SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
M A T E R I :
1 . P E N G E R T I A N C E R P E N
2 . C I R I – C I R I C E R P E N
3 . F U N G S I C E R P E N
4 . S T R U K T U R C E R P E N
5 . U N S U R I N T R I N S I K D A N E K S T R I N S I K
6 . N I L A I N I L A I Y A N G T E R K A N D U N G
KELOMPOK 1
1. FEBRI PUTRA
2. IKA DESFITA
3. MARIA CITRA
4. NURJANNAH
5. SYIFA AL MAIDAH
6. WIJAYANTI
Apa itu cerpen?
Cerpen atau dapat disebut juga dengan cerita pendek merupakan
suatu bentuk prosa naratif fiktif. Cerpen cenderung singkat, padat, dan
langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi lain yang lebih
panjang, seperti novella dan novel.
Cerpen merupakan salah satu jenis karya sastra yang memaparkan
kisah atau cerita mengenai manusia beserta seluk beluknya lewat tulisan
pendek dan singkat. Atau pengertian cerpen yang lainnya yaitu sebuah
karangan fiktif yang berisi mengenai kehidupan seseorang ataupun
kehidupan yang diceritakan secara ringkas dan singkat yang berfokus pada
suatu tokoh saja.
Cerita pendek biasanya mempunyai kata yang kurang dari 10.000
kata atau kurang dari 10 halaman saja. Selain itu, cerpen atau cerita pendek
hanya memberikan sebuah kesan tunggal yang demikian serta memusatkan
diri pada salah satu tokoh dan hanya satu situasi saja.
Ciri – Ciri Cerpen
Ciri – ciri dari cerpen, yaitu :
1. Jalan ceritanya lebih pendek dari novel
2. Sebuah cerpen memiliki jumlah kata yang tidak lebih dari 10.000 kata
3. Biasanya isi cerpen berasal dari kehidupan sehari-hari
4. Tidak menggambarkan semua kisah para tokohnya, hal ini karena dalam
cerpen yang digambarkan hanyalah inti sarinya saja.
5. Tokoh dalam cerpen digambarkan mengalami masalah atau suatu konflik
hingga pada tahap penyelesainnya.
6. Pemakaian kata yang sederhana serta ekonomis dan mudah dikenal
pembaca.
7. Kesan yang ditinggalkan dari cerpen tersebut sangat mendalam sehingga
pembaca dapat ikut merasakan kisah dari cerita tersebut.
8. Biasanya hanya 1 kejadian saja yang diceritakan.
9. Memiliki alur cerita tunggal dan lurus.
10. Penokohan pada cerpen sangatlah sederhana, tidak mendalam serta singkat
Fungsi Sastra Dalam Cerpen
Fungsi sastra dalam cerpen dibagi dalam lima golongan, yaitu :
 Fungsi rekreatif, yaitu memberikan rasa senang, gembira, serta
menghibur para penikmat atau pembacanya.
 Fungsi didaktif, yaitu mengarahkan dan mendidik para penikmat
atau pembacanya, karena nilai-nilai kebenaran dan kebaikan
yang terkandung didalamnya.
 Fungsi estetis, yaitu memberikan keindahan bagi para penikmat
atau para pembacanya.
 Fungsi moralitas, yaitu fungsi yang mengandung nilai moral,
sehingga para penikmat atau pembacanya dapat mengetahui
moral yang baik dan tidak baik bagi dirinya.
 Fungsi relegiusitas, yaitu mengandung ajaran agama yang dapat
dijadikan teladan bagi para penikmatnya atau pembacanya.
Struktur Cerpen
Abstrak
Abstrak merupakan ringkasan atau inti dari
