SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
Caries Dentist
ELISSA DEWI LF
111 0211 011
Anatomi Gigi
• Fungsi utama :
memotong dan
memperkecil
makanan pada saat
dikunyah
(masticatio).
• Secara
pertumbuhannya gigi
dibedakan menjadi
dentes descidualesKULPAK ANATOMI
Bagian-Bagian Gigi
• Corona dentis
(mahkota), yaitu
bagian yg paling
atas.
– Corona anatomica
– Corona clinicus
• Radix dentis, yaitu
yg tertutup oleh
cement.
• Collum dentis,
yaitu bagian yg diKULPAK ANATOMI
Permukaan Gigi
KULPAK ANATOMI
Caries Dentist
a/ kerusakan jaringan keras
gigi yang disebabkan oleh
asam yang ada dalam
karbohidrat melalui
perantaraan mikroorganisme
yang terdapat dalam saliva
Ilmu Kesehatan Anak , Nelson, Edisi 15
Etiologi
komponen dari
gigi dan saliva
Komponen mo yg
trdapat dalam
mulut
Komponen
makanan ( KH )
Komponen waktu
• komposisi gigi,
• morfologi gigi,
• posisi gigi,
• PH saliva,
• kuantitas
saliva,
• kekentalan
saliva.
• Streptococcus
sp,
• Lactobacillus
sp,
• Staphylococcus
sp.
sukrosa dan
glukosa yang
dapat diragikan
oleh bakteri dan
membentuk
asam.
• Kemampuan saliva u/
memineralisasi slm proses
karies  proses tsb t.a
periode perusakan dan
perbaikan yg silih berganti
• karies tidak akan
menghancurkan gigi dlm
hitungan hari atau minggu,
melainkan dalam bulan atau
tahun
Ilmu Kesehatan Anak , Nelson, Edisi 15
Epidemiologi
• Tingkat keparahan mnurun pd 2 dekade
terakhir
• Sebagian kel anak yg brada di daerah yg
tdk di flouridasi menderita karies gigi yg
terbatas pd alur dan fisura gigi molar
• Penyakit kronis yang paling banyak di
jumpai pada anak usia 5-17 tahun (59%)
• Sekali tercipta, maka memerlukan
perawatan.
Ilmu Kesehatan Anak , Nelson, Edisi 15
Teori Karies
Miller (1882): proses kemoparasiter yang terdiri
atas dua tahap, yaitu
• dekalsifikasi email  terjadi kerusakan total
email
• dekalsifikasi dentin  pada tahap awal tjd
kerusakan dentin diikuti oleh pelarutan
residunya yang telah melunak.
• Asam yang dihasilkan oleh bakteri asidogenik
dalam proses fermentasi karbohidrat dapat
mendekalsifikasi dentin,
Teori Asidogenik
Ilmu Kesehatan Anak , Nelson, Edisi 15
Teori Proteolitik
• Gottlieb (1944) mempostulasikan bahwa karies
merupakan suatu proses proteolisis bahan
organik dalam jaringan keras gigi dan produk
bakteri.
• Mikroorganisme menginvasi jalan organik
seperti lamela email dan sarung batang email,
serta merusak bagian-bagian organik ini.
• Proteolisis juga disertai pembentukan asam.
• Pigmentasi kuning merupakan ciri karies yang
disebabkan produksi pigmen oleh bakteri proteolitik.
• Teori proteolitik ini menjelaskan terjadinya karies
dentin dengan email yang masih baik
Ilmu Kesehatan Anak , Nelson, Edisi 15
Teori Proteolisis Kelasi
• Schatz (1955), kelasi a/ suatu pembentukan
kompleks logam melalui ikatan kovalen
koordinat yang menghasilkan suatu kelat.
• Teori ini menyatakan bahwa serangan bakteri
pd email dimulai o/ mo yg keratinolitik dan t.a
perusakan protein serta komponen organik
email lainnya, terutama keratin.
• Shgg menyebabkan pembentukan zat-zat
yang dapat membentuk kelasi dan larut
dengan komponen mineral gigi sehingga
terjadi dekalsifikasi email pada PH netral atauIlmu Kesehatan Anak , Nelson, Edisi 15
Klasifikasi
• Proses awal dari
terjadinya karies yang
lebih lanjut.
• Pasien tidak mengeluh
adanya keluhan rasa
nyeri atau sakit pada
gigi.
• Ditandai dengan hitam
pada permukaan gigi
yang berjalan sesuai
fissure gigi.
• Pada saat
pemeriksaan dengan
Karies fissure
Karies Superficialis
• Karies yang hanya
mengenai bagian
email gigi saja.
