Dokumen tersebut membahas tentang moderasi beragama di Indonesia. Menurut ringkuman singkat dokumen tersebut:
1. Kemenag mempromosikan sikap moderat dan adil dalam beragama untuk mencegah ekstremisme.
2. Tantangan utama kehidupan beragama di Indonesia adalah pluralitas agama yang harus dihargai.
3. Kemenag berupaya memperkuat moderasi beragama melalui kebijakan dan pelayanan untuk mendukung ker
2. Proses “U” (rethinking)
Pluralitas sebagai keniscayaan sejarah, beragama dan tantangan sosial
@> Apa tantangan Indonesia saat ini dan masa depan ?
Indonesia dan tantangan Pluralitas
Tantangan, Harapan, syarat dan Tugas Kemenag
@> Persoalan apa yang mengharuskan Kemenag itu ada /eksis ?
@> Kebijakan apa yang memperkuat keberadaan Kemenag ?
@> Bagaimana seharusnya ASN Kemenag bersikap dalam melayani
masyarakat ?
Moderasi Beragama
@> Bagaimana Agama yang Janus Face, menghadapi pluralisme,
menengahi fundamentalisme.
Keragaman eksistensi agama-agama di Indonesia merupakan mozaik
yang memperkaya khazanah kehidupan keagamaan. Tapi di sisi lain ia
juga mengandung potensi ancaman bagi persatuan Negara Republik
Indonesia
Dilema Agama
3. THE ICEBERG MODEL
• model analisis terhadap fenomena yang bersifat kompleks
(dalam organisasi atau masyarakat), dikembangkan oleh
Senge dan Hamilton.
• Events adalah fenomena yang tampak terkait konteks yang
dianalisis. Fenomena dalam system thinking diyakini
disokong oleh 3 lapisan yang tidak tampak:
pola/kecenderungan perilaku, struktur & sistem sosial, dan
model mental (paradigma/cara pandang) dengan sumber
yang biasanya bersifat sakral seperti ideologi, agama, tradisi.
• patterns of behavior adalah kecenderungan yang terjadi
dalam masyarakat dan terkait langsung dengan fenomena
tampak. Misalnya, fenomena perilaku intoleran dalam
masyarakat didukung oleh pola penanaman nilai-nilai melalui
pengajian dan dai2 yang intoleran.
• Systems Structure adalah struktur & sistem sosial yang
memungkinkan pola/kecenderungan masyarakat tersebut
berkembang.
• Mental Models adalah cara pandang, perspektif, dan
paradigma pelaku/elemen sistem yang menyebabkan struktur
dan sistem sosial bertahan dalam kondisi/sistuasi sedemikian
• Semakin dalam lapisan yang kita analisis dan kemudian kita
intervensi, semakin besar leverage (daya ungkit) terhadap
perubahan struktural dan sistemik, yang berujung pada
perubahan fenomena yang berkelanjutan.
4. ICEBERG
ANALYSIS &
U-PROCESS
Otto Scharmer &
United In Diversity
REACTING
APA YANG
TERJADI
POLA
DAN TREN
STRUKTUR
PENYEBAB
RETHINKING
Perilaku,
kebiasaan,
sikap (yang
dapat dilihat)
Tradisi,
budaya,
kebijakan
pemerintah,
system
Fakta, peristiwa,
data (bukan
opini, asumsi,
dugaan, dsb)
Mengubah
Paradigma,
perspektif,
keyakinan
Dsb.
REFRAMING
REDESIGNING
SUMBER
MENTAL
MODEL
Paradigma,
perspektif,
keyakinan
Mendesain
kebijakan, program,
rewards, dsb
Memastikan
terwujudnya
sikap,
kebiasaan
baru,dsb
5. Menghadapi Pluralisme
Stephen Schwartz (2007) “The Two Faces Of Islam”
wajah Islam yang ramah,
bersahabat, toleran,
dan inklusif yang siap
berdampingan dengan
para penganut
keyakinan yang berbeda
dan dengan sendirinya
melihat perbedaan
sebagai rahmat.
