SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Nahwu salah satu mata kuliah yang mempelajari kaidah – kaidah Bahasa Arab
terutama dalam bab Maf’ul ada makna yang tersembunyi dalam bab ini. Sehingga
apabila salah memahami berakibat pula salah pula dalam ma’nanya. Maka perlunya
ketelatenan dalam memahami bab ini.

2. Tujuan pembuatan makalah
1. Memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Arab
2. Agar lebih memahami tata bahasa Indonesa dengan baik dan benar
3. Agar tidak salah pemahaman dalam menulis dan berbicara bahasa Arab

ii
BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI MAF’UL MA’AH

َ
‫َْ ع‬
َ ْ ْ ْ َ ْ ْ ‫ْ ََ َ ع‬
ْ ْ ‫ْ َ ْ ْ ْ ََ ع ع‬
َ َ
َ‫َف عَم ْ عْفعِت ْ َُُهععلق ْ عْفع عل حِ ْ وْلَ نلْد لْععْ ن ن لَُعوْص ْ د َُمْععق ْبْص نمٌَ مْم ُهعم لََُْمل‬
ْ
Yaitu isim yang dibaca nashab yang jatuh sesudah waw ‫ ) ن نِت‬yang berarti; menyertai,
untuk menunjukkan sesuatu hasil perbuatan dengan menyertainya,
Atau redaksi lain :

‫َْ ع‬
ِ‫ْ َُُهععلق ْ عْفع عل َحِ ُُوْل ْ َُُل عَ لْععْ َُل ن ُُعمَم َ م ِمََ هََُْ َُص ُفم‬
َ ‫ْ َ ََ َْ ع ع ْ َ ع‬
ََ ‫ع‬
ْ ََ َ ْ َ َ َْ َ
Yaitu isim yang dibaca nasab yang disebutkan setelah wawu ma’iyyah tanpa
bersamaan dengan hukumnya
Contoh :

‫ = حََ هعلَعل ن ُتلم‬Tono berjalan menyertai gunung
ْ ْْ ْ
ْ ْ
Jadi maf’ulma’ahu adalah isim yang mempunyai kedudukan jabatannya sesudah waw
‫ ع ن نِت‬yang berarti; menyertai atau serta, maka di sini kalau diartikan secara harfiyah,
kalimat tersebut di atas menjadi : Tono berjalan dan gunung, tetapi berjalan dan
gunung di sini maksudnya ialah Tono berjalan di lereng gunung, bukan berarti Tono
berjalan bersama dengan gunung, dengan kata lain ia senantiasa berjalan seolah –olah
di sebelah gunung.
Penjelasannya :
Isim yang dijadikan maf’uul ma’ah harus dijadikan berharokat nashab contoh :
‫ حََ هعلَعل ن ُتلْم‬Tono berjalan menyertai gunung
ْ ْ ْ
ْ ْ
Lafazh ْ‫ ن ُتلْم‬harus berharokat nashab fathah
ْ ْ
B. SYARAT – SYARAT KALIMAH YANG DILETAKAN SEBELUM MAF’UUL
MA’AH YAITU ADA TIGA :
1. Isim yang terletak setelah ‫ ن ن‬wawu yang bermakna ‫ْ د‬
ْ
2. Isim terletak setelah fi’il
3. ‘amil maf’uul ma’ah harus didahulukan

