SlideShare a Scribd company logo
1 of 59
ENZIM PADA ORGAN HATI
Disusun oleh
Dimar Ifan Haryono Aji
P27903117012
HATI
Hati merupakan organ yang sangat penting dalam
pengaturan homeostasis tubuh meliputi metabolisme,
biotransformasi, sintesis, penyimpanan, dan imunologi.
DEFINISI ENZIM
Enzim merupakan senyawa organik jenis
protein yang dihasilkan oleh sel.
FUNGSI ENZIM
 Mempercepat suatu reaksi kimia.
 Mengatur sejumlah reaksi yang
berbeda-beda dalam waktu yang
sama
Sifat-sifat enzim
◦ Biokatalisator
Enzim mempercepat laju reaksi, tetapi tidak ikut bereaksi
◦ Termolabil
Enzim mudah rusak bila dipanaskan sampai dengan suhu
tertentu
◦ Merupakan senyawa protein
◦ Bekerja secara spesifik
Enzim pada Organ Hati
1. AST (SGOT)
• Enzim AST/SGOT merupakan enzim yang
dijumpai dalam otot jantung dan hati,
sementara dalam konsentrasi sedang
dijumpai pada otot rangka, ginjal dan
pankreas
• Porsi terbesar ditemukan pada sel hati
• Di dalam hati terdapat dalam mitokondria
(40%) dan dalam sitoplasma (60%)
2. ALT (SGPT)
 Enzim ALT/SGPT terdapat pada
sel hati, jantung, otot dan ginjal.
 Porsi terbesar ditemukan pada
sel hati yang terletak di
sitoplasma sel hati.
 Enzim yang spesifik untuk
mendeteksi kelainan pada hati
3. GGT
 Enzim GGT terdapat di sel hati,
ginjal, dan pankreas.
 Pada sel hati GGT terdapat di
retikulum endoplasmik
sedangkan di empedu terdapat di
sel epitel.
 Peningkatan aktivitas GGT dapat
dijumpai pada ikterus obstruktif,
kolangitis, dan kolestasis.
4. Fosfatase alkali (ALP)
 ALP merupakan enzim yang diproduksi
terutama oleh epitel hati dan osteoblast
(sel-sel pembentuk yulang baru).
 ALP terdapat di dalam sel tepatnya di
dinding sel dan mikrosom
 ALP disekresi melalui saluran empedu.
 Isoenzim ALP digunakan untuk
membedakan penyakit hati dan tulang;
ALP1 menandakan penyakit hati
ALP2 menandakan penyakit tulang.
5. LDH (Laktat Dehidrogenase)
Enzim intraseluler yang terdapat pada ahmpir semua sel yang bermetabolisme
dengan konsentrasi tertinggi dijumpai di jantung, otot rangka, hati, ginjal, otak dan
sel darah merah.
LDH-1
Jantung RBC Otak
LDH-2 LDH-3
LDH-4 LDH-5
Paru-Paru otak limpa
Hati Otot IleumHati Ginjal Pankreas Plasenta
Jantung RBC Otak
Enzim CHE
 Cholinesterase adalah suatu bentuk enzim dari katalis
biologik di dalam jaringan tubuh yang berperan untuk
menjaga agar otot-otot, kelenjar-kelenjar dan saraf bekerja
secara terorganisir dan harmonis.
 Cholinesterase disintesis dalam hati (liver) terdapat dalam
sinaps, dan dalam plasma darah merah yang berfungsi
menghentikan impuls saraf dengan cara memecah
neurohormon acetylcholinesterase pada sinaps menjadi
acetil dan choline
 Penurunan kadar : Penyakit hepatoselular, Intoksikasi organofosfat
 Peningkatan kadar : Diabetes melitus, hipertiroidi
Pada pemeriksaan enzim menggunakan
metode kinetik. Kinetik merupakan
pengukuran fotometris dari perubahan
absorban persatuan waktu yang dihitung
kecepatan, tergantung suhu pengukuran,
jumlah substrat, aktifitas enzim, pH larutan,
waktu dan zat inhibitor.
PEMERIKSAAN ENZIM
Pemeriksaan serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase (SGOT) /
Aminotransferase Asparat (AST)
PRA ANALITIK
Persiapan pasien
• Cek kelengkapan identitas pasien
• Catat obat-obatan yang dikonsumsi pasien
• Pasien tidak ada persiapan khusus
• Menghindari latihan fisik yang berat sebelum dilakukan
pengambilan darah
Persiapan sampel
• Sampel serum (tabung bertutup merah atau
tabung bertutup kuning). Sebaiknya
secepat mungkin dipisahkan (<2 jam)
• Plasma heparin (tabung bertutup hijau)
• Hindari hemolisis
• Jika sampel ikterik atau lipemik lakukan
pengenceran dan hasil yang didapat dikali
faktor pengenceran
Stabilitas spesimen
 24 jam pada suhu 25°C (suhu
ruang)
 Beberapa hari pada suhu 2-8°C
(kulkas bagian bawah)
 2-3 bulan pada suhu -20°C
(freezer tidak boleh diencerkan)
PRA ANALITIK
Persiapan alat dan bahan
Alat :
• Tabung reaksi
• Rak tabung
• Spektrofotometer
• Centrifuge
• Mikropipet
• Tips biru dan kuning
Bahan :
• Serum/plasma heparin
• Reagen SGOT
• Aquadest
ANALITIK
Tujuan :
• Untuk mendeteksi peningkatan Ast serum, enzim yang ditemukan,
terutama dalam otot jantung dan hati, yang meningkat selama MI
akut dan kerusakan hati.
• Untuk membandingkan temuan AST dengan kadar CK dan LDH
dalam mendiagnosis MI akut.
Metode : kinetik IFCC
Prinsip :
Banyaknya NADH yang teroksidasi, berbanding langsung dengan
aktivitas AST dan diukur secara fotometrik dengan panjang
gelombang 340 nm.
ANALITIK
Sampel 100πL
Reagen 1000πL
Homogenkan, inkubasi selama 1 menit baca pada
menit ke 1, 2 dan 3
Baca pada panjang gelombang 340 nm
Perhitungan
Aktivitas GPT (IU/L) = (∆A/menit) x 1746
PASCA ANALITIK
Suhu Laki-laki Perempuan
30°C ≤ 25 IU/L ≤ 21 IU/L
37°C ≤ 35 IU/L ≤ 29 IU/L
1. NILAI RUJUKAN
2. PELAPORAN HASIL
Manifestasi klinis
• Penurunan kadar : kehamilan, ketoasidosis diabetik.
• Pengaruh obat : salisilat.
• Peningkatan kadar : MI akut, hepatitis, nekrosis hati,
