SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
KEMENTERIAN AGAMA
BALAI DIKLAT KEAGAMAAN BANDUNG
https://bdkbandung.kemenag.go.id/
bdk_bandung@kemenag.go.id
BDK Bandung
BDK Bandung bdk.bandung bdkbandung82
TIM WIDYAISWARA BDK BANDUNG https://bandungsiemapede.id/e-learning
NO
KORUPSI
https://bdkbandung.kemenag.go.id/
bdk_bandung@kemenag.go.id
BDK Bandung
BDK Bandung bdk.bandung bdkbandung82
KEMENTERIAN AGAMA
BALAI DIKLAT KEAGAMAAN BANDUNG
SELAMAT DATANG DI KAWASAN
PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS
Menuju
WILAYAH BEBAS KORUPSI
WILAYAH BIROKRASI BERSIH MELAYANI
Oleh
Dr. RAMIN, M.Ag
BALAI DIKLAT KEAGAMAAN BANDUNG
J U A R A
Jujur, Unggul, Akuntabel, Responsif,
Amanah
https://bdkbandung.kemenag.go.id/
bdk_bandung@kemenag.go.id
BDK Bandung
BDK Bandung bdk.bandung bdkbandung82
KEMENTERIAN AGAMA
BALAI DIKLAT KEAGAMAAN BANDUNG
PENDAHULUAN
 Indonesia sebagai negara pluralistik memiliki 2 modalitas
penting yang membentuk karakternya yaitu demokrasi dan
kearifan lokal (local wisdom) sebagai nilai yang dipercaya dan
dipahami dapat menjaga kerukunan umat beragama.
 Keragaman eksistensi agama-agama di Indonesia merupakan
mozaik yang memperkaya khazanah kehidupan keagamaan.
Tapi di sisi lain ia juga mengandung potensi ancaman bagi
persatuan Negara Republik Indonesia.
 Dalam menangkal radikalisme dan ekstrimisme, pemerintah
melibatkan peran aktif masyarakat hingga di unit terkecil.
https://bdkbandung.kemenag.go.id/
bdk_bandung@kemenag.go.id
BDK Bandung
BDK Bandung bdk.bandung bdkbandung82
KEMENTERIAN AGAMA
BALAI DIKLAT KEAGAMAAN BANDUNG
INDONESIA YANG
PLURAL
 Tidaklah mudah untuk membangun kesadaran di kalangan masyarakat bahwa
kebhinekaan adalah sebuah keniscayaan sejarah. Menanamkan sikap yang adil
dalam menyikapi kebinekaan adalah perkara yang lebih tidak mudah lagi.
 Pasalnya, penyikapan terhadap kebhinekaan kerap berimpitan dengan pelbagai
kepentingan sosial, ekonomi, dan politik. Tak terkecuali di Indonesia, sebagai sebuah
Negara dengan mayoritas penduduk muslim terbesar di dunia namun memiliki
keragaman etnik, budaya, bahasa, dan agama.
 Sikap keberagamaan yang ekslusif yang hanya mengakui kebenaran dan keselamatan
secara sepihak, dapat menimbulkan gesekan antar kelompok agama.
 Konflik keagamaan yang banyak terjadi di Indonesia, umumnya dipicu adanya sikap
keberagamaan yang ekslusif, serta adanya kontestasi antar kelompok agama dalam
meraih dukungan umat yang tidak dilandasi sikap toleran.
https://bdkbandung.kemenag.go.id/
bdk_bandung@kemenag.go.id
BDK Bandung
BDK Bandung bdk.bandung bdkbandung82
KEMENTERIAN AGAMA
BALAI DIKLAT KEAGAMAAN BANDUNG
MODERASI BERAGAMA
https://bdkbandung.kemenag.go.id/
bdk_bandung@kemenag.go.id
BDK Bandung
BDK Bandung bdk.bandung bdkbandung82
KEMENTERIAN AGAMA
BALAI DIKLAT KEAGAMAAN BANDUNG
 Moderasi Beragama adalah sebuah jalan tengah di tengah
keberagaman agama di Indonesia. Ia adalah warisan budaya
Nusantara yang berjalan seiring, dan tidak saling menegasikan antara
agama dan kearifan lokal (local wisdom).
Moderasi itu artinya moderat, lawan dari ekstrem, atau berlebihan.
Menag Lukman Hakim Saifuddin dalam
Buku Putih Pengarusutamaan Moderasi
Beragama
https://bdkbandung.kemenag.go.id/
bdk_bandung@kemenag.go.id
BDK Bandung
BDK Bandung bdk.bandung bdkbandung82
KEMENTERIAN AGAMA
BALAI DIKLAT KEAGAMAAN BANDUNG
 Dalam memahami teks agama saat ini terjadi kecenderungan terpolarisasinya
pemeluk agama dalam dua kutub ekstrem. Satu kutub terlalu mendewakan teks
tanpa menghiraukan sama sekali kemampuan akal/nalar. Teks Kitab Suci dipahami
lalu kemudian diamalkan tanpa memahami konteks. Beberapa kalangan menyebut
kutub ini sebagai golongan konservatif.
Kutub ekstrem yang lain, sebaliknya, yang sering disebut kelompok liberal, terlalu
mendewakan akal pikiran sehingga mengabaikan teks itu sendiri. Jadi terlalu liberal
dalam memahami nilai-nilai ajaran agama juga sama ekstremnya.
Menag Lukman Hakim Saifuddin dalam
Buku Putih Pengarusutamaan Moderasi
Beragama
https://bdkbandung.kemenag.go.id/
bdk_bandung@kemenag.go.id
BDK Bandung
BDK Bandung bdk.bandung bdkbandung82
KEMENTERIAN AGAMA
BALAI DIKLAT KEAGAMAAN BANDUNG
Tugas Kementerian Agama
Pada Rakernas Kementerian Agama tahun 2019, Pak LHS menegaskan bahwa framing Moderasi Beragama
penting dalam mengelola kehidupan beragama pada masyarakat Indonesia yang plural dan multikultural.
“Saya harapkan Kementerian Agama terlebih dulu memahami, meyakini dan menginternalisasikan ruh
Moderasi Beragama dengan baik. Kita menjadi penerjemah sekaligus juru kampanye mantra ini melalui
berbagai program sesuai satker masing-masing”.
Karena itu, salah satu misi Kementerian
Agama adalah agar agama dipahami dan
diamalkan oleh seluruh bangsa dengan
paham dan bentuk pengamalan yang
moderat sehingga kedua kutub itu
kembali ke tengah.
Kementerian Agama harus hadir untuk
mengawal hal tersebut dan mencarikan
titik temu antara keduanya. “Tidak
ekstrem tekstualis, tidak juga terlalu
mendewakan akal semata”.
https://bdkbandung.kemenag.go.id/
bdk_bandung@kemenag.go.id
BDK Bandung
BDK Bandung bdk.bandung bdkbandung82
KEMENTERIAN AGAMA
BALAI DIKLAT KEAGAMAAN BANDUNG
Lanjutan
Dalam Buku Moderasi Untuk Kebersamaan Umat: Memaknai Rapat Kerja Nasional Kemenag 2019, Pak
LHS mengatakan bahwa moderasi harus dipahami sebagai komitmen bersama untuk menjaga
keseimbangan yang paripurna, di mana setiap warga masyarakat, apapun suku, etnis, budaya, agama, dan
pilihan politiknya harus mau saling mendengarkan satu sama lain, serta saling belajar melatih
kemampuan mengelola dan mengatasi perbedaan di antara mereka.
Jadi jelas bahwa moderasi beragama sangat erat terkait dengan
menjaga kebersamaan dengan memiliki sikap ‘tenggang rasa’,
sebuah warisan leluhur yang mengajarkan kita untuk saling
memahami satu sama lain yang berbeda dengan kita
https://bdkbandung.kemenag.go.id/
bdk_bandung@kemenag.go.id
BDK Bandung
BDK Bandung bdk.bandung bdkbandung82
KEMENTERIAN AGAMA
BALAI DIKLAT KEAGAMAAN BANDUNG
Lanjutan
Pada Hari Amal Bakti ke-73 Tahun 2019, konsep kebersamaan ini menjadi tema utama, yakni ‘Jaga
Kebersamaan Umat’. Begitupun dalam Rakernas Kemenag 2019, kedua kata itu digabungkan menjadi satu
kesatuan sebagai tema utama, “Moderasi untuk Kebersamaan Umat”.
Tema ini menyampaikan pesan moral agar semua program
moderasi yang akan dilaksanakan oleh satker Kemenag tahun
2019 khususnya dapat melahirkan kebersamaan dan penguatan
rasa kebangsaan umat
https://bdkbandung.kemenag.go.id/
bdk_bandung@kemenag.go.id
BDK Bandung
BDK Bandung bdk.bandung bdkbandung82
KEMENTERIAN AGAMA
BALAI DIKLAT KEAGAMAAN BANDUNG
Kebutuhan Dunia
Seruan untuk selalu menggaungkan
moderasi, mengambil jalan tengah,
melalui perkataan dan tindakan bukan
hanya menjadi kepedulian warga
Kemenag atau warga negara Indonesia
saja, melainkan juga kebutuhan
seluruh umat manusia di muka bumi.
Buktinya, Perserikatan Bangsa Bangsa
telah menetapkan tahun 2019 lalu
sebagai “Tahun Moderasi Internasional”
