SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
Download to read offline
Forum Penulis Santri.net
Analisa Kullu Dalam Hadis Bid’ah
﴿2﴾
KAJIAN MAKNA "KULL" (‫)كل‬
Rasulullah SAW bersabda:
َّ‫ﻥ‬ِ‫ﺈ‬َ‫ﻓ‬َ‫ﺮ‬ْ‫ﻴ‬َ‫ﺧ‬ِ‫ﺚ‬ْ‫ﻳ‬ِ‫ﺪ‬َ‫ﺤ‬ْ‫ﻟ‬‫ﺍ‬ُ‫ﺏ‬‫َﺎ‬‫ﺘ‬ِ‫ﻛ‬ِ‫ﻪ‬ّ‫ﻠ‬‫ﺍﻟ‬َ‫ﺮ‬ْ‫ﻴ‬َ‫ﺧ‬َ‫ﻭ‬‫َﻯ‬‫ﺪ‬ُ‫ﻬ‬ْ‫ﻟ‬‫ﺍ‬‫َﻯ‬‫ﺪ‬ُ‫ﻫ‬ٍ‫ﺪ‬َّ‫ﻤ‬َ‫ﺤ‬ُ‫ﻣ‬َّ‫ﺮ‬َ‫ﺷ‬َ‫ﻭ‬ِ‫ﺭ‬ْ‫ﻮ‬ُ‫ﻣ‬ُ‫ﻷ‬ْ‫ﺍ‬ْ‫ﺤ‬ُ‫ﻣ‬‫َﺎ‬‫ﻬ‬ُ‫ﺗ‬‫َﺎ‬‫ﺛ‬َ‫ﺪ‬َّ‫ﻞ‬ُ‫ﻛ‬َ‫ﻭ‬ٍ‫ﺔ‬َ‫ﻋ‬ْ‫ﺪ‬ِ‫ﺑ‬
ٌ‫ﺔ‬َ‫ﻟ‬َ‫ﻼ‬َ‫ﺿ‬
Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah kitab Allah,
sebaik-baiknya petunjuk adalah petunjuk Muhammad,
seburuk-buruk perkara adalah perkara yang baru, dan ‫ﻛﻞ‬
(setiap/sebagian besar) bid'ah (hal baru) adalah sesat. (HR
Muslim dalam Kitab Jumat)
Sebagian orang menjadikan hadits ini sebagai dalil semua
bidah (hal baru) adalah sesat. Tidak ada bidah yang baik
﴿3﴾
karena makna kullu adalah semua. Di atas dikatakan kullu
bidah dhalalah, artinya semua bidah adalah sesat.
Makna Hadits ّ‫ل‬ُ‫ك‬ٍ‫ﺔ‬َ‫ﻋ‬ْ‫ﺪ‬ِ‫ﺑ‬‫َﺔ‬‫ﻟ‬َ‫ﻼ‬َ‫ﺿ‬
Memang secara zahirnya hadits ّ‫ﻞ‬ُ‫ﻛ‬ٍ‫ﺔ‬َ‫ﻋ‬ْ‫ﺪ‬ِ‫ﺑ‬‫َﺔ‬‫ﻟ‬َ‫ﻼ‬َ‫ﺿ‬ menyatakan
bahwa semua jenis bidah adalah sesat. Namun jika kita
maknai demikian akan terjadi kontradiksi dengan hadits
dan nash lainnya. Seperti dengan hadits:
ْ‫ن‬َ‫ﻣ‬‫ن‬َ‫س‬ِ‫ف‬ِ‫م‬ َ‫ﻼ‬ْ‫س‬ِْ‫اْل‬‫ﺔ‬‫ن‬ُ‫س‬‫ﺔ‬َ‫ن‬َ‫س‬َ‫ح‬ُ‫ﻪ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﻓ‬‫ﺎ‬َ‫ﻫ‬ُ‫ﺮ‬ْ‫َج‬‫أ‬ُ‫ﺮ‬ْ‫َج‬‫أ‬َ‫و‬ْ‫ن‬َ‫ﻣ‬َ‫ﻞ‬ِ‫ﻤ‬َ‫ﻋ‬‫ﺎ‬َ
ِ‫ِب‬ُ‫ه‬َ‫ﺪ‬ْ‫ع‬َ‫ﺑ‬ْ‫ن‬ِ‫ﻣ‬ِْ‫ي‬َ‫غ‬ْ‫ن‬َ‫أ‬َ‫ص‬ُ‫ق‬ْ‫ن‬َ‫ﻳ‬ْ‫ن‬ِ‫ﻣ‬
ْ‫م‬ِ‫ﻫ‬ِ‫ر‬‫ﻮ‬ُ‫ُج‬‫أ‬ٌ‫ء‬ْ‫ي‬َ‫ﺷ‬ْ‫ن‬َ‫ﻣ‬َ‫و‬‫ن‬َ‫س‬ِ‫ف‬ِ‫م‬ َ‫ﻼ‬ْ‫س‬ِْ‫اْل‬‫ﺔ‬‫ن‬ُ‫س‬‫ﺔ‬َ‫ئ‬ِّ‫ﻴ‬َ‫س‬َ‫ن‬‫ﺎ‬َ‫ﻛ‬ِ‫ﻪ‬ْ‫ﻴ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬‫ﺎ‬َ‫ﻫ‬ُ‫ر‬ْ‫ز‬ِ‫و‬ُ‫ر‬ْ‫ز‬ِ‫و‬َ‫و‬ْ‫ن‬َ‫ﻣ‬َ‫ﻞ‬ِ‫ﻤ‬َ‫ﻋ‬‫ﺎ‬َ
ِ‫ِب‬ْ‫ن‬ِ‫ﻣ‬ِ‫ه‬ِ‫ﺪ‬ْ‫ع‬َ‫ﺑ‬
ْ‫ن‬ِ‫ﻣ‬ِْ‫ي‬َ‫غ‬ْ‫ن‬َ‫أ‬َ‫ص‬ُ‫ق‬ْ‫ن‬َ‫ﻳ‬ْ‫ن‬ِ‫ﻣ‬ْ‫م‬ِ‫ﻫ‬ِ‫ر‬‫ا‬َ‫ز‬ْ‫َو‬‫أ‬ٌ‫ء‬ْ‫ي‬َ‫ﺷ‬
“Barangsiapa yang menciptakan satu gagasan yang baik
dalam Islam, maka dia memperoleh pahalanya dan juga
pahala orang yang melaksanakannya dengan tanpa
﴿4﴾
dikurangi sedikit pun. Dan barangsiapa yang menciptakan
satu gagasan yang jelek dalam Islam, maka dia akan terkena
dosanya dan juga dosa orang-orang yang melaksanakannya
dengan tanpa dikurangi sedikit pun” (HR Muslim)
Juga perkataan Sayidina Umar ra ketika melihat jamaah
Tarawih yang digagasnya, َ‫م‬ْ‫ع‬ِ‫ن‬ُ‫ﺔ‬َ‫ﻋ‬ْ‫ﺪ‬ِ‫ب‬ْ‫ﻟ‬‫ا‬ِ‫ه‬ِ‫ذ‬َ‫ﻫ‬ Sebaik-baiknya bidah
adalah ini (HR Bukhari). Hadits dan ucapan Sayidina
Umar ra ini jelas mengindikasikan adanya Bidah yang baik.
Dalam ushul fiqih disebutkan jika ada dua atau lebih nash
yang dzahirnya saling kontradiksi, maka harus dicari titik
temun selama memungkinkan. Tidak boleh kita secara
langsung membuang satu nash dan berpegang pada nash
lain karena mengikuti hawa nafsu saja. Bagaimana titik
temu antara hadits-hadits tersebut?
﴿5﴾
﴿6﴾
1.Makna Kullu: Sebagian
Titik temu hadits-hadits tersebut adalah mengartikan kullu
dalam hadits ّ‫ﻞ‬ُ‫ﻛ‬ٍ‫ﺔ‬َ‫ﻋ‬ْ‫ﺪ‬ِ‫ﺑ‬‫َﺔ‬‫ﻟ‬َ‫ﻼ‬َ‫ﺿ‬ dengan sebagian. Jadi arti hadits
tersebut adalah : sebagian bidah adalah sesat. Artinya ada
sebagian bidah yang baik yaitu yang diisyaratkan oleh
ucapan Sayidina Umar ra.
Kullu dengan makna sebagian bukanlah mengada-ada. Di
dalam bahasa Arab kata kullu tidak selalu bermakna semua,
terkadang kullu juga bermakna sebagian. Imam Fairuzabadi
dalam kitabnya Qomus al Mukhith mengatakan:
،ُّ‫ﻞ‬ُ‫ك‬‫اﻟ‬ِّ‫م‬‫ﺎﻟض‬ِ‫ﺑ‬ٌ‫م‬ْ‫اس‬ْ‫ﻴ‬ِ‫ﻤ‬َ
ِ‫ِل‬ِ‫ع‬،ِ‫اء‬‫ز‬ْ‫َج‬ْ‫اﻷ‬ِ‫ﺮ‬َ‫ﻛ‬‫ﻠذ‬ِ‫ﻟ‬،‫ى‬َ‫ث‬ْ‫ُن‬ْ‫اﻷ‬‫و‬ْ‫َو‬‫أ‬ُ‫ﺎل‬َ‫ق‬ُ‫ﻳ‬ُّ‫ﻞ‬ُ‫ﻛ‬،ٍ‫ﻞ‬ُ‫ج‬َ‫ر‬ُ‫ﺔ‬‫ﻠ‬ُ‫ﻛ‬َ‫و‬،ٍ‫َة‬‫أ‬َ‫ﺮ‬ْ‫اﻣ‬‫ن‬ُ‫ﻬ‬ُّ‫ﻠ‬ُ‫ﻛ‬َ‫و‬
ٌ‫ق‬ِ‫ﻠ‬َ‫ط‬ْ‫ن‬ُ‫ﻣ‬،ٌ‫ﺔ‬َ‫ق‬ِ‫ﻠ‬َ‫ط‬ْ‫ن‬ُ‫ﻣ‬َ‫و‬ْ‫ﺪ‬َ‫ق‬َ‫و‬َ‫ﺎء‬َ‫ج‬َ‫ن‬ْ‫ع‬َِ‫ِب‬ٍ‫ض‬ْ‫ع‬َ‫ﺑ‬
﴿7﴾
Kullu dengan dhomah, adalah nama bagi semua bagian.
Baik bagi kata maskulin atau feminim. Ada pula yang
mengatakan bagi maskulin kullu rojul bagi feminim kullatu
imroatin. (dikatakan) Kulluhunna muntholiq atau
muntholiqoh. Dan sungguh telah datang (kullu) dengan
makna sebagian.
Al Murtadho Az Zabidi dalam Kamusnya Tajul `Arus
mengatakan:
َ‫ﺎل‬َ‫ق‬ُ‫ن‬ْ‫اﺑ‬ِْ‫ي‬ِ‫َﺛ‬ْ‫اﻷ‬:ُ‫ع‬ِ‫ﺿ‬ْ‫ﻮ‬َ‫ﻣ‬‫ﻞ‬ُ‫ﻛ‬ُ‫ﺔ‬َ‫ط‬‫ﺎ‬َ‫ح‬ِْ‫ْل‬َ‫ا‬ِ‫ع‬ْ‫ﻴ‬ِ‫ﻤ‬َْ‫ِل‬‫ﺎ‬ِ‫ﺑ‬ْ‫ﺪ‬َ‫ق‬َ‫و‬َ‫ﺎء‬َ‫ج‬ُ‫ﻪ‬ُ‫ﻟ‬‫ﺎ‬َ‫ﻤ‬ْ‫ع‬ِ‫ﺘ‬ْ‫اس‬َ‫ن‬ْ‫ع‬َِ‫ِب‬ٍ‫ض‬ْ‫ع‬َ‫ﺑ‬ِ‫ﻪ‬ْ‫ﻴ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬َ‫و‬َ‫ﻞ‬ُِ‫ُح‬ُ‫ل‬ْ‫ﻮ‬َ‫ق‬
َ‫ن‬‫ﺎ‬َ‫ﻤ‬ْ‫ث‬ُ‫ﻋ‬‫رﺿي‬‫اهلل‬‫ﻋنﻪ‬َْ‫ي‬ِ‫ح‬ُ‫د‬ِ‫ﺧ‬َ‫ﻞ‬ِ‫ﻪ‬ْ‫ﻴ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬َ‫ﻞ‬ْ‫ﻴ‬ِ‫ق‬َ‫ﻓ‬ُ‫ﻪ‬َ‫ﻟ‬:َ‫ك‬ِ‫ﺮ‬ْ‫َﻣ‬‫أ‬ِ‫ﺑ‬َ‫أ‬‫ا‬َ‫ذ‬َ‫ﻫ‬‫؟‬َ‫ﺎل‬َ‫ق‬َ‫ﻓ‬:ُّ‫ﻞ‬ُ‫ﻛ‬َ‫ك‬ِ‫ﻟ‬َ‫ذ‬-ْ‫َي‬‫أ‬ُ‫ﻪ‬ُ‫ض‬ْ‫ع‬َ‫ﺑ‬
-ْ‫ن‬َ‫ﻋ‬ْ‫ي‬ِ‫ﺮ‬ْ‫َﻣ‬‫أ‬ُ‫ﻪ‬ُ‫ض‬ْ‫ع‬َ‫ﺑ‬َ‫و‬ِْ‫ي‬َ‫غ‬ِ‫ﺑ‬ْ‫ي‬ِ‫ﺮ‬ْ‫َﻣ‬‫أ‬
Berkata Ibnu Atsir, topik dari kullu adalah makna yang
mencakup keseluruhan. Namun sungguh telah datang
﴿8﴾
penggunaannya dengan makna sebagian. Atas makna ini
diarahkan ucapan Sayidina Utsman ra, Ketika beliau
didatangi seseorang kemudian ditanya, “Apakah ini
perintahmu?” Beliau ra menjawab, “Kullu (sebagian) itu
adalah perintahku dan sebagiannya bukan perintahku.”
Semakna dengan ini apa yang disebutkan oleh Imam al-
Akhdhori dalam kitab mantiq “Sulamul Munawraq” yang
telah diberi syarah oleh Syeikh Ahmad al-Malawi dan
diberi Hasyiah oleh Syeikh Muhamad bin Ali as-Shobban:
ُّ‫ﻞ‬ُ‫ك‬ْ‫ﻟ‬َ‫ا‬‫ﺎ‬َ‫ن‬ُ‫ﻤ‬ْ‫ك‬ُ‫ح‬‫ى‬َ‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬ِ‫ع‬ْ‫ﻮ‬ُ‫ﻤ‬ْ‫ج‬َ‫ﻤ‬ْ‫ﻟ‬‫ا‬***ِّ‫ﻞ‬ُ‫ك‬َ‫ﻛ‬َ‫اك‬َ‫ذ‬َ‫س‬ْ‫ﻴ‬َ‫ﻟ‬‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫ع‬ْ‫ﻮ‬ُ‫ق‬ُ‫و‬
‫ﺎ‬َ‫ﻤ‬ُ‫ث‬ْ‫ﻴ‬َ‫ح‬َ‫و‬ِّ‫ﻞ‬ُ‫ك‬ِ‫ﻟ‬ٍ‫د‬ْ‫ﺮ‬َ‫ﻓ‬‫ﺎ‬َ‫ﻤ‬ِ‫ك‬ُ‫ح‬***ُ‫ﻪ‬‫ن‬ِ‫ﺈ‬َ‫ﻓ‬ٌ‫ﺔ‬‫ﻴ‬ِّ‫ﻠ‬ُ‫ﻛ‬ْ‫ﺪ‬َ‫ق‬َ‫ﻤ‬ِ‫ﻠ‬ُ‫ﻋ‬‫ﺎ‬
"Kullu itu kita hukumkan untuk majmu’ (sebagian atau
sekelompok) seperti ‘Sebagian itu tidak pernah terjadi’.
﴿9﴾
Dan jika kita hukumkan untuk tiap-tiap satuan, maka dia
adalah kulliyyah (jami’ atau keseluruhan) yg sudah
dimaklumi."
Jelas bahwa secara bahasa kullu bisa bermakna semua atau
sebagian.
Memaknai hadits di atas dengan sebagian bidah juga bukan
pendapat baru. Ulama sekaliber Imam Nawawi ra dalam
Syarah Muslim mengatakan mengenai hadits kullu bidah
dholalah:
ُ‫ﻪ‬ُ‫ﻟ‬ْ‫ﻮ‬َ‫ق‬ُّ‫ﻞ‬ُ‫ﻛ‬َ‫و‬ٍ‫ﺔ‬َ‫ﻋ‬ْ‫ﺪ‬ِ‫ﺑ‬ٌ‫ﺔ‬َ‫ﻟ‬َ‫ﻼ‬َ‫ﺿ‬‫ا‬َ‫ذ‬َ‫ﻫ‬‫ﺎم‬َ‫ﻋ‬ٌ‫ص‬ْ‫ﻮ‬ُ‫ص‬َْ‫َم‬ُ‫اد‬َ‫ﺮ‬ُ‫ﻤ‬ْ‫ﻟ‬‫ا‬َ‫و‬ُ‫ب‬ِ‫ﺎﻟ‬َ‫غ‬ِ‫ع‬َ‫ﺪ‬ِ‫ب‬ْ‫ﻟ‬‫ا‬.
“Sabda Nabi Shollallohu 'alaihi wa sallam, “Kullu bid’ah
dholalah”, ini adalah kata-kata umum yg dibatasi
jangkauannya. Maksud “Kullu bidah dholalah”, adalah
﴿01﴾
sebagian besar bid’ah itu sesat, bukan seluruhnya.” (Syarah
Shahih Muslim, 6/154).
Penggunaan kata kullu dengan makna sebagian juga umum
dalam percakapan bahasa Arab, bahkan di dalam al Quran
pun ada beberapa contohnya. Di antaranya adalah:
● Contoh lafadz Kullu (‫)كل‬ bermakna sebagian
dalam Al Quran:
a).Surat al-Ahqof: 25 tentang hancurnya segala sesuatu
lantaran tiupan angin, yaitu:
ُ‫ﺮ‬ِّ‫ﻣ‬َ‫ﺪ‬ُ‫ﺗ‬‫ﻞ‬ُ‫ﻛ‬ٍ‫ء‬ْ‫ي‬َ‫ﺷ‬ِ‫ﺮ‬ْ‫َﻣ‬‫أ‬ِ‫ﺑ‬‫ﺎ‬َ‫ﻬ‬ِّ‫ﺑ‬َ‫ر‬‫ا‬‫ﻮ‬ُ‫ﺤ‬َ‫ب‬ْ‫َص‬‫أ‬َ‫ﻓ‬َ‫ل‬‫ى‬َ‫ﺮ‬ُ‫ﻳ‬‫ل‬ِ‫إ‬ْ‫م‬ُ‫ﻬ‬ُ‫ن‬ِ‫ﺎﻛ‬َ‫س‬َ‫ﻣ‬َ‫ك‬ِ‫ﻟ‬َ‫ذ‬َ‫ﻛ‬‫ي‬ِ‫ز‬َْ‫َن‬َ‫م‬ْ‫ﻮ‬َ‫ق‬ْ‫ﻟ‬‫ا‬َ‫ي‬ِ‫ﻣ‬ِ‫ﺮ‬ْ‫ج‬ُ‫ﻤ‬ْ‫ﻟ‬‫ا‬
Angin yang menghancurkan segala sesuatu dengan perintah
Tuhannya, maka jadilah mereka tidak ada yang kelihatan
lagi kecuali tempat tinggal mereka. Demikianlah Kami
﴿00﴾
memberi balasan kepada kaum yang berdosa. (QS al-
Ahqof: 25)
