SlideShare a Scribd company logo
Prinsip-Prinsip
Pengembangan Ekowisata
Togar M. Simatupang
Institut Teknologi Del
11 Nopember 2019
Kilasan
• Pengantar
• Kepariwisataan
• Eko-Wisata
• Pengembangan Eko-wisata
• Ilustrasi Eko-Wisata
• Latihan
2
Kepariwisataan
3
Apa yang dimaksud dengan kepariwisataan?
• Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan
bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan
setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat
setempat, sesama wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan pengusaha.
• Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai
fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah,
dan Pemerintah Daerah.
• Industri Pariwisata adalah kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait dalam
rangka menghasilkan barang dan/atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan
wisatawan dalam penyelenggaraan pariwisata.
• Jasa perjalanan wisata; Wisata tirta; Jasa pramuwisata; Penyelenggaraan kegiatan hiburan
dan rekreasi; Jasa konsultan pariwisata; Jasa makanan dan minuman; spa; Penyelenggaraan
pertemuan, perjalanan insentif, konferensi, dan pameran; Jasa transportasi wisata; Kawasan
pariwisata; penyediaan akomodasi; Daya tarik wisata; Jasa informasi pariwisata, dan lainnya.
4
Pariwisata
• Pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan jasa
pariwisata, menyediakan atau mengusahakan obyek dan daya tarik
wisata, usaha sarana pariwisata dan usaha lain yang terkait di bidang
tersebut.
 Undang-undang RI No. 10 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan
5
Pariwisata
Usaha Jasa Pariwisata
• Jasa Biro Perjalanan
Wisata
• Jasa Agen Perjalanan
Wisata
• Jasa Pramuwisata
• Jasa Konvensi, Perjalanan
Insentif dan Pameran
• Jasa Impresariat
• Jasa Konsultan Pariwisata
• Jasa Informasi Pariwisata
Pengusahaan Obyek dan
Daya Tarik Wisata
• Pengusahaan obyek dan
daya tarik wisata alam
• Pengusahaan obyek dan
daya tarik wisata budaya
• Pengusahaan obyek dan
daya tarik wisata minat
khusus
Usaha Sarana Pariwisata
• Penyediaan akomodasi
• Penyediaan makanan dan
minuman
• Penyediaan angkutan
wisata
• Penyediaan sarana wisata
tirta
• Penyediaan kawasan
pariwisata
Sumber: Kepmen Parpostel No: Km 10/Pw.102/Mppt-93
6
Mengapa orang berwisata?
• Untuk mencari, menikmati, mengalami, menghargai (belajar)
budayadan alam yang berbeda, unik, menarik
• Untuk memenuhi Hak Azasi Manusia
• Dari sekedar mengisi waktu luang  untuk meningkatkankualitas hidup dan
derajat kemanusiaan.
7
Unsur pembentuk sistem kepariwisataan:
1. Market (pasar): mencakup faktor-faktor yang
mempengaruhi pasar dengan penekanan pada
perilaku pasar, faktor-faktor internal dan eksternal
yang mempengaruhi perjalanan wisata, dan
proses pengambilan keputusan berwisata.
2. Marketing (pemasaran): menfokuskan pada
strategi bagaimana pengelola pariwisata
merencanakan, mempromosikan, dan
mendistribusikan barang dan jasa kepada
wisatawan.
3. Travel (perjalanan): fokus pada pergerakan
wisatawan, moda transportasi, dan segmen pasar.
4. Destination (destinasi/daerah tujuan wisata):
mencakup proses dan prosedur yang dilakukan
oleh destinasi pariwisata dalam pembangunan
dan mempertahankan keberlanjutan
kepariwisataan.
8
Sisi Penawaran dan Permintaan
Kegiatan Pariwisata Melibatkan Berbagai Unsur yang
saling terkait, yaitu:
Produk
(sisi penawaran)
Pasar
(sisi permintaan)
Unsur Produk (sisi
penawaran/penyedia):
• Atraksi Wisata
• Akomodasi
• Transportasi
• Infrastruktur
• Fasilitas pendukung lainnya
Unsur Pasar (sisi
permintaan/pengguna):
• Pasar wisatawan nusantara
• Pasar wisatawan mancanegara
• Masyarakat lokal
9
Atraksi Wisata
• Atraksi wisata adalah semua yang menjadi daya tarik mengapa wisatawan tertarik datang
berkunjung pada suatu daerah tujuan wisata (DTW).
• Objek dan Daya Tarik Alam
• lklim
• Pemandangan Alam
• Pantai dan Laut
• Flora dan Fauna
• Lingkungan Alam Khusus
• Taman Nasional dan Kawasan Lindung
• Pariwisata Kesehatan
• Objek dan Daya Tarik Budaya: Kawasan Budaya, Sejarah dan Arkeologis; Budaya Daerah; Aktivitas
Ekonomi; Kawasan Perkotaan; Museum dan Fasilitas Budaya Lainnya; Festival Budaya; Kesukuan,
Agama dan Nostalgia
• Objek Dan Daya Tarik Khusus: Taman Ria dan Sirkus; Belanja; Pertemuan, Konferensi dan
Konvensi; Hiburan; Fasilitas Rekreasi dan Olah Raga; Hotel dan Kawasan Wisata; Moda
Transportasi Spesifik
10
Kebijakan Pariwisata
1. Kebijakan pokok
a. Mewadahi, membangun, dan mengembangkan potensi pariwisata sebagai kegiatan
ekonomi yang menciptakan lapangan kerja
b. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan aparatur serta pemberdayaan tugas dan
fungsi organisasi Diparda sebagai fasilitator dan regulator pengembangan pariwisata
c. Meningkatkan kesempatan berusaha dan keterlibatan masyarakat dalam mengembangkan
kawasan wisata
d. Melaksanakan kerjasama pariwisata antar daerah dan dunia usaha
2. Kebijakan spasial (keruangan) pariwisata
3. Kebijakan pengembangan produk wisata
• Asas keberlanjutan (sustainability), keserasian (harmonizes), keterjangkauan (affordability)
4. Kebijakan pengembangan obyek dan daya tarik wisata
5. Kebijakan pengembangan sarana dan prasarana
6. Kebijakan pemasaran dan promosi wisata
11
Kebijakan Pengembangan Produk Wisata
• Pengembangan produk wisata sesuai dengan identitas daerah dari
tempat wisata tersebut.
• Perlunya penetapan produk wisata unggulan sebagai sektor penarik
utama pengembang an pariwisata di suatu daerah tertentu.
• Obyek-obyek dan daya tarik wisata, kesenian daerah, serta event-
event pariwisata di tempat wisata yang dituju.
12
Kebijakan pengembangan obyek dan daya
tarik wisata
• Adanya menajemen pengembangan obyek daya tarik wisata yang
didasarkan pada sistem perencanaan.
• Adanya pendekatan pembangunan kawasan wisata dengan nuansa
nilai-nilai agama, budaya, estetika, dan moral yang dianut
masyarakatnya.
• Adanya mekanisme pasar yang meliputi wisata alam, budaya dan
petualangan.
13
14
15
Hasil pengukuran Indeks Pariwisata Indonesia (IPI)
16
Sumber:
http://print.kompas.com/baca/2016/09/29/Mengukur-Daya-
Saing-Wisata-Unggulan
Prinsip-prinsip Kepariwisataan
• Kepariwisataan berbasis masyarakat
• Kepariwisataan berwawasan budaya
• Kepariwisataan berkelanjutan
17
Prinsip-prinsip Kepariwisataan Indonesia
• Kepariwisataan diselenggarakan dengan prinsip:
• Menjunjung tinggi norma agama dan nilai budaya sebagai pengejawantahan dari konsep
hidup dalam keseimbangan hubungan antara Tuhan Yang Maha Esa, hubungan atara manusia
dan sesama manusia, dan hubungan antara manusia dan lingkungan;
• Menjunjung tinggi hak asasi manusia, keragaman budaya, dan kearifan lokal;
• Memberi manfaat untuk kesejahteraan rakyat, keadilan, kesetaraan, dan proporsionalitas;
• Memelihara kelestarian alam dan lingkungan hidup;
• Memberdayakan masyarakat setempat;
• Menjamin keterpaduan antar sektor, antar daerah, antara pusat dan daerah yang merupakan
satu kesatuan sistemik dalam kerangka otonomi daerah, serta keterpaduan antar pemangku
kepentingan;
• Mematuhi Kode Etik Kepariwisataan Dunia dan kesepakatan internasional di bidang
pariwisata,
• Memperkukuh keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Sumber: Undang-undang No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan 18
Fungsi Kepariwisataan
• Fungsi Pemerataan:
• Spasial
• Sektoral
• Struktural
• Fungsi Pelestarian:
• Memelihara
• Memanfaatkan
• Mengembangkan
• Fungsi Pendidikan:
• Belajar mandiri (self learning)
• Metode pengajaran (widya-wisata)
19
Kode Etika Kepariwisataan
1. Untuk membangun saling pengertian dan menghormati.
2. Untuk memenuhi kebutuhan “kualitas hidup”.
3. Faktor pembangunan berkelanjutan.
4. Pemakai dan pelestari Warisan Budaya.
5. Kegiatan yg menguntungkan bagi negara dan masyarakat.
6. Kewajiban bagi para pemangku kepentingan.
7. Hak azasi berwisata.
8. Kebebasan bergerak wisatawan.
9. Hak para pekerja dan pengusaha.
10. Implementasi Prinsip-prinsip Kode Etik.
20
Konsep Pembangunan Pariwisata
Berkelanjutan
21
Kepariwisataan Berkelanjutan:
Peran Pemerintah, Pelaku Usaha, dan Komunitas untuk pariwisata yang bertanggung Jawab
(responsible tourism)
22
Industri
Pariwisata
(penyedia jasa):
• Agen perjalanan
• Operator wisata
• Pemandu wisata
• Transportasi
• Akomodasi
• Hiburan
• Restoran
• Cinderamata
Wisatawan:
• Asing
• Domestik
• Lokal
• Perjalanan dinas
Pariwisata
Pemerintah
• Peraturan,
perundangan
• Kebijakan, promosi
• Infrastruktur
Pemasok Lokal:
Petani, Peternak,
Nelayan, Perajin,
Kuliner, Penginapan
Komunitas
Desa/Lokal:
Atraksi, Galeri, Eko-
Wisata, Geo-Wisata
Pengembangan
SDM:
• Pelatihan
• Pendidikan Vokasi
dan Akademik
• Sertifikasi
• Balai Latihan Kerja
(BLK)
• Sanggar Karang
Taruna
• Inkubator UKM
Perencanaan Tenaga Kerja
(Manpower Planning)
Simatupang (2017)
Pengelolaan Destinasi
(Destination Management)
Investasi dan Keuangan
(Investment and Finance)
Pertumbuhan Ekonomi yang
inklusif dan berkelanjutan
Partisipasi dan
Pemberdayaan Komunitas
(Participation and
Empowerment)
Permasalahan Kepariwisataan Kawasan Toba
Permasalahan yang Muncul Ke
Permukaan
• Aksesibilitas
• Ketidaksiapan sarana dan prasarana
• Citra Destinasi yang negatif
• Kebijakan tidak sinkron dan tidak harmonis
• Iklim usaha tidak kondusif
• Keamanan, kebersihan, dan ketertiban destinasi
• Masyarakat tidak siap menjadi destinasi wisata
• Lemahnya koordinasi
• Peran serta pelaku usaha tidak optimal
• Pengrusakan lingkungan
• Rendahnya jumlah dan nilai investasi
• Rendahnya kualitas pelayanan pariwisata
Sumber Permasalahan Utama
Pariwisata
• Sarana dan Prasarana
• SDM Pariwisata
• Komunikasi dan Publikasi
• Kebijakan dan Peraturan
• Teknologi Informasi
• Konektivitas
• Investasi
• Keterlibatan Masyarakat
23
Eko-Wisata
24
Hubungan Kebudayaan dan Kepariwisataan
Kebudayaan
digunakan oleh
Kepariwisataan
Komersialisasi
kebudayaan
Lama Kepariwisataan
wahana
aktualisasi
Kebudayaan
Melestarikan
kebudayaan
Baru
25
Pembangunan Berwawasan Kebudayaan
• Pendekatan Pembangunan dengan menggunakan kebudayaan secara
holistik sebagai acuan dasar guna meningkatkan taraf hidup dan
martabat bangsa Indonesia.
• Manusia sebagai makhluk budaya menjalankan pembangunan
• manusia sebagai sentral  subyek dan juga obyek
26
Pengertian Ekowisata
• Ekowisata dapat didefinisikan sebagai suatu konsep pengembangan