Agama yang ramah
wajah Islam yang garang,
mudah marah, tidak
toleran, dan ekslusif,
yang menjadi antagonis
bagi wajah Islam yang
pertama.
Beragama yang
marah
6. Tantangan
terbesar
kehidupan
agama
Respon
Kemenag
RI
‘Moderasi
Beragama’=>
to be moderate
(washatiyah) in
religious life
Sejak awal kepemimpinannya,
Lukman Hakim Saifuddin
menggaungkan Moderasi
Beragama dalam keseluruhan
programnya di Kemenag.
Menurutnya, ‘Moderasi
Beragama’adalah
Sikap dan perilaku selalu
mengambil posisi di tengah-
tengah (wasathiyah) di antara
setiap kutub yang ekstrim dalam
beragama,
dan dengan selalu bertindak
adil.
KEMENTERIAN AGAMA
REPUBLIK INDONESIA
’Moderasi Beragama’
Visi Menag Lukman Hakim Saifuddin
7. Peta Jalan Moderasi Beragama
Arah Kebijakan
Penguatan Moderasi Beragama dalam RPJMN 2020-2024
Memperkuat
Moderasi
Beragama
Penguatan cara
pandang, sikap,
dan praktik
beragama jalan
tengah
Penguatan
harmonisasi dan
kerukunan umat
beragama
Penyelarasan
relasi agama dan
budaya
Peningkatan
kualitas pelayanan
kehidupan
beragama
Pengembangan
ekonomi dan
sumber daya
keagamaan
Kebijakan memperkuat Moderasi Beragama didasarkan
pada paradigma:
• Indonesia bukan negara sekuler yang memisahkan
agama dari negara, bukan pula negara yang diatur
berdasarkan agama tertentu. Indonesia adalah
negara yang kehidupan warga dan bangsanya tidak
bisa dipisahkan dari nilai-nilai agama. Karenanya,
negara memfasilitasi kebutuhan kehidupan
keagamaan warganya sesuai amanah konstitusi.
• Negara memposisikan diri “in between”: tidak boleh
terlalu jauh campur tangan, tapi juga tidak boleh
terlalu jauh lepas tangan.
• Negara berlandaskan dan berorientasi pada nilai-nilai
agama, yaitu terwujudnya kemaslahatan bersama
menuju kedamaian dan kebahagiaan.
1
2
3
4
5
10. Kita mungkin datang
dengan perahu yang
berbeda, tetapi sekarang
…
kita berada dalam satu
perahu yang sama.
PERAHU KITA ADALAH
NKRI...
WA : 0821 2083 3883
IG : dikdik_indisav172
Slideshare : Mushoddik Indisav
11. Ekosistem
MASYARAKAT
Praktik keberagamaan, budaya,
keluarga, keterlibatan, kepeloporan,
perempuan, dan anak muda
NEGARA
Ideologi, paradigma konstitusional,
kebijakan, program dan layanan,
regulasi dan penegakan hukum,
desentralisasi, sistem ekonomi, aktor
negara
PENDIDIKAN
Penanaman nilai-nilai agama,
pendidikan formal dan nonformal,
pendidikan masyarakat (informal),
pendidik, pengelola pendidikan,
bahan ajar
MEDIA
Komodifikasi kasus agama,
kemerdekaan berpendapat, distorsi
informasi, disrupsi otoritas keagamaan
KEAGAMAAN
Pemuka agama, organisasi berbasis
keagamaan, rumah ibadah, penyiaran agama,
pendidikan agama, komodifikasi agama
POLITIK
Praktik politik kekuasaan dan
kebangsaan, populisme
Moderasi Beragama dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling bertautan. Setiap faktor
berinteraksi dan saling mempengaruhi sehingga membentuk sebuah sistem yang kompleks.
Penguatan Moderasi Beragama perlu dilakukan secara holistik dan komprehensif dengan
pendekatan sinergitas kerja sama.
Penguatan Moderasi
Beragama
12. Kita “Dis-Ko”
Dengan Four D’s Mapping
Social Precensing Theater
Fb : Moeshoddik Indisav
IG : dikdik_indisav172