• tidak mengeluh
adanya rasa ngilu
ataupun sakit,
• ketika dilakukan
pemeriksaan
menggunakan sonde,
tidak ditemukan rasa
sakit pada pasienIlmu Kesehatan Anak , Nelson, Edisi 15
• karies yang sudah
melewati 2/3 tebal
dentin dan sudah
mengenai atau
mendekati pulpa
• Jika karies telah
mencapai pulpa maka
pasien mengeluh rasa
sakit yang spontan dan
berdenyut, hal ini terjadi
karena iritasi pulpa
yang berisi saraf.
Karies Media
• karies yang mengenai
2/3 tebal dentin.
• Pasien tidak mengeluh
sakit gigi, namun
memberi keluhan berupa
ngilu saat minum air
panas/dingin, ataupun
ngilu saat terkena angin.
• pemeriksaan
menggunakan sonde
pasien merasa ngilu
yang tajam
• px menggunakan
ekskavator pada bagian
Karies Profunda
Ilmu Kesehatan Anak , Nelson, Edisi 15
Karies Profunda Pulpa
Tertutup
 karies yang sudah
mendekati pulpa, namun
masih ada lapisan tipis
dentin yang menutup
pulpa.
 Jika lapisan dentin
terbuka/pecah yang
terjadi secara spontan
atau akibat tindakan
pemeriksa maka dapat
mengeluarkan darah
yang berasal dari pulpa.
 Pasien mengeluh rasa
ngilu saat makan atau
minum yang dingin atau
panas.
 Saat dilakukan
Karies Profunda Pulpa
Terbuka
• Tidak ada lagi dentin
yang melapisi pulpa.
• Akibat hubungan
langsung antara pulpa
dengan bagian luar
menyebabkan pulpa
lebih rentan terinfeksi
Ilmu Kesehatan Anak , Nelson, Edisi 15
Manifestasi Klinis
• Gejala Awal  sulit dideteksi.
• Gejala Lanjut  gigi peka terhadap rasa
manis, makanan dingin dan panas
• Lesi dini atau lesi bercak putih/coklat
(karies insipien)
• Lesi lanjut (lesi yang telah mengalami
kavitasi)
Ilmu Kesehatan Anak , Nelson, Edisi 15
• Gejala paling dini karies email secara
makroskopik a/ suatu ‘bercak putih’.
• warna tampak berbeda dibandingkan
email di sekitarnya yang masih sehat.
• Pada tahap ini, deteksi dengan sonde
tidak dapat dilakukan karena email yang
mengelilinginya masih keras dan
mengkilap.
• Jika lesi email sempat berkembang,
permukaan yang semula utuh akan pecah
(kavitasi) dan akan terbentuk lubang
(kavitas). Ilmu Kesehatan Anak , Nelson, Edisi 15
http://www.American Dental Association.org
http://www.American Dental Association.org
Pemeriksaan Penunjang
• diperlukan dalam penegakkan diagnosis.
• Pada teknik ini sinar diarahkan tegak lurus
terhadap sumbu gigi dan menyinggung
titik kontak.
• Film diletakkan di sebelah lingual gigi
posterior.
• Pasien menahan posisi tersebut dengan
menggigit pegangan filmnya.
Radiograf bite wing
Ilmu Kesehatan Anak , Nelson, Edisi 15
Tatalaksana
perawatan yang diberikan :
• pembersihan jaringan gigi yang terkena
karies
• penambalan (restorasi).
• Pulpektomi jika infeksi gigi terlokalisasi
• Antibiotik jika daya tahan terganggu
• Kombinasi asetaminofen dgn kodein
Ilmu Kesehatan Anak , Nelson, Edisi 15
Profilaksis
• Sikat gigi dengan pasta gigi berfluoride dua
kali sehari, pada pagi hari setelah sarapan
dan malam hari sebelum tidur
• Lakukan flossing sekali dalam sehari untuk
mengangkat plak dan sisa makanan yang
tersangkut di antara celah gigi-geligi.
• Hindari makanan yang terlalu manis dan
lengket, juga kurangi minum minuman yang
manis seperti soda.
• Kunjungan rutin ke dokter gigi tiap 6 bulan
sekali.
• Perhatikan diet pada ibu hamil dan pastikan
kelengkapan asupan nutrisi, karenaIlmu Kesehatan Anak , Nelson, Edisi 15
Komplikasi
• Jika tdk di tangani  menghancurkan
semua gigi
• Invasi mikroba ke pulpa gigi  pulpitis
sakit gigi
• Pulpitis memburuk mnejadi nekrosis 
invasi bakteri ke tlng alveolus  abses
gigi
• Sepsis serta infeksi pd muka
Ilmu Kesehatan Anak , Nelson, Edisi 15

