Dokumen tersebut membahas tentang definisi pariwisata dan unsur-unsurnya, meliputi sejarah perjalanan, pengertian wisatawan, visa, biro perjalanan wisata, agen perjalanan wisata, serta jenis-jenis kawasan konservasi alam dan pramuwisata.
2. Dasar Pengertian Pariwisata
Sejarah Perjalanan Manusia
Tolak dimulainya perjalanan untuk tujuan perdagangan: bangsa
Sumeria di Babylonia (4000 SM).
Traveller pertama: Marcopolo telah menjelajahi jalan raya dari benua
Eropa ke Tiongkok dan kembali ke Venesia (1254-1374)
Abad 14, 14 Juni 1324, Ibnu Batuta. Perjalanan dari Afrika Utara
menuju Mekkah dan Madinah. The First Traveller of Islam. Berjalan
kaki 79.000 mil (7 tahun).
Travel Agent Pertama di Dunia
Kemajuan dalam bidang transportasi abad XIX.
Thomas Cook, lahir 22 November 1818 di Melbourne, Debishre
(Inggris), dianggap orang pertama yang menjalankan profesi Travell
Agent.
Permulaan Angkutan Wisata
Kocs pertama kali diperkenalkan pada abad ke 15. Alat angkut dari
Hongaria.
Kocs adalah suatu gerobak tertutup dengan 4 roda.
Sekarang dikenal dengan Choach untuk angkutan wisata sering
digunakan untuk dari dan ke airport.
3. Dasar Pengertian Pariwisata (2)
Pariwisata sebagai Disiplin Ilmu
Ilmu tersendiri pertama diajarkan di kota Dubrounik
(Yugoslavia) tahun 1920.
Tahun 1930, di Swiss diajarkan sebagai mata pelajaran
pada berbagai sekolah tinggi dagang. (Bern University
dan St. Gallen University sejak tahun 1914).
Tahun 1962, konggres di Madrid. Organisasi seperti
AIEST (Association D’Experst Scientifiquis Du
Tourisme), AIT (Alliance Internationale Tourisme), dan
IUTO secara resmi mengakui Ilmu Pariwisata sebagai
cabang ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri. AIEST
berkedudukan di Bern, Swiss.
4. Dasar Pengertian Pariwisata (3)
Pengertian-Pengertian
PARIWISATA
Suatu proses kepergian sementara dari
seseorang atau lebih menuju tempat lain diluar
tempat tinggalnya.
Dorongan kepergian: kepentingan politik,
ekonomi, sosial, kebudayaan, agama, kesehatan,
maupun hal lain seperti karena sekedar ingin
tahu, menambah pengalaman ataupun untuk
belajar.
Pariwisata = Perjalanan Wisata
5. Dasar Pengertian Pariwisata (4)
WISATAWAN (TOURIST)
Seseorang atau kelompok orang yang melakukan suatu
perjalanan wisata, jika lama tinggalnya sekurang-kurangnya 24
jam di daerah atau negara yang dikunjungi.
Pesiar (leasure), untuk keperluan rekreasi, liburan, kesehatan,
studi, keagamaan dan olah raga.
Hubungan Dagang, sanak saudara, handai taulan, konferensi,
misi, dan sebagainya.
Kurang dari 24 jam disebut pelancong (excursionist). IUOTO
(The International Union of Official Travel Organization)
menggunakan batasan mengenai wisatawan secara umum:
Pengunjung (visitor), yaitu setiap orang yang datang ke suatu
negara atau tempat tinggal lain dan biasanya dengan maksud
apapun kecuali untuk melakukan pekerjaan yang menerima
upah.
6. Dasar Pengertian Pariwisata (5)
PASPOR dan VISA
Paspor, suatu keterangan yang dikeluarkan oleh pemerintah
untuk seorang wisatawan/warga negara yang akan
mengadakan perjalanan ke luar negeri, yang pembuatannya
diurus oleh kantor migrasi di negara yang bersangkutan.