pariwisata berkelanjutan yang bertujuan untuk mendukung upaya-
upaya pelestarian lingkungan (alam dan budaya) dan meningkatkan
partisipasi masyarakat dalam pengelolaan yang konservatif, sehingga
memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat setempat.
• Ekowisata adalah bentuk kegiatan wisata yang bertanggung jawab
terhadap:
• kelestarian area yang masih alami,
• memberi manfaat secara ekonomi, dan
• mempertahankan keutuhan budaya masyarakat setempat.
27
Ekowisata
• Ekowisata sebagai wisata dalam bentuk perjalanan ke tempat-tempat
di alam terbuka yang relatif belum terjamah atau tercemar dengan
tujuan khusus untuk mempelajari, mengagumi, dan menikmati
pemandangan dengan tumbuh-tumbuhan serta satwa liarnya
(termasuk potensi kawasan berupa ekosistem, keadaan iklim,
fenomena alam, kekhasan jenis tumbuhan dan satwa liar) juga semua
manifestasi kebudayaan yang ada (termasuk tatanan lingkungan sosial
budaya), baik dari masa lampau maupun masa kini di tempat-tempat
tersebut dengan tujuan untuk melestarikan lingkungan dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
• Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup
28
Pengaruh-pengaruh negatif ekowisata
1. Dimungkinkan pengambilan secara ilegal terhadap satwaliar;
2. Kerusakan habitat satwa liar;
3. Perubahan komposisi tumbuhan menurunnya produktivitas
tumbuhan bawah karena terinjak-injak pengunjung;
4. Mengurangi daya reproduksi satwaliar;
5. Penyimpangan pola makan satwa (monyet ekor panjang);
6. Modifikasi pola-pola aktivitas satwa;
7. Polusi dan limbah yang ditinggalkan pengunjung.
29
Prinsip-Prinsip Pengembangan Ekowisata
1. Konservasi
2. Pendidikan
3. Ekonomi
4. Peran Aktif Masyarakat
5. Daya tarik wisata
30
1. Konservasi
• Pemanfaatan keanekaragaman hayati yang tidak merusak sumber
daya alam itu sendiri.
• Relatif tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan dan
kegiatannya bersifat ramah lingkungan.
• Dapat dijadikan sumber dana yang besar untuk membiayai
pembangunan konservasi.
• Dapat memanfaatkan sumber daya lokal secara lestari.
• Meningkatkan daya dorong yg sangat besar bagi pihak swasta untk
berperan serta dalam program konservasi.
• Mendukung upaya pengawetan jenis flora dan fauna.
31
2. Pendidikan
• Meningkatkan kesadaran masyarakat dan merubah perilaku
masyarakat tentang perlunya upaya konservasi sumber daya alam
hayati dan ekosistemnya.
32
3. Ekonomi
• Dapat memberikan keuntungan ekonomi bagi pengelola kawasan,
penyelenggara ekowisata dan masyarakat setempat.
• Dapat memacu pembangunan wilayah, baik di tingkat lokal, regional
mapun nasional.
• Dapat menjamin kesinambungan usaha.
• Dampak ekonomi secara luas juga harus dirasakan oleh
kabupaten/kota, provinsi, bahkan nasional.
33
4. Peran Aktif Masyarakat
• Membangun hubungan kemitraan dgn masyarakat setempat.
• Pelibatan masyarakat sekitar kawasan sejak proses perencanaan
hingga tahap pelaksanaan serta monitoring dan evaluasi.
• Menggugah prakarsa dan aspirasi masyarakat setempat untk
pengembangan ekowisata.
• Memperhatikan kearifan tradisional dan kekhasan daerah setempat
agar tak terjadi benturan kepentingan dgn kondisi sosial budaya
setempat.
• Menyediakan peluang usaha dan kesempatan kerja semaksimal
mungkin bagi masyarakat sekitar kawasan.
34
5. Daya Tarik Wisata
• Menyediakan informasi yg akurat tentang potensi kawasan bagi
pengunjung.
• Kesempatan menikmati pengalaman wisata dalam lokasi yang
mempunyai fungsi konservasi.
• Memahami etika berwisata dan ikut berpartisipasi dalam pelestarian
lingkungan.
• Memberikan kenyamanan dan keamanan kepada pengunjung.
35
Delapan (8) prinsip the Ecotourism Society
1. Mencegah dan menanggulangi dampak dari aktivitas wisatawan terhadap alam
(kawasan yang dilindungi) dan budaya masyarakat lokal;
2. Pendidikan kader konservasi lingkungan;
3. Mengatur pengelolaan dan pelestarian kawasan ekowisata sehingga berpengaruh
langsung terhadap penghasilan atau pendapatan masyarakat setempat;
4. Masyarakat diikutsertakan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan terkait
pengelolaan ekowisata;
5. Keuntungan secara nyata dapat secara langsung dirasakan oleh masyarakat dari
kegiatan ekowisata agar masyarakat terdorong untuk menjaga kelestarian kawasan
yang dilindungi;
6. Menjaga keharmonisan (harmonisasi) dengan alam kawasan yang dilindungi;
7. Optimalisasi daya dukung lingkungan kawasan yang dilindungi;
8. Ekowisata merupakan sumber penghasilan Pendapatan Asli Daerah dan Negara.
36
Pengembang Ekowisata
• Lembaga Swadaya Masyarakat, pengabdi masyarakat, dan lingkungan.
• Adanya komitmen terhadap upaya pelestarian lingkungan, pengembangan ekonomi, dan pemberdayaan masyarakat secara
berkelanjutan.
• Tapi kadang kala komitmen tersebut tidak disertai dengan pengelolaan yang baik dan profesional, sehingga tidak sedikit kawasan
ekowisata yang hanya bertahan sesaat.
• Pengusaha swasta
• Pengusaha swasta belum banyak yang tertarik menggarap bidang ini karena harus memperhitungkan ongkos sosial dan ongkos
ekologi dalam pengembangannya.
• Pewirausaha sosial yang berjiwa pengabdi masyarakat dan berwawasan lingkungan
• Masalah yang mendasar adalah bagaimana membangun pengusaha yang berjiwa pengabdi masyarakat dan lingkungan / lembaga
pengabdi masyarakat yg berjiwa pengusaha yang berwawasan lingkungan.
• Lembaga pengabdi masyarakat yang berjiwa sosial
• Pengembangan dengan cara memberikan pelatihan manajemen dan profesionalisme usaha.
• Diperlukan bentuk kerja sama dan kemitraan yang nyata yang bersifat lintas sektor, baik ditingkat lokal, nasional, bahkan jika
memungkinkan tingkat internasional, secara sinergis saling menguntungkan, tidak bersifat eksploitatif, adil, dan transparan dengan
pembagian tugas dan manfaat yang jelas.
• Pemerintah daerah dapat memprakarsai pembentukan suata badan yang akan mengelola ekowisata secara
profesional. 37
Kunci Berkembangnya Ekowisata
1. Adanya keaslian kawasan yang memiliki keindahan dan keaslian alam
serta sifat khusus lingkungan yang indah, menarik, dapat menunjang
kegiatan rekreasi.
2. Berkaitan dengan kelompok atau masyarakat berbudaya yang merupakan
daya tarik wisata yang unik.
3. Berdekatan dengan daerah yang memiliki berbagai peninggalan
bersejarah.
4. Keberadaan dan dukungan masyarakat.
5. Pendidikan dan pengalaman.
6. Keberlanjutan.
7. Kemampuan pengelolaan ekowisata.
38
Pengembangan Ekowisata
39
Hubungan pariwisata berkelanjutan,
pariwisata berbasis alam, dan ekowisata
Pariwisata
Berkelanjutan
Pariwisata Alam
Ekowisata
40
Tahapan Pengembangan EkowisataAsesmen
Audit Sosial
(wawancara,
pengamatan,
data sekunder)
Penilaian Awal
Identifikasi
Potensi
Ekowisata
Pendampingan
Pelatihan Literasi
Ekowisata
Pertemuan
Pemangku
Kepentingan
Lokakarya
Pembentukan
Kelompok Usaha
Advokasi
Perancangan
Ekowisata
Kelayakan
Ekowisata
Pengelolaan
Ekowisata
41
Identifikasi Potensi Ekowisata
• Apakah potensi daya tarik obyek wisata X menarik untuk
dikembangkan sebagai model pengelolaan ekowisata?
• Bagaimanakah efektivitas pengelolaan obyek wisata X dan
kontribusinya terhadap pendapatan daerah, pendapatan masyarakat,
pelestariaan lingkungan, pelestarian nilai budaya, dan pemberdayaan
potensi masyarakat sekitar?
• Bagaimanakah prospek pengembangan daya tarik obyek wisata X
sebagai model pengelolaan ekowisata?
• Bagaimanakah model pengelolaan ekowisata yang dapat
dikembangkan di obyek wisata X?
42
Identifikasi Potensi Ekowisata
Jenis potensi daya tarik objek wisata: sungai, alam, fauna, flora, budaya
Efektivitas pengelolaan
Kontribusi terhadap pendapatan daerah dan ekonomi masyarakat
Pelestarian nilai budaya dan lingkungan
Dukungan sarana-prasarana
Partisipasi berbagai pihak terkait (lembaga terkait, dunia usaha, dan masyarakat)
43
Proses Perancangan
1. Penilaian
• Audit Sosial
• Identifikasi
Potensi
2. Proposal
• Berpikir
Desain
• Hasil
Perancangan
3. Pengujian • Uji kelayakan
44
1. Penilaian
• Apa itu Audit Sosial?
• Sebuah proses yang mendorong sebuah kelompok masyarakat untuk menilai dan menunjukkan
manfaat sosial, ekonomi, dan lingkungan serta keterbatasan-keterbatasan yang dimilikinya.
• Tahapan Audit Sosial
1. Identifikasi Lingkup Audit: mengidentifikasi potensi ekowisata.
2. Memahami potensi ekowisata: karakteristik daerah, kebiasaan komunitas, sediaan produk
wisata (atraksi, fasilitas, sarana, akses, penunjang lainnya), dan sisi pasar dan pola kunjungan,
dukungan prasarana.
3. Memperoleh Informasi tentang masyarakat yang diaudit: mengenali data apa saja yang
diperlukan, mendeteksi siapa saja pemegang informasi, mendapatkan data dengan wawancana
dan pengamatan.
4. Menyusun Informasi: memilih informasi yang penting, mengolah menjadi informasi yang
mudah dibaca.
5. Penyebaran Informasi: mengundang masyarakat dan menyampaikan informasi.
6. Gelar Pendapat Publik.
7. Tindak lanjut terhadap dengar pendapat.
45
2. Penyusunan ProposalDiscovery
Dalam kelompok,
masyarakat
menggambarkan
potensi yang ada
di desa mereka Dream
Masyarakat
memutuskan
potensi desa
mereka yang
dapat
dikembangkan
Design
Masyarakat
merumuskan
rencana untuk
mewujudkan
pengembangan
potensi desa
mereka
Delivery
Masyarakat
bersama dengan
perangkat desa
menyepakati
kegiatan untuk
mengembangkan
potensi desa
46
Perumusan Rencana Pengembangan
1. Aspek pengembangan produk pariwisata.
• Pengembangan daya Tarik wisata
• Pengembangan sarana ekowisata
• Pengembangan akses dan infrastruktur
• Pengembangan pemberdayaan masyarakat
2. Aspek pemanfaatan ruang untuk pengembangan pariwisata.
3. Aspek pemasaran dan pengembangan pasar.
• Pengembangan pasar
• Promosi
• Posisi
4. Aspek pengembangan sumber daya manusia.
5. Aspek kelembagaan.
6. Aspek pengelolaan lingkungan.
7. Aspek investasi.
47
Hasil Rancangan Obyek Ekowisata
Visi dan Misi
Tujuan
Sasaran
PasarRuang SDM KelembagaanDestinasi Lingkungan Investasi
Kebijakan
Strategi
Program
Kegiatan
1,2,3, …n 1,2,3, …n 1,2,3, …n 1,2,3, …n 1,2,3, …n 1,2,3, …n 1,2,3, …n
1,2,3, …n
1,2,3, …n
1,2,3, …n
48
49
EKOWISATA KAMPOENG KARUHUN
• DIILHAMI BUDAYA LELUHUR
• BERBASIS PRODUK LOKAL (PERTANIAN ORGANIK)
• BEROREINTASI KONSERVASI
50
3. Uji Kelayakan
Pelihara Manfaat Pengembangan
Masa Lalu Masa Kini Masa Datang
Ekowisata
Abstrak
Perilaku
Artefak
Ekologi
Ekonomi
Norma agama
Ormas dan Tradisi
Teknologi
Alam, Flora, Fauna
Mata pencaharian
51
Terima Kasih
52

