Teks tersebut membahas beberapa topik utama mengenai sistem kardiovaskular dan pengobatannya, termasuk:
1) Definisi cardiac output dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
2) Jenis-jenis obat untuk gangguan jantung seperti glikosida jantung, obat antiangina, dan antiaritmia beserta cara kerja dan efek sampingnya.
3) Ringkasan tentang anatomi dan aliran darah pada sistem kardiovaskular.
4. COP is the amount of blood pumped by each ventricle
during a given period.
COP in a resting adult is about 5 L /mnt but varies greatly
depending on the metabolic needs of the body.
COP = stroke volume x HR
Stroke volume is the amount of blood ejected per heartbeat.
The average resting stroke volume is about 70 mL, and the
heart rate is 60 to 80 beats per
minute (bpm). Cardiac output can be affected by changes in
either
stroke volume or heart rate.
13. Obat ANTIANGINA
utk mengobati angina pectoris (nyeri jantung
mendadak akibat tidak cukupnya aliran darah
krn adanya sumbatan pd arteri koroner yg
menuju jantung)
Macam2 Angina:
1. Stable Angina
2. Unstable Angina/pra infark
3. Prinz Metal/ varian
Penyempitan/
sumbatan a. koroner
vasospasme
14. Nitrat
Nitrogliserin mengalami first past efek
diberikan scr sublingual
Dosis rata2: 0,4mg atau 1/150 grain stlh
mengalami nyeri jantung, diulang setiap 5
mnt sampai 3 dosis
Bentuk lain: oitsment, patch transdermal dan IV
15. Farmakokinetik & farmakodinamik
EFEK TERAPEUTIK
Me- kebut. Oksigen miokard
Me- preload dg dilatasi vena
lbh sdkt darah yg kembali
Me- afterload dg dilatasi
arteri,shg tek.tahanan ber-
NTG:
SL: Mula: 1-3 mnt
P: 4 mnt ;L: 20-30 mnt
PO: Mula:20-60 mnt
P: 1-2 jam ; L: 8-12 jam
Salep: Mula: 20-60 mnt
L: 3-8 jam
Pacth: Mula: 30-60 mnt
P: 1-2 jam; L: 20-40 jam
IV : Mula: 1-3 mnt ; L: mnt
Isosorbid:
SL: Mula: 5 mnt ; L: 0,5 – 2 jam
PO: Mula: 20-40 mnt
P: 30-45 mnt ;L: 4-6 jam
Nitrogliserin, isosorbid:
Absorbsi SL: >75%
Saluran GI: 50-60%
Salep & pacth:
transdermal NTG: diabsorbsi
dg lambat
IV : >90%
Distribusi: PP: 60%
Metabolisme: NTG:t1/2 : 1-4
mnt
Eleminasi: hati
Hipotensi ortostatik smp hipotensi
berat, takikardia, bingung, pucat,
lemah, ruam kulit
Sakit kepala, pusing, ingin
pingsan, mual
DIGITALIS :
Nitrogliserin (NTG)
Isosorbid
NITRAT
Obat: efek adiktif dg alkohol,
penghambat beta, penghambat
kalsium, obat2 antihipertensi
Hipotensi yg jelas, pe ↑
tek. Intrakranial, anemia
berat, fase IM akut
KONTRAINDIKASI INTERAKSI
FARMAKOKINETIK
FARMAKODINAMIK
EFEK SAMPING REAKSI YG MERUGIKAN
Kunci: PO : per oral; t1/2: waktu paruh; PP: pengikatan pd protein; IV: intravena; P: wktu mencapai kadar puncak; L:
lama kerja; TD: tdk dketahui; AV: antrioventrikular
18. Penghambat rantai kalsium
me kontraktilitas jantung (efek inotropik
negatif) dan beban kerja jantung
Me- kebut. O2 miokard angina klasik
Merelaksasikan a. koroner angina Printz
metal
Ex: verapamil
19. Efek Samping penghambat rantai kalsium
Sakit Kepala
Hipotensi (Lbh Sring pd nifedipin dan lbh
jarang pd diltiazem)
Pusing
Flushing Pada Kulit
Refleksi takikardia dpt terjadi akibat
hipotensi
Perubahan2 fungsi hati, ginjal dan enzim hati
dlm serum
20. Tabel Penghambat rantai kalsium u/
angina
OBAT DOSIS PEMAKAIAN DAN
PERTIMBANGAN
Verapamil
(Calan)
D: PO: 40-120 mg dlm, t.i.d.