ii
syarat syarat maf’ul ma’ah
1. Berbentuk isim Fadhlah
maksudnya adanya isim tersebut termasuk kelebihan artinya tanpa adanya isim terebut
sebenarnya jumlah tersebut sudah bisa dipahami, contoh :
‫ “ َْمَ ُألَ َُِ ن ظْاََع‬ajak lah orang – orang dholim bersamaan hari – hari”
ْ ْ َ
ْ
2. Sebelum Wawu Ma’iyyah ada Jumlah contoh
‫ “ ََْ َْ َ مَ ن ُتمَا‬raja datang bersamaan dengan prajurit”
ْ ْ ْ ‫ع‬
ْ ْ
3. Wawu tersebut bermakna “ Ma’ah “
‫ حََ هعلَعل ن ُتلم‬Tono berjalan menyertai gunung
ْ ْْ ْ
ْ ْ
C. HUKUM-HUKUM KALIMAT ISIM YANG JATUH SETELAH WAWU
Dalam hal ini ada empat macam hukum kalimat yang jatuh setelah wawu
1‫ ع‬Wajib dibaca Nashob ‫ِت‬Wawu Ma’iyyah‫ع‬
Dalam hal ini jika sudah memenuhi tiga syarat di atas.
Contoh :
ْ‫ “ حََُْ ا َبمم ن ُبَمَم‬kholil bepergian bersamaan dengan malam”
ْ َ َ ْ ْ ْ
Kata “ ْ‫ “ ُبمم‬wajib dibaca nashob karena jatuh setelah wawu ma’iyyah, dan jika
diatofkan
malah akan merusak makna kalam.
2) Wajib athof (wawu Athof)
Dalam hal ini jika tidak memenuhi tga syarat di atas, contoh :
َ‫ “ نحعمعَََ ََْ اَْ َُع‬kholid datang bersamaan dengan said”
ْ ْ
D. ‘AMIL PADA MAF’UL MA’AH
Seperti yang kita tahu pada definisi maf’ul ma’ah di atas kita ketahui bahwa yang
membuat
maf’ul ma’ah dibaca nashob adalah fi’ilnya atau isim yang menyerupai fi’il ‫ِت‬syibhu
fi’il‫ع‬
contoh :
‫ “ ََْ َْ َ مَ ن ُتمَا‬raja datang bersamaan dengan prajurit”
ْ ْ ْ ‫ع‬
ْ ْ

ii
Akan tetapi terkadang amil maf’ul ma’ah juga dikira-kirakan. Hal itu jika jatuh setelah

“ ْ ‫ “ َ ن م‬istifhamiyyah. Contoh :
‫َ ََعْ ناَُع ا ن َ ُخ نحعمع ا‬
Hal tersebut tetap menggunakan amil fi’il akan tetapi dikira-kirakan, jika
ditampakkan berbunyi :
‫ع ع‬
ْ‫َ هْملَ ناَُع اً ن َ مَنم ُخ‬
ْ ْ ْ
Catatan :
Bahasan yang menjadi catatan penting adalah pada bab maf’ul ma’ah ini, maf’ul
ma’ah tidak
boleh didahulukan dari amilnya.

ii
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Maf’ul Ma’ah yaitu isim yang dibaca nasab yang disebutkan setelah wawu ma’iyyah
tanpa bersamaan dengan hukumnya.
Syarat – syarat kalimah yang diletakan sebelum maf’uul ma’ah yaitu ada tiga :
1. Isim yang terletak setelah ‫ ن ن‬wawu yang bermakna ‫ْ د‬
ْ
2. Isim terletak setelah fi’il
‘amil maf’uul ma’ah harus didahulukan

B. Saran
- Kita dituntut untuk memahaminya lebih detail sehingga tidak ada misundrestanding
- Agar pembaca lebih berhati – hati dalam melakukan percakapan maupun penulisan
bahasa arab.

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kita panjatkan pada Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunianya, Sehingga penulis telah menyelesaikan makalah salah satu tugas mata
kuliah Bahasa Arab.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan bantuan dalam penyelesaian makalah ini.
Atas segala bantuan dari segala pihak semoga Allah SWT membalas dengan pahala
yang berlipat ganda. Kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan
makalah ini Semoga makalah ini bermanfa’at khususnya bagi penulis dan umumnya
bagi pembaca.

