SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Download to read offline
WAWASAN KEBANGSAAN,
IDEOLOGI ASING, DAN HAM
Oleh
H.A.Mushoddik
WI BDK Bandung
WHAT IS NATIONALISM
(KEBANGSAAN)?
by : H.A.Mushoddik
PRIMORDIALIST PERSPECTIVE: national
identity, patriotism, social conditioning and
personal behaviors that support the nation.
MODERN PERSPECTIVE: rational structural
conditions based on social contracts.
ENGAGED THEORY: while the form of
nationalism is modern, the content depends
upon primordial sentiments.
by : Mushoddik
Nation beda dengan state, tapi sekarang ada:
nation-state (digabungkan).
ASAL USUL NAMA INDONESIA
• Nama Indonesia untuk pertama kali disarankan pada
tahun 1850 oleh James Richardson Logan (1819-
1869), seorang Skotlandia yang lulus Sarjana Hukum
dari Universitas Edinburg kemudian bekerja sebagai
pengelola sebuah jurnal di Singapore. Indo = India;
nesos (Yunani)= pulau. Jadi pulau-pulau atau
kepulauan India.
• Antara tahun 1864-1880 Adolf Bastian (1826-1906)
mempopulerkan istilah Indonesia di kalangan bangsa
Belanda dalam buku ethnografisnya (lima jilid)
berjudul: INDONESIEN ORDER DIE INSELN DES
MALAYISCHEN ARCHIPEL.
BEBERAPA CATATAN SEJARAH
• Secara lebih jelas sebagai suatu kesadaran kebangsaan, diduga
tumbuh sejak Gerakan Budi Utomo 1908
• Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara) pada tahun 1913,
selama di buang ke negeri Belanda, menggunakan kata Indonesia
ketika membentuk sebuah biro pers bernama: INDONESISCHE PERS-
BUREAU.
• Bung Hatta juga menggunakannya ketika sekolah di Belanda sebagai
nama gerakan/persatuan pelajar Indonesia, bahkan kemudian
menggunakan istilah Indonesia Merdeka dalam sebuah
tulisan/pidato/ nama bulletinnya
• Sumpah Pemuda tahun 1928 mempertegas dan mempercepat
berkembangnya kesadaran Indonesia sebagai bangsa
• Ketika zaman Pendudukan Jepang, secara tidak langsung kesadaran
berbahasa Indonsia diberi kesempatan meningkat, karena Jepang
melarang penggunaan bahasa Belanda dan Inggris
KONSEP KEBANGSAAN
DALAM UUD 1945
• Dalam naskah Pembukaan UUD 1945 konsep
kebangsaan dipertentangkan dengan konsep
kolonialisme ketika dikatakan bahwa
kemerdekaan ialah hak segala bangsa dan bahwa
penjajahan harus dihapuskan dari muka bumi
karena bertentangan dengan perikemanusiaan
dan perikeadilan, meskipun penjajah itupun tentu
dapat berbentuk bangsa juga ( tentu yang
tidak berperikemanusiaan dan berperikeadilan).
DEFINISI WAWASAN KEBANGSAAN
• Wawasan kebangsaan Indonesia ialah cara
pandang bangsa Indonesia berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945 tentang diri dan
lingkungannya dalam mengekspresikan diri
untuk mencapai tujuannya sebagai bangsa
Indonesia di tengah-tengah lingkungan
nusantara ( Bahan Lemhannas).
WAWASAN NUSANTARA
• Wawasan nusantara ialah cara pandang
bangsa Indonesia tentang konsep kwilayahan
nusantara yang meliputi darat, laut (termasuk
dasar laut dan tanah di bawahnya), dan udara
di atasnya secara tidak terpisahkan yang
menyatukan bangsa dan negara Indonesia
secara menyeluruh, baik pada aspek politik,
ekonomi, sosial budaya maupun Hankam.
APA ITU BANGSA?
• Bangsa ialah sekelompok manusia yang:
• Memiliki cita-cita bersama
• Memiliki sejarah hidup bersama
• Memiliki adat budaya dan kebiasaan yang sama
• Memiliki karakter yang sama
• Menempati wilayah tertentu bersama
• Terorganisir dalam suatu sistem pemerintahan
berdaulat dan terikat sebagai masyarakat hukum
bersama.
BIDANG-BIDANG KESATUAN BANGSA
• Satu kesatuan bahasa
• Satu kesatuan budaya
• Satu kesatuan wilayah (Menurut Ordonansi 1939
wilayah Indonesia ialah 3 miles dari pantai; menurut
Deklarasi Juanda 1957, wilayah Indonesia ialah
keseluruhan daratan dan laut yang terbentang antara
titik-titik terluar pulau-pulau bekas jajahan Belanda,
negara kepulauan atau archipelagic country)
• Satu kesatuan ekonomi
• Satu kesatuan Hankam
RESPON INTERNASIONAL ATAS PRINSIP
NEGARA KEPULAUAN
• Indonesia bersama negara-negara kepulauan lainnya
seperti Filipina, Fiji, dan Mauritius, selama 12 tahun
(1970-1982) berjuang agar Prinsip Negara Kepulauan
(Archipelagic States Principles) diakui PBB.
• Pada tahun 1982 PBB mengesahkan Konvensi Hukum
Laut (The United Nations Convention on the Law of
the Sea, disingkat UNCLOS), sehingga Indonesia dan
negara-negara serupa telah berhasil memperoleh
pengakuan Prinsip Negara Kepulauan itu.
DUA MASALAH TERSISA
• Meskipun prinsip negara kepulauan telah diakui PBB, masih ada
persoalan terkait kekayaan di dasar laut yang masih terus dibahas
oleh Preparatory Committee Hukum Laut yang bersidang di Jamaika
sebagai pusat dari International Seabed Authority (ISA).
• Masalah lain yang masih diperjuangkan ialah ttg hukum angkasa.
Bersama 3 negara lain yang terletak di garis khatulistiwa (Kolumbia,
Ekuador, dan Kenya), Indonesia menuntut hukum khusus untuk
hukum angkasa (Geo-Stationary Orbit atau GSO) untuk 35.000 Km
di atas tanah, terkait pengaturan slot satelit dan pergeserannya
yang telah diatur PBB dengan International Telecommunication
Union (ITU). Kenapa? Karena satelit di ruang angkasa dipengaruhi
oleh gravitasi bumi, gangguan gaya tarik bulan, benturan meteor
atau benda-benda lain, dan tekanan radiasi matahari yang dapat
