalah (problem solving) pendidikan melalui metode ilmiah, baik dalam pengumpulan maupun analisis datanya, serta membuat rumusan generalisasi berdasarkan penafsiran data tersebut. Penelitian pendidikan adalah cara yang digunakan untuk mendapatkan informasi yang berguna dan dapat dipertanggungjawabkan dalam upaya memahami proses kependidikan dalam lingkungan formal, pendidikan informal maupun pendidikan nonformal. Menemukan prinsip-prinsip umum atau penafsiran tingkah laku yang dapat dipakai untuk menerangkan, meramalkan, dan mengendalikan kejadian-kejadian dalam lingkunagn pendidikan merupakan tujuan dari suatu kerja penelitian. B. RASIONALISASI PERLUNYA PENELITIAN Sekurang-kurangya ada empat sebab yang melatarbelakangi mengapa penelitian itu perlu dilakukan, yaitu: (1) kesadaran keterbatasan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan (2) pemenuhan rasa ingin tahu (3) pemecahan masalah dan (4) pemenuhan pengembangan diri. Pertama, peneitian didasarkan atas kesadaran keterbatasan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan. Manusia tinggal di lingkungan masyarakat yang sangat luas. Dalam kehidupan yang sangat luas tersebut banyak hal yang tidak ketahui, tidak jelas, tidak paham sehingga menimbulkan kebingungan, karena pengetahuan, pemahaman dan kemmapuan manusia yang sangat terbatas, dibandingkan dengan lingkungannya yang begitu luas. Bahkan ketidaktahuan, ketidakpahaman, dan ketidakjelasan terhadap sesuatu dalam kehidupannya, seringkali menimbulkan kecemasan, rasa takut, dan rasa terancam. Kesadaran atas keterbatasan pengetahuan, pemahaman, dan atau kemampuan manusia dalam kehiudpannya perlu diatasi agar manusia dapat menyesuaikan diri di lingkungan masyarakat.
  • 6. Kedua, penelitian dilakukan karena didorong oleh pemenuhan kebutuhan rasa ingin tahu. Manusia memiliki dorongan atau naluri ingin mengetahui tentang sesuatu di luar dirinya. Pengetahuan dan pemahaman tentang sesuatu, menimbilkan rasa ingin tahu baru yang lebih luas, lebih tinggi, lebih menyeluruh. Dorongan ingin tahu disalurkan untuk menambah dan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman. Contohnya, manusia selalu bertanya apa itu, bagaiman aitu, mengapa begitu, dan sebaginya. Bagi kebanyakan orang, jawaban-jawaban sepintas dan sederhana mungkin sudah memberikan kepuasan, tetapi bagi orang- orang tertentu, para ilmuwan, peneliti, dan mungkin juga para pemimpin, dibutuhkan jawaban yang lebih mendalam, lebih rinci dan lebih komprehensif. Ketiga, penelitian dilakuakn untuk pemecahan masalah. Manusia di dalam kehidupannya selalu dihadapkan kepada maslah, tantangan, ancaman, dan bahkan kesulitan, baik di dalam dirinya, keluarganya, masyarakat sekitarnya serta di lingkungan kerjanya. Banyak cara yang dilakuakn manusia untuk memecahkan masalah yang dihadapinya, antara lain: a. Pemecahan maslaah dilakukan secara tradisional atau mengikuti kebiasaan. Cara dan alat kerja tradisional yang merupakan kebisaan, misalnya cara masyarakat petani memotong padi menggunakan anai-anai yang secara turun temurun dijadikan sebagai alat potong padi b. Pemecahan masalah secara dogmatis, baik menggunakan dogma agama, masyarakat, hukum, dan lain-lain. Seperti pencuri dipotong tangannya, dll. c. Pemecahan masalah intuitif yaitu berdasarkan bisikan hati, misalnya seorang ibu kebingungan anaknya terlambat pulang sekolah, bisikan hatinya mengecek anaknya dengan menelpon teman dekat anaknya d. Pemecahan masalah secara emosional, umpamanya pintu terkunci dibuka dengan didobrak e. Pemecahan masalah secara spekulatif atau trial and error, suara radio berhenti, lalu radionya dipukul-pukul dan ternyata bersuara lagi f. Pemecahan maslah melalui penelitian. Pemecahan masalah dalam penelitian dilakukan secara objektif, sistematis, menggunakan metode dan