(The International Year of Moderation).
Penetapan ini jelas sangat relevan
dengan komitmen kita di Kementerian
Agama untuk terus menggaungkan
moderasi dalam konteks beragama.
https://bdkbandung.kemenag.go.id/
bdk_bandung@kemenag.go.id
BDK Bandung
BDK Bandung bdk.bandung bdkbandung82
KEMENTERIAN AGAMA
BALAI DIKLAT KEAGAMAAN BANDUNG
https://bdkbandung.kemenag.go.id/
bdk_bandung@kemenag.go.id
BDK Bandung
BDK Bandung bdk.bandung bdkbandung82
KEMENTERIAN AGAMA
BALAI DIKLAT KEAGAMAAN BANDUNG
Menghadapi Pluralisme
 Stephen Schwartz (2007) dalam bukunya “The Two Faces Of Islam” menyebutkan adanya
dua wajah yang merupakan manifestasi sosio-kultural ajaran Islam yang tidak bisa dilepas
dari pola epistemologis yang dilaluinya yang berbeda secara socio—kultural
 Pertama, wajah Islam yang ramah, bersahabat, toleran, dan inklusif yang siap
https://bdkbandung.kemenag.go.id/
bdk_bandung@kemenag.go.id
BDK Bandung
BDK Bandung bdk.bandung bdkbandung82
KEMENTERIAN AGAMA
BALAI DIKLAT KEAGAMAAN BANDUNG
Akar fundamentalisme Agama
(Menurut Dr Richard Daulay)
Istilah fundamentalisme pada mulanya lahir di lingkungan orang Kristen di Amerika pada awal abad 20
yang ditujukan kepada sekelompok umat Kristen yang berjuang mempertahankan ajaran-ajaran dasar
kekristenan sesuai dengan pemahaman mereka terhadap Alkitab.
Kata “fundamentalisme” datang dari
bahasa latin fundamentum, yang artinya
dasar (base).
Tetapi sekarang ini kata fundamentalisme sudah menjadi “trademark” yang dikenakan kepada semua
agama (Kristen, Yahudi, Islam, Hindu, Budha dan lain-lain) yang berjuang untuk mempertahankan ajaran-
ajaran fundamental (dasar) agama itu secara konservatif di mana teks-teks Kitab Suci cenderung dipahami
secara hurufiah tanpa melihat konteks.
https://bdkbandung.kemenag.go.id/
bdk_bandung@kemenag.go.id
BDK Bandung
BDK Bandung bdk.bandung bdkbandung82
KEMENTERIAN AGAMA
BALAI DIKLAT KEAGAMAAN BANDUNG
Mereka yang menerima pikiran-pikiran baru dalam berteologi
ini disebut kelompok modernist dan atau liberal. Tetapi tidak
semua gereja dan para pemimpin gereja, teolog dan umat
Kristen menerima teori evolusi itu. Mereka menentang keras
ajaran itu dengan membentengi dirinya dengan berbagai
argumen Alkitabiah. Mereka yang menentang teori evolusi
berargumen bahwa gereja harus loyal kepada “dasar-dasar
iman Protestan”, sebagaimana tertulis dalam Alkitab.
https://bdkbandung.kemenag.go.id/
bdk_bandung@kemenag.go.id
BDK Bandung
BDK Bandung bdk.bandung bdkbandung82
KEMENTERIAN AGAMA
BALAI DIKLAT KEAGAMAAN BANDUNG
Untuk membentengi diri dari terpaan modernisme dan
teori evolusionisme itu, maka para pemimpin gereja dari
berbagai kelompok konservatif dan evangelikal bersatu
menerbitkan sebuah buku berjudul The Fundamentals: A
Testimony to the Truth, yang terbit tahun 1910.
Melihat latar belakang kelahiran fundamentalisme itu
maka definisi fundamentalisme yang dibuat teolog dan
ahli sejarah, George C. Marsden, yang mengatakan
bahwa fundamentalisme adalah “angry evangelical”
adalah sangat tepat dalam konteks ini (Unger, 2007: 20).
https://bdkbandung.kemenag.go.id/
bdk_bandung@kemenag.go.id
BDK Bandung
BDK Bandung bdk.bandung bdkbandung82
KEMENTERIAN AGAMA
BALAI DIKLAT KEAGAMAAN BANDUNG
Dilema Agama-Agama
 Harus diakui, dilema agama-agama yang paling serius adalah tatkala
berhubungan dengan kalangan di luar komunitasnya. Hampir semua
agama memandang pihak lain lebih rendah, bahkan cenderung
mendiskreditkan ketika berbicara komunitas di luar dirinya.
 Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbanyak di
dunia, maka sudah selayaknya umat Islam menjadi pengayom
masyarakat seluruh Indonesia.
Islam datang ke Indonesia tidak dalam ruang yang hampa. Tapi terjadi
interaksi dengan budaya setempat.
Wajah Islam Indonesia seperti saat ini adalah wujud atau cerminan
dari hasil interaksi Islam dengan tradisi setempat yang kemudian
melahirkan Islam dengan tradisi NU dan Muhammadiyah (kasus
Jawa).
https://bdkbandung.kemenag.go.id/
bdk_bandung@kemenag.go.id
BDK Bandung
BDK Bandung bdk.bandung bdkbandung82
KEMENTERIAN AGAMA
BALAI DIKLAT KEAGAMAAN BANDUNG
- Dalam segala aspek ajarannya, agama itu berkarakter “imbang” (moderate).
- Dalam Islam, misalnya, bersikap moderat dalam beragama berasal dari konsep “tawasuth”, karena
dalam segala aspek ajarannya Islam itu berkarakter moderat.
- Kita malah dianjurkan untuk tidak berlebih-lebihan dalam beragama atau bersikap ekstrim
(ghuluw). Coba kita lihat misalnya firman-firman Allah dalam Al-Qur’an seperti bahwa “Allah tidak
membebani seseorang di luar batas kemampuannya” (Al-Baqarah).
- Sementara pada firman yang lain, Allah memerintahkan bersikap “tawazun" (seimbang). “Dan
langit Allah tinggikan dan timbangan diletakkan. Agar kamu jangan melampaui timbangan
(keseimbangan)” (Ar-Rahman).
Beragama Secara Moderat
https://bdkbandung.kemenag.go.id/
bdk_bandung@kemenag.go.id
BDK Bandung
BDK Bandung bdk.bandung bdkbandung82
KEMENTERIAN AGAMA
BALAI DIKLAT KEAGAMAAN BANDUNG
Moderasi Beragama
dalam Islam
Untuk Islam, definisi moderasi beragama yang menjadi
referensi dalam cetak biru ini adalah berasal dari buku yang
ditulis Chafid Wahyudi (2011). 'Tipologi Islam Moderat dan
Puritan: Pemikiran Khaled M. Abou El-Fadhl’.
Dalam buku itu, Abou Fadl mengatakan bahwa moderasi
beragama adalah beragama yang cocok untuk setiap tempat
dan zaman, bersifat dinamis dan menghargai tradisi-tradisi
masa silam sambil direaktualisasikan dalam konteks kekinian.
https://bdkbandung.kemenag.go.id/
bdk_bandung@kemenag.go.id
BDK Bandung
BDK Bandung bdk.bandung bdkbandung82
KEMENTERIAN AGAMA
BALAI DIKLAT KEAGAMAAN BANDUNG
Moderasi Beragama dalam Islam
Merujuk pada seruan Menteri Agama pada 28 April 2017 lalu,
bahwa sebaiknya ceramah agama di rumah ibadah memenuhi
ketentuan diantaranya adalah (poin 3) agar ceramah agama
disampaikan dalam kalimat yang baik dan santun dalam ukuran
kepatutan dan kepantasan, terbebas dari umpatan, makian,
maupun ujaran kebencian yang dilarang oleh agama manapun
(http://bimasislam.kemenag.go.id/post/berita/inu-seruan).
https://bdkbandung.kemenag.go.id/
bdk_bandung@kemenag.go.id
BDK Bandung
BDK Bandung bdk.bandung bdkbandung82
KEMENTERIAN AGAMA
BALAI DIKLAT KEAGAMAAN BANDUNG
Risalah Jakarta 2019
Dalam Risalah Jakarta yang ditetapkan tanggal 28
Desember 2018, disepakati bahwa konservatisme adalah
sesuatu yang lumrah dalam beragama karena pemeluk
agama berkewajiban memelihara keyakinan dan praktek
keagamaannya.
Yang perlu untuk dihindarkan oleh setiap pemeluk agama
adalah sikap yang terlalu berlebihan dalam beragama
(ultra-conservatism). Dalam Islam, sikap tidak berlebih-
lebihan tersebut berangkat dari konsep al wasathiyah
yang bermakna seimbang.
https://bdkbandung.kemenag.go.id/
bdk_bandung@kemenag.go.id
BDK Bandung
BDK Bandung bdk.bandung bdkbandung82
KEMENTERIAN AGAMA
BALAI DIKLAT KEAGAMAAN BANDUNG
Risalah Jakarta 2019
Dalam konteks pengalamannya di Indonesia, al
wasathiyah meniscayakan keseimbangan antara
