SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
SELAMAT MENGIKUTI DIKLAT
PIM IV
SEMOGA SUKSES
MEMAHAMI WAWASAN
KEBANGSAAN DAN INTEGRITAS
BANGSA INDONESIA
Nara Sumber:
H.DADAN S PERMANA,S.H.,M.H.
NEGARA KESATUAN REPUBLIK
INDONESIA
DEKLARASI JUANDA 13 Desember ‘57
Deklarasi Djuanda menetapkan batas perairan nasional dengan
mempergunakan prinsip kepulauan (Archipelago Principle) atau lebih dikenal
dengan istilah Wawasan Nusantara.
Dasar pokok penetapan perairan nasional antara lain sebagai berikut:
• Bentuk geografis Indonesia sebagai negara kepulauan mempunyai sifat serta
corak berbeda satu sama lainnya.
• Bagi keutuhan teritorial dan untuk melindungi kekayaan negara RI maka
wilayah laut dianggap sebagai kesatuan yang bulat.
• Penentuan batas lautan teritorial seperti termaktup dalam Territorialle Zeen
Maritim Kringenitalie Ordonantie 1939 (stbi 1939 no. 442) artikel 1 ayat (1)
tidak lagi sesuai karena membagi wilayah daratan Indonesia dalam bagian-
bagian yang terpisah dengan perairan teritorial sendiri.
• Setiap negara yang berdaulat berhak dan berkewajiban untuk mengambil
tindakan yang dipandang perlu untuk melindungi keutuhan dan keselamatan
negaranya.
Prinsip-prinsip dalam dekiarasi Djuanda ini kemudian dikukuhkan dengan UU
No. 4 tahun 1960 tentang perairan Indonesia
UNCLOSS 1982
Melalui Konfrensi PBB tentang Hukum Laut Internasional ke-3 tahun
1982, pokok-pokok negara kepulauan berdasarkan Archipelago
Concept negara Indonesia diakui dan dicantumkan dalam UNCLOS
1982 (United Nation Convention on the Law of the Sea) atau
konvensi PBB tentang Hukum Laut.
Indonesia meratifikasi Unclos 1982 melalui UU No.17 th.1985 dan
sejak 16 Nopember 1993 Unclos 1982 telah diratifikasi oleh 60
negara sehingga menjadi hukum positif (hukum yang berlaku di
masing-masing negara).
Berlakunya Unclos 1982 berpengaruh dalam upaya pemanfaatan
laut bagi kepentingan kesejahteraan seperti bertambah luas ZEE
(Zona Ekonomi Eksklusif) dan Landas Kontinen Indonesia.
ZEE
• 200 mil dari garis dasar ke arah laut bebas sesuai UU No 5
Tahun 1983 dan UU 17 Tahun 1985
• Hak negara :
Menggali hasil alamnya;
• Kewajiban negara :
Menghormati lalulintas damai di lautan;
Landas Kontinen Indonesia adalah dasar laut dan tanah
dibawahnya diluar perairan wilayah Republik Indonesia
sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 4 Prp.
Tahun 1960 sampai kedalaman 200 meter atau lebih,
dimana masih mungkin diselenggarakan eksplorasi dan
eksploitasi kekayaan alam.(UU No 1 Th 1973)
.
WAWASAN KEBANGSAAN DALAM
KERANGKA NKRI
Wawasan
Bangsa
Negara
Wawasan :
• Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002)
dinyatakan bahwa secara etimologis istilah
“wawasan” berarti: (1) hasil mewawas,
tinjauan, pandangan dan dapat juga berarti (2)
konsepsi cara pandang.
BANGSA
• “Kebangsaan” berasal dari kata “bangsa” yang
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(2002) berarti kelompok masyarakat yang
bersamaan asal keturunan, adat, bahasa, dan
sejarahnya, serta berpemerintahan sendiri.
Sedangkan “kebangsaan” mengandung arti (1)
ciri-ciri yang menandai golongan bangsa, (2)
perihal bangsa; mengenai (yang bertalian
dengan) bangsa, (3) kesadaran diri sebagai
warga dari suatu negara.
NEGARA ?
• Secara etimologis negara berasal dari bahasa
asing, yaitu staat (Belanda) atau state (Inggris)
yang berarti menempatkan dalam keadaan
berdiri, membuat berdiri dan menempatkan.
• Kata negara dalam bahasa Indonesia berasal
dari bahasa Sansekerta, yaitu nagari atau
negara yang berarti wilayah, kota, atau
penguasa.
NEGARA
• Pengertian negara menurut logeman adalah
suatu organisasi berbasis masyarakat yang
memiliki kekuasaan untuk mengontrol dan
mengurusi masyarakat tertentu.
• Pengertian negara menurut J.J. Rousseau
adalah suatu perserikatan dari rakyat yang
secara bersama-sama mempertahankan dan
melindungi hak pada masing-masing diri dan
harta pada anggota-anggota yang tetap hidup
secara merdeka dan bebas.
UNSUR NEGARA
WILAYAH
PEMERINTAHAN
RAKYAT
Pengakuan LN
WILAYAH
• Perbatasan negara merupakan garis vertikal imajiner
yang berada di sepanjang garis perbatasan di atas
bumi, yang memisahkan wilayah teritori suatu negara
mulai dari tanah, air, udara, dan bagian bawah tanah
dari teritori negara lain.
• Seluruh bumi, air dan ruang angkasa termasuk
kekayaan alam yang terkandung didalamnya dalam
wilayah RI sebagai karunia tuhan YME adalah bumi, air
dan ruang angkasa bangsa Indonesia dan merupakan
kekayaan nasional ( Pasal 1 ayat 2 UU No. 5 Th 1960)
jo Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 )
.• Wawasan kebangsaan merupakan pandangan
yang menyatakan negara Indonesia merupakan
satu kesatuan dipandang dari semua aspek
sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia
dalam mendayagunakan konstelasi Indonesia,
sejarah dan kondisi sosial budaya untuk
mengejawantahan semua dorongan dan
rangsangan dalam usaha mencapai
perwujudan aspirasi bangsa dan tujuan
nasional yang mencakup kesatuan politik,
kesatuan sosial budaya, kesatuan ekonomi,
kesatuan pertahanan keamanan (Suhady dan
Sinaga, 2006).
WAWASAN KEBANGSAAN/NUSANTARA
Wawasan Kebangsaan sangat identik dengan
Wawasan Nusantara yaitu
“ Cara pandang bangsa Indonesia dalam
mencapai tujuan nasional yang mencakup
perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai
kesatuan Idiologi, politik, ekonomi, sosial
budaya, dan pertahanan keamanan”
IPOLEKSOSBUDHANKAM
(Suhady dan Sinaga, 2006).
Nilai Dasar Wawasan Kebangsaan
Nilai Wawasan Kebangsaan yang terwujud dalam
persatuan dan kesatuan bangsa memiliki enam
dimensi yang bersifat mendasar dan fundamental,
yaitu:
 Penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia
sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa;
 Tekad bersama untuk berkehidupan kebangsaan yang
bebas, merkeka, dan besatu;
 Cinta akan tanah air dan bangsa;
 Demokrasi atau kedaulatan rakyat;
 Kesetiakawanan sosial;
 Masyarakat adil-makmur.
KARAKTER BANGSA
• Karakter yang harus dibangun adalah karakter bahari,
sesuai dengan Indonesia yang sebagian besar terdiri dari
lautan. “sifat lautan yang lebih rendah dari gunung, dan
menampung berbagai aliran air.”
• Tidak ada negara seperti Indonesia yang terdiri dari
berbagai macam suku bangsa, bahasa, agama, yang sejak
dahulu sudah menghormati perbedaan dengan adanya
semboyan Bhineka Tunggal Ika.
• Jalan kemajuan Indonesia adalah keadilan sosial. “Keadilan
sosial merupakan kunci dari empat pilar kebangsaan” 4
Pilar itu adalah 4 unsur penyusun kemerdekaan
kebangsaan Indonesia. (Pancasila, UUD45, NKRI & Bhineka
Tunggal Ika)
PROFIL INDONESIA
 Letak geografis, Luas bengtangan 3.997 mil antara samudra
Hindia dan samudra Pasifik , sekitar 17.508 buah pulau besar dan
kecil
 Letak astronomis, 6 derajat LU sampai 11 derajat LS, 95 derajat
BT sampai 141 derajat BT.
 Sejarah geologi , pulau-pulau Indonesia terbentuk pada jaman
Miocene 12 juta tahun sebelum masehi, palaeocene 70 juta tahun