  • 7. mengikuti prosedur, serta berpegang pada prinsip-prinsip dan kaidah- kaidah pengumpulan, penholahan data, dan pembuktian secara ilmiah. Keempat, pemenuhan pengembangan diri. Manusia merasa tidak puas dengan apa yang telah di capai, dikuasai, dan dimilikinya. Manusia selalu ingin yang lebih baik, lebih sempurna, lebih memberikann kemudahan, selalu ingin menambah dan meningkatkan “kekayaan” dan fasilitas hidupnya. Keinginan manusia yang yang selalu ingin lebih baik itu, ada yang dicapai dalam waktu relatif singkat dengan ruang lingkup yang lebih sempit maupun membutuhkan waktu yang cukup lama dengan ruang lingkup yang lebih luas dan komplek melalui penelitian. Dengan demikian pencapaian yang diinginkan manusia melalui melalui penelitian sangat tergantung ruang lingkup penelitian yang dirancang, baik yang dirancang dan dilaksanakan sendiri, maupun melibatkan banyak orang. Selain sebab-sebab latar belakang diatas masih ada faktor-faktor yang melatarbelakangi perlunya peneilitian pendidikan yaitu ungkapan yang sering muncul dalam penelitian adalah No Problem no research. Ungkapan ini menunjukkan tentang pentingnya posisi masalah dalam suatu penelitian. Yang menjadi persoalan adalah apakah masalah itu? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, berikut dikemukakan indikator-indikatornya : 1. Apabila sesuatu, peristiwa, atau fenomena yang terjadi menimbulkan keraguan atau ketidakpastian. 2. Apabila terjadi kesenjangan antara harapan (sesuatu yang diinginkan, yang bersifat dassolen), tentang sesuatu dengan kenyataan (dassein). 3. Apabila cara-cara berpikir yang berbeda menghasilkan kesimpulan- kesimpulan yang berlawanan. 4. Apabila terjadi peristiwa-peristiwa yang mengancam (seperti epidemic, banjir, longsor, dekadensi, moral, dsb). Adapun masalah-masalah pendidikan yang potensial dapat menjadi objek penelitian adalah :
  • 8. a. Komponen raw input (karakteristik pribadi peserta didik, siswa, mahasiswa, seperti: kecerdasan, motivasi belajar, kemampuan berkonsentrasi dalam belajar, kebiasaan belajar, dan sikap belajar). b. Komponen instrumental input (seperti karakteristik pribadi guru, kurikulum dan sumber belajar). c. Komponen environmental input (seperti iklim lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, kelompok teman sebaya, kehidupan beragama, fasilitas pembelajaran, dan kondisi kehidupan sosial-ekonomi-politik). d. Komponen proses (seperti kualitas interaksi guru-siswa, penerapan metode- metode pembelajaran, dan pemanfaatan teknologi pendidikan dalam pembelajaran), dan komponen output (seperti kualitas indek prestasi belajar, kualitas sikap dan prilaku dan keterampilan/kecakapan). Masalah penelitian dapat bersumber dari hasil bacaan literature (buku, majalah, makalah), hasil seminar, hasil penelitian orang lain (laporan penelitian, skripsi, tesis atau disertasi), dan hasil pengamatan di lapangan (di lingkungan keluarga, sekolah, kelas, dan lingkungan masyarakat). Layak tidaknya masalah itu diteliti, pada umumnya ditinjau dari kriteria: a. Bermanfaat bagi peningkatan mutu pendidikan, khususnya proses dan hasil pembelajaran. b. Mengandung nilai-nilai keilmuan atau pengetahuan ilmiah. c. Tersedianya data atau informasi di lapangan. d. Datanya mudah diukur, diolah dan ditafsirkan. e. Peneliti memiliki kemampuan untuk menelitinya. C. TUJUAN PENELITIAN PENDIDIKAN Pada dasarnya tujuan penelitian pendidikan ialah menemukan prinsip- prinsip umum atau penafsiran tingkah laku yang dapat dipakai untuk menerangkan, meramalkan, dan mengendalikan kejadian-kejadian dalam lingkungan pendidikan, baik pendidikan formal, nonformal maupun informal.