Raha,

November 2013

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………................i
DAFTAR ISI ………………………………………………..............................ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………...................1
A. Latar Belakang...............................................................................................
B. Tujuan.............................................................................................................
BAB II ISI …………………………. .… ……………………………...............2
A. DEFINISI MAF’UL MA’AH ………….……………………………...........2
B. SYARAT – SYARAT KALIMAH YANG DILETAKAN SEBELUM MAF’UUL
MA’AH ………………………………………………..……….........................2
C. HUKUM-HUKUM KALIMAT ISIM YANG JATUH SETELAH WAWU.3
D. ‘AMIL PADA MAF’UL MA’AH…………………………….....................3
BAB III PENUTUP………………………………………………..................4
A. Kesimpulan...................................................................................................4
B. Saran.............................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................5

ii
DAFTAR PUSTAKA
- K.H. Moch. Anwar,” Ilmu nahwu Terjemah” Bandung, Sinar Baru
ALGESINDO,2006,
- Muhammad Abdullah Bin Hasan’ Tashilul masalik fi tarjamah alfiah ibnu malik”
SUKABUMI
- Yahya,aly”Methode Mudah Untuk Mempelajari Bahasa Arab dan Nahwu”
Yogyakarta, IAIN Sunan Kalijaga,1402 H

ii
TUGAS MAKALAH INDIVIDU

BAHASA ARAB
(MA’FUL MA’AH)

DISUSUN OLEH :
EKI NURMALASARI SUDJANA PUTERI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
SYARIF MUHAMMAD RAHA
ii
2013 / 2014

ii

More Related Content

What's hot

Makalah Agama Islam Kelas X. Semester Genap
Makalah Agama Islam Kelas X. Semester GenapMakalah Agama Islam Kelas X. Semester Genap
Makalah Agama Islam Kelas X. Semester GenapLianita Dian
 
Makalah maful maah
Makalah maful maahMakalah maful maah
Makalah maful maahWarnet Raha
 
Mubtada’ dan khobar
Mubtada’ dan khobar Mubtada’ dan khobar
Mubtada’ dan khobar Hela Dev
 
Ppt fiqih adzan iqamah
Ppt fiqih adzan iqamahPpt fiqih adzan iqamah
Ppt fiqih adzan iqamahasni furoida
 
Maslahah mursalah(kelompok 5)
Maslahah mursalah(kelompok 5)Maslahah mursalah(kelompok 5)
Maslahah mursalah(kelompok 5)Nurul Fajriyah
 
KH Ahmad Dahlan.pptx
KH Ahmad Dahlan.pptxKH Ahmad Dahlan.pptx
KH Ahmad Dahlan.pptxssuserf32d9b
 
Aswaja an-nahdliyah
Aswaja an-nahdliyahAswaja an-nahdliyah
Aswaja an-nahdliyahAhmad Rouf
 
Kelompok 4 makalah ilmu dakwah
Kelompok 4 makalah ilmu dakwahKelompok 4 makalah ilmu dakwah
Kelompok 4 makalah ilmu dakwahMuhammad Habibi
 
Kerajaan Safawi di Persia
Kerajaan Safawi di PersiaKerajaan Safawi di Persia
Kerajaan Safawi di PersiaOctavia Putri
 
Analisis puisi soni farid maulana
Analisis puisi soni farid maulanaAnalisis puisi soni farid maulana
Analisis puisi soni farid maulanaSunarti Narti
 
Hadits ditinjau dari segi kualitas dan kuantitasnya
Hadits ditinjau dari segi kualitas dan kuantitasnyaHadits ditinjau dari segi kualitas dan kuantitasnya
Hadits ditinjau dari segi kualitas dan kuantitasnyaRiana Arum
 
Pembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nya
Pembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nyaPembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nya
Pembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nyaHolong Marina Ops
 
Bacaan tahlil
Bacaan tahlil Bacaan tahlil
Bacaan tahlil Tita Ruby
 
PPT Peradaban Islam Pada Masa Daulah Syafawi di Persia
PPT Peradaban Islam Pada Masa Daulah Syafawi di PersiaPPT Peradaban Islam Pada Masa Daulah Syafawi di Persia
PPT Peradaban Islam Pada Masa Daulah Syafawi di Persiakacangtom
 
Bahasa Arab - Na’at man’ut
Bahasa Arab - Na’at man’utBahasa Arab - Na’at man’ut
Bahasa Arab - Na’at man’utRachma Agustin
 