More Related Content

What's hot

Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & Erosi
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & ErosiLaporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & Erosi
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & ErosiVina Widya Putri
 
Endodontic 8
Endodontic 8Endodontic 8
Endodontic 8RSIGM
 
Buku rekam-medik-kg-20141
Buku rekam-medik-kg-20141Buku rekam-medik-kg-20141
Buku rekam-medik-kg-20141maulidenil gebi
 
Resorbsi Fisiologis Gigi
Resorbsi Fisiologis GigiResorbsi Fisiologis Gigi
Resorbsi Fisiologis Gigiwahyuni majid
 
Morfologi gigi sulung2
Morfologi gigi sulung2Morfologi gigi sulung2
Morfologi gigi sulung2Indri Yanti
 
Rekam Medik Gigi " Odontogram " Permenkes NOMOR 269 / MENKES / PER / III / 2008
Rekam Medik Gigi " Odontogram "  Permenkes NOMOR 269 / MENKES / PER / III / 2008Rekam Medik Gigi " Odontogram "  Permenkes NOMOR 269 / MENKES / PER / III / 2008
Rekam Medik Gigi " Odontogram " Permenkes NOMOR 269 / MENKES / PER / III / 2008asih gahayu
 
Anastesi infiltrasi lokal dengan suntikan
Anastesi infiltrasi lokal dengan suntikanAnastesi infiltrasi lokal dengan suntikan
Anastesi infiltrasi lokal dengan suntikanrizkyautama
 
Prosedur Pasang-Lepas Alat Ortodonti Lepasan
Prosedur Pasang-Lepas Alat Ortodonti LepasanProsedur Pasang-Lepas Alat Ortodonti Lepasan
Prosedur Pasang-Lepas Alat Ortodonti LepasanAudree Geraldine Jonathan
 
Proses Tumbuh Kembang Gigi
Proses Tumbuh Kembang GigiProses Tumbuh Kembang Gigi
Proses Tumbuh Kembang GigiPSPDG-UNUD
 
3.pertumbuhan gigi2
3.pertumbuhan gigi23.pertumbuhan gigi2
3.pertumbuhan gigi2asih gahayu
 
Endodontic 3
Endodontic 3Endodontic 3
Endodontic 3RSIGM
 
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth Mobility
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth MobilityPemeriksaan CPITN, PBI & Tooth Mobility
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth MobilityVina Widya Putri
 
Tutorial Behavior Management Anak
Tutorial Behavior Management AnakTutorial Behavior Management Anak
Tutorial Behavior Management AnakVina Widya Putri
 

What's hot (20)

Tugas ppt oklusi pada gtp
Tugas ppt oklusi pada gtpTugas ppt oklusi pada gtp
Tugas ppt oklusi pada gtp
 