beragama menurut teks Kitab Suci dengan penerapannya
secara kontekstual.
Pertimbangan konteks dalam beragama berangkat dari
prinsip maqashid atau tujuan ditetapkannya hukum Islam
(Syari’ah). Konsekuensinya, perkembangan hukum Islam
menjadi dinamis dan sesuai zaman.
https://bdkbandung.kemenag.go.id/
bdk_bandung@kemenag.go.id
BDK Bandung
BDK Bandung bdk.bandung bdkbandung82
KEMENTERIAN AGAMA
BALAI DIKLAT KEAGAMAAN BANDUNG
Kearifan Lokal
Kearifan lokal atau local wisdom:
semua bentuk pengetahuan,
keyakinan, pemahaman dan wawasan
serta adat kebiasaan atau etika yang
menuntun perilaku manusia dalam
kehidupan di dalam komunitas.
Kearifan lokal dari dua kata; arif berarti
cerdik, pandai dan bijaksana (Kamus
Besar Bahasa Indonesia). Jika ditambah
awalan “ke” dan akhiran “an” maka
berarti kearifan atau kebijaksanaan.
Sedangkan kata lokal, yang berarti suatu
tempat tumbuh yang berbeda antara
satu dengan lainnya atau bersifat
universal (Muin Fahmal, 2006).
https://bdkbandung.kemenag.go.id/
bdk_bandung@kemenag.go.id
BDK Bandung
BDK Bandung bdk.bandung bdkbandung82
KEMENTERIAN AGAMA
BALAI DIKLAT KEAGAMAAN BANDUNG
Kearifan Lokal
Kearifan lokal atau local wisdom:
semua bentuk pengetahuan,
keyakinan, pemahaman dan
wawasan serta adat kebiasaan atau
etika yang menuntun perilaku
manusia dalam kehidupan di dalam
komunitas.
Defenisi lain: ‘Kebijaksanaan atau
nilai-nilai luhur yang terkandung
dalam kekayaan-kekayaan
budayalokal seprti tradisi,
pepatah pepitih dan semboyan
hidup’ (Nasiwan, dkk, 2012).
Secara terminologis, kearifan
lokal adalah ‘seluruh budaya baik
yang terjamah atau material
(tangible) maupun yang tdk
terjamah atau immateri
(intangible)’ (Edy Sedyawati,
2006).
Kearifan lokal dari dua kata; arif berarti cerdik, pandai dan
bijaksana (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Jika ditambah
awalan “ke” dan akhiran “an” maka berarti kearifan atau
kebijaksanaan. Sedangkan kata lokal, yang berarti suatu
tempat tumbuh yang berbeda antara satu dengan lainnya
atau bersifat universal (Muin Fahmal, 2006).
https://bdkbandung.kemenag.go.id/
bdk_bandung@kemenag.go.id
BDK Bandung
BDK Bandung bdk.bandung bdkbandung82
KEMENTERIAN AGAMA
BALAI DIKLAT KEAGAMAAN BANDUNG
Kearifan Lokal
Saat ini, wacana kearifan lokal
selalu disandingkan dengan
wacana perubahan, modernisasi
dan relevansinya.
Lalu apa yang menyebabkan
terbentuknya kearifan lokal,
teradopsi dan juga terpelihara
hingga mengakar dalam
kehidupan masyarakat?
Pertanyaan ini perlu karena
kearifan lokal terkait dengan
ekspresi kebudayaan asli dalam
konteks geografis dan kultural
selalu dituntut untuk mampu
merespon perubahan-perubahan
nilai di masyarakat.
Respon pada perubahan mengakibatkan dua hal:
(1) Estreme acculturation: proses menerima nilai budaya dari luar yang terlalu ekstrim sehingga
memusnahkan bentuk budaya tradisional;
(2) Less acculturation: proses menerima nilai budaya luar yang masih menyisakan nilai-nilai tradisional dan
mampu bertahan untuk mengakomodasi unsur-unsur budaya luar dan menguntegrasikan dalam budaya asli.
https://bdkbandung.kemenag.go.id/
bdk_bandung@kemenag.go.id
BDK Bandung
BDK Bandung bdk.bandung bdkbandung82
KEMENTERIAN AGAMA
BALAI DIKLAT KEAGAMAAN BANDUNG
Contoh Kearifan Lokal:
Sumatera Barat
Adat Basandi Syarak (ABS) Syarak Basandi Kitabullah
(SBK)
Syarak Mangato Adat Memakai (Ulama memfatwakan, kaum Adat
yang menjalankan)
Raso jo Pareso (ulama harus
memiliki raso (rasa di hati) dan
pareso (teliti di otak) agar bisa
merasakan dan meneliti.
Kearifan Lokal inilah yang
menangkal pengaruh
radikalisme di Sumatera Barat.
Artinya, di tanah Minang tidak
ada lagi persoalan antara Islam
dan adat, terutama sejak
tertangkapnya Imam Bonjol
pada Perang Paderi (Lih.
Sefriyono. 2019, Kearifan Lokal
Bagi Pencegahan Radikalisme
Agama di Luhak dan DI Rantau
Minangkabau (2018: 319).
https://bdkbandung.kemenag.go.id/
bdk_bandung@kemenag.go.id
BDK Bandung
BDK Bandung bdk.bandung bdkbandung82
KEMENTERIAN AGAMA
BALAI DIKLAT KEAGAMAAN BANDUNG
Contoh Kearifan Lokal:
Manado, Sulawesi Utara
Mo’oaheraan
1.Definisi Tekstual: Nilai budaya ini adalah sikap yang saling menghargai antara
berbagai kelompok masyarakat.
2.Asal usul sejarah: Mo’oaheraan telah lama digunakan dalam pertanian untuk
membangun masyarakat multietik di daerah Dumoga sehingga pembangunan
pertanian, perlindungan alam dapat direalisasikan dengan baik.
Deskripsi: Daerah Dumoga sebagai wilayah penting dalam sejarah Bolaang
Mongondow dimana kerajaan pertama bermura di sini. Terdapat pemukiman tua
dalam penelitian-penelitian arkeologis, kemudian sudah sejak lama kerajaan
Mongondow yang masih berada di Dumoga kala itu telah mengakui suasana
masyarakat yang mengharagai keberagaman etnik, seperti kehadiran transmigran
dalam jumlah besar yang berasal dari Minahasa, Bali dan Jawa.
Nilai Moral: Kearifan lokal ini sebagai salah satu alat yang tepat dan strategis untuk
mengatasi persoalan-persoalan konflik masyarakat.
https://bdkbandung.kemenag.go.id/
bdk_bandung@kemenag.go.id
BDK Bandung
BDK Bandung bdk.bandung bdkbandung82
KEMENTERIAN AGAMA
BALAI DIKLAT KEAGAMAAN BANDUNG
Mapalus
Defenisi Tekstual: Istilah mapalus dalam bahasa lokal berarti solidaritas. Nilai budaya ini adalah
sebuah sabuk satwa yang mengikat segala komponen masyarakat di Sulawesi Utara apapun agama
dan keyakinannya.
Jaton (Jawad dan Tondano) punya cerita, yaitu sepakat
hidup dalam keragaman. Untuk menjadi masyarakat yang
rukun maka menjadi Minahasa adalah kuncinya. Hal ini
bisa dilihat dalam 3 M : Marodat, Masilat, Maengket.
3 M ini adalah sebuah tarian.
Bukan hanya tentang gerak tapi
juga ucapan dilakukan secara
berjenjang dan berulang.
Aspek ini yang menguatkan
hubungan antara masyarakat
Jaton dan masyarakat sekitarnya.
Misalnya, jika ada acara
kesukariaan dan kesedihan.
Mapalus ini berangkat dari
etos kosmologis
masyarakat Sulawesi Utara.
https://bdkbandung.kemenag.go.id/
bdk_bandung@kemenag.go.id
BDK Bandung
BDK Bandung bdk.bandung bdkbandung82
KEMENTERIAN AGAMA
BALAI DIKLAT KEAGAMAAN BANDUNG
Dames
Dames adalah kor Muslimat yang arasemennya seperti kor di gereja tapi
menggunakan pujian-pujian Islami Dames ini adalah pengaruh Kristen Tondano
yang suka bernyanyi.
Tadinya masyarakat Jaton yang menjadi Muslim tidak menyanyi karena
alasan agama lalu kemudian menciptakan tradisi Dames, menyanyi
dengan cara Islam.
Ramadhan di Jaton, yang menjaganya
adalah pemuda-pemuda adat. Karena
antara adat dan budaya sudah harmonis.
Masyarakat Sulut adalah masyarakat
elastis, menerima segala nilai dari luar tapi
selektif mengambil yang baik saja sesuai
dengan nilai2 lokal atau ke-Minahasa-an.
https://bdkbandung.kemenag.go.id/
bdk_bandung@kemenag.go.id
BDK Bandung
BDK Bandung bdk.bandung bdkbandung82
KEMENTERIAN AGAMA
BALAI DIKLAT KEAGAMAAN BANDUNG
Kesimpulan: Yang
Perlu Dilakukan
Rekayasa
Kultural
https://bdkbandung.kemenag.go.id/
bdk_bandung@kemenag.go.id
BDK Bandung
BDK Bandung bdk.bandung bdkbandung82
KEMENTERIAN AGAMA
BALAI DIKLAT KEAGAMAAN BANDUNG
THANK YOU