sebelum masehi, eocene 30 juta tahun sebelum masehi, oligacene
25 juta tahun sebelum masehi. Terdapat sekitar 400 gunung
berapi, 100 buah gunung masih aktif, 3 kali getaran setiap hari,
gempa bumi sedikitnya satu kali sehari, 1 kali setahun letusan
gunung berapi.
 Demografi, penduduk yang mendiami , sebelah barat-suku
melayu, tengah jawa , dayak , timur- papua.dll.
PROFIL INDONESIA
• Politik, sistem triaspolitika ; kekuasaan E-L-Y
• Ekonomi, sumber daya alam; minyak, gas
alam, timah, tembaga, pertanian dll.
• Seni budaya beraneka ragam setiap suku.
LAMBANG NEGARA INDONESIA
Pasal 36 a UUD 1945
PANCASILA
Secara Etimologi Pancasila berasal dari bahasa
India yaitu bahasa sansekerta.
Panca berarti "lima" syila (dengan huruf i
pendek) berarti "batu sendi", "alas" atau "dasar".
Syiila (dengan huruf i panjang ) berarti
"peraturan","tingkah laku yang baik atau
penting".syiila itu sendiri dalam bahasa Indonesia
menjadi susila artinya tingkah laku yang baik.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan
bahwa pancasyila berarti lima dasar sedangkan
pancasyiila berarti lima aturan tingkah laku yang
penting.
PANCASILA DASAR NEGARA
• Pancasila sebagai dasar Negara sesuai dengan
pembukaan UUD 1945 yang pada hakikatnya
adalah sumber dari segala sumber hukum
atau sumber tertib hukum di Indonesia.
KONSEP NEGARA HUKUM PANCASILA
Istilah negara hukum dalam berbagai literatur tidak bermakna tunggal, tetapi dimaknai
dalam tempus dan locus yang berbeda, sangat tergantung pada idiologi dan sistem
politik suatu negara.
Istilah negara hukum adalah suatu genus begrip yang terdiri dari lima konsep, yaitu :
 Konsep negara hukum menurut Al-Qur’an dan Sunnah yang diistilahkannya
dengan nomokrasi Islam,
 Konsep negara hukum menurut Eropa Kontinental yang disebut rechstaat, -----
--Kepastian hukum (hk tertulis-UU)
 Konsep rule of law, menurut Anglo saxon.--Keadilan (hukum
hakim/CL,yurisprudensi)
 Konsep socialist legality
 Konsep negara hukum Pancasila (hasil amandemen
UUD 1945 - kepastian hukum dan keadilan)
( Azhary Tahir, Negara Hukum, Suatu Studi tentang Prinsip-Prinsip Dilihat dari Segi Hukum Islam,
Implementasinya pada Periode Negara Madinah dan Masa Kini, Edisi Kedua, Kencana, Jakarta,
2003, hlm. 83)
SILA KE-1
• Ketuhanan yang Maha Esa bermakna bahwa
setiap warga negara Indonesia secara positif
memeluk ajaran agama. Negara tidaklah
berpihak pada agama tertentu, dengan
demikian tidak dikenal agama resmi negara.
Untuk itu maka aturan-aturan hukum baik
berbentuk Undang-undang hingga putusan
Pengadilan tidak mengutamakan kepentingan
agama tertentu di Indonesia;
SILA 2
• Kemanusiaan yang adil dan beradab
mengandung makna bahwa pembentukan
hukum harus menunjukkan karakter dan ciri-
ciri hukum dari manusia yang beradab. Hukum
baik Undang-undang maupun setiap putusan
hukum tidak boleh melampaui standar nilai-
nilai kemanusiaan;
SILA 3
• Persatuan Indonesia mengandung
pemahaman hukum bahwa setiap peraturan
hukum mulai Undang-undang hingga putusan
pengadilan harus mengacu pada terciptanya
sebuah persatuan di antara warga bangsa;
SILA KE 4
• Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah
kebijaksanaan dalam permusyawaratan
/perwakilan mengandung makna bahwa
musyawarah menjadi hal yang utama.
Musyawarah adalah cara utama dalam
pengambilan setiap keputusan, dan adanya
sistem perwakilan dalam proses demokratisasi di
Indonesia. Pengutamaan musyawarah dalam
setiap pengambilan keputusan berawal dari ide
pemikiran kegotong-royongan warga adat
Indonesia;
SILA KE 5
• Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
mengandung nilai-nilai bahwa setiap
peraturan hukum baik Undang-undang
maupun Putusan Pengadilan mencerminkan
semangat keadilan. Keadilan yang
dimaksudkan adalah semangat keadilan sosial
bukan keadilan yang berpusat pada semangat
individu.
ISU IPOLEKSOSBUDHANKAM
• Ketidakmampuan mengelola Sumber Daya
manusia (SDM)
• Penguasaan Iptek yang Kurang
• Korupsi
• Pembangunan yang Cenderung Tersentralisasi
• Defisit Anggaran - Hutang Luar Negeri
• Kesenjangan Penghasilan , rendahnya
Pertumbuhan Ekonomi, kemiskinan,
pengangguran.
• Keamanan, keadilan dst.
ISU IPOLEKSOSBUDHANKAM(TRANSNASIONAL)
• Negara kita berbentuk kepulauan dengan sebagian
besar wilayah berupa laut menjadikan kawasan ini
rentan akan adanya konflik perbatasan karena tidak
adanya ‘garis batas yang jelas di lautan’.
• Konflik yang terjadi antar negara meliputi isu
perbatasan, perebutan wilayah atau pulau di teritori
suatu negara.
• Isu kejahatan transnasionalisme di kawasan Asia
Tenggara disebabkan oleh beberapa faktor.
Permasalahan seperti perdagangan narkotika ilegal dan
penyelundupan manusia disebabkan karena kurangnya
kesadaran pemerintah negara yang bersangkutan
dalam menangani kasus tersebut.
INTEGRITAS
INTEGRITAS
Inilah yang kiranya membuat para pejuang
kemerdekaan Indonesia bertahan di tengah
badai peluru tentara kolonial.
Inilah yang membuat para religius bertahan di
tengah dunia yang semakin banal.
Inilah yang membuat para martir agama tetap
yakin tak tergoyahkan.
Inilah yang membuat orang tua membanting
tulang memberikan anaknya kehidupan.
INTEGRITAS
Integritas adalah sikap batin yang kokoh
memegang prinsip di tengah situasi sesulit
apapun.
Integritas adalah keyakinan tak tergoyahkan.
Integritas lahir dari perenjungan mendalam
pada beragam peristiwa kehidupan.
Integritas berkembang di dalam benturan
kenyataan.
INTEGRITAS
Integritas bukan buih moral tanpa makna.
Integritas adalah soal eksistensi kita sebagai
manusia dan bangsa.
Integritas adalah lembar tipis yang
memisahkan kita dari ketiadaan.
Integritas adalah satunya kata dan perbuatan.
INTEGRITAS
• Untuk mewujudkan itu semua dibutuhkan seorang aparatur
yang siap menjadi pemimpin perubahan, dan faktor penting
yang harus dimiliki aparatur negara yaitu kemampuan
menunjukkan integritas, etika, jiwa dan semangat
nasionalisme dalam mengelola Program Kegiatan instansi
menuju organisasi yang berkinerja tinggi.
• Orang yang memiliki integritas dicirikan dengan kualitas diri
dan kualitas interaksi dengan orang lain seperti mematuhi
peraturan dan etika organisasi, jujur, memegang teguh
komitmen dan prinsip-prinsip yang diyakini benar, tanggung
jawab, konsisten antara ucapan dan tindakan, kerja keras dan
anti korupsi.
RUMUS INTEGRITAS
• Perilaku integritas adalah fungsi interaksi antara
akuntabilitas, kompetensi dan etika, dengan rumus sebagai
berikut:
• Io = a (ACE) –C
Io = Integritas Organisasi a = alignment/interaksi
A= Accountability/akuntabilitas- “melakukan sesuai
ucapan‟
C= Competence/kompetensi- “melakukan dengan benar‟
E= Ethic/etika –”melakukan dengan keyakinan‟
C= Corruption- “melakukan tanpa korupsi
(Fredik Galtung)
.
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Makalah Pancasila Sebagai Ideologi Negara
Makalah Pancasila Sebagai Ideologi NegaraMakalah Pancasila Sebagai Ideologi Negara
Makalah Pancasila Sebagai Ideologi Negaraspecial131
 