  • 9. Dalam kegiatan penelitian memang mengandung kegiatan yang kadang sulit dan melelahkan, karena memerlukan biaya, tenaga, dan waktu, tetapi penelitian memiliki tujuan yang hendak dicapai oleh peneliti. Secara umum beberapa tujuan penelitian yang hendak dicapai, termasuk penelitian pendidikan antara lain: 1. Memperoleh informasi baru Untuk menemukan sesuatu yang baru bidang pendidikan dilakukan melalui penelitian pendidikan. Artinya, dalam perkembangan pengetahuan, termasuk juga ilmu atau pengetahuan di bidang pendidikan, penemuan sesuatu yang baru mengenai berbagai persoalan pendidikan dapat dilakukan dengan metode atau cara penelitian yang hasilnya berupa temuan-temuan baru. Karena itu, kegiatan penelitian harus dilakukan dengan cara-cara yang benar, dalam arti dilakukan secara sistematis dengan menggunakan metode-metode ilmiah. 2. Mengembangkan dan menjelaskan Mengembangkan hasil kajian dari suatu kegiatan penelitian pendidikan berarti mengembangkan perubahan-perubahan dan kemajuan-kemajuan yang dicapai individu, kelompok ataupun organisasi dalam kurun waktu tertentu. Tujuan dari hasil peneltiian dianggap penting karena bermanfaat secara signifikan ketika para peneliti berusaha memecahkan permasalahan dengan tidak menginginkan terjadinya pengulangan kerja atau penggunaan tenaga yang sia-sia. 3. Menerangkan, memprediksi, dan mengontrol suatu perubahan Ubahan yang didalam istilah penelitian disebut variabel. Variabel adalah gejala yang sedang diteliti. Variabel atau perubahan adalah simbol yang digunakan untuk mentransfer gejala ke dalam data penelitian. Biasanya variabel muncul pada tingkat intensitas yang berbeda sehingga variabel itu adalah variabel label. Ada beberapa variabel yang biasa digunakan dalam suatu penelitian, yaitu: variabel bebas dan variabel terikat. Variabe bebas (independent variable) adalah variabel yang memberi pengaruh atau diuji pengaruhnya terhadap variabel lain,
  • 10. disebut juga variabel perlakuan, variabel eksperimen atau variabel intervensi. Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas, disebut juga variabel hasil, variabel pos tes atau variabel kriteria. Selain dua variabel tersebut di atas, dalam suasana penelitian biasa dijumpai variabel ekstranus dan variabel penyela. Variabel ekstranus (exstranus variable) dan variabel penyela (intervening variable). Variabel ekstranus adalah variabel-variabel yang apabila tidak dikontrol akan berpengaruh terhadap variabel terikat. Sedangkan variabel penyela adalah variabel yang kemungkinan besar berpengaruh terhadap hubungan antara variable bebas dan variabel terikat tetapi sulit dikontrol. Secara ringkas, tujuan penelitian pendidikan dapat pula dikategorikan sebagai berikut : a. Untuk menemukan pengetahuan, teori, konsep, atau dalil/generalisasi baru tentang pendidikan. b. Untuk memperbaiki atau memodifikasi teori pendidikan lama. c. Untuk memperkokoh suatu teori atau generalisasi yang sudah ada. Apabila dikaitkan dengan output yang ingin dicapai, Penelitian bertujuan untuk memperoleh pengetahuan, pemecahan masalah, atau rumusan teori-teori baru. Sedangkan apabila dilihat dari segi prosesnya, penelitian bertujuan untuk: 1. Mencandra, mendeskripsikan, memberikan atau menggambarkan secara jelas dan cermat tentang data, atau fakta dari permasalahan yang diteliti. 2. Menerangkan (eksplanasi) kondisi atau faktor-faktor yang mendasari, melatarbelakangi terjadinya masalah. 3. Menyusun atau merumuskan teori-teori, hukum-hukum mengenai hubungan antara faktor yang satu dengan yang lainnya, atau peristiwa yang satu dengan peristiwa lainnya. 4. Membuat prediksi, estimasi, dan proyeksi mengenai peristiwa-peristiwa yang akan terjadi atau gejala-gejala yang bakal muncul.