penyakit dan traumamuskuloskeletal, pankreatitis akut,
kanker hati, angina pektoris yang serius, olahraga berat,
injeksi IM.
Pemeriksaan Serum Glutamic Pyruvic Transaminase (SGPT) /
Aminotransferase Alanin (ALT)
PRA ANALITIK
Persiapan pasien
• Cek kelengkapan identitas pasien
• Catat obat-obatan yang dikonsumsi pasien
• Pasien tidak ada persiapan khusus
• Menghindari latihan fisik yang berat sebelum dilakukan
pengambilan darah
Persiapan sampel
• Sampel serum (tabung bertutup merah atau
tabung bertutup kuning). Sebaiknya
secepat mungkin dipisahkan (<2 jam)
• Plasma heparin (tabung bertutup hijau)
• Hindari hemolisis
• Jika sampel ikterik atau lipemik lakukan
pengenceran dan hasil yang didapat dikali
faktor pengenceran
Stabilitas spesimen
 24 jam pada suhu 25°C (suhu
ruang)
 Beberapa hari pada suhu 2-8°C
(kulkas bagian bawah)
 2-3 bulan pada suhu -20°C
(freezer tidak boleh diencerkan)
PRA ANALITIK
Persiapan alat dan bahan
Alat :
• Tabung reaksi
• Rak tabung
• Spektrofotometer
• Centrifuge
• Mikropipet
• Tips biru dan kuning
Bahan :
• Serum/plasma heparin
• Reagen SGPT
• Aquadest
ANALITIK
Tujuan : Untuk mendeteksi penyakit hati.
Metode : kinetik IFCC
Prinsip :
Banyaknya NADH yang teroksidasi hasil penurunan serapan ( absobance )
berbanding langsung dengan aktivitas ALT dan diukur secara fotometrik dengan
panjang gelombang 340 nm.
ANALITIK
Sampel 100πL
Reagen 1000πL
Homogenkan, inkubasi selama 1 menit baca pada
menit ke 1, 2 dan 3
Baca pada panjang gelombang 340 nm
Perhitungan
Aktivitas GPT (IU/L) = (∆A/menit) x 1746
PASCA ANALITIK
Suhu Laki-laki Perempuan
30°C ≤ 30 IU/L ≤ 25 IU/L
37°C ≤ 45 IU/L ≤ 35 IU/L
1. NILAI RUJUKAN
2. PELAPORAN HASIL
Manifestasi Klinis :
• Peningkatan tertinggi : hepatitis (virus) akut, nekrosis hati
(toksiksitas obat atau kimia).
• Peningkatan ringan atau medium : sirosis, kanker hati,
kegagalan jantung kongestif, intoksikasi akut alkohol.
• Pengaruh obat : antibiotik (karbenisilin, klindamisin,
eritromisin, gentamisin, linkomisin, mitramisin,
spektinomisin, tetrasiklin), narkotik (meperidin [demerol],
morfin, kodein), dll.
Pemeriksaan Gamma-Glutamil Transferase (GGT)
serum
PRA ANALITIK
Persiapan pasien
• Cek kelengkapan identitas pasien
• Catat obat-obatan yang dikonsumsi pasien
• Pasien tidak ada persiapan khusus
• Menghindari latihan fisik yang berat sebelum dilakukan
pengambilan darah
Persiapan sampel
• Sampel serum (tabung bertutup merah atau
tabung bertutup kuning). Sebaiknya
secepat mungkin dipisahkan (<2 jam)
• Plasma heparin (tabung bertutup hijau)
• Hindari hemolisis
• Jika sampel ikterik atau lipemik lakukan
pengenceran dan hasil yang didapat dikali
faktor pengenceran
Stabilitas spesimen
 24 jam pada suhu 25°C (suhu
ruang)
 Beberapa hari pada suhu 2-8°C
(kulkas bagian bawah)
 2-3 bulan pada suhu -20°C
(freezer tidak boleh diencerkan)
PRA ANALITIK
Persiapan alat dan bahan
Alat :
• Tabung reaksi
• Rak tabung
• Spektrofotometer
• Centrifuge
• Mikropipet
• Tips biru dan kuning
Bahan :
• Serum/Plasma heparin
• Reagen GGT
• Aquadest
ANALITIK
Tujuan :
• Untuk memantau kadar enzim GGT selama terjadi
gangguan hati dan selama pengobatan yang diberikan.
• Untuk membandingkan kadar enzim ini dengan kadar
enzim hati yang lain guna mengidentifikasi disfungsi hati.
Metode : Kinetik (Gamma Glutamil p-Nitroanilida/GPNA)
Prinsip :
Aktifitas GGT yang ditentukan dengan mengukur Absorban
peningkatan p-nitroanilida pada panjang gelombang 405 nm, pada
Fotometer.
L-Gamma Glutamil p- nitroanilida + glisilglisin + GGT
L- Gamma Glutamil glisilglisin + p- nitoanilida
ANALITIK
Sampel 50µL
Reagen 1000 µL
Homogenkan, inkubasi selama 30 detik.
Baca pada menit ke 1, 2 dan 3
Baca pada panjang gelombang 405 nm
Perhitungan :
ɣ-GT (IU/L) = (∆ Abs. Test / menit) x 2121
PASKA ANALITIK
Suhu Laki-laki
IU/L
Perempu
an IU/L
30°C 8-37 6-24
37°C 9-54 8-35
1. INTERPRETASI HASIL
2. PELAPORAN HASIL
Manifestasi klinis
• Peningkatan kadar : Sirotis hati, nekrosis hati akut dan
subakut, alkoholisme, hepatitis akut dan kronis, kanker
(hati, pankreas, prostat, payudara, ginjal, paru-paru, otak),
diabetes militus, hiperlipoproteinemia (tipe IV), MCI akut
(hari keempat), CHF, pankreatitis akut, kolesistitis akut,
epilepti, sindrom nefrotik.
• Pengaruh obat : fenitoin (Dilantin), fenobarbital,
aminoglikosida, warfarin (coumadin).
Pemeriksaan Fosfatase Alkali (Alkaline Phosphatase, ALP)
Dengan Isoenzim (serum)
PRA ANALITIK
Persiapan pasien
• Cek kelengkapan identitas pasien
• Catat obat-obatan yang dikonsumsi pasien
• Pasien tidak ada persiapan khusus
• Menghindari latihan fisik yang berat sebelum dilakukan
pengambilan darah
Persiapan sampel
• Sampel serum (tabung bertutup merah atau
tabung bertutup kuning). Sebaiknya
secepat mungkin dipisahkan (<2 jam)
• Plasma heparin (tabung bertutup hijau)
• Hindari hemolisis
• Jika sampel ikterik atau lipemik lakukan
pengenceran dan hasil yang didapat dikali
faktor pengenceran
Stabilitas spesimen
 24 jam pada suhu 25°C (suhu
ruang)