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & Erosi
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & ErosiLaporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & Erosi
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & Erosi
 
Endodontic 8
Endodontic 8Endodontic 8
Endodontic 8
 
Buku rekam-medik-kg-20141
Buku rekam-medik-kg-20141Buku rekam-medik-kg-20141
Buku rekam-medik-kg-20141
 
Makalah Karies Gigi
Makalah Karies GigiMakalah Karies Gigi
Makalah Karies Gigi
 
Resorbsi Fisiologis Gigi
Resorbsi Fisiologis GigiResorbsi Fisiologis Gigi
Resorbsi Fisiologis Gigi
 
Morfologi gigi sulung2
Morfologi gigi sulung2Morfologi gigi sulung2
Morfologi gigi sulung2
 
Rekam Medik Gigi " Odontogram " Permenkes NOMOR 269 / MENKES / PER / III / 2008
Rekam Medik Gigi " Odontogram "  Permenkes NOMOR 269 / MENKES / PER / III / 2008Rekam Medik Gigi " Odontogram "  Permenkes NOMOR 269 / MENKES / PER / III / 2008
Rekam Medik Gigi " Odontogram " Permenkes NOMOR 269 / MENKES / PER / III / 2008
 
Anastesi infiltrasi lokal dengan suntikan
Anastesi infiltrasi lokal dengan suntikanAnastesi infiltrasi lokal dengan suntikan
Anastesi infiltrasi lokal dengan suntikan
 
Prosedur Pasang-Lepas Alat Ortodonti Lepasan
Prosedur Pasang-Lepas Alat Ortodonti LepasanProsedur Pasang-Lepas Alat Ortodonti Lepasan
Prosedur Pasang-Lepas Alat Ortodonti Lepasan
 
Proses Tumbuh Kembang Gigi
Proses Tumbuh Kembang GigiProses Tumbuh Kembang Gigi
Proses Tumbuh Kembang Gigi
 
3.pertumbuhan gigi2
3.pertumbuhan gigi23.pertumbuhan gigi2
3.pertumbuhan gigi2
 
Endodontic 3
Endodontic 3Endodontic 3
Endodontic 3
 
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth Mobility
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth MobilityPemeriksaan CPITN, PBI & Tooth Mobility
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth Mobility
 
Tutorial Behavior Management Anak
Tutorial Behavior Management AnakTutorial Behavior Management Anak
Tutorial Behavior Management Anak
 
prinsip preparasi
prinsip preparasiprinsip preparasi
prinsip preparasi
 
Makalah torus mandibula
Makalah torus mandibulaMakalah torus mandibula
Makalah torus mandibula
 
inlay
inlayinlay
inlay
 
Karies Gigi
Karies GigiKaries Gigi
Karies Gigi
 
Gigi dan mulut
Gigi dan mulutGigi dan mulut
Gigi dan mulut
 

Similar to KARIES GIGI

Pulpitis irreversibel
Pulpitis irreversibelPulpitis irreversibel
Pulpitis irreversibelDedy Purnama
 
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitas
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitaskaries gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitas
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitasfirman putra sujai
 
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...Tenri Ashari Wanahari
 
Makalah kebersihan gigi dan mulut
Makalah kebersihan gigi dan mulutMakalah kebersihan gigi dan mulut
Makalah kebersihan gigi dan mulutTiara Ramadhania
 
Poster Fortegi 2017.pdf
Poster Fortegi 2017.pdfPoster Fortegi 2017.pdf
Poster Fortegi 2017.pdfBagas851026
 
Materi Penyuluhan Kesgimul Dewasa Merah Putih.pptx
Materi Penyuluhan Kesgimul Dewasa Merah Putih.pptxMateri Penyuluhan Kesgimul Dewasa Merah Putih.pptx
Materi Penyuluhan Kesgimul Dewasa Merah Putih.pptxdrgkesumahadiwibowo
 
Penyakit Gigi dan Mulut
Penyakit Gigi dan MulutPenyakit Gigi dan Mulut
Penyakit Gigi dan Mulutdewisetiyana52
 