  • 11. 5. Mengendalikan peristiwa-peristiwa atau gejala-gejala berdasarkan temuan- temuan yang diperoleh. Tujuan lain dari tujuan pendidikan yaitu : 1. Seseorang akan mempunyai pengetahuan, dan pengertian dari dasar-dasar penelitian yang benar. 2. Seseorang akan mengetahui kegiatan penelitian pada ruang Iingkup permasalahan dan bidang kegiatan manusia secara spesifik (misal, Iingkup penelitian kependidikan akan berbeda dengan Iingkup penelitian kedokteran, penelitian sosial, penelitian agama dan lain sebagainya). 3. Menyadarkan pada diri seseorang baik mereka yang berada di dunia usaha (perusahaan), dunia pendidikan, kependudukan dan lain sebagainya dalam tugas menemukan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan untuk memecahkan masaiah-masalah yang dihadapi baik kepentingan praktis maupun teoritis. 4. Mengembangkan dan meiatih seseorang memiliki “sikap ilmiah” (kritis, skeptis, analitis, dan logis). 5. Mampu mengembangkan diri menjadi penulis karya ilmiah yang balk, artinya bahwa dengan kegiatan penelitian akan mampu mendidik seseorang untuk menulis secara ilmiah dalam bentuk laporan hasil penelitian yang dapat dipertangung-jawabkan. 6. Kegunaan-kegunaan lain baik secara pribadi maupun institusional sesuai dengan kegiatan penelitian yang dilakukannya. Secara khusus penelitian kependidikan mempunyai tujuan yang berbeda- beda sesuai dengan masalah yang diteliti. Tujuan penelitian sangat besar pengaruhnya terhadap komponen atau elemen penelitian lain, terutama metode, teknik, alat maupun generalisasi yang diperoleh. Oleh karena itu, ketajaman seseorang dalam merumuskan tujuan penelitian akan sangat mempengaruhi keberhasilan penelitian yang dilaksanakan, karena tujuan penelitian pada dasarnya merupakan titik anjak dan titik tuju yang akan dicapai seseorang melalui kegiatan
  • 12. penelitian yang dilakukan. Itu sebabnya tujuan setiap kegiatan penelitian harus mempunyai rumusan yang tegas, jelas, terperinci dan operasional. D. Fungsi Penelitian Pendidikan Secara umum penelitian mempunyai dua fungsi utama, yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan dan memperbaiki praktek. 1. Fungi penelitian berdasarkan jenis penelitian a. Penelitian dasar Tujuan penelitian dasar adalah: pertama menambah pengetahuan kita dengan prinsip-prinsip dasar dan hukum-hukum ilmiah, dan kedua meningkatkan pencarian dan metodelogi ilmiah (Nana Syaodih, 2005).Penelitian dasar (basic research) disebut juga penelitian murni (pure research) atau penelitian pokok (fundamental research) diarahkan pada pengujian teori, dengan hanya sedikit atau bahkan tanpa menghubungkan hasilnya untuk kepentingan praktik. Penelitian ini memberikan sumbangan besar terhadap pengembangan dan pengujian teori- teori. b. Penelitian Terapan Penelitian terapan (applie research) berkenaan dengan kenyataan- kenyataan praktis, penerapan dan pengembangan pengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian dasar dalam kehidupan nyata.Peneltian ini menguji manfaat dan teori-teori ilmiah, mengetahui hubungan empiris dan analitis dalam bidang-bidang tertentu. Implikasi dari penelitian terapan dinyatakan dalam rumusan yang bersifat umum, bukan rekomendasi yang merupakan tindakan langsung. c. Penelitian Evaluatif Penelitian evaluatif (evaluation research) difokuskan pada suatu kegiatan dalam suatu unit tertentu. Kegiatan tersebut dapat berbentuk berupa tempat, organisasi atau lembaga. Penelitian ini dapat menilai manfaat atau kegunaan, sumbangan dan kelayakan dari suatu kegiatan dalam satu unit. Apakah suatu kegiatan, program atau pekerjaan memberikan manfaat, sumbangan atau hasil
  • 13. seperti yang diharapkan? Apakah suatu kegiatan, program atu pekerjaan yang layak dilihat dari segi biaya, pengembangan staf, dukungan masyarakat. McMillan dan Schumacher (2001: 18) membedakan penelitian dasar, terapan dan evaluatif berdasarkan bidang penelitian, tujuan, tingkat generalisasi dan penggunaan hasilnya, digambarkan dalam tabel berikut ini. Tabel 1.1 Perbedaan antara Penelitian Dasar, Terapan dan Evaluatif Penelitian Dasar Peneltian Terapan Penelitian Evaluatif Bidang Penelitian Penelitian bidang fisik, perilaku dan sosial Bidang aplikasi: kedokteran, rekayasa, pendidikan Pelaksanaan berbagai program atau kegiatan berbagai tempat Tujuan 1. Menguji teori, dalil, prinsip dasar 2. Menentukan hubungan empiris antar fenomena dan mengadakan generalisasi analitis 1. Menguji kegunaan teori dalam bidang tertentu 2. Menentukan hungan empiris dan generalisasi analitis dalam bidang tertentu 1. Menilai keberhasilan kegiatan secara spesifik 2. Menilai manfaat kegiatan secara spesifik Tingakt Generalisasi 1. Abstrak, umum 1. Umum tetapi dalam bidang tertentu 1. Konkrit, spesifik dalam aspek tertentu 2. Diterapkan dalam praktik aspek tertentu