More Related Content

What's hot

Daya tarik wisata
Daya tarik wisataDaya tarik wisata
Daya tarik wisata
Yani Adriani
 
PPT Potensi dan Pengelolaan Sumber Daya Pariwisata
PPT Potensi dan Pengelolaan Sumber Daya PariwisataPPT Potensi dan Pengelolaan Sumber Daya Pariwisata
PPT Potensi dan Pengelolaan Sumber Daya Pariwisata
Doris Agusnita
 
Panduan praktikum ekowisata bahari2019
Panduan praktikum ekowisata bahari2019Panduan praktikum ekowisata bahari2019
Panduan praktikum ekowisata bahari2019
Eko Efendi
 
Zonasi destinasi pariwisata
Zonasi destinasi pariwisataZonasi destinasi pariwisata
Zonasi destinasi pariwisata
Falah Tour & travel
 
3. Geografi Pariwisata - Pengertian & Ruang Lingkup Kajian Geografi Pariwisata
3. Geografi Pariwisata - Pengertian & Ruang Lingkup Kajian Geografi Pariwisata3. Geografi Pariwisata - Pengertian & Ruang Lingkup Kajian Geografi Pariwisata
3. Geografi Pariwisata - Pengertian & Ruang Lingkup Kajian Geografi Pariwisata
Irwan Haribudiman
 
05 pengembangan pariwisata bahari
05 pengembangan pariwisata bahari05 pengembangan pariwisata bahari
05 pengembangan pariwisata bahari
Eko Efendi
 
Pengembangan Pariwisata Daerah
Pengembangan Pariwisata Daerah Pengembangan Pariwisata Daerah
Pengembangan Pariwisata Daerah
Dadang Solihin
 
Sistem kepariwisataan
Sistem kepariwisataan Sistem kepariwisataan
Sistem kepariwisataan
Yani Adriani
 
M08 Dampak Pariwisata
M08 Dampak PariwisataM08 Dampak Pariwisata
M08 Dampak Pariwisata
Sapto Siswoyo
 
Homestay 2018
Homestay 2018Homestay 2018
Homestay 2018
Pemdes Seboro Sadang
 
Pengantar Kepariwisataan
Pengantar KepariwisataanPengantar Kepariwisataan
Pengantar Kepariwisataan
Fitri Indra Wardhono
 
KEGIATAN PARIWISATA BERKELANJUTAN
KEGIATAN PARIWISATA BERKELANJUTANKEGIATAN PARIWISATA BERKELANJUTAN
KEGIATAN PARIWISATA BERKELANJUTAN
Nesha Mutiara
 