Visa, surat keterangan ijin tinggal di suatu negara yang akan
dituju oleh wisatawan. Surat keterangan itu diperoleh dari
Kantor Kedutaan Besar suatu negara yang menjadi tujuan
wisata.
Visa Diplomatik, visa yang diberikan kepada orang asing
pemegang paspor diplomatik yang hendak bepergian ke
Indonesia dengan tugas diplomatik
Visa Dinas, visa yang diberikan kepada orang asing
pemegang paspor dinas yang hendak bepergian ke Indonesia
untuk menjalankan tugas resmi dari pemerintah negara lain
atau diutus oleh PBB, dengan tugas yang tidak bersifat
diplomatik.
7. Dasar Pengertian Pariwisata (6)
Visa Biasa, jenis visa ini dikelompokkan berdasarkan
maksud:
Visa Transit, visa yang dapat diberikan kepada orang
asing yang dalam perjalanannya perlu singgah di
Indonesia untuk pindah kapal laut/udara guna meneruskan
perjalanannya. Paling lama 5 hari.
Visa Kunjungan, visa yang diberikan kepada orang asing
yang bermaksud berkunjung ke Indonesia dengan tujuan
wisata, usaha, atau kunjungan sosial budaya lainnya yang
tidak untuk bermaksud berdiam atau berdiam sementara.
Paling lama 3 bulan.
Visa Berdiam Sementara, visa yang diberikan kepada
orang asing yang bermaksud untuk berdiam sementara di
Indonesia dengan tujuan bekerja, mengikuti latihan,
melakukan penelitian ilmiah menurut peraturan yang
berlaku.
8. Dasar Pengertian Pariwisata (7)
Wisata Alam
Bentuk kegiatan wisata yang memanfaatkan potensi
sumber daya alam dan lingkungan.
Obyek Wisata Alam
Sumber daya alam yang berpotensi dan berdaya tarik
bagi wisatawan serta yang ditujukan untuk pembinaan
cinta alam, baik dalam kegiatan alam maupun setelah
pembudidayaan.
Kegiatan Wisata Alam
Kegiatan rekreasi dan pariwisata, pendidikan,
penelitian, kebudayaan dan cinta alam yang dilakukan
di alam obyek wisata.
Konservasi
Pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam
secara bijaksana berdasarkan prinsip kelestarian.
9. Dasar Pengertian Pariwisata (8)
Konservasi Sumber Daya Alam (Hayati)
Pengelolaan sumber daya alam (hayati) yang
pemanfaatannya secara bijaksana danmenjamin
kesinambungan persediaan dengan tetap memelihara
dan meningkatkan kualitas nilai dan keragamannya.
Sumber Daya Alam Hayati
Unsur unsur hayati dalam alam bersama sama
dengan unsur hayati secara keseluruhan yang
membentuk ekosistem.
Ekosistem Sumber Daya Alam Hayati
Sistem hubungan timbal balik antara unsur dalam
alam baik hayati maupun non-hayati yang saling
tergantung dan saling mempengaruhi.
10. Dasar Pengertian Pariwisata (9)
Kawasan Pelestarian Alam
Kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di darat maupun di
perairan yang mempunyai fungsi perlindungan sistem
penyangga kehidupan; pengawetan keragaman jenis tumbuhan
serta satwa dan pelestarian pemanfaatan sumber daya alam
dan ekosistem.
Kawasan Wisata Alam
Kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di darat maupun di
perairan, dengan mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan
pengawetan keragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta
ekosistem.
Cagar Alam
Kawasan suaka alam yang mempunyai ciri berupa tumbuhan,
satwa dan ekosistem yang khas dengan perkembangannya
diserahkan kepada alam.