 Beberapa hari pada suhu 2-8°C
(kulkas bagian bawah)
 2-3 bulan pada suhu -20°C
(freezer tidak boleh diencerkan)
PRA ANALITIK
Persiapan alat dan bahan
Alat :
• Tabung reaksi
• Rak tabung
• Spektrofotometer
• Centrifuge
• Mikropipet
• Tips biru dan kuning
Bahan :
• Serum/Plasma heparin
• Reagen Kerja
• Aquadest
ANALITIK
Tujuan : Untuk menemukan apakah terjadi gangguan
hati atau tulang.
Metode : kinetik (Dietanolamin/DEA)
Prinsip :
Diukur secara fotometri pada panjang gelombang 405 nm
yang sebanding dengan aktivitas alkali phosphatase dalam
sampel
ALP
p-nitrophenyl phosphate + AMP AMP + PO4 + p-
nitrophenol
ANALITIK
Sampel 10µL
Reagen 1000µL
Homogenkan, inkubasi selama 1 menit baca
pada menit ke 1, 2 dan 3
Baca pada panjang gelombang 405 nm
Perhitungan : Aktivitas ALP (IU/L) = (∆A/menit) x 5450
PASCA ANALITIK
Suhu Dewasa IU/L Anak-anak
IU/L
30°C 73-207 183-573
37°C 98-279 245-768
1. INTERPRETASI HASIL
2. PELAPORAN HASIL
Manifestasi Klinis
• Penurunan kadar : hipotiroidisme, malnutrisi, sariawan/skorbut
• Pengaruh obat : fluorida, oksalat, propranolol (inderal).
• Peningkatan kadar : penyakit obstruksi empedu (ikterik), kanker hati, sirosis sel
hati, hepatitis, hiperparatiroidisme, leukimia, kanker tulang (payudara dan
prostat),
• Pengaruh obat : albumin IV, antigeotik (aritromisin, linkomisin, oksasilin,
penisilin), kolkisin, metildopa (aldomet), alopurinol, fenotiazin, indometasin
(indocin), prokainamid, kontrasepsi oral (beberapa), tolbutamid, isoniazid (INH),
asam paraaminosalisilat (PAS).
Pemeriksaan LDH (Laktat Dehidrogenase)
PRA ANALITIK
Persiapan pasien
• Cek kelengkapan identitas pasien
• Catat obat-obatan yang dikonsumsi pasien
• Pasien tidak ada persiapan khusus
• Menghindari latihan fisik yang berat sebelum dilakukan
pengambilan darah
Persiapan sampel
• Sampel serum (tabung bertutup merah atau
tabung bertutup kuning). Sebaiknya
secepat mungkin dipisahkan (<2 jam)
• Plasma heparin (tabung bertutup hijau)
• Hindari hemolisis
• Jika sampel ikterik atau lipemik lakukan
pengenceran dan hasil yang didapat dikali
faktor pengenceran
Stabilitas spesimen
 24 jam pada suhu 25°C (suhu
ruang)
 Beberapa hari pada suhu 2-8°C
(kulkas bagian bawah)
 2-3 bulan pada suhu -20°C
(freezer tidak boleh diencerkan)
PRA ANALITIK
Persiapan alat dan bahan
Alat :
• Tabung reaksi
• Rak tabung
• Spektrofotometer
• Centrifuge
• Mikropipet
• Tips biru dan kuning
Bahan :
• Serum/Plasma heparin
• Reagen Kerja
• Aquadest
ANALITIK
Tujuan : Untuk diagnosis penyakit hati dan jantung
Metode : Fotometric UV
Prinsip : Dalam suasana netral LDH akan mengkatalis
piruvat menjadi laktat dan NAD +. Aktivitas katalik LDH
ditentukan dengan mengukur penurunan absorban diukur
NADH pada panjang gelombang 340 nm.
ANALITIK
Suhu 30°C 37°C
Sampel 20µL 10µL
Reagen 1000µL 1000µL
Homogenkan, inkubasi selama 1 menit. Baca
pada menit 1,2 dan 3
Baca pada panjang gelombang 340nm
Perhitungan : Aktivitas LDH (IU/L) = (∆A/menit) x 16030
PASKA ANALITIK
Suhu Dewasa IU/L
30°C 140-280
37°C 200-400
1. INTERPRETASI HASIL
2. PELAPORAN HASIL
Manifestasi Klinis
• Peningkatan kadar : MCI akut, CVA, kanker (paru-paru,
tulang, usus, hati, payudara, serviks, testis, ginjal, lambung,
melanoma kulit), leukemia akut, infark pulmonar akut,
mononukleosis infeksius, anemia (pernisiosa, defisiensi
asam folat, sel sabit, hemolitik didapat), hepatitis akut,
syok, penyakit otot rangka, pingsan karena panas.
• Pengaruh obat : narkoti (kodein, morfin, meperidin
[Demerol]).
Pemeriksaan CHE (Cholinesterase)
PRA ANALITIK
Persiapan pasien
• Cek kelengkapan identitas pasien
• Catat obat-obatan yang dikonsumsi pasien
• Pasien tidak ada persiapan khusus
• Menghindari latihan fisik yang berat sebelum dilakukan
pengambilan darah
Persiapan sampel
• Sampel serum (tabung bertutup merah atau
tabung bertutup kuning). Sebaiknya
secepat mungkin dipisahkan (<2 jam)
• Plasma heparin (tabung bertutup hijau)
• Hindari hemolisis
• Jika sampel ikterik atau lipemik lakukan
pengenceran dan hasil yang didapat dikali
faktor pengenceran
Stabilitas spesimen
 24 jam pada suhu 25°C (suhu
ruang)
 Beberapa hari pada suhu 2-8°C
(kulkas bagian bawah)
 2-3 bulan pada suhu -20°C
(freezer tidak boleh diencerkan)
PRA ANALITIK
Persiapan alat dan bahan
Alat :
• Tabung reaksi
• Rak tabung
• Spektrofotometer
• Centrifuge
• Mikropipet
• Tips biru dan kuning
Bahan :
• Serum/Plasma heparin
• Reagen Kerja
• Aquadest
ANALITIK
Tujuan : Mengetahui aktivitas enzim Cholinesterase dalam
serum
Metode : kinetik-DGKC
Prinsip :
cholinesterase
Butyrylthiocholine + H2O ------------------> Thiocholine + butyrate
2 thiocholine + 2[Fe (CN)6] 3- + H2O  Choline + 2 [ Fe (CN)6]4- +
H2O
ANALITIK
Sampel Reagen
10 µL 1000µL
Homogenkan, inkubasi selama 1 menit. Baca
pada menit 1,2 dan 3
Baca pada panjang gelombang 340nm
Perhitungan : Aktivitas CHE (IU/L) = (∆A/menit) x faktor
PASKA ANALITIK
INTERPRETASI HASIL
• Laki-laki = 4620 – 11500 u/l
• Perempuan = 3990 – 10800 u/l
Terimakasih