Potensi dan daya tarik wisata kelas X
Potensi dan daya tarik wisata kelas XPotensi dan daya tarik wisata kelas X
Potensi dan daya tarik wisata kelas X
Ade Ela Pratiwi
 
Strategi pengembangan pariwisata daerah
Strategi pengembangan pariwisata daerahStrategi pengembangan pariwisata daerah
Strategi pengembangan pariwisata daerah
Umpungeng
 
Presentasi Power Point Kepariwisataaan
Presentasi Power Point KepariwisataaanPresentasi Power Point Kepariwisataaan
Presentasi Power Point Kepariwisataaan
topik16
 
DAYA TARIK WISATA
DAYA TARIK WISATADAYA TARIK WISATA
DAYA TARIK WISATA
Tri Anggoro Broto
 
Arah Kebijakan - Kemenparekraf
Arah Kebijakan - KemenparekrafArah Kebijakan - Kemenparekraf
Arah Kebijakan - Kemenparekraf
ECPAT Indonesia
 
9. Geografi Pariwisata - Faktor Geografi Sebagai Penentu Destinasi Wisata
9. Geografi Pariwisata - Faktor Geografi Sebagai Penentu Destinasi Wisata9. Geografi Pariwisata - Faktor Geografi Sebagai Penentu Destinasi Wisata
9. Geografi Pariwisata - Faktor Geografi Sebagai Penentu Destinasi Wisata
Irwan Haribudiman
 
Motivasi Tujuan Perjalanan, Krateristik Wisatawan dan Pola Pengeluaran Wisatawan
Motivasi Tujuan Perjalanan, Krateristik Wisatawan dan Pola Pengeluaran WisatawanMotivasi Tujuan Perjalanan, Krateristik Wisatawan dan Pola Pengeluaran Wisatawan
Motivasi Tujuan Perjalanan, Krateristik Wisatawan dan Pola Pengeluaran Wisatawan
Ade Ela Pratiwi
 

What's hot (20)

Daya tarik wisata
Daya tarik wisataDaya tarik wisata
Daya tarik wisata
 
PPT Potensi dan Pengelolaan Sumber Daya Pariwisata
PPT Potensi dan Pengelolaan Sumber Daya PariwisataPPT Potensi dan Pengelolaan Sumber Daya Pariwisata
PPT Potensi dan Pengelolaan Sumber Daya Pariwisata
 
Industri pariwisata
Industri pariwisataIndustri pariwisata
Industri pariwisata
 
Panduan praktikum ekowisata bahari2019
Panduan praktikum ekowisata bahari2019Panduan praktikum ekowisata bahari2019
Panduan praktikum ekowisata bahari2019
 
Zonasi destinasi pariwisata
Zonasi destinasi pariwisataZonasi destinasi pariwisata
Zonasi destinasi pariwisata
 
3. Geografi Pariwisata - Pengertian & Ruang Lingkup Kajian Geografi Pariwisata
3. Geografi Pariwisata - Pengertian & Ruang Lingkup Kajian Geografi Pariwisata3. Geografi Pariwisata - Pengertian & Ruang Lingkup Kajian Geografi Pariwisata
3. Geografi Pariwisata - Pengertian & Ruang Lingkup Kajian Geografi Pariwisata
 
05 pengembangan pariwisata bahari
05 pengembangan pariwisata bahari05 pengembangan pariwisata bahari
05 pengembangan pariwisata bahari
 
Pengembangan Pariwisata Daerah
Pengembangan Pariwisata Daerah Pengembangan Pariwisata Daerah
Pengembangan Pariwisata Daerah
 
Sistem kepariwisataan
Sistem kepariwisataan Sistem kepariwisataan
Sistem kepariwisataan
 
M08 Dampak Pariwisata
M08 Dampak PariwisataM08 Dampak Pariwisata
M08 Dampak Pariwisata
 
Homestay 2018
Homestay 2018Homestay 2018
Homestay 2018
 
Pengantar Kepariwisataan
Pengantar KepariwisataanPengantar Kepariwisataan
Pengantar Kepariwisataan
 
KEGIATAN PARIWISATA BERKELANJUTAN
KEGIATAN PARIWISATA BERKELANJUTANKEGIATAN PARIWISATA BERKELANJUTAN
KEGIATAN PARIWISATA BERKELANJUTAN
 
Potensi dan daya tarik wisata kelas X
Potensi dan daya tarik wisata kelas XPotensi dan daya tarik wisata kelas X
Potensi dan daya tarik wisata kelas X
 
Strategi pengembangan pariwisata daerah
Strategi pengembangan pariwisata daerahStrategi pengembangan pariwisata daerah
Strategi pengembangan pariwisata daerah
 
Presentasi Power Point Kepariwisataaan
Presentasi Power Point KepariwisataaanPresentasi Power Point Kepariwisataaan
Presentasi Power Point Kepariwisataaan
 
DAYA TARIK WISATA
DAYA TARIK WISATADAYA TARIK WISATA
DAYA TARIK WISATA
 
Arah Kebijakan - Kemenparekraf
Arah Kebijakan - KemenparekrafArah Kebijakan - Kemenparekraf
Arah Kebijakan - Kemenparekraf
 
9. Geografi Pariwisata - Faktor Geografi Sebagai Penentu Destinasi Wisata
9. Geografi Pariwisata - Faktor Geografi Sebagai Penentu Destinasi Wisata9. Geografi Pariwisata - Faktor Geografi Sebagai Penentu Destinasi Wisata
9. Geografi Pariwisata - Faktor Geografi Sebagai Penentu Destinasi Wisata
 
Motivasi Tujuan Perjalanan, Krateristik Wisatawan dan Pola Pengeluaran Wisatawan
Motivasi Tujuan Perjalanan, Krateristik Wisatawan dan Pola Pengeluaran WisatawanMotivasi Tujuan Perjalanan, Krateristik Wisatawan dan Pola Pengeluaran Wisatawan
Motivasi Tujuan Perjalanan, Krateristik Wisatawan dan Pola Pengeluaran Wisatawan
 

Similar to Pengembangan Eko Wisata

Materi geopark
Materi geoparkMateri geopark
Materi geopark
Tirta Niagara
 
Strategi Penilaian dan ketahanan desa wisata di tengah kondisi kebiasaan baru...
Strategi Penilaian dan ketahanan desa wisata di tengah kondisi kebiasaan baru...Strategi Penilaian dan ketahanan desa wisata di tengah kondisi kebiasaan baru...
Strategi Penilaian dan ketahanan desa wisata di tengah kondisi kebiasaan baru...
Akademi Desa 4.0
 
PRODUK PARIWISATA (3A) ATRAKSI, AKSESIBILITAS, AMENITAS
PRODUK PARIWISATA (3A) ATRAKSI, AKSESIBILITAS, AMENITASPRODUK PARIWISATA (3A) ATRAKSI, AKSESIBILITAS, AMENITAS
PRODUK PARIWISATA (3A) ATRAKSI, AKSESIBILITAS, AMENITAS
dewigita16
 
Kebijakan pengembangan pariwisata
Kebijakan pengembangan pariwisataKebijakan pengembangan pariwisata
Kebijakan pengembangan pariwisataJabalan Perang
 
Analisis pasar/Tourism Market Analisys
Analisis pasar/Tourism Market AnalisysAnalisis pasar/Tourism Market Analisys
Analisis pasar/Tourism Market Analisys
Irma Charisma Hatibie
 
Modul 11- Marketing Pariwisata
Modul 11- Marketing PariwisataModul 11- Marketing Pariwisata
Modul 11- Marketing PariwisataKevin Kurniawan
 
Manajemen Transportasi Materi 14
Manajemen Transportasi Materi 14Manajemen Transportasi Materi 14
Manajemen Transportasi Materi 14Arjuna Ahmadi
 
M03 Lembaga Kepariwisataan
M03 Lembaga KepariwisataanM03 Lembaga Kepariwisataan
M03 Lembaga Kepariwisataan
Sapto Siswoyo
 
Company profile travalink group 2012
Company profile travalink group 2012Company profile travalink group 2012
Company profile travalink group 2012Travalink Bdo
 
Mustika permatasari.pptx
Mustika permatasari.pptxMustika permatasari.pptx
Mustika permatasari.pptx
MelatiPratama
 
Makalah perkembangan keparawisataan di kuningan
Makalah perkembangan keparawisataan di kuninganMakalah perkembangan keparawisataan di kuningan
Makalah perkembangan keparawisataan di kuningan
Septian Muna Barakati
 
Tour panning process
Tour panning processTour panning process
Tour panning process
HartokoEdo
 
Sukses Mengelola Bisnis Pariwisata
Sukses Mengelola Bisnis PariwisataSukses Mengelola Bisnis Pariwisata
Sukses Mengelola Bisnis Pariwisata
Noersal Samad
 
Ruang Lingkup Pengembangan Desa Wisata.pdf
Ruang Lingkup Pengembangan Desa Wisata.pdfRuang Lingkup Pengembangan Desa Wisata.pdf
Ruang Lingkup Pengembangan Desa Wisata.pdf
Islamic State University of Mataram
 
Paparan Bapak Tazbir - Kepala Dinas Pariwisata - Daerah Istimewa Jogjakarta
Paparan Bapak Tazbir - Kepala Dinas Pariwisata - Daerah Istimewa JogjakartaPaparan Bapak Tazbir - Kepala Dinas Pariwisata - Daerah Istimewa Jogjakarta
Paparan Bapak Tazbir - Kepala Dinas Pariwisata - Daerah Istimewa Jogjakarta
Auditors to the field of business travel agency
 