11. Dasar Pengertian Pariwisata (10)
Suaka Margasatwa
Kawasan suaka alam yang mempunyai ciri khas
berupa keragaman dan atau keunikan jenis satwa
yang kelangsungan hidupnya dapat dilakukan untuk
pembinaan terhadap habitatnya.
Taman Nasional
Kawasan pelestarian alam yang dikelola dengan
sistem zonasi yang terdiri atas zona inti dan zona lain
yang dimanfaatkan untuk tujuan ilmu pengetahuan,
pariwisata, rekreasi, dan pendidikan.
Hutan Wisata
Kawasan hutan yang disebabkan keadaan dan sifat
wilayahnya yang perlu dibina dan dipertahankan
sebagai hutan dengan maksud untuk pengembangan
pendidikan/penyuluhan, rekreasi dan olahraga.
12. Dasar Pengertian Pariwisata (11)
Taman Wisata
Hutan wisata yang memiliki keindahan alam baik
keindahan tumbuhan, satwa maupun keindahan yang
mempunyai corak khas untuk dimanfaatkan bagi
kepentingan rekreasi.
Taman Buru
Hutan wisata yang didalamnya terdapat satwa buru
yang memungkinkan untuk diselenggarakannya
perburuan secara teratur bagi kepentingan rekreasi.
Taman Hutan Raya
Kawasan pelestarian alam yang terutama
dimanfaatkan untuk lokasi tumbuhan/satwa, baik yang
asli maupun bukan, untuk tujuan pengetahuan,
pendidikan dan pelatihan, budaya, pariwisata dan
rekreasi.
13. Dasar Pengertian Pariwisata (12)
Taman Laut
Wilayah lautan yang mempunyai keindahan dan
keunikan yang khas yang khusus digunakan sebagai
kawasan konservasi laut, untuk dibina dan dipelihara
guna perlindungan plasma, rekreasi, pariwisata,
pendidikan dan kebudayaan.
Contoh:
Taman Nasional Bali Barat di Bali
Taman Nasional Penelokan di Bali
Taman Nasional Komodo di NTT
Taman Laut Bunaken di Sulawesi Utara
Taman Laut Menjangan di Bali
Taman Buru Daratan Bena di Pulau Sumbawa, NTB
Taman Buru Tambira Selatan di Pulau Sumbawa
14. Dasar Pengertian Pariwisata (13)
BIRO PERJALANAN WISATA
Perusahaan yang menyelenggarakan kegiatan paket wisata
dan agen perjalanan.
Kegiatan usaha biro perjalanan wisata:
Menyusun dan menjual paket wisata luar negeri atas dasar
permintaan.
Menyelenggarakan atau menjual pelayaran wisata (cruise).
Menyusun dan menjual paket wisata dalam negeri kepada
umum atau atas dasar permintaan.
Menyelenggarakan pemanduan wisata.
Menyediakan fasilitas untuk wisatawan.
Menjual tiket/karcis sarana angkutan, dan lain-lain.
Mengadakan pemesanan sarana wisata.
Mengurus dokumen-dokumen perjalanan sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
15. Dasar Pengertian Pariwisata (14)
AGEN PERJALANAN WISATA
Perusahaan yang melakukan kegiatan penjualan tiket
(karcis), sarana angkutan, dan lain-lain serta
pemesanan sarana wisata.
Kegiatan APW:
Menjual tiket, dan lain-lain
Mengadakan pemesanan sarana wisata
Mengurus dokumen-dokumen perjalanan sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
BPW dan APW dibawah ASITA (Association of The
Indonesian Tours and Travel Agencies).
16. Dasar Pengertian Pariwisata (15)
Cabang Biro Perjalanan Umum
Satuan-satuan usaha dari suatu Biro Perjalanan Umum
Wisata yang berkedudukan di tempat yang sama atau
ditempat lain yang memberikan pelayanan yang
berhubungan dengan perjalanan umum.