More Related Content

What's hot

perbedaan gram positif dan gram negatif
perbedaan gram positif dan gram negatifperbedaan gram positif dan gram negatif
perbedaan gram positif dan gram negatifTitis Sari
 
Antibiotik dan golongannya
Antibiotik dan golongannyaAntibiotik dan golongannya
Antibiotik dan golongannyaArwinAr
 
Pemeriksan laboratorium imunologi
Pemeriksan laboratorium imunologiPemeriksan laboratorium imunologi
Pemeriksan laboratorium imunologitristyanto
 
Kromatografi
KromatografiKromatografi
Kromatografirebolegi
 
Pewarnaan histokimia
Pewarnaan histokimiaPewarnaan histokimia
Pewarnaan histokimiaIrwin Septian
 
Laporan resmi elixir paracetamol
Laporan resmi elixir paracetamolLaporan resmi elixir paracetamol
Laporan resmi elixir paracetamolKezia Hani Novita
 
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malariaBuku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malariahersu12345
 
Iodatometri kel 11 a
Iodatometri kel 11 aIodatometri kel 11 a
Iodatometri kel 11 aWTikaL
 
makalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencit
makalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencitmakalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencit
makalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencitFaradina Kusumasdiyanti
 
Interaksi obat
Interaksi obat Interaksi obat
Interaksi obat Dedi Kun
 

What's hot (20)

Sistem komplemen
Sistem komplemenSistem komplemen
Sistem komplemen
 
Leukosit
LeukositLeukosit
Leukosit
 
perbedaan gram positif dan gram negatif
perbedaan gram positif dan gram negatifperbedaan gram positif dan gram negatif
perbedaan gram positif dan gram negatif
 
Antibiotik dan golongannya
Antibiotik dan golongannyaAntibiotik dan golongannya
Antibiotik dan golongannya
 
Elektroforesis
Elektroforesis Elektroforesis
Elektroforesis
 
Uji molisch
Uji molischUji molisch
Uji molisch
 
TOKSIKOLOGI
TOKSIKOLOGITOKSIKOLOGI
TOKSIKOLOGI
 
Pemeriksan laboratorium imunologi
Pemeriksan laboratorium imunologiPemeriksan laboratorium imunologi
Pemeriksan laboratorium imunologi
 
Kromatografi
KromatografiKromatografi
Kromatografi
 
Pewarnaan histokimia
Pewarnaan histokimiaPewarnaan histokimia
Pewarnaan histokimia
 
Elektroforesis gel
Elektroforesis gelElektroforesis gel
Elektroforesis gel
 
(3) obat obat kolinergik
(3) obat obat kolinergik(3) obat obat kolinergik
(3) obat obat kolinergik
 
Laporan resmi elixir paracetamol
Laporan resmi elixir paracetamolLaporan resmi elixir paracetamol
Laporan resmi elixir paracetamol
 
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malariaBuku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
 
Iodatometri kel 11 a
Iodatometri kel 11 aIodatometri kel 11 a
Iodatometri kel 11 a
 
makalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencit
makalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencitmakalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencit
makalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencit
 
Klt ku
Klt kuKlt ku
Klt ku
 
Interaksi obat
Interaksi obat Interaksi obat
Interaksi obat
 
Analisis resep
Analisis resepAnalisis resep
Analisis resep
 
Glikogenolisis
GlikogenolisisGlikogenolisis
Glikogenolisis
 

Similar to ENZIM HATI

Obat2 kardiovaskuler-dan-diuritik
Obat2 kardiovaskuler-dan-diuritikObat2 kardiovaskuler-dan-diuritik
Obat2 kardiovaskuler-dan-diuritikElvis Overdoziz
 
ACTH dan Kortikosteroid
ACTH dan KortikosteroidACTH dan Kortikosteroid
ACTH dan Kortikosteroidrestina1993
 
Pemeriksaan Laboratorium Pada Penyakit Jantung.pptx
Pemeriksaan Laboratorium Pada Penyakit Jantung.pptxPemeriksaan Laboratorium Pada Penyakit Jantung.pptx
Pemeriksaan Laboratorium Pada Penyakit Jantung.pptxLABKECE
 
Peran Apoteker dalam Interpretasi Data Klinik dan Laboratorium.pptx
Peran Apoteker dalam Interpretasi Data Klinik dan Laboratorium.pptxPeran Apoteker dalam Interpretasi Data Klinik dan Laboratorium.pptx
Peran Apoteker dalam Interpretasi Data Klinik dan Laboratorium.pptxUDAYANA UNIVERSITY
 
Tiroid hormon dan estrogen mengatur latihan
Tiroid hormon dan estrogen mengatur latihanTiroid hormon dan estrogen mengatur latihan
Tiroid hormon dan estrogen mengatur latihanRya Lailatul
 
ANTIKOAGULAN DAN ANTI HIPERTENSI kel 7.pptx
ANTIKOAGULAN DAN ANTI HIPERTENSI kel 7.pptxANTIKOAGULAN DAN ANTI HIPERTENSI kel 7.pptx
ANTIKOAGULAN DAN ANTI HIPERTENSI kel 7.pptxErsalinaNidianti2
 
Asuhan Keperawatan Sindrom Cushing dan SIADH
Asuhan Keperawatan Sindrom Cushing dan SIADHAsuhan Keperawatan Sindrom Cushing dan SIADH
Asuhan Keperawatan Sindrom Cushing dan SIADHAlex Susanto
 
005_HANNUNG FIRMAN Y_KIMIA DARAH FIKS.pptx
005_HANNUNG FIRMAN Y_KIMIA DARAH FIKS.pptx005_HANNUNG FIRMAN Y_KIMIA DARAH FIKS.pptx
005_HANNUNG FIRMAN Y_KIMIA DARAH FIKS.pptxHanungFirman
 
morning report EKG 1.pptx
morning report EKG 1.pptxmorning report EKG 1.pptx
morning report EKG 1.pptxAlrahmanJoneri1
 

Similar to ENZIM HATI (20)

Jurnal club
Jurnal clubJurnal club
Jurnal club
 
Obat2 kardiovaskuler-dan-diuritik
Obat2 kardiovaskuler-dan-diuritikObat2 kardiovaskuler-dan-diuritik
Obat2 kardiovaskuler-dan-diuritik
 
ACTH dan Kortikosteroid
ACTH dan KortikosteroidACTH dan Kortikosteroid
ACTH dan Kortikosteroid
 
PPT CH.pptx
PPT CH.pptxPPT CH.pptx
PPT CH.pptx
 
Pemeriksaan Laboratorium Pada Penyakit Jantung.pptx
Pemeriksaan Laboratorium Pada Penyakit Jantung.pptxPemeriksaan Laboratorium Pada Penyakit Jantung.pptx
Pemeriksaan Laboratorium Pada Penyakit Jantung.pptx
 
Peran Apoteker dalam Interpretasi Data Klinik dan Laboratorium.pptx
Peran Apoteker dalam Interpretasi Data Klinik dan Laboratorium.pptxPeran Apoteker dalam Interpretasi Data Klinik dan Laboratorium.pptx
Peran Apoteker dalam Interpretasi Data Klinik dan Laboratorium.pptx
 