Kitab matan al-jazariyah-ilmu-tajwid
Kitab matan al-jazariyah-ilmu-tajwidKitab matan al-jazariyah-ilmu-tajwid
Kitab matan al-jazariyah-ilmu-tajwidElha Hemat
 

What's hot (20)

Makalah Agama Islam Kelas X. Semester Genap
Makalah Agama Islam Kelas X. Semester GenapMakalah Agama Islam Kelas X. Semester Genap
Makalah Agama Islam Kelas X. Semester Genap
 
Makalah maful maah
Makalah maful maahMakalah maful maah
Makalah maful maah
 
Mubtada’ dan khobar
Mubtada’ dan khobar Mubtada’ dan khobar
Mubtada’ dan khobar
 
Ppt fiqih adzan iqamah
Ppt fiqih adzan iqamahPpt fiqih adzan iqamah
Ppt fiqih adzan iqamah
 
Maslahah mursalah(kelompok 5)
Maslahah mursalah(kelompok 5)Maslahah mursalah(kelompok 5)
Maslahah mursalah(kelompok 5)
 
Takhrij Hadits
Takhrij HaditsTakhrij Hadits
Takhrij Hadits
 
KH Ahmad Dahlan.pptx
KH Ahmad Dahlan.pptxKH Ahmad Dahlan.pptx
KH Ahmad Dahlan.pptx
 
Aswaja an-nahdliyah
Aswaja an-nahdliyahAswaja an-nahdliyah
Aswaja an-nahdliyah
 
PPT Sholat Sunnah
PPT Sholat SunnahPPT Sholat Sunnah
PPT Sholat Sunnah
 
Kelompok 4 makalah ilmu dakwah
Kelompok 4 makalah ilmu dakwahKelompok 4 makalah ilmu dakwah
Kelompok 4 makalah ilmu dakwah
 
Kerajaan Safawi di Persia
Kerajaan Safawi di PersiaKerajaan Safawi di Persia
Kerajaan Safawi di Persia
 
Analisis puisi soni farid maulana
Analisis puisi soni farid maulanaAnalisis puisi soni farid maulana
Analisis puisi soni farid maulana
 
Hadits ditinjau dari segi kualitas dan kuantitasnya
Hadits ditinjau dari segi kualitas dan kuantitasnyaHadits ditinjau dari segi kualitas dan kuantitasnya
Hadits ditinjau dari segi kualitas dan kuantitasnya
 
Pembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nya
Pembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nyaPembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nya
Pembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nya
 
Bacaan tahlil
Bacaan tahlil Bacaan tahlil
Bacaan tahlil
 
PPT Peradaban Islam Pada Masa Daulah Syafawi di Persia
PPT Peradaban Islam Pada Masa Daulah Syafawi di PersiaPPT Peradaban Islam Pada Masa Daulah Syafawi di Persia
PPT Peradaban Islam Pada Masa Daulah Syafawi di Persia
 
Bahasa Arab - Na’at man’ut
Bahasa Arab - Na’at man’utBahasa Arab - Na’at man’ut
Bahasa Arab - Na’at man’ut
 
Kerajaan safawi
Kerajaan safawiKerajaan safawi
Kerajaan safawi
 
Kitab matan al-jazariyah-ilmu-tajwid
Kitab matan al-jazariyah-ilmu-tajwidKitab matan al-jazariyah-ilmu-tajwid
Kitab matan al-jazariyah-ilmu-tajwid
 
Bahan ajar ushul fiqh
Bahan ajar ushul fiqhBahan ajar ushul fiqh
Bahan ajar ushul fiqh
 

Viewers also liked

(maf'ul ma'ah) المفعول معه
 (maf'ul ma'ah) المفعول معه (maf'ul ma'ah) المفعول معه
(maf'ul ma'ah) المفعول معهAbrori Rozaq
 