Industri-industri dalam Kepariwisataan
Pengakutan
Akomodasi
Segala sesuatu yang menarik wisatawan untuk berkunjung
sesuai sifat kegiatan perusahaan perjalanan dibagi menjadi:
Wholesaler adalah perusahaan perjalanan yang menyusun
acara perjalanan wisata secara menyeluruh atau secara
khusus menjual paket perjalanan wisata kepada Retail Travel
Agent.
Retailer atau Retailer Travel Agent adalah biro perjalanan yang
menjual perjalanan wisata secara langsung kepada wisatawan.
18. Atraksi dan Motif Wisata
Pramuwisata
Seseorang yang membrikan penjelasan serta petunjuk
kepada wisatawan dan traveller lainnya tentang segala
sesuatu yang hendak dilihat dan disaksikan bilamana
mereka berkunjung pada suatu obyek, tempat atau daerah
tertentu.
Jenis pramuwisata berdasarkan bidang keahliannya dibagi
menjadi:
Pramuwisata Umum (General Guide) adalah pramuwisata
yang mempunyai pengetahuan mengenai kebudayaan,
kekayaan alam, dan aspirasi kehidupan bangsa/penduduk
secara umum; yang memiliki ijin untuk memberikan bimbingan
perjalanan dan penerangan kepariwisataan dengan
mempergunakan satu atau beberapa bahasa tertentu terhadap
wisatawan, baik secara perseorangan atau berkelompok.
19. Atraksi dan Motif Wisata
Pramuwisata Khusus (Special Guide) adalah pramuwisata yang
mempunyai pengetahuan yang khusus dan mendalam mengenai
obyek wisata seperti kebudayaan, arkeologi, sejarah, teknik,
perdagangan, keagamaan, ilmiah margasatwa, perburuan, dan
lain-lain; yang mempunyai izin untuk membimbing perjalanan
dengan memberikan penerangan kepada wisatawan baik
perorangan maupun kelompok dengan menggunakan satu atau
beberapa bahasa tertentu.
Pembimbing Darma Wisata (Tour Conductor) adalah
pramuwisata senior yang mempunyai tanda pramuwisata untuk
memimpin perjalanan suatu kelompok wisatawan yang melakukan
perjalanan di suatu wilayah atau suatu negara guna memberikan
asistensi perjalanan, bimbingan dan penerangan mengenai obyek
wisata kebudayaan, kekayaan alam dan aspirasi kehidupan dari
penduduk atau bangsa di wilayah yang dijelajahi.
20. Atraksi dan Motif Wisata
Pramuwisata Pengemudi (Guide Driver) adalah
pramuwisata yang mempunyai kartu tanda pramuwisata
untuk memberikan bimbingan dan penerangan umum
mengenai obyek wisata, kebudayaan, kekayaan alam
dan aspirasi kehidupan bangsa kepada wisatawan, di
samping kedudukannya sebagai pengemudi kendaraan
umum, seperti taxi, bus, touring choarch, dan lain-lain.
Berbagai Macam Bentuk Wisata
Dari segi Jumlahnya:
Individual Tour (wisatawan perorangan), yaitu
perjalanan wisata yang dilakukan oleh satu orang atau
sepasang suami-isteri.
21. Atraksi dan Motif Wisata
Family Group Tour (wisata keluarga), yaitu suatu
perjalanan wisata yang dilakukan oleh serombongan
keluarga yang masih mempunyai hubungan kekerabatan
satu sama lain.
Group Tour (wisata rombongan), yaitu suatu
perjalanan wisata yang dilakukan bersama-sama dengan
dipimpin oleh seorang yang bertanggung jawab atas
keselamatan dan kebutuhan seluruh anggotanya.
Biasanya paling sedikit 10 orang, dengan dilengkapi
diskon dari perusahaan prinsipal bagi orang yang
kesebelas. Potongan ini besarnya berkisar antara 2
hingga 50% dari ongkos penerbangan atau penginapan.
