2. Terjemahan Surah Al-Lahab
َّبَتَو ٍبَهَل يِبَأ َادَي ْتَّبَت
(
1
)
Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa.
َبَسَك اَمَو ُهُلاَم ُهْنَع ىَنْغَأ اَم
(
2
)
Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan.
ٍبَهَل َاتَذ اًارَن ىَلْصَيَس
(
3
)
Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak.
ِبَطَحْلا َةَلاَّمَح ُهُتَأَرْامَو
(
4
)
Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar.
ٍدَسَم ْنِم ٌلْبَح اَهِدي ِج يِف
(
5
)
Yang di lehernya ada tali dari sabut.
3. Asbabun Nuzul
يِارَخُبْلا َلاَق
:
َثَّدَح ،َةَيَِاوعُم ُوبَأ اَنَثَّدَح ،ٍم َ
ََلس ُْنب ُدَّمَُحم اَنَثَّدَح
ْب ِديِعَس ْنَع ،ةُّرم ِْنب وِرْمَع ْنَع ،َُشم ْعَ ْ
اْل اَن
َبُج ِن
،ٍْري
ٍَّاسبَع ِْنبا ِنَع
:
َبْلا ىَلِإ َجَرَخ َمَّلَسَو ِهْيَلَع ُ َّ
َّللا ىَّلَص َّيِبَّنال َّنَأ
َىداَنَف َلَبَجْلا َدِعَصَف ،ِءاَحْط
" :
َهاََاحبَص َاي
."
ْاجَف
َْتعَمَت
َلاَقَف ، ٌْشيَرُق ِهْيَلِإ
" :
سيُْمم ْوَأ ُصبحكمم َّوُدَعْلا َّنَأ دثتكمَح ْنِإ ْمُتْيَأَرَأ
ي؟ِنوُقِّدَُصت ْمُتْنَكَأ ،كم
."
واُلاَق
:
ْمَعَن
.
َلاَق
" :
ِّنِإَف
ي
ٍديِدَش ٌابَذَع َْيدَي َْنيَب ْمُكَل ٌرنذي
."
ٍبَهَل ُوبَأ َلاَقَف
:
َت ا؟َنَتْعَمَج اَذَهِلَأ
َكَل ًّاب
.
ُ َّ
َّللا َلَزْنَأَف
:
{
َو ٍبَهَل يِبَأ َادَي َّْتبَت
َّبَت
}
ىَلِإ
َهِرِخآ
Imam Bukhari mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Salam, telah menceritakan kepada kami Abu
Mu'awiyah, telah menceritakan kepada kami Al-A'masy, dari Amr ibnu Murrah, dari Sa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas, bahwa
Nabi Saw. keluar menuju ke Lembah Batha, lalu menaiki bukit yang ada padanya dan berseru, "Awas ada musuh di pagi hari
ini!" Maka orang-orang Quraisy berkumpul kepadanya dan beliau bersabda: "Bagaimanakah pendapat kalian jika aku
sampaikan berita kepada kalian bahwa musuh akan datang menyerang kalian di pagi atau petang hari, apakah kalian akan
percaya kepadaku?” Mereka menjawab, "Ya.” Nabi Saw. bersabda, "Maka sesungguhnya aku memperingatkan kepada kalian
akan datangnya azab yang keras.” Maka Abu Lahab berkata, "Celakalah kamu ini, karena inikah engkau mengumpulkan
kami." Maka Allah Swt. menurunkan firman-Nya: Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa. (Al-
Lahab: 1), hingga akhir surat.
Menurut riwayat yang lain, disebutkan bahwa lalu Abu Lahab menepiskan kedua tangannya seraya berkata,
"Celakalah kamu sepanjang hari ini, karena inikah engkau mengumpulkan kami?" Maka Allah Swt. menurunkan
firman-Nya: Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa. (Al-Lahab: 1)
5. Ayat ke-2
{
اَم
ىَنْغَأ
ُهْنَع
ُهُلاَم
اَمَو
َبَسَك
}
Tidaklah berfaedah kepadanya harta benda dan apa yang ia usahakan. (Al-Lahab: 2)
Ibnu Abbas dan lain-lainnya mengatakan sehubungan dengan makna firman Allah
Swt: dan apa yang ia usahakan. (Al-Lahab: 2) Maksudnya, anaknya. Telah diriwayatkan
pula hal yang semisal dari Aisyah, Mujahid, Ata, Al-Hasan, dan Ibnu Sirin.
