SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
Prodi Manajemen
Pengantar Akuntansi II
Mei, 2017
AKUNTANSI
FIRMA
A B D U L R O Z A K , S E . , M . S I .
JENIS PERUSAHAAN BERDASARKAN
KARAKTERISTIK BENTUK ORGANISASINYA
• Perusahaan Perorangan (Proprietorship)
 Bentuk perusahaan yang paling sederhana.
 Dimiliki oleh satu orang, sehingga jika perusahaan memperoleh keuntungan maka akan
dinikmati sendiri oleh pemiliknya, demikian pula, jika menderita kerugian maka akan
ditanggung sendiri.
• Perusahaan Persekutuan / Firma (Partnership)
 Dimiliki oleh dua orang atau lebih, dibentuk atas dasar kepercayaan.
 Masing2 anggota sekutu memiliki tanggung jawab yang tidak terbatas (unlimited liability)
kepada kreditur atas seluruh utang/kewajiban yang ditimbulkan perusahaan.
• Perusahaan Perseroan (Corporation)
 Kepemilikan persero terbagi ke dalam lembar saham.
 Modal perusahaan diperoleh dari hasil penjualan saham kepada para pemegang saham
(stockholders), yang dinamakan sebagai modal saham (capital stock) atau modal disetor (paid
in capital)
 Dalam persero berlaku limited liability, artinya bahwa kewajiban pemegang saham kepada
PENDIRIAN
FIRMA
PENDIRIAN FIRMA
• Dalam pendirian Firma, setoran (investasi) dari masing-masing
anggota sekutu akan dicatat dalam jurnal secara terpisah di
pembukuan Firma.
• Aset yang disetor masing-masing anggota sekutu ke dalam
Firma akan didebet ke akun asset Firma, sebesar nilai wajar
yang berlaku pada saat penyerahan aset dan nilai tersebut
harus disepakati anggota sekutu lainnya.
• Demikian juga, jika terdapat kewajiban yang dibawa masing-
masing anggota sekutu dan disepakati akan ditanggung
Firma, maka kewajiban tsb akan dicatat di sebelah kredit
sebagai akun kewajiban firma.
ILUSTRASI 1
• Tanggal 5 September 2015, Pak Karto dan Pak Karta sepakat
menggabungkan kedua perusahaan perorangannya ke dalam sebuah
Firma. Masing-masing akan menyetor sejumlah kas dan aset lainnya.
• Pak Karto menyetor uang kas sebesar Rp 350.000.000 dan peralatan
kantor dengan nilai pasar wajar saat itu Rp 25.000.000. Peralatan
kantor yang diserahkan Pak Karto memiliki harga perolehan (cost)
sebesar Rp 50.000.000 dengan akumulasi penyusutan Rp 30.000.000.
• Sedangkan Pak Karta menyetor uang kas sebesar Rp 275.000.000 dan
mentransfer sejumlah piutang dengan nilai realisasi bersih sebesar Rp
125.000.000 dan nilai bruto Rp 140.000.000.
SOLUSI ILUSTRASI 1
• Ayat jurnal untuk mencatat setoran Pak Karto
• Ayat jurnal untuk mencata setoran Pak Karta
Kas 350.000.000
Peralatan Kantor 25.000.000
Modal Pak Karto 375.000.000
Kas 275.000.000
Piutang Usaha 140.000.000
Cadangan Piutang Tak Tertagih 15.000.000
Modal Pak Karto 400.000.000
PEMBAGIAN
LABA (RUGI)
BERSIH
PEMBAGIAN LABA (RUGI) BERSIH
• Laba / Rugi Firma dapat dibagi rata diantara sesama anggota
sekutu, kecuali jika ada kesepakatan tertentu yang dibuat.
• Banyak firma yang akhirnya bubar karena tidak tercapainya
kesepakatan yang adil mengenai bagaimana laba / rugi
bersih didistribusikan ke masing-masing anggota sekutu.
• Metode atau dasar perhitungan pembagian laba / rugi
bersih Firma harus dinyatakan secara tertulis dalam
kontrak atau perjanjian yang ditandatangani oleh seluruh
anggota sekutu.
PEMBAGIAN LABA/RUGI BERSIH
• dapat dinyatakan dalam bentuk
perbandingan, prosentase, atau bagian
Berdasarkan
rasio tetap
(Fixed Ratio)
• saldo modal masing-masing anggota
pada awal periode
•Saldo modal rata-rata sepanjang periode
Berdasarkan
rasio tertentu
• Secara umum, metode pembagian laba/rugi bersih firma
dapat dibedakan menjadi:
PEMBAGIAN LABA/RUGI BERSIH
BERDASARKAN FIXED RATIO
• Mudah diterapkan
• Dapat dijadikan pembagian laba/rugi bersih yang adil
• Tepat dipakai jika masing-masing anggota sekutu memiliki
jumlah kontribusi modal yang sama
• Adanya anggota sekutu yang memiliki nilai tambah bagi
firma  bersedia bekerja lebih aktif dibandingkan anggota
