SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
Download to read offline
Landasan Teologis
MODERASI BERAGAMA
oleh : H.A.Mushoddik – WI BDK Bandung
Nilai-nilai
Universal
Agama-agama
Landasan
Teologis
Moderasi
Beragama
Apresiasi terhadap
Local wisdom/Tradisi
Kemashlahatan umum
(kebaikan bersama)
Keadilan
Harkat /martabat
kemanusiaan
Taat konstitusi /Aturan
Toleransi – Anti Kekerasan
Komitmen Kebangsaan
Landasan
teologis
‫وسطية‬
‫بين‬
‫االفراط‬
‫والتفريط‬
‫ما‬
‫بين‬
‫الطرفين‬
‫اعتدال‬
‫بين‬
‫المتقسمين‬
‫توازن‬
‫تسامح‬
‫خيار‬
‫و‬
‫كذلك‬
‫جعلنكم‬
‫امة‬
‫وسطا‬
‫لتكونوا‬
‫شهداء‬
‫على‬
‫الناس‬
‫ويكون‬
‫الرسول‬
‫عليكم‬
‫شهيدا‬
‫سورة‬
‫البقرة‬
‫وال‬
‫تجعل‬
‫يدك‬
‫مغلولة‬
‫الى‬
‫عنقك‬
‫وال‬
‫تبسطها‬
‫كل‬
‫البسط‬
‫فتقعد‬
‫ملوما‬
‫محسو‬
‫را‬
‫سورة‬
‫ال‬
‫سراء‬
‫خير‬
‫ال‬
‫مور‬
‫اوسطها‬
‫الحديث‬
Teologi KRISTEN
dalam Moderasi
Beragama
Di dalam Alkitab (Injil) yang menjadi
Kitab suci ummat Kristiani telah banyak
disebutkan bahwa Yesus adalah Juru Selamat ,
tidak ada disebutkan bahwa Yesus mengajak
ummat manusia untuk melakukan kerusakan,
kekerasan dan peperangan, bahkan sebaliknya
yang ada disebut-sebut dalam narasi di Alkitab
(Injil) justru ajakan /seruan Yesus untuk
mewujudkan kedamaian di muka bumi ini.
Kata kunci yang digunakan untuk kedamaian
termaksud, di antaranya menggunakan kata
kebebasan, hak, hukum, memaafkan/
mengampuni, kejujuran, keadilan, dan
kebenaran
Dis-Ko :
Misinterpretasi ayat AlKitab /
Injil
mengenai tindakan yang
berseberangan dengan Moderasi
Beragama
Teologi Katholik
tentang Moderasi Beragama
Gereja Katholik melalui Konsili Vatikan II
mengeluarkan dekrit Nostrae Aetate yang
secara khusus berbicara tentang relasi Katholik
dengan agama-agama lain, sehingga menjadi
perspektif baru dalam gereja-gereja Katholik.
Dalam dekrit Nostrae Aetate itu dinyatakan
bahwa gereja Katholik tidak menolak apapun,
yang dalam agama-agama itu serba benar dan
suci.
.
Hal ini menjadi dekrit penting dalam semangat
keagamaan Katholik yang inklusifistik, semangat sikap
keagamaan yang moderat. Dengan dekrit Nostrae Aetate
itu , gereja Katholik telah membuka babak baru sejarah
mengenai pengakuan yang disertai sikap hormat yang
tulus tentang realitas pluralisme religious dan sekaligus
membuka diri terhadap kebenaran yang terdapat dalam
agama-agama non Katholik/Kristen
Dalam Gereja Katholik istilah
“moderat” tidak biasa tetapi yang
digunakan adalah istilah “terbuka”
(inklusif) terhadap “fundamentalis”
dan “tradisionalis” (yang menolak
pembaruan dalam pengertian
Gereja Katholik).
Teologi Hindu tentang
Moderasi Beragama
Ajaran Hindu yang terkait dengan
moderasi beragama adalah susila , yaitu ajaran
tentang menjaga hubungan harmonis antara
sesama manusia yang menjadi salah satu dari
tiga penyebab kesejahteraan
Dalam tradisi Hindu, akar ruh moderasi
beragama atau jalan tengah itu dapat ditelusuri
hingga ribuan tahun kebelakang. Periode itu
terdiri dari gabungan empat yuga mulai dari
Satya Yuga, Treta Yuga, Dwapara Yuga dan
Kali Yuga. Dalam setiap Yuga umat Hindu
mengadaptasikan ajaran-ajarannya sebagai
bentuk moderasi.
Teologi Budha
tentang Moderasi Beragama
Di dalam agama Budha diajarkan bahwa spirit
agama adalah metta, sebuah ajaran yang berpegang
teguh pada cinta kasih tanpa pilih kasih yang berbasis
pada nilai-nilai kemanusiaan , toleransi, solidaritas,
kesetaraan dan tanpa kekerasan. Kehidupan para Budhis
berjalan di atas nilai-nilai kemanusiaanyang dijabarkan
pada kasih saying, toleran dan kesetaraan.
Budha Dharma merupakan jalan tengah yang
merupakan aspek penting dari spiritualiras umat Budha
yang menghindari dua kutub ekstrem : penyiksaan diri