More Related Content

What's hot

Islam, kebangsaan dan moderasi beragama dalam pendidikan
Islam, kebangsaan dan moderasi beragama dalam pendidikanIslam, kebangsaan dan moderasi beragama dalam pendidikan
Islam, kebangsaan dan moderasi beragama dalam pendidikanAnis Masykhur
 
Pembinaan keluarga sakinah
Pembinaan keluarga sakinahPembinaan keluarga sakinah
Pembinaan keluarga sakinahFirman Nugraha
 
Moderasi Beragama dalam Bingkai Bappenas dan Pemda DKI
Moderasi Beragama dalam Bingkai Bappenas dan Pemda DKIModerasi Beragama dalam Bingkai Bappenas dan Pemda DKI
Moderasi Beragama dalam Bingkai Bappenas dan Pemda DKIDadang Solihin
 
moderasi beragama.ppt
moderasi beragama.pptmoderasi beragama.ppt
moderasi beragama.pptIbnuRoshan1
 
Materi 1-Moderasi Beragama.pptx
Materi 1-Moderasi Beragama.pptxMateri 1-Moderasi Beragama.pptx
Materi 1-Moderasi Beragama.pptxAhmadMuzaniMPdI
 
Manajemen pengelolaan pondok pesantren copy
Manajemen pengelolaan pondok pesantren   copyManajemen pengelolaan pondok pesantren   copy
Manajemen pengelolaan pondok pesantren copycindhi martha
 
Konsep Moderasi Beragama
Konsep Moderasi BeragamaKonsep Moderasi Beragama
Konsep Moderasi BeragamaAnis Masykhur
 
5. CONTOH PPT PENGUATAN MODERASI BERAGAMA UNTUK SISWA.pptx
5. CONTOH PPT PENGUATAN MODERASI BERAGAMA UNTUK SISWA.pptx5. CONTOH PPT PENGUATAN MODERASI BERAGAMA UNTUK SISWA.pptx
5. CONTOH PPT PENGUATAN MODERASI BERAGAMA UNTUK SISWA.pptxNaswaHans
 
Spiritualitas Misdinar
Spiritualitas MisdinarSpiritualitas Misdinar
Spiritualitas MisdinarLusius Sinurat
 
KB 2 Pendekatan dan Metode Penafsiran Al-Qur'an
KB 2 Pendekatan dan Metode Penafsiran Al-Qur'anKB 2 Pendekatan dan Metode Penafsiran Al-Qur'an
KB 2 Pendekatan dan Metode Penafsiran Al-Qur'anIstna Zakia Iriana
 
Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)
Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)
Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)Giovanni Promesso
 
Keimanan dan Ketaqwaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa
Keimanan dan Ketaqwaan Kepada Tuhan Yang Maha EsaKeimanan dan Ketaqwaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa
Keimanan dan Ketaqwaan Kepada Tuhan Yang Maha EsaEncepal Cere
 
MATERI 1 PENGENALAN PUTRA-PUTRI ALTAR.pptx
MATERI 1 PENGENALAN PUTRA-PUTRI ALTAR.pptxMATERI 1 PENGENALAN PUTRA-PUTRI ALTAR.pptx
MATERI 1 PENGENALAN PUTRA-PUTRI ALTAR.pptxnoferilumbangaol2
 
Sacred Pathways, Tipe Spiritual
Sacred Pathways, Tipe SpiritualSacred Pathways, Tipe Spiritual
Sacred Pathways, Tipe SpiritualJohan Setiawan
 
moderasi beragama.pptx
moderasi beragama.pptxmoderasi beragama.pptx
moderasi beragama.pptxjoko58
 

What's hot (20)

Islam, kebangsaan dan moderasi beragama dalam pendidikan
Islam, kebangsaan dan moderasi beragama dalam pendidikanIslam, kebangsaan dan moderasi beragama dalam pendidikan
Islam, kebangsaan dan moderasi beragama dalam pendidikan
 
Pembinaan keluarga sakinah
Pembinaan keluarga sakinahPembinaan keluarga sakinah
Pembinaan keluarga sakinah
 
Moderasi Beragama dalam Bingkai Bappenas dan Pemda DKI
Moderasi Beragama dalam Bingkai Bappenas dan Pemda DKIModerasi Beragama dalam Bingkai Bappenas dan Pemda DKI
Moderasi Beragama dalam Bingkai Bappenas dan Pemda DKI
 
moderasi beragama.ppt
moderasi beragama.pptmoderasi beragama.ppt
moderasi beragama.ppt
 
Materi 1-Moderasi Beragama.pptx
Materi 1-Moderasi Beragama.pptxMateri 1-Moderasi Beragama.pptx
Materi 1-Moderasi Beragama.pptx
 
Manajemen pengelolaan pondok pesantren copy
Manajemen pengelolaan pondok pesantren   copyManajemen pengelolaan pondok pesantren   copy
Manajemen pengelolaan pondok pesantren copy
 
Konsep mb kemenag
Konsep mb kemenagKonsep mb kemenag
Konsep mb kemenag
 
Rekoleksi
RekoleksiRekoleksi
Rekoleksi
 
Konsep Moderasi Beragama
Konsep Moderasi BeragamaKonsep Moderasi Beragama
Konsep Moderasi Beragama
 
5. CONTOH PPT PENGUATAN MODERASI BERAGAMA UNTUK SISWA.pptx
5. CONTOH PPT PENGUATAN MODERASI BERAGAMA UNTUK SISWA.pptx5. CONTOH PPT PENGUATAN MODERASI BERAGAMA UNTUK SISWA.pptx
5. CONTOH PPT PENGUATAN MODERASI BERAGAMA UNTUK SISWA.pptx
 
Spiritualitas Misdinar
Spiritualitas MisdinarSpiritualitas Misdinar
Spiritualitas Misdinar
 
Asbabul wurud-ulumul hadits
Asbabul wurud-ulumul haditsAsbabul wurud-ulumul hadits
Asbabul wurud-ulumul hadits
 
KB 2 Pendekatan dan Metode Penafsiran Al-Qur'an
KB 2 Pendekatan dan Metode Penafsiran Al-Qur'anKB 2 Pendekatan dan Metode Penafsiran Al-Qur'an
KB 2 Pendekatan dan Metode Penafsiran Al-Qur'an
 
Pak kelas7 bahan bab3 uh2 uas sm1 dave
Pak kelas7 bahan bab3 uh2 uas sm1 davePak kelas7 bahan bab3 uh2 uas sm1 dave
Pak kelas7 bahan bab3 uh2 uas sm1 dave
 
Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)
Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)
Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)
 
Keimanan dan Ketaqwaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa
Keimanan dan Ketaqwaan Kepada Tuhan Yang Maha EsaKeimanan dan Ketaqwaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa
Keimanan dan Ketaqwaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa
 
MATERI 1 PENGENALAN PUTRA-PUTRI ALTAR.pptx
MATERI 1 PENGENALAN PUTRA-PUTRI ALTAR.pptxMATERI 1 PENGENALAN PUTRA-PUTRI ALTAR.pptx
MATERI 1 PENGENALAN PUTRA-PUTRI ALTAR.pptx
 
Sacred Pathways, Tipe Spiritual
Sacred Pathways, Tipe SpiritualSacred Pathways, Tipe Spiritual
Sacred Pathways, Tipe Spiritual
 
moderasi beragama.pptx
moderasi beragama.pptxmoderasi beragama.pptx
moderasi beragama.pptx
 
Hermeneutika
HermeneutikaHermeneutika
Hermeneutika
 

Similar to MODERASI UNTUK KESETIAAN

Materi Kemah Pemuda.pptx
Materi Kemah Pemuda.pptxMateri Kemah Pemuda.pptx
Materi Kemah Pemuda.pptxmadyaashari1
 
Pembangunan Bidang Agama 2022.pptx
Pembangunan Bidang Agama 2022.pptxPembangunan Bidang Agama 2022.pptx
Pembangunan Bidang Agama 2022.pptxmadyaashari1
 
MODERASI_BERAGAMA untuk semua kalangan kemenag
MODERASI_BERAGAMA untuk semua kalangan  kemenagMODERASI_BERAGAMA untuk semua kalangan  kemenag
MODERASI_BERAGAMA untuk semua kalangan kemenagrobotikmanduwo
 