cerita pendek yang akan dikembangkan menjadi
sebuah rangkaian-rangkaian peristiwa atau bisa
juga sebagai gambaran awal dalam cerita.
Abstrak bersifat opsional atau dalam artian
bahwa setiap cerpen boleh tidak terdapat
struktur abstrak tersebut.
Orientasi
Orientasi berkaitan dengan waktu, suasana,
dan tempat yang berkaitan dengan jalan cerita
dari cerpen tersebut.
 Komplikasi
Komplikasi berisi urutan kejadian-kejadian yang
dihubungkan secara sebab dan akibat. Pada komplikasi,
biasanya mendapatkan karakter ataupun watak dari
berbagai tokoh cerita pendek tersebut, hal ini karena pada
bagian komplikasi kerumitan mulai bermunculan.
 Evaluasi
Evaluasi yaitu struktur konflik yang terjadi dan
mengarah pada klimaks serta sudah mulai mendapatkan
penyelesaiannya dari konflik yang terjadi tersebut.
 Resolusi
Pada bagian resolusi, pengarang mulai
mengungkapkan solusi yang dialami tokoh.
 Koda
Pada bagian koda, terdapat nilai ataupun pelajaran
yang dapat diambil dari cerita pendek tersebut oleh
pembacanya.
Unsur Intrinsik Cerpen
 Tema
Tema adalah sebuah gagasan pokok yang mendasari
dari jalan cerita sebuah cerpen. Tema biasanya dapat
langsung terlihat jelas di dalam cerita atau tersurat dan
tidak langsung, dimana si pembaca harus teliti dan
dapat menyimpulkan sendiri atau tersirat.
 Alur / Plot
Jalan dari sebuah kisah cerita merupakan karya
sastra. Secara garis besar, alur merupakan urutan
tahapan jalannya cerita, antara lain : perkenalan >
muncul konflik atau suatu permasalahan >
peningkatan konflik > puncak konflik (klimaks) >
penurunan konflik > selesaian.
 Setting
Setting sangat berkaitan dengan tempat atau latar,
waktu, dan suasana dalam cerpen tersebut.
 Tokoh
Tokoh merupakan pelaku yang terlibat dalam
cerita tersebut. Setiap tokoh biasanya mempunyai
karakter tersendiri. Dalam sebuah cerita terdapat
tokoh protagonis atau tokoh baik dan antagonis atau
tokoh jahat serta ada juga tokoh figuran yaitu tokoh
pendukung.
 Penokohan
Penokohan yaitu pemberian sifat pada tokoh atau
pelaku dalam cerita tersebut. Sifat yang telah diberikan
dapat tercermin dalam pikiran, ucapan, dan
pandangan tokoh terhadap sesuatu hal.
Metode penokohan ada 2 (dua) macam,
diantaranya:
Metode analitik adalah suatu metode penokohan
dengan cara memaparkan atau menyebutkan sifat
tokoh secara langsung, seperti: pemberani,
penakut, pemalu, keras kepala, dan sebagainya.
Metode dramatik adalah suatu metode penokohan
dengan cara memaparkannya secara tidak
langsung, yaitu dapat dengan cara : penggambaran
fisik (Misalnya cara berpakaian, postur tubuh, dan
sebagainya), penggambaran dengan melalui
sebuah percakapan atau dialog, reaksi dari tokoh
lain (dapat berupa pendapat, sikap, pandangan,
dan sebagainya).
 Sudut Pandang
Adalah cara pandang pengarang dalam memandang suatu
peristiwa di dalam cerita. Sudut pandang dibagi menjadi 4, yaitu:
 Sudut Pandang Orang Pertama Pelaku Utama
Dalam sudut pandang ini, tokoh ”aku” mengisahkan tentang