Telah diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud, bahwa ketika Rasulullah Saw. menyeru kaumnya
kepada iman. Abu Lahab berkata, "Jika apa yang dikatakan oleh keponakanku ini benar,
maka sesungguhnya aku akan menebus diriku kelak di hari kiamat dari azab dengan
harta dan anak-anakku." Maka turunlah firman Allah Swt.: Tidaklah berfaedah
kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan". (Al-Lahab: 2)
7. Ayat ke-4
{
ُهُتَأَرْامَو
َةَلاَّمَح
ِبَطَحْلا
}
Dan (begitu pula) istrinya pembawa kayu bakar. (Al-Lahab: 4)
Istri Abu Lahab dari kalangan wanita Quraisy yang terhormat dan termasuk pemimpin
kaum wanitanya bernama Ummu Jamil, nama aslinya ialah Arwah binti Harb ibnu
Umayyah, saudara perempuan Abu Sufyan. Dia membantu suaminya dalam kekufuran
dan keingkarannya terhadap perkara hak yang dibawa oleh Nabi Saw. Karena itulah
maka kelak di hari kiamat ia menjadi pembantu yang mengazabnya dalam di neraka
Jahanam.
8. Ayat ke-5
{
َةَلاَّمَح
ِبَطَحْلا
يِف
اَهِدي ِج
ٌلْبَح
ْنِم
ٍدَسَم
}
pembawa kayu bakar, yang di lehernya ada tali dari sabut. (Al-Lahab: 4-5)
Yaitu memanggul kayu bakar, lalu melemparkannya kepada suaminya agar api yang
membakarnya bertambah besar; istrinya memang diciptakan untuk itu dan disediakan untuk
membantu mengazabnya.
يِف
اَهِدي ِج
ٌلْبَح
ْنِم
ٍدَسَم
}
Yang di lehernya ada tali dari sabut. (Al-Lahab: 5)
Menurut Mujahid dan Urwah, makna yang dimaksud ialah berupa api neraka. Diriwayatkan
pula dari Mujahid, Ikrimah, Al-Hasan, Qatadah, As-Sauri, dan As-Saddi sehubungan dengan
makna firman-Nya: pembawa kayu bakar. (Al-Lahab: 4) Bahwa istri Abu Lahab gemar
berjalan menghamburkan fitnah (hasutan). Pendapat inilah yang dipilih oleh Ibnu Jarir.
9. Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, Atiyyah Al-Jadah, Ad-Dahhak, dan Ibnu Zaid, bahwa istri Abu
Lahab meletakkan ranting-ranting berduri di jalan-jalan yang dilalui oleh Rasulullah Saw. Ibnu Jarir
mengatakan bahwa istri Abu Lahab mengejek Nabi Saw. sebagai orang yang fakir, dan dia pernah mencari
kayu bakar, oleh karena itulah maka ia dijuluki dengan sebutan 'Hammalatal Hatab' sebagai cemoohan
terhadapnya. Demikianlah menurut apa yang diriwayatkan oleh Ibnu Jarir, tetapi dia tidak menisbatkannya
kepada siapa pun. Pendapat yang benar adalah yang pertama; hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui.
Sa'id ibnul Musayyab mengatakan bahwa dahulu istri Abu Lahab mempunyai sebuah kalung yang mewah, lalu
ia mengatakan, "Sesungguhnya aku akan membelanjakan kalung ini (menjualnya) untuk biaya memusuhi
Muhammad Saw." Maka Allah menghukumnya dengan tali dari api neraka yang dikalungkan di lehernya (kelak
di hari kemudian).
Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib, telah menceritakan kepada kami Waki',
dari Sulaim maula Asy-Sya'bi, dari Asy-Sya'bi yang mengatakan bahwa al-masadd artinya sabut. Urwah ibnuz
Zubair mengatakan bahwa al-masadd artinya rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta. Telah diriwayatkan
pula dari As-Sauri bahwa makna yang dimaksud ialah sebuah kalung api yang panjangnya tujuh puluh hasta.
Al-Jauhari mengatakan bahwa al-masadd adalah sabut, dan al-masadd juga berarti tali yang terbuat dari sabut
atau kulit pohon, dan adakalanya terbuat dari kulit unta atau bulunya. Dalam bahasa Arab
disebutkan masadtul habla atau amsuduhu masdan, artinya ialah engkau pintal tali itu dengan pintalan yang
baik.
10. Mujahid mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: Yang di lehernya ada tali dari sabut.
(Al-Lahab: 5) Yakni pasung leher yang terbuat dari besi, tidakkah engkau perhatikan bahwa orang-
orang Arab menyebut anak unta yang pertama masad?
