SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
KEPARIWISATAAN
SEBAGAI DISIPLIN
ILMU
Hello!
✖ I Putu Andre Adi Putra Pratama ( 1711521001 )
✖ Suci Setiyaningsih ( 1711521004 )
✖ Tanty Krisnasari Safira ( 1711521007 )
✖ Amanda Ayu Dewanthi ( 1711521008 )
✖ Devi Verdyana ( 1711521037 )
2
PARIWISATA
Berbagai macam kegiatan wisata yang didukung oleh
berbagai macam kegiatan wisata dan didukung oleh
berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh
masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerintah
daerah.
( Menurut Undang-undang No.10 tahun 2009 )
3
FILSAFAT
Filsafat secara umum adalah suatu kebijaksanaan
hidup (filosofia) untuk memberikan suatu
pandangan hidup yang
menyeluruh berdasarkan refleksi atas pengalaman
hidup maupun pengalaman ilmiah. Filsafat
merupakan suatu ilmu pengetahuan karena memiliki
logika, metode dan sistem.
4
ILMU
Pengetahuan yang sudah dikelompokkan,
disistematisasi, dan diinterpretasikan sehingga
menghasilkan suatu kebenaran objektif serta
sudah diuji kebenarannya secara ilmiah.
5
Pariwisata adalah suatu ilmu yang memiliki dan memenuhi karakteristik
sebagai suatu ilmu. Dalam kaitannya dengan pariwisata sebagai ilmu,
dapat pula dilihat dari dua sudut pandang objek yaitu
6
Sudut pandang
terhadap sesuatu
(objek forma)
substansi
material (objek
materi)
Ilmu kepariwisataan
Salah satu cabang dari ilmu-ilmu sosial yang bersifat
deskriftif (descriptive), teoritis (theoretical) dan praktis
(practical) yang mempelajari tentang gejala dan kaitan
secara menyeluruh tentang motivasi berwisata, perjalanan
wisatawan dan interaksi-interaksinya yang berdampak
pada kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat.
7
PARIWISATA SEBAGAI
SUATU ILMU
8
Dalam perjalanan sejarah, pariwisata pada akhirnya dianggap sebagai suatu
kegiatan yang menjanjikan keuntungan, dan akhirnya mendorong sebagian
orang untuk mempelajari dan menjadikan pariwisata sebagai sebuah ilmu baru
untuk dipelajari. Wacana mengenai apakah pariwisata merupakan ilmu yang
mandiri atau hanya objek studi dari ilmu-ilmu yang telah mapan dengan
pendekatan multidisipliner, sebenarnya telah lama diperdebatkan. Pengakuan
secara formal terhadap pariwisata sebagai ilmu mandiri di Indonesia
merupakan hasil perjuangan dalam kurun waktu yang cukup panjang.
9
Perjalanan dan perjuangan panjang tersebut sampai akhirnya pada deklarasi
24 Agustus 2006 yang menyepakati bahwa pariwisata sudah layak menjadi satu
disiplin ilmu mandiri. perjuangan tersebut digerakkan lagi melalui kerjasama
Depbudpar dengan Hildiktipari. Dari rapat koordinasi yang dilakukan dua
lembaga tersebut melahirkan suatu “Deklarasi Pariwisata Sebagai Ilmu” yang
berisi poin pokok.
10
1. Pariwisata adalah cabang ilmu yang mandiri, yang sejajar dengan ilmu-ilmu
lain
2. Program S1, S2, dan S3 Ilmu pariwisata di berbagai lembaga pendidikan tinggi
sudah layak diberikan ijin oleh Departemen Pendidikan Nasional.
Tanggal 31 Maret 2008, merupakan salah satu tonggak sejarah pengakuan
pariwisata sebagai ilmu. Pada tanggal tersebut, keluar surat dari Dirjen Dikti
Depdiknas No. 947/D/T/2008 dan 948/D/T/2008 yang ditujukan kepada
Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, yang secara eksplisit menyebutkan
bahwa Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dapat menyetujui pembukaan
jenjang Program Sarjana (S1) dalam beberapa program studi pada STP Bali
dan STP Bandung
11
Secara konseptual, ilmu adalah suatu pengetahuan sistematis
yang diperoleh berdasarkan pengalaman (empirik) dan
percobaan (eksperimen) dengan menggunakan metode yang
dapat diuji (Menurut Suriasumantri, 1978). Oleh sebab itu,
setiap ilmu memenuhi tiga syarat dasar, yakni :
12
1. Ontologi (objek atau focus of interest yang dikaji)
2. Epistemologi (metodelogi untuk memperoleh
pengetahuan);
3. Aksiologi (nilai manfaat pengetahuan)