IV: 5-10 mg selama 2 mnt
Untuk angina. Dapat terjadi
hipotensi
Nifedipin
(Procardia)
D: PO: 10-30 mg, setiap 6-8
jam, tidak melebihi 180 mg/hr
Untuk angina. Tekanan darah
harus dipantau dengan ketat,
terutama jika klien memakai
nitrat atau penghambat beta.
Merupakan penghambat
kalsium yg kuat.
Diltiazem
(Cardizem)
D: PO: 30-60 mg, q.i.d
SR: 60-120 mg, setiap 12 jam
Untuk angina. Rfek hipotensi
tidak seberat pada nifedipin.
Fungsi ginjal harus dipantau.
Nikardipin
(Cardene)
D: PO: 20 mg, t.i.d. Untuk angina. Memperbaiki
curah jantung
KUNCI: D: dewasa; PO: per oral; IV: intravena: SR: Sustained-release
21. Antidisritmia
Diklasifikasikan menjadi 4 kategori:
1. Penghambat saluran (natrium) cepat IA (I)
dan IB (II)
2. Penghambat beta
3. Obat-obat yg memperpanjang repolarisasi
4. 40 penghambat saluran (kalsium) lambat
22. Tabel Klasifikasi Antidisritmia
OBAT DOSIS PEMAKAIAN DAN PERTIMBANGAN
IA: Penghambat Rantai (Natrium) Cepat I
Quinidin Sulfat
(Cin-Quin)
D: PO: 200-400 mg, t.i.d.
A: PO: 30 mg/kg atau 900 mg/m dlm
dosis terbagi5
Untuk disritmia atrium, ventrikel, dan supraventrikel. Kategori
kehamilan C. Kadar terapeutik serum: 2-6 g/mL. Interaksi obat:
meningkatkan kerja digoksin; t1/2: 8 jam.
Prokainamid
(Pronestyl, Procan)
D: O: 250-500 mg. setiap 4-6 jam
SR: 250 mg-1 g, setiap 6 jam atau 50
mg/kg dlm dosis terbagi 4
Untuk disritmia atrium, ventrikel. Mempunyai efek hipotensi yg
lbh ringan daripada quinidin. Pengikatan pd protein sebanyak
20%; t1/2: 3,5 jam. Kadar terapeutik serum: 4-8 g/mL.
Disopiramid
(Norpace)
D: PO: 100-200 mg setiap 6jam.
A (4-12 thn): PO: 10-15 mg/kg dlm dosis
terbagi
Untuk disritmia ventrikel. Kategori kehamilan C. Dapat
menyebabkan gejala-gejala antikolinergik; t1/2: 8 jam. Kadar
terapeutik serum: 3-8 g/mL.
IB: Penghambat Rantai (Natrium) Cepat II
Lidokain
(Xylocaine)
D: IV: dosis bervariasi Untuk disritmia ventrikel pada keadaan gawat. Kategori
kehamilan B; t1/2: 1,5 jam. Batas terapeutik serum: 1,5-6 g/mL.
Fenitoin
(Dilantin)
D: IV: 100 mg, setiap 5-10 menit sampai
disritma berhenti; dosis max adlh 1000
mg
Untuk disritmia ventrikel akibat digitalis. Tidak disetujui oleh FDA
sebagai obat disritma. Kadar serum < 20 mikrogram/mL.
Tokainid
(Tonocard)
D: PO: 400 mg, setiap 8 jam Untuk disritmia ventrikel, terutama (KVP) kontraksi ventrikel
prematur. Serupa dengan lidokain kecuali dlm bentuk oral. Kadar
serum terapeutik: 4 g/mL.
Meksiletin
(Mexitil)
D: PO: 200-400 mg, setiap 8 jam Untuk disritmia ventrikel, tetapi dpt menimbulkan disritmia
ventrikel baru. Kategori kehamilan B. Disetujui oleh FDA pd
keadaan yg mengancam nyawa.
