SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
Komplementaris atraksi dan motif wisata
Karakter keterkaitan lintas sektor yang
membangkitkan dampak multi ganda
sangat berarti
menggerakkan ekonomi
rakyat (dampak multi
ganda, produk tersebar di
seluruh pelosok
nusantara, termasuk
daerah miskin dan
terpencil)
mampu menggerakkan
kekuatan antar sektor
Akomodasi
Transportasi
Objek/Atraksi
Makan/Minum
Hiburan
souvenir
Wisatawan
2sdr-ecotourism
Dampak
Langsung
Hotel
Guide
Restoran
ODTW
Perush Airline
Perush Angkt
Galleri/art shop
BPW
Jasa keuangan
Dampak Ikutan
Petani sayuran, bunga dan buah
Peternak ayam, ikan dan sapi
Penghasil bahan baku kerajinan
Sektor industri & perdagangan
Sektor agribisnis
Dampak Tak
Langsung
Karyawan hotel,
restoran, BPW,
ODTW, dsb.
Supir angkt. Umum
Pemerintah (pajak)
Pengrajin
cinderamata
Pompa bensin
Penjual sayuran,
buah & bahan
makanan
Seniman iklan
Percetakan
Spektrum Dampak Pengganda
Pariwisata (multiplier effect)
3sdr-ecotourism
 Pramuwisata
◦ Seseorang yang membrikan penjelasan serta petunjuk
kepada wisatawan dan traveller lainnya tentang segala
sesuatu yang hendak dilihat dan disaksikan bilamana
mereka berkunjung pada suatu obyek, tempat atau daerah
tertentu.
◦ Jenis pramuwisata berdasarkan bidang keahliannya dibagi
menjadi:
 Pramuwisata Umum (General Guide) adalah pramuwisata yang
mempunyai pengetahuan mengenai kebudayaan, kekayaan
alam, dan aspirasi kehidupan bangsa/penduduk secara umum;
yang memiliki ijin untuk memberikan bimbingan perjalanan dan
penerangan kepariwisataan dengan mempergunakan satu atau
beberapa bahasa tertentu terhadap wisatawan, baik secara
perseorangan atau berkelompok.
 Pramuwisata Khusus (Special Guide) adalah pramuwisata yang
mempunyai pengetahuan yang khusus dan mendalam
mengenai obyek wisata seperti kebudayaan, arkeologi,
sejarah, teknik, perdagangan, keagamaan, ilmiah margasatwa,
perburuan, dan lain-lain; yang mempunyai izin untuk
membimbing perjalanan dengan memberikan penerangan
kepada wisatawan baik perorangan maupun kelompok dengan
menggunakan satu atau beberapa bahasa tertentu.
 Pembimbing Darma Wisata (Tour Conductor) adalah
pramuwisata senior yang mempunyai tanda pramuwisata
untuk memimpin perjalanan suatu kelompok wisatawan yang
melakukan perjalanan di suatu wilayah atau suatu negara guna
memberikan asistensi perjalanan, bimbingan dan penerangan
mengenai obyek wisata kebudayaan, kekayaan alam dan
aspirasi kehidupan dari penduduk atau bangsa di wilayah yang
dijelajahi.
 Pramuwisata Pengemudi (Guide Driver) adalah
pramuwisata yang mempunyai kartu tanda pramuwisata
untuk memberikan bimbingan dan penerangan umum
mengenai obyek wisata, kebudayaan, kekayaan alam dan
aspirasi kehidupan bangsa kepada wisatawan, di samping
kedudukannya sebagai pengemudi kendaraan umum,
seperti taxi, bus, touring choarch, dan lain-lain.
 Berbagai Macam Bentuk Wisata
◦ Dari segi Jumlahnya:
 Individual Tour (wisatawan perorangan), yaitu perjalanan
wisata yang dilakukan oleh satu orang atau sepasang
suami-isteri.
 Family Group Tour (wisata keluarga), yaitu suatu
perjalanan wisata yang dilakukan oleh serombongan
keluarga yang masih mempunyai hubungan kekerabatan
satu sama lain.
 Group Tour (wisata rombongan), yaitu suatu perjalanan
wisata yang dilakukan bersama-sama dengan dipimpin
oleh seorang yang bertanggung jawab atas keselamatan
dan kebutuhan seluruh anggotanya. Biasanya paling
sedikit 10 orang, dengan dilengkapi diskon dari
perusahaan prinsipal bagi orang yang kesebelas.
Potongan ini besarnya berkisar antara 2 hingga 50% dari
ongkos penerbangan atau penginapan.
 Dari segi kepengaturannya:
◦ Pre-arranged Tour (wisata berencana), yaitu suatu
perjalanan wisata yang jauh hari sebelumnya telah diatur
segala sesuatunya, baik transportasi, akomodasi maupun
obyek-obyek yang akan dikunjungi. Biasanya wisata jenis
ini diatur oleh suatu lembaga yang khusus mengurus,
mengatur maupun menyelenggarakan perjalanan wisata
dengan bekerjasama dengan semua instansi atau
lembaga yang terkait dengan kepentingan tersebut.
◦ Package Tour (wisata paket atau paket wisata), yaitu
suatu produk perjalanan wisata yang dijual oleh suatu
perusahaan biro perjalanan atau perusahaan transport
yang bekerjasama dengannya dimana harga paket wisata
tersebut telah mencakup biaya perjalanan, hotel ataupun
fasilitas lainnya yang memberikan kenyamanan bagi
pembelinya. Dengan kata lain paket wisata ini adalah
suatu produk wisata yang merupakan suatu komposisi
perjalanan yang disusun dan dijual guna memberikan
kemudahan dan kepraktisan dalam melakukan
perjalanan wisata.
◦ Coach Tour (wisata terpimpin), yaitu suatu paket
perjalanan ekskursi yang dijual oleh biro
perjalanan dengan dipimpin oleh seorang
pemandu wisata yang diselenggarakan secara
rutin, dalam jangka yang telah ditetapkan dan
dengan rute perjalanan yang tertentu pula.
◦ Special Arranged Tour (wisata khusus), yaitu
suatu perjalanan wisata yang disusun secara
khusus guna memenuhi permintaan seorang
langganan atau lebih sesuai dengan
kepentingannya.
◦ Optional Tour (wisata tambahan/samasuka), yaitu suatu
perjalanan wisata tambahan di luar pengaturan yang telah
disusun dan perjanjikan pelaksanaannya, yang
diperlakukan atas permintaan pelanggan.
 Dari segi maksud dan Tujuannya:
◦ Holiday Tour (wisata liburan), yaitu suatu perjalanan wisata
yang diselenggarakan dan diikuti oleh angggotanya guna
berlibur, bersenang-senang dan menghibur diri.
◦ Familiarization Tour (wisata pengenalan), yaitu suata
perjalanan anjangsana yang dimaksudkan guna mengenal