Laeflet perawatan gigi dan mulut
Laeflet perawatan gigi dan mulutLaeflet perawatan gigi dan mulut
Laeflet perawatan gigi dan mulutaskep33
 
Laeflet perawatan gigi dan mulut
Laeflet perawatan gigi dan mulutLaeflet perawatan gigi dan mulut
Laeflet perawatan gigi dan mulutaskep33
 
ppt-pelatihan-kader.pptx
ppt-pelatihan-kader.pptxppt-pelatihan-kader.pptx
ppt-pelatihan-kader.pptxMeliAgustin15
 
y PPT kuliah pertumbuhan dan perkembangan gigi.pdf
y PPT kuliah pertumbuhan dan perkembangan gigi.pdfy PPT kuliah pertumbuhan dan perkembangan gigi.pdf
y PPT kuliah pertumbuhan dan perkembangan gigi.pdfNisaNafiahOktaviani
 
Makalah labio palato
Makalah labio palatoMakalah labio palato
Makalah labio palatoWarnet Raha
 
Laporan hasil diskusi pemicu 2
Laporan hasil diskusi pemicu 2Laporan hasil diskusi pemicu 2
Laporan hasil diskusi pemicu 2Vincent Tannius
 
Makalah penyakit gigi
Makalah penyakit gigiMakalah penyakit gigi
Makalah penyakit gigiWarnet Raha
 
Skenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras Gigi
Skenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras GigiSkenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras Gigi
Skenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras GigiFerdiana Agustin
 
Histologi Gigi
Histologi Gigi Histologi Gigi
Histologi Gigi PSPDG-UNUD
 
Presentasi_kasus_Labioskisis_Irving_Burh.pptx
Presentasi_kasus_Labioskisis_Irving_Burh.pptxPresentasi_kasus_Labioskisis_Irving_Burh.pptx
Presentasi_kasus_Labioskisis_Irving_Burh.pptxZidanImanaPutraFauzi
 

Similar to KARIES GIGI (20)

Pulpitis irreversibel
Pulpitis irreversibelPulpitis irreversibel
Pulpitis irreversibel
 
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitas
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitaskaries gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitas
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitas
 
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...
 
Makalah kebersihan gigi dan mulut
Makalah kebersihan gigi dan mulutMakalah kebersihan gigi dan mulut
Makalah kebersihan gigi dan mulut
 
Poster Fortegi 2017.pdf
Poster Fortegi 2017.pdfPoster Fortegi 2017.pdf
Poster Fortegi 2017.pdf
 
Materi Penyuluhan Kesgimul Dewasa Merah Putih.pptx
Materi Penyuluhan Kesgimul Dewasa Merah Putih.pptxMateri Penyuluhan Kesgimul Dewasa Merah Putih.pptx
Materi Penyuluhan Kesgimul Dewasa Merah Putih.pptx
 
Penyakit Gigi dan Mulut
Penyakit Gigi dan MulutPenyakit Gigi dan Mulut
Penyakit Gigi dan Mulut
 
Bab1,2,3
Bab1,2,3Bab1,2,3
Bab1,2,3
 
Makalah penyakit gigi
Makalah penyakit gigiMakalah penyakit gigi
Makalah penyakit gigi
 
Laeflet perawatan gigi dan mulut
Laeflet perawatan gigi dan mulutLaeflet perawatan gigi dan mulut
Laeflet perawatan gigi dan mulut
 
Laeflet perawatan gigi dan mulut
Laeflet perawatan gigi dan mulutLaeflet perawatan gigi dan mulut
Laeflet perawatan gigi dan mulut
 
ppt-pelatihan-kader.pptx
ppt-pelatihan-kader.pptxppt-pelatihan-kader.pptx
ppt-pelatihan-kader.pptx
 
y PPT kuliah pertumbuhan dan perkembangan gigi.pdf
y PPT kuliah pertumbuhan dan perkembangan gigi.pdfy PPT kuliah pertumbuhan dan perkembangan gigi.pdf
y PPT kuliah pertumbuhan dan perkembangan gigi.pdf
 