mengakibatkan benturan atau kejenuhan satelit.
4 PILAR KEBANGSAAN INDONESIA
• Pancasila (nilai-nilai Pancasila terdapat dalam Pembukaan UUD 1945)
• UUD 1945 (wilayah, sistem kenegaraan, kedudukan warga negara, dll.)
• Bhinneka Tunggal Ika (kesadaran bahwa secara geografis Indonesia terdiri
atas 13.000 pulau lebih yang dipisahkan/dihubungkan oleh laut dengan
aneka ragam suku penduduknya (1027 sukubangsa) dan menganut aneka
ragam agama dan kepercayaan, serta memiliki budaya yang beragam yang
berpotensi perpecahan dan sekaligus persatuan dan SDM yang luar biasa
besarnya. Soetandyo Wignyosubroto mengusulkan membacanya dibalik,
bukan: “beraneka ragam tetapi bersatu”, melainkan “bersatu tetapi
beraneka ragam.”
• Negara Kesatuan Republik Indonesia (sistem yang telah disepakati sebagai
konsensus nasional dan tidak boleh diubah lagi, kalau ingin negara
Indonesia tetap utuh
ANCAMAN TERHADAP 4 PILAR
KEBANGSAAN INDONESIA (1)
• Tarik-menarik kekuatan-kekuatan politik untuk menjadikan
Indonesia sebagai negara sekuler atau teokrasi, padahal
Indonesia bukan negara sekuler dan juga bukan negara
teokrasi, tetapi negara berketuhanan YME
• Hubungan yang tidak seimbang antara lembaga-lembaga
tinggi negara, karena yang satu hendak menguasai yang
lain, bukan saling berbagi tugas
• Kemajemukan (ascribed) agama, suku, dan ras yang tidak
dikelola dengan baik dapat menimbulkan perpecahan
• Kesenjangan yang semakin timpang antara berbagai
kelompok masyarakat dalam bidang politik, ekonomi, dan
pendidikan
ANCAMAN TERHADAP 4 PILAR
KEBANGSAAN INDONESIA (2)
• Ideologi-ideologi asing yang tidak sesuai dengan
kepribadian bangsa Indonesia, mengancam keutuhan
NKRI, seperti:
• Marxisme dan Leninisme
• Atheisme
• Kapitalisme
• Imperialisme
• Federalisme
• Islamisme (NII, paham Khilafah, ISIS dll.) dan sistem-
sistem-sistem lain yang berdasarkan agama.
TANDA-TANDA EROSI RASA
KEBANGSAAN INDONESIA
• Persaingan antar kelompok yg terlalu kuat, bukan
persandingan/kerjasama
• Individualisme yg terlalu menguat, sehingga rasa solidaritas semakin
turun
• Kebanggaan penggunaan bahasa asing yang berlebihan
• Imitasi budaya asing secara tidak selektif
• Kehilangan kepercayaan diri, sehingga berlama-lama dalam
keterpurukan
• Konflik antar kelompok yang semakin sering terjadi
• Penyerangan/pembakaran kantor-kantor pemerintahan
• Mudahnya daerah mengeluarkan ancaman merdeka dan keluar dari
NKRI
• Persaingan antar suku yang semakin sempit, antar kecamatan, antar
kebupaten, antar propinsi di berbagai lembaga pemerintahan
• Dan lain-lain.
HAK-HAK ASASI MANUSIA (1)
• Hak-hak asasi manusia (HAM) adalah sebuah konsep untuk
memanusiakan manusia yang secara resmi dimulai dengan
Deklarasi Universal HAM (DUHAM) PBB pada tahun 1948
• Untuk beberapa lama deklarasi itu masih belum mempunyai
kekuatan hukum yang mengikat. Baru setelah
ditandatanganinya ICCPR (International Covenant on Civil and
Political Rights) dan ICESCR (Intrnational Covenant on
Economic, Social, and Cultural Rights) pada tahun 1966,
dokumen HAM praktis menjadi hukum yang mengikat karena
isi dokumen-dokumen kovenan internasional itu diambil dari
naskah DUHAM. Setelah itu menyusul sejumlah kovenan
internasional lainnya ditandatangani dan mengikat (sekarang
ada 9 kovenan yang secara hukum mengikat itu)
HAK-HAK AZAZI MANUSIA (2)
• Dokumen HAM berisi hak-hak dasar perorangan
manusia seperti hak untuk hidup, hak persamaan
di depan hukum, hak untuk tidak disiksa, hak
memperoleh pendidikan, hak memperoleh
pekerjaan, hak berpendapat, hak beragama dan
beribadat menurut agama dan kepercayaaannya,
dan hak memproleh kesempatan yang sama
untuk berpartisipasi dalam pemerintahan
• Hak-hak tersebut juga tertuang dalam UUD 1945
(baik sebelum apalagi setelah amandemen)
HAK-HAK AZAZI MANUSIA (3)
• Di dalam masyarakat sering ada kesan bahwa HAM itu
bertentangan dengan agama, sesungguhnya butir-butir HAM adalah
sejalan dengan agama karena prinsipnya hendak memanusiakan
manusia (seperti memelihara jiwa, melarang penyiksaan terhadap
sesama manusia, kesetaraan laki-laki dan perempuan, dsb.)
• Ada memang sisi-sisi tertentu dari konsep HAM sekarang yang
ekstrim dilihat dari kacamata budaya bangsa Indonesia dan
karenanya tidak sesuai atau bahkan bertentangan dengan budaya
bangsa Indonesia, seperti ide perkawinan antar manusia sesama
jenis, perpindahan agama, keabsahan anak biologis tanpa
memandang status hukum perkawinan orang tuanya, dll. Dari segi
ini konsep HAM itu sendiri mungkin perlu disempurnakan ke depan,
dan pada segi lain ini juga berarti bahwa sebagian konsep HAM
sekarang ternyata bias budaya tertentu (Barat) atau bahkan
bertentangan dengan ajaran agama tertentu.
PENUTUP
• Demikian beberapa catatan sementara dan terima
kasih atas perhatian anda:
• Semoga bendera Indonesia tetap berkibar diangkasa
• Semoga persatuan Indonesia tetap terjaga
• Semoga wawasan kebangsaan tetap bergelora
• Semoga Indonesia adil dan makmur segera
• Semoga karir peserta diklat ini maju semua
• Semoga dalam bekerja mereka jujur-jujur saja
• Semoga semua SEMOGA di atas menjadi kenyataan.
© H.A.Mushoddik
FB : Moeshoddik Indisav
InstaGram : @ dikdik_indisav172