PPT DM+HT+CKD.pptx
PPT DM+HT+CKD.pptxPPT DM+HT+CKD.pptx
PPT DM+HT+CKD.pptx
 
Resistensi insulin
Resistensi insulinResistensi insulin
Resistensi insulin
 
Tiroid hormon dan estrogen mengatur latihan
Tiroid hormon dan estrogen mengatur latihanTiroid hormon dan estrogen mengatur latihan
Tiroid hormon dan estrogen mengatur latihan
 
ANTIKOAGULAN DAN ANTI HIPERTENSI kel 7.pptx
ANTIKOAGULAN DAN ANTI HIPERTENSI kel 7.pptxANTIKOAGULAN DAN ANTI HIPERTENSI kel 7.pptx
ANTIKOAGULAN DAN ANTI HIPERTENSI kel 7.pptx
 
Asuhan Keperawatan Sindrom Cushing dan SIADH
Asuhan Keperawatan Sindrom Cushing dan SIADHAsuhan Keperawatan Sindrom Cushing dan SIADH
Asuhan Keperawatan Sindrom Cushing dan SIADH
 
005_HANNUNG FIRMAN Y_KIMIA DARAH FIKS.pptx
005_HANNUNG FIRMAN Y_KIMIA DARAH FIKS.pptx005_HANNUNG FIRMAN Y_KIMIA DARAH FIKS.pptx
005_HANNUNG FIRMAN Y_KIMIA DARAH FIKS.pptx
 
Jkk1
Jkk1Jkk1
Jkk1
 
Kelenjar_Adrenal.pptx
Kelenjar_Adrenal.pptxKelenjar_Adrenal.pptx
Kelenjar_Adrenal.pptx
 
dc hasna abu.docx
dc hasna abu.docxdc hasna abu.docx
dc hasna abu.docx
 
Gastritis erosiva
Gastritis erosivaGastritis erosiva
Gastritis erosiva
 
Rkk17
Rkk17Rkk17
Rkk17
 
Antihipertensi_ppt.pptx
Antihipertensi_ppt.pptxAntihipertensi_ppt.pptx
Antihipertensi_ppt.pptx
 
morning report EKG 1.pptx
morning report EKG 1.pptxmorning report EKG 1.pptx
morning report EKG 1.pptx
 
Askep gga
Askep ggaAskep gga
Askep gga
 

More from dimar aji

Analisa Gas Darah (Mata Kuliah Kimia Klinik II)
Analisa Gas Darah (Mata Kuliah Kimia Klinik II)Analisa Gas Darah (Mata Kuliah Kimia Klinik II)
Analisa Gas Darah (Mata Kuliah Kimia Klinik II)dimar aji
 
Gambaran Metabolisme Lipid
Gambaran Metabolisme LipidGambaran Metabolisme Lipid
Gambaran Metabolisme Lipiddimar aji
 
Reaksi tubuh terhadap cidera
Reaksi tubuh terhadap cideraReaksi tubuh terhadap cidera
Reaksi tubuh terhadap cideradimar aji
 
Identifikasi Ergonomi di laboratorium
Identifikasi Ergonomi di laboratoriumIdentifikasi Ergonomi di laboratorium
Identifikasi Ergonomi di laboratoriumdimar aji
 
Segala hal tentang Spektrofotometer
Segala hal tentang SpektrofotometerSegala hal tentang Spektrofotometer
Segala hal tentang Spektrofotometerdimar aji
 
Centrifuge (Fungsinya,Jenisnya,dan kalibrasinya)
Centrifuge (Fungsinya,Jenisnya,dan kalibrasinya)Centrifuge (Fungsinya,Jenisnya,dan kalibrasinya)
Centrifuge (Fungsinya,Jenisnya,dan kalibrasinya)dimar aji
 
Refraktometer (Fungsinya,Jenisnya dan kalibrasinya)
Refraktometer (Fungsinya,Jenisnya dan kalibrasinya)Refraktometer (Fungsinya,Jenisnya dan kalibrasinya)
Refraktometer (Fungsinya,Jenisnya dan kalibrasinya)dimar aji
 
Pancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem EtikaPancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem Etikadimar aji
 
Hak Asasi Manusia
Hak Asasi ManusiaHak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusiadimar aji
 
Pidato agama (sabtu dan senin)
Pidato agama (sabtu dan senin)Pidato agama (sabtu dan senin)
Pidato agama (sabtu dan senin)dimar aji
 
Makalah biologi tentang Teknologi pada Sistem Peredaran Darah Kelas XI Semest...
Makalah biologi tentang Teknologi pada Sistem Peredaran Darah Kelas XI Semest...Makalah biologi tentang Teknologi pada Sistem Peredaran Darah Kelas XI Semest...
Makalah biologi tentang Teknologi pada Sistem Peredaran Darah Kelas XI Semest...dimar aji
 
Penyelesaian program linear dalam matriks
Penyelesaian program linear dalam matriksPenyelesaian program linear dalam matriks
Penyelesaian program linear dalam matriksdimar aji
 

More from dimar aji (12)

Analisa Gas Darah (Mata Kuliah Kimia Klinik II)
Analisa Gas Darah (Mata Kuliah Kimia Klinik II)Analisa Gas Darah (Mata Kuliah Kimia Klinik II)
Analisa Gas Darah (Mata Kuliah Kimia Klinik II)
 
Gambaran Metabolisme Lipid
Gambaran Metabolisme LipidGambaran Metabolisme Lipid
Gambaran Metabolisme Lipid
 
Reaksi tubuh terhadap cidera
Reaksi tubuh terhadap cideraReaksi tubuh terhadap cidera
Reaksi tubuh terhadap cidera
 
Identifikasi Ergonomi di laboratorium
Identifikasi Ergonomi di laboratoriumIdentifikasi Ergonomi di laboratorium
Identifikasi Ergonomi di laboratorium
 
Segala hal tentang Spektrofotometer
Segala hal tentang SpektrofotometerSegala hal tentang Spektrofotometer
Segala hal tentang Spektrofotometer
 
Centrifuge (Fungsinya,Jenisnya,dan kalibrasinya)
Centrifuge (Fungsinya,Jenisnya,dan kalibrasinya)Centrifuge (Fungsinya,Jenisnya,dan kalibrasinya)
Centrifuge (Fungsinya,Jenisnya,dan kalibrasinya)
 
Refraktometer (Fungsinya,Jenisnya dan kalibrasinya)
Refraktometer (Fungsinya,Jenisnya dan kalibrasinya)Refraktometer (Fungsinya,Jenisnya dan kalibrasinya)
Refraktometer (Fungsinya,Jenisnya dan kalibrasinya)
 
Pancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem EtikaPancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem Etika
 
Hak Asasi Manusia
Hak Asasi ManusiaHak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia
 
Pidato agama (sabtu dan senin)
Pidato agama (sabtu dan senin)Pidato agama (sabtu dan senin)
Pidato agama (sabtu dan senin)
 
Makalah biologi tentang Teknologi pada Sistem Peredaran Darah Kelas XI Semest...
Makalah biologi tentang Teknologi pada Sistem Peredaran Darah Kelas XI Semest...Makalah biologi tentang Teknologi pada Sistem Peredaran Darah Kelas XI Semest...
Makalah biologi tentang Teknologi pada Sistem Peredaran Darah Kelas XI Semest...
 