Radikalisme beragama dan tantangan kebangsaan
Radikalisme beragama dan tantangan kebangsaanRadikalisme beragama dan tantangan kebangsaan
Radikalisme beragama dan tantangan kebangsaanMushoddik Indisav
 
Sekar 4201413039 paper implementasi politik dan strategi nasional dalam bidan...
Sekar 4201413039 paper implementasi politik dan strategi nasional dalam bidan...Sekar 4201413039 paper implementasi politik dan strategi nasional dalam bidan...
Sekar 4201413039 paper implementasi politik dan strategi nasional dalam bidan...natal kristiono
 
Desain kebijakan publik
Desain kebijakan publik Desain kebijakan publik
Desain kebijakan publik yuniariarsela
 
Bab iv 1&2.politik dan strategi nasional(pendahuluan dan pengertian)
Bab iv  1&2.politik dan strategi nasional(pendahuluan dan pengertian)Bab iv  1&2.politik dan strategi nasional(pendahuluan dan pengertian)
Bab iv 1&2.politik dan strategi nasional(pendahuluan dan pengertian)natal kristiono
 
Pendekatan teori rational emotif
Pendekatan teori rational emotifPendekatan teori rational emotif
Pendekatan teori rational emotifFATHATUL FIKRIYAH
 
SISTEM PEMBAGIAN KEKUASAAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
SISTEM PEMBAGIAN KEKUASAAN NEGARA REPUBLIK INDONESIASISTEM PEMBAGIAN KEKUASAAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
SISTEM PEMBAGIAN KEKUASAAN NEGARA REPUBLIK INDONESIAafifahdhaniyah
 