lebih lanjut bidang atau daerah yang mempunyai kaitan
dengan pekerjaan.
◦ Educational Tour (wisata pendidikan), yaitu suatu
perjalanan wisata yang dimaksudkan untuk memberikan
gambaran, studi perbandingan ataupun pengetahuan
mengenai bidang kerja yang dikunjunginya. Wisata jenis ini
disebut juga study tour atau perjalanan kunjungan
pengetahuan.
◦ Scientific Tour (wisata pengetahuan), yaitu perjalanan
wisata yang tujuan pokoknya adalah untuk memperoleh
pengetahuan atau penyelidikan terhadap sesuatu bidang
ilmu pengetahuan. Misalnya: kunjungan melihat bunga
bangkai berbunga (raflesia arnoldi), melihat gerhana
matahari total, menyelidiki kehidupan konodo, dll.
◦ Pileimage Tour (wisata keagamaan), yaitu perjalanan wisata
yang dimaksudkan guna melakukan ibadah keagamaan.
◦ Special Mission Tour (wisata kunjungan khusus), yaitu
suatu perjalanan wisata yang dilakukan dengan suatu
maksud khusus, misalnya laddies programme.
◦ Hunting Tour (wisata perburuan), yaitu suatu kunjungan
wisata yang dimaksudkan untuk menyelenggarakan
perburuan binatang yang diijinkan oleh penguasa setempat
sebagai hiburan semata-mata. Ex; berburu babi hutan di
Sumatera, berburu Kangguru di Australia, dan lain-lain.
 Dari segi penyelenggarannya:
◦ Ekskursi (Excursion), yaitu suatu perjalanan wisata jarak
pendek yang ditempuh kurang dari 24 jam guna
mengunjungi satu atau lebih obyek wisata.
◦ Safari Tour, yaitu suatu perjalanan wisata yang
diselenggarakan secara khusus dengan perlengkapan
maupun peralatan khusus pula yang tujuan maupun
obyeknya bukan merupakan obyek kunjungan wisata pada
umumnya. Misal: safari ke ujung kulon, safari ke Taman
Safari Indonesia di Gianyar Bali.
◦ Cruize Tour, yaitu perjalanan wisata dengan menggunakan
kapal pesiar mengunjungi obyek-obyek wisata bahari dan
obyek wisata di darat tetapi menggunakan kapal pesiar
sebagai basis keberangkatannya.
◦ Youth Tour (wisata remaja), yaitu kunjungan wisata yang
penyelenggaraannya khusus diperuntukkan bagi para
remaja menurut golongan umur yang ditetapkan oleh
hukum negara masing-masing. Di Indonesia umumnya
yang dianggap remaja adalah mereka yang masih dalam
pendidikan SMA, belum duduk di bangku Perguruan Tinggi,
atau mereka yang usianya masih dibawah 21 tahun, dan
belum kawin.
◦ Marine Tour (wisata bahari), yaitu suatu kunjungan ke
obyek wisata, khususnya untuk menyaksikan keindahan
lautan, wreck-diving (menyelam) dengan perlengkapan
selam lengkap.
 Motivasi yang mendorong wisatawan untuk
berwisata:
◦ Kebutuhan untuk berlibur dan berekreasi,
◦ Kebutuhan pendidikan dan penelitian,
◦ Kebutuhan keagamaan,
◦ Kebutuhan kesehatan,
◦ Minat terhadap kebudayaan dan kesenian,
◦ Kepentingan keamanan,
◦ Kepentingan hubungan keluarga,
◦ Kepentingan politik.
 Komponen Perjalanan Wisata
◦ Sarana wisata terdiri dari tiga unsur:
 Sarana pokok Kepariwisataan (main tourism
superstructure);
 Biro perjalanan umum atau agen perjalanan.
 Transportasi wisata baik darat, laut, maupun udara.
 Restorant (cateraing trades)
 Obyek wisata, antara lain:
 Keindahan Alam (natural amenities), iklim, pemandangan,
flora dan fauna,dll.
 Ciptaan Manusia (man made supply) , monumen, candi, art
gallery dll.
 Atraksi wisata (tourist attraction), ciptaan manusia seperti
kesenian, festival, pesta ritual, upacara perkawinan
tradisional, dll.
 Sarana pelengkap kepariwisataan (supplementing
tourism superstructure),;
 Fasilitas rekreasi dan olah raga, seperti golf course, tennis
court, pemandian, photography, dll.
 Prasarana umum seperti jalan raya, jembatan, listrik,
lapangan udara, telekomunikasi, air bersih, dll.
 Sarana penunjang kepariwisataan (supporting tourism
superstructure);
 Nightclub dan steambath
 Casino dan entertainment
 Souvenir shop, mailing service, dll.
 Daerah Tujuan Wisata
◦ Obyek dan Daya Tarik Wisata
 Pengelompokan:
 Wisata alam
 Wisata budaya
 Wisata minat khusus
 Daya Tarik suatu obyek wisata berdasar pada:
 Adanya sumberdaya yang dapat menimbulkan rasa senang,
indah, nyaman dan bersih.
 Adanya aksesbilitas yang tinggi untuk dapat
mengunjunginya.
 Adanya ciri khusus/spesifikasi yang bersifat langka.
 Adanya sarana/prasarana penunjang untuk melayani para
wisatawan yang hadir.
 Obyek wisata alam mempunyai daya tarik tinggi karena
keindahan alam pegunungan, sungai, pantai, pasir, hutan,
dsb.
 Obyek wisata budaya mempunyai daya tarik tinggi karena
memiliki nilai khusus dalam entuk atraksi kesenian,
upacara adat, nilai luhur yang terkandung dalam suatu
obyek buah karya manusia pada masa lampau.
Tour De Bintan
 Pembangunan suatu obyek wisata
harus dirancang dengan
bersumber pada daya tarik yang
dimiliki obyek tersebut dengan
mengacu pada kreteria
keberhasilan pengembangan
yang meliputi berbagai
kelayakan.
◦ Kelayakan Finansial
 Perhitungan secara komersial dari
pembangunan obyek wisata tersebut.
◦ Kelayakan Sosial Ekonomi Regional
 Melihat apakah ivestasi yang ditanam
juga akan memiliki dampak sosial
ekonomi secara regional; dapat
menciptakan lapangan kerja, penghasil
devisa, dll.
◦ Layak Teknis
 Dapat dipertanggungjawabkan secara
teknis dengan melihat daya dukung
yang ada.
◦ Layak Lingkungan
 Issue kerusakan lingkungan hidup.
Bagaimana atraksi dalam bentuk
event olahraga di Indonesia (Contoh
Tour de Bintan, Tour De Singkarak)
dibandingkan dengan event olahraga
sejenis di Luar Negeri?
Lihat info pada :
http://www.tourdesingkarak.com/ho
me
Bandingkan dengan : Tour De France
http://www.letour.com/le-
tour/2014/us/overall-route.html
Lihat dari atraksi, kelengkapan
fasilitas.....bagaimana menurut anda?
Komplementaris atraksi dan motif wisata