lainnya
ILUSTRASI 2
• Firma ABC melaporkan adanya laba bersih pada akhir periode
sebesar Rp 120.000.000. Firma ini beranggotakan Pak Aji, Pak
Bode, dan Pak Cecep. Masing-masing anggota memiliki besaran
modal atau kepemilikan yang sama dalam Firma.
• Akan tetapi karena Pak Cecep menyanggupi untuk bekerja (aktif
terlibat) secara purna waktu, maka anggota sekutu lainnya, Pak Aji
dan Pak Bode, menyepakati untuk memberikan bagian laba lebih
besar kepada Pak Cecep.
• Berdasarkan kesepakatan tsb maka laba bersih firma akan
dibagikan berdasarkan rasio tetap dengan perbandingan 1 : 1 : 2
masing-masing untuk Pak Aji, Pak Bode dan Pak Cecep.
SOLUSI ILUSTRASI 2
• Fixed Ratio ini dapat dinyatakan dalam (semua sama
saja, dapat diambil salah satu)
a. Perbandingan  1 : 1 : 2
b. Prosentase  25% untuk Pak Aji, 25% untuk Pak Bode
dan 50% untuk Pak Cecep
c. Bagian  ¼ bagian Pak Aji, ¼ bagian Pak Bode, dan ½
bagian Pak Cecep
SOLUSI ILUSTRASI 2
• Maka pembagian laba bersih berdasarkan Fixed Ratio
tersebut :
• Pak Aji  25% dari Rp 120.000.000 = Rp 30.000.000
• Pak Bode  25% dari Rp 120.000.000 = Rp 30.000.000
• Pak Cecep  50% dari Rp 120.000.000 = Rp 60.000.000
Rp120.000.000
SOLUSI ILUSTRASI 2 ….LANJUTAN
• Adanya pembagian laba, maka masing-masing modal anggota sekutu
akan bertambah sebesar laba yang diterima masing-masing anggota
sekutu
• Pencatatan distribusi laba bersih ini akan dicatat dalam pembukuan
Firma melalui ayat jurnal penutup pada saat tutup buku:
Nama Perkiraan Debet Kredit
Ikhtisar Laba Rugi 120.000.000
Modal Pak Aji 30.000.000
Modal Pak Bode 30.000.000
Modal Pak Cecep 60.000.000
PEMBAGIAN LABA/RUGI BERSIH
BERDASARKAN RASIO TERTENTU
• Tepat dipergunakan ketika besar kecilnya jumlah dana yang
disetor masing-masing anggota sekutu merupakan faktor
yang utama / menentukan.
• Tepat dipakai ketika seorang manajer dipekerjakan untuk
mengelola perusahaan, dan tidak ada anggota sekutu yang
ikut terlibat aktif dalam aktifitas operasional perusahaan
sehari-hari
ILUSTRASI 3
• Firma RHS yang beranggotakan 3 orang sekutu, yaitu Bu Ranti, Bu
Heni, dan Bu Siti, melaporkan laba bersih akhir tahun 2015 sebesar
Rp 90.000.000
• Pembagian laba/rugi bersih berdasarkan perbandingan saldo modal
dari masing-masing anggota sekutu pada awal tahun.
• Modal Bu Ranti, Bu Heni, dan Bu Siti di awal tahun 2015 masing-
masing sebesar Rp 200 juta, Rp 300 juta, dan Rp 400 juta.
• Maka pembagian laba berdasarkan saldo modal awal tahun:
– Bu Ranti  (200 juta : 900 juta) x Rp 90.000.000 = Rp 20.000.000
– Bu Heni  (300 juta : 900 juta) x Rp 90.000.000 = Rp 30.000.000
– Bu Siti  (400 juta : 900 juta) x Rp 90.000.000 = Rp 40.000.000
SOLUSI ILUSTRASI 3
• Adanya pembagian laba, maka masing-masing modal anggota sekutu
akan bertambah sebesar laba yang diterima masing-masing anggota
sekutu
• Pencatatan distribusi laba bersih ini akan dicatat dalam pembukuan
Firma melalui ayat jurnal penutup pada saat tutup buku:
Nama Perkiraan Debet Kredit
Ikhtisar Laba Rugi 90.000.000
Modal Bu Ranti 20.000.000
Modal Bu Heni 30.000.000
Modal Bu Siti 40.000.000
ILUSTRASI 4
• Sebuah Firma yang beranggotakan 2 orang sekutu, yaitu Tn. A dan Tn. B,
pada tanggal 31 Desember 2016 melaporkan adanya laba bersih Rp
90.000.000.
• Pembagian laba/rugi bersih berdasarkan perbandingan saldo modal
rata-rata sepanjang tahun dari masing-masing sekutu.
• Besar modal Tn. A dan Tn. B pada 1 Januari 2016 masing-masing Rp 250
juta dan Rp 390 juta
• Besar investasi tambahan maupun penarikan yang dilakukan Tn. A dan
Tn. B:
a. Tn. A tanggal 1 April menyetor uang kas Rp 80 juta sebagai tambahan
investasi
b. Tn. A tgl 1 Agustus menarik uang tunai (prive) sebesar Rp 5 juta
c. Tn. B tgl 1 Maret menyerahkan seperangkat computer dengan nilai pasar
Rp 10 juta untuk aset firma
SOLUSI ILUSTRASI 4
• Besar saldo modal rata-rata sepanjang tahun:
Tn. A
1 Januari – 1 April 3/12 x Rp 250
juta
Rp
62.500.000