Kelompok 3 ilkom17 esensi dan urgensi pancasila sebagai sistem etika
Kelompok 3 ilkom17 esensi dan urgensi pancasila sebagai sistem etikaKelompok 3 ilkom17 esensi dan urgensi pancasila sebagai sistem etika
Kelompok 3 ilkom17 esensi dan urgensi pancasila sebagai sistem etikadayurikaperdana19
 
power point bela negara
power point bela negarapower point bela negara
power point bela negaraputrireza
 
Sistem Pemilihan Kepala Daerah
Sistem Pemilihan Kepala DaerahSistem Pemilihan Kepala Daerah
Sistem Pemilihan Kepala Daerahsangdamar
 
Power Point Pendidikan Pancasila ( Pancasila Vs Agama)
Power Point Pendidikan Pancasila ( Pancasila Vs Agama)Power Point Pendidikan Pancasila ( Pancasila Vs Agama)
Power Point Pendidikan Pancasila ( Pancasila Vs Agama)an isa
 
Rule Of Law dan Hak Asasi Manusia
Rule Of Law dan Hak Asasi ManusiaRule Of Law dan Hak Asasi Manusia
Rule Of Law dan Hak Asasi ManusiaRapiika
 
pendidikan kewarganegaraan kelompok "Materi identitas nasional"
pendidikan kewarganegaraan kelompok  "Materi identitas nasional"pendidikan kewarganegaraan kelompok  "Materi identitas nasional"
pendidikan kewarganegaraan kelompok "Materi identitas nasional"aliffya_irlandha
 
Modul Wawasan Kebangsaan Golongan III K1/K2 Tahun 2018
Modul Wawasan Kebangsaan Golongan III K1/K2 Tahun 2018Modul Wawasan Kebangsaan Golongan III K1/K2 Tahun 2018
Modul Wawasan Kebangsaan Golongan III K1/K2 Tahun 2018Eko Supriyadi
 

What's hot (20)

PEMBINAAN KESADARAN BELA NEGARA (PKBN)
PEMBINAAN KESADARAN BELA NEGARA (PKBN)PEMBINAAN KESADARAN BELA NEGARA (PKBN)
PEMBINAAN KESADARAN BELA NEGARA (PKBN)
 
Integrasi nasional ppt
Integrasi nasional pptIntegrasi nasional ppt
Integrasi nasional ppt
 
Makalah Pancasila Sebagai Ideologi Negara
Makalah Pancasila Sebagai Ideologi NegaraMakalah Pancasila Sebagai Ideologi Negara
Makalah Pancasila Sebagai Ideologi Negara
 
Pamong praja 1
Pamong praja 1Pamong praja 1
Pamong praja 1
 
Radikalisme beragama dan tantangan kebangsaan
Radikalisme beragama dan tantangan kebangsaanRadikalisme beragama dan tantangan kebangsaan
Radikalisme beragama dan tantangan kebangsaan
 
Sekar 4201413039 paper implementasi politik dan strategi nasional dalam bidan...
Sekar 4201413039 paper implementasi politik dan strategi nasional dalam bidan...Sekar 4201413039 paper implementasi politik dan strategi nasional dalam bidan...
Sekar 4201413039 paper implementasi politik dan strategi nasional dalam bidan...
 
Desain kebijakan publik
Desain kebijakan publik Desain kebijakan publik
Desain kebijakan publik
 
Hukum administrasi negara
Hukum administrasi negaraHukum administrasi negara
Hukum administrasi negara
 
Bab iv 1&2.politik dan strategi nasional(pendahuluan dan pengertian)
Bab iv  1&2.politik dan strategi nasional(pendahuluan dan pengertian)Bab iv  1&2.politik dan strategi nasional(pendahuluan dan pengertian)
Bab iv 1&2.politik dan strategi nasional(pendahuluan dan pengertian)
 
Partai politik
Partai politikPartai politik
Partai politik
 
Pendekatan teori rational emotif
Pendekatan teori rational emotifPendekatan teori rational emotif
Pendekatan teori rational emotif
 
SISTEM PEMBAGIAN KEKUASAAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
SISTEM PEMBAGIAN KEKUASAAN NEGARA REPUBLIK INDONESIASISTEM PEMBAGIAN KEKUASAAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
SISTEM PEMBAGIAN KEKUASAAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
 
Kelompok 3 ilkom17 esensi dan urgensi pancasila sebagai sistem etika
Kelompok 3 ilkom17 esensi dan urgensi pancasila sebagai sistem etikaKelompok 3 ilkom17 esensi dan urgensi pancasila sebagai sistem etika
Kelompok 3 ilkom17 esensi dan urgensi pancasila sebagai sistem etika
 
power point bela negara
power point bela negarapower point bela negara
power point bela negara
 
Sistem Pemilihan Kepala Daerah
Sistem Pemilihan Kepala DaerahSistem Pemilihan Kepala Daerah
Sistem Pemilihan Kepala Daerah
 
Power Point Pendidikan Pancasila ( Pancasila Vs Agama)
Power Point Pendidikan Pancasila ( Pancasila Vs Agama)Power Point Pendidikan Pancasila ( Pancasila Vs Agama)
Power Point Pendidikan Pancasila ( Pancasila Vs Agama)
 
Rule Of Law dan Hak Asasi Manusia
Rule Of Law dan Hak Asasi ManusiaRule Of Law dan Hak Asasi Manusia
Rule Of Law dan Hak Asasi Manusia
 
pendidikan kewarganegaraan kelompok "Materi identitas nasional"
pendidikan kewarganegaraan kelompok  "Materi identitas nasional"pendidikan kewarganegaraan kelompok  "Materi identitas nasional"
pendidikan kewarganegaraan kelompok "Materi identitas nasional"
 
Modul Wawasan Kebangsaan Golongan III K1/K2 Tahun 2018
Modul Wawasan Kebangsaan Golongan III K1/K2 Tahun 2018Modul Wawasan Kebangsaan Golongan III K1/K2 Tahun 2018
Modul Wawasan Kebangsaan Golongan III K1/K2 Tahun 2018
 
Politik ppt
Politik pptPolitik ppt
Politik ppt
 

Similar to WAWASAN NEGARA

Wawasan Nusantara sebagai Konsepsi dan Pandangan Kolektif Kebangsaan
Wawasan Nusantara sebagai Konsepsi dan Pandangan Kolektif KebangsaanWawasan Nusantara sebagai Konsepsi dan Pandangan Kolektif Kebangsaan
Wawasan Nusantara sebagai Konsepsi dan Pandangan Kolektif KebangsaanMira Veranita
 