Aspek Ontologi
Setiap ilmu memiliki objek material dan objek formal. Objek material adalah
seluruh lingkup (makro) yang dikaji suatu ilmu. Objek formal adalah
bagian tertentu dari objek material yang menjadi perhatian khusus dalam
kajian ilmu tersebut. Objek formal (aspek ontologi) ilmu pariwisata adalah
masyarakat. Dengan demikian fenomena pariwisata ini dapat difokuskan
pada tiga unsur, yakni :
13
1. Pergerakan wisatawan
2. Aktivitas masyarakat yang memfasilitasi pergerakan wisatawan
3. Implikasi atau akibat-akibat pergerakan wisatawan dan aktivitas
masyarakat yang memfasilitasinya terhadap kehidupan masyarakat secara
luas.
Aspek Epistemologi
Aspek epistemologi pariwisata menunjukkan pada cara-cara memperoleh
kebenaran atas objek ilmu. Kebenaran yang dimaksud adalah kebenaran ilmiah,
yakni didasarkan pada suatu logika berpikir yang rasional, objektif dan dapat
diuji secara empirik. diskusi tentang epistemologi otomatis menyangkut metode
suatu ilmu untuk mencari kebenaran. Untuk itu perlu didefinisikan pendekatan
kajian pariwisata secara lebih khusus. Salah satu yang paling mudah adalah
pendekatan sistem (McIntosh, Goeldner, dan Ritchie, 1995).
14
1. Pendekatan ini menekankan bahwa baik pergerakan wisatawan,
aktivitas masyarakat yang memfasilitasinya maupun implikasi dari
kedua-duanya terhadap kehidupan masyarakat secara luas,
merupakan satu-kesatuan yang saling berhubungan atau
pengaruh-mempengaruhi.
2. Pendekatan berikutnya adalah pendekatan kelembagaan.
Pendekatan ini melihat pariwisata sebagai suatu hasil kerjasama
berbagai aktor (stakeholder) secara melembaga
15
Ilmu pariwisata bersifat multidisiplin, artinya ilmu ini tidak
mungkin berdiri sendiri dan harus melibatkan berbagai disiplin
lain seperti sejarah, sosiologi, antropologi, etnografi, ekonomi,
manajemen, budaya, seni, teknologi, dan bahkan politik dalam arti
luas (sebagaimana juga halnya ilmu-ilmu lainnya, yang tidak bisa
sepenuhnya berdiri sendiri)
16
aspek Aksiologi
Aksiologi merupakan aspek ilmu yang sangat penting. Ilmu
pariwisata jelas memberikan manfaat bagi kesejahteraan umat
manusia. Perjalanan dan pergerakan wisatawan adalah salah satu
bentuk kegiatan dasar manusia untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya yang beragam, baik dalam bentuk pengalaman,
pencerahan, penyegaran fisik dan psikis maupun dalam bentuk
aktualisasi diri.
17
CABANG-CABANG ILMU
PARIWISATA
18
Pengembangan Jasa Wisata
Cabang ini mengkhususkan diri pada pengembangan
pengetahuan tentang strategi, metode dan teknik
menyediakan jasa dan hospitality yang mendukung
kelancaran perjalanan wisata.
19
Organisasi Perjalanan
Cabang ini menitikberatkan perhatiannya pada pengaturan lalu
lintas perjalanan wisatawan dan penyediaan media atau paket-
paket perjalanan yang memungkinkan wisatawan mampu
memperoleh nilai kepuasan berwisata yang tinggi melalui
pengelolaan sumber daya pariwisata.
20
Kebijakan Pembangunan Pariwisata
Cabang ini menitikberatkan perhatiannya pada upaya-upaya
peningkatan manfaat sosial, ekonomi, budaya, psikologi
perjalanan wisata bagi masyarakat dan wisatawan dan
evaluasi perkembangan pariwisata melalui suatu tindakan
yang terencana.
21
22
ANY QUESTIONS ?
23
simpulan
24
Secara konseptual, ilmu adalah suatu pengetahuan sistematis yang
diperoleh berdasarkan pengalaman (empirik) dan percobaan
(eksperimen) dengan menggunakan metode yang dapat diuji. Oleh
sebab itu, setiap ilmu memenuhi tiga syarat dasar, yakni : ontologi
(objek atau focus of interest yang dikaji); 2) epistemologi (metodelogi
untuk memperoleh pengetahuan); dan 3) aksiologi (nilai manfaat
pengetahuan) (Suriasumantri, 1978). Sejalan dengan hal ini, maka
diskusi tentang status keilmuan pariwisata hendaknya didekati
dengan persyaratan dasar suatu ilmu, yaitu ontologi, epistemologi,
dan aksiologi.
Thank you
25