More Related Content

What's hot

Peran Pengusaha dalam Pembangunan Pariwisata
Peran Pengusaha dalam Pembangunan PariwisataPeran Pengusaha dalam Pembangunan Pariwisata
Peran Pengusaha dalam Pembangunan PariwisataAbdullah Rudolf Smit
 
Anggieedayatarik wisata
Anggieedayatarik wisataAnggieedayatarik wisata
Anggieedayatarik wisataanggieafifah
 
Perencanaan pengembangan fasilitas wisata danau
Perencanaan pengembangan fasilitas wisata danauPerencanaan pengembangan fasilitas wisata danau
Perencanaan pengembangan fasilitas wisata danauBar Naz
 
4. 5. & 6. Geografi Pariwisata - Peran Kajian Geografi Dalam Kegiatan Kepari...
4. 5. & 6.  Geografi Pariwisata - Peran Kajian Geografi Dalam Kegiatan Kepari...4. 5. & 6.  Geografi Pariwisata - Peran Kajian Geografi Dalam Kegiatan Kepari...
4. 5. & 6. Geografi Pariwisata - Peran Kajian Geografi Dalam Kegiatan Kepari...Irwan Haribudiman
 
Manajemen Transportasi Materi 14
Manajemen Transportasi Materi 14Manajemen Transportasi Materi 14
Manajemen Transportasi Materi 14Arjuna Ahmadi
 
2. Geografi Pariwisata - Pengantar Perkuliahan
2. Geografi Pariwisata - Pengantar Perkuliahan2. Geografi Pariwisata - Pengantar Perkuliahan
2. Geografi Pariwisata - Pengantar PerkuliahanIrwan Haribudiman
 
Part IV menyusun dan menjual paket wisata
Part IV menyusun dan menjual paket wisataPart IV menyusun dan menjual paket wisata
Part IV menyusun dan menjual paket wisatahattaalwi
 
Pariwisata
PariwisataPariwisata
Pariwisatatopik16
 
Company profile travalink group 2012
Company profile travalink group 2012Company profile travalink group 2012
Company profile travalink group 2012Travalink Bdo
 
RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN 2010 - 2025
RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN 2010 - 2025RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN 2010 - 2025
RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN 2010 - 2025Anindya Kenyo Larasti
 
PENGEMBANGAN WISATA DANAU TOLIRE DI KOTA TERNATE PROVINSI MALUKU UTARA
PENGEMBANGAN WISATA DANAU TOLIRE DI KOTA TERNATE  PROVINSI MALUKU UTARAPENGEMBANGAN WISATA DANAU TOLIRE DI KOTA TERNATE  PROVINSI MALUKU UTARA
PENGEMBANGAN WISATA DANAU TOLIRE DI KOTA TERNATE PROVINSI MALUKU UTARADede Saputra
 
