2. Karakter keterkaitan lintas sektor yang
membangkitkan dampak multi ganda
sangat berarti
menggerakkan ekonomi
rakyat (dampak multi
ganda, produk tersebar di
seluruh pelosok
nusantara, termasuk
daerah miskin dan
terpencil)
mampu menggerakkan
kekuatan antar sektor
Akomodasi
Transportasi
Objek/Atraksi
Makan/Minum
Hiburan
souvenir
Wisatawan
2sdr-ecotourism
3. Dampak
Langsung
Hotel
Guide
Restoran
ODTW
Perush Airline
Perush Angkt
Galleri/art shop
BPW
Jasa keuangan
Dampak Ikutan
Petani sayuran, bunga dan buah
Peternak ayam, ikan dan sapi
Penghasil bahan baku kerajinan
Sektor industri & perdagangan
Sektor agribisnis
Dampak Tak
Langsung
Karyawan hotel,
restoran, BPW,
ODTW, dsb.
Supir angkt. Umum
Pemerintah (pajak)
Pengrajin
cinderamata
Pompa bensin
Penjual sayuran,
buah & bahan
makanan
Seniman iklan
Percetakan
Spektrum Dampak Pengganda
Pariwisata (multiplier effect)
3sdr-ecotourism
4. Pramuwisata
◦ Seseorang yang membrikan penjelasan serta petunjuk
kepada wisatawan dan traveller lainnya tentang segala
sesuatu yang hendak dilihat dan disaksikan bilamana
mereka berkunjung pada suatu obyek, tempat atau daerah
tertentu.
◦ Jenis pramuwisata berdasarkan bidang keahliannya dibagi
menjadi:
Pramuwisata Umum (General Guide) adalah pramuwisata yang
mempunyai pengetahuan mengenai kebudayaan, kekayaan
alam, dan aspirasi kehidupan bangsa/penduduk secara umum;
yang memiliki ijin untuk memberikan bimbingan perjalanan dan
penerangan kepariwisataan dengan mempergunakan satu atau
beberapa bahasa tertentu terhadap wisatawan, baik secara
perseorangan atau berkelompok.
5. Pramuwisata Khusus (Special Guide) adalah pramuwisata yang
mempunyai pengetahuan yang khusus dan mendalam
mengenai obyek wisata seperti kebudayaan, arkeologi,
sejarah, teknik, perdagangan, keagamaan, ilmiah margasatwa,
perburuan, dan lain-lain; yang mempunyai izin untuk
membimbing perjalanan dengan memberikan penerangan
kepada wisatawan baik perorangan maupun kelompok dengan
menggunakan satu atau beberapa bahasa tertentu.
Pembimbing Darma Wisata (Tour Conductor) adalah
pramuwisata senior yang mempunyai tanda pramuwisata
untuk memimpin perjalanan suatu kelompok wisatawan yang
melakukan perjalanan di suatu wilayah atau suatu negara guna
memberikan asistensi perjalanan, bimbingan dan penerangan
mengenai obyek wisata kebudayaan, kekayaan alam dan
aspirasi kehidupan dari penduduk atau bangsa di wilayah yang
dijelajahi.
6. Pramuwisata Pengemudi (Guide Driver) adalah
pramuwisata yang mempunyai kartu tanda pramuwisata
untuk memberikan bimbingan dan penerangan umum
mengenai obyek wisata, kebudayaan, kekayaan alam dan
aspirasi kehidupan bangsa kepada wisatawan, di samping
kedudukannya sebagai pengemudi kendaraan umum,
seperti taxi, bus, touring choarch, dan lain-lain.
Berbagai Macam Bentuk Wisata
◦ Dari segi Jumlahnya:
Individual Tour (wisatawan perorangan), yaitu perjalanan
wisata yang dilakukan oleh satu orang atau sepasang
suami-isteri.
7. Family Group Tour (wisata keluarga), yaitu suatu
perjalanan wisata yang dilakukan oleh serombongan
keluarga yang masih mempunyai hubungan kekerabatan
satu sama lain.
Group Tour (wisata rombongan), yaitu suatu perjalanan
wisata yang dilakukan bersama-sama dengan dipimpin
oleh seorang yang bertanggung jawab atas keselamatan
dan kebutuhan seluruh anggotanya. Biasanya paling
sedikit 10 orang, dengan dilengkapi diskon dari
perusahaan prinsipal bagi orang yang kesebelas.
Potongan ini besarnya berkisar antara 2 hingga 50% dari
ongkos penerbangan atau penginapan.