Analisis pasar dan pemasaran pariwisata
Analisis pasar dan pemasaran pariwisataAnalisis pasar dan pemasaran pariwisata
Analisis pasar dan pemasaran pariwisataAgrifina Nathania
 
partisipasi pariwisata
partisipasi pariwisatapartisipasi pariwisata
partisipasi pariwisataMDSmerry
 
pengembangan pariwisata di kabupaten gunungkidul Wiwit dan Sigit Prodi AP UGK...
pengembangan pariwisata di kabupaten gunungkidul Wiwit dan Sigit Prodi AP UGK...pengembangan pariwisata di kabupaten gunungkidul Wiwit dan Sigit Prodi AP UGK...
pengembangan pariwisata di kabupaten gunungkidul Wiwit dan Sigit Prodi AP UGK...
UGK
 
Konsep pariwisata IT
Konsep pariwisata ITKonsep pariwisata IT
Konsep pariwisata IT
STT Harapan
 
Interelasi birokrasi industri dalam pariwisata
Interelasi birokrasi industri dalam pariwisataInterelasi birokrasi industri dalam pariwisata
Interelasi birokrasi industri dalam pariwisata
Yani Adriani
 

Similar to Pengembangan Eko Wisata (20)

Materi geopark
Materi geoparkMateri geopark
Materi geopark
 
Strategi Penilaian dan ketahanan desa wisata di tengah kondisi kebiasaan baru...
Strategi Penilaian dan ketahanan desa wisata di tengah kondisi kebiasaan baru...Strategi Penilaian dan ketahanan desa wisata di tengah kondisi kebiasaan baru...
Strategi Penilaian dan ketahanan desa wisata di tengah kondisi kebiasaan baru...
 
PRODUK PARIWISATA (3A) ATRAKSI, AKSESIBILITAS, AMENITAS
PRODUK PARIWISATA (3A) ATRAKSI, AKSESIBILITAS, AMENITASPRODUK PARIWISATA (3A) ATRAKSI, AKSESIBILITAS, AMENITAS
PRODUK PARIWISATA (3A) ATRAKSI, AKSESIBILITAS, AMENITAS
 
Kebijakan pengembangan pariwisata
Kebijakan pengembangan pariwisataKebijakan pengembangan pariwisata
Kebijakan pengembangan pariwisata
 
Analisis pasar/Tourism Market Analisys
Analisis pasar/Tourism Market AnalisysAnalisis pasar/Tourism Market Analisys
Analisis pasar/Tourism Market Analisys
 
Modul 11- Marketing Pariwisata
Modul 11- Marketing PariwisataModul 11- Marketing Pariwisata
Modul 11- Marketing Pariwisata
 
Manajemen Transportasi Materi 14
Manajemen Transportasi Materi 14Manajemen Transportasi Materi 14
Manajemen Transportasi Materi 14
 
M03 Lembaga Kepariwisataan
M03 Lembaga KepariwisataanM03 Lembaga Kepariwisataan
M03 Lembaga Kepariwisataan
 
Company profile travalink group 2012
Company profile travalink group 2012Company profile travalink group 2012
Company profile travalink group 2012
 
Mustika permatasari.pptx
Mustika permatasari.pptxMustika permatasari.pptx
Mustika permatasari.pptx
 
Makalah perkembangan keparawisataan di kuningan
Makalah perkembangan keparawisataan di kuninganMakalah perkembangan keparawisataan di kuningan
Makalah perkembangan keparawisataan di kuningan
 
Tour panning process
Tour panning processTour panning process
Tour panning process
 
Sukses Mengelola Bisnis Pariwisata
Sukses Mengelola Bisnis PariwisataSukses Mengelola Bisnis Pariwisata
Sukses Mengelola Bisnis Pariwisata
 
Ruang Lingkup Pengembangan Desa Wisata.pdf
Ruang Lingkup Pengembangan Desa Wisata.pdfRuang Lingkup Pengembangan Desa Wisata.pdf
Ruang Lingkup Pengembangan Desa Wisata.pdf
 
Paparan Bapak Tazbir - Kepala Dinas Pariwisata - Daerah Istimewa Jogjakarta
Paparan Bapak Tazbir - Kepala Dinas Pariwisata - Daerah Istimewa JogjakartaPaparan Bapak Tazbir - Kepala Dinas Pariwisata - Daerah Istimewa Jogjakarta
Paparan Bapak Tazbir - Kepala Dinas Pariwisata - Daerah Istimewa Jogjakarta
 
Analisis pasar dan pemasaran pariwisata
Analisis pasar dan pemasaran pariwisataAnalisis pasar dan pemasaran pariwisata
Analisis pasar dan pemasaran pariwisata
 
partisipasi pariwisata
partisipasi pariwisatapartisipasi pariwisata
partisipasi pariwisata
 
pengembangan pariwisata di kabupaten gunungkidul Wiwit dan Sigit Prodi AP UGK...
pengembangan pariwisata di kabupaten gunungkidul Wiwit dan Sigit Prodi AP UGK...pengembangan pariwisata di kabupaten gunungkidul Wiwit dan Sigit Prodi AP UGK...
pengembangan pariwisata di kabupaten gunungkidul Wiwit dan Sigit Prodi AP UGK...
 
Konsep pariwisata IT
Konsep pariwisata ITKonsep pariwisata IT
Konsep pariwisata IT
 
Interelasi birokrasi industri dalam pariwisata
Interelasi birokrasi industri dalam pariwisataInterelasi birokrasi industri dalam pariwisata
Interelasi birokrasi industri dalam pariwisata
 

More from Togar Simatupang

Global Value Chain in the Agrifood Sector
Global Value Chain in the Agrifood SectorGlobal Value Chain in the Agrifood Sector
Global Value Chain in the Agrifood Sector
Togar Simatupang
 
Value Chain Governance
Value Chain GovernanceValue Chain Governance
Value Chain Governance
Togar Simatupang
 
Global Value Chain (GVC) in the Digital Economy
Global Value Chain (GVC) in the Digital EconomyGlobal Value Chain (GVC) in the Digital Economy
Global Value Chain (GVC) in the Digital Economy
Togar Simatupang
 
Introductory Session to Global Value Chain
Introductory Session to Global Value ChainIntroductory Session to Global Value Chain
Introductory Session to Global Value Chain
Togar Simatupang
 
Peningkatan Kapasitas SDM Dalam Sektor Logistik
Peningkatan Kapasitas SDM Dalam Sektor LogistikPeningkatan Kapasitas SDM Dalam Sektor Logistik
Peningkatan Kapasitas SDM Dalam Sektor Logistik
Togar Simatupang
 
Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene)
Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene) Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene)
Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene)
Togar Simatupang
 
Pengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Pengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi KreatifPengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Pengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Togar Simatupang
 
Tinjauan Kurikulum Program Studi Kewirausahaan
Tinjauan Kurikulum Program Studi KewirausahaanTinjauan Kurikulum Program Studi Kewirausahaan
Tinjauan Kurikulum Program Studi Kewirausahaan
Togar Simatupang
 
Pengembangan Modal Manusia Indonesia
Pengembangan Modal Manusia IndonesiaPengembangan Modal Manusia Indonesia
Pengembangan Modal Manusia Indonesia
Togar Simatupang
 
Peran Institusi Pendidikan Dalam Ekosistem Rantai Pasokan
Peran Institusi Pendidikan Dalam Ekosistem Rantai PasokanPeran Institusi Pendidikan Dalam Ekosistem Rantai Pasokan
Peran Institusi Pendidikan Dalam Ekosistem Rantai Pasokan
Togar Simatupang
 
Penulisan Akademis dan Desain Penelitian
Penulisan Akademis dan Desain PenelitianPenulisan Akademis dan Desain Penelitian
Penulisan Akademis dan Desain Penelitian
Togar Simatupang
 
Registrasi Sumber Daya Peralatan Konstruksi
Registrasi Sumber Daya Peralatan KonstruksiRegistrasi Sumber Daya Peralatan Konstruksi
Registrasi Sumber Daya Peralatan Konstruksi
Togar Simatupang
 
Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...
Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...
Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...
Togar Simatupang
 
Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)
Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)
Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)
Togar Simatupang
 
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di Indonesia
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di IndonesiaPengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di Indonesia
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di Indonesia
Togar Simatupang
 
Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)
Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)
Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)
Togar Simatupang
 
Perencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisata
Perencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisataPerencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisata
Perencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisata
Togar Simatupang
 
Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)
Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)
Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)
Togar Simatupang
 
Kiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk Tesis
Kiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk TesisKiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk Tesis
Kiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk Tesis
Togar Simatupang
 
Tata Kelola Rantai Pasokan
Tata Kelola Rantai PasokanTata Kelola Rantai Pasokan
Tata Kelola Rantai Pasokan
Togar Simatupang
 

More from Togar Simatupang (20)

Global Value Chain in the Agrifood Sector
Global Value Chain in the Agrifood SectorGlobal Value Chain in the Agrifood Sector
Global Value Chain in the Agrifood Sector
 
Value Chain Governance
Value Chain GovernanceValue Chain Governance
Value Chain Governance
 
