Kali ini saya akan menshare kepada pelajar maupun mahasiswa tentang Pancasila Sebagai Sistem Etika, semoga kalian suka dan Tugas Kalian Dapat terbantu oleh Powerpoint ini..
*Jika Tidak Keberatan, Silahkan Like, Comment ataupun Bagikan kepada seluruh teman kalian. "Sebarkanlah walau hanya satu ayat"
Jika ada yang ingin ditanyakan silahkan kontak saya
Contact Pengirim
ig : dimar_aji
line: dimar9098
Salam Mahasiswa !!
Salam Berkarya !!
2. 1. Etika dan Norma
A. Pengertian Etika
Pengertian etika menurut para ahli diantaranya
adalah :
Drs. O.P. Simorangkir
→ mengatakan bahwa etika atau etik
sebagai pandangan manusia dalam berprilaku
menurut ukuran dan nilai yang baik
Drs. H. Burhanudin Salam
→ mengatakan bahwa etika adalah cabang
filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma
moral yang menentukan perilaku manusia dalam
hidupnya
3. Jadi kesimpulan dari pendapat para ahli, etika adalah
perilaku baik atau buruk manusia yang dilakukan
secara alami dan tanpa paksaan dari orang lain.
Etika adalah kelompok filsafat praktis (filsafat yang
membahas bagaimana manusia bersikap terhadap
apa yang ada) dan dibagi menjadi dua kelompok.
Etika merupakan suatu pemikiran kritis dan
mendasar tentang ajaran-ajaran dan pandangan-
pandangan moral. Etika adalah ilmu yang
membahas tentang bagaimana dan mengapa kita
mengikuti suatu ajaran tertentu atau bagaimana
kita bersikap dan bertanggung jawab dengan
berbagai ajaran moral.
4. 1. Etika Umum, mempertanyakan prinsip-prinsip
yang berlaku bagi setiap tindakan manusia.
Pemikiran etika beragam, tetapi pada prinsipnya
membicarakan asas-asas dari tindakan dan
perbuatan manusia, serta sistem nilai apa yang
terkandung didalamnya.
2. Etika khusus, membahas prinsip-prinsip tersebut
diatas dalam hubungannya dengan berbagai
aspek kehidupan manusia, baik sebagai individu
(etika individual) maupun makhluk sosial (etika
sosial)
5. Etika khusus dibagi menjadi 2 macam yaitu:
Etika Individual:
membahas kewajiban manusia terhadap dirinya
sendiri dan dengan kepercayaan agama yang
dianutnya serta kewajiban dan tanggung
jawabnya terhadap Tuhannya.
Etika Sosial:
membahas norma-norma sosial yang harus
dipatuhi dalam hubungannya dengan manusia,
masyarakat, bangsa dan Negara.
6. Pancasila sebagai sistem etika adalah poin – poin yang
terkandung di dalam pancasila yang mencerminkan
etika yang ada pada diri bangsa Indonesia.
Pembentukan etika ini berdasarkan hati nurani dan
tingkah laku, tidak ada paksaan dalam hal ini. Pancasila
memegang peranan dalam perwujudan sebuah sistem
etika yang baik di negara ini. Disetiap saat dan dimana
saja kita berada kita diwajibkan untuk beretika disetiap
tingkah laku kita. Seperti tercantum di sila ke dua “
kemanusian yang adil dan beadab” tidak dapat
dipungkiri bahwa kehadiran pancasila dalam
membangun etika bangsa ini sangat berandil besar,
setiap sila pada dasarnya merupakan azas dan fungsi
sendiri-sendiri, namun secara keseluruhan merupakan
suatu kesatuan
7. Norma adalah aturan yang berlaku di kehidupan
bermasyarakat. Aturan yang bertujuan untuk
mencapai kehidupan masyarakat yang aman, tertib
dan sentosa. Namun masih ada segelintir orang yang
masih melanggar norma-norma dalam masyarakat,
itu dikarenakan beberapa faktor, diantaranya adalah
faktor pendidikan,ekonomi dan lain-lain.