Makalah pariwisata new revisi
Makalah pariwisata new revisiMakalah pariwisata new revisi
Makalah pariwisata new revisilisahidayah2
 
Pengembangan Pariwisata Kreatif di Indonesia
Pengembangan Pariwisata Kreatif di IndonesiaPengembangan Pariwisata Kreatif di Indonesia
Pengembangan Pariwisata Kreatif di IndonesiaYani Adriani
 

What's hot (19)

KEPARIWISATAAN
KEPARIWISATAANKEPARIWISATAAN
KEPARIWISATAAN
 
Pengantar Kepariwisataan
Pengantar KepariwisataanPengantar Kepariwisataan
Pengantar Kepariwisataan
 
Geografi pariwisata
Geografi pariwisataGeografi pariwisata
Geografi pariwisata
 
Peran Pengusaha dalam Pembangunan Pariwisata
Peran Pengusaha dalam Pembangunan PariwisataPeran Pengusaha dalam Pembangunan Pariwisata
Peran Pengusaha dalam Pembangunan Pariwisata
 
Daya tarik wisata
Daya tarik wisataDaya tarik wisata
Daya tarik wisata
 
Anggieedayatarik wisata
Anggieedayatarik wisataAnggieedayatarik wisata
Anggieedayatarik wisata
 
Perencanaan pengembangan fasilitas wisata danau
Perencanaan pengembangan fasilitas wisata danauPerencanaan pengembangan fasilitas wisata danau
Perencanaan pengembangan fasilitas wisata danau
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
4. 5. & 6. Geografi Pariwisata - Peran Kajian Geografi Dalam Kegiatan Kepari...
4. 5. & 6.  Geografi Pariwisata - Peran Kajian Geografi Dalam Kegiatan Kepari...4. 5. & 6.  Geografi Pariwisata - Peran Kajian Geografi Dalam Kegiatan Kepari...
4. 5. & 6. Geografi Pariwisata - Peran Kajian Geografi Dalam Kegiatan Kepari...
 
Manajemen Transportasi Materi 14
Manajemen Transportasi Materi 14Manajemen Transportasi Materi 14
Manajemen Transportasi Materi 14
 
2. Geografi Pariwisata - Pengantar Perkuliahan
2. Geografi Pariwisata - Pengantar Perkuliahan2. Geografi Pariwisata - Pengantar Perkuliahan
2. Geografi Pariwisata - Pengantar Perkuliahan
 
pertemuan 2
pertemuan 2pertemuan 2
pertemuan 2
 
Part IV menyusun dan menjual paket wisata
Part IV menyusun dan menjual paket wisataPart IV menyusun dan menjual paket wisata
Part IV menyusun dan menjual paket wisata
 
Pariwisata
PariwisataPariwisata
Pariwisata
 
Company profile travalink group 2012
Company profile travalink group 2012Company profile travalink group 2012
Company profile travalink group 2012
 
RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN 2010 - 2025
RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN 2010 - 2025RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN 2010 - 2025
RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN 2010 - 2025
 
PENGEMBANGAN WISATA DANAU TOLIRE DI KOTA TERNATE PROVINSI MALUKU UTARA
PENGEMBANGAN WISATA DANAU TOLIRE DI KOTA TERNATE  PROVINSI MALUKU UTARAPENGEMBANGAN WISATA DANAU TOLIRE DI KOTA TERNATE  PROVINSI MALUKU UTARA
PENGEMBANGAN WISATA DANAU TOLIRE DI KOTA TERNATE PROVINSI MALUKU UTARA
 
Makalah pariwisata new revisi
Makalah pariwisata new revisiMakalah pariwisata new revisi
Makalah pariwisata new revisi
 
Pengembangan Pariwisata Kreatif di Indonesia
Pengembangan Pariwisata Kreatif di IndonesiaPengembangan Pariwisata Kreatif di Indonesia
Pengembangan Pariwisata Kreatif di Indonesia
 

Similar to Komplementaris atraksi dan motif wisata

02 konsep kepariwisataan
02 konsep kepariwisataan02 konsep kepariwisataan
02 konsep kepariwisataanEko Efendi
 
Tour panning process
Tour panning processTour panning process
Tour panning processHartokoEdo
 
PRODUK PARIWISATA (3A) ATRAKSI, AKSESIBILITAS, AMENITAS
PRODUK PARIWISATA (3A) ATRAKSI, AKSESIBILITAS, AMENITASPRODUK PARIWISATA (3A) ATRAKSI, AKSESIBILITAS, AMENITAS
PRODUK PARIWISATA (3A) ATRAKSI, AKSESIBILITAS, AMENITASdewigita16
 
Manajemen Pariwisata dan Biro Perjalanan Wisata
Manajemen Pariwisata dan Biro Perjalanan WisataManajemen Pariwisata dan Biro Perjalanan Wisata
Manajemen Pariwisata dan Biro Perjalanan WisataRafaella Matitaputty
 
Komponen kegiatan pariwisata
Komponen kegiatan pariwisataKomponen kegiatan pariwisata
Komponen kegiatan pariwisataSekar Advianty
 
f_prak_modul_ajar-c7943ac4-e2c2-4fc0-a81a-56cc6a9a3785.pptx
f_prak_modul_ajar-c7943ac4-e2c2-4fc0-a81a-56cc6a9a3785.pptxf_prak_modul_ajar-c7943ac4-e2c2-4fc0-a81a-56cc6a9a3785.pptx
f_prak_modul_ajar-c7943ac4-e2c2-4fc0-a81a-56cc6a9a3785.pptxTomiAgfianto
 
kawasan dan daya tarik wisata.pdf
kawasan dan daya tarik wisata.pdfkawasan dan daya tarik wisata.pdf
kawasan dan daya tarik wisata.pdfsaydewiknow
 