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku dan Abu Zar'ah, keduanya
mengatakan bahwa telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnuz Zubair Al-Humaidi, telah
menceritakan kepada kami Sufyan, telah menceritakan kepada kami Al-Walid ibnu KaSir, dari Abu
Badras, dari Asma binti Abu Bakar yang mengatakan bahwa ketika diturunkan firman Allah
Swt.: Binasalah kedua tangan Abu Lahab. (Al-Lahab: 1) Maka datanglah wanita yang bermata
juling (yaitu Ummu Jamil binti Harb) seraya menyumpah-nyumpah, sedangkan tangannya
memegang batu seraya mengucapkan kata-kata bersyair, "Dia telah mencela agama nenek
moyang kami, agamanya kutolak dan perintahnya kutentang."
Saat itu Rasulullah Saw. sedang duduk di masjid ditemani sahabat Abu Bakar. Ketika sahabat Abu
Bakar melihat Ummu Jamil, ia berkata kepada Rasulullah, "Wahai Rasulullah, Ummu Jamil
datang, dan aku mengkhawatirkan keselamatanmu bila dia melihatmu." Maka Rasulullah Saw.
bersabda: Dia tidak akan dapat melihatku.
11. Dan Nabi Saw. membaca suatu ayat Al-Qur'an sebagai perlindungan buat dirinya, sebagaimana yang disebutkan di dalam ayat
lain melalui firman-Nya:
ذاِإَو
َتْأَرَق
َآنْرُقْلا
ناْلَعَج
َكَنْيَب
َنْيَبَو
َينِذَّلا
َ
ل
َونُنِمْؤُي
ِةَر ِخ ْ
اْلِب
ًاجاب ِح
ورُتْسَم
ًا
Dan apabila kamu membaca Al-Qur’an, niscaya Kami adakan antara kamu dan orang-orang yang tidak beriman kepada
kehidupan akhirat, suatu dinding yang tertutup. (Al-Isra: 45)
Maka Ummu Jamil datang dan berdiri di hadapan Abu Bakar tanpa melihat Rasulullah Saw., lalu berkata, "Hai Abu Bakar,
sesungguhnya aku mendapat berita bahwa temanmu mengejekku." Abu Bakar menjawab, "Tidak, demi Tuhan Penguasa
Ka'bah ini, dia tidak mengejekmu." Maka Ummu Jamil pergi seraya mengatakan, "Orang-orang Quraisy telah mengetahui
bahwa sesungguhnya aku adalah anak perempuan pemimpin mereka."
Sufyan mengatakan bahwa Al-Walid di dalam hadisnya—atau selain Al-Walid— menyebutkan bahwa Ummu Jamil terjatuh
karena kainnya tersangkut, saat itu ia sedang melakukan tawaf di Ka'bah, maka Ummu Jamil mengatakan, "Celakalah si
pencela itu." Maka Ummu Hakim binti Abdul Muttalib mengatakan, "Sesungguhnya aku benar-benar wanita yang menjaga
kehormatannya, maka aku tidak berbicara; dan aku adalah seorang wanita pingitan, maka aku tidak mengetahui banyak hal;
dan kita berdua dari kalangan anak-anak sepaman (sepupu), dan orang-orang Quraisy lebih mengetahuinya."
Sebagian ahli ilmu mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: Yang di lehernya ada tali dari sabut (Al-Lahab: 5)
Yakni di lehernya ada tali dari api neraka Jahanam yang mengangkatnya sampai ke pinggir neraka Jahanam, lalu ia
dilemparkan ke dasarnya. Kemudian dilakukan hal yang semisal terhadapnya selama-lamanya.
12. Abu Khattab ibnu Dihyah di dalam kitabnya yang berjudul At-Tanwir mengatakan bahwa telah
diriwayatkan hal yang semisal dan al-masad diartikan dengan tali timba.
Para ulama mengatakan bahwa surat ini merupakan mukjizat dan bukti terang yang menunjukkan
kenabian. Karena sesungguhnya sejak diturunkan firman-Nya: Kelak dia akan masuk ke dalam
api yang bergejolak. Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar, Yang di lehernya ada tali
dari sabut. (Al-Lahab: 3-5)
Yang memberitakan bahwa keduanya adalah orang yang celaka dan tidak akan mau beriman.
Kemudian kenyataanya memang demikian selama hidupnya, keduanya tidak beriman dan tidak
pula salah seorangnya, baik lahir maupun batinnya, dan baik menyembunyikannya ataupun
melahirkannya. Keduanya sama sekali tidak mau beriman. Dan hal ini merupakan bukti paling
kuat yang menunjukkan kebenaran kenabian Nabi Muhammad Saw.
Demikianlah akhir tafsir surat Al-Lahab, segalapuji bagi Allah atas karunia-Nya.