Hadist Arba'in
Hadist Arba'in Hadist Arba'in
Hadist Arba'in atiyu
 
Modul Debat Bahasa Indonesia - SMA Negeri 1 Argamakmur
Modul Debat Bahasa Indonesia - SMA Negeri 1 ArgamakmurModul Debat Bahasa Indonesia - SMA Negeri 1 Argamakmur
Modul Debat Bahasa Indonesia - SMA Negeri 1 ArgamakmurMuhammad Didit Prasodjo
 
Bab 3 limpahan kemakmuran merentasi etnik
Bab 3   limpahan kemakmuran merentasi etnikBab 3   limpahan kemakmuran merentasi etnik
Bab 3 limpahan kemakmuran merentasi etnikMaizatul Akmal
 
Hubungan Etnik Bab 3
Hubungan Etnik Bab 3Hubungan Etnik Bab 3
Hubungan Etnik Bab 3Fadhil Ismail
 
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #1
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #1Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #1
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #1Arry Rahmawan
 
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #2
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #2Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #2
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #2Arry Rahmawan
 
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #5
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #5Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #5
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #5Arry Rahmawan
 
Bab 2 interaksi antara tamadun 2
Bab 2 interaksi antara tamadun 2Bab 2 interaksi antara tamadun 2
Bab 2 interaksi antara tamadun 2syafiq hussin
 
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #3
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #3Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #3
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #3Arry Rahmawan
 
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #4
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #4Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #4
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #4Arry Rahmawan
 

Viewers also liked (15)

Makalah maful maah
Makalah maful maahMakalah maful maah
Makalah maful maah
 
5 kana dan saudara saudaranya
5 kana dan saudara saudaranya5 kana dan saudara saudaranya
5 kana dan saudara saudaranya
 
Makalah maful mutlaq
Makalah maful mutlaqMakalah maful mutlaq
Makalah maful mutlaq
 
(maf'ul ma'ah) المفعول معه
 (maf'ul ma'ah) المفعول معه (maf'ul ma'ah) المفعول معه
(maf'ul ma'ah) المفعول معه
 
Hadist Arba'in
Hadist Arba'in Hadist Arba'in
Hadist Arba'in
 
10 khabar kana
10 khabar kana10 khabar kana
10 khabar kana
 
Modul Debat Bahasa Indonesia - SMA Negeri 1 Argamakmur
Modul Debat Bahasa Indonesia - SMA Negeri 1 ArgamakmurModul Debat Bahasa Indonesia - SMA Negeri 1 Argamakmur
Modul Debat Bahasa Indonesia - SMA Negeri 1 Argamakmur
 
Bab 3 limpahan kemakmuran merentasi etnik
Bab 3   limpahan kemakmuran merentasi etnikBab 3   limpahan kemakmuran merentasi etnik
Bab 3 limpahan kemakmuran merentasi etnik
 
Hubungan Etnik Bab 3
Hubungan Etnik Bab 3Hubungan Etnik Bab 3
Hubungan Etnik Bab 3
 
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #1
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #1Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #1
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #1
 
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #2
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #2Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #2
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #2
 
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #5
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #5Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #5
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #5
 
Bab 2 interaksi antara tamadun 2
Bab 2 interaksi antara tamadun 2Bab 2 interaksi antara tamadun 2
Bab 2 interaksi antara tamadun 2
 
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #3
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #3Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #3
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #3
 
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #4
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #4Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #4
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #4
 

Similar to MAF'UL MA'AH] Definisi, Syarat dan Hukum Kalimat Maf'ul Ma'ah

Similar to MAF'UL MA'AH] Definisi, Syarat dan Hukum Kalimat Maf'ul Ma'ah (20)

Makalah isim
Makalah isimMakalah isim
Makalah isim
 
Makalah isim
Makalah isimMakalah isim
Makalah isim
 
Amil Nawasikh.pdf
Amil Nawasikh.pdfAmil Nawasikh.pdf
Amil Nawasikh.pdf
 
Amil Nawasikh.docx
Amil Nawasikh.docxAmil Nawasikh.docx
Amil Nawasikh.docx
 
Makalah isim
Makalah isimMakalah isim
Makalah isim
 
Penalaran
PenalaranPenalaran
Penalaran
 
dokumen.tips_memahami-ilmu-nahwu.pdf
dokumen.tips_memahami-ilmu-nahwu.pdfdokumen.tips_memahami-ilmu-nahwu.pdf
dokumen.tips_memahami-ilmu-nahwu.pdf
 