Tips dan Trik Mengenal Produk Industri dan Modal Pariwisata
Tips dan Trik Mengenal Produk Industri dan Modal PariwisataTips dan Trik Mengenal Produk Industri dan Modal Pariwisata
Tips dan Trik Mengenal Produk Industri dan Modal Pariwisatapemaadeline
 
MATERI MATA KULIAH PEMANDU WISATA 2.pptx
MATERI MATA KULIAH PEMANDU WISATA 2.pptxMATERI MATA KULIAH PEMANDU WISATA 2.pptx
MATERI MATA KULIAH PEMANDU WISATA 2.pptxtaofansetyomantoro2
 
Sap 1 ak hotel fix
Sap 1 ak hotel fixSap 1 ak hotel fix
Sap 1 ak hotel fixpritawanda
 
Konsep_Pengembangan_Kawasa_Pariwisata.pptx
Konsep_Pengembangan_Kawasa_Pariwisata.pptxKonsep_Pengembangan_Kawasa_Pariwisata.pptx
Konsep_Pengembangan_Kawasa_Pariwisata.pptxamrin syahrafi
 
3.2. Jenis Pariwisata dan Wisatawan
3.2. Jenis Pariwisata dan Wisatawan3.2. Jenis Pariwisata dan Wisatawan
3.2. Jenis Pariwisata dan WisatawanSigitHaryadi3
 

Similar to Komplementaris atraksi dan motif wisata (20)

kepariwisataan.ppt
kepariwisataan.pptkepariwisataan.ppt
kepariwisataan.ppt
 
02 konsep kepariwisataan
02 konsep kepariwisataan02 konsep kepariwisataan
02 konsep kepariwisataan
 
Sesi 1 kepariwisataan
Sesi 1 kepariwisataanSesi 1 kepariwisataan
Sesi 1 kepariwisataan
 
Tour panning process
Tour panning processTour panning process
Tour panning process
 
PRODUK PARIWISATA (3A) ATRAKSI, AKSESIBILITAS, AMENITAS
PRODUK PARIWISATA (3A) ATRAKSI, AKSESIBILITAS, AMENITASPRODUK PARIWISATA (3A) ATRAKSI, AKSESIBILITAS, AMENITAS
PRODUK PARIWISATA (3A) ATRAKSI, AKSESIBILITAS, AMENITAS
 
GUIDING.pdf
GUIDING.pdfGUIDING.pdf
GUIDING.pdf
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
Pembekalan dimas di ajeng
Pembekalan dimas di ajengPembekalan dimas di ajeng
Pembekalan dimas di ajeng
 
Hukum kepariwisataan
Hukum kepariwisataanHukum kepariwisataan
Hukum kepariwisataan
 
Manajemen Pariwisata dan Biro Perjalanan Wisata
Manajemen Pariwisata dan Biro Perjalanan WisataManajemen Pariwisata dan Biro Perjalanan Wisata
Manajemen Pariwisata dan Biro Perjalanan Wisata
 
Komponen kegiatan pariwisata
Komponen kegiatan pariwisataKomponen kegiatan pariwisata
Komponen kegiatan pariwisata
 
f_prak_modul_ajar-c7943ac4-e2c2-4fc0-a81a-56cc6a9a3785.pptx
f_prak_modul_ajar-c7943ac4-e2c2-4fc0-a81a-56cc6a9a3785.pptxf_prak_modul_ajar-c7943ac4-e2c2-4fc0-a81a-56cc6a9a3785.pptx
f_prak_modul_ajar-c7943ac4-e2c2-4fc0-a81a-56cc6a9a3785.pptx
 
kawasan dan daya tarik wisata.pdf
kawasan dan daya tarik wisata.pdfkawasan dan daya tarik wisata.pdf
kawasan dan daya tarik wisata.pdf
 
Tips dan Trik Mengenal Produk Industri dan Modal Pariwisata
Tips dan Trik Mengenal Produk Industri dan Modal PariwisataTips dan Trik Mengenal Produk Industri dan Modal Pariwisata
Tips dan Trik Mengenal Produk Industri dan Modal Pariwisata
 
MATERI MATA KULIAH PEMANDU WISATA 2.pptx
MATERI MATA KULIAH PEMANDU WISATA 2.pptxMATERI MATA KULIAH PEMANDU WISATA 2.pptx
MATERI MATA KULIAH PEMANDU WISATA 2.pptx
 
Sap 1 ak hotel fix
Sap 1 ak hotel fixSap 1 ak hotel fix
Sap 1 ak hotel fix
 
Mengemas dan memasarkan paket wisata budaya
Mengemas dan memasarkan paket wisata budayaMengemas dan memasarkan paket wisata budaya
Mengemas dan memasarkan paket wisata budaya
 
Konsep_Pengembangan_Kawasa_Pariwisata.pptx
Konsep_Pengembangan_Kawasa_Pariwisata.pptxKonsep_Pengembangan_Kawasa_Pariwisata.pptx
Konsep_Pengembangan_Kawasa_Pariwisata.pptx
 
3.2. Jenis Pariwisata dan Wisatawan
3.2. Jenis Pariwisata dan Wisatawan3.2. Jenis Pariwisata dan Wisatawan
3.2. Jenis Pariwisata dan Wisatawan
 