berbagai peristiwa yang terjadi serta tingkah laku yang dialaminya.
Tokoh ”aku” akan menjadi pusat perhatian dari kisah cerpen tersebut.
Dalam sudut pandang ini, tokoh "aku" digunakan sebagai tokoh utama.
 Sudut Pandang Orang Pertama Pelaku Sampingan
Dalam bagian ini tokoh “aku” muncul sebagai pelaku tambahan
atau saksi saja. Biasanya tokoh “aku” hanya muncul dalam pengantar
dan penutup cerita.
 Sudut Pandang Orang ketiga Serba Tahu
Sudut pandang ini menceritakan melalui sudut pandang “dia”, tapi
pengarang atau narator mengetahui segala hal yang berhubungan
dengan tokoh “dia”. Pengarang cerpen mengetahui segalanya.
 Sudut Pandang Orang Ketiga Pengamat
Dalam sudut pandang ini pengarang hanya menggambarkan apa
yang dirasakan, dialami, dilihat, dan dipikir oleh seorang tokoh.
Amanat
Amanat merupakan sebuah pesan moral yang
disisipkan pengarang didalam cerpen agar
pembacanya dapat menyerap pelajaran yang dapat
dipetik dalam karangan cerpen tersebut, serta
dapat bertindak atau melakukan sesuatu terhadap
suatu hal atau permasalahan.
Unsur Ekstrinsik Cerpen
Unsur ekstrinsik merupakan sebuah unsur cerpen yang
membentuk cerpen itu sendiri dari luar. Unsur – unsur ekstrinsik
terdiri dari, yaitu :
 Latar Belakang Masyarakat
Latar belakang masyarakat adalah pangaruh kondisi latar
belakang yang terdapat di masyarakat yang dapat
mempengaruhi terbentuknya jalan cerita dalam cerpen,
Pengaruh kondisi tersebut seperti kondisi politik, ideologi,
sosial masyarakat, dan kondisi ekonomi masyarakat.
 Latar Belakang Pengarang
Latar belakang pengarang mencakup tentang pemahaman,
faktor-faktor, atau motivasi pengarang untuk membuat sebuah
cerpen.
Latar Belakang Pengarang Meliputi sebagai berikut :
 Riwayat Hidup Pengarang
Pada bagian ini berisikan tentang biografi pengarang
secara menyeluruh. Faktor ini dapat mempengaruhi
pengarang dalam mengarang cerpen berdasarkan
pengalaman pribadi dari pengarang itu sendiri.
 Kondisi Psikologis
Kondisi Psikologis pengarang meliputi mood dan
motivasi , kondisi ini sangat mempengaruhi dengan apa
yang akan ditulis dalam cerita.Contohnya seperti, jika
pengarang sedang dalam keaadaan sedih , dia akan
membuat sebuah cerpen yang berceritakan sedih juga.
 Aliran Sastra
Aliran Sastra berpengaruh dalam gaya penulisan
bahasa yang digunakan pengarang guna menceritakan
sebuah cerita dalam cerpen.
Nilai – Nilai Yang Terkandung
o Nilai agama : Berkaitan dengan pelajaran agama yang dapat
dipetik dalam teks cerpen.
o Nilai Sosial : Berkaitan dengan pelajaran yang dapat
dipetik dari interaksi sosial antara para tokoh
dan lingkungan masyarakat dalam teks
cerpen.
o Nilai moral : Nilai ini berkaitan dengan nilai yang dianggap
baik atau buruk dalam masyarakat. Dalam
cerpen nilai moral bisa berupa nilai moral
negatif (buruk) atau nilai moral positif (baik).
o Nilai budaya : Nilai yang berkaitan erat dengan
kebudayaan, kebiasaan, serta tradisi adat
istiadat.