More Related Content

What's hot

Presentasi Kerukunan Antar Umat Beragama
Presentasi Kerukunan Antar Umat BeragamaPresentasi Kerukunan Antar Umat Beragama
Presentasi Kerukunan Antar Umat BeragamaLia Oktaviani
 
Kerukunan Umat Beragama dan Kebudayaan Islam
Kerukunan Umat Beragama dan Kebudayaan IslamKerukunan Umat Beragama dan Kebudayaan Islam
Kerukunan Umat Beragama dan Kebudayaan IslamBetaYuliandari
 
Kerukunan antar umat beragama
Kerukunan antar umat beragamaKerukunan antar umat beragama
Kerukunan antar umat beragamaHamdani Alqobus
 
Makalah pluralisme
Makalah pluralismeMakalah pluralisme
Makalah pluralismeasky M
 
kebersamaan dalam pluralisme beragama
kebersamaan dalam pluralisme beragamakebersamaan dalam pluralisme beragama
kebersamaan dalam pluralisme beragamaKhomsha Sholikhah
 
Powerpoint akidah sem 6
Powerpoint akidah sem 6Powerpoint akidah sem 6
Powerpoint akidah sem 6noraila
 
Agama dan kearifan lokal - H.A.MOESHODDIK
Agama dan kearifan lokal  - H.A.MOESHODDIKAgama dan kearifan lokal  - H.A.MOESHODDIK
Agama dan kearifan lokal - H.A.MOESHODDIKMushoddik Indisav
 
Islam mewujudkan-kerukunan-antar-uma tppt
Islam mewujudkan-kerukunan-antar-uma tpptIslam mewujudkan-kerukunan-antar-uma tppt
Islam mewujudkan-kerukunan-antar-uma tpptAjeng Faiza
 
Pluralisme agama dan toleransi dalam islam
Pluralisme agama dan toleransi dalam islamPluralisme agama dan toleransi dalam islam
Pluralisme agama dan toleransi dalam islamwidyaanggraeni08
 
Pluralisme Musuh Agama Agama
Pluralisme Musuh Agama AgamaPluralisme Musuh Agama Agama
Pluralisme Musuh Agama AgamaZhulkeflee Ismail
 
Sekalirsme, Liberalilsme, Pluralisme
Sekalirsme, Liberalilsme, PluralismeSekalirsme, Liberalilsme, Pluralisme
Sekalirsme, Liberalilsme, PluralismeSuardi Al-Bukhari
 
Kesejahteraan sosial dalam islam
Kesejahteraan sosial dalam islamKesejahteraan sosial dalam islam
Kesejahteraan sosial dalam islamDhea Maharani
 
Pendidikan agama Kristen Kuliah Smt.1 bab 5 done
Pendidikan agama Kristen Kuliah Smt.1 bab 5   donePendidikan agama Kristen Kuliah Smt.1 bab 5   done
Pendidikan agama Kristen Kuliah Smt.1 bab 5 doneMabriantama Wisastrio
 

What's hot (20)

Kerukunan antar umat beragama
Kerukunan antar umat beragamaKerukunan antar umat beragama
Kerukunan antar umat beragama
 
Presentasi Kerukunan Antar Umat Beragama
Presentasi Kerukunan Antar Umat BeragamaPresentasi Kerukunan Antar Umat Beragama
Presentasi Kerukunan Antar Umat Beragama
 
Tugas pkn
Tugas pknTugas pkn
Tugas pkn
 
Kerukunan Umat Beragama dan Kebudayaan Islam
Kerukunan Umat Beragama dan Kebudayaan IslamKerukunan Umat Beragama dan Kebudayaan Islam
Kerukunan Umat Beragama dan Kebudayaan Islam
 