  • 14. Penggunaan Hasil 1. Menambah pengetahuan ilmiah dari prinsip-prinsip dasar dan hukum tertentu 2. Meningkatkan metodologi dan cara-cara pencarian 1. Menambah pengetahuan yang didasarkan penelitian dalam bidang tertentu 2. Meningkatkan penelitian dan metodologi dalam bidang tertentu 1. Menambah pengetahuan yang didasarkan penelitian secara spesifik 2. Meningkatkan penelitian dan metodologi secara spesifik 3. Membantu dalam pembuatan keputusan bidang tertentu Sumber: Research in Education (McMillan dan Schumacher, 2001: 18) 2. Fungsi penelitian berdasarkan tujuan a. Penelitian Deskriptif Penelitian deskriptif (descriptive research) ditujukan untuk mendeskripsikan suatu keadaan atau fenomena-fenomena apa adanya pada saat penelitian dilakukan. Dalam studi ini para peneliti tidak melakukan manipulasi atau memberikan perlakuan-perlakuan tertentu terhadap objek penelitian, semua kegiatan atau peristiwa berjalan seperti apa adanya. Penelitian deskriptif dapat berkenaan dengan kasus-kasus tertentu atau suatu populasi yang cukup luas. b. Penelitian Prediktif Penelitian prediktif (predictive research), studi ini ditujukan uktuk memprediksi atau memperkirakan apa yang akan terjadi atau berlangsung pada saat yang akan datang berdasarkan hasil analisis keadaan saat ini. Penelitian
  • 15. prediktif juga dapat dilakukan melalui studi kecendrungan. Dengan melihat perkembangan selama jangka waktu tertentu, pada saat ini atau saat yang lalu dapat dilihat kecendrungannya pada masa yang akan datang. c. Penelitian Improftif Penelitian improftif (improvetive research) ditujukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau menyempurnakan suatu keadaan, kegiatan atau pelaksanaan suatu program. d. Penelitian Eksplanatif Peneltiian eksplanatif (explanative research) ditujukan untuk memberikan penjelasan tentang hubungan antar fenomena atau variabel. Peneliti berusaha menjelaskan melalui teori yang didukung fakta-fakta yang menunjang yang ada, peneliti akan dapat sampai pada pemberian pernyataan sementara yang sering disebut sebagai hipotesis penelitian. Tyler mengemukakan lima fungsi penelitian pendidikan yang dapat dilakukan pada masa kini. Kelima fungsi penelitian pendidikan itu mencakup : 1. Menunjukan isi dan cara mengajar serta mengorganisasikan dan menjalankan sekolah. 2. Menilai program, prosedur dan bahan-bahan untuk menunjukan hasil pendidikan yang telah dicapai, biaya dalam ukuran waktu, usaha dan bahan- bahan, dan keadaan hasil-hasil yang dicapai. 3. Membentuk suatu badan informasi tentang usaha pendidikan yang bermanfaat dalam penyusunan kebijakan dalam dua pengambilan keputusan. 4. Menyediakan pandangan, rangsangan dan penyuluhan yang berhasil untuk pembaruan pendidikan. 5. Mengembangkan teori yang lebih memadai dan sahih (valid) tentang proses pendidikan serta pengoperasian usaha (Dali S. Naga, 19800). Berdasarkan kajian fungsi penelitian pendidikan ternyata penelitian sangat besar manfaatnya bagi pengembangan sistem pendidikan maupun untuk
  • 16. kepentingan praktis dalam menyelenggarakan pendidikan. Secara ringkas manfaat penelitian pendidikan adalah sebagai berikut: 1. Hasil penelitian dapat dijadikan peta yang menggambarkan keadaan pendidikan dan melukiskan kemampuan sumber daya, kemungkinan pengembangan serta hambatan-hambatan yang dihadapi atau mungkin ditemukan dalam penyelenggaraan pendidikan. 2. Hasil penelitian dapat dijadikan sarana diagnosa dalam mencari sebab kegagalan serta masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan pendidikan sehingga dengan mudah dapat dicari upaya untuk menanggulanginya. 3. Hasil penelitian dapat dijadikan sarana untuk menyusun kebijaksanaan dalam menyusun strategi pengembangan pendidikan. 