1 April – 1 Agustus 4/12 x Rp 330
juta
Rp
110.000.000
1 Agustus – 31
Desember
5/12 x Rp 325
juta
Rp
135.416.667
Rp
307.916.667
Tn. B
1 Januari – 1 Maret 2/12 x Rp 390
juta
Rp
65.000.000
1 Maret – 1 Oktober 7/12 x Rp 400
juta
Rp
233.333.333
1 Okt – 31 Des 3/12 x Rp 394
juta
Rp
98.500.000
SOLUSI ILUSTRASI 4 … LANJUTAN
• Maka pembagian laba berdasarkan saldo modal rata-rata:
– Tn. A  (307.916.667 : 704.750.000) x Rp 90.000.000 = Rp 39.322.455
– Tn. B  (396.833.333 : 704.750.000) x Rp 90.000.000 = Rp 50.677.545
• Adanya pembagian laba, maka masing-masing modal anggota sekutu akan
bertambah sebesar laba yang diterima masing-masing anggota sekutu
• Pencatatan distribusi laba bersih ini akan dicatat dalam pembukuan Firma
melalui ayat jurnal penutup pada saat tutup buku:
Nama Perkiraan Debet Kredit
Ikhtisar Laba Rugi 90.000.000
Modal Bu Ranti 39.322.45
5
Modal Bu Heni 50.677.54
SOLUSI ILUSTRASI 4 … LANJUTAN
• Jurnal penarikan uang kas (prive) Tn. A dan Tn. B
• Jurnal Penutupan akun Prive
Modal Tn. A 5.000.000
Modal Tn. B 6.000.000
Prive Tn. A 5.000.000
Prive Tn. B 6.000.000
1 Agt Prive Tn. A 5.000.000
Kas 5.000.00
0
1 Okt Prive Tn. B 6.000.000
Kas 6.000.00
0
LAPORAN
KEUANGAN
FIRMA
LAPORAN KEUANGAN FIRMA
• Laporan Keuangan Firma sama seperti laporan keuangan
perusahaan perorangan, bedanya hanya terletak pada jumlah
pemilik.
• Laporan laba rugi Firma sama seperti laporan laba rugi
perusahaan perorangan, kecuali dalam hal pembagian laba atau
rugi bersih. Dalam perusahaan perorangan seluruh laba akan
dinikmati sendiri, sedangkan dalam Firma akan didistribusikan
ke masing-masing anggota sekutu.
• Laporan perubahan modal perusahaan perorangan disebut
Laporan Modal Pemilik (Statement of Owner’s Equity) ,
sedangkan untuk firma dinamakan Laporan Modal Sekutu
LAPORAN KEUANGAN FIRMA … LANJUTAN
• Neraca untuk Firma sama seperti Neraca perusahaan
perorangan, kecuali di bagian pelaporan modalnya.
• Untuk Firma, saldo modal untuk masing-masing anggota sekutu
akan ditunjukkan secara terpisah dalam Neraca.
CONTOH LAPORAN PERUBAHAN MODAL
Firma ABC
Laporan Modal Sekutu
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2013
Modal
Ali
Modal
Bobi
Modal
Caca
Total Modal
Saldo Modal, 1 Jan 2013 233.678.100 188.699.100 164.257.800 586.635.000
Tambahan Investasi 10.000.000 10.000.000
Laba Bersih 32.841.953 27.517.478 20.306.445 80.665.876
Prive (5.000.000) (5.000.000)
Saldo Akhir, 31 Des 2013 276.520.053 211.216.578 184.564.245 672.300.876
CONTOH NERACA
Aset Lancar Utang Lancar
Kas 92.499.000 Utang Usaha 37.479.000
Piutang Usaha 141.000.000 Pinjaman Bank 29.835.000
Cadangan Piutang (7.050.000) Total Utang Lancar 67.314.000
Persediaan Barang Dagangan 225.000.000
Total Aset Lancar 451.449.000
Aset Tetap Modal Firma
Tanah 175.665.876 Modal Ali 276.520.053
Peralatan 120.000.000 Modal Bobi 11.216.578
Akumulasi Penyusutan (7.500.000) Modal Caca 184.564.245
Total Aset Tetap 288.165.876 Total Modal Firma 672.300.876
Total Aset 739.614.876 Total Utang dan Modal 739.614.876
Firma ABC
Neraca
31 Desember 2013
TUGAS
• Tanggal 2 Pebruari 2014, Joko dan Wido mendirikan Firma JoWi dengan
menyetorkan uang kas masing-masing Rp 250 juta, dan bangunan dari Joko
yang bernilai pasar Rp 350 juta, serta peralatan dari Wido senilai Rp 270 juta.
• Tanggal 5 Mei 2014, Joko menambah investasinya sebesar Rp 10.000.000
dengan menyetor uang kas
• Tanggal 3 Mei 2014, Wido menarik uang kas untuk kepentingan pribadi
sebesar Rp 5.000.000
• Tanggal 4 Juli 2014 Wido menyetor modal tambahan sebesar Rp 8.000.000
• Tanggal 2 Agustus 2014, Joko menarik prive sebesar Rp 7.500.000
• Tgl 31 Desember, laba bersih yang diperoleh Firma selama tahun 2014 sebesar
Rp 85.000.000
• Diminta: Buatlah jurnal atas transaksi tersebut, berikut pembagian laba
masing-masing anggota sekutu, dimana pembagian laba bersih berdasarkan
saldo modal rata-rata.
Manajemen Akuntansi Firma