22. Atraksi dan Motif Wisata
Dari segi kepengaturannya:
Pre-arranged Tour (wisata berencana), yaitu suatu
perjalanan wisata yang jauh hari sebelumnya telah
diatur segala sesuatunya, baik transportasi,
akomodasi maupun obyek-obyek yang akan
dikunjungi. Biasanya wisata jenis ini diatur oleh suatu
lembaga yang khusus mengurus, mengatur maupun
menyelenggarakan perjalanan wisata dengan
bekerjasama dengan semua instansi atau lembaga
yang terkait dengan kepentingan tersebut.
Package Tour (wisata paket atau paket wisata),
yaitu suatu produk perjalanan wisata yang dijual oleh
suatu perusahaan biro perjalanan atau perusahaan
transport yang bekerjasama dengannya dimana
harga paket wisata tersebut telah mencakup biaya
perjalanan, hotel ataupun fasilitas lainnya yang
memberikan kenyamanan bagi pembelinya. Dengan
kata lain paket wisata ini adalah suatu produk wisata
yang merupakan suatu komposisi perjalanan yang
disusun dan dijual guna memberikan kemudahan dan
kepraktisan dalam melakukan perjalanan wisata.
23. Atraksi dan Motif Wisata
Coach Tour (wisata terpimpin), yaitu suatu paket
perjalanan ekskursi yang dijual oleh biro
perjalanan dengan dipimpin oleh seorang
pemandu wisata yang diselenggarakan secara
rutin, dalam jangka yang telah ditetapkan dan
dengan rute perjalanan yang tertentu pula.
Special Arranged Tour (wisata khusus), yaitu
suatu perjalanan wisata yang disusun secara
khusus guna memenuhi permintaan seorang
langganan atau lebih sesuai dengan
kepentingannya.
24. Atraksi dan Motif Wisata
Optional Tour (wisata tambahan/samasuka), yaitu suatu
perjalanan wisata tambahan di luar pengaturan yang telah
disusun dan perjanjikan pelaksanaannya, yang diperlakukan
atas permintaan pelanggan.
Dari segi maksud dan Tujuannya:
Holiday Tour (wisata liburan), yaitu suatu perjalanan
wisata yang diselenggarakan dan diikuti oleh angggotanya
guna berlibur, bersenang-senang dan menghibur diri.
Familiarization Tour (wisata pengenalan), yaitu suata
perjalanan anjangsana yang dimaksudkan guna mengenal
lebih lanjut bidang atau daerah yang mempunyai kaitan
dengan pekerjaan.
25. Atraksi dan Motif Wisata
Educational Tour (wisata pendidikan), yaitu suatu
perjalanan wisata yang dimaksudkan untuk memberikan
gambaran, studi perbandingan ataupun pengetahuan
mengenai bidang kerja yang dikunjunginya. Wisata jenis ini
disebut juga study tour atau perjalanan kunjungan
pengetahuan.
Scientific Tour (wisata pengetahuan), yaitu perjalanan
wisata yang tujuan pokoknya adalah untuk memperoleh
pengetahuan atau penyelidikan terhadap sesuatu bidang
ilmu pengetahuan. Misalnya: kunjungan melihat bunga
bangkai berbunga (raflesia arnoldi), melihat gerhana
matahari total, menyelidiki kehidupan konodo, dll.
26. Atraksi dan Motif Wisata
Pileimage Tour (wisata keagamaan), yaitu perjalanan
wisata yang dimaksudkan guna melakukan ibadah
keagamaan.
Special Mission Tour (wisata kunjungan khusus), yaitu
suatu perjalanan wisata yang dilakukan dengan suatu
maksud khusus, misalnya laddies programme.
Hunting Tour (wisata perburuan), yaitu suatu kunjungan
wisata yang dimaksudkan untuk menyelenggarakan
perburuan binatang yang diijinkan oleh penguasa setempat
sebagai hiburan semata-mata. Ex; berburu babi hutan di
Sumatera, berburu Kangguru di Australia, dan lain-lain.