Dalam ayat ini disebutkan bahwa segala sesuatu ( َّ‫ﻞ‬ُ‫ﻛ‬ٍ‫ﺊ‬ْ‫ﻴ‬َ‫ﺷ‬ )"
dihancurkan oleh tiupan angin, namun ternyata rumah-
rumah mereka yang tidak berdosa tidak ikut hancur. Ini
menunjukkan tidak semua kata kullu (َّ‫ﻞ‬ُ‫ﻛ‬ ) itu selalu berarti
"semua ".
b). Surat al-Anbiya': 30 tentang tidak semua benda yang
ada di bumi ini, terbuat dari Air, yaitu
‫َﺎ‬‫ن‬ْ‫ﻠ‬َ‫ع‬َ‫ج‬َ‫ﻭ‬َ‫ن‬ِ‫ﻣ‬ِ‫ﺀ‬‫َﺎ‬‫ﻤ‬ْ‫ﻟ‬‫ﺍ‬َّ‫ﻞ‬ُ‫ﻛ‬ٍ‫ﺊ‬ْ‫ﻴ‬َ‫ﺷ‬‫َي‬‫ح‬
Dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup itu dari air.
(QS al-Anbiya': 30) .
﴿02﴾
Kata segala sesuatu ( َّ‫ﻞ‬ُ‫ﻛ‬ٍ‫ﺊ‬ْ‫ﻴ‬َ‫ﺷ‬ ) pada ayat ini tidak bisa
diartikan "segala sesuatu tercipta dari air," tetapi harus
diartikan "sebagian dari sesuatu ( ُ‫ض‬ْ‫ع‬َ‫ﺑ‬ٍ‫ﺊ‬ْ‫ﻴ‬َ‫ﺷ‬ ) tercipta dari air."
Terbukti ada benda-benda lain yang diciptakan Allah
bukan dari air, misalnya pada ayat:
َ‫ق‬َ‫ﻠ‬َ‫ﺧ‬َ‫ﻭ‬َّ‫ﻥ‬‫َﺂ‬‫ج‬ْ‫ﻟ‬‫ﺍ‬ْ‫ن‬ِ‫ﻣ‬ٍ‫ﺝ‬ِ‫ﺭ‬‫َﺎ‬‫ﻣ‬ْ‫ن‬ِ‫ﻣ‬ٍ‫ﺭ‬‫َﺎ‬‫ن‬
Dan Allah menciptakan Jin dari percikan api yang menyala
(QS ar-Rohman:15)
d) Surat al-An'am ayat 44
‫ﺎ‬‫ﻤ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﻓ‬‫ا‬‫ﻮ‬ُ‫س‬َ‫ن‬‫ﺎ‬َ‫ﻣ‬‫ا‬‫و‬ُ‫ﺮ‬ِّ‫ﻛ‬ُ‫ذ‬ِ‫ﻪ‬ِ‫ﺑ‬‫ﺎ‬َ‫ن‬ْ‫ﺤ‬َ‫ﺘ‬َ‫ﻓ‬ْ‫م‬ِ‫ﻬ‬ْ‫ﻴ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬َ‫اب‬َ‫ﻮ‬ْ‫َﺑ‬‫أ‬ِّ‫ﻞ‬ُ‫ﻛ‬ٍ‫ء‬ْ‫ي‬َ‫ﺷ‬
Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang diberikan
kepada mereka, kami pun membuka semua pintu-pintu
segala sesuatu untuk mereka.(QS al-An'am 44)
﴿03﴾
Lafadz ( َّ‫ﻞ‬ُ‫ﻛ‬ٍ‫ﺊ‬ْ‫ﻴ‬َ‫ﺷ‬ ) pada ayat ini tidak bisa di artikan " pintu
segala sesuatu dibukakan untuk mereka", karena realitanya
bahwa pintu rahmat tidak dibukakan untuk mereka
disebabkan kelalaian mereka, maka makna َّ‫ﻞ‬ُ‫ﻛ‬ٍ‫ﺊ‬ْ‫ﻴ‬َ‫ﺷ‬ pada ayat
ini adalah sebagian sesuatu.
e) Surat an-Naml ayat 23 : tentang Ratu Bilqies yang
diberikan ( ْ‫ن‬ِ‫ﻣ‬ِّ‫ﻞ‬ُ‫ﻛ‬‫ء‬ْ‫ي‬َ‫ﺷ‬ )
ِّ‫ّن‬ِ‫إ‬ُ‫ت‬ْ‫ﺪ‬َ‫ج‬َ‫و‬‫َة‬‫أ‬َ‫ﺮ‬ْ‫اﻣ‬ْ‫م‬ُ‫ﻬ‬ُ‫ك‬ِ‫ﻠ‬َْ‫َت‬ْ‫ت‬َ‫ﻴ‬ِ‫ُوﺗ‬‫أ‬َ‫و‬ْ‫ن‬ِ‫ﻣ‬ِّ‫ﻞ‬ُ‫ﻛ‬ٍ‫ء‬ْ‫ي‬َ‫ﺷ‬‫ﺎ‬ََ‫َل‬َ‫و‬ٌ‫ش‬ْ‫ﺮ‬َ‫ﻋ‬ٌ‫ﻴم‬ِ‫ظ‬َ‫ﻋ‬
Aku menemui seorang wanita yang memerintahkan
mereka dan dia diberikan segala sesuatu dan mempunyai
arsy yang besar. (QS an Naml: 23)
Lafadz ( َّ‫ﻞ‬ُ‫ﻛ‬ٍ‫ﺊ‬ْ‫ﻴ‬َ‫ﺷ‬ ) pada ayat ini tidak bisa diartikan segala
sesuatu karena realitanya Ratu Bilqies tidak diberikan segala
﴿04﴾
sesuatu. Ratu Bilqies tidak mempunyai apa yang dimiliki
Nabi Sulaiman, ini menunjukkan bahwa ia hanya diberikan
sebagian saja bukan segala sesuatu.
● Contoh Kata Kullu (‫)كل‬ bermakna sebagian di
dalam al-Hadits :
1.Hadits tentang semua mayit akan hancur dimakan bumi
kecuali tulang ekor .
ُّ‫ﻞ‬ُ‫ﻛ‬ِ‫ن‬ْ‫اﺑ‬َ‫م‬َ‫آد‬ُ‫ﻪ‬ُ‫ﻠ‬ُ‫ﻛ‬ْ‫أ‬َ‫ﻳ‬ُ‫اب‬َ‫ُّﺮ‬‫اﻟﺘ‬‫ل‬ِ‫إ‬َ‫ب‬ْ‫ج‬َ‫ﻋ‬ِ‫ب‬َ‫ن‬‫اﻟذ‬ُ‫ﻪ‬ْ‫ن‬ِ‫ﻣ‬َ‫ق‬ِ‫ﻠ‬ُ‫ﺧ‬ِ‫ﻴﻪ‬ِ‫ﻓ‬َ‫و‬ُ‫ب‬‫ﻛ‬َ‫ﺮ‬ُ‫ﻳ‬
Setiap (kebanyakan) keturunan Adam akan dimakan oleh
tanah kecuali tulang ekornya dari nya ia diciptakan dan
dengannya dia akan disusun (kembali dalam kehidupan
selanjutnya)kendaraan. ( HR Muslim, an-Nasai, Abu
﴿05﴾
Dawud, Ibnu Majah, Ahmad dalam Musnadnya dan Imam
Malik dalam Muwattho'nya)
Dalam hadits di atas lafadz (‫)ﻛﻞ‬ bermakna kebanyakan
bukan setiap atau semua karena ada di antara keturunan
Nabi Adam as yang tidak dimakan oleh tanah diantaranya
adalah para nabi dan rasul sesuai dengan hadits :
َّ‫ﻥ‬ِ‫ﺇ‬َّ‫ﻠ‬‫ﺍﻟ‬َ‫ﻪ‬َّ‫ز‬َ‫ﻋ‬َّ‫ﻞ‬َ‫ج‬َ‫ﻭ‬َ‫ﻡ‬َّ‫ﺮ‬َ‫ح‬‫َى‬‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬ِ‫ﺽ‬ْ‫ﺭ‬َ‫أ‬ْ‫ﻟ‬‫ﺍ‬َ‫ﺩ‬‫َﺎ‬‫س‬ْ‫ج‬َ‫ﺃ‬ِ‫ﺀ‬‫َﺎ‬‫ﻴ‬ِ‫ب‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ْ‫ﻟ‬‫ﺍ‬
Sesungguhnya Allah mengharamkan kepada bumi
memakan jasad para nabi . (HR Abu Dawud)
2. Hadits tentang jintan hitam ( ‫احلبﺔ‬‫اﻟسﻮداء‬ ) obat segala
penyakit ;
﴿06﴾
ْ‫ن‬َ‫ﻋ‬ْ‫ي‬ِ‫ﺑ‬َ‫ﺃ‬َ‫ﺓ‬َ‫ﺮ‬ْ‫ﻳ‬َ‫ﺮ‬ُ‫ﻫ‬َ‫ي‬ِ‫ﺿ‬َ‫ﺭ‬ُ‫ﻪ‬ّ‫ﻠ‬‫ﺍﻟ‬ُ‫ﻪ‬ْ‫ن‬َ‫ﻋ‬ُ‫ﻪ‬َّ‫ن‬َ‫ﺃ‬َ‫ع‬ِ‫ﻤ‬َ‫س‬َ‫ﻝ‬‫ُﻮ‬‫س‬َ‫ﺭ‬ِ‫ﻪ‬َّ‫ﻠ‬‫ﺍﻟ‬‫َى‬ّ‫ﻠ‬َ‫ص‬ُ‫ﻪ‬َّ‫ﻠ‬‫ﺍﻟ‬ِ‫ﻪ‬ْ‫ﻴ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬َ‫م‬َّ‫ﻠ‬َ‫س‬َ‫ﻭ‬ُ‫ﻝ‬‫ُﻮ‬‫ق‬َ‫ﻳ‬‫ِي‬‫ﻓ‬ِ‫ﺔ‬َّ‫ب‬َ‫ﺤ‬ْ‫ﻟ‬‫ﺍ‬
ِ‫ﺀ‬‫َﺍ‬‫ﺩ‬ْ‫ﻮ‬َّ‫س‬‫ﺍﻟ‬:(ٌ‫ﺀ‬‫َﺎ‬‫ﻔ‬ِ‫ﺷ‬ْ‫ن‬ِ‫ﻣ‬ِّ‫ﻞ‬ُ‫ﻛ‬ٍ‫ﺀ‬‫َﺍ‬‫ﺩ‬‫َﺎ‬ّ‫ﻟ‬ِ‫ﺇ‬َ‫ﻡ‬‫َﺎ‬ّ‫س‬‫ﺍﻟ‬)َ‫ﻝ‬‫َﺎ‬‫ق‬ُ‫ن‬ْ‫ﺑ‬‫ﺍ‬ٍ‫ﺏ‬‫َﺎ‬‫ﻬ‬ِ‫ﺷ‬:ُ‫ﻡ‬‫َﺎ‬ّ‫س‬‫َﺍﻟ‬‫ﻭ‬ُ‫ﺕ‬ْ‫ﻮ‬َ‫ﻤ‬ْ‫ﻟ‬‫ﺍ‬
Dari Abi Hurairah ra bahwasanya beliau mendengar
Rasulullah SAW bersabda : Pada habbatus sauda' ( jintan
hitam) ada obat dari segala penyakit kecuali saam
(kematian). Ibnu Syihab berkata : arti saam adalah mati.
(HR Bukhari dan Muslim)
Lafadz ( ‫ﻛﻞ‬‫داء‬ ) tidak bisa diartikan segala penyakit tapi
sebagian penyakit sesuai keterangan dari Imam Ibnu Hajar
ra bahwa penyakit yang disembuhkan oleh habbatus sauda'
adalah penyakit yang bersifat dingin adapun sakit yang
bersifat panas tidak bisa disembuhkan dengannya.
﴿07﴾
Imam al-Khottobi berkata : lafadz ‫ﻛﻞ‬‫داء‬ termasuk lafadz
umum tapi bermakna khusus karena tidak ada obat dari
tumbuh-tumbuhanan yang sifatnya dapat menyembuhkan
semua penyakit.
Secara realita pun seperti itu, ada sebagian orang justru
tidak cocok jika berobat dengan habbatus sauda' (jintan
jitam). Maka atas dasar inilah makna ‫ﻛﻞ‬‫داء‬ adalah sebagian
penyakit saja bisa disembuhkan oleh habbatus sauda'.
3. Hadits tentang setiap mata berzina
Nabi SAW bersabda:
ُّ‫ﻞ‬ُ‫ﻛ‬ٍ‫ن‬ْ‫ﻴ‬َ‫ﻋ‬‫َﺔ‬‫ﻴ‬ِ‫ن‬‫َﺍ‬‫ﺯ‬
﴿08﴾
Setiap Mata berzina. (HR Turmudzi, Ahmad, Ibnu
Khuzaiman, Ibnu Hibban, Baihaqi, al Bazzar)
Lafadz ُّ‫ﻞ‬ُ‫ﻛ‬ٍ‫ن‬ْ‫ﻴ‬َ‫ﻋ‬‫َﺔ‬‫ﻴ‬ِ‫ن‬‫َﺍ‬‫ﺯ‬ tidak bisa di artikan setiap mata berzina
karena makna dari hadits ini,seperti yang dijelaskan Syeikh
al Mubarokfuri dalam Tuhfatul Ahwadzi, adalah: Setiap
mata yang melihat wanita yang bukan mahrom ( ajnabiyah)
dengan syahwat adalah dihukumi berzina. Maknanya
adalah hanya mata yang melihat wanita bukan mahrom
dengan syahwat yang dihukumi berzina ada pun mata yang
melihat bukan atas dasar hal tersebut tidak dihukumi zina.
Hadits lain yang menguatkan pendapat ini adalah hadits
mengenai Sahabat Jarir bin Abdillah al Bajali yang berkata:
﴿09﴾
ُ‫ت‬ْ‫ﻟ‬َ‫أ‬َ‫س‬َ‫ﻝ‬ْ‫ﻮ‬ُ‫س‬َ‫ﺭ‬ِ‫ﻪ‬ّ‫ﻠ‬‫ﺍﻟ‬ْ‫ن‬َ‫ﻋ‬ِ‫ﺓ‬َ‫ﺮ‬ْ‫ظ‬َ‫ن‬ِ‫ﺓ‬َ‫أ‬ْ‫ج‬َ‫ﻔ‬ْ‫ﻟ‬‫ﺍ‬،ْ‫ي‬ِ‫ن‬َ‫ﺮ‬َ‫ﻣ‬َ‫أ‬َ‫ﻓ‬ْ‫ﻥ‬َ‫ﺃ‬َ‫ﻑ‬ِ‫ﺮ‬ْ‫ص‬َ‫ﺃ‬ْ‫ﻱ‬ِ‫ﺮ‬َ‫ص‬َ‫ﺑ‬
“Aku bertanya kepada Rasulullah SAW dari pandangan
tiba-tiba (tidak sengaja). Maka beliau memerintahkanku
untuk memalingkan pandanganku.” (HR Muslim)
Al-Imam Nawawi berkata: ”Makna pandangan tiba-tiba
(tidak sengaja) adalah pandangan kepada wanita
asing/bukan mahram (ajnabiyyah ) tanpa sengaja, tidak ada
dosa baginya pada awal pandangan, dan wajib untuk
memalingkannya pada saat itu juga."
Dari keterangan di atas dapat kita fahami bahwa tidak setiap
mata dihukumi berzina. Mata yang melihat tidak sengaja
﴿21﴾
belum dihukumi berzina jika langsung dipalingkan
pandangannya dari hal yang dilarang.
Dari semua contoh hadits dan ayat di atas disimpulkan
bahwa kullu tidak harus bermakna semua ada juga yang
bermakna sebagian. Siapa yang beranggapan kullu hanya
bermakna semua sungguh telah mengada-ngada.
Jadi kata kullu bidah dholalah dapat diartikan ‘sebagian
bid`ah adalah sesat’. Artinya ada sebagian bidah yang baik.
Inilah yang diisyaratkan oleh Imam Syafii dalam ucapannya:
ُ‫ﺎت‬َ‫ﺛ‬َ‫ﺪ‬ْ‫ﺤ‬ُ‫ﻤ‬ْ‫ﻟ‬َ‫ا‬َ‫ن‬ِ‫ﻣ‬ِ‫ر‬ْ‫ﻮ‬ُ‫ُﻣ‬‫ﻷ‬ْ‫ا‬،ِ‫ﺎن‬َ‫ﺑ‬ْ‫ﺮ‬َ‫ﺿ‬‫ﺎ‬َُ‫ُه‬ُ‫ﺪ‬َ‫َح‬‫أ‬‫ﺎ‬َ‫ﻣ‬َ‫ث‬ِ‫ﺪ‬ْ‫ُح‬‫أ‬‫ﺎ‬ ِ‫ِم‬ُ‫ف‬ِ‫ﺎﻟ‬َُ‫ُي‬‫ﺎ‬‫ﺎﺑ‬َ‫ﺘ‬ِ‫ﻛ‬ْ‫َو‬‫أ‬‫ﺔ‬‫ن‬ُ‫س‬ْ‫َو‬‫أ‬‫ا‬‫ﺮ‬َ‫َﺛ‬‫أ‬ْ‫َو‬‫أ‬‫ﺎ‬‫ﺎﻋ‬َْ‫ْج‬ِ‫إ‬