Global Value Chain (GVC) in the Digital Economy
Global Value Chain (GVC) in the Digital EconomyGlobal Value Chain (GVC) in the Digital Economy
Global Value Chain (GVC) in the Digital Economy
 
Introductory Session to Global Value Chain
Introductory Session to Global Value ChainIntroductory Session to Global Value Chain
Introductory Session to Global Value Chain
 
Peningkatan Kapasitas SDM Dalam Sektor Logistik
Peningkatan Kapasitas SDM Dalam Sektor LogistikPeningkatan Kapasitas SDM Dalam Sektor Logistik
Peningkatan Kapasitas SDM Dalam Sektor Logistik
 
Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene)
Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene) Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene)
Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene)
 
Pengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Pengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi KreatifPengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Pengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
 
Tinjauan Kurikulum Program Studi Kewirausahaan
Tinjauan Kurikulum Program Studi KewirausahaanTinjauan Kurikulum Program Studi Kewirausahaan
Tinjauan Kurikulum Program Studi Kewirausahaan
 
Pengembangan Modal Manusia Indonesia
Pengembangan Modal Manusia IndonesiaPengembangan Modal Manusia Indonesia
Pengembangan Modal Manusia Indonesia
 
Peran Institusi Pendidikan Dalam Ekosistem Rantai Pasokan
Peran Institusi Pendidikan Dalam Ekosistem Rantai PasokanPeran Institusi Pendidikan Dalam Ekosistem Rantai Pasokan
Peran Institusi Pendidikan Dalam Ekosistem Rantai Pasokan
 
Penulisan Akademis dan Desain Penelitian
Penulisan Akademis dan Desain PenelitianPenulisan Akademis dan Desain Penelitian
Penulisan Akademis dan Desain Penelitian
 
Registrasi Sumber Daya Peralatan Konstruksi
Registrasi Sumber Daya Peralatan KonstruksiRegistrasi Sumber Daya Peralatan Konstruksi
Registrasi Sumber Daya Peralatan Konstruksi
 
Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...
Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...
Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...
 
Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)
Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)
Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)
 
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di Indonesia
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di IndonesiaPengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di Indonesia
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di Indonesia
 
Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)
Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)
Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)
 
Perencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisata
Perencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisataPerencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisata
Perencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisata
 
Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)
Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)
Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)
 
Kiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk Tesis
Kiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk TesisKiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk Tesis
Kiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk Tesis
 
Tata Kelola Rantai Pasokan
Tata Kelola Rantai PasokanTata Kelola Rantai Pasokan
Tata Kelola Rantai Pasokan
 

Recently uploaded

Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdekaMateri Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
13FitriDwi
 
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaanStrategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
fatamorganareborn88
 
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faizppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
Alfaiz21
 
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
GalihHardiansyah2
 
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptstudi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
SendowoResiden
 
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdfPPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
MuhammadIqbal24956
 
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptxAUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
indrioktuviani10
 
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
hanhan140379
 
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFJasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Rajaclean
 
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptxPOWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
EchaNox
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
arda89
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
HalomoanHutajulu3
 
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
aciambarwati
 
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
wear7
 
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxPERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
AzisahAchmad
 
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke KlojenGrass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
PavingBlockBolong
 
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).pptpph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
mediamandirinusantar
 
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptxPPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
MiscoTamaela1
 
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
helenenolaloren
 
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
RahmanAnshari3
 

Recently uploaded (20)

Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdekaMateri Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
 
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaanStrategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
 
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faizppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
 
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
 
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptstudi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
 
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdfPPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
 
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptxAUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
 
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
 
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFJasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
 
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptxPOWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
 
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
 
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
 
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxPERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
 
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke KlojenGrass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
 
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).pptpph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
 
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptxPPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
 