More Related Content

What's hot

Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Ekonomi Pariwisata
Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Ekonomi Pariwisata Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Ekonomi Pariwisata
Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Ekonomi Pariwisata hary hermawan
 
3. Geografi Pariwisata - Pengertian & Ruang Lingkup Kajian Geografi Pariwisata
3. Geografi Pariwisata - Pengertian & Ruang Lingkup Kajian Geografi Pariwisata3. Geografi Pariwisata - Pengertian & Ruang Lingkup Kajian Geografi Pariwisata
3. Geografi Pariwisata - Pengertian & Ruang Lingkup Kajian Geografi PariwisataIrwan Haribudiman
 
Sesi 2 Industri pariwisata
Sesi 2 Industri pariwisataSesi 2 Industri pariwisata
Sesi 2 Industri pariwisataDedy Wijayanto
 
Sistem kepariwisataan
Sistem kepariwisataan Sistem kepariwisataan
Sistem kepariwisataan Yani Adriani
 
Potensi dan daya tarik wisata kelas X
Potensi dan daya tarik wisata kelas XPotensi dan daya tarik wisata kelas X
Potensi dan daya tarik wisata kelas XAde Ela Pratiwi
 
Makalah pariwisata
Makalah pariwisataMakalah pariwisata
Makalah pariwisataagus chasani
 
M08 Dampak Pariwisata
M08 Dampak PariwisataM08 Dampak Pariwisata
M08 Dampak PariwisataSapto Siswoyo
 
3.4. Menganalisis Modal Dasar Pengembangan Pariwisata
3.4. Menganalisis Modal Dasar Pengembangan Pariwisata3.4. Menganalisis Modal Dasar Pengembangan Pariwisata
3.4. Menganalisis Modal Dasar Pengembangan PariwisataSigitHaryadi3
 
9. Geografi Pariwisata - Faktor Geografi Sebagai Penentu Destinasi Wisata
9. Geografi Pariwisata - Faktor Geografi Sebagai Penentu Destinasi Wisata9. Geografi Pariwisata - Faktor Geografi Sebagai Penentu Destinasi Wisata
9. Geografi Pariwisata - Faktor Geografi Sebagai Penentu Destinasi WisataIrwan Haribudiman
 
8.mice 2 (sponsorship)
8.mice 2 (sponsorship)8.mice 2 (sponsorship)
8.mice 2 (sponsorship)derinta7
 
I. segmentasi pasar pariwisata
I. segmentasi pasar pariwisataI. segmentasi pasar pariwisata
I. segmentasi pasar pariwisataFX Setiyo Wibowo
 
contoh cara menghitung harga paket wisata
contoh cara menghitung harga paket wisatacontoh cara menghitung harga paket wisata
contoh cara menghitung harga paket wisataNur Agustin Mufarokhah
 