ِ‫ه‬ِ‫ذ‬َ‫ﻬ‬َ‫ﻓ‬ُ‫ﺔ‬َ‫ﻋ‬ْ‫ﺪ‬ِ‫ب‬‫ﻟ‬ْ‫ا‬ُ‫ﺔ‬َ‫ﻟ‬َ‫ﻼ‬‫اﻟض‬ِ‫ﺎّن‬‫اﻟث‬َ‫و‬‫ﺎ‬َ‫ﻣ‬َ‫ث‬ِ‫ﺪ‬ْ‫ُح‬‫أ‬َ‫ن‬ِ‫ﻣ‬ِْ‫ي‬َ‫خل‬ْ‫ا‬َ‫ل‬َ‫ف‬َ‫ﻼ‬ِ‫ﺧ‬ِ‫ﻪ‬ْ‫ﻴ‬ِ‫ﻓ‬ٍ‫ﺪ‬ِ‫اح‬َ‫ﻮ‬ِ‫ﻟ‬ْ‫ن‬ِ‫ﻣ‬،‫ا‬َ‫ذ‬َ‫ﻫ‬ِ‫ه‬ِ‫ذ‬َ‫ﻫ‬َ‫و‬ٌ‫ﺔ‬َ‫ﺛ‬َ‫ﺪ‬ُْ‫ُم‬
ُ‫ﺮ‬ْ‫ﻴ‬َ‫غ‬،ٍ‫ﺔ‬َ‫ﻣ‬ْ‫ﻮ‬ُ‫ﻣ‬ْ‫ذ‬َ‫ﻣ‬...]‫اﻟبﻴﻬقي‬‫ﺑﺈسنﺎده‬‫ف‬‫ﻣنﺎقب‬‫اﻟشﺎﻓعي‬[
﴿20﴾
”Hal baru terbagi menjadi dua, pertama apa yang
bertentangan dengan Al- Quran, Sunah, atsar, dan ijma,
maka inilah bid`ah dholalah. Yang kedua adalah hal baru
dari kebaikan yang tidak bertentangan dengan salah satu
dari yang telah disebut, maka tidak ada khilaf bagi seorang
pun mengenainya bahwa hal baru ini tidak tercela....(al
Baihaqi dalam Manaqib As Syafii)
Masalah
Sebagian orang bertanya, dalam riwayat lain disebutkan:
ُّ‫ﻞ‬ُ‫ﻛ‬َ‫و‬ٍ‫ﺔ‬َ‫ﺛ‬َ‫ﺪ‬ُْ‫ُم‬ٌ‫ﺔ‬َ‫ﻋ‬ْ‫ﺪ‬ِ‫ﺑ‬ُّ‫ﻞ‬ُ‫ﻛ‬َ‫و‬ٍ‫ﺔ‬َ‫ﻋ‬ْ‫ﺪ‬ِ‫ﺑ‬ٌ‫ﺔ‬َ‫ﻟ‬ َ‫ﻼ‬َ‫ﺿ‬ُّ‫ﻞ‬ُ‫ﻛ‬َ‫و‬ٍ‫ﺔ‬َ‫ﻟ‬ َ‫ﻼ‬َ‫ﺿ‬ِ‫ف‬ِ‫ر‬‫ﺎ‬‫اﻟن‬
Setiap hal baru adalah bidah, setiap bidah adalah sesat dan
setiap kesesatan ada di neraka. (HR Nasa’i)
﴿22﴾
Jika anda konsisten mengartikan kullu bidah dengan
sebagian bidah, maka bagaimana dengan sabda Nabi Saw
selanjutnya yang mengatakan kullu dholalah fin nar apakah
anda artikan kullu di sini juga dengan sebagian sehingga
artinya ada kesesatan yang baik?
Jawab: telah kami jelaskan bahwa kullu itu ada yang
bermakna seluruh dan ada yang bermakna sebagian. Tidak
ada halangan untuk menjadikan kullu dalam lafadz kullu
bidah bermakna sebagian karena adanya qorinah yang
menunjukkan ke arah itu, dan kullu dalam lafadz kullu
dholalah bermakna keseluruhan.
Mengumpulkan dua lafadz yang sama dengan makna
berbeda bukan bentuk ketidak-konsistenan jika memang
ada qorinahnya. Bahkan itu adalah salah satu bentuk
﴿23﴾
keindahan lafadz. Dalam ilmu Badi` (salah satu cabang ilmu
Balaghoh) yang demikian itu disebut dengan istilah “Jinasut
Tam.”
Sebagai contoh, Nabi SAW pernah bersabda:
‫ﺎ‬َ‫َّن‬ِ‫إ‬ُ‫ﺎء‬َ‫ﻤ‬ْ‫ﻟ‬‫ا‬ْ‫ن‬ِ‫ﻣ‬ِ‫ﺎء‬َ‫ﻤ‬ْ‫ﻟ‬‫ا‬
Sesungguhnya (wajibnya) air adalah karena air. (HR
Muslim)
Di dalam hadits tersebut dikumpulkan dua kata ma`i (air)
tapi makna keduanya berbeda. Yang pertama maknanya air
untuk mandi sedangkan yang kedua maknanya air mani.
Makna hadits tersebut wajibnya mandi dengan air adalah
karena memancarnya air mani.
Di dalam ayat al Quran juga disebutkan:
﴿24﴾
َ‫م‬ْ‫ﻮ‬َ‫ﻳ‬َ‫و‬ُ‫ﻮم‬ُ‫ق‬َ‫ﺗ‬ُ‫ﺔ‬َ‫ﺎﻋ‬‫اﻟس‬ُ‫م‬ِ‫س‬ْ‫ق‬ُ‫ﻳ‬َ‫ن‬‫ﻮ‬ُ‫ﻣ‬ِ‫ﺮ‬ْ‫ج‬ُ‫ﻤ‬ْ‫ﻟ‬‫ا‬‫ﺎ‬َ‫ﻣ‬‫ا‬‫ﻮ‬ُ‫ث‬ِ‫ب‬َ‫ﻟ‬َ‫ﺮ‬ْ‫ﻴ‬َ‫غ‬ٍ‫ﺔ‬َ‫ﺎﻋ‬َ‫س‬
Dan pada hari terjadinya kiamat, bersumpahlah orang-
orang yang berdosa; "mereka tidak berdiam (dalam kubur)
melainkan sesaat (saja)."(QS ar Rum: 55)
Dalam ayat tersebut disebutkan kata Saat dua kali. Yang
pertama bermakna kiamat dan yang kedua bermakna sesaat.
Apakah anda akan katakan Nabi SAW dan Al Quran tidak
konsisten karena menyebutkan dua kata sama dengan
makna yang berbeda dalam satu alur? Orang yang
memahami Balaghoh justru akan menganggap ini adalah
keindahan dari bahasa al Quran dan hadits yang dinamakan
dengan Jinasut Tam.
﴿25﴾
Begitulah pula tidak ada halangan untuk mengartikan dua
kata kullu dalam hadits bidah dengan dua makna berbeda.
Sebab memang ada qorinah yang menunjukkan demikian
yakni ucapan Sayidina Umar ra dan hadits man sanna
sunnatan.
2.Makna Kullu: Semua
Kalau pun kita ikuti pendapat sebagian orang yang
mengatakan kullu dalam hadits ّ‫ﻞ‬ُ‫ﻛ‬ٍ‫ﺔ‬َ‫ﻋ‬ْ‫ﺪ‬ِ‫ﺑ‬‫َﺔ‬‫ﻟ‬َ‫ﻼ‬َ‫ﺿ‬ adalah semua.
Jadi semua bidah adalah sesat. Itu tidak berarti semua hal
baru adalah sesat. Sebab mayoritas ulama mengatakan
bahwa yang dimaksud bidah di sini adalah bidah yang
menyalahi al Quran dan sunnah. Ada pun bidah yang masih
dalam naungan al Quran dan hadits itu tidak masuk dalam
hadits ini.
﴿26﴾
Meskipun dalam hadits hanya dikatakan bidah namun yang
dimaksud adalah bidah yang buruk atau yang tidak sesuai
dengan tuntunan al Quran dan sunah. Dalam Ilmu
Balaghah yang demikian ini dinamakan :
ُ‫ف‬ْ‫ذ‬َ‫ح‬َ‫ﻔ‬ِّ‫اﻟص‬ِ‫ﺔ‬ِ‫ن‬َ‫ﻋ‬ِ‫ف‬ْ‫ﻮ‬ُ‫ص‬ْ‫ﻮ‬َ‫ﻤ‬ْ‫ﻟ‬‫ا‬
“Membuang sifat dari benda yang bersifat”.
Contoh penerapan hal ini ada di dalam al Quran. Allah
Subhanahu wa Ta'ala telah membuang sifat kapal dalam
firman-Nya:
َ‫ن‬‫ﺎ‬َ‫ﻛ‬َ‫و‬ْ‫م‬ُ‫ﻫ‬َ‫اء‬َ‫ر‬َ‫و‬ٌ‫ك‬ِ‫ﻠ‬َ‫ﻣ‬ُ‫ذ‬ُ‫ﺧ‬ْ‫أ‬َ‫ﻳ‬‫ﻞ‬ُ‫ﻛ‬ٍ‫ﺔ‬َ‫ن‬ْ‫ﻴ‬ِ‫ﻔ‬َ‫س‬‫ﺎ‬َ‫ب‬ْ‫ص‬َ‫غ‬
“Di belakang mereka ada raja yang akan merampas semua
kapal dengan paksa”. (Al-Kahfi: 79).
﴿27﴾
Yang dimaksud dengan kapal dalam ayat di atas adalah
kapal yang baik, kapal yang buruk tidak akan dirampas oleh
raja. Namun di dalam ayat di atas hanya disebutkan kapal
saja. Ini adalah bukti penerapan pembuangan sifat.
Jika kita bandingkan dalam ayat di atas disebutkan ‫ﻛﻞ‬‫سﻔﻴنﺔ‬
padahal yang dimaksud adalah setiap kapal yang bagus.
Begitulah pula dalam hadits dikatakan ‫ﻛﻞ‬‫ﺑﺪﻋﺔ‬ padahal yang
dimaksud adalah setiap bidah yang buruk. Dalam dua
tempat itu ada sifat yang dibuang yang dapat diketahui
melalui qorinah yang ada.
Jadi jelas bahwa yang dimaksud dalam hadits kullu bidah
dholalah jika kita artikan kullu dengan keseluruan adalah
﴿28﴾
setiap bidah yang buruk adalah sesat. Inilah yang difahami
oleh para ulama yang mutabarah.
Imam Nawawi dalam Syarah Muslim mengatakan
mengenai hadits man sanna sunatan:
ِ‫ف‬َ‫و‬‫ا‬َ‫ذ‬َ‫ﻫ‬ِ‫ﻳﺚ‬ِ‫ﺪ‬َْ‫احل‬ُ‫ﻴص‬ِ‫ص‬َْ‫َت‬ِ‫ﻪ‬ِ‫ﻟ‬ْ‫ﻮ‬َ‫ق‬‫ى‬‫ﻠ‬َ‫ص‬ُ‫ﻪ‬‫اﻟﻠ‬ِ‫ﻪ‬ْ‫ﻴ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬َ‫م‬‫ﻠ‬َ‫س‬َ‫و‬" :ُّ‫ﻞ‬ُ‫ﻛ‬ٍ‫ﺔ‬َ‫ﺛ‬َ‫ﺪ‬ُْ‫ُم‬ٌ‫ﺔ‬َ‫ﻋ‬ْ‫ﺪ‬ِ‫ﺑ‬ُّ‫ﻞ‬ُ‫ﻛ‬َ‫و‬ٍ‫ﺔ‬َ‫ﻋ‬ْ‫ﺪ‬ِ‫ﺑ‬َ‫ﻼ‬َ‫ﺿ‬ٌ‫ﺔ‬َ‫ﻟ‬"
،‫َن‬‫أ‬َ‫و‬َ‫اد‬َ‫ﺮ‬ُ‫ﻤ‬ْ‫ﻟ‬‫ا‬ِ‫ﻪ‬ِ‫ﺑ‬ُ‫ﺎت‬َ‫ﺛ‬َ‫ﺪ‬ْ‫ﺤ‬ُ‫ﻤ‬ْ‫ﻟ‬‫ا‬ُ‫ﺔ‬َ‫ﻠ‬ِ‫ﺎط‬َ‫ب‬ْ‫ﻟ‬‫ا‬‫ع‬َ‫ﺪ‬ِ‫ب‬ْ‫ﻟ‬‫ا‬َ‫و‬ُ‫ﺔ‬َ‫ﻮﻣ‬ُ‫ﻣ‬ْ‫ذ‬َ‫ﻤ‬ْ‫ﻟ‬‫ا‬
Hadits ini mengandung pengkhususan atas sabda Nabi
SAW, “Setiap hal baru adalah Bidah dan setiap Bidah
adalah sesat.” Bahwasanya yang dimaksud adalah hal baru
yang batil dan bidah yang tercela.
Syaikh Mala Ali Qori dalam kitab Mirqotul Mafatih
mengatakan:
﴿29﴾
)ُّ‫ﻞ‬ُ‫ﻛ‬َ‫و‬ٍ‫ﺔ‬َ‫ﻋ‬ْ‫ﺪ‬ِ‫ﺑ‬(ِ‫ع‬ْ‫ﻓ‬‫ﺎﻟﺮ‬ِ‫ﺑ‬َ‫ﻞ‬ْ‫ﻴ‬ِ‫ق‬َ‫و‬ِ‫ب‬ْ‫ص‬‫ﺎﻟن‬ِ‫ﺑ‬(ٌ‫ﺔ‬َ‫ﻟ‬ َ‫ﻼ‬َ‫ﺿ‬: )َ‫ﺎل‬َ‫ق‬ْ
ِ‫ف‬"ِ‫ر‬‫ﺎ‬َ‫ﻫ‬ْ‫َز‬ْ‫اﻷ‬"،ْ‫َي‬‫أ‬:ُّ‫ﻞ‬ُ‫ﻛ‬ٍ‫ﺔ‬َ‫ﻋ‬ْ‫ﺪ‬ِ‫ﺑ‬ٍ‫ﺔ‬َ‫ئ‬ِّ‫ﻴ‬َ‫س‬
ٌ‫ﺔ‬َ‫ﻟ‬ َ‫ﻼ‬َ‫ﺿ‬ِ‫ﻪ‬ِ‫ﻟ‬ْ‫ﻮ‬َ‫ق‬ِ‫ﻟ‬ِ‫ﻪ‬ْ‫ﻴ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬ِ‫ة‬ َ‫ﻼ‬‫اﻟص‬ِ‫م‬ َ‫ﻼ‬‫اﻟس‬َ‫و‬" :ْ‫ن‬َ‫ﻣ‬‫ن‬َ‫س‬ِ‫ف‬ِ‫م‬ َ‫ﻼ‬ْ‫س‬ِْ‫اْل‬‫ﺔ‬‫ن‬ُ‫س‬‫ﺔ‬َ‫ن‬َ‫س‬َ‫ح‬ُ‫ﻪ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﻓ‬‫ﺎ‬َ‫ﻫ‬ُ‫ﺮ‬ْ‫َج‬‫أ‬ُ‫ﺮ‬ْ‫َج‬‫أ‬َ‫و‬ْ‫ن‬َ‫ﻣ‬
َ‫ﻞ‬ِ‫ﻤ‬َ‫ﻋ‬‫ﺎ‬َ
ِ‫ِب‬"
(Dan setiap bidah) dibaca Rofa ada yang mengatakan
Nashob (adalah sesat) berkata di dalam kitab Al Azhar
bahwa maksudnya, Setiap bidah yang buruk. Ini
berdasarkan hadits Nabi SAW, “Barangsiapa yang
menciptakan satu gagasan yang baik dalam Islam, maka dia
memperoleh pahalanya dan juga pahala orang yang
melaksanakanya.”
Jelaslah bahwa baik secara bahasa, ushul, dan balaghoh.
Hadits kullu bidah dholalah tidak bisa sembarangan
diartikan. Jangan hanya mengambil satu hadits namun
melupakan berpuluh dalil-dalil lainnya. Baik kita artikan
﴿31﴾
Kullu dengan sebagian atau semua, tetap saja kita akan
mendapatkan kesimpulan yang sama bahwa bidah itu ada
yang baik dan ada yang buruk. Itulah keyakinan yang
difahami oleh pembesar Ahlu sunnah wal jamaah semenjak
zaman Sayidina Umar, Imam Syafii, Imam Nawawi, dan
ulama-ulama Ahlu Sunah lain sampai pada masa kita kini.