Norma terdiri dari beberapa macam, antara lain yaitu :
Norma Agama
Norma Kesusilaan
Norma Kesopanan
Norma Kebiasaan (Habit)
Norma Hukum
8. Norma juga bisa berarti sebagai aturan-aturan atau
pedoman sosial yang khusus mengenai tingkah laku,
sikap, dan perbuatan yang boleh dilakukan dan tidak
boleh dilakukan di lingkungan kehidupannya. Dari
sudut pandang umum sampai seberapa jauh tekanan
norma diberlakukan oleh masyarakat, norma dapat
dibedakan sebagai berikut :
1. Cara (Usage), Cara mengacu pada suatu bentuk
perbuatan yang lebih menonjolkan pada hubungan
antarindividu. Penyimpangan pada cara tidak akan
mendapatkan hukuman yang berat, tetapi sekadar
celaan, cemoohan, atau ejekan. Misalnya, orang yang
mengeluarkan bunyi dari mulut (serdawa) sebagai
pertanda rasa kepuasan setelah makan. Dalam suatu
masyarakat, cara makan seperti itu dianggap tidak
sopan. Jika cara itu dilakukan, orang lain akan merasa
9. 2. Kebiasaan (Folkways), Kebiasaan mempunyai
kekuatan mengikat yang lebih tinggi daripada cara
(usage). Kebiasaan diartikan sebagai perbuatan yang
diulang-ulang dalam bentuk yang sama karena orang
banyak menyukai perbuatan tersebut. Misalnya,
kebiasaan menghormati orang yang lebih tua
3. Tata Kelakuan (Mores), Jika kebiasaan tidak
semata-mata dianggap sebagai cara berperilaku,
tetapi diterima sebagai norma pengatur, kebiasaan
tersebut menjadi tata kelakuan
4. Adat Istiadat (Custom), Tata kelakuan yang
terintegrasi secara kuat dengan polapola perilaku
masyarakat dapat meningkat menjadi adat istiadat
10. Etika Pancasila
Menurut jenjangnya sebagai berikut:
1. Nilai Religius:
Nilai ini menempati nilai yang tertinggi dan melekat / dimiliki
Tuhan Yang Maha Esa yaitu nilai yang Maha Agung, Maha Suci,
Absolud yang tercermin pada Sila pertama pancasila yaitu
“Ketuhanan Yang Maha Esa”.
2. Nilai Spiritual:
Nilai ini melekat pada manusia, yaitu budi pekerti, perangai,
kemanusiaan dan kerohanian yang tercermin pada sila kedua
pancasila yaitu ”Kemanusiaan yang adil dan beradab”.
3. Nilai Vitalitas:
Nilai ini melekat pada semua makhluk hidup, yaitu mengenai
daya hidup, kekuatan hidup dan pertahanan hidup semua
makhluk. Nilai ini tercermin pada sila ketiga dan keempat dalam
pancasila yaitu “Persatuan Indonesia” dan “Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan /
perwakilan”
11. 4. Nilai Moral:
Nilai ini melekat pada prilaku hidup semua manusia,
seperti asusila, perangai, akhlak, budi pekerti, tata
adab, sopan santun, yang tercermin pada sila kedua
Pancasila yaitu “Kemanusiaan yang adil dan Beradab”.
5.Nilai Materil:
Nilai ini melekat pada semua benda-benda dunia.
Yang wujudnya yaitu jasmani, badani, lahiriah, dan
kongkrit. Yang tercermin dalam sila kelima pancasila
yakni “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.
12. Menurut jenisnya sebagai berikut:
1. Nilai Ilahiah ialah nilai yang dimiliki Tuhan
Yang Maha Esa, yang melekat pada manusia yaitu
berwujud harapan, janji, keyakinan, kepercayaan,
persaudaraan, persahabatan.
2.Nilai Etis ialah nilai yang dimiliki dan melekat
pada manusia, yaitu berwujud keberanian,
kesabaran, rendah hati, murah hati, suka
menolong, kesopanan, keramahan.
3.Nilai Estetis melekat pada semua makhluk
duniawi, yaitu berupa keindahan, seni,
kesahduan, keelokan, keharmonisan.
4.Nilai Intelek yaitu melekat pada makhluk
manusia, berwujud ilmiah, rasional, logis,
analisis, akaliah.