More Related Content

Similar to Manajemen Akuntansi Firma

Akuntansi Untuk Perseroan II.pptx
Akuntansi Untuk Perseroan II.pptxAkuntansi Untuk Perseroan II.pptx
Akuntansi Untuk Perseroan II.pptxHamamAhmad
 
AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN YANG BERAFILIASI DAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN YANG BERAFILIASI DAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN YANG BERAFILIASI DAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN YANG BERAFILIASI DAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIYorim N. Lasboi
 
PPT AKM (1).pptx
PPT AKM (1).pptxPPT AKM (1).pptx
PPT AKM (1).pptxAliehaDhea
 
PoA 2 - Week 7_Deviden dan Laporan Equitas.pdf
PoA 2 - Week 7_Deviden dan Laporan Equitas.pdfPoA 2 - Week 7_Deviden dan Laporan Equitas.pdf
PoA 2 - Week 7_Deviden dan Laporan Equitas.pdfCindyTanesia
 
Kebijakan dividen/abshor.marantika/Cyndi Louisa(07)_3-03
Kebijakan dividen/abshor.marantika/Cyndi Louisa(07)_3-03Kebijakan dividen/abshor.marantika/Cyndi Louisa(07)_3-03
Kebijakan dividen/abshor.marantika/Cyndi Louisa(07)_3-03CyndiLouisa
 
Pertemuan 4 - PEMBUBARAN PERSEKUTUAN KARENA PERUBAHAN PEMILIK -==.pptx
Pertemuan 4 - PEMBUBARAN PERSEKUTUAN KARENA PERUBAHAN PEMILIK -==.pptxPertemuan 4 - PEMBUBARAN PERSEKUTUAN KARENA PERUBAHAN PEMILIK -==.pptx
Pertemuan 4 - PEMBUBARAN PERSEKUTUAN KARENA PERUBAHAN PEMILIK -==.pptxYuliana Fh
 
Kewajiban jangka pendek
Kewajiban jangka pendekKewajiban jangka pendek
Kewajiban jangka pendekragaalif6
 
PoA 2 - Week 10_Liabilitas Jangka Panjang.pptx
PoA 2 - Week 10_Liabilitas Jangka Panjang.pptxPoA 2 - Week 10_Liabilitas Jangka Panjang.pptx
PoA 2 - Week 10_Liabilitas Jangka Panjang.pptxCindyTanesia
 
9 kebijakan deviden
9 kebijakan deviden9 kebijakan deviden
9 kebijakan devidenAbdul Razak
 
CONTOH PERHITUNGAN SHU KOPERASI.doc1.doc
CONTOH PERHITUNGAN SHU KOPERASI.doc1.docCONTOH PERHITUNGAN SHU KOPERASI.doc1.doc
CONTOH PERHITUNGAN SHU KOPERASI.doc1.docYudiArisa
 
Kebijakan dividen
Kebijakan dividenKebijakan dividen
Kebijakan dividenrhiery
 

Similar to Manajemen Akuntansi Firma (20)

Akuntansi Untuk Perseroan II.pptx
Akuntansi Untuk Perseroan II.pptxAkuntansi Untuk Perseroan II.pptx
Akuntansi Untuk Perseroan II.pptx
 
AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN YANG BERAFILIASI DAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN YANG BERAFILIASI DAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN YANG BERAFILIASI DAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN YANG BERAFILIASI DAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
 
Bagi Hasil
Bagi HasilBagi Hasil
Bagi Hasil
 
PPT AKM (1).pptx
PPT AKM (1).pptxPPT AKM (1).pptx
PPT AKM (1).pptx
 
Slide ak topik khusu
Slide ak topik khusuSlide ak topik khusu
Slide ak topik khusu
 
PoA 2 - Week 7_Deviden dan Laporan Equitas.pdf
PoA 2 - Week 7_Deviden dan Laporan Equitas.pdfPoA 2 - Week 7_Deviden dan Laporan Equitas.pdf
PoA 2 - Week 7_Deviden dan Laporan Equitas.pdf
 
Materi 12 Dividen (Konsep dan Kebijakan) manajemen Keuangan.ppt
Materi 12 Dividen (Konsep dan Kebijakan) manajemen Keuangan.pptMateri 12 Dividen (Konsep dan Kebijakan) manajemen Keuangan.ppt
Materi 12 Dividen (Konsep dan Kebijakan) manajemen Keuangan.ppt
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Akl i persekutuan dan usahanya
Akl i   persekutuan dan usahanyaAkl i   persekutuan dan usahanya
Akl i persekutuan dan usahanya
 
T213 pa
T213 paT213 pa
T213 pa
 
Kebijakan dividen/abshor.marantika/Cyndi Louisa(07)_3-03
Kebijakan dividen/abshor.marantika/Cyndi Louisa(07)_3-03Kebijakan dividen/abshor.marantika/Cyndi Louisa(07)_3-03
Kebijakan dividen/abshor.marantika/Cyndi Louisa(07)_3-03
 
1. Firma.pptx
1. Firma.pptx1. Firma.pptx
1. Firma.pptx
 
Pembubaran Firma
Pembubaran FirmaPembubaran Firma
Pembubaran Firma
 
Pertemuan 4 - PEMBUBARAN PERSEKUTUAN KARENA PERUBAHAN PEMILIK -==.pptx
Pertemuan 4 - PEMBUBARAN PERSEKUTUAN KARENA PERUBAHAN PEMILIK -==.pptxPertemuan 4 - PEMBUBARAN PERSEKUTUAN KARENA PERUBAHAN PEMILIK -==.pptx
Pertemuan 4 - PEMBUBARAN PERSEKUTUAN KARENA PERUBAHAN PEMILIK -==.pptx
 
Kewajiban jangka pendek
Kewajiban jangka pendekKewajiban jangka pendek
Kewajiban jangka pendek
 
PoA 2 - Week 10_Liabilitas Jangka Panjang.pptx
PoA 2 - Week 10_Liabilitas Jangka Panjang.pptxPoA 2 - Week 10_Liabilitas Jangka Panjang.pptx
PoA 2 - Week 10_Liabilitas Jangka Panjang.pptx
 