2. Geografi Pariwisata - Pengantar Perkuliahan
2. Geografi Pariwisata - Pengantar Perkuliahan2. Geografi Pariwisata - Pengantar Perkuliahan
2. Geografi Pariwisata - Pengantar PerkuliahanIrwan Haribudiman
 
Motivasi Tujuan Perjalanan, Krateristik Wisatawan dan Pola Pengeluaran Wisatawan
Motivasi Tujuan Perjalanan, Krateristik Wisatawan dan Pola Pengeluaran WisatawanMotivasi Tujuan Perjalanan, Krateristik Wisatawan dan Pola Pengeluaran Wisatawan
Motivasi Tujuan Perjalanan, Krateristik Wisatawan dan Pola Pengeluaran WisatawanAde Ela Pratiwi
 
10. Geografi Pariwisata - Pengaruh Tipologi, Motivasi, & Segmentasi Wisatawan...
10. Geografi Pariwisata - Pengaruh Tipologi, Motivasi, & Segmentasi Wisatawan...10. Geografi Pariwisata - Pengaruh Tipologi, Motivasi, & Segmentasi Wisatawan...
10. Geografi Pariwisata - Pengaruh Tipologi, Motivasi, & Segmentasi Wisatawan...Irwan Haribudiman
 

What's hot (20)

Industri pariwisata
Industri pariwisataIndustri pariwisata
Industri pariwisata
 
Industri pariwisata.
Industri pariwisata.Industri pariwisata.
Industri pariwisata.
 
KEPARIWISATAAN
KEPARIWISATAANKEPARIWISATAAN
KEPARIWISATAAN
 
Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Ekonomi Pariwisata
Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Ekonomi Pariwisata Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Ekonomi Pariwisata
Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Ekonomi Pariwisata
 
3. Geografi Pariwisata - Pengertian & Ruang Lingkup Kajian Geografi Pariwisata
3. Geografi Pariwisata - Pengertian & Ruang Lingkup Kajian Geografi Pariwisata3. Geografi Pariwisata - Pengertian & Ruang Lingkup Kajian Geografi Pariwisata
3. Geografi Pariwisata - Pengertian & Ruang Lingkup Kajian Geografi Pariwisata
 
1 Bisnis Pariwisata.ppt
1 Bisnis Pariwisata.ppt1 Bisnis Pariwisata.ppt
1 Bisnis Pariwisata.ppt
 
Sesi 2 Industri pariwisata
Sesi 2 Industri pariwisataSesi 2 Industri pariwisata
Sesi 2 Industri pariwisata
 
Sistem kepariwisataan
Sistem kepariwisataan Sistem kepariwisataan
Sistem kepariwisataan
 
Potensi dan daya tarik wisata kelas X
Potensi dan daya tarik wisata kelas XPotensi dan daya tarik wisata kelas X
Potensi dan daya tarik wisata kelas X
 
Makalah pariwisata
Makalah pariwisataMakalah pariwisata
Makalah pariwisata
 
Konsep Ekowisata
Konsep EkowisataKonsep Ekowisata
Konsep Ekowisata
 
M08 Dampak Pariwisata
M08 Dampak PariwisataM08 Dampak Pariwisata
M08 Dampak Pariwisata
 
3.4. Menganalisis Modal Dasar Pengembangan Pariwisata
3.4. Menganalisis Modal Dasar Pengembangan Pariwisata3.4. Menganalisis Modal Dasar Pengembangan Pariwisata
3.4. Menganalisis Modal Dasar Pengembangan Pariwisata
 
9. Geografi Pariwisata - Faktor Geografi Sebagai Penentu Destinasi Wisata
9. Geografi Pariwisata - Faktor Geografi Sebagai Penentu Destinasi Wisata9. Geografi Pariwisata - Faktor Geografi Sebagai Penentu Destinasi Wisata
9. Geografi Pariwisata - Faktor Geografi Sebagai Penentu Destinasi Wisata
 