More Related Content

Similar to Cerpen

ppt pembelajaran novel,jenis,struktur.pptx
ppt pembelajaran novel,jenis,struktur.pptxppt pembelajaran novel,jenis,struktur.pptx
ppt pembelajaran novel,jenis,struktur.pptxsamsuja30
 
KARYA SASTRA NOVEygchgghghjghjyuhjL.pptx
KARYA SASTRA NOVEygchgghghjghjyuhjL.pptxKARYA SASTRA NOVEygchgghghjghjyuhjL.pptx
KARYA SASTRA NOVEygchgghghjghjyuhjL.pptxwahyutriwibowo098
 
Prosa, Puisi, dan Drama
Prosa, Puisi, dan DramaProsa, Puisi, dan Drama
Prosa, Puisi, dan DramaIfwhar Yuhono
 
Prosapuisidandramanewspasi115 131022022853-phpapp02
Prosapuisidandramanewspasi115 131022022853-phpapp02Prosapuisidandramanewspasi115 131022022853-phpapp02
Prosapuisidandramanewspasi115 131022022853-phpapp02Entertainment
 
Menyimak Untuk Memahami Teks Seni
Menyimak Untuk Memahami Teks SeniMenyimak Untuk Memahami Teks Seni
Menyimak Untuk Memahami Teks SeniPbp II
 
15 intrinsik cerpen
15 intrinsik cerpen15 intrinsik cerpen
15 intrinsik cerpenmbanarti
 
Unsur unsur intrinsik bahasa indonesia 1
Unsur unsur intrinsik bahasa indonesia 1Unsur unsur intrinsik bahasa indonesia 1
Unsur unsur intrinsik bahasa indonesia 1Zafira Tyas
 
Cerpen kelompok 2
Cerpen kelompok 2 Cerpen kelompok 2
Cerpen kelompok 2 NSS Slide
 
Cerpen kelompok 2
Cerpen kelompok 2 Cerpen kelompok 2
Cerpen kelompok 2 NSS Slide
 
Minggu 4 (sastera) pembinaan plot
Minggu 4 (sastera) pembinaan plotMinggu 4 (sastera) pembinaan plot
Minggu 4 (sastera) pembinaan plotShamimi Jamudin
 

Similar to Cerpen (20)

Analisis cerpen
Analisis cerpenAnalisis cerpen
Analisis cerpen
 
ppt pembelajaran novel,jenis,struktur.pptx
ppt pembelajaran novel,jenis,struktur.pptxppt pembelajaran novel,jenis,struktur.pptx
ppt pembelajaran novel,jenis,struktur.pptx
 
Ppt prosa
Ppt prosaPpt prosa
Ppt prosa
 
3. cerpen
3. cerpen3. cerpen
3. cerpen
 
KARYA SASTRA NOVEygchgghghjghjyuhjL.pptx
KARYA SASTRA NOVEygchgghghjghjyuhjL.pptxKARYA SASTRA NOVEygchgghghjghjyuhjL.pptx
KARYA SASTRA NOVEygchgghghjghjyuhjL.pptx
 
Prosa, Puisi, dan Drama
Prosa, Puisi, dan DramaProsa, Puisi, dan Drama
Prosa, Puisi, dan Drama
 
Prosapuisidandramanewspasi115 131022022853-phpapp02
Prosapuisidandramanewspasi115 131022022853-phpapp02Prosapuisidandramanewspasi115 131022022853-phpapp02
Prosapuisidandramanewspasi115 131022022853-phpapp02
 
Cerpen.pptx
Cerpen.pptxCerpen.pptx
Cerpen.pptx
 
ppt 3.5 4.5 cerpen.pptx
ppt 3.5 4.5 cerpen.pptxppt 3.5 4.5 cerpen.pptx
ppt 3.5 4.5 cerpen.pptx
 
Menyimak Untuk Memahami Teks Seni
Menyimak Untuk Memahami Teks SeniMenyimak Untuk Memahami Teks Seni
Menyimak Untuk Memahami Teks Seni
 
15 intrinsik cerpen
15 intrinsik cerpen15 intrinsik cerpen
15 intrinsik cerpen
 
Unsur unsur intrinsik bahasa indonesia 1
Unsur unsur intrinsik bahasa indonesia 1Unsur unsur intrinsik bahasa indonesia 1
Unsur unsur intrinsik bahasa indonesia 1
 