Teloeransi antar umat beragama 2
Teloeransi antar umat beragama 2Teloeransi antar umat beragama 2
Teloeransi antar umat beragama 2
 
Pluralisme
PluralismePluralisme
Pluralisme
 
Kerukunan antar umat beragama
Kerukunan antar umat beragamaKerukunan antar umat beragama
Kerukunan antar umat beragama
 
Makalah pluralisme
Makalah pluralismeMakalah pluralisme
Makalah pluralisme
 
kebersamaan dalam pluralisme beragama
kebersamaan dalam pluralisme beragamakebersamaan dalam pluralisme beragama
kebersamaan dalam pluralisme beragama
 
Powerpoint akidah sem 6
Powerpoint akidah sem 6Powerpoint akidah sem 6
Powerpoint akidah sem 6
 
Agama dan kearifan lokal - H.A.MOESHODDIK
Agama dan kearifan lokal  - H.A.MOESHODDIKAgama dan kearifan lokal  - H.A.MOESHODDIK
Agama dan kearifan lokal - H.A.MOESHODDIK
 
Islam mewujudkan-kerukunan-antar-uma tppt
Islam mewujudkan-kerukunan-antar-uma tpptIslam mewujudkan-kerukunan-antar-uma tppt
Islam mewujudkan-kerukunan-antar-uma tppt
 
Pluralisme agama dan toleransi dalam islam
Pluralisme agama dan toleransi dalam islamPluralisme agama dan toleransi dalam islam
Pluralisme agama dan toleransi dalam islam
 
Pluralisme Musuh Agama Agama
Pluralisme Musuh Agama AgamaPluralisme Musuh Agama Agama
Pluralisme Musuh Agama Agama
 
Bab 11 Pluralisme Agama
Bab 11 Pluralisme AgamaBab 11 Pluralisme Agama
Bab 11 Pluralisme Agama
 
Sekalirsme, Liberalilsme, Pluralisme
Sekalirsme, Liberalilsme, PluralismeSekalirsme, Liberalilsme, Pluralisme
Sekalirsme, Liberalilsme, Pluralisme
 
Pluralisme agama
Pluralisme agamaPluralisme agama
Pluralisme agama
 
Kesejahteraan sosial dalam islam
Kesejahteraan sosial dalam islamKesejahteraan sosial dalam islam
Kesejahteraan sosial dalam islam
 
Makalah PAI
Makalah PAIMakalah PAI
Makalah PAI
 
Pendidikan agama Kristen Kuliah Smt.1 bab 5 done
Pendidikan agama Kristen Kuliah Smt.1 bab 5   donePendidikan agama Kristen Kuliah Smt.1 bab 5   done
Pendidikan agama Kristen Kuliah Smt.1 bab 5 done
 

Similar to Wawasan Kebangsaan dan HAM

Negara Bangsa, Nasionalisme dan Identitas Nasional
Negara Bangsa, Nasionalisme dan Identitas NasionalNegara Bangsa, Nasionalisme dan Identitas Nasional
Negara Bangsa, Nasionalisme dan Identitas NasionalDyah Fitriana
 
XI_3.9 AKAR-AKAR NASIONALISME SEJARAH MINAT
XI_3.9 AKAR-AKAR NASIONALISME SEJARAH MINATXI_3.9 AKAR-AKAR NASIONALISME SEJARAH MINAT
XI_3.9 AKAR-AKAR NASIONALISME SEJARAH MINATsebelasipaxxx
 
Memahami wawasan kebangsaan dan integritas bangsa
Memahami wawasan kebangsaan dan integritas bangsa Memahami wawasan kebangsaan dan integritas bangsa
Memahami wawasan kebangsaan dan integritas bangsa Supardi Pasgu
 
Pancasila Ideologi Negara.pptx
Pancasila Ideologi Negara.pptxPancasila Ideologi Negara.pptx
Pancasila Ideologi Negara.pptxTRISNOS1
 
Sila ke 3 dan ke-4
Sila ke 3 dan ke-4Sila ke 3 dan ke-4
Sila ke 3 dan ke-4dzakiaziz
 
Identitas nasional (p3)
Identitas nasional (p3)Identitas nasional (p3)
Identitas nasional (p3)nongsa
 
MATERI-WASBANG-BELA-NEGARA-DAN-RADIKALISME_PLBA-2021 (1).pptx
MATERI-WASBANG-BELA-NEGARA-DAN-RADIKALISME_PLBA-2021 (1).pptxMATERI-WASBANG-BELA-NEGARA-DAN-RADIKALISME_PLBA-2021 (1).pptx
MATERI-WASBANG-BELA-NEGARA-DAN-RADIKALISME_PLBA-2021 (1).pptxYuanitaAlmaghfira
 
pendidikan kewarganegaraan materi tentang identitas
pendidikan kewarganegaraan materi tentang identitaspendidikan kewarganegaraan materi tentang identitas
pendidikan kewarganegaraan materi tentang identitasAlumniKajianStrateji
 

Similar to Wawasan Kebangsaan dan HAM (20)

Negara Bangsa, Nasionalisme dan Identitas Nasional
Negara Bangsa, Nasionalisme dan Identitas NasionalNegara Bangsa, Nasionalisme dan Identitas Nasional
Negara Bangsa, Nasionalisme dan Identitas Nasional
 
Identitas nasional kwn
Identitas nasional kwnIdentitas nasional kwn
Identitas nasional kwn
 