27. Atraksi dan Motif Wisata
Dari segi penyelenggarannya:
Ekskursi (Excursion), yaitu suatu perjalanan wisata jarak
pendek yang ditempuh kurang dari 24 jam guna
mengunjungi satu atau lebih obyek wisata.
Safari Tour, yaitu suatu perjalanan wisata yang
diselenggarakan secara khusus dengan perlengkapan
maupun peralatan khusus pula yang tujuan maupun
obyeknya bukan merupakan obyek kunjungan wisata pada
umumnya. Misal: safari ke ujung kulon, safari ke Taman
Safari Indonesia di Gianyar Bali.
Cruize Tour, yaitu perjalanan wisata dengan menggunakan
kapal pesiar mengunjungi obyek-obyek wisata bahari dan
obyek wisata di darat tetapi menggunakan kapal pesiar
sebagai basis keberangkatannya.
28. Atraksi dan Motif Wisata
Youth Tour (wisata remaja), yaitu kunjungan wisata yang
penyelenggaraannya khusus diperuntukkan bagi para
remaja menurut golongan umur yang ditetapkan oleh hukum
negara masing-masing. Di Indonesia umumnya yang
dianggap remaja adalah mereka yang masih dalam
pendidikan SMA, belum duduk di bangku Perguruan Tinggi,
atau mereka yang usianya masih dibawah 21 tahun, dan
belum kawin.
Marine Tour (wisata bahari), yaitu suatu kunjungan ke
obyek wisata, khususnya untuk menyaksikan keindahan
lautan, wreck-diving (menyelam) dengan perlengkapan
selam lengkap.
29. Atraksi dan Motif Wisata
Motivasi yang mendorong wisatawan untuk
berwisata:
Kebutuhan untuk berlibur dan berekreasi,
Kebutuhan pendidikan dan penelitian,
Kebutuhan keagamaan,
Kebutuhan kesehatan,
Minat terhadap kebudayaan dan kesenian,
Kepentingan keamanan,
Kepentingan hubungan keluarga,
Kepentingan politik.
30. Atraksi dan Motif Wisata
Komponen Perjalanan Wisata
Sarana wisata terdiri dari tiga unsur:
Sarana pokok Kepariwisataan (main tourism
superstructure);
Biro perjalanan umum atau agen perjalanan.
Transportasi wisata baik darat, laut, maupun udara.
Restorant (cateraing trades)
Obyek wisata, antara lain:
Keindahan Alam (natural amenities), iklim,
pemandangan, flora dan fauna,dll.
Ciptaan Manusia (man made supply) , monumen,
candi, art gallery dll.
31. Atraksi dan Motif Wisata
Atraksi wisata (tourist attraction), ciptaan
manusia seperti kesenian, festival, pesta
ritual, upacara perkawinan tradisional, dll.
Sarana pelengkap kepariwisataan
(supplementing tourism superstructure),;
Fasilitas rekreasi dan olah raga, seperti golf
course, tennis court, pemandian,
photography, dll.
Prasarana umum seperti jalan raya,
jembatan, listrik, lapangan udara,
telekomunikasi, air bersih, dll.
Sarana penunjang kepariwisataan
(supporting tourism superstructure);
Nightclub dan steambath
Casino dan entertainment
Souvenir shop, mailing service, dll.
32. Atraksi dan Motif Wisata
Daerah Tujuan Wisata
Obyek dan Daya Tarik Wisata
Pengelompokan:
Wisata alam
Wisata budaya
Wisata minat khusus
Daya Tarik suatu obyek wisata berdasar pada:
Adanya sumberdaya yang dapat menimbulkan rasa
senang, indah, nyaman dan bersih.
Adanya aksesbilitas yang tinggi untuk dapat
mengunjunginya.