Wawasan Nusantara yang menggabarkan kultur dalam bermasyarakat d indoensia
Wawasan Nusantara yang menggabarkan kultur dalam bermasyarakat d indoensiaWawasan Nusantara yang menggabarkan kultur dalam bermasyarakat d indoensia
Wawasan Nusantara yang menggabarkan kultur dalam bermasyarakat d indoensiamohandika1
 
PKN- Geopolitik dan Wawasan Nusantara
PKN- Geopolitik dan Wawasan NusantaraPKN- Geopolitik dan Wawasan Nusantara
PKN- Geopolitik dan Wawasan Nusantararensykartika
 
Resume materi ppkn bab 6 sub b
Resume materi ppkn bab 6 sub bResume materi ppkn bab 6 sub b
Resume materi ppkn bab 6 sub blupuskincay
 
Geopolitik Nasional Indonesia
Geopolitik Nasional IndonesiaGeopolitik Nasional Indonesia
Geopolitik Nasional Indonesiarusdiman1
 
wawasan-nusantara.ppt
wawasan-nusantara.pptwawasan-nusantara.ppt
wawasan-nusantara.pptYeongHwang1
 
Dinamika kehidupan bernegara dalam konteks geopolitik indonesia
Dinamika kehidupan bernegara dalam konteks geopolitik indonesiaDinamika kehidupan bernegara dalam konteks geopolitik indonesia
Dinamika kehidupan bernegara dalam konteks geopolitik indonesiaaulia maharani arianti
 
Bab ii 1-3 wawasan nusantara
Bab ii  1-3 wawasan nusantaraBab ii  1-3 wawasan nusantara
Bab ii 1-3 wawasan nusantaranatal kristiono
 
BAB 7 GEOPOLITIK INDONESIA edit.pptx
BAB 7 GEOPOLITIK INDONESIA edit.pptxBAB 7 GEOPOLITIK INDONESIA edit.pptx
BAB 7 GEOPOLITIK INDONESIA edit.pptxcelvinsinaga2
 

Similar to WAWASAN NEGARA (20)

Geopolitik
GeopolitikGeopolitik
Geopolitik
 
Wawasan nusantara-bagian-2
Wawasan nusantara-bagian-2Wawasan nusantara-bagian-2
Wawasan nusantara-bagian-2
 
9 wasantara
9 wasantara9 wasantara
9 wasantara
 
BAB 8.pptx
BAB 8.pptxBAB 8.pptx
BAB 8.pptx
 
ARTIKEL PKN TUGAS 1 ADITYA WAHYU LES SETIAWAN.pdf
ARTIKEL PKN TUGAS 1 ADITYA WAHYU LES SETIAWAN.pdfARTIKEL PKN TUGAS 1 ADITYA WAHYU LES SETIAWAN.pdf
ARTIKEL PKN TUGAS 1 ADITYA WAHYU LES SETIAWAN.pdf
 
Paper kel 3
Paper kel 3Paper kel 3
Paper kel 3
 
Makalah kuli ah
Makalah kuli ahMakalah kuli ah
Makalah kuli ah
 
Wawasan Nusantara sebagai Konsepsi dan Pandangan Kolektif Kebangsaan
Wawasan Nusantara sebagai Konsepsi dan Pandangan Kolektif KebangsaanWawasan Nusantara sebagai Konsepsi dan Pandangan Kolektif Kebangsaan
Wawasan Nusantara sebagai Konsepsi dan Pandangan Kolektif Kebangsaan
 
Wawasan Nusantara
Wawasan NusantaraWawasan Nusantara
Wawasan Nusantara
 
Wawasan Nusantara yang menggabarkan kultur dalam bermasyarakat d indoensia
Wawasan Nusantara yang menggabarkan kultur dalam bermasyarakat d indoensiaWawasan Nusantara yang menggabarkan kultur dalam bermasyarakat d indoensia
Wawasan Nusantara yang menggabarkan kultur dalam bermasyarakat d indoensia
 
PKN- Geopolitik dan Wawasan Nusantara
PKN- Geopolitik dan Wawasan NusantaraPKN- Geopolitik dan Wawasan Nusantara
PKN- Geopolitik dan Wawasan Nusantara
 
Resume materi ppkn bab 6 sub b
Resume materi ppkn bab 6 sub bResume materi ppkn bab 6 sub b
Resume materi ppkn bab 6 sub b
 
Makalah wawasan nusantara dalam globalisasi 2
Makalah  wawasan nusantara dalam globalisasi 2Makalah  wawasan nusantara dalam globalisasi 2
Makalah wawasan nusantara dalam globalisasi 2
 
Geopolitik Nasional Indonesia
Geopolitik Nasional IndonesiaGeopolitik Nasional Indonesia
Geopolitik Nasional Indonesia
 
wawasan-nusantara.ppt
wawasan-nusantara.pptwawasan-nusantara.ppt
wawasan-nusantara.ppt
 
Geopolitik
GeopolitikGeopolitik
Geopolitik
 
Dinamika kehidupan bernegara dalam konteks geopolitik indonesia
Dinamika kehidupan bernegara dalam konteks geopolitik indonesiaDinamika kehidupan bernegara dalam konteks geopolitik indonesia
Dinamika kehidupan bernegara dalam konteks geopolitik indonesia
 
Bab ii 1-3 wawasan nusantara
Bab ii  1-3 wawasan nusantaraBab ii  1-3 wawasan nusantara
Bab ii 1-3 wawasan nusantara
 
BAB 7 GEOPOLITIK INDONESIA edit.pptx
BAB 7 GEOPOLITIK INDONESIA edit.pptxBAB 7 GEOPOLITIK INDONESIA edit.pptx
BAB 7 GEOPOLITIK INDONESIA edit.pptx
 
wawasan nusantara
wawasan nusantara wawasan nusantara
wawasan nusantara
 

Recently uploaded

PPT Mengenai Pengelolaan Penataan Kearsipan.pptx
PPT Mengenai Pengelolaan Penataan Kearsipan.pptxPPT Mengenai Pengelolaan Penataan Kearsipan.pptx
PPT Mengenai Pengelolaan Penataan Kearsipan.pptxmuhnurmufid123
 