More Related Content

What's hot

Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)Khusnul Kotimah
 
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyadMarhamah Saleh
 
Al-aam dan Khos Fiqh Muamalah
Al-aam dan Khos Fiqh MuamalahAl-aam dan Khos Fiqh Muamalah
Al-aam dan Khos Fiqh MuamalahYusuf Darismah
 
Memahami bacaan sholat3
Memahami bacaan sholat3Memahami bacaan sholat3
Memahami bacaan sholat3Iyeh Solichin
 
Syarat syarat sebagai penterjemah al-qur’an secara tafsiriyyat
Syarat syarat sebagai penterjemah al-qur’an secara tafsiriyyatSyarat syarat sebagai penterjemah al-qur’an secara tafsiriyyat
Syarat syarat sebagai penterjemah al-qur’an secara tafsiriyyatRama Danty
 
12 tempat yg disukai syetan
12 tempat yg disukai syetan12 tempat yg disukai syetan
12 tempat yg disukai syetanmr_haryono
 
7 Keajaiban Dunia Berdasarkan Al Qur'an & Hadist
7 Keajaiban Dunia Berdasarkan Al Qur'an & Hadist7 Keajaiban Dunia Berdasarkan Al Qur'an & Hadist
7 Keajaiban Dunia Berdasarkan Al Qur'an & HadistRamadhani Sardiman
 
7 keajaiban-dunia-menurut-islam
7 keajaiban-dunia-menurut-islam7 keajaiban-dunia-menurut-islam
7 keajaiban-dunia-menurut-islamaswarmubarak
 
Kaedah pengambilan hukum a1
Kaedah pengambilan hukum a1Kaedah pengambilan hukum a1
Kaedah pengambilan hukum a1Kamarudin Jaafar
 

What's hot (16)

-al-quran turun 7 huruf
-al-quran turun 7 huruf-al-quran turun 7 huruf
-al-quran turun 7 huruf
 
Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
 
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad
 
Al-aam dan Khos Fiqh Muamalah
Al-aam dan Khos Fiqh MuamalahAl-aam dan Khos Fiqh Muamalah
Al-aam dan Khos Fiqh Muamalah
 
Memahami bacaan sholat3
Memahami bacaan sholat3Memahami bacaan sholat3
Memahami bacaan sholat3
 
Syarat syarat sebagai penterjemah al-qur’an secara tafsiriyyat
Syarat syarat sebagai penterjemah al-qur’an secara tafsiriyyatSyarat syarat sebagai penterjemah al-qur’an secara tafsiriyyat
Syarat syarat sebagai penterjemah al-qur’an secara tafsiriyyat
 
Ppt ulumul qur’an 2
Ppt ulumul qur’an 2Ppt ulumul qur’an 2
Ppt ulumul qur’an 2
 
Mutlaq Muqayyad
Mutlaq MuqayyadMutlaq Muqayyad
Mutlaq Muqayyad
 
Makalah isim..
Makalah isim..Makalah isim..
Makalah isim..
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Makalah maful mutlaq
Makalah maful mutlaqMakalah maful mutlaq
Makalah maful mutlaq
 
Makalah maful maah
Makalah maful maahMakalah maful maah
Makalah maful maah
 
12 tempat yg disukai syetan
12 tempat yg disukai syetan12 tempat yg disukai syetan
12 tempat yg disukai syetan
 
7 Keajaiban Dunia Berdasarkan Al Qur'an & Hadist
7 Keajaiban Dunia Berdasarkan Al Qur'an & Hadist7 Keajaiban Dunia Berdasarkan Al Qur'an & Hadist
7 Keajaiban Dunia Berdasarkan Al Qur'an & Hadist
 
7 keajaiban-dunia-menurut-islam
7 keajaiban-dunia-menurut-islam7 keajaiban-dunia-menurut-islam
7 keajaiban-dunia-menurut-islam
 
Kaedah pengambilan hukum a1
Kaedah pengambilan hukum a1Kaedah pengambilan hukum a1
Kaedah pengambilan hukum a1
 

Viewers also liked

Un'altra energia è possibile
Un'altra energia è possibile Un'altra energia è possibile
Un'altra energia è possibile Mario Agostinelli
 
Birfringent coatings daval
Birfringent coatings  davalBirfringent coatings  daval
Birfringent coatings davalDavalsab M.L
 
урок 43 6 клас
урок 43 6 класурок 43 6 клас
урок 43 6 класmrsvetlana01
 
The declaration of independence
The declaration of independenceThe declaration of independence
The declaration of independenceJosnaAndrews
 
Non Traditional Product Financing
Non Traditional Product FinancingNon Traditional Product Financing
Non Traditional Product FinancingTom4820
 
Dig imag unit 2 module 1 using and managing layers
Dig imag unit 2 module 1 using and managing layersDig imag unit 2 module 1 using and managing layers
Dig imag unit 2 module 1 using and managing layerskateridrex
 
Presentazione RETTAGLIATA_150515
Presentazione RETTAGLIATA_150515Presentazione RETTAGLIATA_150515
Presentazione RETTAGLIATA_150515publilink_adv
 
Elem of design unit 5 module 2 creating and editing gradients
Elem of design unit 5 module 2 creating and editing gradientsElem of design unit 5 module 2 creating and editing gradients
Elem of design unit 5 module 2 creating and editing gradientskateridrex
 
English need of an hour
English need of an hourEnglish need of an hour
English need of an hour9558363107
 
палітра кольорів
палітра кольорівпалітра кольорів
палітра кольорівmrsvetlana01
 
O inicio do governo humano
O inicio do governo humanoO inicio do governo humano
O inicio do governo humanoMárcio Martins
 
Introducing Adobe Animate CC
Introducing Adobe Animate CCIntroducing Adobe Animate CC
Introducing Adobe Animate CCJoseph Labrecque
 
Cognitive interviewing
Cognitive interviewingCognitive interviewing
Cognitive interviewingRony Moral
 
Explore Talks on "Open Innovation" | Rome Edition - Il content marketing come...
Explore Talks on "Open Innovation" | Rome Edition - Il content marketing come...Explore Talks on "Open Innovation" | Rome Edition - Il content marketing come...
Explore Talks on "Open Innovation" | Rome Edition - Il content marketing come...Coppa+Landini
 

Viewers also liked (20)

Un'altra energia è possibile
Un'altra energia è possibile Un'altra energia è possibile
Un'altra energia è possibile
 
AARP Home Jeannine Proposal 2013
AARP Home Jeannine Proposal 2013AARP Home Jeannine Proposal 2013
AARP Home Jeannine Proposal 2013
 
20130720 copy alert-ticta2013
20130720 copy alert-ticta201320130720 copy alert-ticta2013
20130720 copy alert-ticta2013
 
Birfringent coatings daval
Birfringent coatings  davalBirfringent coatings  daval
Birfringent coatings daval
 
урок 43 6 клас
урок 43 6 класурок 43 6 клас
урок 43 6 клас
 
The declaration of independence
The declaration of independenceThe declaration of independence
The declaration of independence
 
Homenaje a santa rosa de lima
Homenaje a santa rosa de limaHomenaje a santa rosa de lima
Homenaje a santa rosa de lima
 
Non Traditional Product Financing
Non Traditional Product FinancingNon Traditional Product Financing
Non Traditional Product Financing
 
Dig imag unit 2 module 1 using and managing layers
Dig imag unit 2 module 1 using and managing layersDig imag unit 2 module 1 using and managing layers
Dig imag unit 2 module 1 using and managing layers
 
scan0004
scan0004scan0004
scan0004
 
Presentazione RETTAGLIATA_150515
Presentazione RETTAGLIATA_150515Presentazione RETTAGLIATA_150515
Presentazione RETTAGLIATA_150515
 
Elem of design unit 5 module 2 creating and editing gradients
Elem of design unit 5 module 2 creating and editing gradientsElem of design unit 5 module 2 creating and editing gradients
Elem of design unit 5 module 2 creating and editing gradients
 
English need of an hour
English need of an hourEnglish need of an hour
English need of an hour
 
палітра кольорів
палітра кольорівпалітра кольорів
палітра кольорів
 
O inicio do governo humano
O inicio do governo humanoO inicio do governo humano
O inicio do governo humano
 
Introducing Adobe Animate CC
Introducing Adobe Animate CCIntroducing Adobe Animate CC
Introducing Adobe Animate CC
 
Cognitive interviewing
Cognitive interviewingCognitive interviewing
Cognitive interviewing
 
Explore Talks on "Open Innovation" | Rome Edition - Il content marketing come...
Explore Talks on "Open Innovation" | Rome Edition - Il content marketing come...Explore Talks on "Open Innovation" | Rome Edition - Il content marketing come...
Explore Talks on "Open Innovation" | Rome Edition - Il content marketing come...
 