8.mice 2 (sponsorship)
8.mice 2 (sponsorship)8.mice 2 (sponsorship)
8.mice 2 (sponsorship)
 
I. segmentasi pasar pariwisata
I. segmentasi pasar pariwisataI. segmentasi pasar pariwisata
I. segmentasi pasar pariwisata
 
contoh cara menghitung harga paket wisata
contoh cara menghitung harga paket wisatacontoh cara menghitung harga paket wisata
contoh cara menghitung harga paket wisata
 
2. Geografi Pariwisata - Pengantar Perkuliahan
2. Geografi Pariwisata - Pengantar Perkuliahan2. Geografi Pariwisata - Pengantar Perkuliahan
2. Geografi Pariwisata - Pengantar Perkuliahan
 
Motivasi Tujuan Perjalanan, Krateristik Wisatawan dan Pola Pengeluaran Wisatawan
Motivasi Tujuan Perjalanan, Krateristik Wisatawan dan Pola Pengeluaran WisatawanMotivasi Tujuan Perjalanan, Krateristik Wisatawan dan Pola Pengeluaran Wisatawan
Motivasi Tujuan Perjalanan, Krateristik Wisatawan dan Pola Pengeluaran Wisatawan
 
10. Geografi Pariwisata - Pengaruh Tipologi, Motivasi, & Segmentasi Wisatawan...
10. Geografi Pariwisata - Pengaruh Tipologi, Motivasi, & Segmentasi Wisatawan...10. Geografi Pariwisata - Pengaruh Tipologi, Motivasi, & Segmentasi Wisatawan...
10. Geografi Pariwisata - Pengaruh Tipologi, Motivasi, & Segmentasi Wisatawan...
 

Similar to Pariwisata sebagai disiplin ilmu

2 Ilmu dan Paradigma Pariwisata.pdf
2 Ilmu dan Paradigma Pariwisata.pdf2 Ilmu dan Paradigma Pariwisata.pdf
2 Ilmu dan Paradigma Pariwisata.pdfDevaKurnia3
 
Manajemen Transportasi Materi 14
Manajemen Transportasi Materi 14Manajemen Transportasi Materi 14
Manajemen Transportasi Materi 14Arjuna Ahmadi
 
kata pengantar definisi Konsep_Pariwisata.pdf
kata pengantar definisi Konsep_Pariwisata.pdfkata pengantar definisi Konsep_Pariwisata.pdf
kata pengantar definisi Konsep_Pariwisata.pdfjohan effendi
 
Landasan Kependidikan
Landasan KependidikanLandasan Kependidikan
Landasan KependidikanAdy Setiawan
 
Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...
Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...
Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...UNESA
 
landasan pengembangan kurikulum
landasan pengembangan kurikulumlandasan pengembangan kurikulum
landasan pengembangan kurikulumGanjar Aji
 
Muh.Iqtada & Riki Tugas PPT Islam Disiplin Ilmu.pptx
Muh.Iqtada & Riki Tugas PPT Islam Disiplin Ilmu.pptxMuh.Iqtada & Riki Tugas PPT Islam Disiplin Ilmu.pptx
Muh.Iqtada & Riki Tugas PPT Islam Disiplin Ilmu.pptxmuhammadiqtadaaliyyu1
 
Ppt ilmu dan budaya
Ppt ilmu dan budayaPpt ilmu dan budaya
Ppt ilmu dan budayaNur Asiah
 
peng_pendk_8.ppt
peng_pendk_8.pptpeng_pendk_8.ppt
peng_pendk_8.pptisembel
 
Aksiologi Ilmu Pendidikan
Aksiologi Ilmu PendidikanAksiologi Ilmu Pendidikan
Aksiologi Ilmu PendidikanMETA GUNAWAN
 
Makalah Kebudayaan UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.pdf
Makalah Kebudayaan UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.pdfMakalah Kebudayaan UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.pdf
Makalah Kebudayaan UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.pdfZukét Printing
 

Similar to Pariwisata sebagai disiplin ilmu (20)