9 kebijakan deviden
9 kebijakan deviden9 kebijakan deviden
9 kebijakan deviden
 
Pertemuan 12 dividen (konsep dan kebijakan)
Pertemuan 12 dividen (konsep dan kebijakan)Pertemuan 12 dividen (konsep dan kebijakan)
Pertemuan 12 dividen (konsep dan kebijakan)
 
CONTOH PERHITUNGAN SHU KOPERASI.doc1.doc
CONTOH PERHITUNGAN SHU KOPERASI.doc1.docCONTOH PERHITUNGAN SHU KOPERASI.doc1.doc
CONTOH PERHITUNGAN SHU KOPERASI.doc1.doc
 
Kebijakan dividen
Kebijakan dividenKebijakan dividen
Kebijakan dividen
 

More from AbdulRozak821135

Konsep Dasar Budgeting.pptx
Konsep Dasar Budgeting.pptxKonsep Dasar Budgeting.pptx
Konsep Dasar Budgeting.pptxAbdulRozak821135
 
Bab 6_Akuntansi Persediaan.pptx
Bab 6_Akuntansi Persediaan.pptxBab 6_Akuntansi Persediaan.pptx
Bab 6_Akuntansi Persediaan.pptxAbdulRozak821135
 
Materi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Materi Analisis Regresi dan Korelasi.pptMateri Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Materi Analisis Regresi dan Korelasi.pptAbdulRozak821135
 
Materi Inflasi & Indeks Harga Konsumen.pptx
Materi Inflasi & Indeks Harga Konsumen.pptxMateri Inflasi & Indeks Harga Konsumen.pptx
Materi Inflasi & Indeks Harga Konsumen.pptxAbdulRozak821135
 
Materi Business-Startup For Fintech.pptx
Materi Business-Startup For Fintech.pptxMateri Business-Startup For Fintech.pptx
Materi Business-Startup For Fintech.pptxAbdulRozak821135
 
Pert 1_Investasi di Pasar Modal.ppt
Pert 1_Investasi di Pasar Modal.pptPert 1_Investasi di Pasar Modal.ppt
Pert 1_Investasi di Pasar Modal.pptAbdulRozak821135
 
MINGGU-KE 13_AKUNTANSI.pdf
MINGGU-KE 13_AKUNTANSI.pdfMINGGU-KE 13_AKUNTANSI.pdf
MINGGU-KE 13_AKUNTANSI.pdfAbdulRozak821135
 
MINGGU-KE 4_LINGKUNGAN BISNIS.pdf
MINGGU-KE 4_LINGKUNGAN BISNIS.pdfMINGGU-KE 4_LINGKUNGAN BISNIS.pdf
MINGGU-KE 4_LINGKUNGAN BISNIS.pdfAbdulRozak821135
 
Bab 1_Perusahaan dan Akuntansi.pptx
Bab 1_Perusahaan dan Akuntansi.pptxBab 1_Perusahaan dan Akuntansi.pptx
Bab 1_Perusahaan dan Akuntansi.pptxAbdulRozak821135
 
Bab 2_Kinerja Perush & Analisis Lap Keuangan.ppt
Bab 2_Kinerja Perush & Analisis Lap Keuangan.pptBab 2_Kinerja Perush & Analisis Lap Keuangan.ppt
Bab 2_Kinerja Perush & Analisis Lap Keuangan.pptAbdulRozak821135
 
Analisis-Laporan-Keuangan.ppt
Analisis-Laporan-Keuangan.pptAnalisis-Laporan-Keuangan.ppt
Analisis-Laporan-Keuangan.pptAbdulRozak821135
 

More from AbdulRozak821135 (13)

Konsep Dasar Budgeting.pptx
Konsep Dasar Budgeting.pptxKonsep Dasar Budgeting.pptx
Konsep Dasar Budgeting.pptx
 
Bab 6_Akuntansi Persediaan.pptx
Bab 6_Akuntansi Persediaan.pptxBab 6_Akuntansi Persediaan.pptx
Bab 6_Akuntansi Persediaan.pptx
 
Materi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Materi Analisis Regresi dan Korelasi.pptMateri Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Materi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
 
Materi Inflasi & Indeks Harga Konsumen.pptx
Materi Inflasi & Indeks Harga Konsumen.pptxMateri Inflasi & Indeks Harga Konsumen.pptx
Materi Inflasi & Indeks Harga Konsumen.pptx
 
Materi Business-Startup For Fintech.pptx
Materi Business-Startup For Fintech.pptxMateri Business-Startup For Fintech.pptx
Materi Business-Startup For Fintech.pptx
 
Pert 1_Investasi di Pasar Modal.ppt
Pert 1_Investasi di Pasar Modal.pptPert 1_Investasi di Pasar Modal.ppt
Pert 1_Investasi di Pasar Modal.ppt
 
MINGGU-KE 13_AKUNTANSI.pdf
MINGGU-KE 13_AKUNTANSI.pdfMINGGU-KE 13_AKUNTANSI.pdf
MINGGU-KE 13_AKUNTANSI.pdf
 
MINGGU-KE 4_LINGKUNGAN BISNIS.pdf
MINGGU-KE 4_LINGKUNGAN BISNIS.pdfMINGGU-KE 4_LINGKUNGAN BISNIS.pdf
MINGGU-KE 4_LINGKUNGAN BISNIS.pdf
 
KONSEP DASAR BISNIS.pdf
KONSEP DASAR BISNIS.pdfKONSEP DASAR BISNIS.pdf
KONSEP DASAR BISNIS.pdf
 
Bab 1_Perusahaan dan Akuntansi.pptx
Bab 1_Perusahaan dan Akuntansi.pptxBab 1_Perusahaan dan Akuntansi.pptx
Bab 1_Perusahaan dan Akuntansi.pptx
 