(attakilamathanuyoga) dan pemanjaan
(kamalusukhalikanuyoga) . jalan tengah Budhadharma
merupakan cara untuk melenyapkan dukkha yang
bertumpu pada hawa nafsu dan egoisme , untuk
mencapai tujuan hidup akhir kebahagiaan sejati Nirvana
TeologiKon Fu Tsu tentang
Moderasi Beragama
Moderasi beragama juga mengakar dalam tradisi
agama Khonghucu. Umat Konfutsu yang junzi (beriman
dan luhur budi) memandang kehidupan ini dalam
kacamata Yin-Yang sebuah filosofi, pemikian dan
spiritualitas bagi umat Kon FuTsu yang ingin hidup
dalam Dao – jalan suci (Sendana, 2018: 129-132). Yin
adalah sikap tengah , bukan sikap ekstrem. Sesuatu
yang kurang sama buruknya dengan sesuatu yang
berlebihan.
Sikap tengah ini bukanlah sikap yang tanpa
prinsip tetapi sikap tengah yang ajeg pada prinsip yang
berpijak pada cinta kasih, kemanusiaan (ren) dan
keadilan – kebenaran (yi) bukan yang lainnya. Dalam
berpihak pada prinsip tersebut, Junzi (manusia beriman
dan berbudi luhur) harus senantiasa bertindak susila (li)
dan bijaksana (zhi) sehingga menjadi manusia yang dapat
dipercaya (xin) dan berani (Yong
Sikap tengah di dalam ajaran Kon Fu Tsu yang melandasi
teologinya selanjutnya menyatakan bahwa hanya dengan sikap
tengah akan terwujud keharmonisan. Keharmonisan itulah cara
manusia menempuh Dao (jalan suci) di dunia. Dengan
demikian pada akhirnya kesejahteraan akan meliputi langit dan
bumi, segenap makhluk dan benda akan terpelihara. “Bila
dapat terselenggara Tengah dan Harmonis, maka
kesejahteraan akan meliputi langit dan bumi, segenap makhluk
dan benda akan terpelihara.” (Zong Yong, Bab Utama :5)
Relasi Agama dan Negara dari
Perspektif Teologis
Teokrasi
Kata “teokrasi” berasal dari bahasa Yunani “Theo” artinya Tuhan dan “Kratos”
artinya memerintah.
Teokrasi artinya pemerintahan oleh wakil Tuhan, selanjutnya Teokrasi dapat
dimaknai sebagai system pemerintahan yang menjunjung dan berpedoman pada prinsip
Ilahi .Teokrasi merupakan bentuk identitas yang lebih absolut dalam system Agama Negara,
yang pemimpin negara juga sekaligus pemimpin agama/spiritual
Sekuler
Sekuler , relasi agama dengan negara yang
ditandai dengan pemisahan, artinya agama dipisahkan
dari negara dan negara tidak didasarkan pada ajaran-
ajaran agama. Agama tidak dijadikan sebagai sesuatu
norma yang mengatur penyelenggaraan negara.
Sekulerisme memperoleh akar filsafatnya dari para
filosof Abad Renaisance (abad pertengahan) di Eropah,
prinsip utama sekulerisme didasarkan pada prinsip
pemisahan gereja (agama) dan negara
Substantif
Inklusifistik
Legal
Eksklusifistik
Substantive inklusifistik meyakini bahwa Al Qur’an
sebagai kitab suci berisikan pedoman moral dan aspek-aspek
etik untuk kehidupan manusia dan tidak ada satupun ayat yang
menekankan ummat Islam harus mendirikan negara Islam,
kemudian misi Nabi Muhammad bukanlah untuk membangun
kerajaan atau negara. Concern utama Nabi Muhammad adalah
menyebarkan Islam dan mempersatukan para pemeluk Islam (al-
wihda al-ijtimai) jika meminjam ungkapan pemikir Mesir Husain
Fawzi al- Najjar
Kutub legal eksklufistik meyakini bahwa Islam bukan hanya agama tetapi sebuah system
hukum yang lengkap , sebuah ideology universal dan system yang paling sempurna yang
mampu memecahkan seluruh permasalahan kehidupan umat manusia. Islam adalah
totalitas integrative dari “Tiga D” (Diin –agama, Daulah – negara, dan Dun-ya –dunia),
konsekwensinya, seperti dikemukakan oleh Nazih Ayubi, paradigm ini didisain untuk
mengaplikasikan semua aspek kehidupan ke dalam suatu bentuk pemerintahan atau negara.
IG (InstaGram)
@ dikdik_indisav172
FB : Moeshoddik Indisav