2 Ilmu dan Paradigma Pariwisata.pdf
2 Ilmu dan Paradigma Pariwisata.pdf2 Ilmu dan Paradigma Pariwisata.pdf
2 Ilmu dan Paradigma Pariwisata.pdf
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Manajemen Transportasi Materi 14
Manajemen Transportasi Materi 14Manajemen Transportasi Materi 14
Manajemen Transportasi Materi 14
 
kata pengantar definisi Konsep_Pariwisata.pdf
kata pengantar definisi Konsep_Pariwisata.pdfkata pengantar definisi Konsep_Pariwisata.pdf
kata pengantar definisi Konsep_Pariwisata.pdf
 
Landasan Kependidikan
Landasan KependidikanLandasan Kependidikan
Landasan Kependidikan
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...
Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...
Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...
 
Ppt aika 3
Ppt aika 3Ppt aika 3
Ppt aika 3
 
MAKALAH WADUK JATILUHUR KELOMPOK 4
MAKALAH WADUK JATILUHUR KELOMPOK 4MAKALAH WADUK JATILUHUR KELOMPOK 4
MAKALAH WADUK JATILUHUR KELOMPOK 4
 
landasan pengembangan kurikulum
landasan pengembangan kurikulumlandasan pengembangan kurikulum
landasan pengembangan kurikulum
 
Muh.Iqtada & Riki Tugas PPT Islam Disiplin Ilmu.pptx
Muh.Iqtada & Riki Tugas PPT Islam Disiplin Ilmu.pptxMuh.Iqtada & Riki Tugas PPT Islam Disiplin Ilmu.pptx
Muh.Iqtada & Riki Tugas PPT Islam Disiplin Ilmu.pptx
 
Tugas kebudayaan
Tugas kebudayaanTugas kebudayaan
Tugas kebudayaan
 
Materi Manajemen Transportasi Pariwisata
Materi Manajemen Transportasi PariwisataMateri Manajemen Transportasi Pariwisata
Materi Manajemen Transportasi Pariwisata
 
Ppt ilmu dan budaya
Ppt ilmu dan budayaPpt ilmu dan budaya
Ppt ilmu dan budaya
 
peng_pendk_8.ppt
peng_pendk_8.pptpeng_pendk_8.ppt
peng_pendk_8.ppt
 
Filsafat
FilsafatFilsafat
Filsafat
 
Makalah filsafat ilmu
Makalah filsafat ilmuMakalah filsafat ilmu
Makalah filsafat ilmu
 
Aksiologi Ilmu Pendidikan
Aksiologi Ilmu PendidikanAksiologi Ilmu Pendidikan
Aksiologi Ilmu Pendidikan
 
Makalah Kebudayaan UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.pdf
Makalah Kebudayaan UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.pdfMakalah Kebudayaan UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.pdf
Makalah Kebudayaan UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.pdf
 

Recently uploaded

Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 

Recently uploaded (20)

Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 

Pariwisata sebagai disiplin ilmu

  • 2. Hello! ✖ I Putu Andre Adi Putra Pratama ( 1711521001 ) ✖ Suci Setiyaningsih ( 1711521004 ) ✖ Tanty Krisnasari Safira ( 1711521007 ) ✖ Amanda Ayu Dewanthi ( 1711521008 ) ✖ Devi Verdyana ( 1711521037 ) 2
  • 3. PARIWISATA Berbagai macam kegiatan wisata yang didukung oleh berbagai macam kegiatan wisata dan didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah. ( Menurut Undang-undang No.10 tahun 2009 ) 3
  • 4. FILSAFAT Filsafat secara umum adalah suatu kebijaksanaan hidup (filosofia) untuk memberikan suatu pandangan hidup yang menyeluruh berdasarkan refleksi atas pengalaman hidup maupun pengalaman ilmiah. Filsafat merupakan suatu ilmu pengetahuan karena memiliki logika, metode dan sistem. 4
  • 5. ILMU Pengetahuan yang sudah dikelompokkan, disistematisasi, dan diinterpretasikan sehingga menghasilkan suatu kebenaran objektif serta sudah diuji kebenarannya secara ilmiah. 5
  • 6. Pariwisata adalah suatu ilmu yang memiliki dan memenuhi karakteristik sebagai suatu ilmu. Dalam kaitannya dengan pariwisata sebagai ilmu, dapat pula dilihat dari dua sudut pandang objek yaitu 6 Sudut pandang terhadap sesuatu (objek forma) substansi material (objek materi)
  • 7. Ilmu kepariwisataan Salah satu cabang dari ilmu-ilmu sosial yang bersifat deskriftif (descriptive), teoritis (theoretical) dan praktis (practical) yang mempelajari tentang gejala dan kaitan secara menyeluruh tentang motivasi berwisata, perjalanan wisatawan dan interaksi-interaksinya yang berdampak pada kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat. 7
  • 9. Dalam perjalanan sejarah, pariwisata pada akhirnya dianggap sebagai suatu kegiatan yang menjanjikan keuntungan, dan akhirnya mendorong sebagian orang untuk mempelajari dan menjadikan pariwisata sebagai sebuah ilmu baru untuk dipelajari. Wacana mengenai apakah pariwisata merupakan ilmu yang mandiri atau hanya objek studi dari ilmu-ilmu yang telah mapan dengan pendekatan multidisipliner, sebenarnya telah lama diperdebatkan. Pengakuan secara formal terhadap pariwisata sebagai ilmu mandiri di Indonesia merupakan hasil perjuangan dalam kurun waktu yang cukup panjang. 9
  • 10. Perjalanan dan perjuangan panjang tersebut sampai akhirnya pada deklarasi 24 Agustus 2006 yang menyepakati bahwa pariwisata sudah layak menjadi satu disiplin ilmu mandiri. perjuangan tersebut digerakkan lagi melalui kerjasama Depbudpar dengan Hildiktipari. Dari rapat koordinasi yang dilakukan dua lembaga tersebut melahirkan suatu “Deklarasi Pariwisata Sebagai Ilmu” yang berisi poin pokok. 10 1. Pariwisata adalah cabang ilmu yang mandiri, yang sejajar dengan ilmu-ilmu lain 2. Program S1, S2, dan S3 Ilmu pariwisata di berbagai lembaga pendidikan tinggi sudah layak diberikan ijin oleh Departemen Pendidikan Nasional.
  • 11. Tanggal 31 Maret 2008, merupakan salah satu tonggak sejarah pengakuan pariwisata sebagai ilmu. Pada tanggal tersebut, keluar surat dari Dirjen Dikti Depdiknas No. 947/D/T/2008 dan 948/D/T/2008 yang ditujukan kepada Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, yang secara eksplisit menyebutkan bahwa Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dapat menyetujui pembukaan jenjang Program Sarjana (S1) dalam beberapa program studi pada STP Bali dan STP Bandung 11
  • 12. Secara konseptual, ilmu adalah suatu pengetahuan sistematis yang diperoleh berdasarkan pengalaman (empirik) dan percobaan (eksperimen) dengan menggunakan metode yang dapat diuji (Menurut Suriasumantri, 1978). Oleh sebab itu, setiap ilmu memenuhi tiga syarat dasar, yakni : 12 1. Ontologi (objek atau focus of interest yang dikaji) 2. Epistemologi (metodelogi untuk memperoleh pengetahuan); 3. Aksiologi (nilai manfaat pengetahuan)