Makalah labio palato
Makalah labio palatoMakalah labio palato
Makalah labio palato
 
Makalah labio palato
Makalah labio palatoMakalah labio palato
Makalah labio palato
 
Laporan hasil diskusi pemicu 2
Laporan hasil diskusi pemicu 2Laporan hasil diskusi pemicu 2
Laporan hasil diskusi pemicu 2
 
Makalah penyakit gigi
Makalah penyakit gigiMakalah penyakit gigi
Makalah penyakit gigi
 
Skenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras Gigi
Skenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras GigiSkenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras Gigi
Skenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras Gigi
 
Histologi Gigi
Histologi Gigi Histologi Gigi
Histologi Gigi
 
Presentasi_kasus_Labioskisis_Irving_Burh.pptx
Presentasi_kasus_Labioskisis_Irving_Burh.pptxPresentasi_kasus_Labioskisis_Irving_Burh.pptx
Presentasi_kasus_Labioskisis_Irving_Burh.pptx
 

More from Elissa Lisencia (20)

Penyakit kulit pada kelainan sistemik
Penyakit kulit pada kelainan sistemikPenyakit kulit pada kelainan sistemik
Penyakit kulit pada kelainan sistemik
 
Parkinson
ParkinsonParkinson
Parkinson
 
Obat antipsikosis
Obat antipsikosisObat antipsikosis
Obat antipsikosis
 
Neurosis
NeurosisNeurosis
Neurosis
 
Miksi , enuresis & defekasi
Miksi , enuresis & defekasiMiksi , enuresis & defekasi
Miksi , enuresis & defekasi
 
infeksi sistem saraf pusat
infeksi sistem saraf pusatinfeksi sistem saraf pusat
infeksi sistem saraf pusat
 
Konsep neurosis
Konsep neurosisKonsep neurosis
Konsep neurosis
 
Kejang demam
Kejang demamKejang demam
Kejang demam
 
Infeksi sistem saraf pusat
Infeksi sistem saraf pusatInfeksi sistem saraf pusat
Infeksi sistem saraf pusat
 
Impetigo bullosa
Impetigo bullosaImpetigo bullosa
Impetigo bullosa
 
Herpes simpleks
Herpes simpleksHerpes simpleks
Herpes simpleks
 
Fraktur
FrakturFraktur
Fraktur
 
Fraktur
FrakturFraktur
Fraktur
 
F48 gangguan neurotik
F48 gangguan neurotik F48 gangguan neurotik
F48 gangguan neurotik
 
F45 gangguan somatofrom
F45 gangguan somatofromF45 gangguan somatofrom
F45 gangguan somatofrom
 
F 44 gangguan disosiatif (konversi)
F 44 gangguan disosiatif (konversi)F 44 gangguan disosiatif (konversi)
F 44 gangguan disosiatif (konversi)
 
Efloresensi
EfloresensiEfloresensi
Efloresensi
 
Dermato terapi
Dermato terapiDermato terapi
Dermato terapi
 
Dermatitis seboroik
Dermatitis seboroikDermatitis seboroik
Dermatitis seboroik
 
Tumor muskuloskletal
Tumor muskuloskletalTumor muskuloskletal
Tumor muskuloskletal
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 