PEJAJARAN NAHU I.DOC
PEJAJARAN NAHU I.DOCPEJAJARAN NAHU I.DOC
PEJAJARAN NAHU I.DOC
 
Dasar dasar ilmu nahwu
Dasar dasar ilmu nahwuDasar dasar ilmu nahwu
Dasar dasar ilmu nahwu
 
Manshubatul Asma’ (Maf’ul Liajlih & Maf’ul ma’ah).docx
Manshubatul Asma’ (Maf’ul Liajlih & Maf’ul ma’ah).docxManshubatul Asma’ (Maf’ul Liajlih & Maf’ul ma’ah).docx
Manshubatul Asma’ (Maf’ul Liajlih & Maf’ul ma’ah).docx
 
Manshubatul Asma’ (Maf’ul Liajlih & Maf’ul ma’ah).pdf
Manshubatul Asma’ (Maf’ul Liajlih & Maf’ul ma’ah).pdfManshubatul Asma’ (Maf’ul Liajlih & Maf’ul ma’ah).pdf
Manshubatul Asma’ (Maf’ul Liajlih & Maf’ul ma’ah).pdf
 
Modul 6 kb 4
Modul 6 kb 4Modul 6 kb 4
Modul 6 kb 4
 
Makalah Bahasa Arab II Kelompok 3.docx
Makalah Bahasa Arab II Kelompok 3.docxMakalah Bahasa Arab II Kelompok 3.docx
Makalah Bahasa Arab II Kelompok 3.docx
 
Belajar bahasa arab
Belajar bahasa arabBelajar bahasa arab
Belajar bahasa arab
 
Silsilah keluarga bani umayyah
Silsilah keluarga bani umayyahSilsilah keluarga bani umayyah
Silsilah keluarga bani umayyah
 
5_6071256226484715818 (1).pdf
5_6071256226484715818 (1).pdf5_6071256226484715818 (1).pdf
5_6071256226484715818 (1).pdf
 
Tugas Nahwu VI
Tugas Nahwu VITugas Nahwu VI
Tugas Nahwu VI
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Haal.pdf
Haal.pdfHaal.pdf
Haal.pdf
 
Akrab nahwu-gabungan (1)
Akrab nahwu-gabungan (1)Akrab nahwu-gabungan (1)
Akrab nahwu-gabungan (1)
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