4. Hasil penelitian dapat melukiskan kemampuan dalam pembiayaan peralatan, pembekalan, serta tenaga kerja, baik secara kualitas maupun kuantitas yang sangat berperan bagi keberhasilan dalam bidang pendidikan. (Muhammad Ali,1985). E. PROSES PENELITIAN PENDIDIKAN Penelitian merupakan suatu siklus. Setiap tahapan akan diikuti oleh tahapan lain secara terus menerus.Tahapan-tahapan penelitian itu adalah: 1. Identifikasi masalah 2. Perumusan masalah 3. Penelusuran pustaka 4. Rancangan penelitian 5. Pengumpulan data 6. Pengolahan data 7. Penyimpulan hasil Tahapan ini hendaknya tidak dilihat sebagai lingkaran tertutup, tetapi sebagai suatu spiral yang semakin lama makin tinggi. Penyimpulan hasil suatu penelitian akan merupakan masukan bagi proses penelitian lanjutan, dan
  • 17. seterusnya. 1. Identifikasi masalah Penelitian dimulai dari pertanyaan yang belum dapat dijawab oleh seorang peneliti. Untuk ini diperlukan adanya motivasi yang berupa rasa ingin tahu untuk mengembangkan dan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk melihat dengan jelas tujuan dan sasaran penelitian, perlu diadakan identifikasi masalah dan lingkungan masalah itu. Masalah penelitian selanjutnya dipilih dengan kriteria, antara lain apakah penelitian itu dapat memecahkan permasalahan, apakah penelitian itu dapat diteliti dari taraf kemajuan pengetahuan, waktu, biaya maupun kemampuan peneliti sendiri, dan lain-lain. Permasalahan yang besar biasanya dibagi menjadi beberapa sub-masalah. Substansi permsalahan diidentifisikasikan dengan jelas dan konkrit. Pengertian-pengertian yang terkandung didalamnya dirumuskan secara operasional. Sifat konkrit dan jelas ini, memungkinkan pertanyaan-pertanyaan yang diteliti dapat dijawab secara eksplisit, yaitu apa, siapa, mengapa, bagaimana, bilamana, dan apa tujuan penelitian. Dengan identifikasi yang jelas peneliti akan mengetahui variabel yang akan diukur dan apakah ada alat-alat untuk mengukur variabel tersebut. 2. Perumusan Masalah Setelah menetapkan berbagai aspek masalah yang dihadapi, peneliti mulai menyusun informasi mengenai masalah yang mau dijawab atau memadukan pengetahuannya menjadi suatu perumusan. Untuk itu, diperlukan perumusan tujuan penelitian yang jelas, yang mencakup pernyataan tentang mengapa penelitian dilakukan, sasaran penelitian, maupun pikiran penggunaan dan dampak hasil penelitian. Permasalahan yang masih samar-samar dan diragukan mulai dipertegas dalam bentuk perumusan yang fungsional. Verbalisasi gagasan-gagasan dapat dirumuskan agar orang lain dapat memahaminya. Pandangan-pandangan teori diuraikan secara jelas, sehingga mudah diteliti dan dapat dijadikan titik tolak penelitian. Perumusan masalah dapat
  • 18. dilakukan dengan pembuatan model. Hipotesis merupakan salah satu bentuk konkrit dari perumusan masalah. Dengan adanya hipotesis, pelaksanaan penelitian diarahkan untuk membenarkan atau menolak hipotesis. Pada umumnya hipotesis dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang menguraikan hubungan sebab-akibat antara variabel bebas dan tak bebas gejala yang diteliti. Hipotesis mempunyai peranan memberikan arah dan tujuan pelaksanaan penelitian, dan memandu ke arah penyelesaiannya secara lebih efisien. Hipotesis yang baik akan menghindarkan penelitian tanpa tujuan, dan pengumpulan data yang tidak relevan. Tidak semua penelitian memerlukan hipotesis. 3. Penelusuran pustaka Penelitian dimulai dengan penelusuran pustaka yang berhubungan dengan subyek penelitian tersebut. Penelusuran pustaka merupakan langkah pertama untuk mengumpulkan informasi yang relevan untuk penelitian. Penelusuran pustaka dapat menghindarkan duplikasi pelaksanaan penelitian. Dengan penelusuran pustaka dapat diketahui penelitian yang pernah dilakukan dan dimana hal itu dilakukan. 4. Rancangan penelitian Rancangan penelitian mengatur sistematika yang akan dilaksanakan dalam penelitian. Memasuki langkah ini peneliti harus memahami berbagai metode dan teknik penelitian. Metode dan teknik penelitian disusun menjadi rancangan penelitian. Mutu keluaran penelitian ditentukan oleh ketepatan rancangan penelitian. 5. Pengumpulan data Data penelitian dikumpulkan sesuai dengan rancangan penelitian yang telah ditentukan. Data tersebut diperoleh dengan jalan pengamatan, percobaan atau pengukuran gejala yang diteliti. Data yang dikumpulkan merupakan pernyataan fakta mengenai obyek yang diteliti.