Exposé seo
Exposé seoExposé seo
Exposé seo
 
Alzheimers disease
Alzheimers diseaseAlzheimers disease
Alzheimers disease
 

Similar to Analisis Bid'ah

4. mujmal, mubayyan, musykil, mutasyabih
4. mujmal, mubayyan, musykil, mutasyabih4. mujmal, mubayyan, musykil, mutasyabih
4. mujmal, mubayyan, musykil, mutasyabihMarhamah Saleh
 
Resume Ulumul Qur'an
Resume Ulumul Qur'anResume Ulumul Qur'an
Resume Ulumul Qur'anSuya Yahya
 
DOC-20230916-WA0002..pptx
DOC-20230916-WA0002..pptxDOC-20230916-WA0002..pptx
DOC-20230916-WA0002..pptxARIFchanel
 
i'rob syirkah mudlorobah.pptx
i'rob syirkah mudlorobah.pptxi'rob syirkah mudlorobah.pptx
i'rob syirkah mudlorobah.pptxMuthiullahHib1
 
Tafsir tafsir Surah Al-Lahab................b.pptx
Tafsir tafsir Surah Al-Lahab................b.pptxTafsir tafsir Surah Al-Lahab................b.pptx
Tafsir tafsir Surah Al-Lahab................b.pptxAnna Milatul Ummah
 
MUHKAM & MUTASYABIH BY KEL.2.pptx
MUHKAM & MUTASYABIH BY KEL.2.pptxMUHKAM & MUTASYABIH BY KEL.2.pptx
MUHKAM & MUTASYABIH BY KEL.2.pptxRahmiAnnisah1
 
kls 10 pertemuan 3.ppt
kls 10 pertemuan 3.pptkls 10 pertemuan 3.ppt
kls 10 pertemuan 3.pptMuhammadSahib1
 
Tugas tafsir al kasysyaf
Tugas tafsir al kasysyafTugas tafsir al kasysyaf
Tugas tafsir al kasysyafSida El Nurya
 
LITERASI AL-QUR'AN.ppt
LITERASI AL-QUR'AN.pptLITERASI AL-QUR'AN.ppt
LITERASI AL-QUR'AN.pptLim Salawat
 
Power PointHhadis Daif Dengan Sebab Kedaifannya, menggunakan powerpoint 2013
Power PointHhadis Daif Dengan Sebab Kedaifannya, menggunakan powerpoint 2013Power PointHhadis Daif Dengan Sebab Kedaifannya, menggunakan powerpoint 2013
Power PointHhadis Daif Dengan Sebab Kedaifannya, menggunakan powerpoint 2013Muhammad Najamuddin Jeneponto
 
MATERI SEMESTER 2 BAB VII
MATERI SEMESTER 2 BAB VIIMATERI SEMESTER 2 BAB VII
MATERI SEMESTER 2 BAB VIIRifkamaliaS
 
Al Quran Solusi dan Inspirasi.pptx
Al Quran Solusi dan Inspirasi.pptxAl Quran Solusi dan Inspirasi.pptx
Al Quran Solusi dan Inspirasi.pptxKangAjiCintaQuran1
 
Dalil Wajibnya Khilafah Bag. 2.pptx
Dalil Wajibnya Khilafah Bag. 2.pptxDalil Wajibnya Khilafah Bag. 2.pptx
Dalil Wajibnya Khilafah Bag. 2.pptxAsriadiAwaluddin1
 
Dokumen tanpa judul (3).docx
Dokumen tanpa judul (3).docxDokumen tanpa judul (3).docx
Dokumen tanpa judul (3).docxsukronsbm1
 

Similar to Analisis Bid'ah (20)

4. mujmal, mubayyan, musykil, mutasyabih
4. mujmal, mubayyan, musykil, mutasyabih4. mujmal, mubayyan, musykil, mutasyabih
4. mujmal, mubayyan, musykil, mutasyabih
 
Resume Ulumul Qur'an
Resume Ulumul Qur'anResume Ulumul Qur'an
Resume Ulumul Qur'an
 
Dalil syara (1)
Dalil syara (1)Dalil syara (1)
Dalil syara (1)
 
DOC-20230916-WA0002..pptx
DOC-20230916-WA0002..pptxDOC-20230916-WA0002..pptx
DOC-20230916-WA0002..pptx
 
Mutlaq
MutlaqMutlaq
Mutlaq
 
Pembahasan
PembahasanPembahasan
Pembahasan
 
i'rob syirkah mudlorobah.pptx
i'rob syirkah mudlorobah.pptxi'rob syirkah mudlorobah.pptx
i'rob syirkah mudlorobah.pptx
 
Tafsir tafsir Surah Al-Lahab................b.pptx
Tafsir tafsir Surah Al-Lahab................b.pptxTafsir tafsir Surah Al-Lahab................b.pptx
Tafsir tafsir Surah Al-Lahab................b.pptx
 
MUHKAM & MUTASYABIH BY KEL.2.pptx
MUHKAM & MUTASYABIH BY KEL.2.pptxMUHKAM & MUTASYABIH BY KEL.2.pptx
MUHKAM & MUTASYABIH BY KEL.2.pptx
 
Modul 10 kb 1
Modul 10 kb 1Modul 10 kb 1
Modul 10 kb 1
 
ilmu hadits.ppt
ilmu hadits.pptilmu hadits.ppt
ilmu hadits.ppt
 
kls 10 pertemuan 3.ppt
kls 10 pertemuan 3.pptkls 10 pertemuan 3.ppt
kls 10 pertemuan 3.ppt
 
Tugas tafsir al kasysyaf
Tugas tafsir al kasysyafTugas tafsir al kasysyaf
Tugas tafsir al kasysyaf
 
LITERASI AL-QUR'AN.ppt
LITERASI AL-QUR'AN.pptLITERASI AL-QUR'AN.ppt
LITERASI AL-QUR'AN.ppt
 
Power PointHhadis Daif Dengan Sebab Kedaifannya, menggunakan powerpoint 2013
Power PointHhadis Daif Dengan Sebab Kedaifannya, menggunakan powerpoint 2013Power PointHhadis Daif Dengan Sebab Kedaifannya, menggunakan powerpoint 2013
Power PointHhadis Daif Dengan Sebab Kedaifannya, menggunakan powerpoint 2013
 
MATERI SEMESTER 2 BAB VII
MATERI SEMESTER 2 BAB VIIMATERI SEMESTER 2 BAB VII
MATERI SEMESTER 2 BAB VII
 
Al Quran Solusi dan Inspirasi.pptx
Al Quran Solusi dan Inspirasi.pptxAl Quran Solusi dan Inspirasi.pptx
Al Quran Solusi dan Inspirasi.pptx
 
Dalil Wajibnya Khilafah Bag. 2.pptx
Dalil Wajibnya Khilafah Bag. 2.pptxDalil Wajibnya Khilafah Bag. 2.pptx
Dalil Wajibnya Khilafah Bag. 2.pptx
 
Nuzul quran
Nuzul quranNuzul quran
Nuzul quran
 
Dokumen tanpa judul (3).docx
Dokumen tanpa judul (3).docxDokumen tanpa judul (3).docx
Dokumen tanpa judul (3).docx
 

Recently uploaded

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 

Recently uploaded (20)