XI_3.9 AKAR-AKAR NASIONALISME SEJARAH MINAT
XI_3.9 AKAR-AKAR NASIONALISME SEJARAH MINATXI_3.9 AKAR-AKAR NASIONALISME SEJARAH MINAT
XI_3.9 AKAR-AKAR NASIONALISME SEJARAH MINAT
 
Memahami wawasan kebangsaan dan integritas bangsa
Memahami wawasan kebangsaan dan integritas bangsa Memahami wawasan kebangsaan dan integritas bangsa
Memahami wawasan kebangsaan dan integritas bangsa
 
Pancasila Ideologi Negara.pptx
Pancasila Ideologi Negara.pptxPancasila Ideologi Negara.pptx
Pancasila Ideologi Negara.pptx
 
Identitas Nasional
Identitas NasionalIdentitas Nasional
Identitas Nasional
 
Sila ke 3 dan ke-4
Sila ke 3 dan ke-4Sila ke 3 dan ke-4
Sila ke 3 dan ke-4
 
3 131217225316-phpapp02
3 131217225316-phpapp023 131217225316-phpapp02
3 131217225316-phpapp02
 
3 131217225316-phpapp02
3 131217225316-phpapp023 131217225316-phpapp02
3 131217225316-phpapp02
 
Identitas nasional (p3)
Identitas nasional (p3)Identitas nasional (p3)
Identitas nasional (p3)
 
pancasila sebagai ideologi negara
pancasila sebagai ideologi negarapancasila sebagai ideologi negara
pancasila sebagai ideologi negara
 
Pancasila
Pancasila Pancasila
Pancasila
 
Konsep masyarakat
Konsep masyarakatKonsep masyarakat
Konsep masyarakat
 
Pancasila
PancasilaPancasila
Pancasila
 
Pancasila
PancasilaPancasila
Pancasila
 
MATERI-WASBANG-BELA-NEGARA-DAN-RADIKALISME_PLBA-2021 (1).pptx
MATERI-WASBANG-BELA-NEGARA-DAN-RADIKALISME_PLBA-2021 (1).pptxMATERI-WASBANG-BELA-NEGARA-DAN-RADIKALISME_PLBA-2021 (1).pptx
MATERI-WASBANG-BELA-NEGARA-DAN-RADIKALISME_PLBA-2021 (1).pptx
 
Identitas nasional
Identitas nasionalIdentitas nasional
Identitas nasional
 
Identitas Nasional Indonesia
Identitas Nasional IndonesiaIdentitas Nasional Indonesia
Identitas Nasional Indonesia
 
pendidikan kewarganegaraan materi tentang identitas
pendidikan kewarganegaraan materi tentang identitaspendidikan kewarganegaraan materi tentang identitas
pendidikan kewarganegaraan materi tentang identitas
 
PKN Y4R
PKN Y4RPKN Y4R
PKN Y4R
 

More from Mushoddik Indisav

Manajemen DKM Kemesjidan 2023.pdf
Manajemen DKM Kemesjidan 2023.pdfManajemen DKM Kemesjidan 2023.pdf
Manajemen DKM Kemesjidan 2023.pdfMushoddik Indisav
 
Sejarah, Organisasi & Fungsi Masjid 2023.pdf
Sejarah, Organisasi & Fungsi Masjid 2023.pdfSejarah, Organisasi & Fungsi Masjid 2023.pdf
Sejarah, Organisasi & Fungsi Masjid 2023.pdfMushoddik Indisav
 
Islam Rahmatan lil 'Aalamiin.pdf
Islam Rahmatan lil 'Aalamiin.pdfIslam Rahmatan lil 'Aalamiin.pdf
Islam Rahmatan lil 'Aalamiin.pdfMushoddik Indisav
 
Penyusunan Materi Binluh berbasis TIK 2021 DDWK.pdf
Penyusunan Materi Binluh berbasis TIK 2021 DDWK.pdfPenyusunan Materi Binluh berbasis TIK 2021 DDWK.pdf
Penyusunan Materi Binluh berbasis TIK 2021 DDWK.pdfMushoddik Indisav
 
M Office Power Point PDWK TIK.pdf
M Office Power Point  PDWK TIK.pdfM Office Power Point  PDWK TIK.pdf
M Office Power Point PDWK TIK.pdfMushoddik Indisav
 
Etika Pemanfaatan Media TIK.pdf
Etika Pemanfaatan Media TIK.pdfEtika Pemanfaatan Media TIK.pdf
Etika Pemanfaatan Media TIK.pdfMushoddik Indisav
 
Pengembangan Jejaring Kerja dan SIK.pdf
Pengembangan Jejaring Kerja dan SIK.pdfPengembangan Jejaring Kerja dan SIK.pdf
Pengembangan Jejaring Kerja dan SIK.pdfMushoddik Indisav
 
Manajemen DKM Kemesjidan 2023.pdf
Manajemen DKM Kemesjidan 2023.pdfManajemen DKM Kemesjidan 2023.pdf
Manajemen DKM Kemesjidan 2023.pdfMushoddik Indisav
 
Manajemen Zakat Fitrah Persyarikatan Muhammadiyah.pdf
Manajemen Zakat Fitrah Persyarikatan Muhammadiyah.pdfManajemen Zakat Fitrah Persyarikatan Muhammadiyah.pdf
Manajemen Zakat Fitrah Persyarikatan Muhammadiyah.pdfMushoddik Indisav
 
Media publikasi kti pdwk 2022
Media publikasi kti pdwk 2022Media publikasi kti pdwk 2022
Media publikasi kti pdwk 2022Mushoddik Indisav
 
Teknik analisis data pdwk 2022
Teknik analisis data pdwk 2022Teknik analisis data pdwk 2022
Teknik analisis data pdwk 2022Mushoddik Indisav
 