Buku Guru Agama Katolik Kelas 8
Buku Guru Agama Katolik Kelas 8Buku Guru Agama Katolik Kelas 8
Buku Guru Agama Katolik Kelas 8Kornelis Ruben
 
moderasi beragama.pptx
moderasi beragama.pptxmoderasi beragama.pptx
moderasi beragama.pptxjoko58
 
moderasiberagama-221017111415-652f872b.pdf
moderasiberagama-221017111415-652f872b.pdfmoderasiberagama-221017111415-652f872b.pdf
moderasiberagama-221017111415-652f872b.pdfdinimeiyanti
 
Buku BSE Kelas 01 sd pendidikan agama katolik dan budi pekerti guru 2017
Buku BSE Kelas 01 sd pendidikan agama katolik dan budi pekerti guru 2017Buku BSE Kelas 01 sd pendidikan agama katolik dan budi pekerti guru 2017
Buku BSE Kelas 01 sd pendidikan agama katolik dan budi pekerti guru 2017FarahYudian
 
Buku Siswa Kelas 10 Agama Katolik
Buku Siswa Kelas 10 Agama KatolikBuku Siswa Kelas 10 Agama Katolik
Buku Siswa Kelas 10 Agama KatolikKornelis Ruben
 
Konsep Moderasi Beragam Kementerian Agama RI.pptx
Konsep Moderasi Beragam Kementerian Agama RI.pptxKonsep Moderasi Beragam Kementerian Agama RI.pptx
Konsep Moderasi Beragam Kementerian Agama RI.pptxKartikaTika43
 
Buku Guru Agama Katolik Kelas 7
Buku Guru Agama Katolik Kelas 7Buku Guru Agama Katolik Kelas 7
Buku Guru Agama Katolik Kelas 7Kornelis Ruben
 
Buku Siswa SMP Kelas 7 Agama Katolik
Buku Siswa SMP Kelas 7 Agama KatolikBuku Siswa SMP Kelas 7 Agama Katolik
Buku Siswa SMP Kelas 7 Agama KatolikKornelis Ruben
 
Buku BSE Kelas 05 sd pendidikan agama katolik dan budi pekerti guru 2017
Buku BSE Kelas 05 sd pendidikan agama katolik dan budi pekerti guru 2017Buku BSE Kelas 05 sd pendidikan agama katolik dan budi pekerti guru 2017
Buku BSE Kelas 05 sd pendidikan agama katolik dan budi pekerti guru 2017FarahYudian
 
Artikel MENDORONG KRITISITAS MAHASISWA MELALUI PEMBELAJARAN FIQIH DAN MODERAS...
Artikel MENDORONG KRITISITAS MAHASISWA MELALUI PEMBELAJARAN FIQIH DAN MODERAS...Artikel MENDORONG KRITISITAS MAHASISWA MELALUI PEMBELAJARAN FIQIH DAN MODERAS...
Artikel MENDORONG KRITISITAS MAHASISWA MELALUI PEMBELAJARAN FIQIH DAN MODERAS...2220202187
 
Moderasi Beragama dan Peran Kemenag RI.pptx
Moderasi Beragama dan Peran Kemenag RI.pptxModerasi Beragama dan Peran Kemenag RI.pptx
Moderasi Beragama dan Peran Kemenag RI.pptxsuwaibahkapa1
 
Moderasi Beragama dan Peran Kemenag RI.pptx
Moderasi Beragama dan Peran Kemenag RI.pptxModerasi Beragama dan Peran Kemenag RI.pptx
Moderasi Beragama dan Peran Kemenag RI.pptxsuwaibahkapa2
 
Buku_Saku_Moderasi_Beragama-min.pdf
Buku_Saku_Moderasi_Beragama-min.pdfBuku_Saku_Moderasi_Beragama-min.pdf
Buku_Saku_Moderasi_Beragama-min.pdfAdhy Rizaldy
 

Similar to MODERASI UNTUK KESETIAAN (20)

guru penggerak
guru penggerakguru penggerak
guru penggerak
 
Materi Kemah Pemuda.pptx
Materi Kemah Pemuda.pptxMateri Kemah Pemuda.pptx
Materi Kemah Pemuda.pptx
 
Pembangunan Bidang Agama 2022.pptx
Pembangunan Bidang Agama 2022.pptxPembangunan Bidang Agama 2022.pptx
Pembangunan Bidang Agama 2022.pptx
 
Moderasi beragama
Moderasi beragamaModerasi beragama
Moderasi beragama
 
MODERASI_BERAGAMA untuk semua kalangan kemenag
MODERASI_BERAGAMA untuk semua kalangan  kemenagMODERASI_BERAGAMA untuk semua kalangan  kemenag
MODERASI_BERAGAMA untuk semua kalangan kemenag
 
Moderasi beragama
Moderasi beragamaModerasi beragama
Moderasi beragama
 
Buku Guru Agama Katolik Kelas 8
Buku Guru Agama Katolik Kelas 8Buku Guru Agama Katolik Kelas 8
Buku Guru Agama Katolik Kelas 8
 
Konsep mb kemenag
Konsep mb kemenagKonsep mb kemenag
Konsep mb kemenag
 
moderasi beragama.pptx
moderasi beragama.pptxmoderasi beragama.pptx
moderasi beragama.pptx
 
moderasiberagama-221017111415-652f872b.pdf
moderasiberagama-221017111415-652f872b.pdfmoderasiberagama-221017111415-652f872b.pdf
moderasiberagama-221017111415-652f872b.pdf
 
Buku BSE Kelas 01 sd pendidikan agama katolik dan budi pekerti guru 2017
Buku BSE Kelas 01 sd pendidikan agama katolik dan budi pekerti guru 2017Buku BSE Kelas 01 sd pendidikan agama katolik dan budi pekerti guru 2017
Buku BSE Kelas 01 sd pendidikan agama katolik dan budi pekerti guru 2017
 
Buku Siswa Kelas 10 Agama Katolik
Buku Siswa Kelas 10 Agama KatolikBuku Siswa Kelas 10 Agama Katolik
Buku Siswa Kelas 10 Agama Katolik
 
Konsep Moderasi Beragam Kementerian Agama RI.pptx
Konsep Moderasi Beragam Kementerian Agama RI.pptxKonsep Moderasi Beragam Kementerian Agama RI.pptx
Konsep Moderasi Beragam Kementerian Agama RI.pptx
 
Buku Guru Agama Katolik Kelas 7
Buku Guru Agama Katolik Kelas 7Buku Guru Agama Katolik Kelas 7
Buku Guru Agama Katolik Kelas 7
 
Buku Siswa SMP Kelas 7 Agama Katolik
Buku Siswa SMP Kelas 7 Agama KatolikBuku Siswa SMP Kelas 7 Agama Katolik
Buku Siswa SMP Kelas 7 Agama Katolik
 
Buku BSE Kelas 05 sd pendidikan agama katolik dan budi pekerti guru 2017
Buku BSE Kelas 05 sd pendidikan agama katolik dan budi pekerti guru 2017Buku BSE Kelas 05 sd pendidikan agama katolik dan budi pekerti guru 2017
Buku BSE Kelas 05 sd pendidikan agama katolik dan budi pekerti guru 2017
 
Artikel MENDORONG KRITISITAS MAHASISWA MELALUI PEMBELAJARAN FIQIH DAN MODERAS...
Artikel MENDORONG KRITISITAS MAHASISWA MELALUI PEMBELAJARAN FIQIH DAN MODERAS...Artikel MENDORONG KRITISITAS MAHASISWA MELALUI PEMBELAJARAN FIQIH DAN MODERAS...
Artikel MENDORONG KRITISITAS MAHASISWA MELALUI PEMBELAJARAN FIQIH DAN MODERAS...
 