Adanya ciri khusus/spesifikasi yang bersifat langka.
33. Atraksi dan Motif Wisata
Adanya sarana/prasarana penunjang untuk melayani
para wisatawan yang hadir.
Obyek wisata alam mempunyai daya tarik tinggi
karena keindahan alam pegunungan, sungai, pantai,
pasir, hutan, dsb.
Obyek wisata budaya mempunyai daya tarik tinggi
karena memiliki nilai khusus dalam entuk atraksi
kesenian, upacara adat, nilai luhur yang terkandung
dalam suatu obyek buah karya manusia pada masa
lampau.
34. Atraksi dan Motif Wisata
Pembangunan suatu obyek wisata harus
dirancang dengan bersumber pada daya
tarik yang dimiliki obyek tersebut dengan
mengacu pada kreteria keberhasilan
pengembangan yang meliputi berbagai
kelayakan.
Kelayakan Finansial
Perhitungan secara komersial dari pembangunan
obyek wisata tersebut.
Kelayakan Sosial Ekonomi Regional
Melihat apakah ivestasi yang ditanam juga akan
memiliki dampak sosial ekonomi secara regional;
dapat menciptakan lapangan kerja, penghasil
devisa, dll.
Layak Teknis
Dapat dipertanggungjawabkan secara teknis
dengan melihat daya dukung yang ada.
Layak Lingkungan
Issue kerusakan lingkungan hidup.
36. Man ODTW Alam - K1 36
KERUSAKAN
LINGKUNGAN
TREND WISATA ALAM (META TOURISM)
-MINAT KHUSUS
- EKOLOGIS
WISATAWAN
MANCANEGARA
WISATAWAN
DOMESTK
DAERAH YG.
UNIK DAN
BERBEDA
SUASANA
PEDESAAN/
ALAMI
INDONESIA
MEGA BIO
DIVERSITAS
MENGUNTUNGKAN
DAN LESTARI
QUALITATIVE TOURISM
38. Perbedaan bentuk pariwisata
Mass tourism Green Tourism
Tanpa Perencanaan Dg Perencanaan
Perencanaan level distrik Koord dg perenc regional
Pengembangan terpencar Pengemb. Terkonsentrasi
Lans terbaik : intensif Lans terbaik : konservasi
Bangunan baru Reused building
Berorientasi luar Pelaksana setempat
SDM luar SDM dalam
Pemb. Bersifat ekonomis Ekonomis, ekologis,
sosial
Sosial cost dibebani pd
masy
Pelaku dibebani biaya
konservasi lingk
Kapasitas musiman Kapasitas rata-rata
Rintangan alam
dihilangkan
Rintangan dijasikan
atraksi
Arsitektur modern Arsitektur lokalMan ODTW Alam - K1 38
39. Man ODTW Alam - K1 39
Bentuk Pariwisata :
Mass tourism
- over comercial
- over crowding
- over development
Green tourism/ ecotourism
- Untung vs lestari
- Manajemen pengunjung
- Pembangunan terbatas
Tabel perbedaan bentuk pariwisata
Potensi Indonesia :
Ekosistem/ lanskap (hutan,
pantai, sungai, gunung dll
Species (satwa/ vegetasi)
Budaya
40. Man ODTW Alam - K1 40
Pengembangan Kepariwisataan
Alam
KONSEP Dasar :
