2. HATI
• Organ terbesar terletak di kuadran
kanan atas rongga abdomen
• Hati terdiri atas lobus kanan dan
lobus kiri, setiap lobus tersusun atas
unit kecil yang disebut lolubus.
Lolubus terdiri sel – sel hati, disebut
hepatosit
• Fungsi Hati : sebagai sintesis,
detoksifikasi, penyimpanan, filtrasi,
fagositosis, katabolisme
3. SGOT & SGPT
SGOT
• Serum Glutamat Oxaloasetat
Transaminase
Sebuah enzim yang secara normal berada
di hati dan organ lain. Banyak ditemukan
pada jaringan terutama jantung, otot
rangka, ginjal, otak.
.
SGPT
• Serum Glutamat Piruvat
Transaminase
Indikator yang lebih sensitif
dibandingkan SGOT, hal ini
dikarenakan enzim GPT sumber
utamanya di hati.
4. MANFAAT
SGOT SGPT
Mendeteksi kondisi keabnormalan fungsi
hati seperti :
• Hepatitis
• Sirosis hati
• Alkoholik kronik.
• Meningkat pada kondisi Hepatitis B
dan C kronik, autoimun
5. Sampel
• Serum atau plasma (EDTA,
Heparin) dapat digunakan dengan
komposisi antikoagulan yang sesuai
• Hemolisis spesimen darah dapat
mempengaruhi temuan
laboratorium
7. Prinsip Pemeriksaan
SGOT
0
5
Glutamat Oxaloasetat (GOT) mengkatalisis transfer gugus amino
dari L-aspartate ke 2-oxoglutarat untuk membenruk oxoasetat dan
L-glutarat. Kemudian Laktat dehidrogenase (LDH) mengkonversi
oxoasetat menjadi L-malat dengan mengoksidasi NADH menjadi
NAD+
SGPT
Alanine aminotransferase (ALT) mengkatalisis transaminase dan L-
Alanine dan 2-oxoglutarate membentuk L-Glutamate
Dan pyruvate direduksi menjadi D-Lactate oleh enzim lactic
dehydrogenase (LDH) dan niconamide adenine dinucleotide
(NADH)
Teroksidase menjadi NAD. Banyaknya NADH yang teroksidase
sebanding dengan aktifitas ALT.
8. ALAT, BAHAN DAN PROSEDUR
KERJA
1. ALAT
- Spektofotometer
- Tabung Reaksi
- Mikropipet
- Tip
Masukan kedalam tabung
reaksi
Blanko Sampel (µl)
Larutan Kerja
(dihangatkan selama 5
menit pada suhu 37C)
1000 µl
1000 µl
Sampel - 10 µl
3. PRSEDUR KERJA
2. BAHAN
- Larutan Kerja
- Aquadest
3. SAMPEL
- Serum/plasma
Campur homogen dan hangatkan 60 detik pada suhu suhu 30/37C.
Baca absorbance Test terhadap aquabidest pada panjang gelombang 340 Nm
9. GANGGUAN PEMERIKSAAN
A. PRA ANALITIK
Komposisi perbandingan antikoagulan dan sampel tidak sesuai
akan terjadi pengenceran
Hemolisis
Injeksi per IM dapat meningkatkan hasil SGPT
Obat tertentu meningkatkan hasil SGOT dan SGPT
Konsumsi alkohol
Salisilat dapat menyebabkan kadar serum positif atau
negatif keliru
B. ANALITIK
• Kalibrasi alat
• Kualitas reagen
• Human eror
• Ketepatan dan ketelitian
10. KONDISI MENINGKAT
PADA :
1. Peningkatan SGPT >20 kali
normal : hepatitis viral akut,
nekrosis hati (toksisitas obat
atau bahan kimia)
2. Peningkatan 3 – 10 kali normal :
Infeksi mononuklear, hepatitis
kronis aktif, sumbatan empedu
ektra hepatik, sindrom Reye
dan infark miokard
(SGOT>SGPT)
3. Peningkatan 1 – 3 kali normal :
pankreatitis, perlemakan hati,
sirosis Laennac dan sirosis
biliaris
11. Nilai Rujukan
Wanita : <31 IU/L
Pria : <41 IU/L.
SGOT
Wanita : <31 IU/L
Pria : <41 IU/L.
SGPT
14. BILIRUBIN
Bilirubin adalah pigmen kuning yang berasal dari perombakan heme dari
hemoglobin dalam proses pemecahan eritrosit oleh sel retikuloendotel.
Disamping itu sekitar 20% bilirubin berasal dari perombakan zat-zat lain.
Selretikuloendotel membuat bilirubin tidak larut dalam air; bilirubin yang
disekresikan dalam darah harus diikatkan kepada albumin untuk diangkut
dalam plasma menuju hati. Di dalam hati, hepatosit melepaskan ikatan itu dan
mengkonjugasinya dengan asam glukoronat sehingga bersifat larut air. Proses
konjugasi ini melibatkan enzim glukoroniltransferase.Bilirubin terkonjugasi
(bilirubin glukoronida atau hepatobilirubin) masuk kesaluran empedu dan
diekskresikan ke usus. Selanjutnya flora usus akan mengubahnya menjadi
urobilinogen dan dibuang melalui feses serta sebagian kecil melalui urin.