23. OBAT DOSIS PEMAKAIAN DAN PERTIMBANGAN
Enkandin
(Enkaid)
D: PO: 2 mg, setiap 8 jam; dapat
ditingkatkan sampai 50-75 mg setiap 8 jam
Untuk disritmia ventrikel, tapi dapat menyebabkan
disritmia ventikular baru. Kategori kehamilan B. Disetujui
FDA untuk situasi yg mengancam jiwa.
II: Penghambat Beta
Propranolol
(Inderal)
D: PO: 10-30 mg, t.i.d., q.i.d (setiap 6-8 jam)
Bolus IV: 0,5-3 mg pd 1 mg.menit
Untuk disrtimia ventrikel, takikardia atrial paroksismal,
denyut ektopik atrium dan ventrikel
Asebutolol
(Sectral)
D: PO: 200 mg, b.i.d., dosis dpt dinaikkan
secara bertahap.
Terutama untuk kontraksi ventrikel prematur.
Penghamabat beta yg baru yg mempengaruhi reseptor
beta1 pd jantung. Kategori kehamilan B. Dpt
menyebabkan bradikardia dan menurunkan curah
jantung.
III: Obat-obat yg memperpanjang Repolarisasi
Bretilium
(Bretylol)
D: IM: 5-10 mg/kg, setiap 6-8 jam
IV: 5-10 mg/kg, ulangi dlm 15 menit, tetes IV
atau Bolus IV
Untuk takikardia dan fibrilasi ventrikel (untuk mengubah
menjadi ritme sinus yg normal). Dipakai jika lidokain dan
prokainamid tidak efektif
Amiodaron
(Cordarone)
D: PO: DP: 400-1600 mg/hari dlm dosis
terbagi
R: 200-600 mg/hari
Untuk distrimia ventrikel yg mengancam nyawa. Mula2
dosis lbh besar dan kmudian diturunkan. Kadar serum: 1-
2,5 g/mL.
IV: Penghambat Rantai (Kalsium) Lambat
Verapamil
(Calan)
D: PO: 240-480 mg/hari dl dosis terbagi 3-4
IV: 5-10 mg IV yg didorong
Untuk distrimia supraventrikel. Kategori kehamilan C.
Kadar terapeutik serum: 80-300 g/mL atau 0,08-0,3
g/mL
24. Obat2 DIURITIK
Tujuan Penggunaan Diuritik:
1. Me TD
2. Memperkecil edema (perifer dan paru) pd CHF
Memiliki efek antihipertensi dg me
pelepasan air dan Na pe vol cairan dan
TD
Ada 2: diuritik tidak menahan kalium dan
diuritik hemat kalium
25. Kategori:
1. Tiazid
Diabsorbsi dg baik pa GIT
Bekerja lgsg pd arteriol vasodilatasi TD
ES: ketidakseimbangan elektrolit (hipokalemi,
hipomagnesemia, hiperkalsemia,
hipokloremia, hiperuresemia, hiperglikemia,
kolesterol , lipoprotein , TG
KI: GG
IO: digoksin keracunan digitalis, me kerja
litium
26. 2. Diuritik kuat (loop)
Bekerja pd ansa Henle dg mhmbt transport
klorida thd Na ke dalam sirkulasi (mhmbt
reabsorbsi Na pasif)
Absorbsi di GI, PP tinggi
ES: ketidakseimbangan elektrolit, hipotensi
orthostatik
IO: digitalis
ex: asam etakrinat (Edecrin), furosemide
(Lasix), Bumetanid (Bumex)
27. 3. Hemat kalium
Lebih lemah dari tiazid dan diuritik kuat
Bekerja pd tubulus distal
ES: hiperkalemia
Ex: Amilorid, Spironolakton (Aldactone),
Triamteren
28. 4.Penghambat anhidrase
karbonik
M’hambat kerja enzim anhidrase karbonik
dalam keseimbangan asam-basa (ion H+
dan
CO3-
) pe ekskresi Na, K, bikarbonat
Asidosis metabolik
Dipakai utk me tek.intraokuler pd Px
glaukoma sudut terbuka/kronis bukan sudut
tertutup/akut, utk diuresis, epilepsi
EX: Asetazolamid, diklorfenamid,
Metazolamid
Pemakaian lama