More Related Content

What's hot

moderasi beragama.ppt
moderasi beragama.pptmoderasi beragama.ppt
moderasi beragama.pptIbnuRoshan1
 
Materi 1-Moderasi Beragama.pptx
Materi 1-Moderasi Beragama.pptxMateri 1-Moderasi Beragama.pptx
Materi 1-Moderasi Beragama.pptxAhmadMuzaniMPdI
 
Moderasi Beragama dalam Bingkai Bappenas dan Pemda DKI
Moderasi Beragama dalam Bingkai Bappenas dan Pemda DKIModerasi Beragama dalam Bingkai Bappenas dan Pemda DKI
Moderasi Beragama dalam Bingkai Bappenas dan Pemda DKIDadang Solihin
 
Fix - materi toleransi dalam keberagaman fasprov mi-m ts-ma
Fix  - materi toleransi dalam keberagaman fasprov mi-m ts-maFix  - materi toleransi dalam keberagaman fasprov mi-m ts-ma
Fix - materi toleransi dalam keberagaman fasprov mi-m ts-mataufiq ahmad
 
Agama dalam kehidupan manusia
Agama dalam kehidupan manusiaAgama dalam kehidupan manusia
Agama dalam kehidupan manusiadaffi90
 
Wawasan Kebangsaan
Wawasan KebangsaanWawasan Kebangsaan
Wawasan KebangsaanFahmi Hakam
 
Menyusun naskah materi bahan penyuluhan agama
Menyusun naskah materi bahan penyuluhan agamaMenyusun naskah materi bahan penyuluhan agama
Menyusun naskah materi bahan penyuluhan agamaFirman Nugraha
 
Strategi pembinaan kerukunan umat beragama
Strategi pembinaan kerukunan umat beragamaStrategi pembinaan kerukunan umat beragama
Strategi pembinaan kerukunan umat beragamaFirman Nugraha
 
Alissa 210601 PERGURUAN TINGGI DAN MODERASI BERAGAMA.pptx
Alissa 210601 PERGURUAN TINGGI DAN MODERASI BERAGAMA.pptxAlissa 210601 PERGURUAN TINGGI DAN MODERASI BERAGAMA.pptx
Alissa 210601 PERGURUAN TINGGI DAN MODERASI BERAGAMA.pptxMohZaini6
 
Multikulturalisme dalam Perspektif Islam
Multikulturalisme dalam Perspektif IslamMultikulturalisme dalam Perspektif Islam
Multikulturalisme dalam Perspektif IslamAli Murfi
 
3. Moderasi Beragama dalam Kehidupan Multikultural (1).pptx
3. Moderasi Beragama dalam Kehidupan Multikultural (1).pptx3. Moderasi Beragama dalam Kehidupan Multikultural (1).pptx
3. Moderasi Beragama dalam Kehidupan Multikultural (1).pptxPepenSumpena
 
wawasan kebangsaan dan nilai bela negara
wawasan kebangsaan dan nilai bela negarawawasan kebangsaan dan nilai bela negara
wawasan kebangsaan dan nilai bela negaraMuslihin Hilim
 
Konsep Moderasi Beragama Kemenag RI.pptx
Konsep Moderasi Beragama Kemenag RI.pptxKonsep Moderasi Beragama Kemenag RI.pptx
Konsep Moderasi Beragama Kemenag RI.pptxAmalinaIzza1
 
Kerukunan Umat Beragama: konsep, peluang dan tantangan
Kerukunan Umat Beragama: konsep, peluang dan tantanganKerukunan Umat Beragama: konsep, peluang dan tantangan
Kerukunan Umat Beragama: konsep, peluang dan tantanganFirman Nugraha
 

What's hot (20)

PPT MODERASI BERAGAMA.pdf
PPT MODERASI BERAGAMA.pdfPPT MODERASI BERAGAMA.pdf
PPT MODERASI BERAGAMA.pdf
 
moderasi beragama.ppt
moderasi beragama.pptmoderasi beragama.ppt
moderasi beragama.ppt
 
Materi 1-Moderasi Beragama.pptx
Materi 1-Moderasi Beragama.pptxMateri 1-Moderasi Beragama.pptx
Materi 1-Moderasi Beragama.pptx
 
Moderasi Beragama dalam Bingkai Bappenas dan Pemda DKI
Moderasi Beragama dalam Bingkai Bappenas dan Pemda DKIModerasi Beragama dalam Bingkai Bappenas dan Pemda DKI
Moderasi Beragama dalam Bingkai Bappenas dan Pemda DKI
 
Pluralisme Agama
Pluralisme AgamaPluralisme Agama
Pluralisme Agama
 
Fix - materi toleransi dalam keberagaman fasprov mi-m ts-ma
Fix  - materi toleransi dalam keberagaman fasprov mi-m ts-maFix  - materi toleransi dalam keberagaman fasprov mi-m ts-ma
Fix - materi toleransi dalam keberagaman fasprov mi-m ts-ma
 
Wawasan Kebangsaan
Wawasan KebangsaanWawasan Kebangsaan
Wawasan Kebangsaan
 
Kerukunan umat beragama
Kerukunan umat beragamaKerukunan umat beragama
Kerukunan umat beragama
 
Moderasi Beragama
Moderasi BeragamaModerasi Beragama
Moderasi Beragama
 
Agama dalam kehidupan manusia
Agama dalam kehidupan manusiaAgama dalam kehidupan manusia
Agama dalam kehidupan manusia
 
Wawasan Kebangsaan
Wawasan KebangsaanWawasan Kebangsaan
Wawasan Kebangsaan
 
Menyusun naskah materi bahan penyuluhan agama
Menyusun naskah materi bahan penyuluhan agamaMenyusun naskah materi bahan penyuluhan agama
Menyusun naskah materi bahan penyuluhan agama
 