Penyelesaian program linear dalam matriks
Penyelesaian program linear dalam matriksPenyelesaian program linear dalam matriks
Penyelesaian program linear dalam matriks
 

Recently uploaded

polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxLinaWinarti1
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionolivia371624
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxnadiasariamd
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxdrrheinz
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxgastroupdate
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiAviyudaPrabowo1
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppticha582186
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfAdistriSafiraRosman
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 

Recently uploaded (20)

polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung function
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 

ENZIM HATI

  • 1. ENZIM PADA ORGAN HATI Disusun oleh Dimar Ifan Haryono Aji P27903117012
  • 2. HATI Hati merupakan organ yang sangat penting dalam pengaturan homeostasis tubuh meliputi metabolisme, biotransformasi, sintesis, penyimpanan, dan imunologi.
  • 3. DEFINISI ENZIM Enzim merupakan senyawa organik jenis protein yang dihasilkan oleh sel.
  • 4. FUNGSI ENZIM  Mempercepat suatu reaksi kimia.  Mengatur sejumlah reaksi yang berbeda-beda dalam waktu yang sama
  • 5. Sifat-sifat enzim ◦ Biokatalisator Enzim mempercepat laju reaksi, tetapi tidak ikut bereaksi ◦ Termolabil Enzim mudah rusak bila dipanaskan sampai dengan suhu tertentu ◦ Merupakan senyawa protein ◦ Bekerja secara spesifik
  • 6. Enzim pada Organ Hati 1. AST (SGOT) • Enzim AST/SGOT merupakan enzim yang dijumpai dalam otot jantung dan hati, sementara dalam konsentrasi sedang dijumpai pada otot rangka, ginjal dan pankreas • Porsi terbesar ditemukan pada sel hati • Di dalam hati terdapat dalam mitokondria (40%) dan dalam sitoplasma (60%)
  • 7. 2. ALT (SGPT)  Enzim ALT/SGPT terdapat pada sel hati, jantung, otot dan ginjal.  Porsi terbesar ditemukan pada sel hati yang terletak di sitoplasma sel hati.  Enzim yang spesifik untuk mendeteksi kelainan pada hati
  • 8. 3. GGT  Enzim GGT terdapat di sel hati, ginjal, dan pankreas.  Pada sel hati GGT terdapat di retikulum endoplasmik sedangkan di empedu terdapat di sel epitel.  Peningkatan aktivitas GGT dapat dijumpai pada ikterus obstruktif, kolangitis, dan kolestasis.
  • 9. 4. Fosfatase alkali (ALP)  ALP merupakan enzim yang diproduksi terutama oleh epitel hati dan osteoblast (sel-sel pembentuk yulang baru).  ALP terdapat di dalam sel tepatnya di dinding sel dan mikrosom  ALP disekresi melalui saluran empedu.  Isoenzim ALP digunakan untuk membedakan penyakit hati dan tulang; ALP1 menandakan penyakit hati ALP2 menandakan penyakit tulang.
  • 10. 5. LDH (Laktat Dehidrogenase) Enzim intraseluler yang terdapat pada ahmpir semua sel yang bermetabolisme dengan konsentrasi tertinggi dijumpai di jantung, otot rangka, hati, ginjal, otak dan sel darah merah. LDH-1 Jantung RBC Otak LDH-2 LDH-3 LDH-4 LDH-5 Paru-Paru otak limpa Hati Otot IleumHati Ginjal Pankreas Plasenta Jantung RBC Otak
  • 11. Enzim CHE  Cholinesterase adalah suatu bentuk enzim dari katalis biologik di dalam jaringan tubuh yang berperan untuk menjaga agar otot-otot, kelenjar-kelenjar dan saraf bekerja secara terorganisir dan harmonis.  Cholinesterase disintesis dalam hati (liver) terdapat dalam sinaps, dan dalam plasma darah merah yang berfungsi menghentikan impuls saraf dengan cara memecah neurohormon acetylcholinesterase pada sinaps menjadi acetil dan choline
  • 12.  Penurunan kadar : Penyakit hepatoselular, Intoksikasi organofosfat  Peningkatan kadar : Diabetes melitus, hipertiroidi
  • 13. Pada pemeriksaan enzim menggunakan metode kinetik. Kinetik merupakan pengukuran fotometris dari perubahan absorban persatuan waktu yang dihitung kecepatan, tergantung suhu pengukuran, jumlah substrat, aktifitas enzim, pH larutan, waktu dan zat inhibitor.
  • 15. Pemeriksaan serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase (SGOT) / Aminotransferase Asparat (AST) PRA ANALITIK Persiapan pasien • Cek kelengkapan identitas pasien • Catat obat-obatan yang dikonsumsi pasien • Pasien tidak ada persiapan khusus • Menghindari latihan fisik yang berat sebelum dilakukan pengambilan darah
  • 16. Persiapan sampel • Sampel serum (tabung bertutup merah atau tabung bertutup kuning). Sebaiknya secepat mungkin dipisahkan (<2 jam) • Plasma heparin (tabung bertutup hijau) • Hindari hemolisis • Jika sampel ikterik atau lipemik lakukan pengenceran dan hasil yang didapat dikali faktor pengenceran Stabilitas spesimen  24 jam pada suhu 25°C (suhu ruang)  Beberapa hari pada suhu 2-8°C (kulkas bagian bawah)  2-3 bulan pada suhu -20°C (freezer tidak boleh diencerkan)
  • 17. PRA ANALITIK Persiapan alat dan bahan Alat : • Tabung reaksi • Rak tabung • Spektrofotometer • Centrifuge • Mikropipet • Tips biru dan kuning Bahan : • Serum/plasma heparin • Reagen SGOT • Aquadest
  • 18. ANALITIK Tujuan : • Untuk mendeteksi peningkatan Ast serum, enzim yang ditemukan, terutama dalam otot jantung dan hati, yang meningkat selama MI akut dan kerusakan hati. • Untuk membandingkan temuan AST dengan kadar CK dan LDH dalam mendiagnosis MI akut. Metode : kinetik IFCC