Modul 1.2 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pdf
Modul 1.2 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pdfModul 1.2 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pdf
Modul 1.2 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pdfAndiAliyah2
 
undangan tahlil dan kirim doa pendak 1.doc
undangan tahlil dan kirim doa pendak 1.docundangan tahlil dan kirim doa pendak 1.doc
undangan tahlil dan kirim doa pendak 1.docLaelaSafitri7
 
Co-funding Pitchdeck 2024.pptxhdhddjdjdjddjjd
Co-funding Pitchdeck 2024.pptxhdhddjdjdjddjjdCo-funding Pitchdeck 2024.pptxhdhddjdjdjddjjd
Co-funding Pitchdeck 2024.pptxhdhddjdjdjddjjdveinlatex
 
IMC design - Safety Riding Campaign - Mask Up
IMC design - Safety Riding Campaign - Mask UpIMC design - Safety Riding Campaign - Mask Up
IMC design - Safety Riding Campaign - Mask UpAdePutraTunggali
 
IMC Campaign - Integrated Marketing Communication Bingo
IMC Campaign - Integrated Marketing Communication BingoIMC Campaign - Integrated Marketing Communication Bingo
IMC Campaign - Integrated Marketing Communication BingoAdePutraTunggali
 

Recently uploaded (6)

PPT Mengenai Pengelolaan Penataan Kearsipan.pptx
PPT Mengenai Pengelolaan Penataan Kearsipan.pptxPPT Mengenai Pengelolaan Penataan Kearsipan.pptx
PPT Mengenai Pengelolaan Penataan Kearsipan.pptx
 
Modul 1.2 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pdf
Modul 1.2 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pdfModul 1.2 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pdf
Modul 1.2 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pdf
 
undangan tahlil dan kirim doa pendak 1.doc
undangan tahlil dan kirim doa pendak 1.docundangan tahlil dan kirim doa pendak 1.doc
undangan tahlil dan kirim doa pendak 1.doc
 
Co-funding Pitchdeck 2024.pptxhdhddjdjdjddjjd
Co-funding Pitchdeck 2024.pptxhdhddjdjdjddjjdCo-funding Pitchdeck 2024.pptxhdhddjdjdjddjjd
Co-funding Pitchdeck 2024.pptxhdhddjdjdjddjjd
 
IMC design - Safety Riding Campaign - Mask Up
IMC design - Safety Riding Campaign - Mask UpIMC design - Safety Riding Campaign - Mask Up
IMC design - Safety Riding Campaign - Mask Up
 
IMC Campaign - Integrated Marketing Communication Bingo
IMC Campaign - Integrated Marketing Communication BingoIMC Campaign - Integrated Marketing Communication Bingo
IMC Campaign - Integrated Marketing Communication Bingo
 