Moderasi Beragama dan Peran Kemenag RI.pptx
Moderasi Beragama dan Peran Kemenag RI.pptxModerasi Beragama dan Peran Kemenag RI.pptx
Moderasi Beragama dan Peran Kemenag RI.pptx
 
Moderasi Beragama dan Peran Kemenag RI.pptx
Moderasi Beragama dan Peran Kemenag RI.pptxModerasi Beragama dan Peran Kemenag RI.pptx
Moderasi Beragama dan Peran Kemenag RI.pptx
 
Buku_Saku_Moderasi_Beragama-min.pdf
Buku_Saku_Moderasi_Beragama-min.pdfBuku_Saku_Moderasi_Beragama-min.pdf
Buku_Saku_Moderasi_Beragama-min.pdf
 

Recently uploaded

MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara HukumMAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukumbrunojahur
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAnthonyThony5
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024DEDI45443
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxwansyahrahman77
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1RomaDoni5
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorDi Prihantony
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...mayfanalf
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...citraislamiah02
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 

Recently uploaded (13)

MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara HukumMAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 

MODERASI UNTUK KESETIAAN

  • 1. KEMENTERIAN AGAMA BALAI DIKLAT KEAGAMAAN BANDUNG https://bdkbandung.kemenag.go.id/ bdk_bandung@kemenag.go.id BDK Bandung BDK Bandung bdk.bandung bdkbandung82 TIM WIDYAISWARA BDK BANDUNG https://bandungsiemapede.id/e-learning
  • 2. NO KORUPSI https://bdkbandung.kemenag.go.id/ bdk_bandung@kemenag.go.id BDK Bandung BDK Bandung bdk.bandung bdkbandung82 KEMENTERIAN AGAMA BALAI DIKLAT KEAGAMAAN BANDUNG SELAMAT DATANG DI KAWASAN PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS Menuju WILAYAH BEBAS KORUPSI WILAYAH BIROKRASI BERSIH MELAYANI Oleh Dr. RAMIN, M.Ag BALAI DIKLAT KEAGAMAAN BANDUNG J U A R A Jujur, Unggul, Akuntabel, Responsif, Amanah
  • 3. https://bdkbandung.kemenag.go.id/ bdk_bandung@kemenag.go.id BDK Bandung BDK Bandung bdk.bandung bdkbandung82 KEMENTERIAN AGAMA BALAI DIKLAT KEAGAMAAN BANDUNG PENDAHULUAN  Indonesia sebagai negara pluralistik memiliki 2 modalitas penting yang membentuk karakternya yaitu demokrasi dan kearifan lokal (local wisdom) sebagai nilai yang dipercaya dan dipahami dapat menjaga kerukunan umat beragama.  Keragaman eksistensi agama-agama di Indonesia merupakan mozaik yang memperkaya khazanah kehidupan keagamaan. Tapi di sisi lain ia juga mengandung potensi ancaman bagi persatuan Negara Republik Indonesia.  Dalam menangkal radikalisme dan ekstrimisme, pemerintah melibatkan peran aktif masyarakat hingga di unit terkecil.
  • 4. https://bdkbandung.kemenag.go.id/ bdk_bandung@kemenag.go.id BDK Bandung BDK Bandung bdk.bandung bdkbandung82 KEMENTERIAN AGAMA BALAI DIKLAT KEAGAMAAN BANDUNG INDONESIA YANG PLURAL  Tidaklah mudah untuk membangun kesadaran di kalangan masyarakat bahwa kebhinekaan adalah sebuah keniscayaan sejarah. Menanamkan sikap yang adil dalam menyikapi kebinekaan adalah perkara yang lebih tidak mudah lagi.  Pasalnya, penyikapan terhadap kebhinekaan kerap berimpitan dengan pelbagai kepentingan sosial, ekonomi, dan politik. Tak terkecuali di Indonesia, sebagai sebuah Negara dengan mayoritas penduduk muslim terbesar di dunia namun memiliki keragaman etnik, budaya, bahasa, dan agama.  Sikap keberagamaan yang ekslusif yang hanya mengakui kebenaran dan keselamatan secara sepihak, dapat menimbulkan gesekan antar kelompok agama.  Konflik keagamaan yang banyak terjadi di Indonesia, umumnya dipicu adanya sikap keberagamaan yang ekslusif, serta adanya kontestasi antar kelompok agama dalam meraih dukungan umat yang tidak dilandasi sikap toleran.
  • 5. https://bdkbandung.kemenag.go.id/ bdk_bandung@kemenag.go.id BDK Bandung BDK Bandung bdk.bandung bdkbandung82 KEMENTERIAN AGAMA BALAI DIKLAT KEAGAMAAN BANDUNG MODERASI BERAGAMA
  • 6. https://bdkbandung.kemenag.go.id/ bdk_bandung@kemenag.go.id BDK Bandung BDK Bandung bdk.bandung bdkbandung82 KEMENTERIAN AGAMA BALAI DIKLAT KEAGAMAAN BANDUNG  Moderasi Beragama adalah sebuah jalan tengah di tengah keberagaman agama di Indonesia. Ia adalah warisan budaya Nusantara yang berjalan seiring, dan tidak saling menegasikan antara agama dan kearifan lokal (local wisdom). Moderasi itu artinya moderat, lawan dari ekstrem, atau berlebihan. Menag Lukman Hakim Saifuddin dalam Buku Putih Pengarusutamaan Moderasi Beragama
  • 7. https://bdkbandung.kemenag.go.id/ bdk_bandung@kemenag.go.id BDK Bandung BDK Bandung bdk.bandung bdkbandung82 KEMENTERIAN AGAMA BALAI DIKLAT KEAGAMAAN BANDUNG  Dalam memahami teks agama saat ini terjadi kecenderungan terpolarisasinya pemeluk agama dalam dua kutub ekstrem. Satu kutub terlalu mendewakan teks tanpa menghiraukan sama sekali kemampuan akal/nalar. Teks Kitab Suci dipahami lalu kemudian diamalkan tanpa memahami konteks. Beberapa kalangan menyebut kutub ini sebagai golongan konservatif. Kutub ekstrem yang lain, sebaliknya, yang sering disebut kelompok liberal, terlalu mendewakan akal pikiran sehingga mengabaikan teks itu sendiri. Jadi terlalu liberal dalam memahami nilai-nilai ajaran agama juga sama ekstremnya. Menag Lukman Hakim Saifuddin dalam Buku Putih Pengarusutamaan Moderasi Beragama
  • 8. https://bdkbandung.kemenag.go.id/ bdk_bandung@kemenag.go.id BDK Bandung BDK Bandung bdk.bandung bdkbandung82 KEMENTERIAN AGAMA BALAI DIKLAT KEAGAMAAN BANDUNG Tugas Kementerian Agama Pada Rakernas Kementerian Agama tahun 2019, Pak LHS menegaskan bahwa framing Moderasi Beragama penting dalam mengelola kehidupan beragama pada masyarakat Indonesia yang plural dan multikultural. “Saya harapkan Kementerian Agama terlebih dulu memahami, meyakini dan menginternalisasikan ruh Moderasi Beragama dengan baik. Kita menjadi penerjemah sekaligus juru kampanye mantra ini melalui berbagai program sesuai satker masing-masing”. Karena itu, salah satu misi Kementerian Agama adalah agar agama dipahami dan diamalkan oleh seluruh bangsa dengan paham dan bentuk pengamalan yang moderat sehingga kedua kutub itu kembali ke tengah. Kementerian Agama harus hadir untuk mengawal hal tersebut dan mencarikan titik temu antara keduanya. “Tidak ekstrem tekstualis, tidak juga terlalu mendewakan akal semata”.
  • 9. https://bdkbandung.kemenag.go.id/ bdk_bandung@kemenag.go.id BDK Bandung BDK Bandung bdk.bandung bdkbandung82 KEMENTERIAN AGAMA BALAI DIKLAT KEAGAMAAN BANDUNG Lanjutan Dalam Buku Moderasi Untuk Kebersamaan Umat: Memaknai Rapat Kerja Nasional Kemenag 2019, Pak LHS mengatakan bahwa moderasi harus dipahami sebagai komitmen bersama untuk menjaga keseimbangan yang paripurna, di mana setiap warga masyarakat, apapun suku, etnis, budaya, agama, dan pilihan politiknya harus mau saling mendengarkan satu sama lain, serta saling belajar melatih kemampuan mengelola dan mengatasi perbedaan di antara mereka. Jadi jelas bahwa moderasi beragama sangat erat terkait dengan menjaga kebersamaan dengan memiliki sikap ‘tenggang rasa’, sebuah warisan leluhur yang mengajarkan kita untuk saling memahami satu sama lain yang berbeda dengan kita