Cerpen kelompok 2
Cerpen kelompok 2 Cerpen kelompok 2
Cerpen kelompok 2
 
Cerpen kelompok 2
Cerpen kelompok 2 Cerpen kelompok 2
Cerpen kelompok 2
 
CERPEN.pptx
CERPEN.pptxCERPEN.pptx
CERPEN.pptx
 
Minggu 4 (sastera) pembinaan plot
Minggu 4 (sastera) pembinaan plotMinggu 4 (sastera) pembinaan plot
Minggu 4 (sastera) pembinaan plot
 
Cerita pendek
Cerita pendekCerita pendek
Cerita pendek
 
Komsas pt3
Komsas pt3Komsas pt3
Komsas pt3
 
Prosa fiksi
Prosa fiksiProsa fiksi
Prosa fiksi
 
Cerita pendek 2
Cerita pendek 2Cerita pendek 2
Cerita pendek 2
 

Recently uploaded

1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 

Cerpen

  • 1. M A T E R I : 1 . P E N G E R T I A N C E R P E N 2 . C I R I – C I R I C E R P E N 3 . F U N G S I C E R P E N 4 . S T R U K T U R C E R P E N 5 . U N S U R I N T R I N S I K D A N E K S T R I N S I K 6 . N I L A I N I L A I Y A N G T E R K A N D U N G KELOMPOK 1 1. FEBRI PUTRA 2. IKA DESFITA 3. MARIA CITRA 4. NURJANNAH 5. SYIFA AL MAIDAH 6. WIJAYANTI
  • 2. Apa itu cerpen? Cerpen atau dapat disebut juga dengan cerita pendek merupakan suatu bentuk prosa naratif fiktif. Cerpen cenderung singkat, padat, dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi lain yang lebih panjang, seperti novella dan novel. Cerpen merupakan salah satu jenis karya sastra yang memaparkan kisah atau cerita mengenai manusia beserta seluk beluknya lewat tulisan pendek dan singkat. Atau pengertian cerpen yang lainnya yaitu sebuah karangan fiktif yang berisi mengenai kehidupan seseorang ataupun kehidupan yang diceritakan secara ringkas dan singkat yang berfokus pada suatu tokoh saja. Cerita pendek biasanya mempunyai kata yang kurang dari 10.000 kata atau kurang dari 10 halaman saja. Selain itu, cerpen atau cerita pendek hanya memberikan sebuah kesan tunggal yang demikian serta memusatkan diri pada salah satu tokoh dan hanya satu situasi saja.
  • 3. Ciri – Ciri Cerpen Ciri – ciri dari cerpen, yaitu : 1. Jalan ceritanya lebih pendek dari novel 2. Sebuah cerpen memiliki jumlah kata yang tidak lebih dari 10.000 kata 3. Biasanya isi cerpen berasal dari kehidupan sehari-hari 4. Tidak menggambarkan semua kisah para tokohnya, hal ini karena dalam cerpen yang digambarkan hanyalah inti sarinya saja. 5. Tokoh dalam cerpen digambarkan mengalami masalah atau suatu konflik hingga pada tahap penyelesainnya. 6. Pemakaian kata yang sederhana serta ekonomis dan mudah dikenal pembaca. 7. Kesan yang ditinggalkan dari cerpen tersebut sangat mendalam sehingga pembaca dapat ikut merasakan kisah dari cerita tersebut. 8. Biasanya hanya 1 kejadian saja yang diceritakan. 9. Memiliki alur cerita tunggal dan lurus. 10. Penokohan pada cerpen sangatlah sederhana, tidak mendalam serta singkat
  • 4. Fungsi Sastra Dalam Cerpen Fungsi sastra dalam cerpen dibagi dalam lima golongan, yaitu :  Fungsi rekreatif, yaitu memberikan rasa senang, gembira, serta menghibur para penikmat atau pembacanya.  Fungsi didaktif, yaitu mengarahkan dan mendidik para penikmat atau pembacanya, karena nilai-nilai kebenaran dan kebaikan yang terkandung didalamnya.  Fungsi estetis, yaitu memberikan keindahan bagi para penikmat atau para pembacanya.  Fungsi moralitas, yaitu fungsi yang mengandung nilai moral, sehingga para penikmat atau pembacanya dapat mengetahui moral yang baik dan tidak baik bagi dirinya.  Fungsi relegiusitas, yaitu mengandung ajaran agama yang dapat dijadikan teladan bagi para penikmatnya atau pembacanya.