Kti sebagai pengembangan profesi
Kti sebagai pengembangan profesiKti sebagai pengembangan profesi
Kti sebagai pengembangan profesiMushoddik Indisav
 

More from Mushoddik Indisav (20)

Manajemen DKM Kemesjidan 2023.pdf
Manajemen DKM Kemesjidan 2023.pdfManajemen DKM Kemesjidan 2023.pdf
Manajemen DKM Kemesjidan 2023.pdf
 
Sejarah, Organisasi & Fungsi Masjid 2023.pdf
Sejarah, Organisasi & Fungsi Masjid 2023.pdfSejarah, Organisasi & Fungsi Masjid 2023.pdf
Sejarah, Organisasi & Fungsi Masjid 2023.pdf
 
Islam Rahmatan lil 'Aalamiin.pdf
Islam Rahmatan lil 'Aalamiin.pdfIslam Rahmatan lil 'Aalamiin.pdf
Islam Rahmatan lil 'Aalamiin.pdf
 
Penyusunan Materi Binluh berbasis TIK 2021 DDWK.pdf
Penyusunan Materi Binluh berbasis TIK 2021 DDWK.pdfPenyusunan Materi Binluh berbasis TIK 2021 DDWK.pdf
Penyusunan Materi Binluh berbasis TIK 2021 DDWK.pdf
 
M Office Power Point PDWK TIK.pdf
M Office Power Point  PDWK TIK.pdfM Office Power Point  PDWK TIK.pdf
M Office Power Point PDWK TIK.pdf
 
Etika Pemanfaatan Media TIK.pdf
Etika Pemanfaatan Media TIK.pdfEtika Pemanfaatan Media TIK.pdf
Etika Pemanfaatan Media TIK.pdf
 
Pengembangan Jejaring Kerja dan SIK.pdf
Pengembangan Jejaring Kerja dan SIK.pdfPengembangan Jejaring Kerja dan SIK.pdf
Pengembangan Jejaring Kerja dan SIK.pdf
 
Manajemen DKM Kemesjidan 2023.pdf
Manajemen DKM Kemesjidan 2023.pdfManajemen DKM Kemesjidan 2023.pdf
Manajemen DKM Kemesjidan 2023.pdf
 
Manajemen Zakat Fitrah Persyarikatan Muhammadiyah.pdf
Manajemen Zakat Fitrah Persyarikatan Muhammadiyah.pdfManajemen Zakat Fitrah Persyarikatan Muhammadiyah.pdf
Manajemen Zakat Fitrah Persyarikatan Muhammadiyah.pdf
 
Iceberg Model Analysis.pdf
Iceberg Model Analysis.pdfIceberg Model Analysis.pdf
Iceberg Model Analysis.pdf
 
2. Udar asumsi 2022.pdf
2. Udar asumsi 2022.pdf2. Udar asumsi 2022.pdf
2. Udar asumsi 2022.pdf
 
Iceberg Model Analysis.pdf
Iceberg Model Analysis.pdfIceberg Model Analysis.pdf
Iceberg Model Analysis.pdf
 
Media publikasi kti pdwk 2022
Media publikasi kti pdwk 2022Media publikasi kti pdwk 2022
Media publikasi kti pdwk 2022
 
Teknik analisis data pdwk 2022
Teknik analisis data pdwk 2022Teknik analisis data pdwk 2022
Teknik analisis data pdwk 2022
 
Sistimatika kti pdwk 2022
Sistimatika kti pdwk 2022Sistimatika kti pdwk 2022
Sistimatika kti pdwk 2022
 
Kti sebagai pengembangan profesi
Kti sebagai pengembangan profesiKti sebagai pengembangan profesi
Kti sebagai pengembangan profesi
 
Menalar keberagamaan
Menalar keberagamaanMenalar keberagamaan
Menalar keberagamaan
 
Strategi penguatan mb
Strategi penguatan mbStrategi penguatan mb
Strategi penguatan mb
 
Internalisasi mb kemenag
Internalisasi mb kemenagInternalisasi mb kemenag
Internalisasi mb kemenag
 
Konsep mb kemenag
Konsep mb kemenagKonsep mb kemenag
Konsep mb kemenag
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 