Bab 3_Risiko & Return.ppt
Bab 3_Risiko & Return.pptBab 3_Risiko & Return.ppt
Bab 3_Risiko & Return.ppt
 
Bab 2_Kinerja Perush & Analisis Lap Keuangan.ppt
Bab 2_Kinerja Perush & Analisis Lap Keuangan.pptBab 2_Kinerja Perush & Analisis Lap Keuangan.ppt
Bab 2_Kinerja Perush & Analisis Lap Keuangan.ppt
 
Analisis-Laporan-Keuangan.ppt
Analisis-Laporan-Keuangan.pptAnalisis-Laporan-Keuangan.ppt
Analisis-Laporan-Keuangan.ppt
 

Recently uploaded

ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 

Recently uploaded (16)

ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 

Manajemen Akuntansi Firma

  • 1. Prodi Manajemen Pengantar Akuntansi II Mei, 2017 AKUNTANSI FIRMA A B D U L R O Z A K , S E . , M . S I .
  • 2. JENIS PERUSAHAAN BERDASARKAN KARAKTERISTIK BENTUK ORGANISASINYA • Perusahaan Perorangan (Proprietorship)  Bentuk perusahaan yang paling sederhana.  Dimiliki oleh satu orang, sehingga jika perusahaan memperoleh keuntungan maka akan dinikmati sendiri oleh pemiliknya, demikian pula, jika menderita kerugian maka akan ditanggung sendiri. • Perusahaan Persekutuan / Firma (Partnership)  Dimiliki oleh dua orang atau lebih, dibentuk atas dasar kepercayaan.  Masing2 anggota sekutu memiliki tanggung jawab yang tidak terbatas (unlimited liability) kepada kreditur atas seluruh utang/kewajiban yang ditimbulkan perusahaan. • Perusahaan Perseroan (Corporation)  Kepemilikan persero terbagi ke dalam lembar saham.  Modal perusahaan diperoleh dari hasil penjualan saham kepada para pemegang saham (stockholders), yang dinamakan sebagai modal saham (capital stock) atau modal disetor (paid in capital)  Dalam persero berlaku limited liability, artinya bahwa kewajiban pemegang saham kepada
  • 4. PENDIRIAN FIRMA • Dalam pendirian Firma, setoran (investasi) dari masing-masing anggota sekutu akan dicatat dalam jurnal secara terpisah di pembukuan Firma. • Aset yang disetor masing-masing anggota sekutu ke dalam Firma akan didebet ke akun asset Firma, sebesar nilai wajar yang berlaku pada saat penyerahan aset dan nilai tersebut harus disepakati anggota sekutu lainnya. • Demikian juga, jika terdapat kewajiban yang dibawa masing- masing anggota sekutu dan disepakati akan ditanggung Firma, maka kewajiban tsb akan dicatat di sebelah kredit sebagai akun kewajiban firma.
  • 5. ILUSTRASI 1 • Tanggal 5 September 2015, Pak Karto dan Pak Karta sepakat menggabungkan kedua perusahaan perorangannya ke dalam sebuah Firma. Masing-masing akan menyetor sejumlah kas dan aset lainnya. • Pak Karto menyetor uang kas sebesar Rp 350.000.000 dan peralatan kantor dengan nilai pasar wajar saat itu Rp 25.000.000. Peralatan kantor yang diserahkan Pak Karto memiliki harga perolehan (cost) sebesar Rp 50.000.000 dengan akumulasi penyusutan Rp 30.000.000. • Sedangkan Pak Karta menyetor uang kas sebesar Rp 275.000.000 dan mentransfer sejumlah piutang dengan nilai realisasi bersih sebesar Rp 125.000.000 dan nilai bruto Rp 140.000.000.
  • 6. SOLUSI ILUSTRASI 1 • Ayat jurnal untuk mencatat setoran Pak Karto • Ayat jurnal untuk mencata setoran Pak Karta Kas 350.000.000 Peralatan Kantor 25.000.000 Modal Pak Karto 375.000.000 Kas 275.000.000 Piutang Usaha 140.000.000 Cadangan Piutang Tak Tertagih 15.000.000 Modal Pak Karto 400.000.000
  • 8. PEMBAGIAN LABA (RUGI) BERSIH • Laba / Rugi Firma dapat dibagi rata diantara sesama anggota sekutu, kecuali jika ada kesepakatan tertentu yang dibuat. • Banyak firma yang akhirnya bubar karena tidak tercapainya kesepakatan yang adil mengenai bagaimana laba / rugi bersih didistribusikan ke masing-masing anggota sekutu. • Metode atau dasar perhitungan pembagian laba / rugi bersih Firma harus dinyatakan secara tertulis dalam kontrak atau perjanjian yang ditandatangani oleh seluruh anggota sekutu.
  • 9. PEMBAGIAN LABA/RUGI BERSIH • dapat dinyatakan dalam bentuk perbandingan, prosentase, atau bagian Berdasarkan rasio tetap (Fixed Ratio) • saldo modal masing-masing anggota pada awal periode •Saldo modal rata-rata sepanjang periode Berdasarkan rasio tertentu • Secara umum, metode pembagian laba/rugi bersih firma dapat dibedakan menjadi:
  • 10. PEMBAGIAN LABA/RUGI BERSIH BERDASARKAN FIXED RATIO • Mudah diterapkan • Dapat dijadikan pembagian laba/rugi bersih yang adil • Tepat dipakai jika masing-masing anggota sekutu memiliki jumlah kontribusi modal yang sama • Adanya anggota sekutu yang memiliki nilai tambah bagi firma  bersedia bekerja lebih aktif dibandingkan anggota lainnya
  • 11. ILUSTRASI 2 • Firma ABC melaporkan adanya laba bersih pada akhir periode sebesar Rp 120.000.000. Firma ini beranggotakan Pak Aji, Pak Bode, dan Pak Cecep. Masing-masing anggota memiliki besaran modal atau kepemilikan yang sama dalam Firma. • Akan tetapi karena Pak Cecep menyanggupi untuk bekerja (aktif terlibat) secara purna waktu, maka anggota sekutu lainnya, Pak Aji dan Pak Bode, menyepakati untuk memberikan bagian laba lebih besar kepada Pak Cecep. • Berdasarkan kesepakatan tsb maka laba bersih firma akan dibagikan berdasarkan rasio tetap dengan perbandingan 1 : 1 : 2 masing-masing untuk Pak Aji, Pak Bode dan Pak Cecep.
  • 12. SOLUSI ILUSTRASI 2 • Fixed Ratio ini dapat dinyatakan dalam (semua sama saja, dapat diambil salah satu) a. Perbandingan  1 : 1 : 2 b. Prosentase  25% untuk Pak Aji, 25% untuk Pak Bode dan 50% untuk Pak Cecep c. Bagian  ¼ bagian Pak Aji, ¼ bagian Pak Bode, dan ½ bagian Pak Cecep
  • 13. SOLUSI ILUSTRASI 2 • Maka pembagian laba bersih berdasarkan Fixed Ratio tersebut : • Pak Aji  25% dari Rp 120.000.000 = Rp 30.000.000 • Pak Bode  25% dari Rp 120.000.000 = Rp 30.000.000 • Pak Cecep  50% dari Rp 120.000.000 = Rp 60.000.000 Rp120.000.000
  • 14. SOLUSI ILUSTRASI 2 ….LANJUTAN • Adanya pembagian laba, maka masing-masing modal anggota sekutu akan bertambah sebesar laba yang diterima masing-masing anggota sekutu • Pencatatan distribusi laba bersih ini akan dicatat dalam pembukuan Firma melalui ayat jurnal penutup pada saat tutup buku: Nama Perkiraan Debet Kredit Ikhtisar Laba Rugi 120.000.000 Modal Pak Aji 30.000.000 Modal Pak Bode 30.000.000 Modal Pak Cecep 60.000.000
  • 15. PEMBAGIAN LABA/RUGI BERSIH BERDASARKAN RASIO TERTENTU • Tepat dipergunakan ketika besar kecilnya jumlah dana yang disetor masing-masing anggota sekutu merupakan faktor yang utama / menentukan. • Tepat dipakai ketika seorang manajer dipekerjakan untuk mengelola perusahaan, dan tidak ada anggota sekutu yang ikut terlibat aktif dalam aktifitas operasional perusahaan sehari-hari
  • 16. ILUSTRASI 3 • Firma RHS yang beranggotakan 3 orang sekutu, yaitu Bu Ranti, Bu Heni, dan Bu Siti, melaporkan laba bersih akhir tahun 2015 sebesar Rp 90.000.000 • Pembagian laba/rugi bersih berdasarkan perbandingan saldo modal dari masing-masing anggota sekutu pada awal tahun. • Modal Bu Ranti, Bu Heni, dan Bu Siti di awal tahun 2015 masing- masing sebesar Rp 200 juta, Rp 300 juta, dan Rp 400 juta. • Maka pembagian laba berdasarkan saldo modal awal tahun: – Bu Ranti  (200 juta : 900 juta) x Rp 90.000.000 = Rp 20.000.000 – Bu Heni  (300 juta : 900 juta) x Rp 90.000.000 = Rp 30.000.000 – Bu Siti  (400 juta : 900 juta) x Rp 90.000.000 = Rp 40.000.000
  • 17. SOLUSI ILUSTRASI 3 • Adanya pembagian laba, maka masing-masing modal anggota sekutu akan bertambah sebesar laba yang diterima masing-masing anggota sekutu • Pencatatan distribusi laba bersih ini akan dicatat dalam pembukuan Firma melalui ayat jurnal penutup pada saat tutup buku: Nama Perkiraan Debet Kredit Ikhtisar Laba Rugi 90.000.000 Modal Bu Ranti 20.000.000 Modal Bu Heni 30.000.000 Modal Bu Siti 40.000.000
  • 18. ILUSTRASI 4 • Sebuah Firma yang beranggotakan 2 orang sekutu, yaitu Tn. A dan Tn. B, pada tanggal 31 Desember 2016 melaporkan adanya laba bersih Rp 90.000.000. • Pembagian laba/rugi bersih berdasarkan perbandingan saldo modal rata-rata sepanjang tahun dari masing-masing sekutu. • Besar modal Tn. A dan Tn. B pada 1 Januari 2016 masing-masing Rp 250 juta dan Rp 390 juta • Besar investasi tambahan maupun penarikan yang dilakukan Tn. A dan Tn. B: a. Tn. A tanggal 1 April menyetor uang kas Rp 80 juta sebagai tambahan investasi b. Tn. A tgl 1 Agustus menarik uang tunai (prive) sebesar Rp 5 juta c. Tn. B tgl 1 Maret menyerahkan seperangkat computer dengan nilai pasar Rp 10 juta untuk aset firma