KARIES GIGI

  • 1. Caries Dentist ELISSA DEWI LF 111 0211 011
  • 2. Anatomi Gigi • Fungsi utama : memotong dan memperkecil makanan pada saat dikunyah (masticatio). • Secara pertumbuhannya gigi dibedakan menjadi dentes descidualesKULPAK ANATOMI
  • 3. Bagian-Bagian Gigi • Corona dentis (mahkota), yaitu bagian yg paling atas. – Corona anatomica – Corona clinicus • Radix dentis, yaitu yg tertutup oleh cement. • Collum dentis, yaitu bagian yg diKULPAK ANATOMI
  • 5. Caries Dentist a/ kerusakan jaringan keras gigi yang disebabkan oleh asam yang ada dalam karbohidrat melalui perantaraan mikroorganisme yang terdapat dalam saliva Ilmu Kesehatan Anak , Nelson, Edisi 15
  • 6. Etiologi komponen dari gigi dan saliva Komponen mo yg trdapat dalam mulut Komponen makanan ( KH ) Komponen waktu • komposisi gigi, • morfologi gigi, • posisi gigi, • PH saliva, • kuantitas saliva, • kekentalan saliva. • Streptococcus sp, • Lactobacillus sp, • Staphylococcus sp. sukrosa dan glukosa yang dapat diragikan oleh bakteri dan membentuk asam. • Kemampuan saliva u/ memineralisasi slm proses karies  proses tsb t.a periode perusakan dan perbaikan yg silih berganti • karies tidak akan menghancurkan gigi dlm hitungan hari atau minggu, melainkan dalam bulan atau tahun Ilmu Kesehatan Anak , Nelson, Edisi 15
  • 7. Epidemiologi • Tingkat keparahan mnurun pd 2 dekade terakhir • Sebagian kel anak yg brada di daerah yg tdk di flouridasi menderita karies gigi yg terbatas pd alur dan fisura gigi molar • Penyakit kronis yang paling banyak di jumpai pada anak usia 5-17 tahun (59%) • Sekali tercipta, maka memerlukan perawatan. Ilmu Kesehatan Anak , Nelson, Edisi 15
  • 8. Teori Karies Miller (1882): proses kemoparasiter yang terdiri atas dua tahap, yaitu • dekalsifikasi email  terjadi kerusakan total email • dekalsifikasi dentin  pada tahap awal tjd kerusakan dentin diikuti oleh pelarutan residunya yang telah melunak. • Asam yang dihasilkan oleh bakteri asidogenik dalam proses fermentasi karbohidrat dapat mendekalsifikasi dentin, Teori Asidogenik Ilmu Kesehatan Anak , Nelson, Edisi 15
  • 9. Teori Proteolitik • Gottlieb (1944) mempostulasikan bahwa karies merupakan suatu proses proteolisis bahan organik dalam jaringan keras gigi dan produk bakteri. • Mikroorganisme menginvasi jalan organik seperti lamela email dan sarung batang email, serta merusak bagian-bagian organik ini. • Proteolisis juga disertai pembentukan asam. • Pigmentasi kuning merupakan ciri karies yang disebabkan produksi pigmen oleh bakteri proteolitik. • Teori proteolitik ini menjelaskan terjadinya karies dentin dengan email yang masih baik Ilmu Kesehatan Anak , Nelson, Edisi 15
  • 10. Teori Proteolisis Kelasi • Schatz (1955), kelasi a/ suatu pembentukan kompleks logam melalui ikatan kovalen koordinat yang menghasilkan suatu kelat. • Teori ini menyatakan bahwa serangan bakteri pd email dimulai o/ mo yg keratinolitik dan t.a perusakan protein serta komponen organik email lainnya, terutama keratin. • Shgg menyebabkan pembentukan zat-zat yang dapat membentuk kelasi dan larut dengan komponen mineral gigi sehingga terjadi dekalsifikasi email pada PH netral atauIlmu Kesehatan Anak , Nelson, Edisi 15
  • 11. Klasifikasi • Proses awal dari terjadinya karies yang lebih lanjut. • Pasien tidak mengeluh adanya keluhan rasa nyeri atau sakit pada gigi. • Ditandai dengan hitam pada permukaan gigi yang berjalan sesuai fissure gigi. • Pada saat pemeriksaan dengan Karies fissure Karies Superficialis • Karies yang hanya mengenai bagian email gigi saja. • tidak mengeluh adanya rasa ngilu ataupun sakit, • ketika dilakukan pemeriksaan menggunakan sonde, tidak ditemukan rasa sakit pada pasienIlmu Kesehatan Anak , Nelson, Edisi 15