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
 
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
 

Pengembangan Eko Wisata

  • 1. Prinsip-Prinsip Pengembangan Ekowisata Togar M. Simatupang Institut Teknologi Del 11 Nopember 2019
  • 2. Kilasan • Pengantar • Kepariwisataan • Eko-Wisata • Pengembangan Eko-wisata • Ilustrasi Eko-Wisata • Latihan 2
  • 4. Apa yang dimaksud dengan kepariwisataan? • Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesama wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan pengusaha. • Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah. • Industri Pariwisata adalah kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait dalam rangka menghasilkan barang dan/atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dalam penyelenggaraan pariwisata. • Jasa perjalanan wisata; Wisata tirta; Jasa pramuwisata; Penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi; Jasa konsultan pariwisata; Jasa makanan dan minuman; spa; Penyelenggaraan pertemuan, perjalanan insentif, konferensi, dan pameran; Jasa transportasi wisata; Kawasan pariwisata; penyediaan akomodasi; Daya tarik wisata; Jasa informasi pariwisata, dan lainnya. 4
  • 5. Pariwisata • Pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan jasa pariwisata, menyediakan atau mengusahakan obyek dan daya tarik wisata, usaha sarana pariwisata dan usaha lain yang terkait di bidang tersebut.  Undang-undang RI No. 10 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan 5
  • 6. Pariwisata Usaha Jasa Pariwisata • Jasa Biro Perjalanan Wisata • Jasa Agen Perjalanan Wisata • Jasa Pramuwisata • Jasa Konvensi, Perjalanan Insentif dan Pameran • Jasa Impresariat • Jasa Konsultan Pariwisata • Jasa Informasi Pariwisata Pengusahaan Obyek dan Daya Tarik Wisata • Pengusahaan obyek dan daya tarik wisata alam • Pengusahaan obyek dan daya tarik wisata budaya • Pengusahaan obyek dan daya tarik wisata minat khusus Usaha Sarana Pariwisata • Penyediaan akomodasi • Penyediaan makanan dan minuman • Penyediaan angkutan wisata • Penyediaan sarana wisata tirta • Penyediaan kawasan pariwisata Sumber: Kepmen Parpostel No: Km 10/Pw.102/Mppt-93 6
  • 7. Mengapa orang berwisata? • Untuk mencari, menikmati, mengalami, menghargai (belajar) budayadan alam yang berbeda, unik, menarik • Untuk memenuhi Hak Azasi Manusia • Dari sekedar mengisi waktu luang  untuk meningkatkankualitas hidup dan derajat kemanusiaan. 7
  • 8. Unsur pembentuk sistem kepariwisataan: 1. Market (pasar): mencakup faktor-faktor yang mempengaruhi pasar dengan penekanan pada perilaku pasar, faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi perjalanan wisata, dan proses pengambilan keputusan berwisata. 2. Marketing (pemasaran): menfokuskan pada strategi bagaimana pengelola pariwisata merencanakan, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa kepada wisatawan. 3. Travel (perjalanan): fokus pada pergerakan wisatawan, moda transportasi, dan segmen pasar. 4. Destination (destinasi/daerah tujuan wisata): mencakup proses dan prosedur yang dilakukan oleh destinasi pariwisata dalam pembangunan dan mempertahankan keberlanjutan kepariwisataan. 8
  • 9. Sisi Penawaran dan Permintaan Kegiatan Pariwisata Melibatkan Berbagai Unsur yang saling terkait, yaitu: Produk (sisi penawaran) Pasar (sisi permintaan) Unsur Produk (sisi penawaran/penyedia): • Atraksi Wisata • Akomodasi • Transportasi • Infrastruktur • Fasilitas pendukung lainnya Unsur Pasar (sisi permintaan/pengguna): • Pasar wisatawan nusantara • Pasar wisatawan mancanegara • Masyarakat lokal 9
  • 10. Atraksi Wisata • Atraksi wisata adalah semua yang menjadi daya tarik mengapa wisatawan tertarik datang berkunjung pada suatu daerah tujuan wisata (DTW). • Objek dan Daya Tarik Alam • lklim • Pemandangan Alam • Pantai dan Laut • Flora dan Fauna • Lingkungan Alam Khusus • Taman Nasional dan Kawasan Lindung • Pariwisata Kesehatan • Objek dan Daya Tarik Budaya: Kawasan Budaya, Sejarah dan Arkeologis; Budaya Daerah; Aktivitas Ekonomi; Kawasan Perkotaan; Museum dan Fasilitas Budaya Lainnya; Festival Budaya; Kesukuan, Agama dan Nostalgia • Objek Dan Daya Tarik Khusus: Taman Ria dan Sirkus; Belanja; Pertemuan, Konferensi dan Konvensi; Hiburan; Fasilitas Rekreasi dan Olah Raga; Hotel dan Kawasan Wisata; Moda Transportasi Spesifik 10
  • 11. Kebijakan Pariwisata 1. Kebijakan pokok a. Mewadahi, membangun, dan mengembangkan potensi pariwisata sebagai kegiatan ekonomi yang menciptakan lapangan kerja b. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan aparatur serta pemberdayaan tugas dan fungsi organisasi Diparda sebagai fasilitator dan regulator pengembangan pariwisata c. Meningkatkan kesempatan berusaha dan keterlibatan masyarakat dalam mengembangkan kawasan wisata d. Melaksanakan kerjasama pariwisata antar daerah dan dunia usaha 2. Kebijakan spasial (keruangan) pariwisata 3. Kebijakan pengembangan produk wisata • Asas keberlanjutan (sustainability), keserasian (harmonizes), keterjangkauan (affordability) 4. Kebijakan pengembangan obyek dan daya tarik wisata 5. Kebijakan pengembangan sarana dan prasarana 6. Kebijakan pemasaran dan promosi wisata 11
  • 12. Kebijakan Pengembangan Produk Wisata • Pengembangan produk wisata sesuai dengan identitas daerah dari tempat wisata tersebut. • Perlunya penetapan produk wisata unggulan sebagai sektor penarik utama pengembang an pariwisata di suatu daerah tertentu. • Obyek-obyek dan daya tarik wisata, kesenian daerah, serta event- event pariwisata di tempat wisata yang dituju. 12
  • 13. Kebijakan pengembangan obyek dan daya tarik wisata • Adanya menajemen pengembangan obyek daya tarik wisata yang didasarkan pada sistem perencanaan. • Adanya pendekatan pembangunan kawasan wisata dengan nuansa nilai-nilai agama, budaya, estetika, dan moral yang dianut masyarakatnya. • Adanya mekanisme pasar yang meliputi wisata alam, budaya dan petualangan. 13
  • 14. 14
  • 15. 15
  • 16. Hasil pengukuran Indeks Pariwisata Indonesia (IPI) 16 Sumber: http://print.kompas.com/baca/2016/09/29/Mengukur-Daya- Saing-Wisata-Unggulan
  • 17. Prinsip-prinsip Kepariwisataan • Kepariwisataan berbasis masyarakat • Kepariwisataan berwawasan budaya • Kepariwisataan berkelanjutan 17
  • 18. Prinsip-prinsip Kepariwisataan Indonesia • Kepariwisataan diselenggarakan dengan prinsip: • Menjunjung tinggi norma agama dan nilai budaya sebagai pengejawantahan dari konsep hidup dalam keseimbangan hubungan antara Tuhan Yang Maha Esa, hubungan atara manusia dan sesama manusia, dan hubungan antara manusia dan lingkungan; • Menjunjung tinggi hak asasi manusia, keragaman budaya, dan kearifan lokal; • Memberi manfaat untuk kesejahteraan rakyat, keadilan, kesetaraan, dan proporsionalitas; • Memelihara kelestarian alam dan lingkungan hidup; • Memberdayakan masyarakat setempat; • Menjamin keterpaduan antar sektor, antar daerah, antara pusat dan daerah yang merupakan satu kesatuan sistemik dalam kerangka otonomi daerah, serta keterpaduan antar pemangku kepentingan; • Mematuhi Kode Etik Kepariwisataan Dunia dan kesepakatan internasional di bidang pariwisata, • Memperkukuh keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia Sumber: Undang-undang No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan 18
  • 19. Fungsi Kepariwisataan • Fungsi Pemerataan: • Spasial • Sektoral • Struktural • Fungsi Pelestarian: • Memelihara • Memanfaatkan • Mengembangkan • Fungsi Pendidikan: • Belajar mandiri (self learning) • Metode pengajaran (widya-wisata) 19
  • 20. Kode Etika Kepariwisataan 1. Untuk membangun saling pengertian dan menghormati. 2. Untuk memenuhi kebutuhan “kualitas hidup”. 3. Faktor pembangunan berkelanjutan. 4. Pemakai dan pelestari Warisan Budaya. 5. Kegiatan yg menguntungkan bagi negara dan masyarakat. 6. Kewajiban bagi para pemangku kepentingan. 7. Hak azasi berwisata. 8. Kebebasan bergerak wisatawan. 9. Hak para pekerja dan pengusaha. 10. Implementasi Prinsip-prinsip Kode Etik. 20
  • 22. Kepariwisataan Berkelanjutan: Peran Pemerintah, Pelaku Usaha, dan Komunitas untuk pariwisata yang bertanggung Jawab (responsible tourism) 22 Industri Pariwisata (penyedia jasa): • Agen perjalanan • Operator wisata • Pemandu wisata • Transportasi • Akomodasi • Hiburan • Restoran • Cinderamata Wisatawan: • Asing • Domestik • Lokal • Perjalanan dinas Pariwisata Pemerintah • Peraturan, perundangan • Kebijakan, promosi • Infrastruktur Pemasok Lokal: Petani, Peternak, Nelayan, Perajin, Kuliner, Penginapan Komunitas Desa/Lokal: Atraksi, Galeri, Eko- Wisata, Geo-Wisata Pengembangan SDM: • Pelatihan • Pendidikan Vokasi dan Akademik • Sertifikasi • Balai Latihan Kerja (BLK) • Sanggar Karang Taruna • Inkubator UKM Perencanaan Tenaga Kerja (Manpower Planning) Simatupang (2017) Pengelolaan Destinasi (Destination Management) Investasi dan Keuangan (Investment and Finance) Pertumbuhan Ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan Partisipasi dan Pemberdayaan Komunitas (Participation and Empowerment)
  • 23. Permasalahan Kepariwisataan Kawasan Toba Permasalahan yang Muncul Ke Permukaan • Aksesibilitas • Ketidaksiapan sarana dan prasarana • Citra Destinasi yang negatif • Kebijakan tidak sinkron dan tidak harmonis • Iklim usaha tidak kondusif • Keamanan, kebersihan, dan ketertiban destinasi • Masyarakat tidak siap menjadi destinasi wisata • Lemahnya koordinasi • Peran serta pelaku usaha tidak optimal • Pengrusakan lingkungan • Rendahnya jumlah dan nilai investasi • Rendahnya kualitas pelayanan pariwisata Sumber Permasalahan Utama Pariwisata • Sarana dan Prasarana • SDM Pariwisata • Komunikasi dan Publikasi • Kebijakan dan Peraturan • Teknologi Informasi • Konektivitas • Investasi • Keterlibatan Masyarakat 23
  • 25. Hubungan Kebudayaan dan Kepariwisataan Kebudayaan digunakan oleh Kepariwisataan Komersialisasi kebudayaan Lama Kepariwisataan wahana aktualisasi Kebudayaan Melestarikan kebudayaan Baru 25
  • 26. Pembangunan Berwawasan Kebudayaan • Pendekatan Pembangunan dengan menggunakan kebudayaan secara holistik sebagai acuan dasar guna meningkatkan taraf hidup dan martabat bangsa Indonesia. • Manusia sebagai makhluk budaya menjalankan pembangunan • manusia sebagai sentral  subyek dan juga obyek 26