1. Market driven : keinginan wisatawan.
Cth leisure travelers, Spa dll
2. Product driven : pengembangan
produk wisata. Cth kaw dg. Potensi
budaya/ alam yang kuat (Bali, candi
Borobudur)
Gabungan keduanya akan lebih baik
(dg. Porsi berbeda)
Pengalaman yang tinggi dan mengesankan
41. Man ODTW Alam - K1 41
Keunggulan komparatif pariwisata alam
Indonesia
Raja Ampat vs Phi phi island
Air terjun Moramo vs
Niagara
Green Canyon vs grand
canyon
Cartensz Pyramid vs Mount Everest
Hutan Kalimantan vs
Amazon
Gumuk pasir Parangkusumo
vs Gurun Sahara
Danau Ranu Kumbolo vs
Hutan Pinus Eropa
42. Man ODTW Alam - K1 42
PENGARUH PERUBAHAN IKLIM
PADA PARIWISATA
Mempengaruhi Fisik
Suhu lebih hangat
Lebih sulit memprediksi cuaca
Lebih sering terjadi bencana
Naiknya permukaan air laut, kehilangan jenis, rusak karang
Mempengaruhi bisnis
Perubahan musim
Kebutuhan infrasruktur baru
Diversivikasi Produk
Ancaman dari kompetitor baru
43. Man ODTW Alam - K1 43
Perubahan Paradigma Dalam
Berlibur
Pertumbuhan pasar yang pesat
dan meningkatnya permintaan
pengalaman berlibur
UK travelers
- 71% think holidays should
benefit people of the
destinations
- 85% think holidays should not
damage the env.
- 77% want holidays to
experience local culture and
food
Theme of Ind
Tourism 2011
Eco Culture &
MICE
44. Man ODTW Alam - K1 44
Sejarah pariwisata Indonesia
Abad 15 : motivasi
curious thdp daerah
baru
Abad 20 : basis pada
rekreasi
Daniel Boskman (WNA.
Inggris) : mencari
primata di Kalimantan
Selatan
Setelah itu semakin
45. Man ODTW Alam - K1 45
Sifat ODTW Alam di Indonesia :
In Situ
(berada pada ekosistem aslinya)
co. taman nasional
Perishable
(gejala alam yang hanya terjadi pd
suatu waktu) - calender of event.
Co. Gerhana bulan, gunung merapi
Non recoverable
(setiap ekosistem memiliki
kemampuan pemulihan yang
berbeda) co. kwh putih
Non substitutable
(berbeda dengan tempat lain,
walaupun memiliki obyek yang sama)
co. pangandaran vs kuta
47. Man ODTW Alam - K1 47
Indeks daya saing pariwisata Indonesia (TTCI/
Tourism Competitiveness Index) dalam GTF
2011
48. Man ODTW Alam - K1 48
Dalam laporan tahun ini, Swiss, Jerman
dan Perancis memiliki lingkungan yang
paling menarik untuk mengembangkan
industri perjalanan dan pariwisata.
Austria, Swedia, Inggris, Amerika
Serikat, Kanada, Spanyol dan Singapura
berada di peringkat 10 besar.
49. Problematika Wisata Alam di
Indonesia
Man ODTW Alam - K1 49
Investasi bidang kepariwisataan alam
masih rendah, jika dibanding dengan
investasi pengembangan hotel dan
rekreasi (leisure)
Problem :
1. KEAMANAN
2. PERSAINGAN DALAM PELAYANAN
3. KENDALA KERENTANAN ALAM
4. POLA PENGEMBANGAN YANG SAMA
Sumber : Fandeli, 2000
Ranking devisa di
Indonesia
50. Man ODTW Alam - K1 50
REALITAS (5A)
Kurang diversifikasi produk
Penurunan kualitas aksesibilitas, meningk pungutan liar :
biaya meningkat : daya saing menrn.
Penurunan kualitas pelayanan, keamanan, keselamatan
Miskin interpretasi
Lemah dalam perawatan fasilitas
Lemah dalam koordinasi dan jejaring
51. 51
What should we do?
Tingkatkan diversifikasi produk : KREATIF
Tingkatkan kualitas aksesibilitas ke destinasi
Mengembangkan standar produk
keselamatan
Mengembangkan interpretasi
Meningkatkan jejaring
Meningkatkan kampanye pelestarian alam
dan keanekaragaman hayati
PARIWISATA ALAM : MULTI SEKTORAL