  • 10. https://bdkbandung.kemenag.go.id/ bdk_bandung@kemenag.go.id BDK Bandung BDK Bandung bdk.bandung bdkbandung82 KEMENTERIAN AGAMA BALAI DIKLAT KEAGAMAAN BANDUNG Lanjutan Pada Hari Amal Bakti ke-73 Tahun 2019, konsep kebersamaan ini menjadi tema utama, yakni ‘Jaga Kebersamaan Umat’. Begitupun dalam Rakernas Kemenag 2019, kedua kata itu digabungkan menjadi satu kesatuan sebagai tema utama, “Moderasi untuk Kebersamaan Umat”. Tema ini menyampaikan pesan moral agar semua program moderasi yang akan dilaksanakan oleh satker Kemenag tahun 2019 khususnya dapat melahirkan kebersamaan dan penguatan rasa kebangsaan umat
  • 11. https://bdkbandung.kemenag.go.id/ bdk_bandung@kemenag.go.id BDK Bandung BDK Bandung bdk.bandung bdkbandung82 KEMENTERIAN AGAMA BALAI DIKLAT KEAGAMAAN BANDUNG Kebutuhan Dunia Seruan untuk selalu menggaungkan moderasi, mengambil jalan tengah, melalui perkataan dan tindakan bukan hanya menjadi kepedulian warga Kemenag atau warga negara Indonesia saja, melainkan juga kebutuhan seluruh umat manusia di muka bumi. Buktinya, Perserikatan Bangsa Bangsa telah menetapkan tahun 2019 lalu sebagai “Tahun Moderasi Internasional” (The International Year of Moderation). Penetapan ini jelas sangat relevan dengan komitmen kita di Kementerian Agama untuk terus menggaungkan moderasi dalam konteks beragama.
  • 12. https://bdkbandung.kemenag.go.id/ bdk_bandung@kemenag.go.id BDK Bandung BDK Bandung bdk.bandung bdkbandung82 KEMENTERIAN AGAMA BALAI DIKLAT KEAGAMAAN BANDUNG
  • 13. https://bdkbandung.kemenag.go.id/ bdk_bandung@kemenag.go.id BDK Bandung BDK Bandung bdk.bandung bdkbandung82 KEMENTERIAN AGAMA BALAI DIKLAT KEAGAMAAN BANDUNG Menghadapi Pluralisme  Stephen Schwartz (2007) dalam bukunya “The Two Faces Of Islam” menyebutkan adanya dua wajah yang merupakan manifestasi sosio-kultural ajaran Islam yang tidak bisa dilepas dari pola epistemologis yang dilaluinya yang berbeda secara socio—kultural  Pertama, wajah Islam yang ramah, bersahabat, toleran, dan inklusif yang siap
  • 14. https://bdkbandung.kemenag.go.id/ bdk_bandung@kemenag.go.id BDK Bandung BDK Bandung bdk.bandung bdkbandung82 KEMENTERIAN AGAMA BALAI DIKLAT KEAGAMAAN BANDUNG Akar fundamentalisme Agama (Menurut Dr Richard Daulay) Istilah fundamentalisme pada mulanya lahir di lingkungan orang Kristen di Amerika pada awal abad 20 yang ditujukan kepada sekelompok umat Kristen yang berjuang mempertahankan ajaran-ajaran dasar kekristenan sesuai dengan pemahaman mereka terhadap Alkitab. Kata “fundamentalisme” datang dari bahasa latin fundamentum, yang artinya dasar (base). Tetapi sekarang ini kata fundamentalisme sudah menjadi “trademark” yang dikenakan kepada semua agama (Kristen, Yahudi, Islam, Hindu, Budha dan lain-lain) yang berjuang untuk mempertahankan ajaran- ajaran fundamental (dasar) agama itu secara konservatif di mana teks-teks Kitab Suci cenderung dipahami secara hurufiah tanpa melihat konteks.
  • 15. https://bdkbandung.kemenag.go.id/ bdk_bandung@kemenag.go.id BDK Bandung BDK Bandung bdk.bandung bdkbandung82 KEMENTERIAN AGAMA BALAI DIKLAT KEAGAMAAN BANDUNG Mereka yang menerima pikiran-pikiran baru dalam berteologi ini disebut kelompok modernist dan atau liberal. Tetapi tidak semua gereja dan para pemimpin gereja, teolog dan umat Kristen menerima teori evolusi itu. Mereka menentang keras ajaran itu dengan membentengi dirinya dengan berbagai argumen Alkitabiah. Mereka yang menentang teori evolusi berargumen bahwa gereja harus loyal kepada “dasar-dasar iman Protestan”, sebagaimana tertulis dalam Alkitab.
  • 16. https://bdkbandung.kemenag.go.id/ bdk_bandung@kemenag.go.id BDK Bandung BDK Bandung bdk.bandung bdkbandung82 KEMENTERIAN AGAMA BALAI DIKLAT KEAGAMAAN BANDUNG Untuk membentengi diri dari terpaan modernisme dan teori evolusionisme itu, maka para pemimpin gereja dari berbagai kelompok konservatif dan evangelikal bersatu menerbitkan sebuah buku berjudul The Fundamentals: A Testimony to the Truth, yang terbit tahun 1910. Melihat latar belakang kelahiran fundamentalisme itu maka definisi fundamentalisme yang dibuat teolog dan ahli sejarah, George C. Marsden, yang mengatakan bahwa fundamentalisme adalah “angry evangelical” adalah sangat tepat dalam konteks ini (Unger, 2007: 20).
  • 17. https://bdkbandung.kemenag.go.id/ bdk_bandung@kemenag.go.id BDK Bandung BDK Bandung bdk.bandung bdkbandung82 KEMENTERIAN AGAMA BALAI DIKLAT KEAGAMAAN BANDUNG Dilema Agama-Agama  Harus diakui, dilema agama-agama yang paling serius adalah tatkala berhubungan dengan kalangan di luar komunitasnya. Hampir semua agama memandang pihak lain lebih rendah, bahkan cenderung mendiskreditkan ketika berbicara komunitas di luar dirinya.  Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia, maka sudah selayaknya umat Islam menjadi pengayom masyarakat seluruh Indonesia. Islam datang ke Indonesia tidak dalam ruang yang hampa. Tapi terjadi interaksi dengan budaya setempat. Wajah Islam Indonesia seperti saat ini adalah wujud atau cerminan dari hasil interaksi Islam dengan tradisi setempat yang kemudian melahirkan Islam dengan tradisi NU dan Muhammadiyah (kasus Jawa).
  • 18. https://bdkbandung.kemenag.go.id/ bdk_bandung@kemenag.go.id BDK Bandung BDK Bandung bdk.bandung bdkbandung82 KEMENTERIAN AGAMA BALAI DIKLAT KEAGAMAAN BANDUNG - Dalam segala aspek ajarannya, agama itu berkarakter “imbang” (moderate). - Dalam Islam, misalnya, bersikap moderat dalam beragama berasal dari konsep “tawasuth”, karena dalam segala aspek ajarannya Islam itu berkarakter moderat. - Kita malah dianjurkan untuk tidak berlebih-lebihan dalam beragama atau bersikap ekstrim (ghuluw). Coba kita lihat misalnya firman-firman Allah dalam Al-Qur’an seperti bahwa “Allah tidak membebani seseorang di luar batas kemampuannya” (Al-Baqarah). - Sementara pada firman yang lain, Allah memerintahkan bersikap “tawazun" (seimbang). “Dan langit Allah tinggikan dan timbangan diletakkan. Agar kamu jangan melampaui timbangan (keseimbangan)” (Ar-Rahman). Beragama Secara Moderat
  • 19. https://bdkbandung.kemenag.go.id/ bdk_bandung@kemenag.go.id BDK Bandung BDK Bandung bdk.bandung bdkbandung82 KEMENTERIAN AGAMA BALAI DIKLAT KEAGAMAAN BANDUNG Moderasi Beragama dalam Islam Untuk Islam, definisi moderasi beragama yang menjadi referensi dalam cetak biru ini adalah berasal dari buku yang ditulis Chafid Wahyudi (2011). 'Tipologi Islam Moderat dan Puritan: Pemikiran Khaled M. Abou El-Fadhl’. Dalam buku itu, Abou Fadl mengatakan bahwa moderasi beragama adalah beragama yang cocok untuk setiap tempat dan zaman, bersifat dinamis dan menghargai tradisi-tradisi masa silam sambil direaktualisasikan dalam konteks kekinian.
  • 20. https://bdkbandung.kemenag.go.id/ bdk_bandung@kemenag.go.id BDK Bandung BDK Bandung bdk.bandung bdkbandung82 KEMENTERIAN AGAMA BALAI DIKLAT KEAGAMAAN BANDUNG Moderasi Beragama dalam Islam Merujuk pada seruan Menteri Agama pada 28 April 2017 lalu, bahwa sebaiknya ceramah agama di rumah ibadah memenuhi ketentuan diantaranya adalah (poin 3) agar ceramah agama disampaikan dalam kalimat yang baik dan santun dalam ukuran kepatutan dan kepantasan, terbebas dari umpatan, makian, maupun ujaran kebencian yang dilarang oleh agama manapun (http://bimasislam.kemenag.go.id/post/berita/inu-seruan).
  • 21. https://bdkbandung.kemenag.go.id/ bdk_bandung@kemenag.go.id BDK Bandung BDK Bandung bdk.bandung bdkbandung82 KEMENTERIAN AGAMA BALAI DIKLAT KEAGAMAAN BANDUNG Risalah Jakarta 2019 Dalam Risalah Jakarta yang ditetapkan tanggal 28 Desember 2018, disepakati bahwa konservatisme adalah sesuatu yang lumrah dalam beragama karena pemeluk agama berkewajiban memelihara keyakinan dan praktek keagamaannya. Yang perlu untuk dihindarkan oleh setiap pemeluk agama adalah sikap yang terlalu berlebihan dalam beragama (ultra-conservatism). Dalam Islam, sikap tidak berlebih- lebihan tersebut berangkat dari konsep al wasathiyah yang bermakna seimbang.