  • 19. Prinsip : Banyaknya NADH yang teroksidasi, berbanding langsung dengan aktivitas AST dan diukur secara fotometrik dengan panjang gelombang 340 nm.
  • 20. ANALITIK Sampel 100πL Reagen 1000πL Homogenkan, inkubasi selama 1 menit baca pada menit ke 1, 2 dan 3 Baca pada panjang gelombang 340 nm Perhitungan Aktivitas GPT (IU/L) = (∆A/menit) x 1746
  • 21. PASCA ANALITIK Suhu Laki-laki Perempuan 30°C ≤ 25 IU/L ≤ 21 IU/L 37°C ≤ 35 IU/L ≤ 29 IU/L 1. NILAI RUJUKAN 2. PELAPORAN HASIL
  • 22. Manifestasi klinis • Penurunan kadar : kehamilan, ketoasidosis diabetik. • Pengaruh obat : salisilat. • Peningkatan kadar : MI akut, hepatitis, nekrosis hati, penyakit dan traumamuskuloskeletal, pankreatitis akut, kanker hati, angina pektoris yang serius, olahraga berat, injeksi IM.
  • 23. Pemeriksaan Serum Glutamic Pyruvic Transaminase (SGPT) / Aminotransferase Alanin (ALT) PRA ANALITIK Persiapan pasien • Cek kelengkapan identitas pasien • Catat obat-obatan yang dikonsumsi pasien • Pasien tidak ada persiapan khusus • Menghindari latihan fisik yang berat sebelum dilakukan pengambilan darah
  • 24. Persiapan sampel • Sampel serum (tabung bertutup merah atau tabung bertutup kuning). Sebaiknya secepat mungkin dipisahkan (<2 jam) • Plasma heparin (tabung bertutup hijau) • Hindari hemolisis • Jika sampel ikterik atau lipemik lakukan pengenceran dan hasil yang didapat dikali faktor pengenceran Stabilitas spesimen  24 jam pada suhu 25°C (suhu ruang)  Beberapa hari pada suhu 2-8°C (kulkas bagian bawah)  2-3 bulan pada suhu -20°C (freezer tidak boleh diencerkan)
  • 25. PRA ANALITIK Persiapan alat dan bahan Alat : • Tabung reaksi • Rak tabung • Spektrofotometer • Centrifuge • Mikropipet • Tips biru dan kuning Bahan : • Serum/plasma heparin • Reagen SGPT • Aquadest
  • 26. ANALITIK Tujuan : Untuk mendeteksi penyakit hati. Metode : kinetik IFCC Prinsip : Banyaknya NADH yang teroksidasi hasil penurunan serapan ( absobance ) berbanding langsung dengan aktivitas ALT dan diukur secara fotometrik dengan panjang gelombang 340 nm.
  • 27. ANALITIK Sampel 100πL Reagen 1000πL Homogenkan, inkubasi selama 1 menit baca pada menit ke 1, 2 dan 3 Baca pada panjang gelombang 340 nm Perhitungan Aktivitas GPT (IU/L) = (∆A/menit) x 1746
  • 28. PASCA ANALITIK Suhu Laki-laki Perempuan 30°C ≤ 30 IU/L ≤ 25 IU/L 37°C ≤ 45 IU/L ≤ 35 IU/L 1. NILAI RUJUKAN 2. PELAPORAN HASIL
  • 29. Manifestasi Klinis : • Peningkatan tertinggi : hepatitis (virus) akut, nekrosis hati (toksiksitas obat atau kimia). • Peningkatan ringan atau medium : sirosis, kanker hati, kegagalan jantung kongestif, intoksikasi akut alkohol. • Pengaruh obat : antibiotik (karbenisilin, klindamisin, eritromisin, gentamisin, linkomisin, mitramisin, spektinomisin, tetrasiklin), narkotik (meperidin [demerol], morfin, kodein), dll.
  • 30. Pemeriksaan Gamma-Glutamil Transferase (GGT) serum PRA ANALITIK Persiapan pasien • Cek kelengkapan identitas pasien • Catat obat-obatan yang dikonsumsi pasien • Pasien tidak ada persiapan khusus • Menghindari latihan fisik yang berat sebelum dilakukan pengambilan darah
  • 31. Persiapan sampel • Sampel serum (tabung bertutup merah atau tabung bertutup kuning). Sebaiknya secepat mungkin dipisahkan (<2 jam) • Plasma heparin (tabung bertutup hijau) • Hindari hemolisis • Jika sampel ikterik atau lipemik lakukan pengenceran dan hasil yang didapat dikali faktor pengenceran Stabilitas spesimen  24 jam pada suhu 25°C (suhu ruang)  Beberapa hari pada suhu 2-8°C (kulkas bagian bawah)  2-3 bulan pada suhu -20°C (freezer tidak boleh diencerkan)
  • 32. PRA ANALITIK Persiapan alat dan bahan Alat : • Tabung reaksi • Rak tabung • Spektrofotometer • Centrifuge • Mikropipet • Tips biru dan kuning Bahan : • Serum/Plasma heparin • Reagen GGT • Aquadest
  • 33. ANALITIK Tujuan : • Untuk memantau kadar enzim GGT selama terjadi gangguan hati dan selama pengobatan yang diberikan. • Untuk membandingkan kadar enzim ini dengan kadar enzim hati yang lain guna mengidentifikasi disfungsi hati. Metode : Kinetik (Gamma Glutamil p-Nitroanilida/GPNA)
  • 34. Prinsip : Aktifitas GGT yang ditentukan dengan mengukur Absorban peningkatan p-nitroanilida pada panjang gelombang 405 nm, pada Fotometer. L-Gamma Glutamil p- nitroanilida + glisilglisin + GGT L- Gamma Glutamil glisilglisin + p- nitoanilida
  • 35. ANALITIK Sampel 50µL Reagen 1000 µL Homogenkan, inkubasi selama 30 detik. Baca pada menit ke 1, 2 dan 3 Baca pada panjang gelombang 405 nm Perhitungan : ɣ-GT (IU/L) = (∆ Abs. Test / menit) x 2121
  • 36. PASKA ANALITIK Suhu Laki-laki IU/L Perempu an IU/L 30°C 8-37 6-24 37°C 9-54 8-35 1. INTERPRETASI HASIL 2. PELAPORAN HASIL
  • 37. Manifestasi klinis • Peningkatan kadar : Sirotis hati, nekrosis hati akut dan subakut, alkoholisme, hepatitis akut dan kronis, kanker (hati, pankreas, prostat, payudara, ginjal, paru-paru, otak), diabetes militus, hiperlipoproteinemia (tipe IV), MCI akut (hari keempat), CHF, pankreatitis akut, kolesistitis akut, epilepti, sindrom nefrotik. • Pengaruh obat : fenitoin (Dilantin), fenobarbital, aminoglikosida, warfarin (coumadin).
  • 38. Pemeriksaan Fosfatase Alkali (Alkaline Phosphatase, ALP) Dengan Isoenzim (serum) PRA ANALITIK Persiapan pasien • Cek kelengkapan identitas pasien • Catat obat-obatan yang dikonsumsi pasien • Pasien tidak ada persiapan khusus • Menghindari latihan fisik yang berat sebelum dilakukan pengambilan darah