Presentation1 PARIWISATA.pptx
Presentation1 PARIWISATA.pptxPresentation1 PARIWISATA.pptx
Presentation1 PARIWISATA.pptx
 

More from BLOSID (blog and slideshare)

More from BLOSID (blog and slideshare) (20)

Uas pancasila
Uas pancasilaUas pancasila
Uas pancasila
 
Uas kewarganegaraan
Uas kewarganegaraanUas kewarganegaraan
Uas kewarganegaraan
 
Tugas kewarganegarann
Tugas kewarganegarannTugas kewarganegarann
Tugas kewarganegarann
 
Pancasila
PancasilaPancasila
Pancasila
 
M tugas makalah
M tugas makalahM tugas makalah
M tugas makalah
 
Kewarganegaraan
KewarganegaraanKewarganegaraan
Kewarganegaraan
 
Kekerasan atas nama agama
Kekerasan atas nama agamaKekerasan atas nama agama
Kekerasan atas nama agama
 
Apa yang dimaksud dengan welthanschauung
Apa yang dimaksud dengan welthanschauungApa yang dimaksud dengan welthanschauung
Apa yang dimaksud dengan welthanschauung
 
Apa yang dimaksud dengan rasa memiliki
Apa yang dimaksud dengan rasa memilikiApa yang dimaksud dengan rasa memiliki
Apa yang dimaksud dengan rasa memiliki
 
Apa yang dimaksud dengan rasa memiliki
Apa yang dimaksud dengan rasa memilikiApa yang dimaksud dengan rasa memiliki
Apa yang dimaksud dengan rasa memiliki
 
Tugas pase compose francis (6)
Tugas pase compose francis (6)Tugas pase compose francis (6)
Tugas pase compose francis (6)
 
Tugas pase compose francis (5)
Tugas pase compose francis (5)Tugas pase compose francis (5)
Tugas pase compose francis (5)
 
Tugas pase compose francis (4)
Tugas pase compose francis (4)Tugas pase compose francis (4)
Tugas pase compose francis (4)
 
Tugas pase compose francis (3)
Tugas pase compose francis (3)Tugas pase compose francis (3)
Tugas pase compose francis (3)
 
Tugas pase compose francis (2)
Tugas pase compose francis (2)Tugas pase compose francis (2)
Tugas pase compose francis (2)
 
Tugas pase compose francis (1)
Tugas pase compose francis (1)Tugas pase compose francis (1)
Tugas pase compose francis (1)
 
Tipe dan konstruksi verba bahasa prancis
Tipe dan konstruksi verba bahasa prancisTipe dan konstruksi verba bahasa prancis
Tipe dan konstruksi verba bahasa prancis
 