  • 27. Pengertian Ekowisata • Ekowisata dapat didefinisikan sebagai suatu konsep pengembangan pariwisata berkelanjutan yang bertujuan untuk mendukung upaya- upaya pelestarian lingkungan (alam dan budaya) dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan yang konservatif, sehingga memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat setempat. • Ekowisata adalah bentuk kegiatan wisata yang bertanggung jawab terhadap: • kelestarian area yang masih alami, • memberi manfaat secara ekonomi, dan • mempertahankan keutuhan budaya masyarakat setempat. 27
  • 28. Ekowisata • Ekowisata sebagai wisata dalam bentuk perjalanan ke tempat-tempat di alam terbuka yang relatif belum terjamah atau tercemar dengan tujuan khusus untuk mempelajari, mengagumi, dan menikmati pemandangan dengan tumbuh-tumbuhan serta satwa liarnya (termasuk potensi kawasan berupa ekosistem, keadaan iklim, fenomena alam, kekhasan jenis tumbuhan dan satwa liar) juga semua manifestasi kebudayaan yang ada (termasuk tatanan lingkungan sosial budaya), baik dari masa lampau maupun masa kini di tempat-tempat tersebut dengan tujuan untuk melestarikan lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. • Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup 28
  • 29. Pengaruh-pengaruh negatif ekowisata 1. Dimungkinkan pengambilan secara ilegal terhadap satwaliar; 2. Kerusakan habitat satwa liar; 3. Perubahan komposisi tumbuhan menurunnya produktivitas tumbuhan bawah karena terinjak-injak pengunjung; 4. Mengurangi daya reproduksi satwaliar; 5. Penyimpangan pola makan satwa (monyet ekor panjang); 6. Modifikasi pola-pola aktivitas satwa; 7. Polusi dan limbah yang ditinggalkan pengunjung. 29
  • 30. Prinsip-Prinsip Pengembangan Ekowisata 1. Konservasi 2. Pendidikan 3. Ekonomi 4. Peran Aktif Masyarakat 5. Daya tarik wisata 30
  • 31. 1. Konservasi • Pemanfaatan keanekaragaman hayati yang tidak merusak sumber daya alam itu sendiri. • Relatif tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan dan kegiatannya bersifat ramah lingkungan. • Dapat dijadikan sumber dana yang besar untuk membiayai pembangunan konservasi. • Dapat memanfaatkan sumber daya lokal secara lestari. • Meningkatkan daya dorong yg sangat besar bagi pihak swasta untk berperan serta dalam program konservasi. • Mendukung upaya pengawetan jenis flora dan fauna. 31
  • 32. 2. Pendidikan • Meningkatkan kesadaran masyarakat dan merubah perilaku masyarakat tentang perlunya upaya konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. 32
  • 33. 3. Ekonomi • Dapat memberikan keuntungan ekonomi bagi pengelola kawasan, penyelenggara ekowisata dan masyarakat setempat. • Dapat memacu pembangunan wilayah, baik di tingkat lokal, regional mapun nasional. • Dapat menjamin kesinambungan usaha. • Dampak ekonomi secara luas juga harus dirasakan oleh kabupaten/kota, provinsi, bahkan nasional. 33
  • 34. 4. Peran Aktif Masyarakat • Membangun hubungan kemitraan dgn masyarakat setempat. • Pelibatan masyarakat sekitar kawasan sejak proses perencanaan hingga tahap pelaksanaan serta monitoring dan evaluasi. • Menggugah prakarsa dan aspirasi masyarakat setempat untk pengembangan ekowisata. • Memperhatikan kearifan tradisional dan kekhasan daerah setempat agar tak terjadi benturan kepentingan dgn kondisi sosial budaya setempat. • Menyediakan peluang usaha dan kesempatan kerja semaksimal mungkin bagi masyarakat sekitar kawasan. 34
  • 35. 5. Daya Tarik Wisata • Menyediakan informasi yg akurat tentang potensi kawasan bagi pengunjung. • Kesempatan menikmati pengalaman wisata dalam lokasi yang mempunyai fungsi konservasi. • Memahami etika berwisata dan ikut berpartisipasi dalam pelestarian lingkungan. • Memberikan kenyamanan dan keamanan kepada pengunjung. 35
  • 36. Delapan (8) prinsip the Ecotourism Society 1. Mencegah dan menanggulangi dampak dari aktivitas wisatawan terhadap alam (kawasan yang dilindungi) dan budaya masyarakat lokal; 2. Pendidikan kader konservasi lingkungan; 3. Mengatur pengelolaan dan pelestarian kawasan ekowisata sehingga berpengaruh langsung terhadap penghasilan atau pendapatan masyarakat setempat; 4. Masyarakat diikutsertakan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan terkait pengelolaan ekowisata; 5. Keuntungan secara nyata dapat secara langsung dirasakan oleh masyarakat dari kegiatan ekowisata agar masyarakat terdorong untuk menjaga kelestarian kawasan yang dilindungi; 6. Menjaga keharmonisan (harmonisasi) dengan alam kawasan yang dilindungi; 7. Optimalisasi daya dukung lingkungan kawasan yang dilindungi; 8. Ekowisata merupakan sumber penghasilan Pendapatan Asli Daerah dan Negara. 36
  • 37. Pengembang Ekowisata • Lembaga Swadaya Masyarakat, pengabdi masyarakat, dan lingkungan. • Adanya komitmen terhadap upaya pelestarian lingkungan, pengembangan ekonomi, dan pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan. • Tapi kadang kala komitmen tersebut tidak disertai dengan pengelolaan yang baik dan profesional, sehingga tidak sedikit kawasan ekowisata yang hanya bertahan sesaat. • Pengusaha swasta • Pengusaha swasta belum banyak yang tertarik menggarap bidang ini karena harus memperhitungkan ongkos sosial dan ongkos ekologi dalam pengembangannya. • Pewirausaha sosial yang berjiwa pengabdi masyarakat dan berwawasan lingkungan • Masalah yang mendasar adalah bagaimana membangun pengusaha yang berjiwa pengabdi masyarakat dan lingkungan / lembaga pengabdi masyarakat yg berjiwa pengusaha yang berwawasan lingkungan. • Lembaga pengabdi masyarakat yang berjiwa sosial • Pengembangan dengan cara memberikan pelatihan manajemen dan profesionalisme usaha. • Diperlukan bentuk kerja sama dan kemitraan yang nyata yang bersifat lintas sektor, baik ditingkat lokal, nasional, bahkan jika memungkinkan tingkat internasional, secara sinergis saling menguntungkan, tidak bersifat eksploitatif, adil, dan transparan dengan pembagian tugas dan manfaat yang jelas. • Pemerintah daerah dapat memprakarsai pembentukan suata badan yang akan mengelola ekowisata secara profesional. 37
  • 38. Kunci Berkembangnya Ekowisata 1. Adanya keaslian kawasan yang memiliki keindahan dan keaslian alam serta sifat khusus lingkungan yang indah, menarik, dapat menunjang kegiatan rekreasi. 2. Berkaitan dengan kelompok atau masyarakat berbudaya yang merupakan daya tarik wisata yang unik. 3. Berdekatan dengan daerah yang memiliki berbagai peninggalan bersejarah. 4. Keberadaan dan dukungan masyarakat. 5. Pendidikan dan pengalaman. 6. Keberlanjutan. 7. Kemampuan pengelolaan ekowisata. 38
  • 40. Hubungan pariwisata berkelanjutan, pariwisata berbasis alam, dan ekowisata Pariwisata Berkelanjutan Pariwisata Alam Ekowisata 40
  • 41. Tahapan Pengembangan EkowisataAsesmen Audit Sosial (wawancara, pengamatan, data sekunder) Penilaian Awal Identifikasi Potensi Ekowisata Pendampingan Pelatihan Literasi Ekowisata Pertemuan Pemangku Kepentingan Lokakarya Pembentukan Kelompok Usaha Advokasi Perancangan Ekowisata Kelayakan Ekowisata Pengelolaan Ekowisata 41
  • 42. Identifikasi Potensi Ekowisata • Apakah potensi daya tarik obyek wisata X menarik untuk dikembangkan sebagai model pengelolaan ekowisata? • Bagaimanakah efektivitas pengelolaan obyek wisata X dan kontribusinya terhadap pendapatan daerah, pendapatan masyarakat, pelestariaan lingkungan, pelestarian nilai budaya, dan pemberdayaan potensi masyarakat sekitar? • Bagaimanakah prospek pengembangan daya tarik obyek wisata X sebagai model pengelolaan ekowisata? • Bagaimanakah model pengelolaan ekowisata yang dapat dikembangkan di obyek wisata X? 42
  • 43. Identifikasi Potensi Ekowisata Jenis potensi daya tarik objek wisata: sungai, alam, fauna, flora, budaya Efektivitas pengelolaan Kontribusi terhadap pendapatan daerah dan ekonomi masyarakat Pelestarian nilai budaya dan lingkungan Dukungan sarana-prasarana Partisipasi berbagai pihak terkait (lembaga terkait, dunia usaha, dan masyarakat) 43
  • 44. Proses Perancangan 1. Penilaian • Audit Sosial • Identifikasi Potensi 2. Proposal • Berpikir Desain • Hasil Perancangan 3. Pengujian • Uji kelayakan 44
  • 45. 1. Penilaian • Apa itu Audit Sosial? • Sebuah proses yang mendorong sebuah kelompok masyarakat untuk menilai dan menunjukkan manfaat sosial, ekonomi, dan lingkungan serta keterbatasan-keterbatasan yang dimilikinya. • Tahapan Audit Sosial 1. Identifikasi Lingkup Audit: mengidentifikasi potensi ekowisata. 2. Memahami potensi ekowisata: karakteristik daerah, kebiasaan komunitas, sediaan produk wisata (atraksi, fasilitas, sarana, akses, penunjang lainnya), dan sisi pasar dan pola kunjungan, dukungan prasarana. 3. Memperoleh Informasi tentang masyarakat yang diaudit: mengenali data apa saja yang diperlukan, mendeteksi siapa saja pemegang informasi, mendapatkan data dengan wawancana dan pengamatan. 4. Menyusun Informasi: memilih informasi yang penting, mengolah menjadi informasi yang mudah dibaca. 5. Penyebaran Informasi: mengundang masyarakat dan menyampaikan informasi. 6. Gelar Pendapat Publik. 7. Tindak lanjut terhadap dengar pendapat. 45
  • 46. 2. Penyusunan ProposalDiscovery Dalam kelompok, masyarakat menggambarkan potensi yang ada di desa mereka Dream Masyarakat memutuskan potensi desa mereka yang dapat dikembangkan Design Masyarakat merumuskan rencana untuk mewujudkan pengembangan potensi desa mereka Delivery Masyarakat bersama dengan perangkat desa menyepakati kegiatan untuk mengembangkan potensi desa 46
  • 47. Perumusan Rencana Pengembangan 1. Aspek pengembangan produk pariwisata. • Pengembangan daya Tarik wisata • Pengembangan sarana ekowisata • Pengembangan akses dan infrastruktur • Pengembangan pemberdayaan masyarakat 2. Aspek pemanfaatan ruang untuk pengembangan pariwisata. 3. Aspek pemasaran dan pengembangan pasar. • Pengembangan pasar • Promosi • Posisi 4. Aspek pengembangan sumber daya manusia. 5. Aspek kelembagaan. 6. Aspek pengelolaan lingkungan. 7. Aspek investasi. 47
  • 48. Hasil Rancangan Obyek Ekowisata Visi dan Misi Tujuan Sasaran PasarRuang SDM KelembagaanDestinasi Lingkungan Investasi Kebijakan Strategi Program Kegiatan 1,2,3, …n 1,2,3, …n 1,2,3, …n 1,2,3, …n 1,2,3, …n 1,2,3, …n 1,2,3, …n 1,2,3, …n 1,2,3, …n 1,2,3, …n 48
  • 49. 49
  • 50. EKOWISATA KAMPOENG KARUHUN • DIILHAMI BUDAYA LELUHUR • BERBASIS PRODUK LOKAL (PERTANIAN ORGANIK) • BEROREINTASI KONSERVASI 50
  • 51. 3. Uji Kelayakan Pelihara Manfaat Pengembangan Masa Lalu Masa Kini Masa Datang Ekowisata Abstrak Perilaku Artefak Ekologi Ekonomi Norma agama Ormas dan Tradisi Teknologi Alam, Flora, Fauna Mata pencaharian 51