  • 12. • karies yang sudah melewati 2/3 tebal dentin dan sudah mengenai atau mendekati pulpa • Jika karies telah mencapai pulpa maka pasien mengeluh rasa sakit yang spontan dan berdenyut, hal ini terjadi karena iritasi pulpa yang berisi saraf. Karies Media • karies yang mengenai 2/3 tebal dentin. • Pasien tidak mengeluh sakit gigi, namun memberi keluhan berupa ngilu saat minum air panas/dingin, ataupun ngilu saat terkena angin. • pemeriksaan menggunakan sonde pasien merasa ngilu yang tajam • px menggunakan ekskavator pada bagian Karies Profunda Ilmu Kesehatan Anak , Nelson, Edisi 15
  • 13.
  • 14. Karies Profunda Pulpa Tertutup  karies yang sudah mendekati pulpa, namun masih ada lapisan tipis dentin yang menutup pulpa.  Jika lapisan dentin terbuka/pecah yang terjadi secara spontan atau akibat tindakan pemeriksa maka dapat mengeluarkan darah yang berasal dari pulpa.  Pasien mengeluh rasa ngilu saat makan atau minum yang dingin atau panas.  Saat dilakukan Karies Profunda Pulpa Terbuka • Tidak ada lagi dentin yang melapisi pulpa. • Akibat hubungan langsung antara pulpa dengan bagian luar menyebabkan pulpa lebih rentan terinfeksi Ilmu Kesehatan Anak , Nelson, Edisi 15
  • 15. Manifestasi Klinis • Gejala Awal  sulit dideteksi. • Gejala Lanjut  gigi peka terhadap rasa manis, makanan dingin dan panas • Lesi dini atau lesi bercak putih/coklat (karies insipien) • Lesi lanjut (lesi yang telah mengalami kavitasi) Ilmu Kesehatan Anak , Nelson, Edisi 15
  • 16. • Gejala paling dini karies email secara makroskopik a/ suatu ‘bercak putih’. • warna tampak berbeda dibandingkan email di sekitarnya yang masih sehat. • Pada tahap ini, deteksi dengan sonde tidak dapat dilakukan karena email yang mengelilinginya masih keras dan mengkilap. • Jika lesi email sempat berkembang, permukaan yang semula utuh akan pecah (kavitasi) dan akan terbentuk lubang (kavitas). Ilmu Kesehatan Anak , Nelson, Edisi 15
  • 19. Pemeriksaan Penunjang • diperlukan dalam penegakkan diagnosis. • Pada teknik ini sinar diarahkan tegak lurus terhadap sumbu gigi dan menyinggung titik kontak. • Film diletakkan di sebelah lingual gigi posterior. • Pasien menahan posisi tersebut dengan menggigit pegangan filmnya. Radiograf bite wing Ilmu Kesehatan Anak , Nelson, Edisi 15
  • 20. Tatalaksana perawatan yang diberikan : • pembersihan jaringan gigi yang terkena karies • penambalan (restorasi). • Pulpektomi jika infeksi gigi terlokalisasi • Antibiotik jika daya tahan terganggu • Kombinasi asetaminofen dgn kodein Ilmu Kesehatan Anak , Nelson, Edisi 15
  • 21. Profilaksis • Sikat gigi dengan pasta gigi berfluoride dua kali sehari, pada pagi hari setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur • Lakukan flossing sekali dalam sehari untuk mengangkat plak dan sisa makanan yang tersangkut di antara celah gigi-geligi. • Hindari makanan yang terlalu manis dan lengket, juga kurangi minum minuman yang manis seperti soda. • Kunjungan rutin ke dokter gigi tiap 6 bulan sekali. • Perhatikan diet pada ibu hamil dan pastikan kelengkapan asupan nutrisi, karenaIlmu Kesehatan Anak , Nelson, Edisi 15
  • 22. Komplikasi • Jika tdk di tangani  menghancurkan semua gigi • Invasi mikroba ke pulpa gigi  pulpitis sakit gigi • Pulpitis memburuk mnejadi nekrosis  invasi bakteri ke tlng alveolus  abses gigi • Sepsis serta infeksi pd muka Ilmu Kesehatan Anak , Nelson, Edisi 15