Roti exercice 3
Roti exercice 3Roti exercice 3
Roti exercice 3
 
Passe compose 3
Passe compose 3Passe compose 3
Passe compose 3
 
Passe compose 2
Passe compose 2Passe compose 2
Passe compose 2
 

Recently uploaded

PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 

Komplementaris atraksi dan motif wisata

  • 2. Karakter keterkaitan lintas sektor yang membangkitkan dampak multi ganda sangat berarti menggerakkan ekonomi rakyat (dampak multi ganda, produk tersebar di seluruh pelosok nusantara, termasuk daerah miskin dan terpencil) mampu menggerakkan kekuatan antar sektor Akomodasi Transportasi Objek/Atraksi Makan/Minum Hiburan souvenir Wisatawan 2sdr-ecotourism
  • 3. Dampak Langsung Hotel Guide Restoran ODTW Perush Airline Perush Angkt Galleri/art shop BPW Jasa keuangan Dampak Ikutan Petani sayuran, bunga dan buah Peternak ayam, ikan dan sapi Penghasil bahan baku kerajinan Sektor industri & perdagangan Sektor agribisnis Dampak Tak Langsung Karyawan hotel, restoran, BPW, ODTW, dsb. Supir angkt. Umum Pemerintah (pajak) Pengrajin cinderamata Pompa bensin Penjual sayuran, buah & bahan makanan Seniman iklan Percetakan Spektrum Dampak Pengganda Pariwisata (multiplier effect) 3sdr-ecotourism
  • 4.  Pramuwisata ◦ Seseorang yang membrikan penjelasan serta petunjuk kepada wisatawan dan traveller lainnya tentang segala sesuatu yang hendak dilihat dan disaksikan bilamana mereka berkunjung pada suatu obyek, tempat atau daerah tertentu. ◦ Jenis pramuwisata berdasarkan bidang keahliannya dibagi menjadi:  Pramuwisata Umum (General Guide) adalah pramuwisata yang mempunyai pengetahuan mengenai kebudayaan, kekayaan alam, dan aspirasi kehidupan bangsa/penduduk secara umum; yang memiliki ijin untuk memberikan bimbingan perjalanan dan penerangan kepariwisataan dengan mempergunakan satu atau beberapa bahasa tertentu terhadap wisatawan, baik secara perseorangan atau berkelompok.
  • 5.  Pramuwisata Khusus (Special Guide) adalah pramuwisata yang mempunyai pengetahuan yang khusus dan mendalam mengenai obyek wisata seperti kebudayaan, arkeologi, sejarah, teknik, perdagangan, keagamaan, ilmiah margasatwa, perburuan, dan lain-lain; yang mempunyai izin untuk membimbing perjalanan dengan memberikan penerangan kepada wisatawan baik perorangan maupun kelompok dengan menggunakan satu atau beberapa bahasa tertentu.  Pembimbing Darma Wisata (Tour Conductor) adalah pramuwisata senior yang mempunyai tanda pramuwisata untuk memimpin perjalanan suatu kelompok wisatawan yang melakukan perjalanan di suatu wilayah atau suatu negara guna memberikan asistensi perjalanan, bimbingan dan penerangan mengenai obyek wisata kebudayaan, kekayaan alam dan aspirasi kehidupan dari penduduk atau bangsa di wilayah yang dijelajahi.
  • 6.  Pramuwisata Pengemudi (Guide Driver) adalah pramuwisata yang mempunyai kartu tanda pramuwisata untuk memberikan bimbingan dan penerangan umum mengenai obyek wisata, kebudayaan, kekayaan alam dan aspirasi kehidupan bangsa kepada wisatawan, di samping kedudukannya sebagai pengemudi kendaraan umum, seperti taxi, bus, touring choarch, dan lain-lain.  Berbagai Macam Bentuk Wisata ◦ Dari segi Jumlahnya:  Individual Tour (wisatawan perorangan), yaitu perjalanan wisata yang dilakukan oleh satu orang atau sepasang suami-isteri.
  • 7.  Family Group Tour (wisata keluarga), yaitu suatu perjalanan wisata yang dilakukan oleh serombongan keluarga yang masih mempunyai hubungan kekerabatan satu sama lain.  Group Tour (wisata rombongan), yaitu suatu perjalanan wisata yang dilakukan bersama-sama dengan dipimpin oleh seorang yang bertanggung jawab atas keselamatan dan kebutuhan seluruh anggotanya. Biasanya paling sedikit 10 orang, dengan dilengkapi diskon dari perusahaan prinsipal bagi orang yang kesebelas. Potongan ini besarnya berkisar antara 2 hingga 50% dari ongkos penerbangan atau penginapan.
  • 8.  Dari segi kepengaturannya: ◦ Pre-arranged Tour (wisata berencana), yaitu suatu perjalanan wisata yang jauh hari sebelumnya telah diatur segala sesuatunya, baik transportasi, akomodasi maupun obyek-obyek yang akan dikunjungi. Biasanya wisata jenis ini diatur oleh suatu lembaga yang khusus mengurus, mengatur maupun menyelenggarakan perjalanan wisata dengan bekerjasama dengan semua instansi atau lembaga yang terkait dengan kepentingan tersebut. ◦ Package Tour (wisata paket atau paket wisata), yaitu suatu produk perjalanan wisata yang dijual oleh suatu perusahaan biro perjalanan atau perusahaan transport yang bekerjasama dengannya dimana harga paket wisata tersebut telah mencakup biaya perjalanan, hotel ataupun fasilitas lainnya yang memberikan kenyamanan bagi pembelinya. Dengan kata lain paket wisata ini adalah suatu produk wisata yang merupakan suatu komposisi perjalanan yang disusun dan dijual guna memberikan kemudahan dan kepraktisan dalam melakukan perjalanan wisata.
  • 9. ◦ Coach Tour (wisata terpimpin), yaitu suatu paket perjalanan ekskursi yang dijual oleh biro perjalanan dengan dipimpin oleh seorang pemandu wisata yang diselenggarakan secara rutin, dalam jangka yang telah ditetapkan dan dengan rute perjalanan yang tertentu pula. ◦ Special Arranged Tour (wisata khusus), yaitu suatu perjalanan wisata yang disusun secara khusus guna memenuhi permintaan seorang langganan atau lebih sesuai dengan kepentingannya.
  • 10. ◦ Optional Tour (wisata tambahan/samasuka), yaitu suatu perjalanan wisata tambahan di luar pengaturan yang telah disusun dan perjanjikan pelaksanaannya, yang diperlakukan atas permintaan pelanggan.  Dari segi maksud dan Tujuannya: ◦ Holiday Tour (wisata liburan), yaitu suatu perjalanan wisata yang diselenggarakan dan diikuti oleh angggotanya guna berlibur, bersenang-senang dan menghibur diri. ◦ Familiarization Tour (wisata pengenalan), yaitu suata perjalanan anjangsana yang dimaksudkan guna mengenal lebih lanjut bidang atau daerah yang mempunyai kaitan dengan pekerjaan.