  • 19. SOLUSI ILUSTRASI 4 • Besar saldo modal rata-rata sepanjang tahun: Tn. A 1 Januari – 1 April 3/12 x Rp 250 juta Rp 62.500.000 1 April – 1 Agustus 4/12 x Rp 330 juta Rp 110.000.000 1 Agustus – 31 Desember 5/12 x Rp 325 juta Rp 135.416.667 Rp 307.916.667 Tn. B 1 Januari – 1 Maret 2/12 x Rp 390 juta Rp 65.000.000 1 Maret – 1 Oktober 7/12 x Rp 400 juta Rp 233.333.333 1 Okt – 31 Des 3/12 x Rp 394 juta Rp 98.500.000
  • 20. SOLUSI ILUSTRASI 4 … LANJUTAN • Maka pembagian laba berdasarkan saldo modal rata-rata: – Tn. A  (307.916.667 : 704.750.000) x Rp 90.000.000 = Rp 39.322.455 – Tn. B  (396.833.333 : 704.750.000) x Rp 90.000.000 = Rp 50.677.545 • Adanya pembagian laba, maka masing-masing modal anggota sekutu akan bertambah sebesar laba yang diterima masing-masing anggota sekutu • Pencatatan distribusi laba bersih ini akan dicatat dalam pembukuan Firma melalui ayat jurnal penutup pada saat tutup buku: Nama Perkiraan Debet Kredit Ikhtisar Laba Rugi 90.000.000 Modal Bu Ranti 39.322.45 5 Modal Bu Heni 50.677.54
  • 21. SOLUSI ILUSTRASI 4 … LANJUTAN • Jurnal penarikan uang kas (prive) Tn. A dan Tn. B • Jurnal Penutupan akun Prive Modal Tn. A 5.000.000 Modal Tn. B 6.000.000 Prive Tn. A 5.000.000 Prive Tn. B 6.000.000 1 Agt Prive Tn. A 5.000.000 Kas 5.000.00 0 1 Okt Prive Tn. B 6.000.000 Kas 6.000.00 0
  • 23. LAPORAN KEUANGAN FIRMA • Laporan Keuangan Firma sama seperti laporan keuangan perusahaan perorangan, bedanya hanya terletak pada jumlah pemilik. • Laporan laba rugi Firma sama seperti laporan laba rugi perusahaan perorangan, kecuali dalam hal pembagian laba atau rugi bersih. Dalam perusahaan perorangan seluruh laba akan dinikmati sendiri, sedangkan dalam Firma akan didistribusikan ke masing-masing anggota sekutu. • Laporan perubahan modal perusahaan perorangan disebut Laporan Modal Pemilik (Statement of Owner’s Equity) , sedangkan untuk firma dinamakan Laporan Modal Sekutu
  • 24. LAPORAN KEUANGAN FIRMA … LANJUTAN • Neraca untuk Firma sama seperti Neraca perusahaan perorangan, kecuali di bagian pelaporan modalnya. • Untuk Firma, saldo modal untuk masing-masing anggota sekutu akan ditunjukkan secara terpisah dalam Neraca.
  • 25. CONTOH LAPORAN PERUBAHAN MODAL Firma ABC Laporan Modal Sekutu Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 Modal Ali Modal Bobi Modal Caca Total Modal Saldo Modal, 1 Jan 2013 233.678.100 188.699.100 164.257.800 586.635.000 Tambahan Investasi 10.000.000 10.000.000 Laba Bersih 32.841.953 27.517.478 20.306.445 80.665.876 Prive (5.000.000) (5.000.000) Saldo Akhir, 31 Des 2013 276.520.053 211.216.578 184.564.245 672.300.876
  • 26. CONTOH NERACA Aset Lancar Utang Lancar Kas 92.499.000 Utang Usaha 37.479.000 Piutang Usaha 141.000.000 Pinjaman Bank 29.835.000 Cadangan Piutang (7.050.000) Total Utang Lancar 67.314.000 Persediaan Barang Dagangan 225.000.000 Total Aset Lancar 451.449.000 Aset Tetap Modal Firma Tanah 175.665.876 Modal Ali 276.520.053 Peralatan 120.000.000 Modal Bobi 11.216.578 Akumulasi Penyusutan (7.500.000) Modal Caca 184.564.245 Total Aset Tetap 288.165.876 Total Modal Firma 672.300.876 Total Aset 739.614.876 Total Utang dan Modal 739.614.876 Firma ABC Neraca 31 Desember 2013
  • 27. TUGAS • Tanggal 2 Pebruari 2014, Joko dan Wido mendirikan Firma JoWi dengan menyetorkan uang kas masing-masing Rp 250 juta, dan bangunan dari Joko yang bernilai pasar Rp 350 juta, serta peralatan dari Wido senilai Rp 270 juta. • Tanggal 5 Mei 2014, Joko menambah investasinya sebesar Rp 10.000.000 dengan menyetor uang kas • Tanggal 3 Mei 2014, Wido menarik uang kas untuk kepentingan pribadi sebesar Rp 5.000.000 • Tanggal 4 Juli 2014 Wido menyetor modal tambahan sebesar Rp 8.000.000 • Tanggal 2 Agustus 2014, Joko menarik prive sebesar Rp 7.500.000 • Tgl 31 Desember, laba bersih yang diperoleh Firma selama tahun 2014 sebesar Rp 85.000.000 • Diminta: Buatlah jurnal atas transaksi tersebut, berikut pembagian laba masing-masing anggota sekutu, dimana pembagian laba bersih berdasarkan saldo modal rata-rata.