Wawasan Kebangsaan dan HAM

  • 1. WAWASAN KEBANGSAAN, IDEOLOGI ASING, DAN HAM Oleh H.A.Mushoddik WI BDK Bandung
  • 3. PRIMORDIALIST PERSPECTIVE: national identity, patriotism, social conditioning and personal behaviors that support the nation. MODERN PERSPECTIVE: rational structural conditions based on social contracts. ENGAGED THEORY: while the form of nationalism is modern, the content depends upon primordial sentiments. by : Mushoddik Nation beda dengan state, tapi sekarang ada: nation-state (digabungkan).
  • 4. ASAL USUL NAMA INDONESIA • Nama Indonesia untuk pertama kali disarankan pada tahun 1850 oleh James Richardson Logan (1819- 1869), seorang Skotlandia yang lulus Sarjana Hukum dari Universitas Edinburg kemudian bekerja sebagai pengelola sebuah jurnal di Singapore. Indo = India; nesos (Yunani)= pulau. Jadi pulau-pulau atau kepulauan India. • Antara tahun 1864-1880 Adolf Bastian (1826-1906) mempopulerkan istilah Indonesia di kalangan bangsa Belanda dalam buku ethnografisnya (lima jilid) berjudul: INDONESIEN ORDER DIE INSELN DES MALAYISCHEN ARCHIPEL.
  • 5. BEBERAPA CATATAN SEJARAH • Secara lebih jelas sebagai suatu kesadaran kebangsaan, diduga tumbuh sejak Gerakan Budi Utomo 1908 • Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara) pada tahun 1913, selama di buang ke negeri Belanda, menggunakan kata Indonesia ketika membentuk sebuah biro pers bernama: INDONESISCHE PERS- BUREAU. • Bung Hatta juga menggunakannya ketika sekolah di Belanda sebagai nama gerakan/persatuan pelajar Indonesia, bahkan kemudian menggunakan istilah Indonesia Merdeka dalam sebuah tulisan/pidato/ nama bulletinnya • Sumpah Pemuda tahun 1928 mempertegas dan mempercepat berkembangnya kesadaran Indonesia sebagai bangsa • Ketika zaman Pendudukan Jepang, secara tidak langsung kesadaran berbahasa Indonsia diberi kesempatan meningkat, karena Jepang melarang penggunaan bahasa Belanda dan Inggris
  • 6. KONSEP KEBANGSAAN DALAM UUD 1945 • Dalam naskah Pembukaan UUD 1945 konsep kebangsaan dipertentangkan dengan konsep kolonialisme ketika dikatakan bahwa kemerdekaan ialah hak segala bangsa dan bahwa penjajahan harus dihapuskan dari muka bumi karena bertentangan dengan perikemanusiaan dan perikeadilan, meskipun penjajah itupun tentu dapat berbentuk bangsa juga ( tentu yang tidak berperikemanusiaan dan berperikeadilan).
  • 7. DEFINISI WAWASAN KEBANGSAAN • Wawasan kebangsaan Indonesia ialah cara pandang bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 tentang diri dan lingkungannya dalam mengekspresikan diri untuk mencapai tujuannya sebagai bangsa Indonesia di tengah-tengah lingkungan nusantara ( Bahan Lemhannas).
  • 8. WAWASAN NUSANTARA • Wawasan nusantara ialah cara pandang bangsa Indonesia tentang konsep kwilayahan nusantara yang meliputi darat, laut (termasuk dasar laut dan tanah di bawahnya), dan udara di atasnya secara tidak terpisahkan yang menyatukan bangsa dan negara Indonesia secara menyeluruh, baik pada aspek politik, ekonomi, sosial budaya maupun Hankam.
  • 9. APA ITU BANGSA? • Bangsa ialah sekelompok manusia yang: • Memiliki cita-cita bersama • Memiliki sejarah hidup bersama • Memiliki adat budaya dan kebiasaan yang sama • Memiliki karakter yang sama • Menempati wilayah tertentu bersama • Terorganisir dalam suatu sistem pemerintahan berdaulat dan terikat sebagai masyarakat hukum bersama.
  • 10. BIDANG-BIDANG KESATUAN BANGSA • Satu kesatuan bahasa • Satu kesatuan budaya • Satu kesatuan wilayah (Menurut Ordonansi 1939 wilayah Indonesia ialah 3 miles dari pantai; menurut Deklarasi Juanda 1957, wilayah Indonesia ialah keseluruhan daratan dan laut yang terbentang antara titik-titik terluar pulau-pulau bekas jajahan Belanda, negara kepulauan atau archipelagic country) • Satu kesatuan ekonomi • Satu kesatuan Hankam
  • 11. RESPON INTERNASIONAL ATAS PRINSIP NEGARA KEPULAUAN • Indonesia bersama negara-negara kepulauan lainnya seperti Filipina, Fiji, dan Mauritius, selama 12 tahun (1970-1982) berjuang agar Prinsip Negara Kepulauan (Archipelagic States Principles) diakui PBB. • Pada tahun 1982 PBB mengesahkan Konvensi Hukum Laut (The United Nations Convention on the Law of the Sea, disingkat UNCLOS), sehingga Indonesia dan negara-negara serupa telah berhasil memperoleh pengakuan Prinsip Negara Kepulauan itu.
  • 12. DUA MASALAH TERSISA • Meskipun prinsip negara kepulauan telah diakui PBB, masih ada persoalan terkait kekayaan di dasar laut yang masih terus dibahas oleh Preparatory Committee Hukum Laut yang bersidang di Jamaika sebagai pusat dari International Seabed Authority (ISA). • Masalah lain yang masih diperjuangkan ialah ttg hukum angkasa. Bersama 3 negara lain yang terletak di garis khatulistiwa (Kolumbia, Ekuador, dan Kenya), Indonesia menuntut hukum khusus untuk hukum angkasa (Geo-Stationary Orbit atau GSO) untuk 35.000 Km di atas tanah, terkait pengaturan slot satelit dan pergeserannya yang telah diatur PBB dengan International Telecommunication Union (ITU). Kenapa? Karena satelit di ruang angkasa dipengaruhi oleh gravitasi bumi, gangguan gaya tarik bulan, benturan meteor atau benda-benda lain, dan tekanan radiasi matahari yang dapat mengakibatkan benturan atau kejenuhan satelit.