  • 5. Struktur Cerpen Abstrak Abstrak merupakan ringkasan atau inti dari cerita pendek yang akan dikembangkan menjadi sebuah rangkaian-rangkaian peristiwa atau bisa juga sebagai gambaran awal dalam cerita. Abstrak bersifat opsional atau dalam artian bahwa setiap cerpen boleh tidak terdapat struktur abstrak tersebut. Orientasi Orientasi berkaitan dengan waktu, suasana, dan tempat yang berkaitan dengan jalan cerita dari cerpen tersebut.
  • 6.  Komplikasi Komplikasi berisi urutan kejadian-kejadian yang dihubungkan secara sebab dan akibat. Pada komplikasi, biasanya mendapatkan karakter ataupun watak dari berbagai tokoh cerita pendek tersebut, hal ini karena pada bagian komplikasi kerumitan mulai bermunculan.  Evaluasi Evaluasi yaitu struktur konflik yang terjadi dan mengarah pada klimaks serta sudah mulai mendapatkan penyelesaiannya dari konflik yang terjadi tersebut.  Resolusi Pada bagian resolusi, pengarang mulai mengungkapkan solusi yang dialami tokoh.  Koda Pada bagian koda, terdapat nilai ataupun pelajaran yang dapat diambil dari cerita pendek tersebut oleh pembacanya.
  • 7. Unsur Intrinsik Cerpen  Tema Tema adalah sebuah gagasan pokok yang mendasari dari jalan cerita sebuah cerpen. Tema biasanya dapat langsung terlihat jelas di dalam cerita atau tersurat dan tidak langsung, dimana si pembaca harus teliti dan dapat menyimpulkan sendiri atau tersirat.  Alur / Plot Jalan dari sebuah kisah cerita merupakan karya sastra. Secara garis besar, alur merupakan urutan tahapan jalannya cerita, antara lain : perkenalan > muncul konflik atau suatu permasalahan > peningkatan konflik > puncak konflik (klimaks) > penurunan konflik > selesaian.
  • 8.  Setting Setting sangat berkaitan dengan tempat atau latar, waktu, dan suasana dalam cerpen tersebut.  Tokoh Tokoh merupakan pelaku yang terlibat dalam cerita tersebut. Setiap tokoh biasanya mempunyai karakter tersendiri. Dalam sebuah cerita terdapat tokoh protagonis atau tokoh baik dan antagonis atau tokoh jahat serta ada juga tokoh figuran yaitu tokoh pendukung.  Penokohan Penokohan yaitu pemberian sifat pada tokoh atau pelaku dalam cerita tersebut. Sifat yang telah diberikan dapat tercermin dalam pikiran, ucapan, dan pandangan tokoh terhadap sesuatu hal.
  • 9. Metode penokohan ada 2 (dua) macam, diantaranya: Metode analitik adalah suatu metode penokohan dengan cara memaparkan atau menyebutkan sifat tokoh secara langsung, seperti: pemberani, penakut, pemalu, keras kepala, dan sebagainya. Metode dramatik adalah suatu metode penokohan dengan cara memaparkannya secara tidak langsung, yaitu dapat dengan cara : penggambaran fisik (Misalnya cara berpakaian, postur tubuh, dan sebagainya), penggambaran dengan melalui sebuah percakapan atau dialog, reaksi dari tokoh lain (dapat berupa pendapat, sikap, pandangan, dan sebagainya).