8. Dari segi kepengaturannya:
◦ Pre-arranged Tour (wisata berencana), yaitu suatu
perjalanan wisata yang jauh hari sebelumnya telah diatur
segala sesuatunya, baik transportasi, akomodasi maupun
obyek-obyek yang akan dikunjungi. Biasanya wisata jenis
ini diatur oleh suatu lembaga yang khusus mengurus,
mengatur maupun menyelenggarakan perjalanan wisata
dengan bekerjasama dengan semua instansi atau
lembaga yang terkait dengan kepentingan tersebut.
◦ Package Tour (wisata paket atau paket wisata), yaitu
suatu produk perjalanan wisata yang dijual oleh suatu
perusahaan biro perjalanan atau perusahaan transport
yang bekerjasama dengannya dimana harga paket wisata
tersebut telah mencakup biaya perjalanan, hotel ataupun
fasilitas lainnya yang memberikan kenyamanan bagi
pembelinya. Dengan kata lain paket wisata ini adalah
suatu produk wisata yang merupakan suatu komposisi
perjalanan yang disusun dan dijual guna memberikan
kemudahan dan kepraktisan dalam melakukan
perjalanan wisata.
9. ◦ Coach Tour (wisata terpimpin), yaitu suatu paket
perjalanan ekskursi yang dijual oleh biro
perjalanan dengan dipimpin oleh seorang
pemandu wisata yang diselenggarakan secara
rutin, dalam jangka yang telah ditetapkan dan
dengan rute perjalanan yang tertentu pula.
◦ Special Arranged Tour (wisata khusus), yaitu
suatu perjalanan wisata yang disusun secara
khusus guna memenuhi permintaan seorang
langganan atau lebih sesuai dengan
kepentingannya.
10. ◦ Optional Tour (wisata tambahan/samasuka), yaitu suatu
perjalanan wisata tambahan di luar pengaturan yang telah
disusun dan perjanjikan pelaksanaannya, yang
diperlakukan atas permintaan pelanggan.
Dari segi maksud dan Tujuannya:
◦ Holiday Tour (wisata liburan), yaitu suatu perjalanan wisata
yang diselenggarakan dan diikuti oleh angggotanya guna
berlibur, bersenang-senang dan menghibur diri.
◦ Familiarization Tour (wisata pengenalan), yaitu suata
perjalanan anjangsana yang dimaksudkan guna mengenal
lebih lanjut bidang atau daerah yang mempunyai kaitan
dengan pekerjaan.
11. ◦ Educational Tour (wisata pendidikan), yaitu suatu
perjalanan wisata yang dimaksudkan untuk memberikan
gambaran, studi perbandingan ataupun pengetahuan
mengenai bidang kerja yang dikunjunginya. Wisata jenis ini
disebut juga study tour atau perjalanan kunjungan
pengetahuan.
◦ Scientific Tour (wisata pengetahuan), yaitu perjalanan
wisata yang tujuan pokoknya adalah untuk memperoleh
pengetahuan atau penyelidikan terhadap sesuatu bidang
ilmu pengetahuan. Misalnya: kunjungan melihat bunga
bangkai berbunga (raflesia arnoldi), melihat gerhana
matahari total, menyelidiki kehidupan konodo, dll.
12. ◦ Pileimage Tour (wisata keagamaan), yaitu perjalanan wisata
yang dimaksudkan guna melakukan ibadah keagamaan.
◦ Special Mission Tour (wisata kunjungan khusus), yaitu
suatu perjalanan wisata yang dilakukan dengan suatu
maksud khusus, misalnya laddies programme.
◦ Hunting Tour (wisata perburuan), yaitu suatu kunjungan
wisata yang dimaksudkan untuk menyelenggarakan
perburuan binatang yang diijinkan oleh penguasa setempat
sebagai hiburan semata-mata. Ex; berburu babi hutan di
Sumatera, berburu Kangguru di Australia, dan lain-lain.
13. Dari segi penyelenggarannya:
◦ Ekskursi (Excursion), yaitu suatu perjalanan wisata jarak
pendek yang ditempuh kurang dari 24 jam guna
mengunjungi satu atau lebih obyek wisata.
◦ Safari Tour, yaitu suatu perjalanan wisata yang
diselenggarakan secara khusus dengan perlengkapan
maupun peralatan khusus pula yang tujuan maupun
obyeknya bukan merupakan obyek kunjungan wisata pada
umumnya. Misal: safari ke ujung kulon, safari ke Taman
Safari Indonesia di Gianyar Bali.
◦ Cruize Tour, yaitu perjalanan wisata dengan menggunakan
kapal pesiar mengunjungi obyek-obyek wisata bahari dan
obyek wisata di darat tetapi menggunakan kapal pesiar
sebagai basis keberangkatannya.
