Zakat saham dan obligasi merupakan kewajiban bagi pemegang saham dan obligasi bila memenuhi syarat nisab dan haul. Zakat saham dihitung berdasarkan nilai saham dan dividen, sedangkan zakat obligasi syariah dihitung 2,5% dari keuntungan bila mencapai nisab dan haul. Obligasi konvensional tidak wajib zakat karena mengandung unsur riba.
2. PENGERTIAN ZAKAT
• ZAKAT ADALAH ISIM MASDAR DARI KATA ZAKA-YAKU-ZAKAH. OLEH KARENA
KATA DASAR ZAKAT ADALAH ZAKA YANG BERARTI BERKAH, TUMBUH, BERSIH,
BAK, DAN BERTAMBAH. DENGAN MAKNA TERSEBUT, ORANG YANG TELAH
MENGELUARKAN ZAKAT DIHARAPKAN HATI DAN JIWANYA AKAN MENJADI
BERSIH
4. PERBEDAAN SAHAM DAN OBLIGASI
SAHAM OBLIGASI
1. Merupakan bagian kekayaan bank atau
perusahaan.
2. Memberikan keuntungan sesuai dengan
keuntungan perusahaan atau bank yang
bisa banyak atau sedikit sesuai dengan
keberhasilan perusahaan atau bank itu,
tetapi juga menanggung kerugiannya.
3. Pembawa saham berrarti pemilik
sebagian perusahaan dan bank itu sebesar
nilai sahamnya.
4. Saham hanya dibayar dari keuntungan
bersih perusahaan
1. Merupakan pinjaman kepada perusahaan,
bank atau pemerintah.
2. Memberikan keuntungan tertentu atas
pinjaman tanpa bertambah atau
berkurang.
3. Pembawa obligasi berarti pemberi hutang
atau pinjaman kepada perusahaan, bank
atau pemerintah.
4. Obligasi dibayar setelah waktu tertentu.
5. ZAKAT SAHAM
• Saham dianggap sebagai bagian prosentatif dari modal usaha, oleh sebab itu
harus dikeluarkan zakatnya oleh para pemegang saham masing-masing. Pihak
perusahaan bisa mengeluarkan zakatnya sebagai perwakilan mereka kalau itu
ditegaskan dalam peraturan dasar mereka, atau bisa juga diserahkan kepada
para pemilik saham untuk dikeluarkan zakatnya.
• Kalau pihak perusahaan yang membantu mengeluarkan zakatnya, maka pihak
lembaga pengajian fikih yang ikut dalam organisasi konferensi islam telah
menetapkan bahwa zakat saham-saham itu diikat berdasarkan posisi saham-
saham sebagai milik satu orang tertentu, dengan dasar (kias) penyatuan modal
yang disebutkan dalam ajaran as-sunnah tentang penyatuan zakat binatang
ternak yang dikelola secara kolektif, dan sebagian ulama menjadikan hukumnya
umum, berlaku untuk semua jenis harta
6. CONTOH PERHITUNGAN ZAKAT SAHAM
• NY. FATIMAH MEMILIKI 500 RIBU LEMBAR SAHAM PT. ABDI ILAHI RABBI.
HARGA NOMINAL RP. 5000,00 / LEMBAR. PADA AKHIR TAHUN BUKU, SETIAP
LEMBAR SAHAM MEMPEROLEH DEVIDEN RP.300,00. BAGAIMANA
PERHITUNGAN ZAKATNYA ?
JAWAB:
• NILAI SAHAM (BOOK VALUE), (500 RIBU X RP.5000) = RP. 2.500.000
• DEVIDEN (500 RIBU X RP. 300) = RP. 150.000
• TOTAL RP. 2.650.000.000.
• MAKA ZAKAT YANG HARUS DIKELUARKAN ADALAH
2,5% X RP. 2.650.000 = RP. 66.750.000
7. ZAKAT OBLIGASI
Obligasi adalah kertas berharga yang berisi pengakuan bahwa bank, perusahaan, atau
pemerintah berhutang kepada sejumlah tertentu dengan bunga tertentu pula. Obligasi
merupakan bagian dari pinjaman yang diberikan kepada perusahaan atau pihak yang
mengeluarkannya.
8. OBLIGASI ADA 5
• Obligasi emas, yaitu suatu jaminan bahwa bunga dan pengembalian pinjaman akan dibayar
dengan uang emas seperti telah ditetapkan (agar tidak merugikan pemegang obligasi karena
inflasi)
• Obligasi hipotek yang dijamin dengan rungguhan barang tak bergerak
• Obligasi dengan bagian keuntungan kecuali yang sudah ditrntukan
• Obligasi yang dapat konversi (suatu saat bisa ditukar dengan saham)
• Biyet perbendaharaan, yaiu obligasi negara berjangka pendek, bisanya satu tahun dan
semacamnya.
9. TERDAPAT DUA OBLIGASI, YAITU KONVEN DAN SYARIAH
• Obligasi konvensional
• Zakat obligasi konvensional ini tidak wajib dikenakan zakat karena mengandung unsur
riba (bunga) yang diharamkan syara’. Oleh karena itu, mengeluarkan zakat dari sesuatu
yang haram hukumnya tidak sah.
• Obligasi syariah
• Jika obligasi tersebut adalah obligasi syariah, maka hukumnya halal dan wajib di
zakatkan, baik obligasinya maupun keuntungan yang diperoleh. Besarnya suku zakat
(bila mencapai haul dan nisab) adalah 2,5% pertahun, dinalogikan pada zakat komoditi
perdagangan.