  • 19. 6. Pengolahan data Data yang dikumpulkan selanjutnya diklasifikasikan dan diorganisasikan secara sistematis serta diolah secara logis menurut rancangan penelitian yang telah ditetapkan. Pengolahan data diarahkan untuk memberi argumentasi atau penjelasan mengenai tesis yang diajukan dalam penelitian, berdasarkan data atau fakta yang diperoleh. Apabila ada hipotesis, pengolahan data diarahkan untuk membenarkan atau menolak hipotesis. Dari data yang sudah terolah kadangkala dapat dibentuk hipotesis baru. Apabila ini terjadi maka siklus penelitian dapat dimulai lagi untuk membuktikan hipotesis baru. 7. Penyimpulan hasil Setiap kesimpulan yang dibuat oleh peneliti semata-mata didasarkan pada data yang dikumpulkan dan diolah. Hasil penelitian tergantung pada kemampuan peneliti untuk menfasirkan secara logis data yang telah disusun secara sistematis menjadi ikatan pengertian sebab-akibat obyek penelitian. Setiap kesimpulan dapat diuji kembali validitasnya dengan jalan meneliti jenis dan sifat data dan model yang digunakan. Secara garis besar fase-fase yang ditempuh dalam proses melaksanakan penelitian adalah: 1. Fase perencanaan, kegiatan yang dilakukan dalam fase perencanaan meliputi: a.Merumuskan masalah Pada tahap ini setelah peneliti merasakan atau menemukan masalah yang akan diteliti, selanjutnya membuat rumusan masalah secara operasional dan membuat pembatasannya, terutama untuk menentukan ruang lingkup masalah yang diteliti agar batas-batas yang menjadi lingkup penelitian tidak bersifat kabur dan menyulitkan usaha pemecahannya.
  • 20. b.Mengadakan studi pendahuluan atau prelyminary study untuk mengumpulkan data atau informasi sehubungan dengan masalah yang diteliti sehingga dapat diketahui keadaan atau kedudukan masalah tersebut baik secara teoritis maupun praktis. Pengetahuan yang diperoleh dari studi pendahuluan sangat berguna untuk menyusun kerangka teoritis tentang pemecahan masalah dalam bentuk hipotesis yang diuji kebenarannya melalui pelaksanaan penelitian. Studi pendahuluan dapat dilakukan melalui studi dokumenter, yakni mempelajari berbagai dokumen baik resmi maupun tidak resmi. Studi kepustakaan, yakni mempelajari berbagai buku dan studi lapangan sehingga masalahnya bener-bener dipahami. Tanpa memahami dan mendalami seluk-beluk masalah yang diteliti, sukar dibayangkan penelitian akan memperoleh hasil yang berarti (signifikan). c. Merumuskan Hipotesis. Hipotesis merupakan kesimpulan atau jawaban terhadap masalah yang diteliti yang bersifat sementara dalam arti belum final, dan masih memerlukan pembuktian. Hipotesis sangat penting dalam kegiatan penelitian, sebab melalui hipotesis tersebut peneliti berusaha mengumpulkan data untuk dijadikan dasar dalam menarik kesimpulan akhir atau generalisasi hasil penelitian. d. Menentukan sample penelitian. Pada tahap ini ditentukan obyek yang akan diteliti. Keseluruhan obyek yang diteliti disebut populasi atau univers, sedangkan bila dalam penelitian hanya menggunakan sebagian saja dari seluruh obyek yang diteliti, maka dalam hal ini digunakan sample. e. Menyusun rancangan penelitian (Research Design) yang akan dijadikan pedoman selama melaksanakan penelitian. Sebagai suatu pola perencanaan harus dapat mengungkapkan hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan pelaksanaan penelitian dan memuat hal-hal sebagai berikut : 1. Masalah yang diteliti dan alasan dilakukannya penelitian. 2. Bentuk atau jenis data yang diperlukan. 3. Tujuan dilakukannya penelitian.