Strategi pembinaan kerukunan umat beragama
Strategi pembinaan kerukunan umat beragamaStrategi pembinaan kerukunan umat beragama
Strategi pembinaan kerukunan umat beragama
 
Alissa 210601 PERGURUAN TINGGI DAN MODERASI BERAGAMA.pptx
Alissa 210601 PERGURUAN TINGGI DAN MODERASI BERAGAMA.pptxAlissa 210601 PERGURUAN TINGGI DAN MODERASI BERAGAMA.pptx
Alissa 210601 PERGURUAN TINGGI DAN MODERASI BERAGAMA.pptx
 
Multikulturalisme dalam Perspektif Islam
Multikulturalisme dalam Perspektif IslamMultikulturalisme dalam Perspektif Islam
Multikulturalisme dalam Perspektif Islam
 
3. Moderasi Beragama dalam Kehidupan Multikultural (1).pptx
3. Moderasi Beragama dalam Kehidupan Multikultural (1).pptx3. Moderasi Beragama dalam Kehidupan Multikultural (1).pptx
3. Moderasi Beragama dalam Kehidupan Multikultural (1).pptx
 
wawasan kebangsaan dan nilai bela negara
wawasan kebangsaan dan nilai bela negarawawasan kebangsaan dan nilai bela negara
wawasan kebangsaan dan nilai bela negara
 
Konsep Moderasi Beragama Kemenag RI.pptx
Konsep Moderasi Beragama Kemenag RI.pptxKonsep Moderasi Beragama Kemenag RI.pptx
Konsep Moderasi Beragama Kemenag RI.pptx
 
Kerukunan Umat Beragama: konsep, peluang dan tantangan
Kerukunan Umat Beragama: konsep, peluang dan tantanganKerukunan Umat Beragama: konsep, peluang dan tantangan
Kerukunan Umat Beragama: konsep, peluang dan tantangan
 
Filsafat Barat Klasik
Filsafat Barat Klasik Filsafat Barat Klasik
Filsafat Barat Klasik
 

Similar to Landasan teologis moderasi beragama final

LANDASAN TEOLOGIS MODERASI BERAGAMA.pptx
LANDASAN TEOLOGIS MODERASI BERAGAMA.pptxLANDASAN TEOLOGIS MODERASI BERAGAMA.pptx
LANDASAN TEOLOGIS MODERASI BERAGAMA.pptxAchmadZuhri5
 
1. konsep agama (1)
1. konsep agama (1)1. konsep agama (1)
1. konsep agama (1)Erwin Line
 
Bab ii tgas
Bab ii tgasBab ii tgas
Bab ii tgas33335
 
Pendekatan fenomenologis perbandingan agama
Pendekatan fenomenologis   perbandingan agamaPendekatan fenomenologis   perbandingan agama
Pendekatan fenomenologis perbandingan agamaRifatin Aprilia
 
2._KEMAJEMUKAN_AGAMA_DI_INDONESIA[1](1).pptx
2._KEMAJEMUKAN_AGAMA_DI_INDONESIA[1](1).pptx2._KEMAJEMUKAN_AGAMA_DI_INDONESIA[1](1).pptx
2._KEMAJEMUKAN_AGAMA_DI_INDONESIA[1](1).pptxSolin123
 
Peran Agama Dalam Kehidupan Manusia
Peran Agama Dalam Kehidupan ManusiaPeran Agama Dalam Kehidupan Manusia
Peran Agama Dalam Kehidupan ManusiaJimatul Arrobi
 
Peranan Agama dalam Kehidupan Manusia Terbaru.ppt
Peranan Agama dalam Kehidupan Manusia Terbaru.pptPeranan Agama dalam Kehidupan Manusia Terbaru.ppt
Peranan Agama dalam Kehidupan Manusia Terbaru.pptJimatul Arrobi
 
ANALISIS KONSEP DAN NILAI MURNI PELBAGAI AGAMA DAN KEPERCAYAAN DI MALAYSIA
ANALISIS KONSEP DAN NILAI MURNI PELBAGAI AGAMA DAN KEPERCAYAAN DI MALAYSIA  ANALISIS KONSEP DAN NILAI MURNI PELBAGAI AGAMA DAN KEPERCAYAAN DI MALAYSIA
ANALISIS KONSEP DAN NILAI MURNI PELBAGAI AGAMA DAN KEPERCAYAAN DI MALAYSIA Santa Barbara
 
Pendidikan agama islam adinda putri 2 a
Pendidikan agama islam adinda putri 2 aPendidikan agama islam adinda putri 2 a
Pendidikan agama islam adinda putri 2 aadineputry
 
Pendidikan agama islam adinda putri 2 a
Pendidikan agama islam adinda putri 2 aPendidikan agama islam adinda putri 2 a
Pendidikan agama islam adinda putri 2 aadineputry
 
Pendidikan agama islam adinda putri 2 a
Pendidikan agama islam adinda putri 2 aPendidikan agama islam adinda putri 2 a
Pendidikan agama islam adinda putri 2 aadineputry
 
Pendidikan agama islam adinda putri 2 a
Pendidikan agama islam adinda putri 2 aPendidikan agama islam adinda putri 2 a
Pendidikan agama islam adinda putri 2 aadineputry
 