WAWASAN NEGARA

  • 1. SELAMAT MENGIKUTI DIKLAT PIM IV SEMOGA SUKSES
  • 2. MEMAHAMI WAWASAN KEBANGSAAN DAN INTEGRITAS BANGSA INDONESIA Nara Sumber: H.DADAN S PERMANA,S.H.,M.H.
  • 4. DEKLARASI JUANDA 13 Desember ‘57 Deklarasi Djuanda menetapkan batas perairan nasional dengan mempergunakan prinsip kepulauan (Archipelago Principle) atau lebih dikenal dengan istilah Wawasan Nusantara. Dasar pokok penetapan perairan nasional antara lain sebagai berikut: • Bentuk geografis Indonesia sebagai negara kepulauan mempunyai sifat serta corak berbeda satu sama lainnya. • Bagi keutuhan teritorial dan untuk melindungi kekayaan negara RI maka wilayah laut dianggap sebagai kesatuan yang bulat. • Penentuan batas lautan teritorial seperti termaktup dalam Territorialle Zeen Maritim Kringenitalie Ordonantie 1939 (stbi 1939 no. 442) artikel 1 ayat (1) tidak lagi sesuai karena membagi wilayah daratan Indonesia dalam bagian- bagian yang terpisah dengan perairan teritorial sendiri. • Setiap negara yang berdaulat berhak dan berkewajiban untuk mengambil tindakan yang dipandang perlu untuk melindungi keutuhan dan keselamatan negaranya. Prinsip-prinsip dalam dekiarasi Djuanda ini kemudian dikukuhkan dengan UU No. 4 tahun 1960 tentang perairan Indonesia
  • 5. UNCLOSS 1982 Melalui Konfrensi PBB tentang Hukum Laut Internasional ke-3 tahun 1982, pokok-pokok negara kepulauan berdasarkan Archipelago Concept negara Indonesia diakui dan dicantumkan dalam UNCLOS 1982 (United Nation Convention on the Law of the Sea) atau konvensi PBB tentang Hukum Laut. Indonesia meratifikasi Unclos 1982 melalui UU No.17 th.1985 dan sejak 16 Nopember 1993 Unclos 1982 telah diratifikasi oleh 60 negara sehingga menjadi hukum positif (hukum yang berlaku di masing-masing negara). Berlakunya Unclos 1982 berpengaruh dalam upaya pemanfaatan laut bagi kepentingan kesejahteraan seperti bertambah luas ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif) dan Landas Kontinen Indonesia.
  • 6. ZEE • 200 mil dari garis dasar ke arah laut bebas sesuai UU No 5 Tahun 1983 dan UU 17 Tahun 1985 • Hak negara : Menggali hasil alamnya; • Kewajiban negara : Menghormati lalulintas damai di lautan; Landas Kontinen Indonesia adalah dasar laut dan tanah dibawahnya diluar perairan wilayah Republik Indonesia sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 4 Prp. Tahun 1960 sampai kedalaman 200 meter atau lebih, dimana masih mungkin diselenggarakan eksplorasi dan eksploitasi kekayaan alam.(UU No 1 Th 1973)
  • 7.
  • 8. . WAWASAN KEBANGSAAN DALAM KERANGKA NKRI Wawasan Bangsa Negara
  • 9. Wawasan : • Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) dinyatakan bahwa secara etimologis istilah “wawasan” berarti: (1) hasil mewawas, tinjauan, pandangan dan dapat juga berarti (2) konsepsi cara pandang.
  • 10. BANGSA • “Kebangsaan” berasal dari kata “bangsa” yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) berarti kelompok masyarakat yang bersamaan asal keturunan, adat, bahasa, dan sejarahnya, serta berpemerintahan sendiri. Sedangkan “kebangsaan” mengandung arti (1) ciri-ciri yang menandai golongan bangsa, (2) perihal bangsa; mengenai (yang bertalian dengan) bangsa, (3) kesadaran diri sebagai warga dari suatu negara.
  • 11. NEGARA ? • Secara etimologis negara berasal dari bahasa asing, yaitu staat (Belanda) atau state (Inggris) yang berarti menempatkan dalam keadaan berdiri, membuat berdiri dan menempatkan. • Kata negara dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu nagari atau negara yang berarti wilayah, kota, atau penguasa.
  • 12. NEGARA • Pengertian negara menurut logeman adalah suatu organisasi berbasis masyarakat yang memiliki kekuasaan untuk mengontrol dan mengurusi masyarakat tertentu. • Pengertian negara menurut J.J. Rousseau adalah suatu perserikatan dari rakyat yang secara bersama-sama mempertahankan dan melindungi hak pada masing-masing diri dan harta pada anggota-anggota yang tetap hidup secara merdeka dan bebas.
  • 14. WILAYAH • Perbatasan negara merupakan garis vertikal imajiner yang berada di sepanjang garis perbatasan di atas bumi, yang memisahkan wilayah teritori suatu negara mulai dari tanah, air, udara, dan bagian bawah tanah dari teritori negara lain. • Seluruh bumi, air dan ruang angkasa termasuk kekayaan alam yang terkandung didalamnya dalam wilayah RI sebagai karunia tuhan YME adalah bumi, air dan ruang angkasa bangsa Indonesia dan merupakan kekayaan nasional ( Pasal 1 ayat 2 UU No. 5 Th 1960) jo Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 )
  • 15. .• Wawasan kebangsaan merupakan pandangan yang menyatakan negara Indonesia merupakan satu kesatuan dipandang dari semua aspek sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia dalam mendayagunakan konstelasi Indonesia, sejarah dan kondisi sosial budaya untuk mengejawantahan semua dorongan dan rangsangan dalam usaha mencapai perwujudan aspirasi bangsa dan tujuan nasional yang mencakup kesatuan politik, kesatuan sosial budaya, kesatuan ekonomi, kesatuan pertahanan keamanan (Suhady dan Sinaga, 2006).
  • 16. WAWASAN KEBANGSAAN/NUSANTARA Wawasan Kebangsaan sangat identik dengan Wawasan Nusantara yaitu “ Cara pandang bangsa Indonesia dalam mencapai tujuan nasional yang mencakup perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai kesatuan Idiologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan” IPOLEKSOSBUDHANKAM (Suhady dan Sinaga, 2006).
  • 17. Nilai Dasar Wawasan Kebangsaan Nilai Wawasan Kebangsaan yang terwujud dalam persatuan dan kesatuan bangsa memiliki enam dimensi yang bersifat mendasar dan fundamental, yaitu:  Penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa;  Tekad bersama untuk berkehidupan kebangsaan yang bebas, merkeka, dan besatu;  Cinta akan tanah air dan bangsa;  Demokrasi atau kedaulatan rakyat;  Kesetiakawanan sosial;  Masyarakat adil-makmur.
  • 18. KARAKTER BANGSA • Karakter yang harus dibangun adalah karakter bahari, sesuai dengan Indonesia yang sebagian besar terdiri dari lautan. “sifat lautan yang lebih rendah dari gunung, dan menampung berbagai aliran air.” • Tidak ada negara seperti Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku bangsa, bahasa, agama, yang sejak dahulu sudah menghormati perbedaan dengan adanya semboyan Bhineka Tunggal Ika. • Jalan kemajuan Indonesia adalah keadilan sosial. “Keadilan sosial merupakan kunci dari empat pilar kebangsaan” 4 Pilar itu adalah 4 unsur penyusun kemerdekaan kebangsaan Indonesia. (Pancasila, UUD45, NKRI & Bhineka Tunggal Ika)