14. ◦ Youth Tour (wisata remaja), yaitu kunjungan wisata yang
penyelenggaraannya khusus diperuntukkan bagi para
remaja menurut golongan umur yang ditetapkan oleh
hukum negara masing-masing. Di Indonesia umumnya
yang dianggap remaja adalah mereka yang masih dalam
pendidikan SMA, belum duduk di bangku Perguruan Tinggi,
atau mereka yang usianya masih dibawah 21 tahun, dan
belum kawin.
◦ Marine Tour (wisata bahari), yaitu suatu kunjungan ke
obyek wisata, khususnya untuk menyaksikan keindahan
lautan, wreck-diving (menyelam) dengan perlengkapan
selam lengkap.
15. Motivasi yang mendorong wisatawan untuk
berwisata:
◦ Kebutuhan untuk berlibur dan berekreasi,
◦ Kebutuhan pendidikan dan penelitian,
◦ Kebutuhan keagamaan,
◦ Kebutuhan kesehatan,
◦ Minat terhadap kebudayaan dan kesenian,
◦ Kepentingan keamanan,
◦ Kepentingan hubungan keluarga,
◦ Kepentingan politik.
16. Komponen Perjalanan Wisata
◦ Sarana wisata terdiri dari tiga unsur:
Sarana pokok Kepariwisataan (main tourism
superstructure);
Biro perjalanan umum atau agen perjalanan.
Transportasi wisata baik darat, laut, maupun udara.
Restorant (cateraing trades)
Obyek wisata, antara lain:
Keindahan Alam (natural amenities), iklim, pemandangan,
flora dan fauna,dll.
Ciptaan Manusia (man made supply) , monumen, candi, art
gallery dll.
17. Atraksi wisata (tourist attraction), ciptaan manusia seperti
kesenian, festival, pesta ritual, upacara perkawinan
tradisional, dll.
Sarana pelengkap kepariwisataan (supplementing
tourism superstructure),;
Fasilitas rekreasi dan olah raga, seperti golf course, tennis
court, pemandian, photography, dll.
Prasarana umum seperti jalan raya, jembatan, listrik,
lapangan udara, telekomunikasi, air bersih, dll.
Sarana penunjang kepariwisataan (supporting tourism
superstructure);
Nightclub dan steambath
Casino dan entertainment
Souvenir shop, mailing service, dll.
18. Daerah Tujuan Wisata
◦ Obyek dan Daya Tarik Wisata
Pengelompokan:
Wisata alam
Wisata budaya
Wisata minat khusus
Daya Tarik suatu obyek wisata berdasar pada:
Adanya sumberdaya yang dapat menimbulkan rasa senang,
indah, nyaman dan bersih.
Adanya aksesbilitas yang tinggi untuk dapat
mengunjunginya.
Adanya ciri khusus/spesifikasi yang bersifat langka.
19. Adanya sarana/prasarana penunjang untuk melayani para
wisatawan yang hadir.
Obyek wisata alam mempunyai daya tarik tinggi karena
keindahan alam pegunungan, sungai, pantai, pasir, hutan,
dsb.
Obyek wisata budaya mempunyai daya tarik tinggi karena
memiliki nilai khusus dalam entuk atraksi kesenian,
upacara adat, nilai luhur yang terkandung dalam suatu
obyek buah karya manusia pada masa lampau.
Tour De Bintan
20. Pembangunan suatu obyek wisata
harus dirancang dengan
bersumber pada daya tarik yang
dimiliki obyek tersebut dengan
mengacu pada kreteria
keberhasilan pengembangan
yang meliputi berbagai
kelayakan.
◦ Kelayakan Finansial
Perhitungan secara komersial dari
pembangunan obyek wisata tersebut.
◦ Kelayakan Sosial Ekonomi Regional
Melihat apakah ivestasi yang ditanam
juga akan memiliki dampak sosial
ekonomi secara regional; dapat
menciptakan lapangan kerja, penghasil
devisa, dll.
◦ Layak Teknis
Dapat dipertanggungjawabkan secara
teknis dengan melihat daya dukung
yang ada.
◦ Layak Lingkungan
Issue kerusakan lingkungan hidup.
21. Bagaimana atraksi dalam bentuk
event olahraga di Indonesia (Contoh
Tour de Bintan, Tour De Singkarak)
dibandingkan dengan event olahraga
sejenis di Luar Negeri?
Lihat info pada :
http://www.tourdesingkarak.com/ho
me
Bandingkan dengan : Tour De France
http://www.letour.com/le-
tour/2014/us/overall-route.html
Lihat dari atraksi, kelengkapan
fasilitas.....bagaimana menurut anda?