  • 10.  Sudut Pandang Adalah cara pandang pengarang dalam memandang suatu peristiwa di dalam cerita. Sudut pandang dibagi menjadi 4, yaitu:  Sudut Pandang Orang Pertama Pelaku Utama Dalam sudut pandang ini, tokoh ”aku” mengisahkan tentang berbagai peristiwa yang terjadi serta tingkah laku yang dialaminya. Tokoh ”aku” akan menjadi pusat perhatian dari kisah cerpen tersebut. Dalam sudut pandang ini, tokoh "aku" digunakan sebagai tokoh utama.  Sudut Pandang Orang Pertama Pelaku Sampingan Dalam bagian ini tokoh “aku” muncul sebagai pelaku tambahan atau saksi saja. Biasanya tokoh “aku” hanya muncul dalam pengantar dan penutup cerita.  Sudut Pandang Orang ketiga Serba Tahu Sudut pandang ini menceritakan melalui sudut pandang “dia”, tapi pengarang atau narator mengetahui segala hal yang berhubungan dengan tokoh “dia”. Pengarang cerpen mengetahui segalanya.  Sudut Pandang Orang Ketiga Pengamat Dalam sudut pandang ini pengarang hanya menggambarkan apa yang dirasakan, dialami, dilihat, dan dipikir oleh seorang tokoh.
  • 11. Amanat Amanat merupakan sebuah pesan moral yang disisipkan pengarang didalam cerpen agar pembacanya dapat menyerap pelajaran yang dapat dipetik dalam karangan cerpen tersebut, serta dapat bertindak atau melakukan sesuatu terhadap suatu hal atau permasalahan.
  • 12. Unsur Ekstrinsik Cerpen Unsur ekstrinsik merupakan sebuah unsur cerpen yang membentuk cerpen itu sendiri dari luar. Unsur – unsur ekstrinsik terdiri dari, yaitu :  Latar Belakang Masyarakat Latar belakang masyarakat adalah pangaruh kondisi latar belakang yang terdapat di masyarakat yang dapat mempengaruhi terbentuknya jalan cerita dalam cerpen, Pengaruh kondisi tersebut seperti kondisi politik, ideologi, sosial masyarakat, dan kondisi ekonomi masyarakat.  Latar Belakang Pengarang Latar belakang pengarang mencakup tentang pemahaman, faktor-faktor, atau motivasi pengarang untuk membuat sebuah cerpen.
  • 13. Latar Belakang Pengarang Meliputi sebagai berikut :  Riwayat Hidup Pengarang Pada bagian ini berisikan tentang biografi pengarang secara menyeluruh. Faktor ini dapat mempengaruhi pengarang dalam mengarang cerpen berdasarkan pengalaman pribadi dari pengarang itu sendiri.  Kondisi Psikologis Kondisi Psikologis pengarang meliputi mood dan motivasi , kondisi ini sangat mempengaruhi dengan apa yang akan ditulis dalam cerita.Contohnya seperti, jika pengarang sedang dalam keaadaan sedih , dia akan membuat sebuah cerpen yang berceritakan sedih juga.  Aliran Sastra Aliran Sastra berpengaruh dalam gaya penulisan bahasa yang digunakan pengarang guna menceritakan sebuah cerita dalam cerpen.
  • 14. Nilai – Nilai Yang Terkandung o Nilai agama : Berkaitan dengan pelajaran agama yang dapat dipetik dalam teks cerpen. o Nilai Sosial : Berkaitan dengan pelajaran yang dapat dipetik dari interaksi sosial antara para tokoh dan lingkungan masyarakat dalam teks cerpen. o Nilai moral : Nilai ini berkaitan dengan nilai yang dianggap baik atau buruk dalam masyarakat. Dalam cerpen nilai moral bisa berupa nilai moral negatif (buruk) atau nilai moral positif (baik). o Nilai budaya : Nilai yang berkaitan erat dengan kebudayaan, kebiasaan, serta tradisi adat istiadat.