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 

Analisis Bid'ah

  • 1. Forum Penulis Santri.net Analisa Kullu Dalam Hadis Bid’ah
  • 2. ﴿2﴾ KAJIAN MAKNA "KULL" (‫)كل‬ Rasulullah SAW bersabda: َّ‫ﻥ‬ِ‫ﺈ‬َ‫ﻓ‬َ‫ﺮ‬ْ‫ﻴ‬َ‫ﺧ‬ِ‫ﺚ‬ْ‫ﻳ‬ِ‫ﺪ‬َ‫ﺤ‬ْ‫ﻟ‬‫ﺍ‬ُ‫ﺏ‬‫َﺎ‬‫ﺘ‬ِ‫ﻛ‬ِ‫ﻪ‬ّ‫ﻠ‬‫ﺍﻟ‬َ‫ﺮ‬ْ‫ﻴ‬َ‫ﺧ‬َ‫ﻭ‬‫َﻯ‬‫ﺪ‬ُ‫ﻬ‬ْ‫ﻟ‬‫ﺍ‬‫َﻯ‬‫ﺪ‬ُ‫ﻫ‬ٍ‫ﺪ‬َّ‫ﻤ‬َ‫ﺤ‬ُ‫ﻣ‬َّ‫ﺮ‬َ‫ﺷ‬َ‫ﻭ‬ِ‫ﺭ‬ْ‫ﻮ‬ُ‫ﻣ‬ُ‫ﻷ‬ْ‫ﺍ‬ْ‫ﺤ‬ُ‫ﻣ‬‫َﺎ‬‫ﻬ‬ُ‫ﺗ‬‫َﺎ‬‫ﺛ‬َ‫ﺪ‬َّ‫ﻞ‬ُ‫ﻛ‬َ‫ﻭ‬ٍ‫ﺔ‬َ‫ﻋ‬ْ‫ﺪ‬ِ‫ﺑ‬ ٌ‫ﺔ‬َ‫ﻟ‬َ‫ﻼ‬َ‫ﺿ‬ Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah kitab Allah, sebaik-baiknya petunjuk adalah petunjuk Muhammad, seburuk-buruk perkara adalah perkara yang baru, dan ‫ﻛﻞ‬ (setiap/sebagian besar) bid'ah (hal baru) adalah sesat. (HR Muslim dalam Kitab Jumat) Sebagian orang menjadikan hadits ini sebagai dalil semua bidah (hal baru) adalah sesat. Tidak ada bidah yang baik
  • 3. ﴿3﴾ karena makna kullu adalah semua. Di atas dikatakan kullu bidah dhalalah, artinya semua bidah adalah sesat. Makna Hadits ّ‫ل‬ُ‫ك‬ٍ‫ﺔ‬َ‫ﻋ‬ْ‫ﺪ‬ِ‫ﺑ‬‫َﺔ‬‫ﻟ‬َ‫ﻼ‬َ‫ﺿ‬ Memang secara zahirnya hadits ّ‫ﻞ‬ُ‫ﻛ‬ٍ‫ﺔ‬َ‫ﻋ‬ْ‫ﺪ‬ِ‫ﺑ‬‫َﺔ‬‫ﻟ‬َ‫ﻼ‬َ‫ﺿ‬ menyatakan bahwa semua jenis bidah adalah sesat. Namun jika kita maknai demikian akan terjadi kontradiksi dengan hadits dan nash lainnya. Seperti dengan hadits: ْ‫ن‬َ‫ﻣ‬‫ن‬َ‫س‬ِ‫ف‬ِ‫م‬ َ‫ﻼ‬ْ‫س‬ِْ‫اْل‬‫ﺔ‬‫ن‬ُ‫س‬‫ﺔ‬َ‫ن‬َ‫س‬َ‫ح‬ُ‫ﻪ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﻓ‬‫ﺎ‬َ‫ﻫ‬ُ‫ﺮ‬ْ‫َج‬‫أ‬ُ‫ﺮ‬ْ‫َج‬‫أ‬َ‫و‬ْ‫ن‬َ‫ﻣ‬َ‫ﻞ‬ِ‫ﻤ‬َ‫ﻋ‬‫ﺎ‬َ ِ‫ِب‬ُ‫ه‬َ‫ﺪ‬ْ‫ع‬َ‫ﺑ‬ْ‫ن‬ِ‫ﻣ‬ِْ‫ي‬َ‫غ‬ْ‫ن‬َ‫أ‬َ‫ص‬ُ‫ق‬ْ‫ن‬َ‫ﻳ‬ْ‫ن‬ِ‫ﻣ‬ ْ‫م‬ِ‫ﻫ‬ِ‫ر‬‫ﻮ‬ُ‫ُج‬‫أ‬ٌ‫ء‬ْ‫ي‬َ‫ﺷ‬ْ‫ن‬َ‫ﻣ‬َ‫و‬‫ن‬َ‫س‬ِ‫ف‬ِ‫م‬ َ‫ﻼ‬ْ‫س‬ِْ‫اْل‬‫ﺔ‬‫ن‬ُ‫س‬‫ﺔ‬َ‫ئ‬ِّ‫ﻴ‬َ‫س‬َ‫ن‬‫ﺎ‬َ‫ﻛ‬ِ‫ﻪ‬ْ‫ﻴ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬‫ﺎ‬َ‫ﻫ‬ُ‫ر‬ْ‫ز‬ِ‫و‬ُ‫ر‬ْ‫ز‬ِ‫و‬َ‫و‬ْ‫ن‬َ‫ﻣ‬َ‫ﻞ‬ِ‫ﻤ‬َ‫ﻋ‬‫ﺎ‬َ ِ‫ِب‬ْ‫ن‬ِ‫ﻣ‬ِ‫ه‬ِ‫ﺪ‬ْ‫ع‬َ‫ﺑ‬ ْ‫ن‬ِ‫ﻣ‬ِْ‫ي‬َ‫غ‬ْ‫ن‬َ‫أ‬َ‫ص‬ُ‫ق‬ْ‫ن‬َ‫ﻳ‬ْ‫ن‬ِ‫ﻣ‬ْ‫م‬ِ‫ﻫ‬ِ‫ر‬‫ا‬َ‫ز‬ْ‫َو‬‫أ‬ٌ‫ء‬ْ‫ي‬َ‫ﺷ‬ “Barangsiapa yang menciptakan satu gagasan yang baik dalam Islam, maka dia memperoleh pahalanya dan juga pahala orang yang melaksanakannya dengan tanpa
  • 4. ﴿4﴾ dikurangi sedikit pun. Dan barangsiapa yang menciptakan satu gagasan yang jelek dalam Islam, maka dia akan terkena dosanya dan juga dosa orang-orang yang melaksanakannya dengan tanpa dikurangi sedikit pun” (HR Muslim) Juga perkataan Sayidina Umar ra ketika melihat jamaah Tarawih yang digagasnya, َ‫م‬ْ‫ع‬ِ‫ن‬ُ‫ﺔ‬َ‫ﻋ‬ْ‫ﺪ‬ِ‫ب‬ْ‫ﻟ‬‫ا‬ِ‫ه‬ِ‫ذ‬َ‫ﻫ‬ Sebaik-baiknya bidah adalah ini (HR Bukhari). Hadits dan ucapan Sayidina Umar ra ini jelas mengindikasikan adanya Bidah yang baik. Dalam ushul fiqih disebutkan jika ada dua atau lebih nash yang dzahirnya saling kontradiksi, maka harus dicari titik temun selama memungkinkan. Tidak boleh kita secara langsung membuang satu nash dan berpegang pada nash lain karena mengikuti hawa nafsu saja. Bagaimana titik temu antara hadits-hadits tersebut?
  • 6. ﴿6﴾ 1.Makna Kullu: Sebagian Titik temu hadits-hadits tersebut adalah mengartikan kullu dalam hadits ّ‫ﻞ‬ُ‫ﻛ‬ٍ‫ﺔ‬َ‫ﻋ‬ْ‫ﺪ‬ِ‫ﺑ‬‫َﺔ‬‫ﻟ‬َ‫ﻼ‬َ‫ﺿ‬ dengan sebagian. Jadi arti hadits tersebut adalah : sebagian bidah adalah sesat. Artinya ada sebagian bidah yang baik yaitu yang diisyaratkan oleh ucapan Sayidina Umar ra. Kullu dengan makna sebagian bukanlah mengada-ada. Di dalam bahasa Arab kata kullu tidak selalu bermakna semua, terkadang kullu juga bermakna sebagian. Imam Fairuzabadi dalam kitabnya Qomus al Mukhith mengatakan: ،ُّ‫ﻞ‬ُ‫ك‬‫اﻟ‬ِّ‫م‬‫ﺎﻟض‬ِ‫ﺑ‬ٌ‫م‬ْ‫اس‬ْ‫ﻴ‬ِ‫ﻤ‬َ ِ‫ِل‬ِ‫ع‬،ِ‫اء‬‫ز‬ْ‫َج‬ْ‫اﻷ‬ِ‫ﺮ‬َ‫ﻛ‬‫ﻠذ‬ِ‫ﻟ‬،‫ى‬َ‫ث‬ْ‫ُن‬ْ‫اﻷ‬‫و‬ْ‫َو‬‫أ‬ُ‫ﺎل‬َ‫ق‬ُ‫ﻳ‬ُّ‫ﻞ‬ُ‫ﻛ‬،ٍ‫ﻞ‬ُ‫ج‬َ‫ر‬ُ‫ﺔ‬‫ﻠ‬ُ‫ﻛ‬َ‫و‬،ٍ‫َة‬‫أ‬َ‫ﺮ‬ْ‫اﻣ‬‫ن‬ُ‫ﻬ‬ُّ‫ﻠ‬ُ‫ﻛ‬َ‫و‬ ٌ‫ق‬ِ‫ﻠ‬َ‫ط‬ْ‫ن‬ُ‫ﻣ‬،ٌ‫ﺔ‬َ‫ق‬ِ‫ﻠ‬َ‫ط‬ْ‫ن‬ُ‫ﻣ‬َ‫و‬ْ‫ﺪ‬َ‫ق‬َ‫و‬َ‫ﺎء‬َ‫ج‬َ‫ن‬ْ‫ع‬َِ‫ِب‬ٍ‫ض‬ْ‫ع‬َ‫ﺑ‬
  • 7. ﴿7﴾ Kullu dengan dhomah, adalah nama bagi semua bagian. Baik bagi kata maskulin atau feminim. Ada pula yang mengatakan bagi maskulin kullu rojul bagi feminim kullatu imroatin. (dikatakan) Kulluhunna muntholiq atau muntholiqoh. Dan sungguh telah datang (kullu) dengan makna sebagian. Al Murtadho Az Zabidi dalam Kamusnya Tajul `Arus mengatakan: َ‫ﺎل‬َ‫ق‬ُ‫ن‬ْ‫اﺑ‬ِْ‫ي‬ِ‫َﺛ‬ْ‫اﻷ‬:ُ‫ع‬ِ‫ﺿ‬ْ‫ﻮ‬َ‫ﻣ‬‫ﻞ‬ُ‫ﻛ‬ُ‫ﺔ‬َ‫ط‬‫ﺎ‬َ‫ح‬ِْ‫ْل‬َ‫ا‬ِ‫ع‬ْ‫ﻴ‬ِ‫ﻤ‬َْ‫ِل‬‫ﺎ‬ِ‫ﺑ‬ْ‫ﺪ‬َ‫ق‬َ‫و‬َ‫ﺎء‬َ‫ج‬ُ‫ﻪ‬ُ‫ﻟ‬‫ﺎ‬َ‫ﻤ‬ْ‫ع‬ِ‫ﺘ‬ْ‫اس‬َ‫ن‬ْ‫ع‬َِ‫ِب‬ٍ‫ض‬ْ‫ع‬َ‫ﺑ‬ِ‫ﻪ‬ْ‫ﻴ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬َ‫و‬َ‫ﻞ‬ُِ‫ُح‬ُ‫ل‬ْ‫ﻮ‬َ‫ق‬ َ‫ن‬‫ﺎ‬َ‫ﻤ‬ْ‫ث‬ُ‫ﻋ‬‫رﺿي‬‫اهلل‬‫ﻋنﻪ‬َْ‫ي‬ِ‫ح‬ُ‫د‬ِ‫ﺧ‬َ‫ﻞ‬ِ‫ﻪ‬ْ‫ﻴ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬َ‫ﻞ‬ْ‫ﻴ‬ِ‫ق‬َ‫ﻓ‬ُ‫ﻪ‬َ‫ﻟ‬:َ‫ك‬ِ‫ﺮ‬ْ‫َﻣ‬‫أ‬ِ‫ﺑ‬َ‫أ‬‫ا‬َ‫ذ‬َ‫ﻫ‬‫؟‬َ‫ﺎل‬َ‫ق‬َ‫ﻓ‬:ُّ‫ﻞ‬ُ‫ﻛ‬َ‫ك‬ِ‫ﻟ‬َ‫ذ‬-ْ‫َي‬‫أ‬ُ‫ﻪ‬ُ‫ض‬ْ‫ع‬َ‫ﺑ‬ -ْ‫ن‬َ‫ﻋ‬ْ‫ي‬ِ‫ﺮ‬ْ‫َﻣ‬‫أ‬ُ‫ﻪ‬ُ‫ض‬ْ‫ع‬َ‫ﺑ‬َ‫و‬ِْ‫ي‬َ‫غ‬ِ‫ﺑ‬ْ‫ي‬ِ‫ﺮ‬ْ‫َﻣ‬‫أ‬ Berkata Ibnu Atsir, topik dari kullu adalah makna yang mencakup keseluruhan. Namun sungguh telah datang
  • 8. ﴿8﴾ penggunaannya dengan makna sebagian. Atas makna ini diarahkan ucapan Sayidina Utsman ra, Ketika beliau didatangi seseorang kemudian ditanya, “Apakah ini perintahmu?” Beliau ra menjawab, “Kullu (sebagian) itu adalah perintahku dan sebagiannya bukan perintahku.” Semakna dengan ini apa yang disebutkan oleh Imam al- Akhdhori dalam kitab mantiq “Sulamul Munawraq” yang telah diberi syarah oleh Syeikh Ahmad al-Malawi dan diberi Hasyiah oleh Syeikh Muhamad bin Ali as-Shobban: ُّ‫ﻞ‬ُ‫ك‬ْ‫ﻟ‬َ‫ا‬‫ﺎ‬َ‫ن‬ُ‫ﻤ‬ْ‫ك‬ُ‫ح‬‫ى‬َ‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬ِ‫ع‬ْ‫ﻮ‬ُ‫ﻤ‬ْ‫ج‬َ‫ﻤ‬ْ‫ﻟ‬‫ا‬***ِّ‫ﻞ‬ُ‫ك‬َ‫ﻛ‬َ‫اك‬َ‫ذ‬َ‫س‬ْ‫ﻴ‬َ‫ﻟ‬‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫ع‬ْ‫ﻮ‬ُ‫ق‬ُ‫و‬ ‫ﺎ‬َ‫ﻤ‬ُ‫ث‬ْ‫ﻴ‬َ‫ح‬َ‫و‬ِّ‫ﻞ‬ُ‫ك‬ِ‫ﻟ‬ٍ‫د‬ْ‫ﺮ‬َ‫ﻓ‬‫ﺎ‬َ‫ﻤ‬ِ‫ك‬ُ‫ح‬***ُ‫ﻪ‬‫ن‬ِ‫ﺈ‬َ‫ﻓ‬ٌ‫ﺔ‬‫ﻴ‬ِّ‫ﻠ‬ُ‫ﻛ‬ْ‫ﺪ‬َ‫ق‬َ‫ﻤ‬ِ‫ﻠ‬ُ‫ﻋ‬‫ﺎ‬ "Kullu itu kita hukumkan untuk majmu’ (sebagian atau sekelompok) seperti ‘Sebagian itu tidak pernah terjadi’.
  • 9. ﴿9﴾ Dan jika kita hukumkan untuk tiap-tiap satuan, maka dia adalah kulliyyah (jami’ atau keseluruhan) yg sudah dimaklumi." Jelas bahwa secara bahasa kullu bisa bermakna semua atau sebagian. Memaknai hadits di atas dengan sebagian bidah juga bukan pendapat baru. Ulama sekaliber Imam Nawawi ra dalam Syarah Muslim mengatakan mengenai hadits kullu bidah dholalah: ُ‫ﻪ‬ُ‫ﻟ‬ْ‫ﻮ‬َ‫ق‬ُّ‫ﻞ‬ُ‫ﻛ‬َ‫و‬ٍ‫ﺔ‬َ‫ﻋ‬ْ‫ﺪ‬ِ‫ﺑ‬ٌ‫ﺔ‬َ‫ﻟ‬َ‫ﻼ‬َ‫ﺿ‬‫ا‬َ‫ذ‬َ‫ﻫ‬‫ﺎم‬َ‫ﻋ‬ٌ‫ص‬ْ‫ﻮ‬ُ‫ص‬َْ‫َم‬ُ‫اد‬َ‫ﺮ‬ُ‫ﻤ‬ْ‫ﻟ‬‫ا‬َ‫و‬ُ‫ب‬ِ‫ﺎﻟ‬َ‫غ‬ِ‫ع‬َ‫ﺪ‬ِ‫ب‬ْ‫ﻟ‬‫ا‬. “Sabda Nabi Shollallohu 'alaihi wa sallam, “Kullu bid’ah dholalah”, ini adalah kata-kata umum yg dibatasi jangkauannya. Maksud “Kullu bidah dholalah”, adalah
  • 10. ﴿01﴾ sebagian besar bid’ah itu sesat, bukan seluruhnya.” (Syarah Shahih Muslim, 6/154). Penggunaan kata kullu dengan makna sebagian juga umum dalam percakapan bahasa Arab, bahkan di dalam al Quran pun ada beberapa contohnya. Di antaranya adalah: ● Contoh lafadz Kullu (‫)كل‬ bermakna sebagian dalam Al Quran: a).Surat al-Ahqof: 25 tentang hancurnya segala sesuatu lantaran tiupan angin, yaitu: ُ‫ﺮ‬ِّ‫ﻣ‬َ‫ﺪ‬ُ‫ﺗ‬‫ﻞ‬ُ‫ﻛ‬ٍ‫ء‬ْ‫ي‬َ‫ﺷ‬ِ‫ﺮ‬ْ‫َﻣ‬‫أ‬ِ‫ﺑ‬‫ﺎ‬َ‫ﻬ‬ِّ‫ﺑ‬َ‫ر‬‫ا‬‫ﻮ‬ُ‫ﺤ‬َ‫ب‬ْ‫َص‬‫أ‬َ‫ﻓ‬َ‫ل‬‫ى‬َ‫ﺮ‬ُ‫ﻳ‬‫ل‬ِ‫إ‬ْ‫م‬ُ‫ﻬ‬ُ‫ن‬ِ‫ﺎﻛ‬َ‫س‬َ‫ﻣ‬َ‫ك‬ِ‫ﻟ‬َ‫ذ‬َ‫ﻛ‬‫ي‬ِ‫ز‬َْ‫َن‬َ‫م‬ْ‫ﻮ‬َ‫ق‬ْ‫ﻟ‬‫ا‬َ‫ي‬ِ‫ﻣ‬ِ‫ﺮ‬ْ‫ج‬ُ‫ﻤ‬ْ‫ﻟ‬‫ا‬ Angin yang menghancurkan segala sesuatu dengan perintah Tuhannya, maka jadilah mereka tidak ada yang kelihatan lagi kecuali tempat tinggal mereka. Demikianlah Kami