Pendidikan agama islam adinda putri 2 a
Pendidikan agama islam adinda putri 2 aPendidikan agama islam adinda putri 2 a
Pendidikan agama islam adinda putri 2 aadineputry
 
Asal usul agama psychologis evolusionistis
Asal usul agama psychologis evolusionistisAsal usul agama psychologis evolusionistis
Asal usul agama psychologis evolusionistisSyaikhuna Al-Asyhi
 
American Piety : The Nature of Religious Commitment
 American Piety : The Nature of Religious Commitment American Piety : The Nature of Religious Commitment
American Piety : The Nature of Religious CommitmentArif Setyawan
 
Nila nilai keagamaan dan kepercayaan masyarakat_PPKN kelas X
Nila nilai keagamaan dan kepercayaan masyarakat_PPKN kelas XNila nilai keagamaan dan kepercayaan masyarakat_PPKN kelas X
Nila nilai keagamaan dan kepercayaan masyarakat_PPKN kelas XRizka A. Hutami
 

Similar to Landasan teologis moderasi beragama final (20)

LANDASAN TEOLOGIS MODERASI BERAGAMA.pptx
LANDASAN TEOLOGIS MODERASI BERAGAMA.pptxLANDASAN TEOLOGIS MODERASI BERAGAMA.pptx
LANDASAN TEOLOGIS MODERASI BERAGAMA.pptx
 
1. konsep agama (1)
1. konsep agama (1)1. konsep agama (1)
1. konsep agama (1)
 
Bab ii tgas
Bab ii tgasBab ii tgas
Bab ii tgas
 
Pendekatan fenomenologis perbandingan agama
Pendekatan fenomenologis   perbandingan agamaPendekatan fenomenologis   perbandingan agama
Pendekatan fenomenologis perbandingan agama
 
Ppt kons. agama
Ppt kons. agamaPpt kons. agama
Ppt kons. agama
 
2._KEMAJEMUKAN_AGAMA_DI_INDONESIA[1](1).pptx
2._KEMAJEMUKAN_AGAMA_DI_INDONESIA[1](1).pptx2._KEMAJEMUKAN_AGAMA_DI_INDONESIA[1](1).pptx
2._KEMAJEMUKAN_AGAMA_DI_INDONESIA[1](1).pptx
 
Agama sebagai sumber kedamaian
Agama sebagai sumber kedamaianAgama sebagai sumber kedamaian
Agama sebagai sumber kedamaian
 
Peran Agama Dalam Kehidupan Manusia
Peran Agama Dalam Kehidupan ManusiaPeran Agama Dalam Kehidupan Manusia
Peran Agama Dalam Kehidupan Manusia
 
Peranan Agama dalam Kehidupan Manusia Terbaru.ppt
Peranan Agama dalam Kehidupan Manusia Terbaru.pptPeranan Agama dalam Kehidupan Manusia Terbaru.ppt
Peranan Agama dalam Kehidupan Manusia Terbaru.ppt
 
Agama
AgamaAgama
Agama
 
ANALISIS KONSEP DAN NILAI MURNI PELBAGAI AGAMA DAN KEPERCAYAAN DI MALAYSIA
ANALISIS KONSEP DAN NILAI MURNI PELBAGAI AGAMA DAN KEPERCAYAAN DI MALAYSIA  ANALISIS KONSEP DAN NILAI MURNI PELBAGAI AGAMA DAN KEPERCAYAAN DI MALAYSIA
ANALISIS KONSEP DAN NILAI MURNI PELBAGAI AGAMA DAN KEPERCAYAAN DI MALAYSIA
 
Pendidikan agama islam adinda putri 2 a
Pendidikan agama islam adinda putri 2 aPendidikan agama islam adinda putri 2 a
Pendidikan agama islam adinda putri 2 a
 
Pendidikan agama islam adinda putri 2 a
Pendidikan agama islam adinda putri 2 aPendidikan agama islam adinda putri 2 a
Pendidikan agama islam adinda putri 2 a
 
Pendidikan agama islam adinda putri 2 a
Pendidikan agama islam adinda putri 2 aPendidikan agama islam adinda putri 2 a
Pendidikan agama islam adinda putri 2 a
 
Pendidikan agama islam adinda putri 2 a
Pendidikan agama islam adinda putri 2 aPendidikan agama islam adinda putri 2 a
Pendidikan agama islam adinda putri 2 a
 
Pendidikan agama islam adinda putri 2 a
Pendidikan agama islam adinda putri 2 aPendidikan agama islam adinda putri 2 a
Pendidikan agama islam adinda putri 2 a
 
Asal usul agama psychologis evolusionistis
Asal usul agama psychologis evolusionistisAsal usul agama psychologis evolusionistis
Asal usul agama psychologis evolusionistis
 
Agama dan masyarakat
Agama dan masyarakatAgama dan masyarakat
Agama dan masyarakat
 
American Piety : The Nature of Religious Commitment
 American Piety : The Nature of Religious Commitment American Piety : The Nature of Religious Commitment
American Piety : The Nature of Religious Commitment
 