  • 22. https://bdkbandung.kemenag.go.id/ bdk_bandung@kemenag.go.id BDK Bandung BDK Bandung bdk.bandung bdkbandung82 KEMENTERIAN AGAMA BALAI DIKLAT KEAGAMAAN BANDUNG Risalah Jakarta 2019 Dalam konteks pengalamannya di Indonesia, al wasathiyah meniscayakan keseimbangan antara beragama menurut teks Kitab Suci dengan penerapannya secara kontekstual. Pertimbangan konteks dalam beragama berangkat dari prinsip maqashid atau tujuan ditetapkannya hukum Islam (Syari’ah). Konsekuensinya, perkembangan hukum Islam menjadi dinamis dan sesuai zaman.
  • 23. https://bdkbandung.kemenag.go.id/ bdk_bandung@kemenag.go.id BDK Bandung BDK Bandung bdk.bandung bdkbandung82 KEMENTERIAN AGAMA BALAI DIKLAT KEAGAMAAN BANDUNG Kearifan Lokal Kearifan lokal atau local wisdom: semua bentuk pengetahuan, keyakinan, pemahaman dan wawasan serta adat kebiasaan atau etika yang menuntun perilaku manusia dalam kehidupan di dalam komunitas. Kearifan lokal dari dua kata; arif berarti cerdik, pandai dan bijaksana (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Jika ditambah awalan “ke” dan akhiran “an” maka berarti kearifan atau kebijaksanaan. Sedangkan kata lokal, yang berarti suatu tempat tumbuh yang berbeda antara satu dengan lainnya atau bersifat universal (Muin Fahmal, 2006).
  • 24. https://bdkbandung.kemenag.go.id/ bdk_bandung@kemenag.go.id BDK Bandung BDK Bandung bdk.bandung bdkbandung82 KEMENTERIAN AGAMA BALAI DIKLAT KEAGAMAAN BANDUNG Kearifan Lokal Kearifan lokal atau local wisdom: semua bentuk pengetahuan, keyakinan, pemahaman dan wawasan serta adat kebiasaan atau etika yang menuntun perilaku manusia dalam kehidupan di dalam komunitas. Defenisi lain: ‘Kebijaksanaan atau nilai-nilai luhur yang terkandung dalam kekayaan-kekayaan budayalokal seprti tradisi, pepatah pepitih dan semboyan hidup’ (Nasiwan, dkk, 2012). Secara terminologis, kearifan lokal adalah ‘seluruh budaya baik yang terjamah atau material (tangible) maupun yang tdk terjamah atau immateri (intangible)’ (Edy Sedyawati, 2006). Kearifan lokal dari dua kata; arif berarti cerdik, pandai dan bijaksana (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Jika ditambah awalan “ke” dan akhiran “an” maka berarti kearifan atau kebijaksanaan. Sedangkan kata lokal, yang berarti suatu tempat tumbuh yang berbeda antara satu dengan lainnya atau bersifat universal (Muin Fahmal, 2006).
  • 25. https://bdkbandung.kemenag.go.id/ bdk_bandung@kemenag.go.id BDK Bandung BDK Bandung bdk.bandung bdkbandung82 KEMENTERIAN AGAMA BALAI DIKLAT KEAGAMAAN BANDUNG Kearifan Lokal Saat ini, wacana kearifan lokal selalu disandingkan dengan wacana perubahan, modernisasi dan relevansinya. Lalu apa yang menyebabkan terbentuknya kearifan lokal, teradopsi dan juga terpelihara hingga mengakar dalam kehidupan masyarakat? Pertanyaan ini perlu karena kearifan lokal terkait dengan ekspresi kebudayaan asli dalam konteks geografis dan kultural selalu dituntut untuk mampu merespon perubahan-perubahan nilai di masyarakat. Respon pada perubahan mengakibatkan dua hal: (1) Estreme acculturation: proses menerima nilai budaya dari luar yang terlalu ekstrim sehingga memusnahkan bentuk budaya tradisional; (2) Less acculturation: proses menerima nilai budaya luar yang masih menyisakan nilai-nilai tradisional dan mampu bertahan untuk mengakomodasi unsur-unsur budaya luar dan menguntegrasikan dalam budaya asli.
  • 26. https://bdkbandung.kemenag.go.id/ bdk_bandung@kemenag.go.id BDK Bandung BDK Bandung bdk.bandung bdkbandung82 KEMENTERIAN AGAMA BALAI DIKLAT KEAGAMAAN BANDUNG Contoh Kearifan Lokal: Sumatera Barat Adat Basandi Syarak (ABS) Syarak Basandi Kitabullah (SBK) Syarak Mangato Adat Memakai (Ulama memfatwakan, kaum Adat yang menjalankan) Raso jo Pareso (ulama harus memiliki raso (rasa di hati) dan pareso (teliti di otak) agar bisa merasakan dan meneliti. Kearifan Lokal inilah yang menangkal pengaruh radikalisme di Sumatera Barat. Artinya, di tanah Minang tidak ada lagi persoalan antara Islam dan adat, terutama sejak tertangkapnya Imam Bonjol pada Perang Paderi (Lih. Sefriyono. 2019, Kearifan Lokal Bagi Pencegahan Radikalisme Agama di Luhak dan DI Rantau Minangkabau (2018: 319).
  • 27. https://bdkbandung.kemenag.go.id/ bdk_bandung@kemenag.go.id BDK Bandung BDK Bandung bdk.bandung bdkbandung82 KEMENTERIAN AGAMA BALAI DIKLAT KEAGAMAAN BANDUNG Contoh Kearifan Lokal: Manado, Sulawesi Utara Mo’oaheraan 1.Definisi Tekstual: Nilai budaya ini adalah sikap yang saling menghargai antara berbagai kelompok masyarakat. 2.Asal usul sejarah: Mo’oaheraan telah lama digunakan dalam pertanian untuk membangun masyarakat multietik di daerah Dumoga sehingga pembangunan pertanian, perlindungan alam dapat direalisasikan dengan baik. Deskripsi: Daerah Dumoga sebagai wilayah penting dalam sejarah Bolaang Mongondow dimana kerajaan pertama bermura di sini. Terdapat pemukiman tua dalam penelitian-penelitian arkeologis, kemudian sudah sejak lama kerajaan Mongondow yang masih berada di Dumoga kala itu telah mengakui suasana masyarakat yang mengharagai keberagaman etnik, seperti kehadiran transmigran dalam jumlah besar yang berasal dari Minahasa, Bali dan Jawa. Nilai Moral: Kearifan lokal ini sebagai salah satu alat yang tepat dan strategis untuk mengatasi persoalan-persoalan konflik masyarakat.
  • 28. https://bdkbandung.kemenag.go.id/ bdk_bandung@kemenag.go.id BDK Bandung BDK Bandung bdk.bandung bdkbandung82 KEMENTERIAN AGAMA BALAI DIKLAT KEAGAMAAN BANDUNG Mapalus Defenisi Tekstual: Istilah mapalus dalam bahasa lokal berarti solidaritas. Nilai budaya ini adalah sebuah sabuk satwa yang mengikat segala komponen masyarakat di Sulawesi Utara apapun agama dan keyakinannya. Jaton (Jawad dan Tondano) punya cerita, yaitu sepakat hidup dalam keragaman. Untuk menjadi masyarakat yang rukun maka menjadi Minahasa adalah kuncinya. Hal ini bisa dilihat dalam 3 M : Marodat, Masilat, Maengket. 3 M ini adalah sebuah tarian. Bukan hanya tentang gerak tapi juga ucapan dilakukan secara berjenjang dan berulang. Aspek ini yang menguatkan hubungan antara masyarakat Jaton dan masyarakat sekitarnya. Misalnya, jika ada acara kesukariaan dan kesedihan. Mapalus ini berangkat dari etos kosmologis masyarakat Sulawesi Utara.
  • 29. https://bdkbandung.kemenag.go.id/ bdk_bandung@kemenag.go.id BDK Bandung BDK Bandung bdk.bandung bdkbandung82 KEMENTERIAN AGAMA BALAI DIKLAT KEAGAMAAN BANDUNG Dames Dames adalah kor Muslimat yang arasemennya seperti kor di gereja tapi menggunakan pujian-pujian Islami Dames ini adalah pengaruh Kristen Tondano yang suka bernyanyi. Tadinya masyarakat Jaton yang menjadi Muslim tidak menyanyi karena alasan agama lalu kemudian menciptakan tradisi Dames, menyanyi dengan cara Islam. Ramadhan di Jaton, yang menjaganya adalah pemuda-pemuda adat. Karena antara adat dan budaya sudah harmonis. Masyarakat Sulut adalah masyarakat elastis, menerima segala nilai dari luar tapi selektif mengambil yang baik saja sesuai dengan nilai2 lokal atau ke-Minahasa-an.
  • 30. https://bdkbandung.kemenag.go.id/ bdk_bandung@kemenag.go.id BDK Bandung BDK Bandung bdk.bandung bdkbandung82 KEMENTERIAN AGAMA BALAI DIKLAT KEAGAMAAN BANDUNG Kesimpulan: Yang Perlu Dilakukan Rekayasa Kultural
  • 31. https://bdkbandung.kemenag.go.id/ bdk_bandung@kemenag.go.id BDK Bandung BDK Bandung bdk.bandung bdkbandung82 KEMENTERIAN AGAMA BALAI DIKLAT KEAGAMAAN BANDUNG THANK YOU