  • 39. Persiapan sampel • Sampel serum (tabung bertutup merah atau tabung bertutup kuning). Sebaiknya secepat mungkin dipisahkan (<2 jam) • Plasma heparin (tabung bertutup hijau) • Hindari hemolisis • Jika sampel ikterik atau lipemik lakukan pengenceran dan hasil yang didapat dikali faktor pengenceran Stabilitas spesimen  24 jam pada suhu 25°C (suhu ruang)  Beberapa hari pada suhu 2-8°C (kulkas bagian bawah)  2-3 bulan pada suhu -20°C (freezer tidak boleh diencerkan)
  • 40. PRA ANALITIK Persiapan alat dan bahan Alat : • Tabung reaksi • Rak tabung • Spektrofotometer • Centrifuge • Mikropipet • Tips biru dan kuning Bahan : • Serum/Plasma heparin • Reagen Kerja • Aquadest
  • 41. ANALITIK Tujuan : Untuk menemukan apakah terjadi gangguan hati atau tulang. Metode : kinetik (Dietanolamin/DEA)
  • 42. Prinsip : Diukur secara fotometri pada panjang gelombang 405 nm yang sebanding dengan aktivitas alkali phosphatase dalam sampel ALP p-nitrophenyl phosphate + AMP AMP + PO4 + p- nitrophenol
  • 43. ANALITIK Sampel 10µL Reagen 1000µL Homogenkan, inkubasi selama 1 menit baca pada menit ke 1, 2 dan 3 Baca pada panjang gelombang 405 nm Perhitungan : Aktivitas ALP (IU/L) = (∆A/menit) x 5450
  • 44. PASCA ANALITIK Suhu Dewasa IU/L Anak-anak IU/L 30°C 73-207 183-573 37°C 98-279 245-768 1. INTERPRETASI HASIL 2. PELAPORAN HASIL
  • 45. Manifestasi Klinis • Penurunan kadar : hipotiroidisme, malnutrisi, sariawan/skorbut • Pengaruh obat : fluorida, oksalat, propranolol (inderal). • Peningkatan kadar : penyakit obstruksi empedu (ikterik), kanker hati, sirosis sel hati, hepatitis, hiperparatiroidisme, leukimia, kanker tulang (payudara dan prostat), • Pengaruh obat : albumin IV, antigeotik (aritromisin, linkomisin, oksasilin, penisilin), kolkisin, metildopa (aldomet), alopurinol, fenotiazin, indometasin (indocin), prokainamid, kontrasepsi oral (beberapa), tolbutamid, isoniazid (INH), asam paraaminosalisilat (PAS).
  • 46. Pemeriksaan LDH (Laktat Dehidrogenase) PRA ANALITIK Persiapan pasien • Cek kelengkapan identitas pasien • Catat obat-obatan yang dikonsumsi pasien • Pasien tidak ada persiapan khusus • Menghindari latihan fisik yang berat sebelum dilakukan pengambilan darah
  • 47. Persiapan sampel • Sampel serum (tabung bertutup merah atau tabung bertutup kuning). Sebaiknya secepat mungkin dipisahkan (<2 jam) • Plasma heparin (tabung bertutup hijau) • Hindari hemolisis • Jika sampel ikterik atau lipemik lakukan pengenceran dan hasil yang didapat dikali faktor pengenceran Stabilitas spesimen  24 jam pada suhu 25°C (suhu ruang)  Beberapa hari pada suhu 2-8°C (kulkas bagian bawah)  2-3 bulan pada suhu -20°C (freezer tidak boleh diencerkan)
  • 48. PRA ANALITIK Persiapan alat dan bahan Alat : • Tabung reaksi • Rak tabung • Spektrofotometer • Centrifuge • Mikropipet • Tips biru dan kuning Bahan : • Serum/Plasma heparin • Reagen Kerja • Aquadest
  • 49. ANALITIK Tujuan : Untuk diagnosis penyakit hati dan jantung Metode : Fotometric UV Prinsip : Dalam suasana netral LDH akan mengkatalis piruvat menjadi laktat dan NAD +. Aktivitas katalik LDH ditentukan dengan mengukur penurunan absorban diukur NADH pada panjang gelombang 340 nm.
  • 50. ANALITIK Suhu 30°C 37°C Sampel 20µL 10µL Reagen 1000µL 1000µL Homogenkan, inkubasi selama 1 menit. Baca pada menit 1,2 dan 3 Baca pada panjang gelombang 340nm Perhitungan : Aktivitas LDH (IU/L) = (∆A/menit) x 16030
  • 51. PASKA ANALITIK Suhu Dewasa IU/L 30°C 140-280 37°C 200-400 1. INTERPRETASI HASIL 2. PELAPORAN HASIL
  • 52. Manifestasi Klinis • Peningkatan kadar : MCI akut, CVA, kanker (paru-paru, tulang, usus, hati, payudara, serviks, testis, ginjal, lambung, melanoma kulit), leukemia akut, infark pulmonar akut, mononukleosis infeksius, anemia (pernisiosa, defisiensi asam folat, sel sabit, hemolitik didapat), hepatitis akut, syok, penyakit otot rangka, pingsan karena panas. • Pengaruh obat : narkoti (kodein, morfin, meperidin [Demerol]).
  • 53. Pemeriksaan CHE (Cholinesterase) PRA ANALITIK Persiapan pasien • Cek kelengkapan identitas pasien • Catat obat-obatan yang dikonsumsi pasien • Pasien tidak ada persiapan khusus • Menghindari latihan fisik yang berat sebelum dilakukan pengambilan darah
  • 54. Persiapan sampel • Sampel serum (tabung bertutup merah atau tabung bertutup kuning). Sebaiknya secepat mungkin dipisahkan (<2 jam) • Plasma heparin (tabung bertutup hijau) • Hindari hemolisis • Jika sampel ikterik atau lipemik lakukan pengenceran dan hasil yang didapat dikali faktor pengenceran Stabilitas spesimen  24 jam pada suhu 25°C (suhu ruang)  Beberapa hari pada suhu 2-8°C (kulkas bagian bawah)  2-3 bulan pada suhu -20°C (freezer tidak boleh diencerkan)
  • 55. PRA ANALITIK Persiapan alat dan bahan Alat : • Tabung reaksi • Rak tabung • Spektrofotometer • Centrifuge • Mikropipet • Tips biru dan kuning Bahan : • Serum/Plasma heparin • Reagen Kerja • Aquadest
  • 56. ANALITIK Tujuan : Mengetahui aktivitas enzim Cholinesterase dalam serum Metode : kinetik-DGKC Prinsip : cholinesterase Butyrylthiocholine + H2O ------------------> Thiocholine + butyrate 2 thiocholine + 2[Fe (CN)6] 3- + H2O  Choline + 2 [ Fe (CN)6]4- + H2O
  • 57. ANALITIK Sampel Reagen 10 µL 1000µL Homogenkan, inkubasi selama 1 menit. Baca pada menit 1,2 dan 3 Baca pada panjang gelombang 340nm Perhitungan : Aktivitas CHE (IU/L) = (∆A/menit) x faktor
  • 58. PASKA ANALITIK INTERPRETASI HASIL • Laki-laki = 4620 – 11500 u/l • Perempuan = 3990 – 10800 u/l