  • 19. PROFIL INDONESIA  Letak geografis, Luas bengtangan 3.997 mil antara samudra Hindia dan samudra Pasifik , sekitar 17.508 buah pulau besar dan kecil  Letak astronomis, 6 derajat LU sampai 11 derajat LS, 95 derajat BT sampai 141 derajat BT.  Sejarah geologi , pulau-pulau Indonesia terbentuk pada jaman Miocene 12 juta tahun sebelum masehi, palaeocene 70 juta tahun sebelum masehi, eocene 30 juta tahun sebelum masehi, oligacene 25 juta tahun sebelum masehi. Terdapat sekitar 400 gunung berapi, 100 buah gunung masih aktif, 3 kali getaran setiap hari, gempa bumi sedikitnya satu kali sehari, 1 kali setahun letusan gunung berapi.  Demografi, penduduk yang mendiami , sebelah barat-suku melayu, tengah jawa , dayak , timur- papua.dll.
  • 20. PROFIL INDONESIA • Politik, sistem triaspolitika ; kekuasaan E-L-Y • Ekonomi, sumber daya alam; minyak, gas alam, timah, tembaga, pertanian dll. • Seni budaya beraneka ragam setiap suku.
  • 22. PANCASILA Secara Etimologi Pancasila berasal dari bahasa India yaitu bahasa sansekerta. Panca berarti "lima" syila (dengan huruf i pendek) berarti "batu sendi", "alas" atau "dasar". Syiila (dengan huruf i panjang ) berarti "peraturan","tingkah laku yang baik atau penting".syiila itu sendiri dalam bahasa Indonesia menjadi susila artinya tingkah laku yang baik. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pancasyila berarti lima dasar sedangkan pancasyiila berarti lima aturan tingkah laku yang penting.
  • 23. PANCASILA DASAR NEGARA • Pancasila sebagai dasar Negara sesuai dengan pembukaan UUD 1945 yang pada hakikatnya adalah sumber dari segala sumber hukum atau sumber tertib hukum di Indonesia.
  • 24. KONSEP NEGARA HUKUM PANCASILA Istilah negara hukum dalam berbagai literatur tidak bermakna tunggal, tetapi dimaknai dalam tempus dan locus yang berbeda, sangat tergantung pada idiologi dan sistem politik suatu negara. Istilah negara hukum adalah suatu genus begrip yang terdiri dari lima konsep, yaitu :  Konsep negara hukum menurut Al-Qur’an dan Sunnah yang diistilahkannya dengan nomokrasi Islam,  Konsep negara hukum menurut Eropa Kontinental yang disebut rechstaat, ----- --Kepastian hukum (hk tertulis-UU)  Konsep rule of law, menurut Anglo saxon.--Keadilan (hukum hakim/CL,yurisprudensi)  Konsep socialist legality  Konsep negara hukum Pancasila (hasil amandemen UUD 1945 - kepastian hukum dan keadilan) ( Azhary Tahir, Negara Hukum, Suatu Studi tentang Prinsip-Prinsip Dilihat dari Segi Hukum Islam, Implementasinya pada Periode Negara Madinah dan Masa Kini, Edisi Kedua, Kencana, Jakarta, 2003, hlm. 83)
  • 25. SILA KE-1 • Ketuhanan yang Maha Esa bermakna bahwa setiap warga negara Indonesia secara positif memeluk ajaran agama. Negara tidaklah berpihak pada agama tertentu, dengan demikian tidak dikenal agama resmi negara. Untuk itu maka aturan-aturan hukum baik berbentuk Undang-undang hingga putusan Pengadilan tidak mengutamakan kepentingan agama tertentu di Indonesia;
  • 26. SILA 2 • Kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung makna bahwa pembentukan hukum harus menunjukkan karakter dan ciri- ciri hukum dari manusia yang beradab. Hukum baik Undang-undang maupun setiap putusan hukum tidak boleh melampaui standar nilai- nilai kemanusiaan;
  • 27. SILA 3 • Persatuan Indonesia mengandung pemahaman hukum bahwa setiap peraturan hukum mulai Undang-undang hingga putusan pengadilan harus mengacu pada terciptanya sebuah persatuan di antara warga bangsa;
  • 28. SILA KE 4 • Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan /perwakilan mengandung makna bahwa musyawarah menjadi hal yang utama. Musyawarah adalah cara utama dalam pengambilan setiap keputusan, dan adanya sistem perwakilan dalam proses demokratisasi di Indonesia. Pengutamaan musyawarah dalam setiap pengambilan keputusan berawal dari ide pemikiran kegotong-royongan warga adat Indonesia;
  • 29. SILA KE 5 • Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia mengandung nilai-nilai bahwa setiap peraturan hukum baik Undang-undang maupun Putusan Pengadilan mencerminkan semangat keadilan. Keadilan yang dimaksudkan adalah semangat keadilan sosial bukan keadilan yang berpusat pada semangat individu.
  • 30.
  • 31. ISU IPOLEKSOSBUDHANKAM • Ketidakmampuan mengelola Sumber Daya manusia (SDM) • Penguasaan Iptek yang Kurang • Korupsi • Pembangunan yang Cenderung Tersentralisasi • Defisit Anggaran - Hutang Luar Negeri • Kesenjangan Penghasilan , rendahnya Pertumbuhan Ekonomi, kemiskinan, pengangguran. • Keamanan, keadilan dst.
  • 32. ISU IPOLEKSOSBUDHANKAM(TRANSNASIONAL) • Negara kita berbentuk kepulauan dengan sebagian besar wilayah berupa laut menjadikan kawasan ini rentan akan adanya konflik perbatasan karena tidak adanya ‘garis batas yang jelas di lautan’. • Konflik yang terjadi antar negara meliputi isu perbatasan, perebutan wilayah atau pulau di teritori suatu negara. • Isu kejahatan transnasionalisme di kawasan Asia Tenggara disebabkan oleh beberapa faktor. Permasalahan seperti perdagangan narkotika ilegal dan penyelundupan manusia disebabkan karena kurangnya kesadaran pemerintah negara yang bersangkutan dalam menangani kasus tersebut.
  • 34. INTEGRITAS Inilah yang kiranya membuat para pejuang kemerdekaan Indonesia bertahan di tengah badai peluru tentara kolonial. Inilah yang membuat para religius bertahan di tengah dunia yang semakin banal. Inilah yang membuat para martir agama tetap yakin tak tergoyahkan. Inilah yang membuat orang tua membanting tulang memberikan anaknya kehidupan.
  • 35. INTEGRITAS Integritas adalah sikap batin yang kokoh memegang prinsip di tengah situasi sesulit apapun. Integritas adalah keyakinan tak tergoyahkan. Integritas lahir dari perenjungan mendalam pada beragam peristiwa kehidupan. Integritas berkembang di dalam benturan kenyataan.
  • 36. INTEGRITAS Integritas bukan buih moral tanpa makna. Integritas adalah soal eksistensi kita sebagai manusia dan bangsa. Integritas adalah lembar tipis yang memisahkan kita dari ketiadaan. Integritas adalah satunya kata dan perbuatan.
  • 37. INTEGRITAS • Untuk mewujudkan itu semua dibutuhkan seorang aparatur yang siap menjadi pemimpin perubahan, dan faktor penting yang harus dimiliki aparatur negara yaitu kemampuan menunjukkan integritas, etika, jiwa dan semangat nasionalisme dalam mengelola Program Kegiatan instansi menuju organisasi yang berkinerja tinggi. • Orang yang memiliki integritas dicirikan dengan kualitas diri dan kualitas interaksi dengan orang lain seperti mematuhi peraturan dan etika organisasi, jujur, memegang teguh komitmen dan prinsip-prinsip yang diyakini benar, tanggung jawab, konsisten antara ucapan dan tindakan, kerja keras dan anti korupsi.
  • 38. RUMUS INTEGRITAS • Perilaku integritas adalah fungsi interaksi antara akuntabilitas, kompetensi dan etika, dengan rumus sebagai berikut: • Io = a (ACE) –C Io = Integritas Organisasi a = alignment/interaksi A= Accountability/akuntabilitas- “melakukan sesuai ucapan‟ C= Competence/kompetensi- “melakukan dengan benar‟ E= Ethic/etika –”melakukan dengan keyakinan‟ C= Corruption- “melakukan tanpa korupsi (Fredik Galtung)

Editor's Notes

  1. dll