Kelenjar adrenal terletak di atas ginjal dan terbagi menjadi korteks dan medula. Korteks memproduksi hormon kortikosteroid dan androgen yang memengaruhi metabolisme, tekanan darah, dan pertumbuhan. Medula memproduksi epinefrin dan norepinefrin yang meningkatkan detak jantung dan glukosa darah. Gangguan kelenjar adrenal termasuk hiperfungsi seperti sindrom Cushing dan hipofungsi seperti penyakit Addison yang menyebabkan kelemahan dan
3. Tinjauan Anatomis
• Kelenjar adrenal (kel. suprarenal)
terletak di kutub superior ginjal.
• Berat masing2 kelenjar = 4 g.
• Kel adrenal terbagi menjadi 2 yaitu:
1. Korteks adrenal (bagian luar)
2. Medula adrenal (sebelah dalam)
4. 1. Korteks Adrenal
• Korteks adrenal memproduksi >12 lusin hormon steroid yg disebut kortikosteroid.
• Hormon steroid dlm sirkulasi darah terikat oleh protein transport yg disebut
transcortin.
• Kortikosteroid sangat vital jika kelenjar adrenal dihilangkan/ dimusnahkan,
individu akan mati kecuali diberikan kortikosteroid dari luar.
• Mekanisme kerja kortikosteroid = mengubah transkripsi gen pada nukleus sel target
5. Zona dalam korteks adrenal :
1. Zona glomerulosa
2. Zona fasciculata
3. Zona reticularis
6.
7. a. Zona Glomerulosa
• Menyusun 15% dari total volume korteks adrenal.
• Hormon yg dihasilkan : mineralokortikoid.
• Disebut mineralokortikoid efek penting hormon terutama
mempengaruhi elektrolit (mineral) cairan ekstraselular, terutama
Na+ dan K+.
– Mineralokortikoid yg utama = aldosteron.
8. Aldosteron
• Efek hormon :
– Meningkatkan reabsorpsi Na+ dan eksresi K+ di ginjal, kelenjar keringat,
kelenjar saliva & pankreas.
• Sekresi aldosteron dipicu oleh :
1. Kandungan Na+ dlm darah menurun
2. Kandungan K+ dlm darah meningkat
3. Volume darah menurun
4. Tekanan darah menurun
5. Angiotensin II
9. b. Zona Fasciculata
• Menyusun 78% dari total volume korteks adrenal.
• Hormon yg dihasilkan : glukokortikoid.
• Disebut glukokortikoid efek penting hormon yg meningkatkan
konsentrasi glukosa darah, metabolisme protein & metabolisme lemak.
– Glukokortikoid yg utama = kortisol.
10. Kortisol
• Sekresi kortisol dipicu oleh sistem portal hipotalamus hipofisis :
1. Corticotropin-releasing hormone (CRH) dari hipotalamus
2. Adrenocorticotropic hormone (ACTH) dari hipofisis anterior.
11. Efek Kortisol
1. Terhadap metabolisme karbohidrat
• Merangsang glukoneogenesis proses sintesis glukosa dari protein produk non-KH
yaitu piruvat, laktat, alanin & asam amino lainnya (terjadi dalam liver pada kondisi tdk
ada sumber KH).
• Menurunkan pengambilan & penggunaan glukosa shg mengakibatkan hiperglikemia
2. Terhadap metabolisme protein
• Merangsang katabolisme protein menyebabkan perombakan protein mjd as. amino
• Menurunkan sintesis protein shg memperlama penyembuhan luka.
12. Efek Kortisol
3. Terhadap metabolisme lemak
• Merangsang mobilisasi lemak meningkatkn konsentrasi as lemak bebas dlm plasma
• Penggunaan jangka panjang mempengaruhi redistribusi lemak menghasilkan
obesitas, moonface & buffalo hump.
4. Terhadap sistem imun tubuh
• Mempunyai efek antiinflamasi, imunosupresan & antialergi terapi asma, reaksi
inflamasi, reaksi alergi, penyakit autoimun, kombinasi dg sitotoksik.
5. Terhadap ion Ca2+
• Menurunkan absorpsi Ca2+ & meningkatkan ekskresinya di ginjal shg menyebabkan
osteoporosis
13. Siklus Diurnal Kortisol Tubuh
• Pada kondisi normal, 10-20 mg kortisol
dilepaskan per hari, dg kecepatan yg
berubah dlm ritmik sirkadian sekresi
plg tinggi pd pagi hari.
14. c. Zona Reticularis
• Menyusun 7% dari total volume korteks adrenal.
• Hormon yg dihasilkan : androgen.
• Efek hormon :
– Menstimulasi perkembangan rambut pubis pd anak laki2 & perempuan sblm
pubertas.
– Hormon ini tdk penting utk pria dewasa, tetapi pd wanita dewasa hormon ini
meningkatkan pembentukan massa otot & sel darah serta mendukung sex drive.
15. • Androgen yg utama :
1. Dehidroepiandrosteron (DHEA)
2. Delta-4-androstenedion
3. Testosteron*
*sejumlah kecil testosteron dihasilkan oleh kelenjar adrenal & ovarium;
*sejumlah besar testosteron dihasilkan oleh testis pd laki2
16. Sintesis & Sekresi Hormon
Adrenokortikoid
• Semua hormon steroid manusia
termasuk yg diproduksi di korteks
adrenal dibentuk dari kolesterol.
17. 2. Medula Adrenal
• Hormon yg dihasilkan:
1. Epinefrin (adrenalin)
2. Norepinefrin (noradrenalin)
• Efek hormon epinefrin/ NE:
– Meningkatkan aktivitas jantung
– Meningkatkan tekanan darah
– Meningkatkan pemecahan glikogen
– Meningkatkan kadar glukosa darah
– Meningkatkan lipolisis jaringan adiposa
31. 3. Hirsutisme & Virilisasi (androgen >>>)
• Hirsutisme pertumbuhan rambut kasar berwarna gelap yg berlebih
dg distribusi maskulin pd wajah, puting susu & daerah pubis.
• Virilisasi jerawat, suara memberat, pembesaran klitoris, kebotakan/
berkurangnya garis rambut daerah temporal, oligomenorrhea/
amenorrhea.
32. 4. Feokromositoma
(epinefrin & NE >>>)
• Manifestasi klinis :
– Peningkatan tek darah sec mendadak & berat
– Nyeri sakit kepala yg berat
– Berkeringat (plg parah di daerah badan)
– Palpitasi (dg/tanpa takikardi)
35. Penyakit Addison
Destruksi autoimun kelenjar adrenal
• Terjadi defisiensi kortisol, aldosteron, androgen
• Manifestasi klinis :
– Kelemahan & kelelahan yg progresif
– Anoreksia
– Penurunan berat badan
– Tek darah rendah
– Hipotensi ortostatik
– Hiperpigmentasi kulit
– Gangg. keseimbangan cairan &
elektrolit (hiperkalemia, hiponatremia,
hipovolumia, asidosis metabolik)
– Hipoglikemia puasa
– Gang sistem reproduksi (amenorrhea,
hilangnya rambut ketiak & pubis pd
perempuan)
36. *hiperpigmentasi kulit
• Seperti warna cokelat gelap yg tampak di daerah yg terpajan matahari,
puting payudara, genitalia, mukosa pipi, garis tangan.
• Disebabkan meningkatnya sekresi MSH MSH adl bagian dari molekul
ACTH.