MAF'UL MA'AH] Definisi, Syarat dan Hukum Kalimat Maf'ul Ma'ah

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Nahwu salah satu mata kuliah yang mempelajari kaidah – kaidah Bahasa Arab terutama dalam bab Maf’ul ada makna yang tersembunyi dalam bab ini. Sehingga apabila salah memahami berakibat pula salah pula dalam ma’nanya. Maka perlunya ketelatenan dalam memahami bab ini. 2. Tujuan pembuatan makalah 1. Memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Arab 2. Agar lebih memahami tata bahasa Indonesa dengan baik dan benar 3. Agar tidak salah pemahaman dalam menulis dan berbicara bahasa Arab ii
  • 2. BAB II PEMBAHASAN A. DEFINISI MAF’UL MA’AH َ ‫َْ ع‬ َ ْ ْ ْ َ ْ ْ ‫ْ ََ َ ع‬ ْ ْ ‫ْ َ ْ ْ ْ ََ ع ع‬ َ َ َ‫َف عَم ْ عْفعِت ْ َُُهععلق ْ عْفع عل حِ ْ وْلَ نلْد لْععْ ن ن لَُعوْص ْ د َُمْععق ْبْص نمٌَ مْم ُهعم لََُْمل‬ ْ Yaitu isim yang dibaca nashab yang jatuh sesudah waw ‫ ) ن نِت‬yang berarti; menyertai, untuk menunjukkan sesuatu hasil perbuatan dengan menyertainya, Atau redaksi lain : ‫َْ ع‬ ِ‫ْ َُُهععلق ْ عْفع عل َحِ ُُوْل ْ َُُل عَ لْععْ َُل ن ُُعمَم َ م ِمََ هََُْ َُص ُفم‬ َ ‫ْ َ ََ َْ ع ع ْ َ ع‬ ََ ‫ع‬ ْ ََ َ ْ َ َ َْ َ Yaitu isim yang dibaca nasab yang disebutkan setelah wawu ma’iyyah tanpa bersamaan dengan hukumnya Contoh : ‫ = حََ هعلَعل ن ُتلم‬Tono berjalan menyertai gunung ْ ْْ ْ ْ ْ Jadi maf’ulma’ahu adalah isim yang mempunyai kedudukan jabatannya sesudah waw ‫ ع ن نِت‬yang berarti; menyertai atau serta, maka di sini kalau diartikan secara harfiyah, kalimat tersebut di atas menjadi : Tono berjalan dan gunung, tetapi berjalan dan gunung di sini maksudnya ialah Tono berjalan di lereng gunung, bukan berarti Tono berjalan bersama dengan gunung, dengan kata lain ia senantiasa berjalan seolah –olah di sebelah gunung. Penjelasannya : Isim yang dijadikan maf’uul ma’ah harus dijadikan berharokat nashab contoh : ‫ حََ هعلَعل ن ُتلْم‬Tono berjalan menyertai gunung ْ ْ ْ ْ ْ Lafazh ْ‫ ن ُتلْم‬harus berharokat nashab fathah ْ ْ B. SYARAT – SYARAT KALIMAH YANG DILETAKAN SEBELUM MAF’UUL MA’AH YAITU ADA TIGA : 1. Isim yang terletak setelah ‫ ن ن‬wawu yang bermakna ‫ْ د‬ ْ 2. Isim terletak setelah fi’il 3. ‘amil maf’uul ma’ah harus didahulukan ii
  • 3. syarat syarat maf’ul ma’ah 1. Berbentuk isim Fadhlah maksudnya adanya isim tersebut termasuk kelebihan artinya tanpa adanya isim terebut sebenarnya jumlah tersebut sudah bisa dipahami, contoh : ‫ “ َْمَ ُألَ َُِ ن ظْاََع‬ajak lah orang – orang dholim bersamaan hari – hari” ْ ْ َ ْ 2. Sebelum Wawu Ma’iyyah ada Jumlah contoh ‫ “ ََْ َْ َ مَ ن ُتمَا‬raja datang bersamaan dengan prajurit” ْ ْ ْ ‫ع‬ ْ ْ 3. Wawu tersebut bermakna “ Ma’ah “ ‫ حََ هعلَعل ن ُتلم‬Tono berjalan menyertai gunung ْ ْْ ْ ْ ْ C. HUKUM-HUKUM KALIMAT ISIM YANG JATUH SETELAH WAWU Dalam hal ini ada empat macam hukum kalimat yang jatuh setelah wawu 1‫ ع‬Wajib dibaca Nashob ‫ِت‬Wawu Ma’iyyah‫ع‬ Dalam hal ini jika sudah memenuhi tiga syarat di atas. Contoh : ْ‫ “ حََُْ ا َبمم ن ُبَمَم‬kholil bepergian bersamaan dengan malam” ْ َ َ ْ ْ ْ Kata “ ْ‫ “ ُبمم‬wajib dibaca nashob karena jatuh setelah wawu ma’iyyah, dan jika diatofkan malah akan merusak makna kalam. 2) Wajib athof (wawu Athof) Dalam hal ini jika tidak memenuhi tga syarat di atas, contoh : َ‫ “ نحعمعَََ ََْ اَْ َُع‬kholid datang bersamaan dengan said” ْ ْ D. ‘AMIL PADA MAF’UL MA’AH Seperti yang kita tahu pada definisi maf’ul ma’ah di atas kita ketahui bahwa yang membuat maf’ul ma’ah dibaca nashob adalah fi’ilnya atau isim yang menyerupai fi’il ‫ِت‬syibhu fi’il‫ع‬ contoh : ‫ “ ََْ َْ َ مَ ن ُتمَا‬raja datang bersamaan dengan prajurit” ْ ْ ْ ‫ع‬ ْ ْ ii