Nila nilai keagamaan dan kepercayaan masyarakat_PPKN kelas X
Nila nilai keagamaan dan kepercayaan masyarakat_PPKN kelas XNila nilai keagamaan dan kepercayaan masyarakat_PPKN kelas X
Nila nilai keagamaan dan kepercayaan masyarakat_PPKN kelas X
 

More from Mushoddik Indisav

Manajemen DKM Kemesjidan 2023.pdf
Manajemen DKM Kemesjidan 2023.pdfManajemen DKM Kemesjidan 2023.pdf
Manajemen DKM Kemesjidan 2023.pdfMushoddik Indisav
 
Sejarah, Organisasi & Fungsi Masjid 2023.pdf
Sejarah, Organisasi & Fungsi Masjid 2023.pdfSejarah, Organisasi & Fungsi Masjid 2023.pdf
Sejarah, Organisasi & Fungsi Masjid 2023.pdfMushoddik Indisav
 
Islam Rahmatan lil 'Aalamiin.pdf
Islam Rahmatan lil 'Aalamiin.pdfIslam Rahmatan lil 'Aalamiin.pdf
Islam Rahmatan lil 'Aalamiin.pdfMushoddik Indisav
 
Penyusunan Materi Binluh berbasis TIK 2021 DDWK.pdf
Penyusunan Materi Binluh berbasis TIK 2021 DDWK.pdfPenyusunan Materi Binluh berbasis TIK 2021 DDWK.pdf
Penyusunan Materi Binluh berbasis TIK 2021 DDWK.pdfMushoddik Indisav
 
M Office Power Point PDWK TIK.pdf
M Office Power Point  PDWK TIK.pdfM Office Power Point  PDWK TIK.pdf
M Office Power Point PDWK TIK.pdfMushoddik Indisav
 
Etika Pemanfaatan Media TIK.pdf
Etika Pemanfaatan Media TIK.pdfEtika Pemanfaatan Media TIK.pdf
Etika Pemanfaatan Media TIK.pdfMushoddik Indisav
 
Pengembangan Jejaring Kerja dan SIK.pdf
Pengembangan Jejaring Kerja dan SIK.pdfPengembangan Jejaring Kerja dan SIK.pdf
Pengembangan Jejaring Kerja dan SIK.pdfMushoddik Indisav
 
Manajemen DKM Kemesjidan 2023.pdf
Manajemen DKM Kemesjidan 2023.pdfManajemen DKM Kemesjidan 2023.pdf
Manajemen DKM Kemesjidan 2023.pdfMushoddik Indisav
 
Manajemen Zakat Fitrah Persyarikatan Muhammadiyah.pdf
Manajemen Zakat Fitrah Persyarikatan Muhammadiyah.pdfManajemen Zakat Fitrah Persyarikatan Muhammadiyah.pdf
Manajemen Zakat Fitrah Persyarikatan Muhammadiyah.pdfMushoddik Indisav
 
Media publikasi kti pdwk 2022
Media publikasi kti pdwk 2022Media publikasi kti pdwk 2022
Media publikasi kti pdwk 2022Mushoddik Indisav
 
Teknik analisis data pdwk 2022
Teknik analisis data pdwk 2022Teknik analisis data pdwk 2022
Teknik analisis data pdwk 2022Mushoddik Indisav
 
Kti sebagai pengembangan profesi
Kti sebagai pengembangan profesiKti sebagai pengembangan profesi
Kti sebagai pengembangan profesiMushoddik Indisav
 

More from Mushoddik Indisav (20)

Manajemen DKM Kemesjidan 2023.pdf
Manajemen DKM Kemesjidan 2023.pdfManajemen DKM Kemesjidan 2023.pdf
Manajemen DKM Kemesjidan 2023.pdf
 
Sejarah, Organisasi & Fungsi Masjid 2023.pdf
Sejarah, Organisasi & Fungsi Masjid 2023.pdfSejarah, Organisasi & Fungsi Masjid 2023.pdf
Sejarah, Organisasi & Fungsi Masjid 2023.pdf
 
Islam Rahmatan lil 'Aalamiin.pdf
Islam Rahmatan lil 'Aalamiin.pdfIslam Rahmatan lil 'Aalamiin.pdf
Islam Rahmatan lil 'Aalamiin.pdf
 
Penyusunan Materi Binluh berbasis TIK 2021 DDWK.pdf
Penyusunan Materi Binluh berbasis TIK 2021 DDWK.pdfPenyusunan Materi Binluh berbasis TIK 2021 DDWK.pdf
Penyusunan Materi Binluh berbasis TIK 2021 DDWK.pdf
 
M Office Power Point PDWK TIK.pdf
M Office Power Point  PDWK TIK.pdfM Office Power Point  PDWK TIK.pdf
M Office Power Point PDWK TIK.pdf
 
Etika Pemanfaatan Media TIK.pdf
Etika Pemanfaatan Media TIK.pdfEtika Pemanfaatan Media TIK.pdf
Etika Pemanfaatan Media TIK.pdf
 
Pengembangan Jejaring Kerja dan SIK.pdf
Pengembangan Jejaring Kerja dan SIK.pdfPengembangan Jejaring Kerja dan SIK.pdf
Pengembangan Jejaring Kerja dan SIK.pdf
 