  • 21. 4. Dimana dilakukannya penelitian. 5. Jangkau waktu pelaksanaan penelitian. 6. Organisasi kegiatan dan pembiayaan. 7. Hipotesa yang diajukan. 8. Teknik pengumpulan dan pengolahan data. 9. Pola atau sistematik laporan yang direncanakan. f. Menentukan dan merumuskan alat penelitian atau teknik pengumpulan data. Pada tahap ini ditentukan jenis alat atau teknik pengumpulan data yang digunakan kemudian dirumuskan sehingga dapat digunakan dalam pelkasanaan penelitian sebagai alat untuk mengumpulkan data yang diperlukan. 2. Fase pelaksanaan penelitian. Apabila segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan penelitian sudah dipersiapkan, selanjutnya barulah meningkat pada fase pelaksanaan. Kegiatan dalam pelaksanaan penelitian meliputi: a. Pengumpulan data. Kegiatan pengumpulan data harus didasarkan pada pedoman yang sudah dipersiapkan dalam rancanagan penelitian. Kegiatan ini erat sekali dengan metode penelitian yang digunakan, seperti metode sejarah, eksperimenta dan deskriptif. Data yang dikumpulkan menjadi dasar dalam menguji hipotesis. b. Pengolahan atau analisis data. Dari data yang terkumpul selanjutnya di analisis, dan hipotesis yang diajukan diuji kebenarannya melalui analisis tersebut. Teknik pengujian hipotesis disesuaikan disesuaikan dengan jenis data dan metode penelitian yang digunakan. Apabila jenis data yang dikumpulkan itu data kualitatif maka dilakukan dengan penarikan kesimpulan deduktif-induktif. Namun bila data yang dikumpulkan kuantitatif atau angka-angka dapat digunakan melalui analisis statistika sebelum menarik
  • 22. kesimpulan secara kualitatif (deduktif-induktif). Disamping menggunakan teknik analisis data seperti diatas apabila tersedia dapat digunakan alat elektronik modern atau komputer. 3. Fase laporan penelitian. Untuk kepentingan publikasi pada umum atau orang yang berkepentingan. Sistematik laporan penelitian dapat berupa paper laporan, skripsi, thesis atau disertasi. Hal itu disesuaikan dengan tujuan dilakukannya penelitian sebagaimana terumuskan dalam rancangan penelitian. Demikianlah proses dalam melaksanakan penelitian ilmiah. F. BEBERAPA KETERBATASAN PENELITIAN PENDIDIKAN Keterbatasan penelitian tidak memaparkan keterbatasan waktu dan logistik yang yang dihadapi peneliti saat melakukan penelitian. Kesulitan-kesulitan yang mungkin dihadapi peneliti saat melakukan penelitian sudah harus diperhitungkan sebelum merencanakan penelitian. Keterbatasan penelitian memaparkan hal-hal atau variabel yang sebenarnya tercakup di dalam keluasan lingkup penelitian tapi karena kesulitan-kesulitan metodologis atau prosedural tertentu sehingga tidak dapat dicakup di dalam penelitian dan di luar kendalikan peneliti. Adapun yang melatarbelakangi adanya beberapa keterbatasan penelitian pendidikan yaitu : 1. Dapat terjadi salah penginterpretasian. 2. Sering kali pembuat keputusan hanya mau tahu hasil akhirnya saja. 3. Hasilnya sulit untuk dipublikasikan secara luas kepada publik. 4. Tidak mudah menemukan dan merumuskan masalah yang hendak diteliti. 5. Kurang mendalamnnya pengetahuan dan keterampilan dalam teknik-teknik dasar penelitian pendidikan. 6. Kurangnya ketidakmampuan dalam menyakinkan bahwa model, metode, strategi yang digunakan benar-benar berjalan secara efektif dan mampu membawa perubahan positif.
  • 23. DAFTAR PUSTAKA Aunurrahman, dkk. 2009. Penelitian Pendidikan SD. Departemen Pendidikan Nasional . Emzir. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R &D. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian pendidikan . Bandung : Alfabeta.