  • 4. Akan tetapi terkadang amil maf’ul ma’ah juga dikira-kirakan. Hal itu jika jatuh setelah “ ْ ‫ “ َ ن م‬istifhamiyyah. Contoh : ‫َ ََعْ ناَُع ا ن َ ُخ نحعمع ا‬ Hal tersebut tetap menggunakan amil fi’il akan tetapi dikira-kirakan, jika ditampakkan berbunyi : ‫ع ع‬ ْ‫َ هْملَ ناَُع اً ن َ مَنم ُخ‬ ْ ْ ْ Catatan : Bahasan yang menjadi catatan penting adalah pada bab maf’ul ma’ah ini, maf’ul ma’ah tidak boleh didahulukan dari amilnya. ii
  • 5. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Maf’ul Ma’ah yaitu isim yang dibaca nasab yang disebutkan setelah wawu ma’iyyah tanpa bersamaan dengan hukumnya. Syarat – syarat kalimah yang diletakan sebelum maf’uul ma’ah yaitu ada tiga : 1. Isim yang terletak setelah ‫ ن ن‬wawu yang bermakna ‫ْ د‬ ْ 2. Isim terletak setelah fi’il ‘amil maf’uul ma’ah harus didahulukan B. Saran - Kita dituntut untuk memahaminya lebih detail sehingga tidak ada misundrestanding - Agar pembaca lebih berhati – hati dalam melakukan percakapan maupun penulisan bahasa arab. ii
  • 6. KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kita panjatkan pada Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunianya, Sehingga penulis telah menyelesaikan makalah salah satu tugas mata kuliah Bahasa Arab. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam penyelesaian makalah ini. Atas segala bantuan dari segala pihak semoga Allah SWT membalas dengan pahala yang berlipat ganda. Kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah ini Semoga makalah ini bermanfa’at khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca. Raha, November 2013 Penulis ii
  • 7. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ………………………………………………................i DAFTAR ISI ………………………………………………..............................ii BAB I PENDAHULUAN…………………………………………...................1 A. Latar Belakang............................................................................................... B. Tujuan............................................................................................................. BAB II ISI …………………………. .… ……………………………...............2 A. DEFINISI MAF’UL MA’AH ………….……………………………...........2 B. SYARAT – SYARAT KALIMAH YANG DILETAKAN SEBELUM MAF’UUL MA’AH ………………………………………………..……….........................2 C. HUKUM-HUKUM KALIMAT ISIM YANG JATUH SETELAH WAWU.3 D. ‘AMIL PADA MAF’UL MA’AH…………………………….....................3 BAB III PENUTUP………………………………………………..................4 A. Kesimpulan...................................................................................................4 B. Saran.............................................................................................................4 DAFTAR PUSTAKA........................................................................................5 ii
  • 8. DAFTAR PUSTAKA - K.H. Moch. Anwar,” Ilmu nahwu Terjemah” Bandung, Sinar Baru ALGESINDO,2006, - Muhammad Abdullah Bin Hasan’ Tashilul masalik fi tarjamah alfiah ibnu malik” SUKABUMI - Yahya,aly”Methode Mudah Untuk Mempelajari Bahasa Arab dan Nahwu” Yogyakarta, IAIN Sunan Kalijaga,1402 H ii
  • 9. TUGAS MAKALAH INDIVIDU BAHASA ARAB (MA’FUL MA’AH) DISUSUN OLEH : EKI NURMALASARI SUDJANA PUTERI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) SYARIF MUHAMMAD RAHA ii