Manajemen DKM Kemesjidan 2023.pdf
Manajemen DKM Kemesjidan 2023.pdfManajemen DKM Kemesjidan 2023.pdf
Manajemen DKM Kemesjidan 2023.pdf
 
Manajemen Zakat Fitrah Persyarikatan Muhammadiyah.pdf
Manajemen Zakat Fitrah Persyarikatan Muhammadiyah.pdfManajemen Zakat Fitrah Persyarikatan Muhammadiyah.pdf
Manajemen Zakat Fitrah Persyarikatan Muhammadiyah.pdf
 
Iceberg Model Analysis.pdf
Iceberg Model Analysis.pdfIceberg Model Analysis.pdf
Iceberg Model Analysis.pdf
 
2. Udar asumsi 2022.pdf
2. Udar asumsi 2022.pdf2. Udar asumsi 2022.pdf
2. Udar asumsi 2022.pdf
 
Iceberg Model Analysis.pdf
Iceberg Model Analysis.pdfIceberg Model Analysis.pdf
Iceberg Model Analysis.pdf
 
Media publikasi kti pdwk 2022
Media publikasi kti pdwk 2022Media publikasi kti pdwk 2022
Media publikasi kti pdwk 2022
 
Teknik analisis data pdwk 2022
Teknik analisis data pdwk 2022Teknik analisis data pdwk 2022
Teknik analisis data pdwk 2022
 
Sistimatika kti pdwk 2022
Sistimatika kti pdwk 2022Sistimatika kti pdwk 2022
Sistimatika kti pdwk 2022
 
Kti sebagai pengembangan profesi
Kti sebagai pengembangan profesiKti sebagai pengembangan profesi
Kti sebagai pengembangan profesi
 
Menalar keberagamaan
Menalar keberagamaanMenalar keberagamaan
Menalar keberagamaan
 
Strategi penguatan mb
Strategi penguatan mbStrategi penguatan mb
Strategi penguatan mb
 
Internalisasi mb kemenag
Internalisasi mb kemenagInternalisasi mb kemenag
Internalisasi mb kemenag
 