  • 13. Aspek Ontologi Setiap ilmu memiliki objek material dan objek formal. Objek material adalah seluruh lingkup (makro) yang dikaji suatu ilmu. Objek formal adalah bagian tertentu dari objek material yang menjadi perhatian khusus dalam kajian ilmu tersebut. Objek formal (aspek ontologi) ilmu pariwisata adalah masyarakat. Dengan demikian fenomena pariwisata ini dapat difokuskan pada tiga unsur, yakni : 13 1. Pergerakan wisatawan 2. Aktivitas masyarakat yang memfasilitasi pergerakan wisatawan 3. Implikasi atau akibat-akibat pergerakan wisatawan dan aktivitas masyarakat yang memfasilitasinya terhadap kehidupan masyarakat secara luas.
  • 14. Aspek Epistemologi Aspek epistemologi pariwisata menunjukkan pada cara-cara memperoleh kebenaran atas objek ilmu. Kebenaran yang dimaksud adalah kebenaran ilmiah, yakni didasarkan pada suatu logika berpikir yang rasional, objektif dan dapat diuji secara empirik. diskusi tentang epistemologi otomatis menyangkut metode suatu ilmu untuk mencari kebenaran. Untuk itu perlu didefinisikan pendekatan kajian pariwisata secara lebih khusus. Salah satu yang paling mudah adalah pendekatan sistem (McIntosh, Goeldner, dan Ritchie, 1995). 14
  • 15. 1. Pendekatan ini menekankan bahwa baik pergerakan wisatawan, aktivitas masyarakat yang memfasilitasinya maupun implikasi dari kedua-duanya terhadap kehidupan masyarakat secara luas, merupakan satu-kesatuan yang saling berhubungan atau pengaruh-mempengaruhi. 2. Pendekatan berikutnya adalah pendekatan kelembagaan. Pendekatan ini melihat pariwisata sebagai suatu hasil kerjasama berbagai aktor (stakeholder) secara melembaga 15
  • 16. Ilmu pariwisata bersifat multidisiplin, artinya ilmu ini tidak mungkin berdiri sendiri dan harus melibatkan berbagai disiplin lain seperti sejarah, sosiologi, antropologi, etnografi, ekonomi, manajemen, budaya, seni, teknologi, dan bahkan politik dalam arti luas (sebagaimana juga halnya ilmu-ilmu lainnya, yang tidak bisa sepenuhnya berdiri sendiri) 16
  • 17. aspek Aksiologi Aksiologi merupakan aspek ilmu yang sangat penting. Ilmu pariwisata jelas memberikan manfaat bagi kesejahteraan umat manusia. Perjalanan dan pergerakan wisatawan adalah salah satu bentuk kegiatan dasar manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang beragam, baik dalam bentuk pengalaman, pencerahan, penyegaran fisik dan psikis maupun dalam bentuk aktualisasi diri. 17
  • 19. Pengembangan Jasa Wisata Cabang ini mengkhususkan diri pada pengembangan pengetahuan tentang strategi, metode dan teknik menyediakan jasa dan hospitality yang mendukung kelancaran perjalanan wisata. 19
  • 20. Organisasi Perjalanan Cabang ini menitikberatkan perhatiannya pada pengaturan lalu lintas perjalanan wisatawan dan penyediaan media atau paket- paket perjalanan yang memungkinkan wisatawan mampu memperoleh nilai kepuasan berwisata yang tinggi melalui pengelolaan sumber daya pariwisata. 20
  • 21. Kebijakan Pembangunan Pariwisata Cabang ini menitikberatkan perhatiannya pada upaya-upaya peningkatan manfaat sosial, ekonomi, budaya, psikologi perjalanan wisata bagi masyarakat dan wisatawan dan evaluasi perkembangan pariwisata melalui suatu tindakan yang terencana. 21
  • 22. 22
  • 24. simpulan 24 Secara konseptual, ilmu adalah suatu pengetahuan sistematis yang diperoleh berdasarkan pengalaman (empirik) dan percobaan (eksperimen) dengan menggunakan metode yang dapat diuji. Oleh sebab itu, setiap ilmu memenuhi tiga syarat dasar, yakni : ontologi (objek atau focus of interest yang dikaji); 2) epistemologi (metodelogi untuk memperoleh pengetahuan); dan 3) aksiologi (nilai manfaat pengetahuan) (Suriasumantri, 1978). Sejalan dengan hal ini, maka diskusi tentang status keilmuan pariwisata hendaknya didekati dengan persyaratan dasar suatu ilmu, yaitu ontologi, epistemologi, dan aksiologi.