Bilirubin terkonjugasi bereaksi cepat dengan asam sulfanilatyang terdiazotasi
membentuk azobilirubin (reaksi van den Bergh), karena itu sering dinamakan
bilirubin direk atau bilirubin langsung. Bilirubin tak terkonjugasi
(hematobilirubin) yang merupakan bilirubin bebas yang terikat albumin harus
lebih dulu dicampur dengan alkohol, kafein atau pelarut lain sebelum dapat
bereaksi, karena itu dinamakan bilirubin indirek atau bilirubin tidak langsung
15. Manfaat PemeriksaanBilirubin
Deteksi berbagai kondisi seperti :
1. penyakit hepatobilier, hepatitis, sirosis,dan penyakit hati
lainnya;
2. malnutrisidan anoreksia
3. anemia pernisiosa,anemia hemolitik, neonatal
jaundice,hematoma, dan fetal aritoblastosis;
4. pulmonary embolism;
5. congestive heartfailure (CHF).
17. Metode Jendrassik & Grof
Prinsip
Bilirubin bereaksi dengan DSA ( diazotized sulphanilic acid) dan
membentuk senyawa azo yang berwarna merah. Daya serap
warna dari senyawa ini dapat langsung dilakukan terhadap
sampel bilirubin pada panjang gelombang 546 nm. Bilirubin
glukuronida yang larut dalam air dapat langsung bereaksi
dengan DSA, namun bilirubin yang terdapat di albumin yaitu
bilirubin terkonjugasi hanya dapat bereaksi jika ada akselerator.
Total bilirubin bilirubin direk + bilirubin indirek
Alat dan Bahan
• Tabung reaksi
• Mikropipet
• Blue tip dan yellow tip
• Tisu
• Reagen pereaksi
• Fotometer
18. Serum atau plasma heparin boleh digunakan.
Hindari sampel yang hemolisis dan sinar matahari langsung. Sinar
matahari langsung dapat menyebabkan penurunan kadar bilirubin
serum sampai 50 % dalam satu jam. Karena itu, serum hendaknya
disimpan di tempat yang gelap, dan pengukuran hendaknya
dikerjakan dalam waktu 2 hingga 3 jam setelah pengumpulan
darah
Persyaratan Sample
19. Bilirubin Total
1. Alat serta bahan yang akan digunakan disiapkan,
2. Kemudian dipipet kedalam kuvet reagen bilirubin total sebanyak
1000 µl,
3. Ditambahkan reagen T-Nitrit sebanyak 1 tetes, dihomogenkan
dengan baik kemudian diinkubasi selama 5 menit.
4. Kemudian ditambahkan serum (darah yang telah disentrifuge)
sebanyak 100 µl dan dimasukkan kedalam kuvet yang berisi reagen
5. Larutan dihomogenkan dengan menggunakan mikropipet dan di
inkubasi selama 15 menit menit pada suhu 370c.
6. Kemudian blanko diperiksa terlebih dahulu dan diikuti pembacaan
sampel pada alat humalyzer.
Prosedur
20. 1. Alat serta bahan yang akan digunakandisiapkan,
2. Dipipet ke dalam kuvet reagen bilirubin direct sebanyak 1000 µl,
3. Ditambahkan reagen D-Nitrit sebanyak 1 tetes, dihomogenkan
dengan baik
4. Ditambahkan serum dalam 2 menit sebanyak 100 µl dan
dimasukkan kedalam kuvet yang berisi reagen.
5. Larutan dihomogenkandengan menggunakanmikropipet
kemudian di inkubasi selama 5 menit tepat pada suhu 370c
Kemudian blanko diperiksa terlebih dahulu dan diikuti pembacaan
sampel pada alat humalyzer
Bilirubin Direk
21. Bilirubin
Indirek
Untuk prosedur kerja bilirubin indirek
menggunakanperhitungandimana hasil
didapatkan dari :
BilirubinIndirek = BilirubinTotal – BilirubinDirek
22. Gangguan Pemeriksaan
1. Makan malam yang mengandung tinggi lemak sebelum pemeriksaandapat
mempengaruhi kadar bilirubin.
2. Wortel dan ubi jalar dapat meningkatkan kadar bilirubin.
3. Hemolisis pada sampel darah dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan.
4. Sampel darah yang terpapar sinar matahari atau terang lampu,
kandunganpigmenempedunya akan menurun.
5. Obat-obatan tertentu dapat meningkatkan atau menurunkan
kadarbilirubin
25. Definisi ikterus
• ikterus, atau penyakit kuning adalah kondisi
berupa berubahnya warna beberapa bagian
tubuh, seperti permukaan kulit, sklera mata,
dan membran mukosa, menjadi berwarna
kekuningan. Penyakit kuning disebabkan oleh
meningkatnya kadar bilirubin di dalam darah.
27. Pemeriksaan Ikterus
• Pemeriksaan berat bayi setelah lahir untuk
mengetahui BBLR atau tidak
• Pemeriksaan tanda-tanda prematuritas
• Pemeriksaan tanda-tanda asfiksia, seperti
tampak sesak, terdapat tarikan iga,
peningkatan respiratory rate
• Pemeriksaan abdomen seperti hepatomegali,
splenomegali, dan asitesi
28. Pencegahan penyakit Ikterus
• Lakukan vaksinasi hepatitis A dan B.
• Konsumsi obat pencegah penyakit malaria
sebelum berkunjung ke daerah yang rawan
penyakit tersebut.
• Batasi konsumsi minuman beralkohol, untuk
mencegah kerusakan organ hati.
• Hentikan kebiasaan merokok, untuk
mencegah penyakit kanker.
29. Pengobatan Penyakit Ikterus
• Pemberian obat antivirus apabila penyakit
kuning disebabkan oleh infeksi virus tertentu.
• Prosedur pembedahan, seperti transplantasi
hati, apabila penyakit kuning disebabkan oleh
kerusakan organ hati kronis.
•