Konsep mb kemenag
Konsep mb kemenagKonsep mb kemenag
Konsep mb kemenag
 

Recently uploaded

Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 

Landasan teologis moderasi beragama final

  • 1. Landasan Teologis MODERASI BERAGAMA oleh : H.A.Mushoddik – WI BDK Bandung
  • 3. Apresiasi terhadap Local wisdom/Tradisi Kemashlahatan umum (kebaikan bersama) Keadilan Harkat /martabat kemanusiaan Taat konstitusi /Aturan Toleransi – Anti Kekerasan Komitmen Kebangsaan Landasan teologis
  • 8. Di dalam Alkitab (Injil) yang menjadi Kitab suci ummat Kristiani telah banyak disebutkan bahwa Yesus adalah Juru Selamat , tidak ada disebutkan bahwa Yesus mengajak ummat manusia untuk melakukan kerusakan, kekerasan dan peperangan, bahkan sebaliknya yang ada disebut-sebut dalam narasi di Alkitab (Injil) justru ajakan /seruan Yesus untuk mewujudkan kedamaian di muka bumi ini. Kata kunci yang digunakan untuk kedamaian termaksud, di antaranya menggunakan kata kebebasan, hak, hukum, memaafkan/ mengampuni, kejujuran, keadilan, dan kebenaran
  • 9. Dis-Ko : Misinterpretasi ayat AlKitab / Injil mengenai tindakan yang berseberangan dengan Moderasi Beragama
  • 11. Gereja Katholik melalui Konsili Vatikan II mengeluarkan dekrit Nostrae Aetate yang secara khusus berbicara tentang relasi Katholik dengan agama-agama lain, sehingga menjadi perspektif baru dalam gereja-gereja Katholik. Dalam dekrit Nostrae Aetate itu dinyatakan bahwa gereja Katholik tidak menolak apapun, yang dalam agama-agama itu serba benar dan suci. .
  • 12. Hal ini menjadi dekrit penting dalam semangat keagamaan Katholik yang inklusifistik, semangat sikap keagamaan yang moderat. Dengan dekrit Nostrae Aetate itu , gereja Katholik telah membuka babak baru sejarah mengenai pengakuan yang disertai sikap hormat yang tulus tentang realitas pluralisme religious dan sekaligus membuka diri terhadap kebenaran yang terdapat dalam agama-agama non Katholik/Kristen
  • 13. Dalam Gereja Katholik istilah “moderat” tidak biasa tetapi yang digunakan adalah istilah “terbuka” (inklusif) terhadap “fundamentalis” dan “tradisionalis” (yang menolak pembaruan dalam pengertian Gereja Katholik).
  • 15. Ajaran Hindu yang terkait dengan moderasi beragama adalah susila , yaitu ajaran tentang menjaga hubungan harmonis antara sesama manusia yang menjadi salah satu dari tiga penyebab kesejahteraan Dalam tradisi Hindu, akar ruh moderasi beragama atau jalan tengah itu dapat ditelusuri hingga ribuan tahun kebelakang. Periode itu terdiri dari gabungan empat yuga mulai dari Satya Yuga, Treta Yuga, Dwapara Yuga dan Kali Yuga. Dalam setiap Yuga umat Hindu mengadaptasikan ajaran-ajarannya sebagai bentuk moderasi.
  • 17. Di dalam agama Budha diajarkan bahwa spirit agama adalah metta, sebuah ajaran yang berpegang teguh pada cinta kasih tanpa pilih kasih yang berbasis pada nilai-nilai kemanusiaan , toleransi, solidaritas, kesetaraan dan tanpa kekerasan. Kehidupan para Budhis berjalan di atas nilai-nilai kemanusiaanyang dijabarkan pada kasih saying, toleran dan kesetaraan. Budha Dharma merupakan jalan tengah yang merupakan aspek penting dari spiritualiras umat Budha yang menghindari dua kutub ekstrem : penyiksaan diri (attakilamathanuyoga) dan pemanjaan (kamalusukhalikanuyoga) . jalan tengah Budhadharma merupakan cara untuk melenyapkan dukkha yang bertumpu pada hawa nafsu dan egoisme , untuk mencapai tujuan hidup akhir kebahagiaan sejati Nirvana
  • 18. TeologiKon Fu Tsu tentang Moderasi Beragama
  • 19. Moderasi beragama juga mengakar dalam tradisi agama Khonghucu. Umat Konfutsu yang junzi (beriman dan luhur budi) memandang kehidupan ini dalam kacamata Yin-Yang sebuah filosofi, pemikian dan spiritualitas bagi umat Kon FuTsu yang ingin hidup dalam Dao – jalan suci (Sendana, 2018: 129-132). Yin adalah sikap tengah , bukan sikap ekstrem. Sesuatu yang kurang sama buruknya dengan sesuatu yang berlebihan.
  • 20. Sikap tengah ini bukanlah sikap yang tanpa prinsip tetapi sikap tengah yang ajeg pada prinsip yang berpijak pada cinta kasih, kemanusiaan (ren) dan keadilan – kebenaran (yi) bukan yang lainnya. Dalam berpihak pada prinsip tersebut, Junzi (manusia beriman dan berbudi luhur) harus senantiasa bertindak susila (li) dan bijaksana (zhi) sehingga menjadi manusia yang dapat dipercaya (xin) dan berani (Yong Sikap tengah di dalam ajaran Kon Fu Tsu yang melandasi teologinya selanjutnya menyatakan bahwa hanya dengan sikap tengah akan terwujud keharmonisan. Keharmonisan itulah cara manusia menempuh Dao (jalan suci) di dunia. Dengan demikian pada akhirnya kesejahteraan akan meliputi langit dan bumi, segenap makhluk dan benda akan terpelihara. “Bila dapat terselenggara Tengah dan Harmonis, maka kesejahteraan akan meliputi langit dan bumi, segenap makhluk dan benda akan terpelihara.” (Zong Yong, Bab Utama :5)
  • 21. Relasi Agama dan Negara dari Perspektif Teologis
  • 23. Kata “teokrasi” berasal dari bahasa Yunani “Theo” artinya Tuhan dan “Kratos” artinya memerintah. Teokrasi artinya pemerintahan oleh wakil Tuhan, selanjutnya Teokrasi dapat dimaknai sebagai system pemerintahan yang menjunjung dan berpedoman pada prinsip Ilahi .Teokrasi merupakan bentuk identitas yang lebih absolut dalam system Agama Negara, yang pemimpin negara juga sekaligus pemimpin agama/spiritual
  • 25. Sekuler , relasi agama dengan negara yang ditandai dengan pemisahan, artinya agama dipisahkan dari negara dan negara tidak didasarkan pada ajaran- ajaran agama. Agama tidak dijadikan sebagai sesuatu norma yang mengatur penyelenggaraan negara. Sekulerisme memperoleh akar filsafatnya dari para filosof Abad Renaisance (abad pertengahan) di Eropah, prinsip utama sekulerisme didasarkan pada prinsip pemisahan gereja (agama) dan negara
  • 27. Substantive inklusifistik meyakini bahwa Al Qur’an sebagai kitab suci berisikan pedoman moral dan aspek-aspek etik untuk kehidupan manusia dan tidak ada satupun ayat yang menekankan ummat Islam harus mendirikan negara Islam, kemudian misi Nabi Muhammad bukanlah untuk membangun kerajaan atau negara. Concern utama Nabi Muhammad adalah menyebarkan Islam dan mempersatukan para pemeluk Islam (al- wihda al-ijtimai) jika meminjam ungkapan pemikir Mesir Husain Fawzi al- Najjar
  • 28. Kutub legal eksklufistik meyakini bahwa Islam bukan hanya agama tetapi sebuah system hukum yang lengkap , sebuah ideology universal dan system yang paling sempurna yang mampu memecahkan seluruh permasalahan kehidupan umat manusia. Islam adalah totalitas integrative dari “Tiga D” (Diin –agama, Daulah – negara, dan Dun-ya –dunia), konsekwensinya, seperti dikemukakan oleh Nazih Ayubi, paradigm ini didisain untuk mengaplikasikan semua aspek kehidupan ke dalam suatu bentuk pemerintahan atau negara.