  • 11. ﴿00﴾ memberi balasan kepada kaum yang berdosa. (QS al- Ahqof: 25) Dalam ayat ini disebutkan bahwa segala sesuatu ( َّ‫ﻞ‬ُ‫ﻛ‬ٍ‫ﺊ‬ْ‫ﻴ‬َ‫ﺷ‬ )" dihancurkan oleh tiupan angin, namun ternyata rumah- rumah mereka yang tidak berdosa tidak ikut hancur. Ini menunjukkan tidak semua kata kullu (َّ‫ﻞ‬ُ‫ﻛ‬ ) itu selalu berarti "semua ". b). Surat al-Anbiya': 30 tentang tidak semua benda yang ada di bumi ini, terbuat dari Air, yaitu ‫َﺎ‬‫ن‬ْ‫ﻠ‬َ‫ع‬َ‫ج‬َ‫ﻭ‬َ‫ن‬ِ‫ﻣ‬ِ‫ﺀ‬‫َﺎ‬‫ﻤ‬ْ‫ﻟ‬‫ﺍ‬َّ‫ﻞ‬ُ‫ﻛ‬ٍ‫ﺊ‬ْ‫ﻴ‬َ‫ﺷ‬‫َي‬‫ح‬ Dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup itu dari air. (QS al-Anbiya': 30) .
  • 12. ﴿02﴾ Kata segala sesuatu ( َّ‫ﻞ‬ُ‫ﻛ‬ٍ‫ﺊ‬ْ‫ﻴ‬َ‫ﺷ‬ ) pada ayat ini tidak bisa diartikan "segala sesuatu tercipta dari air," tetapi harus diartikan "sebagian dari sesuatu ( ُ‫ض‬ْ‫ع‬َ‫ﺑ‬ٍ‫ﺊ‬ْ‫ﻴ‬َ‫ﺷ‬ ) tercipta dari air." Terbukti ada benda-benda lain yang diciptakan Allah bukan dari air, misalnya pada ayat: َ‫ق‬َ‫ﻠ‬َ‫ﺧ‬َ‫ﻭ‬َّ‫ﻥ‬‫َﺂ‬‫ج‬ْ‫ﻟ‬‫ﺍ‬ْ‫ن‬ِ‫ﻣ‬ٍ‫ﺝ‬ِ‫ﺭ‬‫َﺎ‬‫ﻣ‬ْ‫ن‬ِ‫ﻣ‬ٍ‫ﺭ‬‫َﺎ‬‫ن‬ Dan Allah menciptakan Jin dari percikan api yang menyala (QS ar-Rohman:15) d) Surat al-An'am ayat 44 ‫ﺎ‬‫ﻤ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﻓ‬‫ا‬‫ﻮ‬ُ‫س‬َ‫ن‬‫ﺎ‬َ‫ﻣ‬‫ا‬‫و‬ُ‫ﺮ‬ِّ‫ﻛ‬ُ‫ذ‬ِ‫ﻪ‬ِ‫ﺑ‬‫ﺎ‬َ‫ن‬ْ‫ﺤ‬َ‫ﺘ‬َ‫ﻓ‬ْ‫م‬ِ‫ﻬ‬ْ‫ﻴ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬َ‫اب‬َ‫ﻮ‬ْ‫َﺑ‬‫أ‬ِّ‫ﻞ‬ُ‫ﻛ‬ٍ‫ء‬ْ‫ي‬َ‫ﺷ‬ Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang diberikan kepada mereka, kami pun membuka semua pintu-pintu segala sesuatu untuk mereka.(QS al-An'am 44)
  • 13. ﴿03﴾ Lafadz ( َّ‫ﻞ‬ُ‫ﻛ‬ٍ‫ﺊ‬ْ‫ﻴ‬َ‫ﺷ‬ ) pada ayat ini tidak bisa di artikan " pintu segala sesuatu dibukakan untuk mereka", karena realitanya bahwa pintu rahmat tidak dibukakan untuk mereka disebabkan kelalaian mereka, maka makna َّ‫ﻞ‬ُ‫ﻛ‬ٍ‫ﺊ‬ْ‫ﻴ‬َ‫ﺷ‬ pada ayat ini adalah sebagian sesuatu. e) Surat an-Naml ayat 23 : tentang Ratu Bilqies yang diberikan ( ْ‫ن‬ِ‫ﻣ‬ِّ‫ﻞ‬ُ‫ﻛ‬‫ء‬ْ‫ي‬َ‫ﺷ‬ ) ِّ‫ّن‬ِ‫إ‬ُ‫ت‬ْ‫ﺪ‬َ‫ج‬َ‫و‬‫َة‬‫أ‬َ‫ﺮ‬ْ‫اﻣ‬ْ‫م‬ُ‫ﻬ‬ُ‫ك‬ِ‫ﻠ‬َْ‫َت‬ْ‫ت‬َ‫ﻴ‬ِ‫ُوﺗ‬‫أ‬َ‫و‬ْ‫ن‬ِ‫ﻣ‬ِّ‫ﻞ‬ُ‫ﻛ‬ٍ‫ء‬ْ‫ي‬َ‫ﺷ‬‫ﺎ‬ََ‫َل‬َ‫و‬ٌ‫ش‬ْ‫ﺮ‬َ‫ﻋ‬ٌ‫ﻴم‬ِ‫ظ‬َ‫ﻋ‬ Aku menemui seorang wanita yang memerintahkan mereka dan dia diberikan segala sesuatu dan mempunyai arsy yang besar. (QS an Naml: 23) Lafadz ( َّ‫ﻞ‬ُ‫ﻛ‬ٍ‫ﺊ‬ْ‫ﻴ‬َ‫ﺷ‬ ) pada ayat ini tidak bisa diartikan segala sesuatu karena realitanya Ratu Bilqies tidak diberikan segala
  • 14. ﴿04﴾ sesuatu. Ratu Bilqies tidak mempunyai apa yang dimiliki Nabi Sulaiman, ini menunjukkan bahwa ia hanya diberikan sebagian saja bukan segala sesuatu. ● Contoh Kata Kullu (‫)كل‬ bermakna sebagian di dalam al-Hadits : 1.Hadits tentang semua mayit akan hancur dimakan bumi kecuali tulang ekor . ُّ‫ﻞ‬ُ‫ﻛ‬ِ‫ن‬ْ‫اﺑ‬َ‫م‬َ‫آد‬ُ‫ﻪ‬ُ‫ﻠ‬ُ‫ﻛ‬ْ‫أ‬َ‫ﻳ‬ُ‫اب‬َ‫ُّﺮ‬‫اﻟﺘ‬‫ل‬ِ‫إ‬َ‫ب‬ْ‫ج‬َ‫ﻋ‬ِ‫ب‬َ‫ن‬‫اﻟذ‬ُ‫ﻪ‬ْ‫ن‬ِ‫ﻣ‬َ‫ق‬ِ‫ﻠ‬ُ‫ﺧ‬ِ‫ﻴﻪ‬ِ‫ﻓ‬َ‫و‬ُ‫ب‬‫ﻛ‬َ‫ﺮ‬ُ‫ﻳ‬ Setiap (kebanyakan) keturunan Adam akan dimakan oleh tanah kecuali tulang ekornya dari nya ia diciptakan dan dengannya dia akan disusun (kembali dalam kehidupan selanjutnya)kendaraan. ( HR Muslim, an-Nasai, Abu
  • 15. ﴿05﴾ Dawud, Ibnu Majah, Ahmad dalam Musnadnya dan Imam Malik dalam Muwattho'nya) Dalam hadits di atas lafadz (‫)ﻛﻞ‬ bermakna kebanyakan bukan setiap atau semua karena ada di antara keturunan Nabi Adam as yang tidak dimakan oleh tanah diantaranya adalah para nabi dan rasul sesuai dengan hadits : َّ‫ﻥ‬ِ‫ﺇ‬َّ‫ﻠ‬‫ﺍﻟ‬َ‫ﻪ‬َّ‫ز‬َ‫ﻋ‬َّ‫ﻞ‬َ‫ج‬َ‫ﻭ‬َ‫ﻡ‬َّ‫ﺮ‬َ‫ح‬‫َى‬‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬ِ‫ﺽ‬ْ‫ﺭ‬َ‫أ‬ْ‫ﻟ‬‫ﺍ‬َ‫ﺩ‬‫َﺎ‬‫س‬ْ‫ج‬َ‫ﺃ‬ِ‫ﺀ‬‫َﺎ‬‫ﻴ‬ِ‫ب‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ْ‫ﻟ‬‫ﺍ‬ Sesungguhnya Allah mengharamkan kepada bumi memakan jasad para nabi . (HR Abu Dawud) 2. Hadits tentang jintan hitam ( ‫احلبﺔ‬‫اﻟسﻮداء‬ ) obat segala penyakit ;
  • 16. ﴿06﴾ ْ‫ن‬َ‫ﻋ‬ْ‫ي‬ِ‫ﺑ‬َ‫ﺃ‬َ‫ﺓ‬َ‫ﺮ‬ْ‫ﻳ‬َ‫ﺮ‬ُ‫ﻫ‬َ‫ي‬ِ‫ﺿ‬َ‫ﺭ‬ُ‫ﻪ‬ّ‫ﻠ‬‫ﺍﻟ‬ُ‫ﻪ‬ْ‫ن‬َ‫ﻋ‬ُ‫ﻪ‬َّ‫ن‬َ‫ﺃ‬َ‫ع‬ِ‫ﻤ‬َ‫س‬َ‫ﻝ‬‫ُﻮ‬‫س‬َ‫ﺭ‬ِ‫ﻪ‬َّ‫ﻠ‬‫ﺍﻟ‬‫َى‬ّ‫ﻠ‬َ‫ص‬ُ‫ﻪ‬َّ‫ﻠ‬‫ﺍﻟ‬ِ‫ﻪ‬ْ‫ﻴ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬َ‫م‬َّ‫ﻠ‬َ‫س‬َ‫ﻭ‬ُ‫ﻝ‬‫ُﻮ‬‫ق‬َ‫ﻳ‬‫ِي‬‫ﻓ‬ِ‫ﺔ‬َّ‫ب‬َ‫ﺤ‬ْ‫ﻟ‬‫ﺍ‬ ِ‫ﺀ‬‫َﺍ‬‫ﺩ‬ْ‫ﻮ‬َّ‫س‬‫ﺍﻟ‬:(ٌ‫ﺀ‬‫َﺎ‬‫ﻔ‬ِ‫ﺷ‬ْ‫ن‬ِ‫ﻣ‬ِّ‫ﻞ‬ُ‫ﻛ‬ٍ‫ﺀ‬‫َﺍ‬‫ﺩ‬‫َﺎ‬ّ‫ﻟ‬ِ‫ﺇ‬َ‫ﻡ‬‫َﺎ‬ّ‫س‬‫ﺍﻟ‬)َ‫ﻝ‬‫َﺎ‬‫ق‬ُ‫ن‬ْ‫ﺑ‬‫ﺍ‬ٍ‫ﺏ‬‫َﺎ‬‫ﻬ‬ِ‫ﺷ‬:ُ‫ﻡ‬‫َﺎ‬ّ‫س‬‫َﺍﻟ‬‫ﻭ‬ُ‫ﺕ‬ْ‫ﻮ‬َ‫ﻤ‬ْ‫ﻟ‬‫ﺍ‬ Dari Abi Hurairah ra bahwasanya beliau mendengar Rasulullah SAW bersabda : Pada habbatus sauda' ( jintan hitam) ada obat dari segala penyakit kecuali saam (kematian). Ibnu Syihab berkata : arti saam adalah mati. (HR Bukhari dan Muslim) Lafadz ( ‫ﻛﻞ‬‫داء‬ ) tidak bisa diartikan segala penyakit tapi sebagian penyakit sesuai keterangan dari Imam Ibnu Hajar ra bahwa penyakit yang disembuhkan oleh habbatus sauda' adalah penyakit yang bersifat dingin adapun sakit yang bersifat panas tidak bisa disembuhkan dengannya.
  • 17. ﴿07﴾ Imam al-Khottobi berkata : lafadz ‫ﻛﻞ‬‫داء‬ termasuk lafadz umum tapi bermakna khusus karena tidak ada obat dari tumbuh-tumbuhanan yang sifatnya dapat menyembuhkan semua penyakit. Secara realita pun seperti itu, ada sebagian orang justru tidak cocok jika berobat dengan habbatus sauda' (jintan jitam). Maka atas dasar inilah makna ‫ﻛﻞ‬‫داء‬ adalah sebagian penyakit saja bisa disembuhkan oleh habbatus sauda'. 3. Hadits tentang setiap mata berzina Nabi SAW bersabda: ُّ‫ﻞ‬ُ‫ﻛ‬ٍ‫ن‬ْ‫ﻴ‬َ‫ﻋ‬‫َﺔ‬‫ﻴ‬ِ‫ن‬‫َﺍ‬‫ﺯ‬
  • 18. ﴿08﴾ Setiap Mata berzina. (HR Turmudzi, Ahmad, Ibnu Khuzaiman, Ibnu Hibban, Baihaqi, al Bazzar) Lafadz ُّ‫ﻞ‬ُ‫ﻛ‬ٍ‫ن‬ْ‫ﻴ‬َ‫ﻋ‬‫َﺔ‬‫ﻴ‬ِ‫ن‬‫َﺍ‬‫ﺯ‬ tidak bisa di artikan setiap mata berzina karena makna dari hadits ini,seperti yang dijelaskan Syeikh al Mubarokfuri dalam Tuhfatul Ahwadzi, adalah: Setiap mata yang melihat wanita yang bukan mahrom ( ajnabiyah) dengan syahwat adalah dihukumi berzina. Maknanya adalah hanya mata yang melihat wanita bukan mahrom dengan syahwat yang dihukumi berzina ada pun mata yang melihat bukan atas dasar hal tersebut tidak dihukumi zina. Hadits lain yang menguatkan pendapat ini adalah hadits mengenai Sahabat Jarir bin Abdillah al Bajali yang berkata:
  • 19. ﴿09﴾ ُ‫ت‬ْ‫ﻟ‬َ‫أ‬َ‫س‬َ‫ﻝ‬ْ‫ﻮ‬ُ‫س‬َ‫ﺭ‬ِ‫ﻪ‬ّ‫ﻠ‬‫ﺍﻟ‬ْ‫ن‬َ‫ﻋ‬ِ‫ﺓ‬َ‫ﺮ‬ْ‫ظ‬َ‫ن‬ِ‫ﺓ‬َ‫أ‬ْ‫ج‬َ‫ﻔ‬ْ‫ﻟ‬‫ﺍ‬،ْ‫ي‬ِ‫ن‬َ‫ﺮ‬َ‫ﻣ‬َ‫أ‬َ‫ﻓ‬ْ‫ﻥ‬َ‫ﺃ‬َ‫ﻑ‬ِ‫ﺮ‬ْ‫ص‬َ‫ﺃ‬ْ‫ﻱ‬ِ‫ﺮ‬َ‫ص‬َ‫ﺑ‬ “Aku bertanya kepada Rasulullah SAW dari pandangan tiba-tiba (tidak sengaja). Maka beliau memerintahkanku untuk memalingkan pandanganku.” (HR Muslim) Al-Imam Nawawi berkata: ”Makna pandangan tiba-tiba (tidak sengaja) adalah pandangan kepada wanita asing/bukan mahram (ajnabiyyah ) tanpa sengaja, tidak ada dosa baginya pada awal pandangan, dan wajib untuk memalingkannya pada saat itu juga." Dari keterangan di atas dapat kita fahami bahwa tidak setiap mata dihukumi berzina. Mata yang melihat tidak sengaja
  • 20. ﴿21﴾ belum dihukumi berzina jika langsung dipalingkan pandangannya dari hal yang dilarang. Dari semua contoh hadits dan ayat di atas disimpulkan bahwa kullu tidak harus bermakna semua ada juga yang bermakna sebagian. Siapa yang beranggapan kullu hanya bermakna semua sungguh telah mengada-ngada. Jadi kata kullu bidah dholalah dapat diartikan ‘sebagian bid`ah adalah sesat’. Artinya ada sebagian bidah yang baik. Inilah yang diisyaratkan oleh Imam Syafii dalam ucapannya: ُ‫ﺎت‬َ‫ﺛ‬َ‫ﺪ‬ْ‫ﺤ‬ُ‫ﻤ‬ْ‫ﻟ‬َ‫ا‬َ‫ن‬ِ‫ﻣ‬ِ‫ر‬ْ‫ﻮ‬ُ‫ُﻣ‬‫ﻷ‬ْ‫ا‬،ِ‫ﺎن‬َ‫ﺑ‬ْ‫ﺮ‬َ‫ﺿ‬‫ﺎ‬َُ‫ُه‬ُ‫ﺪ‬َ‫َح‬‫أ‬‫ﺎ‬َ‫ﻣ‬َ‫ث‬ِ‫ﺪ‬ْ‫ُح‬‫أ‬‫ﺎ‬ ِ‫ِم‬ُ‫ف‬ِ‫ﺎﻟ‬َُ‫ُي‬‫ﺎ‬‫ﺎﺑ‬َ‫ﺘ‬ِ‫ﻛ‬ْ‫َو‬‫أ‬‫ﺔ‬‫ن‬ُ‫س‬ْ‫َو‬‫أ‬‫ا‬‫ﺮ‬َ‫َﺛ‬‫أ‬ْ‫َو‬‫أ‬‫ﺎ‬‫ﺎﻋ‬َْ‫ْج‬ِ‫إ‬ ِ‫ه‬ِ‫ذ‬َ‫ﻬ‬َ‫ﻓ‬ُ‫ﺔ‬َ‫ﻋ‬ْ‫ﺪ‬ِ‫ب‬‫ﻟ‬ْ‫ا‬ُ‫ﺔ‬َ‫ﻟ‬َ‫ﻼ‬‫اﻟض‬ِ‫ﺎّن‬‫اﻟث‬َ‫و‬‫ﺎ‬َ‫ﻣ‬َ‫ث‬ِ‫ﺪ‬ْ‫ُح‬‫أ‬َ‫ن‬ِ‫ﻣ‬ِْ‫ي‬َ‫خل‬ْ‫ا‬َ‫ل‬َ‫ف‬َ‫ﻼ‬ِ‫ﺧ‬ِ‫ﻪ‬ْ‫ﻴ‬ِ‫ﻓ‬ٍ‫ﺪ‬ِ‫اح‬َ‫ﻮ‬ِ‫ﻟ‬ْ‫ن‬ِ‫ﻣ‬،‫ا‬َ‫ذ‬َ‫ﻫ‬ِ‫ه‬ِ‫ذ‬َ‫ﻫ‬َ‫و‬ٌ‫ﺔ‬َ‫ﺛ‬َ‫ﺪ‬ُْ‫ُم‬ ُ‫ﺮ‬ْ‫ﻴ‬َ‫غ‬،ٍ‫ﺔ‬َ‫ﻣ‬ْ‫ﻮ‬ُ‫ﻣ‬ْ‫ذ‬َ‫ﻣ‬...]‫اﻟبﻴﻬقي‬‫ﺑﺈسنﺎده‬‫ف‬‫ﻣنﺎقب‬‫اﻟشﺎﻓعي‬[