  • 13. 4 PILAR KEBANGSAAN INDONESIA • Pancasila (nilai-nilai Pancasila terdapat dalam Pembukaan UUD 1945) • UUD 1945 (wilayah, sistem kenegaraan, kedudukan warga negara, dll.) • Bhinneka Tunggal Ika (kesadaran bahwa secara geografis Indonesia terdiri atas 13.000 pulau lebih yang dipisahkan/dihubungkan oleh laut dengan aneka ragam suku penduduknya (1027 sukubangsa) dan menganut aneka ragam agama dan kepercayaan, serta memiliki budaya yang beragam yang berpotensi perpecahan dan sekaligus persatuan dan SDM yang luar biasa besarnya. Soetandyo Wignyosubroto mengusulkan membacanya dibalik, bukan: “beraneka ragam tetapi bersatu”, melainkan “bersatu tetapi beraneka ragam.” • Negara Kesatuan Republik Indonesia (sistem yang telah disepakati sebagai konsensus nasional dan tidak boleh diubah lagi, kalau ingin negara Indonesia tetap utuh
  • 14. ANCAMAN TERHADAP 4 PILAR KEBANGSAAN INDONESIA (1) • Tarik-menarik kekuatan-kekuatan politik untuk menjadikan Indonesia sebagai negara sekuler atau teokrasi, padahal Indonesia bukan negara sekuler dan juga bukan negara teokrasi, tetapi negara berketuhanan YME • Hubungan yang tidak seimbang antara lembaga-lembaga tinggi negara, karena yang satu hendak menguasai yang lain, bukan saling berbagi tugas • Kemajemukan (ascribed) agama, suku, dan ras yang tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan perpecahan • Kesenjangan yang semakin timpang antara berbagai kelompok masyarakat dalam bidang politik, ekonomi, dan pendidikan
  • 15. ANCAMAN TERHADAP 4 PILAR KEBANGSAAN INDONESIA (2) • Ideologi-ideologi asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia, mengancam keutuhan NKRI, seperti: • Marxisme dan Leninisme • Atheisme • Kapitalisme • Imperialisme • Federalisme • Islamisme (NII, paham Khilafah, ISIS dll.) dan sistem- sistem-sistem lain yang berdasarkan agama.
  • 16. TANDA-TANDA EROSI RASA KEBANGSAAN INDONESIA • Persaingan antar kelompok yg terlalu kuat, bukan persandingan/kerjasama • Individualisme yg terlalu menguat, sehingga rasa solidaritas semakin turun • Kebanggaan penggunaan bahasa asing yang berlebihan • Imitasi budaya asing secara tidak selektif • Kehilangan kepercayaan diri, sehingga berlama-lama dalam keterpurukan • Konflik antar kelompok yang semakin sering terjadi • Penyerangan/pembakaran kantor-kantor pemerintahan • Mudahnya daerah mengeluarkan ancaman merdeka dan keluar dari NKRI • Persaingan antar suku yang semakin sempit, antar kecamatan, antar kebupaten, antar propinsi di berbagai lembaga pemerintahan • Dan lain-lain.
  • 17. HAK-HAK ASASI MANUSIA (1) • Hak-hak asasi manusia (HAM) adalah sebuah konsep untuk memanusiakan manusia yang secara resmi dimulai dengan Deklarasi Universal HAM (DUHAM) PBB pada tahun 1948 • Untuk beberapa lama deklarasi itu masih belum mempunyai kekuatan hukum yang mengikat. Baru setelah ditandatanganinya ICCPR (International Covenant on Civil and Political Rights) dan ICESCR (Intrnational Covenant on Economic, Social, and Cultural Rights) pada tahun 1966, dokumen HAM praktis menjadi hukum yang mengikat karena isi dokumen-dokumen kovenan internasional itu diambil dari naskah DUHAM. Setelah itu menyusul sejumlah kovenan internasional lainnya ditandatangani dan mengikat (sekarang ada 9 kovenan yang secara hukum mengikat itu)
  • 18. HAK-HAK AZAZI MANUSIA (2) • Dokumen HAM berisi hak-hak dasar perorangan manusia seperti hak untuk hidup, hak persamaan di depan hukum, hak untuk tidak disiksa, hak memperoleh pendidikan, hak memperoleh pekerjaan, hak berpendapat, hak beragama dan beribadat menurut agama dan kepercayaaannya, dan hak memproleh kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam pemerintahan • Hak-hak tersebut juga tertuang dalam UUD 1945 (baik sebelum apalagi setelah amandemen)
  • 19. HAK-HAK AZAZI MANUSIA (3) • Di dalam masyarakat sering ada kesan bahwa HAM itu bertentangan dengan agama, sesungguhnya butir-butir HAM adalah sejalan dengan agama karena prinsipnya hendak memanusiakan manusia (seperti memelihara jiwa, melarang penyiksaan terhadap sesama manusia, kesetaraan laki-laki dan perempuan, dsb.) • Ada memang sisi-sisi tertentu dari konsep HAM sekarang yang ekstrim dilihat dari kacamata budaya bangsa Indonesia dan karenanya tidak sesuai atau bahkan bertentangan dengan budaya bangsa Indonesia, seperti ide perkawinan antar manusia sesama jenis, perpindahan agama, keabsahan anak biologis tanpa memandang status hukum perkawinan orang tuanya, dll. Dari segi ini konsep HAM itu sendiri mungkin perlu disempurnakan ke depan, dan pada segi lain ini juga berarti bahwa sebagian konsep HAM sekarang ternyata bias budaya tertentu (Barat) atau bahkan bertentangan dengan ajaran agama tertentu.
  • 20. PENUTUP • Demikian beberapa catatan sementara dan terima kasih atas perhatian anda: • Semoga bendera Indonesia tetap berkibar diangkasa • Semoga persatuan Indonesia tetap terjaga • Semoga wawasan kebangsaan tetap bergelora • Semoga Indonesia adil dan makmur segera • Semoga karir peserta diklat ini maju semua • Semoga dalam bekerja mereka jujur-jujur saja • Semoga semua SEMOGA di atas menjadi kenyataan.
  • 21. © H.A.Mushoddik FB : Moeshoddik Indisav InstaGram : @ dikdik_indisav172