  • 11. ◦ Educational Tour (wisata pendidikan), yaitu suatu perjalanan wisata yang dimaksudkan untuk memberikan gambaran, studi perbandingan ataupun pengetahuan mengenai bidang kerja yang dikunjunginya. Wisata jenis ini disebut juga study tour atau perjalanan kunjungan pengetahuan. ◦ Scientific Tour (wisata pengetahuan), yaitu perjalanan wisata yang tujuan pokoknya adalah untuk memperoleh pengetahuan atau penyelidikan terhadap sesuatu bidang ilmu pengetahuan. Misalnya: kunjungan melihat bunga bangkai berbunga (raflesia arnoldi), melihat gerhana matahari total, menyelidiki kehidupan konodo, dll.
  • 12. ◦ Pileimage Tour (wisata keagamaan), yaitu perjalanan wisata yang dimaksudkan guna melakukan ibadah keagamaan. ◦ Special Mission Tour (wisata kunjungan khusus), yaitu suatu perjalanan wisata yang dilakukan dengan suatu maksud khusus, misalnya laddies programme. ◦ Hunting Tour (wisata perburuan), yaitu suatu kunjungan wisata yang dimaksudkan untuk menyelenggarakan perburuan binatang yang diijinkan oleh penguasa setempat sebagai hiburan semata-mata. Ex; berburu babi hutan di Sumatera, berburu Kangguru di Australia, dan lain-lain.
  • 13.  Dari segi penyelenggarannya: ◦ Ekskursi (Excursion), yaitu suatu perjalanan wisata jarak pendek yang ditempuh kurang dari 24 jam guna mengunjungi satu atau lebih obyek wisata. ◦ Safari Tour, yaitu suatu perjalanan wisata yang diselenggarakan secara khusus dengan perlengkapan maupun peralatan khusus pula yang tujuan maupun obyeknya bukan merupakan obyek kunjungan wisata pada umumnya. Misal: safari ke ujung kulon, safari ke Taman Safari Indonesia di Gianyar Bali. ◦ Cruize Tour, yaitu perjalanan wisata dengan menggunakan kapal pesiar mengunjungi obyek-obyek wisata bahari dan obyek wisata di darat tetapi menggunakan kapal pesiar sebagai basis keberangkatannya.
  • 14. ◦ Youth Tour (wisata remaja), yaitu kunjungan wisata yang penyelenggaraannya khusus diperuntukkan bagi para remaja menurut golongan umur yang ditetapkan oleh hukum negara masing-masing. Di Indonesia umumnya yang dianggap remaja adalah mereka yang masih dalam pendidikan SMA, belum duduk di bangku Perguruan Tinggi, atau mereka yang usianya masih dibawah 21 tahun, dan belum kawin. ◦ Marine Tour (wisata bahari), yaitu suatu kunjungan ke obyek wisata, khususnya untuk menyaksikan keindahan lautan, wreck-diving (menyelam) dengan perlengkapan selam lengkap.
  • 15.  Motivasi yang mendorong wisatawan untuk berwisata: ◦ Kebutuhan untuk berlibur dan berekreasi, ◦ Kebutuhan pendidikan dan penelitian, ◦ Kebutuhan keagamaan, ◦ Kebutuhan kesehatan, ◦ Minat terhadap kebudayaan dan kesenian, ◦ Kepentingan keamanan, ◦ Kepentingan hubungan keluarga, ◦ Kepentingan politik.
  • 16.  Komponen Perjalanan Wisata ◦ Sarana wisata terdiri dari tiga unsur:  Sarana pokok Kepariwisataan (main tourism superstructure);  Biro perjalanan umum atau agen perjalanan.  Transportasi wisata baik darat, laut, maupun udara.  Restorant (cateraing trades)  Obyek wisata, antara lain:  Keindahan Alam (natural amenities), iklim, pemandangan, flora dan fauna,dll.  Ciptaan Manusia (man made supply) , monumen, candi, art gallery dll.
  • 17.  Atraksi wisata (tourist attraction), ciptaan manusia seperti kesenian, festival, pesta ritual, upacara perkawinan tradisional, dll.  Sarana pelengkap kepariwisataan (supplementing tourism superstructure),;  Fasilitas rekreasi dan olah raga, seperti golf course, tennis court, pemandian, photography, dll.  Prasarana umum seperti jalan raya, jembatan, listrik, lapangan udara, telekomunikasi, air bersih, dll.  Sarana penunjang kepariwisataan (supporting tourism superstructure);  Nightclub dan steambath  Casino dan entertainment  Souvenir shop, mailing service, dll.
  • 18.  Daerah Tujuan Wisata ◦ Obyek dan Daya Tarik Wisata  Pengelompokan:  Wisata alam  Wisata budaya  Wisata minat khusus  Daya Tarik suatu obyek wisata berdasar pada:  Adanya sumberdaya yang dapat menimbulkan rasa senang, indah, nyaman dan bersih.  Adanya aksesbilitas yang tinggi untuk dapat mengunjunginya.  Adanya ciri khusus/spesifikasi yang bersifat langka.
  • 19.  Adanya sarana/prasarana penunjang untuk melayani para wisatawan yang hadir.  Obyek wisata alam mempunyai daya tarik tinggi karena keindahan alam pegunungan, sungai, pantai, pasir, hutan, dsb.  Obyek wisata budaya mempunyai daya tarik tinggi karena memiliki nilai khusus dalam entuk atraksi kesenian, upacara adat, nilai luhur yang terkandung dalam suatu obyek buah karya manusia pada masa lampau. Tour De Bintan
  • 20.  Pembangunan suatu obyek wisata harus dirancang dengan bersumber pada daya tarik yang dimiliki obyek tersebut dengan mengacu pada kreteria keberhasilan pengembangan yang meliputi berbagai kelayakan. ◦ Kelayakan Finansial  Perhitungan secara komersial dari pembangunan obyek wisata tersebut. ◦ Kelayakan Sosial Ekonomi Regional  Melihat apakah ivestasi yang ditanam juga akan memiliki dampak sosial ekonomi secara regional; dapat menciptakan lapangan kerja, penghasil devisa, dll. ◦ Layak Teknis  Dapat dipertanggungjawabkan secara teknis dengan melihat daya dukung yang ada. ◦ Layak Lingkungan  Issue kerusakan lingkungan hidup.
  • 21. Bagaimana atraksi dalam bentuk event olahraga di Indonesia (Contoh Tour de Bintan, Tour De Singkarak) dibandingkan dengan event olahraga sejenis di Luar Negeri? Lihat info pada : http://www.tourdesingkarak.com/ho me Bandingkan dengan : Tour De France http://www.letour.com/le- tour/2014/us/overall-route.html Lihat dari atraksi, kelengkapan fasilitas.....bagaimana menurut anda?