  • 21. ﴿20﴾ ”Hal baru terbagi menjadi dua, pertama apa yang bertentangan dengan Al- Quran, Sunah, atsar, dan ijma, maka inilah bid`ah dholalah. Yang kedua adalah hal baru dari kebaikan yang tidak bertentangan dengan salah satu dari yang telah disebut, maka tidak ada khilaf bagi seorang pun mengenainya bahwa hal baru ini tidak tercela....(al Baihaqi dalam Manaqib As Syafii) Masalah Sebagian orang bertanya, dalam riwayat lain disebutkan: ُّ‫ﻞ‬ُ‫ﻛ‬َ‫و‬ٍ‫ﺔ‬َ‫ﺛ‬َ‫ﺪ‬ُْ‫ُم‬ٌ‫ﺔ‬َ‫ﻋ‬ْ‫ﺪ‬ِ‫ﺑ‬ُّ‫ﻞ‬ُ‫ﻛ‬َ‫و‬ٍ‫ﺔ‬َ‫ﻋ‬ْ‫ﺪ‬ِ‫ﺑ‬ٌ‫ﺔ‬َ‫ﻟ‬ َ‫ﻼ‬َ‫ﺿ‬ُّ‫ﻞ‬ُ‫ﻛ‬َ‫و‬ٍ‫ﺔ‬َ‫ﻟ‬ َ‫ﻼ‬َ‫ﺿ‬ِ‫ف‬ِ‫ر‬‫ﺎ‬‫اﻟن‬ Setiap hal baru adalah bidah, setiap bidah adalah sesat dan setiap kesesatan ada di neraka. (HR Nasa’i)
  • 22. ﴿22﴾ Jika anda konsisten mengartikan kullu bidah dengan sebagian bidah, maka bagaimana dengan sabda Nabi Saw selanjutnya yang mengatakan kullu dholalah fin nar apakah anda artikan kullu di sini juga dengan sebagian sehingga artinya ada kesesatan yang baik? Jawab: telah kami jelaskan bahwa kullu itu ada yang bermakna seluruh dan ada yang bermakna sebagian. Tidak ada halangan untuk menjadikan kullu dalam lafadz kullu bidah bermakna sebagian karena adanya qorinah yang menunjukkan ke arah itu, dan kullu dalam lafadz kullu dholalah bermakna keseluruhan. Mengumpulkan dua lafadz yang sama dengan makna berbeda bukan bentuk ketidak-konsistenan jika memang ada qorinahnya. Bahkan itu adalah salah satu bentuk
  • 23. ﴿23﴾ keindahan lafadz. Dalam ilmu Badi` (salah satu cabang ilmu Balaghoh) yang demikian itu disebut dengan istilah “Jinasut Tam.” Sebagai contoh, Nabi SAW pernah bersabda: ‫ﺎ‬َ‫َّن‬ِ‫إ‬ُ‫ﺎء‬َ‫ﻤ‬ْ‫ﻟ‬‫ا‬ْ‫ن‬ِ‫ﻣ‬ِ‫ﺎء‬َ‫ﻤ‬ْ‫ﻟ‬‫ا‬ Sesungguhnya (wajibnya) air adalah karena air. (HR Muslim) Di dalam hadits tersebut dikumpulkan dua kata ma`i (air) tapi makna keduanya berbeda. Yang pertama maknanya air untuk mandi sedangkan yang kedua maknanya air mani. Makna hadits tersebut wajibnya mandi dengan air adalah karena memancarnya air mani. Di dalam ayat al Quran juga disebutkan:
  • 24. ﴿24﴾ َ‫م‬ْ‫ﻮ‬َ‫ﻳ‬َ‫و‬ُ‫ﻮم‬ُ‫ق‬َ‫ﺗ‬ُ‫ﺔ‬َ‫ﺎﻋ‬‫اﻟس‬ُ‫م‬ِ‫س‬ْ‫ق‬ُ‫ﻳ‬َ‫ن‬‫ﻮ‬ُ‫ﻣ‬ِ‫ﺮ‬ْ‫ج‬ُ‫ﻤ‬ْ‫ﻟ‬‫ا‬‫ﺎ‬َ‫ﻣ‬‫ا‬‫ﻮ‬ُ‫ث‬ِ‫ب‬َ‫ﻟ‬َ‫ﺮ‬ْ‫ﻴ‬َ‫غ‬ٍ‫ﺔ‬َ‫ﺎﻋ‬َ‫س‬ Dan pada hari terjadinya kiamat, bersumpahlah orang- orang yang berdosa; "mereka tidak berdiam (dalam kubur) melainkan sesaat (saja)."(QS ar Rum: 55) Dalam ayat tersebut disebutkan kata Saat dua kali. Yang pertama bermakna kiamat dan yang kedua bermakna sesaat. Apakah anda akan katakan Nabi SAW dan Al Quran tidak konsisten karena menyebutkan dua kata sama dengan makna yang berbeda dalam satu alur? Orang yang memahami Balaghoh justru akan menganggap ini adalah keindahan dari bahasa al Quran dan hadits yang dinamakan dengan Jinasut Tam.
  • 25. ﴿25﴾ Begitulah pula tidak ada halangan untuk mengartikan dua kata kullu dalam hadits bidah dengan dua makna berbeda. Sebab memang ada qorinah yang menunjukkan demikian yakni ucapan Sayidina Umar ra dan hadits man sanna sunnatan. 2.Makna Kullu: Semua Kalau pun kita ikuti pendapat sebagian orang yang mengatakan kullu dalam hadits ّ‫ﻞ‬ُ‫ﻛ‬ٍ‫ﺔ‬َ‫ﻋ‬ْ‫ﺪ‬ِ‫ﺑ‬‫َﺔ‬‫ﻟ‬َ‫ﻼ‬َ‫ﺿ‬ adalah semua. Jadi semua bidah adalah sesat. Itu tidak berarti semua hal baru adalah sesat. Sebab mayoritas ulama mengatakan bahwa yang dimaksud bidah di sini adalah bidah yang menyalahi al Quran dan sunnah. Ada pun bidah yang masih dalam naungan al Quran dan hadits itu tidak masuk dalam hadits ini.
  • 26. ﴿26﴾ Meskipun dalam hadits hanya dikatakan bidah namun yang dimaksud adalah bidah yang buruk atau yang tidak sesuai dengan tuntunan al Quran dan sunah. Dalam Ilmu Balaghah yang demikian ini dinamakan : ُ‫ف‬ْ‫ذ‬َ‫ح‬َ‫ﻔ‬ِّ‫اﻟص‬ِ‫ﺔ‬ِ‫ن‬َ‫ﻋ‬ِ‫ف‬ْ‫ﻮ‬ُ‫ص‬ْ‫ﻮ‬َ‫ﻤ‬ْ‫ﻟ‬‫ا‬ “Membuang sifat dari benda yang bersifat”. Contoh penerapan hal ini ada di dalam al Quran. Allah Subhanahu wa Ta'ala telah membuang sifat kapal dalam firman-Nya: َ‫ن‬‫ﺎ‬َ‫ﻛ‬َ‫و‬ْ‫م‬ُ‫ﻫ‬َ‫اء‬َ‫ر‬َ‫و‬ٌ‫ك‬ِ‫ﻠ‬َ‫ﻣ‬ُ‫ذ‬ُ‫ﺧ‬ْ‫أ‬َ‫ﻳ‬‫ﻞ‬ُ‫ﻛ‬ٍ‫ﺔ‬َ‫ن‬ْ‫ﻴ‬ِ‫ﻔ‬َ‫س‬‫ﺎ‬َ‫ب‬ْ‫ص‬َ‫غ‬ “Di belakang mereka ada raja yang akan merampas semua kapal dengan paksa”. (Al-Kahfi: 79).
  • 27. ﴿27﴾ Yang dimaksud dengan kapal dalam ayat di atas adalah kapal yang baik, kapal yang buruk tidak akan dirampas oleh raja. Namun di dalam ayat di atas hanya disebutkan kapal saja. Ini adalah bukti penerapan pembuangan sifat. Jika kita bandingkan dalam ayat di atas disebutkan ‫ﻛﻞ‬‫سﻔﻴنﺔ‬ padahal yang dimaksud adalah setiap kapal yang bagus. Begitulah pula dalam hadits dikatakan ‫ﻛﻞ‬‫ﺑﺪﻋﺔ‬ padahal yang dimaksud adalah setiap bidah yang buruk. Dalam dua tempat itu ada sifat yang dibuang yang dapat diketahui melalui qorinah yang ada. Jadi jelas bahwa yang dimaksud dalam hadits kullu bidah dholalah jika kita artikan kullu dengan keseluruan adalah
  • 28. ﴿28﴾ setiap bidah yang buruk adalah sesat. Inilah yang difahami oleh para ulama yang mutabarah. Imam Nawawi dalam Syarah Muslim mengatakan mengenai hadits man sanna sunatan: ِ‫ف‬َ‫و‬‫ا‬َ‫ذ‬َ‫ﻫ‬ِ‫ﻳﺚ‬ِ‫ﺪ‬َْ‫احل‬ُ‫ﻴص‬ِ‫ص‬َْ‫َت‬ِ‫ﻪ‬ِ‫ﻟ‬ْ‫ﻮ‬َ‫ق‬‫ى‬‫ﻠ‬َ‫ص‬ُ‫ﻪ‬‫اﻟﻠ‬ِ‫ﻪ‬ْ‫ﻴ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬َ‫م‬‫ﻠ‬َ‫س‬َ‫و‬" :ُّ‫ﻞ‬ُ‫ﻛ‬ٍ‫ﺔ‬َ‫ﺛ‬َ‫ﺪ‬ُْ‫ُم‬ٌ‫ﺔ‬َ‫ﻋ‬ْ‫ﺪ‬ِ‫ﺑ‬ُّ‫ﻞ‬ُ‫ﻛ‬َ‫و‬ٍ‫ﺔ‬َ‫ﻋ‬ْ‫ﺪ‬ِ‫ﺑ‬َ‫ﻼ‬َ‫ﺿ‬ٌ‫ﺔ‬َ‫ﻟ‬" ،‫َن‬‫أ‬َ‫و‬َ‫اد‬َ‫ﺮ‬ُ‫ﻤ‬ْ‫ﻟ‬‫ا‬ِ‫ﻪ‬ِ‫ﺑ‬ُ‫ﺎت‬َ‫ﺛ‬َ‫ﺪ‬ْ‫ﺤ‬ُ‫ﻤ‬ْ‫ﻟ‬‫ا‬ُ‫ﺔ‬َ‫ﻠ‬ِ‫ﺎط‬َ‫ب‬ْ‫ﻟ‬‫ا‬‫ع‬َ‫ﺪ‬ِ‫ب‬ْ‫ﻟ‬‫ا‬َ‫و‬ُ‫ﺔ‬َ‫ﻮﻣ‬ُ‫ﻣ‬ْ‫ذ‬َ‫ﻤ‬ْ‫ﻟ‬‫ا‬ Hadits ini mengandung pengkhususan atas sabda Nabi SAW, “Setiap hal baru adalah Bidah dan setiap Bidah adalah sesat.” Bahwasanya yang dimaksud adalah hal baru yang batil dan bidah yang tercela. Syaikh Mala Ali Qori dalam kitab Mirqotul Mafatih mengatakan:
  • 29. ﴿29﴾ )ُّ‫ﻞ‬ُ‫ﻛ‬َ‫و‬ٍ‫ﺔ‬َ‫ﻋ‬ْ‫ﺪ‬ِ‫ﺑ‬(ِ‫ع‬ْ‫ﻓ‬‫ﺎﻟﺮ‬ِ‫ﺑ‬َ‫ﻞ‬ْ‫ﻴ‬ِ‫ق‬َ‫و‬ِ‫ب‬ْ‫ص‬‫ﺎﻟن‬ِ‫ﺑ‬(ٌ‫ﺔ‬َ‫ﻟ‬ َ‫ﻼ‬َ‫ﺿ‬: )َ‫ﺎل‬َ‫ق‬ْ ِ‫ف‬"ِ‫ر‬‫ﺎ‬َ‫ﻫ‬ْ‫َز‬ْ‫اﻷ‬"،ْ‫َي‬‫أ‬:ُّ‫ﻞ‬ُ‫ﻛ‬ٍ‫ﺔ‬َ‫ﻋ‬ْ‫ﺪ‬ِ‫ﺑ‬ٍ‫ﺔ‬َ‫ئ‬ِّ‫ﻴ‬َ‫س‬ ٌ‫ﺔ‬َ‫ﻟ‬ َ‫ﻼ‬َ‫ﺿ‬ِ‫ﻪ‬ِ‫ﻟ‬ْ‫ﻮ‬َ‫ق‬ِ‫ﻟ‬ِ‫ﻪ‬ْ‫ﻴ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬ِ‫ة‬ َ‫ﻼ‬‫اﻟص‬ِ‫م‬ َ‫ﻼ‬‫اﻟس‬َ‫و‬" :ْ‫ن‬َ‫ﻣ‬‫ن‬َ‫س‬ِ‫ف‬ِ‫م‬ َ‫ﻼ‬ْ‫س‬ِْ‫اْل‬‫ﺔ‬‫ن‬ُ‫س‬‫ﺔ‬َ‫ن‬َ‫س‬َ‫ح‬ُ‫ﻪ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﻓ‬‫ﺎ‬َ‫ﻫ‬ُ‫ﺮ‬ْ‫َج‬‫أ‬ُ‫ﺮ‬ْ‫َج‬‫أ‬َ‫و‬ْ‫ن‬َ‫ﻣ‬ َ‫ﻞ‬ِ‫ﻤ‬َ‫ﻋ‬‫ﺎ‬َ ِ‫ِب‬" (Dan setiap bidah) dibaca Rofa ada yang mengatakan Nashob (adalah sesat) berkata di dalam kitab Al Azhar bahwa maksudnya, Setiap bidah yang buruk. Ini berdasarkan hadits Nabi SAW, “Barangsiapa yang menciptakan satu gagasan yang baik dalam Islam, maka dia memperoleh pahalanya dan juga pahala orang yang melaksanakanya.” Jelaslah bahwa baik secara bahasa, ushul, dan balaghoh. Hadits kullu bidah dholalah tidak bisa sembarangan diartikan. Jangan hanya mengambil satu hadits namun melupakan berpuluh dalil-dalil lainnya. Baik kita artikan
  • 30. ﴿31﴾ Kullu dengan sebagian atau semua, tetap saja kita akan mendapatkan kesimpulan yang sama bahwa bidah itu ada yang baik dan ada yang buruk. Itulah keyakinan yang difahami oleh pembesar Ahlu sunnah wal jamaah semenjak zaman Sayidina Umar, Imam Syafii, Imam Nawawi, dan ulama-ulama Ahlu Sunah lain sampai pada masa kita kini.