13. Etika ini meliputi sebagai berikut:
a. Etika sosial dan budaya
Etika ini bertolak dari rasa kemanusiaan yang mendalam dengan
menampilkan kembali sikap jujur, saling peduli, saling
memahami, saling menghargai, saling mencintai, dan tolong-
menolong di antara sesama manusia dan anak bangsa.
b. Etika pemerintahan dan politik
Etika ini dimaksudkan untuk mewujudkan pemerintahan yang
bersih, efesien, dan efektif serta menumbuhkan suasana politik
yang demokratis yang bercirikan keterbukaan, tanggung jawab,
tanggap akan aspirasi rakyat, menghargai perbedaan, jujur
dalam persaingan, serta menjujunjung tinggi hak asasi manusia.
14. c. Etiaka ekonomi dan bisnis
Etika ini bertujuan agar prinsip dan prilaku ekonomi baik oleh
pribadi, institusi, maupun keputusan dalam bidang ekonomi
dapat melahirkan ekonomi dengan kondisi yang baik dan
realitas.
d. Etika penegakan hukum yang berkeadilan
Etika ini bertujuan agar penegakan hukum secara adil,
perlakuan yang sama dan tidak diskriminatif terhadap setiap
warga Negara di hadapan hukum, dan menghindarkan
peggunaan hukum secara salah sebagai alat kekuasaan.
e. Etika keilmuan dan disiplin kehidupan
Etika ini diwujudkan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai
ilmu pengetahuan dan teknologi agar mampu berpikir
rasional, kritis, logis, dan objektif.
15. 1. Sikap yang sesuai dengan sila pertama
Sila pertama pancasila berbunyi : Ketuhanan yang
Maha Esa. Sila ini berhubungan dengan perilaku kita
sebagai umat beragama pada Tuhannya.
Contoh sikap yang mencerminkan sila pertama
tersebut:
Percaya dan takwa kepada Tuhan yang Maha Esa
sesuai ajaran agama yang dianut masing-masing
Menjalankan perintah agama sesuai ajaran yang
dianut masing-masing
Saling menghormati antarumat beragama
Tidak memaksakan suatu agama pada orang lain
16. 2. Contoh sikap yang sesuai dengan sila kedua
Sila kedua pancasila berbunyi : Kemanusiaan
yang adil dan beradab. Sila ini berhubungan
dengan perilaku kita sebagai manusia yang pada
hakikatnya semuanya sama didunia ini.
Contoh sikap yang mencerminkan sila tersebut:
Tidak membeda bedakan manusia berdasarkan
suku, agama, warna kulit, tingkat ekonomi,
maupun tingkat pendidikan
Menyadari bahwa kita diciptakan sama oleh
Tuhan
Membela kebenaran dan keadilan
Menyadari bahwa kita mempunyai hak dan
kewajiban yang sama
Tidak melakukan diskriminatif
17. 3. Contoh sikap yang sesuai dengan sila ketiga.
Sila ketiga pancasila berbunyi : Persatuan
Indonesia. Sila ini berhubungan dengan perilaku
kita sebagai warga Negara Indonesia untuk bersatu
membangun negeri ini.
Contoh sikap yang mencerminkan sila tersebut:
Cinta pada tanah air dan bangsa
Menjaga nama baik bangsa dan Negara
Tidak membangga banggakan bangsa lain dan
merendahkan bangsa sendiri
Ikut serta dalam ketertiban dunia
Menjunjung tinggi persatuan bangsa
Mengutamakan kepentingan bangsa dan Negara di
atas kepentingan pribadi dan golongan
18. 4. Contoh sikap yang sesuai sila keempat
Sila keempat pancasila berbunyi : Kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan. Sila ini
berhubungan dengan perilaku kita untuk selalu
bermusyawarah dalam menyelesaikan masalah.
Contoh sikap yang mencerminkan sila tersebut:
Selalu mengedepankan musyawarah untuk
mencapai mufakat dalam menyelesaikan
masalah
Tidak memaksakan kehendak pada orang lain
Mengutamakan kepentingan masyarakat,
bangsa, dan Negara
Menghormati hasil musyawarah
Ikut serta dalam pemilihan umum
19. 5. Contoh sikap yang sesuai sila kelima.
Sila kelima pancasila berbunyi : Keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia. Sila ini
berhubungan dengan perilaku kita dalam
bersikap adil pada semua orang.
Contoh sikap yang mencerminkan sila tersebut:
Berusaha menolong orang lain sesuai
kemampuan
Menghargai hasil karya orang lain
Tidak mengintimidasi orang dengan hak milik
kita
Menjunjung tinggi nilai kekeluargaan
Menghormati hak dan kewajiban orang lain